laporan uji threshold b-3 (1)

Upload: el-casper

Post on 02-Jun-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    1/40

    LAPORAN UJI AMBANG RASA

    (THRESHOLD)

    Oleh

    Kelompok 3-B1

    Merrynda K. NIM 121710101056

    Istiqama Novenda NIM 121710101083Joko Cahyono NIM 121710101075

    Cindy Eva K NIM 121710101053

    JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIANFAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

    UNIVERSITAS JEMBER2013

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    2/40

    BAB 1. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Penggunaan uji inderawi untuk berbagai keperluan industri pangan

    telah meluas dan berkembang. Uji inderawi merupakan pengujian terhadap sifat

    karakteristik bahan (pangan) menggunakan indera manusia. Sehingga dalam

    aplikasinya diperlukan suatu kepekaan yang tajam. Salah satu bagian dari uji

    inderawi adalah uji threshold. Metode pengujian threshold merupakan salah satu

    metode untuk pengujian panelis dalam penentuan sensitivitas. Metode ini

    digunakan untuk menentukan tingkat konsentrasi terendah suatu substansi yangdapat dideteksi ( absolute threshold ) atau perubahan konsentrasi terkecil suatu

    substansi yang dapat dideteksi perubahannya ( difference threshold ). Biasanya

    substansi yang mau dikaji dilarutkan dalam air murni, dan panelis diminta untuk

    menilai sample mana yang berbeda dengan air, dalam hal ini air murni juga

    disajikan sebagai pembanding (Sapta 2010)

    Selain itu metode ini juga dapat digunakan untuk mengenal macam-

    macam stimulusnya ( recognition threshold ), misalnya asin, manis, dan lain-lain.

    Recognition threshold umumnya lebih tinggi dari pada absolute threshold.

    Metode ini kadang-kadang juga digunakan untuk seleksi panelis, namun beberapa

    peneliti menganggap cara ini kurang tepat dipakai, karena keberhasilan dalam

    menguji larutan murni tidak dapat dipakai sebagai kriteria keberhasilan dalam

    menguji sampel yang mengandung bermacam-macam zat dengan konsentrasi

    yang berbeda, selain itu ada kelemahannya, yaitu pada penentuan threshold

    biasanya yang disajikan adalah larutan satu macam substansi, sedangkan dalam

    makanan, rasa makanan merupakan campuran berbagai rasa. Hubungan yang

    terpenting dengan pencecap adalah kecenderungan indera rasa pengecap untuk

    melayani sesnsasi utama tertentu yang terletak di daerah khusus. Rasa manis dan

    asin terutama terletak pada ujung lidah, rasa asam pada dua pertiga bagian

    samping dan rasa pahit pada bagian posterior lidah dan palatum molle. Rasa asin

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    3/40

    dibentuk oleh garam terionisasi yang kualitas rasanya berbeda-beda antara garam

    yang satu dengan yang lain karena garam pembentuk sensasi rasa lain selain rasa

    asin. Garam akan menimbulkan rasa ketika ion natrium (Na +) masuk melalui

    kanal ion lateral (sisi) sel rasa.

    Hubungan antara rangsangan fisik dan kesan atau tanggapan

    psikologis tidak selalu mudah mengukurnya. Hal ini disebabkan oleh karena

    besaran tanggapan psikologis tidak selamanya mudah diukur. Tanggapan

    psikologis dihasilkan dari kemampuan fisio-psikologis seorang panelis.

    Kemampuan-kemampuan inilah yang menjadi andalan seseorang untuk menjadi

    seorang panelis. Kemampuan psikologis dapat dikelompokkan menjadi lima tipe,yaitu kemampuan mendeteksi, kemampuan mengenal ( recognition ), kemampuan

    membedakan ( discrimination ), kemampuan membandingkan ( scalling ) dan

    kemampuan hedonik.

    Aplikasi uji treshold dalam industri pangan adalah untuk menseleksi

    panelis atau karyawan yang akan ditempatkan di bagian quality control ataupun

    research and development . Aplikasi lainnya adalah apabila kita akan mebuat

    formulasi baru untuk suatu produk dengan tingkatan konsentrasi yang berbeda

    maka dapat dilakukan uji treshold untuk dapat mengetahui sejauh mana

    konsumen mengetahui perubahan pengenalan rangsangan yang berasal dari

    produk baru yang akan kita buat.

    1.2 Tujuan

    Tujuan dari percobaan uji threshold adalah untuk melatih kemampuan indera

    pencicip/pencium terhadap berbagai rangsangan, serta untuk menentukan ambang

    mutlak, ambang pengenalan, ambang pembedaan dan ambang batas.

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    4/40

    BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Pengertian Ambang Rasa dan Macamnya

    Pengujian organoleptik adalah pengujian yang didasarkan pada proses

    pengindraan. Pengindraan diartikan sebagai suatu proses fisio-psikologis, yaitu

    kesadaran atau pengenalan alat indra akan sifat-sifat benda karena adanya

    rangsangan yang diterima alat indra yang berasal dari benda tersebut. Pengindraan

    dapat juga berarti reaksi mental (sensation) jika alat indra mendapat rangsangan

    (stimulus). Reaksi atau kesan yang ditimbulkan karena adanya rangsangan dapat

    berupa sikap untuk mendekati atau menjauhi, menyukai atau tidak menyukai akan benda penyebab rangsangan (Lawless 1998).

    Ambang rangsangan atau threshold adalah suatu konsentrasi bahan

    terendah yang mulai dapat menghasilkan kesan yang wajar. Ambang rangsangan

    terdiri dari 4 macam yaitu :

    1) Ambang Mutlak

    Ambang mutlak yaitu jumlah benda perangsang terkecil yang dapat

    menghasilkan kesan atau tanggapan. Misalnya konsentrasi yang terkecil dari

    larutan garam yang dapat dibedakan rasanya dari cairan pelarutnya yaitu air

    murni. Pengukuran ambang mutlak didasarkan pada konvensi bahwa setengah

    (50%) dari jumlah panelis dapat mengenal atau dapat menyebutkan dengan

    tepat akan sifat sensoris yang dinilai.

    2) Ambang Pengenalan

    Ambang pengenalan juga disebut recognition threshold . Ambang

    pengenalan dapat dikacaukan dengan ambang mutlak. Jika pada ambang

    mutlak mengenai kesan yang mulai diperoleh atau dirasakan maka pada

    ambang pengenalan meliputi pengenalan atau identifikasi jenis kesan

    (Mailgard 1999). Dalam hal ini jika kesan kesan itu berupa rasa asin, misalnya

    rasa asin itu betul-betul mulai dapat diidentifikasi oleh pencicip. Pada ambang

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    5/40

    mutlak mungkin rasa asin itu belum diidentifikasi dnegan tepat, baru dapat

    diketahui adanya rasa yang berbeda denganbahan pelarutnya.

    Perbedaan ini menyangkut juga metode pengukurannya yang berbeda

    dengan ambang pengenalan dan ambang mutlak. Pengukuran ambang

    pengenlan didasarkan pada 75% panelis dapt mengenali rangsangan. Jadi

    ambang pengenalan dapat diidentifikasikan sebagai konsentrasi atau jumlah

    perbandingan terendah yang dapat dikenali dengan betul.

    3) Ambang Pembedaan

    Ambang pembedaan juga disebut difference threshold ,yang berbeda

    dengan ambang pengenalan dan juga ambang mutlak. Ambang pembedaanmerupakan perbedaan terkecil dari rangsangan yang masih dapat dikenali.

    Besarnya ambang pembedaan tergantung dari jenis rangsangan, jenis

    penginderaan dan besarnya rangsangan itu sendiri. Ambang pembedaan

    menyangkut dua tingkat kesan rangsangan yang sama. Jika dua rangsangan

    tersebut terlalu kecil bedanya maka akan menjadi tidak dapat dikenali

    perbedaannya. Sebaliknya jika dua tingkat rangsangan itu terlalu besar akan

    dengan mudah dikenali.

    Difference threshold dapat ditentukan dengan menggunakan standar

    lebih dari satu, biasanya sekitar empat standar. Masing-masing standar akan

    dibandingkan dengan sampel-sampel pada interval konsentrasi tertentu.

    Perbedaan konsentrasi yang dapat dideteksi dengan benar oleh 75% panelis

    adalah perbedaan konsentrasi yang mencerminkan difference threshold

    (Kartika dkk 1988).

    Ambang pembedaan berbeda besarnya tergantung dari beberapa

    faktor. Disamping tergantung pada jenis rangsangan dan jenis penginderaan

    juga tergantung pada besarnya rangsangan itu sendiri.

    4) Ambang Batas

    Ambang batas juga disebut terminal threshold yang merupakan

    rangsangan terbesar yang jika kenaikan tingkat rangsangan dapat menaikan

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    6/40

    intensitas kesan. Apabila pada ketiga ambang tersebut diatas diterapkan batas

    terendah maka pada ambang batas diterapkan batas atas. Kemampuan

    manusia memperoleh kesan dari adanya rangsangan tidak selamanya

    sebanding dengan besarnya rangsangan yang diterima. Rangsangan yang terus

    menerus dinaikan pada suatu saat tidak akan menghasilkan kenaikan intensitas

    kesan. Rangsangan terbesar jika kenaikan tingkat rangsangan menaikkan

    intensitas kesan disebut ambang batas. Ambang batas juga bisa ditentukan

    dngan menetapkan rangsangan terkecil yaitu jika kenaikan tingkat rangsangan

    tidak lagi mempengaruhi btingkat intensitas kesan.

    2.2 Pentingnya Uji Threshold

    Pentingnya dilakukan uji threshold menurut Afrianto (2008), untuk

    menentukan tingkat konsentrasi terendah suatu substansi yang masih dapat

    dideteksi (absolute treshold) atau perubahan konsentrasi terkecil suatu substansi

    yang masih dapat dideteksi perubahannya (difference threshold), dan juga untuk

    mengenal macam stimulus (recognition threshold), seperti asin, manis atau asam.

    Recognition threshold umumnya lebih tinggi daripada absolute threshold

    (Kartika, 1988).

    Pentingnya uji threshold dalam bidang teknologi pangan adalah

    pemeriksaan mutu kualitas, pengendalian proses, dan pengembangan produk.

    Menurut Susiwi (2009), aplikasi uji threshold adalah apabila kita akan membuat

    suatu formulasi baru untuk suatu produk denga tingkatan konsentrasi yang

    berbeda maka dapat dilakukan uji threshold untuk dapat mengetahui sejauh mana

    konsumen mengetahui perubahan pengenalan rangsangan yang berasal dari

    produk baru yang akna dibuat. Sehingga begitu banyak aplikasi dan pentingnya

    uji threshold bagi produk pangan hasil pertanian.

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    7/40

    2.3 Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepekaan

    Untuk menjadi panelis harus memenuhi beberapa criteria. Kriteria panelis

    menurut Soekarto (1981) yaitu panelis salah satunya harus memiliki kepekaan

    dan konsistensi yang tinggi. Oleh sebab itu kepekaan panelis penting dalam

    pengujian organoleptik. Menurut Setyaningsih et al . (2010), beberapa faktor yang

    mempengaruhi kepekaan panelis yakni

    1) Jenis kelamin, umumnya wanita lebih peka, lebih mudah mengemukakan apa

    yang dirasakan.

    2) Usia, pada umumnya, kemampuan seseorang dalam merasa, mencium,

    mendengar dan melihat semakin berkurang seiring dengan bertambahnya usia.3) Kondisi fisiologis, misalnya kondisi lapar atau kenyang.

    4) Faktor genetis, persepsi sensori seseorang dapat dipengaruhi oleh substansi

    tertentu, misalnya orang yang peka terhadap rasa pahit dan asin

    5) Kondisi psikologis, dapat mempengaruhi kepekaan indra seseorang.

    Selain itu hal yang sangat mempengaruhi panelis pada saat pengujian

    menurut Kartika, dkk., (1988), diantaranya adalah sebagai berikut :

    1) Motivasi

    Untuk memperoleh hasil pengujian yang berguna sangat tergantung

    pada terpeliharanya tingkat motivasi yang memuaskan. Kriteria motivasi yang

    baik tidaklah sangat spesifik, tetapi motivasi yang jelek ditandai dengan

    pengujian yang terburu-buru, melakukan pengujian semaunya, dan

    partisipasinya dalam pengujian tidak sepenuh hati. Dengan tidak adanya

    pengalaman serta pengujian yang waktunya tidak tentu, maka minat sebagai

    penguji timbul secara spontan, sedangkan bila pengujian terlalu sering minat

    akan menurun karena kebosanan .

    2) Sensivitas Physiologis

    Untuk menjaga sensitivitas panelis, perlu adanya pencegahan terhadap

    ample-faktor yang dapat mencampuri fungsi indera terutama fungsi rasa dan

    pembauan. Panelis yang akan melakukan pengujian diusahakan tidak

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    8/40

    melakukan pengujian dalam periode waktu 1 jam setelah makan, bila panelis

    merokok, tunggulah sampai 20 menit, jangan melakukan pengujian saat

    sedang sakit khususnya yang mengganggu fungsi indera, tidak boleh makan

    makanan yang pedas, pada pengujian bau tidak menggunakan wangi-wangian

    atau lipstick, dan pada pengujian rasa disarankan untuk berkumur-kumur atau

    minum air tawar sebelum pengujian. Pada saat pengujian usahakan agar

    panelis tidak menerima informasi informasi yang dapat mempengaruhi penilaian atau terpengaruh oleh panelis lain dimana akan menyebabkan

    pengujian tidak berjalan dengan baik

    3) Kesalahan PsikologisAda beberapa sifat psikologis panelis yang dapat mempengaruhi

    pengujian, diantaranya tendensial sentral, contrat effect, halo effect dan

    sugesti.

    2.4 Penggunaan p = 0.05

    Dalam melakukan uji threshold menggunakan p = 0.05. Hal ini

    dikarenakan nilai P = 0,05 merupaka batasan baku (threshold values).Umumnya,

    interpretasi p value (nilai p/nilai signifikan) didasarkan pada apakah nilainya lebih

    kecil dari batasan baku (threshold values), yaitu 0.05. Batasan ini biasanya jika

    nilai p < 0,05 dianggap secara statistik bermakna dan bila nilai p > 0.05dianggap suatu hubungan atau asosiasi antara faktor resiko dan outcome tidak

    bermakna secara statistik. Tetapi, hal yang patut diperhatikan, nilai p tergantung

    dari jumlah sampel. Sehingga, jika jumlah sampelnya kecil,nilai p umumnya

    akan bernilai lebih besar dari 0.05, dengan kata lain, p value akan menyimpulkan

    bahwa tidak ada hubungan antara eksposur dan outcome. Padahal, kemungkinan

    hubungan itu mungkin ada, walaupun kecil, tetapi karena jumlah sampel yang

    kecil, hubungan antara variabel tak dapat terdeteksi.

    Oleh karena itu, menurut Kirkwood BR, Sterne JA (2007) intepretasi P

    value dapat dilakukan sebagai berikut :

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    9/40

    1) p value < 0.001; adanya bukti yang kuat untuk menolak hipotesa nul (strong

    evidence against the null hypothesis)

    2) p value < 0.01 ; adanya bukti yang sedang untuk menolak hipotesa nul

    (increasing/moderate evidence against the null hypothesis with decreasing P

    value)

    3) p value > 0.1; adanya bukti yang lemah untuk menolak hipotesa nul(weak

    evidence against the null hypothesis)

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    10/40

    BAB 3. METODOLOGI

    3.1 Alat Dan Bahan

    3.1.1 Alat

    a. Nampan

    b. Gelas sloki

    c. Sendok kecil

    d. Ceret

    e. Kuisioner

    3.1.2 Bahana. Larutan gula (rasa manis)

    b. Larutan asam sitrat (rasa asam)

    c. Larutan kafein (rasa pahit)

    d. Larutan garam (rasa asin)

    3.2 Skema Kerja

    Diberi kode 3digit angka acak

    Disiapkan kuisioner

    Disajikan kepada panelis dengan urutan acak

    Panelis diminta mencentang sampel yang dianggap berbeda dengan standart

    Tentukan nilai ambang rasaCara1 : 50% dari presentase respon yang menjawab benar

    Cara 2 : dari respon yang harus menjawab benar pada tabel 4

    Disiapkan seri larutan dengan konsentrasi berbeda untukmasing-masing rasa dasar

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    11/40

    BAB 4. HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

    4.1 Hasil Pengamatan

    4.1.1 Rasa Manis

    Panelis

    Kode Contoh / Konsentrasi (M)

    149 237 471 853 416

    0.0004 0.0008 0.0016 0.0032 0.0064

    Gholib A. - - Rizaldi A. - - - Istiqoma - - - - -

    Cindy E. - - - - -

    Radik - - M. Ainul - - - - -

    Robby - - - - Siti R. - - Prima - - - -

    Joko - Merrynda - - - Fatmalika - -

    Indah - - -Faris - - - - Farid - - - -

    Dyah Nur - -

    Abraham - - - -M. Rizal - - - Nikho - - - - -

    Nirmala - Mila - - -

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    12/40

    Panelis

    Kode Contoh / Konsentrasi (M)

    149 237 471 853 416

    0.0004 0.0008 0.0016 0.0032 0.0064

    Risky - - - - -

    Utiya - - - - -

    Zulfa - Aminah - - - -Riang -Yusri -Lilik - -Faiz - - -Reny - - - - -

    Bella - - - Nurul - - - - -

    Fauzi - - - - -

    Deny -

    Wiji - - -Yunita - Septian - - - - -

    Minawati - - - -Ike - - -

    Gunda - - - Keterangan : () = benar

    (-) = salahJumlah panelis = 40

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    13/40

    4.1.2 Rasa Asam

    Panelis

    Kode Contoh / Konsentrasi (M)

    572 249 915 341 831

    0.0002 0.0004 0.0006 0.0008 0.0010

    Gholib A. - - Rizaldi A. - - - Istiqoma - - - - -

    Cindy E. - - - - -

    Radik - - M. Ainul - -

    Robby - - -Siti R. - - Arif - - -Joko - - - - -

    Merrynda - - - Fatmalika - - -

    Indah - - - Faris - - Farid - - -

    Dyah Nur - - Himmatul - - M. Rizal - Nikho - -

    Fatkhur - - - Fauzi - - - - Deny Wiji - - - -

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    14/40

    Panelis

    Kode Contoh / Konsentrasi (M)

    572 249 915 341 831

    0.0002 0.0004 0.0006 0.0008 0.0010

    Gunda - - Dodik - - - - Yunita - - - Mila - - - -Utiya - - - - -

    Zulfa Risky - - - - -

    Aminah - - - - Riang - Yusri Lilik - - Faiz - - Reny - - - - -

    Bella - Nurul - - - -Septian - - - -

    Minawati - - - -

    Keterangan : () = benar (-) = salah

    Jumlah panelis = 40

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    15/40

    4.1.3 Rasa Asin

    Panelis

    Kode Contoh / Konsentrasi (M)

    769 375 586 218 147

    0.0016 0.0032 0.0064 0.0128 0.0256

    Gholib A. - - Rizaldi A. - - - Istiqoma - - - Cindy E. - - -

    Radik - M. Ainul - - -

    Robby - - - Siti R. - Prima - - - Joko - - -

    Merrynda - - Fatmalika - -

    Indah - - - Faris - -Farid - - -

    Dyah Nur - - Abraham - - - - -

    Fatkhur - Nikho -

    Nirmala - - - - Lilik - Faiz - - Reny - -

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    16/40

    Panelis

    Kode Contoh / Konsentrasi (M)

    769 375 586 218 147

    0.0016 0.0032 0.0064 0.0128 0.0256

    Wiji - - - Nurul - - - Fauzi - - - - Deny - -

    Yunita - - - Mila - - - -

    Minawati - - - - Septian - -

    Ike - - - Gunda - - Dodik - - - -

    Fatimah - - - - Zulfa - -

    Risky - - - - Aminah - - - - Riang - Yusri -

    Keterangan : () = benar (-) = salah

    Jumlah panelis = 40

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    17/40

    4.1.4 Rasa Pahit

    Panelis

    Kode Contoh / Konsentrasi (M)

    149 237 471 853 416

    0.0004 0.0006 0.0008 0.0010 0.0012

    Gholib A. - Rizaldi A. - - Istiqoma - - Cindy E. - -

    Radik - - M. Ainul -

    Robby - - - -Siti R. -

    Fatkhur - Joko - - - - -

    Merrynda - Fatmalika -

    Indah - - Faris - Farid - -

    Dyah Nur - Abraham - - M. Rizal - - Nikho

    Himmatul - Nirmala - -

    Arif - - -Lilik - -

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    18/40

    Panelis

    Kode Contoh / Konsentrasi (M)

    149 237 471 853 416

    0.0004 0.0006 0.0008 0.0010 0.0012

    Aminah - -

    Risky A. - -

    Faiz - - Reny

    Nurul - - Fauzi - - Riang - Yusri - Deny - Wiji - - - - -

    Yunita - - Mila - - -

    Minawati - -

    Septian - Utiya - - - -Gunda - Dodik - - - -

    Fatimah - - - - Zulfa - -

    Keterangan : () = benar

    (-) = salahJumlah panelis = 42

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    19/40

    4.2 Hasil Perhitungan

    4.2.1 Cara 1

    RasaTitik

    X1 Y1 X 2 Y2 X 3 Y 3

    Manis 0.0004 5.51 0.0064 61.21 0.0017 0.1750

    Asam 0.0002 14.32 0.0010 70.13 0.0003 0.2200

    Asin 0.0016 8.17 0.0256 115.19 0.0057 0.2625

    Pahit 0.0004 30.52 0.0012 91.59 0.0004 0.3048

    4.2.2 Cara 2

    RasaTitik

    X1 Y1 X 2 Y 2 X 3 Y 3

    Manis 0.0004 2.2091 0.0064 24.4861 0.0033 13

    Asam 0.0002 5.6937 0.0010 28.0532 0.0005 13

    Asin 0.0016 3.2671 0.0256 46.0761 0.0071 13

    Pahit 0.0004 12.8189 0.0012 38.4686 0.0004 13.5

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    20/40

    BAB 5. PEMBAHASAN

    5.1 Cara Kerja dan Fungsi Perlakuan

    Pada uji ambang rasa, tahapan awal yang dilakukan yaitu menyiapkan

    seri larutan dengan konsentrasi yang berbeda untuk masing-masing rasa dasar

    yaitu manis, asin, asam, dan pahit. Perbedaan sampel yang disajikan pada setiap

    rasa dasar bertujuan untuk mengetahui nilai ambang rasa berapa yang sudah dapat

    memperoleh kesan dari panelis sehingga dapat diketahui kemampuan panelis

    dalam mendeteksi masing-masing rasa dasar. Kemudian dari seluruh sampel yang

    tersedia diberi kode 3 digit angka secara acak untuk menghindari terjadinya posisi bias. Selanjutnya disediakan kuisioner untuk mencatat penilaian panelis dan

    kemudian sampel disajikan secara acak. Penyajian sampel secara acak dilakukan

    untuk menghindari terjadinya kesalahan penilaian panelis seperti posisi bias. Pada

    tahap ini, panelis diminta untuk mencentang sampel yang dianggap berbeda

    dengan standar. Setelah pengujian oleh panelis selesai, semua data yang

    dihasilkan ditabulasi dan kemudian dilakukan penentuan nilai ambang rasa pada

    masing-masing rasa dasar. Penentuan nilai ambang rasa dilakukan dengan dua

    cara. Cara pertama yaitu berdasarkan 50% dari presentase respon yang menjawab

    benar dan cara kedua yaitu berdasarkan 50% dari respon yang harus dan

    menjawab benar pada tabel 4.

    5.2 Analisa Data

    Pada praktikum pengujian ambang rasa (uji threshold) dilakukan

    untuk mengetahui nilai ambang rasa pada masing-masing rasa dasar yaitu manis,

    asam, asin, dan pahit. Untuk membuat kurva ambang rasa menggunakan

    perhitungan dengan menggunakan rumus :

    a =

    b = ( ) ( )

    ( )

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    21/40

    Dan untuk penentuan nilai y dapat dicari dengan rumus : y = a + bx; dimana nilai

    x merupakan nilai ambang mutlak yang merupakan konsentrasi terkecil. Pada

    pengujian ambang rasa ini, rasa dasar yang diujikan adalah manis, asin, asam, dan

    pahit. Larutan rasa manis diperoleh dari gula, larutan rasa asin dari garam, larutan

    rasa asam dari asam sitrat dan larutan rasa pahit dari kafein.setiap satu sampel

    terdiri dari lima konsentrasi yang berbeda.

    5.2.1 Rasa Manis

    Pada pengujian rasa manis, menggunakan larutan gula dengan 5

    macam konsentrasi yang berbeda. Uji ambang rasa manis diperoleh nilai

    ambang mutlaknya yaitu dengan konsentrasi 0,0017 M pada cara 1 dan0,0033 M pada cara 2. Pada konsentrasi tersebut sebanyak 50 % panelis dapat

    mendeteksi adaanya rasa manis. Perbedaan nilai x cara 1 dan cara 2 ini bisa

    dikarenakan cara perhitungan keduanya menggunakan nilai y yang berbeda

    sehingga nilai ambang mutlak yang diperoleh antara cara 1 dan cara 2 tidak

    sama, namun nilai yang dihasilkan dari kedua cara tersebut nilainya hampir

    mendekati. Dapat diketahui bahwa semakin besar konsentrasi maka semakin

    timbul kesan dari rasa manis. Jumlah respon positif panelis meningkat dari

    konsentrasi 0.0008 hingga konsentrasi tertingginya yaitu konsentrasi 0.0016

    panelis benarnya 15 orang, konsentrasi 0.0032 panelis benarnya 16 orang dan

    konsentrasi 0.0064 panelis benarnya 19 orang. Namun terjadi penurunan

    jumlah panelis benar yaitu pada konsentrasi 0.0004 panelis benarnya 13

    orang sedamgkan konsentrasi 0.0008 panelis benarnya 12orang, hal ini bisa

    disebabkan oleh macam-macam kepekaan panelis yang dipengaruhi oleh

    faktor fisiologis dan biologis. Respon positif terbanyak yang diberikan oleh

    panelis yaitu pada sampel larutan gula dengan konsentrasi tertinggi (0,0064).

    Berdasarkan tabel 4, p=0,05 dengan jumlah panelis 40 orang yang memberi

    respon positif seharusnya 26 orang. Namun pada pengujian rasa manis ini

    stiap konsentrasinya dari 40 orang panelis jumlah benarnya belum ada yang

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    22/40

    sampai 26 orang. Hal ini dikarenakan kepekaan indera pengecap panelis yang

    kurang terhadap rasa manis pada konsentrasi kecil maupun besar.

    5.2.2 Rasa Asam

    Rasa asam sebenarnya hanya berasal dari ion hidrogen (H +). Zat-zat

    yang dapat berionisasi dan melepaskan ion hidrogen yang hanya dapat

    menghasilkan rasa asam. Ion H + selalu diimbangi dengan adanya anion. Jika

    anion yang mengimbanginya OH maka terjadilah netral, karena ion H + itu

    segera membentuk HO dan diturunkan konsentrasinya menjadi tinggal 10.

    Agar konsentrasi H + tetap tinggi, kation tersebut harus diimbangi dengan

    anioon lain. Dalam hal ini larutan disebut asam. Bedasarkan jenis anionnyaasam dapat digolongkan menjadi asam organik dan asam anorganik. Asam

    organik ialah jika anionnya zat organik (asetat, sitrat) dan asam anorganik jika

    anionnya anorganik (Cl -, SO 4-, NO 3-).

    Berdasarkan pengujian menggunakan uji threshold dengan sampel

    larutan asam sitrat diperoleh nilai ambang mutlak yaitu konsentrasi diatas

    0,0003 pada cara 1 dan 0.0005 pada cara 2. Pada konsentrasi tersebut

    sebanyak 50 % panelis dapat mendeteksi adaanya rasa asam. Semakin tinggi

    konsentrasi maka rasa asam semakin besar. Pada konsentrasi 0.0002 didapat

    respon positif sebanyak 10, pada konsentrasi 0.0004 didapat respon positif

    sebanyak 12, pada konsentrasi 0.0006 didapat respon positif sebanyak 17,

    pada konsentrasi 0.0008 didapat respon positif sebanyak 21 dan pada

    konsentrasi 0.0010 didapat respon positif sebanyak 28. Hal ini dapat

    disimpulkan bahwa jumlah respon positif paling tinggi yaitu pada konsentrasi

    0.0010. Berdasarkan table 4 (p = 0.05) yang memberi respon positif 26 orang

    dengan jumlah panelis 40 orang. Sehingga yang memenuhi data tersebut

    yaitu hanya pada konsentrasi 0.0010. Hal ini dapat dikarenakan kepekaan

    indra pengecap pada rasa asam panelis memiliki tingkat sensifitas yang

    rendah dan kurang baik, serta pengaruh dari kondisi fisik dan psikologis

    panelis.

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    23/40

    5.2.3 Rasa Asin

    Pada pengujian rasa asin, menggunakan larutan NaCl dengan 5 macam

    konsentrasi yang berbeda. Untuk ambang rasa asin dalam pengujian ini

    didapat nilai ambang mutlak dengan konsentrasi 0.0057 M pada cara 1 dan

    0.0071 M pada cara 2. Pada konsentrasi tersebut sebanyak 50 % panelis dapat

    mendeteksi adaanya rasa asin. Didapat hasil yang berbeda antara cara 1

    dengan cara 2, hal ini karena dalam perhitungan kedua cara tersebut

    menggunagakan nilai (y) yang berbeda, namun nilai yang di hasilkan tidaklah

    jauh berbeda. Pada dasarnya semakin tinggi konsentrasi rasa asin, yaitu

    dengan penambahan NaCl pada suatu larutan maka semakin tinggi pulatimbulnya kesan rasa asin dalam larutan tersebut. Sedangkan respon positif

    dalam pengujian ini didapat pada konsentrasi 0,0016 terdapat 4 jawaban

    benar, pada konsentrasi 0,0032 ada 11 jawaban benar, pada konsentrasi

    0,0064 ada 16 jawaban benar, pada konsentrasi 0,0128 ada 36 jawaban benar

    dan pada konsentrasi 0,0256 ada 38 penelis menjawab benar. Apabila

    dibandingkan dengan tabel 4, p = 0,05 dengan jumlah panelis 40 maka jumlah

    panelis minimal yang harus didapat menjawab benar adalah sebesar 26. Dapat

    disimpulkan bahwa pada konsentrasi larutan 0,0016, 0,0032, dan 0,0064

    jumlah respon positifnya tidak memenuhi karena kurang dari nilai pada tabel.

    Hal ini berarti para panelis kurang peka terhadap rasa asin atau tingkat

    kepekaannya rendah dalam pengujian rasa asin pada kinsentrasi tersebut.

    Namun pada konsentrasi 0,0128 dan 0,0256 respon positif panelis sudah

    mencapai nilai strandart yaitu nilainya di atas 26. Hal ini karena konsentrasi

    rasa asin semakin tinggi sehingga rasa asin pada larutan mudah untuk

    dideteksi oleh para panelis.

    5.2.4 Rasa Pahit

    Pada pengujian rasa pahit, menggunakan larutan kafein dengan 5

    macam konsentrasi yang berbeda yaitu 0.004, 0.0006, 0.0008, 0.0010, dan

    0.0012. Pada sampel dengan konsentrasi 0.004, didapatkan jumlah respon

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    24/40

    positif adalah sebesar 12, sedangkan jumlah respon positif pada sampel

    dengan konsentrasi 0.0006, 0.0008, 0.0010, dan 0.0012 secara berturut-turut

    adalah 16, 30, 35, dan 35. Bila dibandingkan dengan tabel 4, jumlah jawaban

    yang harus benar dengan jumlah panelis 42 dan p = 0.05 adalah sebesar 27.

    Maka dapat dikatakan bahwa pada konsentrasi yang rendah, yaitu 0.0004 dan

    0.0006, belum cukup memeberikan kesan pahit pada panelis karena jumlah

    respon positif pada kedua konsentrasi tersebut lebih kecil daripada nilai pada

    tabel 4 sehingga tidak memenuhi. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya

    kepekaan indra dari panelis sehingga tidak mampu merasakan rasa pahit

    dalam konsentrasi yang rendah. Selain itu, dapat pula disebabkan karenakondisi psikologis ataupun fisiologi panelis yang kurang baik sehingga juga

    dapat mempengaruhi hasil pengujian. Sedangkan pada konsentrasi yang

    semakin tinggi, yaitu 0.0008, 0.0010, dan 0.0012 mulai dapat menunjukkan

    kesan karena jumlah panelis yang menjawab benar lebih besar daripada nilai

    pada tabel 4 sehingga sudah memenuhi. Hal tersebut disebabkan karena

    konsentrasi sampel mulai tinggi sehingga panelis dapat merasakan kesan pahit

    dari sampel. Selain itu, jumlah jawaban benar pada setiap sampel

    menunjukkan semakin tinggi seiring semakin besarnya konsentrasi sampel.

    Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi maka

    semakin dapat memberikan kesan kepada panelis.

    Dari hasil perhitungan, didapatkan nilai ambang mutlak yang sama

    dari cara 1 dan cara 2 yaitu sebesar 0.0004. Pada konsentrasi tersebut

    sebanyak 50 % panelis dapat mendeteksi adanya rasa pahit. Hal ini dapat

    disebabkan karena walaupun dalam perhitungan penentuan nilai ambang

    mutklak menggunakan nilai y yang berbeda, namun proses dari oprasional

    perhitungan menghasilkan nilai akhir yang sama.

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    25/40

    BAB 6. PENUTUP

    6.1 Kesimpulan

    Dari praktikum yang telah dilakukan, didapatkan beberapa kesimpulan

    sebagai berikut.

    1. Semakin tinggi konsentrasi maka semakin dapat memberikan kesan kepada

    panelis.

    2. Pada seluruh sampel dengan konsentrasi yang rendah belum dapat

    memberikan kesan terhadap panelis, sedangkan sampel dengan konsentrasi

    tinggi dapat memberikan kesan terhadap panelis.3. Sampel dengan konsentrasi rendah belum dapat dirasakan panelis karena

    kurangnya kepekaan indra serta pengaruh dari kondisi psikologi dan fisiologi

    dari panelis.

    4. Nilai ambang mutlak yang dihasilkan dari perhitungan cara 1 dan cara 2

    berbeda namun tidak terlalu signifikan disebabkan karena penggunaan nilai y

    yang berbeda pada masing-masing cara.

    6.2 Saran

    Sebaiknya, kondisi psikologis dan fisiologis panelis saat melakukan pengujian

    dalam keadaan yang baik sehingga hasil dari pengujian yang dilakukan akan

    maksimal.

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    26/40

    DAFTAR PUSTAKA

    Afrianto, E. 2008. Pengawasan Mutu Bahan / Produk Pangan Jilid 2 untuk SMK .

    Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal

    Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan

    Nasional. Jakarta.

    Kartika, B dkk. 1988. Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan . Yogyakarta :

    Universitas Gajah Mada

    Kartika, B., Pudji, H. dan Wahyu, S., (1987), Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan .

    Yogyakarta : Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi,

    Kirkwood BR, Sterne JA. 2007. Essential Medical Statistics. India : Replika Press.

    Lawless, H, T and Heyman, H. 1998. Sensory Evaluation of Food: Principles and

    Pratices Chapman and Hall. London.

    Mailgard. 1999. Sensory Evaluation Tecniques. New York : CRC Press

    Raharja, Sapta. 2010. Buku Pedoman Mata Kuliah Pengawasan Mutu TIP. Institut

    Pertanian Bogor : Bogor

    Setyaningsih D, Apriyantono A, Sari MP. 2010. Analisis Sensori untuk Industri

    Pangan dan Agro . Bogor: IPB Press

    Soekarto, S. T., 1981. Penilaian Organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil

    Pertanian. Bogor : IPB-Press.

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    27/40

    Susiwi. 2009. Handout Penilaian Oragnoleptik . FPMIPA. Universitas Pendidikan

    Indonesia.

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    28/40

    LAMPIRAN

    1. Grafik

    a. Cara 1

    0.0004, 5.51

    0.0017, 61.21

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    0 0.0005 0.001 0.0015 0.002

    J u m

    l a h R e s p o n

    ( + )

    Konsentrasi (M)

    Rasa Manis

    0.0002, 0.22

    0.0003, 14.32

    0.001, 70.13

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    0 0.0002 0.0004 0.0006 0.0008 0.001 0.0012

    J u m

    l a h R e s p o n

    ( + )

    Konsentrasi (M)

    Rasa Asam

    Series1

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    29/40

    0.0016, 0.26250.0057, 8.17

    0.0256, 115.19

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    140

    0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03

    J u m

    l a h R e s p o n

    ( + )

    Konsentrasi (M)

    Rasa Asin

    Series1

    0.0004, 0.3048

    0.00042, 30.52

    0.0012, 91.59

    0102030405060

    708090

    100

    0 0.0002 0.0004 0.0006 0.0008 0.001 0.0012 0.0014

    J u m

    l a h R e s p o n

    ( + )

    Konsentrasi (M)

    Rasa Pahit

    Series1

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    30/40

    b. Cara 2

    0.0004, 13 0.0033, 22

    0.0064, 245

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 0.007

    J u m

    l a h R e s p o n

    ( + )

    Konsentrasi (M)

    Rasa Manis

    Series1

    0.0002, 13

    0.0005, 57

    0.001, 281

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    0 0.0002 0.0004 0.0006 0.0008 0.001 0.0012

    J u m

    l a h R e s p o n

    ( + )

    Konsentrasi (M)

    Rasa Asam

    Series1

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    31/40

    0.0016, 13 0.0071, 33

    0.0256, 461

    0

    100

    200

    300

    400

    500

    0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03

    J u m

    l a g h R e s p o n

    ( + )

    Konsentrasi (M)

    Rasa Asin

    Series1

    0.0004, 13.5

    0.00042, 128

    0.0012, 385

    0

    50

    100

    150

    200250

    300

    350

    400

    450

    0 0.0002 0.0004 0.0006 0.0008 0.001 0.0012 0.0014

    J u m

    l a h R e s p o n

    ( + )

    Konsentrasi (M)

    Rasa Pahit

    Series1

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    32/40

    2. Perhitungan

    1) Rasa manis

    a. Cara 1 SAMPEL KONSENTRASI RESPON + % RESPON + XY X2

    A 0.0004 13 0.325 0.00013 0,00000016

    B 0.0008 12 0.300 0.00024 0,00000064

    C 0.0016 15 0.375 0.0006 0,00000256

    D 0.0032 16 0.400 0.00128 0,00001024

    E 0.0064 19 0.475 0.00304 0,00004096

    JUMLAH 0.0124 75 1.875 0.0053 0,00005456

    ( ( )( ) )

    ( ( ) )

    ( )

    ( )

    b

    ( )

    ( )

    Y = a + bx

    y1 = + ( )(0.0004)

    = = 5.51 %

    y2 = 0.018 + ( )(0.0064)

    = 0.6121 = 61.21 %

    % Respon +)

    = ( )

    50 % darirespon +

    Y = a + bx

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    33/40

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    34/40

    2) Rasa Asam

    a. Cara 1SAMPEL KONSENTRASI RESPON + % RESPON + XY X2

    A 0.0002 10 0.2500 0.0001 4.0E-08

    B 0.0004 12 0.3000 0.0001 1.6E-07

    C 0.0006 17 0.4250 0.0003 3.6E-07

    D 0.0008 21 0.5250 0.0004 6.4E-07

    E 0.0010 28 0.7000 0.0006 1.0E-06

    JUMLAH 0.0030 88 2.2000 0.0015 2.2E-06

    (( )( )

    )( ( ) )

    ( )

    ( )

    b

    ( )

    ( )

    Y = a + bx

    ( )( )

    ( )

    % Respon +

    = ( )

    x 100 %

    50 % darirespon +

    Y = a + bx

    ( )

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    35/40

    b. Cara 2

    SAMPEL KONSENTRASI RESPON + XY X2

    A 0.0002 10 0.0020 4.000E-08

    B 0.0004 12 0.0048 1.600E-07

    C 0.0006 17 0.0102 3.600E-07

    D 0.0008 21 0.0168 6.400E-07

    E 0.0010 28 0.0280 1.000E-06

    JUMLAH 0.0030 88 0.0618 2.200E-06

    ( ( )( ) )

    ( ( ) )

    ( )

    ( )

    ( )

    ( )

    Y = a + bx

    ( )

    ( )

    Y = a + bx

    ( )

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    36/40

    3) Rasa Asin

    a. Cara 1SAMPEL KONSENTRASI RESPON + % RESPON + XY X2

    A 0.0016 4 0.1000 0.0002 2,560E-06

    B 0.0032 11 0.2750 0.0009 1,024E-05

    C 0.0064 16 0.4000 0.0026 4,096E-05

    D 0.0128 36 0.9000 0.0115 1,638E-04

    E 0.0256 38 0.9500 0.0243 6,554E-04

    JUMLAH 0.0496 105 2.6250 0.0394 8,730E-04

    (( )( )

    )( ( ) )

    ( )

    ( )

    ( )

    ( )

    Y = a + bx

    ( )

    ( )

    % Respon +

    = ( )

    x 100 %

    50 % darirespon +

    Y = a + bx

    ( )x

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    37/40

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    38/40

    4) Rasa Pahit

    a. Cara 1SAMPEL KONSENTRASI RESPON + % RESPON + XY X2

    A 0.0004 12 0,2857 0,0001 1.60E-07

    B 0.0006 16 0,3810 0,0002 3.60E-07

    C 0.0008 30 0,7143 0,0006 6.40E-07

    D 0.0010 35 0,8333 0,0008 1.00E-06

    E 0.0012 35 0,8333 0,0010 1.44E-06

    JUMLAH 0.0040 128 3,0476 0,0027 3.60E-06

    ( ( )( ) )

    ( ( ) )

    ( )

    ( )

    ( )

    ( )

    Y = a + bx

    ( )( )

    ( )( )

    % Respon +

    = ( )

    x 100 %

    50 % darirespon +

    Y = a + bx

    ( )

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    39/40

  • 8/11/2019 Laporan Uji Threshold B-3 (1)

    40/40