disruption in the library: inovasi dan kreativitas ...repository.isi-ska.ac.id/3139/1/lalan.pdf ·...

30
i Penerbit: ISI PRESS PROSIDING SEMINAR NASIONAL Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas Pustakawan di Era Digital Surakarta, 18-19 September 2018 Hotel Pondok Sari Tawangmangu, Jawa Tengah Indonesia Penulis: Purwani Istiana Sri Utari Khoirul Maslahah dan Nushrotul Hasanah R. Agnes Karya Wijayanti dan Rosalia Istiyarini R. Lalan Fuandara Bakhtiyar Tri Hardiningtyas dan Triningsih Joko Setiyono Sartini Dwi Nuriana

Upload: truongphuc

Post on 29-Jun-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

Penerbit:ISI PRESS

PROSIDING SEMINAR NASIONAL

Disruption in The Library:Inovasi dan Kreativitas Pustakawan

di Era Digital

Surakarta, 18-19 September 2018Hotel Pondok Sari Tawangmangu, Jawa Tengah Indonesia

Penulis:

Purwani IstianaSri Utari

Khoirul Maslahah dan Nushrotul Hasanah R.Agnes Karya Wijayanti dan Rosalia Istiyarini

R. Lalan FuandaraBakhtiyar

Tri Hardiningtyas dan TriningsihJoko Setiyono

SartiniDwi Nuriana

ii

Cetakan I, 2018. ISI Pressix+ 129 HalamanUkuran: 15,5 X 23 cm

Sanksi pelanggaran pasal 72 Undang-undang Hak Cipta (UU No. 19 Tahun2002)1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan

sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1)dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu jutarupiah), atau pidana paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda palingbanyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan,atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaranHak Cipta sebagaimana diumumkan dalam ayat (1), dipidana dengan pidanapenjara paling lama 5 tahun dan/atau denda paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

All rights reserved© 2018, Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.

Dilarang keras menterjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyaksebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penulis.

PROSIDING SEMINAR NASIONAL

Disruption in The Library:Inovasi dan Kreativitas Pustakawan

di Era Digital

Surakarta, 18-19 September 2018Hotel Pondok Sari Tawangmangu, Jawa Tengah Indonesia

ISI Press bekerja sama dengan PerpustakaanInstitut Seni Indonesia Surakarta

Makalah pada prosiding ini dipresentasikan dan didiskusikanpada Seminar Nasional Disruption in The Library:Inovasi dan Kreativitas Pustakawan di Era Digital

iii

PROSIDING SEMINAR NASIONAL

Disruption in The Library:Inovasi dan Kreativitas Pustakawan di Era Digital

Susunan Kepanitiaan

Penanggung Jawab:Kepala UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Surakarta

Ketua:Mustofa, M.A. (Institut Seni Indonesia Surakarta)

Sekretaris:Ponco A.P., S.E. (Institut Seni Indonesia Surakarta)

Bendahara:Sartini, S.Ipust.(Institut Seni Indonesia Surakarta)

Tim Prosiding + CFP:

Joko Setiyono (Institut Seni Indonesia Surakarta)

Publikasi + Pendaftaran:R. Lalan Fuandara, SIP. (Institut Seni Indonesia Surakarta)

Konsumsi:Rita Elisabeth, S.Kar (Institut Seni Indonesia Surakarta)

Wahyu Karminah, S.Sos., M.M. (Institut Seni Indonesia Surakarta)Sundari Juni Astutik, S.Ipust. (Institut Seni Indonesia Surakarta)

Emi, S.Sos. (Institut Seni Indonesia Surakarta)

Sie Acara:Heni Budiwati, Dip. Lib.(Institut Seni Indonesia Surakarta)

Dokumentasi:Eko Sulistiyo, S.Sn. (Institut Seni Indonesia Surakarta)

Perlengkapan:Sugiman (Institut Seni Indonesia Surakarta)Sumardi (Institut Seni Indonesia Surakarta)

Moderator: Nyono, S.Sos. (Institut Seni Indonesia Surakarta)

Ika Laksmiwati, S. Ipust. (Institut Seni Indonesia Surakarta)

M.Ali Nurhasan Islamy, S.Sos., MA. (Institut Seni Indonesia Surakarta)

iv

NarasumberDr. Bonnie Soeherman (Universitas Surabaya)

Nurul Fitria, ST. MM. (Telkom University)

Penulis:Purwani Istiana

Sri UtariKhoirul Maslahah dan Nushrotul Hasanah R.Agnes Karya Wijayanti dan Rosalia Istiyarini

R. Lalan FuandaraBakhtiyar

Tri Hardiningtyas dan TriningsihJoko Setiyono

SartiniDwi Nuriana

Reviewer:Sugeng Priyanto, M.A (Universitas Diponegoro Semarang)

Joko Setiyono, S.Sos (Institut Seni Indonesia Surakarta)

Editor:

Joko Setiyono, S.Sos (Institut Seni Indonesia Surakarta)

Desain sampul:R. Lalan Fuandara

Layout:Nila Aryawati

ISBN:978-602-5573-27-9

Anggota APPTI:No: 003.043.1.05.2018

PenerbitISI Press

Jl. Ki Hadjar Dewantara 19, Kentingan, Jebres, Surakarta 57126Telp (0271) 647658, Fax. (0271) 646175

M.Ali Nurhasan Islamy, S.Sos., MA. (Institut Seni Indonesia Surakarta)

M.Ali Nurhasan Islamy, S.Sos., MA. (Institut Seni Indonesia Surakarta)

v

KATA PENGANTARKEPALA UPT. PERPUSTAKAAN ISI SURAKARTA

Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadiratTuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan petunjukdan anugerah kepada seluruh Panitia dan Peserta SeminarNasional dan Call For Paper : “Disruption In The Library :Inovasi dan Kreativitas Pustakawan di Era Digital” yang telahdiselenggarakan UPT. Perpustakaan Institut Seni IndonesiaSurakarta di tahun 2018. Kegiatan seminar ini diikuti olehbeberapa pustakawan, pengelola perpustakaan, dan pemerhatiperpustakaan dari berbagai instansi.

Eksitensi perpustakaan sudah ada sejak adanyakebudayaan umat manusia. Perpustakaan berkembangsejalan dengan perjalanan kehidupan umat manusia.Periodisasi perkembangan perpustakaan dikelompokkan kedalam tiga masa, yakni : masa permulaan hingga tahun 1600,masa tahun 1600 sampai masa perang dunia II, dan masaperang dunia II hingga masa perpustakaan secara global/internasional.

Perkembangan perpustakaan secara global tersebutmencakup berbagai wilayah benua, yakni Afrika, Asia, Aus-tralia dan Selandia Baru, Eropa, Amerika Latin, serta AmerikaUtara. Perkembangan ini juga diikuti oleh perkembanganberbagai jenis perpustakaan, diantaranya perpustakaanperguruan tinggi, perpustakaan sekolah, perpustakaankhusus dan perpustakaan umum (Ensiklopedi Americana,vol. 17: 310, 1978).

Perpustakaan sebagai growing organization, institusiyang bersifat dinamis, berkembang, sejalan perkembangantingkat peradaban dan budaya manusia. Perkembanganperpustakaan meliputi berbagai hal, diantarannya koleksi,gedung, jenis layanan, maupun sumber daya manusianya/pustakawan sebagai subyek yang berperan mengelola suatuperpustakaan. Dari segi koleksi dapat kita lihatperkembangannya, mulai dari yang berbahan tablet, atautanah lempung yang dibakar, tanah liat, batu, kayu, bambu,

vi

kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar hinggakertas.

Perkembangan ini nampaknya akan semakin inovatiflagi dengan adanya kemajuan teknologi informasi dankomunikasi. Bahkan para pakar ilmu perpustakaan, jauhsebelumnya telah mewacanakan perpustakaan tanpa kertas.Artinya koleksinya berbentuk digital yang bisa diakses darijarak jauh melalui bantuan teknologi informasi dankomunikasi. Sistem pelayanan beralih ke basis akses data daninformasi.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasiini telah merambah ke berbagai lini kehidupan. Mulai daridunia industri, perbangkan, dan berbagai birokrasi yangmengadopsi kemajuan teknologi informasi dan komunikasi,termasuk dunia perpustakaan. Perkembangan teknologiinformasi dan komunikasi ini telah merombak berbagaitatanan birokrasi yang sudah ada dan berjalan sebelumnya.Inilah yang disebut sebagai disruption, dengan segala kemajuanteknologinya oleh dunia industri disebut era perkembanganrevolusi industri 4.0. Era perkembangan ini bagai pisaubermata dua, di satu sisi sebagai peluang yang harusditangkap, sementara di sisi lain sebagai bentuk ancaman/tantangan manakala tidak mampu mengimbangiperkembangan yang ada.

Berbagai tuntutan dari para pemustaka dan sikapprofesionalisme pustakawan menjadi penentu bagiperkembangan perpustakaan itu sendiri. Pemustaka saat inimenginginkan pelayanan serba cepat dan tepat, berbagaikebutuhan informasi dapat terpenuhi secara akurat. Olehkarena itu, pustakawan harus merespon kondisi yang ada,mengikuti kebutuhan dan perkembangan supaya tetap eksisdan diperlukan oleh para pemustaka. Jika tidak, maka takheran bila suatu saat perpustakaan akan ditinggalkan olehpemustaka.

Dalam usaha menjembatani perkembangan danfenomena tersebut di atas, sangat diperlukan berbagai inovasidan kreativitas pustakawan di era digital. Perpustakaan perlumelengkapi diri dengan berbagai fasilitas yang memberikan

vii

kemudahan dan kenyamanan bagi pemenuhan kebutuhanpara pemustaka. Berbagai adopsi terhadap kemajuanteknologi informasi dan komunikasi menjadi mutlakdiperlukan pada era digital native sekarang ini. Termasuk jeniskoleksi dan perangkat pendukungnya. Tak ketinggalankemampuan pustakawannya sendiri dituntut berkembangkeahliannya, sebanding dengan perkembangan yang ada.Pengelolaan perpustakaan menggunakan konsep-konsepmodern, seperti perpustakaan digital menjadi suatukebutuhan di masa sekarang. Munculnya e-journal, e-book,e-magazine bukan sesuatu hal yang aneh lagi. Keberadaangoogle yang semula menjadi pesaing, kini telah menjadi part-ners bagi eksistensi dan esensi perpustakaan.

Kami mengapresiasi terbitnya prosiding ini yangmerupakan kumpulan dari berbagai pemikiran tentanginovasi dan kreativitas pustakawan di era digital. Fokus tulisanmenyoroti tentang perkembangan perpustakaan di era digi-tal. Apa dan bagaimana pustakawan seharusnya bertindakmenentukan masa depan perpustakaan sesuai perkembanganteknologi informasi dan komunikasi sekarang ini. Terbitnyaprosiding ini bisa menjadi bukti sekaligus referensi bagiperkembangan perpustakaan di Indonesia khususnya.

Satu bentuk dokumentasi bagi pemikiranperkembangan perpustakaan terekam dalam prosiding ini.Besar harapan kami, terbitnya prosiding ini mampu menjadikhazanah koleksi referensi di dunia ilmu perpustakaan yangpatut untuk Anda baca dan miliki.

Surakarta, Nopember 2018Kepala UPT Perpustakaan ISI Surakarta

Nyono

viii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...........…....................................................Daftar Isi ............................................................................

Tantangan Pustakawan Perguruan Tinggi di Era Digital Purwani Istiana ...............................................................

Instagram sebagai Media Promosi di PerpustakaanPerguruan Tinggi Sri Utari ............................................................................

Konsep Perpustakaan Modern pada Era DisrupsiTeknologi Khoirul Maslahah dan Nushrotul Hasanah R. ..........

Upaya Peningkatan Kompetensi Pustakawan UAJYMenghadapi Era Digital dengan Menggunakan FungsiManajemen Empowering Agnes Karya Wijayanti dan Rosalia Istiyarini ...........

Urgensi Pengembangan Keahlian Pustakawan MelaluiPelatihan Professional Skills di Era Digital R. Lalan Fuandara ............................................................

Desain Rekonstruksi Perpustakaan sebagai KekuatanUtama dalam Peningkatan dan Penguatan KualitasLayanan Perpustakaan Modern: Suatu Kajian dalamPerspektif Manajemen Bakhtiyar .........................................................................

Peran Serta Pembuatan Karya Tulis sebagai BentukLiterasi Kekinian Tri Hardiningtyas dan Triningsih ................................

ivvii

1

11

23

34

46

58

72

ix

Strategi Baru Berburu dan Menyimpan Pengetahuan Joko Setiyono ......................................................................

Literasi Digital Solusi Generasi Milenial Sartini ...............................................................................

Institusional Repository dan Open Acces di PerpustakaanStikes Insan Cendekia Medika Jombang Dwi Nuriana .....................................................................

Profil Penulis ....................................................................

82

97

108

122

46

Prosiding Seminar Nasional

URGENSI PENGEMBANGAN KEAHLIANPUSTAKAWAN MELALUI PELATIHAN

PROFESSIONAL SKILLS DI ERA DIGITAL

R. Lalan FuandaraPustakawan UPT Perpustakaan ISI Surakarta

e-mail: [email protected]

ABSTRACT

The development of information technology in the digitalera has made libraries have to prepare various thingsrelated to the management of information resources andhuman resource capabilities, one of the efforts is throughincreasing the Librarian Professional Skills. Professionalskills are a set of special knowledge and skills used incompleting work, solving problems related to theirprofessional roles, through mastering a variety of specialskills expected to realize quality human resources who areable to manage collections that support informationretrieval, information updates and repakaging information.These various professional skills include: CommunicationSkills, Management Skills, Marketing Skills, AdaptationSkills, Update of Knowledge, Soft Skills, Leadership skillsand Team work, Communication skills, Listening skills,Interpersonal Skills, Writing Skills, Project Managementskills, Computer and Information Technology Skill,Management Skills, Information Literacy skills, ComputerLiteracy, Information Skills. With good professional skills,the library can properly manage various resources andprovide optimal services to users so that they have a realcontribution to the world of education

Keywords: profesional skills, training, librarianskill, digi-tal era.

PENDAHULUAN

Pesatnya laju informasi menjadikan perubahan besarstruktur manajemen pusat pusat informasi tidak terkecualiperpustakaan, sebagai pusat informasi yang terus “tumbuh”,

47

Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas Pustakawan di Era Digital

perpustakaan bertranformasi menjadi pusat pengetahuan,sehingga diperlukan sistem manajemen dengan sebaikmungkin dalam pengelolaan koleksi, koleksi dipastikanmemenuhi aspek kelengkapan serta up to date dan useroriented. Dalam manajemen pengetahuan melibatkanberbagai sumber daya diataranya SDM dan teknologi yangmerupakan satu kesatuan (Sudhir, 2013:71). Perkembanganteknologi informasi serta kepustakawanan begitu pesat dikurun sepuluh tahun terakhir, perpustakaan terus berbenahdalam memberikan layanan kepada pemustaka denganpenggabungan yang saling melengkapi antara perpustakaankonvensional dan perpustakaan digital. Denganpenggabungan tersebut menimbulkan efek berantaiterhadap berubahnya kebutuhan sistem serta sumberdayamanusia, dengan permintaan akan nformasi yang semakinberagam dan up to date, ditambah dengan perkembanganteknologi membuat kebutuhan akan sumberdaya manusiaperpustakaan profesional dengan multi skill sangat urgen.Stagnan nya kurikulum pada pendidikan SDM Pustakawanjuga sangat berpengaruh pada skill pustakawan yangdihasilkan, jika tidak ada penyesuaian kurikulum denganperkembangan iptek maka pustakawan yang dihasilkan jugaakan tidak dapat berkontrbusi dengan baik dalammanajemen informasi.

Dalam buku yang berjudul dalam bukunya yangberjudul “Digital Economy: Promise and Peril in the Age ofNetworked Intelligence” Tappscott mengemukakan, karenapengaruh internet terdapat 12 tema baru di bidang ekonomi.Di antara 12 tema ekonomi baru tersebut terdapat temabidang ekonomi yang berbasis pengetahuan (knowledge basedeconomy), implementasinya yaitu hanya SDM yang memilikipengetahuan yang luas dan terus menambah pengetahuanyang dapat mengikuti perubahan. ( Tappscott, 1998).Pendapat lain mengatakan bahwa aset paling besar di setiaporganisasi adalah sumber daya manusianya. Organisasi-organisasi berusaha mendidik dan melatih sumber dayanya,sumber daya manusia yang terdidik dan terlatih menunjangtercapainya tujuan organisasi. (Ohemeng, 2009:109-132).

48

Prosiding Seminar Nasional

Kebutuhan pustakawan dengan multi professional skill akanterus di harapkan untuk mengelola berbagai pusat informasisesuai dengan perkembangan jaman, dalam duniakepustakawanan dihadapkan pada perkembangan aplikasiotomasi, penelusuran informasi yang melibatkan metadatayang besar, juga berbagai e-resources berupa jurnal dan bukuelektronik dari berbagai macam provider, sehinggadiperlukan pelatihan professional skill bagi pustakawan untukmenyesuaikan keahlian dengan kebutuhan skill yang dulutidak didapatkan dalam pendidikan formal.

Dalam dunia ekonomi persaingan global, kualitasSDM memerlukan upgrade keahlian secara berkelanjutanuntuk menghadapi persaingan (Stuart, 2007:269-280). Up-grade skill merupakan penyesuaian keahlian yang dimilikidengan perkembangan teknologi informasi saat ini.Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) telah dimulai sejak awaltahun 2016 yang akan memungkinkan interaksi dengan or-ang dari negara lain sebagai contoh mahasiswa yang berasaldari negara lain serta kerjasama dengan institusi pendidikanatau perusahaan asing sehingga secara otomatis kebutuhanakan pengetahuan bahasa serta hard skill dan softskills lainsangat diperlukan dalam aplikasinya. Dari berbagaipermasalahan tersebut diperlukan peran institusiperpustakaan untuk menyelenggarakan pendidikan danpelatihan yang merupakan upaya upgrade profesional skillpustakawan untuk menyesuaikan keahlian SDM dengankondisi di lapangan di era digital ini.

Sumber daya manusia merupakan produk investasiyang dapat dikembangkan melalui pendidikan dan pelatihanyang bertujuan untuk menghasilkan produk berupa kinerja.(Schultz, 1961) Sedangkan Becker mengemukakan Manusiayang mengikuti pelatihan dan pendidikan merupakaninvestasi, di dalam bisnis seperti halnya peralatan. (Becker,1994) .Berdasarkan dua pengertian di atas dapat disimpulkanbahwa sumber daya manusia merupakan investasi suatuorganisasi dan dapat dikembangkan melalui pendidikan danpelatihan. Secara umum keahlian dapat dibedakan menjadi

49

Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas Pustakawan di Era Digital

dua, keahlian formal yaitu keahlian yang diperoleh melaluisekolah dan perkuliahan, sedangkan non formal melalui diklatserta pelatihan-pelatihan. Keahlian dasar sumberdayamanusia perpustakaan sebagian besar berasal dari pendidikanformal melalui pendidikan perguruan tinggi, mengingat saatini berbagai tingkat pendidikan ilmu perpustakaan sudahdibuka oleh banyak perguruan tinggi. program studi tersebutsaat ini kebanyakan mempunyai kurikulum keahlian dengansebagian besar yang tidak up to date dengan tidak mengikutiperkembangan teknologi informasi dan tuntutan dunia usahasaat ini, akibatnya banyak sekali kekurangan-kekurangankeahlian pada tingkat lulusannya, padahal sebagai sebuahprofesi harus mempunyai professional skill agar dapatmenjalankan profesinya mengelola informasi.

Professional skills adalah perangkat pengetahuan dankeahlian khusus yang digunakan dalam menyelesaikanpekerjaan, memecahkan permasalahan yang berhubungandengan peran profesioanalnya (Webber, 1999). keahlian-keahlian tersebut terdiri dari hard skills dan Soft skills. Hardskills merupakan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi,dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidangilmunya. Sedangkan softskill adalah keterampilan seseorangdalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skills)dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri(intrapersonal skills) yang mampu mengembangkan unjukkerja secara maksimal.

Pemerintah melalui institusi mempunyai tanggungjawab untuk memastikan SDM mendapatkan kebutuhanpelatihan dan program pengembangan yang diperlukan(Bailey et al,2012: 1595-1612). Untuk itu perlunya kajian pro-fessional skill serta proses pendidikan dan pelatihan agar dapatmempunyai kinerja yang optimal. Dari latar belakang di atasdapat kita rumuskan permasalahan yakni sebagai berikut;bagaimanakah teknis pelaksanaan peningkatan upgrade pro-fessional skills di era digital bagi pustakawan agar sesuai denganperkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada sebuahinstitusi?

50

Prosiding Seminar Nasional

PEMBAHASAN

Era digital telah membawa perubahan yang besar padamanajemen informasi suatu institusi, kemajuan teknologimerupakan suatu hal yang harus diikuti oleh pengelolainformasi seperti pustakawan. Keberhasilan dan kegagalaninstitusi tergantung pada kualitas sumber daya manusianya,dan sumber daya manusia berperan secara signifikan padaperkembangan ekonomi seperti di beberapa negaraberkembang seperti Jepang, Inggris, Amerika (Wehnam Pe-ter Dabale, 2014: 62). Pengembangan sumber daya manusiabagi perpustakaan pada dasarnya merupakan investasi.Investasi dalam pengembangan SDM merupakan biaya yangdigunakan untuk memperbaiki kapasitas produktif dariSDM, melalui kegiatan peningkatan pendidikan dan pelatihankerja. SDM perpustakaan yang terdidik dan terampil diharapkan akan menjadi pegawai yang lebih produktif, danselanjutnya peningkatan produktifitas berarti peningkatanhasil berupa kinerja yang lebih baik. Dalam perpustakaanterdapat berbagai layanan yang menuntut berbagai keahliantersendiri, mulai dari pekerjaan teknis sampai padakemampuan untuk berinteraksi serta mengkomunikasikaninformasi kepada pemustaka, sehingga sangat pentingpendidikan karakter untuk mengembangkan kemampuanindividu agar bisa berinteraksi dengan orang lain gunapeningkatan skill.

Sebagai pustakawan professional harus menguasaiberbagai skill yang dibutuhkan dan yang akan dibutuhkankelak dalam pengembangan layanan. Dalam The seven habitsof highly effective people.(Covey, 1990) Pelatihan inteligensiemosional, dan pelatihan untuk membangun kebiasaan positifdan pelatihan kecerdasan emosional (Goleman,1996) sangatpenting dan perlu dilakukan bagi pegawai pemerintah dalammemberikan layanan. Kualitas sumber daya manusia diperpustakaan berpengaruh langsung terhadap kualitaslayanan, dengan semakin kompleks tuntunan layanan yangdiharapkan pemustaka maka harus diiringi denganpembangunan kapasitas sumber daya manusia melaluipelatihan kemampuan professional. Pembangunan kapasitas

51

Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas Pustakawan di Era Digital

sumber daya manusia merupakan pengembanganpengetahuan, keterampilan, pengembangan sikap sertapemeliharaan infrastruktur (Groot dan Molen, 2000 ).Pembangunan kapasitas sumber daya manusia dapatdilaksanakan melalui banyak cara, namun biasanyaberhubungan dengan pendidikan, pelatihan sumber dayamanusia (Williamson, et al., 2003; Abbay, 2008). Pelaksanaanpendidikan dan pelatihan professional skills pustakawan secaraberkelanjutan dalam rangka upgrade skill untuk mewujudkansumberdaya manusia berkualitas dilaksanakan melaluiperencanaan pelaksanaan dan dengan berbagai tahap,diantaranya:1. Pemetaan Kompetensi Setiap SDM Perpustakaan

Kompetensi pustakawan berbeda beda tiap individu,skill pustakawan dipengaruhi berbagai hal diantaranyaminat, latar belakang pendidikan dan frekuensi mengikutipelatihan. Hasil dari pemetaan kompetensi yaitu daftarsumber daya manusia yang dilengkapi data terkait keahlian,latar belakang pendidikan serta catatan diklat yang pernahdiikuti. Dalam pemetaan kompetensi diperlukan evaluasimelalui wawancara secara detail, pelatihan yang tertera dalamdaftar keahlian seringkali masih kurang atau bahkan tidakdikuasai oleh staf yang bersangkutan, untuk itu perludilaksanakan wawancara secara detail terhadap skill-skill yangtertera dalam daftar.

2. Penentuan Materi Keahlian “Professional Skill” untukPelatihan

Pada pertemuan Online Information Meeting ke 25 diLondon pada Desember 2001, Richard Harrington yangmerupakan Direktur Thomson Corporation mengatakanbahwa tidak ada profesi lain yang berubah sedemikian pesatselain profesi di bidang informasi yang berbasis teknologiinternet pada kurun lima tahun terakhir. Dibutuhkan profes-sional skills yang akan membantu pustakawan untukmemenuhi kebutuhan secara efektif pemustaka (PitlaVenkateshwar Rao, 2014). Adapun professional skill tersebutdi antaranya:

52

Prosiding Seminar Nasional

a. Communication Skills: Pustakawan harus memilikikeahlian kemampuan berkomunikasi verbal maupuntertulis. Keahlian dalam berkomunikasi sangapenting karen apustakawan dihadapkan pada layanansehingga diperlukan komunikasi yang baikuntuk mempertemukan kebutuhan dan layananinformasi.

b. Management Skills: Selain keahlian manajemen padaumumnya, pustakawan harus memiliki keahlianmanajemen yang diperlukan untuk mengelola pusatinformasi melalui perencanaan, pengorganisasian,pembagian tugas dll.

c. Marketing Skills: Pustakawan harus mampumempromosikan produk dan layanan perpustakaannya,marketing skill diwujudkan dengan memberikan informasiberbagai resources, layanan yang dimiliki serta alternatif“answer”.

d. Adaptation Tecnology Skills: pustakawan harusmempunyai keahlian mengaplikasikan teknologi baruyang sedang trend. Keahlian seperti membuat website,pengolahan data, penguasaan berbagai Gadget,kemampuan penelusuran e-journal dan e-book,kemampuan dasar jaringan dan komputer merupakankeahlian yang harus dimengerti dan dikuasai oleh pengelolainformasi sehingga mampu memberikan layanan denganbaik pada pemustaka.

e. Update of Knowledge: Pustakawan harus meng-upgradepengetahuannya agar dapat memberikan layanan yanglebih baik bagi pemustaka. Pendidikan dapat melaluiinstitusi formal maupun non formal sehingga pengetahuandapat terus up to date

f. Soft Skills: softskill adalah keterampilan seseorang dalamberhubungan dengan orang lain (interpersonal skills) danketerampilan dalam mengatur dirinya sendiri(intrapersonal skills) yang mampu mengembangkan unjukkerja secara maksimal

g. Leadership skill and Team work: Dalam perpustakaan yangbesar diperlukan sebuah tim dalam manajemennya,

53

Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas Pustakawan di Era Digital

sehingga diperlukan keahlian memimpin dalammanajemen perpustakaannya.

h. Language skill: Kemampuan berbahasa Inggris aktif akanmeningkatkan kemampuan berkomunikasi antarapustakawan dengan pemustaka asing, secara tidaklangsung juga merupakan nilai plus terhadap profesipustakawan denga kemampuan bahasa Inggris aktifnya.

i. Listening skill: Pustakawan profesional harus mempunyaikemampuan untuk memahami keinginan dari berbagaitipe dari pemustaka melalui kemampuan empati,mendengan apa yang diinginkan pemustaka sertamengkomunikasikannya.

j. Writing Skill: Pustakawan harus memiliki kemampuandalam menulis artikel ilmiah atau karya ilmiah, karenaseringkali akan diminta sebagai consultan dalam penulisanproposal, skripsi, tesis atau disertasi. Selain itu dengankemampuan writing skill, pustakawan akan dapatmengkritisi serta memberikan solusi dari setiappermasalahan bidang kepustakawanan dan umum untukkemajuan bidang kepustakawanan.

3. Pelaksanaan Pendidikan dan PelatihanBerdasarkan pemetaan kompetensi akan dihasilkan

data pustakawan beserta keahlian yang dikuasai sertakeinginan skill yang akan dipelajari, sehingga akanmemudahkan jenis pelatihan apa yang akan dapatdilaksanakan. Sedangkan analisis materi professional skillmembuat dapat ditentukannya materi yang tepat bagi setiappersonil. Berdasarkan 2 data tersebut memudahkanpelaksanaan pendidikan dan pelatihan (diklat) denganmenentukan prioritas materi berdasarkan perencanaan dansesuai dengan kebutuhan.

4. Evaluasi Secara BerkalaSetelah dilaksanakannya pendidikan dan pelatihan

maka setiap SDM harus dievaluasi hasil yang dicapai selamapelatihan, hal ini dilaksanakan untuk menjaminpengembangan skill professional setiap staf berjalan dengan

54

Prosiding Seminar Nasional

baik, hasil evaluasi bisa berupa baik atau kurang, jika telahlolos hasil evaluasi maka materi yang telah diperoleh akanditambahkan pada daftar kompetensi yang dimiliki masing-masing staf, jika kurang maka dimungkinkan untukdiadakan pelatihan ulang. Hasil evaluasi yang akanmenentukan tingkatan setiap SDM. Dengan pencatatan yangterstruktur terhadap keahlian masing-masing stafperpustakaan maka akan mempermudah pengembangansecara berkelanjutan. Evaluasi secara berkala jugamenentukan kapan setiap SDM perlu melaksanakanpelatihan. Dengan pelatihan secara berkala dengan berbagaimateri profesional skills maka diharapkan akan terwujud stafperpustakaan yang berkualitas dengan berbagai kemampuanprofessional skill.

5. Pemberian RewardReward merupakan penghargaan yang diberikan atas

prestasi kinerja yang telah dilakukan, reward dapat berupainsentif atau bentuk penghargaan lain. Berdasarkan penelitianreward berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan(Arlina, 2015:6). Untuk memotivasi sumber daya manusiaperpustakaan dalam mengikuti pengembangan profesionalskill maka diperlukan pemberian reward bagi pustakawanyang mengikuti pelatihan dan setelah dilakukan evaluasihasilnya sesuai dengan yang dibutuhkan institusi. Hasiltersebut berupa kinerja baik yang telah dilakukan pascadilaksanakannya pelatihan profesional skill.

Dengan berbagai langkah pelatihan professional skilldi atas, maka proses pelatihan SDM Perpustakaan akan lebihmudah dan tepat sasaran, karena terdapat catatankompentensi masing masing SDM sehingga dapat dilihatkompetensi apa yang belum dimiliki untuk kemudiandilakukan pelatihan sesuai dengn perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi.

55

Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas Pustakawan di Era Digital

PENUTUP

Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan professionalskills pustakawan dalam rangka upgrade skill untukmewujudkan sumberdaya manusia berkualitas dilaksanakanmelalui perencanaan pelaksanaan dan dengan berbagai tahap,di antaranya: Pemetaan kompetensi setiap SDMPerpustakaan, Penentuan materi keahlian “professional skill”untuk pelatihan, pelaksanaan pendidikan dan pelatihan,evaluasi secara berkala dan pemberian reward. Berbagai pro-fessional skill yang dijadikan materi pelatihan untuk upgradeskill diataranya: Berbagai profesioanl skills tersebutdiantaranya: Communication Skills, Management Skills, Mar-keting Skills, Adaptation Skills, Update of Knowledge, Soft Skills,Leadership skill and Team work, Listening skill, InterpersonalSkill, Writing Skill, Project Management skill, Computer andInformation Technology Skill, Information Literacy skills, Com-puter Literacy, Information Skills. Pelaksanaan pelatihanprofesional skill berkelanjutan dilaksanakan secara bertahapdan berkala berdasarkan analisis kompetensi, sehingga setiapSDM akan bertambah skillnya, sesuai dengan yang diharapkandan up to date, hal ini merupakan upgrade skill di era digitalini.

DAFTAR PUSTAKA

Abay, A. (2008). The HRM agenda of process focused organiza-tions, Paper presented to the national workshop of themillennium civil service. Federal Civil Service Agency,Addis Ababa, Ethiopia.

Arlina Delas, (2015), Pengaruh system reward, job, relevant in-formation, dan managesr value orientation toward inno-vation terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerjasebagai variable interviervening, skripsi. FakultasEkonomi Universitas Negeri Yogyakarta.2015

Bailey, D., Chapain, C., & de Ruyter, A. (2012). Employmentoutcomes and plant closure in a post-industrial city: ananalysis of the labour market status of MG Rover work-

56

Prosiding Seminar Nasional

ers three years on. Journal Urban Studies, 49(7), 1595-1612.

Becker, G. S., (1994). Human Capital: A Theoretical and Em-pirical Analysis with Special Reference to Education. TheUniversity of Chicago Press Webber, Sheila (1999)Competencies for Information Professionals. Bulletinof the American Society for Information Science, 26(1).http://www.asis.org/Bulletin/Oct-99/webber.htmldiakses 25 februari 2016

Covey, S.R. (1990), Seven Habits of Highly Effective People,New York, Fireside Book.

Goleman, D.(1996), Emotional Intelligence. New York, Ban-tam Books.

Groot, R., & Molen, P. (2000). Workshop on capacity buildingin land administration for development countries: finalreport, ITC: The Netherlands.

Khalid Rasheed Memon, (2014), Strategic role of HRD in em-ployee skill development: An employer perspective , Jour-nal of Human Resource Management, 2014; 2(1): 28

Ohemeng, F. L. K. (2009). Constraints in the Implementation ofPerformance Management Systems in Developing Coun-tries: The Ghanian Case, International Journal of Cross-Cultural Management, 9(1)109-132.

Pitla Venkateshwar Rao, (2014), 21st Century Libraries andLibrarianship with Reference to Their Professional Skills,Journal of Business and Economics Volume 5, No. 12December 2014

Schultz, Theodore, W ,(1961), Investment in Human Capital,The American Economics Review, No. 51, March 1961.

Stuart, M. (2007). Introduction: The industrial relations of learn-ing and training: A new consensus or a new politics?. Eu-ropean Journal of Industrial Relations,13(3), 269- 280.

57

Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas Pustakawan di Era Digital

Sudhir S. Patil, Knowledge Management in Libraries, Interna-tional Journal of Digital Libraries and Knowledge Man-agement. Volume 3, Number 2 (2013), hlm. 71

Tapscott, D. (1998), Digital Economy: Promise and Peril in theAge of Networked Intelligence, New York: McGraw-Hill.

Wehnam Peter Dabale,( 2014), The Relationship between Train-ing and Employee Performance: The Case of Mutare CityCouncil, ZimbabweInternational Journal of Human Re-source Studies, Vol. 4, No. 4, 2014 hlm 62-66

Williamson, I.P., Rajabifard, A., & Feeney, M. (2003). Diffu-sion for regional spatial data Infrastructure, PhD thesis,University of Melbourne, Australia.

122

Prosiding Seminar Nasional

PROFIL PENULIS

Purwani Istiana, lahir di Yogyakarta, 23 Juni 1973.Menyelesaikan program Diploma III Ilmu Perpustakaan, padaFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada(1995). Sarjana Ilmu Perpustakaan di UIN Sunan KalijagaYogyakarta (2006). Memperoleh gelar Master of Art padaminat Manajemen Informasi dan Perpustakaan di UGM(2012). Bekerja di perpustakaan sejak tahun 2006. Saat iniaktif sebagai pustakawan di Perpustakaan Fakultas Geografi,UGM. Dua periode pernah aktif dalam kepengurusan ForumPerpustakaan UGM. Aktif sebagai Asisten Dosen pada Mag-ister Informasi dan Perpustakaan, Sekolah Pascasarjana UGM.Tutor pada Universitas Terbuka Yogyakarta. Memperolehpenghargaan sebagai pustakawan Berprestasi Terbaik 2007dan 2011 oleh Rektor UGM. Penerima Beasiswa program S2dari UGM. Penerima Dana Hibah Penelitian, LPPM UGM.Aktif menulis baik book chapter, buku, makalah maupunartikel dan beberapa tulisan telah dimuat di media, antaralian: BERNAS, Majalah Depkominfo, Media Informasi UGM,Buletin IPI, Buletin sangkakala, Media pustakawanperpusrtakaan Nasinal, Visi Pustaka, bulietin UII, PapirusPerpustakaan UNY, WIPA Universitas atmajaya Yogyakarta,dan sebagainya.

Sri Utari, S.E., lahir di Klaten pada tanggal 13 Maret1980. Karir di bidang perpustakaan diawali denganditerimanya sebagai Pegawai Negeri Sipil di UniversitasSebelas Maret Surakarta, setelah menyelesaikan studi di Di-ploma III UNDIP Program Studi Ilmu Perpustakaan danInformasi pada tahun 2001. Tugas pertama sebagai seorangpustakawan terampil di tempatkan di Perpustakaan FakultasMIPA UNS. Pada tahun 2006 berhasil menyelesaikan studipada Program Studi Ekonomi Manajemen Universtas BatikSurakarta, kemudian mengikuti diklat alih jalur pustakawantingkat ahli pada tahun 2009. Pengalaman kerja yang dimiliki:(1) Pengelola Perpustakaan Masjid Diponegoro Tahun 2001.(2) Pengelola Perpustakaan FK UNISSULA Semarang Tahun

123

Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas Pustakawan di Era Digital

2001. (3) Pustakawan Perpustakaan Fakultas MIPA UNSterhitung mulai 2001 sampai dengan 2016. (4) Pustakawandi UPT Perpustakaan UNS terhitung mulai Agustus 2016sampai dengan sekarang. Aktifitas saat ini adalah menjalanitugas sebagai seorang pustakawan di bagian layanan,melakukan kegiatan literasi informasi, dan mengasahkemampuan menulis. Dalam rangka meningkatkankompetensi bidang kepustakawanan, saat ini menempuhstudi lanjut di Pasca Sarjana Universitas Islam Sunan KalijagaYogyakarta. Email: [email protected].

Khoirul Maslahah, alumnus program studi IlmuPerpustakaan dan Informasi UIN Sunan Kalijaga tahun 2006bernama Khoirul Maslahah ini mulai bertugas di sebagaipustakawan di IAIN Surakarta sejak tahun 2008 (dahulu masihSTAIN Surakarta). Saat ini di IAIN Surakarta saya bertugasdi Fakultas Ushuluddin dan Dakwah. Saya membuka dirikepada temen-temen untuk sharing dengan [email protected] atau HP. 082222215458.

Nushrotul Hasanah Rahmawati, pustakawanpertama yang bertugas di Pusat Perpustakaan IAIN Surakartaini bernama Nushrotul Hasanah Rahmawati. Dia adalahalumni Diploma 3 Perpustakaan Islam UIN Sunan KalijagaYogyakarta dan telah menyelesaikan program magister padauniversitas yang sama pada tahun 2013. Bagi temen sejawatyang ingin berkomunikasi dapat menghubungi di nomer HP.08229138710 atau email [email protected] dapat jugadatang langsung ke Pusat Perpustakaan IAIN Surakarta.

Agnes Karya Wijayanti, lahir di Bantul, 6 Juli 1971.Lulus Diploma II Teknologi Perpustakaan Universitas GadjahMada Tahun 1993. Tahun 2016 lulus Sarjana Program StudiIlmu Perpustakaan di Universitas Terbuka. Penulis adalahpustakawan Universitas Atma Jaya Yogyakarta sejak tahun1993 dan saat ini ditempatkan di Bagian Pengolahan Koleksi.Aktifitas lain yang dilakukan penulis adalah membantupengelolaan “Perpustakaan Oetomo” di Gereja Hati Kudus

124

Prosiding Seminar Nasional

Tuhan Yesus Ganjuran Bantul, Yogyakarta. HP : 081243523155e-mail : [email protected]

Rosalia Istiyarini, lahir di Magelang 9 September1970. Lulus Diploma II Program Studi Bahasa dan Sastra In-donesia di IKIP Karangmalang Yogyakarta (sekarang UNY)pada tahun 1991. Bekerja di Universitas Atma Jaya Yogyakartaunit Perpustakaan mulai bulan Mei 1993 di Bagian PelayananPemakai. Tahun 2017 lulus Sarjana Program Studi IlmuPerpustakaan di Universitas Terbuka. HP: 08157951082, e-mail: [email protected]

R. Lalan Fuandara, SIP, lahir di Kulon Progo 1 No-vember 1980. Lulus DIII ilmu perpustakaan UGM tahun 2003,dan pada tahun 2010 lulus S1 Ilmu Perpustakaan di UINSunan Kalijaga Yogyakarta. Sejak tahun 2005-sekarangmenjadi pustakawan di Perpustakaan FSRD ISI Surakarta.Hp. 085879217440 email: [email protected]; [email protected]

Drs. Bakhtiyar, S.Sos., M.IP. Lahir di Surabaya 3 April1963. Lulus Diploma II Program Studi Teknisi PerpustakaanUniversitas Airlangga Surabaya Tahun 1986. Kemudian padaTahun 1988 lulus Sarjana Sosiologi di Universitas WijayaKusuma Surabaya. Pada Tahun 2002 lulus Sarjana IlmuPerpustakaan di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. LulusS-2 Tahun 2013 Program Studi Ilmu Politik PascasarjanaUniversitas Wijaya Kusuma Surabaya. Penulis adalah dosentetap Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Sains Informasi FISIPdi Universitas Wijaya Kusuma Surabaya sejak Tahun 2003hingga sekarang. Aktifitas lain yang dilakukan penulis adalahdakwah dengan metode wayang. Selain itu penulis jugapernah menjadi Guru di SMA Dharma Wanita 3 KrianSidoarjo, Ketua Yayasan dan Kepala Sekolah SMA SatyaNugraha Prambon Kabupaten Sidoarjo. HP : 082131831339Email : [email protected]

125

Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas Pustakawan di Era Digital

Tri Hardiningtyas, merupakan lulusan sekolahpascasarjana jurusan ilmu perpustakaan, Universitas Indo-nesia (1996). Sejak tahun 1990 sampai sekarang, ia bekerjadi UPT Perpustakaan UNS Surakarta, selanjutnyaberkecimpung di dunia perpustakaan sejak diangkat sebagai Pustakawan di Universitas Sebelas Maret pada tahun 1999.Tri Hardiningtyas ingin berbagi ilmu dan pengalaman kepadasiapa pun dengan menulis, khususnya kepada rekanpustakawan, pemerhati perpustakaan, dan duniaperpustakaan pada umumnya. Harapan Tri Hardiningtyas,apa yang ditulis, dan apa yang dilakukannya dapat bermanfaat bagi siapa pun. Buku pertamanya telah terbitdengan judul “Peduli Perpustakaan” (2012) yang merupakankumpulan tulisan yang pernah dimuat di majalahperpustakaan maupun tulisan yang pernah disampaikandalam pertemuan seperti seminar atau diskusi. Bukukeduanya telah menyusul dengan judul “SerbanekaPelayanan Perpustakaan” (2013), yang mencobamengetengahkan aneka pelayanan perpustakaan; denganharapan dapat berbagi informasi tentang pelayananperpustakaan yang memungkinkan untuk dikembangkandemi memuaskan keinginan Pemustaka. Karya ketiga,kembali menyajikan karya kumpulan tulisan yang diberijudul “Perpustakaan dan Budaya Literer” (2014).

Buku keempat, Tri bermaksud menawarkan bukubersifat praktis bagi rekan-rekan pustakawan yang merasa‘kesulitan’ dalam menghitung maupun menyusun pengajuanDUPAK (Daftar Usul Pengajuan Angka Kredit) melaluikaryanya yang berjudul “Pustakawan & Angka Kredit”(2015). Buku kelima,  Tri ingin mengajak para pustakawanatau siapa saja yang ingin berbagi melalui kegiatan menulis.Tri mempersembahkan karya baru dengan harapan bahwa,melalui karya tulis seseorang akan membuat sejarah dirisebagai prasasti kehidupan. Judul karya Tri “Pustakawan MariMenulis Buku” (2016).Buku keenam, dihadirkan oleh Trisebagai kelanjutan buku praktis bagi para pustakawan yangberkarier dengan mengumpulkan angka kredit, dengan judul

126

Prosiding Seminar Nasional

“7 Langkah Praktis Meningkatkan Angka Kredit BagiPustakawan” (2017).Buku ketujuh, merupakan aneka karyatulis yang berserakan di media. Penyusunan karya inidimaksudkan agar karya Tri dapat dinikmati oleh siapa sajatanpa harus mencari berbagai media yang memuat karyanya. Tri memberi judul bukunya *Karya Pustakawan Kekinian*Dalam proses, buku kedelapan dengan judul Seputar DuniaPustakawan. Surat kabar Joglo Semar, Solopos, dan Wawasan,serta Koran Madura pernah memuat gagasan Tri. Tri dapatdihubungi melalui email [email protected].

Triningsih, lahir di Bantul KotaYogyakarta padatanggal 3 Agustus 1983. Masa kecil sampai dengan kuliahdihabiskan di Kota Pelajar tersebut. Pendidikan terakhir S1Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab dan BudayaUIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tahun 2006. Mulai tahun 2008bekerja di UPT Perpustakaan IAIN Surakarta, Jl. PucanganKartasura Sukoharjo Jawa Tengah. Jabatan sekarang adalahPustakawan Ahli Muda. Penulis bisa dihubungi melalui HP/WA di 08566779414 atau via email/facebook dengan [email protected]

Sartini, pustakawan muda di Perpustakaan JurusanKarawitan, Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.Menyelesaikan pendidikan DIII Ilmu Perpustakaan di Uni-versitas Gadjah Mada (UGM) tahun 1998 dan S1 IlmuPerpustakaan di Universitas Terbuka (UT) tahun 2015. Lahirdi Sukoharjo pada tanggal 18 November 1976, kiniberdomisili di Karanglo Rt 04/08 Madegondo, Grogol,Sukoharjo. Bisa dihubungi melalui SMS/WA/telephone08122590313 atau melalui email di [email protected]

Joko Setiyono, Pustakawan Madya di PerpustakaanInstitut Seni Indonesia Surakarta. Menyelesaikan pendidikanS1 Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi di UniversitasPadjadjaran (1998). Pernah sebagai Staf Perpustakaan Uni-versitas STIKUBANK (UNISBANK) Semarang, 2000 – 2001.Bekerja di UPT Perpustakaan ISI Surakarta mulai tahun 2001,

127

Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas Pustakawan di Era Digital

pernah menjabat Kepala UPT Perpustakaan Institut Seni In-donesia (ISI) Surakarta, 2011 – 2014. Beberapa tulisannyapernah dimuat pada koran daerah yaitu Solopos danJoglosemar, di jurnal Ornamen, serta dalam buku bungarampai. Editor: buku Budaya Baca di Era Digital. (2015).Bunga rampai karya esai pustakawan: Budaya Baca dalamTantangan (2016). Ia bisa dihubungi melalui nomor HP08156576479 atau [email protected].

Dwi Nuriana, lahir di kota Jombang tanggal 02Agustus 1980. Saya seorang istri dan seorang ibu dari 4 or-ang anak laki-laki dan 1 orang anak perempuan. Profesi sayaadalah pustakawan. Sejak semester 5 menempuh pendidikandi Universitas Airlangga Surabaya program studi D3 TehnisiPerpustakaan, saya sudah bekerja sebagai pustakawan diUniversitas Darul Jombang pada saat itu Rektor UniversitasDarul Ulum adalah Almarhum Gus Dur atau KH AbdurRahman Wahid Presiden Republik Indonesia. Profesipustakawan bagi saya adalah profesi yang sangatmembanggakan, alhamdulillah kedua orang tua saya dapatmemberikan pendidikan sampai jenjang sarjana. Saya luluskuliah dari D3 Tehnisi Perpustakaan pada tahun 2004, selama5 semester mendapat Beasiswa Bantuan Mahasiswa (BBM)dari UNAIR kemudian saya melanjutkan kuliah di S1Informatika Universitas Darul Ulum dan lulus tahun 2014dan ditahun yang sama saya melanjutkan program magisterjurusan Interdisciplinary Islamic Study di UIN Sunan Kalijagalulus tahun 2017. Pada tahun 2017 pula saya dipilih menjadiPengurus FPPTI Jawa Timur periode 2017 - 2019. Di institusisaya juga sebagai pengelola jurnal dan membantu di LPPMLembaga Penelitian dan pengabdian masyarakat. Saya aktifdalam mengikuti pelatihan, seminar dan workshop, 40 lebihsertifikat saya dapatkan dalam usaha mengembangkan ilmuperpustakaan dan mengaplikasikan dalam dunia kerja. Baikbagi institusi maupun bagi lingkungan masyarakat di KotaJombang. Sebagai pustakawan saya juga aktif menulis dijurnal dan prosiding ilmiah, menjadi pemateri dalam kegiatanliterasi di institusi dan di beberapa sekolah di Kota Jombang

128

Prosiding Seminar Nasional

yang menjadi perpustakaan binaan Perpustakaan STIKESInsan Cendekia Medika Jombang. Menjadi konsultan dalamMPS Musyawarah Perpustakaan Sekolah Jombang untukpengembangan perpustakaan konvensional ke arah digital.Menjabat kepala perpustakaan dari tahun 2018 - sekarang.

Perkembangan ilmu dan tehnologi perpustakaan telahmengubah pola pikir saya dalam mengembangkanperpustakaan STIKES Insan Cendekia Medika Jombang kearah perpustakaan digital dengan menerapkan beberapasistem informasi perpustakaan. SLIMS sebagai sistemautomasi perpustakaan di perpustakaan dengan alamat urlhttp://digilib.stikesicme-jbg.ac.id/akasia/, pengelola dan sebagaiadmin jurnal isntitusi di OJS alamat url http://digilib.stikesicme-jbg.ac.id/ojs/. sebagai motivator pembelajaran berbasis moodleelearning di alamat url http://digilib.stikesicme-jbg.ac.id/elearning/ dan yang terbaru program ropositori institusi dialamat url http://repo.stikesicme-jbg.ac.id/ selainmengembangkan sistem informasi perpustakaan saya jugaaktif dalam gerakan literasi informasi yang di selenggarakandi perpustakaan baik bagi dosen maupun mahasiswa,kegiatan tersebut diantaranya adalah kelas menulis bebasplagiarisme, Aplikasi Mendeley dan cara penulisan sitas,workshop elearning, aplikasi plagscan. Akses ebooks danejournal. Melalui kegiatan literasi informasi ini banyakperubahan yang didapatkan di perpustakaan. Penulisan KTI/Skripsi artikel jurnal menjadi lebih berkualitas baik daripenulisan sitasi maupun penyusunan daftar pustakanya.Penerapan aplikasi plag scan untuk menghindari prosesplagiarisme dalam penulisan karya ilmiah sebelum karyadosen dan mahasiwa di publikasikan menjadi standar yangpenting dalam melahirkan karya sivitas akademika yangberkualitas.

Selain aktifitas di dalam institusi saya juga melakukankegiatan pengabdian kepada masyarakat di Kota Jombang,beberapa kegiatan melibatkan mahasiswa dalam memberikanlayanan perpustakaan keliling dan cek kesehatan gratis diAlon-alon Kota Jombang setiap minggu pagi pada acara carfree day. beberapa sekolah juga menjadi binaan Perpustakaan

129

Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas Pustakawan di Era Digital

STIKES Insan Cendekia Medika Jombang dalammengembangkan perputakaan berbasis digital danmanajemen pengelolaan perpustakaan sekolah.Pendampingan dilakukan untuk memastikan perpustakaansekolah dapat maju dan menjadi sarana belajar yang rekeatifbagi siswa. Kegiatan literasi juga saya berikan pada beberapasekolah dengan membangkitkan motivasi siswa membacadan membudayakan literasi di manapun mereka berada.Profesi pustakawan merupakan profesi yang penting dalamdunia pendidikan. Pustakawan harus kompeten baik secaraprofesional dan personal. Pustakawan harus cerdas danmempunyai pengetahuan, keahlihan, etika di bidangkepustakawan dan sikap kerja yang baik, pustakawan jugaharus mempunyai kepribadian dan interaksi sosial yang baikagar dapat menjadi mitra dosen, mahasiswa maupunmasyarakat dan saya tidak akan pernah lelah untuk belajardan belajar untuk memajukan dunia perpustakaan di Indo-nesia.

130

Prosiding Seminar Nasional