konsep kamus kompetensi versi final

58
1 KAMUS KOMPETENSI “SOFT” JABATAN DI SEKRETARIAT UTAMA LEMBAGA KAJIAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH (LKPP) KAMUS KOMPETENSI SESTAMA LKPP ©2009 Hal 1 dari 58

Upload: muhammadrifqi13

Post on 31-Jul-2015

426 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep Kamus Kompetensi Versi Final

1

KAMUS KOMPETENSI “SOFT”

JABATAN DI SEKRETARIAT UTAMA

LEMBAGA KAJIAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH (LKPP)

KAMUS KOMPETENSI SESTAMA LKPP ©2009Hal 1 dari 35

Page 2: Konsep Kamus Kompetensi Versi Final

2

Daftar Isi

KOMPETENSI ”SOFT”KLUSTER

KOMPETENSINO NAMA KOMPETENSI

KOMPETENSI PERSONAL

1 Integrity (ING)2 Self-Control (SCT)3 Self Confidence (SCF)4 Flexibility (FLX)5 Analitical Thinking (AT)6 Conceptual Thinking (CT)7 Adaptive Thinking (AdT)8 Organizational Commitment (OC)

KOMPETENSI BEKERJA DAN

MELAYANI

1 Initiative (INT)2 Achievement motivation (ACH)3 Desire for knowledge (DK)4 Passion for action (PAS)5 Concern for order & Quality (CO)6 Customer Service Orientation (CSO)7 Interpersonal Understanding (IU)8 Society before Self (SOC)9 Stakeholder Focus (SF)

10 Policy & Procedure (PP)11 Holding people accountable (HPA)12 Komunikasi Efektif (KOM)13 Problem solving (PS)14 Teamwork effectiveness (TW)

KOMPETENSI MEMIMPIN DAN

MENGELOLA

1 Impact and Influence (IMP)2 Organization Awareness (OA)3 Relationship Building (RB)4 Developing Others (DEV)5 Directiveness (DIR)6 Team Leadership (TL)7 Visionary Leadership (VL)8 Planning & Organizing (PO)

KAMUS KOMPETENSI SESTAMA LKPP ©2009Hal 2 dari 35

Page 3: Konsep Kamus Kompetensi Versi Final

3

BATASAN & DEFINISI KOMPETENSI “SOFT”

NO. NAMA KOMPETENSI DEFINISI / BATASANKOMPETENSI PERSONAL

1 Integrity (ING) Bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik profesi, walaupun dalam keadaaan yang sulit untuk melakukan ini, dengan kata lain "satunya kata dengan perbuatan". Mengkomunikasikan maksud ide dan perasan secara terbuka, jujur dan langsung sekalipun dalam negoisasi yang sulit dengan pihak lain

2 Self-Control (SCT) kemampuan untuk mengendalikan dan mengontrol emosi dan untuk menahan diri dari tindakan negatif saat dipancing kemarahannya, saat menghadapi lawan atau sikap bermusuhan dari orang lain atau saat bekerja dalam kondisi di bawah tekanan (stress). Hal ini juga termasuk kemampuan untuk mempertahankan stamina dalam situasi stress yang berkelanjutan

3 Self Confidence (SCF) Kepercayaan terhadap kapasitas pribadi untuk menyelesaikankan pekerjaannya serta memilih untuk menggunakan pendekatan yang dipergunakan terhadap pekerjaan atau permasalahan yang timbul.

4 Flexibility (FLX) Kemampuan menyesuaikan diri dan bekerja secara efektif pada berbagai situasi, dengan berbagai rekan atau kelompok yang berbeda; kemampuan untuk memahami dan menghargai perbedaan dan pandangan yang bertentangan atas suatu isu.

5 Analitical Thinking (AT) Pemikiran Analitis adalah kemampuan pemahaman situasi/masalah dengan menguraikannya menjadi bagian-bagian kecil secara logis, atau melacak implikasi dari masalah atau situasi tersebut secara bertahap. Termasuk di dalamnya menyusun bagian-bagian tersebut secara sistematis, membuat perbandingan dari aspek-aspek yang berbeda, menetapkan prioritas secara rasional, mengidentifikasi urutan waktu kejadian, hubungan Sebab-Akibat atau hubungan Jika-Maka

6 Conceptual Thinking (CT) Kemampuan untuk mengidentifikasi pola atau hubungan antar situasi yang tidak nampak jelas kaitannya satu dengan yang lain, dan untuk mengidentifikasi isu mendasar pada permasalahan yang rumit. Hal ini termasuk penggunaan penalaran kreatif, konseptual dan induktif.

7 Adaptive Thinking (AdT) Mengaplikasikan pemikiran secara strategis dan implikasinya yang berasal dari berbagai macam sumber serta mengadaptasikanya sesuai dengan konteks pekerjaannya. Kompetensi ini termasuk dalam pengaplikasian konsep pembelajaran terhadap situasi yang dihadapi atau permasalahan saat ini. Kemampuan untuk mengevaluasi situasi atau permasalahan secara kritis agar dapat mengambil suatu tindakan yang diperlukan.

8 Organizational Commitment (OC)

Menunjukkan kemauan dan kemampuan untuk menyelaraskan perilaku pribadi dengan kebutuhan, prioritas dan sasaran BIRO OK DEPNAKERTRANS. Hal ini juga mencakup cara-cara mengembangkan tujuan BIRO OK DEPNAKERTRANS atau memenuhi kebutuhan BIRO OK DEPNAKERTRANS. Intinya adalah mendahulukan misi BIRO OK DEPNAKERTRANS dari kepentingan pribadi

KAMUS KOMPETENSI SESTAMA LKPP ©2009Hal 3 dari 35

Page 4: Konsep Kamus Kompetensi Versi Final

4

NO. NAMA KOMPETENSI DEFINISI / BATASANKOMPETENSI BEKERJA DAN MELAYANI1 Initiative (INT) Dorongan untuk bertindak melebihi yang dibutuhkan atau yang dituntut dari

pekerjaan, atau melakukan sesuatu tanpa menunggu perintah lebih dahulu, tindakan ini dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil pekerjaan atau menghindari timbulnya masalah atau menciptakan peluang baru. Selalu berupaya untuk mencapai tujuan/menyelesaikan permasalahan atau membuat improvement secara aktif yang dimulai dari diri sendiri tanpa diminta (proaktif)

2 Achievement motivation (ACH)

Derajat kepedulian seseorang terhadap pekerjaannya sehingga ia terdorong berusaha untuk bekerja dengan lebih baik atau di atas standard.

3 Desire for knowledge (DK) Keinginan untuk mengetahui sesuatu dengan lebih baik mengenai suatu hal, orang dan konsep-konsep yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaannya, memecahkan masalah, memperbaiki atau mengembangkan kemampuan diri.

4 Passion for action (PAS) Mengidentifikasikan permasalahan, hambatan dan melakukan suatu tindakan yang diperlukan/ diharapkan untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang timbul pada saat ini maupun yang akan datang.

5 Concern for order & Quality (CO)

Merefleksikan sebuah usaha yang jelas untuk mengurangi ketidakpastian dalam lingkungan disekitarnya. Hal ini ditunjukkan melalui suatu bentuk pengawasan/monitoring dan pemeriksaan pekerjaan atau informasi, mengharapkan suatu kejelasan mengenai peran, fungsi dan kesesuaian dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

6 Customer Service Orientation (CSO)

Kemampuan untuk memahami dan merespon kebutuhan pelanggan/stakeholder dan persyaratan-persyaratannya serta memberikan pelayanan yang berkualitas dan sesuai dengan secara terus-menerus meningkatkan pelayanan kepada publik dan swasta

7 Interpersonal Understanding (IU)

Kemampuan dan usaha untuk memahami orang lain dengan cara mendengarkan dan mengerti secara akurat pikiran, perasaan, masalah orang lain yang tidak terucapkan atau tidak sepenuhnya disampaikan. Kompetensi ini mengukur kompleksitas dan kedalaman pemahaman terhadap orang lain.

8 Society before Self (SOC) Menempatkan keinginan/ kepentingan umum diatas kepentingan pribadi dan bertindak sesuai cara-cara yang dilandasi kepercayaan serta konsistensi dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan nilai-nilai mulia yang ingin dicapai untuk kepentingan stakeholder.

9 Stakeholder Focus (SF) Mengantisipasi kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders) dengan merancang, mendorong dan mendukung penyampaian hasil (produk dan jasa) yang melebihi harapan. Orang yang kompeten, memiliki keinginan untuk menyenangkan pemangku kepentingan (stakeholders) fan berusaha mengantisipasi kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders). Mereka mendorong organisasi untuk melakukan lebih banyak dari yang diperlukan untuk memastikan pemangku kepentingan (stakeholders)merasa puas.

10 Policy & Procedure (PP) Kemampuan untuk memahami, memformulasikan dan mengimplementasikan

KAMUS KOMPETENSI SESTAMA LKPP ©2009Hal 4 dari 35

Page 5: Konsep Kamus Kompetensi Versi Final

5

kebijakan-kebijakan, peraturan-peraturan, hukum dan prosedur-prosedur untuk memastikan seluruh aktifitas yang dilakukan dapat memberikan dampak kepada pihak lain agar sesuai dan sejalan dengan kebijakan dan prosedur yang telah dibuat/ditetapkan. Sebagai contoh kesesuaian terhadap prosedur umum administrasi, prosedur penyusunan laporan kinerja organisasi/unit kerja, dll.

11 Holding people accountable (HPA)

Memiliki keinginan untuk mendorong orang lain untuk memiliki rasa tanggung jawab terhadap standar-standar prestasi yang telah ditetapkan dengan menggunakan kewenangan /pengaruh pribadi atau jabatan untuk mendorong aspirasi pencapaian tujuan jangka panjang organisasi.

12 Komunikasi Efektif (KOM) Kemampuan untuk melakukan pertukaran informasi dan ide-ide secara verbal dan tertulis serta menyampaikan pesan kepada orang lain menggunakan alat komunikasi yang sesuai.

13 Problem solving (PS) Kemampuan untuk menggunakan proses berfikir secara logis untuk mengidentifikasi permasalahan, menganalisis dan memberikan penilaian terhadap masalah tersebut untuk mencari jalan keluarnya (solusi).

14 Teamwork effectiveness (TW)

Dorongan dan kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain, atau sebagai bagian dari kelompok. Kerja berkelompok atau berkolaborasi hanya dapat dipertimbangkan bila seseorang adalah anggota yang berfungsi sebagai satu kelompok, dan dia sendiri bukan sebagai pemimpin. “Kelompok” secara luas dirumuskan sebagai sekelompok perorangan yang berorientasi ke proses atau tugas, yang bekerja secara efektif dalam kelompok untuk mencapai tujuannya. Dalam proses dan tindakannya kelompok tetap menghargai kebutuhan dan kontribusi anggotanya; memberi kontribusi dan mau menerima konsensus; tujuan pribadi ditempatkan di bawah tujuan kelompok.

NO. NAMA KOMPETENSI DEFINISI / BATASANKOMPETENSI MEMIMPIN DAN MENGELOLA

1 Impact and Influence (IMP) Tindakan membujuk, meyakinkan, mempengaruhi atau mengesankan sehingga

KAMUS KOMPETENSI SESTAMA LKPP ©2009Hal 5 dari 35

Page 6: Konsep Kamus Kompetensi Versi Final

6

orang lain mau mendukung agendanya2 Organization Awareness

(OA)Kemampuan untuk memahami hubungan kekuasaan atau posisi dalam organisasi

3 Relationship Building (RB) Kemampuan membangun atau membina hubungan akrab, timbal-balik, dan hangat atau membina jaringan kontak dengan orang lain yang mungkin pada suatu saat dapat bermanfaat dalam pencapaian sasaran kerja atau akan berguna untuk organisasi di masa depan.

4 Developing Others (DEV) Keinginan tulus untuk mendorong proses belajar dan pengembangan orang lain untuk jangka panjang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Inti dari kompetensi ini terletak pada niat untuk mengembangkan orang lain, bukan pengembangan yang memang seharusnya dilakukan dalam posisi formalnya. Memimpin, menyemangati, menginspirasi dan mendukung orang lain untuk mengembangkan kepercayaan diri dan kapabilitas untuk membantu mereka mewujudkan potensi penuh mereka Kompetensi ini, biasanya termasuk dan menjadi bagian dalam Rumpun kompetensi Kepemimpinan

5 Directiveness (DIR) Kemampuan memerintah dan mengarahkan orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai posisi dan kewenangannya, termasuk juga “memberitahu orang lain apa yang harus dilakukannya”. Hal ini dilakukan karena rasa rtanggung jawab terhadap standar kinerja tertentu. Dalam membuat orang lain mengikuti kehendaknya, dapat dilakukan dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan dari jabatan formalnya. Dilakukan secara efektif dan pada tempatnya.

6 Team Leadership (TL) Kemampuan menggerakan anggota organisasi (tim) untuk bekerja mencapai tujuan bersama demi kepentingan organisasi (tim). Kemampuan ini mencakup kemampuan untuk :

7 Visionary Leadership (VL) Menetapkan tujuan, menginspirasikan komitmen kelompok dan memiliki keinginan untuk memimpin orang lain ke dalam pencapaian organisasi /bagian/unit kerja.

8 Planning & Organizing (PO) Kemampuan untuk menetapkan sasaran-sasaran/tujuan secara objektif, mengindetifikasikan kebutuhan sumber-sumber daya dan atau mengkoordinasikan serangkaian aktifitas-aktifitas secara logis termasuk didalamnya mengadakan pertemuan (meeting), kegiatan, program kerja dll, untuk mencapai sasaran organisasi yang telah ditetapkan

INTEGRITY

Kompetensi Integrity (ING)

Definisi

Bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik profesi, walaupun dalam keadaaan yang sulit untuk melakukan ini, dengan kata lain "satunya kata dengan perbuatan". Mengkomunikasikan maksud ide dan perasan secara terbuka, jujur dan langsung sekalipun dalam negoisasi yang sulit dengan pihak lain

KAMUS KOMPETENSI SESTAMA LKPP ©2009Hal 6 dari 35

Page 7: Konsep Kamus Kompetensi Versi Final

7

Kata KunciJujur, Konsisten, Komitmen, Dapat Dipercaya, Menjaga Kehormatan Diri (Honorability). Bertanggung jawab, Berani berkorban untuk kepentingan “orang banyak”

Level Definis level Indikator perilaku 1 Memahami dan mengenali

perilaku sesuai dengan kode etik.

o Mengikuti kode etik profesi dari Organisasi. o Meluangkan waktu untuk memastikan bahwa apa yang dilakukan itu

tidak melangar kode etik.o Mengetahui dan memahami adanya kebiasaan kebiasaan baik (etika),

kode etik profesi, peraturan dan perundangan dalam organisasi.2 Melakukan tindakan yang

konsisten dengan nilai (values) dan keyakinannya.

o Melakukan tindakan yang konsisten dengan nilai dan kenyakinan atau berbicara tentang ketidak etisan meskipun itu akan menyakiti kolega atau teman dekat. Jujur dalam berhubungan dengan orang lain.

o Mengakui secara terbuka kepada orang lain bahwa telah melakukan kesalahan, dikaitkan dengan nilai-nilai pribadi dan organisasi.

o Menyatakan apa yang dipikirkan, bahkan ketika pesan yang disampaikannya mungkin tidak dapat diterima orang lain.

3 Bertindak berdasarkan nilai (values) meskipun sulit untuk melakukan itu.

o Secara terbuka mengakui telah melakukan kesalahan. Mengambil tindakan atas perilaku orang lain yang tidak etis, meskipun ada resiko yang signifikan untuk diri sendiri dan pekerjaan.

o Berbicara objektif dan apa adanya walaupun mungkin pembicaraan itu dapat menyinggung perasaan orang lain dan mengorbankan kepentingan pribadi

o Bersedia/legowo untuk mengundurkan diri bila organisasi menilai kinerjanya buruk.

4 Bertindak sebagai acuan atas perilaku orang lain (internal/eksternal).

o Menjadi contoh dalam pola pikir, perilaku dan pola hidup berintegritas tinggi dan berjiwa sportif bagi mitra kerja dan seluruh pekerja di Organisasi dan lingkungan sekitar

o Acap kali menjadi rujukan orang orang yang “mencari” keadilan atau diperlakukan tidak adil

o Seorang yang konsisten biasanya terus terang dan percaya diri dalam mengatakan apa yang mereka yakini. Konsisten merupakan tanda bahwa seseorang tidak terpengaruh oleh perubahan di luar dirinya. Uang, kekuasaan, pengaruh bisa datang dan pergi, akan tetapi tindakannya tidak lepas dari nilai-nilai moral yang ada

5 Memiliki etika dan moral tinggi kepada Organisasi.

o Secara sadar mau dan mampu mempromosikan, serta memberi nasihat dan contoh pribadi untuk memiliki dan menjunjung tinggi integritas, berjiwa sportif dan standar moral kepada lingkungan kerja Organisasi.

o Memastikan adanya objektifitas dan keterbukaan dalam suatu proses kerja di organisasinya, meskipun untuk jangka pendek itu dapat merugikan organisasi.

o Memiliki kepedulian yang tinggi terhadap sesuatu yang lebih besar (bukan hanya organisasinya tapi juga Negara bahkan dunia)

o Selalu memastikan bahwa integritasnya diteruskan ke generasi mendatang melalui teladan.

SELF CONTROL (SCT)

Kompetensi Self Control (SCT)Definisi Kemampuan untuk mengendalikan emosi diri sehingga mencegah untuk melakukan

tindakan-tindakan yang negatif pada saat ada cobaan, khususnya ketika menghadapi tantangan atau penolakan dari orang lain atau pada saat bekerja di bawah tekanan

Kata Kunci Stabilitas dan Kontrol Emosi, Mengelola Stress, Sabar dan Tidak mudah marah

KAMUS KOMPETENSI SESTAMA LKPP ©2009Hal 7 dari 35

Page 8: Konsep Kamus Kompetensi Versi Final

8

Level Definis level Indikator perilaku 1 Menahan godaan. o Bertahan terhadap godaan dan mengendalikan diri untuk tidak bereaksi

secara negatif atau berbuat yang tidak patut.o Melampiaskan perasaan dengan sangat marah, frustasi, dan stress, tapi

tidak melakukan tindakan destruktif baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

o Meninggalkan ruangan atau menjauh dari sumber emosi2 Mengendalikan emosi, o Merasakan dorongan untuk melakukan tindakan yang tidak baik namun

mampu menahannya meskipun kesempatan ada dan terbuka.o Menahan keinginan untuk bertindak cepat tanpa berpikir panjang saat

menghadapi masalah yang tampaknya sepeleo Menahan diri untuk tidak melakukan perubahan suasana atau kondisi.

3 Bersikap tenang. o Merasakan emosi yang kuat selagi berbicara atau bekerja (marah, frustasi berat, stres, menahan emosi) namun tetap dapat melanjutkan pembicaraan atau pekerjaan dengan tenang dan hasil yang optimal

o Mampu menghindari tindakan destruktif selagi marah dan tetap dapat bekerja dengan hasil yang optimal.

o Tidak terpancing menjadi emosional saat mendapatkan kritik dimuka umum dengan mengeluarkan kalimat kalimat yang tidak pantas atau membela diri secara berlebihan.

4 Mengelola stress secara efektif.

o Menggunakan teknik manajenmen stress untuk menghindari reaksi yang berlebihan secara efektif.

o Menahan efek stress dan emosi yang kuat dengan mengatur pola dan kebiasaan hidup yang sehat

o Melakukan ritual ibadah secara rutin, yang secara nyata dapat mengendalikan stress dan emosi yang berlebihan.

o Menjadi teman ”curhat” yang dipercaya dan terbukti mampu memberikan advis yang konstruktif

5 Memberikan respon yang membangun dan mampu. menenangkan orang lain.

o Mengontrol emosi, dan memberikan tindakan yang konstruktif dalam merespon permasalahan yang ada.

o Dalam situasi stress, menenangkan orang lain seperti cara menenangkan dirinya sendiri.

o Sabar dan jarang marah (terbawa emosi), dan ia mampu melatih dan mengarahkan orang lain untuk mengembangkan kemampuan mengelola emosi

o Dalam situasi diri sendiri sangat di bawah tekanan (stressfull), mampu menenangkan orang lain sambil mengendalikan emosi diri sendiri

o Menjadi acuan dan teman ”curhat” banyak orang dan teruji mampu membantu menyelesaikan permasalahan emosional seseorang

SELF CONFIDENCE (SCF)

Kompetensi Self Confidence (SCF)Definisi Keyakinan terhadap kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan

dan memilih sebuah pendekatan kerja yang efektif untuk menyelesaikan tugas atau permasalahan yang ada. Kompetensi ini termasuk kepercayaan diri terhadap kemampuannya mengungkapkan keinginannya untuk menambah tantangan pekerjaan dan kepercayaan terhadap kemampuan pengambilan keputusan serta opini yang dimilikinya.

Kata Kunci Keyakinan, Kepercayaan diri, Kemampuan, Kompetensi, Tantangan dari dalam dan luar

KAMUS KOMPETENSI SESTAMA LKPP ©2009Hal 8 dari 35

Page 9: Konsep Kamus Kompetensi Versi Final

9

Level Definis level Indikator perilaku1 Bertindak dengan secara yakin

sesuai dengan pekerjaannyao Bekerja tanpa supervisi langsungo Memperlihatkan kepercayaan dirinya pada saat bertemu

dengan orang laino Menunjukkan kepercayaan dirinyao Menghadapi pekerjaan yang menantang dengan bersikap

“Can do” yang positif2 Bertindak secara menyakinkan

diluar batas pekerjaannyao Membuat keputusan berdasarkan penilaian yang dimilikinya

walau yang lain menyatakan ketidaksetujuannyao Bertindak dalam suatu kondisi yang tidak menentu, lebih dari

pekerjaan rutinnya.3 Menyatakan keyakinan tentang

kemampuannya sendirio Melihat dirinya sendiri sebagai orang yang mampu

berdasarkan pengalaman kerja, seorang yang dapat membuat sesuatu dengan nyata, atau sumber keahlian di bidang pekerjaan tersebut.

o Melihat dirinya lebih baik dari orang laino Secara terbuka menunjukkan berdasarkan penilaian atau

kemampuan dirinya4 Berani mengambil suatu

tantangano Menyukai pekerjaan-pekerjaan yang menantang dan senang

dengan tantangan tersebuto Mencari dan mendapatkan tanggungjawab yang baruo Secara menyakinkan menyatakan pandangan atau opininya

terhadap ketidaksetujuan dengan atasan/kolega/stakeholder yang memiliki kewenangan atau kekuasaan

5 Berani mengambil tantangan dalam situasi yang ekstrim

o Berani mengkonfrontasi atau menantang pandangan/pendapat/opini atasannya atau stakeholder

o Mengambil pekerjaan-pekerjaan yang menantang/berat dengan penuh kesukarelaan (risk taker).

FLEXIBILTY (FLX)

Kompetensi Flexibility (FLX)Definisi Kemampuan menyesuaikan diri dan bekerja secara efektif pada berbagai situasi,

dengan berbagai rekan atau kelompok yang berbeda; kemampuan untuk memahami dan menghargai perbedaan dan pandangan yang bertentangan atas suatu isu.

Kata Kunci Menyesuaikan diri, Luwes, Menghargai perbedaan

Level Definis level Indikator perilaku 1 Melihat situasi secara

objektif. o Menyadari validitas pendapat orang lain.

2 Menerapkan prosedur dan o Melihat keadaan atau situasi, menyesuaikan tindakan untuk KAMUS KOMPETENSI SESTAMA LKPP ©2009

Hal 9 dari 35

Page 10: Konsep Kamus Kompetensi Versi Final

10

aturan secara fleksibel. mencapai tujuan Organisasi yang lebih besar. Menolong pekerjaan rekan kerja yang memungkinkan dilakukan saat darurat.

3 Menyesuaikan taktik pada situasi/orang yang berbeda.

o Merubah tingkah laku atau pendekatan sesuai dengan situasi atau orang yang dihadapi.

4 Menyesuaikan strategi, dan tujuan diri sendiri, sesuai dengan situasi.

o

5 Melakukan penyesuaian pengaturan dan menyesuaikan strategi.

o Membuat perubahan yang lebih kecil atau lebih berjangka pendek sebagai respon terhadap perubahan kebutuhan atau situasi.

o Membuat perugahan besar dan berjangka panjang untuk merespon perubahan situasi lingkungan.(Level ini melibatkan berbagai kompetensi, kemungkinan managerial, kognitif, dan perencanaan/berprestasi.)

ANALITICAL THINKING (AT)

Kompetensi Analitical Thinking (AT)Definisi Kemampuan untuk memahami situasi dengan cara menguraikan masalah menjadi

bagian-bagian yang lebih rinci (faktor-faktor penyebab masalah), atau mengamati akibat suatu keadaan tahap demi tahap berdasarkan pengalaman masa lalu.

Kata Kunci Memahami Masalah, Menguraikan, Menyusun kembali secara sistematis, Membandingkan, Identifikasi Hubungan Sebab-Akibat.

Level Definis level Indikator perilaku 1 Menguraikan masalah menjadi

bagian-bagian/tugas/kegiatan sederhana.

o Menguraikan masalah menjadi sejumlah tugas atau aktivitas, tanpa mempertimbangkan nilai tertentu. Jadi daftar dibuat tanpa urutan dengan maksud tertentu.

o Menyusun daftar masalah tanpa urutan prioritas atau boboto Menguraikan masalah menjadi bagian-bagian/tugas/kegiatan

sederhana.o Mampu melihat hubungan yang sederhana dari kejadian atau data data

yang ada.2 Melihat hubungan mendasar. o Menganalisa hubungan antara beberapa bagian dari persoalan.

KAMUS KOMPETENSI SESTAMA LKPP ©2009Hal 10 dari 35

Page 11: Konsep Kamus Kompetensi Versi Final

11

o Membuat hubungan sebab-akibat sederhana, dan mengkaji keuntungan dan kelemahan setiap alernatif. Membuat prioritas tugas berdasarkan tingkat kepentingan.

o Melihat hubungan mendasar atau menganalisa hubungan antara beberapa bagian dari persoalan.

3 Melihat hubungan bertingkat. o Menganalisa hubungan beberapa bagian dari suatu situasi atau permasalahan.

o Memecah persoalan menjadi bagian-bagian yang dapat dikelola sistemastis.

o Mampu memprediksi kemungkinan konsekuensi dari suatu tindakan. Secara umum mengantisipasi hambatan dan selalu berfikir ke depan/langkah berikutnya.

4 Membuat rencana atau analisis yang kompleks.

o Secara sistematis memecah persoalan yang kompleks menjadi komponen-komponennya sehingga mudah dipahami. Menggunakan beberapa teknik untuk memilah permasalahan untuk mencari solusi, atau menyusun rantai sebab akibat dari suatu proses yang terkait yang cukup panjang.

o Membuat rencana atau analisis yang kompleks. Secara sistematis memecah persoalan yang kompleks menjadi komponen-komponennya sehingga mudah dipahami.

o Menggunakan beberapa teknik analisis untuk mengidentifikasi beberapa alternatif solusi dan memberi prioritas atau bobot pada tiap alternatif solusi tersebut.

5 Membuat rencana atau analisis yang sangat kompleks. atau analisa yang luar biasa rumit.

o S ecara sistematis memecah masalah multi dimensi (banyak faktor yang mempengaruhi) menjadi bagian-bagiannya sehingga mudah dipahami, atau menggunakan beberapa teknik analisis untuk mengidentifikasi beberapa alternatif solusi dan memberi prioritas atau bobot pada tiap alternatif solusi tersebut.

o Mengorganisir, mengurutkan dan menganalisis sistem yang saling terkait dan sangat kompleks/dinamis.

o Dapat juga membangun konsep: Merancang sesuatu konsep yang sama sekali baru dalam mengerjakan dan mengatasi persoalan.

CONSEPTUAL THINKING (CT)

Kompetensi Conseptual thinking (CT)Definisi Kemampuan memahami situasi atau masalah dengan cara memandangnya sebagai

satu kesatuan yang terintegrasi-mencakup kemampuan mengidentifikasi pola keterkaitan antara masalah yang tidak tampak dengan jelas, atau kemampuan mengidentifikasikan permasalahan utama yang mendasar dalam situasi yang kompleks

Kata Kunci Mengidentifikasi pola hubungan dan keterkaitan, suatu kondisi yang tidak jelas, penalaran kreatif, Berfikir Induktif

Level Definis level Indikator perilaku 1 Berfikir dengan

menggunakan aturan / rumusan dasar, teori sederhana atau pengalaman masa lalu

o Mengenali masalah dengan cara cara berfikir yang sederhana, atau berdasarkan pengalaman masa lampau

o Mengenali adanya pola dari suatu rangkaian peristiwa atau kejadian o Mampu memecahkan permasalahan dalam pekerjaan rutin sehari hari.o Melakukan antisipasi pemecahan masalah pada tugas tugas yang rutin

2 Mengenali pola berdasarkan hasil proses belajar dan pengalaman hidup

o Mengenali adanya pola dari suatu rangkaian peristiwa atau kejadian sehingga dapat mengantisipasi pemecahan masalah yang mungkin timbul

o Mengenali suatu peristiwa saat ini yang mempunyai kesamaan atau berbeda dengan peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau; dapat mengidentifikasi persamaan dan perbedaannya

o Mampu berfikir logis untuk melakukan generalisasi berdasarkan data dan

KAMUS KOMPETENSI SESTAMA LKPP ©2009Hal 11 dari 35

Page 12: Konsep Kamus Kompetensi Versi Final

12

kecenderungan yang ada o Mampu mengenali dan menuliskan pola keterhubungan beberapa variable yang

ditemukan 3 Menerapkan rumusan

dan konsep yang kompleks

o Mampu menggunakan pengetahuan dari teori atau kecenderungan di masa lalu untuk memahami situasi dan permasalahan saat ini

o Mampu menerapkan dan memodifikasi konsep / metode rumit yang telah dipelajari dengan benar. Untuk menghadapi situasi saat ini.

o Mampu melihat gambaran masalah yang lebih besar (big picture), pola dan kecenderungan nya lalu membahasnya berdasarkan suatu konsep atau teori yang sesuai sehingga dapat ditemukan pemecahan masalah yang optimal.

o Mampu mengoptimalisasi semua sumber daya yang dimiliki organisasi dengan menemukan suatu pola dan konsep kerja yang terintegrasi

o4 Mengklasifikasi data

atau situasi yang kompleks menjadi lebih mudah dipahami

o Membuat dan menyampaikan suatu pendapat atau ide yang rumit menjadi lebih jelas, sederhana dan mudah dimengerti sehingga lebih berguna

o Mampu Menyajikan data yang rumit menjadi informasi yang lebih mudah dipahami o Mampu menyajikan informasi tentang situasi kondisi yang kompleks secara

sistematis, sehingga dapat diambil keputusan yang tepat dan cepat.o Menggunakan teori, metode dan teknik yang tepat untuk mengklasifikasikan data

sehingga ditemukan gambaran pola yang mudah dipahami. 5 Menciptakan konsep-

konsep baruo Menciptakan konsep-konsep baru yang tidak tampak jelas bagi orang lain dan yang

tidak dipelajari dari pendidikan atau pengalaman kerja sebelumnya untuk menjelaskan situasi atau memecahkan masalah

o Mampu melihat sesuatu dengan cara dan sudut pandang yang benar-benar baru o Merubah paradigma, orang banyak, dan memulai suatu cara berfikir yang baruo Memunculkan dan menguji berbagai konsep dan dugaan atau penjelasan untuk

suatu situasi tertentu, atau mengidentifikasikan penjelasan hubungan-hubungan yang bermanfaat dari berbagai data kompleks yang berasal dari bidang area yang tidak saling berkaitan.

ADAPTIVE THINKING (AdT)

Kompetensi Adaptive Thinking (AdT)Definisi Mengaplikasikan pemikiran secara strategis dan implikasinya yang berasal dari

berbagai macam sumber serta mengadaptasikanya sesuai dengan konteks pekerjaannya. Kompetensi ini termasuk dalam pengaplikasian konsep pembelajaran terhadap situasi yang dihadapi atau permasalahan saat ini. Kemampuan untuk mengevaluasi situasi atau permasalahan secara kritis agar dapat mengambil suatu tindakan yang diperlukan.

Kata Kunci Aplikasi perbagai macam sumber data dan pemikiran, bersikap kritis dari perbagai pandangan,

Level Definis level Indikator perilaku 1 Memahami situasi dan

permasalahan yang adao Dapat mengidentifikasikan permasalahan-permasalahan yang

timbul serta memahami implikasi/dampak dari permasalahan tersebut

o Bertindak sesuai dengan kewenangan yang dimilikinya2 Dapat menganalisa situasi

dan permasalahan yang adao Dapat menganalisa secara sistematis dan memahami kunci/

akar/dasar permasalahan yang timbul/ada.3 Mengaplikasikan

kemampuan situasional secara reaktif

o Dapat menyesuaikan/menggunakan pendekatan yang dibutuhkan sesuai dengan situasi, kondisi serta permasalah yang ada.

KAMUS KOMPETENSI SESTAMA LKPP ©2009Hal 12 dari 35

Page 13: Konsep Kamus Kompetensi Versi Final

13

o Dapat menggunakan pengetahuan mengenai teori atau praktek terbaik (best practices) untuk melihat /menghadapi suatu permasalahan atau situasi yang muncul.

o Dapat bertindak menyesuaikan diri terhadap berbagai keadaan atau orang yang berbeda didalam organisasi.

4 Mengaplikasikan kemampuan situasional secara proaktif

o Memformulasikan rencana-rencana dan pendekatan-pendekatan guna memaksimalkan segala kemungkinan bagi unit kerja/biro/departemen/negara dengan mempertimbangkan cara terbaik untuk mencapai kebutuhan stakeholder dan internal customer.

5 Memiliki pemahaman strategik secara mendalam (strategic insight)

o Memodifikasi/mengarahkan kembali upaya-upaya strategik guna menetapkan tujuan-tujuan strategik yang penting untuk menjamin pencapaian tujuan organisasi yang terus tumbuh dan berkembang.

o Meredefinisikan arah tujuan organisasi guna merespon perubahan lingkungan dan kesempatan yang ada secara efektif

o Dapat merangkai hubungan sebab akibat (causal links), mengindentifikasikan akar permasalahan yang potensial, implikasi serta manfaatnya bagi organsasi.

ORGANIZATIONAL COMMITMENT (OC)

Kompetensi Organizational Commitment (OC)Definisi Kemampuan dan kemauan seseorang untuk mengkaitkan apa yang diperbuat

dengan kebutuhan, prioritas dan tujuan organisasi; berbuat sesuatu untuk mempromosikan tujuan organisasi atau untuk memenuhi kebutuhan organisasi; dan menempatkan misi organisasi di atas keinginan diri sendiri atau peran profesionalnya.

Kata Kunci Komitmen (mau dan mampu), Prioritas dan Sasaran Organisasi, Prioritas dan Kebutuhan Pribadi, Kualitas Produk, Sosial responsibility,

Level Definis level Indikator perilaku 1 Usaha aktif. o Melakukan upaya aktif dalam menyesuaikan diri dan menghormati norma organisasi.

o Menghormati dan mentaati peraturan, kesepakatan dan cara cara Organisasi dalam mengatur pola kerja dan hubungan antar pegawai atau individu yang ada di lingkungan Organisasi

o Membaca dan mempelajari secara utuh seluruh aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan Organisasi

o Menanyakan dan melakukan klarifikasi pada atasan / pejabat dan unit terkait bila menemukan aturan dan kebijakan yang kurang jelas.

2 Model “menjadi warga organisasi yang baik”.

o Menunjukkan kesetiaan, kesadaran untuk menolong kolega dalam menyelesaikan tugasnya, menghormati keinginan pemegang kekuasaan/pengambil keputusan.

o Menunjukkan kesadaran untuk menolong rekan kerja yang kesulitan dalam menyelesaikan tugasnya.

o Selalu berusaha menjaga perilaku dan ucapan agar tidak merugikan citra Organisasio Menghormati dan menerima keputusan organisasi dengan bijak namun tetap kritis.

KAMUS KOMPETENSI SESTAMA LKPP ©2009Hal 13 dari 35

Page 14: Konsep Kamus Kompetensi Versi Final

14

3 Menyatakan manfaat dan komitmen.

o Mengerti dan mendukung misi dan tujuan organisasi. Menyelaraskan kebutuhan pribadi dengan kebutuhan organisasi, mengerti kebutuhan bekerjasama untuk mencapai hasil yang lebih besar.

o Selalu siap bertindak dan menerima tugas untuk mendukung visi dan misi Organisasio Menunjukan kemampuan untuk menetapkan prioritas dalam memenuhi tuntutan

organisasi dan menyesuaikan diri dengan misi organisasio Memahami dengan baik sebagian besar tuntutan dan isu yang ada di organisasi, dan

mampu menempatkan diri diantara orang lain dari berbagai level, dari dalam maupun luar Organisasi

4 Melakukan pengorbanan diri.

o Menempatkan kepentingan organisasi di atas kepentingan dan keinginan pribadi, status profesi dan kebutuhan keluarga.

o Melakukan usaha usaha yang sistematis untuk mendapatkan informasi dan data yang lebih banyak guna mempecepat pencapaian sasaran dan misi organisasi.

o Pengorbanan ini berjangka pendek dan sangat baik bagi kelangsungan Organisasi berjangka panjang. Seperti pengurangan gaji sukarela, mengambil lebih banyak pekerjaan. Dan meminta orang lain untuk membuat pengorbanan untuk kepentingan Organisasi yang lebih luas.

5 Membuat keputusan yang tidak populer demi kepentingan Organisasi walau bersifat kontroversial.

o Menempatkan kepentingan Organisasi di atas kepentingan pribadi. Ini meliputi pengorbanan dalam hal identitas profesi, pilihan pribadi atau urusan keluarga

o Mendukung keputusan yang mengangkat citra Organisasi meskipun keputusan tersebut tidak populer, tidak disenangi dan bertentangan dengan pendapat umum

o Mengorbankan kepentingan dan kenyamanan pribadi demi kebaikan Organisasi .

INITIATIVE (INT)

Kompetensi Initiative (INT)Definisi Dorongan bertindak untuk melebihi yang dibutuhkan atau yang dituntut dari

pekerjaan – melakukan sesuatu tanpa menunggu perintah lebih dahulu, tindakan ini dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil pekerjaan atau menghindari timbulnya masalah atau menciptakan peluang baru.

Kata Kunci Proaktif, Tidak menunggu perintah, Bertindak melebih tuntutan tugas, Antisipasi dan Prediksi untuk memperbaiki dan menciptakan peluang baru.

Level Definis level Indikator perilaku 1 Bertindak atas masalah

dan peluang terjadinya suatu masalah saat ini

o Bertindak tanpa menunggu perintah atasano Bertindak terhadap masalah yang muncul saat ini, termasuk untuk

mengatasinyao Menunjukkan usaha yang konsisten dan mengambil inisiatif (dua inisitaif

atau lebih langkah) untuk mengatasi ketidakjelasan atau penolakan pada tugas yang sedang dilaksanakan

o Tidak mudah menyerah dalam menghadapi masalah atau kesulitan2 Sigap dalam situasi kritis o Bertindak cepat dan sigap dalam situasi krisis atau situasi yang sangat

mendesak karena waktu yang pendeko Bertindak dengan sense of urgency di mana orang lain cenderung untuk

menunggu, mempelajari dulu situasinya dan berharap masalah akan terselesaikan dengan sendirinya

o Memusatkan sebagian besar effort dan sumber daya yang dimiliki, untuk menyelesaikan suatu masalah yang mendesak

o Cepat Mengenali permasalahan dan bertindak pada kesempatan pertama hadirnya permasalahan

3 Bertindak mengantisipasi sampai 3 bulan ke depan

o Mengantisipasi dan mengambil tindakan untuk menciptakan kesempatan atau menghindari masalah yang akan datang, untuk jangka waktu 3 bulan ke depan.

KAMUS KOMPETENSI SESTAMA LKPP ©2009Hal 14 dari 35

Page 15: Konsep Kamus Kompetensi Versi Final

15

o Tekun, dan bertindak maju (progresif) untuk mengatasi persoalan atau sikap penolakan orang lain.

o Pantang mundur walau keadaan semakin sulit dan tetap mengusahakan adanya perbaikan perbaikan dalam menyelesaikan suatu masalah

4 Bertindak mengantisipasi sampai 4 – 12 bulan ke depan

o Mengantisipasi dan mengambil tindakan untuk menciptakan kesempatan atau menghindari masalah yang akan datang, umtuk jangka waktu 4 – 12 bulan ke depan

o Tak ragu memutuskan di saat krisis waktu. Segera bertindak dan memutuskan sendiri dalam keadaan kritis.

o Berbagi tugas atau mendelegasikan penugasan untuk menyelesaikan permasalahan pada orang orang yang tepat sehingga dapat memperkecil dampak masalahnya.

5 Bertindak, mengantisipasi lebih dari 1 tahun ke depan

o Mengantisipasi dan mengambil tindakan untuk menciptakan kesempatan atau menghindari masalah yang akan datang, untuk jangka waktu lebih dari 1 tahun ke depan

o Memiliki beberapa alternatif tindakan untuk menyelesaikan masalah dan kemungkinan adanya masalah untuk lebih dari 1 tahun ke depan.

o Menjadi tempat bertanya dan bertukar pikiran bagi orang orang dalam organisasinya untuk mengantisipasi adanya permasalahan dan pemecahannya

ACHIEVEMENT MOTIVATION (ACH)

Kompetensi Achievement Motivation (ACH)

Definisi Derajat kepedulian seseorang terhadap pekerjaannya sehingga ia terdorong berusaha untuk bekerja dengan lebih baik atau di atas standard.Tahap ini merupakan bagian dari pencapaian kerja seseorang pada masa lampau (berusaha untuk melakukan perbaikan); suatu pengukuran yang objektif ( berorientasikan pada hasil); bekerja lebih baik dari orang lain (keinginan berkompetisi); tujuan-tujuan yang menantang untuk dapat dicapai atau melakukan/menyelesaikan suatu pekerjaan dengan cara yang berbeda yang belum pernah dilakukan sebelumnya (unique innovation).

Kata Kunci Prestasi, Melebihi Target atau Standar Kinerja, Improvement, Results orientation, Competitiveness, Innovation, Unik

Level Definis level Indikator perilaku

1 Keinginan untuk menjalankan pekerjaan dengan baik

o Berusaha untuk melaksanakan tugas dengan baik dan benaro Memperlihatkan keinginan untuk menyelesaikan pekerjaan

dengan lebih baik.o Mungkin memperlihatkan keputusasaan (frustasi) terhadap

sesuatu yang bersifat sia-sia atau ketidakefisienan2 Menetapkan ukuran

keberhasilannya sendirio Berusaha mengukur hasil kinerjanya sendiri terhadap standar

keberhasilan yang tidak ditetapkan oleh orang laino Memfokuskan pada cara-cara baru atau yang lebih baik untuk

mencapai tujuan/ukuran yang telah ditetapkan oleh organisasi3 Meningkatkan kinerja o Membuat perubahan-perubahan yang spesifik di dalam sistem

atau metode kerjanya sendiri guna meningkatkan kinerjanya. Sperti contoh melakukan pekerjaan dengan lebih baik, lebih cepat, meminimalisir biaya, lebih efisien, meningkatkan kualitas, kepuasan stakeholder, peningkatan moral, dimana semua itu dilakukan tanpa menetapkan tujuan yang khusus.

KAMUS KOMPETENSI SESTAMA LKPP ©2009Hal 15 dari 35

Page 16: Konsep Kamus Kompetensi Versi Final

16

4 Menetapkan dan bekerja untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi/ menantang

o Bekerja untuk mencapai standar kinerja yang lebih tinggio Menetapkan secara jelas pencapaian standar yang unik, dimana

orang lain belum pernah melakukan sebelumnya.o Merujuk pada pencapaian hasil dari suatu ukuran kinerja yang

telah ditetapkan dan membandingkan dengan kinerja yang pernah dilakukan sebelumnya.

5 Mengambil risiko pekerjaan dan dengan sadar memperhitungkan segala hambatan yang dihadapi.

o Membuat suatu keputusan, menetapkan prioritas-prioritas atau pilihan-pilihan tujuan yang ingin dicapai berdasarkan pada perhitungan risiko input (masukan) dan output (hasil) yang ingin dicapai.

o Berkomitmen menggunakan sumber-sumber daya yang ada dan atau waktu yang dimilikinya guna dapat memberikan manfaat terhadap pencapaian tujuan/kinerja organisasi yang telah ditetapkan.

DESIRE FOR KNOWLEDGE (DK)

Kompetensi Desire for Knowledge (DK)Definisi Keinginan untuk mengetahui sesuatu dengan lebih baik mengenai suatu hal, orang

dan konsep-konsep yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaannya, memecahkan masalah, memperbaiki atau mengembangkan kemampuan diri. Kompetensi ini termasuk juga menekankan pada kepastian informasi, pencarian alasan-alasan dengan membuat serangkaian pertanyaan-pertanyaan yang dibutuhkan; membaca dan memahami berbagai macam literatur/referensi.

Kata Kunci Hasrat menambah pengetahuan dengan bertanya, Mengumpulkan dan menggali informasi, Mencari dan mengumpulkan nara sumber, data dan referensi

Level Definis level Indikator perilaku1 Mengajukan pertanyaan o Bertanya secara langsung kepada orang yang seharusnya (atasannya)

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan situasi yang ada, seperti kepada orang yang secara langsung terlibat dalam pekerjaan tersebut atau permasalahan tersebut.

o Menggunakan informasi yang tersedia atau melakukan konsultasi mengenai sumber daya yang lain.

o Memperlihatkan keingintahuan atau perhatian terhadap sesuatu, orang atau permasalahan yang ada didalam pekerjaannya.

2 Melakukan investigasi atau mencari informasi yang dibutuhkan

o Melakukan pemeriksaan/investigasi terhadap permasalahan atau situasi diluar pertanyaan-pertanyaan yang rutin/biasa ditanyakan.

o Berusaha menemukan informasi yang paling mendekati terhadap permasalahan yang ada dan melakukan pencarian/investigasi lebih lanjut, seperti bertanya, “apa yang terjadi?”, “bagaimana hal tersebut dapat terjadi?”

o Mencari informasi yang mendalam; pendekatan-pendekatan; tools; metode-metode atau teknologi yang dibutuhkan.

o Senantiasa memperhatikan permintaan dan perubahan lingkungan terhadap pendekatan-pendekatan, tools, metode-metode dan teknologi terbaru, yang mungkin berdampak terhadap organisasi/unit kerja.

3 Melakukan penelitian o Dapat membuat sebuah usaha yang secara sistematis dengan keterbatasan waktu guna memperoleh data/ feedback/ informasi yang dibutuhkan.

o Melakukan investigasi/penelitian secara mendalam yang berasal dari sumber yang tidak biasa atau orang yang tidak berkaitan dengan pekerjaan/tugasnya.

o Melakukan penelitian secara formal atau menugaskan orang lain untuk melakukan pengkajian formal dengan cara membaca majalah, koran, informasi

KAMUS KOMPETENSI SESTAMA LKPP ©2009Hal 16 dari 35

Page 17: Konsep Kamus Kompetensi Versi Final

17

dari internet, atau sumber-sumber data lain yang berkaitan dengan tugas/pekerjaannya.

4 Penggunaan dengan sistem yang sudah berjalan (on going systems)

o Menetapkan sistem yang berjalan atau kebiasan-kebiasaan guna mendapatkan informasi, contohnya : kepala bagian dapat turun ke lapangan melakukan pertemuan-pertemuan informal atau melakukan penelitian terhadap sistem-sistem/metode-metode/pendekatan-pendekatan yang baru.

o Menugaskan orang lain untuk melakukan pengumpulan data secara berkesinambungan guna kepentingan untuk memperoleh pembelajaran atau pengetahuan mengenai berbagai macam hal, orang, permasalahan atau literatur-literatur baru.

5 Mendorong penciptaan budaya pembelajaran

o Menciptakan sebuah lingkungan pembelajaran di tempat kerja (unit kerja/bagian/departemen) dengan mengidentifikasikan serta mempersiapkan infrastruktur yang dibutuhkan untuk menciptakan iklim pembelajaran.

o Mendorong orang lain untuk mengadopsi/ mengikuti keinginan untuk belajar atau memperluas pengetahuan mereka dengan memberikan mereka dukungan atau sumber daya yang dibutuhkan.

PASSION FOR ACTION (PAS)

Kompetensi Passion for Action (PAS)Definisi Identifikasi dari sebuah permasalahan, hambatan dan mengambil suatu

langkah/tindakan lebih dari yang diharapkan guna menyelesaikan permasalahan yang ada dan yang akan datang, contoh : untuk meningkatkan atau memperluas hasil pekerjaan, menghindari permasalahan yang dapat timbul atau menciptakan suatu kesempatan baru. (keinginan untuk bertindak ini dilihat dalam konteks bekerja secara pro-aktif dan tidak hanya berfikir secara sederhana tentang tindakan yang akan datang. Skala kompleksitasnya bergeser dari pelaksanaan terhadap situasi saat ini menjadi bertindak untuk mengambil kesempatan atau menyelesaikan permasalahan pada masa yang akan datang.

Kata Kunci Keinginan untuk bertindak, Inisiatif, antisipasi, tindakan dan proaktif

Level Definis level Indikator perilaku 1 Bereaksi terhadap

kesempatan/permasalahan jangka pendek

o Memastikan dan bertindak sesuai dengan kesempatan yang ada saat ini

o Bertindak untuk permasalahan yang timbul saat ini, termasuk menyingkirkan hambatan-hambatan.

2 Berusaha lebih keras dalam sebuah situasi waktu yang sensitif (time-sensitive situation)

o Dalam keadaan yang sensitif terhadap waktu, mengambil suatu tindakan dan melaksanakan apa yang dianggap perlu untuk mempersiapkan kerja.

o Bertindak dengan sepantasnya dan tegas dalam suatu krisis, didorong oleh perasaan yang mendesak sedangkan normalnya adalah menunggu, mengkaji keadaan dan berharap masalah akan selesai dengan sendirinya.

3 Menjalankan penugasan-penugasan tambahan

o Mengantisipasi dan mengambil tindakan yang lebih dari yang dinyatakan dalam job description untuk menciptakan kesempatan atau menghindari krisis waktu jangka pendek maupun menengah terhadap munculnya krisis dimasa yang akan datang.

4 Mengadopsi usaha-usaha dengan pendekatan yang banyak

o Mengantisipasi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menciptakan kesempatan dan menghindari permasalahan/krisis pada jangka panjang.

KAMUS KOMPETENSI SESTAMA LKPP ©2009Hal 17 dari 35

Page 18: Konsep Kamus Kompetensi Versi Final

18

5 Mengambil usaha-usaha yang penuh dengan keberanian

o Mengantisipasi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan tanpa kewenangan formal atau dengan mengambil resiko pribadi, untuk menciptakan kesempatan atau untuk menghindari permasalahan/krisis dalam waktu yang sangat panjang.

CONCERN FOR ORDER & QUALITY (CO)

Kompetensi Concern for Order & Quality (CO)Definisi Merefleksikan sebuah usaha yang jelas untuk mengurangi ketidakpastian dalam

lingkungan disekitarnya. Hal ini ditunjukkan melalui suatu bentuk pengawasan/monitoring dan pemeriksaan pekerjaan atau informasi, mengharapkan suatu kejelasan mengenai peran, fungsi dan kesesuaian dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Kata Kunci Kepedulian pada Keteraturan, Kerapihan, Ketertiban, Kesesuaian dengan aturan dan azas dan Kualitas proses dan hasil kerja

Level Definis level Indikator perilaku 1 Memperlihatkan perhatian

secara umum mengenai kejelasan tugas, kualitas dan ketelitian kerja.

o Bekerja sesuai dengan kejelasan dan mengikuti prosedur yang ada

o Menginginkan bekerja dengan batasan kerja, peran, harapan/ukuran, tugas-tugas dan data yang telah jelas dan tertulis

2 Memeriksa kembali hasil pekerjaannya sendiri

o Melakukan pengecekan ulang terhadap keakuratan informasi atau pekerjaannya

3 Memonitor pekerjaannya sendiri atau orang lain sesuai ketentuan/perintah/aturan

o Memonitor mutu pekerjaanya sendiri atau orang laino Melakukan pemeriksaan untuk memastikan pekerjaan

tersebut memenuhi prosedur yang ada.o Menyimpan catatan-catatan terperinci atas pekerjaannya

sendiri dan atau orang lain.4 Mendorong penciptaan

kesadaran terhadap kualitas/mutu pekerjaan

o Mendorong dan menjamin adanya perhatian terhadap kejelasan tugas, ketelitian dan kualitas kerja di seluruh level organisasi

o Memastikan konsistensi terhadap hasil kerja dan prosedur/ketentuan yang digunakan

5 Memonitor/memantau informasi dan proyek/ program kerja

o Memonitor perkembangan dari sebuah pekerjaan/proyek terhadap tenggat waktu yang telah ditentukan

o Memantau/ memonitor informasi yang masuko Mencari kelemahan-kelemahan atau data-data yang

hilang, mencari data yang dibutuhkan untuk memastikan kesesuaian terhadap perintah/tugas/prosedur yang berlaku

KAMUS KOMPETENSI SESTAMA LKPP ©2009Hal 18 dari 35

Page 19: Konsep Kamus Kompetensi Versi Final

19

CUSTOMER SERVICE ORIENTATION (CS)

Kompetensi Customer Service Orientation (CS)Definisi Memfokuskan energi dan usahanya untuk memahami serta memenuhi kebutuhan

pelanggan/ stakeholder pada masa saat ini dan masa yang akan datang. Dan berani mengambil tanggung jawab secara individu untuk memberikan kepuasan dan manfaat secara berkesinambungan bagi seluruh stakeholder/ pelanggan internal maupun eksternal.

Kata Kunci Melayani, Membantu, Mengetahui dan memenuhi kebutuhan pelanggan

Level Definis level Indikator perilaku 1 Mengetahui dengan pasti

kebutuhan-kebutuhan dari stakeholder/pelanggan

o Berusaha untuk mengidentifikasi dan memahami apa yang dibutuhkan oleh stakeholder/pelanggannya.

o Dapat merespon secara baik/ sensitif terhadap kebutuhan stakeholder/pelangganya

2 Merespon secara wajar/ selayaknya terhadap kebutuhan stakeholder/pelanggan secara umum.

o Memelihara komunikasi secara jelas dan baik dengan seluruh stakeholder/pelanggan.

o Menindaklanjuti setiap keinginan/permintaan serta kebutuhan stakeholder/pelanggannya

o Dapat mengkomunikasikan dengan baik informasi yang berguna bagi stakeholder/pelanggannya.

3 Dapat bertanggung jawab secara pribadi untuk memastikan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan stakeholder/pelanggan

o Berani mengambilalih kepemilikan (takes ownership) dari setiap permasalahan atau isu-isu yang muncul di bagian/unit kerjanya.

o Dapat menyelesaikan masalah dengan segera dan tidak melemparkan/menyalahkan permasalahan kepada orang lain/bagian lain; menyelesaikannya tanpa alasan (undefensively)

4 Memonitor dan memastikan kepuasan stakeholder pelanggan secara berkesinambungan

o Melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan lebih dari apa yang diharapkan oleh stakeholder / pelanggan

o Memonitor kepuasan konsumen. Mendistribusikan informasi yang membantu kepada konsumen. Memberikan servis yang ramah dan bersikap bersahabat.

5 Mengambil tindakan yang diperlukan terhadap kebutuhan stakeholder/pelanggan yang muncul dan yang belum dicapai atau belum muncul

o Mengenali setiap permasalahan-permasalahan/isu-isu yang muncul di stakeholder/pelanggan atau lingkungan serta mencari informasi tentang kebutuhan yang nyata di stakeholder/pelanggan, selain yang sudah jelas atau ada.

o Mengantisipasi dan mengambil tindakan terhadap permasalahan yang ada tersebut atau permasalahan yang akan timbul atau belum tercapai dari pemenuhan kebutuhan-kebutuhan stakeholder/pelanggan.

KAMUS KOMPETENSI SESTAMA LKPP ©2009Hal 19 dari 35

Page 20: Konsep Kamus Kompetensi Versi Final

20

INTERPERSONAL UNDERSTANDING (IU)

Kompetensi Interpersonal Understanding (IU)Definisi Kemampuan untuk memahami dan mendengarkan hal-hal yang tidak diungkapkan

dengan perkataan – bisa berupa pemahaman atas perasaan, keinginan atau pemikiran orang lain.

Kata Kunci Memahami dan Mengerti orang lain secara akurat tentang Pikiran, Perasaan, Permasalahannya.

Level Definis level Indikator perilaku 1 Paham atas isi pesan

verbalnya atau hanya emosinya saja.

o Mampu memahami perasaan emosi seseorang yang sedang terjadi, ataupun menangkap isi pesan eksplisit yang disampaikan, tapi tidak kedua-duanya secara bersamaan.

o Mampu memahami kondisi emosi seseorang melalui pengamatan gerak gerik tubuh, ekspresi wajah atau nada bicara, namun tidak bereaksi apapun untuk merespon situasi

o Kurang sabaran mendengarkan masalah pribadi seseorang. Cenderung masih menunjukan ekspresi bosan apa lagi bila ceritanya bertele tele dan berkepanjangan

o Lebih banyak mendengarkan dan tidak mengambil tindakan secara signifikan untuk merespon keadaan

2 Mengerti baik emosi maupun isinya.

o Mampu memahami perasaan emosi seseorang yang sedang terjadi dan sekaligus juga menangkap isi pesan eksplisit yang disampaikan.

o Memahami dengan baik apa yang dirasakan (dengan mengamati bahasa tubuh, mimik wajah dan atau nada suara) dan yang diucapkan seseorang mengenai masalah pribadinya dan sekaligus juga mampu menangkap isi pesan implisit yang tersampaikan.

3 Memahami dengan penuh pengertian.

o Mengerti pikiran yang tidak terungkap secara verbal, peduli dan penuh perasaan. Dan mampu membuat orang lain untuk bertindak sesuai dengan keinginan si pembicara.

o Mampu menanggapi, dengan menceritakan pengalaman pribadi yang mungkin mirip atau sejenis dengan permasalahannya.

o Memberikan saran dan referensi untuk menghubungi orang lain yang lebih ahli untuk membantu menyelesaikan masalahnya

4 Memahami isue yang ada dibalik suatu percakapan.

o Mampu mengerti hal-hal yang mendasari suatu permasalahan, alasan-alasan yang mendasari munculnya perasaan, tindakan, ataupun kepedulian seseorang. Mampu menunjukkan suatu pandangan yang seimbang tentang kekuatan dan kelemahan spesifik seseorang.

o Memahami dengan penuh pengertian dan Mengerti pikiran yang tidak terungkap secara verbal, peduli dan penuh perasaan. Sehingga membuat seseorang mengikuti sarannya dengan ikhlas

o Dalam batas tertentu bertindak sebagai penasihat (konselor) untuk menanggulangi permasalahan

o Mampu memberikan motivasi yang tepat, sehingga orang tersebut tetap dapat menjalankan tugasnya dengan hasil yang memadai.

5 Memahami isu kompleks yang ada dibalik suatu

o Mampu mengerti penyebab yang kompleks dari perbuatan, pola kebiasaan maupun masalah lama seseorang.

o Mampu menjelaskan tentang kekuatan dan kelemahan seseorang secara seimbang

KAMUS KOMPETENSI SESTAMA LKPP ©2009Hal 20 dari 35

Page 21: Konsep Kamus Kompetensi Versi Final

21

percakapan. o Memahami alasan-alasan jangka panjang yang membentuk perilaku seseorang. o Memahami isu kompleks yang ada dibalik suatu percakapan. Dan juga mampu

mengerti penyebab yang kompleks dari perbuatan, pola kebiasaan maupun masalah lama seseorang.

SOCIETY BEFORE SELF (SOC)

Kompetensi Society Befor Self (SOC)Definisi Menempatkan kepentingan umum diatas kepentingan pribadinya dan bertindak

dengan cara yang menunjukkan keyakinan serta konsistensi terhadap nilai-nilai yang dianut ke arah tujuan utama dari kepentingan bersama. Tingkat kompleksitas dari kompetensi ini adalah melakukan pengukuran tingkat komitmen denga mengedepankan peranan organisasi di dalam masyarakat/stakeholder.

Kata Kunci Mendahulukan orang banyak, Tidak Selfis/egois dan kontribusi

Level Definis level Indikator perilaku 1 Bertindak berdasarkan nilai-

nilai dasar organisasi/ profesionalisme

o Memperlihatkan apa yang pegawai pikirkan walaupun pesan yang diterima tidak menyenangkan atau tidak populer atau mudah.

o Memperlihatkan keterbukaan dan kejujuran berinteraksi dalam bekerja

o Berusaha dengan aktif untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma yang berlaku didalam organisasi

2 Menyelaraskan nilai-nilai pribadi dengan nilai-nilai organisasi

o Menyesuaikan nilai-nilai pribadi dengan nilai-nilai organisasi sebagai salah satu upaya pencapaian tujuan organisasi

o Menunjukkan kebanggaan sebagai seorang yang profesional dalam pelayanan publik.

3 Bertingkah laku secara konsisten dengan nilai-nilai yang dianutnya walaupun dalam menghadapi situasi yang sulit

o Secara konsisten bersikap dalam kesopanan, dengan menyatakan apa yang dia katakan dengan baik dan benar.

o Berbicara dengan terus terang bahwa hal tersebut baik buat organisasi

4 Mendukung nilai-nilai untuk melakukan pelayanan kepada masyarakat

o Bekerjasama dengan orang/pihak lain untuk mencapai sasaran organisasi yang lebih besar

o Berani mengambil tindakan untuk menyokong kebanggan dan komitmen guna memastikan orang lain mau menerima nilai-nilai dalam pelayanan publik/stakeholder.

5 Membuat pengorbanan diri untuk melakukan pelayanan terhadap publik/stakeholder

o Bertindak dengan nilai-nilai secara signifikan, menggunakan biaya pribadi atau risiko pribadi, status atau reputasi yang berkaitan dengan pekerjaan untuk melayani publik.

KAMUS KOMPETENSI SESTAMA LKPP ©2009Hal 21 dari 35

Page 22: Konsep Kamus Kompetensi Versi Final

22

STAKEHOLDE FOCUS (SF)

Kompetensi Stakeholder Focus (SF)Definisi Mengantisipasi kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders) dengan

merancang, mendorong dan mendukung penyampaian hasil (produk dan jasa) yang melebihi harapan. Orang yang kompeten, memiliki keinginan untuk menyenangkan pemangku kepentingan (stakeholders) dan berusaha mengantisipasi kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders). Mereka mendorong organisasi untuk melakukan lebih banyak dari yang diperlukan untuk memastikan pemangku kepentingan (stakeholders)merasa puas.

Kata Kunci

Level Definis level Indikator perilaku 1 Mengikuti dan menjalankan

kebutuhan dan kepentingan stakeholders

o Bertindak dan berusaha sesuai arahan stakeholderso Memenuhi semua kebutuhan stakeholders tanpa melakukan

kritisi untuk mencapai visi misi organisasi2 Mempelajari kebutuhan

pemangku kepentingan (stakeholders)

o Mendengarkan dan menghargai kebutuhan, saran dan umpan balikdari pemangku kepentingan (stakeholders).

o Secara aktif mencari informasi untuk mengerti tentang kondisi pemangku kepentingan (stakeholders) fan berusaha memahami perspektif mereka.

3 Menjalin dan mempertahankan hubungan baik dengan pemangku kepentingan (stakeholders)

o Melayani kebutuhan, permintaan dan keluhan pemangku kepentingan (stakeholders), menyelesaikan masalah dengan tepat tanpa bersikap membela diri.

o Mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang positif dan konstruktif dengan pemangku kepentingan (stakeholders).

4 Monitor dan evaluasi kefautuhan pemangku kepentingan (stakeholders).

o Mengimplementasikan cara yang efektif untuk memantau dan rnengevaluasi masalah yang dihadapi pemangku kepentingan (stakeholders) dan mengantisipasi kebutuhan mereka.

o Dalam bidang yang ada dibawah kendalinya, mengembangkan atau menyesuaikan hasil kerja untuk memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders).

5 Mengembangkan cara baru untuk kepuasan pemangku kepentingan (stakeholders)

o Menunjukkan usaha yang maksimal untuk memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders)secara tepat waktu.

o Mampu mengutarakan opini pribadi tentang kebutuhan, masalah pemangku kepentingan (stakeholders), serta bertindak sebagai 'penasehat' mereka.

o Memiliki strategi yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders).

KAMUS KOMPETENSI SESTAMA LKPP ©2009Hal 22 dari 35

Page 23: Konsep Kamus Kompetensi Versi Final

23

POLICY & PROCEDUR (PP)

Kompetensi Policy & Procedur (PP)Definisi Kemampuan untuk memahami, memformulasikan dan mengimplementasikan kebijakan-

kebijakan, peraturan-peraturan, hukum dan prosedur-prosedur untuk memastikan seluruh aktifitas yang dilakukan dapat memberikan dampak kepada pihak lain agar sesuai dan sejalan dengan kebijakan dan prosedur yang telah dibuat/ditetapkan. Sebagai contoh kesesuaian terhadap prosedur umum administrasi, prosedur penyusunan laporan kinerja organisasi/unit kerja, dll.

Kata Kunci Memahami, memformulasikan dan mengimplementasikan kebijakan-kebijakan, peraturan-peraturan, hukum dan prosedur-prosedur

Level Definis level Indikator perilaku 1 Berusaha mengikuti

kebijakan, proses dan prosedur.

o Memahami kebijakan, proses dan prosedur.o Dalam situasi kerja berupaya untuk mengikuti kebijakan,

proses dan prosedur.2 Bekerja sesuai kebijakan,

proses dan proseduro Melaksanakan pekerjaan dengan berpatokan pada

kebijakan, proses den prosedur yang ditetapkan.o Mengikuti pedoman, prosedur dan peraturan yang

ditetapkan oleh organisasi.3 Menjadi contoh dan / nara

sumbero Memiliki pemahaman yang mendasar mengenai berbagai

kebijakan, proses dan prosedur, sehingga menjadi nara sumber bagi orang di lingkungan kerja nya.

o Mendukung dan memprakarsai penggunaan kebijakan, proses dan prosedur yang sesuai untuk mencapai tujuan-tujuan yang penting.

o Memberikan contoh yang baik, dengan secara konsisten bekerja dalam batas-batas pedoman, untuk mencapai tujuan pekerjaan.

4 Memiliki kemampuan menyusun dan memformulasikan Policy & Procedur

o Dengan pengalaman dan pengetahuannya menformulasikan Policy & Procedur yang dibutuhkan organisasi

o Memberikan masukan dan kritisi pada Policy & Procedur yang ada untuk dilakukan perbaikan perbaikan yang mendasar.

5 Mendorong orang lain untuk mengikuti kebijakan, proses dan prosedur.

o Secara efektif mendorong orang lain untuk mengikuti pedoman, prosedur dan peraturan organisasi.

o Memastikan bahwa kebijakan, proses dan prosedur sudah dijalankan dengan tepat.

o Menemukan dan memperbaiki kesalahan dalam pelaksanaan kebijakan, proses dan prosedur.

KAMUS KOMPETENSI SESTAMA LKPP ©2009Hal 23 dari 35

Page 24: Konsep Kamus Kompetensi Versi Final

24

HOLDING PEOPLE ACCOUNTABLE (HPA)

Kompetensi Holding People accountable (HPA)Definisi Menetapkan tanggung jawab orang terhadap standar kinerja dengan menggunakan

kekuatan individu atau jabatan dengan memikirkan aspirasi jangka panjang organisasi. Kompetensi ini termasuk didalamnya mengenai implikasi-implikasi dan menanyakan secara terbuka atau langsung mengenai kinerja dan masalah yang dihadapi serta membandingkannya secara konsisten terhadap standar/ ketentuan yang telah ditetapkan.

Kata Kunci Apakah setiap individu/pegawai memiliki dan mempergunakan kewenangannya untuk menetapkan standar kinerja optimal untuk orang lain / customernya?

Level Definis level Indikator perilaku 1 Memberitahukan kepada

orang lain apa yang harus dilakukan/dilaksanakan

o Dapat memberikan perintah/instruksi yang jelas dan cukup serta secara eksplisit melakukan pendelegasian terhadap rincian-rincian atas tugas-tugas rutin, dalam rangka melepaskan diri agar lebih berfokus pada tugas-tugas lain yang lebih penting.

2 Menetapkan batasan o Berkata dengan baik dengan mengatakan TIDAK terhadap permintaan yang tidak beralasan atau menetapkan batasan/limit kepada perilaku orang lain. Memungkinkan situasi yang terstruktur untuk membatasi pilihan orang lain mengerjakan tugas atau memaksa mereka untuk mengukti keinginan melaksanakan pekerjaan yang dibutuhkan.

3 Menuntut kinerja yang tinggi o Menetapkan standar kinerja/prestasi yang tinggi dengan input yang minimum daripada orang lain.

o Menuntut pencapaian prestasi, kualitas serta sumber daya yang tinggi

o Meminta dengan tegas agar mematuhi arahan-arahan 4 Menetapkan standar

prestasi yang jelaso Memonitor pencapaian kinerja/prestasi secara terbuka

dengan membandingkan pencapaian kinerja/prestasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

o Mengeluarkan/ menjelaskan konsekuensi terhadap ketidakpatuhan (non-compliance) terhadap standar prestasi/ kinerja yang telah ditetapkan.

5 Menetapkan tanggung jawab kepada setiap individu dan mengambil tindakan yang efektif untuk menangani masalah kinerja

o Menanyakan langsung kepada orang lain dan dilakukan secara terbuka mengenai kinerjanya

o Mengkaji ulang dan menyelesaikan masalah-masalah prestasi/kinerja sesuai target waktu dengan melakukan penilaian kinerja dengan standar prestasi/kinerja yang memerlukan perbaikan.

KAMUS KOMPETENSI SESTAMA LKPP ©2009Hal 24 dari 35

Page 25: Konsep Kamus Kompetensi Versi Final

25

KOMUNIKASI EFEKTIF (KOM)

Kompetensi Komunikasi Efektif (KOM)Definisi Kemampuan untuk mengekspresikan pendapat diri, baik secara verbal maupun

tulisan secara komprehensif, singkat dan jelas kepada orang lain serta mampu mendengarkan dengan efektif untuk memahami orang lain

Kata Kunci Berbicara dan Mendengar secara Efektif, Bahasa Verbal dan Non verbal

Level Definis level Indikator perilaku 1 Mampu berbicara lancar

dengan alat bantu mengingat seperti catatan dan teks

o Dengan alat bantu tertentu dapat berbicara dan menyampaikan pendapat secara lancar

o Dapat bertahan menjaga sikap yang positif saat seseorang berbicara / menyampaikan pendapat

o Mampu Mendengarkan pembicaraan orang lain, namun kurang dapat membuat resume dengan tepat dan benar.

2 Mampu menyampaikan pendapat dengan lancar dan dapat dimengerti oleh lawan bicaranya

o Berbicara dan menyampaikan pendapat secara lancar o Bertanya dengan tepat untuk memperoleh informasi lebih

lengkapo Menunjukkan ketertarikan pada pendapat orang laino Mendengarkan orang lain dan mengerti bahasa tubuh orang lain

yang menggambarkan perasaan dan emosi mereka serta meresponnya dengan tepat

3 Mampu Menunjukkan empati (merasakan perasaan lawan bicara) saat berkomunikasi

o Berkomunikasi dengan memberikan contoh contoh nyatao Memberikan informasi kepada orang yang tepat dalam organisasi

dengan memberikan informasi selektifo Menjaga minat pendengar ketika berkomunikasio Memperjelas dan memastikan pengertian pribadi akan perasaan,

perhatian dan kebutuhan orang lain4 Mampu melakukan

presentasi atau pidato secara jelas dan efektif , dengan alat bantu peraga maupun tidak

o Mengunakan contoh dan humor secara tepat dan efektif sehingga dapat membangun suasana komunikasi

o Menggunakan argumen-argumen yang bervariasi dan menarik sehingga pendengar tetap antusias menyelesaikan pembicaraan.

o Mampu dengan segera mengubah topik pembicaraan agar tetap dapat mempertahankan perhatian lawan bicara

o Mendeteksi masalah-masalah utama dengan memperhatikan komunikasi verbal dan non-verbal orang lain.

5 Mampu mempengaruhi orang lain untuk mengikuti pandangannya dengan didukung data dan fakta yang kuat

o Memiliki kharisma yang kuat , untuk menarik perhatian lawan bicaranya.

o Sangat terbiasa untuk mengkominikasikan suatu pemikiran maupun ide, meskipun dalam waktu yang singkat.

o Mampu secara cepat membangun suasana komunikasi yang kondusif , sehingga lawan bicara mau mengikuti arah pembicaraannya

o Menggunakan perbendaharaan kata dan teori komunikasi yang cocok dengan tipe kepentingan pendengar, dan tujuan komunikasi itu sendiri.

KAMUS KOMPETENSI SESTAMA LKPP ©2009Hal 25 dari 35

Page 26: Konsep Kamus Kompetensi Versi Final

26

PROBLEM SOLVING (PS)

Kompetensi Problem Solving (PS)Definisi Kemampuan memecahkan masalah yang sulit melalui evaluasi yang seksama dan

sistematis terhadap informasi, afternatif yang mungkin dan konsekuensinya. Orang-orang yang kompeten, secara mendalam mampu rnenghasifkan solusi yang baik untuk masalah-masalah yang sulit. Mereka mempertimbangkan banyak sumber informasi, secara sistematis mengolah dan mengevaluasi informasi dengan membandingkan berbagai arah tindakan, dan secara hati-hati mendiskusikannya sebelum membuat keputusan akhir.

Kata Kunci Memecahkan masalah, mengolah berbagai sumber data dan informasi

Level Definis level Indikator perilaku 1 Memahami masalah o Dapat mengenali dan mengidentifikasi permasalahan yang

sederhana.o Mampu menyusun kalimat permasalahan o Secara sederhana mengetahui hal hal mendasar yang

diperlukan untuk menyelesaikan masalah tersebut.2 Menganalisis masalah

secara terbataso Mengumpulkan dan mempertimbangkan informasi yang

dibutuhkan dalam mencari solusi.o Mengenali situasi/pilihan yang tepat untuk bertindak sesuai

kewenangan.o Mengembangkan alternatif solusi yang tepat dalam

pekerjaan rutin berdasarkan kebijakan dan prosedur yang telah drtentukan.

3 Menganalisis masalah secara mendalam

o Melakukan analisis secara mendalam terhadap informasi yang tersedia dalam upaya mencari solusi.

o Membuat kesimpulan dari berbagai sumber informasi sesuai dengan pedoman yang ada.

o Menerapkan analisis yang seksama terhadap masalah-masalah yang harus dievaluasi secara mendalam.

o Mempertimbangkan berbagai kemungkinan sebelum mengambil kesimpulan.

4 Menyelesaikan masalah yang mengandung resiko tinggi

o Membandingkan berbagai alternatif tindakan dan implikasinya, serta memilih alternatif yang terbaik berdasarkan analisis data yang sistematis.

o Menghasilkan solusi dari berbagai masalah yang kompleks, terkait dengan bidang kerjanya dan berdampak pada pihak lain.

o Menyeimbangkan antara kemungkinan resiko dan keberhasilan dalam implementasinya.

5 Menghasilkan solusi berdampak jangka panjang

o Menghasilkan solusi yang dapat mengatasi permasalahan jangka panjang.

o Menghasilkan solusi strategis yang berdampak terhadap masyarakat luas.

KAMUS KOMPETENSI SESTAMA LKPP ©2009Hal 26 dari 35

Page 27: Konsep Kamus Kompetensi Versi Final

27

TEAM WORK EFFECTIVENESS (TW)

Kompetensi Teamwork Effectiveness (TW)Definisi Dorongan dan kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain, atau sebagai

bagian dari kelompok. Kerja berkelompok atau berkolaborasi hanya dapat dipertimbangkan bila seseorang adalah anggota yang berfungsi sebagai satu kelompok, dan dia sendiri bukan sebagai pemimpin. “Kelompok” secara luas dirumuskan sebagai sekelompok perorangan yang berorientasi ke proses atau tugas, yang bekerja secara efektif dalam kelompok untuk mencapai tujuannya. Dalam proses dan tindakannya kelompok tetap menghargai kebutuhan dan kontribusi anggotanya; memberi kontribusi dan mau menerima konsensus; tujuan pribadi ditempatkan di bawah tujuan kelompok.

Kata Kunci Kolaborasi, saling menghargai, saling percaya, saling berkontribusi,

Level Definis level Indikator perilaku 1 Bekerjasama dan

membagi informasi untuk sesama annggota Tim

o Berpartisipasi dengan sepenuh hati, mendukung keputusan tim, menyelesaikan tugasnya yang memberikan andil bagi tim.

o Sebagai anggota tim, mengupayakan agar semua anggota memperoleh informasi yang terkini mengenai perkembangan kelompok

o Membagi informasi yang relevan atau bermanfaat pada anggota laino Bertenggang rasa, saling menjaga perasaan dan beremphati dengan saling mendengar

dan memberi respon yang positif2 Menunjukkan Harapan

dan Perilaku Positif pada Tim dan Anggota Tim

o Mengungkapan secara positif, dengan menunjukkan penghormatan terhadap setiap kontribusi dan kemampuan anggota tim

o Menceritakan perihal anggota kelompoknya dengan memilih istilah yang positif. Ini dilakukan baik ke sesama anggota kelompok atau ke pihak ketiga.

o Secara sukarela menyampaikan ide yang membantu tercapainya pemecahan masalah tim

o Menghargai ide-ide dari annggota tim lainnya3 Meminta masukan dan

umpan balik dari pihak pihak yang terkait dengan tugas dan pekerjaannya

o Sungguh-sungguh menghargai masukan dan keahlian orang laino Mau belajar dan menunjukan kemauan untuk belajar dari orang lain termasuk dari

bawahan maupun teman sejawato Meminta ide dan pendapat dari orang lain untuk membantu mengambil sebuah

keputusan tertentu atau membantu menyusun rencanao Menjaga keterbukaan diri dengan selalu siap mendengarkan permasalahan orang lain

4 Mendorong dan Memberi semangat anggota tim

o Secara terbuka (di depan publik) memuji orang lain yang berprestasi baik dan memang sudah bekerja dengan baik

o Memberikan dukungan dan memberdayakan orang lain sehingga mereka merasa kuat dan penting

o Mendorong adanya resolusi konflik yang menguntungkan.o Tidak berpihak pada seseorang atau kelompok orang, yang ditandai dengan

terjaganya objektifitas pendapat diri5 Membangun semangat

dalam kelompoko Bertindak untuk menciptakan suasana kerjasama yang baik dan akrab dalam tim,

terlepas dari suka atau tidak suka pada seseorango Menciptakan moral kerja atau semangat bahu membahu di kelompoknya. Disini

termasuk menciptakan simbol atau identitas kelompok, dan prilaku lainnya supaya ada kohesif dalam kelompok.

o Menyelaraskan kebutuhan pribadi dengan kebutuhan organisasi, mengerti kebutuhan bekerja sama untuk mencapai hasil yang lebih besar.

o Membuat konflik terbuka pada tim dengan tujuan meningkatkan kompetisi, keberanian dan kerjasama anggota (termasuk memberi penjelasan secara terbuka, tidak menyembunyikan isu).

IMPACT & INFLUENCE (IMP)

KAMUS KOMPETENSI SESTAMA LKPP ©2009Hal 27 dari 35

Page 28: Konsep Kamus Kompetensi Versi Final

28

Kompetensi Impact & Influence (IMP)Definisi Tindakan membujuk, meyakinkan, mempengaruhi atau mengesankan sehingga

orang lain mau mendukung agendanya. Kunci dari kompetensi ini adalah memahami orang lain jika orang/individu tersebut memiliki agendanya sendiri.

Kata Kunci Membujuk, Meyakinkan, Mempengaruhi dan Memberi kesan positif. Mengikuti dan Bertindak sesuai dengan Keinginan orang yang mempengaruhi

Level Definis level Indikator perilaku 1 Mengambil satu

tindakan untuk mempengaruhi

o Menggunakan satu tindakan guna mempengaruhi tetapi tidak mencoba secara nyata/terang-terangan untuk memodifikasi/merubah presentasi/penyampaian untuk menyesuaikan dengan minat dari audiens.

o Membujuk secara langsung dalam suatu acara diskusi atau presentasi o Menguraikan alasan, serta menggunakan pendapat pihak lain untuk

mempengaruhi lawam bicarao Menggunakan alat peraga presentasi secara menarik dengan perbagai contoh

yang tepat dan sesuai dengan permasalahan2 Mengambil beberapa

tindakan untuk mempengaruhi

o Mengunakan dua atau lebih cara guna mempengaruhi dengan memakai kombinasi mempengaruhi secara langsung , dengan contoh yang jelas, penggunaan bantuan visual, data atau demonstrasi/menunjukkan keinginan menyesuaikan minat dengan audiens.

o Mengidentifikasi orang-orang yang memberikan pengaruh kunci dan pengambilan keputusan

o Melakukan presentasi dengan persiapan yang intensif (data dan fakta) serta menyiapkan beberapa argumen penjelasan dari sudut pandang yang berbeda

3 Memperhitungkan dampak dari tindakan atau ucapan

o Menyesuaikan tampilan/presentasi atau diskusi untuk menggugah minat audiens serta mengantisipasi dampak dari sebuah tindakan persepsi orang terhadap orang yang sedang berbicara.

o Menyesuaikan perilaku atau pembicaraan agar sesuai dengan kondisi, minat dan tingkatan lawan bicara

o Berpikir, berbicara atau bertindak secara dramatis atau tidak biasa dalam rangka untuk memperoleh pengaruh khusus dari lawan bicara

4 Menggunakan pengaruh secara tidak langsung

o Mendapatkan dan menggunakan keahlian atau pihak lain untuk mempengaruhi orang lain/audiens.

o Memanfaatkan kehadiran pihak ke 3 untuk mempengaruhi agar lawan bicara mau melakukan sesuatu yang diharapkan (mampu menjelaskan dan berargumen secara bertahap (mulai dari yang sederhana hingga kompleks))

o Menguatkan kredibilitas dan membangun kepercayaan melalui pernyataan personal (personal komitmen) yang berbobot

5 Menggunakan strategi mempengaruhi secara kompleks/lengkap

o Mengumpulkan pengambil keputusan, membangun dan mendapatkan dukungan secara implisit terhadap ide-ide yang dituangkan, menggunakan pemahaman yang mendalam berinteraksi dalam sebuah kelompok untuk mengarahkan pada topik pembicaraan /agenda yang penting/spesifik

o Menggunakan strategi koalisi dan kolaborasi dengan pihak pihak tertentu yang secara strategis dapat mempertahankan kepentingan strategis organisasi

o Mengidentifikan dan membangun hubungan dengan orang-orang yang akan berguna sekarang dan dimasa yang akan datang dalam hal meraih tujuan strategis organisasi

ORGANIZATIONAL AWARENESS (OA)

Kompetensi Organizational Awareness (OA)

KAMUS KOMPETENSI SESTAMA LKPP ©2009Hal 28 dari 35

Page 29: Konsep Kamus Kompetensi Versi Final

29

Definisi Kemampuan untuk memahami hubungan kekuasaan atau posisi dalam organisasiKata Kunci Kesadaran hubungan posisi dan kekuasaan dalam organisasi

Level Definis level Indikator perilaku 1 Memahami struktur

organisasi formal yang ada

o Mengenali dan dapat mendeskripsikan struktur jabatan formal yang ada dalam organisasinya.

o Mengenali dan dapat mendeskripsikan aliran kerja (flow of work), ‘rantai perintah’ dan koordinasi dalam organisasi kerjanya.

o Mengenali dan dapat mendeskripsikan peraturan, dan Standard Operating Procedure yang ada di organisasinya

2 Memahami struktur informal dalam organisasi.

o Memahami dan bisa memanfaatkan jalur dan struktur kerja informal yang ada dalam organisasinya (mampu mengidentifikasi aktor kunci, atau orang orang yang bisa mempengaruhi keputusan, dan memudahkan kelancaran suatu tugas)

3 Memahami iklim dan budaya.

o Mampu mengenali batasan organisasional yang tidak dinyatakan secara eksplisit-apa yang dimungkinkan dan apa yang tidak pada waktu tertentu atau posisi tertentu.

o Mampu mengenali dan memanfaatkan kebiasaan, tatacara, situasi tertentu dan sebagainya sehingga apa yang disampaikannya menjadi “didengar”/diperhatikan.

4 Memahami politik perusahaan.

o Mampu memahami dan mendeskripsikan pengaruh dan hubungan/kekuatan kelompok yang sedang berjalan di organisasi (aliansi atau persaingan).

o Mampu “memanfaatkan” atau memanipulasi semua potensi kebiasaan kerja baik perorangan maupun kelompok kerja tertentu untuk memudahkan / melancarkan penyelesaian suatu tugas.

5 Memahami isu-isu jangka panjang dalam organisasi.

o Memahami dan memperhatikan alasan-alasan dari perilaku perusahaan yang sedang berjalan atau masalah yang ada dibalik organisasi, kesempatan, atau kekuatan kelompok-kelompok yang akan berpengaruh di perusahaan. Mampu menjelaskan struktur fungsional yang menjadi kekuatan tulang punggung organisasi (misal mampu mengenali “think thank” kelompok yang sedang memimpin).

o Memahami dan memberikan perhatian kepada isu-isu yang berjangka panjang, kesempatan, atau kekuatan politik yang mempengaruhi organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar.

RELATIONSHIP BUILDING (BR)

Kompetensi Relationship Building (RB)Definisi Kemampuan membangun atau membina hubungan akrab, timbal-balik, dan hangat

atau membina jaringan kontak dengan orang lain yang mungkin pada suatu saat

KAMUS KOMPETENSI SESTAMA LKPP ©2009Hal 29 dari 35

Page 30: Konsep Kamus Kompetensi Versi Final

30

dapat bermanfaat dalam pencapaian sasaran kerja atau akan berguna untuk organisasi di masa depan.

Kata Kunci Hubungan baik, Akrab, Hangat, Timbal Balik, Bermanfaat untuk organisasi

Level Definis level Indikator perilaku 1 Membuat kontak

informalo Melakukan komunikasi informal dengan orang disekitar selain kontak formal dalam

pekerjaan, seperti berbincang mengenai kesehatan diri, anak-anak, olah raga, berita kota, dsb

o Menyempatkan diri untuk menyapa orang dengan hangat dan mengembangkan kemampuan untuk menciptakan suasana akrab dengan pembicaraan singkat.

o Menyempatkan diri berjalan jalan atau bertegur sapa secara teratur.o Menjaga ekspresi wajah tetap ramah, sehingga membuat orang merasa nyaman untuk

bertanya dan meminta bantuan. 2 Membangun

hubungan baiko Membina atau memelihara hubungan baik dengan rekan dan mitra kerjao Membina hubungan baik dengan melakukan kegiatan informal dan santai namun positif, di

luar kegiatan kantor seperti menghadiri kegiatan pengajian, olah raga bersama dsj , o Menunjukan pengertian dan apresiasi terhadap persepsi orang yang sedang dapat

masalah.o Secara proaktif, sesuai dengan kapasitas dirinya membantu menyelesaikan masalah yang

sedang dihadapi rekan atau mitra kerja3 Melakukan dan

membangun kontak sosial

o Memprakarsai atau berpartisipasi dalam kegiatan atau pertemuan khusus untuk meningkatkan hubungan baik dengan pihak lain

o Berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan dan komunitas sosial tertentuo Diterima luas dan dihargai oleh kawan kawannya baik di dalam maupun di luar tempat

kerja.o Mengembangkan dan mempertahankan secara efektif hubungan atau jaringan tertentu,

baik di luar maupun di dalam tempat kerja.4 Membina hubungan

pribadio Membina atau memelihara hubungan baik secara luas dengan teman atau kenalan yang

berbeda kewarganegaraan, profesi dsj. o Membangun suatu hubungan yang saling mendukungan dan bertoleransi tinggi terhadap

perbedaan, sehingga dapat memudahkan kerja organisasinya.o Mengenali perbedaan-perbedaan individu dan menyesuaikan kemampuan komunikasi dan

strategi dalam bekerja sama dengan berdasarkan pada pemahaman akan kebutuhan, preferensi dan kepedulian pada orang lain

o Mampu melihat sisi positif dan negative secara objektif dari hubungan pribadi yang telah terbangun

5 Membuat persahabatan yang akrab

o Membina atau membangun persahabatan yang erat (misalnya bersosialisasi secara intensif termasuk mengenal kondisi dan situasi keluarganya)

o Didukung oleh pernyataan dari orang lain yang mendukung adanya persahabatan yang erat

o Menetapkan hubungan pribadi yang kokoh, termasuk kesediaan membantu sebagai bagian dari menciptakan atau mempertahankan hubungan.

o Menciptakan persahabatan yang kokoh sebagaimana ditunjukkan secara nyata melalui pengakuan, dukungan, atau kebersamaan dengan teman, sejauh tidak menimbulkan conflict of interest.

DEVELOPING OTHERS (DEV)

Kompetensi Developing Others (DEV)Definisi Keinginan tulus untuk mendorong proses belajar dan pengembangan orang lain untuk jangka panjang

sesuai dengan kebutuhan organisasi. Inti dari kompetensi ini terletak pada niat untuk mengembangkan orang lain, bukan pengembangan yang memang seharusnya dilakukan dalam posisi formalnya. Memimpin, menyemangati, menginspirasi dan mendukung orang lain untuk mengembangkan kepercayaan diri dan kapabilitas untuk membantu mereka mewujudkan potensi penuh mereka Kompetensi ini, biasanya termasuk dan menjadi bagian dalam Rumpun kompetensi Kepemimpinan

KAMUS KOMPETENSI SESTAMA LKPP ©2009Hal 30 dari 35

Page 31: Konsep Kamus Kompetensi Versi Final

31

Kata Kunci Mendorong Proses Belajar, Mengembangkan orang lain, Mewujudkan potensi diri. Memimpin, menyemangati, menginspirasi

Level Definis level Indikator perilaku 1 Menyampaikan sisi sisi

positif seseorang sehingga ia lebih termotivasi untuk maju

o Memberikan tanggapan yang positif terhadap pengembangan masa depan seseorang, mencakup kemampuan dan atau potensi pada saat ini maupun yang diharapkan di masa yang akan datang untuk mempelajari berbagai ketrampilan dan permasalahan kerja.

o Meyakini bahwa pada dasarnya setiap orang memiliki keinginan dan kemampuan untuk belajar atau meningkatkan kemampuan mereka.

o Memberikan komentar positif tentang pengembangan masa depan seseorang yang oleh orang lain mungkin dinilai tidak potensial

o Membantu dan Memberikan kemudahan bagi seseorang untuk belajar mengembangkan kapasitas dirinya.

2 Memberikan penjelasan yang lengkap tentang suatu tugas sehingga seseorang bukan cuma bekerja tapi juga mendapatkan pelajaran dari tugas tersebut

o Memberi penjelasan yang rinci dan juga memberi contoh dalam menyelesaikan tugas sehari-hari, o Memberi saran yang spesifik untuk menyelesaikan suatu masalah, sehingga penyelesaian

masalah menjadi lebih mudah o Bertoleransi terhadap kesalahan kesalahan yang mungkin terjadi saat seseorang mengerjakan

suatu tugas o Memberitahukan berbagai metode perbaikan atau menunjukkan perilaku apa saja yang efektif

dalam mencapai tujuan perbaikan dimaksud.

3 Memberikan arahan dan dukungan sehingga semakin jelas target pengembangan kemampuan diri seseorang

o Memberi arahan dan contoh dan penjelasan rasional sebagai strategi pengembangan seseorang o Menyediakan dan memenuhi seluruh peralatan kerja yang dapat memudahkan penyelesaian

tugas. o Menguji untuk memastikan apakah seseorang telah menguasai suatu cara penyelesaian masalah .o Mengadakan acara diskusi dan workshop secara berkala dengan orang-orang yang

berpengalaman agar dapat saling bertukar informasi atau pengalaman tentang praktek-praktek terbaik yang telah mereka lakukan.

4 Melakukan evaluasi yang sistematis untuk menilai tingkat kemajuan seseorang

o Memberi umpan balik secara spesifik,baik yang positif maupun negatif secara berimbang dengan tujuan mengembangkan seseorang.

o Memberikan umpan balik negatif tentang perilaku bukan tentang pribadi seseorango Memberikan saran pribadi yang spesifik untuk proses perbaikan kondisi dirio Dalam batas batas tertentu berperan sebagai konselor bagi anak buah yang sedang mengalami

masalah kerja.

5 Melakukan pembinaan dan pelatihan jangka panjang

o Mengatur penugasan yang sesuai, (tour of duty & tour of area) pelatihan formal atau pengalaman lain yang berguna untuk membantu proses pembelajaran dan pengembangan karir seseorang (termasuk jenjang karir atau perencanaan karir)

o Memahami dan mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan seseorang dan merancang atau membuat program /materi baru untuk memenuhi kebutuhan tersebut

o Memberikan kesempatan kepada seseorang untuk berlatih menjawab dan menghadapi sendiri permasalahan yang mereka hadapi agar mereka betul-betul memahami bagaimana mengatasinya, dari pada memberi jawaban atas permasalahan tersebut kepada mereka.

o Meminta masukan dari para pekerja tentang apa yang dapat dilakukan untuk menjadi pembimbing mereka yang baik.

DIRECTIVENESS (DIR)

Kompetensi Directiveness (DIR)Definisi Kemampuan memerintah dan mengarahkan orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai

posisi dan kewenangannya, termasuk juga “memberitahu orang lain apa yang harus dilakukannya”. Hal ini dilakukan karena rasa rtanggung jawab terhadap standar kinerja tertentu. Dalam membuat orang lain mengikuti kehendaknya, dapat dilakukan dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan dari jabatan formalnya. Dilakukan secara efektif dan pada tempatnya. Dengan tetap mengingat kepentingan jangka panjang organisasi. Nada suara yang digunakan bervariasi mulai dari tegas sampai keras menuntut atau bahkan mengancam.

Kata Kunci Memimpin, menyemangati, menginspirasi dan mendukung orang lain untuk mengembangkan kepercayaan diri dan kapabilitas untuk membantu mereka mewujudkan potensi penuh mereka. Mengarahkan dan Memberi Instruksi

KAMUS KOMPETENSI SESTAMA LKPP ©2009Hal 31 dari 35

Page 32: Konsep Kamus Kompetensi Versi Final

32

Level Definis level Indikator perilaku 1 Mengatakan apa

yang harus dikerjakan

o Memberi instruksi dan petunjuk kerja secara jelas, langkah demi langkah. Sehingga seseorang dapat mengerjakannya dengan benar.

o Menyampaikan dengan jelas apa yang menjadi tuntutan organisasi dari apa yang mereka kerjakan

o Mengarahkan dengan membangun rasa percaya diri seseorang sehingga dapat bekerja dengan nyaman dan lebih baik .

o Memberikan arahan secara tertib dan rutin untuk menjaga kesiapan dan motivasi mereka dalam bekerja.

2 Menetapkan batasan/standar minimal kinerja yang diharapkan

o Mampu berbicara dengan lugas dan tegas mengatakan “tidak” terhadap permintaan atau usulan yang tidak masuk akal

o Menentukan standar kinerja dan batasan wewenang, yang dimiliki o Mampu mengkondisikan atau memanipulasi situasi untuk memaksa seseorang menuruti. dan

mengikuti instruksi yang diberikan o Mampu berbicara dengan penuh keyakinan sehingga seseorang terus mau bekerja optimal sesuai

dengan instruksi dan tuntutan kerja yang disampaikan.3 Mendorong dan

mengarahkan seseorang untuk selalu menampilkan kinerja yang tinggi

o Memaksakan perintah dengan gaya tidak mempedulikan alasan yang mencoba menentangnya, sambil terus meyakinkan sehingga seseorang bersedia terus menjalankan instruksi tersebut.

o Menjaga kepatuhan seseorang untuk menjalankan perintah dengan menerapkan sistem ”reward & punishment” yang tepat

o Mengancam secara halus dengan menyampaikan konsekuensi konsekuensi yang ada bila kinerja seseorang tidak optimal

o Kemampuan menuntut prestasi kerja yang tinggi. Mematok standar hasil kerja secara seragam; untuk mendapatkan performa, kualitas, atau menggunakan sumber daya dengan baik;

4 Menjaga standar kinerja yang jelas

o Memantau kinerja seseorang/tm kerja dengan pasti. Secara rutin dan terbuka selalu memeriksa kinerja seseorang /tim kerja berdasarkan standar yang jelas dan disepakati.

o Menegur secara terbuka mengenai masalah kinerja dan memberi peringatan yang jelas terhadap hasil kerja seseorang yang tidak sesuai dengan standar kinerja yang sudah baku

o Menggunakan pendekatan reward and punishment untuk mengendalikan dan menguatkan suatu peri laku.

o Melaksanakan Sidak (inspeksi mendadak) dan segera menindaklanjuti temuan temuan sidak tersebut.

5 Membuat orang bertanggung jawab atas kinerjanya

o Mengadakan acara/upacara untuk memberi penghargaan dan hukuman terhadap orang yang berprestasi atau yang bermasalah dalam kinerjanya.

o Menciptakan kondisi kerja yang kondusif untuk saling berkompetisi mencapai target kerja yang telah ditetukan

o Menggunakan ancaman dengan kemarahan yang terkontrol. Misalnya dengan memberikan Surat Peringatan (SP 1, SP 2 dst nya) untuk suatu kesalahan. (Bila marahnya tidak terkontrol tidak masuk dalam level ini)

o Memutuskan hubungan kerja (PHK) tanpa keraguan bagi orang yang berkinerja rendah. Tentunya setelah menjalankan usaha pencegahan sesuai prosedur yang berlaku (Bila ada keraguan dan perasaan menyesal maka tidak termasuk level ini.)

TEAM LEADERSHIP (TL)

Kompetensi Team Leadership (TL)Definisi Keinginan dan kemampuan untuk berperan sebagai pemimpin kelompok, biasanya

ditunjukkan dalam posisi otoritas formalKata Kunci Memimpin, Menggerakan, Mengarahkan, Mengorganisasikan, Membina,

Membimbing, Teladan

Level Definis level Indikator perilaku 1 Memimpin pertemuan dan

atau briefing secara efektif dengan baik

o Mengemukakan tujuan dan agenda kegiatan dan program kerja periodik

o Mengendalikan pemakaian waktu, dan pembagian tugas o Menetapkan pembagian kewajiban dan tanggung jawab anggota tim

KAMUS KOMPETENSI SESTAMA LKPP ©2009Hal 32 dari 35

Page 33: Konsep Kamus Kompetensi Versi Final

33

o Membangun suasana pertemuan menjadi hidup dan terbuka2 Menjaga agar anggota Tim

tetap mendapatkan informasi terkini

o Memastikan bahwa seluruh anggota tim mengetahui informasi yang diperlukan.

o Memastikan seluruh anggota tim mengetahui apa yang sedang terjadi, o Menjelaskan latar belakang dan alasan dari suatu keputusan yang

diambilo Memiliki rencana dan cara atau pola penyampaian informasi sampai ke

seluruh anggota tim.3 Meningkatkan efektivitas tim o Mengambil tindakan spesifik dengan intensif agar anggota tim

berfungsi secara optimal, misalnya memberikan penugasan yang tepat untuk orang tepat

o Menggunakan strategi yang tepat dan teknik yang cocok, dalam merekrut atau memberhentikan seseorang, pelatihan, penugasan kelompok, dll. untuk membangun semangat dan produktivitas tim

o Terbuka Mencari dan menerima masukan dari orang lain untuk meningkatkan efektivitas tim

o Secara kontinu dan berjadwal memberikan semangat dan motivasi pada seluruh anggota tim

4 Menjaga reputasi tim o Menjadi contoh yang baik yang berfungsi sebagai Teladan atau Model o Melindungi tim dan reputasinya di mata organisasi yang lebih besar

atau di hadapan masyarakat o Memastikan kebutuhan praktis kelompok terpenuhi misalnya

mendapatkan orang yang tepat, sumber daya, informasi yang tepato Memberikan atau memastikan dukungan dan pengembangan karir

anggota tim secara keseluruhan,. 5 Menempatkan diri sebagai

pemimpino Menetapkan norma-norma perilaku kelompoknya (“rule engagement)

dan memberikan sanksi bagi yang melanggaro Telah teruji memberikan contoh yang baik dengan menunjukkan

perilaku yang diharapkano Memastikan bahwa anggota tim mengikuti misi, tujuan, kebijakan,

agenda, aturan dan cara kerja yang dikembangkan, o Memastikan tim bekerja dengan baik dengan pola komunikasi yang

efektif dan kinerja yang semakin memuaskan. Sehingga berhasil mencetak kader dan anggota tim yang mampu bekerja dalam tekanan waktu dan mental yang cukup berat

VISIONARY LEADERSHIP (VL)

Kompetensi Visionary Leadership (VL)Definisi Kemampuan Menetapkan tujuan, menginspirasikan komitmen kelompok dan

memiliki keinginan untuk memimpin orang lain ke dalam pencapaian organisasi/bagian/unit kerja. Kompetensi ini termasuk didalamnya mengadaptasi pendekatan-pendekatan dalam menghadapi perubahan lingkungan terhadap pencapaian agenda/tujuan/sasaran organisasi. Tim disini perlu ditekankan artinya sebagai suatu kumpulan dimana seorang individu mengambil peranan sebagai ketua tim, termasuk didalamnya adalah unit kerja/biro/direktorat dan departemen secara keseluruhan.

Kata Kunci Dapatkan seorang individu mengajak orang lain untuk menetapkan pencapaian keberhasilan yang berkesinambungan? Atau untuk mencapai insiatif organisasi?

Level Definis level Indikator perilaku 1 Secara aktif o Berbagi atau memastikan seluruh anggota kelompok mendapatkan informasi yang

KAMUS KOMPETENSI SESTAMA LKPP ©2009Hal 33 dari 35

Page 34: Konsep Kamus Kompetensi Versi Final

34

memberikan kontribusi

dibutuhkan.o Mendukung dan bertindak secara konsisten dengan hasil keputusan kelompok.o Bermain dan berperan secara aktif dalam perannya didalam kelompoko Menunjukkan/memperlihatkan perilaku yang positif dan harapannya terhadap anggota tim

yang lain berkaitan dengan kemampuan anggota tim, kontribusi nyata yang dibutuhkan, dll.

o Bersedia menerima dan berfikir positive terhadap perubahan, melihat perubahan sebagai sebuah tantangan yang harus dihadapi dan menjadikan perubahan sebagai kesempatan untuk memberikan kontribusi nyata kepada organisasi.

2 Mempromosikan keefektifan kelompok/ tim

o Menghargai dan meminta masukan dari anggota kelompok untuk menciptakan keefektifan kelompok

o Berani mengambil tindakan yang secara khusus dalam rangka untuk membuat kelompok/ tim dapat berfungsi dengan baik

o Menciptakan kondisi yang dapat membuat tim/ kelompok untuk berkerja dengan performa yang baik

o Mengadopsi/menyesuaikan pendekatan yang fleksibel dan open-minded untuk mendorong perubahan dan modifikasi perilaku yang dibutuhkan dalam menghadapi perubahan.

3 Memberi semangat kepada kelompok/tim

o Mengambil tindakan khusus yang diperlukan untuk menciptakan persatuan dan kesatuan tim, seperti contoh menciptakan identitas tim.

o Menumbuh kembangkan dan memberdayakan anggota tim/kelompok dan membuat suasana/perasaan bagi anggota tim, bahwa mereka dibutuhkan dan dianggap penting

o Memberikan sumber-sumber daya yang dibutuhkan oleh timo Berbagi dan mengkomunikasikan tujuan tim/kelompok serta norma-norma yang diperlukan

untuk menciptakan keterpaduan tim.4 Pemikiran yang

menantang (challenging mindset)

o Menciptakan visi untuk perubahan dan menantang status quo yang ada di dalam organisasi

o Mengambil tindakan khusus untuk memastikan visi secara jelas telah dikomunikasikan dan merekatkannya ke dalam hati dan pikiran dari anggota-anggota tim.

o Memupuk keyakinan terhadap pencapain visi yang telah dibuato Secara pribadi menunjukkan keinginan perubahan yang dikehendaki melalui tindakan-

tindakan yang simbolik serta konsisten dengan perubahan tersebut.5 Memperlihatkan

perubahano Mengambil tindakan yang dramatis guna mendorong usaha perubahan.o Dapat mengantisipasi dan menyadari perubahan-perubahan yang akan terjadi didalam

lingkungan internal maupun eksternal serta menyesuaikan strategi dan rencana yang dibutuhkan serta mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama

o Dapat mendefinisikan perubahan visi secara jelas baik buat dirinya sendiri maupun orang lain

o Menjadi katalisator untuk membuat terjadinya perubahan-perubahan di dalam organisasi.

PLANNING & ORGANIZING (PO)

Kompetensi Planning & Organizing (PO)Definisi Secara efektif merencanakan dan mengorganisir pekerjaan sesuai kebutuhan

organisasi, dengan menetapkan tujuan dan mengantisipasi kebutuhan dan prioritas.Orang-orang yang kompeten, secara efisien mengelola waktu mereka dan waktu orang lain, serta secara efektif menangani berbagai tuntutan dalam batas waktu yang ketat. Mereka mengidentifikasi sasaran, mengembangkan rencana, mengestimasi waktu dan memantau kemajuan.

Kata Kunci Membuat Perencanaan, Melakukan Pengorganisasian, Untuk jangka waktu tertentu, demi peningkatan kinerja, Efektifitas dan efisiensi penyelesaian tugas.

Level Definis level Indikator perilaku 1 Membuat Perencanaan dan

Pengorganisasian untuk tugas dan pekerjaan sendiri

o Disiplin dan tertib, mematuhi rencana dan jadwal kerja yang telah disusun

o Membagi pekerjaan ke dalam suatu skala prioritas tertentu o Memiliki jadwal dan rencana kerja yang jelas minimal untuk satu minggu o Mampu mengklasifikasikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi tertentu

KAMUS KOMPETENSI SESTAMA LKPP ©2009Hal 34 dari 35

Page 35: Konsep Kamus Kompetensi Versi Final

35

2 Mampu menetapkan rencana dan prioritas untuk unit kerjanya

o Mampu mengidentifikasi dan menyusun rencana kerja efektif bagi unit kerjanya

o Mampu mendistribusikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi orang yang cocok dengan pekerjaan tersebut di unit kerjanya

o Menetapkan prioritas sedemikian rupa sehingga komitmen dan target unit kerjanya tercapai

3 Mampu menetapkan rencana dan prioritas untuk organisasi

o Mampu mengidentifikasi dan menyusun rencana kerja efektif bagi organisasi

o Mampu mendistribusikan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi orang yang cocok dengan pekerjaan tersebut

o Memperhitungkan lingkungan ketika menetapkan prioritas atau melaksanakan rencana kerja

o Menetapkan prioritas sedemikian rupa sehingga komitmen dan target organisasi tercapai

4 Mampu memberikan masukan dalam rangka perbaikan unjuk kerja organisasi dalam rangka efisiensi dan efektifitas pekerjaan

o Menyajikan data data yang akurat yang berkaitan dengan hasil kerja dalam suatu periode kerja tertentu

o Memberi masukan tentang hasil penilaian kinerja organisasi secara umum atau kinerja pada unit kerja tertentu

o Menetapkan kembali atau mengatur ulang prioritas dan rencana kerja organisasi dengan mempertimbangkan berbagai data dan dampak yang mungkin akan terjadi

o Mengadaptasi seperlunya perencanaan dan keputusan keputusan yang akan diambil untuk mencapai hasil yang diinginkan, atau mengusulkan untuk membatalkan usaha usaha yang tampaknya tidak mendukung kepentingan organisasi.

5 Mampu menyusun rencana jangka panjang dan strategi yang komprehensif untuk mencapai Visi Misi organisasi

o Menciptakan program dan kegiatan yang terbukti mampu meningkatkan kinerja organisasi

o Memiliki perbagai alternatif tindakan untuk menghadapi perubahan dan situasi tak terduga

o Menetapkan kembali prioritas dan mengatur ulang rencana berdasarkan perubahan yang terjadi secara efisien dan efektif, dengan memperhitungkan pula tingkat kemajuan kinerja jangka pendek dan panjang bagi organisasi

o Tetap efektif meskipun sering muncul situasi perubahan / kejadian tak terduga

KAMUS KOMPETENSI SESTAMA LKPP ©2009Hal 35 dari 35