urolitiasis-editttt
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Urolitiasis-editttt
1/36
BAB I
PENDAHULUAN
Batu Saluran Kemih (Urolithiasis) merupakan keadaan patologis karena
adanya masa keras seperti batu yang terbentuk disepanjang saluran kemih dan
dapat menyebabkan nyeri, perdarahan, atau infeksi pada saluran kemih.
Terbentuknya batu disebabkan karena air kemih jenuh dengan garam-garam yang
dapat membentuk batu atau karena air kemih kekurangan materi-materi yang
dapat menghambat pembentukan batu, kurangnya produksi air kening, dan
keadaan-keadaan lain yang idiopatik. !okasi batu saluran kemih dijumpai khas di
kaliks atau pel"is (nefrolitiasis) dan bila akan keluar akan terhenti di ureter atau di
kandung kemih ("esikolitiasis).#
$enyakit ini menyerang sekitar %& dari seluruh populasi, dengan rasio
pria-'anita %# dan penyakit ini disertai morbiditas yang besar karena rasa nyeri.
i *merika Serikat +-#& penduduknya menderita penyakit ini, sedangkan di
seluruh dunia rata-rata terdapat #-& penduduk yang menderita batu salurankemih. $enyakit ini merupakan tiga penyakit terbanyak dibidang urologi
disamping infeksi saluran kemih dan pembesaran prostat.
injal adalah organ "ital yang mempunyai peran penting dalam
mempertahankan kestabilan lingkungan dalam tubuh. injal mengatur
keseimbangan airan tubuh, elektrolit, dan asam-asam dengan ara filtrasi darah,
reabsorbsi selektif air, elektrolit, dan non elektrolit, serta mengekskresi
kelebihannya sebagai urin. /ungsi ekskresi ginjal seringkali terganggu diantaranya
oleh batu saluran kemih yang berdasarkan tempat terbentuknya terdiri dari
nefrolitiasis, ureterolitiasis, "esiolitiasis, batu prostat, dan batu uretra. Batu
saluran kemih terutama dapat merugikan karena obstruksi saluran kemih dan
infeksi yang ditimbulkannya.
0bstruksi dapat menyebabkan dilatasi pel"is renalis maupun kaliks yang
dikenal sebagai hidronefrosis. Batu dapat menyebabkan kerusakan atau gangguan
fungsi ginjal karena menyumbat aliran urine. 1ika penyumbatan ini berlangsung
1
-
8/18/2019 Urolitiasis-editttt
2/36
lama, urin akan mengalir balik kesaluran di dalam ginjal, menyebabkan
penekanan yang akan menggelembungkan ginjal (hidronefrosis) dan pada
akhirnya bisa terjadi kerusakan ginjal. $ada umumnya obstruksi saluran kemih
sebelah ba'ah yang berkepanjangan akan menyebabkan obstruksi sebelah atas.
1ika tidak diterapi dengan tepat, obstruksi ini dapat menyebabkan kegagalan
fungsi dan kerusakan struktur ginjal yang permanen, seperti nefropati obstruktif,
dan jika mengalami infeksi saluran kemih dapat menimbulkan urosepsis.
2
-
8/18/2019 Urolitiasis-editttt
3/36
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi dan Fisiologi Saluran Kmi!
Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari 2at-2at yang tidak dipergunakan oleh
tubuh dan menyerap 2at-2at yang masih dipergunakan oleh tubuh. 3at-2at yang
tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air
kemih). Susunan sistem perkemihan terdiri dari a) dua ginjal (ren) yang
menghasilkan urin, b) dua ureter yang memba'a urin dari ginjal ke "esika
urinaria (kandung kemih), ) satu "esika urinaria tempat urin dikumpulkan, dan d)
satu uretra urin dikeluarkan dari "esika urinaria.4
2.1.1 "in#al $%n&
injal terletak pada dinding posterior peritoneum pada kedua sisi "ertebra
torakalis ke-# sampai "ertebra lumbalis ke-4. Bentuk ginjal seperti biji kaang.injal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri, karena adanya lobus hepatis
de5tra yang besar. 4
ambar #. *natomi injal
3
-
8/18/2019 Urolitiasis-editttt
4/36
1. Fungsi gin#al
/ungsi ginjal adalah memegang peranan penting dalam pengeluaran 2at-
2at toksis atau raun, mempertahankan suasana keseimbangan airan,
mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari airan tubuh, dan
mengeluarkan sisa-sisa metabolisme akhir dari protein ureum, kreatinin dan
amoniak. 4
2. Fas'ia rnalis
/asia renalis terdiri dari a) fasia (fasia renalis), b) jaringan lemak
perirenal, dan ) kapsula yang sebenarnya (kapsula fibrosa), meliputi dan melekat
dengan erat pada permukaan luar ginjal. 4
(. Stu)tur gin#al
Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa,
terdapat korteks renalis di bagian luar, yang ber'arna okelat gelap, medulla
renalis di bagian dalam yang ber'arna okelat lebih terang dibandingkan korteks.
Bagian medulla berbentuk keruut yang disebut piramides renalis, punak keruut
tadi menghadap kaliks yang terdiri dari lubang-lubang keil yang disebut papilla
renalis. 4
6ilum adalah pinggir medial ginjal berbentuk konkaf sebagai pintu
masuknya pembuluh darah, pembuluh limfe, ureter dan ner"us. $el"is renalis
berbentuk orong yang menerima urin yang diproduksi ginjal. Terbagi menjadi
dua atau tiga alies renalis majores yang masing-masing akan berabang menjadi
dua atau tiga alies renalis minores. Struktur halus ginjal terdiri dari banyak
nefron yang merupakan unit fungsional ginjal. iperkirakan ada # juta nefron
dalam setiap ginjal. 7efron terdiri dari glomerulus, tubulus pro5imal, ansa henle,
tubulus distal dan tubulus urinarius. 4
*. Pndara!an
injal mendapatkan darah dari aorta abdominalis yang mempunyai
perabangan arteri renalis, arteri ini berpasangan kiri dan kanan. *rteri renalis
berabang menjadi arteri interlobularis kemudian menjadi arteri akuarta. *rteri
interlobularis yang berada di tepi ginjal berabang manjadi arteriole aferen
glomerulus yang masuk ke gromerulus. Kapiler darah yang meninggalkan
4
-
8/18/2019 Urolitiasis-editttt
5/36
gromerulus disebut arteriole eferen gromerulus yang kemudian menjadi "ena
renalis masuk ke "ena a"a inferior. 4
+. Prsara,an "in#al
injal mendapatkan persarafan dari fleksus renalis ("asomotor). Saraf ini
berfungsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini
berjalan bersamaan dengan pembuluh darah yang masuk ke ginjal. 4
2.1.2 Urtr
Terdiri dari saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke
"esika urinaria. $anjangnya 8+-4% m, dengan penampang ,+ m. Ureter
sebagian terletak pada rongga abdomen dan sebagian lagi terletak pada rongga
pel"is. !apisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltik yang
mendorong urin masuk ke dalam kandung kemih. !apisan dinding ureter terdiri
dari
a. inding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
b. !apisan tengah lapisan otot polos
. !apisan sebelah dalam lapisan mukosa 4
2.1.( -si)a urinaria $)andung )mi!&
9esika urinaria bekerja sebagai penampung urin. 0rgan ini berbentuk
seperti buah pir (kendi). !etaknya di belakang simfisis pubis di dalam rongga
panggul. 9esika urinaria dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet. 4
2.1.* Urtra
:erupakan saluran sempit yang berpangkal pada "esika urinaria yang
berfungsi menyalurkan air kemih ke luar. $ada laki-laki panjangnya kira-kira
#4,;-#
-
8/18/2019 Urolitiasis-editttt
6/36
Uretra pada 'anita panjangnya kira-kira 4,;-
-
8/18/2019 Urolitiasis-editttt
7/36
diperlukan tubuh. $enyerapan terjadi seara aktif (reabsorbsi fakultatif)
dan sisanya dialirkan pada papilla renalis. %
. $roses sekresi
Sisa dari penyerapan kembali yang terjadi di tubulus distal dialirkan ke
papilla renalis selanjutnya diteruskan ke luar. %
ambar 4. /isiologi $embentukan Urin
2.1./ Urin
Sifat fisis air kemih, terdiri dari
a) 1umlah ekskresi dalam % jam 8#.+ tergantung dari pemasukan (intake)
airan dan faktor lainnya.
b) >arna bening kuning muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.
) >arna kuning tergantung dari kepekatan, diet, obat-obatan dan sebagainya.
7
-
8/18/2019 Urolitiasis-editttt
8/36
d) Bau, bau khas air kemih bila dibiarkan lama akan berbau amoniak.
e) Berat jenis #,#+-#,.
f) ?eaksi asam, bila lama-lama menjadi alkalis, juga tergantung daripada diet
(sayur menyebabkan reaksi alkalis dan protein member reaksi asam).
Komposisi air kemih, terdiri dari
- *ir kemih terdiri dari kira-kira @+& air.
- 3at-2at sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein, asam urea, amoniak
dan kreatinin.
- Alektrolit natrium, kalsium, 764, bikarbonat, fosfat dan sulfat.
- $igmen (bilirubin dan urobilin).
- Toksin.
- 6ormon. %
2.1./ 0i)turisi
:ikturisi ialah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan
urin. :ikturisi melibatkan tahap utama, yaitu
- Kandung kemih terisi seara progesif hingga tegangan pada dindingnya
meningkat melampaui nilai ambang batas, keadaan ini akan menetuskan
tahap ke-.
- *danya refleks saraf (disebut refleks mikturisi) yang akan mengosongkan
kandung kemih. $usat saraf miksi berada pada otak dan spinal cord (tulang
belakang). Sebagian besar pengosongan diluar kendali tetapi pengontrolandapat dipelajari latihC. Sistem saraf simpatis impuls menghambat "esika
urinaria dan gerak spinhter interna, sehingga otot detrusor rela5 dan
spinhter interna konstriksi. Sistem saraf parasimpatis impuls
menyebabkan otot detrusor berkontriksi, sebaliknya spinhter relaksasi
terjadi mikturisi. %
8
-
8/18/2019 Urolitiasis-editttt
9/36
2.2 Urolitiasis $Batu Saluran Kmi!&
2.2.1 D,inisi
Batu Saluran Kemih (BSK) adalah penyakit dimana didapatkan masa
keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih baik saluran kemih
atas (ginjal dan ureter) dan saluran kemih ba'ah (kandung kemih dan uretra),
yang dapat menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih dan
infeksi. Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam
kandung kemih (batu kandung kemih). Batu ini terbentuk dari pengendapan
garam kalsium, magnesium, asam urat, atau sistein.#
2.2.2 Eidmiologi
$enyakit batu saluran kemih adalah salah satu penyakit urologi paling
umum terjadi, yang mengenai satu dari delapan orang kulit putih pada usia ;
tahun. $enyakit batu ini paling sering terjadi pada usia -% tahun dan tiga kali
lebih sering terjadi pada pria dibandingkan pada 'anita. $ada orang dengan
ri'ayat penyakit batu saluran kemih, memiliki resiko pembentukan batu berulang
dalam + tahun sebanyak + persen. 0leh karena itu, keberhasilan pengobatan
penyakit ini tidak hanya melibatkan manajemen pada saat fase akut, tetapi juga
jangka panjang untuk menegah pembentukan batu berulang.#,
2.2.( Etiologi
Terbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubungannya dengan
gangguan aliran urine, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi dan
keadaan lain yang masih belum terungkap (idiopatik). #
Seara epidemiologis terdapat beberapa faktor yang mempermudah
terjadinya batu saluran kemih pada seseorang. /aktor itu meliputi faktor
instrinsik, yaitu keadaan yang berasal dari tubuh seseorang dan faktor ekstrinsik,
yaitu pengaruh yang berasal dari lingkungan disekitarnya. #
/aktor instrinsik itu antara lain
9
-
8/18/2019 Urolitiasis-editttt
10/36
#. 6erediter (keturunan), penyakit ini diduga diturunkan dari orang tuanya. Umur, penyakit ini paling sering didapatkan pada usia 4-+ tahun
4. 1enis kelamin, jumlah pasien laki-laki tiga kali lebih banyak dibandingkan
dengan pasien perempuan#,
Beberapa faktor ekstrinsik antara lain adalah
1. eografi, pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian batu
salurankemih yang lebih tinggi dari pada daerah lain sehingga dikenal
sebagai daerah stone belt (sabuk batu), sedangkan daerah Bantu di *frika
Selatan hampir tidak dijumpai penyakit batu saluran kemih.2. Dklim dan temperatur.3. *supan air, kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium
pada air yang dikonsumsi, dapat meningkatkan insiden batu saluran
kemih.4. iet, diet banyak purin, oksalat dan kalsium mempermudah terjadinya
penyakit batu saluran kemih.5. $ekerjaan, penyakit ini sering dijumpai pada orang yang pekerjaannya
banyak duduk atau kurang akti"itas atau sedentary life.6.
angguan metabolik, penyebab metabolik yang paling umum terjadi
adalah hiperkalsiuria, terutama pada anak-anak. /aktor diet dan gangguan
transportasi pada tubular ginjal dapat menjadi faktor predisposisi untuk
terjadinya hiperkalsiuria. Selain itu, ystinuria, hiperoksaluria,
hyperuriosuria, aiduria hidroksisitrat, dan hiper 5anthinuria juga dapat
menjadi penyebab dari gangguan metabolik ini.7. Dnfeksi saluran kemih. DSK merupakan faktor predisposisi penting untuk
terjadinya batu saluran kemih, terutama pada bayi dan anak-anak muda.
0rganisme yang biasa ditemukan adalah Klebsiella, $seudomonas,
Staphyloous, dan beberapa bakteri anaerob lainnya. :ikroba ini
menyebabkan pemeahan urea, yang mengarah ke peningkatan p6 urin,
yang pada akhirnya akan meningkatkan konsentrasi ion magnesium
amonium fosfat di urin, sehingga meniptakan lingkungan yang
menguntungkan untuk pembentukan batu. Kehadiran bakteri pemeah
oksalat dalam urin diduga juga terlibat sebagai penyebab pembentukan
batu. #,
10
-
8/18/2019 Urolitiasis-editttt
11/36
2.2.* Kalsi,i)asi Batu Saluran Kmi!
#. Berdasarkan !okasi
Batu dapat diklasifikasikan sesuai dengan posisi anatomi atas, tengah atau
ba'ah kaliks, renal pel"is, atas, tengah atau distal ureter dan kandung
kemih. +
. Berdasarkan Karakteristik E-?ay
Batu dapat diklasifikasikan menurut karakteristik E-ray yang ber"ariasi
sesuai dengan komposisi mineral. $enggunaan omputed tomography non-
kontras (7==T) dapat digunakan untuk mengklasifikasikan batu menurut
kepadatan, struktur dan komposisi, yang dapat mempengaruhi keputusan
pengobatan. +
Tabel #. Klasifikasi batu berdasarkan karakteristik E-?ay
4. Berdasarkan Atiologi
Batu saluran kemih dapat diklasifikasikan berdasarkan penyebabnya, yaitu
infeksi, non infeksi, genetik dan penggunaan obat-obatan seperti yang
dijelaskan pada tabel berikut. +
Tabel . Klasifikasi batu saluran kemih berdasarkan etiologi.
11
-
8/18/2019 Urolitiasis-editttt
12/36
2.2.+ Komosisi Batu
Batu saluran kemih pada umumnya mengandung unsur kalsium oksalat
atau kalsium fosfat, asam urat, magnesium-amonium-fosfat (:*$), 5anthyn,
sistin, silikat dan senya'a lainnya. ata mengenai kandunganFkomposisi 2at
yang terdapat pada batu sangat penting untuk usaha penegahan terhadap
kemungkinan timbulnya batu residitif.#
#. Batu Kalsium
Batu jenis ini paing banyak dijumpai, yaitu kurang lebih ;-G& dari
seluruh batu saluran kemih. Kandungan batu jenis ini terdiri atas kalsium oksalat,
12
-
8/18/2019 Urolitiasis-editttt
13/36
kalsium fosfat atau ampuran dari kedua unsur itu. /aktor terjadinya batu kalsium
adalah
a. 6iperkalsiuri, yaitu kadar kalsium di dalam urin lebih besar dari +-4
mgF% jam. Terdapat 4 penyebab terjadinya kalsiuri, antara lain - 6iperkasiuri absorbtif yang terjadi karena adanyapeningkatan
absorbsi kalsium melalui usus.- 6iperkalsiuri renal terjadi karena adanya gangguan kemampuan
rearsorbsi kalsium melalui tubulus ginjal.- 6iperlkalsiuri resorptif terjadi karena adanya peningkatan resorpsi
kalsium ditulang, yang banyak terjadi pada hiperparatiroidisme
primer atau pada tumor paratiroid. #
b. 6iperoksaluri, adalah ekskresi oksalat urin yang melebihi %+ gram per
hari. Keadaan ini banyak dijumpai pada pasien yang mengalami gangguan
pada usus sehabis menjalani pembedahan usus dan pasien yang banyak
mengkonsumsi makanan yang kaya akan oksalat, diantaranya adalah teh,
kopi instan, minuman soft drink, dan sayuran ber'arna hijau terutama
bayam. #
. 6iperurikosuria, adalah kadar asam urat didalam urin yang melebihi G+
mgF% jam. *sam urat yang berlebihan dalam urin bertindak sebagai ini
batuFnidus untuk terbentuknya batu kalsium oksalat. Sumber asam urat
didalam urin berasal dari makanan yang mengandung banyak purin
maupun berasal dari metabolisme endogen. #
d. 6ipositraturia, didalam urin, sitrat bereaksi dengan kalsium membentuk
kalsium sitrat, sehingga menghalangi ikatan kalsium dengan oksalat atau
fosfat. 6al ini dimungkinkan karena ikatan kalsium sitrat mudah larut
daripada kalsium oksalat. 0leh karena itu sitrat dapat bertindak sebagai
penghambat pembentukan batu kalsium. 6ipositraturi dapat terjadi pada
penyakit asidosis tubuli ginjal atau renal tubular asidosis, sindrom
malabsorbsi atau pemakaian diuretik golongan thia2ide dalam jangka
'aktu lama. #
e. 6ipomagnesuria, seperti halnya pada sitrat, magnesium bertindak sebagai
penghambat timbulnya batu kalsium, karena didalam urin magnesium
bereaksi dengan oksalat menjadi magnesium oksala sehingga menegah
13
-
8/18/2019 Urolitiasis-editttt
14/36
terjadinya ikatan kalsium dengan oksalat. $enyebab tersering
hipomagnesuria adalah penyakit inflamasi usus (inflamatory bowel
disease) yang diikuti dengan gangguan malabsorbsi. #
. Batu Stru"it
Batu stru"it disebut juga batu infeksi, karena terbentuknya batu ini
disebabkan oleh adanya infeksi saluran kemih. Kuman penyebab infeksi ini
adalah kuman pemeah urea atau urea splitter yang dapat menghasilkan en2im
urease dan merubah urin menjadai suasana basa melalui hidrolisis urea menjadi
amoniak. #
Suasana basa ini yang memudahkan garam-garam magnesium, amonium,
fosfat dan karbonat membentuk batu magnesium amonium fosfat (:*$) atau (:g
76% $0%. 60) dan karbonat apatit (=a#H$0%I
-
8/18/2019 Urolitiasis-editttt
15/36
oksidase, hip5anthin diubah menjadi 5anthin yang akhirnya diubah menjadi
urikase yang dapat merubah asam urat menjadi allantoin yang larut didalam air.
$ada mamalia lain selain manusia dan dalmation, mempunyai en2im urikase yang
dapat merubah asam urat menjadi allantoin yang larut didalam air. $ada manusia
karena tidak mempunyai en2im itu, asam urat diekskresikan ke dalam urin dalam
bentuk asam urat dan garam urat yang lebih sering berikatan dengan natrium
membentuk natrium urat. 7atrium urat lebih mudah larut didalam air
dibandingkan dengan asam urat bebas, sehingga tidak mungkin mengadakan
kristalisasi didalam urin. #
*sam urat relatif tidak larut didalam urin sehingga pada keadaan tertentu
mudah sekali membentuk kristal asam urat, dan selanjutnya membentuk batu
asam urat. /aktor yang menyebabkan terbentuknya batu asam urat adalah (#) urin
yang terlalu asam (p6 urin
-
8/18/2019 Urolitiasis-editttt
16/36
terjadi hiperurisemia harus diterapi dengan obat-obatan inhibitor 5anthin oksidase,
di antaranya adalah allopurinol. #
%. Batu 1enis !ain
Batu sistin, batu 5anthin, batu triamteren, dan batu silikat sangat jarang
dijumpai. Batu sistin didapatkan karena kelainan metabolisme sistin, yaitu
kelainan dalam absorbsi sistin di mukosa usus. emikian batu 5anthin terbentuk
karena penyakit ba'aan berupa defisiensi en2im 5anthin oksidase yang
mengkatalisis perubahan hipo5anthin menjadi 5anthin dan 5anthin menjadi asam
urat. $emakaian antasida yang mengandung silikat (magnesium silikat atau
aluminometilsalisilat) yang berlebihan dan dalam jangka 'aktu lama dapat
menyebabkan timbulnya batu silikat. #
2.2./ Tori Pross Pmntu)an Batu
Seara teoritis batu dapat terbentuk diseluruh saluran kemih terutama pada
tempat-tempat yang sering mengalami hambatan aliran urin (status urin), yaitu
pada sistem kalises ginjal atau buli-buli. *danya kelainan ba'aan pada pel"ikalises (stenosis uretero-pel"is), di"ertikel, obstruksi infra"esika kronis
seperti pada hiperplasia prostat benigna, striktura, dan buli-buli neurogenik
merupakan keadaan-keadaan yang memudahkan terjadinya pembentukan batu. #
Batu terdiri atas kristal-kristal yang tersusun oleh bahan-bahan organik
maupun anorganik yang terlarut didalam urin. Kristal-kristal tersebut tetap berada
dalam keadaan metastable (tetap terlarut) dalam urin jika tidak ada keadaan-
keadaan tertentu yang menyebabkan terjadinya presipitasi kristal. Kristal-kristal
yang saling mengadakan presipitasi kristal. Kristal-kristal yang saling
mengadakan presipitasi membantuk inti batu (nukleasi) yang kemudian akan
mengadakan agregasi, dan menarik bahan-bahan lain sehingga menjadi kristal
yang lebih besar. :eskipun ukurannya ukup besar, agregat kristal masih rapuh
dan belum ukup mampu menyumbat saluran kemih. Untuk itu, agregat kristal
menempel pada epitel saluran kemih (membentuk retensi kristal), dan dari sini
16
-
8/18/2019 Urolitiasis-editttt
17/36
bahan-bahan lain diendapkan pada agregat itu sehingga membentuk batu yang
ukup besar untuk menyumbat saluran kemih. #
Kondisi metastable dipengaruhi oleh suhu, p6 larutan, adanya koloid
didalam urin, konsentrasi solut dalam urin, laju aliran urin didalam saluran kemih
atau adanya korpus alinum didalam saluran kemih yang bertindak sebagai inti
batu. #
!ebih dari G& batu saluran kemih terdiri atas batu kalsium, baik yang
berikatan dengan oksalat maupun dengan fosfat, membentuk batu kalsium oksalat
dan kalsium fosfat, sedangkan sisanya, berasal dari batu asam urat, batu
magnesium amonium fosfat (batu infeksi), batu 5anthyn, batu sistein dan batu
jenis lainnya. :eskipun patogenesis pembentukan batu-batu diatas hampir sama,
tetapi suasana didalam saluran kemih yang memungkinkan terbentuknya jenis
batu itu tidak sama. alam hal ini misalkan batu asam urat mudah terbentuk
dalam suasana asam, sedangkan batu magnesium amonium fosfat terbentuk
karena urin bersifat basa. #
ambar %. $atofisiologi Batu Saluran Kemih
2.2. Png!amat Pmntu)an Batu
Terbentuknya atau tidaknya batu didalam saluran kemih ditentukan juga
oleh adanya keseimbangan antara 2at pembentuk batu dan inhibitor, yaitu 2at yang
mampu menegah timbulnya batu. ikenal beberapa 2at yang dapat menghambat
17
-
8/18/2019 Urolitiasis-editttt
18/36
terbentuknya batu saluran kemih, yang bekerja mulai dari proses reabsorbsi
kalsium didalam usus, proses pembentukan inti batu atau kristal, proses agregasi
kristal, hingga retensi kristal. #
Don magnesium (:gJJ) dikenal dapat menghambat pembentukan batu
karena jika berikatan dengan oksalat, membentuk garam magnesium oksalat
sehingga jumlah oksalat yang akan berikatan dengan kalsium (=aJJ) untuk
membentuk kalsium oksalat menurun. emikian pula sitrat jika berikatan dengan
ion kalsium (=aJJ) membentuk garam kalsium sitrat, sehingga jumlah kalsium
yang akan berikatan dengan oksalat atau kalsium fosfat jumlahnya berkurang. #
Beberapa protein atau senya'aorganik lain mampu bertindak sebagai
inhibitor dengan ara menghambat pertumbuhan kristal, menghambat agregasi
kristal, maupun menghambat retensi kristal. Senya'a itu antara lain adalah
glikosaminoglikan (*), protein Tamm 6orsfall (T6$) atau uromukoid,
nefrokalsin dan 0steopontin. efisiensi 2at yang berfungsi sebagai inhibitor batu
merupakan salah satu faktor penyebab timbulnya batu saluran kemih. #
2.2.3 "amaran Klinis
Tanda dan gejala penyakit batu saluran kemih ditentukan oleh letaknya,
besarnya dan morfologinya. >alaupun demikian, penyakit ini mempunyai tanda
umum, yaitu hematuria, baik hematuria nyata maupun mikroskopik. Selain itu,
bila disertai infeksi saluran kemih dapat juga ditemukan kelainan endapan urin
bahkan mungkin demam atau tanda sistemik lainnya.<
Batu Pl4is "in#al
Batu pielum didapatkan dalam bentuk yang sederhana sehingga hanya
menempati bagian pel"is, tetapi dapat juga tumbuh mengikuti bentuk susunan
pel"iokaliks sehingga berabang menyerupai tanduk rusa. Kadang batu hanya
terdapat disuatu kaliks. Batu pel"is ginjal dapat bermanifestasi tanpa gejala
sampai dengan gejala berat. Umumnya gejala batu saluran kemih merupakan
akibat obstruksi aliran kemih dan infeksi. <
18
-
8/18/2019 Urolitiasis-editttt
19/36
7yeri didaerah pinggang dapat dalam bentuk pegal hingga kolik atau nyeri
yang terus-menerus dan hebat karena adanya pionefrosis. $ada pemeriksaan fisik
mungkin kelainan sama sekali tidak ada, sampai mungkin teraba ginjal yang
membesar akibat adanya hidronefrosis. <
7yeri dapat berupa nyeri tekan atau ketok pada daerah arkus kosta pada
sisi ginjal yang terkena. Sesuai dengan gangguan yang terjadi, batu ginjal yang
terletak dipel"is dapat menyebabkan terjadinya hidronefrosis, sedangkan batu
kaliks pada umumnya tidak memberi gejala fisik. <
Batu Urtr
*natomi ureter beberapa tempat penyempitan yang memungkinkan batu
ureter berhenti. Karena peristaltik, akan terjadi gejala nyeri kolik, yakni nyeri
yang hilang timbul disertai perasaan mual dengan atau tanpa muntah dengan nyeri
alih yang khas. Selama batu bertahan ditempat yang menyumbat, selama itu kolik
akan berulang-ulang sampai batu bergeser dan memberi kesempatan pada air
kemih untuk le'at.
<
ambar +. Batu injal dan Ureter
Batu ureter mungkin dapat le'at sampai ke kandung kemih dan kemudian
keluar bersama kemih. Batu ureter juga bisa sampai ke kandung kemih dan
kemudian berupa nidus menjadi batu kandung kemih yang besar. Batu juga bisa
tetap tinggal di ureter sambil menyumbat dan menyebabkan obstruksi kronik
19
-
8/18/2019 Urolitiasis-editttt
20/36
dengan hidroureter yang mungkin asimptomatik. Tidak jarang terjadi hematuria
yang didahului serangan kolik. Bila keadaan obstruksi terus berlangsung, lanjutan
dari kelainan yang terjadi dapat berupa hidronefrosis dengan atau tanpa
pielonefritis sehingga menimbulkan gambaran infeksi umum. <
Batu Kandung Kmi!
Karena batu menghalangi aliran kemih akibat penutupan leher kandung
kemih, aliran yang mula-mula lanar searatiba-tiba akan terhenti dan menetes
disertai dengan nyeri. $ada anak-anak, nyeri menyebabkan anak yang
bersangkutan menarik penisnya sehingga tidak jarang dilihat penis yang agak
panjang. Bila pada saat sakit tersebut penderita berubah posisi, suatu saat air
kemih akan dapat keluar karena letak batu yang berpindah. Bila selanjutnya
terjadi infeksi yang sekunder, selain nyeri, se'aktu miksi juga akan terdapat nyeri
menetap suprapubik. <
ambar
-
8/18/2019 Urolitiasis-editttt
21/36
yang keil. $ada umumnya batu ini tidak memberikan gejala sama sekali karena
tidak menyebabkan gangguan pasase kemih. <
Batu Urtra
Batu uretra umumnya merupakan batu yang berasal dari ureter atau
kandung kemih yang oleh aliran kemih se'aktu miksi terba'a ke uretra, tetapi
menyangkut di tempat yang agak lebar. Tempat uretra yang agak lebar ini adalah
di pars prostatika, bagian permulaan pasr bulbosa dan di fosa na"ikular. Bukan
tidak mungkin dapat ditemukan ditempat lain. <
ejala yang ditimbulkan umumnya miksi tiba-tiba terhenti, menjadi
menetes dan nyeri. $enyulitnya dapat berupa terjadinya di"ertikulum, abses, fistel
proksimal dan uremia karena obstruksi urin. <
2.2.5 Pmri)saan Pnun#ang
1. Pn'itraan
a. Ultrasonogra!i $US"&
US (US) digunakan sebagai alat penitraan diagnostik utama. Selain
aman digunakan (tidak ada risiko radiasi), US banyak tersedia di fasilitas-
fasilitas kesehatan dan murah. 6al ini dapat membantu mengidentifikasi batu yang
terletak di kalises, pyelo ureter , persimpangan "esioureteri, pada buli-buli serta
pada pasien dengan dilatasi saluran kemih atas. +
21
-
8/18/2019 Urolitiasis-editttt
22/36
ambar ;. US $ada Saluran Kemih
. Intra4na Urt!rogra!6 $I-U&
$emeriksaan ini disebut juga intra"ena pielografi (D9$). $emeriksaan ini
bertujuan untuk mendeteksi adanya batu semiopak atau pun batu non opak yang
tidak dapat terlihat oleh foto polos abdomen. 1ika D"u belum dapat menjelaskan
keadaan sistem saluran kemih akibat adanya penurunan fungsi ginjal, sebagai
gantinya adalah pemeriksaan pielografi retrograd.#
ambar G. Dntra"ena $ielografi
'. Non 7ontras8 7omutr Tomogra!6
$enggunaan 7==T sekarang ini dapat dipertimbangkan, karena sangat
membantu dalam membedakan antara batu radiolusen dan batu radiopak. 7==T
merupakan pemeriksaan standar untuk mendiagnosis nyeri pinggang akut, setelah
menggantikan pemeriksaan urografi intra"ena (D9U), yang telah menjadi
pemeriksaan standar emas selama bertahun-tahun belakangan ini. 7==T dapat
22
-
8/18/2019 Urolitiasis-editttt
23/36
menentukan diameter batu dan kepadatan. Ketika batu tidak ditemukan, penyebab
nyeri perut lainnya harus diidentifikasi. 7==T dapat mendeteksi batu asam urat
dan batu 5anthine yang radiolusen pada film biasa. +
ambar @. 7==T Saluran Kemih
2. Laoratorium
Setiap pasien darurat dengan urolitiasis membutuhkan pemeriksaan
biokimia urin dan darah seara epat, selain pemeriksaan penitraan.
$emeriksaan yang diperlukan dijelaskan pada tabel berikut. +
Tabel 4. $emeriksaan !aboratorium+
23
-
8/18/2019 Urolitiasis-editttt
24/36
2.2.19 Diagnonis
A"aluasi standar yang dapat dilakukan mulai dari anamnesis dan
pemeriksaan fisik seara rini. ari anamnesis biasanya ditemukan pasien datang
dengan keluhan nyeri pinggang, muntah, dan kadang-kadang demam, tetapi bisa
juga asimtomatik. $ada pemeriksaan fisik dapat ditemukan nyeri ketok
kosto"ertebrae, ginjal teraba akibat pembesaran ginjal, maupun nyeri tekan pada
suprapubik akibat infeksi yang munul pada "esika urinaria. iagnosis klinis
harus didukung oleh penitraan yang tepat. 1ika tersedia, US (US) harus
digunakan sebagai alat penitraan diagnostik utama. $enggunaan KUB radiografi
tidak dianjurkan, sedangkan 7==T dapat dipertimbangkan, karena sangat
membantu dalam membedakan antara batu radiolusen dan batu radiopak serta
untuk perbandingan selama masa tindak lanjut. ,+
2.2.11 Diagnosis Banding
Kolik ginjal dan ureter dapat disertai dengan akibat yang lebih lajut,
misalnya distensi usus da pionefrosis dengan demam. 0leh karena itu, jika
diurigai terjadi kolik ureter maupun ginjal, khususnya yang kanan, perlu
dipertimbangkan kemungkinan kolik saluran erna, kandung empedu, atau
apendisitis akut. Selain itu, pada perempuan perlu juga dipertimbangkan
kemungkinan adneksitis.
Bila terjadi hematuria, perlu dipertimbangkan kemungkinan keganasan
apalgi bila hematuria terjadi tanpa nyeri. Selain itu, perlu juga diingatkan bah'a
batu salura kemih yang bertahun-tahun dapat menyebabkan tumor yang umumnya
karsinoma epidermoid, akibat rangsangan dan inflamasi.
Khusus untuk batu ginjal dengan hidronefrosis, perlu dipertimbangkan
kemungkinan tumor ginjal mulai dari jenis ginjal polikistik hingga tumor ra'it2.
$ada batu ureter, terutama dari jenis yang radiolusen, apabila disertai dengan
24
-
8/18/2019 Urolitiasis-editttt
25/36
hematuria yang tidak disertai dengan kolik, perlu dipertimbangkan kemungkinan
tumor ureter 'alaupun tumor ini jarang ditemukan.
ugaan batu kandung kemih juga perlu dibandingkan dengan
kemungkinan tumor kandung kemih, terutama bila batu bersifat radiolusen. Batu
prostat biasanya tidak sukar didiagnosis karena gambaran radiologiknya yang
khas, yang keil seperti kumpulan pasir didaerah prostat. *kan tetapi
pemeriksaan olok dubur dapat memberi kesan adanya keganasan, terutama bial
terdapat batu yang ukup banyak hingga teraba seperti karsinoma prostat. alam
keadaan yang tidak pasti seperti itu perlu dilakukan biopsi prostat.
2.2.12 Komli)asi
Komplikasi batu saluran kemih biasanya obstruksi, infeksi sekunder dan
iritasi yang berkepanjangan pada urotelium yang dapat menyebabkan tumbuhnya
keganasan yang sering berupa karsinoma epidermoid. Sebagai akibat obstruksi,
khususnya diginjal atau ureter, dapat terjadi hidronefrosis dan kemudian berlanjut
dengan atau tanpa pionefrosis dan kemudian berlanjut dengan atau tanpa pionefrosis yang berakhir dengan kegagalan faal ginjal yang terkena. Bila terjadi
pada kedua ginjal, akan timbul uremia karena gagal ginjal total. 6al yang sama
dapat juga terjadi akibat batu kandung kemih, lebih-lebih bila batu tersebut
membesar sehingga juga mengganggu aliran kemih dari kedua orifisium ureter.
Khusus batu uretra dapat terjadi di"ertikulum uretra. Bila obstruksi
berlangsung lama, dapat terjadi ekstra"asasi kemih dan terbentuklah fistula yang
terletak proksimal dari batu ureter.
2.2.1( Pnatala)sanaan
$enatalaksanaan batu saluran kemih harus tuntas sehingga bukan hanya
mengeluarkan batu saja, tetapi harus disertai dengan terapi penyembuhan penyakit
batu atau paling sedikit disertai dengan terapi penegahan. 6al ini karena batu
sendiri hanya merupakan gejala penyakit batu sehingga pengeluaran batu dengan
ara apapun bukanlah merupakan terapi yang sempurna.#
25
-
8/18/2019 Urolitiasis-editttt
26/36
Selanjutnya, perlu juga diketahui bah'a pengeluaran batu baru diperlukan
bila batu menyebabkan gangguan pada saluran kemih. Bila batu ternyata tidak
memberi gangguan fungsi ginjal, batu tersebut tidak perlu diangkat, apalagi
misalnya pada batu ureter diharapkan batu dapat keluar dengan sendirinya. Terapi
pengeluaran batu, dapat dilakukan dengan ara medikamentosa, dipeahkan
dengan AS>!, melalui tindakan endourologi, bedah laparoskopi atau
pembedahan terbuka. #
#. Trai 0di)amntosa
Pada N6ri Koli)
7yeri adalah langkah terapi pertama yang dilakukan pada pasien dengan
episode nyeri akut akibat batu saluran kemih. %on"steroid anti"inflammatory
(7S*D) efektif pada pasien dengan nyeri kolik akibat batu dan memiliki khasiat
analgesik yang lebih baik daripada opioid. +
Pn'ga!an )oli) gin#al rulang
Untuk pasien dengan batu ureter diharapkan batu dapat keluar seara
spontan. Tablet 7S*D atau supositoria (:isalnya, natrium diklofenak, #-#+
mg F hari, 4-# hari) dapat membantu mengurangi peradangan dan risiko nyeri
berulang. :eskipun diklofenak dapat mempengaruhi fungsi ginjal pada pasien
dengan fungsi ginjal yang sudah berkurang, namun ia tidak memiliki efek pada
pasien dengan fungsi ginjal normal. 1ika setelah menggunakan analgesia nyeri
tidak berkurang dan munul gangguan pada saluran kemih, dapat dilakukan
drainase, menggunakan stenting atau nefrostomi perkutan, atau penatalaksanaan
pengeluaran batu. +
0di'al E:ulsi4 T!ra6 $0ET&
0bat-obatan yang digunakan untuk mengeluarkan batu saluran kemih ini
bekerja dengan ara relaksasi otot polos ureter melalui penghambatan pompa
saluran kalsium atau L-# blokade reseptor. :AT seharusnya hanya digunakan
pada pasien yang merasa nyaman dengan pendekatan ini. $asien dengan batu
26
-
8/18/2019 Urolitiasis-editttt
27/36
ureter diobati dengan L-bloker atau nifedipine memiliki kemungkinan batu
keluar seara lebih spontan lebih tinggi dengan episode nyeri kolik yang
menyertai. +
*gen L-# blokade reseptor yang dapat digunakan adalah Tamsulosin,
tera2osin dan do5a2osin. Tamsulosin adalah salah satu yang paling umum
digunakan. 7amun, satu studi keil telah mengatakan bah'a tamsulosin, tera2osin
dan do5a2osin sama-sama efektif. +
2. ES;L $ Extracorporeal Shockwave Lithotripsy&
*lat AS>! adalah pemeah batu yang pertama kali diperkenalkan oleh
=aussy pada tahun #@G. *lt ini dapat memeah batu ginjal, batu ureter
proksimal atau batu buli-buli tanpa melalui tindakan in"asif dan tanda pembiusan.
Batu dipeah menjadi fragmen-fragmen keil sehingga mudah dikeluarkan
melalui saluran kemih. Tidak jarang peahan batu yang sedang keluar
menimbulkan nyeri kolik dan menyebabkan hematuria. #,+
(. Endourologi
Tindakan endourologi adan tindakan in"asif minimal untuk mengeluarkan
batu saluran kemih yang terdiri atas memeah batu, dan kemudian
mengeluarkannya dari saluran kemih melalui alat yang dimasukan langsung ke
dalam saluran kemih. *lat itu dimasukan melalui uretra atau melalui insisi keil
pada kulit (perkutan). $roses pemeahan batu dapat dilakukan seara mekanik,
dengan memakai energi hidraulik, energi gelombang suara, atau dengan enersi
laser. Berberapa tindakan endourologi itu adalah
a. $7! ( Percutaneous %ep#ro &it#olapa'y) adalah usaha mengeluarkan batu
yang berada didalam saluran ginjal dengan ara memasukan alat endoskopi
kesistem kalises melalui insisi pada kulit. Batu kemudian dikeluarkan atau
dipeah terlebih dahulu menjadi fragmen-fragmen keil.
27
-
8/18/2019 Urolitiasis-editttt
28/36
b. !itotripsi adalah pemeah batu buli-buli atau batu uretra dengan
memasukkan alat pemeah batu (litroptor) kedalam buli-buli. $eahan batu
dikeluarkan dengan e"akuator Allik.
. Ureteroskopi atau uretero-renoskopi adalah dengan memasukkan alat
ureteroskopi per-uretram guna melihat keadaan ureter atau sistem pielokaliks
ginjal. engan memakai energi tertentu, batu yang berada didalam ureter maupun
sistem pel"iokalises dapat dipeah melalui tuntuan ureteroskopiFureterorenoskopi
ini.
d. Akstraksi ormia adalah mengeluarkan batu ureter dengan menjaringnya
melalui alat keranjang ormia. #,+
*. Bda! Laaros)oi
$embedahan laparoskopi untuk mengambil batu saluran kemih saat ini
sedang berkembang. =ara ini banyak dipakai untuk mengambil batu ureter. #,+
+. Bda! Tru)a
iklinik atau rumah sakit yang belum mempunyai fasilitas yang memadai
untuk tindakan endourologi, laparoskopi maupun AS>!, pengambilan batu masih
dilakukan melalui pembedahan terbuka. $embedahan terbuka itu antara lain
adalah pielolitotomi atau nefrolitotomi untuk mengambil batu pada saluran ginjal
dan ureterolitotomi untuk batu ureter. Tidak jarang pasien harus menjalani
tindakan nefrektomi atau pengambilan ginjal karena ginjalnya sudah tidak
berfungsi dan berisi nanah (pionefrosis), korteksnya sudah sangat tipis atau
mengalami pengkerutan akibat batu saluran kemih yang menimbulkan obstruksi
dan infeksi yang menahun. #,+
2.2.1* Pn'ga!an
Setelah batu dikeluarkan dari saluran kemih, tindak selanjutnya yang tidak
kalah penting adalah upaya menghindari timbulnya kekambuhan. *ngka
28
-
8/18/2019 Urolitiasis-editttt
29/36
kekambuhan batu saluran kemih rata-rata ;& per tahun atau kurang dari +&
dalam # tahun. #
$enegahan yang dilakukan adalah berdasarkan atas kandungan unsru
yang menyusun batu saluran kemih yang diperoleh dari analisis batu. $ada
umumnya penegahan itu berupa (M) menghindari dehidrasi dengan minum ukup
dan diusahakan produksi urin sebanyak -4 liter per hari, () diet untuk
mengurangi kadar 2ar komponen pembentukan batu, (4) akti"itas harian yang
ukup dan (%) pemberian medikamentosa. #
2.( Urossis
2.(.1 D,inisi
Urosepsis adalah sepsis yang disebabkan oleh mikrobakteria yang berasal
dari saluran urogenital. Bakteri lebih mudah masuk kedalam peredaran darah
terutama jika pasien mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh, diantaranya
adalah pasien dengan diabetes millitus, usia tua, pasien yang menderita penyakit
keganasan dan pasien yang menderita gangguan imunitas tubuh yang lain. #
Bakteri yang telah beredar didalam darah mengeluarkan endotoksin yang
dapat memiu terjadinya ragkaian septic cescade. Keadaan ini menimbulkan
sindroma respon inflamasi sistemik atau systemic inflamation response syndrome.
#
(merican )olle$e of )#est P#isicians and t#e Society of )ritical )are
*edicine memberikan batasan tentang sepsis dan syok septik. SD?S merupakan
respon tubuh terhadap inflamasi sistemik yang disebabkan oleh berbagai mama
kelainan, antara lain (#) infeksi, () trauma, (4) syok karena perdarahan, (%) luka
bakar, (+) kerusakan jaringan, (
-
8/18/2019 Urolitiasis-editttt
30/36
$enelitian epidemiologi di berbagai rumah sakit di *merika Serikat selama
kuru 'aktu antara #@;@- menunjukkan bah'a insiden sepsis menunjukkan
peningkatan dengan rerata G,;& setiap tahunnya, dan laki-laki relatif lebih banyak
mengalami sepsis dibandingkan perempuan. #
2.(.( Etiologi
Kuman penyebab sepsis paling sering adalah bakteri gram negatif yang
hidup komensal disaluran erna, yaitu kurang lebih 4-G&, sedangkan kuman
gram positif merupakan penyebab +-%& sepsis. "coli adalah kuman yang
paling sering menyebabkan sepsis, kemudian disusul oleh Klebsiella,
nteroba!ter, Serratia dan Pseudomonas spp, sedangkan Proteus dan )itrobacter
lebih jarang menyebabkan sepsis. Kuman yang paling "irulen adalah
Pseudomonas serta Klebsiella, dan dalam hal ini Pseudomonas yang sering kali
menunjukkan resistensi terhadap berbagai antibiotik. #
2.(.* Pato,isiologi
Urosepsis timbul karena adanya obstruksi saluran kemih sehingga
kemampuan urin untuk mengeliminasi kuman dari saluran kemih menjadi
terganggu. Keadaan ini menyebabkan kuman dengan mudah berbiak didalam
saluran kemih, menembus mukosa saluran kemih dan masuk kedalam sirkulasi
darah, sehingga menyebabkan bakteremia. Kelainan urologi yang sering
menimbulkan sepsis adalah batu saluran kemih, hiperplasia prostat dan keganasan
saluran kemih yang menyebabkan timbulnya hidronefrosis dan pionefrosis. #
idalam pembuluh darah bakteri gram negatif menghasilkan endotoksin,
yaitu komponen lipopolisakarida (!$S) yang terdapat pada lapisan sebelah luar
bakteri. !$S ini terdiri atas komponen lipid * yang menyebabkan
#. *kti"asi sel-sel makrofag atau monosit sehingga menghasilkan beberapa
sitokin, antara lain tumor necrosis factor alp#a (T7/-) dan interleu!in 1
(D!-#). Sitokin inilah yang akan memau reaksi berantai yang akhirnya
dapat menimbulkan sepsis dan jika tidak segera dikendalikan akan
30
-
8/18/2019 Urolitiasis-editttt
31/36
menjurus pada sepsis berat, syok sepsis, dan akhirnya menimbulkan
disfungsi multiorgan (:0S).. ?angsangan terhadap sistem komplemen =4a dan =+a menyebabkan
terjadinya agregasi trombosit dan produksi radikal bebas serta
mengaktifkan faktor koagulasi.4. $erubahan dalam metabolisme karbohidrat, lemak, protein dan oksigen.
Karena terdapatnya resisten sel terhadap insulin maka glukosa dalam darah
tidak dapat masuk ke dalam jaringan sehingga untuk memenuhi kebutuhan
sel akan glukosa, terjadi proses glukoneogenesis yang bahannya berasal
dari asam lemak dan asam amino yang dihasilkan dari katabolisme lemak berupa lipolisis dan katabolisme protein. #
2.(.+ "amaran Klinis
ejala klinis yang disampaikan pasien urosepsis tergantung pada kelainan
organ urogenital yang menjadi sumber infeksi dan sampai seberapa jauh proses
sepsis telah berlangsung. ambaran klinis yang didapatkan antara lain demam,
menggigil, hipotensi, takikardi dan takipnue yang sebelumnya didahului oleh
gejala kelainan pada saluran kemih, antara lain sistitis, pielonefritis, epididimitis,
protitis akut, pasa kateterisasi uretra atau pasa bedah pada saluran kemih. #,
Sepsis yang telah lanjut memberikan gejala atau tanda-tanda berupa
gangguan beberapa fungsi organ tubuh, antara lain gangguan pada fungsi
kardio"askular, ginjal, penernaan, pernafasan dan susunan saraf pusat. #
Kardio4as)ular. $erubahan pada sistem hemodinamik, dimulai dari fase
presyok, fase syok a'al atau warm s#oc! , dan syok lanjut atau cold s#oc! .
Timbulnya syok ini adalah akibat dari menurunnya resistensi arteriole. 6ingga
pada fase syok a'al pasien masih tampak demam dan urah jantung normal,tetapi
pada syok lanjut tampak pasien dengan keadaan letargi, dingin dan urah jantung
menurun. #
31
-
8/18/2019 Urolitiasis-editttt
32/36
Ginjal . Syok yang berkelanjutan akan menimbulkan nekrosis akut pada
tubulus ginjal yang ditandai dengan a2otemi, oliguria, hingga anuria. Tampak
adanya gangguan elektrolit dan asidosis metabolik. #
Pencernaan. Terjadi disfungsi hepar yang ditandai dengan ikterus akibat
kolestasis, peningkatan serum bilirubin sampai # gFdl dengan G& berupa
bilirubin direk dan peningkatan fosfatase alkali. :anifestasi lain pada saluran
erna adalah perdarahan saluran erna akibat stres ulcer dan gangguan perfusi
pada mukosa saluran erna. #
Pernafasan. Tanda a'al dari gangguan pernafasan adalah takipnue, tetapi
jika proses rangkaian sepsis tidak segera diatasi akan menimbulkan distres nafas
sampai terjadi adult respiratory distress syndrome (*?S). #
Susanan saraf pusat . $erubahan status mental antara lain pasien menjadi
bingung, letargi dan pada akhirnya menjadi stupor dan koma. #
2.(./ Diagnosis
Untuk menegakkan diagnosis suatu urosepsis harus dibuktikan bah'a
bakteri yang beredar dialam darah (kultur darah) sama dengan bakteri yang ada
didalam saluran kemih (kultur urin). #
isamping itu dilakukan pemeriksaan untuk menari sumber infeksi dan
akibat dari kelainan yang ditimbulkan pada berbagai organ. Segera dilakukan
pemeriksaan yang meliputi laboratorium, penitraan dan pemeriksaan penunjang
lain seperti pada pemeriksaan DSK complicated. #
2.(. Pnatala)sanaan
$enanganan urosepsis harus dilakukan segera komprehensif dan ditujukan
terhadap (#) penanganan infeksi yang meliputi eradikasi kuman penyebab infeksi
serta menghilangkan sumber infeksi, () akibat lanjut dari infeksi, yaitu SD?S,
syok septik atau disfungsi multiorgan, dan (4) toksin atau mediator yang
dikeluarkan oleh bakteri. #,+
32
-
8/18/2019 Urolitiasis-editttt
33/36
2.(..1 Trai Tr!ada In,)si
Sebelum pemberian antibiotik, terlebih dahulu diambil ontoh urin dan
ontoh darah untuk pemeriksaan kultur guna mengetahui jenis kuman penyebab
urosepsis, hal ini bermanfaat jika pemberian antibiotik seara empirik tidak
berhasil. Seara empirik diberikan antibiotik yang sensitif terhadap bakteri gram
negatif, yaitu golongan aminoglikosida (gentamisin, tabramisin atau amikasin),
golongan ampisilin (yang dikombinasikan dengan asam klabulanat atau
sulbaktam), sefalosporin generasi ketiga atau golongan fluroNuinolon. #,+
$ada pemberian aminoglikosida harus diperhatikan keadaan faal ginjal,
karena golongan obat ini bersifat nefrotoksik. Selain itu pada urosepsis tidak
jarang menimbulkan penyulit gagal ginjal sehingga pemberian aminoglikosida
perlu dilakukan penyesuaian dosis. $enyesuaian dosis dapat dilakukan dengan
ara menurunkan dosis atau memperpanjang inter"al pemberian obat. #,+
Sumber-sumber infeksi harus segera dihilangkan, misalnya dengan
pemasangan kateter uretra harus diganti dengan yang baru atau dilakukan drainasesuprapubik, abses-abses pada ginjal, perirenal, pararenal dan asbses prostat
dilakukan drainase dan pionefrosisFhidronefrosis yang terinfeksi dilakukan di"ersi
urin atau drainase nanah dengan nefrostomi. #,+
2.(..2 Trai Suorti, Tr!ada Pn6ulit
Terapi suportif yang diberikan tergantung pada organ yang mengalami
gangguan serta keadaan klinis pasien. Kematian akibat sepsis biasanya
disebabkan oleh kegagalan dalam memberikan terapi suportif terhadap disfungsi
multiorgan. isfungsi organ yang paling sering menyebabkan kematian adalah
gagal nafas dan gagal ginjal, sedangkan sisanya adalah kegagalan pada sistem
kardio"askular, hematologi, metabolisme dan neurologi. #
Tabel Terapi Suportif $ada Urosepsis
angguan 0rgan Tindakan Spesifik
6emodinamik (syok) Akspansi airan dengan kristaloid (?!) # ml
33
-
8/18/2019 Urolitiasis-editttt
34/36
dalam #+- menit dengan monitor tekanan "ena
entral (=9$). 1ika =9$ #% m 60 infus
diteruskan dengan dosis pemeliharaan, yaitu -4
tetesFmenit. $emberian obat "asoaktif (dopamin)
seara titrasi mulai dosis -+ ugFkgFmenit dengan
monitor tekanan darah dan produksi urin. apat
pula diberikan obutre5.
injal
(*T7)
1ika hidrasi ukup tetapi produksi urin masih kurang
diberikan manitol i." #.+ g dalam + menit atau
/urosemid % mg hingga produksi urin 4-%
mlFjam. 6emodialisis jika diperlukan.
agal jantung Kalau perlu digitalisasi (oleh ahli kardiologi)
$aru-paru Setelah pembebasan jalan nafas, dilakukan "entilasi
dengan pemberian oksigen +-G lFmenit,
keseimbangan asam-basa dan elektrolit $a0
dipertahankan ;-@ mm6g dan $a=0 4-%
mm6g.
angguan Sistemik
$embekuan (D=)
$emberian e5tran sebanyak #- unit akan
meningkatkan "olume intra"askular dan menurunkan
"iskositas darah. $erlu dipertimbangkan untuk
pemberian heparin i." #- UF%-< jam.
Keseimbangan asam-
basaFelektrolit
Koreksi asam basa dan elektrolit
2.(..2 Trai Tr!ada To)sin
Saat ini sedang dikembangkan terapi baru terhadap produk yang dihasilkan
bakteri yang memau terjadinya rangkaian sepsis. 0bat-obatan itu diantaranya
adalah antiendotoksin berupa antibodi poliklonal dan monoklonal yang ditujukan
terhadap lipid *, antibodi monoklonal terhadap T7/, antagonis reseptor terhadap
D!-#, antagonis reseptor terhadap $*/, dan masih banyak antibodi lain yang
hingga saat ini masih dalam penelitian. #
34
-
8/18/2019 Urolitiasis-editttt
35/36
BAB III
Ksimulan
Urolithiasis adalah adanya batu (kalkuli) di traktus urinarius. Urolithiasis
merupakan penyakit yang salah satu tanda gejalanya adalah pembentukan batu di
dalam saluran kemih. /aktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan batu adalah
gangguan saluran kemih, gangguan metabolism, Dnfeksi saluran kemih olehmikroorganisme pemeah protease, dehidrasi, benda asing, multifaktor, dan
idiopatik.
Tanda dan gejala penyakit batu saluran kemih ditentukan oleh letaknya,
besarnya dan morfologinya. :anifestasi klinik adanya batu dalam traktus
urinarius bergantung pada adanya obstruksi, infeksi, dan edema. Ketika batu
menghambat aliran urin, terjadi obstruksi, menyebabkan peningkatan tekanan
hidrostatik dan distensi pada pielum ginjal serta ureter proksimal. Dnfeksi
(pielonefritis dan sistitis yang disertai demam, menggigil dan disuria) dapat terjadi
dari iritasi batu yang terus menerus. Dnfeksi sistemik dapat terjadi sebagai
komplikasi dari batu saluran kemih ini, yang disebut sebagai urosepsis. Untuk itu,
batu yang sudah menimbulkan masalah pada saluran kemih seepatnya harus di
keluarkan agar tidak menimbulkan penyulit yang lebih parah. Batu dapat
dikeluarkan dengan ara medikamentosa, dipeahkan dengan AS>!, melalui
tindakan endourologi, bedah laparaskopi atau pembedahan terbuka.
35
-
8/18/2019 Urolitiasis-editttt
36/36
DAFTA% PUSTAKA
#. $urnomo, Basuki B. asar-asar Urologi edisi ketiga. 1akarta $enerbit
Buku Sagung Seto.##
. Sh'art2Os. :anual of Surgery eight edition. 7e' PorkQ :ra' 6ill
=ompanies.