un descend end test is
TRANSCRIPT
-
8/13/2019 Un Descend End Test Is
1/16
UNDESCENDEND TESTIS (CRYPTORCHIDISM)
DEFINISI
Testis adalah organ yang penting dan sesuai fungsinya. Keberadaan, posisi dan
fungsi testis dari sepasang tesitis secara praktikal dan fisiologi sebagai pananda
indeks jenis kelamin pria pada pertumbuhan anak dan pada remaja atau dewasa
berhubungan dengan fertilitas. Cryptorchidism adalah perkembangan abnormalitas
seksual pria yang paling sering. Pada kondisi ini, testis tidak terdapat dalam skrotum.
Bisa karena testis ectopik, penurunan yang tidak lengkap, retraktil, tidak ada
pembentukan testis atau atrofik. stilah cryptorchidism di terjemahkan dari bahasa
!unani yang berarti tersembunyi atau tidak jelas. Cryptorchidismadalah istilah yang
digunakan untuk menggantikan istilah undescended testis. Kedua istilah merujuk pada
posisi testis yang abnormal, tapi cryptorchidism secara literal berarti "testis
tersembunyi.# $engan demikian, undescended testismungkin istilah lebih tepat karena
kebanyakan testis yang tidak berada dalam skrotum pada saat lahir dapat dideteksi
melalui palpasi. %ntuk memahami sepenuhnya perbedaan gangguan kongenital ini, satu
hal yang harus diakui bahwa gangguan ini bukan proses penyakit tunggal denganpathogenesis yang biasa, tapi kelompok abnormalitas klinik ini biasanya dikenal dengan
penyebab yang multipel. &aktanya adalah testis cryptorchid menunjukkan 'ariasi
ekspresi fenotip yang luas.( )ir *ohn +unter, ahli anatomi asal nggris, melaporkan
kondisi ini pada tahun (-. Tahun (-, /nnandale melakukan orchidope0y pertama
kali dan sukses. Tahun (-11, Be'an mempublikasikan prinsip mobilisasi testikuler,
pemisahan processus 'aginalis, dan reposisi testis kedalam skrotum.2,3
EMBRIOLOGI
$ifferensiasi gonadal dini dalam urogenital ridge, diregulasi oleh sekurangnya
dua gen,ZYFdan SRY, terletak pada kromosom ! lengan pendek. )!4 5area penentu
kromosom !6 suatu gen yang menyandikan testis-spesific deoxyribobucleic acid
5$7/68binding protein yang menstimulasi perkembangan gonad embrionik kearah
testis. Produksi hormone selanjutnya, khususnya testosterone dan Mullerian inhibiting
substance 59)6, melakukan kontrol cascade perubahan sekunder yang memicu
-
8/13/2019 Un Descend End Test Is
2/16
timbulnya 'irilisasi dari basic female external genitalia dan mempengaruhi proses
penurunan testikuler.3
Penurunan testikuler bersifat bifasik, dengan masing8masing fase dipengaruhi oleh
hormone berbeda. &ase transabdominal, antara urogenital ridge dan internal inguinal ring,
tidak tergantung androgen. Proses migrasi berhubungan dengan regresi ligament
suspensory cranial, sedang reaksi pembengkakan gubernakuler berhubungan dengan
penebalan dan pemendekan gubernakulum, menarik testis bergerak kearah inguinal ring
e0ternal. Proses8proses ini hanya terjadi pada pria dan terlihat juga pada pasien dengan
insensitifitas androgen komplet. Proses ini dipikirkan dipengaruhi oleh insulin 3, dibantu
oleh 9), yang kemungkinan diproduksi oleh sel )ertoli testis yang sedang berkembang,
keduanya memiliki kerja lokal. &ase terakhir, penurunan inguinoscrotal, fase ini bersifat
androgen-dependent. 9endahului penurunan testis, procesus 'aginalis terbentuk diantara
kanal inguinal sampai scrotum. Procesus ini dikelilingi oleh musculus cremaster, yang
diiner'asi oleh ner'us genitofemoral. /ndrogen diproduksi oleh testis fetus bekerja pada
'irilisasi ire'ersibel akar sensorik nucleus dorsal dari ner'us genitofemoral 5dimorfisme
seksual6. 7eurotransmitter, calcitonin gene-related peptide 5C:4P6, dilepaskan melalui
serat8serat sensorik dari ner'us genitofemoral, bekerja pada reseptor C:4P yang kaya
gunernakulum, menginduksi kontraksi ritimik yang kuat 5(;;+4+6 terdeteksi dalam
hipotalamus, mengindikasikan adanya fungtioning hypothalamic oscillator dalam
nucleus arkuata. >+4+ menstimulasi pelepasan luteinizing hormone5>+6 danFollicle-
stimulating hormone 5&)+6 dari pituitary anterior, yang mengontrol fungsi testikuler,dan pada akhirnya reproduksi pria. 4egulasi yang ada yaitu melalui mekanisme
feedback negatif. >+ pituitary mempengaruhi sel >eydig yang oleh karenanya terjadi
sekresi testosterone, sedangkan &)+ terlibat dalam transformasiprimordial germ cell
menjadi spermatogonia dan dalam differensiasi sel sertoli.3
ETIOLOGI
)egala bentuk gangguan pada proses penurunan tersebut di atas akan berpotensi
menimbulkan %$T. Beberapa penelitian terakhir mendapatkan bahwa mutasi pada gen
-
8/13/2019 Un Descend End Test Is
3/16
7)>3 5Leydig insulin-lie hormone !" dan gen :4?/T #$ protein-coupled receptor
affecting testis descent" dapat menyebabkan %$T. 7)>3 dan :4?/T merupakan
pasangan ligand dan reseptor yang mempengaruhi perkembangan gubernaculum.
9utasi atau delesi pada gen8gen tertentu yang lain juga terbukti menyebabkan %$T,
antara lain gen reseptor androgen yang akan menyebabkan /) #androgen insensiti%ity
syndrome", serta beberapa gen y yang bertanggung8jawab pada differensiasi testis
misalnya@ P/A, )4!, )A1, $/A(, dan 9).
PATOFISIOLOGI
Terdapat beberapa teori yang mencoba menjelaskan patofisiologi
cryptorchidism, diantaranyaD abormalitas gubernacular, penurunan tekanan intracranial,
abnormalitas testikuler intrinsic dan
-
8/13/2019 Un Descend End Test Is
4/16
maldesenden testikuler. Penyebab abnormalitas hormonal dapat ditemukan pada
tingkat8tingkat berbeda. =,
FREKUENSI
Amerika Serikat: testis undescended yang dapat dipalpasi ditemukan pada 28 E bayi
baru lahir, dan undescended testis bilateral ditemukan pada kira8kira ( E bayi baru
lahir dengan. Kebanyakan testis undescended yang dapat dipalpasi secara spontan akan
mengalami penurunan antara = bulan pertama kehidupanD hanya ;.E8(E dari bayi
umur satu tahun mengami undescended testis yang persisten. )tudi8studi yang ada
memperlihatkan bahwa penurunan spontan tidak terjadi setelah umur 1 bulan. nsiden
tidak berubah antara umur ( tahun dan dewasa muda. /kan tetapi, beberapa testis yang
telah turun dapat naik saat memasuki umur8umur selanjutnya.2
Testis yang tidak terpalpasi kira8kira 2;E dari seluruh undescended testes. Kira8
kira =;E dari testis yang tidak terpalpasi merupakan testis intraabdominal, =;E
inguinal, dan 2;E atrofi atau tidak terbentuk.=
Cryptorchidism ditemukan pada kira8kira 3;E bayi yang lahir prematur. &aktor
predisposisi lain termasuk bayi berat lahir rendah, small size for gestational age,
kehamilan kembar, dan paparan estrogen maternal. Cryptorchidism ditemukan pada E
saudara dan kira 2E dari ayah pada bayi dengan kondisi ini.3
Cryptorchidism saat ini tidak berhubungan dengan faktor8faktor mortalitas.
/kan tetapi, maldesenden testis berhubungan dengan peningkatan resiko kanker
testikkuler, infertilitas, trauma dan torsi testis, jika tidak ditangani dapat mempengaruhi
psikologi.2,3
DIAGNOSIS
Ria!at k"i#ik
Penting untuk menentukan bahwa testis dapat dipalpasi dalam skrotum. riwayat
prenatal pasien termasuk umur gestasional saat lahir, semua yang digunakan dalam
membantu reproduksi, penanganan hormonal ibu, dan jumlah kehamilan ibu penting
ditanyakan. 4iwayat operasi inguinal sebelumnya juga diperlukan, demikian juga
riwayat cryptorchidism keluarga dan kondisi8kondisi lain yang berhubungan.
Cryptorchidism berhubungan dengan hernia inguinalis dan
-
8/13/2019 Un Descend End Test Is
5/16
%aginalis, hipospadia,cerebral palsy, retardasimental ,&o'n syndrome,(ilms tumor,
prune belly syndrome,dan)rader-(illi syndrome.3,=
Ria!at $i%ik
Pemeriksaan fisik penting untuk e'aluasi diagnosis cryptorchidism. Pasien harus
diperiksa dalam lingkungan yang nyaman dan tenang. bser'asi skrotum secara dekat
perlu sebelum melakukan manipulasi. Posisi tungai-ata atau posisi kateter dapat
digunakan untuk membantu palpasi testis. Penting menentukan apakah testis dapat
dipalpasi. *ika testis dapat dipalpasi, perlu diketahui dengan pasti retraktibilitas testis.
Teknik terbaik untuk menge'aluasi undescended testis adalah palpasi mulai pada
tingkat kanal inguinalis dan lakukan gerakan seperti memerah susu kebawah skrotum.
Perhatikan asimetris hemiskrotal dan untuk hipertrofi testikuler kontralateralD keduanya
merupakan sebagian idikator tidak adanya testis.2,3,
:ambar@ +ypoplasia hemiscrotum kanan pada pasien dengan undescended testis kanan.
)umber@ Brayfield 9P. Cryptorchidism. ?medicine specialist. Pediatric surgery, urology.+9/8)an Pablo, )an *uan. )eptember, 2;;1. /'ailable at. http@
-
8/13/2019 Un Descend End Test Is
6/16
Beberapa penulis telah menyelidiki posisi anatomi dari testis kriptorchid.
Cendron dan $uckett mendokumentasikan posisi testis berdasarkan pemeriksaan fisik
dan membandingkan posisi ini dengan posisi saat operasi. +asilnya sebagai berikut@3
)aat pemeriksaan fisik
o Tidak terpalpasi 8 32.-E
o $iatas tuberkel 8 ((.-E
o Tuberkel 8 3=.E
o $iatas skrotum 8 (.3E
o ?ktopik 8 .=E
)aat operasi
o ntra8abdominal 8 1E
o Peeping testis 8 2;E
o Tuberkel 8 =2E
o $iatas skrotum 8 -E
o )uperficial kantong inguinal 5)P6+6
o &ollicle8stimulating hormone 5&)+6
o
)tudi laboratorium selanjutnya tergantung pada hasil pemeriksaan awal
-
8/13/2019 Un Descend End Test Is
7/16
%ntuk menentukan anorchia pada kasus8kasus nonpalpable gonad bilateral,
dilakukan hal8hal sebagai berikut@
o Tes >+
o Tes &)+
o >e'el testosterone sebelum dan sesudah stimulasi dengan human
chorionic gonadotropin 5hC:6@ peningkatan le'el gonadotropin basal
dan respon testosteron negatif terhadap stimulasi hC: memberi kesan
congenital bilateral anorchism. )ejumlah protokol yang ada untuk tes
stimulasi hC:, tapi yang paling banyak dipraktekkan adalah injeksi hC:
5(;; %
-
8/13/2019 Un Descend End Test Is
8/16
spermatogonia ire'ersibel akibat terpapar dengan temperatur tubuh yang lebih tinggi.
Penanganan operasi untuk bayi umur ;8= bulan belum dapat dilakukan karena proses
descendent testis masih berlangsung sampai umur bulan. $engan demikian, transfer
scrotal paling baik dilakukan sesegera sesudah umur bulan kehidupan postnatal. !ang
terbaru, tidak adanya testosterone surge postnatal pada anak8anak dengan undescended
testis telah dipertimbangkan untuk melakukan terapi medis untuk membantu maturasi
spermatogonia untuk alasan fertilitas. Pastinya, semua anak laki8laki dapat dilakukan
pemeriksaan pada ulang tahun pertama mereka, jika undescended testisnya patologik
dan membutuhkan indikasi operasi.(,3,-
9ungkin indikasi yang paling rele'an dilakukan orchidope0y 5penempatan
testis dalam skrotum6 adalah menjaga genitalia normal pada usia dini, dengan demikian
meningkatkan proses ikatan antara orang tua dan anaknya. Temperatur skrotum yang
lebih rendah penting untuk pemeliharaan spermatogonia dan untuk spermatogenesis
serta menurunkan kejadian insiden neoplasia. Koinsiden patent processus 'aginalis dan
penempatan testis dalam kantong subdartos ipsilateral menurunkan resiko hernia dan
torsi testis. Galaupun jika infertil, testis memiliki sifat psiko8estetik dan hormonal
'alue lebih besar tapi secara komparatif resiko kecil neoplasia. rchidectomy jarang
dilakukan sebelum pubetas, dan hanya dilakukan bila terdapat disgenetik yang berat,
testis yang secara hormonal bersifat non8fungsional, dalam konteks disetujui secara
penuh oleh pasien dewasa untuk mengerti sepenuhnya tindakan yang dimaksudkan.(,2,=,-
PENDEKATAN KLINIK
/ Testis yang dapat dipalpasi@ pada pemeriksan pertama, teraba, 'olume, konsistensi
dan posisi paling kaudal dimana testis dapat digerakkan tanpa menimbulkan ketidak
nyamanan pada anak. %ndescent persisten sesudah umur bulan merupakan tanda8
tanda patologik dan indikasi dilakukan orchidope0y.
/ Testis yang tidak dapat dipalpasi@ dengan melihat insiden anorchia yang rendah,
keadaan ini penting untuk selalu berusaha melokalisir testis yang tidak dapat diraba.
>aparoskopi merupakan satu8satunya pemeriksaan definitif, dimana pemeriksaan ini
akan dapat melokalisir lokasi dan karakteristik anatomi testis, epididimis, 'as,
pembuluh darah testikuler, dan residu struktur8struktur 9ullerian dapat ditentukan
secara bilateral. Bila testis tidak ada, 'isulasasi blind-ending pembuluh darahtestikuler dan 'as atretik cukup memberikan fakta tidak adanya testis.
-
8/13/2019 Un Descend End Test Is
9/16
Testis yang tidak dapat dipalpasi secara bilateral paling baik dilakukan
pendektan dengan ahli endokrinologi pediatric dan ahli genetic. >+ serum rendah dan
le'el &)+ dapat mengindikasikan adanya disfungsi hypothalamo8pituitary8gonadal a0is,
sedangkan peningkatan respon testosterone terhadap human chorionic gonadotropin
5+C:6 intramuscular 5(;; % perhari selama 3 hari, atau dosis tunggal =;; %6 akan
memberikan konfirmasi adanya disfungsi hormonal jaringan testikuler. /kan tetapi,
rendah atau tidak adanya respon testosterone tidak menyingkirkan adanya se%erely
dysgenetic hormonal inacti%e gonad yang dapat memberikan resiko tinggi neoplasia.
>aparoscopi, dengan demikian sangat penting dilakukan.=,,
?ksplorasi operasi area inguinal bersifat distruptif dan telah digantikan oleh
laparoscopy. >intasan 'as dan pedikulus 'askuler testis melalui inguinal ring internal,
memberikan fakta bahwa testikuler sebelumnya keluar dari abdomen kearah skrotum.
)ampai saat ini masih diperdebatkan, apakah perlu terus dilakukan operasi eksplorasi
pada testis yang tidak dapat dipalpasi, sedangkan atrofi testis yang terjadi biasanya total
dan jarang menemukan sisa jaringan testikuler. /kan tetapi, bila secara klinik masih
meragukan, misalnya karena anak gemuk, atau jika dipertimbangkan masih mungkin
dilakukan untuk menghilangkan kecemasan orang tua, maka eksplorasi tepat dilakukan.
)ituasi akan berbeda jika testis yang tidak dapat dipalpasi memerlukan usaha
orchidope0y. *angan memutuskan terjadi atrofi hanya dari pemeriksaan fisik,
eksplorasi perlu dilakukan, karena seringkali testis ditemukan terbungkus atau berada
dibawah jaringan ikat yang padat.2,3,,
Penanganan testis yang tidak teraba pada anak tergantung pada apakah satu atau
kedua testis yang tidak teraba, atau apakah sisi satu testis akibat alamiah atau iatrogenic
dari gonad kontralateral. Keadaan memerlukan penilaian sebagai berikut 5gambar 3.36@
/ /da, lokasi dan kualitas testis, 'as dan epididimis serta pembuluh darahtesticular
/ %mur anak dalam hubungannya dengan fertilitas
/ 4esiko neoplasia,
Terdapat sedikit aturan untuk penanganan medis dan hormomal dalam
menginduksi penurunan testis. Terapi >+4+ dan +C: memiliki efek ringan dalam
menginduksi kontraktilitas kremaster dan mungkin efektif dalam menginduksi
tambahan penurunan dari testis undescended yang rendah agar dapat menurun secara
-
8/13/2019 Un Descend End Test Is
10/16
spontan pada saat pubertas. Penanganan terbaru adalah induksi hormon untuk maturasi
spermatogonia dengan kombinasi analog >+4+ dan +C: telah diusulkan sebagai
terapi adju'ant untuk orchidope0y dini untuk meningkatkan fertilitas dan dapat menjadi
bagian rencana penanganan. 2,3,=,,
PILIHAN OPERASI
perasi masih menjadi penanganan utama undescent testikuler. rchidope0y
masih menjadi prosedur yang tepat untuk testis yang masih teraba dengan pembuluh
darah yang adekuat dengan panjang yang cukup. Testis ini mudah digerakkan pada
pedikulus 'askulernya dan pada 'as dengan pembuluh darahnya yang utuh, juga
mempertahankan sirkulasi kontralateral antara testikuler dan pembuh darah 'assal.
Panjang tambahan pembuluh darah dapat dicapai melalui disseksi retroperitoneal tinggi
kearah asal pembuluh darah. Processus 'aginalis dihilangkan tinggi diatas inguinal ring
internal, dan testis kemudian dilewatkan, tanpa tekanan, kedalam kantong subdartos
pada skrotum ipsilateral. Pendekatan kon'ensional diambil melalui insisi lipatan kulit
groin, dengan atau tanpa laying open kanal inguinal untuk mencapai inguinal ring
internal dan retroperitoneum. Pendekatan transkrotum alternatif, dideskripsikan oleh
Bianchi dan )Huire 5(1-16, memenuhi beberapa kriteria tapi kegunaan lebih kearah
estetik insisi lapisan kulit skrotum dan melibatkan sedikit jaringan disseksi, dengan cara
ini juga lebih sedikit nyaman dan operasi yang cocok. /ngka komplikasi kedua
pendekatan ini tidak sama. Komplikasi yang spesifik untuk orchidope0y termasuk@
/ Kegagalan menempatkan testis dalam skrotum, yang biasanya disebabkan oleh
irisan yang tidak adekuat dari pedikulus 'askuler testis atau ketidak tepatan
pemilihan prosedur untuk testis karena pembuluh darah yang pendek.
/ dari undescended testikuler, yang terjadi karena pertumbuhan linear tubuh yang
terjadi secara gradual diikuti fiksasi jaringan ikat dari fascia spermatic cord pada
external inguinal ring.
/ Kerusakan pada pembuluh darah testikuler dapat memicu terjadinya atrofi,
dimana keadaan ini jarang terjadi secara spontan sebagai alasan intrinsik.
/ Kerusakan 'assal dan epididimis dapat terjadi saat menangani epididimis dan
'as atau kemungkinan dari gangguan suplai darah. penelusuran diperlukan bila
-
8/13/2019 Un Descend End Test Is
11/16
terjadi obstruksi atau pemisahan 'as, bisa dilakukan rekonstruksi
microsurgical.=,,,,1
TESTIS DENGAN PEMBULUH DARAH YANG PENDEK
Testis dengan high inguinal dan intra-abdominal terjadi sebesar 2;E
undescendent testis. Kebanyakan memiliki pedikulus 'askuler yang pendek yang tidak
akan memungkinkan testis ditempatkan pada skrotum. Pilihan operasi yang tersedia
adalah@
M"ti%ta-e Or0i,'1e2!
$engan atau tanpa lengkungan silastik, prosedur ini setidaknya melibatkan dua
inter'ensi operasi. $isseksi melalui jaringan ikat membuat 'asal dan pembuluh darah
testikuler mungkin mengalami kerusakan. Galaupun kadang8kadang sukses, insiden
kegagalan atau testikuler loss perlu dipertimbangkan
Pr'%e,r F'"er/Ste13e#%
$ilakukan pada pembuluh darah testikuler yang berada retroperitoneal tinggi,
konsep &owler8)tephens dilandaskan pada sirkulasi kolateral dari pembuluh darah
'asal untuk kehidupan testikuler. Transfer primer dari testis ke dalam skrotum
berhubungan dengan tingginya insiden atrofi testikuler 5;8(;; E6. $ari sini, praktek
yang paling luas dipakai prosedur &owler8)tephen dua stadium dianjurkan menunda
transfer testis ke skrotum pada sirkulasi kolateral yang lebih kuat, tiga sampai enam
bula sesudah interupsi tinggi dari pedikulus testikuler utama dan dengan tidaka da
mobilisasi testikuler inisial. nterupsi 'askuler dilakukan pada saat operasi terbuka atau
laparoscopic. Galaupun menurun, insiden atrophy testikuler masih 2E dan itu masih
banyak. Tsang dkk 5(1136 melakukan studi paternitas pada tikus dan memperlihatkan
tingginya insiden sterilitas meskipun pada testis yang telah dilakukan pendekatan
&owler8)tephen.
Testis dengan 'as yang panjang, berputar kedalam skrotum dan kembali lagi,
dipertimbangkan ideal untuk prosedur &owler8)tephen oleh karena pembentukan
sirkulasi kolateral pembuluh darah lebih baik. bse'asi klinik hati8hati pada waktu
operasi, sirkulasi kolateral yang dianggap IbaikJ tidak memberikan keuntungan yang
lebih besar, seperti testis, 'as yang panjang juga perlu perhatian yang sama untukefektifitas transfer skrotum.
-
8/13/2019 Un Descend End Test Is
12/16
Mi0r'4a%0"ar Or03i,'1e2!.**5*6
+al yang sama juga, terlihat pada usaha untuk melindungi suplay darah penuh
pada orchidope0y. )ekali pedikel testikuler utama dibagi, dan testis telah dimasukkan
kedalam skrotum dengan 'as dan pembuluh darah 'asal yang utuh, arteri testikuler dan
'ena beranastomosis dengan pembuluh darah epigastrik inferior, karenanya suplay
darah penuh kana kembali ke organ transfer antara fase iskemia hangat antara ;8(2;
menit. rchidope0y micro'askuler membutuhkan kemampuan spesifik dalam operasi
mikro'askuler. Pembesaran tinggi dengan mikroskop operasi penting dilakukan, bila
diameter pembuluh darah antara ;.3 dan (.2 mm. Bagaimanapun juga, arteri dan 'ena
harus beranastomosis, karena saat kembali ke sirkulasi InormalJ akan menjamin
sur%i%al ratetestikuler sebesar 12 E, untuk aktif secara hormonal, psyco8estetik dari
testikuler dalam skrotum ipsilateral, dengan pertumbuhan sekitar 8-; E dari 'olume
saat pubertas.
)tudi pada kelinci, membuat $omini dkk 5(116 mengusulkan teknik *refluo
techni+ue,hanya untuk 'ena. 9ereka melihat bahwa alasan mengapa terjadi atrofi testis
setelah prosedur &owler8)tephens, berhubungan dengan drainase 'ena yang tidak
cukup. )tudi paternalitas pada tikus yang dilakukan oleh Tsang dkk 5(1136
mengkonfirmasi tingginya sur%i%al rate testikuler dan paternity rate sebesar E,
dibandingakn dengan hampir - E model &owler8)tephens.
$ari sini, penulis berpendapat bahwa, bagaimanapum 5tentunya untuk kasus8
kasus bilateral6, operasi yang ideal untuk testis intraabdominal dan kanalikular tinggi
untuk pembuluh darah yang pendek yaitu mengembalikan suplay darah penuh dengan
rekonstruksi arteri dan 'ena dengan waktu iskemia lebih pendek. Kegagalan disini,
anastomosis 'ena sendiri mungkin bisa memberikan kemungkinan sur'i'e testis, masih
bisa diterima, sedangkan prosedur &owler8)tephen dipertimbangkan hanya sebagaipopsisi fallbacdan pada kejadian dimana prosedur lain tidak memungkinkan. $alam
keadaan ini, patut dipertimbangkan untuk mempertahankan sekurangnya satu hormonal
aktif, tapi steril, testis yang dipalpasi dalam posisi subkutaneus di area inguinal, lebih
sering memberikan resiko testiuler losssetelah dilakukan prosedur &owler8)tephan
bilateral. *ika testis kontralateral normalnya menurun, nubbin ipsilateral lebih baik
diangkat. /kan tetapi, pertimbangan harus diberikan pada testis hipoplastik atau kecil
yang masih tersisa yang berpotensi hormonal aktif, ditempatkan dalam kantong
-
8/13/2019 Un Descend End Test Is
13/16
subkutaneus dan kemungkinan mempertimbangkan orchidectomy sesudah pubertas
komplet.(,2,-,1
TERAPI AD7U8ANT
Tidak ada pengobatan medis untuk undescendent testis, dan pilihan yang paling
realistik adalah operasi dini. %ntuk testis yang tidak dapat dipalpasi seringkali
digunakan day-case surgery, dengan prognosa jangka prospek jangka panjang yang luar
biasa. Testis dengan pembuluh darah yang pendek membutuhkan lebih kompleks, dan
orchidope0y micro'asculer memberikan perubahan sebesar 12E untuk testicular
sur%i%al. 9anipulasi hormonal dengan analog >+4+ dan +C: diusulkan sebagai terapi
adju'ant untuk orchidope0y dini, dengan tujuan untuk menginduksi maturasi
spermatogonia dan meningkatkan fertilitas.2,=,
KOMPLIKASI ,(;
Ne'1"a%ia te%ti%
Pre'alensi cryptorchidism pada pasien dengan germ cell tumorssebesar (;E.
)atu dari 2,; pria dengan cryptorchidism akan mengalami perkembangan germ cell
tumordibandingkan dengan ( pada (;;,;;; populasi umum pria, perbedaannya (; kali
lipat. Testis intraabdominal terlihat paling banyak mengalami keganasan. Pasien8pasien
dengan dengan unilateral cryptorchidismdimanan neoplasia terbentuk, kira8kira (E
juga akan mengalami neoplasia kontralateral.
I#$erti"ita%
Galaupun undescendent testis pada bayi baru lahir secara morfologi normal,
penurunan jumlah germ cell sering terlihat sesudah umur 2 tahun. Pada testis
kontralteral dengan penurunan normal juga beresiko abnormalitas germ cell. $engan
demikian, pria apalah dengan undescendent testis unilateral atau bilataeral bersiko
infertilitas dalam kehidupan selanjutnya. rchidope0y profilaksis dilakukan pada umur
2 tahun untuk memungkinkan testis yang tidak dapat dipalpasi mengalami kanker.
Belum jelas sepenuhnya apakah orchidope0y mengubah fertilitas potensial pada
cryptorchidism.
-
8/13/2019 Un Descend End Test Is
14/16
Pada studi pengukuran paternitas, E 8 -E pria dengan cryptorchidism
unilateral dan 33E 8 3E dari mereka dengan cryptorchidism bilateral mampu memiliki
anak. &akta histologi dari hypoplasia sel >eydig ditemukan pada awal ( bulan
kehidupan. /bnormalitas 'as deferent dan epididimis ditemukan pada 3;81;E pasien.
Biopsi testis masih memperlihatkan spermatogenesis, sehingga masih memungkinkan
untuk teknologi bantuan reproduksi.
T'r%i te%ti%
$apat terjadi namun jarang pada testis cryptorchid.
KESIMPULAN
;E undescend testis dapat dipalpasi 5penurunan tidak sempurna atau ektopik6
dalam area inguinal adalah dapat dilakukan penempatan testis yang bebas tekanan
dengan suplay darah penuh sesudah umur bulan, melalui orchidope0y kon'ensional
atau transcrotal, seringkali sebagai prosedur8prosedur day-case. Testis intraabdominal
dengan testis kanalikular tinggi dengan pembuluh darah pendek, memerlukan pelayanan
spesialis. ?ksplorasi groin bersifat mengganggu dan tidak memiliki tempat dalam
diagnosis. +anya sebagian kecil pasien akan mencapai pemindahan testis bebas tekanan
dengan suplay darah penuh, hanya dengan laparoscopic. Kebanyakan pasien akan
memerlukan rekonstruksi mikro'askuler untuk mengembalikan suplay darah penuh jika
sur%i%al ratetestis dapat dimaksimalkan. *ika ahli mikro'askular tidak tersedia, operasi
t'o-stage Fo'ler-Stephens masih dipraktekkan, namun dengan angka kesuksesan
testicular sur%i%allebih rendah. )eluruh bentuk orchydopeksi dimungkinakn pada umur
bulan, dan keterlambatan tidak dapat diterima karena akan lebih banyak kehilangan
spermatogonia. /dju'ant hormonal untuk induksi maturasi spermatogonia dapat
membantu meningkatkan fertilitas dan akan menjadi terapi tetap dimasa akan datang.
rchidectomy dapat dilakukan hanya pada neoplasia dan untuk gonal displastik yang
memang terlihat nonfungsional total, dan terutama dilakukan hanya dalam konteks
pasien yang cukup dewasa yang bisa menerima konsekuensi prosedur sepenuhnya.
Testis yang tidak mengalami penurunan membutuhakn pendekatan yang sensitif
oleh tim spesialis pediatric, yang melibatkan spesialis bedah dalam rekonstruksi
mikro'askuler, ahli endokrinologi pediatric, ahli genetic dan spesialis konselor.
-
8/13/2019 Un Descend End Test Is
15/16
+ubungandengan ahli endokrin dewasa dan layanan fertilitas sangat krusial dalam
menjamin kualitas penanganan pasien dan keluarganya.
-
8/13/2019 Un Descend End Test Is
16/16
REFERENSI
1.
)chneck &A, Bellinger 9&. /bnormalities of the Testes and )crotum and their)urgical 9anagement9 Pediatric urology. Gein@ Chambell8Galsh %rology, 1th ed.
)aunders ?lse'ier. 2;;. Chapter (2
2. Brayfield 9P. Cryptorchidism. ?medicine specialist. Pediatric surgery, urology.
+9/8)an Pablo, )an *uan. )eptember, 2;;1. /'ailable at. http@ondon. 2;;. p 28.
(;. Turek P*. 9ale infertility. in@ )mithJs :eneral %rology. editor@ Tanagho ?/,
9c/ninch *G. (thedition. a >ange medical book, 9c:raw8+ill. 2;;-. p (.
http://emedicine.medscape.com/article/438378http://emedicine.medscape.com/article/438378