learning issue - ske c blok 28 tahun 2015

8/18/2019 Learning Issue - Ske c Blok 28 Tahun 2015

http://slidepdf.com/reader/full/learning-issue-ske-c-blok-28-tahun-2015 1/7

1

LEARNING ISSUE

SKENARIO C

BLOK 28 – KEDOKTERAN KELUARGA

PDU NON REGULER 2012

KELOMPOK B9

NAMA : MANDEEP SINGH MUKAND SINGH

NIM : 04121401104

PENDIDIKAN DOKTER UMUM

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAA

201!



2

PENDAHULUAN

Penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian utama di dunia. Berdasarkan WHOtahun 2005, terdapat 17,5 juta kasus di dunia yang meninggal dikarenakan penyakit jantung dan

pembuluh darah.

etiap tahunnya angka kejadian terus meningkat, dan diprediksikan akan

men!apai angka dua puluh juta kasus pada tahun 2015.

alah satu penyebab kematian akibat

penyakit jantung adalah henti jantung atau cardiac arrest . "iap tahunnya di #merika terjadi

$20.000 kasus henti jantung. Henti jantung sendiri adalah k%ndisi ga&at darurat karena dapat

terjadi se!ara mendadak dan membutuhkan penanganan !epat. 'ika tidak dilakukan bantuan

hidup dasar segera, k%rban dapat meninggal.elain henti jantung, tersedak merupakan kejadian ga&at darurat yang menjadi salah satu

penyebab tertinggi kematian anak, terutama anak di ba&ah ( tahun. Hal ini dapat terjadi karena

tersedak sering disebabkan %leh benda)benda yang tidak berbahaya seperti makanan, k%in, dan

mainan.

Pengalaman kega&atdaruratan mend%r%ng masyarakat a&am untuk mengetahui hal apa

saja yang dapat ia lakukan selama menunggu pert%l%ngan medis lanjut. *engan mengetahui

ma!am)ma!am kasus kega&atdaruratan yang ada, diharapkan masyarakat dapat melakukan

pert%l%ngan yang tepat terhadap kasus tersebut. Pada m%dul ini, akan dibahas mengenai bantuan

hidup dasar dan penanganan tersedak.



3

B"#$%"# H&'%( D")"*

+eadaan henti jantung saat ini menjadi salah satu penyebab tertinggi kasus kematian di

berbagai belahan dunia. Henti jantung dapat terjadi kapan saja, di mana saja, dan disebabkan %leh

berbagai ma!am hal juga k%ndisi dan lingkungan yang beragam. #nak dan bayi pun dapat terkena

kejadian henti jantung ini. Oleh karena itu, dibutuhkan serangkaian tindakan guna men!egah

kematian yang diakibatkan %leh henti jantung.

ntuk melakukan pert%l%ngan terhadap

kejadian ini, diperlukan sebuah teknik untuk men%l%ng nya&a saat henti jantung. "eknik

ini dinamakan dengan B"#$%"# H&'%( D")"* -BH*.

B"#$%"# H&'%( D")"* -BH* merupakan sebuah /%ndasi utama yang dilakukan untuk

menyelamatkan sese%rang yang mengalami henti jantung. BH* terdiri dari identi/ikasi henti

jantung dan aktiasi istem Pelayanan a&at *arurat "erpadu -P*", esusitasi 'antung Paru

-'P dini, dan kejut jantung menggunakan automated external defibrillator -#3* atau alat

kejut jantung %t%matis.

esusitasi 'antung Paru -'P adalah serangkaian tindakan

penyelamatan ji&a untuk meningkatkan kemungkinan bertahan hidup dari k%rban yang mengalami

henti jantung.

4nti dari 'P yang %ptimal adalah bagaimana !ara memberikan 'P sedini

mungkin dan see/ekti/ mungkin,

%leh karena itu pada bahasan ini akan dijelaskan mengenai

bagaimana !ara mengenali k%rban henti jantung sedini mungkin hingga bagaimana !ara

menanganinya.

+eberhasilan dari resusitasi setelah henti jantung akan bergantung pada langkah)langkah

yang harus kita lakukan se!ara berurutan. Hal ini disebut juga R"#$"& K+)+,"-"$"#

./"-"* yang men!akup

1 D+$+3)& '&#& dari henti jantung dan "3$&")& )&)$+- (+,"5"#"# /"6"$ '"*%*"$

$+*("'% .SPGDT

2 6elakukan RJP se!ara '&#& dengan teknik penekanan yang tepat

7 6elakukan 3+%$ "#$%#/ se!ara '&#&

$. 6elakukan Bantuan Hidup anjut yang e/ekti/

5. 6elakukan resusitasi setelah henti jantung se!ara terintegrasi



4

G"-"* antai +eselamatan

esuai dengan R"#$"& K+)+,"-"$"# , ketika pertama kali melihat k%rban, hal yang

harus dilakukan adalah -+-")$&3"#-+#/+$"%& apakah k%rban mengalami henti jantung

atau tidak. etelah mengenali tanda)tanda, pen%l%ng se!epatnya -+#/"3$&;3"# SPGDT, dan

meminta alat kejut jantung %t%matis -#3*, dan segera lakukan RJP dengan a&alnya berupa

penekanan dada. alu jika alat kejut jantung %t%matis -#3* datang, segera pasangkan pada

k%rban untuk melakukan 3+%$ "#$%#/ jika $+*'+$+3)& (+*,% 3+%$ "#$%#/. ntuk p%inn%m%r $ dan 5 dari R"#$"& K+)+,"-"$"# , yaitu B"#$%"# H&'%( L"#%$ dan *+)%)&$")& (")<"

+#$& "#$%#/ se!ara $+*&#$+/*")& dilakukan %leh tenaga medis lanjutan.

Berikut ini adalah B"#$%"# H&'%( D")"* pada "#"3 . Berikut adalah R"#$"&

K+)+,"-"$"# ./"-"* 1 pada anak

G"-"* antai +eselamatan untuk #nak

1. 6en!egah terjadinya !edera dan henti jantung

2. 6elakukan RJP se!ara '&#& dengan teknik penekanan yang tepat

(. A3$&")& )&)$+- (+,"5"#"# /"6"$ '"*%*"$ $+*("'% .SPGDT

$. 6elakukan Bantuan Hidup anjut yang e/ekti/

5. 6elakukan resusitasi pas!a henti jantung se!ara terintegrasi



5

Berikut adalah langkah)langkah dalam BH* pada anak

1 P")$&3"# K+)+,"-"$"# D&*& S+#'&*& '"# K=*"#

elalu pastikan area pen%l%ng dan k%rban aman untuk kedua belah pihak.

2 P")$&3"# K=*"# M+-%$%3"# RJP

'ika k%rban bernapas se!ara n%rmal, tidak perlu melakukan 'P. 'ika tidak ada

!edera, segera miringkan kepala k%rban atau baringkan dalam p%sisi pemulihan untuk

mematenkan jalan napas dan men!egah tersedak. 8amun, jika k%rban tidak sadarkan

diri, tidak memberikan resp%ns, dan tidak bernapas atau napasnya terengah)engah,

segera mulai lakukan 'P.

7 M%,"& P+#+3"#"# D"'"Penekanan dada dilakukan se!ara !epat dengan ke!epatan minimal 100 kali per

menit, lalu se!ara kuat, berikan penekanan dengan gaya tekan hingga sedalam

minimal $ !m pada bayi dan minimal 5 !m pada anak. alu pastikan dada

mengembang kembali se!ara sempurna untuk memungkinkan darah kembali terisi

dahulu pada jantung, minimalisasi interupsi saat penekanan dada, dan jangan

berikan bantuan napas yang berlebihan. akukan penekanan pada permukaan yang

datar dan keras.

ntuk kasus bayi, penekanan dada dilakukan pada tulang dada dengan 2 jari,

tempatkan jari diba&ah garis antara puting bayi. 'angan sampai melakukan penekanan

pada ujung tulang dada dan tulang rusuk.

G"-"* Penekanan pada Bayi

ntuk anak, penekanan dada dilakukan pada bagian setengah ba&ah dari tulang

dada, dengan 1 atau 2 tangan, menggunakan bagian pangkal dari telapak tangan.

Pada anak, akan lebih baik jika pen%l%ng tidak hanya melakukan penekanan, tetapi



6

juga memberikan napas bantuan. #kan tetapi, jika pen%l%ng tidak terlatih untuk

memberikan napas bantuan, maka tidak perlu dilakukan.

4 B%3" J","# N"(") '"# B+*& N"(") B"#$%"#

Pada anak yang tidak sadarkan diri, biasanya lidah menghalangi saluran

pernapasan, %leh karena itu pen%l%ng harus membuka jalan napas k%rban dengan

teknik menengadahkan kepala dan mengangkat dagu seperti pada de&asa.

akukan penekanan dada dan bantuan napas se!ara terk%%rdinasi.

ntuk 1 %rang pen%l%ng, rasi% perbandingan dengan pemberian napas bantuan yang

dilakukan adalah (02, dimana setelah dilakukan (0 penekanan terlebih dahulu, diikuti

dengan 2 napas bantuan, sebanyak 5 siklus. ntuk k%rban "#"3 '"# "5&, jika terdapat

2 (+#=,=#/ yang merupakan $+#"/" 3+)+"$"# yang )%'" $+*,"$& %#$%3

-+,"3%3"# "#$%"# &'%( '")"* dilakukan bantuan dengan perbandingan penekanan

dada dan napas bantuan sebesar 1!:2.

ntuk bayi, lakukan pemberian napas

dengan teknik mulut pen%l%ng ke mulut dan hidung bayi, pastikan seluruh mulut dan

hidung k%rban tertutup. ntuk anak, lakukan dengan teknik mulut ke mulut seperti

pada %rang de&asa. etiap napas diberikan sekitar 1 detik, pastikan terdapat kenaikan

dada ketika diberikan napas bantuan.

! M+#/"3$&;3"# SPGDT

'ika ada dua pen%l%ng, salah satu pen%l%ng harus segera mengakti/kan P*"

bersamaan dengan Bantuan Hidup *asar yang dilakukan %leh pen%l%ng yang satu.

Pada anak, P*" dilakukan setelah melakukan siklus 'P selama 2 menit -5 siklus,

di mana masing)masing siklus terdiri dari (0 penekanan dan 2 bantuan napas. etelah

itu, pen%l%ng harus kembali dan menggunakan alat kejut jantung %t%matis -#3* jika

ada atau melanjutkan 'P. 'P dilakukan hingga bantuan datang atau k%rban bernapas

se!ara n%rmal kembali.



DAFTAR PUSTAKA

1. "raers #H, ea "*, B%br%& B', 3dels%n *P, Berg #, ayre 6, et al.

Part $ 9P Oerie& 2010 #meri!an Heart #ss%!iati%n uidelines /%r 9ardi%pulm%nary

esus!itati%n and 3mergen!y 9ardi%as!ular 9are. Circulation 2010:122: ;7;);<$2. Berg #, Hemphill , #bella B, #u/derheide "P, 9ae *6, Ha=inski 6>, et al. Part 5

#dult Basi! i/e upp%rt 2010 #meri!an Heart #ss%!iati%n uidelines /%r

9ardi%pulm%nary esus!itati%n and 3mergen!y 9ardi%as!ular 9are. Circulation

2010:122: ;<5)705

(. Butter&%rth ', 6a!key *9, Wasni!k '. 6%rgan and 6ikhail?s 9lini!al

#nesthesi%l%gy, 5th

ed. 201(. 6!ra&)Hill 6edi!al

$. Berg 6*, !he@nayder 6, 9hameides , "erry 6, *%%ghue #, Hi!key W, et al. Part

1( Pediatri! Basi! i/e upp%rt 2010 #meri!an Heart #ss%!iati%n uidelines /%r

9ardi%pulm%nary esus!itati%n and 3mergen!y 9ardi%as!ular 9are. Circulation

2010:122: <;2)<75

5. +%ster W, Baubin 6#, B%ssaert , 9aballer% #, 9assan P, 9astren 6, et al.

3ur%pean resus!itati%n !%un!il guidelines /%r resus!itati%n 2010 e!ti%n 2. #dult basi! li/e

supp%rt and use %/ aut%mated e@ternal de/ibrillat%r. esus!itati%n <1 -2010 1277 A 122

learning issue - ske c blok 28 tahun 2015

Documents