sp cross sectional analytical
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 SP Cross Sectional Analytical
1/8
1. Introduction1.1 Study Background
Lebih dari beberapa dekade terakhir, adanya sebuah perubahan pada profil
epidemiologi dari dental karies yang sudah diobservasi pada Negara berkembang dan Negara maju. Di Brazil tren yang sama sudah dibuktikan, khususnya pada anak-anak
dan para remaja, dengan sebuah penurunan yang signifikan dari 3! pada komponen
karies yang diobservasi pada para remaja diantara tahun "#$3 dan "#$#. %udah
dikembangkannya teori yang menjelaskan hubungan antara status so&ial '%(% ) dan
kesehatan, dengan kebudayaan, kebiasaan, material, stru&tural, dan faktor psikologi
yang menjadi modulator pada hubungannya. *leh kerena itu, mereka tidak hanya
mempelajari hubungan antara %(% dan kesehatan, kemiskinan dan kebiasaan
kesehatan, tetapi teori ini men&ari sebuah penjelasan. +asih banyak studi lanjut yang
harus dilakukan untuk membuktikan hubungan antara faktor so&ial dan kesehatan
gigi dan mulut, terutama dalam populasi menengah kebaah.
Brazil menjadi Negara yang ideal untuk melaksanakan studi epidemiologi
untuk mengevaluasi ketidaksamaan pada kesehatan, mengingat baha adanya
perbedaan so&ial yang sangat besar. *leh karena itu, sangat penting untuk
mengetahui impak dari pengaruh so&ial pada kesehatan. idak hanya faktor so&ial,
faktor proksimal seperti presepsi dari diri sendiri tentang kesehatan telah
diasosiasikan dengan kesehatan oral ' mulut dan gigi ) dan indi&ator kualitas hidup.
nalisis dari faktor resiko karies di Brazil telah menunjukan baha variable /
variable yang mengikuti antara lain 0 riayat karies, aktivitas penyakit, pendidikan
orang tua, dan faktor so&ial ekonomi yang terbukti menjadi faktor yang paling
signifikan dalam model statisti&. *leh karena itu selain mengidenfikasi faktor resiko
tradisional, dalam penelitian ini dilakukan pendekatan kepada populasi remaja yang
kurang mampu untuk mengetahui variable dari kerentaan pada lingkungannya.
erutama yang terhubung pada individu dan keluarganya.
Namun, remaja merupakakan kelompok baah paparan &onstant untuk faktor
penting lainnya, seperti emosional, so&ial, dan situasi fisik, dll yang membuat
-
8/18/2019 SP Cross Sectional Analytical
2/8
analisis ini lebih kompleks. 1ami mengamati baha beberapa penelitian telah
menunjukkan dampak determinan so&ial pada kesehatan mulut anak remaja. %elain
itu, sebagian besar penelitian dilakukan se&ara individu, seperti ada beberapa yang
mempelajari mengenai karakteristik ilayah pada masalah kesehatan mulut mereka,
terutama ketika kita mempelajari populasi yang kurang mampu. *leh karena itu,
indentifikasi variable penjelas dilakukan dengan &ara menggunakan analisis
multilevel yang dapat memberikan aasan yang lebih besar antara hubungan
tingkat yang berbeda ' individual dan kontektual ), serta aasan mengenai
bagaimana hubungan ini mempengaruhi karies gigi. eknik ini memberikan
perkiraan yang lebih baik dan memberikan makna substantif.
2umlah faktor resiko yang tinggi akan meningkatkan kemungkinan kesehatan
mulut yang buruk dan karies. +odel umum menganggap mereka yang mengalami
beberapa resiko menjadi lebih rentan terhadap hasil yang buruk dari pada mereka
dengan satu atau tidak ada resiko. 2adi tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi individu dan variable kontekstual yang berkaitan dengan karies
pada remaja yang kurang mampu di Brazil.
1.2 Specific Objective of the Study
+eneliti variabel individu dan variabel kontekstual yang berkaitan dengan
karies pada remaja yang kurang mampu, dan perbedaan dalam distribusi penyakit ini.
2adi variabel individunya itu adalah persepsi masing masing tentang kesehatan gigi,
akses ke pelayanan gigi , kualitas hidup. ntuk variabel konstektualnya 0 informasi
tentang daerah pinggiran, misalnya berapa persen yang punya rumah sendiri, fasilitas
limbah domestik, sampah yang dikumpulkan,dengan pendapatan hingga upah
minimum $,dengan pendapatan lebih dari $ upah minimum, tanpa penghasilan
bulanan. +eskipun ketidaksetaraan dalam prevalensi karies pada remaja untuk
gradien sosial yang berbeda telah diamati dalam beberapa studi, kontribusi faktor
kontekstual untuk risiko penyakit masih memerlukan penelitian lebih lanjut. 4al ini
terutama diperlukan sehubungan populasi kurang mampu, dalam rangka untuk
menjelaskan perbedaan dalam lingkungan sosial.
-
8/18/2019 SP Cross Sectional Analytical
3/8
2. Method".$. Study Design
%tudi 5ross %e&tional nalitik
".". Study Profie
".3. Setting! "ocation! #$posure! %oo& up and Data 'oection Method
Lokasi0 kota 6ira&i&aba, %6, Brazil
anggal0 2anuari-Desember "#$"
(ksposur0 individual dan kontekstual. (ksposur individual berupa klinis,
sosiodemografi, psikososial, persepsi pribadi, dampak pada kesehatan mulut, akses
ke pelayanan kesehatan, dan kualitas hidup. (ksposur kontekstual berupa indeks
pengeluaran, jumlah penduduk, angka tidak buta huruf, tempat tinggal yang berupa
hak milik, ketentuan pembuangan limbah domestik, pengumpulan sampah, keluarga
yang memiliki pendapatan perbulan, dan keluarga yang tidak memiliki pendapatan
perbulan.
+etode pengumpulan data0 remaja berusia $-$7 tahun dipilih se&ara a&ak dari "$
sekolah negeri dan 38 unit kesehatan primer-kesehatan keluarga.
".8. Participant
6artisipan adalah remaja usia $ / $7 tahun dibaah naungan 6rimary health &are -
family health teams '645-94) yang menyediakan pelayanan kesehatan utama untuk
semua anggota keluarga yang tinggal di daerah yang dibatasi sekitar 8### orang.
mereka terdaftar di sekolah umum 'terletak di ilayah yang di&akup oleh unit 645-
Variabel individu
dan kontekstual
Anak dengan faktor resiko
individual dan kontekstual yang
Anak dengan faktor resiko
individual dan kontekstual yang
Anak dengan tanpa faktor resiko
yang mengalami karies
Anak dengan tanpa faktor resiko
yang tidak mengalami karies
-
8/18/2019 SP Cross Sectional Analytical
4/8
94 ini) dan juga di unit 645-95. 1riteria yang dikeluarkan atau tidak diterima dari
penelitian ini adalah penyakit yang sistematis, kesulitan dalam komunikasi, atau
masalah neuromotor, hipoplasia yang parah dan alat ortodontik. :ndividu yang
enggan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini dan mereka tidak hadir pada saat
hari penelitian dimulai akan dikeluarkan dari sampel.
".. Outco(e! Predictor! Potentia 'onfounder! and Diagnostic 'riteria
*ut&ome adalah jumlah karies gigi 'de&ayed teeth) pada anak usia $-$7 tahun yang
berada dibaah naungan 6rimary 4ealth 5are- 9amily 4ealth '645-94). 6redi&tor
dalam studi ini adalah %(% ' %o&ioe&onomi& status ) dan penghasilan per bulan
keluarga yang mempunyai peran penting dalam modulasi kesehatan atau proses penyakit. 6otential &onfounder dalam studi ini adalah oral health status. 1riteria
diagnostik yang digunakan untuk mendiagnose karies gigi adalah menggunakan ball
point probe dan plane oral mirror. Data dikoleksi menggunakan karakteristik klinikal
%i5 :nde; ' %ignifi&ant 5aries :nde;) untuk sepertiga anak dengan skor karies tinggi
dan D+9 inde; 'total de&ayed, missing, and filled teeth), penyakit periodontal
'5ommunity 6eriodontal :nde;- 5:6), fluorosis 'Dean :nde;) dan kebutuhan
menggunakan prothesa.
".
-
8/18/2019 SP Cross Sectional Analytical
5/8
94s dan 7> di "$ sekolah menengah umum , dengan total $.$?7 remaja diperiksa .
%ebagian besar dari mereka telah tinggal di daerah pinggiran yang sama sejak lahir.
".?. Statistica Method
+etode statistik yang digunakan dalam studi ini adalah model regresi
multilevel .@egresi multilevel ini diestimasi dengan AL:++: 6@*5 'Aeneralized
Linear +odel-+i;ed), dengan mempertimbangkan variabel individu sebagai Level $
dan variabel kontekstual dari pinggiran kota sebagai Level ". 6enyesuaian model ini
dievaluasi dengan -" @es Log 1emungkinan dengan C = #,#.
Dalam studi ini, jumlah gigi membusuk dan indeks D+9 dianggap sebagai
variabel dependen. 6rosedur menggunakan %% 7.", program perangkat lunak statistik '%% E % 6anduan untuk personal computer . 5ary0 North-5arolina E
%F "##$). Dalam analisis, variabel individu dianggap sebagai level $ dan mereka
yang berasal dari pinggiran kota, dianggap sebagai level ". 6enyesuaian +odel
dievaluasi dengan -" @es Log 1emungkinan 'yang lebih rendah, yang lebih sesuai
model).
@egresi multilevel merupakan metode yang sangat tepat untuk analisis data
herarki, mengingat pengaruh orang sekitar terhadap perilaku hidup sehat individumelihat angka kejadia karies. %elanjutnya, digunakan teknik terbaru '6@*5
AL:++:) dengan estimasi yang lebih baik dan memberikan makna substantif
dalam pengelompokan data dalam analisis regresi tradisional, memungkinkan
analisis faktor kontekstual se&ara terpisah. Namun, penggunakan model ini akan
menjadi sedikit kompleks bila data tidak terdistribusi normal.
-
8/18/2019 SP Cross Sectional Analytical
6/8
*. +esut
ingkat respon dalam penelitian ini adalah >",
sosial terburuk. Nilai median, minimum dan maksimum untuk variabel yang berkaitan
dengan persentase dari limbah domestik adalah 77.87, masing-masing >8.>7 dan $##. 6orsi
yang lebih besar dari sampel adalah dari umur $ tahun '7! perempuan, dan 37.>
diklasifikasikan kesehatan gigi dan mulut mereka akan membaik. ntuk pendapat keluarga
tiap bulannya, porsi terbesarnya adalah sukarelaan dari keluarga dengan pendapatnnya
minimum "E dari gaji mereka.
-
8/18/2019 SP Cross Sectional Analytical
7/8
Berdasarkan variabel klinis, nilai tengah '%D) indeks D+9 adalah ".$# '".?$), dengan
keburukan, kehilangan dan membengkak komponen yang menjadi nilai tengah '%D) masing-
masing #.8? '$.#), #.#7 '#.8>) dan $.3 '".3"). D+9 level individu 'grup polarisasi) karies
tinggi menunjukkan indeks %i5 dari ."8. %elain itu, sebagian besar remaja telah diuji
'7.8"!) tidak membutuhkan protesa gigi.
abel 3 menunjukkan hasil dari analisis multilevel dari angka kelainan gigi 'dependen
variabel). Dari &ara pada model $, koefisien korelasi intraclass r = #.#$3"E'#.#$3" G $.#>7)
= #.#$"# telah diperolehF itu adalah variasi angka kelainan diantara orang-orang daerah
pinggiran meakili kira-kira $! dari total variasi.
%aat variabel individu ter&antum pada model ", pengurangan dalam " @es Log kira-kira
?!. %aat variabel Hdaerah pinggiranI / signifikan dalam model 3 yang telah ter&antum,
pengurangan dibandingkan dengan model sebelumnya kira-kira #.#8!, yang mana
ditetapkan variasi angka decayed tooth, seharusnya variabel terkait ke individu, lebih penting
dari pada terkait ke daerah pinggiran.
6enimbangan level signifikan dari !, oleh model 3, bisa dinyatakan sukarelaan yang
mempunyai sanak keluarga yang dihukum atau dipenjara, menunjukkan angka decayed tooth
lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak memiliki. Berdasarkan jumlah dari rumah
tangga keluarga, remaja yang memiliki tempat tinggal dengan angka yang lebih besar dari
seseorang juga menujukkan jumlah decayed tooth yang tinggi 'p = #.##$).
1enaikan angka kelainan gigi juga ditemukan pada remaja dengan pemahaman diri yang
kurang baik tentang kesehatan gigi dan mulut 'p J #.###$).
6enambahan variabel relatif individu dalam model 3, satu diobservasi telah ada kenaikan
angka kelainan gigi seperti indeks sosial ekslusi yang diperburuk 'p = #.#3") = #.#$738 telah
dibuktikanF variasi D+9 antara daerah pinggiran meakili kira-kira "! dari total variasi.
-
8/18/2019 SP Cross Sectional Analytical
8/8
ariabel individu yang dimasukan di model ", akan mengalami pengurangan di " @es log
kira-kira 7!. ariabel Hdaerah pinggiranI / signifikan di model 3 /telah ter&antum,
pengurangan yang terjadi jika di bandingkan dengan model sebelumnya kira-kira #.##3!,
dimana membuktikan variabel individu lebih penting mempengaruhi variasi D+9 dari pada
variabel daerah pinggiran.
6ertimbangan level signifikan !, dalam model 3, telah diobservasi baha sukarelaan
perempuan menunjukkan D+9 lebih tinggi dari laki-laki 'p = #.###) dengan kenaikan di persentase
limbah domesti& dimana relaan tinggal.