trench & test pit

17
Trench & Test Pit By : ANDI MERCURY Sumber paper : Oleh: Wahyu Haryadi dan Tommy Rostio H GEOLOGI DAN TIPE MINERALISASI ENDAPAN EMAS-PERAK EPITHERMAL PADA DAERAH PINUSAN, KECAMATAN BENDUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK PROPINSI JAWA TIMUR

Upload: firstyan-wahyu-aqpisco

Post on 22-Dec-2015

42 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tes pit

TRANSCRIPT

Page 1: Trench & Test Pit

Trench & Test Pit

By : ANDI MERCURY

Sumber paper : Oleh: Wahyu Haryadi dan Tommy Rostio H

GEOLOGI DAN TIPE MINERALISASI ENDAPAN EMAS-PERAK EPITHERMAL PADA DAERAH

PINUSAN, KECAMATAN BENDUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK

PROPINSI JAWA TIMUR

Page 2: Trench & Test Pit

Metode Trenching Float Eksplorasi Langsung Permukaan

Sketsa proses terbentuknya float

Sketsa konseptual pengerjaan metode tracing float dan tracing with panning

Page 3: Trench & Test Pit

Parit Uji (Trench)

Informasi yg di dapat dari trench adalah kedudukan (strike & dip), untuk pendeskripsian, sampling, ketebalan lapisan endapan, kondisi lapisan, dan lain sebagainya.

Biasanya parit uji ini dibuat tidak terlalu dalam hanya mencapai kurang lebih 2 – 2,5 m, dengan panjang atau lebar disesuaikan dengan lebar singkapan

Lapisan tanah tidak terlalu tebal parit uji pada kondisi lereng yang

miring, maka parit uji disarankan pada daerah yang elevasinya paling rendah

Page 4: Trench & Test Pit

Sumur Uji (Test Pit)

Penggalian secara vertikal dengan kedalaman 3 m bahkan bisa sampai 20 m,

Untuk mendapatkan data yang mewakili, maka sumur uji dibuat sepanjang strike endapan yang akan diselidiki, dengan jarak yang teratur antara 100 – 500 m antar sumur uji.

Pada endapan pelapukan (lateritik atau residual), pembuatan sumur uji ditujukan untuk mendapatkan batas-batas zona lapisan (zona tanah, zona residual, zona lateritik), ketebalan masing-masing zona, variasi vertikal masing-masing zona, serta pada deretan sumur uji dapat dilakukan pemodelan bentuk endapan.

Pada endapan lateritik atau residual, kedalaman sumur uji dapat mencapai 30 m atau sampai menembus batuan

Pada endapan berlapis, pembuatan sumur uji ditujukan untuk mendapatkan kemenerusan lapisan dalam arah kemiringan, variasi litologi atap dan lantai, ketebalan lapisan, dan karakteristik variasi endapan secara vertikal, serta dapat digunakan sebagai lokasi sampling. Biasanya dibuat sampai menembus keseluruhan lapisan endapan misalnya batubara dan mineralisasi berupa urat (vein).

Page 5: Trench & Test Pit

Sumur Uji (Test Pit)

Pembuatan sumur uji dengan alat mekanis excavator

Page 6: Trench & Test Pit

Metode Pengambilan Conto-Manual-Mekanis

Channel SamplingAdalah suatu metode konvensional dalam pengambilan conto dengan pembuatan alur yang dilakukan pada sumur uji, drift, cross cut, rise dan shaft. Alur tersebut dibuat secara teratur dan seragam (lebar 3-10 cm kedalaman 3-5 cm) secara horizontal, vertikal atau tegak lurus kemiringan lapisan

Page 7: Trench & Test Pit

Sketsa pembuatan channel sampling pada urat

Sketsa pembuatan channel sampling pada endapan yang berlapis

Page 8: Trench & Test Pit

Gambar a) Sumur uji dibuat menembus ore body yang mempunyai posisi yang horisontal.

Gambar b) Posisi channel yang vertikal pada dinding sumur uji.

Channel dibagi oleh karena keadaan mineralisasi yang berbeda-beda antara A, B, C.

Chanal Sampling dalam sumur uji dan pada Drift

Page 9: Trench & Test Pit

a) pola yang dipakai - bujur sangkar b) pola yang dipakai – rhomboid

Chip SamplingAdalah proses pengambilan conto pada batuan yang tersingkap, chip biasanya digunakan untuk penyelidikan dengan pola yang teratur dalam kemajuan penambangan

Page 10: Trench & Test Pit

Broken Ore SamplingAdalah pengambilan conto pada sekumpulan batuan yang telah dipisahkan dari batuan induknya baik secara manual maupun mekanis, dimana broken ore yang didapatkan adalah kadar produksi suatu kegiatan di stope.

Grab SamplingMetoda ini dapat digunakan pada suatu stope sesudah peledakan dilakukan atau pada suatu mine car dalam transportasi bijih. Pekerjaan ini lebih cepat dibandingkan dengan chip sampling. Sample diambil secara random. Cara ini pun tidak memberikan gambaran yang teliti yang dapat mewakili endapan bijih yang ada.

Page 11: Trench & Test Pit

Bulk SamplingMerupakan pengambilan conto dari contoh yang sudah ada. Conto yang di ambil ini tetap mewakili conto sebelumnya.

Core Sampling dan Cuttingsangat penting dlm penyediaan conto untuk evaluasi dan kelengkapan data utk memperluas cadangan bijih pada operasi tambang. Cutting dari lubang bor sering diambil juga contonya untuk mengontrol kadar dan perencanaan tambang secara detail. Pemboran inti (Core drill), metode yang digunakan, Rotary drill, percussion Dril dan Rotasi-Percussion Drill.

Page 12: Trench & Test Pit

Metode Penelitian

Metode Kualitatif. Jenis dan pemrosesan data yang

dihimpun dari lapangan atau daerah penelitian secara

regional maupun detail dari daerah telitian, yaitu:

(a) Pemetaan geologi permukaan yang akan diproses

menjadi peta geologi, peta lintasan, profil, peta

sebaran trenching dan peta alterasi, dan

(b) Sampling, digunakan untuk menganalisis batuan

yang meliputi, analisis petrografi, mineragrafi, AAS

dan inklusi fluida.

Metode yang digunakan adalah channel sampling,

yaitu sampel diambil dengan cara membuat alur pada

parit, test-pit.

Page 13: Trench & Test Pit

Metode sampling di daerah penelitian

Metode Channel sampling, yang dilakukan dengan menelusuri arah urat/vein dan membuat bukaan parit dan sumur uji hingga urat mineralisasi tersingkap di permukaan. Data-data pengukuran hasil pembuatan parit dan sumur uji yang dilakukan pada LP 24, LP 29, Lp 69, dan LP 70, yaitu sebagaimana tertera pada Tabel berikut.

Page 14: Trench & Test Pit

Data-DataPengukuran

LP Panjang (m)

Kedalaman (m)

Hasil Pengukuran KeteranganKetebalan urat mineral

isasi

Kedudukan urat

24 29 0,5 3N 2180E / 800  

Disertai dengan pengambilan sampel batuan untuk analisa petrografi dan mineragrafi

29 21 0,5    Tidak ditemukan adanya urat mineralisasi

69 30 0,4 2,4N 1890E / 760

 

Disertai denhan pengambilan sampel batuan untuk analisa petrografi dan minegrafi

70 13 0,3  N 1840E / 780

Tidak dilakukan pengambilan sampel batuan karena sudah mengalami pelapukan

Sumber : Wahyu Haryadi dan Tommy Rostio H

Pengamatan secara megaskopis dan hasil analisa minegrafi sayatan poles contoh TM-4, TM 8, TM 18, TM 20, TM 26, TM 32. Maka mineral bijih yang berkembang pada daerah Pinusan adalah kalkopirit (CuFeS2), pyrit (FeS2), magnetit (Fe2O4) , hematit (Fe2O3), perak (Ag), emas (Au).

Page 15: Trench & Test Pit

Analisis Data

A. Analisis Data AAS (Atomic Absorption spectrophotometry) dan Inklusi Fluida 1. Kadar Endapan Emas-Perak daerah Pinusan Kandungan emas dan perak yang ada pada daerah telitian dapat diketahui dari hasil analisis AAS (Atomic Absorption spectrophotometry). Pada zona kuarsa-vuggy endapan emas hadir dengan kadar berkisar 0,16 – 0,72 ppm dan kadar endapan peraknya bervariatif dengan kadar tertinggi 8 ppm. Sedang pada zona urat Brecciated endapan emas hadir dengan kadar berkisar 0,08 – 0,16 dan kadar perak tertinggi 2 ppm.

2. Analisis inklusi Fluida Berdasarkan Stratigrafi Pegunungan Selatan Jawa Timur yang disusun oleh Hanang Samodra, dkk (1992) diperkirakan ketebalan ”overburden” sebelum proses mineralisasi adalah sekitar 1050 m, sehingga dengan perhitungan didapatkan angka tekanan (pressure) sekitar 278 bars (27,8 Mpa). Adanya perkiraan erosi yang mengenai beberapa satuan batuan pada saat mineralisasi terbentuk, maka untuk koreksi Th menggunakan tekanan overburden dibawahnya yaitu berkisar 25 Mpa. Dari data Th yang ada didapatkan mean Th yaitu 239,63oC, kemudian diplotkan dalam diagram Potter, 1977 dalam Shepherd et.al, 1985 (gambar 9), sehingga diperoleh angka koreksi temperatur sebesar 19oC.

Page 16: Trench & Test Pit

Hubungan Tipe alterasi dengan kandungan emas-perak daerah pinusan

Urat 1

Kandungan

sampel

Zona Ubahan

Zona Urat Analisa AAS (ppm)

Au Ag

MGU 222

Propilitik 

-< 0,05

 < 1

 

MGU 232

Argilik 

-< 0,05

 < 1

 

MGU 235

Propilitik 

-< 0,05

 < 1

 

MGU 237

Argilik  - < 0,05

< 1 

MGU 174

 

Filik 

Brecciated 0,08

< 1 

MGU 172

 

Filik 

Kuarsa-vuggy 0,16 2

MGU 171

 

Filik 

Kuarsa-vuggy 0,30 3

MGU 175

 

Filik 

Kuarsa-vuggy 0,70 7

MGU 173

 

Filik 

Kuarsa-vuggy 0,72 8

Urat 2

Kandungan sampel

Zona Ubahan

Zona Urat

Analisa AAS (ppm)

Au Ag

MGU 156

 

Propilitik 

-< 0,05

 < 1

 

MGU 158

 

Argilik 

-< 0,05

 < 1

 

MGU 162

 

Propilitik 

-< 0,05

 < 1

 

MGU 152

 Filik

Brecciated

0,101 

MGU 153

 

Filik 

Brecciated 0,12

MGU 151

 

Filik 

Brecciated 0,16 2

Page 17: Trench & Test Pit

TERIMA KASIH