teori pembangunan
DESCRIPTION
pembangunan ekonomiTRANSCRIPT
A. Aliran Klasik
Muncul pada akhir abad ke 18 dan permulaan abad 19 tepatnya di masa
Revolusi Industri, dimana suasana pada waktu itu merupakan awal bagi
perkembangan ekonomi.Teori – teori pengembangan penganut aliran klasik ini adalah
1. Adam Smith
Terkenal dengan bukunya yang berjudul An Inquary into the Nature and
Cause of the Wealth of Nations yang menyangkut permasalahan pembangunan
ekonomi. Adam Smith menyadari adanya hukum alam dalam permasalahan ekonomi.
Setiap orang sebagai hakim yang paling tahu akan kepentingannya sendiri yang
sebaiknya dibebaskan mengejar kepentingannya itu demi keuntungannya.
Pembagian kerja menjadi titik permulaan dari teori pertumbuhan ekonominya
yang meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Dihubungkan dengan meningkatnya
keterampilan kerja; penghematan waktu dalam memproduksi barang; dan penemuan
mesin yang dapat menghemat tenaga. Sebelum memulai pembagian kerja, Smith
menekankan yang dilakukan terlebih dahulu adalah pemupukan modal. Karena
pemupukan stok barang harus lebih dahulu dilakukan sebelum pembagian kerja,
maka pekerjaan hanya dapat dibagi lebih seimbang, jika stok lebih dahulu diperbesar.
Pemupukan modal (menabung) ini menurut Smith hanya dapat dilakukan oleh kaum
kapitalis dan tuan tanah, sedangkan kelompok pekerja dianggap tidak mampu
menabung. Agen pertumbuhan menurut Smith adalah para petani, produsen dan
pengusaha. Mereka dianggap sebagai agen kemajuan dan pertumbuhan ekonomi.
Penekanannya pada teknologi unggul, pembagian kerja, perluasan pasar dalam proses
pembangunan telah menjadi landasan bagi kebijaksanaan dalam negara terbelakang.
Keritik terhadap Teori Adam Smith
1. Adanya pembagian kelas dalam masyarakat, Teori smith ini didasarkan pada
lingkungan sosial ekonomi yang berlaku di inggris dan di beberapa Negara
eropa.
2. Alasan menabung, golongan yang mempunyai kemampuan untuk
menabungaadalah para pemilik modal dan tanah.
3. Asumsi persaingan sempurnah, asumsi teori ini adalah persaingan sempurna.
Kondisi persaingan sempurnah hanya ada dalam abstraksi dan tidak ada dalam
kenyataan, karena adanya asumsi informasi yang sempurnah tidak adanya
biaya transaksi dari model persaingan sempurnah secara realistis.
4. Pengabaian peranan entrepreneur, kesalahan terbesar smith adalah
mengabaikan peranan entrepreneur dalam pembangunan.padahal sebagai klas
menengah para entrepreneur ini mempunyai peransetara dalam pembangunan.
5. Asumsi stasioner, menurut smith, hasil ahkir dari suatu perekonomian
kapitalis adlah keadaan stasioner. Hal ini berarti bahwa perubahan hanya
akan terjadi di sekitar titik keseimbangan tersebut.
2. David Ricardo
Menurut David, alam masyarakat ekonomi dibagi menjadi tiga golongan
masyarakat yaitu golongan kapitalis, golongan buruh, dan golongan tuan tanah.
Golongan kapitalis ialah golongan yang memimpin produksi dan memegang peranan
yang penting karena mereka yang selalu menginvestasikan pendapatannya dalam
bentuk akumulasi kapital yang mengakibatkan naiknyapendapatan nasional.
Golongan buruh tergantung pada golongan kapitalis dan merupakan golongan yang
terbesar di dalam masyarakat. Sedangakan golongan tuan tanah yaitu mereka hanya
menerima sewa saja dari golongan kapitalis atas areal tanah yang disewakannya.
David Ricardo mengatakan bahwa bila jumlah penduduk bertambah terus dan
akumulasi kapital terus menerus terjadi, maka tanah yang subur menjadi kurang
jumlahnya atau semakin langka adanya
Keritik terhadap teori Ricardo
1. Pengabaian pengaruh teknologi, Ricardo menjelaskan bahwa kemajuan
teknologi di sector industri akan mengakibatkan penurunan jumlah tenaga
kerja, karena industri yang lebih mengandalkan teknologi yang padat modal
atau hemat tenaga kerja.
2. Pengertian yang salah tentang keadaan stasioner, Negara akan mencapai
keadaan stasioner secara otomatis, sangatlah tidak beralasan, karena tidak ada
perekonomian mencapai keadaan strasioner dengan laba meningkat, produksi
meningkat, dan adanya akumulasi modal.
3. Pengabaian faktor-faktor kelembagaan, salah satu kelemahan mendasar dari
teori Ricardo adalah pengabaian fakor-faktor kelembagaan.
4. Teori Ricardo bukan teori pertumbuhan, teori ini bukan lah teori pertumbuhan
tetapi teori distribusi yang menentukan besarnya peranan tenaga kerja, tuan
tanah, dan pemilik modal dalam perekonomian.
5. Pengabaian suku bunga, kelemahan lainnya adalah pengabaian suku bunga
dalam pertumbuhan ekonomi.
3. Thomas Robert Malthus Menurut Malthus pertambahan penduduk tidak cukup untuk berlangsungnya
pembangunan ekonomi, bahkan pertambahan penduduk dianggap sebagai akibat dari
proses pembangunan. Malthus juga beranggapan yang menjadi unsur utama
kesejahteraan jika dikombinasikan pada proporsi yang benar adalah produksi dan
distribusi. Secara ringkas teori Malthus yaitu :
a. rendahnya konsumsi atau kurangnya permintaan efektif yang menimbulkan
persediaan melimpah, merupakan sebab utama keterbelakangan.
b. Untuk pembangunan, Negara harus memaksimalkan produksi di sektor
pertanian dan sektor industri.
c. Pendistribusian kesejahteraan dan tanah secara adil, perluasan perdagangan
secara internal dan eksternal, peningkatan konsumsi tidak produktif dan
peningkatan kerja melalui rencana pekerjaan umum, memerlukan kemajuan
teknologi.
d. Faktor nonekonomi seperti pendidikan , standar moral, administrasi yang baik
dan hukum yang efisien dapat membantu meningkatkan produksi sektor pertanian
dan industry tersebut. Yang nantinya dapat membawa kearah pembangunan
ekonomi.
Kelemahan teori Malthus adalah pandangannya yang negatif terhadap
akumulasi modal dan konsumen yang tidak produktif yang pada akhirnya
memperlambat kemajuan.
B. TEORI KARL MARX ( PERTUMBUHAN DAN KEHANCURAN )
Karl Marx mengemukakan teorinya berdasarkan atas sejarah perkembangan
masyarakat dimana perkembangan itu melalui 5 tahap yaitu :
a. Masyarakat komunal primitive
Masyarakat ini awalnya menggunakan alat kerja yang masih sangat
sederhana, dan alat itupun tidak dimiliki oleh perseorangan namun bersama.
Masyarakat yang mebutuhkan suatu barang, dia akan memproduksinya sendiri untuk
di konsumsi sendiri sehinngga tidak ada surplus produksi karena outputnya di
konsumsi sendiri. Namun dengan akal mereka, mulai ada perbaikan dalam alat-alat
produksi. Perbaikan ini ikut mengubah kondisi sosial masyarakat, dan mulai ada
pembagian kerja sehingga masyarakat tidak lagi memproduksi hanya apa yang
mereka butuhkan, dengan kata lain seseorang memerlukan campur tangan orang lain
untuk memproduksi sesuatu yang dia butuhkan.
b. Masyarakat perbudakan ( slavery )
Masyarakat perbudakan terbentuk karena hubungan antara pemilik Alat- alat
produksi dengan orang-orang yang hanya bekerja pada mereka. Dengan system yang
seperti ini, pemilik alat produksi sangat di untungkan karena mereka hanya member
makan dan penghidupan secukupnya kepada para budak agar tidak mati. Dalam masa
ini, spesialisasi semakin mendalam apalagi dalam hal pertanian, kerajinan tangan dan
lain sebagainya. Dengan murahnya tenaga manusia saat itu, para pemilik alat
produksi tida berminat begitu berminat untuk memperbaiki alat peroduksinya. Para
budakpun mulai sadar akan kedudukannya, sehingga perselisihan antara pemilik alat
produksi dan budak semakin terlihat jelas.
c. Masyarakat feodal
Karena banyak pemberontakan pada masa perbudakan, maka terbentuklah
masyarakat baru yaitu masyarakat feodala yang mana kaum bangsawan memiliki alat
produksi yang paling utama yaitu tanah. Para petani berasala dari kaum budak yang
dibebaskan. Pada awalnya mereka mengerjakan tanah yang dimiliki oleh kaum
feodal, setelah itu mereka mengerjakan tanah mereka sendiri. Dalam fase ini,
terbentuk pula golongan masyarakat yang dibedakan menjadi golongan feodal yang
terdiri dari kaum bangsawan yang memiliki alat produksi dan kaum buruh yang
bertugas untuk melayani mereka.
Kaum feodal lebih memikirkan keuntungan saja, maka mereka mendirirkna
pabrik-pabrik yang didukung oleh raja. Dengan berdirinya pabrik dan
berkembangnya alat produksi, maka output menanjak dan dibutuhkan pasar yang
lebih luas.
d. Masyarakat kapitalis
Fase ini merupakan tempat dimana masyarakat memiliki kebebasan ekonomi
yaitu dengan pemilikan individu masing-masing kapitalis terhadap alat-alat produksi.
Produksi mesin – mesin juga diperluas dengan menggunakan tenaga uap, listrik, dll.
Dari sisi masyarakat buruh, mereka mau tidak mau hanya menjual jasa tenaganya
karena mereka tidak mempunyai alat produksi. Kepentingan antara kaum kapitalis
dan kaum buruh sangatlah berbeda, semakin lama para buruh merasa keadaan itu
tidak menguntungkan mereka , sehingga terjadi perjuangan kelas di dalamnya
e. Masyarakat sosialis
Dalam system ini, alat produksi di dasarkan atas hak milik sosial. Namun
berbeda dengan komunal primitive. Karena terbentuk dari kebudayaan manusia yang
tinggi. Hubungan produksi mereka adalah hubungan kerja sama dan saling membantu
sesama buruh yang terlepas dari ekspoitasi.
2. Runtuhnya system kapitalis
Sesuai dengan apa yangb di uraikan dalam point pertama, dapat di tarik
kesimpulan bahwa buka kesadaran manusia yang menentukan keadaan, justru
keadaan lah yang menentukan kesadaran manusia.karl marx berfikir pesimis dengan
system ini Karen kapitalis akan mengalami stagnasi bahkan runtuh karena
kapitalisme itu sendiri. Dasar marx berpendapat seperti itu adalah di ambil dari
hokum gerak yaitu
a. Konsentrasi
Dalam masyrakat kapitalis, persaingan bebas terjadi, maka perusahaan yang
kecil akan bangkrut Karen kalah bersaing dengan perusahaan yang kuat. Hal ini
karena terjadi pemusatan yaitu perusahaan yang kecil bergabung dan
menghasilkan perusahaan yang besar. Dan akibatnya adalah jumlah perusahaan
semakin sedikit.
b. Akumulasi
Perusahaan yang sudah besar akan semakin jaya karena sedikit banyak
mereka memegang monopoli di pasar. Sehingga terjadilah Gap yang sangat kentar
anatar si kaya dan si miskin.
c. Kesengsaraan
Akibat perusahaan kecil mengalami kebangkrutan, maka mereka akan
bergabung dengan kaum buruh, Sehingga menambah penawaran akan tenaga
buruh. Hal ini mampu menurunkan harag jasa buruh karena over supply, maka
dari itukemlaratan semakin melanda,
d. Krisis
Biaya produksi semakin bisa ditekan karena harga tenaga buruh bisa di tekan,
sehingga output juga bertambah. Namun pendapatan buruh yang merosot itulah
yang mengakibatkan krisis karena masyarakat tak mampu lagi membeli apa yang
mereka butuhkan dengan leluasa.
3. Proses perkembangan ekonomiMenurut Karl marx, proses perkembangan ekonomi dapat terjadi karena
adanya nilai lebih. Dimana ada nilai lebih maka di situ ekonomi bisa berkembang.
Kelebihan ini dimiliki oleh kaum kapitalis karena memiliki keuntungan bersih,
bunga, dan sewa. Tenaga kerja yang sudah mampu bekerja namun belum
mendapatkan pekerjaan akan menyaingi masyarakat yang sudah bekerja. Kaum
kapitalis juga ingin memperoleh keuntungan yang lebih tinggi lagi dengan selalu
memperbaiki alat produksi agar mampu memproduksi output lebih banyak. Namun
Kondisi ini akan mengalami stagnasi bahkan runtuh pada akhirnya.
C. ALIRAN NEO – KLASIK
Kurang lebih pada tahun 1870-an ada pergeseran dalam aliran ekonomi ,di
mana aliran ekonomi yang baru ini menggantikan ekonomi klasik.aliran ekonomi
klasik mempelajari tingkat bunga,yaitu harga modal yang menghubungkan nilai pada
saat ini dan saat yang akan datang.pembicaraan mengenai tingkat bunga akhirnya
sampai pada masalah akumulasi kapital.
Pendapat neo-klasik mengenai perkembangan ekonomi dapat dapat
diikhtisarkan sebagai berikut:
Adanya akumulasi kapital merupakan faktor penting dalam perkembangan
ekonomi .
Perkembangan itu merupakan proses gradual
Perkembangan merupakan proses yang harmonis dan komulatif
Aliran neo-klasik merasa optimis terhadap perkembangan.
Adanya aspek internasional dalam pekembangan tersebut.
1. Akumulasi Kapital
Menurut neo-klasik ,tingkat bunga dan tingkat pendapatan menentuan
tingginya tingkat tabungan.Pada suatu tingkat teknik tertentu, tingkat bunga juga
menentukan tingginya tingkat investasi . jika tingkat bunga rendah,maka investasi
akan tinggi dan sebaliknya.
Kemajuan teknologi juga merupakan salah satu faktor pendorong kenaikan
pendapatan nasional. Yang dimaksud dengan perubahan teknologi menurut neo-
klasik terutama adalah penemuan-penemuan baru yang mengurangi penggunaan
tenaga buruh atau relatif lebih bersifat “ penghemat buruh “ daripada “penghematan
kapital “
2. Perkembnagan sebagai proses yang Gradual
Dikatakan oleh marshal bahwa dengan tidak mengurangi pentingnya
penemuan-penemuan itu,bahwa baik investasi maupun penggunaan teknik –teknik
baru itu juga merupakan proses gradual dan terus- menerus. Apa yang tampak secara
tiba-tiba yaitu perubahan –perubahan dalam teknik produksi secara radikal dan
mendadak,sebenarnya adalah hasil usaha para penemu yang sebelumnya . Teknik
yang baru itu sendiri merupakan satu mata rantai atau rentetan dan penemuan-
penemuan lain.
3. Perkembangan Sebagai Proses yang Harmonis dan Komulatif
Yang dimaksud dengan perkembangan sebagai proses yang harmonis dan
komulatif ialah bahwa proses ini meliputi berbagai faktor dimana faktor –faktor itu
tumbuh bersama-sama.karena kenaikan pendapatan Marshal menggambarkan pula
harmonisnya perkembangan itu karena adanya internal economis dan external
economies.
Internal economies merupakan hasil dari adanya mesin-mesin yang lebih
luas ,menejemn yang lebih baik dan sebagainya sehingga ada kenaikan
produksi.External economies timbul karena kenaikan produksi pada umumnya dan
hubungannya dengan perkembangan pengetahuan dan kebudayaan.jadi Marshal
menekankan pada adanya sifat saling ketergantungan dan komplementer dari
perekonomian. Keadaan itu akan meningkatkan keuntungan-keuntungan industri-
industri tersebut dan akan mendorong sektor yang lain untuk ikut berkembang pula.
4. Optimis terhadap perkembangan ekonomi
Kaum klasik mengatakan bahwa pertumbuhan ekomoni akan macet karena
terbatasnya sumber daya alam.kemajuan-kemajuan teknik dan perbaikan –perbaikan
dalam kualitas buruh cenderung menciptakan pendapatan yang lebih
banyak.selanjutnya neo-klasik beranggapan pula bahwa selaluakan ada kemajuan-
kemajuan pengetahuna teknik secar gradual dan kontinyu. Bagi neo-klasik hal hal
yang penting untuk pertumbuhan ekonomi ialah kemauan teknologi yang baru belum
dapat dipergunakan. Dengan terbatasnya sumberdaya alam maka pertumbuhan
ekonomi akan macet,tetapi dalam hal ini ini pemerintah berusaha membantu
memecahkan kekurangan –kekurangan tersebut.
5. Aspek Internasional Perkembangan Ekonomi
Dengan adanya pasar yang luas,produksi dapat dilaksanaka secara besar-
besarnya ,spesialisasi dapat lebih mendalam dan produktivitas naik,penghasilanpun
naik dan seterunsya. Suatu negara pada umumnya dapat mengalami 5 tingkat
perkembangan ekonomi.
a) Mula-mula negara itu meminjam kapital atau impor kapital. Negara itu
merupakan negara peminjam yang masih muda dan disebut sebagai
debitur yang belum mapan. (immatureddebtor)
b) Kemudian negara peminjam tersebut setelah dapat menghasilkan dengan
kapital pinjaman tadi,membayar deviden dan bunga ats pinjaman
tersebut.pada tingkat ini belum dibayar pokok pinjaman kapital tersebut.
c) Tingkat selanjutnya ialah setelan penghasilan nasional negara itu
meningkatkan terus,maka sebagian dari penghasilan itu digunakan untuk
melunasi utang dan sebagian lagi dipinjam kenegara yang lain
membutuhkan . negara ini ada dalam tingkatan debitur yang sudah mapan
(matured-debtor)
d) Tingkat keempat ,negara tersebut kemudain sudah dapat menerima
deviden dan bunga yang lebih besar daripada yang dibayar ,jadi ada
surplus. Negara ini sekarang sudah pada tingkat kreditur yang belum
mapan ( immatured creditor).
e) Akhirnya negara tersebut hanya melulu menerima deviden dan bunga saja
dari negara lain. Negara itu sekarang sudah pada tingkat kreditur yang
sudah mapan (matured creditor).
D. TERORI SHUMPETER
1. Jalanya Perkembangan Ekonomi
Menurut joseph schumpeter perkembangan ekonomi bukan merupakan proses
yang harmonis ataupun gradual, tetapi merupakan perubahan yang spontan dan
terputus – putus ( discon-tinuous),yaitu merupakan ganguan-gangguan terhadap
keseimbangan yang telah ada. Sehingga perkembangan ekonomi disebabkan oleh
adanya perubahan-perubahan terutama dalam lapangan industri dan perdagangan.
Berproduksi berarti mengkombinasikan bahan-bahan dan tenaga yang ada
atau yang dapat dicapai, menghasilkan barang lain atau barang yang sama tetapi
dengan cara atau metode yang lain.kalau kombinasi- kombinasi yang baru timbulnya
tidak terus- menrus tetapi terputus – putus , maka gejalan inilah yang menumbuhkan
adanya perkembangan. Kombinasi- kombinasi baru ini dilaksanakan oleh wiraswasta
(enterpreneur). Mereka ini adalah inovator yang melaksanakan kombinasi-kombinasi
baru faktor produksi.
Yang diartikan dengan inovasi dapat berbentuk lima hal yaitu :
1. Mengemukakan atau mengenalkan barang-barang baru, atau barang-barang
yang berkualitas baru yang belum dikenalkan .
2. Mengenalkan suatu metode produksi yang baru
3. Pembukaan pasar baru bagi perusahaan.
4. Penemuan sumber-sumber ekonomi yang baru.
5. Menjalankan organisasi baru dalam industri.
Dalam pandangan neo-klasik pembangunan bersifat gradual dan kontinyu,
karena itu investasi masih dapat diperhitungan dan neo-klasik menekankan
penggunaan tabungan untuk investasi, sebaliknya menurut
Schumpeter ,perkembangan –perkembangan selanjutnya tidak bersifat gradual ,tetapi
mengandung ketidakpastian dan resiko yang besar ,sehingga tidak dapat
diperhitungan terlebih dahulu dan ini menyebabkan keraguan dalam
mengembangakan usahanya lebih lanjut. Dalam masyarakat kapitalis bnayak yang
menggunakan rasionalisme,misalnya dalam kapitalisme di mana uang memegang
peranan yang sangat penting dan semua tindakan hanyalah didasarkan pada untung
dan rugi saja,sehingga manusia bersifat sangat individualistis baik dalam pekerjaan
maupun dalam kehidupan sosialnya.
2.Runtuhnya sistem kapitalis
Dengan anggapan seperti tersebut di atas Schumpeter berpendapat bahwa
dasar-dasar ekonomi dan sosial sistem kapitalis itu akan runtuh. Ia mendasarkan
pendapatnya itu atas tiga hal :
usangnya fungsi wirausaha
runtuhnya rangkai kehidupan masyarakat kapitalis
runtuhnya golongan golongan politikus
a) usangnya fungsi wirausaha
Seperti diketahui bahwa wiraswasta terdiri dari mengubah bentuk-
bentuk perekonomian atau pola perekonomian yang ada dan menciptakan
sesuatu yang baru sama sekali.Halangan – halangan yang ada dapat diatasi
dan terjadilah perubahan perekonomian. Namun ketika ada kemajuan
teknologi membuat semua diserahkan kepada ahli dalam industri yang
besar.wiraswasta dalam arti pemimpin induvidual tak lagi berhak menaikkan
perananya dalam perekonomian. Jadi fungsi wiraswasta sudah usang.mereka
yang dulunya mendapat laba sekarang menjadi buruh upahan.
b) Runtuhnya rangka kehidupan masyarakat kapitalis
Kecenderungan pada konsentrasi perusahan-perusahaan yang besar
akan menyebabkan lenyapnya dasar-dasar yang penting bagi kapitalisme yatu
hak milik perseorangan dan kebebasan untuk mengadakan kontrak. Besarnya
perusahaa melemahkan pengertian kepemilikan swasta karena dalam
perusahaan yang besar itu hak milik perseorangan tidak tampak lagi. Peranan
pemilik diwakili oleh segolongan orang yang ahli yaitu manager –manager
yang digaji. Keinginan keinginan pemilik diwakili diganti para pemegang
saham,dimana kedua inilah sebagai dasar suburnya kehidupan kapitalisme.jadi
kapitalisme akan runtuh karena kedua hal tersebut telah melemahkan konsep
kapitalisme.
c) Runtuhnya golongan politikus
Mula-mula raja-raja feodal membantu tumbuhnya industri dan
perdagangan secara politis ,artinya memberi peraturan yang menguntungakan
mereka. Tetapi dalam kapitalisme yang sudah maju,kaum industrialis dan
pedagang meruntuhkan kaum feodal,karena mereka secar ekonomis lebih
kuat. Namun hal ini belum cukup untuk meruntuhkan kaum kapitalis sehingga
munculnya kaum intelek yang mengkritik segalanya ,sudah tentu mengenai
tata cara kemasyarakatan yang dapat menimbulkan sikap anti kapitalis dari
masyarakat.selain itu sistem kapitalis membuat tidak banyak peluang untuk
bekerja sesuai dengan keahlian. Sehingga banyak ahli-ahli yang menjadi
pelayan dan sebagainya. Selain itu kehidupan sistem kapitalis membuat
kehidupan rumah tanggapun perhitunganya dengan untung dan rugi .
E. Analisis Post Keynesian
Analisis Post Keynesian adalah analisis yang dilakukan oleh para ahli yang
merumuskan teori Keynesian. Post Keynesian akan mencoba memperluas teori
produksi dan kesempatan kerja jangka panjang, dan menganalisis fluktuasi jangka
pendek untuk mengetahui adanya perkembangan jangka panjang.
Dari situ dapat diambil kesimpulan, jika jumlah penduduk bertambah maka
pendapatan rill per kapita akan berkurang kecuali pendapatan rill juga bertambah.
Bila angkatan kerja berkembang maka output juga harus bertambah untuk
mempertahankan kesempatan kerja penuh. Dan apabila ada investasi maka
pendapatan rill juga harus bertambah untuk mencegah pengangguran.
1. Analisis Harold dan Dumar
Dalam analisis Harold dan Dumar menitikberatkan bahwa akumulasi capital
( investasi ) memiliki peranan ganda yaitu menimbulkan pendapatan dan menaikan
kapasitas produksi dengan memperbesar jumlah capital. Harold dan Dumar mencoba
menganalisis hal yang dikesampingkan Klasik dan Keynes mengenai kapasitas dan
permintaan yang sebenarnya sebagai akibat dari investasi.
Contohnya dalam suatu keadaan dimana pendapatan rill tidak berkembang, dan ada
investasi disana maka investasi akan membentuk modal dan menaikan kapasitas
produksi, maka pembentukan alat-alat capital akan berakibat :
Kapital baru belum dapat digunakan sebab jika digunakan tidak meberikan
hasil karena pendapatan tetap.
Kapital baru akan digunakan dengan pengorbanan dari alat capital yang telah
ada sebelumnya
Kapital yang baru akan mengantikan tenaga kerja
Jadi pembentukan capital dengan tidak dibarengi kenaikan pendapatan yang
sudah ada akan membuat capital dan tenaga kerja menganggur. Dengan demikian
tujuan dari teori ini adalah menemukan keadaan yang bertujuan mempertahankan
tingkat pengerjaan penuh dalam jangka waktu lama, yaitu tingkat pertumbuhan
pendapatan yang dibutuhkan untuk memelihara pada tingkat pengerjaan penuh.
2. Teori Evsey D.Domar
Anggapan yang dipakai untuk teorinya ialah :
a. Bahwa perekonomian sudah ada dalam tingkat pengerjaan penuh
b. Tidak ada pemerintah dan perdagangan luar negeri
c. Tidak ada keterlambatan penyesuaian/dengan kata lain ada penyesuaian yang cepat
d. Hasrat menabung marjinal dan hasrat menbung rata-rata
e. Marginal propensity to save dan Capital Coefficient adalah tetap
Investasi menaikan kapasitas produksi dan pendapatan, maka berapa
seharusnya tingkat kenaikan investasi dipertahankan agar kenaikan pendapatan sama
dengan kenaikan produksi, dan pengerjaan penuh dapat dipertahankan. Untuk
menjawab persoalan tersebut Domar memisalkan investasi adalah
∆K = I
Tetapi bila output dari perlatan kapital yang sebelumnya telah berkurang dan
diperhatikan, maka kapasitas produksi tidak naik dengan ( I ) x ( σ ), melainkan
dengan jumlah yang kecil ( I ) x ( k ). I x k adalah jumlah kenaikan bersih dalam
output yang dihasilkan. Ini merupakan penawaran agregatif, sedangkan
permintaannya adalah pengganda dari tambahan investasi itu atau 1/MPS x ∆ I.
σ merupakan capital coefficient dimana capital koefisien
maka
σ=∆ Y∆ K
= 1(∆Y /∆ K )
=ICOR= 1capital coeficient
∆Y=1
∆ s∆ I
I = Investasi per tahun
Y = Pendapatan
S = MPS = hasrat menabung marginal
Bila perekonomian dalam keadaan keseimbangan pengerjaan penuh (full
employment equilibrium), maka pendapatan nasional dan kapasitas produksi harus
pada tingkat yang sama untuk tetap memelihara pengerjaan penuh tersebut. Kenaikan
tahunan dalam potensi kapasitas produksi adalah sama dengan (I) x (σ) dan kenaikan
dalam pendapatan riel sama dengan 1/s ∆ I. Karenanya untuk mempertahankan
keseimbangan pengerjaan penuh (full employment equilibrium) ada suatu keharusan
bahwa 1/s . ∆I = I.σ
Domar menunjukkan bahwa runtuhnya kapitalisme itu dapat dihindari, agar
keadaan yang khusus dan tertentu harus ada untuk perkembangan itu. Selanjutnya
Domar mangatakan bahwa tumbuhnya monopoli akan menyebabkan naiknya
pengangguran kepital, dan dengan menunda investasi menyebabkan pula
pengangguran dan tenaga kerja. Tetapi bila ada investasi hari ini, maka harus
dibutuhkan investasi yang lebih besar lagi untuk menaikan kapasitas produksi dan
mengurangi pengangguran capital.
3. Teori Harrod
Harrod menjelaskan dua konsep pengetian perihal laju pertumbuhan menjadi
dua yaitu :
a. The warranted rate of growth
Yaitu masalah laju pertumbuhan produksi dan pendapatan pada tingkat yang
dianggap dari sudut pandang para pengusaha/ investasi.
b. The naturan rate of growth
Yaitu laju pertumbuhan produksi dan pendapatan yang ditentukan oleh
kondisi dasar (fundamental conditions) yang menyangkut antara lain :
1. Bertambahnya angkatan kerja, karena penduduk bertambah
2.Meningkatnya produktivitas kerja, karena kemajuan di bidang teknologi.
Dengan demikian diperlukan adanya intervensi kebijaksanaan untuk
menanggulangi gangguan dan penyimpangan yang merupakan ciri pokok
pertumbuhan itu sendiri. Harrod meneliti keadaan-keadaan untuk perkembangan yang
terus menerus, dan menunjukkan sifat/ keadaan dari cara yang mungkin dapat
ditempuh untuk suatu perkembangan ekonomi. Ia memulai dengan mengatakan
bahwa tabungan sama dengan investasi atau kalau dalam persamaan GC = S, dimana
G = tingkat pertumbuhan out put atau perbandingan antara naiknya income pada
suatu waktu tertentu ( ∆Y/Y ).
C = tambahan kapital atau perbandingan antara investasi dan kenaikan pendapatan
( I/∆Y )
S = saving, merupakan bagian dari income ( s/Y ).
Persamaan di atas dapat dinyatakan sebagai berikut :
∆ YY
xI
∆ Y= S
Yatau
IY
xSY
Persamaan tersebut hanya persamaan dari tabungan dan investasi, Dua hal
penting yang diperhatikan adalah tabungan bergantung pada tingkat pendapatan dan
investasi bergantung pada tingkat perkembangan pendaptan. Yang terakhir ini
termasuk prinsip akselerasi yaitu bahwa investasi proporsional dengan tingkat
kenaiknan pendapatan dan kenaikan tingkat output cenderung menaikan persediaan
capital. Untuk mempertahankan pengerjaan penuh, tabungan yang diharapkan harus
dapat ditutup dari jumlah investasi yang diharapkan. Tetapi pendapatan juga harus
bertambah pula. Harrod merumuskan nya sebagai berikut :
Gw Cr = S
dimana :
Gw adalah warrated rate of growth yaitu tingkat pertumbuhan pendapatan
yang dibutuhkan untuk penggunaan penuh dari tambahnya persediaan capital
sehingga wiraswasta akan puas dengan jumlah investasi yang telah diadakan
Cr adalah kapital yang dibutuhkan, yaitu capital coefisien yang dibutuhkan untuk mempertahankan output yang akan merumuskan permintaan konsumsi yang timbul karena adanya tambahan pendapatan.Harrod beranggapan tabungan yang diharapkan selalu terjadi, sehingga
perbedaan antara tabungan yang diharapkan dan investasi yang diharapkan akan
berupa investasi yang belum di kehendaki. Ini berarti persediaan akan menumpuk
apabila tabungan yang diharapkan melebihi investasi yang diharapakan.
Keritik Terhadap Teori Harrod-Domar
Adanya beberapa kelemahan dari teori harrod-domar yang patut untuk di
kemukakan yaitu:
1. MPS dan ICOR tidak konstan, menurut teori ini, kencendrungan untuk
menabung (MPS) dan ICOR di ansumsikan konstan.
2. Proporsi penggunaan tenaga kerja dan modal tidak tetap, asumsi bahwa tenaga
kerja dan modal digunakan dalam proposi yang tetap tidak dapat di
pertahankan.
3. Harga tidak akan tetap konstan, model Harrod-Domar mengabaikan perubah-
perubahan harga pada umumnya. Padahal perubahan harga selalu terjdi di
setiap waktu dan sebaliknya dapat menstabilkan situasi yang tidak stabil.
4. Suku bunga berubah, asumsi bahwa suku bungan tidak mengalami perubahan
sangatlah tidak releven dengan analisis yang bersangkutan. Suku bunga dapat
berubah dan pada ahkirnya akan mempengaruhi investasi.
4. Teori Stagnasi Sekuler( Seculer Stagnation )
Stagnasi sekuler menunjukkan suatu fase perkembangan kapitalis yang telah
masak dimana tabungan bersih pada pengerjaan penuh cenderung bertambah,
sedangkan investasi bersih pada pengerjaan penuh cenderung turun. Hal ini
menunjukan suatu kecenderungan jangka panjang yang menuju pada pengurangan
kegiatan ekonomi.
Stagnasi berhubungan dengan bertambahnya kesempatan kerja yang
sebenarnya bila dalam waktu yang sama ada kenaikan progresif dalam pengangguran,
karena itu konsep stagnasi tidak hanya terjadi pada pendapatan perkapita rill turun,
tetapi terjadi juga pada tingkat pertambahan yang menurun dan pengangguran
meningkat. Ini dapat terjadi bila perekonomian itu mungkin tergelincir ke bawah,
bergerak ke arah lain, atau maju pada tingkat yang lambat.
Sebab-sebab stagnasi dapat dirumuskan terhadap 3 golongan :
Menitik beratkan pada peranan faktor faktor eksogen seperti teknologi,
perkembangan penduduk, pembukaan dan perkembangan daerah baru.
Menitik beratkan pada perubahan-perubahan dasar di dalam lembaga-lembaga
sosial seperti meningkatnya pengawasan pemerintah terhadap perusahaan-
perusahaan dan poerkembangan organisasi buruh.
Menitik beratkan pada faktor-faktor endogen seperti perkembangan
persaingan dan konsentrasi-konsentrasi perusahaan dalam industri.
KESIMPULAN
Dalam teori pembangunan ekonomi, ahli-ahli ekonomi yang membahas
tentang proses pembanguan ekonomi dapat dikelompokkan menjadi lima aliran yaitu
aliran klasik, Karl Marx neo-klasik, Schumpeter, dan Post Keynesian. Pada tahun
sekitar 1950 an atau sebelumnya dikenal dengan teori ekonomi aliran klasik dan neo
klasik, sedang teori ekonomi yang dikemukakan sesudah tahun 1950 an dinamakan
aliran Post Keynesian.
Aliran dan Teori tersebut memiliki beberapa teori yang berbeda satu sama
lain, aliran klasik sendiri dengan tokohnya Adam Smith, David Ricardo dan Thomas
Robert Malthus lebih membicarakan masalah penyebab munculnya system liberal
yang dipicu oleh kemajuan teknologi dan pertambahan penduduk. Selain teori klasik
muncul juga teori Neo-Klasik yang menitikberatkan pada akumulasi capital,
perkembangan secara gradual, harmonis & kumulatif, optimisme dan perkembangan
ekonomi internasional. Teori Karl Marx menjelaskan masalah sejarah perkembangan
masyarakat, runtuhnya system kapitalisme, dan proses perkembangan ekonomi.
Untuk teori Schumpeter menunjukan sebuah perbedaan pemikiran dari teori
sebelumnya, teori ini lebih menitikberatkan sebuah perubahan dengan inovasi dan
kombinasi yang baru dengan pola pikir yang rasional.
Teori selanjutnya adalah analisis Post-Keynesian yang melahirkan dua tokoh
yaitu Harrod-Domar dengan pemikiran yang menitikberatkan bahwa akumulasi
capital itu mempunyai peranan ganda yaitu menimbulkan pendapatan dan di samping
itu juga menaikkan kapasitas produksi dengan cara memperbesar persediaan capital.
Kemudian muncul teori stagnasi sekuler yang berhubungan dengan bertambahnya
kesempatan kerja yang sebenarnya bila dalam waktu yang sama ada kenaikan
progresif dalam pengangguran
DAFTAR PUSTAKA
Budiman, Arief.1995. Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama
M.B.A, Drs. Irawan, Drs. M. Suparmoko, M.A.Ph.D. 2008. Ekonomi Pembangunan
edisi keenam. Yogyakarta:BPFE.
Todaro, Michel P. 2004. Ekonomi Pembangunan di Dunia ketiga. Jakarta: Erlangga.
Situs Internet :
http://susilowati.staff.umm.ac.id/files/2011/03/BAB-V.pdf diakses tanggal 26
Februari 2012 pukul 18.45 WIB
ekonomi_pembangunan/bab_3_teori_pertumbuhan_dan_pembangunan_ekonomi.pdf
diakses tanggal 27 Februari 2012 pukul 20.45 WIB
KOMPILASI
TEORI – TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Pembangunan
Dosen Pengampu : Endang Mulyani, M.Si. & Mustofa, M.Sc
Kelompok 2
Di susun oleh :
Guntoro Galih S (10404244004)
Donny Syahbana (10404244005)
Eny Wijaya Sunarya (10404244006)
PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012