“updating in dentistry life long learning for better ... program.pdf · tim penilai makalah drg....

72
1 “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better Quality of Life” 13 Oktober - 15 Oktober 2017 Balai Kartini Exhibition & Convention Center Jakarta, Indonesia BUKU PROGRAM

Upload: trinhdat

Post on 15-Feb-2018

274 views

Category:

Documents


32 download

TRANSCRIPT

Page 1: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

1

“Updating in DentistryLife Long Learning for Better

Quality of Life”

13 Oktober - 15 Oktober 2017Balai Kartini Exhibition & Convention Center

Jakarta, Indonesia

BUKU PROGRAM

Page 2: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

2

Page 3: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

3

SAMBUTAN

Page 4: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

4

Sambutan DekanFakultas Kedokteran GigiUniversitas Trisakti

Yang terhormat sejawat dan para mahasiswa

Assalamu’alaikum Wr.Wb dan salam sejahtera bagi kita semua

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang, karena atas ijin-Nya, Forum Kursus (FOKUS) 2017 FKG Usakti akan kembali hadir ditengah-tengah kita. Tema Fokus 2017: “Updating in Dentistry: Lifelong learning for a better quality of life”. Tema ini dipilih sebagai upaya meningkatkan peran serta dokter gigi maupun mahasiswa kedokteran gigi dalam membantu masyarakat Indonesia pada khususnya agar mencapai kualitas hidup yang paripurna melalui belajar sepanjang hayat mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran gigi. FOKUS 2017 sebagai ajang Pendidikan Kedokteran Gigi Berkelanjutan mengajak para dokter gigi akademisi maupun praktisi serta para mahasiswa kedokteran gigi agar mampu menghadapi segala tantangan yang ada khususnya pada era MEA dan AFTA ini, agar dapat bersaing khususnya dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara lainnya. Diharapkan melalui FOKUS 2017, para dokter gigi maupun mahasiswa kedokteran gigi dapat meningkatkan etika, profesionalisme, keterampilan dan teknologi khususnya di bidang kedokteran gigi. Harapan lain dengan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan ini, pelayanan yang diberikan kepada pasien akan memuaskan, sehingga pasien tidak mencari layanan kesehatan ke negara-negara tetangga.

Fokus 2017 akan menawarkan program ilmiah, penghargaan ilmiah, pameran, kegiatan sosial yang menarik dan menjadi ajang silahturahim di kalangan kedokteran gigi baik alumni maupun non alumni. Aspirasi pertemuan ini adalah untuk menyatukan akademisi, peneliti, dan industri yang terkait dengan disiplin ilmu kedokteran gigi, serta memperkaya pengetahuan Anda tentang perkembangan terbaru dalam disiplin ilmu kedokteran gigi. Fokus 2017 dapat menjadi wahana bagi para akademisi, praktisi dan industri kedokteran gigi dalam bertukar pikiran tentang bagaimana membangun kreativitas dan inovasi untuk menciptakan keunggulan bersaing yang berkelanjutan bagi bidang kedokteran gigi

Atas nama Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung Fokus 2017. Apresiasi setinggi-tingginya diberikan kepada ketua panitia drg. Abdul Gani Soulisa MPH dan seluruh jajaran panitia yang bekerja keras dalam mempersiapkan acara Fokus 2017.

Kami tunggu kehadiran sejawat dan para mahasiswa di Fokus 2017 tanggal 13-15 Oktober 2017 di Gedung Balai Kartini Jl. Gatot Soebroto Jakarta Selatan. Semoga pertemuan ilmiah ini bermanfaat bagi kemajuan kita di masa depan. Amin ya rabbal ‘alamin. Terima kasih atas perhatiannya. Wassalamualaikum Wr.Wb

Hormat saya,

Prof.Dr.drg.Tri Erri Astoeti, MKes

Dekan FKG Usakti

4

Page 5: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

5

JADWAL ILMIAH

Sambutan Ketua Panitia

Kepada Seluruh Teman Sejawat dan Mahasiswa,

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Salam sejahtera bagi kita semua

Sebagai bentuk komitmen pengembangan pendidikan dan praktik kedokteran gigi, Fakultas Kedokteran Gigi Univeritas Trisakti mengundang sejawat dan mahasiswa kedokteran gigi untuk bergabung dalam acara Forum Kursus Dental 2017 FKG Universitas Trisakti (FOKUS FKG Usakti). FOKUS FKG Usakti kali ini akan diadakan pada tanggal 13-15 Oktober 2017 bertempat di Gedung Balai kartini, Jakarta dan mengusung tema ““Updating in Dentistry: Lifelong learning for a better quality of life”.

Sesuai dengan tema yang diangkat, FOKUS FKG Usakti diharapkan ikut berkontribusi dalam pendidikan kedokteran gigi yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara umum. Berbagai kegiatan akan digelar sebagai bagian dari FOKUS FKG Usakti yang terdiri dari seminar, kursus singkat keterampilan, presentasi poster, pameran, dan dentist gathering. FOKUS FKG Usakti diharapkan dapat menjadi ajang bagi akademisi dan praktisi kedokteran gigi untuk berbagi pengetahuan terbaru serta pengalaman yang akan memperkaya keilmuan kedokteran gigi.

FOKUS FKG Usakti juga akan menjadi ajang pengenalan produk-produk dan teknologi terbaru kedokteran gigi melalui kegiatan pameran. Beragam pilihan produk dan teknologi terbaru dari perusahan dental dan medik yang akan dipamerkan diharapkan menjadi alternatif bagi praktisi kedokteran gigi untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien.

Kami berharap kegiatan FOKUS FKG Usakti tahun ini akan menjadi ajang yang tepat bagi se-mua stakeholder kedokteran gigi untuk melakukan updating ilmu, keterampilan, produk, dan teknologi sebagai ba gian dari komitmen untuk melakukan pembelajaran seumur hidup untuk kehidupan yang lebih berkualitas.

Kami dengan sepenuh hati mengundang dan menunggu partisipasi semua stakeholder kedokteran gigi untuk dapat bergabung dalam FOKUS FKG Usakti 2017.

Salam FOKUS,

drg. Abdul Gani Soulissa, MPHKetua Panitia

5

Page 6: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

6

Page 7: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

7

INFORMASI UMUM

Page 8: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

8

TEMA:

UPDATING IN DENTISTRY: LIFELONG LEARNING FOR A BETTER QUALITY OF LIFE

WAKTU:

PRE FOKUS 12 Oktober 2017FOKUS 13 – 15 Oktober 2017

LOKASI:

BAlAI KARTINI ExHIBITION & CONvENTION CENTERJl. Gatot Subroto Kav.37Jakarta – Indonesia

PROGRAM:

• Pre Fokus 2017 Hands On

• Fokus 2017 Pembukaan Seminar Ilmiah Hands On Presentasi Poster dan oral Pepsodent FOKUS Award EndoContest Pameran Dental Pepsodent Futuristic Dentist Gathering

KREDIT POINSKP-N/046 /PB PDGI/IX/2017

Peserta Kegiatan Teori ≥ 12 jam 7 skp

7 - < 12 jam 6 skp

< 7 jam 5 skp

Pembicara Kegiatan Teori 20 menit - 1 jam 2 skp

Pembicara Kegiatan Teori > 1- 2 jam 3 skp

Moderator 2 skp

Panitia 3 skp

Peserta Kegiatan Keterampilan 3 skp

Pembimbing Kegiatan Keterampilan 5 skp

TANGGAL PENTINGTanggal Keterangan

12 Oktober 2017 Pre Fokus13-15 Oktober 2017 FOKUS 201714 Oktober 2017 Pepsodent FOKUS Award 2017

14 Oktober 2017 Pepsodent Futuristic Dentist Gathering

15 Oktober 2017 EndoContest

INFORMASI FOKUS 2017

INFORMASI UMUM

Contact Person :Sekretariat : drg. Dewi Liliany, M.Kes – 0816 1622-017Sie Registrasi : drg. Goalbertus, M.M – 0878 75253 388Sie Pameran : drg. Aryadi Subrata, Sp.KG – 0819 3213 2868Sie Ilmiah : drg. Anggraeny Putri, Sp.BM – 0811 1903 975

Telepon : + 62 21 5672731 ext 1502Fax : + 62 21 56967651Website : www.seminarfkgusakti.com/fokus2017E-mail : [email protected]

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS TRISAKTIKAMPUS B, UNIVERSITAS TRISAKTIAlamat : Jl. Kyai Tapa 260, Grogol. Jakarta 11440

Kategori :

Dentist Case RepoRtDentist LiteRatuRe ReviewunDeRgRaDuate ReseaRChunDeRgRaDuate LiteRatuRe Review

Penjurian dilaksanakan pada Rabu, 11 Oktober 2017 Pukul 08.00-16.00 di Ruang Rapat lantai 4 Gedung Extension FKG Usakti

SKP

Page 9: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

9

PANITIA FOKUS 2017 FKG USAKTI

PELInDUnG Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., PhD PEnASEHAT

Prof. Dr. drg. Tri Erri Astoeti, M.Kesdrg. Wiwiek Poedjiastoeti, M.Kes, Sp.BMdrg. Agnes Sabaruddindrg. Sri lestari, M.KesDr. drg. Wita Anggraini, M.Biomed, Sp.Perio

KETUA drg. Abdul Gani Soulisa, MPH

SEKERTARIS drg. Dewi liliany, M.Kes

BENDAHARA 1 drg. Rosalina Tjandrawinata, M.Si., PhD

BENDAHARA 2 drg. Firstine Kelsi Hartanto, MClindent KA SIE REGISTRASI drg. Goalbertus Goenawan, MMAnggota drg. Dina Ratnasari, Sp.KG drg. Wiena Widyastuti, Sp.KG KA SIE ILMIAH drg. Anggraeny Putri Sekar Palupi, Sp.BMAnggota

drg. Ade Prijanti, Sp.KGdrg. Enrita Dian Rahmadini, Sp.KGAdrg. Tri Putriany Agustin, Sp.KGAdrg. luki Astuti, Sp.Periodrg. Taufiq Ariwibowo, Sp.KGdrg. Marcia, Sp.PM

KA SIE ACARA Dr. drg. Dewi Priandini, Sp.PMAnggota drg. M. Novo Perwira lubis, Sp.RKG drg. Rachendra Pratama

KA SIE PUBLIKASI & DOKUMEnTASI drg. Marta Juslily, MBAAnggota drg. victor Emmanuel, Sp.Perio drg. Johan Edward, Sp.BM KA SIE PAMERAn drg. Aryadi Subrata, Sp.KGAnggota drg. Jeddy, Sp.KGA drg. Albert, Sp.Perio KA SIE PERLEnGKAPAn drg. Andy Wirahadikusumah, Sp.ProsAnggota drg. Riko Nofrizal, Sp.Ort Sudaryo Ahmad, SE KA SIE KOnSUMSI drg. Mita Juliawati, MARSAnggota drg. Anastasia Elsa Prahasti, Sp.KG drg. Selviana Wulansari, Sp.KG TIM PEnILAI MAKALAH

drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhDProf. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGAProf. Dr. drg. Suzan Elias, Sp.Prosdrg. J. Widijanto Sudhana, M.KesDr. drg. Marzella Mega l, MDS, Sp.BMDr. drg. Trijani Suwandi, Sp.PerioDr. drg. Joko Kusnoto, MS, Sp.OrtDr. drg. Tien Suwartini, Sp.KGdrg. Ferry Sandra, PhD

Page 10: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

10

Page 11: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

11

SEMINAR UTAMA DAN HANDS ON

Page 12: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

12

KAMIS, 12 OKTOBER 2017702 704 301

09.00-12.00 HO B 1 : Juanita A. Gunawan,

Taufiq Ariwibowo veneering in Easy Way

Using latest Direct System

HO B 10 : Lies Zubardiah, Jeti Erawati,

Victor Emmanuel, Marie Louisa

Suturing Technique

HO B 3 : Yessy Ariesanti Transalveolar Technique for

difficult cases

12.00-13.00 ISOMA13.00-16.00 HO B 9: Indra Setiabudi,

Yayuk Yuliarsi, Andy Wirahadikusumah,

Indy LabaronHow to Manage Ill-Fitting

Denture with Additional of Retainer

ISOMAHO B 2 : Aditya Wisnu

PutrantoThe Management of

Post Endodontic Cavity using Indirect Handmade

Composite Resin Technique

HO B 17 : Ade Prijanti, Taufiq Ariwibowo, Meini FA Djamal

Aplikasi Rubberdam pada Perawatan Konservasi Gigi

• Hands-On

509 402 303 ext09.00-12.00 HO B 4 : Hartono

Ruslijanto, Enny Marwati

Pemilihan dan Cara Pemakaian Obat Topikal yang Benar Untuk Erosi /

Ulserasi Mulut

HO B 5 : Carolina Damayanti Marpaung,

Siti Chandra DTreatments for TMD Pain in Patients in Daily Dental

Practise

HO B 6 : Suzan ElliasOne visit Bridge

menggunakan Fiber Reinforced Composite

12.00-13.00 ISOMA13.00-16.00 HO B 12 : Wita Anggraini,

Maria Regina Rahmawati

Ergonomi di Bidang Kedokteran Gigi dan

Pencegahan Gangguan Muskuloskeletal bagi

Dokter Gigi Praktik

HO B 13 : Rosalina Tjandrawinata,

Marlina Tjandra, Dewi Liliany,

Oktarina, Deviyanti Pratiwi

Tips and Trick Wax Up untuk Direct veneer

HO B 14 : Wintono Komarjadi

Pengeluaran Gigi Impaksi M3 Bawah dengan Cara Praktis dan Sederhana

507 20909.00-12.00 HO B 7 : Novo P. Lubis

How to Describe a lesion using Advance Imaging

HO B 8 : Bernard IskandarHow Do I Start My Endodontic Treatment?

12.00-13.00 ISOMA13.00-16.00 HO B 15 : Joko Kusnoto, Yohana Yusra,

Himawan Halim, Yuniar Zen

A to Z of Orthodontic Diagnosis, Treatment, Planning and Case

Management Using Removable Appliance

HO B 16 : Aryadi Subrata,Wiena Widyastuti

Fractured Endodontic Instrument- Don’t’ Worry be Happy

JADWAL PRA - FOKUS 2017KAMIS, 12 OKTOBER 2017Kampus B, Universitas Trisakti

Page 13: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

13

JADWAL FOKUS 2017JUM'AT - MINGGU, 13 - 15 OKTOBER 2017Balai Kartini, Jakarta

JUMAT, 13 OKTOBER 2017 Nusa Indah (Lt. 2) Mawar (Lt. 2)08.00-10.30 OPEnInG OPEnInG

10.30-11.30 MS 1 : Astrid Khataliaveneers : How to Give the Best Possible

version of our PatientsModerator : Ade Prijanti

MS 5 : Irene AdyatmakaDental Imunisas - 3 Pilar Baru

Penatalaksanaan Karies Gigi di PasienModerator : Fatimah Boenjamin

11.30-13.00 ISOMA13.00-14.00 MS 2 : Tri Erri Astoeti

Effective Communication Strategies for Success in Oral Health PromotionModerator : Widijanto Sudhana

MS 6 : Haizal HussainiWhat is Going On? : Series of Unusual Oral

Pathology CasesModerator : Indrayadi Gunardi

14.00-15.00 MS 3 : Joko KusnotoOrthodontic: It is not a 17+ Movie

Moderator : Yohana Yusra

MS 7 : Ronny HalimDigital Technologies in DentistryModerator : Juanita A. Gunawan

15.00-16.00 MS 18 : Halili Castillo The Glass Hybrid Innovation- What You

Should KnowModerator : Eko Fibriyanto

MS 8 : Trijani SuwandiElectrosurgery in Periodontics

Moderator : Abdul Gani Soulisa

16.00-17.00 FREE PAPER ORAl PRESENTATION(UR-010, UR-011-Ul-003)Moderator : Dewi lilyani

JUMAT, 13 OKTOBER 2017 Mawar 3 (Lt. 2) Anggrek (Lt. 1) Cempaka (Lt. 2)13.00-14.00 HO BK 2 : A. Eron Tondas

Prosthodontic in Digital EraHO BK 3 : Wiwiek

Poedjiastoeti, Anggraeny Putri

All about Intraoral Injection

14.00-16.00 HO BK 1 : Haizal HussainiMod : Firstine Kelsi

Oral Pathology Clinicopathological Update

16.00-17.00

• MaIn LECTURE

• Hands-On

Page 14: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

14

SABTU, 14 OKTOBER 2017 Nusa Indah (Lt. 2) Mawar (Lt. 2)08.00-09.00 MS 9 : Giuseppe Cantatore

latest trends in Endodontics: Glide Path creation, Root Canal Shaping

with ProTaper Next or WaveOne Gold and Obturation with the GuttaCore

obturatorsModerator : Wiena Widyastuti

MS 14 : Leonard C. Nelwan

Crown or No Crown Restoration

Moderator : Siti Chandra

09.00-10.00 MS 10 : Pia BalchinOptions for Basic Posterior Filling

Restorations – an UpdateModerator : Dina Ratnasari

MS 15 : Bernard O. IskandarHow I Start My Endodontic Treatment?

Moderator : Taufiq Ariwibowo

10.00-10.30 MS 11 : Yue Weng CheuCEREC Practice - Challenges and

Successes!Moderator : James Handojo

10.30-11.00

FUTURISTIC DEnTIST

GATHERInG

11.00-11.3011.30-14.00 ISOMA14.00-15.00 MS 12 : Kirana Lina Gunawan

Alternatif Anestesi lokal yang Nyaman dan Aman bagi Pasien dan Dokter Gigi

Moderator : Tri Putriany A.15.00-16.00 MS 22 : Eron Tondas

Prosthodontic in Digital EraModerator : Isya Hanin

• MaIn LECTURE

JADWAL FOKUS 2017JUM'AT - MINGGU, 13 - 15 OKTOBER 2017Balai Kartini, Jakarta

SABTU, 14 OKTOBER 2017 Anggrek (Lt. 1) Cempaka (Lt. 2)09.00-12.00 HO BK 4 : Rahmi Amtha

The Guidance of Correct Recurrent Aphtous Stomatitis Treatment

for General Practitioners

HO BK 5 : Giuseppe CantatoreChoose Your Endo Solution :

Continuous Rotation or Reciprocating Movement For Your Endo Treatment

11.30-13.00 ISOMA13.00-16.00 HO BK 6 : Yue Weng Cheu

Demonstration of The CEREC Case with Same-day Issue

Workflow

HO BK 10 : Halili CastilloDirect Posterior Restorations- an

Appropriate Restorative Treatment for All

• Hands-On

Page 15: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

15

JADWAL FOKUS 2017JUM'AT - MINGGU, 13 - 15 OKTOBER 2017Balai Kartini, Jakarta

MINGGU, 15 OKTOBER 2017 Nusa Indah (Lt. 2) Mawar (Lt. 2)08.00-09.00 MS 16 : Rahmi Amtha

The Use of Antibiotic and corticosteroidfor oral lesions

Moderator : Dewi Priandini

MS 23 : Carolina Damayanti MarpaungTMD Treatments : What You Can

and Cannot DoModerator : Niko Falatehan

09.00-10.00 MS 17 : Melanie Sadono DjamilWhy Herbal Medicine?

What's Advantage in DentistryModerator : Tien Suwartini

MS 24 : Griya Ridha RaharjaImproving Your Daily Practice

with Dental PhotographyModerator : Aryadi Subrata

10.00-11.00 MS 4 : Astiti HandayaniOdontogram : Forensic Odontology

PerspectiveModerator : Rizki Tanjung

MS 25 : Marzella Mega LestariHow to Avoid Complication After

Complex Extraction?Moderator : Anggraeny Putri

11.00-12.00 MS 19 : Bambang NursasongkoAesthetic Direct labial veneer Composite

Moderator : Selviana Wulansari

MS 26 : Simone StafolliSimplification in Minimal Invasive Root Canal

Preparation: How to Obtain the Best Results in the Easiest Way with 2Shape Rotary System

Moderator : Meini F. A. Djamal12.00-13.00 ISOMA13.00-14.00 MS 20 : Syafrudin Hak

Syndromic Cleft lip and/or Cleft Palate in Harapan Kita Women’s and Children’s Hospital, Jakarta, 20th years Experience

Moderator : Wiwiek Poedjiastoeti

FREE PAPER ORAL PRESEnTATIOn

Sesi I : 13.00-14.30(DC-001, DC-004, DC-005, Dl-001)Moderator : Enrita Dian Ramadhini

Sesi II : 14.30-15.40(UR-003,UR-007, UR-009)

Moderator : Rachendra Pratama

14.00-15.00 MS 21 : Didi Nugroho SantosaDental Pain : Why not Steroid?

Moderator : Marcia15.00-16.00 MS 13 : M Novo Lubis

Cone Beam CT 3D as an Advanced Imaging in Dentistry

Moderator : Intan Farizka

MINGGU, 15 OKTOBER 2017 Mawar 3 (Lt. 2) Anggrek (Lt. 1) Cempaka (Lt. 2)09.00-12.00 HO BK 8 : Tri Erri Astoeti, Marta

Juslily, Mita JuliawatiGrowing the Dental

Practice Through Effective Communication

HO BK 9 : Trijani Suwandi, Setyohadi, Luki Astuti,

Abdul Gani Soulissa, AlbertPenatalaksanaan Depigmentasi

Gingiva dengan Cara Ablasi

ENDOCONTEST

Bernard O. Iskandar Giuseppe Cantatore

12.00-13.00 ISOMA13.00-16.00 HO BK 7: Astiti Handayani

Pengolahan Data Digital Odontogram pada Praktek

Dokter Gigi (free aplikasi RM dan Odontogram)

HO BK 11 : Simone StafolliSimplification in Minimal

Invasive Root Canal Preparation: How to Obtain the Best Results in the Easiest Way with 2Shape

Rotary System.

HO BK 12 : Griya Ridha Raharja

Dental Photography Made Easy

SABTU, 14 OKTOBER 2017 Lantai 2 Balai Kartini09.00-12.00 Semua Peserta FREE PAPER POSTER PRESENTATION

• MaIn LECTURE

• Hands-On

• FREE PaPER POsTER PREsEnTaTIOn

Page 16: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

16

Page 17: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

17

FREE PAPER PRESENTATION

JADWAL FREE PAPER PRESENTATION

Page 18: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

18

Kode Judul Pembicara InstitusidR - 002 Efek Berkumur Jus stroberi dan Kranberi Terhadap

akumulasi Plak di sekitar Perlekatan Braket Ortodonti

devina Rosa TukgaliBoedi O. RoeslanJoko KusnotoIsnani Jenie

Universitas Trisakti

dR - 004 Ekstrak Buah adas Meningkatkan angiogenesis dan Reepitelialisasi Pada Penyembuhan Ulkus Traumatikus Mukosa Mulut Tikus Putih

ni Kadek Fiora Rena Pertiwi Universitas Udayana

Kode Judul Pembicara InstitusidC - 002 Teknik Kompresi untuk Menciptakan Profil

Jaringan Lunak Peri-ImplantMarie LouisaTrijani suwandi

Universitas Trisakti

dC - 003 splinting Periodontal pada Gigi anterior Mandibula

nita nurniza Universitas Yarsi

Kode Judul Pembicara InstitusidL - 002 Modalitas Radiografi dua dimensi Untuk Penentu-

an Lokasi Gigi Impaksi dalam aspek Bukal-LingualIntan FarizkaRizki Tanjung

Universitas Trisakti

dL - 003 Hubungan C-Reactive Protein dengan Penyakit Periodontal (studi Pustaka)

Ricky anggaraTrijani suwandi

Universitas Trisakti

dL - 004 Resesi Gingiva: definisi, diagnosis, Etiologi, dan Penatalaksanaan

abdul Gani soulisa Universitas Trisakti

• DENTIST RESEARCH

• DENTIST CASE REPORT

• DENTIST LITERATURE REVIEW

saBTU, 14 Oktober 201709.00-12.00 WIBLantai 2, BaLaI KaRTInI

POSTER PRESENTATION

Page 19: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

19

saBTU, 14 Oktober 201709.00-12.00 WIB

Lantai 2, BaLaI KaRTInI

Kode Judul Pembicara InstitusiUR - 001 Prevalensi akar Gigi Impaksi Molar Ketiga Rahang

Bawah Berkontak dengan Kanalis Mandibularis pada Radiograf Panoramic

Felita ClarissaRosalina TjandrawinataRizki Tanjung

Universitas Trisakti

UR - 002 asimetri Posisi Mandibula Pasien sebelum dan sesudah Perawatan Ortodonti Menggunakan Metode Levandoski pada Radiograf Panoramik

sandy LinovRosalina TjandrawinataM. novo Perwira Lubis

Universitas Trisakti

UR - 004 asam Kafeat Menghambat RanKL dan TnFα dalam Menginduksi Fosforilasi MaPK p42 pada Galur sel Raw-d

Hilary LimenFerry sandra

Universitas Trisakti

UR - 005 Perbedaan nilai Kekuatan Tekan diametrikal Resin Komposit Tipe nanohybrid Yang Belum Kadaluarsa dan sudah Kadaluarsa

nickieWiena Widyastuti

Universitas Trisakti

UR - 006 Perbedaan Posisi Vertikal Foramen Mentalis Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Pada Radiograf Panoramik

nadia Felita sariRosalina TjandrawinataM. novo Perwira Lubis

Universitas Trisakti

UR - 008 Pengaruh Esktrak Etanol Tanaan sarang semut terhadap Kadar Interleukin-6 (Kajian pada Tikus yang Mengalami Pulpitis)

Grace OctaviaJanti sudionoCiptadhi Tri Oka

Universitas Trisakti

UR - 012 Jarak apeks Gigi Molar satu Permanen Mandibula Terhadap Kanalis Mandibularis Pada Periode Gigi Campur (Kajian Pada Radiografi Panoramik dari Laboratorium dan Klinik Odontologi Kepolisian)

Grace novia s.M. novo Perwira Lubis

Universitas Trisakti

UR - 013 Ekstrak Buah Mahkota dewa Menghambat Biofilm Bakteri Penyebab Penyakit Periodontal secara in vitro

diajeng Cella Raditaaster Viniearmelia sari Widyarman

Universitas Trisakti

UR - 014 Efektivitas disinfektan Povidon Iodin 0,47% terhadap Cetakan alginat dengan Perbedaan Waktu Kontak

Tiffani Ongkowidjojonova adrianarmelia sari

Universitas Trisakti

UR - 015 Perbedaan Tingkat Pengetahuan anak antara Pendidikan Kesehatan Gigi Menggunakan Metode Ceramah dan Metode demonstrasi (Kajian pada murid-murid kelas IV sd Global Persada Mandiri Bekasi)

novita Handayanisri Lestari

Universitas Trisakti

UR - 017 Perbedaan Tingkat Kecemasan dental antara Laki-Laki dengan Perempuan

Felicia Indrianasri Lestari

Universitas Trisakti

UR - 018 Hubungan antara Kehilangan Gigi dengan Kualitas Hidup Lansia (Kajian Pada Lansia di Panti sosial Tresna Werdha Budi Mulia Jelambar)

navia Junita Kurniadisri Lestari

Universitas Trisakti

• UNDERGRADUATE RESEARCH

POSTER PRESENTATION

Page 20: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

20

saBTU, 14 Oktober 201709.00-12.00 WIBLantai 2, BaLaI KaRTInI

Kode Judul Pembicara Institusi

UL - 001 Perawatan Poket Periodontal dengan Menggunakan Teknik Kuretase Gingiva

Christie amandaabdul Gani soulisa

Universitas Trisakti

UL - 002 Identifikasi Jenis Kelamin Melalui analisis Radiomorfometri Pada Gonion Mandibula

Florence M. JohanIntan FarizkaRizki Tanjung

Universitas Trisakti

UL - 004 Manfaat Madu sebagai Perawatan alternatif terhadap Penyakit Periodontal

Claudia Regita Firdausabdul Gani soulisa

Universitas Trisakti

UL - 005 Occlusal adjustment sebagai Perawatan Periodontal pada Trauma Oklusi

Cecilia Prawityaabdul Gani soulisa

Universitas Trisakti

UL - 006 Lesi Endo-Perio: diagnosis dan Penatalaksanaan Cindy nataliaabdul Gani soulisa

Universitas Trisakti

UL - 007 Hubungan antara Penyakit Periodontal dan Obesitas

Cynthia Veronicaabdul Gani soulisa

Universitas Trisakti

UL - 008 Kerjasama Perio-Ortho: Menunjang Kesehatan Periodontal dan Estetik dento Fasial

devina soekamtoabdul Gani soulisa

Universitas Trisakti

UL - 009 Pembesaran Gingiva akibat Penggunaan Fenitoin: Mekanisme dan Penatalaksanaan

Cynthia Lesmanaabdul Gani soulisa

Universitas Trisakti

• UNDERGRADUATE LITERATURE REVIEW

POSTER PRESENTATION

Page 21: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

21

JUM’aT, 13 Oktober 201716.00-17.00 WIB

Ruang Mawar - Lantai 2, Balai Kartini

MInGGU, 15 Oktober 201713.00-16.00 WIB

Ruang Mawar - Lantai 2, Balai Kartini

Kode Judul Pembicara InstitusiUR – 01016.00-16.20

Hubungan antara status nyeri Temporomandibula dan status Psikologis

sylvia novitasariCarolina damayanti Marpaungsiti Chandra

Universitas Trisakti

UR – 01116.20-16.40

Hubungan antara status Bruksisme dengan status Psikologis

shabrina adelina PutriCarolina damayanti Marpaungsiti Chandra

Universitas Trisakti

UL – 00316.40-17.00

Respon Imun sel Epitel terhadap Infeksi Jamur Candida

dwi nugroho JuandaEnny Marwati

Universitas Trisakti

17.00-17.10 Sesi tanya jawabModerator : Dewi Lilyani

Kode Judul Pembicara InstitusidC – 00113.00-13.20

Osteonekrosis Rahang non Medikamentosa Rahang atas pada Pasien dengan Resiko Minimal dan diabetes Melitus

alvin djojohandokoMelita sylviana

Universitas Padjadjaran

dC – 00413.20-13.40

Peran stres Psikologis sebagai Faktor Predisposisi Lichen Planus Oral (Laporan Kasus)

Ratna Kumalaanandina I soegyantoIndriasti Indah Wardhanysiti aliyah Pradono

Universitas Indonesia

dC – 00513.40-14.00

Mukokel Kongenital pada Lidah Bayi (Laporan Kasus)

Jessica WeynataWinarno PriyantoEndang sjamsudin

Universitas Padjadjaran

dL – 00114.00-14.20

Peran Radiografi dalam Identifikasi Kasus Forensik Odontologi

RizkiIntan farizkaM. novo Perwira Lubis

Universitas Trisakti

14.20-14.30 Sesi tanya jawabModerator : Enrita Dian

• UNDERGRADUATE SESI I : 16.00-17.00

• DENTIST SESI I : 13.00-14.30

ORAL PRESENTATION

Kode Judul Pembicara InstitusiUR – 00314.30-14.50

Efektivitas antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Kakao (Theobroma Cacao) Terhadap Enterococcus faecalis

della aureliadidi nugroho santosasheila soesanto

Universitas Trisakti

UR – 00715.50-15.10

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Fkg Usakti Terhadap aspek Etis Hubungan dokter Gigi dan dental supplier

Jonathan antonodanny Wiradharma

Universitas Trisakti

UR – 00915.10-15.30

Efek antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Kakao (Theobroma Cacao) Terhadap Porphyromonas gingivalis

Clarisadidi nugroho santosasheila soesanto

Universitas Trisakti

15-30-15.40 Sesi tanya jawabModerator : Rachendra Pratama

• UNDERGRADUATE SESI II : 14.30-15.40

Page 22: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

22

Page 23: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

23

SINOPSIS HANDS-ON

Page 24: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

24

SINOPSIS HANDS-ON

Kamis, 12 Oktober 2017 - Kampus B Fkg Usakti

HO - B1 Judul Pembicara702 Lantai 7 Gd Utama Veneering in Easy Way Using Latest Direct System Juanita A. Gunawan

Taufiq Ariwibowo

Kamis, 12 Oktober 201709.00 - 12.00

Nowadays, needs in aesthetic restoration of anterior teeth are in-crease rapidly, and it can be performed efficiently in just a single session. Materials in veneering system are also increase in quality, especially resin composite. Resin Composite becoming a material of choice in veneering because direct composite veneers allow minimal tooth tissue removal an l ess invasive treatment and also less time consume. Therefore, in this session we want to performed effective and efficient way in veneering anterior teeth in a minutes and aes-thetic result can be achieved. Other advantages are it can be repaired directly so less time needed at the chair side and require no labora-tory support. Placement of this veneers provide the more acceptable results as various shades and opacifiers are available, even can over-come discoloration problems. Reasonable results can be achieved, moreover less tooth structure is compromised and periodontal health is also maintained. The Direct Composite Veneering System is a veneer that is pre fabricated and it has sizes and email colors that can be matched to the teeth and it adds a new and intersting dimen-sion to existing treatment options and gives dentists and patients new economic perspectives. Patients can be given a naturally aes-thetic smile in just a single session, and ready to smile

Instrumen yang dibawa peserta: Tidak ada

HO - B2 Judul Pembicara704 Lantai 7 Gd Utama The Management of Post Endodontic Cavity using Indirect Hand-

made Composite Resin TechniqueAditya Wisnu Putranto

Kamis, 12 Oktober 201713.00 - 16.00

Pada workshop ini peserta akan dijelaskan mengenai indikasi kasus dan rencana perawatan dalam penanganan kasus kavitas kelas 2 yang luas setelah perawatan saluran akar. Peserta akan diperkenalkan den-gan bahan silicone die terbuat dari PVS yang akan digunakan untuk dituangkan pada hasil cetakan alginat. Kemudian peserta akan mel-akukan tumpatan dengan teknik layering menggunakan resin kom-posit pada kavitas yang telah direplikasi tersebut dan menghasilkan onlay komposit. Teknik finishing dan polishing yang ideal digunakan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Pada akhir workshop akan dilakukan penyesuaian pada kavitas yang sebenarnya sampai pada akhirnya dilakukan sementasi.

Instrumen yang dibawa peserta: alat standar restorasi komposit & sendok cetak sebagian

24

Page 25: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

25

SINOPSIS HANDS-ON

Kamis, 12 Oktober 2017 - Kampus B Fkg Usakti

HO - B3 Judul PembicaraR.301 Lantai 3 Gd. Utama

Transalveolar technique for difficult cases Yessy Ariesanti

Kamis, 12 Oktober 201709.00 - 12.00

Metode pencabutan gigi dibagi atas 2, yaitu teknik intra alveolar dan teknik trans alveolar. Teknik trans alveolar merupakan suatu metode dengan cara membuka flap dan pembuangan tulang di sekitar gigi sehingga gigi / akar gigi / bagian fragmen dari gigi yang fraktur dapat dikeluarkan dengan trauma yang minimal terhadap jaringan keras dan jaringan lunak di sekitar gigi yang diekstraksi. Teknik ini diutamakan untuk dilakukan pada kasus-kasus sulit seperti gigi dengan karies yang sangat besar, gigi pasca PSA, fraktur pada akar gigi, akar gigi yang terbenam dalam tulang (root impaction). Tujuan dari teknik ini painless technique pada kasus-kasus sulit dengan minimal trauma.

Instrumen yang dibawa peserta: Alat standard (2 buah kaca mulut, pinset, sonde, ekskavator), handle scalpel, raspatorium, bur tulang, (round dan fissure), neddle holder, pinset chirurgis, gunting

HO - B4 Judul PembicaraR.509 Lantai 5 Gd. Utama

Pemilihan dan Cara Pemakaian Obat Topikal yang Benar Untuk Erosi / Ulserasi Mulut

Hartono RuslijantoEnny Marwati

Kamis, 12 Oktober 201709.00 - 12.00

Dalam hands-on ini akan dibahas: - Macam obat dasar yang biasa dipakai - Berbagai macam obat topical yang tersedia - Pemilihan dan car ape makaian obat topical Dipengaruhi faktor : • Macam lesi mulut • Lokasi / penyebaran / derajat keparahan • Umur / pekerjaan / agama/ pendidikan - Pelatihan dengan kasus-kasus yang melibatkan berbagai faktor-faktor di atasDiharapkan setelah selesai mengikuti hands-on ini para peserta mempunyai pengetahuan dasar dan ketrampilan dalam pemilihan dan cara pemakaian obat topical yang benar untuk erosi / ulserasi mulut

Instrumen yang dibawa peserta: Tidak ada

HO - B5 Judul PembicaraR.402 Lantai 4 Gd. Utama

Treatments for TMD Pain in Patients in Daily Dental Practise Carolina MarpaungSiti Chandra D.

Kamis, 12 Oktober 201709.00 - 12.00

The topics given in this hands-on include: 1. Treatment modalities for TMD cases2. Treatment indications for multiple cases3. Physiotherapy treatments for myalgia cases

Participants will learn how to design proper patient management for multiple cases; and how to perform physiotherapy treatments for myalgia cases

Instrumen yang dibawa peserta: 2 Mouth mirrors, small ruler

25

Page 26: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

26

SINOPSIS HANDS-ON

Kamis, 12 Oktober 2017 - Kampus B Fkg Usakti

HO - B6 Judul Pembicara303 Lt 3 Gd Extension One visit bridge menggunakan fiber reinforced composite Suzan Elias

Kamis, 12 Oktober 201709.00 - 12.00

Pasien dengan kehilangan gigi umumnya datang ke dokter gigi un-tuk memperbaiki penampilan. Pemenuhan syarat estetik merupakan tujuan dengan membuat gigi tiruan. Fakta menunjukkan pasien leb-ih memilih restorasi cekat, dan ini merupakan pilihan karena terasa nyaman. Pengasahan gigi penjangkaran merupakan masalah karena sering sejawat berjumpa dengan pasien yang ingin dibuatkan gigi tiruan cekat tapi tidak mau diasah terlalu banyak pada giginya karena menganggap seluruh email dan sebagian dentin akan hilang pada saat proses pengasahan tersebut. Dengan menggunakan Fibre Rein-forced Composite memungkinkan dokter gigi dapat membuat jem-batan dengan preparasi minimalis berupa inlay, tanpa perlu men-gasah seluruh permukaan gigi. Caranya dapat langsung dan tidak langsung. Pada teknik langsung, restorasi jembatan dapat diselesai-kan dengan 1 kali kunjungan. Namun tingkat keberhasilannya san-gat ditentukan oleh diagnosa dan indikasi yang tepat dan didukung oleh keterampilan sejawat.

Instrumen yang dibawa peserta: Sonde, plastis instrumen metal, glass plate

HO - B8 Judul Pembicara209 Lantai 2 Gd Utama How Do I Start my Endodontic Treatment? Bernard O. Iskandar

Kamis, 12 Oktober 201709.00 - 12.00

--

Instrumen yang dibawa peserta: Tidak ada

HO - B7 Judul Pembicara507 Lantai 5 Gd Utama How to Describe a Lesion using Advance Imaging M. Novo P. Lubis

Kamis, 12 Oktober 201709.00 - 12.00

Peserta Hands on akan mempelajari tentang bagaimana mendesk-ripsikan karakteristik radiograf sebuah lesi inflamasi dan odon-togenik serta tahapan dasar menggunakan aplikasi software CBCT-3D (Whitefox Imaging, Acteon)

Instrumen yang dibawa peserta: Laptop dengan spesifikasi minimal Intel core I5, VGA card 2GB, RAM 4 GB dan mouse

26

Page 27: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

27

SINOPSIS HANDS-ON

Kamis, 12 Oktober 2017 - Kampus B Fkg Usakti

HO - B9 Judul Pembicara702 Lantai 7 Gd Utama How to Manage Ill-Fitting Denture with Additional of Retainer Indra Setiabudi

Yayuk YuliarsiAndy WirahadikusumahIndy labaron

Kamis, 12 Oktober 201713.00 - 16.00

Pembuatan suatu gigi tiruan bertujuan untuk memperbaiki estetik dan fungsi pengunyahan. Beberapa pasien tidak mengerti apabila pemaiakan gigi tiruan harus dilakukan kontrol secara berkala, karena dengan bertambahnya usia akan terjadi resorpsi. Gigi tiruan yang sudah lama dipakai akan menyebabkan longgar atau tidak nyaman lagi. Gigi tiruan yang longgar selain akan mengganggu fungsi pen-gunyahan, juga akan berdampak pada linggir sisa menjadi resorpsi. Masalah ini dapat diatasi dengan pencekatan kembali tanpa mem-buat gigi tiruan yang baru, tetapi perlu diperhatikan gigi tiruan yang lama kondisinya masih baik. Perbaikan ini dapat dilakukan dengan menambah bahan basis pada permukaan cetak. Sebaliknya suatu gigi tiruan yang tidak cekat lagi dapat disebabkan pula karena retensi dari gigi tiruan patah dan mengakibatkan kurangnya kecekatan dari gigi tiruannya. Penanggulangan masalah-masalah ini dapat dilaku-kan secara direct maupun indirect. Secara indirect gigi tiruan dicetak terlebih dahulu dan dilakukan proses di lab, sehingga pasien ada pe-riode tidak bergigi. Sedangkan direct dapat langsung dilakukan di ruang praktek. Kelebihan secara direct yaitu gigi tiruan dapat dipakai langsung tanpa ada periode tidak bergigi.

Instrumen yang dibawa peserta: Lecron, tang bird beak, tang 3 jari

HO - B10 Judul Pembicara704 Lantai 7 Gd Utama

Suturing Technique Lies ZubardiahJeti ErawatiVictor EmmanuelMarie Louisa

Kamis, 12 Oktober 201709.00 - 12.00

Prosedur bedah merupakan bagian integral dari setiap praktik kedokteran gigi. Dokter gigi melakukan prosedur perawatan seperti ekstraksi, bedah periodontal dan penempatan implan yang sering membutuhkan keterampilan penjahitan. Namun, beberapa dokter mungkin menemui tantangan seperti lepasnya jahitan sebelum waktunya, flep yang robek saat penjahitan, atau jahitan yang longgar sehingga tidak mampu menstabilkan flep. Tujuan dari kursus praktis ini adalah melatih dokter gigi dengan teknik penjahitan yang dapat diprediksi hasilnya. Peserta juga akan belajar tentang berbagai jenis benang jahit, konfigurasi jarum, dan indikasi penggunaannya. Prinsip penjahitan yang benar akan ditinjau untuk memungkinkan peserta menghasilkan jahitan yang stabil. Peserta akan mempelajari dan berlatih secara sistematis teknik penjahitan yang paling umum digunakan dalam praktik kedokteran gigi. Kursus ini direkomendasikan bagi para dokter di berbagai tingkatan yang tertarik untuk memperbaiki kemampuan menjahit mereka. Kursus ini akan memberi informasi praktis tentang bagaimana menjahit dengan benar dan memperbaiki hasil perawatan bedah.

Instrumen yang dibawa peserta: needle holder, scalpel holder, gunting benang, pinset

27

Page 28: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

28

SINOPSIS HANDS-ON

Kamis, 12 Oktober 2017 - Kampus B Fkg Usakti

HO - B12 Judul PembicaraR.509 Lantai 5 Gd. Utama

Ergonomi di Bidang Kedokteran Gigi dan Pencegahan Gangguan Muskuloskeletal bagi Dokter Gigi Praktik

Maria Regina RachmawatiWita Anggraini

Kamis, 12 Oktober 201713.00 - 16.00

Gangguan musculoskeletal adalah hal yang umum terjadi di kalangan dokter gigi. Kebutuhan pekerjaan ini adalah presisi tinggi yang sering dilakukan dengan lengan abduksi tanpa dukungan, le-her fiksasi ke depan dan rotasi untuk jangka waktu yang lama itu. Hal ini menciptakan beban statis yang tinggi (ketegangan otot) di leher, punggung atas, dan bahu. Akibat kondisi tersebut, dokter gigi mel-aporkan sejumlah masalah muskoloskeletal pada lengan, leher dan bahu. Peningkatan kelihan musculoskeletal pada tubuh baguan atas adalah berhubungan posisi tubuh menyimpang berulang dokter gigi yang dilakukan setiap kali praktik. Untuk mencegahnya, dokter gigi perlu mengetahui ergonomic di bidang kedokteran gigi dan tinda-kan preventif untuk mencegah masalah musculoskeletal beruba lati-han peregangan sebelum, selama dan sesudah praktik. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk mengingatkan dokter gigi, baik laki-laki dan perempuan bekerja dengan risiko gangguan musculoskeletal yang sekecil mungkin.

Instrumen yang dibawa peserta: Tidak ada

HO - B13 Judul PembicaraR.402 Lantai 4 Gd. Utama

Tips and Trick Wax Up untuk Direct Veneer Rosalina TjandrawinataMarlina TjandraDewi LiliyaniOktarinaDeviyanti Pratiwi

Kamis, 12 Oktober 201713.00 - 16.00

Perubahan warna gigi dapat direstorasi dengan veneer keramik un-tuk mendapatkan estetik optimal. Akan tetapi, bila tujuan tersebut ingin dicapai dengan pengambilan struktur gigi minimal, maka di-rect composite veneer akan memberikan hasil yang baik, terutama bila didahului dengan wax up. Wax up akan memberikan gambaran bentuk yang akan dihasilkan sebelum diterapkan pada gigi pasien, disamping mempersingkat waktu kerja di dalam mulut

Instrumen yang dibawa peserta: Lecron, lampu spiritus, pisau wax, sendok cetak sebagian

28

Page 29: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

29

SINOPSIS HANDS-ON

Kamis, 12 Oktober 2017 - Kampus B Fkg Usakti

HO - B14 Judul PembicaraR.303 Lantai 3 Gd. Ekstension

Pengeluaran Gigi Impaksi M3 Bawah dengan cara praktis dan seder-hana

Wintono Komarjadi

Kamis, 12 Oktober 201713.00 - 16.00

Pemeriksaan subjektif dan objektif.Pemeriksaan Radiologi/panoramic. Kelas / Posisi / Angulasi. Indikasi Teknik odontektomi / odontotomiAnestesiPengeluaran impaksi dengan pahat/bor dan indikasiPremedikasi/ postmedikasiInformed consentsMandibular anestesiStandard incision lineInsisi dan pembukaan flapSyarat-syarat flap yang baik dan benarPembuangan retensi tulangCara pengeluaran dengan beinPenjahitan flapInstruksi pasien

Instrumen yang dibawa peserta: Tidak ada

HO - B15 Judul PembicaraR.507 Lantai 5 Gd. Utama

A to Z of Orthodontic Diagnosis, Treatment, Planning and Case Man-agement Using Removable Appliance

Joko KusnotoYohana YusraYuniar ZeinHimawan Halim

Kamis, 12 Oktober 201713.00 - 16.00

The process of othodontic diagnosis and treatment planning lends itself to the problem oriented approach. Diagnosis in orthodontics, as in other disciplines of dentistry and medicine, requires the collection of an adequate data of information about the patient and distillation the list of patient’s problem. Then the task of treatment planning is to synthesize the possible solutions to this specific problem. Contemporary orthodontic treatment involves the use both fixed and removable appliances. Although removable appliances play only a supporting role in comprehensive treatment now, they are an important part of preliminary treatment for preadolescent, adjunctive treatment for adult and retention for all types of patients. In this hands-on course, the participants will learn how to diagnose the malocclusion from the orthodontic records, develop the specific treatment plan, and fabricate removable orthodontic appliance.

Instrumen yang dibawa peserta: Bird beak piler, thee jaw plier, hard wire cutter, lecron

29

Page 30: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

30

SINOPSIS HANDS-ON

Kamis, 12 Oktober 2017 - Kampus B Fkg Usakti

HO - B16 Judul Pembicara209 Lantai 2 Gd Utama Fractured Endodontic Instrument- Don’t’ Worry be Happy Wiena Widyastuti

Aryadi Subrata

Kamis, 12 Oktober 201713.00 - 16.00

Dentists are frequently challenged by endodontically treated teeth that have broken instruments inside the root canals. The instrument fracture inside the root canal is unwanted and frustrating in endo-dontic treatment. The separation of the file influences the final out-come of the root canal therapy. There are several techniques in re-moving the broken file. The use of ultrasonic devices and microscopic magnification has good outcome in various canal obstructions case

Instrumen yang dibawa peserta: Tidak ada

HO - B17 Judul PembicaraR.301 Lantai 3 Gd. Utama

Aplikasi Rubberdam pada Perawatan Konservasi Gigi Ade PrijantiMeini FA DjamalTaufiq Ariwibowo

Kamis, 12 Oktober 201713.00 - 16.00

The use of rubber dam in operative and endodontic treatment is strongly recommended as better access and visualization is attained by retraction of soft tissues and moisture control. Rubber dam appli-cation prevent the swallowing and aspiration of foreign bodies and protection of the soft tissues. The rubber dam acts as a barrier so that the procedures are perceived as less invasive and reduces the hand-piece waterspray from accumulating in the mouth. There are several techniques in rubber dam application such direct technique (wing and bow techniques), indirect techniqe, split dam techniques. With today’s heightened awareness of infection control, patient safety and technique sensitive dental materials, meticulous operative field isola-tion is mandatory

Instrumen yang dibawa peserta: Tidak ada

30

Page 31: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

31

SINOPSIS HANDS-ON

Jum’at, 13 Oktober 2017 BALAI KARTINI

HO - BK1 Judul PembicaraR.Mawar 3 Lantai 2 Oral Pathology Clinicopathological Update Haizal Hussaini

Jumat, 13 Oktober 201714.00 - 17.00

This workshop will provide an overview of routine diagnostic oral pathology cases, concentrating on conditions commonly seen in dental practice and also on less common but clinically significant le-sions and diseases. There will be emphasis on developing differential diagnosis and recognising histological features that commonly seen. There will also be discussion on variety of different technique that can be done to achieve diagnosis.For the first part of the workshop, clinical cases will be sent to all par-ticipants prior to the course. Participants will be encouraged to sub-mit their differential diagnosis and there will be active discussion and review of all the cases. The second part will be a review of histological slides of the more common and interesting cases.This workshop is therefore suitable for wide audience which include clinician and practitioner that have an interest in Oral Medicine and Oral Pathology cases, surgeons as well as those that practice oral pa-thology.

Instrumen yang dibawa peserta: Tidak ada

HO - BK2 Judul PembicaraR. Anggrek Lantai 1 Prosthodontic in Digital Era A. Eron Tondas

Jumat, 13 Oktober 201713.00 - 16.00

Instrumen yang dibawa peserta: Tidak ada

HO - BK3 Judul PembicaraR.Cempaka Lantai 2 All about intraoral injection Wiwiek Poedjiastoeti

Anggraeny Putri

Jumat, 13 Oktober 201713.00 - 16.00

Anestesi lokal pada intraoral merupakan hal penting dalam penanga-nan rasa nyeri pada rongga mulut. Untuk mencapai keadaan bebas dari rasa nyeri, baik saat tindakan injeksi bahan anestesi lokal mau-pun melakukan tatalaksana tindakan perawatan rongga mulut yang memerlukan keadaan teranestesi seperti pada pencabutan gigi, perawatan saluran akar dan perawatan periodontal maka sebagai seorang profesional dokter gigi harus mampu melakukan berbagai macam tehnik anestesi lokal dalam rongga mulut baik secara infiltasi dan blok pada maksila dan mandibula dengan minimal trauma seh-ingga memberikan kenyamanan bagi pasien.

Instrumen yang dibawa peserta: tidak ada

31

Page 32: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

32

Sabtu, 14 Oktober 2017 BALAI KARTINI

HO - BK4 Judul PembicaraR.Anggrek Lantai 1 The Guidance of Correct Recurrent Aphtous Stomatitis Treatment for

General PractitionersRahmi Amtha

Sabtu, 14 Oktober 201709.00 - 12.00

Recurrent Aphtous Stomatitis (RAS) is common disease affect almost half of the population. Once in life people may have this kind of oral ulcer. Even though it is a simple case however the treatment of RAS is still unclear and often end up with the recurrent condition that influ-ence daily activity. Step by step guidance of how to distinguish the real RAS or aphtous like ulcer will be trained using some clinical cases besides the review of how to identify the risk factor of RAS is presented which is the most important factor to decide the best treatment of RAS. Finally, partici-pant will have a guide to choose the correct/proper treatment using some scenario of cases to make easier understanding.

Instrumen yang dibawa peserta: Tidak ada (akan disediakan fotocopy dari materi HO-nya)

HO - BK5 Judul PembicaraR.Cempaka Lantai 2 Choose Your Endo Solution : Continuous Rotation or Reciprocating

Movement For Your Endo TreatmentGuiseppe Cantatore

Sabtu, 14 Oktober 201709.00 - 12.00

Endodontics is a discipline in continuous evolution, especially in the field of the root canal preparation and obturation where new con-cepts, materials, instruments and clinical protocols increasingly per-forming, are continuously proposed to the clinicians. Among them this presentation will focus on two new files to be used in combina-tion to optimize our protocol of instrumentation and on a new carri-er-based obturator, the GuttaCore. The presentation will start with a clear explanation of the “glide path” that can be defined as a root canal with smooth walls, without in-terferences, that works as a guide for the tip of the shaping file thus facilitating their penetration towards the root canal apical third. A smooth glide path will significantly reduce the risk of complications like ledges, canal blockades and apical transportation. The glide path can be easily obtained today using a single file, the ProGlider, manu-factured with the M-Wire, a new Ni-Ti alloy with high resistance to cyclic fatigue. It shows variable tapers (form .02 up to .8,5) with a 18 mm. blade length and a rounded, safe tip. Whereas other rotary files system dedicated to mechanical glide path includes 2-3 instruments with a continuous .02 taper, Proglider is a single file wich allows to ob-tain at the same time, due to its increasing taper, the removal of coro-nal interferences and the creation of a smooth glide path. the “Wave One Gold Glider” that is a single reciprocating file manufactured with the same gold alloy used for WaveOneGold.: The WaveOne Gold Glider has a tip diameter of 0,15 mm, an active portion of 16mm., a variable taper from 2 to 6% and the same poligonal cross section of Wave One Gold. WaveOne® Gold Glider has been specially designed to optimize the glide path management before shaping the canal with WaveOne Gold Primary. The WaveOne® Gold glider works more on the last two thirds of the canal to insure a better positioning of the WaveOne® Gold Primary.

SINOPSIS HANDS-ON

32

Page 33: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

33

SINOPSIS HANDS-ON

Sabtu, 14 Oktober 2017 BALAI KARTINI

HO - BK5 Judul Pembicara

The second part of the presentation will be dedicated to the ProTaper Next which show many improvements and new features compared to those of the ProTaper Universal. Among them the new NiTi alloy (M-Wired), a reduced number of files, a lower taper in their apical portion and a new asymmetrical rectangular cross section. The Pro-Taper Next innovative off-centered rectangular cross section gives the file a snake-like “swaggering” movement as it moves through the root canal. The rotation of the off-centered cross section generates enlarged space for debris removal. Many unbiased research studies confirm unanimously that the ProTaper Next are superior to the Pro-Taper Universal files as to their resistance to fatigue stresses and abil-ity to maintain the original canal anatomy with a significant reduced risk of apical transportation and intra-canal separation. Finally, with ProTaper Next, the root canal preparation can be completed, in the majority of cases, with only two files.“The WaveOne Gold” was introduced on march 2015. The Wave One Gold is a reciprocating file manufactured with a new alloy “the gold nickel titanium” characterized by excellent properties of resistance to both torsional and bending stresses. In comparison with the first generation of Wave One, the WaveOne Gold are more resistant to cyclic fatige (17,5%), much more resistant to torsional stress (53%), much more flexible (87%) and have less memory control, with less transport force in the canal. Due to their poligonal cross section, the WaveOne Gold can have one or two cutting edges, depending on lo-cation along the file Those alternating cutting points enable to mini-mize the screwing effect. Furthermore, its semi-active tip facilitates its progression within the root canal and its lower taper minimizes the risk of apical extrusion of contaminated debris. The WaveOne Gold are available in 4 sizes: 20.06, 25.07, 35.06 and 40.05 thus giving to the clinicians more options to select the correct size and taper for the “single file” preparationThe last part of the presentation will be dedicated to the Guttacore Pink, a carrier-based obturator characterized by a core made of a cross-linked, thermoset elastomer of gutta-percha that create a her-metic block with the external layer. This close link between the exter-nal layer of gutta-percha and the carrier should dramatically reduce the risk of coronal leakage. For sure, with the GuttaCore, the prepa-ration of the post-space and the removal of the carrier in case of re-treatments become significantly easier than using the conventional Thermafil obturators with plastic carriers. During the presentation the clinical advantages of the GuttaCore Pink Obturators will be de-scribed together with a protocol of use that is based on more than 20 years of experience with the Thermafil Obturators and more than 4 years with the GuttaCore Obturators.

Instrumen yang dibawa peserta: Dental Loupes, Extracted Teeth (additional), Own Preferred Instrument

33

Page 34: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

34

Sabtu, 14 Oktober 2017 BALAI KARTINI

SINOPSIS HANDS-ON

HO - BK6 Judul PembicaraR.Anggrek Lantai 1 Demonstration of The CEREC Case with Same-day Issue Workflow Yue Weng Cheu

Sabtu, 14 Oktober 201713.00 - 16.00

Memperkenalkan alur kerja baru di dalam praktek Anda merupakan tantangan tersendiri. Dokter gigi, asisten dan resepsionis harus bekerja sama untuk menerapkan perubahan tersebut. Bagaimana kita dapat mencapai perubahan tersebut dan memberdayakan CEREC sebagai pendukung perubahan tersebut sehingga sukses dalam praktek kita sehari-hari? Bagaimana kita menghasilkan restorasi yang dapat diprediksi dan melekatkannya dengan baik? Sudah bisakah kita menggantikan fungsi bahan cetak konvensional?Pembelajaran :- Bagaimana mempersiapkan seluruh tim untuk mendukung klinik

berbasis CEREC.- Bagaimana melekatkan restorasi CEREC semi-indirect yang dapat

diprediksi.- Bagaimana cara menggunakan CEREC untuk mencetak pasien

Ortodonsia. Topik :1. Oklusi - Hal-hal yang perlu dipertimbangkan serta pelindungannya2. Preparasi dan pemindaian3. Diskusi untuk pemilihan material yang tepat4. Demonstrasi untuk prosedur bonding5. Finishing6. Prosedur pemindaian untuk CEREC Ortodonsia7. Diskusi perawatan dan manajemen klinik

Instrumen yang dibawa peserta: Tidak ada

HO - BK10 Judul PembicaraR.Cempaka Lantai 2 Direct Posterior Restorations- an Appropriate Restorative Treatment

for AllHalili Castillo

Sabtu, 14 Oktober 201713.00 - 16.00

When choosing the filling material to restore posterior teeth, clinicians should use a restorative material which demonstrate properties similar to that of the tooth together with good seal, adhesion, low polymerization shrinkage, high load bearing capacity and anticariogenic effect. The choice of material should be adapted to the clinical situation taking into account a number of factors before making the decision. Modern restorative materials are now available to complete a dentist’s armamentarium with years of research and clinically proven effectiveness.

In this workshop, participants will restore class I and class II cavities using the new glass hybrid restorative material EQUIA Forte. Participants will:+ Learn some clinical tips and tricks to achieve a more predictable

result + Understand the synergy between the innovative technologies to

build stronger superior bulk-filling material+ Understand the value of a holistic approach in preventing, treating

and maintaining overall oral health of patients of all ages

Instrumen yang dibawa peserta: Tidak ada

34

Page 35: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

35

SINOPSIS HANDS-ON

Minggu, 15 Oktober 2017 BALAI KARTINI

HO - BK8 Judul PembicaraR.Mawar 3 Lantai 2 Growing the Dental Practice Through Effective Communication Tri Erri Astoeti

Martha JuslilyMita Juliawati

Minggu, 15 Oktober 201709.00 - 12.00

Kesuksesan sebuah klinik gigi sangat tergantung services dan bagaimana dokter gigi dapat membangun komunikasi efektif anatar dokter, pasien, dan seluruh staff klinik. Komunikasi efektif yang berempati merupakan jantung dari sebuah pelayanan medis. Kegagalan dokter gigi dalam mewujudkan komunikasi yang baik dianatar dokter, pasien dan seluruh staf klinik akan mengurangi kunjungan pasien ke klinik. Hands-On ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan dokter gigi dalam menerapkan komunikasi di klinik gigi sehingga meningktakan kunjungan pasien ke klinik gigi.

Instrumen yang dibawa peserta: Tidak ada

HO - BK9 Judul PembicaraR.Anggrek Lantai 1 Penatalaksanaan Depigmentasi Gingiva dengan Cara AblasI Trijani Suwandi

SetyohadiLuki AstutiAbdu Gani SoulisaAlbert

Minggu, 15 Oktober 201709.00 - 12.00

Seiring perkembangan jaman dan kebutuhan pasien akan penampilan yang lebih baik dan ideal, maka perawatan estetik di bidang kedokteran gigi makin berkembang dan diminati oleh sebagian besar masyarakat. Salah satu perawatan estetik tersebut adalah depigmentasi gingiva. Depigmentasi gingiva atau ablasi gingiva adalah perawatan yang ditujukan untuk mengoreksi hiperpigmentasi gingiva, yang umumnya disebabkan karena deposisi pigmen melanin yang berlebihan, sehingga warna gingiva menjadi gelap. Dengan mengikuti kursus ini diharapkan peserta dapat melakukan tehnik penatalaksanaan hiperpigmentasi gingiva dengan cara ablasi gingiva.

Instrumen yang dibawa peserta: Tidak ada

HO - BK7 Judul PembicaraR.Mawar 3 Lantai 2 Pengolahan Data Digital Odontogram pada Praktek Dokter Gigi Astiti Handayani

Minggu, 15 Oktober 201713.00 - 16.00

Pelatihan serta tips cepat dan tepat melakukan pencatatan data odontogram baik secara manual dan digital ditempat praktek, sesuai dengan panduan rekam medik kedokteran gigi kemenkes RI 2015.

Bonus: free aplikasi rekam medik gigi dan odontogram untuk klinik yang bisa diaplikasikan untuk kepentingan database perawatan pasien dan data antemortem DVI

Instrumen yang dibawa peserta: Komputer LAPTOP dengan layar monitor minimal 15” ( Notebook tidak direkomendasi ), Menggunakan OS ( Operating System ) Windows 7/8/10, Jika Laptop Merek MAC -APPLE - pastikan sudah ada Fasilitas BOOT CAMP Windows, Membawa Flash Disk min 4 GB, Pastikan Battery Laptop dalam keadaan Full Charge. PERLENGKAPAN LAIN-LAIN : Pas Photo Pribadi dalam bentuk Image file JPeg yang sudah disimpan di Flashdisk, Dokter gigi dapat membawa Rekam medis pasiennya untuk latihan

35

Page 36: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

36

HO - BK11 Judul PembicaraR.Anggrek Lantai 1 Simplification in minimal invasive root canal preparation: how to ob-

tain the best results in the easiest way with 2Shape rotary systemSimone Stafolli

Minggu, 15 Oktober 201713.00 - 16.00

Instrumen yang dibawa peserta: Tidak ada

HO - BK12 Judul PembicaraR.Cempaka Lantai 2 Dental Photography Made Easy Griya Ridha Raharja

Minggu, 15 Oktober 201713.00 - 16.00

Dental photography is the best tool for education and communication in esthetic dentistry. People easily forget about their teeth appearance before treatment, so dental photography is crucial, on the other hand communication between dentist, lab and patient is also need a good record such a photo. In addition, viewing patient’s cases frequently in photos can improves diagnostic abilities. There are important question for dentist who wants to incorporating dental photography to their practice such as:- What digital camera is suit the best for me?- Is it expensive?- How do we take dental photos correctly?

Instrumen yang dibawa peserta: “PERSYARATAN PESERTA HANDS ON : TIDAK ATAU MEMBAWA CAMERA DSLR / MIRRORLESS / SMARTPHONE

Minggu, 15 Oktober 2017 BALAI KARTINI

SINOPSIS HANDS-ON

36

Page 37: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

37

ABSTRAK

ABSTRAK PEMBICARA UTAMA

Page 38: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

38

ABSTRAK

PEMBICARA UTAMA

ASTRID KHATALIA(Indonesia - Prosthodontics)

Veneers : How to give the best possible version of our patients.

A beautiful smile has so many meanings. A beautiful person is very attractive to look at or when you describe something as very attractive or pleasing. Although we know, the most enduring beauty certainly comes from within. So our job is not about getting a Hollywood Smile, but it’s about how we give the best possible version of our patients. Anyone can put veneers, but how to make it seem ‘alive’ when they smile, is a different story.

Dentist should have the competence, control and be confident in every step they do when it comes to creating a beautiful smile. In this opportunity Dr. Astrid will share about how to see a patient individually, creating a smile design personally, following the golden rules and accomplishing a natural result.

The aim of this topic is to educate the mind that veneers is not only a piece of porcelain, but it can have a big influence to the patient’s entire life. So work from the heart and make our patients smile with pride.

TRI ERRI ASTOETI(Indonesia – Public Health)

Effective Communication Strategies for Success in Oral Health Promotion.

Oral health is an important element of general health and wellbeing. Many people in Indonesia still lack of awareness of oral health prevention and suffer unnecessarily from the pain and discomfort associated with oral diseases. Trough evidence-based, effective communication in oral health promotion approaches are needed to address this major oral public health problem. Communication is a central aspect of health promotion. The success of oral health promotion depends largely on how effectively the trainer and the trainee communicate. The ability to speak well is a minimum requirement of a trainer in dental health promotion. To be success in dental health promotion, we need strategy might help oral health trainers communicate more effectively.

Keywords: Oral health promotion; effective communication

YUE WENG CHEU(singapore – Prosthodontics)

CEREC practice - challenges and successes! How to increase your odds of winning!

Introducing a new workflow into your practice is always challenging. The dentists, the assistants and the front office have to work together to implement the change. How do we achieve this change and use the CEREC successfully in daily practice? How do we produce and bond our restorations predictably? Can we replace our impression material yet?

Learning objectives : How to prepare the whole team to become a CEREC practice, How to bond semi-indirect CEREC restorations predictably, How to use CEREC for orthodontic impression

38

Page 39: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

39

ABSTRAK

PEMBICARA UTAMA

HAIZAL HUSSAINI(new Zealand – Oral Pathology)

What is Going On? : Series of Unusual Oral Pathology Cases

In the everyday practice, general dental practitioner may come across some unusual conditions that may have a significant impact on the patient’s health and general well-being. The ability to recognized these conditions or to pick up indications relating to the lesion is imperative for clinicians in order to give the best possible care. This lecture’s objectives are to; 1) Highlights some of the unusual cases seen at general dental practitioner during routine treatment, 2) Discuss the pathogenesis, management and outcome of these conditions and 3) Share some techniques and procedures that allow participant to improved their diagnostic skills. Practitioners will be provided with practical tips at the end of the lecture for everyday application in clinical practice.

IGNATIUS RONNY HALIM(Indonesia –aesthetic dentistry)

Digital Technologies in Dentistry

Background: For the last 10 years, the digital technology is growing very fast in every fields of life, including in the medical and dental. This condition could help dentists to provide better dental treatments or services to the patient. But, improving knowledge in digital dentistry technology needs some effort to get optimal result. Purpose: To overview some digital equipment in dentistry that could help dentist doing their job in daily practice. Case: Some cases will show in the presentation. Some popular digital equipment in dentistry will described in details. Conclusion: In digital era of dentistry, many dental procedures could be done in an accurate result with short time and esthetic outcome.

Key words : digital dentistry

TRIJANI SUWANDI(Indonesia – Periodontics)

Electrosurgery in Periodontics

Electrosurgery is the passage of Radio Frequency (RF) or high-frequency electrical current through tissue to create the desired clinical effect. Electrosurgery has been used in dentistry for more than half a century. Over the last three decades, a substantial improvement in minimally invasive surgery and microvascular surgery prompted greater use of electrosurgery. This high frequency energy is used to cut or coagulate the tissue. Application of high-frequency electrical current causes tissue to literally vaporize as the electrode passes through the tissue. The electrosurgical units are often used during surgical periodontal therapy as a crown lengthening, gingivectomy, gingivoplasty, epulis removal, pericoronal flap, frenectomy, coagulation soft tissue. The advantages are the incision is clean with little or no bleeding, a clear view surgical site, can be used in difficult to reach areas, minimal scar formation, chair time of surgical procedure as well as operator fatigue is reduced, soft tissue planning can be done, the technique is pressureless and precise

Keywords: electrosurgery; radio frequency, crown lengthening; gingivectomy; gingivoplasty

39

Page 40: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

40

ABSTRAK

PEMBICARA UTAMA

KIRANA LINA GUNAWAN(Indonesia – dental anesthesia)

Alternatif Tehnik Anestesi Lokal Yang Aman Dan Nyaman Bagi Pasien Dan Dokter Gigi

Dalam Kedokteran Gigi yang modern seperti saat ini, anestesi lokal masih merupakan “andalan” bagi seorang Dokter Gigi dalam memberikan pelayanan pada pasien. Namun penyuntikan anestetikum lokal juga masih merupakan masalah pertama yang sangat mencemaskan pasien, juga masalah kompetensi seorang Dokter Gigi dalam memberikan pelayanan yang benar2 aman dan nyaman bagi pasien terkadang masih merupakan hal yang utama sehingga pasien tetap menghindari perawatan gigi.Walaupun alat suntik tradisional masih merupakan metoda yang biasa dipakai, namum para peneliti tetap mengembangkan hal-hal yang baru dan yang lebih baik dalam penatalaksanaan pengurangan rasa sakit dan juga mengurangi efek samping obat. Dalam presentasi ini, akan dijelaskan hasil dari perkembangan baru dari pemakaian komputer yang mengatur keluarnya anestetikum dengan aliran yang konstan pada daerah injeksi sehingga rasa sakit akibat injeksi berkurang. Juga akan dijelaskan tehnik injeksi yang memberikan daerah yang terbaalkan dengan baik sesuai kebutuhan perawatan namun tidak menyebabkan ketidaknyamanan pada daerh ekstraoral .

GIUSEPPE CANTATORE(Italy – Endodontics)

Latest trends in Endodontics: Glide Path creation, Root Canal Shaping with ProTaper Next or WaveOne Gold and Obturation with the GuttaCore obturators

Endodontics is a discipline in continuous evolution, especially in the field of the root canal preparation and obturation where new concepts, materials, instruments and clinical protocols increasingly performing, are continuously proposed to the clinicians. Among them this presentation will focus on two new files to be used in combination to optimize our protocol of instrumentation and on a new carrier-based obturator, the GuttaCore. The presentation will start with a clear explanation of the “glide path” that can be defined as a root canal with smooth walls, without interferences, that works as a guide for the tip of the shaping file thus facilitating their penetration towards the root canal apical third. A smooth glide path will significantly reduce the risk of complications like ledges, canal blockades and apical transportation. The glide path can be easily obtained today using a single file, the ProGlider, manufactured with the M-Wire, a new Ni-Ti alloy with high resistance to cyclic fatigue. It shows variable tapers (form .02 up to .8,5) with an 18 mm. blade length and a rounded, safe tip. Whereas other rotary files system dedicated to mechanical glide path includes 2-3 instruments with a continuous .02 taper, Proglider is a single file wich allows to obtain at the same time, due to its increasing taper, the removal of coronal interferences and the creation of a smooth glide path. The “Wave One Gold Glider” that is a single reciprocating file manufactured with the same gold alloy used for WaveOneGold.: The WaveOne Gold Glider has a tip diameter of 0,15 mm, an active portion of 16mm., a variable taper from 2 to 6% and the same poligonal cross section of Wave One Gold. WaveOne® Gold Glider has been specially designed to optimize the glide path management before shaping the canal with WaveOne Gold Primary. The WaveOne® Gold glider works more on the last two thirds of the canal to insure a better positioning of the WaveOne® Gold Primary.The second part of the presentation will be dedicated to the ProTaper Next which show many improvements and new features compared to those of the ProTaper Universal. Among them the new NiTi alloy (M-Wired), a reduced number of files, a lower taper in their apical portion and a new asymmetrical rectangular cross section. The ProTaper Next innovative off-centered rectangular cross section gives the file a snake-like “swaggering” movement as it moves through the root canal. The rotation of the off-centered cross section generates enlarged space for debris removal. Many unbiased research studies confirm unanimously that the ProTaper Next are superior to the ProTaper Universal files as to their resistance to fatigue stresses and ability to maintain the original canal anatomy with a significant reduced risk of apical transportation and intra-canal separation. Finally, with ProTaper Next, the root canal preparation can be completed, in the majority of cases, with only two files.

40

Page 41: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

41

ABSTRAK

PEMBICARA UTAMA

“The WaveOne Gold” was introduced on march 2015. The Wave One Gold is a reciprocating file manufactured with a new alloy “the gold nickel titanium” characterized by excellent properties of resistance to both torsional and bending stresses. In comparison with the first generation of Wave One, the WaveOne Gold are more resistant to cyclic fatige (17,5%), much more resistant to torsional stress (53%), much more flexible (87%) and have less memory control, with less transport force in the canal. Due to their polygonal cross section, the WaveOne Gold can have one or two cutting edges, depending on location along the file Those alternating cutting points enable to minimize the screwing effect. Furthermore, its semi-active tip facilitates its progression within the root canal and its lower taper minimizes the risk of apical extrusion of contaminated debris. The WaveOne Gold are available in 4 sizes: 20.06, 25.07, 35.06 and 40.05 thus giving to the clinicians more options to select the correct size and taper for the "single file" preparationThe last part of the presentation will be dedicated to the Guttacore Pink, a carrier-based obturator characterized by a core made of a cross-linked, thermoset elastomer of gutta-percha that create a hermetic block with the external layer. This close link between the external layer of gutta-percha and the carrier should dramatically reduce the risk of coronal leakage. For sure, with the GuttaCore, the preparation of the post-space and the removal of the carrier in case of retreatments become significantly easier than using the conventional Thermafil obturators with plastic carriers. During the presentation the clinical advantages of the GuttaCore Pink Obturators will be described together with a protocol of use that is based on more than 20 years of experience with the Thermafil Obturators and more than 4 years with the GuttaCore Obturators.

HALILI CASTILLO(Philippines – aesthetic dentistry)

The Glass Hybrid Innovation- What you Should Know

Understanding restorative materials is as important as knowing when and where you should use them. And with the newest technology available for dentists, it is of value to understand why we have these options available for us. Nowadays, dentists are looking for an ideal alternative for amalgam and this has become a great challenge to find. Ease of use, time and cost of the treatment are the most crucial factors that dentists look for in a material. Biocompatibility and aesthetics are also as important due to the demands and needs of the patients. Composites are the most well accepted aesthetic filling material but this may not be the most ideal in certain indications and scenarios. With the advent of the newest technology in glass hybrid and its clinically proven performance, dentists are assured of a viable alternative to amalgam and composites for the restoration of posterior teeth. A material that is easy and quick to use, has no complex protocol, can be ‘bulk fill’ and yet cost effective for both the patient and the dentist has been made available. This lecture will give you a detailed introduction and practical understanding of the material to have a successful long-term posterior restoration.

PIA BALCHIN(singapore– Restorative dentistry)

Options for Basic Posterior Filling Restorations – an Update

The United Nations Environment Programme (UNEP) initiated the Minamata Convention (also known as the Treaty of Mercury) with the aim of reducing mercury emissions and releases in the future. Once the Convention enters into force, the member states will commit themselves to promoting the use of alternatives. Dental amalgam as a restorative material is still being used widely today due to its ease of use, appropriate mechanical and bacteriostatic properties and cost-effectiveness. The September 2014 FDI Policy Statement on dental amalgam recommends that a phase down of amalgam will be only appropriate when an alternative and suitable restorative material is available.This lecture would look into the material options available of BASIC Filling Materials and discuss in length a new product, Cention N – a self-curing Alkasite Modified Composite which has been developed in response to the global initiative established by the United Nations Environment Programme (UNEP) from Ivoclar vivadent.

41

Page 42: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

42

ABSTRAK

PEMBICARA UTAMA

CAROLINA DAMAYANTI MARPAUNG(Indonesia –Prosthodontics)

TMD Treatments : What You Can and Cannot Do

Despite of the fast development of internationally known TMD diagnostic criteria, a lot disagreement still exists among dental practitioners. This leads to inefficient TMD patient managements, not to mention the possibility of mistreatments. This lecture will present brief description of TMD diagnosis, treatment steps, treatment modalities, and case presentations of simple and complicated TMD cases treatments

RAHMI AMTHA(Indonesia – Oral Medicine)

The Use of Antibiotic and Corticosteroid for Oral Lesion Treatment

Oral ulcers such as aphtous stomatitis, herpes infections, or bacterial infections may often affect oral cavity. The etiologic of those ulcers can be a microorganism, auto immune, systemic or local factors. Based on some case reports antibiotic and corticosteroid are drugs that are often prescribed for treating oral lesions. The antibiotic plays as causative drugs whereas corticosteroid only reduce the symptoms of the chief complain and its use depends on the understanding of the disease pathogenesis. Before prescribing the drugs, dentist must understand what and when the indication of giving these drugs to treat oral lesions. Do all ulcers need to be given an antibiotic or corticosteroid to accelerate the healing? Review of the use of antibiotic and corticosteroid for oral lesions treatment are presented, including review of the most common types of corticosteroids and method of application based on clinical approach.

A. ERON TONDAS(Indonesia – Prosthodontics)

Prosthodontics in Digital Era

Dunia teknologi telah berkembang dengan sangat pesat dalam beberapa tahun belakangan, terutama sejak memasuki era digital dan internet. Seiring dengan perkembangan digitalisasi tersebut, ilmu dan teknologi kedokteran gigi estetik dan kosmetik pun memasuki era digital. Sementara itu, teknologi internet membuat semakin banyak pula masyarakat yang menyadari dan menginginkan senyum yang lebih indah.

Digitalisasi dapat membantu dokter gigi dari perencanaan perawatan (treatment planning), komunikasi antara dokter dan pasien, komunikasi antara dokter dan tehniker, pencetakan, sampai dengan pembuatan restorasi gigi. Pemanfaatkan perkembangan teknologi yang tepat, pada akhirnya akan meningkatkan prediktibilitas, keakuratan perawatan dan keberhasilan perawatan hampir di berbagai bidang spesialistik kedokteran gigi.

Pada laporan kasus ini akan dibahas bagaimana teknologi digital dalam kedokteran gigi dapat membantu perencanaan perawatan yang lebih terprediksi dan akurat sesuai dengan desain rencana perawatan menggunakan teknologi digital. Akan dibahas pula kemampuan-kemampuan dasar yang diperlukan dokter gigi untuk merangkul teknologi digital dalam praktik klinis sehari-hari, khususnya dalam bidang prostodontik.

Kata kunci : teknologi digital, kedokteran gigi estetik, prostodontik

42

Page 43: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

43

ABSTRAK

PEMBICARA UTAMA

MELANIE SADONO DJAMIL (Indonesia – Biomedics)

Why Herbal Medicine? What’s Advantage in Dentistry

Indonesia with many natural ingredients for health but still needs more elaboration in using for medical purposes. Unfortunately, an effort to treat the disease until now still refers to western medicine. Research to the cellular level of drug effects continues to be developed. In line with the advance of western medicine science, treatment of methods of treatment from the east was increasingly excavated, based on empirical data from ancestral heritage. Researches continues to be done, to prove the quality, safety and effectiveness, namely the quality of the material in accordance with its effectiveness as well as proven safe and yield of the material to be used as a treatment material.

The effectiveness of the material is evidenced to the cellular and molecular levels. Regulation of work arrangement, material reaction on tissue protein and role in reaction control. Safety of materials, especially short-term and long-term toxicities should be proven, safe.Management for Good Clinical Practice in accordance with pharmacological guidelines for the use of natural medicinal drugs, need to be executed.

Conclusion: As the development of treatment using natural remedies, quality, safety and effectiveness of the main ingredients must be demonstrated before entering the initial clinical trial. likewise, in the field of dentistry and other medical fields.

Keywords: Herbal medicine, safety, effectiveness, toxicity

GRIYA RIDHA RAHARJA(Indonesia – dental Photography)

Improving Your Daily Practice With Dental Photography

The important of dental photography can be found in the need to create educational material for the various levels of dentistry. From the undergraduate students into the clinical field, the continuing educational courses. However, the need to maintain some type of clinical / legal record has also emerged. The introduction of the digital camera, made clinicians start to realize the great impact that dental photography can have on their daily practices. Dental photography has become a powerful and indispensable tool for treatment plans, presentations, and patient education as well as legal documentation.

43

Page 44: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

44

ASTITI HANDAYANI(Indonesia – Forensic Odontology)

Odontogram : Forensic Odontology Perspective

Indonesia is an archipelago country with a geographical location and cultural diversity that are prone to disasters both natural and non-natural disasters. In terms of identifying victims through dental means, the role of forensic odontology is required to demonstrate the existence of quality dental data to achieve positive identification. Having learned from some prominent disaster cases in Indonesia over the past five years, dental record as an antemortem (before death) data of the victims provide some important issues for odontology team. variation of dental record forms and lack of understanding from dentists about the importance of using odontogram as a part of their patients’ dental record become two main challenges to overcome. Odontogram that used to document a patient's existing teeth, teeth’s shape, dental restorations and also to record planned dental restorations and treatment, plays an important contribution to identify victims. However, non-standard numbering or an unusual type of odontogram from a dentist become very difficult to be interpreted by forensic dentist. These days, odontogram as a part of dental records in Indonesia has been regulated (by Permenkes No.89 tahun 2015 tentang upaya kesehatan gigi dan mulut). Both government and dental society have a responsibility to campaign and implement the use of odontogram as a part of requirement in dental practice. The goals are to have a good, complete and standardized dental records for Indonesian people and to help human identification in the future.

Key word: odontogram, identification, forensic odontology

MARZELLA MEGA LESTARI(Indonesia – Oral and Maxillofacial surgery)

How to avoid complication after complex extraction?

Complex extraction has been already had risk of itself, yet the complication may occur. The complexity may derive from the anatomy (double-turned root, hypercementosis), position of the tooth (lingual, buccally positioned), the condition of patient (pulpitis) and the surrounding structure of the tooth (close to buccal fat pad, pterigomandibula raphe and maxillary sinus). The identification of complex case should establish clinically and radiologically. It should be acknowledged before extraction process starts. The aim of this presentation is to identify the condition that can become complex and how to give proper local anesthesia to different case and to remove the tooth effectively.

Keywords: complex extraction, pulpitis, management

ABSTRAK

PEMBICARA UTAMA

44

Page 45: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

45

SIMONE STAFFOLI(Italy – Endodontics)

Simplification in Minimal Invasive Root Canal Preparation: How to Obtain the Best Results in the Easiest Way with 2Shape Rotary System

The evolution of the design and of the geometry of NiTi rotary files together with the introduction of Heat treated alloys gave the opportunity to develop NiTi rotary systems that with the maximum simplicity can obtain excellent clinical results. 2Shape system has a basic sequence of only two instruments with different sizes to treat all the anatomies and clinical situations that we can face in the day by day endodontic practice. The specific Heat-treatment of the files gives to them an exceptional flexibility together with torsional resistance and mechanical strength, this permits to the files to shape the root canals with a minimal invasive approach in a simple and repeatable way. The system is provided with additional tools as the G-file useful to establish glide path in the most difficult cases and One-flare file useful when the removal of coronal interferences is crucial for the prosecution of the endodontic shaping procedures. This makes the system flexible and complete but at the same time simplified and easy to be used. The final step pf apical preparation is accomplished with dedicated files for the refinement of this delicate step of the treatment. The lecture will cover all the possible clinical situation that we can solve using the 2shape system, the advantages of using a simplified minimal invasive approach and many clinical tips on how to obtain the excellence in the day by day practice.

MUHAMMAD SYAFRUDIN HAK(Indonesia – Oral and Maxillofacial surgery)

Syndromic Cleft Lip and/or Cleft Palate in Harapan Kita Women’s and Children’s Hospital, Jakarta, 20th Years Experience

Oro-facial cleft defect data were obtained on 3421 in/outpatient cases that have been treated over the past 20 years (1995-2015). These defects included 13% secondary cases and 87% primary cases. Syndromic Cleft lip and/or Cleft Palate 5 %, divided into major and minor. Interdisciplinary team and comprehensive treatment approach is important for Syndromic Cleft lip and/or Cleft Palate, due to interdisciplinary has been proven benefical. Treatment planning for major syndromic cleft lip and/or cleft palate depend on general condition of patients and recomendations of the team of various disciplines discussion.

M. NOVO P. LUBIS(Indonesia – Radiology)

Cone Beam CT 3D as an Advanced Imaging in Dentistry

Cone Beam CT-3D has been a major advancement in the imaging technologies to the dental profession since 1997. Its represents a valuable resource in dental practice because it allows the establishment of a precise treatment plan by means of diagnostic imaging. The evaluation of surrounding dental structures through imaging resources is one of the prerequisites and it has been used by several dental specialties. All the previous conventional and digital intraoral and extraoral procedures, as they were two dimensional (2D) projections, suffer from several limitations and Cone Beam CT-3D has achieved a transition of dental imaging from 2D to 3D images with high image quality. The application of sophisticated software program, contribute to the reestablishment of imaging sciences role. Now, Dento and Maxillofacial Radiology has been expanding from the diagnosis field to image guidance of operative and surgical procedures in dentistry.

ABSTRAK

PEMBICARA UTAMA

45

Page 46: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

46

DIDI NUGROHO SANTOSA(Indonesia – Oral Biology)

Dental Pain : Why not Steroid?

Nowadays, some people still think that dental care is synonym to pain. On the other hand, dental pain is one of the main reasons for someone to visit a dentist. Due to the density of sensory nerve fiber inside dental pulp, it is understood that the severity of dental pain usually unbearable. This situation need immediate potent pain killer. Rational therapy for dental pain consists of 3D principles which are Diagnosis, Dental Treatment and Drugs. As an adjunct therapy, prescription an analgesic should also follow the guide line of rational therapy. It means that the patient should receive the proper analgesic according to severity of dental pain, appropriate dose which meet individual requirement, at a certain period and at the most economic price. Unfortunately, in a small investigation of rational analgesic therapy for dental pain, a group of dentist prescribe steroid in 70 % cases. It may induce the uncontrolled use of steroid among people. The drug of choice for dental pain is nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs), which categorized into many classes according to its ability in inhibiting cyclo-oxygenase enzymes. To select a proper NSAID, we have to consider the lowest side effects to gastro intestinal tract and cardio vascular system. In recent times, the traditional NSAIDs are the best choice for dental pain.

Key words: dental pain, rational therapy, NSAID, steroid

JOKO KUSNOTO(Indonesia – Orthodontic)

Orthodontic: It is not a 17+ movie

When we decide that an adolescent patient need some kind of orthodontic treatment upon the initial exam, much more too often the parents will have many comments. The most often comments usually are, “My daughter is still very young”, “My friend said that If my son get orthodontic treatment now, the problem will get back again as he grows”, “My son still have a lot of baby teeth”, and ultimately “My family dentist said that my daughter can have orthodontic treatment when she is fifteen”. Are those comments correct? Do you want to treat our patients like movie industry which rates their viewers only upon age? Through fun theoretical basis and case examples, this presentation will explore the facts to answer those questions. So, let’s enjoy the movie.

ABSTRAK

PEMBICARA UTAMA

46

Page 47: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

47

ABSTRAK

FREE PAPER

Page 48: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

48

ABSTRAK

FREE PAPER

Efek Berkumur Jus Stroberi Dan Kranberi Terhadap Akumulasi Plak Di Sekitar Perlekatan Braket Ortodonti

Devina Rosa Tukgali, Boedi O. Roeslan, Joko Kusnoto, Isnani JenieUniversitas Trisakti

DR-002

Latar belakang : Penggunaan piranti ortodonti cekat dapat meningkatkan akumulasi plak pada gigi. Streptococcus mutans memegang peran utama dalam pembentukan plak. Banyak penelitian mengatakan bahwa buah kranberi dapat menurunkan akumulasi plak. Namun kranberi jarang ditemukan di Indonesia dan harganya cukup mahal, sedangkan buah stroberi banyak ditemukan di Indonesia dan harganya lebih ekonomis. Tujuan : Mempelajari senyawa yang terkandung di dalam kedua buah tersebut, mengevaluasi hambatan pertumbuhan Streptococcus mutans dari stroberi dan kranberi, serta mengevaluasi perbedaan antara berkumur stroberi dan kranberi dalam mengurangi akumulasi plak di sekitar perlekatan braket selama perawatan ortodonti. Metode : Mempelajari senyawa yang terkandung di dalam kedua buah tersebut, mengevaluasi hambatan pertumbuhan Streptococcus mutans dari stroberi dan kranberi, serta mengevaluasi perbedaan antara berkumur stroberi dan kranberi dalam mengurangi akumulasi plak di sekitar perlekatan braket selama perawatan ortodonti. Hasil : Mempelajari senyawa yang terkandung di dalam kedua buah tersebut, mengevaluasi hambatan pertumbuhan Streptococcus mutans dari stroberi dan kranberi, serta mengevaluasi perbedaan antara berkumur stroberi dan kranberi dalam mengurangi akumulasi plak di sekitar perlekatan braket selama perawatan ortodonti. Kesimpulan : Tidak terdapat perbedaan signifikan antara berkumur jus stroberi maupun jus kranberi dalam menghambat akumulasi Streptococcus mutans di sekitar perlekatan braket ortodonti.Kata kunci : akumulasi plak, kranberi, ortodonti cekat, stroberi

Ekstrak Buah Adas Meningkatkan Angiogenesis Dan Reepitelialisasi Pada Pe-nyembuhan Ulkus Traumatikus Mukosa Mulut Tikus Putih

Ni Kadek Fiora Rena Pertiwi Universitas Udayana

DR-004

Latar belakang : Ulkus traumatikus mukosa mulut adalah luka terbuka yang sering ditemukan di rongga mulut. Buah Adas mengandung anti-inflamasi, analgesik, dan antioksidan seperti flavonoid, saponin dan asam askorbat yang membantu proses penyembuhan. Tujuan : Membuktikan apakah ekstrak etanol Fennel konsentrasi 50% lebih efektif meningkatkan angiogenesis dan reepitelialisasi dibandingkan Povidone Iodine untuk penyembuhan ulkus traumatikus mukosa mulut tikus putih jantan. Metode: Jenis penelitian eksperimental Randomized Post Test Only Control Group Design, pada 32 ekor tikus putih jantan yang telah diinduksi dengan H2O2 sehingga terjadi ulkus traumatikus. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok, Kelompok Kontrol mendapatkan pemberian topical Povidone Iodine selama 3 hari, dan Kelompok Perlakuan diberikan ekstrak etanol buah adas konsentrasi 50% selama 3 hari. Pada hari ke 7 tikus dieuthanasia. Angiogenesis ditentukan dengan menghitung jumlah pembuluh darah yang baru terbentuk. Reepitelialisasi ditentukan dengan mengukur lebar celah epitel yang masih terbuka menggunakan metoda morfometri dengan satuan mikrometer. Data yang diperoleh dianalisis, dengan Shapiro-wilk dan dilanjutkan dengan independent T-test. Hasil: Rerata neoangiogenesis kelompok perlakuan lebih tinggi dibandingkan rerata kelompok kontrol independent T-test menunjukkan perbedaan neoangiogenesis secara bermakna (p < 0,05). Rerata reepitelialisasi kelompok perlakuan lebih rendah dibandingkan rerata kelompok kontrol. uji independent T-test menunjukkan perbedaan reepitelialisasi secara bermakna (p < 0,05). Kesimpulan: Ekstrak etanol buah adas konsentrasi 50% dapat meningkatkan neoangiogenesis dan reepitelialisasi dibandingkan Povidone Iodine pada penyembuhan ulkus traumatikus mukosa mulut tikus putih jantan. Kata Kunci : ekstrak etanol buah adas Povidone Iodine, angiogenesis, reepitelialisasi, ulkus traumatikus

48

Page 49: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

49

ABSTRAK

FREE PAPER

Osteonekrosis Rahang Non Medikamentosa Rahang Atas pada Pasien Dengan Resiko Minimal Dan Diabetes Melitus

Alvin Djojohandoko, Melita Sylviana Universitas Padjadjaran

DC-001

Latar Belakang: Osteonecrosis of the jaw (ONJ) didefinisikan sebagai kerusakan mukosa yang menyebabkan terbukanya tulang yang gagal sembuh selama 6-8 minggu dan tidak terdapat riwayat radiasi kepala dan leher pada pasien yang terkena. Diabetes diduga sebagai faktor resiko untuk ONJ selain infeksi gigi, kemoterapi dan kortikosteroid. Penyembuhan luka yang terganggu pada pasien diabetes dicurigai sebagai penyebab ONJ. Tujuan: Untuk menjelaskan penegakan diagnosis dan rencana perawatan yang tepat pada osteonekrosis rahang non medi-kamentosa rahang atas pada pasien dengan resiko minimal dan diabetes melitus yang tidak terkontrol. Kasus dan Penatalaksanaannya : Pasien wanita berusia 35 tahun dirujuk ke instalasi gawat darurat dikarenakan kondisi severe sepsis. Setelah pengambilan riwayat medis, diketahui bahwa pasien tersebut mengalami tulang yang terbuka dengan adanya cairan purulent pada rahang atas kirinya lebih dari 8 minggu sebelum dirujuk. Sebelumnya, pasien tersebut mera-sakan nyeri gigi pada rahang atas kirinya yang tidak diobati. Pasien tersebut juga tidak memiliki riwayat infeksi herpes zoster, konsumsi kortikosteorid atau pemberian kemoterapi, tetapi ia memiliki penyakit diabetes melitus yang tidak terkontrol. Tin-dakan biopsi dilakukan untuk menegakkan diagnosis dan mengkonfirmasi kecurigaan tentang osteonekrosis rahang. Setelah 2 hari di ICU ia mengalami gagal nafas dan percobaan resusitasi tidak berhasil. Kesimpulan : Osteonekrosis rahang non medikamentosa, walaupun jarang, dapat berakibat fatal bila tidak ditangani dengan baik. Penanganan yang tepat dan cepat pada penyakit ini sangat penting untuk mengurangi mortalitas yang mungkin terjadi pada kasus-kasus tersebut.

Kata Kunci : ONJ, diabetes mellitus tidak terkontrol, resiko minimal

Teknik Kompresi untuk Menciptakan Profil Jaringan Lunak Peri-Implant

Marie louisa, Trijani Suwandi Universitas Trisakti

DC-002

Latar Belakang: Morfologi jaringan lunak peri-implan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan estetik implan. Dalam kepustakaan modern, teknik kompresi dinamis jaringan lunak merupakan salah satu metode untuk mencip-takan profil jaringan lunak yang diinginkan. Tujuan: Untuk melaporkan metode pembentukan jaringan lunak menggunakan abutment sementara yang dimodifikasi den-gan resin komposit untuk mendapatkan profil jaringan lunak yang diinginkan. Kasus dan Penatalaksanaannya: Seorang pasien laki-laki 52 tahun datang dengan kasus kehilangan gigi insisivus lateral atas kanan yang direhabilitasi dengan pemasangan implan. Setelah periode osseointegrasi selesai, profil jaringan lunak diben-tuk dengan aplikasi kompresi menggunakan abutment sementara yang ditambahkan resin komposit secara inkremental. Setelah 1 bulan, profil jaringan lunak dipindahkan dalam bentuk cetakan dan kemudian dibuat restorasi implan akhir. Kesimpulan: Penggunaan abutment sementara yang dimodifikasi merupakan salah satu metode pembentukan jaringan lunak peri-implant yang non-invasif dan estetis.

Kata Kunci: teknik kompresi, profil jaringan lunak, peri-implant

49

Page 50: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

50

ABSTRAK

FREE PAPER

Splinting Periodontal pada Gigi Anterior Mandibula

Nita Nurniza Universitas Yarsi

DC-003

Latar Belakang: Kegoyangan gigi merupakan masalah yang dapat berakibat pada hilangnya gigi. Hal ini disebabkan oleh pe-nyakit ataupun cedera pada gingiva atau tulang yang mendukung gigi. Salah satu perawatan periodontal dalam menangani masalah kegoyangan gigi yaitu dengan cara splinting. Tujuan: Splinting periodontal bertujuan untuk menjaga gigi selama mastikasi dan memelihara kesehatan jaringan periodon-tal. Kasus dan Penatalaksanaannya: Pasien perempuan, usia 43 tahun, dengan keluhan gigi depan rahang bawah goyang sejak 6 bulan yang lalu dan merasa tidak nyaman saat mengunyah serta ingin giginya dipertahankan. Pada kasus ini, metode yang digunakan adalah splinting periodontal menggunakan kawat dan komposit pada gigi 34-43. Kesimpulan: Splinting menggunakan kawat dan komposit efektif setelah evaluasi klinis selama 1 bulan dan memberikan hasil yang cukup baik pada saat mengunyah.

Kata Kunci: Kegoyangan Gigi, Splinting, Kawat dan Komposit

Peran Stres Psikologis Sebagai Faktor Predisposisi Lichen Planus Oral (Laporan Kasus)

Ratna Kumala, Anandina I Soegyanto, Indriasti Indah W.,Siti Aliyah P. Universitas Indonesia

DC-004

Latar Belakang: Lichen Planus Oral (LPO) adalah penyakit autoimun dengan etiologi yang tidak diketahui. Stres psikologis merupakan salah satu faktor yang dapat memicu berkembangnya lesi serta mempengaruhi eksasebasi dan remisi lPO.Tujuan: Memaparkan tatalaksana pasien lPO dengan stres psikologis yang dicurigai sebagai faktor predisposisinya.Kasus dan Penatalaksanaannya: Seorang perempuan berusia 56 tahun datang ke Poli Penyakit Mulut dengan keluhan sudut bibir atas dan bawah terasa bengkak disertai mulut kering. Keluhan dirasakan sejak 4 bulan yang lalu dan semakin membu-ruk. Anamnesis menunjukkan pasien memiliki masalah dengan keluarga yang belum ditemukan solusinya. Pasien mengaku sering merasa lelah meski telah cukup beristirahat. Pemeriksaan klinis menunjukkan gambaran striae putih pada mukosa bukal kanan dan kiri serta bibir bawah. Pasien diduga mengalami stres psikologis hal yang berhasil dikonfirmasi meng-gunakan kuesioner. Pasien disarankan melakukan manajemen stres, disertai penggunaan steroid topikal dan multivitamin yang telah diresepkan. Penelusuran riwayat penyakit secara teliti menunjukkan bahwa stres psikologis menjadi faktor pre-disposisi lPO pada kasus ini. Perawatan yang menyeluruh berupa manajemen stres dan terapi farmakologis menggunakan steroid topikal dan multivitamin, menunjukkan perbaikan kondisi pasien.Kesimpulan: Dalam penatalaksanaan LPO, anamnesis yang mendetil disertai pemeriksaan klinis menyeluruh merupakan komponen yang penting untuk dapat menegakkan diagnosis dan menentukan rencana perawatan yang tepat bagi setiap pasien.

Kata Kunci: lichen Planus Oral, Stres Psikologis.

50

Page 51: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

51

ABSTRAK

FREE PAPER

Mukokel Kongenital pada Lidah Bayi (Laporan Kasus)

Jessica Weynata, Winarno Priyanto, Endang SjamsudinUniversitas Padjadjaran

DC-005

Latar Belakang: Mukokel adalah lesi intra oral yang bersifat jinak dan berkembang akibat retensi ekskresi mukus dari kelen-jar saliva minor. Mukokel kongenital pada lidah merupakan kondisi yang sangat jarang ditemui pada bayi. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan pada proses menyusui, kesulitan menutup mulut, dan pada kasus yang berat bahkan dapat mem-pengaruhi fungsi pernapasan. Tujuan: Memaparkan kasus langka kista retensi kongenital pada bayi. Kasus dan Penatalaksanaannya: Seorang bayi laki-laki usia 10 bulan dengan kondisi umum yang sehat dibawa ke bagian kami dengan pembesaran bagian bawah lidah yang diketahui sejak kelahiran. lesi didiagnosa sementara sebagai mukokel dan dilakukan aspirasi cairan kista dengan spuit 10 cc agar memungkinkan intubasi transoral. Marsupialisasi kemudian di-lakukan dalam anestesi umum dan ukuran kista berkurang secara signifikan. Kesimpulan: Diagnosa yang tepat dan intervensi bedah yang cepat merupakan tindakan pencegahan terhadap berbagai komplikasi kista pada lidah. Marsupialisasi setelah aspirasi dapat memberikan hasil yang cepat dan memuaskan.

Kata kunci : Mukokel kongenital, marsupialisasi, kista lidah.

Peran Radiografi Dalam Identifikasi Kasus Forensik Odontologi

Rizki, Intan farizka, M. Novo Perwira lubis Universitas Trisakti

DL-001

Latar Belakang: Radiografi merupakan bagian penting dalam odontologi forensik karena memiliki sifat yang sederhana, eko-nomis dan non invasif dalam melakukan identifikasi terutama untuk identifikasi jenazah melalui perbandingan yang tepat antara radiografi antemortem dan postmortem. Radiograf juga dapat diambil untuk menentukan usia korban dan bahkan membantu dalam penilaian jenis kelamin dan kelompok etnis. Pemeriksaan radiografi kedokteran gigi dapat dijadikan acuan karena memiliki potensi kesalahan yang minimal jika dibandingkan dengan sekedar odontogram. Tujuan: Untuk memaparkan prinsip-prinsip dasar radiologi kedokteran gigi yang berperan dalam forensik odontology. Pembahasan: Radiograf pada kedokteran gigi dapat memberikan informasi yang cukup akurat sebagai data komparatif dari data antemortem. Teknik yang benar akan menghasilkan gambaran yang optimal sehingga dapat di interpretasi sebagai data komparatif melalui bentuk anatomi gigi, kelainan pada periapikal, outline tambalan maupun karies, posisi gigi impaksi dan lainnya. Informasi yang didapat dari radiograf panoramik membantu dalam estimasi usia dan jenis kelamin. Estimasi usia dilakukan dengan observasi tahap erupsi gigi, sedangkan estimasi jenis kelamin dilakukan dengan menilai landmark struktur anatomi maksilofasial. Kesimpulan: Radiografi dibutuhkan dalam forensik odontologi sebagai komponen penting untuk menunjang proses identi-fikasi.

Kata kunci : radiografi, forensik odontologi, identifikasi

51

Page 52: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

52

ABSTRAK

FREE PAPER

Modalitas Radiografi Dua Dimensi Untuk Penentuan Lokasi Gigi Impaksi dalam Aspek Bukal-Lingual

Intan Farizka, Rizki Tanjung Universitas Trisakti

DL-002

Latar Belakang: Gigi impaksi memiliki variasi dalam segi lokasi misalnya dalam aspek bukal-lingual. variasi tersebut dapat mempengaruhi diagnosis dan rencana perawatan, oleh karena itu modalitas radiografi dibutuhkan untuk mengetahui lokasi gigi tersebut. Radiografi dua dimensi masih menjadi modalitas pilihan karena ketersediaan yang luas, biaya murah, dan dosis radiasi yang lebih rendah dibandingkan dengan modalitas tiga dimensi. Meskipun sebagian besar radiografi dua dimensi tidak dapat menentukan lokasi bukal-lingual, namun terdapat beberapa modalitas yang dapat digunakan, baik berupa satu radiografi standar maupun kombinasi dengan teknik lainnya. Tujuan : Untuk memaparkan radiografi dua dimensi yang ideal dalam penentuan lokasi gigi impaksi dalam aspek bukal-lingual. Pembahasan : Penentuan lokasi dalam aspek bukal-lingual dapat dilakukan dengan hanya satu jenis radiografi oklusal maupun kombinasi dua jenis radiografi yang disebut dengan teknik parallax. Radiografi vertex occlusal dan true occlusal mandibula dapat digunakan untuk penentuan lokasi tanpa harus dikombinasikan. Penggunaan satu radiograf panoramik dilaporkan juga dapat menentukan lokasi, namun cenderung subjektif dan kurang dapat diandalkan. Teknik parallax terbagi dua yaitu horizontal parallax dan vertical parallax. Teknik ini menggunakan prinsip SlOB (Same lingual opposite on Buccal) dengan pergeseran tabung sinar x. Horizontal parallax terdiri dari kombinasi dua radiografi periapikal, radiografi periapikal dengan radiografi anterior oklusal maupun kombinasi radiograf anterior oklusal dengan lateral oklusal. vertical parallax terdiri dari kombinasi radiografi panoramik dengan radiografi oklusal dan radiografi panoramik dengan periapikal. Kesimpulan : Radiografi dua dimensi yang ideal untuk menentukan lokasi gigi dalam aspek bukal-lingual adalah satu jenis radiografi oklusal dan kombinasi dua radiografi yang disebut teknik parallax

Kata kunci : impaksi gigi, aspek bukal-lingual, radiografi dua dimensi

Hubungan C-Reactive Protein dengan Penyakit Periodontal (Studi Pustaka)

Ricky Anggara, Trijani Suwandi Universitas Trisakti

DL-003

Latar Belakang: Periodontitis adalah penyakit jaringan penyangga gigi yang merupakan penyakit multifaktorial dan berperan sebagai etiologi atau modulasi pada penyakit sistemik lain. Pada periodontitis terjadi pelepasan mediator radang seperti C-reactive protein (CRP), interleukin-6 (IL-6) dan tumor necrosis factor-α (TNF-α). Respons ini diaktifkan oleh infeksi bakteri lokal yang mengakibatkan inflamasi pada jaringan periodontal. CRP menginduksi monosit atau makrofag untuk mengaktifkan jalur koagulasi dan meningkatkan koagulasi darah. Tujuan: Untuk melihat hubungan antara kadar C-reactive protein dengan penyakit periodontal. Pembahasan: Pengukuran kadar CRP merupakan cara baru untuk menilai risiko penyakit vaskular akibat periodontitis. Peningkatan kadar CRP dan penurunan plasma adiponektin dikaitkan dengan peningkatan risiko aterosklerosis. Penyakit periodontal berperan sebagai faktor risiko aterosklerosis. Kesimpulan: Perawatan periodontal efektif dalam mengurangi kadar C-reactive protein. Peningkatan kadar C-reactive protein dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko pengembangan arterosklerosis lebih lanjut pada pasien periodontitis.

Kata Kunci: C-reactive protein, periodontitis, arterosklerosis

52

Page 53: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

53

ABSTRAK

FREE PAPER

Resesi Gingiva: Definisi, Diagnosis, Etiologi, dan Penatalaksanaan

Abdul Gani Soulisa Universitas Trisakti

DL-004

Latar Belakang: Resesi gingiva merupakan salah satu permasalahan yang sering dikeluhkan oleh pasien. Resesi gingiva adalah kondisi tereksposnya akar gigi akibat pergeseran tepi gingiva ke arah apikal. Resesi gingiva dapat mengakibatkan rasa ngilu, masalah estetik, dan masalah periodontal. Prevalensi resesi gingiva di negara berkembang maupun negara maju lebih dari 50%, sehingga membutuhkan perhatian khusus dokter gigi dalam menanganinyaTujuan: Pustaka ini bertujuan untuk membahas definisi, diagnosis, dan etiologi dalam kaitannya terhadap penatalaksanaan resesi gingivaPembahasan: Secara klinis, resesi gingiva ditandai dengan posisi gingival margin yang berada apikal dari cemento-enamel junction (CEJ). Resesi gingiva menyebabkan akar gigi terekspos sehingga gigi menjadi sensitif terhadap perubahan suhu. Selain itu, resesi gingiva juga menimbulkan masalah estetik karena akar yang terekspos menyebabkan gigi terlihat lebih panjang. Resesi gingiva dapat disebabkan karena faktor fisiologis, anatomis, patologis, maupun iatrogenik. Resesi gingiva bertambah seiring dengan meningkatnya usia, sehingga mayoritas resesi gingiva dialami oleh orang dewasa. Prinsip perawatan resesi gingiva adalah dengan menutup permukaan akar gigi yang terekspos. Tujuan perawatan resesi gingiva adalah untuk mengatasi masalah estetik dan rasa ngilu yang timbul. Manajemen penatalaksanaan didasarkan pada diagnosis, etiologi dan seberapa luas resesi gingiva yang terjadi. Perawatan resesi gingiva dapat dilakukan secara bedah maupun non-bedah. Perawatan non-bedah dapat dilakukan pada kasus resesi gingiva yang tidak terlalu luas, sedangkan apabila resesi telah meluas maka perawatan bedah mukogingiva menjadi pilihan.Kesimpulan: Penatalaksanaan resesi gingiva didasarkan pada penyebabnya dengan mengikuti prinsip perawatan periodontal.

Kata Kunci: resesi gingiva, etiologi, penatalaksanaan

Prevalensi Akar Gigi Impaksi Molar Ketiga Rahang Bawah Berkontak dengan Kanalis Mandibularis pada Radiograf Panoramic

Felita Clarissa, Rosalina Tjandrawinata, Rizki Tanjung Universitas Trisakti

UR-001

Latar belakang: Ekstraksi gigi impaksi molar ketiga rahang bawah memiliki resiko cedera pada nervus alveolaris inferior yang terletak di dalam kanalis mandibularis. Insidensi terjadinya cedera pada nervus alveolaris inferior ini sebanyak 1,1%. Walau-pun insidensi terjadinya kerusakan nervus rendah, kelalaian ini dapat mengakibatkan komplikasi serius. Resiko ini meningkat jika akar gigi impaksi kontak dengan kanalis mandibularis pada radiograf panoramik. Tujuan: Mengetahui prevalensi akar gigi impaksi molar ketiga rahang bawah yang berkontak dengan kanalis mandibularis pada radiograf panoramic. Metode: Sampel diambil dengan cara convenience sampling sebanyak 140 radiograf panoramik dengan total 206 kasus impaksi molar ketiga rahang bawah dari tahun 2010-2014 pada satu klinik gigi swasta di Jakarta Selatan. \ Foto panoramik yang diseleksi hanya akan diambil bagian gigi impaksi molar ketiga rahang bawah dan kanalis mandibularis. Observasi sam-pel akan dilakukan oleh lima pengamat, yang terdiri dari satu mahasiswa, tiga dokter gigi umum dan satu dokter gigi ahli radiologi. Jika semua sampel telah diklasifikasikan oleh para peneliti, klasifikasi bedasarkan pilihan yang dipilih terbanyak akan diambil. Dari klasifikasi yang terpilih akan dihitung jumlah total serta persentase dari masing-masing klasifikasi menu-rut Rood and Shehab. Hasil: Prevalensi radiolusensi pada akar gigi merupakan gambaran yang paling sering ditemukan (49,52%) dan gambaran yang paling jarang ditemukan adalah apeks bifida (1,94%). Kesimpulan: Diperlukan penelitian lebih lanjut menggunakan pesawat CBCT untuk mengetahui hubungan dan lokasi se-benarnya akar gigi impaksi terhadap kanalis mandibularis.

Kata kunci: gigi impaksi molar ketiga rahang bawah, kanalis mandibularis, radiograf panoramic

53

Page 54: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

54

ABSTRAK

FREE PAPER

Asimetri Posisi Mandibula Pasien Sebelum dan Sesudah Perawatan Ortodonti Menggunakan Metode Levandoski pada Radiograf Panoramik

Sandy linov, Rosalina Tjandrawinata, M. Novo Perwira lubis Universitas Trisakti

UR-002

Latar belakang: Memiliki wajah yang simetris merupakan idaman setiap manusia, Hal ini dapat terwujud salah satunya dengan memiliki mandibula yang simetris karena posisi kondil sebelah kiri dan kondil sebelah kanan simetris pula. Tujuan: Mengetahui hasil perawatan ortodonti pada kondil yang asimetris. Metode: Sampel penelitian berupa 50 radiograf panoramik pasien yang terdapat di klinik Edi Dental Center, dihitung dengan cara levandoski sebagai alat penunjang evaluasi untuk mengetahui kesimetrisan kondil kanan dan kiri. Hasil : Analisis data secara statistik dilakukan dengan uji t berpasangan. Didapatkan hasil yang bermakna (p < 0,05) yaitu terjadi perubahan kondil kiri dan kanan dari asimetris sebelum perawatan ortodonti menjadi simetris setelah dilakukan perawatan ortodonti.Kesimpulan: Terdapat perubahan kondil kiri dan kanan dari asimetris menjadi simetris setelah dilakukan perawatan ortodonti.

Kata Kunci: Asimetris kondil , levandoski , Radiograf Panoramik

Efektivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Kakao (Theobroma Cacao) Terhadap Entero-coccus faecalisDella Aurelia, Didi Nugroho Santosa, Sheila SoesantoUniversitas Trisakti

UR-003

Latar Belakang: Perawatan endodontik merupakan perawatan dengan membuang jaringan pulpa yang terinfeksi untuk mempertahankan gigi agar tetap dapat berfungsi. Kegagalan perawatan seringkali disebabkan oleh Entero-coccus faecalis yang merupakan bakteri Gram positif yang bersifat fakultatif anaerob. Tujuan: Untuk mengetahui efektivitas antibakteri ekstrak etanol kulit buah kakao (Theobroma cacao) terhadap Enterococcus faecalis. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan rancangan post test control de-sign. Uji sensitivitas ekstrak kulit buah kakao dilakukan dengan metode difusi sumuran pada media Brain Heart Infusion Agar (BHI-A). Aquades sebagai kontrol negatif, NaOCl 2,5% sebagai kontrol positif, dan ekstrak dengan konsentrasi 12.5%;25%;50%; serta 100% diinkubasi pada suhu 37°C selama 3 x 24 jam. Selanjutnya data dianali-sis dengan Statistical Product and Service Solution (SPSS) dan diuji normalitas menggunakan uji statistik Shapiro-Wilk. Data yang terdistribusi normal dan homogen kemudian diuji dengan ANOvA satu jalan dilanjutkan dengan uji Post-Hoc metode Tukey HSD. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium MiCore Fakultas Kedokteran Gigi Uni-versitas Trisakti, LIPI, dan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Bogor. Hasil: Akuades dan ekstrak etanol kulit buah kakao konsentrasi 12,5% tidak menghasilkan zona hambat. Ekstrak pada konsentrasi 25%, 50%, 100% dan NaOCl 2,5% masing-masing menghasilkan zona hambat dengan rerata diameter 7,53 mm, 10,62 mm, 15,68 mm, dan 19,34 mm. Kesimpulan: Ekstrak etanol Theobroma cacao memiliki efektivitas antibakteri terhadap Enterococcus faecalis pada konsentrasi 25%, 50%, dan 100%.

Kata Kunci: Perawatan endodontik, Enterococcus faecalis, ekstrak etanol kulit buah kakao.

54

Page 55: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

55

ABSTRAK

FREE PAPER

Asam Kafeat Menghambat Rankl dan Tnfα dalam Menginduksi Fosforilasi Mapk P42 Pada Galur Sel Raw-D.

Hilary limen, Ferry SandraUniversitas Trisakti

UR-004

Latar Belakang: Kegagalan perawatan rekonstruksi Cleft Lip and Palate (ClP) sering terjadi karena aktifitas berlebihan dari osteoklas. Receptor activator nuclear factor κB ligand (RANKl) dan Tumor Necrosis Factor-α (TNFα) dilaporkan dapat mengfosforilasi Mitogen-activated protein kinase (MAPK) p42 dalam pensinyalan osteoklastogenesis. Asam kafeat dibuktikan dapat menghambat pensinyalan RANKL dan TNFα dalam mengfosforilasi osteoklas. Pemberian asam kafeat dengan MAPK p42 sebagai target, diharapkan dapat menjadi teknik potensial dalam mencegah osteoklastogenesis. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan induksi RANKL dan TNFα dalam fosforilasi MAPK 42 serta potensi asam kafeat dalam menghambat fosforilasi MAPK p42 pada sel RAW-D. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris. Sel RAW-D dikultur, diperbanyak, kemudian diberikan praperlakuan dengan/tanpa asam kafeat kemudian diberi perlakuan dengan/tanpa RANKl dan TNFα selama 0.2, 1, 6, dan 12 jam. Lisat sel RAW-D, kemudian diberikan Sodium Dodecyl Sulfate Polyacrylamide Gel Electrophoresis (SDS-PAGE) diikuti dengan Western Blot dan analisis statistik uji T untuk mendeteksi aktivitas MAPK p42. Hasil: Kelompok perlakuan RANKL dan TNFα menginduksi fosforilasi MAPK p42 secara signifikan (p= 0,000, uji T) selama 0,2 dan 1 jam. Fosforilasi MAPK p42 secara signifikan terhambat (p= 0,000, uji T) pada kelompok dengan pra perlakuan asam kafeat selama 6 dan 12 jam. Kesimpulan: RANKL dan TNFα menginduksi fosforilasi MAPK p42 pada sel RAW-D sedangkan asam kafeat secara efektif menghambat fosforilasi MAPK p42 dengan ketergantungan waktu. Karena itu penghambatan fosforilasi osteoklas dengan MAPK p42 sebagai targetnya, diharapkan dapat menjadi kunci dalam mengurangi kegagalan rekonstruksi ClP.

Kata Kunci: Osteoklastogenesis, asam kafeat, p42 MAPK, RANKL, TNFα.

Perbedaan nilai Kekuatan Tekan Diametrikal Resin Komposit Tipe Nanohybrid Yang Belum Kadaluarsa Dan Sudah Kadaluarsa

Nickie, Wiena WidyastutiUniversitas Trisakti

UR-005

Latar Belakang: Dokter gigi di Indonesia dapat secara tidak sengaja menggunakan resin komposit yang sudah kadaluarsa dan sifat fisik dan mekanik dari resin komposit yang sudah kadaluarsa masih belum diketahuiTujuan: Mengetahui perbedaan nilai kekuatan tekan diametrikal resin komposit tipe nanohybrid (Tetric N-Ceram, Ivoclar vivadent, warna B2) yang belum kadaluarsa dan sudah kadaluarsaMetode: Penelitian yang dilakukan adalah eksperimental laboratoris komparatif dengan analisis data uji ANOvA satu arah. Sebanyak 5 sampel resin komposit disiapkan untuk setiap kelompok yaitu resin komposit yang belum kadaluarsa, resin komposit yang sudah 1 tahun kadaluarsa dan resin komposit yang sudah 2 tahun kadaluarsa. Semua sampel resin komposit di polimerisasi dengan light curing unit dan direndam dalam akuades selama 24 jam. Sampel resin komposit kemudian di tes menggunakan alat uji kekuatan tekan diametrikal sampai terjadi frakturHasil: Nilai kekuatan tekan diametrikal yang didapat adalah 28,.78 MPa untuk sampel resin komposit yang belum kadaluarsa; 27,7.64 MPa untuk sampel resin komposit yang sudah 1 tahun kadaluarsa; dan 25,07 MPa untuk sampel resin komposit yang sudah dua tahun kadaluarsa. Hasil ini menunjukkan bahwa resin komposit yang belum kadaluarsa memiliki nilai kekuatan tekan diametrikal yang lebih tinggi, namun nilai kekuatan tekan diametrikal resin komposit yang sudah kadaluarsa masih di atas rata-rata. Hasil uji statistik ANOvA satu arah menunjukkan bahwa nilai p=0,169, dimana p> 0,05.Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan bermakna pada nilai kekuatan tekan diametrikal resin komposit tipe nanohybrid yang belum kadaluarsa dan sudah kadaluarsaKata Kunci: Resin komposit, nanohybrid, kadaluarsa, kekuatan tekan diametrical

55

Page 56: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

56

ABSTRAK

FREE PAPER

Perbedaan Posisi Vertikal Foramen Mentalis Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Usia pada Radiograf Panoramik

Nadia Felita Sari, Rosalina Tjandrawinata, M. Novo Perwira lubis Universitas Trisakti

UR-006

Latar Belakang: Foramen mentalis adalah salah satu struktur anatomis yang stabil pada mandibula dan hanya dapat terlihat dengan gambar radiograf. Membedakan jenis kelamin serta perbedaan pada usia yang berbeda dengan menganalisis karakteristik morfologi dari tulang penting dalam bidang antropologi forensik. Mandibula adalah salah satu tulang yang paling kuat dalam tubuh manusia, bagian tulang yang dapat bertahan lama dan tulang yang paling jelas perbedaan antara laki-laki dan perempuan selain tulang pelvis. Tujuan: Tujuan penelitian deskriptif ini adalah untuk mengetahui posisi vertikal foramen mentalis pada populasi Jakarta Barat terpilih melalui radiografi panoramik terutama perbedaan posisi pada laki-laki dan perempuan serta pada 3 kelompok usia.Metode: Sebanyak 60 sampel radiograf panoramik pasien berusia antara 17-78 tahun, dipilih secara acak dan dibagi dalam 6 kelompok: pasien berumur 17-25 tahun perempuan dan laki-laki, 26-45 tahun perempuan dan laki-laki, dan 46 tahun ke atas perempuan dan laki-laki. Sampel berupa radiograf panoramik diperoleh dari salah satu klinik gigi swasta di Jakarta Barat dan diambil mengggunakan Soredex CRANEXÒ Tome Ceph, lalu diukur secara digital dengan perangkat lunak Digora for Windows.Hasil: Ditemukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan (p<0.05) pada rerata posisi foramen mentalis pada perempuan, yakni 12,22 mm dibandingkan dengan laki-laki 14,14 mm. Rerata posisi foramen mentalis pada kelompok usia 17-25 tahun adalah 12,90 mm, kelompok usia 26-45 tahun adalah 13,28 mm, dan kelompok usia 46 tahun ke atas adalah 13,38 mm, tidak ada perbedaan yang signifikan (p>0.05). Kesimpulan: Posisi foramen mentalis tetap stabil seiring bertambahnya usia seseorang, sedangkan posisi vertikal foramen mentalis pada pria lebih menjauh dari batas inferior mandibula, sedangkan pada wanita lebih mendekati batas inferior mandibula.

Kata Kunci: jenis kelamin, posisi foramen mentalis, radiograf panoramic

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Fkg Usakti Terhadap Aspek Etis Hubungan Dokter Gigi Dan Dental Supplier

Jonathan Antono, Danny Wiradharma Universitas Trisakti

UR-007

Latar Belakang: Dalam menjalakan profesinya, dokter gigi perlu menjalin suatu kerja sama dengan dental supplier. Dalam hal informasi kemajuan ilmu dan teknologi, dan sebaliknya pula dental supplier membutuhkan dokter gigi sebagai konsumen. Hubungan dokter gigi dan dental supplier jangan sampai merenggut kebebasan profesi dokter gigi. Sebagai calon dokter gigi, mahasiswa preklinik FKG Usakti diwajibkan memiliki tingkat pengetahuan yang memadai mengenai aspek etis hubungan dokter gigi dan dental supplier. Tujuan: Untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa FKG Usakti terhadap aspek etis mengenai hubungan dokter gigi dan dental supplier. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan observasional potong silang (cross-sectional) deskriptif dengan kuesioner yang diberikan kepada 97 mahasiswa pre-klinik di FKG Usakti angkatan 2015/2016. Hasil: Dari rata-rata data yang diperoleh dari 97 responden, menunjukkan bahwa secara keseluruhan responden menjawab kuesioner dengan tingkat kebenaran 80% (18 dari 20 pernyataan dijawab sesuai dengan makna aslinya). Pertanyaan tersebut telah dirancang untuk mengetahui respon sesungguhnya dari mahasiswa mengenai kasus seperti promosi, sponsorship, pemberian insentif oleh dental supplier, serta hal-hal lain yang bersifat komersial dan kurang menjunjung etika kedokteran yang kelak akan sering dijumpai saat menjadi dokter gigi. Kesimpulan: Tingkat pengetahuan mahasiswa FKG Usakti mengenai aspek etis hubungan dokter gigi dan dental supplier tinggi. Dengan demikian, diharapkan mahasiswa mengerti dengan betul sampai sejauh mana batasan dimana mereka boleh menjalin hubungan kerja sama yang bersifat non-commercial dengan dental supplier, saat mereka nanti telah menjalankan profesinya sebagai tenaga medis yang profesional.

Kata kunci: tingkat pengetahuan, aspek etis, dokter gigi, dental supplier, commercial.

56

Page 57: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

57

ABSTRAK

FREE PAPER

Pengaruh Ekstrak Etanol Tanaman Sarang Semut Terhadap Kadar Interleukin-6 (Kajian Pada Tikus Yang Mengalami Pulpitis)

Grace Octavia, Janti Sudiono, Ciptadhi TriOkaUniversitas Trisakti

UR-008

Latar Belakang: Pulpitis adalah fenomena peradangan akibat masuknya iritan ke dalam pulpa. Interleukin-6 (Il-6) memiliki indikator potensial peradangan di dalam pulpa oleh invasi bakteri, sehingga tingkat Il-6 dapat membantu untuk mengetahui inflamasi pada jaringan pulpa atau pulpitis. Studi sebelumnya mengungkapkan bahwa tanaman. Sarang Semut (Myrmecodia pendans) memiliki potensi antiinflamasi.Tujuan: Mengetahui efek ekstrak etanol tanaman sarang semut terhadap tingkat interleukin-6 pada tikus yang mengalami pulpitis.Metode: Sampel (n = 27) dibagi menjadi kontrol negatif, pulpitis, pulpitis dilanjutkan perawatan dengan Ca(OH)2 sebagai kontrol positif, dan pulpitis dilanjutkan perawatan dengan ekstrak etanol tanaman sarang semut sebagai kelompok perlakuan. Kelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan terbagi kembali masing-masing menjadi 3 kelompok, yang diobservasi setelah 96 jam (hari ke-4), 168 jam (hari ke-7), dan 336 jam (hari ke-14). Serum darah dari semua sampel diuji dengan metode ElISA, dan data dianalisis dengan ANOvA satu arah.Hasil: Terdapat perbedaan yang signifikan (p = 0,004) tingkat IL-6 antara kelompok pulpitis tanpa perawatan lanjutan dan kelompok perlakuan setelah 336 jam (hari ke 14) dengan ekstrak etanol tanaman sarang semut. Tidak ada perbedaan yang signifikan pada tingkat Il-6 antara kelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan setelah 96 jam (hari ke 4), 168 jam (hari ke 7), dan 336 jam (hari ke 14) masing-masing dengan nilai p = 0,616 > 0,05, p = 0,336> 0,05 dan p = 0,70> 0,05.Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan efek antiinflamasi ekstrak etanol tanaman sarang semut (Myrmecodia pendans) dapat disetarakan dengan Ca(OH)2.

Kata Kunci: Radang, pulpitis, interleukin-6, ekstrak etanol tanaman sarang semut, Ca(OH)2

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Kakao (Theobroma Cacao) Terhadap Porphyromonas gingivalis

Clarisa, Didi Nugroho Santosa, Sheila SoesantoUniversitas Trisakti

UR-009

Latar belakang: Porphyromonas gingivalis adalah bakteri Gram negatif utama pada plak subgingiva penyebab periodontitis kronis. Di dalam kulit buah kakao, terkandung zat aktif yang diduga dapat menghambat pertumbuhan P. gingivalis karena aktivitas antibakterinya. Tujuan: Mengetahui efek antibakteri ekstrak etanol kulit buah kakao (Theobroma cacao) terhadap P. gingivalis. Metode: Jenis penelitian adalah eksperimental laboratorik dengan post test control design. Kulit buah kakao diperoleh dari perkebunan kakao di Anyer, Serang, Banten. Penelitian dilaksanakan di laboratorium MiCore FKG Usakti pada September-November 2016. Media dalam metode sumuran, yaitu brain heart infusion-agar. Stok Porphyromonas gingivalis dipindahkan ke dalam cawan petri dengan sengkelit steril dan diinkubasikan selama 3x24 jam pada suhu 37oC pada suasana anaerob dalam inkubator. lalu diambil satu buah koloni dan dimasukkan ke dalam 7 ml brain heart infusion-broth. Digunakan akuades sebagai kontrol negatif, klorheksidin 0,2% sebagai kontrol positif, konsentrasi ekstrak 12,5%;25%;50%; dan 100%. Cawan petri diinkubasikan 3x24 jam dan pengukuran zona hambat dilakukan sebanyak tiga kali.Hasil: Rata-rata zona hambat adalah hasil penghitungan zona bening di sekitar sumuran. Analisis statistik menggunakan ANOvA satu jalan dan Post – Hoc Tukey HSD. Terdapat perbedaan bermakna antara ekstrak etanol kulit buah kakao [12,5%] degan [50%], [100%], (+), (-). Namun tidak ada perbedaan bermakna bila dibandingkan dengan [25%]. Tidak ada perbedaan bermakna antara [25%] dengan [50%], [100%], (+), (-). Terdapat perbedaan bermakna [50%] dengan [100%], (+), (-). Terakhir, Terdapat perbedaan bermakna antara [100%] dengan (+), (-).Kesimpulan: Ekstrak etanol kulit buah kakao mempunyai efek antibakteri terhadap Porphyromonas gingivalis. Namun belum dapat menggantikan klorheksidin 0,2% sebagai perawatan standar periodontitis kronis.

Kata kunci: Periodontitis, Porphyromonas gingivalis, antibakteri, ekstrak etanol, kulit buah kakao

57

Page 58: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

58

ABSTRAK

FREE PAPER

Hubungan Antara Status Nyeri Temporomandibula dan Status Psikologis

Sylvia Novitasari, Carolina Damayanti Marpaung, Siti ChandraUniversitas Trisakti

UR-010

Latar Belakang: Nyeri temporomandibula banyak dijumpai pada golongan usia dewasa muda. Hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah faktor psikologis yaitu stres, depresi, dan kecemasan. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara status nyeri temporomandibula dan status psikologis. Metode: Penelitian observasional analitik korelatif dengan rancangan kasus kontrol dilakukan pada 330 subjek yang dibagi menjadi kelompok kasus dan kelompok kontrol. Besar sampel dihitung dengan odd ratio sebesar 3. Gambaran umum subjek penelitian dilihat berdasarkan jenis kelamin, usia, status nyeri TMD, dan status psikologis pada mahasiswa/i pre-klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti dengan rentang usia 18 sampai 23 tahun. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner DC/TMD axis I (TMD Pain Screener) dan axis II (Patient Health Questionaire-PHQ-9). Data dianalisis dengan uji chi-square dan korelasi spearman. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan(p<0.05) antara status nyeri temporomandibula dan status psikologis dengan kekuatan korelasi lemah(r=0,177). Pada kelompok kasus dengan status nyeri temporomandibula, didapatkan 76 (23%) subjek tanpa memiliki status psikologis dan 89 (27%) subjek yang memiliki status psikologis dari ringan sampai berat, sementara untuk subjek pada kelompok kontrol didapatkan hasil 103 (31,2%) subjek yang tidak merasakan sakit TMD dan tidak memiliki status psikologis serta 62 (18,8%) subjek yang tidak merasakan nyeri TMD namun memiliki faktor psikologis dari ringan sampai berat. Kesimpulan: Status nyeri temporomandibula berhubungan dengan status psikologis.

Kata Kunci : TMD, DC/TMD, TMD Pain Screener, PHQ-9

Hubungan Antara Status Bruksisme Dengan Status Psikologis

Shabrina Adelina Putri, Carolina Damayanti Marpaung, Siti ChandraUniversitas Trisakti

UR-011

Latar Belakang: Bruksisme merupakan salah satu kegiatan parafungsional yang mencakup gerakan clenching, bracing, gnashing dan grinding dari gigi geligi yang dapat terjadi sewaktu tidur atau sewaktu terjaga. Etiologi dari bruksisme dapat dibagi menjadi psikologi, perifer, dan patofisiologi. Berdasarkan literatur, menunjukkan bahwa adanya hubungan status bruksisme dengan status psikologis, namun belum ada penelitian mengenai hubungan keduanya pada populasi dewasa muda di Indonesia. Tujuan: Melihat hubungan antara status bruksisme dengan status psikologis pada mahasiswa/i pre-klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti. Metode: Penelitian observasi analitik dengan rancangan potong silang yang dilakukan pada 525 mahasiswa/i (92 laki-laki dan 433 perempuan) dengan usia 18 sampai 23 tahun (mean 20,08 ± 1,33). Data yang diperoleh berupa status bruksisme dan status psikologis berdasarkan hasil kuesioner PHQ9 dan OBC dari DC/TMD axis II. Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi-square dan korelasi Spearman. Hasil: Analisis statistic diperoleh korelasi yang signifikan antara bruksisme sewaktu terjaga dengan status psikologis (p = 0,0001), dan pada korelasi bruksisme sewaktu tidur dengan status psikologis (p = 0,0001). Berdasarkan hasil, ada hubungan korelasi signifikan yang rendah antara bruksisme sewaktu terjaga dengan status psikologis (r = + 0,253) dan hampir tidak ada hubungan bruksisme sewaktu tidur dengan status psikologis (r = + 0,187). Kesimpulan: Ada hubungan antara status bruksisme dengan status psikologis.

Kata Kunci : status bruksisme, status psikologis, DC/TMD

58

Page 59: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

59

ABSTRAK

FREE PAPER

Jarak Apeks Gigi Molar Satu Permanen Mandibula terhadap Kanalis Mandibu-laris pada Periode Gigi Campur (Kajian pada Radiografi Panoramik dari Labo-ratorium dan Klinik Odontologi Kepolisian)

Grace Novia S., M. Novo Perwira lubisUniversitas Trisakti

UR-012

Latar Belakang: Gigi molar satu permanen mandibula merupakan gigi yang paling sering mendapat perawatan endodontik dan paling sering mengalami perforasi apeks pada perawatan endodontik. Proses pertumbuhan mandibula pada anak akan menyebabkan perubahan inklinasi dan posisi kanalis mandibularis. Jarak apeks gigi molar satu permanen mandibula terhadap kanalis mandibularis pada periode gigi campur perlu diketahui terkait dengan kemungkinan terjadinya kecelakaan iatrogenik pada perawatan endodontik yang dapat menyebabkan parestesi Nervus Alveolaris Inferior.Tujuan : Untuk mengetahui jarak apeks gigi molar satu permanen mandibula terhadap kanalis mandibularis pada periode gigi campur.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan data sekunder berupa 47 radiograf panoramik anak pada periode gigi campur yang diperoleh dari laboratorium dan Klinik Odontologi Kepolisian. Sampel berusia antara 7 hingga 13 tahun dan dikelompokan berdasarkan kelompok usia. Pengukuran jarak dilakukan pada gigi molar satu permanen mandibula kiri dan kanan pada akar mesial dan distal terhadap batas superior kanalis mandibularis dengan menggunakan jangka sorong. Hasil dikelompokan berdasarkan kelompok usia dan dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil: Terdapat variasi pada setiap kelompok usia. Jarak rata-rata pada setiap kelompok usia secara berurutan adalah 7,14 ± 3,14 mm, 2,89 ± 2,48 mm, 3,02 ± 1,89 mm, 3,42 ± 2,27 mm, 2,27 ± 2,23 mm dan 4,78 ± 1,50 mm.Kesimpulan: Jarak terkecil didapat pada kelompok usia 11-12 tahun yaitu 2,27 ± 2,23 mm, sedangkan jarak terbesar didapat pada kelompok usia 7-8 tahun yaitu 7,14 ± 3,14 mm.

Kata Kunci: kanalis mandibularis, gigi molar satu permanen mandibula, radiograf panoramic

Ekstrak Buah Mahkota Dewa Menghambat Biofilm Bakteri Penyebab Penyakit Periodontal secara in vitro

Diajeng Cella Radita, Aster vinie, Armelia Sari WidyarmanUniversitas Trisakti

UR-013

Latar belakang: Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) merupakan buah asli Indonesia yang memiliki kandungan antibakteri seperti flavonoid, saponin, dan tanin dan digunakan sebagai alternatif untuk mengontrol infeksi.Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek ekstrak buah mahkota dewa terhadap pembentukan biofilm Porphyromonas gingivalis, Aggregatibacter actinomycetemcomitans, dan Treponema denticola secara in-vitro. Metode: Buah mahkota dewa diekstrak menggunakan teknik maserasi dan diencerkan menjadi beberapa konsentrasi yang berbeda (25%,12.5%,6.25%,3.125% dan 1.56%) menggunakan Phosphate Buffer Saline (PBS). P.gingivalis ATCC-33277, A.actinomycetemcomitans ATCC-29522, maupun T. denticola ATCC-35405 dikultur dalam BHI-broth selama 24 jam dalam kondisi anaerob dan tiap bakteri (108CFU/ml) didistribusikan ke dalam 96-well microplate untuk membentuk biofilm. Ekstrak buah mahkota dewa didistribusikan ke dalam wellplate yang telah berisi biofilm dan diinkubasi selama 1, 6, dan 24 jam. Biofilm tanpa ekstrak digunakan sebagai kontrol negatif dan klorheksidin-glukonat (0.2%) sebagai kontrol positif. Kristal violet (0.5%w/v) digunakan untuk menghitung massa biofilm dalam optical density (OD) menggunakan microplate-spectrophotometer (450nm). Data dianalisis secara statistik menggunakan One-way Anova, dengan nilai tingkat signifikasi p<0.05.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah mahkota dewa secara signifikan dapat menghambat biofilm ketiga bakteri pada seluruh konsentrasi dan masa inkubasi (p<0.05). Konsentrasi ekstrak buah mahkota dewa yang paling efektif menghambat biofilm P.gingivalis (optical-density (OD)±SD) adalah 25% (OD=0.19±0.06), A.actinomycetemcomitans 12,5% (OD=0.14 ± 0.16), dan T.denticola 25% (OD=1.17±0.19) dibandingkan dengan OD biofilm pada kontrol negatif: 1.67±0.06, 1.17±0.34, 2.66±0.38 untuk masing-masing P.gingivalis, A.actinomycetemcomitans, dan T.denticola.Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak buah mahkota dewa dapat menghambat biofilm P.gingivalis, A.actinomycetemcomitans, dan T.denticola.

Kata kunci: Buah mahkota dewa, Porphyromonas gingivalis, Aggregatibacter actinomycetemcomitans, Treponema denticola, biofilm.

59

Page 60: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

60

ABSTRAK

FREE PAPER

Efektivitas Disinfektan Povidon Iodin 0,47% terhadap Cetakan Alginat dengan Perbedaan Waktu Kontak

Tiffani Orson Ongkowidjojo, Nova Adrian, Armelia SariUniversitas Trisakti

UR-014

Latar Belakang : Alginat merupakan bahan cetak yang sering digunakan dalam kedokteran gigi. Cetakan alginat yang belum dilakukan prosedur disinfeksi mengandung mikroorganisme patogen dan infeksi silang akan terjadi bila cetakan ini diteruskan ke laboratorium untuk diproses. Povidon iodin merupakan salah satu disinfektan yang mudah ditemukan dan harganya pun terjangkau. Namun penelitian mengenai berapa lama efektivitas waktu povidon iodin dalam mengurangi mikroorganisme pada cetakan belum banyak dilakukan.Tujuan : Untuk mengetahui perbedaan efektivitas perendaman cetakan alginat menggunakan disinfektan povidon iodin berdasarkan waktu kontak yang berbeda dalam menghambat pertumbuhan koloni mikroorganisme.Metode: Jenis penelitian merupakan penelitian eksperimental klinis in vivo. Cetakan alginat direndam pada povidon iodin 0.47% dibagi dalam empat kelompok masing-masing direndam selama 1 menit, 5 menit, 10 menit, dan kelompok kontrol negatif menggunakan aquades selama 10 menit kemudian dikultur pada media agar. Seluruh sampel diamati jumlah koloni mikroorganisme yang tumbuh. Data yang didapat dianalisis secara statistik dengan uji Saphiro-Wilk.Hasil: Terdapat penurunan jumlah colony forming unit (CFU) yang signifikan dengan nilai p=0.311 (p<0.05) pada kelompok perendaman selama 1 menit, 5 menit, dan 10 menit dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif. Namun tidak terdapat perbedaan jumlah CFU yang signifikan antara perendaman selama 1 menit, 5 menit, dan 10 menit.Kesimpulan: Povidon iodin memiliki efektivtas dalam mendisinfeksi cetakan alginat dan hanya dibutuhkan waktu perendaman 1 menit untuk menurunkan jumlah koloni mikroorganisme secara efektif.

Kata Kunci: cetakan alginat, povidon iodin, colony forming unit.

Perbedaan Tingkat Pengetahuan Anak Antara Pendidikan Kesehatan Gigi Menggunakan Metode Ceramah dan Metode Demonstrasi (Kajian pada mu-rid-murid kelas IV SD Global Persada Mandiri Bekasi)

Novita Handayani, Sri lestariUniversitas Trisakti

UR-015

Latar Belakang: Pendidikan kesehatan Gigi (PKG) merupakan suatu kegiatan atau usaha untuk menyampaikan pesan kesehatan, dengan harapan dapat diperolehnya pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik sehingga derajat kesehatan gigi pada anak dapat ditingkatkan. Pemilihan metode yang tepat dalam proses penyampaian materi sangat membantu pencapaian usaha meningkatkan pengetahuan anak. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut antara lain dengan metode ceramah dan demonstrasi. Tujuan: untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan tingkat pengetahuan anak antara pemberian PKG dengan metode ceramah dan demonstrasi. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik komparatif. Jumlah subyek penelitian sebanyak 48 orang. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Kruskal Wallis. Hasil penelitian: Sebelum PKG dengan metode ceramah sebanyak 75% responden memiliki pengetahuan dengan kategori baik, dan setelah PKG meningkat menjadi 95.8%. Sebelum PKG dengan metode demonstrasi 83.3% responden memiliki pengetahuan dengan kategori baik, dan setelah PKG dengan metode demonstrasi meningkat menjadi 100%. Hasil uji Kruskal Wallis didapatkan nilai p = 0.000 (<0.05).Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang bermakna antara PKG dengan metode ceramah dan metode demonstrasi. PKG dengan metode demonstrasi lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada anak.

Kata kunci: Pendidikan Kesehatan Gigi (PKG), Ceramah, Demonstrasi

60

Page 61: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

61

ABSTRAK

FREE PAPER

Perbedaan Tingkat Kecemasan Dental Antara Laki-Laki dan Perempuan

Felicia Indriana, Sri lestariUniversitas Trisakti

UR-017

Latar Belakang: Kecemasan dental hingga saat ini masih banyak dirasakan masyarakat. Kecemasan dental ini sangatlah merugikan, karena menyebabkan seseorang menghindari perawatan gigi yang berakibat menurunnya kesehatan gigi dan mulutTujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat kecemasan dental antara laki-laki dengan perempuanMetode: Penelitian dilakukan di Universtas Trisakti Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri. Jenis penelitian adalah observasional analitik komparatif dengan rancangan potong silang. Hasil penelitian diuji menggunakan uji-T.Hasil: Hasil penelitian didapatkan 74,3% responden laki-laki memiliki tingkat kecemasan dental kategori rendah. 87 % responden perempuan memiliki tingkat kecemasan kategori rendah.Kesimpulan: laki-laki memiliki tingkat kecemasan dental yang lebih tinggi daripada perempuan. (p=0,008)

Kata Kunci: Kecemasan dental, laki-laki, perempuan

Hubungan Antara Kehilangan Gigi Dengan Kualitas Hidup Lansia(Kajian Pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia Jelambar)

Navia Junita Kurniadi, Sri lestariUniversitas Trisakti

UR-018

Latar belakang : Meningkatnya usia harapan hidup pada lansia membuat masalah kesehatan gigi dan mulut juga semakin meningkat. lansia seringkali mengabaikan rasa sakit pada gigi sehingga tidak melakukan perawatan pada gigi. Sakit gigi yang dibiarkan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kehilangan gigi. lansia yang telah mengalami kehilangan gigi yang dapat mempengaruhi fungsi pengunyahan sehingga proses pencernaan makanan terganggu dan berdampak pada kesehatan umum lansia serta dapat menurunkan kualitas hidup.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kehilangan gigi dengan kualitas hidup lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia Jelambar.Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 32 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner Geriatric Oral Health Assesment Index ( GOHAI ) yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuisioner GOHAI dan pemeriksaan gigi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji korelasi Pearson.Hasil : Hasil penelitian menunjukan sebagian responden memiliki kualitas hidup yang buruk sebanyak 50% dan kehilangan gigi kategori banyak sebesar 37.5%. Hasil uji korelasi di dapatkan nilai korelasi -0.466 dengan p=0.007 (<0.05) Kesimpulan : terdapat hubungan terbalik antara kehilangan gigi dengan kualitas hidup pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia Jelambar.

Kata kunci : kehilangan gigi, kualitas hidup, lansia, GOHAI

61

Page 62: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

62

ABSTRAK

FREE PAPER

Perawatan Poket Periodontal dengan Menggunakan Teknik Kuretase Gingiva

Christie Amanda, Abdul Gani SoulisaUniversitas Trisakti

UL-001

Latar Belakang: Poket periodontal adalah keadaan bertambah dalamnya sulkus gingiva secara patologis yang dapat menjadi salah satu tanda klinis penyakit periodontal. Pendalaman sulkus gingiva terjadi akibat gerakan margin gingiva ke arah korona, perpindahan perlekatan gingiva ke arah apikal, atau kombinasi keduanya. Pembentukan poket dimulai saat terjadi inflamasi pada jjaringan dinding ikat sulkus gingiva. Poket periodontal menyebabkan kerusakan jaringan periodontal, sehingga menyebabkan gigi menjadi hilang perlekatannya dan menjadi goyang. Prosedur untuk menghilangkan faktor-faktor etiogenik pada poket periodontal dapat dilakukan dengan kuretase. Kuretase gingiva merupakan prosedur perawatan poket periodontal yang dapat digunakan untuk membuang dinding poket dan jaringan patogen. Kuretase gingiva dapat dilakukan pada saat melakukan skeling dan penghalusan akar sebagai prosedur perawatan periodontal yang sederhana dalam memperbaiki kondisi jaringan periodontal. Tujuan: Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan tentang kuretase sebagai alternatif perawatan poket periodontal, termasuk indikasi dan kontraindikasi, serta macam-macam teknik kuretase gingiva.Pembahasan: Kuretase gingiva dapat dilakukan sebagai perawatan alternatif bedah periodontal dan juga dapat dilakukan sebagai perawatan pendahuluan dari bedah periodontal lainnya. Manfaat kuretase secara umum adalah untuk membuat perlekatan baru, mengeliminasi poket gingiva, memperbaiki gingiva menjadi sehat, baik warna, kontur, konsistensi dan tekstur permukaannya. Kuretase terdiri atas kuretase subgingiva dan kuretase gingiva, ENAP (Excisional New Attachment Prosedure), chemical curettage, ultrasonic curettage, dan laser curettage. Pemilihan tindakan kuretase yang dilakukan harus sesuai dengan indikasi dan kontraindikasi yang dimiliki oleh pasien. Teknik kuretase pada perawatan poket periodontal memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kesimpulan: Kuretase gingiva merupakan alternatif perawatan poket periodontal yang sederhana dan dapat dilakukan pada setiap kunjungan perawatan dan pemeliharaan.

Kata Kunci: Kuretase gingiva, poket periodontal, perawatan poket periodontal

Identifikasi Jenis Kelamin Melalui Analisis Radiomorfometri pada Gonion Mandibula

Florence M Johan, Intan Farizka, Rizki TanjungUniversitas Trisakti

UL-002

Latar belakang: Identifikasi jenis kelamin merupakan bagian penting dalam dunia forensik dan medikolegal. Salah satu metode yang dapat membantu dokter gigi untuk identifikasi jenis kelamin dalam kasus forensik odontologi adalah pemeriksaan mandibula karena mandibula merupakan tulang yang kuat dan bersifat dimorfik. Analisis radiomorfometrik merupakan metode yang dapat diandalkan untuk pemeriksaan mandibula karena sederhana, non-invasif, reproduksibilitas tinggi, dan pengukuran bersifat objektif. Salah satu bagian mandibula yang dijadikan parameter adalah gonion karena merupakan bagian yang besar, teridentifikasi baik pada radiograf, dan sederhana pengukuranya. Identifikasi jenis kelamin berdasarkan gonion dapat dilakukan melalui pengukuran sudut gonion maupun indeks gonion. Tujuan: untuk memaparkan kegunaan gonion dalam identifikasi jenis kelamin melalui analisis radiomorfometri. Pembahasan: Identifikasi jenis kelamin merupakan langkah pertama yang esensial dalam forensik. Identifikasi jenis kelamin dapat menggunakan analisis radiomorfometrik mandibula melalui radiograf panoramik yang dinilai lebih efektif dibandingkan pengukuran langsung tulang mandibula. Ini dikarenakan data radiograf mudah didapat dan disimpan dibandingkan tulang mandibula. Salah satu bagian mandibula untuk identifikasi jenis kelamin adalah gonion. Pengukuran gonion dapat melalui sudut gonion yang dihitung dari besar sudut yang dibentuk garis singgung batas bawah mandibula dengan batas distal ramus ascendens dan kondil, maupun melalui indeks gonion yang dilihat dari tebal tulang kortikal sudut mandibula. Sudut gonion lebih besar pada perempuan (125.1◦ ± 4.3◦) dibandingkan laki–laki (122.2◦ ± 4.8◦), sedangkan indeks gonion lebih kecil pada perempuan (1.42 mm ± 0.34 mm) dibandingkan laki-laki (1.56 mm ± 0.31 mm). Kesimpulan: gonion merupakan bagian mandibula yang dapat dijadikan parameter dalam identifikasi jenis kelamin.

Kata kunci: identifikasi jenis kelamin, radiomorfometri, sudut gonion, indeks gonion, radiograf panoramic

62

Page 63: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

63

ABSTRAK

FREE PAPER

Respon Imun Sel Epitel Rongga Mulut terhadap Infeksi Jamur Candida

Dwi Nugroho Juanda, Enny Marwati Universitas Trisakti

UL-003

Latar Belakang : Candida albicans adalah organisme komensal yang paling umum terdapat dalam rongga mulut yang menyebabkan infeksi. Faktor lokal dan sistemik yang terkait dengan kondisi tubuh host, menyebabkan C. albicans menjadi virulen dan bertanggung jawab atas penyakit mulut yang dikenal dengan oral candidiasis. Infeksi Candida biasanya didapat melalui permukaan mukosa epitel. Sel epitel bertindak sebagai barrier mekanis untuk melindungi rongga mulut, karena memicu respons kekebalan tubuhTujuan : Untuk memahami bagaimana sel epitel mengatur dan memanipulasi patogen jamur, sebagai garis pertahanan pertama di rongga mulut.Pembahasan: Dalam kajian literatur ini, akan dibahas aktivasi epitel oleh hifa C. albicans yang menginduksi respons imun bawaan dan adaptif, dan kemampuan epitel untuk mengenali C. albicans sebagai patogen.Kesimpulan : Adanya keberagaman respons imun bawaan dan adaptif oleh C. albicans karena beragam PAMP dan antigen yang dikenali oleh berbagai sel epitel host.

Kata Kunci : Respon imun, sel epitel, jamur candida

Manfaat Madu sebagai Perawatan Alternatif terhadap Penyakit Periodontal

Claudia Regita Firdaus, Abdul Gani SoulisaUniversitas Trisakti

UL-004

Latar Belakang: Penyakit periodontal adalah suatu bentuk inflamasi yang terjadi karena adanya pengaruh dari bakteri, yaitu bakteri Gram negatif dan anaerob. Porphyromonas gingivalis, Bacteroides forsythus dan Actinobacillus actinomycetemcomitans merupakan bakteri-bakteri yang berperan penting di dalam terjadinya penyakit periodontal. Kebutuhan agen antimikroba semakin meningkat seiring dengan meningkatnya prevalensi penyakit periodontal. Namun, penggunaan antimikroba seperti antibiotik yang berlebihan dapat memicu terjadinya resistensi bakteri. Madu, sebagai bahan alam yang digunakan sejak dahulu diyakini bermanfaat dalam menghambat aktivitas bakteri. Banyak penelitian yang telah mengemukakan manfaat penggunaan madu dalam perawatan penyakit periodontal.Tujuan: Untuk menjelaskan manfaat madu sebagai perawatan alternatif pada penyakit periodontal.Pembahasan: Madu merupakan suatu zat yang mengandung lebih dari 100 macam unsur yang bermanfaat untuk kesehatan. Berbagai penelitian menunjukkan spektrum antimikroba pada madu cukup luas, meliputi bakteri Gram positif dan Gram negatif. Hasil penelitian menemukan jumlah P. Gingivalis, bakteri yang berhubungan dengan penyakit periodontal, secara signifikan berkurang setelah mengkonsumsi madu. Aktivitas antibakteri pada madu disebabkan karena beberapa hal, seperti efek osmotik, keasaman, kandungan hidrogen peroksida, serta adanya senyawa fitokimia. Madu dapat menghilangkan air dari bakteri, membuatnya kekurangan air yang dibutuhkan untuk bertahan hidup. Efek antibakteri pada madu juga mungkin disebabkan oleh kadar pH nya yang rendah.Kesimpulan: Madu dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan mengurangi jumlah bakteri sehingga dapat digunakan sebagai perawatan alternatif untuk penyakit periodontal.

Kata Kunci: madu, penyakit periodontal, antimikroba

63

Page 64: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

64

ABSTRAK

FREE PAPER

64

Penyesuaian Oklusal Sebagai Perawatan Periodontal Akibat Trauma Oklusi

Cecilia Prawitya, Abdul Gani SoulisaUniversitas Trisakti

UL-005

Latar Belakang: Penyakit periodontal merupakan masalah yang sering dijumpai dalam rongga mulut dengan penyebab utamanya adalah plak bakteri. Selain itu tekanan oklusal yang berlebihan dan tidak seimbang atau trauma oklusi juga dapat menjadi penyebab terjadinya kerusakan periodontal dan merupakan penyebab utama kehilangan tulang alveolar. Penyesuaian oklusal dengan pengasahan selektif dapat dilakukan sebagai penanganan penyakit periodontal. Namun, masih banyak perdebatan mengenai perawatan penyesuaian oklusal dalam peningkatan kesehatan gigi dan jaringan periodontal.Tujuan: Untuk menjelaskan penyesuaian oklusal sebagai perawatan periodontal yang diakibatkan oleh trauma oklusi. Pembahasan: Trauma oklusi tidak hanya berdampak pada jaringan periodontal tetapi juga dapat menyebabkan trauma pada struktur persendian dan pulpa gigi. Kerusakan pada jaringan periodontal yang berhubungan dengan trauma oklusi dapat digolongkan menjadi dua tipe yaitu trauma oklusi primer dan sekunder. Agar kerusakan pada jaringan periodontal akibat trauma oklusi tidak semakin parah, dapat dilakukan pengasahan selektif untuk menyeimbangkan tekanan oklusal gigi. Penyesuaian oklusal bertujuan untuk menciptakan relasi kontak yang harmonis antara gigi-geligi rahang atas dan rahang bawah. Penyesuaian oklusal sebagai bagian dari terapi periodontal pada trauma oklusi sebaiknya dilaksanakan setelah selesai mengeliminasi faktor iritan penyebab penyakit periodontal.Kesimpulan: Penyesuaian oklusal direkomendasikan sebagai perawatan jaringan periodontal yang disebabkan oleh trauma oklusi.

Kata Kunci : Penyesuaian oklusal, trauma oklusi, pengasahan selektif

Lesi Endo-Perio: Diagnosis Dan Penatalaksanaan Cindy Natalia, Abdul Gani SoulisaUniversitas Trisakti

UL-006

Latar Belakang: Perawatan endodontic konvensional seringkali digunakan untuk mengatasi kelainan periapikal, namun kelainan periapikal juga dapat disebabkan oleh kelainan jaringan periodonsium. lesi endo-perio telah digunakan untuk menggambarkan lesi yang disebabkan oleh produk inflamasi yang ditemukan baik pada jaringan pulpa maupun jaringan periodonsium. lesi endo perio bertanggungjawab atas lebih dari 50% nekrosis gigi. Kondisi lesi endo-perio pada gigi kadang-kadang sulit untuk didiagnosis dan dirawat sehingga berakibat pada kematian pulpa.Tujuan: Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis dan penatalaksanaan lesi endo-perio.Pembahasan: Jaringan pulpa dan jaringan periodonsium secara anatomi berhubungan dan saling mempengaruhi satu dengan lainnya, sehingga lesi pada jaringan pulpa dapat mempengaruhi jaringan periodonsium, ataupun sebaliknya. lesi endo-perio terjadi akibat hubungan anatomis dan vascular antara jaringan pulpa dan jaringan periodonsium. Gigi dengan lesi endo-perio dapat merasakan nyeri yang berasal dari jaringan periodontal dan atau jaringan pulpa. Ada enam kelas lesi endo-perio berdasarkan variasi etiologi, patogenesis, rencana terapi, dan prognosis dari yang sederhana hingga yang relative kompleks. Penatalaksanaan kasus lesi endo-perio tergantung pada asal dari lesi. Pada beberapa kasus, perawatan endodonti saja tidak memberikan hasil yang baik, sehingga diperlukan perawatan bedah periodontal. Evaluasi radiografis dan klinis dapat membantu memperjelas penyebabnya.Kesimpulan: Setiap jenis lesi endo-perio memerlukan rencana penatalaksanaan yang berbeda dengan prognosis yang berbeda tergantung tingkat keparahan dan etiologinya.Kata Kunci: lesiendo-perio, penatalaksanaan

Page 65: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

65

ABSTRAK

FREE PAPER

Hubungan Antara Penyakit Periodontal dan Obesitas

Cynthia veronica, Abdul Gani SoulisaUniversitas Trisakti

UL-007

Latar Belakang: Obesitas adalah suatu keadaan tubuh yang memiliki kelebihan lemak disebabkan oleh ketidakseimbangan jumlah kalori yang masuk dan dikeluarkan. Prevalensi obesitas meningkat secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir di berbagai negara berkembang. Obesitas dianggap sebagai masalah kesehatan utama masyarakat karena memicu berbagai gangguan fisik seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit periodontal. Beberapa studi menunjukan bahwa kelebihan berat badan dapat meningkatkan resiko kerusakan jaringan periodontal. Tujuan: menjelaskan hubungan antara penyakit periodontal dan obesitas. Pembahasan: peningkatan lemak viseral diketahui berhubungan dengan peningkatan produksi faktor inflamasi penyebab periodontitis. Pengukuran obesitas dengan rasio lingkar pinggang panggul lebih tepat untuk digunakan. Mekanismenya melibatkan adipositokin dan keseimbangan antara sitokin pro- dan anti- inflamasi yang menentukan rentang kerusakan jaringan periodontal. Peningkatan jaringan adiposa pada penderita obesitas akan meningkatkan produksi mediator inflamasi yang menyebabkan reaksi peradangan jauh lebih parah. Hubungan obesitas dengan periodontitis juga dapat dijelaskan dengan terganggunya keseimbangan produksi adipokin. Protein adipokin berperan langsung sebagai hormon untuk menekan mediator peradangan sehingga dapat mempertahankan kesehatan jaringan periodontal. Selain itu, protein ini juga berkontribusi dalam regenerasi jaringan periodontal melalui peranannya dalam homeostasis tulang. Selain dari sistem imun dan mekanisme biologis, hubungan periodontitis dan obesitas juga dapat dijelaskan dari peningkatan jumlah bakteri oral pada penderita obesitas. Patogen periodontal seperti P. gingivalis jumlahnya meningkat tiga kali lipat pada remaja obesitas. Oleh karena itu, perlu penanganan ekstra untuk menjaga kebersihan mulut para penderita obesitas untuk mencegah terjadinya periodontitis. Kesimpulan: obesitas dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit periodontal melalui terganggunya keseimbangan produksi mediator peradangan dan peningkatan jumlah bakteri penyebab periodontitis.

Kata kunci: obesitas, penyakit periodontal, inflamasi

Kerjasama Perio-Ortho: Menunjang Kesehatan Periodontal dan Estetik Dento Fasial

Devina Soekamto, Abdul Gani SoulisaUniversitas Trisakti

UL-008

Latar Belakang: Beberapa tahun terakhir ini, jumlah pasien ortodontik meningkat secara signifikan sementara para dokter gigi semakin kurang memperhatikan kesehatan jaringan periodontal seperti penampilan estetik pada gingiva seusai perawatan ortodontik. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan periodontal yang mempengaruhi fungsi dan estetik gigi dan mulut. Tujuan utama dari perawatan periodontal ialah untuk mengembalikan kesehatan dan integritas dari jaringan periodontal, sementara tujuan dari perawatan ortodontik ialah untuk membentuk fungsi oklusi dan oklusi estetik. Hal ini dilakukan dengan menggerakkan gigi geligi yang berkaitan erat pada interaksi dari gigi geligi tersebut dengan jaringan penunjangnya. Sehingga untuk hasil yang optimum dibutuhkan kerjasama dari kedua bidang tersebut. Tujuan: Mendalami relasi diantara kedua bidang ini dan kontribusi mereka untuk menunjang kesehatan periodontal yang baik dan estetik dento fasial, serta membahas permasalahan dan rencana perawatan dalam masing – masing bidang yang mempengaruhi satu dengan lainnya.Pembahasan: Interaksi periodontik dan ortodontik pada umumnya membahas penegakkan diagnosis yang sesuai beserta rencana perawatan ortho-perio yang terkoordinasi. Pada beberapa kasus, perawatan ortodontik membantu mengurangi nilai indeks plak dan indeks perdarahan papil dan pada kasus dengan kerusakan tulang yang luas, perawatan ortodontik memberikan kesempatan untuk potensi penyembuhan yang lebih baik. Perawatan seperti teknik regeneratif periodontal biasanya digunakan sebelum perawatan ortodontik untuk menyediakan kondisi preortodontik yang ideal seperti frenotomi dilakukan untuk mencegah relaps diastema pada gigi insisivus yang telah menjalani perawatan ortodontik. Kesimpulan: Kerjasama yang harmonis dari bidang ortodontik dan periodontikdapat memberikan kemungkinan perawatan dari berbagai permasalahan kedua bidang yang menunjang kesehatan periodontal yang baik dan estetik dentofasial.

Kata Kunci: Hubungan Perio-Ortho, Kesehatan Periodontal, Estetik Dento Fasial

65

Page 66: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

66

Pembesaran Gingiva Akibat Penggunaan Fenitoin: Mekanisme dan Penatalaksanaan

Cynthia lesmana, Abdul Gani SoulisaUniversitas Trisakti

UL-009

Latar Belakang: Fenitoin merupakan obat yang umum digunakan untuk epilepsi karena potensial dan ekonomis. Hiperplasia gingiva yang disebabkan oleh penggunaan fenitoin merupakan pembesaran gingiva karena medikasi yang paling sering terjadi. Tingkat kejadian hiperplasia gingiva akibat penggunaan fenitoin berkisar antara 3% sampai 93%, namun 50% pasien yang menjalani terapi fenitoin jangka panjang cenderung mengalami pembesaran gingiva. Pembesaran gingiva yang berlebih dapat menurunkan kualitas hidup individu karena banyaknya efek negatif yang ditimbulkan. Gingivektomi merupakan pilihan perawatan bedah untuk mengatasi pembesaran gingiva, namun, pembesaran gingiva yang disebabkan oleh fenitoin memerlukan perawatan yang lebih dari sekedar gingivektomiTujuan: Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan mekanisme dan perawatan pembesaran gingiva akibat penggunaan fenitoin.Pembahasan: Pembesaran gingiva akibat penggunaan fenitoin dapat mengenai seluruh gingiva dalam mulut namun lebih parah pada regio anterior. Pembesaran gingiva dapat terjadi pada penggunaan fenitoin jangka panjang karena proliferasi epitel dan jaringan ikat gingiva. Poket relatif yang terbentuk menyebabkan pembersihan mulut menjadi sulit sehingga memperparah keadaan peradangan. Patogenesis kondisi hiperplasia gingiva ini bersifat multifaktorial, yang melibatkan jalur kerja matriks ekstraseluler, sitokin dan faktor pertumbuhan, semua itu menyebabkan gangguan pada fibroblas gingiva. Perawatan pembesaran gingiva karena fenitoin harus dilakukan sejak awal penggunaan fenitoin dengan terapi preventif. Walaupun pembesaran gingiva tidak dapat dicegah secara total, namun terapi preventif dapat mencegah lesi semakin parah oleh karena adanya infeksi sekunder. Terapi non-bedah dapat diberikan pada pasien dengan status pembesaran ringan hingga sedang. Terapi bedah diberikan pada pasien dengan status pembesaran yang sudah parah.Kesimpulan: Patogenesis pembesaran gingiva karena fenitoin belum diketahui dengan pasti namun bersifat multifaktorial, sehingga perawatan yang diberikan hanya bersifat preventif dan paliatif.

Kata Kunci: Fenitoin, pembesaran gingiva, penatalaksanaan

ABSTRAK

FREE PAPER

Page 67: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

67

DENTAL EXHIBITION

Page 68: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

68

BOOTH SPONSOR48 GlaxoSmithKline Indonesia

58-59 PT. Unilever Indonesia

FOKUS 201713-15 Oktober 2017

Lt. Ground, Balai Kartini

BOOTH1-2 Alumni FKG USAKTI

BOOTH TENANT

3-4 SDS (Sugiarto Dental Supply)5 & 27 Ultradentalindo Mandiri

6-7 PT. Dentino

8-9 PT. Henli Jaya Mandiri10-11 Dental Jaya

12 & 14 PT. Klik Dental Sejahtera15-16 Labora17-20 PT. Yunex Global Indonesia21-24 PT. Cobra Dental

BOOTH TENANT

25-26 & 28 PT. Global Dent29-34 Thomasong

35-40, 43-44 Fondaco41 & 46 PT. Lautan Jaya Dentalindo

42 PT. Azuri Bahtera Raya45 PT. Wahana Jaya Nusantara47 Raya Dental

49-50 PT. Multi Medika Raya51-52 PT. Osstem Implant

FOKUS 201713-15 Oktober 2017

Lt. Ground, Balai Kartini

68

Page 69: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

69

BOOTH TENANT

53 CAB Dental54 Surya Mandala Dental55 PT. Cahaya Tiga Bintang

56-57 Morita Dental Indo60-61 PT. Mandala Mitratama62-63 PT. Andini Sarana

BOOTH TENANT

64 PT. Intisumber Hasil Sempurna

65 PT. Blesindo Indonesia66-73 Bintang Saudara Semesta Jaya

74-75, 80-81 PT. Dentalities Group Asia76-77 PT. Mentari Murnia Mulia (M3I)

78-79 CV. Perdana Dental Jakarta

FOKUS 201713-15 Oktober 2017

Lt. Ground, Balai Kartini

BOOTH TENANT

1 PT. Sometech Indonesia2 PT. Kirana Jaya Lestari3 PT. Exeltis4 Cipta Lab

6A Ti-es6B RSGM FKG USAKTI8 DG Dent9 Soteria Sempurna Sejahtera (3S)

11 PT. Cakra Buana Krida

FOKUS 201713-15 Oktober 2017

Lt.1, Balai KartiniMEJA NON DENTAL

MEJA A Medic BookstoreMEJA B EGCMEJA C Rumah DokterMEJA D Larisha Batik & AccecoriesMEJA E Toko AnraMEJA F Mutiara LombokMEJA G Batik Prasadi

69

Page 70: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

70

4950

52

51

5354

2

1

4847

4344

4245

4146

38

31

37

32

3 4 5 6 7

30 29

33 3428 27

36 3539 40

26 25

23 2422 21

19 2018 17

55 56 57

89

1011

12141516

5958

65

60

6162

6463

66 67 68 69

73 72

74 7581 80 79

71 70

76 77

78

70

Page 71: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

71

1. PT. Unilever Indonesia2. GlaxoSmithKline Indonesia3. Bintang Saudara Semesta Jaya4. Fondaco5. Thomasong6. PT. Cobra Dental7. PT. Yunex Global Indonesia8. PT. Dentalities Group Asia9. PT. Globaldent10. PT. Morita Dental Indo11. PT. Ultra Dentalindo Mandiri12. Labora13. PT. Andini Sarana14. PT. Dentino15. PT. Dental Jaya16. PT. Lautan Jaya Dentalindo17. PT. Multi Medika Raya18. PT. Klik Dental Sejahtera19. PT. Blesindo Indonesia20. PT. Mandala Mitratama21. PT. Henli Jaya Mandiri22. CV. Perdana Dental Jakarta23. PT. Osstem Implant24. PT. Mentari Murni Mulia (M3i)25. Sugiarto Dental Supply26. CAB Dental27. Surya Mandala Dental

28. PT. Wahana Jaya Nusantara (Gimool)29. PT. Azuri Bahtera Raya30. PT. Sometech Indonesia31. PT. Kirana Jaya Lestari32. PT. Intisumber Hasil Sempurna33. DG Dent34. Soteria Sempurna Sejahtera (3S)35. PT. Cahaya Tiga Bintang Abadi

(ORMCO-KERR-METREX)36. Raya Dental37. PT. Exeltis38. Cipta Lab39. Ti-Es40. PT. Cakra Buana Krida41. RSGM FKG USAKTI42. Alumni FKG USAKTI43. Medic Bookstore44. EGC45. Rumah Dokter46. Larisha Batik & Accecories 47. Toko Anra48. Batik Prasadi49. Mutiara Lombok50. PT. Novartis51. Dentsply

Seluruh Panitia FOKUS 2017 mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya atas dukungan dan partisipasi kepada para sponsor dan peserta Pameran FOKUS 2017

Page 72: “Updating in Dentistry Life Long Learning for Better ... PROGRAM.pdf · TIM PEnILAI MAKALAH drg. Rahmi Amtha, Sp.PM, MDS, PhD Prof. Dr. drg. E. Arlia Budianti, SU, Sp.KGA ... Muskuloskeletal

72