terjamahan jurnal rsgs

Upload: hafiz-nophafiz

Post on 10-Jan-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Terjemahan Jurnal GS

TRANSCRIPT

Akupunktur Pada Migrain Berulang: Suatu Studi Acak,Pasien / Penilai Tersamar, Terkontrol dengan Tindak Lanjut Selama Satu Tahun

YanyiWang,1 Charlie Changli Xue,1 Robert Helme,2 Cliff Da Costa,3 and Zhen Zheng1

1TCM Research Program, Health Innovations Research Institute (HIRi), School of Health Sciences, RMIT University, Bundoora, VIC 3083, Australia2Department of Medicine, Royal Melbourne Hospital, Parkville, VIC 3052, Australia3School of Mathematical and Geospatial Science, RMIT University, Bundoora, VIC 3083, AustraliaReceived 17 December 2014; Accepted 23 March 2015

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efikasi dan keamanan akupunktur manual sebagai profilaksis pada migrain yang sering. Metode: Lima puluh penderita migren sering dialokasikan secara acak untuk mendapat terapi akupunktur selama 16 sesi baik yang nyata (RA = 26) atau sham akupunktur (SA = 24) selama 20 minggu. Hasil utama yang diukur adalah jumlah hari mengalami migrain selama empat minggu, durasi, dan intensitas migrain dan jumlah responden dengan pengurangan lebih dari 50% dari jumlah hari mengalami migrain. Hasil sekunder yang diukur adalah penggunaan obat-obatan, kualitas migrain, kualitas hidup, dan ambang batas nyeri tekanan. Hasil : Kedua kelompok sebanding pada awal penelitian. Pada akhir terapi, bila dibandingkan dengan kelompok SA, kelompok RA dilaporkan jumlah hari mengalami migraine berkurang secara signifikan (RA: 5.2 5.0; SA: 10.1 7.1; P = 0,008), pada migrain yang tidak parah (RA: 2.18 1.05; SA: 2.93 0.61; P = 0,004), responden lebih (RA: 19 vs SA: 7), dan peningkatan ambang nyeri tekanan. Tidak ada perbedaan kelompok ditemukan. Perbedaan kelompok dipertahankan hingga follow up tiga bulan terakhir , tetapi tidak pada follow up satu tahun. Tidak ada efek samping yang parah dilaporkan. Metode penyamaran berhasil. Diskusi: akupunktur manual adalah pengobatan yang efektif dan aman untuk bantuan jangka pendek pada migrain yang sering pada orang dewasa. Disarankan percobaan yang lebih besar.

1. Pendahuluan Migrain, sakit kepala primer yang sangat lazim, sekitar 11% - 16% dari populasi [1-3]. Ini adalah kepenyakit ke-19 yang paling umum yang menyebabkan kecacatan [4]. Prevalen puncaknya terjadi pada mereka yang berusia antara 25 dan 55 tahun [5] dan karena itu mempengaruhi persentase yang tinggi pada orang dewasa di fase produktif mereka hidup. Lebih dari 90% dari penderita migren melaporkan beberapa tingkat fungsional terganggu [5]. Di Amerika Serikat, migren menghabiskan lebih dari tiga juta hari di tempat tidur setiap bulan karena sakit [6]. Orang dengan serangan migren sering melaporkan mereka tidak mungkin untuk kembali ke tingkat normal fungsi biologis [7]. Sampai saat ini, tidak ada "obat" untuk migrain. Meskipun dengan farmakoterapi memberikan keringanan, tetapi mereka terkait dengan efek samping (AE) seperti tekanan darah rendah, mual, depresi, mengantuk, dan kerusakan ginjal. Untuk alasan ini, 50% dari penderita migren kronis dan 27% dari migren episodik lebih menyukai nonfarmakoterapi dan menggunakan terapi komplementer untuk migrain [8] termasuk akupunktur [9]. Sebuah pedoman baru-baru ini dikembangkan oleh National Institute for Health and Clinical Excellence dari Inggris merekomendasikan terapi akupunktur hingga 10 sesi selama 5-8 minggu untuk pengobatan profilaksis migren jika kedua obat topiramate dan propranolol tidak cocok atau tidak efektif [10]. Sampai saat ini, uji klinis telah menunjukkan bahwa akupunktur adalah pengobatan alternatif yang efektif untuk nyeri kepala tipe tegang [11] dan sakit kepala kronis [12]. Namun peran akupunktur untuk mengelola migrain, masih belum jelas. Ada sejumlah isu metodologis terkait dengan uji coba akupuntur pada migraine, seperti ukuran sampel kecil ukuran, pemilihan yang tidak tepat pada instrumen untuk mengukur hasil atau ketidakpatuhan terhadap The International Headache Society Classification dari nyeri kepala migren untuk pemilihan subjek. Selanjutnya, tinjauan sistematis [13] menemukan bahwa mayoritas percobaan tidak menyusun protokol akupunktur yang mencerminkan praktek akupunktur. Selain itu, sering migrain dengan lebih dari 5 hari serangan per bulan belum diteliti secara khusus. Kebanyakan penelitian mengukur efek jangka panjang akupunktur dalam 2-6 bulan setelah akhir pengobatan. Efek pada satu tahun setelah uji coba akupuntur tidak diketahui. Sementara itu, ambang nyeri tekanan (PPT), yang mencerminkan sensitivitas individu terhadap nyeri, dan hubungan antara migrain dan PPTs belum sepenuhnya dipahami [14, 15], meskipun PPTs rendah telah diamati pada penderita nyeri kepala tipe tegang [16, 17]. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efek jangka pendek dan panjang serta keamanan akupunktur, dibandingkan dengan akupunktur sham pada penderita migren yang mengalami nyeri kepala lebih dari 5 hari per bulan.

2. Metode2.1. PesertaSemua peserta merupakan relawan yang menderita migrain dan direkrut dari daerah Melbourne menggunakan serangkaian media rilis dan iklan. Mereka yang memenuhi kriteria inklusi migrain berdasarkan The International Headache Society (IHS) [4], berusia antara 18 dan 80 tahun, mengalami migrain paling sedikit 12 bulan, dan minimal lima hari migrain dalam empat minggu. Pasien dieksklusi jika mereka sedang hamil atau memiliki keganasan; jika mereka memiliki pengalaman pengobatan akupunktur pada wajah, tangan, kaki, atau bagian depan tubuh dalam enam bulan sebelumnya; jika mereka memiliki riwayat cedera kepala atau whiplash; jika mereka memiliki aritmia berat atau gagal jantung, tumor otak, atau epilepsi; jika mereka memiliki hemofilia; jika mereka telah berpartisipasi dalam penelitian klinis lain dalam enam bulan terakhir; jika mereka memiliki nyeri kepala tipe tegang lebih dari enam hari dalam 1 bulan; jika mereka tidak dapat membedakan antara serangan migrain dan nyeri kepala tipe tegang, atau jika mereka tidak memahami bahasa Inggris.2.2 RandomisasiSetelah empat minggu awal, peserta yang memenuhi syarat secara acak dialokasikan untuk kelompok akupunktur (RA) atau akupunktur sham (SA). Digunakan blok pengacakan, delapan peserta di setiap blok, dengan rasio 1: 1. Seorang peneliti independen menyiapkan komputer yang menghasilkan urutan angka acak dan pengacakan diproses. Amplop buram yang disegel disimpan dalam lemari terkunci, dan setiap blok amplop (hingga delapan) dibagikan pada peserta yang memenuhi syarat yang untuk berikutnya memilih sebuah amplop dari blok tersebut. Peserta diinformasikan bahwa ini merupakan uji penelitian secara acak yang membandingkan efek nyata akupunktur dengan pengobatan sham tanpa mengetahui blok atau ukuran blok. Mereka juga menginformasikan bahwa pengobatan sham menghasilkan efek minimal selain dengan efek plasebo. Hanya ahli akupunktur yang menyadari alokasi pengobatan. Selanjutnya, asisten independen yang bertugas memasukkan data atau penilaian yang disamarkan untuk alokasi pengobatan. Selama periode pengobatan, setiap diskusi yang berhubungan dengan pengobatan antara peserta dan akupunkturis dibatasi seminimal mungkin dengan tujuan agar prosedur penyamaran berjalan lancer. Setelah minggu pertama pengobatan, kredibilitas prosedur akupunktur dinilai dengan kuesioner.

2.3. Intervensi Selama 20 minggu periode pengobatan, total 16 sesi pengobatan diberikan pada peserta. Hal ini terjadi dua kali per minggu selama empat minggu (delapan sesi) diikuti dengan sekali per minggu selama empat minggu (empat sesi), kemudian dua minggu sekali selama empat minggu (dua sesi), kemudian sekali per bulan selama dua bulan (dua sesi). Lokasi titik akupunktur diadopsi dalam penelitian ini berdasarkan Standar Nomenklatur Akupunktur yang diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia [18]. Ahli akupunktur yang sama, yang telah menyelesaikan gelar sarjana akupunktur dalam lima tahun, memiliki lebih dari tiga tahun pengalaman klinis, dan telah teregister pada The Chinese Medicine Registration Board of Victoria, Australia, dilakukan pada semua RA dan SA secara konsisten selama penelitian. Selain penggunaan obat-obatan untuk meringankan, tidak ada intervensi lainnya diizinkan selama masa percobaan. Sebuah protokol pengobatan akupunktur semistandardised digunakan untuk kedua kelompok. Protokol ini terdiri dari titik akupunktur wajib yang digunakan untuk semua peserta dan titik akupunktur tambahan yang dipilih berdasarkan pada diagnosis individu sindrom pengobatan Cina pada migrain (Tabel 1). Pemilihan titik akupunktur tambahan fleksibel berdasarkan batas jumlah jarum yang digunakan, yang merupakan 9-12 total jarum untuk setiap sesi pengobatan. Jarum yang digunakan pada kedua kelompok adalah dengan diameter 0.25mm dan panjang 30mm atau 40mm (Hwato, Suzhou Medical Instrument Factory, China) sesuai dengan lokasi titik akupunktur. Untuk RA, jarum yang dimasukkan melintang, miring, atau tegak lurus dengan kedalaman 10-30mm tergantung pada lokasi spesifik titik akupunktur. Sensasi De Qi diinduksi. Jarum dibiarkan selama 25 menit, dengan diberikan stimulasi setiap 10 menit. Untuk SA, digunakan kombinasi insersi dan non insersi (table 2).2.4. Hasil Pengukuran Jenis hasil pengukuran dan ketika diukur tercantum pada Tabel 3. Hasil pengukuran primer berupa frekuensi, durasi dan intensitas migrain. Intensitas migrain diukur menggunakan Skala Visual Analog (VAS) 0-10 dan Enam-Point Skala Likert. Semua di atas didokumentasikan oleh peserta dalam catatan harian sakit kepala sepanjang periode awal, pengobatan, dan periode tindak lanjut. Ukuran hasil primer lain adalah persentase pasien dengan pengurangan 50% dalam jumlah hari dengan serangan migrain pada akhir pengobatan. Yang termasuk hasil pengukuran sekunder adalah penggunaan obat yang meringankan migraine, tingkat keparahan dan kualitas migraine (19) dan kualitas hidup (20). Selain itu, PPTs yang diukur dalam urutan standar di 11 lokasi dengan kekuatan 1 kg / cm2 [21], sebelum pengobatan pertama akupunktur atau akupunktur sham dan setelah pengobatan penelitian terakhir (Tabel 4). Di setiap sesi, PPT setiap lokasi diukur dua kali dan rata-rata dari dua pengukuran tersebut dipresentasikan sebagai nilai PPT pada lokasi tersebut. PPT diukur oleh seorang penilai yang tidak mengetahui alokasi kelompok dengan menggunakan alat tekanan algometer (Wagner, Electronic Engineering Corporation of India). Alat tersebut memiliki diameter 1 cm dengan ujung karet yang keras, yang melekat pada sebuah pendorong dengan tekanan. Alat dikalibrasi pada kg/cm2.2.5. Analisis StatistikAnalisis Intention to treat (ITT) yang dilakukan untuk semua pengukuran hasil paska pengobatan dan tindak lanjut I. Analisis per protokol (PP) hasil tindakan dilakukan pada data tindak lanjut II. Chi-square atau t-tests digunakan untuk menilai perbandingan dari karakteristik sosiodemografi, jumlah dan persentase AE, dan data dasar sakit kepala antara kedua kelompok. Tindakan berulang General Linear Model (ANOVA) yang digunakan untuk menguji efek jangka pendek dari akupuntur, termasuk efek utama dari kelompok perlakuan dan kelompok dengan waktu interaksi. Pasangan-sampel t-test dan independent-sample t-tes dengan koreksi Bonferroni digunakan untuk analisis post hoc. Efek jangka panjang dianalisis menggunakan paired sample t-tes.Tingkat signifikansi yang digunakan adalah = 0,05. Jika beberapa prosedur perbandingan dilakukan di satu hasil pada titik-titik waktu yang berbeda, tingkat signifikansi disesuaikan dengan membagi 0,05 dengan jumlah perbandingan.Setiap data yang hilang pada catatan harian sakit kepala, MPQ, atau PPT digantikan dengan menggunakan "Missing Value Analysis" fungsi di bawah "Analysis function" dalam Statistical Package for the Social Sciences (SPSS, versi 15.0 for windows) perangkat software. MSQOL data yang hilang ditangani dengan sesuai instruksi manual.2.6. Perhitungan Ukuran Sampel Ukuran sampel dihitung berdasarkan percobaan akupunktur pada migrain [22]. Frekuensi rata-rata (standar deviasi) dari pengobatan sakit kepala dan kelompok daftar yang tunggu 1,5 (1,2) dan 2,3 (1,1). Menggunakan data tersebut, diperkirakan bahwa penelitian ini memerlukan ukuran sampel 33 per kelompok untuk mencapai kekuatan statistik 80%. Dengan menggunakan analisis intention to treat, tidak ada peserta tambahan yang diperlukan untuk mengkompensasi yang keluar dari penelitian. Akibatnya, total peserta 66 yang diperlukan untuk penelitian ini.

Tabel 1 : Pemilihan Titik Akupunktur Pada Kelompok AkupunkturSyndromeTitik akupunktur wajib (unilateral)Titik akupunktur tambahan (bilateral)

Peningkatan hiperaktifitas Yang LiverFengchi (GB20, bilateral)Taiyang (Ex-HN 5)Shui Gu (GB8)Baihui(DU20), Xingjian (LR2), Taichong (LR3), Taixi (KI3), Xuanzhong (GB39) dan Sanyinjiao (SP6)

Defisiensi darah dan QiHegu (LI4) unilateralBaihui (DU20), Shang Xing (DU23), Zusanli (ST36) dan Sanyinjiao (SP6)

Angin lender menghambat meridianTitik pada sisi yang saat ini migraine atau titik pada sisi migraine yang sebelumnyaFenglong (ST40), Zhongwan (CV12) dan Yinglingquan (SP9)

Blood stasisjika serangan migraine saat ini tidak adaSanyinjiao (SP6), Xuehai (SP10) dan Ashi point

Tabel 2 : Metode akupunktur shamTitik lokal sham pada, kepala, wajah dan leherTitik jauh sham pada empat ekstremitas

TeknikNoninvasive, menggunakan batang yang tumpulAkupunktur minimal, kedalaman 2 mm

Titik sham1-2 cm dari akupunktur yang sebenarnya1-2 cm dari titik tambahan individual berdasarkan diferensiasi syndrome

StimulasiBatak hanya diketukkanTanpa manipulasi, tidak de qi

3. HasilGambar 1 mengilustrasikan proses percobaan dan jumlah peserta setiap tahapan. Lima puluh peserta dari 179 didaftarkan dan secara acak dialokasikan ke salah satu kelompok RA ( = 26) atau SA ( = 24) kelompok. Empat puluh delapan peserta menyelesaikan pengobatan selama 20 minggu, dengan satu withdrawing dari masing-masing kelompok perlakuan, karena tidak menyukai sensasi akupunktur (RA kelompok) dan komitmen kerja (kelompok SA). Untuk alasan yang tidak diketahui, peserta dari kelompok SA withdrawing selama periode tindak lanjut 12 minggu. Angka dropout untuk masa pengobatan rendah (4%) untuk setiap kelompok. Rata-rata, peserta dari RA dan SA menerima 15,4 dan 15,6 sesi pengobatan selama 20 minggu. Namun, hanya 25 dari 47 peserta yang bersedia untuk dianalisis selama satu tahun untuk melihat dampak jangka panjang (periode tindak lanjut II). Berdasarkan hasil pemeriksaan dari 50 peserta, gejala umum yang menyertai sakit kepala adalah sensitivitas cahaya (84%), mual (82%), sakit kepala unilateral (80%), sensitivitas suara (66%), berdenyut (64%), penghindaran aktivitas fisik rutin (64%),dan muntah (50%). Fitur demografis dan sakit kepala (Tabel 5) adalah sebanding pada awal dan mewakili karakteristik migrain dalam studi prevalensi [5].

3.1. Efikasi hasil utama Tidak ada perbedaaan data kelompok pada kuesioner nyeri McGill kecuali pada PRI-emotional, dimana lebih baik pada kelompok RA (Tabel 7). Sehubungan dengan penilaian kualitas hidup dengan MSQOL ,ada efek waktu yang signifikan secara statistik pada fungsi membatasi (FR) [ (5, 240) = 8,6,