efek doppler ihfa

36

Upload: ihfa-indira-nurnaifah-idris

Post on 17-Nov-2015

55 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

  • Peta Konsep

    Bunyi

    Efek doppler Superposisi Interferensi Resonansi Pantulan

    Taraf

    IntensitasAudiosonik Infrasonik Ultrasonik Periode

    Frekuensi

    Amplitudo

    Cepat

    Rambat

    Panjang

    Gelombang

    Fase

    Daya &

    Intensitas

    Gas

    Cair

    Padat

    Besaran dasarnya

    Diklasifikasikan

    Berdasarkan frekuensinya

    Parameter

    dipresentasikan

    medium

    Mengalami gejala

  • Sifat-sifat gelombang bunyi:

    a. mengalami pemantulan

    b. mengalami pembiasan

    c. mengalami interferensi

  • Pada interferensi bunyi akan terjadi dua

    peristiwa, yaitu:

    a. penguatan bunyi ( interferensi

    konstruktif)

    b. pelemahan bunyi ( interferensi

    distruktif)

  • Mengukur Cepat Rambat

    Bunyi

    a. Cepat rambat bunyi

    di dalam zat cair

    dengan:

    B = modulus bulk zat

    cair (N/m2)

    = massa jenis zat

    cair (kg/m3)

    Bv

  • b. Cepat rambat bunyi

    dalam zat padat

    dengan:

    Y = modulus Young

    (N/m2)

    = massa jenis zat

    padat (kg/m3)

    Yv

  • c. Cepat rambat bunyi

    dalam gas

    dengan:

    R = tetapan umum gas

    = 8,3 J/mol K

    T = suhu mutlak (K)

    M = massa molekul

    relatif gas

    (kg/mol)

    = konstanta

    Laplace

    M

    RTv

  • Frekuensi dan Tinggi Nada

    Berdasarkan frekuensinya, bunyi dibedakan

    menjadi dua, yaitu:

    a. nada

    adalah: bunyi yang frekuensinya teratur

    b. desah (noise)

    adalah: bunyi yang frekuensinya tidak

    teratur

  • Berdasarkan tinggi-rendahnya frekuensi,

    bunyi dibedakan menjadi tiga, yaitu:

    a. infrasonik ( f 20 Hz)

    b. audiosonik (20 Hz f 20.000 Hz)

    c. ultrasonik (f 20.000 Hz)

  • Penggunaan gelombang ultrasonik:

    a. oleh kelelawar

    b. kacamata tunanetra untuk menentukan

    jarak benda.

    c. teknik pantulan pulsa ultrasonik untuk

    menentukan ke dalaman air di bawah

    kapal dan alatnya disebut fathometer.

    dirumuskan: d = vt

  • d. untuk mengetahui keretakan pada titik-

    titik sambungan las.

    e. Di bidang industri untuk membuat

    bentuk atau ukuran lubang pada

    gelas dan baja.

    f. Di bidang kedokteran untuk USG

    (ultrasonografi)

  • Cepat rambat gelombang bunyi

    pada dawai

    Berdasarkan percobaan Melde, dapat disimpulkan

    bahwa:

    1. cepat rambat gelombang v berbanding lurus

    dengan akar tegangan dawai F.

    2. cepat rambat gelombang v berbanding terbalik

    dengan akar massa dawai m

    3. cepat rambat gelombang v berbanding lurus

    dengan akar panjang dawai l

  • secara matematis dirumuskan:

    Dengan :

    v = cepat rambat gelombang bunyi pada dawai (m/s)

    F = gaya tegangan dawai (N)

    l = panjang dawai (m)

    m = massa dawai (kg)

    = massa tiap satuan panjang (kg/m)

    = m/l

    Fv

    atau

    m

    Flv

  • Sources of Sound

    (Sumber-Sumber Bunyi)

  • Dawai (String)

    Pola Gelombang pada senar

    Nada Dasar/Base Tone (fo)

    /harmonik pertama:

    Nada atas pertama /The First

    Overtone (f1)/harmonik kedua:

    S SP

    atau

    SS

    S

    P P

    l = 1 atau 1 = l

    21l l2

  • Nada atas kedua/ The Second

    Overtone (f2) / harmonik ketiga: Nada atas ketiga (f3) /

    harmonik ke empat:

    SSSS

    P PP

    atau

    P P P P

    S S S SS

    l= 23 atau 3 = l

    223 l l3

    22

  • Resonansi ialah : peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda lain bergetar.syarat terjadinya resonansi : kedua frekuensi sama atau frekuensi yang satu merupakan kelipatan frekuensi yang lain.contoh peristiwa resonansi:a. dua garpu tala yang kotak bunyinya dipasang

    berhadapan akan menyebabkan garpu lain bergetar ketika salah satu garpu digetarkan.

    b. senar gitar yang digetarkan akan menggetarkan udara yang ada di dalam kotak .

    c. Udara yang ada di dalam kolom udara akan bergetar jika garpu tala di atasnya digetarkan.

  • Intensitas dan Taraf Intensitas

    Bunyi

    Intensitas Gelombang Bunyi

    adalah: energi yang dipindahkan per satuan luas

    per satuan waktu atau daya per satuan luas.

    secara matematis dirumuskan:

    A

    PI

  • dengan:

    I = intensitas gelombang bunyi (W/m2)

    P = daya gelombang (W)

    A = luas penampang bola (m2)

    Sumber

    bunyi

    12

  • pengurangan intensitas sumber bunyi

    akibat pertambahan jarak dari sumber

    bunyi dirumuskan:

    2

    1

    2

    2

    2

    1

    2

    2

    2

    1

    214

    :4

    :

    r

    r

    I

    I

    r

    P

    r

    PII

  • karena intensitas berbanding lurus

    dengan kuadrat amplitudo ym, maka

    diperoleh:

    2

    1

    1

    2

    r

    r

    y

    y

    m

    m

  • jika terdapat n sumber bunyi maka

    intensitas total sumber bunyi

    dirumuskan:

    Itot = I1 + I2 + + In = nI

  • Taraf Intensitas Bunyi

    adalah logaritma perbandingan antara

    intensitas bunyi dengan intensitas ambang

    pendengaran.

    Dirumuskan:

    dengan:

    TI : taraf intensitas (dB)

    I : intensitas bunyi (W/m2)

    I0

    : intensitas ambang pendengaran

    :10-12

    W/m2

    0

    log10I

    ITI

  • Contoh:

    Taraf intensitas bunyi yang dihasilkan

    oleh nyamuk di suatu tempat adalah 40

    dB.

    a. Apabila ada n ekor nyamuk yang

    indentik, tentukan hubungan jumlah

    nyamuk terhadap taraf intensitas

    secara matematik.

    b. Berapa taraf intensitas yang baru jika

    ada 20 ekor nyamuk?

  • Penyelesaian:

    jawab:

    a.

    b. n = 20 ekor

    TIn = TI1 + 10 log n

    = 40 + 10 log 20

    = 53 dB

    nTITI

    nI

    ITI

    nI

    I

    I

    nITI

    I

    ITI

    n

    n

    n

    tot

    n

    log10

    log10log10

    log10log10

    log10

    1

    0

    00

    0

  • Hubungan antara taraf

    intensitas dan jarak

    sumber bunyi:

    dari pers:

    maka:

    12

    2

    2

    12

    2

    2

    2

    1

    1

    2

    Ir

    rI

    r

    r

    I

    I

    1

    212

    2

    112

    2

    2

    1

    0

    12

    2

    20

    2

    112

    0

    22

    log20

    log20

    log10log10

    log10

    log10

    r

    rTITI

    r

    rTITI

    r

    r

    I

    ITI

    rI

    rITI

    I

    ITI

  • Pelayangan Bunyi:adalah: interferensi yang terjadi akibat superposisi dua buah gelombang dengan frekuensi yang sedikit berbeda dan merambat dalam arah yang sama sehingga menghasilkan kenyaringan bunyi yang berubah-ubah secara periodik.Satu layangan bunyi terdiri dari: dua bunyi keras atau dua bunyi lemah yang terjadi secara berurutan.1 layangan: keraslemah-keras atau

    lemah-keras-lemah

  • Frekuensi pelayangan dirumuskan:

    fp = f1 f2

    dengan:

    fp = frekuensi pelayangan (banyak layangan/sekon)

    f1 = frekuensi gelombang 1 (Hz)

    f2 = frekuensi gelombang 2 (Hz)

  • Efek Doppler

    DEFENISI

    Efek Doppler adalah perubahan frekuensi atau

    panjang gelombang dari sebuah sumber

    gelombang yang diterima oleh pengamat, jika

    sumber suara/gelombang tersebut bergerak

    relatif terhadap pengamat/pendengar.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Frekuensihttp://id.wikipedia.org/wiki/Panjang_gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Panjang_gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Panjang_gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Gelombang

  • Efek Doppler

    Secara umum

    dirumuaskan:

    dengan:

    fp = frekuensi yang

    diterima pendengar

    fs = frekuensi sumber

    bunyi

    v = cepat rambat bunyi

    vs= kecepatan sumber

    bunyi

    vp = kecepatan

    pendengar

    s

    s

    p

    p

    s

    s

    p

    p

    vv

    f

    vv

    f

    atau

    fvv

    vvf

  • bila terdapat angin yang berhembus

    dengan kecepatan va, maka efek doppler

    dirumuskan:

    ssa

    pa

    p fvvv

    vvvf

  • 1. Sumber Bunyi Bergerak dan Pengamat Diam

    Untuk kasus sumber bunyi bergerak dan pengamat diam, frekuensi yang terdengar oleh pengamat dapat dirumuskan sebagai berikut.

    fp= v/(vvs ) fstanda (+) =sumber bunyi menjauh

    tanda (-) =sumber bunyi mendekatDalam kasus ini, pengamatnya diam, atau tidak bergerak.

  • 2. Sumber Bunyi Diam

    dan Pengamat Bergerak

    Jika pengamat bergerak dan sumber bunyi diam, frekuensi yang terdengar oleh pengamat berbeda dengan frekuensi yang dipancarkan sumber bunyi. Frekuensi yang terdengar tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

    fp= [(v vp)/v] fp

    tanda (+) =pengamat bergerak mendekat sumber bunyi

    tanda (-) =pengamat bergerak menjauhi sumber bunyi.

    Dalam kasus ini, sumber bunyi tidak bergerak.

  • 3. Sumber Bunyi dan

    Pengamat Bergerak

    Jika pengamat diam dan sumber bunyi diam , fp = fs;Jika salah satu dari pengamat atau sumber bunyi mendekati , fp > fs;Jika salah satu dari pengamat atau sumber bunyi menjauhi, fp < fs ;Secara umum, persamaan Efek Doppler untuk sumber bunyi s dan pengamat p (keduanya bergerak).

  • Untuk lebih jelasnya, kita bisa melihat

    animasi berikut ini.

    23-EFEK DOPLER 1.swf

    23-EFEK DOPLER 1.swf23-EFEK DOPLER 1.swf23-EFEK DOPLER 1.swf23-EFEK DOPLER 1.swf23-EFEK DOPLER 1.swf23-EFEK DOPLER 1.swf23-EFEK DOPLER 1.swf