tugas analisis novel

52
Daftar Isi Daftar isi……………………………………………………...1 Novel Sastra Indonesia o Sang Pemimpi…………………………………………2 o Pada Sebuah Kapal…………………………………7 o Salah Pilih…………………………………………….14 o Salah Asuhan…………………………………….…..19 Novel Hikayat o Hikayat Si Miskin…….……………………………24 Novel Populer atau Bebas o Seventeen (17 th)…………………………………….28 Novel Terjemahan o Menyemai Cinta di Negeri Sakura……….....33 1

Upload: zakky

Post on 18-Jun-2015

18.159 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Analisis Novel

Daftar Isi

Daftar isi……………………………………………………...1Novel Sastra Indonesiao Sang

Pemimpi…………………………………………2

o Pada Sebuah Kapal…………………………………7

o Salah Pilih…………………………………………….14

o Salah Asuhan…………………………………….…..19

Novel Hikayato Hikayat Si Miskin…….

……………………………24Novel Populer atau Bebaso Seventeen (17 th)

…………………………………….28Novel Terjemahan

1

Page 2: Tugas Analisis Novel

o Menyemai Cinta di Negeri Sakura……….....33

2

Page 3: Tugas Analisis Novel

Novel Sastra Indonesia

Judul Novel : Sang Pemimpi

Pengarang : Andrea Hirata

Penerbit : Bentang

Tahun terbit : 2008

Sinopsis :

Dalam Sang Pemimpi, Andrea bercerita tentang kehidupan ketika masa-

masa SMA. Tiga tokoh utamanya adalah Ikal, Arai dan si kuda. Ikal- alter

egonya Andrea Hirata. Arai-saudara jauh yang yatim piatu yang di sebut

sempei keramat karena anggota keluarga terakhir yang masih hidup dan

akhirnya menjadi saudara angkat dan Jimbron-seorang yatim piatu yang

terobsesi dengan kuda dan gagap bila sedang antusias terhadap sesuatu

atau ketika gugup.

3

Page 4: Tugas Analisis Novel

Ketiganya dalam kisah persahabatan yang terjalin dari kecil sampai

mereka bersekolah di SMA Negeri Bukan Main, SMA pertama yang berdiri

di Belitung bagian timur. Bersekolah di pagi hari dan bekerja sebagai kuli

di pelabuhan ikan pada dini hari, dari ketagihan mereka menonton film

panas di bioskop dan akhirnya ketahuan guru mengaji mereka ,

perpisahan Jimbron dengan ikal dan Arai yang akan meneruskan kuliah di

Jakarta yang akhirnya membuat mereka berdua terpisah tetapi tetap akan

bertemu di Perancis. Hidup mandiri terpisah dari orang tua dengan latar

belakang kondisi ekonomi yang sangat terbatas namun punya cita-cita

besar , sebuah cita-cita yang bila dilihat dari latar belakang kehidupan

mereka, hanyalah sebuah mimpi.

Unsur Intrinsik Novel

Tema:

Novel tersebut bertemakan "Perjuangan dan Pendidikan" karena dalam

novel tersebut ketiga orang anak, sang pemimpi, yaitu : ikal, arai dan

jimbron yang berjuang dengan sepenuh hati dan tenaga serta penuh

dengan semangat dan optimis agar dapat menggapai apa yang menjadi

mimpi-mimpi mereka. Untuk melanjutkan study ke altar suci alamamater

Sarbonne, Prancis dan menjelajahi Eropa sampai Afrika.

Tokoh & Watak :

Arai : Pemberani, penuh perjuangan, pantang menyerah, selalu

semangat, selalu optimis, memiliki jiwa solidaritas yang tinggi.

4

Page 5: Tugas Analisis Novel

Ikal : Agak pemalu, penuh semangat, penuh perjuangan, selalu

optimis, memiliki jiwa solidaritas yang tinggi.

Jimbron : Pemalu, setia kawan, reka berkorban, baik hati, jiwanya

penuh dengan semangat dan pantang menyerah.

Ibu : Perhatian, sabar, selalu ikhlas melakukan sesuatu.

Ayah : Gigih, pekerja keras, tidak mudah menyerah, selalu

mengutamakan kewajiban, ikhlas.

pak Mustar : Bijaksana, Tegas.

pak Balia : Karismatik, penyabar.

Laksmi : Pemalu, pintar.

Nurmala : Baik hati, jujur.

Alur :

Campuran, dilihat dari cerita, novel ini menceritakan yang telah terjadi di

masa lalu dan menceritakan hal yang sedang terjadi serta kejadian yang

bersifat kontinu.

Latar/Setting :

Sekolah, gudang peti es, pasar, dermaga, bioskop, terminal, tanjung priok,

perahu, cimahi, Dll.

Sudut pandang :

Sudut pandang orang pertama. Dimana yang menjdi orang pertama ( aku )

adalah ikal.

Gaya Bahasa :

Novel ini memiliki gaya bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca

seakan membawa si pembaca ikut serta dalam setiap adegan. Sangat

menyentuh yang mengakibatkan setiap peristiwa yang terjadi sangat

menarik untuk di baca.

5

Page 6: Tugas Analisis Novel

Amanat :

" Berusah, semangat dan optimis" jika kita ingin semua cita-cita kita

tercapai kita harus berusaha, semangat, dan optimis. Dan apabila hasilnya

nol, sesungguhnya kita mendapatkan keberhasilan yang tertunda

kegagalan itu sesungguhnya suatu pelajaran bagi kita agar menjadi

seseorang yang lebih baik. Apapun kodisinya kita harus tetap memiliki

cita-cita, walaupun dengan logika tidak masuk akal, tetapi didunia ini tidak

ada yang tidak mungkin, jadi apapun caranya kita harus tetap " berusaha,

semangat dan optimis".

Komenta Pembaca :

Novel ini sangat bagus sekali untuk dibaca karena memberikan suatu

pesan sekaligus peran dan ajaran moral kepada pembaca. Serta tidak

bertele-tele dalam menyampaikan setiap kejadian sehingga pembaca

tidak bosan untuk melahap sampai habis cerita yang disajikan di novel ini.

Disamping itu novel ini sangat memberikan contoh pola pikir setiap

manusia. Membangun semangat dan rasa optimis untuk meraih semua

cita-cita pembaca.

Unsur Ekstrinsik Novel

Unsur Sosial :

Kebersamaan, solidaritas dan persahabatan yang sangat kuat ditunjukan

dalam novel sastra Indonesia ini.

Perbedaan status sosial juga dijelaskan dalam novel ini saat menceritakan

perbedaan SMA Bukan Main dengan SMA PN timah Belitong yang

merupakan sekolah anak- anak dari petinggi perusahaan timah.

6

Page 7: Tugas Analisis Novel

Unsur Agama :

Adanya penjelasan tentang para penggawa masjid yaitu Taikong Hamim,

dan menyuruh anak-anak Melayu Belitong untuk mengaji Al-Qur’an sampai

khatam berkali-kali.

Nilai Budaya :

Banyak terjadi di Belitong bila suatu keluarga tidak mampu untuk

menyekolahi anaknya, anak tersebut akan putus sekolah dan akan

membatu menambah penghasilan keluarganya dengan bekerja. Ini

merupakan budaya yang buruk namun Arai mencoba mengubah semua

budaya itu, bahwa anak Melayu Belitong pasti dapat sukses dikemudian

hari.

Nilai Sejarah :

Disebutkan berbagai bangunan bangunan tua bekas benteng peninggalan

Jepang yang letaknya terdapat di daerah Belitong dekat penambangan

timah.

7

Page 8: Tugas Analisis Novel

Novel Sastra Indonesia

Judul Novel : Pada Sebuah Kapal

Karangan : Nh. Dini

Penerbit : PT Dian Pustaka Jaya

8

Page 9: Tugas Analisis Novel

Tahun terbit : 1973

Sinopsis :

Novel ini menceritakan tentang keadaan sebuah rumah tangga yang

berada di ambang perceraian. Perselingkuhan yang dilakukan istri,

komunikasi yang macet, adalah penyebab persoalan itu. Dengan

keteguhan hati dan keangkuhannya, sang suami berupaya

mempertahankan rumah tangga mereka meski ia selalu diberondong oleh

tuntutan cerai istrinya. Sementara istrinya terus meneruskan

perselingkuhannya dengan lelaki yang juga sedang menghadapi persoalan

yang sama: tidak bahagia dalam rumah tangganya.

Sri adalah seorang gadis yang lincah, aktif, dan ramah. Ia seorang penari

yang bekerja sebagai penyiar di Radio Republik Indonesia (RRI) di daerah

Semarang. Kemudian ia melamar menjadi seorang pramugari. Sejauh ini

perjalanannya mengikuti seleksi berjalan lancar hingga ia harus menjalani

seleksi lanjut di Jakarta. Namun sayang, proses seleksi yang diikutinya

harus terhenti karena ia tidak lolos ketika menjalani tes kesehatan. Betapa

kecewa hatinya.

Secara kebetulan, Sri mendapat tawaran menjadi seorang wartawan di

sebuah majalah, tetapi ditolaknya tawaran itu karena ia lebih tertarik

menjadi penyiar RRI di Jakarta. Di sela-sela menjadi penyiar itulah Sri

masih meneruskan kegemarannya menari. Berbagai undangan menari ia

hadiri, bahkan pernah pula ia diundang menari ke istana Negara. Tujuh

bulan ia menjadi penyiar di Jakarta tepat saat itu ibunya yang tinggal di

Semarang meninggal dunia.

Berbekal keramahan dan kelincahannya, Sri banyak menarik perhatian

pemuda-pemuda di Jakarta. Di antara sekian banyak pemuda yang

menyatakan cinta, Sri hanya menjatuhkan pilihan pada seorang pemuda

bernama Saputro. Saputro adalah seorang pilot. Hubungan kasih mereka

9

Page 10: Tugas Analisis Novel

tampaknya sangat serius dan mereka merencanakan untuk segera

menikah. Namun apa mau dikata, Saputro dikabarkan mengalami

kecelakaan pesawat ketika terbang.

Begitulah kegagalan membangun rumah tangga bersama Saputra

membawa Sri pergi ke Yogyakarta. Lelaki berikutnya yang mencoba

mendekatinya antara lain: Yus – seorang pelukis, Carl – orang asing yang

bertugas mendampingi mahasiswa. Namun kedua orang itu tidak dapat

membuat Sri melupakan bayangan Saputro.

Adalah seorang diplomat Perancis bernama Charles Vincent. Lelaki inilah

yang kemudian dapat mencairkan kebekuan hati Sri. Sikapnya yang

lembut, perhatian membuat Sri secara serius menjalin hubungan dengan

lelaki itu. Meski keluarga Sri tidak sepakat, Sri tetap menikah dengan

Vincent.

Apa yang dinasihatkan keluarganya ternyata benar-benar terjadi. Setelah

menikah sikap Vincent berubah. Ia bukan lagi seorang lelaki yang lembut

dan berperhatian, tetapi berubah menjadi lelaki yang egois, kasar, dan

tidak mau mengalah. Pernikahan Sri dengan Vincent sangat tidak bahagia.

Pertengkaran hampir setiap hari terjadi. Pertengkaran itu berlanjut terus

hingga kelahiran anak pertama mereka.

Anggapan Sri akan lebih baik rumah tangganya setelah anak pertama

mereka lahir ternyata salah. Pertengkaran tetap terus terjadi.

Ketidakcocokan ini sangat tampak ketika mereka mengadakan perjalanan

ke Perancis. Vincent mendapat cuti, maka mereka berkeinginan pulang ke

Perancis. Apa yang terjadi? Perjalan ke Perancis suami istri ini dilakukan

dengan sangat aneh. Sang suami dan anaknya pergi ke Perancis dengan

naik pesawat, sementara Sri, sang istri melakukan perjalanan dengan

kapal laut.

Perjalanan dengan kapal inilah awal terjadinya perselingkuhan yang

dilakukan Sri. Di atas kapal itu Sri berkenalan dengan seorang pelaut

10

Page 11: Tugas Analisis Novel

bernama Michel Dubanton. Michel adalah lelaki Perancis. Karena

perjalanan dengan kapal menuju Perancis cukup memakan waktu, maka

sharinglah dua orang – lelaki dan wanita ini untuk mengusir kejenuhan. Sri

menceritakan perkawinannya dengan Vincent yang tidak bahagia,

sementara Michel juga menceritakan kehidupan rumah tangganya

bersama Nicole yang selalu diliputi rasa cemburu berlebihan. Dua orang

yang mengalami persoalan rumah tangga, bertemu pada sebuah kapal

dalam perjalanan menuju Perancis yang membutuhkan waktu cukup lama,

itulah awal munculnya perselingkuhan.

Michel, seorang pelaut yang telah berumah tangga dengan Nicole tetapi

tidak merasa bahagia karena istrinya sangat pencemburu, sehingga ia

tidak boleh bergaul dan dekat-dekat dengan wanita lain. Sebelum menjadi

pelaut, Michel adalah seorang tentara yang pernah pergi berperang di

Jerman. Perjumpaan dengan Sri yang masih cukup menarik, ramah, dan

terbuka membuat Michel merasa menemukan wanita yang selama ini ia

rindukan. Sementara dari pihak Sri, Michel adalah sosok lelaki yang

romantis, lembut, dan sangat perhatian sebagaimana ia idamkan selama

ini. Sri jatuh cinta pada Michel, pun Michel jatuh hati pada Sri. Di atas

kapal itu, perbuatan layaknya suami istri mereka lakukan berkali-kali

tanpa ada rasa bersalah diantara keduanya.

Sesampai di Perancis, Sri yang telah menemukan sosok Michel lelaki yang

sangat diidam-idamkan, selalu membandingkan suaminya, Vincent dengan

Michel. Segeralah ia dengan gampang membuat perbedaan yang sangat

menyolok diantara keduanya. Secara diam-diam, Sri dan Michel tetap

menjalin hubungan secara sembunyi-sembunyi. Hubungan mereka pun

berlanjut saat Vincent ditugaskan ke Jepang.

Kehidupan rumah tangga Sri di Jepang tidak kunjung membaik hinga

akhirnya Sri mengajukan cerai pada Vincent. Namun gugatan Sri ini tidak

ditanggapi oleh suaminya. Akibatnya, perselingkuanan Sri dengan Michel

11

Page 12: Tugas Analisis Novel

semakin menjadi-jadi. Bahkan Michel memohon kepada atasannya untuk

dipindahtugaskan ke Jepang agar ia bisa selalu dekat dengan Sri.

Selesai bertugas di Jepang, Vincent kembali bertugas ke Perancis. Michel

pun meminta pada atasanyya agar membatalkan tugasnya di Yokohama

dan diganti dengan tugas sebagai pelaut di daerah pelayaran Perancis.

Begitulah perjumpaan dan perselingkuhan antara Sri dengan Michel

semakin menjadi-jadi.

Catatan :

Pada Sebuah Kapal adalah salah satu novel Nh. Dini yang sangat menarik

perhatian para pengamat sastra karena keistimewaan penggunaan sudut

pandang. Pengarang secara bersama-sama menggunakan sudut pandang

akuan sertaan tetapi berbeda tokoh. Yang membawakan cerita. Metode

bercerita yang baru inilah yang membuat diskusi terhadap novel ini

marak.

Di sisi lain, latar belakang kehidupan pengarang (Nh. Din)i sering dikait-

kaitkan dengan isi novel ini. Dini yang bersuami orang perancis, yang

pernah pula menjadi penyiar radio selalu dikait-kaitkan. Keterkaitan isi

cerita dalam novel dengan kehidupan pengarang inilah yang semakin

berkembang kita orang mengapresiasi novel ini.

Unsur Intrinsik Novel

Tema :

perasaan seorang perempuan (Sri) di dalam kesehariannya diantara

keluarga, hubungannya dengan dunia luar, speperti dengan teman-

temannya, dan juga kisah percintaan yang dialaminya. Bisa dijebut juga

roman/romansa.

12

Page 13: Tugas Analisis Novel

Tokoh & Watak:

Sri : perempuan yang tangguh (”Aku akhirnya berkata

bahwa aku yang akan kawin. Aku sanggup menerima

segala akibatnya seorang diri.”), lincah, aktif, ramah,

berani dan keras kepala.

Saputro : Baik hati

Charles Vincent : Awalnya;lembut, perhatian, namun aslinya;egois,

kasar, dan tidak mau mengalah.

Michel Dubanton : Romantis, lembut, dan sangat perhatian

Alur Cerita :

Cerita dalam novel ini menggunakan alur maju.

Latar/Setting :

Latar pada novel ini berganti serining beralurnya cerita. Sri berkunjung ke

Semarang. Jakarta, Perancis, Jepang, dan beberapa kota lainnya.

Walaupun demikian, hampir setengah bagian dari buku ini menjelaskan

tentang keseharian Sri di kapal.

Sudut Pandang :

Novel ini terbagi menjadi dua bagian. Bagan pertama bertajuk: PENARI,

bersudut pandang orang pertama (akuan) sertaan tokoh SRI, sedang

bagian kedua berjudul PELAUT, tetap menggunakan sudut pandang akuan

sertaan tetapi tokoh yang bercerita adalah MICHEL.

Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang

pertama. Narator di dalam cerita ini adalah Sri, sebagai tokoh utama.

Gaya Bahasa :

Gaya bahasa yang digunakan penulis untuk menulis cerita ini sebenarnya

13

Page 14: Tugas Analisis Novel

bukanlah bahasa yang rumit. Penulisa menggunakan kata-kata dan

struktur kalimat yang meruapakan dialog sehari-hari.

Amanat :

Amanat yang saya dapatkan dari cerit aini adalah bahwa belum tentu kita

mengenal orang yang kita kenal, dalam artian bahwa tidak ada batas

waktu yang ditentukan untuk mengetahui seluruh seluk-beluk karakter

orang. Contohnya, Sri berpikiran bahwa suaminya sangat lebut, baik, dan

pengertian, tetapi tidak lama setalah menikah, Ia menyadari bahwa

suaminya berubah menjadi kasar dan cepat marah.

Amanat kedua yang saya dapatkan setalah membaca novel ini juga adalah

bagaimana kultur bisa memisahkan kepercayaan ataupun kebiasaan dari

pasangan. Karena kultur yang berbeda, dan suami Sri baru

mengetahuinya, makanya Ia berubah.

Di cerita ini disebutkan bahwa Sri akhirnya pindaj ke Jepang bersama

suaminya, Charles. Dan pula ia mengandung. Pada suatu hari ia menyesal

akan menikahi Charles, sebab Charles tidak dapat menahan emosinya.

Pesan moral yang saya dapatkan adalah bahwa terkadang tidak

sepenuhnya kita mengenal orang, walaupun sepertinya suda sangat akrab

sekali, karena setiap orang mempunyai sifat yang berbeda, yang mungkin

orang lai ntidak tahu, yang bisa berakibat buruk.

Unsur Ekstrinsik Novel

Unsur Sosial :

Pada awal cerita, Sri mencertiakan tentang masa kecilnya, yang berlanjut

dengan ceritanya menikah, kapal, dan hidupnya sebagai ibu. Di bab 7, Sri

pun menikahi Charles Vincent. NH Dini menyimpulkan bahwa Sri tidak

meminta ijin dari keluarganya, yang membuat Ia terkesan pemberontak,

dan cuek terhadap kata-kata yang terlontar dari keluarganya. Di bab ini

pun tertulis ”Dan apalagi uang akan kau kerjakan dengan

kewarganegaraanmu, kau seorang penari, dan kau penari tanah airmu.”

14

Page 15: Tugas Analisis Novel

Kalimat ini dilontarkan oleh Sutopo yang menentang keras pernikahan Sri

dan Charles. Kalimat ini menyimpan unsur nasionalisme yang terselubung.

Sutopo mengatakan bahwa dengan kewarganegaraan Sri yaitu Indonesia,

Ia tidak patut untuk menikah dengan seorang yang berkewarganegaraan

asing.

Unsur Agama :

Perbedaan agama antara Sri dengan Michel Dubanton dijelaskan dalam

novel ini, bahwa Sri beragama Islam dan Michel Dubanton menganut

agama Nasrani.

Nilai Budaya :

Budaya yang ada di Indonesia menganggap tabuh bila ada seseorang yang

melakukan perselingkuhan namun novel ini mengangkat cerita tersebut.

Nilai Sejarah :

Dalam novel ini disebutkan bahwa Sri pergi ke gedung-gedung tua yang

terdapat di Perancis.

15

Page 16: Tugas Analisis Novel

Novel Sastra Indonesia

Judul Novel : Salah Pilih

Pengarang : Nur Sutan Iskandar

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit : 1928

16

Page 17: Tugas Analisis Novel

Sinopsis :

Sejak kecil Asri dan Asnah dibesarkan layaknya saudara kandung. Ibu Asri

yang telah menjaga mengasuh dan menyayangi Asnah-anak angkatnya-

seperti putrinya sendiri. Kedua "bersaudara"itu saling mengasihi, sampai

tiba waktunya mereka beranjak dewasa.

Salahkah jika cinta Asnah kepada sang kakak berubah menjadi cinta

kepada seorang kekasih? Perasaan rendah diri sebagai seorang anak

angkat sekaligus orang yang berutang budi kepada keluarga Asri

mendorongnya untuk menyimpan isi hatinya rapat-rapat, bahkan

mendukung Asri memenuhi harapan ibunya untuk segera berumah

tangga. Lagipula, pernikahan sesuku tidak diperbolehkan menurut adat

mereka.

Asri menjatuhkan pilihannya kepada seorang gadis cantik dari keluarga

kaya dan terpandang. Ketika acara lamaran diselenggarakan, Asnah

menutupi kepedihan hatinya dengan bersandiwara di depan Asri dan calon

istrinya, Saniah. Meskipun demikian Saniah merasa iri dan cemburu

kepada Asnah. Ia melampiaskan kebenciannya kepada gadis itu.

Unsur Intrinsik Novel

Tema :

Novel ini menceritakan tentang kesalahan seseorang dalam menentukan

pilihannya.

17

Page 18: Tugas Analisis Novel

Tokoh & Watak :

* Asnah : Sabar.

* Asri : baik, ramah.

* Saniah : Pencemburu, pendendam.

* Mariati : Penyayang, lembut.

* Sitti Maliah : Amanah

* Rangkayo Saleah : Tegas dan keras

* Rusiah : Lemah

* Dt. Indomo : Bijaksana, keras.

* Kaharuddin : Gigih, tegas

* Mariah : Jujur, sabar

* St. Bendahara : Jujur

Alur :

Novel ini menggunakan alur maju.

Latar/Setting :

* Latar tempat berada di Minangkabau, Sumatera Barat.

Yaitu di Maninjau, Sungaibatang, Bayur, dan Bukittinggi.

* Sebagian juga mengambil latar di Pulau Jawa.

Sudut pandang :

* Sudut Pandang

Novel ini menggunakan sudut pandang orang ketiga

Gaya penulisan :

Bahasa dalam novel ini sebagian besar bergaya Melayu sehingga sedikit

sulit dipahami. Juga terdapat beberapa pantun dan peribahasa Melayu

dalam novel ini.

Amanat

18

Page 19: Tugas Analisis Novel

* Walaupun sudah berpendidikan tinggi, janganlah lupa pada adat negeri

sendiri.

* Janganlah menilai seseorang dari rupa atau hartanya saja

* Jangan membeda-bedakan orang karena kaya atau miskinnya

* Menurut pada perintah dan nasihat orang tua itu wajib, tetapi jika

perintah orang tua itu salah, sebisa mungkin harus bisa menolaknya

* Sesuatu yang menurut orang banyak itu salah, belum tentu merupakan

suatu kesalahan.

Unsur Ekstrinsik Novel

Nur Sutan Iskandar

Nur Sutan Iskandar dilahirkan di Sungai Batang, Sumatera Barat, 3

November1893 dan wafat di Jakarta, 28 November1975. Nama aslinya

Muhammad Nur. Setelah menamatkan sekolah rakyat pada tahun 1909

Nur Sutan Iskandar bekerja sebagai guru bantu. Pada tahun 1919 ia hijrah

ke Jakarta. Di sana ia bekerja di Balai Pustaka, pertama kali sebagai

korektor naskah karangan sampai akhirnya menjabat sebagai Pemimpin

Redaksi Balai Pustaka (1925-1942). Kemudian ia diangkat menjadi Kepala

Pengarang Balai Pustaka, yang dijabatnya 1942-1945.Ia adalah sastrawan

paling produktif di masanya.

Unsur Sosial :

Permasalahan yang mungkin tidak biasa ada di sekitar kita namun jarang

ini menjelaskan perasaan seseorang yang menyayangi adiknya walaupun

bukan adik kandung namun sudah dianggap lebih.

Unsur Agama :

Pernyataan bahwa dalam agama Islam tidak ada dan tidak diperbolehkan

bila menikah dengan saudara sendiri.

19

Page 20: Tugas Analisis Novel

Nilai Budaya :

Menyebutkan beberapa unsur-unsur kebudayaan melayu.

Nilai Sejarah :

Kutipan novel bahwa sejak jaman nenek moyang dulu kejadian yang

sedang terjadi sekarang ini tidak pernah ada saat itu.

20

Page 21: Tugas Analisis Novel

21

Page 22: Tugas Analisis Novel

Novel Sastra Indonesia

Judul Novel : Salah Asuhan

Karangan : Abdul Moeis

Penerbit : Balai Pustaka

Tahun terbit : 1999

Sinopsis :

Corrie de Bussee, gadis Indo-Belanda yang cantik, lincah dan menjadi

dambaan setiap pria yang mengenalnya. Corrie berteman dengan Hanafi

dari sejak kecil. Hanafi sendiri adalah laki-laki muda asli Minangkabau,

berpendidikan tinggi dan berpandangan kebarat-baratan. Bahkan

cenderung memandang rendah bangsanya sendiri. Karena selalu bersama-

sama akhirnya mereka satu sama lain saling mencintai. Tapi cinta mereka

itu tidak dapat disatukan karena perbedaan bangsa, jika orang Bumiputera

menikah dengan keturunan Belanda maka tidak diperbolehkan, yang

akhirnya apabila kejadian sampai menikah mereka akan dijauhi oleh para

keluarganya dan orang lain. Corrie pun akhirnya pergi yang tadinya tinggal

di Minangkabau menjadi di Betawi. Perpindahan itu sengaja ia lakukan

untuk menghindar dari Hanafi dan meneruskan sekolahnya di sana.

Akhirnya ibu Hanafi ingin menikahkan Hanafi dengan Rapiah. Rapiah

adalah sepupu Hanafi, gadis Minangkabau sederhana yang berperangai

halus, taat pada tradisi dan adat sukunya. Ibu Hanafi ingin menikahkan

Hanafi dengan Rapiah yaitu untuk membalas budi pada ayah Rapiah yaitu

Sutan Batuah yang telah membantu membiayai sekolah Hanafi. Tapi

Hanafi awalnya tidak mau karena cintanya hanya untuk Corrie saja. Tapi

akhirnya dengan bujukan ibunya walaupun terpaksa ia menikah juga

dengan Rapiah. Karena Rapiah tidak Hanafi cintai keberadaan Rapiah pun

di rumah hanya diperlakukan seperti babu, mungkin Hanafi juga

menganggap bahwa Rapiah itu seperti tidak ada apabila banyak temannya

22

Page 23: Tugas Analisis Novel

orang Belanda yang datang ke rumahnya. Hanafi dan Rapiah dikarunia

seorang anak laki-laki yaitu Syafei.

Suatu hari Hanafi digigit anjing gila, maka dia harus berobat ke Betawi

agar sembuh. Di Betawi Hanafi dipertemukan kembali dengan Corrie. Di

Betawi, Hanafi menikah dengan Corrie dan mengirim surat pada ibunya

bahwa dia menceraikan Rapiah. Ibu Hanafi dan Rapiah pun sangat sedih

tetapi walaupun Hanafi seperti itu Rapiah tetap sabar dan tetap tinggal

dengan Ibu Hanafi. Perkawinannya dengan Corrie ternyata tidak bahagia,

sampai-sampai Corrie dituduh suka melayani laki-laki lain oleh Hanafi.

Akhirnya Corrie pun sakit hati dan pergi dari rumah menuju Semarang.

Corrie sakit Kholera dan meninggal dunia. Hanafi sangat menyesal telah

menyakiti hati Corrie dan sangat sedih atas kematian Corrie, Hanafi pun

pulang kembali ke kampung halamannya dan menemui ibunya, Hanafi

pekerjaannya hanya termenung saja dan tidak terlalu bergairah. Hanafi

sakit, kata dokter dia minum sublimat dan akhirnya dia meninggal dunia.

Unsur Intrinsik Novel

Tema :

Adapun tema yang terkandung dalam novel Salah Asuhan karangan

Abdoel Moeis adalah adat istiadat.

Tokoh & Watak:

Hanafi : keras kepala

Corrie : mudah bergaul

Rapiah : lembut

Ibu Hanafi : sabar

Tuan Du Busse : tegas dan keras

23

Page 24: Tugas Analisis Novel

Sutan Batuah : tegas dan keras

Syafei : berani

Si Buyung : penurut

Alur :

Alur yang digunakan dalam novel Salah Asuhan adalah alur maju.

Latar/Setting :

Latar atau tempat terjadinya yaitu :

1) Lapangan tenis di Minangkabau

2) Rumah Corrie dan rumah Hanafi di Minangkabau

3) Betawi

4) Semarang

Sudut Pandang :

Dalam novel Salah Asuhan Abdoel Moeis ini, pengarang bertindak sebagai

orang ketiga yaitu menceritakan kehidupan tokoh-tokoh pada novel

tersebut.

Gaya Penulisan :

Gaya penulisan dari novel ini apabila dilihat dari segi bahasa adalah

bahasa Melayu dan ada juga diselipkan bahasa Belanda. Dalam

penulisannya terdapat pantun dan sedikit pribahasa.

Amanat :

Adapun amanat yang terkandung dalam novel Salah Asuhan adalah :

1) Janganlah melupakan adat istiadat negeri sendiri, jikalau ada adat

istiadat dari bangsa lain, boleh saja kita menerima tapi harus pandai

memilih, yaitu pilihlah adat yang layak dan baik kita terima di negeri kita.

2) Jangan memaksakan suatu pernikahan yang tidak pernah diinginkan

oleh pengantin tersebut, karena akhirnya akan saling menyiksa keduanya.

24

Page 25: Tugas Analisis Novel

Unsur Ekstrinsik Novel

Unsur Sosial :

Kepercayaan seharusnya dapat dipertanggung jawabkan , seperti yang

terjadi pada Hanafi dia tidak dapat bertanggung jawab atas orang-orang

terdekatnya.

Unsur Agama :

Dalam novel ini tidak diterangkan secara jelas tentang unsure atau nilai

agama.

Nilai Budaya :

Adat istiadat pada saat itu tidak memperbolehkan seorang wanita

atau pria dengan perbedaan bangsa, bersatu untuk saling mencintai

Nilai Sejarah :

Telah turun temurun dari nenek moyang mereka jika orang Bumiputera

menikah dengan keturunan Belanda maka tidak diperbolehkan, yang

akhirnya apabila kejadian sampai menikah mereka akan dijauhi oleh para

keluarganya dan orang lain.

25

Page 26: Tugas Analisis Novel

26

Page 27: Tugas Analisis Novel

Novel Hikayat

Judul Novel : Hikayat Si Miskin

Pengarang : Haji Hashim bin Haji Abdullah (Singapura)

Penerbit : Balai Pustaka

Tahun terbit : 1958

Sinopsis :

Ada seorang suami istri yang dikutuk hidup miskin. Pada suatu hari

mereka mendapatkan anak yang diberi nama Marakarma, dan sejak anak

itu lahir hidup mereka pun menjadi sejahtera dan berkecukupan. Ayahnya

termakan perkataan para ahli nujum yang mengatakan bahwa anak itu

membawa sial dan mereka harus membuangnya. Setelah membuangnya,

mereka kembali hidup sengsara. Dalam masa pembuangan, Marakrama

belajar ilmu kesaktian dan pada suatu hari ia dituduh mencuri dan dibuang

ke laut. Ia terdampar di tepi pantai tempat tinggal raksasa pemakan

segala. Ia pun ditemukan oleh Putri Cahaya dan diselamatkannya. Mereka

pun kabur dan membunuh raksasa tersebut.

Nahkoda kapal berniat jahat untuk membuang Marakarma ke laut, dan

seekor ikan membawanya ke Negeri Pelinggam Cahaya, di mana kapal itu

27

Page 28: Tugas Analisis Novel

singgah. Marakrama tinggal bersama Nenek Kebayan dan ia pun

mengetahui bahwa Putri Mayang adalah adik kandungnya. Lalu

Marakarma kembali ke Negeri Puspa Sari dan ibunya menjadi pemungut

kayu. Lalu ia memohon kepada dewa untuk mengembalikan keadaan

Puspa Sari. Puspa Sari pun makmur mengakibatkan Maharaja Indra Dewa

dengki dan menyerang Puspa Sari. Kemudian Marakrama menjadi Sultan

Mercu Negara.

Unsur Intrinsik Novel

Tema:

Kesuksesan Dibalik Kesengsaraan

Tokoh & Watak :

- Maharaja Indra Angkasa (Si Miskin):

mudah percaya orang lain, lebih mementingkan harta dari pada

anak.

- Ratna Dewi (Istri Si Miskin):

Penyayang.

- Marakarma:

Mudah memaafkan.

- Nila Kesuma (Mayang Mengurai):

Penyayang.

- Maharaja Indra Dewa:

Pendendam, iri hati, murah hati.

- Putri Cahaya Kairani:

28

Page 29: Tugas Analisis Novel

Suka menolong, membela yang benar.

Alur :

Maju

Latar/Setting:

-Latar : Kerajaan, di laut.

-Waktu : Zaman pemerintahan Raja Antah Beranta

-Suasana : Meratapi nasib.

Sudut pandang:

orang ketiga

Gaya Bahasa:

Hiperbola: “seorang anak laki-laki terlalu amat baik parasnya dan elok

rupanya…”

Amanat :

- Jangan mudah percaya kepada orang lain

- Tidak boleh iri kepada keberhasilan orang lain

Unsur Ekstrinsik Novel

Unsur Sosial :

Marakarma pun ditemukan oleh Putri Cahaya dan diselamatkannya, semua

manusia di dunia ini sudah sepatutnya untuk saling menolong.

Unsur Agama :

29

Page 30: Tugas Analisis Novel

Tidak ada keterangan secara jelas tentang unsure agama dalam novel ini

namun biasanya hikayat-hikayat yang ada kental akan pengaruh agama

Islam.

Nilai Budaya :

Ayahnya termakan perkataan para ahli nujum yang mengatakan bahwa

anak itu membawa sial dan mereka harus membuangnya, pada novel itu

diterangkan bahwa tokoh trsebut mempercayai perkataan para ahli nujum

yang merupakan budaya di sana.

Nilai Sejarah :

Tidak terdapat nilai-nilai sejarah dalam novel ini.

30

Page 31: Tugas Analisis Novel

Novel Populer atau Bebas

Judul Novel : Seventeen (17 th)

Pengarang : Agung Bawantara

Penerbit : Gagasmedia

Tahun terbit : 2005

Sinopsis :

Dua geng di SMU Garuda yaitu The Caredox Girls yang mengaku sebagai

kelompok cewek mandiri yang beranggotakan Merpati, Rindang, Cintya

dan Harva dan Geng Cokol alias Cewek Kolot yang beranggotakan Rio,

Didom, Cacu dan Omet. Ke dua kelompok itu selalu saling menjahili,

31

Page 32: Tugas Analisis Novel

hampir dua tahun mereka berseteru, tidak ada yang mau mengalah. Pada

akhirnya timbulah keinginan dari Rio untuk mendamaikan kedua kelompok

ini. Akan tetapi niat Rio mengurungkan niatnya, dia mengambil

kesempatan saat bertandang ke rumah Merpati untuk menyatakan

perasaan hatinya. Akhirnya niat ingin mendamaikan berubah menjadi

pertemuan yang menggabungkan dua orang komandan kelompok yang

sedang berseteru.

Diceritakan seorang gadis bernama Susan berasal dari keluarga miskin.

Ayahnya seorang pemabuk dan sering main judi. Ketika kehabisan uang, ia

memanfaatkan kegadisan Susan anaknya untuk diperjual belikan kepada

lelaki jahanam yang mempunyai uang banyak untuk membayarnya. Oleh

karena itu Susan dipaksa oleh ayahnya untuk melayani setiap lelaki

hidung belang yang menginginkan kepuasan. Sampai pada akhirnya Susan

hamil dan berita tersebut diketahui oleh pihak sekolah. Berat menerima

kenyataan, Susan berniat mengakhiri hidupnya. Namun Merpati berhasil

mencegahnya. Ia menghibur Susan untuk tetap terus berjuang menjalani

kehidupan. Selama 9 bulan Susan bersembunyi sampi pada akhirnya bayi

nya pun lahir. Beruntung Susan karena masih ada seorang Lelaki yang

mencintainya dengan tulus, mau menerima Susan apa adanya. Lelaki itu

bernama Dika. Akhirnya Susan dan Dika pun menikah di usia 17 tahun.

Unsur Intrinsik Novel

Tema :

cinta dan kehidupan seorang gadis bernasib malang.

Tokoh & watak :

Merpati : jahil, tengil, usil, slebor, cuek, perhatian.

Rindang : lucu, keras.

Cintya : setia kawan, suka jahil.

Harva : penakut, cuek, lemot.

32

Page 33: Tugas Analisis Novel

Rio : cool, calm and percaya diri, konyol.

Omet : penakut, polos.

Didom : penakut, humoris, jahil.

Cacu : jeli, meledek, penakut.

Susan : misterius.

Dika : tulus.

Didi Rabbani : kutu buku, culun.

Gaga : setia kawan.

Pak Maman : perhatian dan bijaksana.

Papa+Mama Merpati : baik, perhatian dan bijaksana.

Kak Yuda : humoris, perhatian.

Mbok Misem : rajin.

Papa Rindang : humoris.

Mama Rindang : sensitive, perhatian.

Ayah Susan : kejam, keras.

Ibu Susan : penyayang.

Ari : baik,perhatian, setia kawan.

Tante Wina : baik, jujur.

Alur :

maju-mundur, maju.

Setting :

Rumah Merpati, SMU garuda (kelas, di kantin, BP), rumah Susan, Rumah

Rindang, studio band, SMU Pancasila, di jalan, Food Court.

Sudut Pandang :

Dalam novel ini, pengarang bertindak sebagai orang ketiga yaitu

menceritakan kehidupan tokoh-tokoh pada novel

33

Page 34: Tugas Analisis Novel

Gaya Bahasa :

Dalam novel ini menggunakan bahasa yang sangat santai, bahasa yang

sehari-hari kita gunakan yaitu bahasa jaman sekarang.

Amanat :

rasa cinta dan ketulusan hati mampu mengatasi segala kesulitan bahkan

kematian sekalipun.

Unsur Ekstrinsik Novel

Unsur Sosial :

Diceritakan seorang gadis bernama Susan berasal dari keluarga miskin,

dalam hal ini diterangkan secara jelas tentang status sosial Susan dan

berbagai permasalahan yang menyangkut beberapa orang.

Unsur Agama :

Tidak dijelaskan yang menyangkut unsur agama dalam novel ini.

Nilai Budaya :

34

Page 35: Tugas Analisis Novel

Akhirnya Susan dan Dika pun menikah di usia 17 tahun, mereka

bertabrakan dengan budaya yang ada yaitu menikah di usia muda.

Nilai Sejarah :

Tidak dijelaskan yang menyangkut nilai sejarah dalam novel ini.

35

Page 36: Tugas Analisis Novel

Novel Terjemahan

Judul Novel : Menyemai Cinta di Negeri Sakura

Pengarang : Lizsa Anggraeny - Seriyawati

Penerbit : PT. Niaga Swadaya

Tahun

terbit :

2008

Sinopsis :

36

Page 37: Tugas Analisis Novel

Cerita menggambarkan tentang kehidupan Mrs A atau Ummu S, hidup di

negeri Sakura dengan keislamannya. Menikah dengan pria pilihannya

dengan harapan hidup berkecukupan dan bahagia. Namun, ternyata

kebahagiaan itu hanya semu. Istri identik dengan pembantu bagi suami.

Perlakuan kasar secara fisik/ melalui ucapan yang melukai hati. Sering

terlontar dari laki-laki yang menjadi Qawwam baginya. Perintah-perintah

otoriter yang mutlak tak dapat dilanggar. Lemahnya iman dan tak kuatnya

dasar pijakan Ruhiyah, menyebabkan dia terombang ambing dalam

kehidupan.

Ia seorang ibu rumah tangga, yang dianggap remeh ternyata tak

sesederhana yang dibayangkan. Melewati tahun pernikahan ke-8 sudah

tak terhitung berapa banyak pertanyaaan sejenis tapi Ummu S belum bisa

menjawab.

Masalah klasik ketidakcocokan antara mertua dan menantu sering terjadi

setelah pernikahan. Yang awalnya begitu baik hati dan dirasa lebih

perhatian daripada ibu kandungnya sendiri.

Seiring berjalannya waktu. Suatu hari ketika memandang cermin. Ummu S

merasa banyak kekurangan dalam tubuhnya. Hidung yang tidak mancung

*(pesek = Bahasa Jawa), bulu mata yang tidak lentik, serta berbagai titik

minus lainnya yang menimbulkan kekecewaan dalam diri, menimbulkan

organ-organ yang tak menghargai kondisi apa adanya. Hingga ketika

mencuci piring, tanpa disadari ibu jari tangan kirinya terluka oleh pecahan

gelas yang ditumpuk bersama dengan piring kotor. Sehingga dia harus

dirawat ke UGD. Ternyata menurut ahli syaraf, otot ibu jari tangan kirinya

ada yang putus. Maka dari itu telapak tangan kirinya harus di gips selama

3 pekan. Dan perlu waktu kira-kira 3 bulan untuk mengembalikan fungsi

otot. Ini semua terjadi akibat dirinya yang tidak mensyukuri anugerah

yang ada.

37

Page 38: Tugas Analisis Novel

Sekian lama Ummu S memakai jilbab membuat suaminya risih dan

menyuruh untuk melepas jilbab. Ummu S hanya diam dan dengan ragu dia

menuruti perintah suami. Semakin lama akhirnya dia gerah dengan

perbuatan buka tutup jilbab. Merasakan dikejar oleh dosa, merasa

mempermainkan Allah. Karena takut akan laknat Allah maka ia pun

menentang perintah suaminya dan kembali berjilbab sepenuhnya. Tiap

malam memanjatkan dan memohon kekuatan dan kesabaran dan

petunjuk-Nya.

Meskipun hidup jauh dari suasana keislaman, seperti tidak terdengarnya

suara adzan dari masjid-masjid, mushola ataupun langgar, ceramah-

ceramah keagamaan di TV atau majelis taklim, tetapi mereka yang

minoritas senantiasa berusaha saling menjaga keimanan dan membuat

beragam kegiatan. Bahkan di negeri orang inilah rasa persaudaraan

sesama perantauan terasa mudah terjalin dan terikat kuat.

Setelah tinggal di Jepang, tidak sedikit yang makin meningkat

keimanannya dan memakai jilbab. Bahkan bisa mengajak teman-

temannya sesama orang Indonesia memakai jilbab dan juga membuat

orang Jepang menjadi tertarik dengan agama islam.

Di Nagoya, kota tempat tinggal Ummu S ada kegiatan pengajian keluarga

yang dilaksanakan tiap hari ahad pekan kedua. Acara itu diadakan

dirumah salah satu

keluarga secara bergantian tiap bulannya. Lalu tiap hari Ahad di akhir

bulan ada pengajian umum yang sebelumnya dimulai dengan acara

mengaji untuk anak-anak.

Selain itu, untuk menambah jam belajar dan bermain bersama anak-anak,

ada pula kegiatan mengaji tiap hari Sabtu di Masjid Nagoya. Juga ada

kegiatan mengkaji Al- Qur’an bagi ibu-ibu. Kelompok mengaji Al- Qur’an

38

Page 39: Tugas Analisis Novel

ada beberapa kelompok berdasarkan wilayah tempat tinggal karena

tempat tinggal mereka tersebar.

Untuk mereka para muslimah ada milis Fahima sebagai wadah forum

silaturahmi muslimah di Jepang yang mencakup sampai ke negara-negara

lain. Ada muslimah dari Perancis, Singapura, Qatar, Amerika dan lain-lain.

Meskipun hidup diluar negeri yang fasilitas keagamaannya masih kurang

daripada di Indonesia, bukan berarti kehausan mereka akan belajar dan

menambah pengetahuan tentang agama Islam tidak tersalurkan. Justru

dengan adanya fasilitas teknologi canggih, komunikasi antara mereka bisa

berjalan lancar. Ditambah dengan tersedianya transportasi yang beraneka

ragam dan tepat waktu, membuat mereka mudah untuk melangkah kaki

menuju majelis ilmu. Dan yang lebih penting lagi, bukan berarti mereka

akan dengan mudah berganti agama.

Unsur Intrinsik Novel

Tema :

keteguhan hati dan pendirian agama dalam negeri perantauan.

Tokoh & Watak :

Joy : seorang suami yang otoriter, namun penyayang,

individualis, tegar dan tabah.

Kiki : Tegas

Yosh : Bijaksana

Chi-chi : Lembut

Mertua Ummu S : Sabar, jujur

Shota : keras

Takahashi : sabar

39

Page 40: Tugas Analisis Novel

Ummu S : Baik, sabar, tabah, rajin sembahyang dan penolong.

Alur :

tehnik pengaluran yang digunakan pengarang adalah tehnik sorot balik/

Flash back yaitu urutan tahapan dibalik seperti regresif.

Latar :

tempat, : antara lain di sebuah supermarket di Jepang, Nagoya,

Stasiun Tokyo dan lain- lainnya.

waktu : pada tahun 2000-an.

Suasana : kehidupan yang dialami masyarakat Nagoya adalah karier,

kesibukan yang dilakukan semata hanyalah kepentingan karier

namun masih bersosialisasi dengan masyarakat meskipun ada

yang bersifat individualis.

Sudut Pandang :

pengarang sebagai orang pertama dengan kataaku atau –ku untuk tokoh

utama.

Gaya bahasa :

dalam novel banyak menggunakan kata-kata tidak baku misal : Nggak…,

Ah…, Agak…,…aja, dan lain sebagainya. Majas yang digunakan yaitu

personifikasi.

Amanat :

40

Page 41: Tugas Analisis Novel

hendaknya seseorang bersabar dalam menghadapi cobaan hidup, tetap

mempertahankan islam diri di Negara lain, serta mampu mengajak

masyarakat untuk ikut serta menjadi muslimin dan muslimah yang baik.

Unsur Ekstrinsik Novel

Unsur Sosial :

Keadaan seseorang sebagai individu tidak terlalu penting. Tetapi individu

ini secara bersama membantu masyarakat yang selaras akan menjamin

kehidupan yang lebih baik bagi masing-masing individu. Manusia tidak

bisa lepas hidup sendiri terpisah dari yang lainnya. Lebih-lebih bila

seseorang belum mampu menyelesaikan kebutuhan jasmaninya sendiri

walaupun itu yang paling sederhana, seperti seorang anak kecil yang

belum mampu mengerjakan sendiri

untuk mencukupi kebutuhannya seperti misalnya mandi, makan,

berpakaian, dan sebagainya tanpa bantuan orang lain baik itu ayah, ibu

maupun kakaknya.

Dalam novel ini banyak terlihat interaksi sosial yang terjadi. Antara lain :

suasana kebersamaan, saling membantu, menghargai, menghormati dan

menyayangi satu sama lain dalam mengerjakan sesuatu akan

menghasilkan hal positif. Hal inilah yang dinamakan nilai kerukunan atau

nilai sosial.

Manusia perlu dihargai, dihormati dan diperlakukan secara layak. Sudah

sepantasnya kita menghargai jerih payah dan keinginannya untuk

membantu tugas rumah tangga meski tanpa adanya limitasi pekerjaan.

41

Page 42: Tugas Analisis Novel

Unsur Agama :

Nilai religius dalam novel “Menyemai Cinta di Negeri Sakura” antara lain :

Salah satu keindahan itu adalah saya semakin menghargai gaungan gema

adzan. Ketika masih berada ditanah air, dimana suara adzan sangat

mudah di dengar.

Di bulan Ramadhan amalan sunnah dihitung sebagai amalan fardlu diberi

ganjaran 700X lipat. Puasa fisabilillah akan dijauhkan wajahnya dari api

neraka sejauh 70 tahun. Puasa Ramadhan akan memberi syafaat di yaumil

akhir.

Terbukanya pintu surga Al-Rayyan bagi orang-orang yang berpuasa. Juga

menghapus dosa-dosa yang lalu.

Kegiatan para tokoh memberi nilai religius dapat terlihat dalam kutipan

berikut:

…..Allah membimbingnya untuk datang ke sebuah pengajian keliling di

daerahnya….

Di Nagoya kota tempat tinggal saya ada kegiatan pengajian keluarga yang

dilaksanakan tiap hari ahad pekan kedua. Acara itu diadakan dirumah

salah satu keluarga secara bergantian tiap bulannya.

Nilai Budaya :

Dalam kutipan novel ini sperti,“Saya mendengar itu hanya bisa ikut

tersenyum geli. Tapi tidak demikian dengan ibu dari sang anak tersebut.

42

Page 43: Tugas Analisis Novel

Mimik sang ibu terlihat kaget. Ia langsung mendekati saya dan berkata,”

Maaf…maafkan anak saya…maaf ,”ujar sang ibu.

Bagi setiap orang yang melakukan suatu kesalahan hendaknya segera

mengucap maaf, itu adalah cara berperilaku yang baik. Terdapat kata

membungkukkan badan, bagi orang Indonesia terutama Jawa itu

menunjukkan sikap yang sopan dan menghormati orang lain.

Nilai Sejarah :

adanya masjid tua tergambar dalam cerita novel meski hanya sedikit,

bangunan-bangunan jaman dahulu yang terdapat di Negara jepang dan

lain sebagainya.

43