digitalisasi sinyal suara (voice/speech coding)

18
Digitalisasi Sinyal Suara (Voice/speech coding) Tutun Juhana KK Teknik Telekomunikasi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Imam Suharjo, ST [email protected] Universitas Mercu Buana Yogyakarta http://mercubuana-yogya.ac.id Sumber : http://telecom.ee.itb.ac.id/~tutun dengan penambahan/pengurangan materi.

Upload: sorena

Post on 04-Jan-2016

206 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

Digitalisasi Sinyal Suara (Voice/speech coding). Tutun Juhana KK Teknik Telekomunikasi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung. Imam Suharjo, ST [email protected] Universitas Mercu Buana Yogyakarta http://mercubuana-yogya.ac.id - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Digitalisasi Sinyal Suara (Voice/speech coding)

Digitalisasi Sinyal Suara(Voice/speech coding)

Tutun JuhanaKK Teknik Telekomunikasi

Sekolah Teknik Elektro dan InformatikaInstitut Teknologi Bandung

Imam Suharjo, [email protected]

Universitas Mercu Buana Yogyakartahttp://mercubuana-yogya.ac.id

Sumber : http://telecom.ee.itb.ac.id/~tutun dengan penambahan/pengurangan materi.

Page 2: Digitalisasi Sinyal Suara (Voice/speech coding)

2

Back to Basic• What the heck is digital?

Jarum jam analog bergerak kontinu dansetiap saat menunjukkan

waktu yang tepat

Jam digital menunjukkan waktu secara diskrit(ada loncatan posisi waktu)

Ilustrasi 1

Ilustrasi 2

Tegangan analog memiliki jumlah kemungkinan

level tegangan yang tak hingga

Pada suatu “tegangan digital” hanya ada beberapa kemungkinan

level tegangan

Page 3: Digitalisasi Sinyal Suara (Voice/speech coding)

3

Sinyal analog vs Sinyal Digital

Sinyal analog memiliki jumlah kemungkinan nilai amplituda yang tak terhingga

Sinyal digital memiliki jumlah kemungkinan

nilai amplituda yang terhingga

Page 4: Digitalisasi Sinyal Suara (Voice/speech coding)

4

Binary Signal• Binary signal (sinyal biner) : sinyal

digital yang hanya memiliki dua kemungkinan nilaiContoh: – Cahaya on versus cahaya off– Ada tegangan versus tidak ada

tegangan– Arus rendah versus arus tinggi

• Sinyal biner digunakan di dalam sistem komputer dan sistem digital lain untuk merepresentasikan setiap sinyal digitalContoh:– Kita dapat menyatakan delapan

level tegangan pada contoh “tegangan digital” yang sudah kita lihat, ke dalam 3 bit biner (setiap words menyatakan satu dari 23 nilai)

• Setiap words dapat dinyatakan dalam bentuk sinyal biner

Page 5: Digitalisasi Sinyal Suara (Voice/speech coding)

5

Mentransfer voice analog melalui PSTN digital

Page 6: Digitalisasi Sinyal Suara (Voice/speech coding)

6

PCM (Pulse Coded Modulation)

Nyquist rate:Sampling rate (fs) 2 fmax sinyal analog

AtauSampling rate (fs) 2 bandwidth sinyal analog

Untuk voice, fs = 8 kHz (perioda sampling = 125s)(bandwidht kanal telepon = 4 kHz)

PAM = Pulse Amplitude Modulation

Page 7: Digitalisasi Sinyal Suara (Voice/speech coding)

7

(Note: untuk CD digunakan16-bit binary words (ada 216 = 65536 level)

(= 28)

Page 8: Digitalisasi Sinyal Suara (Voice/speech coding)

8

A Closer Look to Quantization

Page 9: Digitalisasi Sinyal Suara (Voice/speech coding)

9

Equally spaced levels(ini disebut uniformquantizing)

• Bila menggunakan uniform quantizing, noise kuantisasi akan sangat terasa pada sinyal-sinyal berlevel rendah

• Solusi untuk menanggulangi noise kuantisasi adalah dengan menambah jumlah level,tetapi akibatnya bit rate hasil pengkodean akan menjadi lebih tinggi

• Solusi elegan yang ditempuh adalah dengan tidak menambah jumlah level,melainkan dengan membedakan kerapatan level

• Level kuantisasi pada sinyal-sinyal rendah lebih rapat daripada untuk sinyal berlevel tinggi• Hal ini dilakukan dengan mengkompress (compressing) sinyal di sumber

• Di tujuan dilakukan proses dekompress (expanding)• Proses compressing dan expanding disebut companding

Page 10: Digitalisasi Sinyal Suara (Voice/speech coding)

10

Companding

Page 11: Digitalisasi Sinyal Suara (Voice/speech coding)

11

Dua kurva companding standard:- A-law, digunakan di negara2 Eropa (Rec. ITU-T G.732)- μ-law, digunakan di Amerika Utara dan Jepang (Rec. ITU-T G.733)

Page 12: Digitalisasi Sinyal Suara (Voice/speech coding)

12

x : nilai sinyalZ(x) : sinyal ter-kompresssgn(x) : polaritas x (+ atau –) μ : konstanta = 255

-Law

A-Law

A : konstanta = 87,6

Page 13: Digitalisasi Sinyal Suara (Voice/speech coding)

13

Binary Coding (Menentukan bit-bit biner yang merepresentasikan sinyal voice)

• Contoh untuk kurva A-law

Setengah dari jumlah level diperuntukkan bagi sinyal yang levelnya lebih rendah dari 6,25% level sinyal maksimum

segmen

Page 14: Digitalisasi Sinyal Suara (Voice/speech coding)

14

Klasifikasi voice coding• Secara umum, teknik untuk melakukan voice coding dapat dibagi ke

dalam dua katagori:– Waveform coding– Vocoder (voice coder)

• Pada waveform coding, voice digital yang dihasilkan berasal dari pengolahan gelombang sinyal voice (voice waveform) secara langsung– Contoh: PCM

• Pada vocoder, voice digital yang dihasilkan merupakan hasil analisa terhadap spektrum frekuensi sinyal voice (bukan betul-betul berasal dari sinyal voice-nya sendiri)– Keunggulan dibanding waveform coding: mengurangi bit rate

• Mengurangi ukuran file voice digital– Kelemahan : kualitas lebih jelek daripada waveform coding

• Hybrid coding: gabungan antara teknik waveform coding dan vocoder (mengkombinasikan kelebihan kedua teknik tersebut)

Page 15: Digitalisasi Sinyal Suara (Voice/speech coding)

15

• Contoh waveform coding– PCM

• Bitrate 64 kbps

– ADPCM (Adaptive Differential Pulse Code Modulation)

• Dulu: ITU-T G.721: bit rate 32 kbps• Sekarang : ITU-T G.726: bit rate 40, 24 dan 16 kbps, juga 32

kbps

• Contoh vocoder– 13kb/s GSM 06.10 RPE-LTP– 4.8kb/s FED-STD 1016 CELP– Qualcomm QCELP (IS-96a)– 13kb/s Qualcomm QCELP– 2.4kb/s FED-STD-1015 LPC-10

Page 16: Digitalisasi Sinyal Suara (Voice/speech coding)

16

• Kualitas hasil teknik pendigitalan sinyal voice dinilai menggunakan dua metoda:– Metoda objective

• Paramater-parameter teknik pengkodean diukur– Misalnya: delay pengkodean dsb.

– Metoda subjective• Kualitas diukur berdasarkan persepsi pendengar

– Mean Opinion Score (MOS)

Page 17: Digitalisasi Sinyal Suara (Voice/speech coding)

17

• Nilai MOS dihasilkan dengan cara merata-ratakan hasil penilaian sejumlah pendengar terhadap audio yang dihasilkan oleh teknik voice coding

• Setiap pendengar diminta untuk menilai kualitas suara menggunakan skema rating sbb:

Page 18: Digitalisasi Sinyal Suara (Voice/speech coding)

18