makalah produksi

29
KUMAN Contact Categories Article Circle You can see Chat-Room Back to Home » Ekonomi » MAKALAH TEORI PRODUKSI MAKALAH TEORI PRODUKSI Posted by : octriz orista Selasa, 21 Mei 2013 KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirohim

Upload: nasyida-rokhmadiyah

Post on 18-Jul-2015

177 views

Category:

Education


8 download

TRANSCRIPT

Segala puji bagi Allah SWT, pengatur dan pemelihara seluruh alam. Shalawat

dan salam kepada Nabi dan Rasulnya Muhammad SAW , juga keluarganya,

sahabatnya serta seluruh umatnya yang mengikuti sunnahnya.

Makalah ini berisi tentang “Teori Produksi” yang terkait dengan Mikro

Ekonomi. Tujuan membuat makalah ini agar seluruh mahasiswa dan mahasiswi

dapat meninjau dan mengetahui tentang produksi dalam mikro ekonomi dengan

melalui beberapa cara seperti, berdiskusi dan sebagainya. Karena itu sangat

diharapkan bagi Mahsiswa(i) jurusan Manajemen Ekonomi untuk memahami semua

yang berkaitan dengan ekonomi.

Terima kasih tak lupa dihaturkan untuk kerja sama dan kekompakan teman

kelompok sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Dan tak

lupa pula kami haturkan terima kasih atas bantuan selama makalah ini dikerjakan.

Kami meyakini bahwa makalah ini , tidak terlepas dari kekurangan yang

tentunya masih dinanti kritik dan saran dari berbagai pihak untuk

penyempurnaannya.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Samata , 18 maret 2013

Penyusun

Daftar isi

Halaman judul

Kata Pengantar ……………………………………….……………………………….1

Daftar Isi ………………………………………………………………………..………2

BAB I : PENDAHULUA

………………………………………………..………….……3

B. Tujuan …………………………………………………………………….……3

C. Rumusan Masalah ……………………………………………………………4

BAB II : PEMBAHASAN

A. BENTUK-BENTUK ORGANISASI PERUSAHAAN…………………….…5

B. TUJUAN PERUSAHAAN : MEMAKSIMUMKAN KEUNTUNGAN……..…8

C. FUNGSI PRODUKSI…………………………………………………………..9

D. FAKTOR TEORI PRODUKSI………………………………………………...9

E. TEORI PRODUKSI DENGAN SATU FAKTOR BERUBAH……………..10

F. TEORI PRODUKSI DENGAN DUA FAKTOR BERUBAH…………….…12

G. KONSEP PRODUKSI DALAM PERSPEKTIF ISLAM……………………13

BAB III: PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………………….………14

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………15

N

A. Latar Belakang

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Teori tingkah laku konsumen memberikan latar belakang yang penting didalam

memahami sifat permintaan para pembeli dipasar. Dari analisis itu sekarang telah

dapat dipahami alasan yang mendorong para pembeli menaikkan permintaannya

terhadap suatu barang apabila harganya turun dan mengurangkan pembeliannya

sekiranya harganya naik.

Sekarang sudah tiba waktuntya untuk mengalihkan perhatian kepada soal

penawaran, yaitu melihat dan mempelajari sikap produsen dalam menawarkan

barang yang diproduksinya. Salah satu factor yang mempengaruhi penawaran

adalah biaya produksi. Factor ini adalah factor yang sangat penting dalam

menentukan penawaran.

Untuk melihat seluk beluk kegiatan perusahaan dalam memproduksi dan

menawarkan barangnya diperlukan analisis keatas berbagai aspek kegiatan

memproduksinya. Pertama-tama harus dianalisis sampai dimana factor-faktor

produksi akan digunakan untuk mengahsilkan barang yang akan diproduksikan.

Sesudah itu perlu pula dilihat biaya produksi untuk menghasilkan barang-barang

tersebut. Dan pada akhirnya perlu dianalisis bagaimana seorang pengusaha akan

membandingkan hasil penjualan produksinya dengan biaya produksi yang

dikeluarkannya, untuk menentukan tingkat produksi yang akan memberikan

keuntungan yang maksimum kepadanya.

B. Tujuan

Memahami tentang bentuk-bentuk organisasi perusahaan dan analisis

mengenai hubungan diantara factor-faktor produksi yang digunakan dengan tingkat

produksi yang akan dicapai.

C. Rumusan masalah

- Apa yang dimaksud dengan perusahaan dan jenis perusahaan .

- Apa yang dimaksud dengan fungsi produksi dan teori produksi .

- Pandangan teori produksi dalam perspektif islam.

BAB II

PEMBAHASAN

A.BENTUK-BENTUK ORGANISASI PERUSAHAAN

Perusahaan

Perusahaan adalah institusi atau lembaga yang menggunakan dan

mengorganisasikan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan dan menjual barang

dan jasa. Perusahaan ada atau di adakan karena memanfaatkan faktor kelangkaan.

Perusahaan adalah tempat dimana, berbagai macam keahlian dan sumber daya

yang saling mendukung untuk menghasilkan barang dan jasa yang di butuhkan dan

di inginkan.

Perusahaan berfungsi sebagai penghasil barang dan jasa atau juga bisa berfungsi

sebagai perantara antara produksi dan konsumen.

Perusahaan memiliki fungsi utama yaitu :

1. Memproduksi macam dan sejumlah barang dan jasa.

2. Sebagai perantara bahan baku bagi individu maupun perusahaan lainnya baik

untuk di gunakan langsung atau sebagai bahan dasar setengah jadi.

3. Hubungan yang saling memanfaatkan dan menguntungkan antara perusahaan

dengan pemiliknya (antara pemilik modal dan memerlukan modal).

4. Sebagai lembaga yang memanfaatkan dan memberikan kompensasi kepada

faktor-faktor produksi yang di gunakan.

5. Perusahaan biasanya berintikan orang-orang yang dapat memproduksi barang

secara lebih ekonomis.

Organisasi atau lembaga yang di golongkan sebagai perusahaan dalam banyak

literatur hanya terdiri atas 3 macam yaitu :

1. Perusahaan perorangan (Proprietorship)

Perusahaan perseorangan adalah organisasi perusahaan yang terbanyak

jumlahnya dalam setiap perekonomian. Tetapi sumbangannya kepada keseluruhan

produksi nasional tidaklah terlalu besar (jauh lebih kecil dari perusahaan perseroan

terbatas ) karena kebanyakan dari usaha tersebut dilakukan secara kecil-kecilan,

yaitu modalnya tidak begitu besar dan begitu pula dengan hasil produksi dan

penjualannya. Perusahaan perorangan adalah perusahaan yang di miliki secara

perorangan (single owner-a proprietor) yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas

(unlimited liability). Tanggung jawab tidak terbatas maksudnya adalah semua harta

yang di miliki adalah bagian yang tak terpisahkan dari resiko usaha yang di jalankan.

Kelebihan dari tipe perusahaan ini adalah mudah untuk di bentuk dan sederhana

dalam pengambilan keputusan serta relatif sangat terjamin kerahasiaannya.

Sedangkan kekurangannya adalah relatif sulit untuk mendapatkan modal. Contoh :

penjual sate, restoran, took kelontong dan penjual makanan dan minuman.

2. Kerjasama Usaha – Persekutuan (Partnerships)

Semisal CV dan Firma. Orang-orang yang tergabung dalam perusahaan ini

beberapa diantaranya memiliki tanggung jawab tidak terbatas (unlimited liability).

Bagi semua orang yang tergabung dalam perusahaan persekutuan ini sepakat untuk

menanggung secara bersama-sama semua kewajiban yang terjadi(joint unlimited

liability). Modal perusahaan dikumpulkan dari anggota-anggota perkongsian itu.

Adalakalanya mereka juga meminjam modal dari lembaga keuangan.

Beberapa keuntungan perusahaan ini adalah mudah untuk di dirikan,

pengambilan keputusan cepat dan pengelola dapat mengambil uang tunai”kapan

saja”. Sedangkan kelemahannya adalah relatif sukar untuk mendapatkan tambahan

modal dari pihak ketiga atau pihak independen (misalnya Bank), adanya resiko

kewajiban yang tidak terbatas atas pemilik/pengelola utama dan pengambilan tunai

yang di perbolehkan dapat membuat keuangan perusahaan tidak terkontrol.

3. Perseroan (Companies)

Dari segi jumlah produksi dan hasil penjualan yang dilakukankannya,

organisasi perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas adalah bentuk

perusahaan yang paling “penting. Di Negara-negara maju sebagian besar hasil

produksi nasional diciptakan oleh perusahaan seperti ini.

Perseroan adalah perusahaan yang di miliki oleh seorang atau lebih yang

menjadi pemilik saham/sero perusahaan tersebut.

Keuntungan tipe perusahaan ini adalah adanya tanggung jawab terbatas,

skala usaha relatif besar sehingga biaya modal memungkinkan untuk di tekan

serendah mungkin untuk di percaya oleh pemilik pemodal baik dalam bentuk

lembaga atau perorangan. Kelemahannya adalah stuktur manajemen yang

kompleks menyebabkan pengambilan keputusan relatif lambat dan mahal.

BENTUK LAIN ORGANISASI PERUSAHAAN

Tiga jenis organisasi perusahaan diatas adalah organisasi perusahaan yang

meliputi sebagian besar perusahaan yang ada diberbagai perekonomian. Disamping

itu terdapat juga organisasi perusahaan yang bentuknya sedikit berbeda dari ketiga

jenis yang diuraikan diatas, yaitu : perusahaan Negara dan usaha koperasi.

Perusahaan milik Negara

Perusahaan ini lebih dikenal sebagai BUMN(Badan Usaha Milik Negara).

Pada umumnya perusahaan Negara dikelola seperti perusahaan perseroan terbatas.

Perbedaannya terletak pada pemilikan perusahaan tersebut, yaitu saham-saham

dari perusahaan Negara adalah dimiliki oleh pemerintah. Dengan demikian pengurus

perusahaan juga diangkat dan diberhentikan oleh pemerintah. Perusahaan

pemerintah biasanya menjalankan kegiatan menyediakan jasa-jasa yang menjadi

kebutuhan pokok masyarakat seperti perusahaan-perusahaan menyediakan listrik,

air hiburan radio dan televise, jasa pos dan telekomunikasi dan perusahaan

pengangkutan. Disamping itu banyak pula yang menjalankan kegiatan-kegiatan

yang bersaing dengan kegiatan swasta. Beberapa contohnya adalah perusahaan

perkebunan, perusahaan bank perdagangan, perusahaan asuransi, perusahaan

minyak dan perusahaan kontraktor jalan dan bangunan.

Perusahaan koperasi

Perusahaan koperasi adalah perusahaan yang didirikan bukan untuk mencari

keuntungan tetapi untuk melindungi kepentingan para anggotanya. Perusahaan

koperasi dapat dibedakan menjadi tiga jenis : koperasi konsumsi, koperasi

produksi,dan koperasi kredit. Koperasi konsumsi menjalankan kegiatan membeli

barang-barang kemudian menjuanya kepada para anggota. Keuntungan dari usaha

ini kemudian dibagikan kembali kepada para anggotanya. Koperasi produksi

berusaha agar hasil produksi para anggotanya dapat dijual dengan harga yang tinggi

dan tidak ditindas para tengkulak atau para pembeli. Dan koperasi kredit adalah

badan pinjam-meminjam yang meminjamkan uang kepada para anggotanya dengan

tingkat bunga yang relative rendah.

B.Tujuan perusahaan : Memaksimumkan Keuntungan

Dalam teori ekonomi, berbagai jenis perusahaan dipandang sebagai unit

badan usaha yang mempunyai tujuan yang sama yaitu “mencapai keuntungan yang

maksimum”. Untuk tujuan itu, ia menjalankan usaha yang bersamaan yaitu mengatur

penggunaan factor produksi dengan cara seefisien mungkin sehingga “ usaha

memaksimumkan keuntungan dapat dicapai dengan cara yang dari sudut ekonomi

dipandang dengan cara yang paling efisien”. Dalam praktik, pemaksimuman

keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan perusahaan. Tetapi demi

penyederhanaan analisis, untuk sementara tujuan memaksimumkan ini digunakan.

Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara hasil penjualan dan

biaya produksi. Keuntungan diperoleh apabila hasil penjualan melebihi dari biaya

produksi, dan kerugian akan dialami apabila hasil penjualan kurang dari biaya

produksi. Keuntungan maksimum dicapai apabila perbedaan diantara hasil

penjualan dan biaya produksi mencapai tingkat yang paling besar. Dalam usahanya

untuk memproduksi barang-barang yang diperlukan masyarakat dan memperoleh

keuntungan maksimum, masalah pokok yang harus dipecahkan produsen adalah

:”bagaimanakah komposisi dari factor-faktor produksi yang digunakan dan untuk

masing-masing factor produksi tersebut berapakah jumlah yang akan digunakan”.

C.Fungsi produksi

Fungsi produksi menjelaskan hubungan antara factor-faktor produksi dengan

hasil produksi. Faktor produksi dikenal dengan istilah input ,sedangkan hasil

produksi disebut sebagai output hubungan kedua variable (input dan output)

tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan, sebagai berikut :

Q = f (K,L,N dan T)

Q adalah output, sedangkan K,L,R,dan T merupakan input. Input K adalah

jumlah modal, Ladalah jumlah tenaga kerja, N adalah sumber daya, dan T adalah

teknologi. Besarnya jumlah output yang dihasilkan tergantung dari penggunaan

input-input tersebut. Jumlah output dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan

penggunaan jumlah input K,L dan N atau meningkatkan teknologi. Untuk

memperoleh hasil yang efisien, produsen dapat melakukan penggunaan input yang

lebih efisien.

Dalam penerapannya , hubungan input dan output dapat pisahkan secara

lebih khusus. Misalnya, untuk menghasilkan hasil-hasil pertanian akan digunakan

input tanah, bibit , pupuk,pestisida,tenaga kerja,dan alat-alat pertanian lainnya (tidak

termasuk teknologi). Untuk meningkatkan hasil-hasil pertanian tersebut maka harus

ditingkatkan penggunaan input seperti tanah yang luas, menambah tenaga kerja,

menambah jumlah pupuk, menambah penggunaan pestisida, dan lain sebgainya.

Atau cara lain yaitu dengan meningkatkan teknologi pertanian. Untuk menghasilkan

barang atau output dapat dilakukan dengan menggunakan hanya satu input saja,

dua atau lebih input.

D.Faktor Teori Produksi

Dalam teori ini input atau sumber daya yang di gunakan dalam proses produksi

disebut faktor-faktor produksi sebagai berikut :

a) Manusia (Tenaga Kerja)

b) Modal

c) Sumber Daya Alam (Tanah)

d) Skill (Teknologi)

E. Teori Produksi Dengan Satu Faktor Berubah

Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan diantara

tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk

menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. Dalam analisis tersebut

bahwa faktor-faktor produksi lainnya adalah tetap jumlahnya, yaitu modal dan tanah

jumlahnya di anggap tidak mengalami perubahan. Satu-satunya faktor produksi yang

dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja

Hukum hasil lebih yang semakin berkurang

Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa :

“Apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus

ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak

pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan

akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif. Sifat pertambahan

produksi seperti ini menyebabkan pertambahan produksi total semakin lambat dan

akhirnya ia mencapai tingkat yang maksimum dan kemudian menurun”.

Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa tenaga kerja yang

digunakan dapat dibedakan dalam 3 tahap :

Tahap pertama : produksi total mengalami pertambahan yang semakincepat.

Tahap kedua : produksi total pertambahannya.

Tahap ketiga : produksi total semakin lama semakin berkurang.

TABEL 1.1

Hubungan jumlah tenaga kerja dan jumlah produksi

Tanah

(Hektar)

TenagaKerja

(orang)

TP

(unit)

MP AP Tahap

1 1

1

1 2

3

150 400

810

150 250

410

150 200

270

Pertama

1 1 1

1 1

4 5 6

7 8

1080 1290 1440

1505 1520

270 210 150

65 15

270 258 240

215 180

Kedua

1

1

9

10

1440

1300

-80

-140

160

130

Ketiga

Dalam tabel 1.1 dikemukakan suatu gambaran mengenai produksi suatu

barang pertanian di atas sebidang tanah yang tetap jumlahnya, tetapi jumlah tenaga

kerjanya berubah-ubah. Dalam gambaran itu ditunjukkan bahwa produksi total yang

ditunjukkan dalam kolom (3) mengalami pertambahan yang semakin cepat apabila

tenaga kerja ditambah dari 1 menjadi 2, dan 2 menjadi 3. Maka dalam keadaan ini

kegiatan memproduksi mencapai tahap pertama yang setiap tambahan tenaga kerja

menghasilkan tambahan produksi yang lebih besar dari yang dicapai pekerja

sebelumnya. Dalam analisis ekonomi keadaan itu dinamakan produksi marjinal

pekerja yang semakin bertambah. Data dalam kolom (4) yaitu data produksi

marjinal.Pada tahap pertama,apabila tenaga kerja di tambah dari 3 menjadi 4,

kemudian 4 menjadi 5, kemudian 5 menjadi 6, dan seterusnya, produksi total tetap

bertambah, tetapi jumlah pertambahannya semakin lama semakin sedikit. Tahap

kedua, yaitu keadaan dimana produksi marjinal semakin berkurang. Pada Tahap

ketiga, pertambahan tenaga kerja tidak akan menambah produksi total, yaitu

produksi total berkurang. pada waktu tenaga kerja bertambah dari 7 menjadi 8,

produksi total masih mengalami peningkatan, yaitu sebanyak 15 unit. Akan tetapi

apabila satu lagi tenaga kerja ditambah dari 8 menjadi 9 pekerja, produksi total

menurun. produksi total berkurang lebih lanjut apabila tenaga kerja menjadi 10.

Produksi Total, Produksi Rata-Rata Dan Produksi Marjinal

Produksi marjinal yaitu tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu

tenaga kerja yang digunakan. Apabila ΔL adalah pertambahan tenaga kerja ΔTP

adalah pertambahan produksi total, maka produksi marjinal (MP) dapat dihitung

dengan menggunakan persamaan berikut :

MP = ΔTP

ΔL

Produksi rata-rata yaitu produksi yang secara rata-rata. Apabila produksi total adalah

TP, jumlah tenaga kerja adalah L, maka produksi rata-rata (AP) dapat dihitung

dengan menggunakan persamaan berikut :

AP = TP

L

Produksi Total yaitu jumlah produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja

tertentu .

Keadaan dalam tahap ketiga ini menunjukkan bahwa tenaga kerja yang digunakan

adalah jauh melebihi daripada yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan produksi

tersebut secara efisien.

F .Teori produksi dengan dua faktor berubah

Analisis yang baru saja dibuat menggambarkan bagaimana tingkat produksi

akan mengalami perubahan apabila dimisalkan satu factor produksi, yaitu tenaga

kerja, terus-menerus ditambah tetapi factor-faktor produksi lainnya dianggap tetap

jumlahnya, yaitu tidak dapat diubah lagi. Dalam analisis yang berikut dimisalkan

terdapat dua jenis factor produksi yang dapat diubah jumlahnya. Kita misalkan yang

dapat diubah adalah tenaga kerja dan modal. Misalkan pula bahwa kedua factor

produksi yang dapat berubah ini dapat dipertukar-tukarkan penggunaannya; yaitu

tenaga kerja dapat menggantikan modal atau sebaliknya. Apabila dimisalkan pula

harga tenaga kerja dan pembayaran per unit kepada factor modal diketahui, analisis

tentang bagaimana perusahaan akan meminimumkan biaya dalam usahanya untuk

mencapai suatu tingkat produksi.

Kurva produksi sama (ISOQUANT)

Yang dimaksud dengan isoquant adalah kurva yang merupakan tempat

kedudukan titik-titik yang menunjukan kombinasi dua factor produksi guna

menghasilkan tingkat produksi yang sama. Kurva isoquant memiliki cirri-ciri sama

dengan kurva indefferensi dalam teori prilaku konsumen. Kurva isoquant

menunjukkan kombinasi dua faktor produksi yang menghasilkan jumlah

produk yang sama.

Garis biaya sama (ISOCOST)

Isocost adalah kurva yang menunjukan kedudukan dari titik-titik yang

menunjukan kombinasi factor produksi yang dibeli oleh produsen dengan sejumlah

anggaran tertentu. Kombiniasi pengunaan Ciri-ciri kurva isocost sama dengan

budget line atau kurva garis anggaran dalam teori prilaku konsumen.

G.Konsep produksi dalam perspektif islam

Dalam perspektif islam , perilaku seorang produsen muslim pun memiliki

batasan syariat yang tidak boleh dilanggar, seperti larangan memproduksi barang

yang haram, mengambil keuntungan diatas keuntungan yang wajar, memungut hasil

dari riba, dan kewajiban untuk mengeluarkan zakat. Hal tersebut akan mampu

mempengaruhi dalam kurva isoquant, dimana kurva isoquant seorang produsen

muslim akan rendah (dibawah) kurva isoquant seorang produsen non muslim,

karena adanya batasan syariat yang tidak boleh dilanggar. Dalam syariat islam,

keuntungan maksimum bukanlah suatu tujuan akhir dari perusahaan, melainkan

hanya tujuan antara semata, dimana tujuan akhirnya adalah mampu memberikan

yang terbaik dijalan Allah. Seorang produsen muslim dalam melakukan aktivitas

produksinya selalu berjalan dalam syariat, sehingga ia tidak akan melakukan

tindakan yang mampu merugikan pihak lain terutama konsumen.

Dalam dunia bisnis, produsen muslim harus mampu mencapai tingkat

keuntungan wajar untuk menjaga kelangsungan usahanya. Produsen muslim dalam

memaksimumkan kepuasannya adalah fungsi besaran tingkat keuntungan yang

diharapkan dan jumlah pengeluaran social atau pengeluaran dijalanAllah.

BAB III

KESIMPULAN

Dalam perekonomian terdapat berbagai organisasi perusahaan seperti

perusahaan perseorangan ,perkongsian, perseroan terbatas,perusahaan milik

Negara dan koperasi. Dalam teori ekonomi berbagai bentuk perusahaan itu tidak

dibeda-bedakan. Semua perusahaan tersebut dinamakan firma. Firma dipimpin oleh

seorang tenaga kerja yang memiliki keahlian keusahawanan (kewirausahaan).

Tenaga kerja ini akan menggunakan factor-faktor produksi lain dan

mengorganisasikannya untuk menjalankan kegiatan ekonomi.

Fungsi produksi menggambarkan berapa jumlah produksi maksimum yang

mampu diproduksi oleh produsen pada setiap kombinasi input/faktor produksi yang

ada.

Daftar pustaka

www.google.com

Al arif,M.Nur Rianto dan Euis Amalia .2010.Teori Mikro Ekonomi.Jakarta:Kencana

Bangun,Wilson.2007.Teori Ekonomi Mikro.Bandung:Refika Aditama

Share This

Poskan Komentar

NEXTPREV

Popular Post

MAKALAH TEORI PRODUKSI

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirohim Segala puji bagi Allah SWT,

pengatur dan pemelihara seluruh alam. Shalawa...

Materi Dispersi Statistik

Ukuran Dispersi adalah salah satu materi pembahasan dalam mata kuliah Statistik. Pengertian Ukuran Dispersi atau ukuran variasi atau u...

category

Business (3)

Man Keuangan (2) Softwere (1)

Statistik (3)

>><<

Informasi Bisnis

Visit this

Ilmu Manajemen Itu?

Google+ Followers

- Copyright © 2014 KuMan -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -

http://kumansite.blogspot.com/2013/05/makalah-teori-produksi.html

NurJanah

Minggu, 04 November 2012

MAKALAH "TEORI PRODUKSI"

BAB I

PEMBAHASAN

1. Perusahaan

Perusahaan adalah institusi atau lembaga yang menggunakan dan mengorganisasikan faktor-

faktor produksi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa. Perusahaan ada atau di adakan

karena memanfaatkan faktor kelangkaan.

Perusahaan adalah tempat dimana, berbagai macam keahlian dan sumber daya yang saling

mendukung untuk menghasilkan barang dan jasa yang di butuhkan dan di inginkan.

Perusahaan berfungsi sebagai penghasil barang dan jasa atau juga bisa berfungsi sebagai

perantara antara produksi dan konsumen.

Perusahaan memiliki fungsi utama yaitu :

1. Memproduksi macam dan sejumlah barang dan jasa.

2. Sebagai perantara bahan baku bagi individu maupun perusahaan lainnya baik untuk di gunakan

langsung atau sebagai bahan dasar setengah jadi.

3. Hubungan yang saling memanfaatkan dan menguntungkan antara perusahaan dengan pemiliknya

(antara pemilik modal dan memerlukan modal).

4. Sebagai lembaga yang memanfaatkan dan memberikan kompensasi kepada faktor-faktor produksi

yang di gunakan.

5. Perusahaan biasanya berintikan orang-orang yang dapat memproduksi barang secara lebih

ekonomis.

Organisasi atau lembaga yang di golongkan sebagai perusahaan dalam banyak literatur hanya terdiri

atas 3 macam yaitu :

1. Perusahaan perorangan (Proprietorship)

Perusahaan perorangan adalah perusahaan yang di miliki secara perorangan (single owner-a

proprietor) yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas (unlimited liability). Tanggung jawab tidak

terbatas maksudnya adalah semua harta yang di miliki adalah bagian yang tak terpisahkan dari

resiko usaha yang di jalankan. Kelebihan dari tipe perusahaan ini adalah mudah untuk di bentuk dan

sederhana dalam pengambilan keputusan serta relatif sangat terjamin kerahasiaannya. Sedangkan

kekurangannya adalah relatif sulit untuk mendapatkan modal.

2. Kerjasama Usaha – Persekutuan (Partnerships)

semisal CV dan Firma. Orang-orang yang tergabung dalam perusahaan ini beberapa

diantaranya memiliki tanggung jawab tidak terbatas (unlimited liability). Bagi semua orang yang

tergabung dalam perusahaan persekutuan ini sepakat untuk menanggung secara bersama-sama

semua kewajiban yang terjadi(joint unlimited liability).

Beberapa keuntungan perusahaan ini adalah mudah untuk di dirikan, pengambilan keputusan

cepat dan pengelola dapat mengambil uang tunai”kapan saja”. Sedangkan kelemahannya adalah

relatif sukar untuk mendapatkan tambahan modal dari pihak ketiga atau pihak independen

(misalnya Bank), adanya resiko kewajiban yang tidak terbatas atas pemilik/pengelola utama dan

pengambilan tunai yang di perbolehkan dapat membuat keuangan perusahaan tidak terkontrol.

3. Perseroan (Companies)

Perseroan adalah perusahaan yang di miliki oleh seorang atau lebih yang menjadi pemilik

saham/sero perusahaan tersebut.

Keuntungan tipe perusahaan ini adalah adanya tanggung jawab terbatas, skala usaha relatif

besar sehingga biaya modal memungkinkan untuk di tekan serendah mungkin untuk di percaya oleh

pemilik pemodal baik dalam bentuk lembaga atau perorangan. Kelemahannya adalah stuktur

manajemen yang kompleks menyebabkan pengambilan keputusan relatif lambat dan mahal.

Dalam beberapa literatur ekonomi dan perusahaan yang di pelajari di indonesia terdapat 1 lagi

jenis usaha yang dianggap sama dengan perusahaan yaitu koperasi (Co-operation). Koperasi adalah

badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan

kegiatan berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan

atas asas kekeluargaan.

Kelemahan koperasi adalah sulit mendapatkan modal dari lembaga keuangan untuk memperkuat

stuktur modal.

2. Teori Produksi

Teori produksi adalah studi tentang produksi atau proses ekonomi untuk mengubah faktor

produksi (input) menjadi hasil produksi (output). Produksi menggunakan sumber daya untuk

menciptakan barang atau jasa yang sesuai untuk digunakan.

Dalam teori produksi, produksi adalah suatu kegiatan untuk menambah nilai guna pada suatu

barang. Produksi di ukur sebagai “tingkat hasil produksi (output) perperiode waktu” karena

merupakan konsep aliran.

Ada 3 aspek proses produksi antara lain :

a) Kuantitas barang atau jasa di hasilkan.

b) Bentuk barang atau jasa di ciptakan, dan

c) Distribusi temporal dan spasial dari barang atau jasa yang di hasilkan.

Proses produksi dapat di definisikan sebagai kegiatan yang meningkatkan kesamaan antara

pola permintaan barang atau jasa dan kuantitas, bentuk ukuran, panjang dan distribusi barang atau

jasa tersedia bagi pasar.

3. Fungsi Produksi

Fungsi produksi adalah suatu persamaan yang menunjukan hubungan ketergantungan antara

tingkat input yang digunakan dalam proses produksi dengan tingkat output yang di hasilkan. faktor-

faktor produksi dikenal pula dengan istilah input dan jumlah produksi selalu juga disebut sebagai

output.

Fungsi produksi secara matematis sebagai berikut :

Q = F (K,L,R,T)

Penjelasan :

Q = Jumlah output (hasil)

K = Kapital (Modal)

L = Labour (Tenaga Kerja)

R = Raw Material (Kekayaan)

T = Teknologi

4. Faktor Teori Produksi

Dalam teori ini input atau sumber daya yang di gunakan dalam proses produksi disebut faktor-

faktor produksi sebagai berikut :

a) Manusia (Tenaga Kerja)

b) Modal

c) Sumber Daya Alam (Tanah)

d) Skill (Teknologi)

4.1. Teori Produksi Dengan Satu Faktor Berubah

Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan diantara tingkat produksi

suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat

produksi barang tersebut. Dalam analisis tersebut bahwa faktor-faktor produksi lainnya adalah tetap

jumlahnya, yaitu modal dan tanah jumlahnya di anggap tidak mengalami perubahan. Satu-satunya

faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja

Hukum hasil lebih yang semakin berkurang

Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa :

“Apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah

sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi

sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakinberkurang dan akhirnya

mencapai nilai negatif. Sifat pertambahan produksi seperti ini menyebabkan pertambahan produksi

total semakin lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat yang maksimum dan kemudian menurun”.

Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa tenaga kerja yang digunakan dapat

dibedakan dalam 3 tahap :

Tahap pertama : produksi total mengalami pertambahan yang semakincepat.

Tahap kedua : produksi total pertambahannya.

Tahap ketiga : produksi total semakin lama semakin berkurang.

TABEL 1.1

Hubungan jumlah tenaga kerja dan jumlah produksi

Tanah

(Hektar)

TenagaKerja

(orang)

TP

(unit)

MP

AP Tahap

1

1

1

1

2

3

150

400

810

150

250

410

150

200

270

Pertama

1

1

1

1

1

4

5

6

7

8

1080

1290

1440

1505

1520

270

210

150

65

15

270

258

240

215

180

Kedua

1

1

9

10

1440

1300

-80

-140

160

130

Ketiga

Dalam tabel 1.1 dikemukakan suatu gambaran mengenai produksi suatu barang pertanian di

atas sebidang tanah yang tetap jumlahnya, tetapi jumlah tenaga kerjanya berubah-ubah. Dalam

gambaran itu ditunjukkan bahwa produksi total yang ditunjukkan dalam kolom (3) mengalami

pertambahan yang semakin cepat apabila tenaga kerja ditambah dari 1 menjadi 2, dan 2 menjadi 3.

Maka dalam keadaan ini kegiatan memproduksi mencapai tahap pertama yang setiap tambahan

tenaga kerja menghasilkan tambahan produksi yang lebih besar dari yang dicapai pekerja

sebelumnya. Dalam analisis ekonomi keadaan itu dinamakan produksi marjinal pekerja yang semakin

bertambah. Data dalam kolom (4) yaitu data produksi marjinal.Pada tahap pertama,apabila tenaga

kerja di tambah dari 3 menjadi 4, kemudian 4 menjadi 5, kemudian 5 menjadi 6, dan seterusnya,

produksi total tetap bertambah, tetapi jumlah pertambahannya semakin lama semakin sedikit.

Tahap kedua, yaitu keadaan dimana produksi marjinal semakin berkurang. Pada Tahap ketiga,

pertambahan tenaga kerja tidak akan menambah produksi total, yaitu produksi total berkurang.

pada waktu tenaga kerja bertambah dari 7 menjadi 8, produksi total masih mengalami peningkatan,

yaitu sebanyak 15 unit. Akan tetapi apabila satu lagi tenaga kerja ditambah dari 8 menjadi 9 pekerja,

produksi total menurun. produksi total berkurang lebih lanjut apabila tenaga kerja menjadi 10.

4.1.1.Produksi Total, Produksi Rata-Rata Dan Produksi Marjinal

Produksi marjinal yaitu tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga

kerja yang digunakan. Apabila ΔL adalah pertambahan tenaga kerja ΔTP adalah pertambahan

produksi total, maka produksi marjinal (MP) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan

berikut :

Produksi rata-rata yaitu produksi yang secara rata-rata. Apabila produksi total adalah TP, jumlah

tenaga kerja adalah L, maka produksi rata-rata (AP) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan

berikut :

Produksi Total yaitu jumlah produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja tertentu .

Keadaan dalam tahap ketiga ini menunjukkan bahwa tenaga kerja yang digunakan adalah jauh

melebihi daripada yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan produksi tersebut secara efisien.

4.2 Teori produksi dengan dua faktor berubah

Dalam analisis yang berikut dimisalkan terdapat dua jenis faktor produksi yang dapat diubah

jumlahnya adalah tenaga kerja dan modal.

KURVA PRODUKSI SAMA (ISOQUANT)

Tabel 1.2

Gabungan tenaga kerja dan modal untuk menghasilkan 1000 unit produksi

Gabungan Tenaga kerja

(Unit)

Modal

(Unit)

A 1 6

B 2 3

C 3 2

D 6 1

Gambar 1.1

Kurva Produksi sama

Keteran

gan:

Gabungan A menunjukan bahwa satu unit tenaga kerja dan 6 unit modal dapat menghasilkan

produksi yang di inginkan tersebut. Gabungan B menunjukkan bahwa yang diperlukan adalah 2 unit

tenaga kerja dan 3 unit modal. Gabungan C menunjukan yang di perlukan adalah 3 unit tenaga kerja

dan 2 unit modal. Akhirnya gabungan D menunjukan bahwa yang di perlukan adalah 6 unit tenaga

kerja dan 1 unit modal.

Kurva IQ dalam gambar di atas dibuat berdasarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang

terdapat dalam tabel diatas. Kurva tersebut dinamakan kurva produksi sama(isoquant). Ia

menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang akan menghasilkan satu tingkat produksi

tertentu. Dalam contoh yang dibuat tingkat produksi tersebut adalah 1000 unit. Di samping itu di

dapati kurva IQ1, IQ2, IQ3yang terletak diatas kurva IQ. Ketiga-tiga kurva lain tersebut

menggambarkan tingkat produksi yang berbeda-beda, yaitu berturut-turut sebanyak 2000 unit, 3000

unit dan 4000 unit (semakin jauh dari titik nol letaknya kurva, semakin tinggi tingkat produksi yang

ditunjukan). Masing-masing kurva tersebut menunjukan gabungan-gabungan tenaga kerja dan

modal yang diperlukan untuk menghasilkan tingkat produksi yang ditunjukkannya.

Kurva produksi sama atau isoquant, ia menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang akan

menghasilkan satu tingkat produksi tertentu.

GARIS BIAYA SAMA (ISOCOST)

2

A

Dalam ilmu

ekonomi,

garis isocost a

dalah garis

yang menggambarkan kombinasi input yang memberikan biaya (cost) sama. Garis isocost

menggambarkan rasio antara upah buruh dengan kapital, dengan formula sebagai berikut:

Tenaga kerja

Di mana w adalah upah buruh (wage), dan r merepresentasikan tingkat penyewaan kapital (rental

rate of capital). Slope dari isocost adalah:

atau rasio negatif antara upah dibagi dengan biaya sewa. Garis isocost dikombinasikan dengan

garis isoquant untuk menentukan titik produksi optimal (pada tingkat output tertentu).

Untuk membuat analisis mengenai peminimuman biaya produksi perlulah dibuat garis biaya sama

atau isocost.

Daftar istilah

Average product (AP)= produk total dibagi dengan jumlah unit input yangdigunakan.

Constant returns to scale (pengembalian yang konstan atas skala produksi) = bila semua input naik dalam

proporsi tertentu dan output yang diproduksi naik dalam proporsi yang tepat sama.

Decreasing returns to scale (pengembalian yang menurun atas skala produks) = kasus dimana output

yang bertambah secara proporsional lebih kecil daripada input.

Expansion path (jalur ekspansi) = tempat titik-titik ekuilibrium produsen akibat adanya perubahan

pengeluaran total harga-harga faktor produksi dipertahankan konstan.

Increasing returns to scale (pengembalian yang meningkat atas skala produksi). Kasus dimana output

bertambah dengan proporsi yang lebih besar daripada input.

Isocline = tempat titik-titik pada berbagai isokuan dimana tempat substitusi input marjinal dari faktor

produksi atau kemiringannya adalah konstan.

Isocost = menunjukkan semua kombinasi yang berbeda dari dua input yang dapat dibeli atau digunakan

perusahaan, berdasarkan pengeluaran total dan harga-harga input.

Isoquant = menunjukkan kombinasi yang berbeda dari dua input yang dapat digunakan oleh perusahaan

untuk memproduksi jumlah output tertentu.

Law of diminishing returns ( hukum hasil yang semakin berkurang) = bila lebih banyak unit input yang

digunakan perunit waktu dimana jumlah input lain tetap, produk marjinal dari input variabel

menurun setelah melewati satu titik.

Long run (jangka panjang) = periode waktu dimana semua faktor produksi bersifat variabel.

Marginal product (MP) = perubahan produk total perunit perubahan jumlah salah satu input yang

digunakan.

Marginal rate of technical substitution(tingkat substitusi input marjinal) = jumlah input yang bersedia

dikorbankan perusahaan untuk menaikan jumlah input lain sebesar satu unit dan tetap berada pada

isokuan yang sama.

Producer equilibrium = titik dimana seorang produsen memaksimumkan output dengan mengeluarkan

total tertentu.

Production function (fungsi produksi). = suatu persamaan,tabel,atau grafik yang menunjukkan jumlah

(maksimum) suatu komoditi yang dapat diproduksi perunit waktu untuk setiap kombinasi input

alternatif,bila menggunakan teknik produksi terbaik yang tersedia .

Contoh soal 1.

Sebuah perusahaan mebel berproduksi dalam jangka dengan jumlah peralatan (mesin) tetap.

Menajer perusahaan mengamati, bila jumlah tenaga kerja ditingkatkan secara bertahap dari 1

sampai 7 orang, jumlah output yang dihasilkan adalah 10,17,22,25,26,25,23.

a. Hitunglah produksi rata-rata dan produksi marjinal?

b. Apakah perusahaan mebel ini mengalami hukum pertambahan hasil yang semakin menurun (hukum

LDR)? Jika ya, jelaskan faktor penyebabn

c. ya?

d. Gambarkan kurva-kurva produksi total, produksi marjinal,dan produk rata-rata!

Jawab:

Tenaga

kerja

Produksi

Total

Produksi

Marjinal

Produksi

Rata-rata

0 0 0 0

1 10 10 10

2 17 7 8,5

a)

b) jika dilihat dari perubahan nilai produksi marjinal yang terus menurun bahkan mencapai negatif pada

saat penggunaan tenaga kerja 6 orang, dapat disimpulkan dalam proses produksi perusahaan,

berlangsung hukum pertambahan hasil yang semakin menurun. Akibat hukum ini, produksi rata-rata

juga menurun.

c) penyebab berlangsungnya hukum LDR adalah adanya faktor produksi tetap yaitu peralatan (mesin),

penambahan tenaga kerja pada akhirnya menyebabkan inefisiensi, karena rasio antara mesin dan

tenaga kerja tidak ideal lagi.

d)

3 22 5 7,3

4 25 3 6,25

5 26 1 5,2

6 25 -1 4,16

7 23 -2 3,3

DAFTAR PUSTAKA

Putong, Iskandar. 2010. Economics Pengantar Mikro dan Makro. Jakarta: Mitra wacana media.

Sukirno, Sadono. 2011. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

Salvatore, Dominick.2006. Mikro Ekonomi. Jakarta:Erlangga.

www.wikipedia.com

www.google.com

DAFTAR PUSTAKA

adikara, r. (2013). Modul aplikom. Bojonegoro: IKIP PGRI press.

najib, a. (2015, maret 4). About Us: A. belajar dan pembelajaran. Dipetik juli 4, 2015, dari A. belajar

dan pembelajaran web site: http://www.google.com

azhar, j. D., & choy, j. (2004). biografi. kehidupan yang unggul , 80-90.