kemitraan sebagai alternatif strategis pengelolaan sumberdaya alam
DESCRIPTION
Tim Inti Applied Policy Development Training BAPPENAS-CIDATRANSCRIPT
1
KEMITRAANSEBAGAI ALTERNATIF STRATEGIS
PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
Policy Paper:
Policy Instrument Formulation (Implementation)
AP
DT
: A
pp
lied
Po
licy
Dev
elo
pm
ent
Tra
inin
gA
PD
T:
Ap
pli
ed P
oli
cy D
evel
op
men
t T
rain
ing
Tim IntiApplied Policy Development Training (APDT)
BAPPENAS-CIDAJakarta, Agustus 2002
2
Helen Cruz (LTA), Wahyuningsih Darajati,Agus Prabowo, Dadang Solihin, Indra Darmawan, Rohmad Supriyadi, Sudhiani Pratiwi, Abdul Haris,
Dewo Broto Putranto, Hayu Parasati, Mas Wedar H. Adji
AP
DT
: A
pp
lied
Po
licy
Dev
elo
pm
ent
Tra
inin
gA
PD
T:
Ap
pli
ed P
oli
cy D
evel
op
men
t T
rain
ing
APDT Team Members
3
Tujuan WorkshopA
PD
T:
Ap
pli
ed P
oli
cy D
evel
op
men
t T
rain
ing
AP
DT
: A
pp
lied
Po
licy
Dev
elo
pm
ent
Tra
inin
g
1.Pra-kondisi kemitraan; 2.Peningkatan kapasitas stakeholders untuk
bermitra; 3.Pengembangan kemitraan; 4.Aspek hukum kemitraan; 5.Penyelesaian konflik dalam kemitraan.
Memperoleh dan mengumpulkan masukan, tanggapan, kritik, dan saran tentang:
Memperoleh dan mengumpulkan masukan, tanggapan, kritik, dan saran tentang:
4
GBHN 99-04 & PROPENAS 00-04Policy Goals/Values:• Sustainable development• Ecological preservation
Agenda Setting :• Role of Public•Triadic policy network
Policy Decision-Making:The Science of “Muddling
Through”
Policy Implementation: “Put into Practice”
Policy Evaluation:• How is policy working in practice?
• Policy reformulation:• status quo• re-direction
APDT MethodologyAPDT MethodologyA
PD
T:
Ap
pli
ed P
oli
cy D
evel
op
men
t T
rain
ing
AP
DT
: A
pp
lied
Po
licy
Dev
elo
pm
ent
Tra
inin
g
Social Learning Process
Feedback Loop
Policy Formulation: Options considered
We are here !
5
perubahan paradigma
AP
DT
: A
pp
lied
Po
licy
Dev
elo
pm
ent
Tra
inin
gA
PD
T:
Ap
pli
ed P
oli
cy D
evel
op
men
t T
rain
ing
Provider
Sentralistik
Sektoral
Peran Masyarakat: obyek
Pertumbuhan
Bias Gender
Provider
Sentralistik
Sektoral
Peran Masyarakat: obyek
Pertumbuhan
Bias Gender
Fasilitator
Desentralistik
Regional
Subyek
Pemerataan
Responsif Gender
Fasilitator
Desentralistik
Regional
Subyek
Pemerataan
Responsif Gender
6
Kerangka Hukum Pengelolaan SDA
• Alinea IV Pembukaan UUD 1945, (tujuan negara) • Tap MPR no IV /MPR-RI/1999 tahun 1999-2000 Bab IV
mengenai pendayagunaan SDA untuk kemakmuran rakyat• UU no 25 tahun 2000 mengenai PROPENAS• UU no 5 tahun 1990 mengenai konservasi SDA hayati dan
ekosistemnya.• UU no 41 tahun 1999 tentang kehutanan• UU no 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah• Peraturan Pemerintah no 25 tahun 2000 tentang
kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom
AP
DT
: A
pp
lied
Po
licy
Dev
elo
pm
ent
Tra
inin
gA
PD
T:
Ap
pli
ed P
oli
cy D
evel
op
men
t T
rain
ing
7
Peranan Aspek Hukum dalam Kemitraan
• Sebagai acuan formal bagi semua pihak dalam menetapkan peraturan operasional pengelolaan SDA
• Sebagai acuan untuk membuat rencana kerja, aturan main dan pertanggungjawaban bagi stakeholders yg terlibat dlm hubungan kemitraan
AP
DT
: A
pp
lied
Po
licy
Dev
elo
pm
ent
Tra
inin
gA
PD
T:
Ap
pli
ed P
oli
cy D
evel
op
men
t T
rain
ing
8
Konsep Kemitraan
“Kesepakatan antara dua pihak atau lebih untuk bekerja sama dalam semangat yang kooperatif demi pencapaian
tujuan yang sama”
“Kesepakatan antara dua pihak atau lebih untuk bekerja sama dalam semangat yang kooperatif demi pencapaian
tujuan yang sama”
Kewenangan dan tanggung jawab
bersama
Investasi sumber daya bersama
Menanggung resiko bersama
Saling menguntungkan
AP
DT
: A
pp
lied
Po
licy
Dev
elo
pm
ent
Tra
inin
gA
PD
T:
Ap
pli
ed P
oli
cy D
evel
op
men
t T
rain
ing
Menurut yang dicita-
citakan bersama
9
Pra-kondisi
1. Memiliki kepentingan yang sama dan yang saling menguntungkan;
2. Adanya saling percaya antar pemangku kepentingan;
3. Adanya komitmen yang jelas;
4. Didasarkan kepada kecintaan akan alam yang dikelolanya; dan
5. Memiliki tatacara yang mengandung nilai keseimbangan alam dalam proses pengembangan kemitraan.
AP
DT
: A
pp
lied
Po
licy
Dev
elo
pm
ent
Tra
inin
gA
PD
T:
Ap
pli
ed P
oli
cy D
evel
op
men
t T
rain
ing
10
Manfaat konsultasi publik
1. memperoleh informasi dan pengetahuan sesuai dengan isu yang dihadapi;
2. memahami/menghayati secara seimbang pokok permasalahan;
3. mengidentifikasi solusi alternatif yang dapat diterima oleh masyarakat mayoritas.
AP
DT
: A
pp
lied
Po
licy
Dev
elo
pm
ent
Tra
inin
gA
PD
T:
Ap
pli
ed P
oli
cy D
evel
op
men
t T
rain
ing
11
Identifikasi Calon Mitra
1. Individu, kelompok masyarakat, perhimpunan sukarelawan;
2. Lembaga publik (LSM, Lembaga Pendidikan, Perguruan Tinggi, DPRD);
3. Sektor bisnis atau industri;
4. Masyarakat adat/lokal;
5. Lembaga pemerintah;
6. Lembaga lainnya yang mendukung kemitraan (Contohnya: Donor, LSM Internasional, dll.)
AP
DT
: A
pp
lied
Po
licy
Dev
elo
pm
ent
Tra
inin
gA
PD
T:
Ap
pli
ed P
oli
cy D
evel
op
men
t T
rain
ing
12
Aspek Pengelolaan
1. Mekanisme keterwakilan yang mencerminkan aspirasi masyarakat secara luas;
2. Komunikasi antar pemangku kepentingan; 3. Sosialisasi terhadap peraturan perundangan dan
kesepakatan yang ada; 4. Kompensasi bagi masyarakat yang terkena
dampak dari kegiatan kemitraan; 5. Status hukum dari penyelenggaraan pengelolaan
kemitraan.AP
DT
: A
pp
lied
Po
licy
Dev
elo
pm
ent
Tra
inin
gA
PD
T:
Ap
pli
ed P
oli
cy D
evel
op
men
t T
rain
ing
13
Proses Pengembangan Kemitraan(Tahapan Siklus)
•Persyaratan
•Manfaat
•Resiko kemitraan
•Persyaratan
•Manfaat
•Resiko kemitraan
AP
DT
: A
pp
lied
Po
licy
Dev
elo
pm
ent
Tra
inin
gA
PD
T:
Ap
pli
ed P
oli
cy D
evel
op
men
t T
rain
ing
Monitoring & Evaluasi
Monitoring & Evaluasi
Imple-mentasi
Imple-mentasi
Peren-canaan
Peren-canaanInisiasiInisiasi
• penilaian kemampuan calon mitra
• best practices
• identifikasi resiko
• penilaian kemampuan calon mitra
• best practices
• identifikasi resiko
• Akuntabilitas
• strategi komunikasi
• kemampuan beradaptasi
• Akuntabilitas
• strategi komunikasi
• kemampuan beradaptasi
• Jaminan,
• aturan praktis,
• akuntabilitas stakeholder,
• masa transisi, pengembangan kemampuan.
• Jaminan,
• aturan praktis,
• akuntabilitas stakeholder,
• masa transisi, pengembangan kemampuan.
14
Pengembangan Kapasitas
Menciptakan dan meningkatkan kapasitas di lingkungan pemerintahan
Menciptakan dan meningkatkan kapasitas di lingkungan pemerintahan
AP
DT
: A
pp
lied
Po
licy
Dev
elo
pm
ent
Tra
inin
gA
PD
T:
Ap
pli
ed P
oli
cy D
evel
op
men
t T
rain
ing
Tahap 4: Tingkat Jejaring
(Network).
Tahap 4: Tingkat Jejaring
(Network).
Tahap 3: Tingkat
Co-Management
Tahap 3: Tingkat
Co-Management
Tahap 2: Tingkat Non
Pemerintahan
Tahap 2: Tingkat Non
Pemerintahan
Tahap 1: Tingkat
Pemerintahan
Tahap 1: Tingkat
Pemerintahan
Penyiapan para mitra agar siap untuk mengemban tanggung jawab
Penyiapan para mitra agar siap untuk mengemban tanggung jawab
Penyesuaian harapan awal para mitra
Penyesuaian harapan awal para mitra Sharing
informasi secara luas
Sharing informasi secara luas
15
Pembagian Peran
Masyarakat Adat/ Lokal: gatekeeper
kearifan lokal,
Material, SDM
Perguruan Tinggi:
Penelitian dan Perencanaan
LSM: meningkat-kan kapasitas masyarakat
dunia usaha, swasta dan pebisnis:
pendanaan, investasi, material, SDM
AP
DT
: A
pp
lied
Po
licy
Dev
elo
pm
ent
Tra
inin
gA
PD
T:
Ap
pli
ed P
oli
cy D
evel
op
men
t T
rain
ing
Pemerintah:
Regulator dan
Fasilitator
16
Manfaat KemitraanA
PD
T:
Ap
pli
ed P
oli
cy D
evel
op
men
t T
rain
ing
AP
DT
: A
pp
lied
Po
licy
Dev
elo
pm
ent
Tra
inin
g
Halimun:Tak ada koordinasi
Tak ada networking
Bunaken:Ketidakjelasan penanganan
SDM tidak berdaya
Bali:Destructive Fishing
Masy. Kurang mengetahui cara pengelolaan SDA yg
baik
Halimun:Tak ada koordinasi
Tak ada networking
Bunaken:Ketidakjelasan penanganan
SDM tidak berdaya
Bali:Destructive Fishing
Masy. Kurang mengetahui cara pengelolaan SDA yg
baik
Lebih terkoordinir
Terbangunnya networking
Terbangunnya institusi
Pengembangan kapasitas SDM
Lebih ramah lingkungan
Berwawasan lingkungan
Lebih terkoordinir
Terbangunnya networking
Terbangunnya institusi
Pengembangan kapasitas SDM
Lebih ramah lingkungan
Berwawasan lingkungan
17
Strategi Implementasi
• Kemitraan agar dimasukkan sebagai salah satu model PSDA dalam RUU-PSDA;
• RUU PSDA dan PP-nya harus disosialisasikan secara terencana dan sistematis kepada semua pihak terkait;
• Pengembangan kapasitas stakeholders dalam bermitra harus dilakukan secara bertahap.
AP
DT
: A
pp
lied
Po
licy
Dev
elo
pm
ent
Tra
inin
gA
PD
T:
Ap
pli
ed P
oli
cy D
evel
op
men
t T
rain
ing
18
Contoh Kemitraan:Kasus Bali
1960-an, terumbu karang masih baik dan bagus, & ikan
masih banyak
-Karang rusak-Ikan kurang
Pendapatan nelayan menurun
Bom ikanPotasium dll
Timbul kesadaran
baru
UPAYA- Terumbu Karang buatan- Patroli- Penangkapan yg Environmental friendly
KarangTimbul,
Ikan hias kembali
JadiDiving spot
baru
Sustainable Development dgn
kemitraan
LSM,Pemda,Masy Adat / LokalPengusaha Bahari
Jasa Wisata,Investor Hotel,
Diving Operator,Eksportir Ikan Hias
Jasa Wisata,Investor Hotel,
Diving Operator,Eksportir Ikan Hias
AP
DT
: A
pp
lied
Po
licy
Dev
elo
pm
ent
Tra
inin
gA
PD
T:
Ap
pli
ed P
oli
cy D
evel
op
men
t T
rain
ing