laporan 3 emergency

Upload: shandy-elric

Post on 05-Jul-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Laporan 3 Emergency

    1/24

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Skenario

    "Kenapa Perutku Sakit Setelah Makan?"

    Seorang laki-laki berusia 40 tahun diantar oleh keluarganya ke Instalasi Gawat

    Darurat (IGD) Rumah Sakit. Dari anamnesis didapatkan nyeri perut mual muntah nyeri

    kepala mulut terasa terbakar dan terasa seperti logam sesak na!as ter"adi # "am setelah

    makan masakan ikan tuna dan minum minuman keras yang dibeli dari warung makan

    dekat rumahnya.

    $emeriksaan !isik didapatkan kondisi delirium tekanan darah %0&'0 mmg nadi

    #0*&menit isi dan tekanan kurang la"u respirasi % *&menit serta suhu +', dengan

    rash eritematosus di wa"ah dan dada whee/ing pada auskultasi paru disertai akral yangmulai dingin. asil pemeriksaan laboratorium didapatkan hemoglobin # gr

    hematokrit 40 leukosit #0.'00&ul trombosit +12.000&ul ureum 4+ mg&dl kreatinin #+

    mg&dl saturasi oksigen ,0 natrium #+0 mmol&3 kalium ++ mmol&3. Saat di IGD

    diberikan terapi oksigenasi nasal kanul + lpm in!us ringer laktat tetesan epat in"eksi

    adrenalin dan in"eksi di!enhidramin intra5ena # ampul inhalasi salbutamol dan arang

    akti!. $asien selan"utnya diputuskan untuk rawat inap.

  • 8/16/2019 Laporan 3 Emergency

    2/24

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Keraunan

    • 6erdasarkan 6entuk 7isik Raun

    8erdapat + bentuk raun yaitu padat gas dan air. $ada "enis raun padat biasanya tidak terlalu banyak yang terabsorbsi dalam darah. 6entuk padat biasanya masuk lewat makanan

    kemudian terlarut dalam airan selama proses penernaan. Raun dalam bentuk air dapat

    diabsorbsi melalui ingesti maupun seara langsung melalui kulit. Sedangkan raun bentuk 

    gas akan masuk ke dalam tubuh melalui proses inhalasi.

    • 6erdasarkan Si!at 9imiawi Raun

    Raun dapat diklasi!ikasikan men"adi logam dan nonlogam organik maupun anoganik

     bersi!at asam maupun basa. :enis logam biasanya mengalami proses eliminasi dari tubuh

    dalam "angka waktu yang lama dan biasanya terakumulasi didalam tubuh dalam "umlah yang

    lebih besar daripada raun "enis non logam. Raun "enis logam menyebabkan ke"adian

    keraunan bila ter"adi paparan yang ukup lama.;at organik lebih mudah larut dalam lemak oleh karena itu biasanya raun organik lebih

    mudah melewati membran sel yang kayak lemak daripada raun anorganik.

    9lasi!ikasi asam basa "uga penting karena keduanya merupakan substansi yang korosi! 

     pada mata kulit dan gastrointestinal. ;at raun yang bersi!at basa biasanya dapat melakukan

     penetrasi lebih dalam daripada /at asam sehingga menimbulkankeusakan "aringan yang lebih

     parah.

    • 6erdasarkan target organ

    Dapat berupa neurotoksisk kardiotoksik hepatotoksik ner!otoksik dan pulmotoksik.

    • Ge"ala 9eraunan

    Ge"ala keraunan dapat ter"adi %-4 "am setelah mengonsumsi pangan yang teremar 

     bentuk 5egetati! bakteri dalam "umlah besar. Di dalam usus sel 5egetati! akan menghasilkan

    enterotoksin yang tahan panas dan dapat menyebabkan sakit. Ge"ala yang timbul dapat

     berupa nyeri perut diare mual dan "arang disertai muntah. Ge"ala dapat berlan"ut selama #-4% "am tetapi pada kasus yang lebih berat dapat berlangsung selama #- minggu (terutama

     pada anak anak dan lan"ut usia)

    • 9eraunan

  • 8/16/2019 Laporan 3 Emergency

    3/24

    semuanya dapat menghasilkan e!ek raun dalam dosis ukup tinggi. 9eraunan merkuri

    dapat ter"adi seara kronis atau akut namun reaksi sistemik pada akut sangat serius sehingga

    apabila ter"adi ge"ala klinis seerti rasa logam dalam mulut lidah membesar dan terasa nyeri

    ginggi5a hyperemi dan bengkak maka tidak bisa disepelekan.

    B. Keraunan Ikan

    9eraunan ikan "enis sombroid merupakan "enis keraunan yang paling sering ter"adi di

    dunia. 9eraunan sombroid disebabkan akibat konsumsi ikan sombroid (mackerel-like fish)

    seperti albaore blue!in yellow!in tuna makerel saury needle!ish wahoo skip"ak dan

     bonito. Selain akibat konsumsi ikan dengan "enis sromboid keraunan "uga dapat disebabkan

    akibat konsumsi ikan selain sombroid seperti dolphim!ish (mahimahi) kahawai sardine blak 

    marlin pilhard anho5y herring amber"ak dan salmon.

    9eraunan ikan sombroid disebabkan karena penyimpanan ikan yang tidak adekuat

    (=4o). >kibatnya daging dari ikan mengalami dekomposisi oleh  Proteus morganii  dan

     Klebsiella pneumonia dengan adanya dekarboksilasi asam amino 3-histidin men"adi histamin

     pada tubuh ikan. 9adar histamin 0-20 mg g ikan sudah dianggap toksik namun "umlah

    histamin dapat menapai =400 mg g. >kan tetapi sangatlah mungkin "ika mani!estasi klinis

    dari keraunan sombroid tidak disebabkan karena histamin di ikan karena dosis histamin yang

     besar dalam bentuk oral tidak akan menimbulkan e!ek seperti ge"ala keraunan sombroid.

    $enyebab keraunan dari ikan sombroid diperkirakan adalah suatu /at yang dapat menghambat

    metabolisme histamin menyebabkan degranulasi dari sel mast untuk melepaskan histamin

    endogen atau beker"a sebagai histamine receptor agonist . 8o*in apapun yang terkandung di

    dalam ikan sombroid merupakan to*i yang heat stable dan tidak dapat dihanurkan oleh ara

    memasak yang kon5ensional. Ikan yang terkontaminasi umumnya merasi rasa yang lebih pedas

    ( peppery taste) akan tetapi dapat "uga ikan berasa dan berwarna seperti normal.

    Ge"ala keraunan timbul dalam #2-,0 menit setelah ingesti. 9ebanyakan kasus merupakan

    kasus yang ringan yaitu rasa tidak nyaman pada mulut nyeri abdomen dan mual. Ge"ala yang

    lebih parah meliputi !lushing sensasi hangat tanpa diikuti kenaikan suhu pusat kon"ungti5a

    hiperemis pruritus urtikaria dan edema angioneurotik. Sindrom ini mungkin berlan"ut sebagai

     bronkospasme mual muntah diare nyeri epigastrik dis!agia nyeri kepala rasa haus !aringitis

  • 8/16/2019 Laporan 3 Emergency

    4/24

    rasa terbakar pada ginggi5a palpitasi takikardi dan hipotensi. 8anpa penanganan normalnya

    ge"ala dapat hilang dalam %-# "am.

    (3ongo et al. 0#2)

  • 8/16/2019 Laporan 3 Emergency

    5/24

    >kti5asi dari reseptor # yang terdapat pada endotelium sel otot polos dan akhiran sara!

     biasanya akan menyebabkan peningkatan inositol triphopsphate (I$+) dan kalsium intraseluler.

    >kti5asi dari reseptor   yang terdapat mukosa gaster otot "antung dan beberapa sel imun

    meningkatkan peningkatan >G (inositol #42-triphosphate-

    diaylglyerol). >kti5asi dari reseptor +  mengurangi pelepasan transmitter dari neuron

    histaminergi dan neuron lain dengan ara mengurangi in!luks kalsium melalui  N-type calcium

    channel . Reseptor 4 memiliki e!ek kemotaksis pada eusino!il dan sel mast.

    (9at/ung et al. 0#)

  • 8/16/2019 Laporan 3 Emergency

    6/24

    !. Intokikai Alkohol

    • Etiolo#i

    >lkohol merupakan isitilah umum untuk etanol di mana sebagian besar alkohol

    diproduksi melalui !ermentasi dari beberapa bahan makanan yang paling sering barley

    hops dan anggur. 6eberapa tipe alkohol lain yang sering di"umpai seperti methanol

    (pembersih kaa) isopropil alkohol (rubbing alohol) dan etilen glikol

    (automobileanti!ree/e solution)@ yang mempunyai tingkat raun yang tinggi apabila

    tertelan walaupun dengan "umlah keil. >da beberapa "enis alkoholyang dapat

    menyebabkan intoksikasi yaitu etanol yang sering menyebabkan asidosis alkoholik

    intoksikasi metanol etilen glikol dietilen glikol propilen glikol dan ispropanol.

    • Pato$iiolo#i

  • 8/16/2019 Laporan 3 Emergency

    7/24

    • Mani$etai

    C!ek dari alkohol ber5ariasi tergantung indi5idual. al ini yang menyebabkan

    tanda dan ge"ala intoksikasi dapat berbeda pada setiap orang. 6eberapa !aktor yang

    menyebabkan 5ariasi dalam tanda dan ge"ala intoksikasi

    - Riwayat meminum alkohol sebelumnya

    - $enggunaan obat-obatan seara bersamaan

    - 9ondisi medis

    - 6au alkohol dari perna!asan

    Intoksikasi etanol etilen glikol dietilen glikol propilen glikol dan ketoasidosis

    alkoholik dapat menyebabkan hiperosmolalitas dan asidosis metabolik. Intoksikasi

    isopropanol biasanya berhubungan dengan hiperosmolal sa"a.

  • 8/16/2019 Laporan 3 Emergency

    8/24

    +. 9oma alkoholik 

  • 8/16/2019 Laporan 3 Emergency

    9/24

    G>6> yang sama. Ctanol "uga merupakan antagonis glutamate J-metil-D-aspartat

    (J) pada susunan sara! pusat. Ctanol mempunyai e!ek langsung pada otot "antung

     "aringan tiroid dan "aringan hati.

    • Mekani%e Tokiita

    - depresi sistem sara! pusat adalah e!ek utama dari intoksikasi etanol akut. Ctanol

    memiliki e!ek tambahan dengan penggunaan obat depresi sistem sara! pusat

    lainnya seperti barbiturate ben/odia/epine antidepresan da antipsikotik 

    - ipoglikemia dapat disebabkan oleh gangguan gluoneogenesis pada pasien

    dengan adangan glikogen kosong (terutama pada anak anak dan orang dengan

    malnutrisi berat).

    - Intoksikasi etanol dan alkoholik kronik merupakan presdiposisi pasienmendapatkan trauma e*posure-indued hypothermia dan se"umlah gangguan

    metabolik lain.

    • Doi Tokik 

    Aolume distribusi etanol adalah 0.1 3&kg atau sekitar 20 liter pada orang dewasa.

    Seara umum 0.1 g&&kg alkohol murni (berkisar +-4 drinks) akan memproduksi #00

    mg&d3 (0# g&d3) dianggap sebagai minuman yang legal pada berbagai negara.

    - 9adar #00 mg&d3 dianggap ukup untuk menghambat glukoneogenesis dan

    menyebabkan hipoglikemia tetapi belum ukup untuk menyebabkan koma.

    - 9adar yang dapat menyebabkan koma dalam atau depresi perna!asan sangat

     ber5ariasi begantung pada dera"at toleransi terhadap etanol seara indi5idual.

    Falaupun kadar +00 mg&d3 biasanya dapat menyebabkan koma pada peminum baru

     peminum alkohol kronik dapat tetap bangun pada kadar 200-'00 mg&d3 atau lebih.

    • Dia#noi

    Diagnosis dari intoksikasi etanol berdasarkan adanya riwayat meminum alkohol dan

     bau alkohol atau !etid odor dari asetaldehid dan produk metabolik lainnya. >danya

    nistagmus ataksia perubahan status mental. $enting diketahui etiologi lain yang dapat

     bersamaan atau mirip dengan intoksikasi etanol seperti hipoglikemia trauma kepala

    hipotermia meningitis atau intoksikasi dengan obat atau raun lainnya.

  • 8/16/2019 Laporan 3 Emergency

    10/24

    Mani$etai klinik&

    - Intoksikasi ringan-sedang euphoria inkoordinasi ringan ataksia nistagmus

    gangguan dalam mengambil keputusan dan gerak re!le*. 6erkurangnya inhibisi

    sosial menimbulkan keributan atau kelakuan agresi!. Dapat ter"adi hipoglikemia- Intoksikasi berat koma depresi perna!asan dan aspirasi pneumonia dapat ter"adi.

    $upil biasanya keil dan sering ter"adi penurunan dari temperatur tekanan darah dan

    nadi.n Rabdomiolisis dapat ter"adi akibat dari imobilisasi yang lama pada alas yang

    keras.

    La'oratoriu%

    - $emeriksaan kadar etanol dalam darah.

    - 9adar etanol E+00 mg&d3 pada pasien yang koma harus diari penyebab alternati! 

    lain.

    - >pabila pemeriksaan kadar etanol tidak tersedia konsentrasi etanol dapat

    diperkirakan dengan menghitung osmolal gap.

    - $emeriksaan laboratorium lainnya seperti kadar gula darah elektrolit 6KJ

    kreatinin !ungsi hati magnesium analisa gas darah atau oksimetri !oto toraks

    (terhadap aspirasi).

    • Penatalakanaan

    $enatalaksanaan gawat darurat dan suporti! 

    - :aga "alan na!as untuk menegah aspirasi intubasi dan 5entilasi apabila diperlukan

    - 6erikan glukosa dan tiamin dan penatalaksanaan koma dan ke"ang apabila ter"adi

    - 9oreksi hipotermia dengan penghangat seara bertahap

    - 9ebanyakan pasien menun"ukkan perbaikan dalam 4-' "am

    bat spesi!ik dan antidotum

    Sampai saat ini belum ada ditemukan seara komersial antagonis reseptor etanol

    spesi!ik tetapi ada laporan yang menun"ukkan perbaikan setelah pemberian nalo*one

    -2 mg IA. Dekontaminasi

    9arena etanol epat diabsorbsi emesis atau kumbah lambung tidak dian"urkan

    keuali substansi yang tertelan ter"adi dalam waktu beberapa menit dari munulnya

    ge"ala atau diurigai memakan obat yang lain seara bersamaan. Dilakukan bilas

    lambung apabila baru meminum (dalam +0-42 menit) dan "umlah yang diminum

  • 8/16/2019 Laporan 3 Emergency

    11/24

     banyak. >rang akti! tidak e!esien mengadsorpsi etanol tetapi dapat diberikan

    terutama apabila diminum bersamaan dengan toksin yang lain.

  • 8/16/2019 Laporan 3 Emergency

    12/24

    $usat pengaturan suhu tubuh ada di hipotalamus. ipotalamus bagian anterior berespon

    terhadap peningkatan suhu dan hipotalamus bagian posterior berespon pada penurunan

    suhu. >da banyak !aktor yang menyebabkan penurunan suhu tubuh inti hingga seseorang

     bisa "atuh pada keadaan hipotermia.

  • 8/16/2019 Laporan 3 Emergency

    13/24

    a. 9ristaloid

    misalnya Ringer 3aktat Ringer >setat Jal 0,

    - 9elompok airan non ionik yang kebanyakan bersi!at iso-osmolar 

    - 8idak mengandung partikel onkotik sehingga tidak menetap di intra5asular 

    - airan ini baik untuk tu"uan mengganti kehilangan 5olume terutama kehilangan

    airan interstisial.

    - tidak menyebabkan reaksi ana!ilaksis

    - $emberian berlebih akan menyebabkan edema paru dan edema peri!er.

     b. 9oloid

    misalnya Dekstran CS gelatin

    - airan yang mengandung partikel onkotik yang dapat menyebabkan tekanan

    onkotik 

    - Sebagian besar menetap di intra5askuler 

    - 9oloid yang bersi!at plasma ekspander akan menarik airan ekstra5askuler ke

    intra5askuler 

    - Dapat menyebabkan reaksi ana!ilaksis

    - $emberian berlebih dapat menyebabkan edema paru tetapi tidak akan

    menyebabkan edema peri!er.

    Pa0a kenario 0ilakukan reuitai airan 4in#er Laktat tetean epat.

    -komposisi Ringer 3aktat Ja (#+0 mC?&3) l (#0, mC?&3) a (+mC?&3) dan laktat

    (%mC?&3). 9omposisi dan konsentrasi elektrolitnya disamakan dengan airan

    ekstraseluler sehingga R3 bersi!at isotonis.

    -Indikasi

    a. Dehidrasi berat

     b. Syok hipo5olemik 

    .

  • 8/16/2019 Laporan 3 Emergency

    14/24

    (R3 yang berlebihan bisa menyebabkan hiperkloremia dan asidosis metabolik karena

    akan menyebabkan penumpukan asam laktat yang tinggi akibat metabolisme anaerob)

    5. In3eki A0renalin

    Dosis 0+ L 02 ml adrenalin dari larutan # #000 diberikan seara intramuskuler yang

    dapat diulangi 2 L #0 menit. Dosis ulangan umumnya diperlukan mengingat lama ker"a

    adrenalin ukup singkat. :ika respon pemberian seara intramuskuler kurang e!ekti!

    dapat diberi seara intra5enous setelah 0# L 0 ml adrenalin dilarutkan dalam spoit #0

    ml dengan Jal !isiologis diberikan perlahan-lahan. $emberian subkutan sebaiknya

    dihindari pada syok ana!ilaktik karena e!eknya lambat bahkan mungkin tidak ada akibat

    5asokonstriksi pada kulit sehingga absorbsi obat tidak ter"adi. Indikasi terapi awal

    dan segera pada semua bentuk ana!ilaksis

    ara ker"a memberikan e!ek 5asokonstriksi di kulit mukosa dan splankhnikus.

    ;. In3eki Di$enhi0ra%in

    Dosis 2 L 0 mg seara intra5ena.

    Indikasi hipersensiti5itas tipe # yang diperantai oleh reseptor # syok ana!ilaksis

    ara ker"a antagonis kompetiti! pada histamin yang berikatan dengan reseptor #

    rang akti! 

  • 8/16/2019 Laporan 3 Emergency

    15/24

    Dosis dewasa 2-#00 mg ara pemberian dengan dilarutkan dalam air sebanyak %-#0*

    dosis yang diberikan. uskultasi ada suara tambahan whee/ing menandakan adanya penyempitan saluran

    na!as di bronkus.

    e. >bdomen

  • 8/16/2019 Laporan 3 Emergency

    16/24

    Inspeksi tinggi perut tidak melebihi tinggi dada (normal) tidak terlihat darm

    countur/darm steifung 

    >uskultasi terdengar bising usus meningkat menandakan gerakan peristaltik usus

    meningkat

    $erkusi terdengar suara timpani (normal)

    $alpasi tidak distensi ada nyeri di daerah gaster mungkin disebabkan per!orasi

    gaster akibat asam lambung yang meningkat karena pengaruh histamin yang beker"a

    di reseptor tidak teraba hepatomegali

    !. Ckstremitas teraba dingin dibagian akral menandakan pasien "atuh ke dalam syok

    R$ tidak diketahui.

    g. Jeurologis re!leks patologis negati! (bukan berasal dari keraunan arena

    tetrodotoksin) status kesadaran delirium menandakan GS ,-1.

    $emeriksaan $enun"ang

    a. ek darah lengkap

    - b # gr (normal) -= menilai kadar  dalam eritrosit

    -  t 40 (normal) -= menilai ada perdarahan & tidak 

    - 8rombosit +12.000&ul (normal) -= tidak ada gangguan pada koagulasi

    -

    3uekosit #0.'00&ul (naik) -= kemungkinan ter"adi in!eksi$ada in!eksi bakteri maka neutro!il meningkat

    $ada in!eksi parasit maka eusono!il meningkat

    $ada in!eksi 5irus maka lim!osit meningkat

    - Kreum 4+ mg&dl (meningkat) -= kemungkinan kurangnya aliran darah ke gin"al

    karena dehidrasi

    - 9alium ++ mmol&3 (menurun) -= dehidrasi muntah dan diare

    -  Jatrium #+0 mmol&3 (menurun) -= diare

    - 9reatini #+ mg&dl (normal) -= menilai !ungsi gin"al dan otot

     b. >nalisis gas darah

    Diambil dari arteri.

    Indikasi

    - Gangguan perna!asan

  • 8/16/2019 Laporan 3 Emergency

    17/24

    - 9ondisi metaboli misalnya ketoasidosis diabetikum

    asil Saturasi oksigen ,0 (menurun)

  • 8/16/2019 Laporan 3 Emergency

    18/24

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Dalam skenario pasien adalah seorang laki-laki berusia 40 tahun yang diantar 

    keluarganya ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit dengan keluhan nyeri perut

    mual muntah nyeri kepala mulut terasa terbakar dan terasa seperti logam sesak na!as

    ter"adi setelah # "am mengonsumsi ikan tuna dan minuman beralkohol. Ge"ala pasien

    kemungkinan besar diakibatkan karena keraunan tuna. $endinginan tuna ( scombridae)

    yang tidak adekuat (=4o) dapat menyebabkan dekomposisi daging ikan oleh  Proteus

    morganii dan Klebsiella pneumonia dengan adanya dekarboksilasi asam amino 3-histidin

    men"adi histamin. 9eraunan histamine dapat menyebabkan keluhan yang beragamtergantung dari dimana histamin berikaan dengan reseptor histamin. Selain akibat

    keraunan histamine kemungkinan pasien "uga keraunan merkuri dilihat dari rasa logam

     pada mulut. 8idak terdapat tanda-tanda keraunan alohol pada pasien antara lain dilatasi

     pupil dan bau alohol pada mulut.

    $ada pemeriksaan !isik didapatkan pasien dalam keadaan delirium tekanan darah

    %0&'0 mmg nadi #0*&menit isi dan tekanan kurang la"u respirasi % *&menit serta

    suhu +', dengan rash eritematosus di wa"ah dan dada whee/ing pada auskultasi paru

    disertai akral yang mulai dingin.$ada pemeriksaan laboratorium didapatkan penurunan pada hemoglobin # gr

    hematokrit normal 40 leukosit meningkat #0.'00&ul trombosit normal +12.000&ul

    ureum normal 4+ mg&dl kreatinin normal #+ mg&dl saturasi oksigen menurun ,0

    natrium normal #+0 mmol&3 kalium menurun ++ mmol&3. $ada pemeriksaan

    laboratorium kadar natrium menun"ukan adanya penurunan. al ini mengarah pada

    adanya syok. $eningkatan leukosit mungkin disebabkan adanya reaksi in!lamasi. 9adar 

    kalium menurun disebabkan oleh muntah sehingga banyaknya kadar kalium yang keluar 

     bersama dengan muntah tersebut. Saturasi oksigen "uga menun"ukan adanya penurunan.

    al ini menandakan adanya hipoksemia akibat ter"adinya bronkospame oleh histamin.

    Saat di IGD diberikan terapi oksigenasi nasal kanul + lpm in!us ringer laktat

    tetesan epat in"eksi adrenalin dan in"eksi di!enhidramin intra5ena # ampul inhalasi

    salbutamol dan arang akti!. $asien selan"utnya diputuskan untuk rawat inap. $emberian

  • 8/16/2019 Laporan 3 Emergency

    19/24

    oksigenasi nasal kanul in!us ringer laktat tetesan epat in"eksi adrenalin dan in"eksi

    di!enhidramin intra5ena bertu"uan untuk mengatasi ge"ala syok pada pasien sedangkan

     pemberian arang akti! bertu"uan untuk absorbs dari toksin.

  • 8/16/2019 Laporan 3 Emergency

    20/24

    BAB I>

    PENUTUP

    A. KESIMPULAN

    #. 6erdasarkan alloanamnesis pemeriksaan !isik dan pemerikaaan labortorium penyebab

    munulnya ge"ala pasien adalah keraunan ikan tipe sombroid dan keraaunan

    merkuri.

    . $enatalaksanaan pasien adalah dengan pemberian oksigen rehidrasi pemberian anti-

    histamin dan arang akti!.

    B. SA4AN

    #.

  • 8/16/2019 Laporan 3 Emergency

    21/24

  • 8/16/2019 Laporan 3 Emergency

    22/24

  • 8/16/2019 Laporan 3 Emergency

    23/24

    DATA4 PUSTAKA

    >ddolorato G >rmu//i > Gasbarrrini. $harmaologial >pproahes to the lohol >ddition. Curopan Re5iew !or . >lohol-Related Cmergenies > Jew 3ook >t >n ld $roblem. Cmergeny

    n C5idene-6ased >pproah to Cmergeny lkohol-Related

    Sei/ures Delirium 8remens and 8o*i >lkohol Ingestion. anadian 7amily $hysiian. #,,'@

    4 4+-4+#.

    :e5on $hilip dan 6e5erley Cwens. 00%.

  • 8/16/2019 Laporan 3 Emergency

    24/24