bersama menjaga hutan
TRANSCRIPT
W O R L D A G R O F O R E S T R Y C E N T R E
Bersama Menjaga HutanUpaya Mengurangi Emisi dari Deforestasi dan Degradasi di Desa Lubuk Beringin
Ratna Akiefnawati Grace B. Villamor Farid Zulfikar Iman Budisetiawan
Elok Mulyoutami Asep Ayat Meine van Noordwijk
Bersama Menjaga HutanUpaya Mengurangi Emisi dari Deforestasi dan Degradasi di Desa Lubuk Beringin
Ratna AkiefnawatiGrace B. VillamorFarid ZulfikarIman BudisetiawanElok MulyoutamiAsep AyatMeine van Noordwijk
Sitasi: Akiefnawati, R., Villamor, G.B., Zulfikar, F., Budisetiawan, I., Mulyoutami, E., Ayat, A. dan van Noordwijk, M. 2010. Bersama Menjaga Hutan: Upaya Mengurangi Emisi dari Deforestasi dan Degradasi di Desa Lubuk Beringin. World Agroforestry Centre (ICRAF) SEA Regional Office. Bogor, Indonesia. 68p.
ISBN: 978-979-3198-51-4
Publikasi ini diterbitkan melalui dukungan dari organisasi yang terdaftar dalam ucapan terima kasih, dan berkat bantuan finansial dari project ‘Architecture of REALU (Reducing Emissions from All Land Uses)’ yang dilaksanakan oleh ASB Partnership for the Tropical Forest Margins. Pendapat yang dikemukakan didalam adalah pendapat dari penulis dan tidak mencerminkan pandangan dari organisasi-organisasi pendukung. Mengutip sebagian isi buku ini diperbolehkan, dengan menyebutkan sumber dan penerbitnya.
World Agroforestry Centre – Southeast Asia Regional ProgrammeJl. CIFOR, Situ Gede, Sindang Barang, Bogor 16115PO Box 161, Bogor 16001, IndonesiaTel: +62 251 8625415Fax: +62 251 8625416Website: http://worldagroforestry.org/sea
Desain & tata letak: Vidya FitrianFoto: Asep Ayat dan Ratna Akiefnawati
2010
Daftar isi
Daftar singkatan v
Kata pengantar vii
Ucapan terima kasih ix
Ringkasan x
Pendahuluan 1
A. Konteks kebijakan dan hak-hak yang bertentangan 7
B. Hutan Desa dan modal sosial di Lubuk Beringin 13
C. Aturan formal untuk Hutan Desa 17Pengakuan Hutan Desa Lubuk Beringin 20
D. Memahami kepercayaan, ancaman dan insentif 25Koherensi dan keterkaitan 25Solusi yang adil? 28Peran agen luar 29
E. Relevansi terhadap perdebatan internasional REDD 33
Penutup 35
Tentang para penulis 37
Daftar pustaka 41
Lampiran 47
Daftar tabel
Tabel
1. Spesifikasi Hutan Desa dalam Peraturan Pemerintah No 6 tahun 2007 dan Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2008 18
2. Perencanaan, tindakan dan refleksi dari proses fasilitasi pihak luar dalam penerapan hutan desa, menggunakan konsep kaji tindak partisipatif 21
3. Analisis kekuatan dan posisi para pihak di tingkat lokal, kabupaten, provinsi dan nasional, berdasarkan ‘pendapat ahli’ yang terlibat di dalam proses. 26
Daftar singkatan
ASB : Alternative Slash-and-BurnASEAN :AssociationofSoutheastAsianNationsBAPPEDA :BadanPerencanaanPembangunanDaerahBGBD : Belowground BiodiversityDAS :DaerahAliranSungaiFGLG :ForestGovernanceLearningGroupFKD :FasilitatorKonservasiDesaHKM :HutanKemasyarakatanHP :HutanProduksiHPH :HakPengusahaanHutanHTI :HutanTanamanIndustriHTR :HutanTanamanRakyatICDP : Integrated Community Development ProjectICRAF :WorldAgroforestryCentreIFAD :InternationalFundforAgriculturalDevelopmentIFCA :IndonesiaForestClimateAllianceIUPHHK :IzinUsahaPemanfaatanHasilHutanKayuKKI-Warsi :KomunitasKonservasiIndonesia-WarsiLSM :LembagaSwadayaMasyarakatMenhut :MenteriKehutananNAMA : Nationally Approriate Mitigation ActionPERDUS :PeraturanDusunPES : Payment for Environmental ServicesREDD : Reduce Emissions from Deforestation and
DegradationRKT :RencanaKerjaTahunanRUPES : Rewarding Upland Poor for Environmental ServicesSDC :SwissDevelopmentCooperation
SK :SuratKeputusanSRAS : Smallholder Rubber Agroforestry SystemTNKS :TamanNasionalKerinciSeblatUNFCCC :UnitedNationsFrameworkConventiononClimate
ChangeUUD :Undang-undangDasarWWF :WorldWideFundforNature
Kata pengantar
“Kini ko, bumi semakin panas… iyolah betul – apo idak, biasanyo kalo pagi lagi ado kabut turun didusun kami, kalo kini ko tiduk bae harus nak buka baju, kareno paneh nian”…(Apabetulbumisemakinpanas?Ohyabetul,suasanapagididesabiasanyamasihberkabut,tetapisaatinimautidurpunterasapanas)…—SepenggalkeluhanmasyarakatyangtinggaldiDusunLubukBeringin-Bungo,Jambi,merekatelahmerasakanterjadinyaperubahaniklim.
Hutanmerupakansumberdayaalamyangtidakternilai.Didalamnyaterkandungkeanekaragamanhayatisebagaisumberplasmanutfah,sumberhasilhutankayudannon-kayu,pengaturtataair,pencegahbanjirdanerosi,perlindunganalamhayatiuntukkepentinganilmupengetahuan,kebudayaan,rekreasi,danpariwisata.Akantetapi,gangguanterhadapsumberdayahutankerapberlangsung,bahkanintensitasnyasemakinmeningkat.
Sejaktahun1992,masyarakatLubukBeringintelahsepakatuntukmenjagahutanlindungyangberadadiwilayahadministrasinya.Selainkesadaranakanpentingnyahutansebagaihartatakternilai,masyarakatpunmenyadariadanyaperubahaniklimyangditandaiolehudarayangsemakinmemanasyangjugadisebabkankarenahutanmerekayangsemakinmenyempit.Merekasalingbahu-membahumenyiapkanrencanakerjapengelolaandanpenjagaanhutandesasecaramandiridanterpadu.GayungbersambutdenganadanyaPermenhutNo.P.49/Menhut-II/2008tentanghutandesa.MasyarakatLubukBeringindibantuolehbeberapaLSMyangtergabungdalamForumDiskusiMulti-PihakMuaraBungomenyiapkanproseduradministrasiuntukmendapatkanstatushutandesa.Buahmanisyang
merekaperolehadalahSKMenteriKehutananNo.109/Menhut-II/2009tentangpemberianhakkelolahutanlindungmenjadihutandesaLubukBeringin.
MasihadabeberapatantanganyangdihadapimasyarakatLubukBeringindalammenjagahutandesa.Perambahanhutandesayangmasihsajaterusterjadi.PembangunanperkebunansawitdanHTI,pertambanganbesidanbatu-baraolehpihakswastayangmarakterjadidisekitardesatetangga.Namun,denganmemahamiprosesmenjagahutansecarabersamadalamkontekshutandesa,diharapkanagarpenerapan(scale up)pengelolaanhutandesadidaerahlainsepertidi“KampungSangi-Letung”(1254.43ha),“KampungSungaiMengkuang”(177.26ha),“DusunSenamatUlu”(2217.42ha)dapatsegeraterjadi.
Muara Bungo, 2010
Ucapan terima kasih
PenulismengucapkanterimakasihyangsetulusnyakepadasemuakerabatdiKKI-WARSIyangtelahmenyumbangkanide,pikirandantenagaterhadapsubstansitulisaninimeskitidaktermasukdalamjajaranpenulisutama.TerimakasihjugakepadamasyarakatLubukBeringinyangdengankeramah-tamahan,kerjakerasdanupayagotong-royongdalampencapaianhutandesapertamadiIndonesia.TaklupakepadaPemerintahDaerahKabupatenBungoterutamaDinasKehutanandanPerkebunanyangselalumembantudanmendukungkegiatanICRAF.KegiatanICRAFSoutheastAsiadanKKI-WARSIyangmenghasilkantulisaninididanaiolehSwissDevelopmentCooperation(SDC)danInternationalFundforAgriculturalDevelopment(IFAD).
TulisaninimerupakanadaptasidarinaskahyangtelahditerbitkandalamInternationalForestryReviewNo24Tahun2010denganjudul“StewardshipagreementtoReduceEmissionsfromDeforestationandDegradation(REDD):casestudyfromLubukBeringin’sHutanDesa,JambiProvince,Sumatra,Indonesia”.KomentardariRetnoMaryani,PeterMinang,GammaGaludra,Suyanto,LauraGermandanJessFernandezterhadapnaskahawalsangatmembantudalamprosespenyuntingantulisanini.AlihbahasakedalamBahasaIndonesiaolehKatarinaRiswandidanElokMulyoutami.PenyuntingannaskahberbahasaIndonesiaolehSubektiRahayu.
Ringkasan
TumpangtindihantarperaturanpemerintahdenganaturanlokalataspemanfaatandanpelindunganhutanmerupakanancamanterhadapkondisihutandiIndonesia,jasalingkungandanmatapencaharianmasyarakatnya.Resolusikonflikdiperlukanagarupayaperlindunganhutandanpenguranganemisi(REDD)dapatberjalandenganbaik.Regulasi‘Hutan Desa’yangditetapkandalamPeraturanMenteriKehutanan(P.49/Menhut-II/2008)menjelaskanbagaimanamenjembatanipengelolaanhutandenganperikehidupanmasyarakatsekitarhutandalamkerangkakawasanhutanpermanen.LubukBeringin,sebuahdesadiKabupatenBungo,ProvinsiJambi,menjadidesapertamadiIndonesiayangmenerapkanprinsipHutan Desa.Analisaterhadapproses,peran,sertamodalsosialdilakukandalamupayauntukmenjembatanipenerapanHutanDesaolehparapihakditingkatlokal,kabupaten,dannasionalyangbertujuan(1)mengurangibiayatransaksibilamanadiaplikasikansecaraluassebagaibagiandariskemaREDDatauupayamitigasilokalyangtepatsebagaibagianstrateginasional,dan(2)bagaimanaparapihakdapatmengambilbagianuntukber-investasi(co-investment)dalammenjagahutanataskepentinganlokal,nasionaldanglobal.
Katakunci:kajitindak,masyarakatpengelolahutan,hutandesa,REDD+
Pendahuluan
PenguranganEmisidariDeforestasidanDegradasiatauREDDmerupakansuatutujuanbersamayangmemuatkriteriatertentuyangtelahdisepakatidandicapaimelaluiberbagaicara.DalamdiskusiREDD,topikyangpalinghangatdiperdebatkansekaligusmenjadifokusperhatianadalahpadainsentiffinansial(Angelsenet al.2009,Stern2008,VerchotdanPetkova2009).Namundemikian,harapanakanadanyakeuntunganfinansialinitelahmemunculkanbanyakkepentinganditiaplapisankebijakandanpemerintahanyangterlibat,terkadangmenimbulkankonfliksertaberbagaitingkatan‘posisitawar’.Ketidakjelasanhakparapihakatauadanyakonflikperspektifparapihakyangberakibatpada‘deforestasi’,‘degradasi’sertaperseteruandalamperolehandanaREDD,semakinmemperburukpermasalahanyangterjadi.Upayapenyelesaiankonflikdankejelasanstatushakparapihakakanmenurunkanbiayatransaksiperubahanpenggunaanlahandantrajektoriemisilansekaphinggaketarafyangpalingrendah.HalinilahyangkemudianmenjadibagianpentingdalamstrategiREDDnasional.EfisiensidankeberadilanmerupakanduaprinsipyangperluditerapkandalamREDD(Suyantoet al.2009).Efisiendifokuskanpadakondisiyangbenar-benarmengalamiancamandanmenciptakanberbagaitingkatanposisitawar,danuntukmenghadapiancamanjangkapanjangperluadapeningkatan‘kepercayaan’atau‘trust’.Prinsipefisiensimengarahpadaalirandanaataumodal,sementaraprinsip‘keberadilan’atau‘fairness’lebihkepadainvestasiaset,keterkaitanantaramodalsosial,sumberdayamanusia,sumberdayaalamdanmodaldana(finansial).
REDDkerapdipandangsebagaibentukyangserupadengan(atauberkaitaneratdengan)ImbalJasaLingkungan(PES).vanNoordwijkdanLeimona(2010)membedakantigaparadigmadalamPES:(1)komoditisasijasalingkungan(misalnyamelaluiskemakarbondanpasarkredit,menggunakanprinsip‘adabarangadadana’),(2)kompensasiataspeluangyanghilang(skipped)(misalnyaimbalanataspemeliharaanhutandiKostaRikadenganprasyaratyanglemah)dan(3)investasibersamadalampenatagunaan/stewardship(misalnyainvestasilintasmodal,pembagianrisikodantanggungjawabbersama).
2 Bersama Menjaga Hutan
Duaparadigmapertamamemerlukankejelasanhakmilik(property right)padaawalprosesnya,danlegalitasdariaktivitas-aktivitasyangdapatmengancamjasalingkungan,sertapenguatanhukumyangmengaturstandarminimumperilaku.Paradigmaketigamenjadilayakbilamanaprakondisipadaparadigmapertamadankeduatidakterpenuhi.vanNoordwijkdanLeimona(2010)menyatakanbahwapeluanguntukuruninvestasidalammenjagahutandapatlebihditerapkansecaraluasdaripadaduaparadigmalainnya.SebuahanalisishistoriskonsepPES(Gomez-Baggethunet al.2010)mengarahpadakesimpulanserupa.HalinisejalandenganpendapatGermandanKeeler(2010)mengenaiinstitusihibrid(gabungandariunsurformaldaninformal)yangmembangunketerlibatanyanglebihproduktifdalampengelolaansumberdayaalamditingkatlahandanbentanglahan.
UpayaresolusikonflikyangtertuangdalambentukhutandesadanmerupakanskemaREDDyangmurahnamuntepatsasaranmerupakankajianutamatulisanini.Indonesiatidakhanyamemimpindalamhalemisikarbonnamunjugamenjadipionirdalamkomitmenaksimitigasitepatsecaranasional(Nationally Approriate Mitigation Action/NAMA)sebagaidasaruntukmembangunkepercayaanglobaldanmencapaikerjasamainternasionaldalammengelolaperubahaniklim.PenetapanhutandesadifasilitasiolehadanyaekspektasimanfaatREDDdapatdialirkanolehpemerintahyangmemilikihakuntukmembangunkesepakatan.SebelumisuREDDmulaiberkembang,ketertarikanuntukmembentukkesepakatansepertiinisangatlahkecil.
TulisaninidiawalidenganuraianmengenaiaturandanmasalahyangtimbulatasperencanaandanpengawasanhutandiIndonesia(bagianA),dilanjutkandenganulasantentangDesaLubukBeringin(bagianB).KesepakatanyangmenjembatanikepentingandesadenganotoritashutannasionaldalambentukHutanDesasertaprosesyangharusdilaluiuntukmendapatkanhakHutanDesadibahaspadabagianC.PadabagianD,HutanDesadiLubukBeringindibahasdalamkontekskepercayaan,ancamandaninsentif,misalnyahal-halapasajayangmenentukanLubukBeringinmenjadipeloporhutandesa?Apakahmungkinditerapkandiwilayahlain(scale up)?danpadabagianEdiuraikanbeberapapertimbanganrelevansiskemahutandesadenganskemaREDDglobal.
3Bersama Menjaga Hutan
Skem
a re
pres
enta
si h
ubun
gan
salin
g si
lang
hut
an d
esa
di ti
ngka
t dae
rah
(kab
upat
en),
prov
insi
, neg
ara
dan
rela
si g
loba
l yan
g di
paha
mi
seca
ra fo
rmal
(seg
itiga
ata
s m
emua
t per
atur
an, h
ak p
ara
piha
k da
n pe
renc
anaa
n) d
an y
ang
tidak
form
al (s
egiti
ga b
awah
: kep
erca
yaan
, an
cam
an d
an in
sent
if).
(Cat
atan
: hur
uf A
sam
pai E
mer
upak
an b
agia
n-ba
gian
dar
i mak
alah
ini).
Emis
i kar
bon
tere
ncan
a da
n tid
ak d
irenc
anak
an, E
mis
i kar
bon
terk
ontr
ol d
an ti
dak
terk
ontr
olRE
DD
Pera
tura
n-pe
ratu
ran,
Hak
-hak
, Per
enca
naan
, Pen
gaw
asan
Nas
iona
l
Mas
yara
kat
duni
a
A
B
C
D
E
Lub
uk
Ber
ing
inPe
rbat
asan
Tam
anN
asio
nal
Bio
ta H
uta
n
Saw
ahA
grof
ores
tKa
ret
HP
H, H
TI,
Perk
ebu
nan
saw
it
Kep
erca
yaan
,an
cam
an &
inse
ntif
Lem
bag
aK
on
serv
asi
Kab
upat
enM
uara
Bun
go
Prov
insi
Jam
bi
DA
SH
utan
Lin
dung
Pend
uduk
desa
A. Konteks kebijakan dan hak-hak yang bertentangan
DiIndonesia,sebagaimanadinegaralain,pemanfaatandanpengelolaansumberdayaalamdikelolanegarauntukkepentinganrakyat,sebagaimanatercantumdalamUndang-UndangDasar(UUD)1945.Namun,implementasipemanfaatansumberdayaalamberbedadanbervariasidariwaktukewaktu(FaydanMichon2005).Dasarsejarahatasklaimlahanyangdiyakinipemerintahberbedadenganyangdipahamiolehmasyarakatlokal,yaitumelaluiperaturanlokalyangmerupakanwarisanpemerintahkolonialBelanda(GaludradanSirait2009).
ProvinsiJambi(Sumatera)diambilalihdaripenguasaankolonialtahun1908,padasaatitusungaimerupakansaranatransportasiutamadansebagaipintumasukkelahanpertanianyangberadadidaerahtepiansungai.Kawasandatarantinggipegunungan(yangkemudianmenjadiTamanNasionalKerinciSeblat,BukitTigapuluhdanBukitDuabelas)dankawasanrawagambut/mangrovedijadikankawasanhutanlindung.Sisakawasanhutandidataranrendahyangbelumdijamaholehmanusiapadazamankolonial,dijadikankawasancagaralam.Sekitartahun1960an,masasetelahIndonesiamerdeka,kegiatanpembangunanjalandilakukandanhutandikonversimenjadikawasanHakPengusahaanHutan(HPH).
Padaawal1990,TamanNasionalKerinciSeblat(TNKS)yangmerupakantamannasionalterluasdiSumatera,menjaditargetlokasiProgramKonservasidanPembangunanTerpadu(ICDP–Integrated Community Development Project)1.Dalamevaluasiprogramdinyatakanbahwahinggaprograminiberakhirpadatahun2002,tujuanprogramICDPtidaktercapai.HelmidanYonariza(2002)mencobamembandingkanpembangunandidesayangterlibatdidalamprogramdengandesayangtidakterlibat.StuditersebutmeyimpulkanbahwaICDPberhasilmencapaitujuankesadarankonservasitetapigagalmenyelaraskan
1 ProyekyangdisponsoriolehWorldBank.
8 Bersama Menjaga Hutan
lajupembangunanmelaluipengembanganalternatifpenghidupanmasyarakat.Ironisnya,tidaksepertinamaprogramnyayaitu‘terpadu’atau‘integrated’,kegagalanICDPdisebabkankurangnyaintegrasiantarapihakterkait,yaitutidakadanyadukunganterhadapwargayangtelahmelindungitamannasionalketikaberhadapandenganperambahhutandariluar.Selainitu,danakonservasitidakdimanfaatkansecarabenardanefisien,sertadistribusidanayangtidakmeratasehinggamenimbulkankecemburuansosialdimasyarakat.KegagalanICDPinijugadisebabkankarenaimplementasiICDPdilapanganyangseharusnyatidakmenutupupayaintegrasiantarakonservasidanpembangunan(Pfundtet al.2008).Dalamupayamembangunrekonsiliasiyangefektif,perluadaperanyangjelasditingkatlokal,nasionaldanglobal.
Sebelumtahun1998,pendekatanberbasishakcukupsulitditerapkankarenabelumadadasaruniversalyangdapatditerimadandijadikantitikacuan(referensi).Namun,kesepakatanjenissumberdayayangdapatdimanfaatkandanmekanismebagihasilseharusnyatetapdapatdinegosiasikan.DiSumatera,perubahansecarasubstantifterhadapkepastianlahanmemberikandampakpositifuntukperikehidupanmasyarakatdanjasalingkungan,meskipunhak-hakparapihakperludiperjelasdemimembentukkesepakatanbersama(Kusterset al. 2007,Suyantoet al.2005).
Perubahaniklimpolitiktahun1998telahmengubahtatananditingkatlokalmeskitidaksecaralangsungberpengaruhpadaperananaktordanparapihakterkait.Undang-UndangKehutananNo.41tahun1999mencakupsejumlahmekanisme,termasukhutanhak,hutanadat,hutankemasyarakatanatauHKMdanhutandesa.Mekanismeinidapatditerapkanpadakawasanhutanberstatushutanlindungdankawasanhutanbekastebanganatauarealyangmengalamidegradasiakibatekspansipembangunanperkebunan(termasukhutantanamanrakyatatauHTR).Namundemikian,perluadaupayamenyelaraskantatakelolainstansikehutananditingkatkabupaten,provinsidannasionaldalampelaksanaanprogramdanmenentukanlegalitasketerlibatanparapihak.Hinggaundang-undangkesepakatanterbentuk,belumadaarealhutanyangsecaraformalditetapkansebagaihutandesakecualiLubukBeringin.
9Bersama Menjaga Hutan
Undang-UndangKehutanantahun1999dipengaruhiolehkonsepdesentralisasiyangmunculpadaperiodereformasipolitiktahun1998.Padatahun2002,sektorkehutanandengancepatberalihkembalikekonsep‘pemusatan’atau‘resentralisasi’.MenurutDjogodanSyaf(2003),“desentralisasikewenanganpengelolaansumberdayahutanternyatatidakmembuatpemerintahlokalterbukaterhadappemerintahpusatmaupunkepadamasyarakatlokal.Tanpaprosespelimpahanwewenangataumekanismepengawasanyangmemadai,desentralisasikewenanganmembentukperilakuoportunisyangbertentangandenganprinsippengembangantatakelolapemerintahlokalyangbaik.Delegasikekuasaaninijustrumembuatkekuatanterpusatpadaperusahaanswasta(private sector).
Keprihatinaninternasionalterhadapkondisihutanhujantropis,keragamanhayati,emisigasrumahkacadanperubahaniklim,terfokuspadaisutatakelolapemerintahandanpengendalianpembalakanliar.Keterlibatanlangsungmasyarakatlokalmerupakanbagianpalingpentingdalamsetiapsolusiyangditawarkan.DiskusiREDDmenjelangKonferensike13UNFCCCparapihakdiBalitahun2007menegaskanpentingnyamenyurutkankonfliktatabatashutandanpelibatanmasyarakatlokaldalampengelolaanhutan(IFCA2007,vanNoordwijket al.2008).ProvinsiJambisangatinginmenjadipelopordalamprogramREDD,danhalinididukungolehpemerintahditingkatprovinsidenganinisiatifbarutentangtata-kelolahutanlokal.
B. Hutan Desa dan modal sosial di Lubuk Beringin
LubukBeringinmerupakanbagiandarikawasanperbukitanRantauPandan,denganluasantotal2.800ha(84%wilayahnyaadalahkawasanhutanlindung),merupakansalahsatudesadiKecamatanBathinIIIUlu,KabupatenBungo,ProvinsiJambi.Desainidikategorikansebagaidesamiskindengantingkatpendapatandibawahrata-rata.Sumberpendapatantunaiharianberasaldarikaret,pendapatanmusimandiperolehdariduriandanbuah-buahanlainnyayangditanamdikebunkaretcampur,dengansumberpenghidupanutamalainnyaadalahpadisawah.Didalamkebuncampuriniterdapatjugahasilsubsistendaritanamanbuah-buahandanobat-obatan.UntukmeningkatkankehidupanmasyarakatLubukBeringin,intensifikasikebunkaretperludilakukan.Meskisecarateknisdinilailayak,namunupayainiperlusumberkredityangmemadai,yangsaatinibelumtersediaditingkatlokal(Joshiet al.2003,Williamset al.2001).
Tahun1997,DesaLubukBeringinmenjadibagianprogramICDP-TNKSyangbertujuanmembangunkesepakatandesauntukmelestarikanlingkunganhidup.Kesepakatantersebuttermasukmenjagakawasanhutan;tidakmembukalahanyangmemilikikemiringanlebihdari80derajat,danmelakukanpenanamanbambuditepisungaiuntukmelindungierositebingdantanahlongsor.
LubukBeringinmerupakanbagiandarikawasanperbukitanRantauPandan.PaskaimplementasiICDP,ProgramImbalJasaLingkunganbagimasyarakatmiskindidatarantinggiatauRewarding Upland Poor for Environmental Services(RUPES)2,yangmerupakansalahsatuprogramdiICRAFSoutheastAsiadiBogor(WorldAgroforestryCentre),mengeksplorasiimbaljasalingkungandiKabupatenBungo.MasyarakatLubukBeringin,denganinisiatiflokalnya,telahmembangunmodalsosialsebagaiwarisandarimasaICDP.Desainimemilikisistemagroforestkaretsebagaibagiandarihutanyangmelindungidaerahaliransungai/DAS(hutanlindung).Permasalahanutamadidesaini
2RUPESadalahprogramICRAFyangdidanaiInternationalFundforAgriculturalDevelopment(IFAD).
14 Bersama Menjaga Hutan
adalahketidakjelasankepemilikanlahandantekananterhadaphutantersebutyangberasaldarimasyarakatdiluardesa.RUPEStelahberhasilmendukungpengelolaanhutanberbasismasyarakat(HKM)didaerahlaindiSumatera.PendekatanyangsamadicobaditerapkandiLubukBeringin.Namun,ditingkatpemerintahpusat,kelemahanpadasistemHKMadalahkurangnyapengawasan.Halinidisebabkankarenahubungankelompokmasyarakatdenganpemerintahbelumjelas.
KegiatanRUPESdiKabupatenBungomemfokuspadakeragamanhayatidihutankaretataumanajemenagroforestkaret(Kuncoroet al. 2006).Masyarakatcukupmenyadariadanyabeberapapermasalahanyangtimbulpaskaprosesintensifikasikebunkaret.Meskihasilkaretmeningkat,namunhasillaindariagroforestkaretsertajasalingkunganlainnyajustrusemakinmenurun.Masyarakatmemahamipentingnyamelindungisistemagroforestkaretyangmerekamiliki.Selainsebagaihabitatfloradanfauna,agroforestkaretjugamemilikinilaiperlindunganDAS.Saatitu,masyarakatLubukBeringinbelummemilikilistrik,hinggamunculideuntukmemanfaatkansungaisebagaipembangkittenagalistrik.ProgramRUPESmendukungidetersebutdanmenjadikannyasebagaiimbaljasalingkungandanmeningkatkaninsentifmasyarakatdalammelindungiDAS.SetelahmelihatkemampuanmasyarakatLubukBeringindalammengeloladesanya,pemerintahlokalikutmendukung.PenghargaanKalpatarupundiberikankepadadesainisebagaiperingkatkeduaataurunner up ditahun2006,dansebagaiperingkatpertamaditahun2007.Nominasiinimeningkatkanpotensidesaini,sertamemperkuatkomitmenmasyarakatnyadalammenjembataniupayakonservasidenganpeningkatanperikehidupanmasyarakat.
KomitmenmasyarakatLubukBeringinmenjagahutanlindungRantauBayur,didorongolehsemangatkeyakinanbahwahutantelahmenyediakansungaiyangdigunakanuntukmembangkitkanlistrikdesa,mengairisawahdanuntukairminum.Upayapengelolaanairdanpemanfaatanhutanuntukmengambilhasilkayudannonkayudiaturdalam‘PeraturanDusun’(PERDUS).Laranganpembukaanhutandicanangkandandikampanyekanmelaluikegiatankeagamaan.Ancamanterhadaphutanjustruberasaldaridesasekitaryangmemilikikesepakatandenganpihakswastadalampengembangankelapasawitdanpelaksanaanprogramtransmigrasilokaluntukmeningkatkanpopulasimereka.
C. Aturan formal untuk Hutan Desa
PeraturanPemerintahNo.6tahun2007danPeraturanPemerintahNo.3tahun2008mengaturpengelolaanhutanyangdidasarkanpadapemberdayaanmasyarakat,pengembangankapasitaslokaldanpemberianakses,dalamrangkameningkatkankesejahteraanrakyatyangtinggaldisekitarhutan.Dalamperaturantersebutdijelaskanbahwakonsephutandesaberbedadengankonseppengelolaanhutanberbasismasyarakat(hutankemasyarakatan/HKM).
Wilayahhutandesasebagaibagiankawasanhutannasionaldikelolamasyarakatdesamelaluiorganisasidesasetempatyangmerencanakan,mengatur,danmengalokasikansumberdayahutan.Pengelolaannyatidakhanyaterfokuspadapemanfaatansumberdayahutan,namunjugameliputitanggungjawabuntukmelestarikanfungsipendukungkehidupanhutan.ProsedurpenetapanhaksetiapdesadiIndonesiamelibatkanpersetujuanditingkatkabupaten,provinsidantingkatnasional(Gambar1).PenetapanhutandesasecaraoperasionaltercantumdalamSuratKeputusanMenteriKehutananNo.P.49/Menhut-II/2008,25Agustus2008.
Daerahyangdapatditetapkansebagaihutandesasecaraadministratifmerupakanbagiandaridesa,meliputihutanlindungDASdanhutanproduksi(selamatidakadahakkonsesi).Hakhutandesadapatdimilikidalamkurun35tahundandapatdiperpanjanguntuk35tahunmendatangbilamanarencanakerjatahunandisetujui.Informasirincitentanghakdankewajiban,rencanakerjadantugas-tugaslaindalamskemahutandesadisajikanpadaTabel1.
18 Bersama Menjaga Hutan
Lokasi tujuan
Penetapan kawasan “Hutan Desa”oleh Menteri Kehutanan
Verifikasi:Kementerian Kehutanan danDinas Kehutanan Provinsi
Pemerintah kabupaten:- Syarat administrasi- Surat permohonan kepada Menteri
Tingkat desaUsulan ke Bupati
- Peta administrasi dan batas-batas desa + deskripsi kawasan Hutan Desa- Profil desa & lembaga lokal
Fasilitas informal 1: tingkat keahlian desa, lembaga, kapasitas manajemen, lembaga pengawasan
Perjanjian Manajemen
Keputusan Gubernur:hak untuk mengelolakawasan Hutan Desa
Suratrekomendasidari bupati
Permohonan tingkat desa kepada gubernurmelalui bupati untuk hak pengelolaan
Penetapan
Usulan
Rencana Kerja Tahunan (RKT)
Desa:Pembentukan LembagaPengelola Hutan Desa
Mas
yara
kat
– d
esa
–
kab
upat
en
– p
rovi
nsi
– p
usat
Fasilitas informal 2:proses dukunganlintas instansi &
pemangkukepentingan
yang lain
Tabel 1. Spesifikasi Hutan Desa dalam Peraturan Pemerintah No 6 tahun 2007 dan Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2008
Hak dan kewajiban
Hak pengelolaan kepada kepala desa meliputi:
• Pada zona lindung: Pemanfaatan jasa lingkungan yang disediakan oleh dan untuk sumber daya hutan non kayu
• Pada zona produksi: Pemanfaatan jasa lingkungan dan hasil hutan bukan kayu serta pemanfaatan kayu yang sesuai dengan IUPHHK
Kewajiban-kewajiban:
• Menandai perbatasan wilayah kerja
• Menyerahkan rencana kerja tahunan
• Melindungi hutan yang ada dari rambahan pihak luar
• Mengatur dan mengelola usaha pemanfaatan sumber daya hutan
• Membayar biaya pemanfaatan hutan dan memberikan kontribusi untuk dana reboisasi (dalam kasus pembalakan) sesuai dengan aturan hukum
Gambar 1. Skema usulan penetapan wilayah, hak pengelolaan dan rencana pengelolaan tahunan untuk hutan desa.
19Bersama Menjaga Hutan
Rencana kerja Laporan kemajuan kegiatan hutan desa sekali dalam setahun oleh pemilik hak, yang meliputi:
• Rencana kerja dan realisasi kegiatan secara periodik:
- Menandai perbatasan wilayah kerja
- Penanaman
- Pengolahan
- Perolehan keuntungan
- Perlindungan
• Kendala dalam pelaksanaannya:
- Teknis
- Administratif
• Rencana masa depan
Pedoman dan pengawasan
• Bimbingan dan pengawasan oleh menteri kehutanan, gubernur, bupati (atau walikota jika di daerah perkotaan)
• Dukungan Pemerintah Pusat melalui instansi kehutanan provinsi meliputi:
- Pendidikan dan pelatihan pengelolaan hutan
- Meningkatkan kemampuan manajemen lokal
- Pedoman penyusunan rencana kerja hutan desa
- Bimbingan teknis pengelolaan hutan
- Informasi pasar dan akses terhadap modal
- Pengembangan kapasitas usaha
Pemutusan hak Hak dapat dihentikan berdasarkan hasil evaluasi bersama oleh otoritas hutan dan badan pengelola hutan desa. Hak dihentikan jika:
• Periode 35 tahun berakhir
• Gagal mencapai tujuan yang telah disepakati
• Pemegang hak memutuskan untuk menarik status hutan desa
20 Bersama Menjaga Hutan
PermohonanhutandesaLubukBeringindidukungolehKKI-WARSIyangterlibatdalamproyekICDPtahun1992besertabeberapapenelitikeragamanhayatidariICRAFyangberkiprahsejaktahun1998bersamaprogrampengembanganagroforestkaret,sertakegiatanRUPESPhase1(Rewarding Upland Poor for Environmental Services).DukunganpemerintahKabupatenBungo,melaluiForumDiskusiMulti-stakeholder/KelompokBelajarPemerintahanHutan(FGLG)turutmembantuprosespencananganhutandesa.Anggotaforumini,institusidanindividuyangbekerjadiberbagaiinstansi,bertanggungjawabmerumuskanvisipembangunanKabupatenBungotanpaadanyakepentingan,politikdanagendakelompokatauinstitusitersebut.
Pengakuan Hutan Desa Lubuk BeringinProsespencananganhutandesadiLubukBeringinberawaldarikegiatanrapatDirektoratJenderalRehabilitasiLahandanPerhutanSosial(RLPS)denganperwakilandesadiBungodanmenegaskanperaturanNo.P.49/Menhut-II/2008mengenaihutandesapadatanggal20November2008.RapatinidilakukandikantorBappedaBungo.PerwakilandesasecararesmimengajukanusulmengelolaDAShutanlindung(dikenalsebagaiHutanBukitPanjang-RantauBayur)dalambatas-batasadministrasidesamereka.
KKI-WARSImembantudalampersiapanpersyaratanadministrasi,sepertipetadaninventarisasisumberdayaalamdalambatasdesaadministratif.Proposalpermohonandiselesaikandalamwaktuempatbulan.SuratpermohonanresmidariDesakepadaBupatidilampirkanbersamadenganproposalpermohonan.
PadaawalJanuari2009,timverifikasiKementerianKehutananmengunjungiLubukBeringinuntukmelakukanstudikelayakan.Tanggal30Maret2009,dalamupacarayangdihadiri2000orang,MenteriKehutananresmimenganugerahihakmengelolahutandesauntukLubukBeringin.DesainimerupakandesapertamadiIndonesiayangmemperolehhaktersebut.BupatiBungomenerimaSuratKeputusanMenteriatasnamadesa.KantorkehutanandanperkebunandanditunjukuntukmembimbingDesaLubukBeringindalammelaksanakanrencanakerjahutandesa.Masyarakatdesabertanggungjawabuntukmelaporkankegiatanpenebanganliardikawasantersebutkepadapihakberwenangyangrelevan.
21Bersama Menjaga Hutan
Prosesinisiasi,mengelolahutan,danperolehanhakhutandesamerupakansuaturangkaiandariproseskajitindak(Bargal2006)dalamartibahwapihakluar(dalamhalinipenelitidanpendampingmasyarakatyangberkiprahdidesa)secaraaktifterlibatbersamadenganmasyarakatdanmampumemanfaatkansetiapkesempatanpositifyangmunculselamaprosesberlangsung.Parapenelitidanpendampingmasyarakatdengandidukungolehaktivitasmasyarakatlokalmenerapkanpendekatanbertahapdenganfaserefleksiyangmenggantikanfaseaksidanpembelajaran(Tabel2).
Tabel 2. Perencanaan, tindakan dan refleksi dari proses fasilitasi pihak luar dalam penerapan hutan desa, menggunakan konsep kaji tindak partisipatif
Perencanaan 1:
• Diskusi pemimpin dan masyarakat desa
• Membentuk komite pengelola hutan desa
• Melengkapi persyaratan usulan hutan desa bersama fasilitator
• Diskusi tata batas hutan dengan para pemimpin desa tetangga
Kegiatan 1:
• Lembaga lokal dengan nama Ndendang Buluh Sako Batang Buat dibentuk dengan M. Mukhlis sebagai pemimpinnya
• Proposal pengajuan pengelolaan dan penentuan wilayah hutan desa dikirim ke Bupati Bungo, dibantu oleh KKI-WARSI
Refleksi 1:
• Bupati menyetujui usulan masyarakat Lubuk Beringin. Verifikasi dilakukan Dinas Kehutanan dan Perkebunan. Masyarakat secara aktif membantu Dinas Kehutanan dan Perkebunan untuk melengkapi persyaratan
• Desa tetangga membantu menandai batas desa
Perencanaan 2:
• Lembaga lokal menyusun rencana kerja hutan desa
Kegiatan 2:
• Verifikasi Kementrian Kehutanan
• Konfirmasi wilayah kerja untuk hutan desa
Refleksi 2:
• Bupati Bungo menerima hak pemanfaatan hutan desa dari Kementrian Kehutanan
• Bupati Bungo memberi tanggung jawab kepada lembaga lokal untuk menjaga, memanfaatkan dan mengelola hutan desa
22 Bersama Menjaga Hutan
Perencanaan 3:
• Pengelolaan angrek, madu, dan hasil hutan non kayu
• Meningkatkan pengelolaan karet dalam skema hutan desa untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap hutan
• Penanaman jenis pohon lokal untuk meningkatkan keragaman hayati
• Mengajukan program pembangunan desa untuk mendapatkan program bantuan pemerintah
• Menentukan batas areal hutan desa dibantu oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kegiatan 3:
• Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan secara aktif dan positif menanggapi rencana kerja
• Penanaman karet di daerah pertanian desa (sejauh ini 10 hektar)
Refleksi 3:
• Masyarakat terus menginformasikan status dan pada saat yang sama menginformasikan desa tetangga sanksi-sanksi jika mereka menebang pohon di area hutan desa
• Berbagi pengalaman dengan masyarakat luar desa
• Menerima penghargaan dari Menteri Kehutanan sebagai desa konservasi
D. Memahami kepercayaan, ancaman dan insentif
Koherensi dan keterkaitanApakahfaktordarikondisiatausejarahdesayangmenentukanLubukBeringindapatmenjadipeloporadanyahutandesa,yangmembentukkesepakatanantarapenguasahutandenganmasyarakatdesa?
InteraksimasyarakatLubukBeringindenganKKI-WARSIdalamprogramICDP-TNKSberlangsunglebihdarisatudekade.MeskipunprogramICDPdianggapgagal,namunhutandesadiLubukBeringindapatdisebutsebagaisalahsatuhasildariprosesprogramtersebut.MeskipunSuparman(1999)menyatakanbahwapemberdayaandalamprogramICDPhanyamencapaielitdesa,namunprosesdiskusiyangmelibatkansemuawargadesadiLubukBeringinmenjadibuktiadanyapemberdayaanmasyarakat.Karenaadanyaketerbatasanwaktu,programICDPtersebutmemangbelumsesuaiharapan,namundemikiangagaldantidaknyasuatuprogramtidakdapatditentukanterlaludini.
ProgramRUPESyangmengusungisukeragamanhayatidanimbaljasalingkunganjugamenggunakanpendekatanpartisipatif,kolaboratifdanpembelajaranbersama.Programiniberjalandenganasumsidasarbahwapengelolaansumberdayayangefektif,termasukjugaperlindungankeragamanhayati,dapatterbentukbilamanaadasinergiantarasumberdayamanusia,modalalamdansosial(vanNoordwijket al.2004).Modalsosialdikembangkanmelaluiprosespembelajaraninteraktifdimanaterdapatdialogparapihakterkaituntukberbagipengalaman,mengidentifikasimasalahdanmencarisolusi.Masyarakatdianggapsebagaikolaboratoryangberperanmenentukanprioritaspembangunan,sementarapihakluarmembantudalamaktualisasiprogramkonservasidanpembangunan.HalinisejalandenganhipotesisOstrom(1990)dimanakemampuanmengaturdiri(selforganization)masyarakatLubukBeringinterbentukkarenabeberapaprinsipberikut:1)tatabatashamparandesaberdasarkanfaktahistorisyangada,dan2)partisipasimasyarakatdalammenyusundanmenggubahaturanlokal.
26 Bersama Menjaga Hutan
Tabe
l 3.
Ana
lisis
kek
uata
n da
n po
sisi
par
a pi
hak
di ti
ngka
t lok
al, k
abup
aten
, pro
vins
i dan
nas
iona
l, be
rdas
arka
n ‘p
enda
pat
ahli’
yang
terli
bat d
i dal
am p
rose
s.
Keun
tung
an
bers
ihKe
kuat
anTe
rbuk
a?Pe
ngar
uh k
eput
usan
deng
an
RED
Dta
npa
RED
DTi
dak
berk
omen
tar
Ting
kat
Para
Pih
akta
npa
RED
D
Nat
iona
lKe
men
teria
n Ke
huta
nan
– su
plai
indu
stri
kert
as
-15
0-5
-50
0
Kem
ente
rian
Kehu
tana
n –
Hut
an K
emas
yara
kata
n 1
2.5
12.
52.
52.
52.
5
Kem
ente
rian
Kehu
tana
n –
pem
erha
ti RE
DD
13
13
3
Prov
insi
Pem
erin
tah
Prov
insi
–
supl
ai in
dust
ri ke
rtas
-12
0-2
-20
0
Pem
erin
tah
Prov
insi
–
pem
erha
ti D
AS
11
11
11
1
Pem
erin
tah
Prov
insi
–
Pem
erha
ti RE
DD
1
11
1
1
Kabu
pate
nBu
pati
15
10
00
0
Uni
t Pen
egak
an H
ukum
Ke
huta
nan
Kabu
pate
n1
21
11
11
Peng
umpu
lan
pung
utan
pe
man
faat
an h
utan
22
44
44
4
Kew
enan
gan
Tam
an
Nas
iona
l1
21
22
22
27Bersama Menjaga Hutan
Keun
tung
an
bers
ihKe
kuat
anTe
rbuk
a?Pe
ngar
uh k
eput
usan
deng
an
RED
Dta
npa
RED
DTi
dak
berk
omen
tar
Ting
kat
Para
Pih
akta
npa
RED
D
Des
aKe
pem
impi
nan
Des
a2
21
33
33
Peta
ni y
ang
tela
h m
elak
ukan
inte
nsifi
kasi
02
10
00
0
Pene
bang
liar
loka
l-2
10
-2-2
00
Wan
ita d
an a
nak-
anak
11
11
11
1
PLTA
ope
rato
r lok
al d
an
rum
ah ta
ngga
yan
g be
rpar
tisip
asi
11
10.
50.
50.
50.
5
Exte
rnal
NG
O P
rovi
nsi
12
14
44
4
Pusa
t pen
eliti
an
inte
rnas
iona
l2
11
22
22
Tota
lJu
mla
h pa
da s
kala
N
asio
nal
0.5
-2.5
5.5
2.5
Jum
lah
pada
ska
la P
rovi
nsi
0-1
21
Jum
lah
pada
ska
la
Kabu
pate
n5
55
5
Jum
lah
pada
ska
la d
esa
2.5
2.5
4.5
4.5
Para
pih
ak lu
ar8
88
8
Cata
tan:
Nila
i kes
elur
uhan
pad
a se
tiap
leve
l di u
kur d
enga
n da
n ta
npa
peng
hara
pan
terh
adap
man
faat
RED
D
28 Bersama Menjaga Hutan
Solusi yang adil?Darihasilanalisismanfaatpenetapanhutandesasebagaimanayangdiperolehkabupaten,provinsidanpemerintahpusat,terlihatbahwakonflikmerupakanfaktorpenghambatimplementasimekanismeREDDdiIndonesiasecarakeseluruhandanjugadiProvinsiJambi.REDDtidakdirefleksikandalamkeputusanpemerintahsecaraformal,karenadianggapdapatmemberikankesanadanyatekananeksternal.Halinitersiratdalamdiskusiinformaldenganbeberapapihakdariinstansipemerintahyangterkaitdalampencananganhutandesa.Dalamupayaperlindunganhutan,tidakdiperkenankanadabiayasewauntukekstraksi.Akantetapi,upayaperlindunganhutandanDASdapatmengurashabisdanakabupaten.Untukmengatasihaltersebut,sebaiknyaperludiimbangidenganpendapatandanayangteratur/regular,dengandemikianupayauntukmengurangiresikolongsoryangdapatmengganggupembangunanjalanataudapatmenimbulkankorbanjiwatetapdapatdilakukan.Ditetapkannyasuratkeputusan(SK)hutandesaolehMenteriKehutanansesaatsebelumPemilu,dianggapolehmasyarakatsebagaistrategiuntukmembuktikanbahwaselamainipemerintahtelahmemperhatikanbahwamanfaathutanmemangseharusnyadibagisecaraluaspadasemuapihakyangmengelolanya.
Kelompokbelajartatakelolahutan(FGLG)Bungoberfungsisebagaiwadahdiskusiterbukabagiparaaktivisreformasitata-kelolahutan.Foruminibersifatinformaldantopikdiskusitergantungpadainisiatifdarianggota.Paraanggotaforumtidakmewakililembaga-lembagamereka,sehinggapertemuanmemberikanruangyangamanuntukbelajar.
Tabel3menyajikananalisisrelevansiperdebatanREDDdalamterbentuknyakesepakatanhutandesa.Kemufakatanparapihakdalamhalhutandesadiambildaridiskusidenganberbagaipemangkukepentinganditingkatlokal,kabupaten,nasionaldanprovinsi.Pemahamandankomitmenparapihaktentangkesepakatanhutandesadisintesiskandengannilaipositif,netralataunegatif.Nilaipositif(1sampai5)menunjukkankekuatanpihakdalammemfasilitasiproseskesepakatanhutandesa,sebaliknyanilainegatif(-1sampai-5)menunjukkankekuatantidakmenyetujui.Denganadanyaprosespersetujuanyangberlapis-lapis,danjugakepentinganmasing-masinglapisanpemerintahyangberbedadansalingtumpangtindih,sebelum
29Bersama Menjaga Hutan
kesepakatanterjadi,nilainyanetral(samadengannol).Didalamtabel,situasidenganatautanpaimplementasiREDDdianalisis.Dengan(atausebelum)adaharapanakanREDD,dilevelnasionaldanprovinsiadakecenderunganuntuktidakmenyetujuihutandesa.Kelompokiniberpendapatbahwakesepakatanhutandesadapatmenghalangiaksesindustrikehutananterhadaphutan.Sebaiknya,REDDmemperhatikankeseimbanganantaratingkatpusatdanprovinsi,dimanaharapanakanadanyabenefitbetul-betuldisuarakan.Halyangmenarik,dalamanalisisini,meskiberoposisi,namunbeberapakelompokbesarditingkatnasionaldankabupatentidakdapatmengekspresikankeoposisiannya.Pelibatanstatusperlindunganhutanberadadiluarjangkauanindustrikehutanan(meskisecarade factopemanfaatannyamungkindilakukan).Halyangsama,ditingkatdesadankabupaten,manfaatdaripembalakanliartidakdapatdiekspresikansecaraterbuka.
Peran agen luarAgeneksternalberinteraksidenganmasyarakatlokalselamalebihdarisatudekade.Pembahasanbagaimanakomponeninidapatmempengaruhikualitastata-kelolahutanswadayaberadadiluarruanglingkupanalisisini.StafpemerintahKabupatenBungomenyatakanbahwadukungandariLSMsebagaifasilitatorsangatpentingdalaminteraksinyadenganmasyarakatlokal(Adnanet al.2008).ProgrampengembanganmasyarakatdariLSMmenyediakankeahlianteknis,memfasilitasipertukaraninformasidenganmasyarakatpedesaanlainnyadanmenciptakansebuahforumuntukmemecahkansuatumasalah.
Namundemikian,masyarakatmemerlukanlegalitashukumdalammenanganipihakluar(misalnyaterlibatdalampembalakanliar)danuntukmenciptakanhubungantimbalbalikdenganpemerintah.PeranaktifICRAFdanKKI-WARSIpadaforumpembelajarandandiskusiditingkatkabupaten,danKKI-WARSIditingkatprovinsimembantumembangunkepercayaanmasyarakatdesadanpetugaskehutanandalammemahamikebunkaretyangdapatmenggabungkanfungsiproduktivitaslahanyangkompatibeldenganstatushutanlindungDAS(Joshiet al.2003).
E. Relevansi terhadap perdebatan internasional REDD
Penunjukan84%wilayahLubukBeringinsebagaihutandesamenjadilangkahawaldalammelindungiBukitRantauPandansecarakeseluruhandanatauzonasekitartamannasional.AdabeberapafaktorkhususyangmenjadikanprosesLubukBeringinmendapatkanhakhutandesaberjalancepat,selainitujugapotensiyangtelahdimilikiLubukBeringinsebelumnya.Halinimembuatprosesscalling up kedesalainnyayangtercakupdiBukitPanjangRantauBayurbukanhalyangmudah.PerluadaupayauntukmengujihipotesistentangbiayatransaksiyangdapatdikurangimelaluiskemahutandesainikarenaadabeberapakisahsuksesditingkatlokaldiDesaLubukBeringin.
ProsesreplikasidilakukandiBukitPanjang,BukitPohongdiSungaiTelang,BukitSingiriksampaiBukitRantauBayurdiDesaSenamatUlu.Daerah-daerahyangberdekataniniberadadalamkawasanhutanlindungBukitPanjang-RantauBayur,meliputiarealseluas13.529ha.DenganstatushutanadatyangadadisebagiankecilhamparandiKabupatenBungotersebut(tidaklebihdari1.000ha),statushutandesainimenjadisatuatauduatingkatdiatasyangtelahdicapaisebelumnya,namunmasihdibawahpotensiyangdapatdicapaisertarelevansinya.Replikasiskemahutandesadidaerahlaindapatmenjadimodelmanajemenkolektifkawasanhutanyangmelibatkanberbagaidesadenganperaturanpemerintahyangjelas.
BagimasyarakatDesaLubukBeringin,kejelasanstatuskepemilikanlahanadalahhadiahyangsangatberhargadansangatberpengaruhterhadapkinerjamerekadalammelindungihutan.KeputusanKementerianKehutananberkaitandenganadanyaharapanatasdanaREDD,diharapkanmanfaatyangdiperolehmasyarakatdapatmemberikanmanfaatjugaditingkatpemerintahan.PerdebatanREDDsaatinimemangberkisarpadadistribusimanfaatyanghanyaberfokuspadamasalahfinansial.KesuksesanLubukBeringinditandaidarikejelasanhakmasyarakatdanadanyakesempatanuntukmeningkatkanperikehidupanmasyarakatmelaluiarealagroforest
34 Bersama Menjaga Hutan
yangadadiwilayahmereka,sertamanfaatbagipemerintahanadalahbahwasituasiprekondisiinvestasiREDDterpenuhi–denganbiayayangsangatrendah.
BerbagaiprogramberkaitandenganketersediaankarbonhutandiKabupatenBungosaatinisedangdisusundandiaturberdasarkanperaturanNo.P.68/Menhut-II/2008MenteriKehutanantentangalokasidanaREDDdanNo.P.30/Menhut-II/2009tentangREDDdalamkerangkakonvensiperubahaniklim.SebagaibagianpengalokasiandanaREDDnasionaldaninternasional,peranlembagasangatdiperlukandenganadanyamekanismeyangjelasdalamperlindunganhutandandistribusimanfaat,pengawasanperformadanaREDDdiIndonesia.PenetapanhutandesadiLubukBeringinmerupakanlangkahawaldalamprosestersebut.HalinijugamerupakankomponenkuncidalamkomitmenNAMA(aksimitigasiyangtepatditingkatlokal)terhadapmasyarakatglobaldalamupayastabilisasiemisinasionalkembaliketingkat2005dandalamupayamemberikankontribusinyataterhadapekonominasional.
Penutup
PenetapanhutandesaLubukBeringinmerupakancarauntukmengurangibiayatransaksiditahapawalimplementasimekanismeREDD.Dalamkondisidimanakebijakanpublikbelumkonsistendankonflikkepentinganpemanfaatanhutanmasihterusberlangsung,skemaREDDinternasionalyangterlaludipaksakandapatmeningkatkanbiayatransaksi,sehinggainvestorinternasionaltidaklagitertarik.Dalamparadigmainvestasibersama/co-investment(vanNoordwijkdanLeimona2010)pilihanisukepastianlahan,yangmeliputipengelolaanjasalingkunganyangkondisionaldanlahanyangmasihdikuasaipemerintah,merupakankategoriyangcukuppentingdalamimbaljasalingkungan,sertaprakondisipenerapanparadigmalaindalammekanismeimbaljasalingkungan.Programpembangunankehutanandalamimplementasirencanapengelolaanyangmemperhatikanisujasalingkungansudahbanyakditerapkan,meskiakuntabilitasnyaagakkurangditunjukkan.Walaupundemikianaspirasilokaldalammengelolalingkungandanmanfaatyangdiperoleholehmasyarakatseharusnyamendapatkanperhatianlebih.JikaparadigmakepastianlahandenganprasyarattertentudiperhatikandalamkonteksREDD,makaasassalingpercayaperludibangunagarterjadihubungantimbalbalikdalammengatasikondisiketidakadilansertamenghindarikemungkinanterjadinyakonflikatassumberdayaalam.HakhutandesadiLubukBeringinmenunjukkanadanya‘ikatan’ataubonding (secarahorisontal)dan‘kaitan’ataubridging(secaravertikal)sebagaibentukmodalsosialantarpihak-pihakterkaitsaatmengatasiisuhakmasyarakatdanresolusikonflik.LangkahbesardalammembangunskemaREDDyangterbuka(adil)danefisien,perlumengacupadakearifandantradisilokaldalammengelolakebuncampurdanmelindungilahanagroforest,dimanatanamanekonomis(misalnyakaret)digabungbersamatanamanjenislokallainnyayangmerupakanreplikasihutan.
Tentang para penulis
Ratna Akiefnawati. GelarMagisterPertanianspesialisEkologiTanamandiperolehdariProgramPascaSarjanaUniversitasBrawijayaMalangpadatahun1995.BekerjadiWorldAgroforestryCentre(ICRAF)sebagaiAssociate Researcher Officersejak1996hinggasekarang.TerlibatdiberbagaipenelitiansepertiAlternative Slash-and-Burn (ASB),Belowground Biodiversity(BGBD),Rewarding Upland Poor for Environmental Services(RUPES),penggalianpengetahuanlokaldanbeberapasurveypenggunaanlahanyangsemuanyadilakukandiProvinsiJambi,Smallholder Rubber Agroforestry System(SRAS)diJambidanPasaman,SumateraBarat.Email:[email protected]@gmail.com
Grace B. Villamor.PenelitidariCentreforDevelopmentResearch(ZEF)diUniversitasBonn,JermanyangjugamerupakanrekananpenelitidiICRAFuntukprogramRUPESyangmenelitijasalingkungandanLandscape Mosaic Program diJambi.Antaratahun1999-2001.GracebekerjadiASEANRegionalCentreuntukisukonservasikeanekaragamanhayati.Tahun2004-2008bekerjadiICRAF-Filipinasebagaipenelitimengenaiisuyangberkaitandenganimbaljasalingkungan.Email:[email protected]
Farid Zulfikar.MengambilgelarSarjanaPertaniandariProgramstudiTeknologiPertanian,denganspesialisasiTeknikTanah&AirdiFakultasPertanianUniversitasAndalas,Padangpadatahun1992.PernahterlibatdiPusatStudiIrigasiUniversitasAndalassebagaiasistenpenelitipadaperiode1998–1999dandiWorldWideFundfor
38 Bersama Menjaga Hutan
Nature(WWF)sebagaiFasilitatorKonservasiDesa(FKD)antaratahun1999–2002.BergabungdenganKKI-WARSIsejaktahun2002sampaisekarang,sebagaiKoordinatorProgramKemitraan.Email:fazul_restor@yahoo. com
Iman BudisetiawanmendapatkangelarsarjanadiFakultasKehutanan,InstitutPertanianBogor1999.Sejaktahun2000,bekerjapadaDinasPerhutanandanKonservasiTanah,KementerianKehutanandiMuaraBungo.Setelahotonomidaerah,yaknitahun2002,bekerjapadaSeksiRehabilitasiLahandanKonservasi,DishutbunKabupatenBungo.Sejaktahun2010bekerjadiBadanPerencanaanPembangunanDaerah(BAPPEDA)KabupatenBungosebagaiKepalaSubBidangPerencanandanPengendalianPembangunanDaerah.AlamattinggaldiJalanM.SaidiNo.595RT.01/01Komp.JengkiKelurahanBungoBarat,MuaraBungo,Jambi.Email:[email protected]
Elok Ponco MulyoutamibergabungdenganICRAFsejak2003danbanyakterlibatdalamstudi-studiyangberhubungandenganpengetahuanlokalsertasistempertaniandiUnitAgroforestryManagement.GelarSarjanaAntropologinyadariFakultasIlmuSosialdanIlmuPolitik,UniversitasPadjadjaran,yangberadadikotakelahirannyayaituBandung,JawaBarat.Saatini,penelitianyangdilakukannyabanyakberhubungandenganriset-risetmengenaiperikehidupanmasyarakat,sosial–ekonomi,jasalingkungandanekologimanusia.Email:[email protected]
Asep Ayat.Gelarsarjana diperolehdariFakultasKehutanan,ProgramKonservasiSumberdayaHutanFakultasKehutananInstitutPertanianBogorpadatahun2002.Spesialisasiyangdigelutinyaadalahmengenaikeragamanhayati(ekologiunggas).PernahbergabungdenganKomunitasKonservasiIndonesia(KKI-Warsi)sebagaiForestManagementSpecialistdalamperiodetahun2004-2009.BergabungdenganICRAFsejaktahun2009hinggasekarangsebagaiConservation Research AssistantdibawahAgroforest Management Unit(AMU).Email:[email protected];[email protected]
39Bersama Menjaga Hutan
Meine van Noordwijk adalah seorangEkologisdanbergabungdenganICRAFdiAsiaTenggarayangberpusatdiBogorsejaktahun1993.MeineterlibatdalaminisiasisitusICRAFdiBungo,ProvinsiJambi,yanghinggakinimenjadibenchmarkprogramAlternative Slash-and-Burn(ASB)danbeberapakegiatanpenelitianICRAFlainnya.Tahun2002hingga2009menjabatsebagaiKoordinatorRegionalICRAFdiAsiaTenggara.SaatinimenjabatsebagaiChiefScienceAdvisordiICRAFGlobal.MendapatgelarPhDdariUniversitasWageningenAgriculturalBelandapadatahun1987.Email:[email protected]
Daftar pustaka
Adnan,H.,Tadjudin,D.,Yuliani,E.L.,Komarudin,H.,Lopulalan,D.,Siagian,Y.L.danMunggoro,D.W.(eds).2008.Belajar dari Bungo: mengelola sumberdaya alam di era desentralisasi. Bogor,Indonesia.CenterforInternationalForestryResearch.
Angelsen,A.,Brown,S.,Loisel,C.,Peskett,L.,Streck,C.A.danZarin,D.2009.Reducing emissions from deforestation and forest degradation (REDD): An options assessment report.TheMeridianInstitute.116p.
Bargal,D.2006.PersonalandintellectualinfluencesleadingtoLewin’sparadigmofactionresearch.Action Research 4,367–388.
Djogo,T.danSyaf,R.,2003.Decentralizationwithoutaccountability:powerandauthorityoverlocalforestgovernanceinIndonesia.Pp9-26inSuryanata,K.,Fox,J.andBrennan,S.(Eds.)Issues of decentralization and federation in forest governance.ProceedingsfromtheTenthWorkshoponCommunity-BasedManagementofForestlands.June30–July25,2003,Honolulu,Hawaii.http://www.eastwestcenter.org/fileadmin/stored/pdfs//FoxIssuesofDecentralization.pdf#page=12
Endah,R.D.D.R.2008.HutanadatBatuKerbau:sisa-sisakearifanlokal.In:Adnan,H.,Tadjudin,D.,Yuliani,E.L.,Komarudin,H.,Lopulalan,D.,Siagian,Y.L.danMunggoro,D.W(eds).Belajar dari Bungo: mengelola sumberdaya alam di era desentralisasi.Bogor,Indonesia.CenterforInternationalForestryResearch.p.65-82.
Fay,C.danMichon,G.2005.Redressingforestryhegemony:whenaforestryregulatoryframeworkisreplacedbyanagrarianone.Forest, Trees and Livelihoods15(2):193-209.
42 Bersama Menjaga Hutan
Galudra,G.danSirait,M.2009.AdiscourseondutchcolonialforestpolicyandscienceinIndonesiaatthebeginningofthe20thcentury.International Forestry Review11:524-533.
German,L.A.danKeeler,A.2010.“Hybridinstitutions”:applicationsofcommonpropertytheorybeyonddiscretepropertyregimes.International Journal of the Commons4:571–596.
Gomez-Baggethun,E.,DeGroot,R.,Lomas,P.L.danMontes,C.,2010.Thehistoryofecosystemservicesineconomictheoryandpractice:fromearlynotionstomarketsandpaymentschemes.Ecological Economics69:1209-1218.
Hadi,M.,Komarudin,H.danSchagen,M.2008.Bebijakankehutanan,aksikolektifdanhakproperti:sebuahypelajarandariBungo.In:Adnan,H.,Tadjudin,D.,Yuliani,E.L.,Komarudin,H.,Lopulalan,D.,Siagian,Y.L.danMunggoro,D.W(eds).Belajar dari Bungo: mengelola Sumberdaya alam di era desentralisasi.Bogor,Indonesia.CenterforInternationalForestryResearch.p365-387.
HelmidanYonariza.2002.Project socio-economic impact study of integrated conservation and development project (ICDP) Kerinci Seblat National Park (KSNP).CenterforIrrigation,LandandWaterResourceandDevelopmentStudies,AndalasUniversity,Padang(Indonesia).http://www.unand.ac.id/psi-sdalp/download/research/tnks.pdf.
IFCA.2007.Reducing emissions from deforestation and forest degradation in Indonesia: REDD methodology and strategies: summary for policy makers.IndonesiaForestClimateAlliance.http://www.dephut.go.id/INFORMASI/LITBANG/IFCA/Summary%204%20policy%20makers_final.pdf
Joshi,L.,Wibawa,G.,Beukema,H.J.,Williams,S.E.danvanNoordwijk,M.2003.Technologicalchangeandbiodiversityintherubberagroecosystem.In:Vandermeer,J.H.(ed.)Tropical agroecosystems: new directions for research.CRCPress,BocaRaton,Fl(USA) pp133–157.
Kuncoro,S.A.,vanNoordwijk,M.,Martini,E.,Saipothong,P.,Areskoug,V.,Ekadinata,A.danO’connor,T.2006.Rapidagrobiodiversityappraisal(RABA)inthecontextofenvironmentalservicerewards:protocolsfordatacollectionandcasestudiesinrubberagroforestinBungodistrict,Jambi,IndonesiaandfragmentedforestinnorthThailand.WorldAgroforestryCentre,Bogor106pp.
43Bersama Menjaga Hutan
Kusters,K.,deForesta,H.,Ekadinata,A.danvanNoordwijk,M.2007.Towardssolutionsforstatevs.localcommunityconflictsoverforestland:theimpactofformalrecognitionofuserrightsinKrui,Sumatra,Indonesia.Human Ecology35:427-438.
Ostrom,E.1990.Governing the commons.CambridgeUniversityPress,NewYork.
Pfundt,J.L,Koponen,P.,O’Connor,T.,Boffa,J.M.,vanNoordwijk,M.danSorg,J.P.2008.Biodiversityconservationandsustainablelivelihoodsintropicalforestlandscapes;In:LAFORTEZZA,R.,CHEN,J.,SANESI,G.,andCROW,T.R.(eds.)Patterns and processesin forest landscapes: multiple use and sustainable management.Springer,Berlin.
Stern,N.2008.TheEconomicsofClimateChange.American Economic Review98:1-37.
Suparman.1999.Proses pendampingan pada masyarakat tepian hutan.ThesisforMagisterofSocialScience,UniversityofIndonesia.Jakarta.
Suyanto,S.,Permana,R.K.,Khususiyah,N.danJoshi,L.2005.Landtenure,agroforestryadoption,andreductionoffirehazardinaforestzone:acasestudyfromLampung,Sumatra,Indonesia.Agroforestry System65:1–11
Suyanto,S.,Muharrom,E.danvanNoordwijkM.2009.Fairandefficient?HowstakeholdersviewinvestmentstoavoiddeforestationinIndonesia.PolicyBrief8,WorldAgroforestryCentre:Bogor.
vanNoordwijk,M.danLeimona,B.2010.CES/COS/CIS paradigms for compensation and rewards to enhance environmental services.ICRAFWorkingpaper100,WorldAgroforestryCentre:Bogor.
vanNoordwijk,M.,Purnomo,H.,Peskett,L.danSetiono,B.2008.Reducing emissions from deforestation and forest degradation (REDD) in Indonesia: options and challenges for fair and efficient payment distribution mechanisms.ICRAFWorkingPaper81,WorldAgroforestryCentre:Bogor.
vanNoordwijk,M.,CHANDLER,F.danTomichT.P.2004.An introduction to the conceptual basis of RUPES: rewarding upland poor for the environmental services they provide.WorldAgroforestryCentre:Bogor.
Verchot,L.V.danPetkova,E.2009.The state of REDD negotiations: consensus points, options for moving forward and research needs
44 Bersama Menjaga Hutan
to support the process. A background document for the UN-REDD sponsored support to regional groups.CenterforInternationalForestryResearch:Bogor.
Williams,S.E.,vanNoordwijk,M.,Penot,E.,Healey,J.R.,Sinclair,F.L.danWibawa,G.2001.On-farmevaluationoftheestablishmentofclonalrubberinmultistrataagroforestsinJambi,Indonesia.Agroforestry Systems53:227-237.