contoh audit.docx

30
PT. Salero Aden Environmental Audit Project 2012 Audit Lingkungan PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS INDONESIA Anita 0906636756 Febrina Nathasya T. 0906636812 Ingen Augdiga S. 0906489712 Nurusysyifa Dwi H. 0906516083 Rianti Rahardja 0906516096 Ratih Agustine Putri 0906643780 DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia 1

Upload: julioandri

Post on 25-Oct-2015

133 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

lingkungan

TRANSCRIPT

PT. Salero Aden Environmental Audit Project 2012

Audit Lingkungan

PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS INDONESIA

Anita 0906636756

Febrina Nathasya T. 0906636812

Ingen Augdiga S. 0906489712

Nurusysyifa Dwi H. 0906516083

Rianti Rahardja 0906516096

Ratih Agustine Putri 0906643780

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

2012

Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia 1

PT. Salero Aden Environmental Audit Project 2012

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat

dan kasih karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Besar Audit Lingkungan ini

dengan baik. Tugas besar ini memuat laporan mengenai hasil pengamatan dan literatur

terhadap sisi arsitektur dan sisi teknis operasional Perpusatakaan Pusat Universitas Indonesia

yang didesain dengan konsep “Green Building”.

Pada kesempatan ini, kami ingin berterima kasih kepada Bapak Ir. Firdaus Ali PhD

sebagai dosen kami dalam mata kuliah Audit Lingkungan ini, yang telah membimbing dan

mengarahkan kami dalam penyusunan dan penyelesaian laporan tugas besar ini.

Kami sebagai penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan di dalam

laporan tugas besar ini dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca agar dapat menjadi evaluasi penulis

untuk ke depannya. Akhir kata penulis sampaikan terima kasih.

Depok, November 2012

Penulis

Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia 2

PT. Salero Aden Environmental Audit Project 2012

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................3

DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................4

DAFTAR TABEL..........................................................................................................5

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................6

BAB II LATAR BELAKANG..................................................................................7

2.1 Tujuan Audit.........................................................................................7

2.2 Ruang Lingkup Audit............................................................................7

2.3 Kriteria Audit......................................................................................10

2.4 Ringkasan Proses Audit......................................................................10

BAB III TEMUAN AUDIT.......................................................................................11

3.1 Green Basic Area................................................................................11

3.2 Efisiensi Energi...................................................................................13

3.3 Waste Management Operational.........................................................15

BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI..................................................18

4.1 Kesimpulan..........................................................................................18

4.2 Rekomendasi.......................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia 3

PT. Salero Aden Environmental Audit Project 2012

BAB I

PENDAHULUAN

Perpustakaan Universitas Indonesia adalah salah satu unit pendukung utama kegiatan

akademik (pembelajaran, pengajaran dan penelitian), yang dibangun dengan menerapkan

konsep “Green Building”. Laporan ini merinci temuan dan kesimpulan audit lingkungan di

lokasi Perpustakaan Universitas Indonesia yang terdapat di gedung baru Perpustakaan UI,

terletak antara masjid UI dan gedung Fakultas Ilmu Komputer (alamat lengkap :

Perpustakaan UI, kampus UI, Depok 16424).

Perpustakaan UI adalah sarana pendukung utama untuk olah pikir, olah rasa, dan olah

raga. Dengan demikian Perpustakaan UI lebih fokus pada pengelolaan aktivitas-aktivitas

yang mendukung pengembangan kualitas manusia melalui pendidikan dan penelitian, serta

penyediaan sarana dan fasilitas sebagai meeting point dan learning common bagi seluruh

pengguna dari berbagai disiplin ilmu.

Audit ini dilaksanakan dari bulan Oktober hingga November 2012 oleh tim Audit

Lingkungan dari PT. Salero Aden, dengan staf berikut ini :

- Ingen Augdiga S., sebagai Ketua Tim Audit Lingkungan

- Febrina Nathasya T., sebagai Wakil Ketua Tim Audit Lingkungan

- Rianti Rahardja, sebagai Kepala Seksi Operasional

- Anita, sebagai Kepala Departemen Kontrol Dokumen

- Nurusysyifa Dwi H., sebagai Kepala Bidang Konservasi Energi

- Ratih Agustine Putri, sebagai Kepala Bidang Manajemen Sampah

Berikut ini adalah peta rencana lokasi audit di Perpustakaan UI :

Gambar 1. Peta Lokasi Perpustakaan UI

Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia 4

PT. Salero Aden Environmental Audit Project 2012

BAB II

LATAR BELAKANG

2.1 Tujuan Audit

Tujuan dari audit ini adalah untuk melakukan audit lingkungan teknis dari

fasilitas yang telah ada di perpustakaan UI. Pada pembahasan ini, telah ditetapkan

bahwa audit ini harus merupakan audit teknis dan fasilitas, oleh karenanya tidak akan

membahas persoalan - persoalan seperti kesehatan dan keselamatan kerja atau

persoalan sosial - ekonomi.

2.2 Ruang Lingkup Audit

Laporan ini merinci temuan dan kesimpulan audit lingkungan di Perpustakaan

Universitas Indonesia (Gambar 2) yang terletak di kota Depok, Jawa Barat, Indonesia.

Ruang lingkup tinjauan yang akan diteliti di lapangan meliputi :

Basic Green Area

Tujuannya memelihara atau memperluas kehijauan lingkungan untuk meningkatkan

kualitas iklim mikro, mengurangi CO2 dan zat polutan; mencegah erosi tanah;

mengurangi beban sistem drainase; menjaga keseimbangan neraca air bersih dan

sistem air tanah.

Tolak ukur :

Adanya area landsekap berupa vegetasi (softcape) yang bebas dari struktur

bangunan dan struktur sederhana bangunan taman (hardscape) di atas permukaan

tanah atau di bawah tanah. Adanya area lansekap berupa vegetasi (softscape)

yang bebas dari bangunan taman (hardscape) yang terletak di atas permukaan

tanah seluas minimal 40% luas total lahan. Luas area yang diperhitungkan adalah

termasuk yang tersebut di Prasyarat 1, taman di atas basement, roof garden,

terrace garden, dan wall garden, sesuai dengan Permen PU No. 5/PRT/M/2008

mengenai Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pasal 2.3.1 tentang Kriteria Vegetasi

untuk Pekarangan.

o Untuk konstruksi baru, luas areanya adalah minimal 10 % dari luas total lahan.

o Untuk major renovation, luas areanya adalah minimal 50 % dari ruang terbuka

yang bebas.

Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia 5

PT. Salero Aden Environmental Audit Project 2012

Area ini memiliki vegetasi mengikuti Permendagri No. 1 tahun 2007 Pasal 13

(2a) dengan komposisi 50 % lahan tertutupi luasan pohon ukuran kecil, ukuran

sedang, ukuran besar, perdu setengah pohon, perdu semak dalam ukuran dewasa

dengan jenis tanaman sesuai dengan Permen PU No. 5/PRT/M/2008 mengenai

Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pasal 2.3.1 tentang kriteria vegetasi untuk

pekarangan.

Building and Material Reuse : Menggunakan kembali semua material bekas, baik

dari bangunan lama maupun tempat lain, berupa bahan struktur utama, fasad,

plafon, lantai, partisi, kusen, dan dinding, setara minimal 10% dari total biaya

material baru yang bersangkutan (struktur utama, fasad, plafon, lantai, partisi,

kusen, dan dinding)

Enviromentally Process Product :

o Menggunakan bahan bangunan hasil fabrikasi yang menggunakan bahan

baku dan proses produksi ramah lingkungan

o Menggunakan material yang merupakan hasil proses daur ulang senilai

minimal 5% dari total biaya material

o Menggunakan material yang bersertifikat ISO 14001 terbaru dan/atau

sertifikasi lain yang setara dan direkomendasikan oleh GBCI. Material

tersebut minimal bernilai 30% dari total biaya material.

Energy Efficiency

Tujuannya mendorong penghematan konsumsi energi melalui aplikasi langkah –

langkah efisiensi energi.

Tolak Ukur :

Natural Lighting : mendorong penggunaan pencahayaan alami yang optima untuk

mengurangi konsumsi energi dan mendukung desain bangunan yang

memungkinkan pencahayaan alami semaksimal mungkin.

Ventilation : mendorong penggunaan ventilasi yang effisien di area publik untuk

mengurang konsumsi energi dengan cara tidak mengkondisikan (tidak memberi

AC) raung WC, tangga, koridor dan lobi lift, serta melengkapi ruangan tersebut

dengan ventilasi alami ataupun mekanik.

Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia 6

PT. Salero Aden Environmental Audit Project 2012

On Site Renewable Energy : mendorong penggunaan sumber energi baru dan

terbarukan yang bersumber dari dalam lokasi tapak bangunan dengan cara

menggunakan sumber energi baru dan terbarukan.

Water conservation : mengontrol penggunaan air sehingga dapat menjadi dasar

penerapan manajemen air yang lebih baik.

o Pemasangan alat meteran air yang ditempatkan di lokasi – lokasi tertentu pada

sistem distribusi air.

o Pengingkatan penghematan penggunaan air bersih yang akan mengurangi

beban konsumsi air bersih dan mengurangi keluaran air limbah, melakukan

daur ulangnya dan mencari alternatif sumber daya air.

Waste Management

Tujuan mendorong gerakan pemilahan sampah secara sederhana yang

mempermudah proses daur ulang serta manahemen kebersihan.

Tolak Ukur :

Pollution of Activity : Penyediaan area pengumpulan pemisahan dan sistem

pencatatan limbah padat yang dibuang ke TPA, digunakan kembali dan didaur

ulang oleh pihak ketiga.

Advanced Waste Management : Penyediaan instalasi pengolahan limbah organik

di dalam tapak bangunan atau memberikan pernyataan dan rencana kerja sama

untuk pengelolaan limbah organik serta pengelolaan limbah anorganik dengan

pihak ketiga di luar sistem jaringan persampahan kota.

Gambar 1. Lokasi Audit Perpustakaan Universitas Indonesia

Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia 7

PT. Salero Aden Environmental Audit Project 2012

2.3 Kriteria Audit

Audit dilaksanakan menggunakan perbandingan Standard Operasional Prosedur

dengan temuan – temuan yang ada di lapangan mengacu pada kebijaksanaan

lingkungan perpustakaan Universitas Indonesia dan tujuan – tujuan yang ditetapkan di

EMS ISO 14001.

2.4 Ringkasan Proses Audit

Proses audit terdiri dari langkah – langkah berikut ini :

Pertemuan Pembukaan (opening meeting)

Observasi Singkat Lapangan Menyeluruh (Site Tour)

Pengumpulan dan Verifikasi Fakta dan Bukti Audit

Diskusi dan Evaluasi Hasil Audit Lapangan

Menyusun Laporan Hasil Audit Lapangan

Pertemuan Penutup

Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia 8

PT. Salero Aden Environmental Audit Project 2012

BAB III

TEMUAN-TEMUAN AUDIT

Bagian dari laporan audit ini merinci temuan – temuan audit yang terdapat di ruang lingkup

audit.

3.1 Basic Green Area :

Area Landsekap

- Berdasarkan buku Panduan Penerapan Bangunan Hijau Greenship Versi 1.0, suatu

area lansekap yang baik diukur melalui adanya vegetasi bebas di atas permukaan

tanah seluas minimal 40% luas total lahan.

- Di perpustakaan UI ini, luas keseluruhan tapak adalah sebesar 10.000 m2,

sementara luas lahan hijau di dekat danau 1696 m2 dan lahan hijau di rooftop adalah

7.753 m2, sehingga jumlah vegetasi hijau bebas di atas lahan sebesar 48,58%.

Gambar 2. Lahan Hijau Perpustakaan UI

Keanekaragaman Hayati (vegetasi)

- Vegetasi yang digunakan untuk green rooftop yang ada di atas perpustakaan UI ini

adalah rumput gajah mini. Pada kenyataannya, rumput ini memiliki akar yang

relatif kecil, sehingga sering terjadi longsor di beberapa area rooftop ketika hujan

lebat.

Gambar 3. Lahan Longsor di Rooftop Perpustakaan UI

Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia 9

PT. Salero Aden Environmental Audit Project 2012

Susunan green rooftop perpustakaan UI adalah sebagai berikut dari paling dasar

hingga paling atas :

o Slab Beton

o Batu apung, lalu di atasnya ada lapisan kain (tebal total 15 cm)

o Pasir, tanah, dan rumput gajah mini (tebal total 30 cm)

- Pada saat membangun bangunan perpustakaan UI ini, disesuaikan dengan lahan

hijau eksisting. Daerah lahan hijau yang dibabat habis hanyalah tumbuh-tumbuhan

kecil, sementara pepohonan yang cukup besar tetap dibiarkan ada yang dijadikan

taman untuk perpustakaan UI yang sudah jadi.

Gambar 4. Keanekaragaman Vegetasi Perpustakaan UI

- Vegetasi yang ada di area perpustakaan UI cukup bervariasi dan memenuhi kurang

lebih 50% area keseluruhan perpustakaan UI.

Building and Material Reuse

- Material yang digunakan untuk membangun perpustakaan UI ini tidak ada yang

menggunakan material bekas, semuanya menggunakan material baru.

Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia 10

PT. Salero Aden Environmental Audit Project 2012

Environmentally Process Product

- Material waterproofing yang digunakan untuk melapisi dak beton pada green

rooftop masih kurang baik, karena sering terjadi kebocoran di kala air hujan tiba.

Kemungkinan baloknya ada yang tidak menyatu, sehingga memungkinkan

terjadinya keretakan dan akhirnya terjadi kebocoran.

- Material yang digunakan merupakan material yang didapatkan secara lokal dari

beberapa daerah di dekat kota Depok. Contohnya seperti material untuk dinding

luar perpustakaan UI, yaitu batu andesit yang berasal dari Sukabumi.

Gambar 5. Material Bangunan Perpustakaan UI

3.2 Energy efficiency

Saat ini tidak terdapat petunjuk tertulis mengenai standard pengadaan fasilitas yang

terdapat di Gedung Perpustakaan Universitas Indonesia. Berikut Parameter audit yang

hendak diamati :

Natural Lighting

o Dinding Transparan (Kaca)

Penggunaan kaca hampir menyeluruh

mengitari dinding perpustakaan

menghemat penggunaan lampu di siang

hari. Desain bangunan ini mengikuti

arah sinar matahari yakni pintu utama

(arah timur) dan pintu keluar (arah

barat) sehingga intensitas dapat

dioptimalkan dengan baik.

Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia 11

Gambar 6. Kaca (Dinding Transparan) Perpustakaan UI

PT. Salero Aden Environmental Audit Project 2012

o Efisiensi Penggunaan Lampu

Sistem saklar yang ada tidak menggunakan

prinsip paralel, sehingga apabila satu steker

dihidupkan maka lampu keseluruhan akan

menyala. Pekerja perpustakaan tetap

menyalakan lampu dimana pencahayaan dari

luar masih memungkinkan.

o Penggunaan Cermin

Penggunaan cermin ditempatkan diposisi yang

strategis sehingga cahaya matahari atau lampu

dapat dibiaskan atau diteruskan menuju daerah

– daerah yang tidak terjangkau. Penggunaan

cermin dipakai disepanjang koridor

perpustakaan.

Ventilation

o Bukaan ventilasi tidak kurang dari 5 % luas lantai

Gedung perpustakaan UI tidak menggunakan ventilasi dalam sirkulasi udara di

dalamnya. Sehingga operasionalnya bergantung penuh terhadap penggunaan air

conditioner (AC) dan Exhaust van.

On Site Renewable Energy

o Efisiensi Pencahayaan Menggantikan Listrik

Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia 12

Gambar 7. Penggunaan Lampu Perpustakaan UI

Gambar 8. Penggunaan Cermin

PT. Salero Aden Environmental Audit Project 2012

Tidak terdapat usaha melakukan renewable energy dalam operasional perpustakaan

UI. Sumber pasokan listrik utama berasal dari PLN namun tidak terdapat meteran

kapasitas listrik.

Water Conservation

Konsep awal pembangunan, air hasil olahan STP akan dimanfaatkan untuk kebutuhan

flushing toilet, gardening dan springkler sehingga tidak menggunakan sumber daya

yang berlebihan. Namun pada kenyataannya, instalasi tidak menghasilkan baku mutu

yang sesuai sehingga sumber air utama berasal air tanah yang sebelumnya ditampung

terlebih dahulu dalam container dengan volume 24 m3.

3.3 Waste Management Operational

Sumber Limbah Padat dan Titik Lokasi

Limbah padat atau sampah pada perpustakaan pusat UI dihasilkan dari keseluruhan area

di dalam perpustakaan dan area di luar perpustakaan. Area dalam perpustakaan meliputi

ruang baca, ruang koleksi buku, ruang komputer, Bank BNI dan restoran, sedangkan

area luar perpustakaan meliputi tempat fitnes dan gym, ruang terapung, parkiran, dan

taman.

Pewadahan

Pewadahan sampah yang digunakan di perpustakaan pusat UI merupakan tempat

sampah yang tercampur, tidak terdiri dari tempat sampah yang berbeda sesuai jenis

sampahnya yaitu organik dan anorganik. Tipe pewadahan yang digunakan merupakan

bin sampah dengan kapasitas yang ada berbeda-beda, dan sebagian besar tempat

sampah yang ada di perpustakaan pusat UI merupakan tempat sampah tertutup. Ada

beberapa tempat sampah ditemukan dengan kondisi terbuka, namun letaknya di

ruangan kerja pengelola gedung dan sampah yang dihasilkan umumnya sampah kering

sehingga tidak menghasilkan bau. Tempat sampah yang masih tercampur

mengakibatkan tidak tumbuhnya budaya pengunjung untuk dapat meletakkan sampah

sesuai jenisnya. Padahal salah satu permasalahan sampah yang ada di Indonesia adalah

mengajarkan masyarakat agar dapat membuang sampah sesuai jenisnya meskipun pada

akhirnya ketika diangkut sampah tersebut dicampur kembali. Namun paling tidak

dengan adanya tempat sampah yang terpisah sesuai jenisnya semakin mengajarkan

pengunjung untuk membudayakan pemilahan sampah di sumber.

Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia 13

PT. Salero Aden Environmental Audit Project 2012

Pengumpulan

Pengumpulan sampah di perpustakaan pusat UI dilaksanakan setiap jam 8 pagi oleh

cleaning service untuk tempat sampah yang sudah penuh sampahnya. Pengumpulan

dilakukan oleh cleaning service tiap lantai setiap satu kali sehari. Jumlah petugas

cleaning service yang ada di perpustakaan pusat UI adalah 21 orang dan 2 supervisor.

Setelah dikumpulkan setiap lantai, sampah diletakkan di Tempat Penampungan Sampah

sementara (TPS). Cleaning service mengumpulkan sampah di perpustakaan pusat UI

dari semua area perpustakaan, termasuk sampah yang dihasilkan dari restoran yang ada

di area perpustakaan yang mayoritas terdiri dari sampah organik. Timbulan sampah

yang dikumpulkan di TPS biasanya disortir terlebih dahulu oleh pemulung untuk

sampah-sampah yang masih bernilai ekonomis sehingga volume timbulan akhir yang

dihasilkan umumnya sebesar 6 m3 selama 3 – 4 hari atau rata-rata 1,5-2 m3/hari yang

akan diangkut. Namun, volume tersebut hanya hasil perkiraan dan tidak ada

pengukuran timbulan sampah secara langsung yang dilakukan oleh pihak pengelola

gedung. Tidak ada data pasti mengenai timbulan sampah yang dihasilkan per hari.

Pengangkutan

Pengangkutan sampah dari Perpustakaan UI masih belum optimal. Sampah keseluruhan

gedung diambil seminggu sekali untuk diangkut ke TPA Cipayung, biasanya pada hari

Rabu atau Sabtu. Pengangkutan yang belum optimal tersebut disebabkan karena alat

angkut atau truk yang tersedia se-UI hanya 1 buah. Frekuensi pengangkutan sampah

yang hanya satu kali dalam seminggu dapat menyebabkan timbulnya bau dari sampah

organik yang mudah terdegradasi, apalagi kondisi TPS tidak tertutup. Pengangkutan

sampah Perpustakaan UI ini juga secara tidak langsung dibantu oleh para pemulung

yang mengumpulkan sampahan anorganik seperti plastik, bungkus makanan, dll,

meskipun pihak pengelola perpustakaan tidak memisahkan antara sampah organik dan

anorganik.

Pengolahan Sampah

Area pengumpulan dan pemisahan sampah berlangsung di tempat yang sama, yaitu di

TPS Perpustakaan UI. Pihak pengelola gedung perpustakaan belum mendukung sistem

pemisahan sampah organik dan anorganik dikarenakan belum adanya kebijakan yang

mengatur hal tersebut. Secara tidak langsung, pemisahan dan pendaur-ulangan sampah

Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia 14

PT. Salero Aden Environmental Audit Project 2012

dilakukan oleh pihak ketiganya itu pemulung yang mensortir sampah yang memiliki

nilai ekonomis dan kemudian menjualnya ke tempat pendaur-ulangan sampah.

SOP Limbah Padat

Perpustakaan pusat UI belum mempunyai Standard Operational Procedure (SOP) yang

mengatur tentang pengelolaan sampahnya. Tidak adanya suatu standar yang mengatur

mengenai pengelolaan sampah di perpustakaan pusat UI mengakibatkan kurang

efektifnya sistem yang sudah berjalan saat ini. Terutama mengenai masalah pewadahan

sampah yang belum menggunakan wadah sampah terpisah sesuai jenis sampahnya

yaitu organik dan anorganik dan jumlah pengangkutan sampah yang biasanya hanya

satu kali dalam seminggu. Dimana untuk pewadahan yang tidak dipisah akan

memberikan dampak tidak dipilahnya sampah di sumber walaupun mungkin masih

sulitnya masyarakat untuk membuang sampah sesuai jenisnya, tapi paling tidak hal

tersebut merupakan upaya membudayakan masyarakat untuk membuang sampah sesuai

jenisnya. Sedangkan untuk pengangkutan sampah satu kali dalam seminggu dapat

menyebabkan timbulnya bau dari sampah organik yang dihasilkan, apalagi kondisi TPS

tidak benar-benar tertutup. Bau yang ditimbulkan berasal dari sampah-sampah organik

yang mudah terdegradasi, dan sebaiknya khusus untuk sampah organik tersebut

diangkut setiap hari.

Pengolahan Limbah Cair

Seluruh air limbah (limbah cair) dari perpustakaan UI akan dijadikan 1 di dalam STP

(Sewage Treatment Plant) yang terletak di lantai dasar perpustakaan UI. STP ini

dirancang dengan menggunakan sistem pengolahan “Extended Aeration Activated

Sludge Process”, dengan target efluen TSS 20 mg/L dan BOD 20-30 mg/L untuk waktu

pengolahan 24 jam. Namun, pada kenyataannya tidak terdapat pengecekan kualitas

efluen limbah secara berkala, sehingga kualitas efluen tersebut diragukan telah

memenuhi baku mutu lingkungan untuk dibuang di danau UI. Selain itu, STP sempat

kehabisan bakteri sehingga proses seeding dalam STP bisa menjadi tidak optimal.

Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia 15

PT. Salero Aden Environmental Audit Project 2012

BAB IV

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

4.1 Kesimpulan

Audit lingkungan yang dilakukan di perpustakaan UI ini secara keseluruhan dapat

diselesaikan dengan baik, karena terdapat kerja sama yang cukup baik antara auditi dan

auditor. Namun dalam menjalankan proses audit lingkungan yang dilakukan di

perpustakaan UI ini terdapat beberapa kendala, yaitu kurangnya perhatian dari auditi

mengenai aspek-aspek tinjauan yang ingin diaudit sehingga diperlukan waktu yang cukup

lama untuk meminta data-data sekunder terkait yang diperlukan, dan harus beberapa kali

datang ke tempat tinjauan audit untuk mengambil data sekunder tersebut. Selain itu, data

sekunder yang ada juga masih kurang lengkap karena ada beberapa dokumen yang tidak

dipegang oleh Kepala Operasional Perpustakaan UI sebagai narasumber bagi auditor.

Beberapa hal dari hasil audit menunjukkan bahwa terdapat banyak aspek yang

kurang sinkron dengan dokumen perencanaan awalnya, seperti dalam hal efisiensi energi

dan waste management. Namun jika dilihat dari aspek green area, perpustakaan UI sudah

dapat dikatakan memenuhi standard green building.

4.2 Rekomendasi

Rekomendasi – rekomendasi yang dibuat berdasarkan temuan – temuan audit dan

merefleksikan kekurangan dalam pelaksanaan saat ini, yaitu sebagai berikut :

1. Untuk green rooftop, akan lebih baik jika diberikan membran waterproofing yang

sesuai diatas slab beton, dan menggunakan rumput yang memiliki akar lebih kuat lagi

agar dapat menghindari terjadinya longsor ataupun kebocoran di kala hujan datang

(misalnya rumput Gajah Paitan / Occonopus Compresus ditanam dibagian yang

longsor).

2. Untuk dinding – dinding yang terhubung langsung dengan daerah luar, dibutuhkan

ventilasi yang cukup sehinga sirkulasi pada interval malam menuju pagi tidak

menggunakan AC ataupun Exhaust van.

3. Menghimbau kepada petugas perpustakaan untuk tidak menyalakan lampu pada

daerah yang sudah mendapat pencahayaan dari sinar matahari.

4. Menandai daerah – daerah yang telah mendapatkan pencahayaan optimal akibat

lampu yang menyala secara berlebihan.

Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia 16

PT. Salero Aden Environmental Audit Project 2012

5. Untuk bangunan dengan skala besar seperti Perpustakaan UI sudah sewajarnya

mengunakan meteran listrik sendiri, hal ini menghindari adanya lonjakan listrk tiba –

tiba akibat pemakaian listrik berlebihan dikarenakan listrik telah melebihi kapasitas

penggunaan.

6. Membuat himbauan yang berupa poster agar para pengujung mematikan lampu

apabila tidak digunakan lagi. Poster yang dapat ditempatkan dekat saklar lapu agar

para pengunjung lebih mudah dalam mematikan lampu yang tidak digunakan.

7. Pihak operasional perpustakaan UI membuat jadwal pengecekan khusus untuk

melakukan pengawasan listrik berupa pemadaman lampu yang tidak dipakai.

Pengecekan sebaiknya dilakukan 3 x 1 hari, yaitu pada jam 09.00, 14.00 dan 19.00.

Pengecekan banyak dilakukan pada saat pagi dan siang karena pada saat itu area

perpustakaan cukup banyak mendapatkan cahaya, sehingga kita dapat meminimalkan

penggunaan lampu. Dibutuhkan jadwal yang lebih mendetail mengenai waktu dan

siapa yang akan melakukan oengecekan. Hal ini bertujuan agar pengecekan lebih

teratur frekuensinya.

8. Sebaiknya frekuensi pengangkutan sampah Perpustakaan UI ditingkatkan menjadi dua

atau tiga kali dalam seminggu, karena timbulan sampah rata-rata yang dihasilkan

mencapai 6 m3 dalam waktu 3 – 4 hari, maka dalam waktu maksimal 4 hari

seharusnya TPS sudah penuh dan sampahnya harus segera diangkut. Hal tersebut

didukung pula dengan komposisi sampah yang dihasilkan dari gedung ini termasuk

sampah organik yang mudah membusuk dan menimbulkan bau.

9. Sebaiknya fasilitas alat pengangkut sampah UI ditambah karena jumlah truk

pengangkut sampah keseluruhan UI hanya 1 buah. Dengan ditambahnya fasilitas alat

pengangkut, frekuensi pengangkutan sampah Perpustakaan UI dapat ditingkatkan

sesuai kebutuhan.

10. Sebaiknya perpustakaan pusat UI meyediakan fasilitas tempat sampah yang terpisah

untuk sampah organik dan anorganik agar dapat mengajarkan dan membiasakan

pengunjung terhadap pemilahan sampah di sumber. Tujuannya adalah mendorong

gerakan pemilahan sampah secara sederhana yang dapat mempermudah proses daur

ulang. Di bawah ini diagram alir pemilahan sampah jika pemisahan sampah di sumber

dapat dilaksanakan berikut pengolahan selanjutnya yang mungkin dapat diterapkan :

Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia 17

Sampah

Pemisahan di Sumber

Sampah Organik Sampah Anorganik

Dilakukan Pengomposan Dipilah

Barang Berbahaya Residu Barang Daur Ulang

Benda tajam, kaca, baterai, dan sampah B3 lainnyaDedaunan yang keras, daun yang banyak serat, sabutKaleng, kardus, botol plastik, kertas

Diserahkan ke petugas kebersihan dengan wadah terpisahDiserahkan ke pemulung/ pengepul

Hasil kompos dimanfaatkan untuk pupuk tanaman, dll

PT. Salero Aden Environmental Audit Project 2012

11. Pengumpulan sampah yang dilakukan sudah cukup baik, namun perlu dilakukan

pengukuran secara langsung terhadap timbulan agar mengetahui berapa timbulan

sampah yang dihasilkan setiap harinya. Hal ini juga berkaitan dengan kegiatan yang

dilaksanakan di perpustakaan sendiri, yang mana jika ada beberapa event yang

dilaksanakan di area perpustakaan maka sampah yang dihasilkan per hari jauh lebih

banyak dari biasanya. Karena data timbulan tersebut sangat penting untuk

menentukan cukup atau tidaknya kapasitas TPS yang ada dan jumlah ritasi

pengangkutan yang akan dilakukan nantinya.

Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia 18

PT. Salero Aden Environmental Audit Project 2012

12. Sebaiknya SOP limbah padat dibuat untuk mengatur pengelolaan sampah yang

dihasilkan mulai dari sumber sampah hingga pemrosesan atau penanganan akhir

sebelum sampah diangkut, sehingga pengelolaan yang dilaksanakan akan lebih baik

dan efektif.

13. Sebaiknya dilakukan pengecekan efluen STP Perpusatakaan UI secara berkala,

misalnya seminggu sekali, agar kualitas STP juga dapat tetap terpantau. Selain itu,

STP juga harus tetap menjaga kuantitas dan kualitas bakteri untuk menjamin kualitas

lumpur aktif tetap baik.

Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia 19

PT. Salero Aden Environmental Audit Project 2012

DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Negara Lingkungan Hidup. 2010. Panduan Praktis Pelaksanaan Audit

Lingkungan Hidup.

Laporan Nomor 16 Audit Lingkungan Kegiatan PT. Barito Pacific Timber Tbk. Dan PT.

Binajay Rodakarya di Banjarmasin. 2001.

Nasir, Ir. Rana Yusuf dkk. 2010. Panduan Penerapan Perangkat Penilaian Bangunan Hijau

Greenship Veri 1.0.

Nok, Terry Anak. 2008. Elements Identification for The Labeling of Sustainable Building – A

Low Rise Building. Universiti Teknologi Malaysia.

Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 38 Tahun 2012 tentang

Bangunan Gedung Hijau.

Petunjuk Teknis Definisi Operasional Standar Pelayanan Minimal Bidang Cipta Karya

Penyehatan Lingkungan Permukiman. 2010.

Whitelaw, Ken. 2004. ISO 14001 Enviromental Systems Handbook – Second Edition.

Oxford : Elsevier.

Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia 20