skripsi pengukuran kepuasan pengguna k-atm...
TRANSCRIPT
SKRIPSI
PENGUKURAN KEPUASAN PENGGUNA K-ATM PERPUSTAKAAN
UNIVERSITAS INDONESIA MENGGUNAKAN METODE END-USER
COMPUTING SATISFACTION
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh:
KHURIN KHOIRINA DIANTY
11140930000020
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020 M / 1441 H
i
SKRIPSI
PENGUKURAN KEPUASAN PENGGUNA K-ATM PERPUSTAKAAN
UNIVERSITAS INDONESIA MENGGUNAKAN METODE END-USER
COMPUTING SATISFACTION
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh:
KHURIN KHOIRINA DIANTY
11140930000020
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020 M / 1441 H
ii
SKRIPSI
PENGUKURAN KEPUASAN PENGGUNA K-ATM PERPUSTAKAAN
UNIVERSITAS INDONESIA MENGGUNAKAN METODE END-USER
COMPUTING SATISFACTION
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh:
KHURIN KHOIRINA DIANTY
11140930000020
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020 M / 1441 H
iii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
iv
PENGESAHAN UJIAN
v
PERNYATAAN
vi
ABSTRAK
KHURIN KHOIRINA DIANTY – 11140930000020, Pengukuran Kepuasan
Pengguna K-Atm Perpustakaan Universitas Indonesia Menggunakan Metode End-
User Computing Satisfaction dibawah bimbingan ERI RUSTAMAJI, MBA dan
EVA KHUDZAEVA, M.SI.
K-ATM Perpustakaan Indonesia merupakan layanan dari Perpustakaan UI untuk
mempermudah pemustaka dalam memperoleh e-book. Namun dalam penerapannya
belum pernah dievaluasi terkait kepuasan pengguna sehingga masih banyak
kelemahan dan kekurangan yang dirasakan oleh pengguna. Penelitian ini dilakukan
karena kepuasan pengguna adalah salah satu faktor penting dalam keberhasilan
penerapan sistem informasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui status kepuasan
pengguna dan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan terhadap K-ATM.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan berdasarkan model End-
UserComputing Satisfaction (EUCS). Populasi dalam penelitian ini adalah civitas
akademik UI yang telah menggunakan K-ATM. Dari populasi tersebut terpilih
sebanyak 84 responden untuk menjadi sampel dalam penelitian ini. Pengambilan
sampel dilakukan dengan menggunakan teknik pusposive sampling dan incidental
sampling. Proses analisis data menggunakan pendekatan PLS-SEM dengan
SmartPLS versi 3.0. Hasilnya, dari 5 hipotesis yang diajukan, 3 diantaranya ditolak
dan 2 lainnya diterima. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna adalah
format dan timeliness. Sedangkan untuk hasil yang ditolak adalah accuracy, content,
dan ease of use. Sehingga disimpulkan bahwa masih banyaknya kekurangan sistem
K-ATM yang berarti bahwa K-ATM belum memberikan kepuasan pada civitas
perpustakaan UI. Hasil penelitian ini memberikan gambaran kepuasan pengguna
terhadap sistem K-ATM dan dapat memberikan pertimbangan bagi pihak
Perpustakaan UI dalam rencana pengembangan sistem K-ATM agar lebih baik.
Kata Kunci: Kepuasan Pengguna, K-ATM, Perpustakaan UI, EUCS, PLS-SEM,
SmartPLS.
Bab 1-V + 122 Halaman + xvi Halaman + 17 Gambar + 18 Tabel + Daftar Pustaka +
Lampiran
Pustaka Acuan (33, 1988-2019)
vii
KATA PENGANTAR
Allhamdulillah, puji syukur penulis hanturkan kepada Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, serta ridhonya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul ” Pengukuran Kepuasan Pengguna K-Atm
Perpustakaan Universitas Indonesia Menggunakan Metode End-User Computing
Satisfaction ”
Penyusunan skipsi ini merupakan bagian dari salah satu syarat dalam
memperoleh gelar Sarjana (S-1) dalam bidang Sistem Informasi dari Fakultas Sains
dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bantuan, saran,
dorongan, bimbingan serta semangat dari berbagai pihak yang merupakan salah satu
bentuk pengalaman yang tidak dapat diukur secara materi. Tanpa bantuan dari
berbagai pihak tentunya proses penyusunan laporan ini akan sangat sulit untuk
diselesaikan. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Lily Surraya Eka Putri, M.Env.Stud selaku Dekan Fakutas
Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
2. Bapak A’ang Subiyakto, M.Kom, Ph.D selaku Ketua Program Studi
Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi dan Ibu Nida’ul Hasanati,
viii
ST., MMSI selaku Sekretaris Program Studi Sistem Informasi Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Eri Rustamaji, MBA selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Eva
Khudzaeva, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah memotivasi,
memberikan ilmu dan pengetahuannya dalam membimbing. Penulis
banyak mengucapkan terima kasih atas waktu, tenaga, pikiran, arahan,
dukungan, saran maupun kritik sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
4. Dosen-dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah memberikan
ilmu selama menuntut ilmu di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Sony Pawako S.Sos, M.TI dan bapak Ma’ruf Pattimura, ST selaku
Staff Layanan Perpustakaan UI yang telah banyak membantu penulis
dalam memperoleh data-data Perpustakaan UI yang dibutuhkan dalam
penyusunan skripsi.
6. Ayahanda Nurdianto, ST dan Ibunda Dr. Mutiara Hikmah, SH., MH
selaku orangtua yang selalu menyayangi, mengasihi, mendidik,
membimbing, memberikan motivasi, nasehat, selalu medoakan, serta
memberikan dukungan moril mauapun materil hingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Serta kelima saudara penulis, Ditia, Lala, Fini,
Fidi, dan Adam yang selalu memberikan semangat, dukungan, limpahan
kasih sayang dan do’a yang tiada henti kepada penulis.
ix
7. Big Family SI-A dan Sistem Informasi angkatan 2014 yang tidak bisa
disebutkan satu per satu terima kasih untuk dukungan, semangat, bantuan,
ilmu, motivasi dan doanya dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Indriyani, Hilda dan Ka Nana yang bersedia memberikan ilmu dan
bantuan dalam menyusun skripsi.
9. Sahabat penulis, Saestu Sinawang yang selalu membantu, memberikan
motivasi, doa, nasehat dalam menyelesaikan skripsi, dan selalu
mendengarkan keluh kesah selama mengerjakan skripsi.
10. Desi Triana yang telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran dan membantu
dalam menyelesaikan skripsi.
11. Teman-teman dan responden yang telah membantu menyebar dan mengisi
kuesioner penelitian ini dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu
per satu yang telah membantu hingga terselesaikannya skripsi ini namun
tidak mengurangi sedikitpun rasa terima kasih penulis.
Atas bantuan dan dukungan dari semua pihak, penulis berterima kasih dan
berdoa semoga apa yang telah diberikan bisa menjadi amal baik dan bermanfaat serta
mendapatkan balasan yang setimpal. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan yang disebabkan keterbatasan ilmu
pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Untuk itu penulis
mohon maaf atas segala kekurangan tersebut, dan kiranya pembaca dapat memaklumi
x
atas kekurangan dalam skripsi ini. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang
bisa disampaikan melalui email ke [email protected] . Akhir kata penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi para pembaca
umumnya.
Jakarta, Juni 2020
Khurin Khoirina Dianty
11140930000020
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................iii
PENGESAHAN UJIAN........................................................................................iv
PERNYATAAN......................................................................................................v
ABSTRAK .............................................................................................................vi
KATA PENGANTAR..........................................................................................vii
DAFTAR ISI..........................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xv
DAFTAR TABEL ...............................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................................7
1.3 Batasan Masalah........................................................................................8
1.4 Perumusan Masalah...................................................................................8
1.5 Tujuan Penelitian.......................................................................................9
1.6 Manfaat Penelitian.....................................................................................9
1.7 Metode Penelitian......................................................................................9
1.7.1 Metodologi Pengumpulan data ........................................................10
1.7.2 Metodologi Analisis Data ................................................................10
1.8 Sistematika Penulisan..............................................................................12
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...............................................................................14
2.1 Pengukuran Kepuasan Pengguna ............................................................14
2.2.1 Definisi Pengukuran.........................................................................14
xii
2.2.2 Definisi Kepuasan Pengguna ...........................................................15
2.2.3 EUCS (End-User Computing Satisfaction) .....................................17
2.2.4 PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency,
Service) 20
2.2 Definisi Perpustakaan..............................................................................23
2.2.1 Perpustakaan UI ...............................................................................25
2.3 K-ATM ....................................................................................................26
2.4 Pengukuran Data .....................................................................................29
2.4.1 Validitas (Validity) ..........................................................................29
2.4.2 Reliabilitas (Reability) .....................................................................31
2.5 Metode Kuantitatif dalam Penulisan Sistem Informasi...........................33
2.5.1 Metode Pengumpulan Data ..............................................................33
2.5.2 Skala Likert ......................................................................................37
2.6 Populasi dan Teknik Sampling ................................................................38
2.6.1 Populasi ............................................................................................38
2.6.2 Teknik Sampling ..............................................................................40
2.6.3 PLS-SEM .........................................................................................45
2.7 Pengembangan Model dan Hipotesis Penulisan......................................51
2.7.1 Pengembangan Model Penelitian.....................................................51
2.7.2 Pengembangan Hipotesis Penelitian ................................................54
2.8 Penelitian Sejenis ....................................................................................64
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..........................................................66
3.1 Metode Pengumpulan Data .....................................................................66
3.1.1 Observasi..........................................................................................66
3.1.2 Wawancara.......................................................................................67
xiii
3.1.3 Kuisioner ..........................................................................................67
3.2 Metode Pengambilan Sampel ..................................................................72
3.3 Metode Penelitian....................................................................................73
3.4 Metode Analisis Data ..............................................................................73
3.5 Kerangka Berfikir....................................................................................75
BAB IV HASIL ANALISIS DAN INTERPRETASI ........................................76
4.1 Gambaran Umum Institusi ......................................................................76
4.1.1 Sejarah Perpustakaan UI ..................................................................76
4.1.2 Profil Perpustakaan UI .....................................................................78
4.1.3 Visi dan Misi Perpustakaan UI ........................................................79
4.1.4 Tugas, Fungsi, Wewenang Perpustakaan UI ...................................80
4.1.5 Struktur Organisasi ..........................................................................83
4.1.6 Peran dan Tanggung jawab Struktur Organisasi Perpustakaan UI ..84
4.1.7 K-ATM Perpustakaan UI .................................................................85
4.2 Hasil Analisis ..........................................................................................88
4.2.1 Hasil Analisis Demografis ...............................................................88
4.2.2 Hasil Analisis Pengukuran Model ...................................................92
4.2.3 Hasil Analisis Struktural Model.......................................................98
4.3 Interpretasi dan Pembahasan Hasil Analisis .........................................105
4.3.1 Interpretasi dan Pembahasan Hasil Analisis Demografis ..............105
4.3.2 Interpretasi dan Pembahasan Hasil Analisis Pengukuran Model ..107
4.3.3 Interpretasi dan Pembahasan Hasil Analisis Struktur Model ........108
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................115
5.1 Kesimpulan............................................................................................115
5.2 Saran ......................................................................................................117
xiv
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................119
LAMPIRAN........................................................................................................124
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Diagram Pengunduh Buku K-ATM ......................................................... 4
Gambar 1. 2 Model EUCS yang dikembangkan ......................................................... 11
Gambar 2. 1 Model EUCS ......................................................................................... 18
Gambar 2. 2 Mesin K-ATM........................................................................................ 26
Gambar 2. 3 Macam-macam Teknik Sampling ......................................................... 41
Gambar 2. 4 Model EUCS yang Dikembangkan ........................................................ 54
Gambar 2. 5 Model Penelitian dan Indikatornya ........................................................ 63
Gambar 3. 1 Kerangka Penelitian ............................................................................... 75
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi Perpustakaan UI ..................................................... 83
Gambar 4. 2 Tampilan Utama K-ATM....................................................................... 86
Gambar 4. 3 Mesin K-ATM........................................................................................ 87
Gambar 4. 4 Diagram Lingkaran Jenis Kelamin Responden...................................... 89
Gambar 4. 5 Diagram Lingkaran Jenis Anggota Responden...................................... 89
Gambar 4. 6 Diagram Lingkaran Lama Penggunaan Responden ............................... 90
Gambar 4. 7 Diagram Lingkaran Keberhasilan K-ATM ............................................ 91
Gambar 4. 8 Diagram Lingkaran Peranan K-ATM .................................................... 92
Gambar 4. 9 Hasil Analisis Pengukuran Model dengan SmartPLS............................ 97
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Indikator Variabel Accuracy .................................................................55
Tabel 2. 2 Indikator Variabel Content ...................................................................56
Tabel 2. 3 Indikator Variabel Ease of Use .............................................................57
Tabel 2. 4 Indikator Variabel Format ....................................................................58
Tabel 2. 5 Indikator Variabel Timeliness ...............................................................58
Tabel 2. 6 Indikator Variabel End User Satisfaction .............................................59
Tabel 2. 7 Daftar Hipotesis ....................................................................................59
Tabel 2. 8 Daftar Variabel dan Indikator Penelitian ..............................................59
Tabel 2. 9 Perbandingan Penelitian Sebelumnya ...................................................64
Tabel 3. 1 Daftar indikator pertanyaan pengujian .................................................. 68
Tabel 3. 2 Data Kuesiner........................................................................................ 71
Tabel 4. 1 Hasil Analisis Pengukuran Model ........................................................ 94
Tabel 4. 2 Discriminant Validity Fornell-Lacker’s ................................................ 96
Tabel 4. 3 Hasil Pengujian Path Coefficient dengan SmartPLS ............................ 99
Tabel 4. 4 Hasil Pengujian Coefficient of Determiniation dengan SmartPLS .... 100
Tabel 4. 5 Hasil Pengujian T-test dengan SmartPLS ........................................... 100
Tabel 4. 6 Hasil Pengujian Effect Size dengan SmartPLS ................................... 101
Tabel 4. 7 Hasil Pengujian Predictive Relevance dengan SmartPLS .................. 102
Tabel 4. 8 Hasil Pengujian Relative Impact dengan SmartPLS ........................... 103
Tabel 4. 9 Ringkasan Hasil Analisis Struktur Model .......................................... 104
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perpustakaan adalah salah satu sarana penyediaan sumber-sumber
informasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia. Dalam pasal 4 UU Nomor 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan
disebutkan bahwa perpustakaan bertujuan memberikan layanan kepada
pemustaka (pengguna perpustakaan) meningkatkan kegemaran membaca
serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa. Kegiatan pelayanan oleh pustakawan adalah sebagai salah satu unsur
yang harus dipenuhi suatu perpustakaan. Pelayanan perpustakaan dikatakan
sangat baik jika para pengguna perpustakaan tersebut merasa puas dengan
pelayanan yang berjalan diperpustakaan.
Salah satu perpustakaan besar di Indonesia yang merupakan
perpustakaan rujukan bagi perguruan tinggi yang ada di Indonesia dalam
perkembangan perpustakaan mereka adalah Perpustakaan Universitas
Indonesia (http://www.lib.ui.ac.id/). Selain itu perpustakaan UI adalah salah
satu unit pendukung utama kegiatan akademik seperti pembelajaran,
pengajaran dan penelitian, serta tempat publikasi karya ilmiah yang
dihasilkan oleh warga Universitas Indonesia maupun oleh mereka yang
2
membutuhkan. Maka dari itu perpustakaan UI berusaha untuk selalu
memberikan inovasi dan pelayanan yang baik bagi semua pengunjung.
Berkembangnya dunia perpustakaan semakin hari semakin maju dan
bergerak kedepan yang didukung oleh perkembangan teknologi, informasi
dan pemanfaatannya telah merambah ke berbagai bidang begitu juga pada
perpustakaan UI. Di era digital ini, perpustakaan UI memanfaatkan
kemajuan teknologi informasi untuk meningkatkan kinerja pelayanan
perpustakaan yaitu dengan menciptakan katalog elektronik yang lebih
mudah dan cepat dalam pencarian koleksi yang disimpan di perpustakaan.
Koleksi perpustakaan yang dimiliki perpustakaan UI mulai diubah ke dalam
bentuk buku elektronik (e-book) yang lebih praktis dan mudah diakses ,
dikenal dengan nama K-ATM (Knowledge ATM).
K-ATM artinya ATM yang menyimpan knowledge (pengetahuan)
yang sudah diseleksi sesuai dengan a.) kebutuhan user (berdasarkan fakultas,
program studi); dan b.) copyright. Setelah civitas UI memilih informasi yang
dibutuhkan, mereka dapat mendownload dan menyimpannya. Untuk
mengaksesnya perlu verifikasi sebagai civitas UI. Hal ini tentu saja dapat
mempermudah dalam memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan
pemustaka, terutama kemudahan pengaksesan, pengumpulan, dan
penyimpanan data. Selain itu, K-ATM menyediakan layanan untuk bisa
memiliki e-book tersebut dengan cara mengunduhnya, dan juga
3
menyediakan layanan keamanan yang mana e-book yang sudah diunduh
akan di beri watermark Makara dan nama pengunduhnya (Manual
penggunaan K-ATM). Dengan diterapkannya K-ATM pada perpustakaan UI
diharapkan dapat memberikan kemudahan kepada pengguna untuk
mendapatkan koleksi buku yang terseleksi diperpustakaan UI, pemanfaatan
e-book lebih besar, serta menjembatani dan membantu perpustakaan dalam
memenuhi kebutuhan pemustaka (Wawancara terlampir).
Kepuasan pengguna merupakan hal yang penting bagi setiap
penyedia layanan pada suatu perusahaan atau instansi. Kepuasan dapat
diartikan sebagai perasaan puas, rasa senang dan kelegaan seseorang
dikarenakan mengkonsumsi suatu produk atau jasa untuk mendapatkan
pelayanan suatu jasa (Aaker, 2013). Tingkat kepuasan merupakan fungsi
dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Apabila
kinerja dibawah harapan maka pengguna akan merasa kecewa. Bila kinerja
sesuai harapan, maka pengguna akan merasa puas. Beberapa manfaat yang
diperoleh dari kepuasan pengguna (Tjiptono, 2003) yaitu: a.) Hubungan
antara perusahaan dengan pengguna menjadi harmonis, b.) Memberikan
dasar yang baik bagi pengguna ulang, c.) Mendorong terciptanya loyalitas
pelanggan, d.) Membentuk suatu rekomendasi informal dari mulut kemulut
yang akan sangat menguntungkan bagi perusahaan, e.) reputasi perusahaan
akan baik dimata pengguna.
4
Setelah peneliti melakukan observasi dan wawancara terhadap Bapak
Sony Pawoko selaku staff layanan perpustakaan Universitas Indonesia.
Penggunaan K-ATM belum dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Masih
banyak kendala yang ditemukan seperti terbatasnya mesin K-ATM,
penelusuran pada mesin tidak dapat digunakan atau sering terjadinya error,
dan seringnya tidak berfungsi mesin K-ATM, sehingga membuat pemustaka
kurang puas dalam penggunaan fasilitas K-ATM, serta pengguna mesin K-
ATM yang tidak stabil seperti yang akan digambarkan pada Gambar 1.1.
Gambar 1. 1 Diagram Pengunduh Buku K-ATM
Gambar 1.1 menggambarkan tentang diagram pengunduh buku K-
ATM selama dua tahun terhitung dari bulan januari 2017 sampai dengan
bulan desember 2018. Dari diagram yang telah dicantumkan diatas, maka
dapat kita lihat bahwa jumlah pengunduh buku K-ATM perpustakaan UI
setiap bulannya tidak stabil atau berubah-ubah. Terkadang mengalami
5
kenaikan dan penurunan. Namun, jika kita perhatikan jumlah pengunduh lebih
banyak mengalami penurunan, terutama pada tahun 2018 bulan maret ke april,
jumlah pengunjung mengalami penurunan sangat drastis. Masalah-masalah
yang muncul dapat menjadi dasar dilakukannya evaluasi keberhasilan
berdasarkan persepsi pengguna. Ini berarti bahwa memenuhi kebutuhan
pengguna merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh K-ATM yang
nantinya akan berujung pada kepuasan pengguna.
Kesuksesan sebuah sistem informasi atau suatu aplikasi tidak hanya
ditentukan oleh bagaimana suatu sistem tersebut dapat diproses dan
menghasilkan sebuah informasi dengan baik, tetapi juga tentang penerimaan
atau kepuasan pengguna terhadap kinerja yang dirasakan dari sistem tersebut.
Penerimaan terhadap sistem informasi dapat diukur dengan beberapa model
evaluasi, salah satunya adalah EUCS (End User Computing Satisfaction)
yang merupakan suatu metode yang menggunakan pengukuran kepuasan
sebagai satu bentuk evaluasi sistem informasi. Model EUCS ini
dikembangkan oleh Doll & Torkzadeh pada tahun 1988. Model ini
menekankan kepuasan (satisfaction) pengguna akhir terhadap aspek teknologi
(Arthur et al, 2008). Pengukuran yang ada didalam EUCS terdiri dari isi
(content), keakuratan (accuracy), bentuk (format), ketepatan waktu
(timeliness), dan kemudahan penggunaan dari sistem (ease of use).
6
Seperti penelitian sejenis yang ada pada penelitian Utama (2016)
bahwa dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi jangkauan layanan
akan lebih luas, cepat dan memiliki kualitas yang lebih baik. Di era globalisasi
semua mengharapkan kepuasan dalam penggunanya, hal ini dilakukan untuk
memenuhi tuntutan para pengguna. Dengan menggunakan metode EUCS
yang meneliti masalah kepuasan pengguna, peneliti dapat mengetahui
kepuasan pengguna, dan mengharapkan adanya pengembangan software dan
hardware dapat lebih user friendly (mudah digunakan). Menurut Dewa (2016)
mencapai efisiensi kepuasan pengguna terhadap sistem informasi merupakan
hal yang cukup penting, apalagi yang berhubungan dengan kepuasan
penggunaan dan kelayakan sistem. untuk mengukur kepuasan pemakai atau
pengguna sistem, peneliti menggunakan model EUCS karena merupakan
salah satu model yang paling terkenal dan sering di uji. Menurut Pratama et
al. (2012) End User Computing Satisfaction (EUCS) adalah metode untuk
mengukur tingkat kepuasan dari pengguna suatu sistem aplikasi dengan
membandingkan antara harapan dan kenyataan dari sebuah sistem informasi.
Sistem informasi suatu organisasi dapat diandalkan apabila memiliki kualitas
yang baik dan mampu memberikan kepuasan pada pemakainya. Kepuasan
pemakai (user satisfaction) merupakan salah satu indikator dari keberhasilan
pengembangan sistem informasi. EUCS dipilih karena banyak yang telah
7
menggunakannya dalam berbagai penelitian untuk menguji reabilitasnya
(Purusotama, 2018).
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dari itu peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “Pengukuran Kepuasan Pengguna K-
ATM Perpustakaan Universitas Indonesia Menggunakan Metode End-
User Computing Satisfaction”. Harapannya hasil penelitian ini dapat menjadi
masukan atau rekomendasi bagi pengelola sistem K-ATM saat mengambil
keputusan dalam perencanaan pengembangan K-ATM agar dapat
meningkatkan kepuasan pengguna sehingga tercapai tingkat keberhasilan
sistem informasi tersebut.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diatas disebutkan, dapat
diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Belum optimalnya penggunaan K-ATM dan masih ditemukannya
kekurangan pada K-ATM perpustakaan UI, seperti mesin sering error dan
tidak berfungsi, sehingga pengguna belum merasa puas.
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna K-ATM
di perpustakaan UI.
8
1.3 Batasan Masalah
Batasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini dilakukan hanya terhadap K-ATM yang dikelola oleh
Perpustakaan Universitas Indonesia, yang mana respondennya adalah
pengguna dari K-ATM Perpustakaan Universitas Indonesia.
2. Secara teori, penelitian ini menggunakan model EUCS yang
dikembangkan oleh Doll & Torkzadeh tahun 1988 untuk mengukur
kepuasan pengguna sistem.
3. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif (Creswell, 2013) dengan
teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling, yaitu teknik yang
penentuan sampelnya dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013) dan
tahap selanjutnya incidental sampling, (teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan) yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu
dengan peneliti bisa dijadikan sampel (Sugiyono, 2013).
1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah disebutkan sebelumnya,
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah tentang bagaimana status
kepuasan pengguna K-ATM perpustakaan UI dan apa saja faktor-faktor
yang mempengaruhinya?.
9
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis kepuasan pengguna K-ATM perpustakaan UI
berdasarkan persepsi pengguna.
2. Mengukur kepuasan pengguna K-ATM di perpustakaan UI, dan
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna
sistem K-ATM dengan metode End-User Computing Satisfaction.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui variabel apa saja yang mempengaruhi kepuasan pengguna K-
ATM perpustakaan UI.
2. Memberikan sebuah model usulan kepuasan pengguna terhadap pihak
perpustakaan UI dalam rencana pengembangan dan perbaikan sistem.
1.7 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif (Creswell, 2013).
Model penelitian akan dikembangkan sebagai sumber rumusan sejumlah
hipotesis. Kemudian hipotesis ini diuji menggunakan data yang telah
dikumpulkan dari kuisioner (Sugiyono, 2013). Kuisioner yang
dikumpulkan berbentuk pertanyaan yang sesuai dengan pendekatan dan
strategi penelitian yang nantinya akan disebarkan kepada koresponden
yang telah ditargetkan.
10
1.7.1 Metodologi Pengumpulan data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metodologi
pengumpulan data sebagai berikut:
1. Observasi
Peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara mengamati
pengunjung yang data di perpustakaan UI.
2. Wawancara
Wawancara yang dilakukan peneliti adalah wawancara terstruktur,
artinya peneliti sudah mengetahui informasi apa yang dibutuhkan
dan membuat daftar pertanyaan secara sistematis.
3. Kuisioner
Mengumpulkan data dengan cara memberikan lembaran kuisioner
kepada pengunjung perpustakaan UI.
1.7.2 Metodologi Analisis Data
Penelitian ini menggunakan model yang dikembangkan oleh
Doll dan Torkzadeh (1988). Dalam penelitian ini menggunakan 6
variabel yaitu:
1. Content (CON)
2. Accuracy (ACC)
3. Format (FOR)
4. Easy of Use (EOU)
11
5. Timeliness (TIM)
6. End-User Satisfaction (EUS)
CON
ACC
FOR
EOU
TIM
EUS
H1
H2
H3
H4
H5
Keterengan:
ACC :Accuracy
CON :Content
EOU :Easy of Use
FOR :Format
TIM :Timeliness
EUS :End-User Satisfaction
Gambar 1. 2 Model EUCS yang dikembangkan
Gambar diatas adalah model EUCS yang dikembangkan. Berikut
merupakan penjelasan hipotesis yang mempengaruhi kepuasan pengguna
pada K-ATM perpustakaan UI.
H1 : Apakah Accuracy (ACC) berpengaruh secara signifikan terhadap
End-User Satisfaction (EUS)?
H2 : Apakah Content (CON) berpengaruh signifikan terhadap End-User
Satisfaction (EUS)?
H3 : Apakah Easy of Use (EOU) berpengaruh secara signifikan terhadap
End-User Satisfaction (EUS)?
12
H4 : Apakah Format (FOR) berpengaruh signifikan terhadap End-User
Satisfaction (EUS)
H5 : Apakah Timeliness (TIM) berpengaruh signifikan terhadap End-User
Satisfaction (EUS)?
1.8 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini diuraikan dalam lima bab yang
garis besar isinya akan diuraikan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
metodologi penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan laporan hasil penelitian.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini membahas mengenai definsi dan teoti-teori yang terkait yang
digunakan sebagai acuan atau dasar dalam penelitian.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan metode proses pelaksanaan penelitian, yang terdiri
atas penjelasan-penjelasan mengenai pendekatan, prosedur, populasi dan
sampel, instrument penelitian, pengumpulan dan pemrosesan data, serta
kerangka berfikir.
13
BAB IV HASIL ANALISIS DAN INTERPRETASI
Bab ini memaparkan analisis data dan hasilnya, interpretasi, dan diskusi
hasil penelitian. Analisis data utamanya dilakukan menggunakan metode
PLS-SEM dengan perangkat lunak SmartPLS. Analisis data yang
dilakukan terdiri dari analisis pengukuran model dan struktur model.
Selanjutnya interpretasi dan diskusi dilakukan dengan merujuk teori
sebelumnya, memperhatikan dan menimbang pelaksanaan penelitian secara
praktis di lapangan, serta rekomendasi bagi pihak Perpustakaan Universitas
Indonesia.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran atas hasil pelaksanaan
penelitian serta kelanjutan bagi kajian selanjutnya.
14
14
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengukuran Kepuasan Pengguna
2.2.1 Definisi Pengukuran
Menurut Arikunto, Suharsimi & Jabar (2004) pengukuran
adalah sebuah kegiatan membandingkan suatu hal dengan satuan
ukuan tertentu sehingga sifatnya menjadi kuantitatif.
Dari pendapat Arikunto dan Jabar tersebut, dapat dikatakan
bahwa pengukuran adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
menentukan fakta kuantitatif dengan membandingkan sesuatu dengan
satuan ukuran standar yang disesuaikan berdasarkan objek yang
diukur.
Ada tiga tahapan dalam proses pengukuran, yaitu
konseptualiasasi, penentuan variabel dan indikator, dan
operasionalisasi. Konseptualisasi merupakan proses pemberian definisi
teoritis atau definisi konseptual pada sebuah konsep. konseptual
merupakan suatu definisi dalam bentuk abstrak untuk menjelaskan
konsep pertama tersebut. Konseptualisasi dapat juga dikatakan sebagai
proses yang digunakan untuk menunjukan secara tepat tentang apa
15
yang kita maksudkan bila kita menggunakan suatu istilah tertentu.
Dalam penelitian kuantitatif, konseptualisasi dilakukan pada bagian
tinjauan kepustakaan.
Kemudian penentuan variabel dan indikator adalah fokus
penelitian yang nilainya bisa berubah-ubah dari setiap objek dan
digunakan untuk menjawab hal-hal yang menjadi permasalahan.
Sedangkan operasionalisasi merupakan tahapan terakhir dalam proses
pengukuran. Operasional merupakan gambaran teliti mengenai
prosedur yang diperlukan untuk memasukkan unit-unit analisis ke
dalam kategori-kategori tertentu dari tiap-tiap variabel.
2.2.2 Definisi Kepuasan Pengguna
Menurut Kotler (1997) kepuasan pengguna adalah perasaan
senang atau kecewa seorang yang berasal dari perbandingan antara
kesannya terhadap kinerja yang dirasakan dari suatu produk dan
harapan-harapannya (expectations).
Dari pendapat Kotler tersebut, dapat kita ketahui bahwa
kepuasan pengguna adalah suatu penilaian atau kesan berupa perasaan
senang atau kecewa dari seseorang terhadap suatu kinerja atau produk
yang mereka gunakan.
16
Sedangkan menurut Zeithaml dan Bitner dalam (Santoso, 2012)
menjelaskan kepuasan pengguna sebagai nilai pelanggan terhadap
produk atau jasa yang berhubungan dangan pemuasan kebutuhan dan
harapan mereka, kepuasan konsumen biasanya dipengeruhi oleh
faktor-faktor spesifik dari suatu produk atau jasa.
Dari pendapat Zeithaml dan Bitner tersebut dapat dipahami
bahwa kepuasaan pengguna adalah nilai pelanggan atau pengguna
terhadap suatu produk atau jasa. Berdasarkan beberapa pendapat ahli
di atas, dapat disimpulkan bahwa kepuasaan pengguna adalah sebuah
rasa senang atau kecewa dari pengguna setelah mereka menggunakan
suatu produk, sistem atau jasa. Tujuan dibuatnya sebuah sistem, jasa
atau produk adalah untuk menciptakan kepuasan untuk para
penggunanya. Jika kualitas suatu sistem, jasa atau produk dibawah
harapan maka pengguna tidak akan merasa puas dan merasa kecewa.
Namun sebaliknya, jika suatu sistem, jasa atau produk dapat
memenuhi harapan maka pengguna akan merasa puas dan senang.
Tjiptono (2003) menyebutkan ada beberapa manfaat yang
diperoleh atas kepuasan pelanggan, yaitu:
1. Hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya menjadi
harmonis
17
2. Memberikan dasar yang baik bagi pembeli ulang
3. Mendorong terciptanya loyalitas pelanggan
4. Membentuk suatu rekomendasi informal dari mulut ke mulut
yang akan sangat menguntungkan bagi perusahaan
5. Reputasi perusahaan akan baik dimata pelanggan.
2.2.3 EUCS (End-User Computing Satisfaction)
Kesuksesan sebuah sistem informasi atau suatu aplikasi tidak
hanya ditentukan oleh bagaimana suatu sistem tersebut dapat diproses
dan menghasilkan sebuah informasi dengan baik, tetapi juga tentang
penerimaan atau kepuasan pengguna terhadap kinerja yang dirasakan
dari sistem tersebut.
Penerimaan terhadap sistem informasi dapat diukur dengan
beberapa model evaluasi, salah satunya adalah EUCS (End User
Computing Satisfaction) yang merupakan suatu metode yang
menggunakan pengukuran kepuasan sebagai satu bentuk evaluasi
sistem informasi. Model EUCS ini dikembangkan oleh Doll &
Torkzadeh pada tahun 1988. Model ini menekankan kepuasan
(satisfaction) pengguna akhir terhadap aspek teknologi (Arthur et al,
2008). Pengukuran yang ada didalam EUCS terdiri dari isi (content),
18
keakuratan (accuracy), bentuk (format), ketepatan waktu (timeliness),
dan kemudahan penggunaan dari sistem (ease of use).
Gambar 2. 1 Model EUCS (Doll & Torkzadeh, 1988)
Berikut ini adalah penjelasan dari setiap dimensi pengukuran
metode EUCS menurut Doll & Torkzadeh (1988):
1. Dimensi Isi (content) adalah dimensi untuk mengukur kepuasan
pengguna ditinjau dari isi/konten suatu sistem. Isi/konten biasanya
berupa fungsi dan modul yang digunakan oleh pengguna sistem dan
juga informasi yang dihasilkan oleh sistem. Dimensi content juga
mengukur apakah informasi dan modul sesuai dengan kebutuhan
19
pengguna. Semakin lengkap informasi dan modul yang ada di
dalam suatu sistem semakin tinggi tingkat kepuasan pengguna.
2. Dimensi Akurat (accuracy) adalah dimensi yang mengukur
kepuasan pengguna dari keakuratan data ketika sistem menerima
input kemudian mengolahnya menjadi informasi. Keakuratan sistem
diukur dari melihat seberapa sering sistem menghasilkan output
yang salah ketika mengolah input dari pengguna, selain itu dapat
dilihat dari seberapa sering terjadi error dalam proses pengolahan
data.
3. Dimensi Bentuk (format) adalah dimensi yang mengukur kepuasan
pengguna dari tampilan sistem itu sendiri. Format tampilan dari
laporan atau informasi yang dihasilkan sistem secara tidak langsung
akan mempermudah pengguna dalam menggunakan sistem
sehingga menariknya format sistem akan berpengaruh terhadap
efektifitas pengguna.
4. Dimensi Kemudahan Pengguna (ease of use) adalah dimensi yang
mengukur kepuasan pengguna dari kemudahan pengguna atau user
friendly dalam menggunakan sistem seperti memasukkan data,
mengolah data, dan mencari informasi yang dibutuhkan didalam
sistem.
20
5. Dimensi Ketepatan Waktu (timeliness) adalah dimensi yang
digunakan untuk mengukur ketepatan waktu sistem dalam
menyajikan informasi atau data untuk pengguna. Semakin cepat
sebuah sistem mengolah input dan menghasilkan output dapat
dijadikan tolak ukur apakah sistem tersebut tepat waktu.
2.2.4 PIECES (Performance, Information, Economic, Control,
Efficiency, Service)
Dalam pengembangan suatu sistem akan terjadi beberapa
perubahan didalamnya dari sistem yang lama ke sistem yang baru.
Untuk menentukan suatu sistem baru itu layak atau tidak, maka
diperlukan suatu analisis terhadap kriteria-kriteria yaitu kinerja
(performance), informasi (information), ekonomi (economic),
pengendalian (control), efisiensi (efficiency), dan pelayanan (service)
yang lebih dikenal dengan analisis PIECES.
Menurut Ragil (2010) metode PIECES adalah metode analisis
sebagai dasar untuk memperoleh pokok-pokok permasalahan yang
lebih spesifik. Analisis ini penting untuk dilakukan sebelum
mengembangkan sebuah sistem informasi karena dalam analisis ini
akan ditemukan masalah utama ataupun masalah yang bersifat gejala
dari masalah utama. Metode ini menggunakan enam variabel evaluasi
yaitu:
21
1. Performance (kinerja)
Performance (kinerja) merupakan variabel pertama
dalam metode analisis PIECES. Performance memiliki peran
penting untuk menilai apakah proses atau prosedur yang ada
masih mungkin ditingkatkan kinerjanya dan melihat sejauh
mana dan seberapa handal suatu sistem dalam berproses untuk
menghasilkan tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini
Performance diukur dari:
a. Throughput, yaitu jumlah pekerjaan/output yang dapat
dilakukan/dihasilkan pada saat tertentu.
b. Response time, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan serangkaian kegiatan untuk menghasilkan
output tertentu.
2. Information (informasi)
Information (informasi) memiliki peran untuk menilai
apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki
sehingga kualitas informasi yang dihasilkan menjadi semakin
baik. Informasi yang disajikan haruslah benar-benar
mempunyai nilai yang berguna. Dalam hal ini Information
diukur dari:
22
a. Keluaran (outputs): Suatu sistem dalam memproduksi
keluaran.
b. Masukan (inputs): Suatu sistem dalam memasukkan data
sehingga kemudian diolah untuk menjadi informasi yang
berguna.
3. Economic (ekonomi)
Economic (ekonomi) memiliki peran untuk menilai
apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan
manfaatnya (nilai gunanya) atau diturunkan biaya
penyelenggaraannya.
4. Control (pengendalian)
Control (pengendalian) memiliki peran untuk menilai
apakah prosedur yang ada saat ini dapat ditingkatkan sehingga
kualitas pengendalian menjadi semakin baik dan
kemampuannya untuk mendeteksi kesalahan/kecurangan
menjadi semakin baik.
5. Efficiency (efisiensi)
Efficiency (efisiensi) memiliki peran untuk menilai
apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki,
sehingga tercapai peningkatan efisiensi operasi dan harus lebih
unggul dari pada sistem manual.
23
6. Service (pelayanan)
Service (pelayanan) memiliki peran untuk menilai
apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki
kemampuannya untuk mencapai peningkatan kualitas layanan.
Membuat kualitas layanan yang sangat user friendly untuk
pengguna sangatlah penting, sehigga pengguna mendapatkan
kualitas layanan yang baik.
2.2 Definisi Perpustakaan
Perpustakaan adalah cakupan suatu ruangan, bagian dari bangunan yang
berisi buku-buku koleksi yang diatur dan disusun sedemikian rupa, sehingga
mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh
pembaca (Sutarno, 2006).
Pada dasarnya perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu lembaga
pendidikan yang berupa tempat penyimpanan koleksi buku-buku, tempat
untuk mengembangkan suatu informasi dan pengetahuan untuk menunjang
proses pendidikan. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
Perpustakaan merupakan sarana edukatif yang membantu memperlancar
pencarian khasanah pendidik dan peserta didik dalam kegiatan belajar
mengajar.
24
Menurut Sutarno (2006) tujuan perpustakaan adalah untuk menyediakan
fasilitas dan sumber informasi dan menjadi pusat pembelajaran.”. fasilitas dan
sumber informasi yang dimiliki perpusakaan saat ini sangat beragam. Tidak
hanya memiliki koleksi buku cetak dalam jumlah besar, sekarang banyak
dijumpai informasi atau buku-buku dalam format e-book. Perkembangan
teknologi saat ini juga membuat fasilitas pada perpustakaan mengalami
perkembangan pula, dengan disediakannya layanan internet membuat
pemustaka lebih mudah dalam mengakses ebook ataupun sumber informasi
yang mereka butuhkan.
Menurut Sutarno (2006) perpustakaan dibagi dalam beberapa jenis.
Adapun jenis-jenis perpustakaan adalah sebagai berikut :
1. Perpustakaan Nasional RI
2. Badan perpustakaan daerah
3. Perpustakaan umum
4. Perpustakaan perguruan tinggi
5. Perpustakaan sekolah
6. Perpustakaan khusus
7. Perpustakaan lembaga keagamaan
8. Perpustakaan internasional
9. Perpustakaan kantor perwakilan negara-negara asing
10. Perpustakaan pribadi
25
11. Perpustakaan digital
2.2.1 Perpustakaan UI
Perpustakaan Universitas Indonesia adalah salah satu unit
pendukung utama kegiatan akademik seperti pemelajaran, pengajaran
dan penelitian bagi seluruh civitas Universitas Indonesia. Perpustakaan
UI memiliki sekitar 1,5 juta koleksi buku dan jurnal yang disimpan di
Perpustakaan utama Universitas Indonesia dan di beberapa
perpustakaan fakultas. Perpustakaan pusat Universitas Indonesia
merupakan salah satu perpustakaan besar yang trend center dan
rujukan bagi perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Dengan
demikian Perpustakaan Universitas Indonesia lebih fokus pada
pengelolaan aktivitas-aktivitas yang mendukung pengembangan
kualitas manusia melalui pendidikan dan penelitian, serta penyediaan
sarana dan fasilitas sebagai meeting point dan learning common bagi
seluruh pengguna dari berbagai disiplin ilmu. Perpustakaan
Universitas Indonesia merupakan ruang publik yang terbuka dan
demokratis untuk seluruh warga Universitas Indonesia, tempat
menggali pengetahuan dan menambang ilmu.
Untuk memberikan kepuasaan terhadap pengguna
perpustakaan, Perpustakaan Universitas Indonesia selalu berusaha
mengembangkan diri dengan menambah koleksi-koleksi terbaru,
26
melanggan berbagai online databases, mengembangkan sistem, serta
memberikan layanan prima kepada pengguna.
2.3 K-ATM
Saat ini, teknologi informasi telah berkembang sangat pesat sehingga
memudahkan manusia dalam menjalankan semua aktifitasnya. Pustakawan
Perpustakaan Universitas Indonesia sebagai pengelola perpustakaan sangat
tanggap dalam menghadapi era ini. Untuk memenuhi kebutuhan pengguna
dan meningkatkan kualitas pelayanan di Perpustakaan Universitas Indonesia,
mereka membangun layanan berbasis elektronik (e-services) yang diwujudkan
dalam bentuk Pengembangan Konten Knowledge ATM.
Gambar 2. 2 Mesin K-ATM
27
Knowledge ATM (K-ATM) artinya ATM yang menyimpan knowledge
(pengetahuan) yang sudah diseleksi sesuai dengan (1) kebutuhan user
(berdasarkan fakultas, program studi); dan (2) Copyright. Setelah civitas UI
memilih informasi yang dibutuhkan, mereka dapat men-download dan
menyimpannya. Serta untuk mengaksesnya perlu verifikasi sebagai civitas UI.
Fitur-fitur dalam K-ATM dikelompokkan berdasarkan subjek (berdasarkan
kategori dari Library of Congress). Subjek besarnya adalah berdasarkan
kluster keilmuan yang ada di UI (Ilmu Kesehatan dan Keperawatan,
Teknologi dan Ilmu Komputer, Ilmu-ilmu Sosial dan Humaniora). Tujuan
diciptakannya K-ATM adalah untuk memberikan kemudahan kepada
pengguna perpustakaan UI dalam mendapatkan koleksi yg terseleksi oleh
pustakawan. Dengan adanya K-ATM pengguna tidak perlu berkeliling,
melainkan cukup search di mesin K-ATM buku apa yang akan dicari
kemudian buku tersebut dapat di download dalam bentuk ebook. Kemudian,
adanya K-ATM juga diharapkan dapat meningkatkan kunjungan ke
perpustakaan UI. Selain itu, dengan digunakannya K-ATM pemanfaatan
ebook dan resources juga lebih besar.
Adapun cara menggunakan K-ATM adalah pertama, masukkan kata kunci
pada textbox untuk mencari ebook yang diinginkan. Sentuh tombol Reset
untuk memunculkan semua ebook. Untuk mempermudah pencarian,
disediakan menu Filter. Filter tersedia menurut penerbit dan menurut subjek
28
koleksi. Kedua, setelah menemukan ebook yang diinginkan, pengguna dapat
menyentuh sampul ebook tersebut. Pada saat disentuh akan muncul abstrak,
tombol Close dan tombol “Tambah ke keranjang”. Untuk memilih ebook
tersebut pengguna bisa menyentuh tombol “Tambah ke keranjang” atau
tombol Close untuk batal. Setelah semua ebook yang diinginkan ditambah ke
keranjang. Masukkan username dan password yaitu user SSO pengguna
kemudian sentuh tombol “Masuk & Unduh”. Untuk batal pengguna bisa
menekan tombol “Hapus keranjang”. Setelah login berhasil, maka semua
ebook yang ada di keranjang akan diproses oleh PDFTK server untuk
memasukkan nama pengguna, makara dan info lainnya pada ebook yang akan
diunduh. Ketiga, setelah proses berhasil dilakukan maka link untuk
mengunduh ebook akan dikirimkan ke webmail UI pengguna. Untuk
mengunduh ebook, pengguna membuka webmail UI-nya. Akan ada kiriman
email dari server K-ATM yang berisi link untuk mengunduh ebook yang telah
dipilih. Cukup klik link tersebut, browser akan mengunduhnya secara
otomatis.
Pengamanan koleksi yang diunduh dengan cara diberi watermark Makara
dan nama pen-download, agar apabila ebook disebarkan, dapat diketahui
identitas yang menyebarkan. Ini dapat dilakukan secara real time dengan
sistem (PDTK Server).
K-ATM mempuyai kelebihan-kelebihan yaitu
29
1. Ebook yang diambil dari K-ATM tidak perlu untuk dikembalikan.
Tidak seperti perpustakaan pada umumnya, adanya K-atm ini
pengunjung perputakaan tidak perlu mengembalikan buku yang
dipinjam, karena eboook yang diberikan sudah menjadi milik
pengunduhnya.
2. Menyesuaikan kebutuhan user berdasarkan fakultas dan program
studi. Dengan diurutkannya buku sesuai dengan fakultas dan program
studi, akan lebih memudahkan pengguna dalam menggunakan sistem.
3. Ebook yang diunduh sudah Copyright. Ebook yang diundh oleh
pengguna sudah copyright yang artinya sudah memiliki hak cipta atas
ebook tersebut.
2.4 Pengukuran Data
Yaitu menguji ulang kembali data yang telah dikumpulkan semakin
menunjukkan keabsahan sebuah penelitian dengan analisa lebih lanjut. Menurut
Uma & Bougie (2010) terdapat berbagai pertimbangan dalam melakukan
pengukuran untuk menunjukkan keabsahan data, antara lain:
2.4.1 Validitas (Validity)
Validitas merupakan kemampuaan alat ukur untuk menguji
seberapa baik nilai suatu instrument yang dikembangkan dalam suatu
penelitian. Semakin tinggi skor instrument maka semakin mewakili
30
pertanyaan penelitian. Dalam menguji tes validitas dapat dibagi
menjadi beberapa ketegori, diantaranya :
a. Validitas Tampang (face validity)
Validitas tampang merupakan pengujian yang dilakukan dengan cara
membandingkan nilai skor yang didapat dari pengukuran validitas
bersamaan (concurret validity) atau validitas prediktif (predictive
validity).
Tujuan dari pengukuran validitas bersamaan (concurrent validity)
ialah mencari tahu hubungan variabel dependen dan veriabel independen
saat dinilai secara bersamaan. Pengukuran validitas bersamaan (concurret
validity) didapat dengan cara melihat skala skor yang dihasilkan setiap
individu dengan skor bidang lain yang mempunyai kesamaan karakteristik
pada sebuah instrument.
Pengukuran validitas prediktif (predictive validity) merupakan
pengukuran yang berdasarkan kolerasi dari setiap instrument dengan
perilaku yang diukur. Semakin tinggi nilai kolerasi yang dihasilkan dari
setiap instrument maka semakin memiliki nilai prediktif yang diterima.
b. Validitas konstruk
31
Pengukuran validitas konstruk diperoleh dengan mengukur nilai
instrument dengan teori yang ada melalui dua pengujian yaitu :
• Validitas konvergen
Validitas yang diperoleh dari nilai kolerasi yang tinggi dari dua instrument
pada konsep yang sama.
• Validitas dikriminan
Validitas yang diperoleh dengan mengukur secara empiris dari dua
variabel yang tidak memiliki nilai kolerasi.
2.4.2 Reliabilitas (Reability)
Andreas (2019) menjelaskan pengukuran reabilitas melihat dari
keandalan suatu instrumen dalam meminimalisir bias (error) dengan
memastikan kestabilan dan konsistensi dari instrument jawaban yang
dihasilkan responden. Sehingga tujuan dari pegujian reliabilitas adalah
mendukung pengukuran dalam pengujian akan benar-benar baik. Pengukuran
nilai suatu reliabilitas diambil dengan berbagai cara, diantaranya :
• Stability of measure
Dalam situasi yang berubah-ubah, pengukuran yang meliputi
kemampuan responden dalam memberikan jawaban yang sama akan
terus menerus stabil.
• Test-retest reliability
32
Melakukan pengujian kembali kepada responden yang sama pada waktu
yang berbeda yang dimaksudkan untuk memastikan apakah jawaban
masih tetap sama dengan pengujian sebelumnya. Semakin tinggi
reliabilitas dapat dilihat dari kestabilan hasil yang diberikan oleh
responden.
• Parallel- form reability
Merupakan pengujian yang dilakukan apabila konstruk yang dihasilkan
sudah tinggi. Pengujian ini dilakukan dengan cara mengganti kalimat
dalam pertanyaan namun masih memiliki arti yang sama.
• Internal consistency of measure
Pengujian kestabilan dalam mengukur variabel konstruk dengan melihat
dari kestabilan keseluruhan instrument. Syarat pengujian ini harus dapat
diukur secara masing-masing maupun bersama-sama.
• Interitem consistency reliability
Pengujian reliabilitas atas kestabilan responden dari keseluruhan
jawaban yang diberikan.
33
2.5 Metode Kuantitatif dalam Penulisan Sistem Informasi
2.5.1 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh
informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian
(Setiawan, 2016). Dalam mengumpulkan data diperlukan sebuah metode
agar pekerjaannya lebih mudah, dan hasilnya lebih baik serta sistematis
sehingga lebih muda diolah. Metode pengumpulan data, antara lain :
1. Angket atau Kuisioner
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukkan
dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan terlulis yang nantinya
akan dijawab oleh responden. Menurut sudut pandangnya kuisioner
dapat dibedakan menjadi beberapa jenis :
a. Menurut cara menjawab
1. Kuisioner terbuka, responden mendapat kesempatan untuk
menjawab dengan kalimatnya sendiri.
2. Kuisioner tertutup, responden hanya tinggal memilih jawaban
yang telah disediakan.
b. Menurut jawaban yang diberikan :
1. Kuisioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya
sendiri.
34
2. Kuisioner tidak langsung, yaitu responden menjawab tentang
orang lain.
c. Menurut bentuknya :
1. Kuesioner pilihan ganda, sama dengan kuisioner tertutup yaitu
responden hanya tinggal memilih jawaban yang telah
disediakan.
2. Kuisioner isian, responden mendapat kesempatan untuk
menjawab dengan kalimat sendiri.
3. Check list, responden cukup membubuhkan tanda check ( √ )
pada daftar kolom yang sesuai.
4. Rating–scale (skala bertingkat), yaitu sebuah pernyataan
diikiuti oleh kolom-kolom yang di tulis ecara bertingkat,
misalnya dari yang tidak setuju sampai ke sangat setuju.
Keuntungan kuesioner :
a. Dapat disebarkan kepada banyak responden sekaligus.
b. Dapat dijawab oleh responden secara fleksibel atau
kapanpunmereka bisa.
c. Peneliti tidak harus menemui responden.
Kelemahan kuesioner :
a. Validasinya sukar dicari
35
b. Sering tidak kembali, terutama jika pengiriman melaui pos.
c. Waktu pengembalian tidak bersama-sama dan sering terlambat.
2. Wawancara
Wawancara disebut juga kuesioner lisan yang berupa dialog
yang dilakukan oleh pewawancara untuk mendapat informasi dari
narasumber. Wawancara digunakan peneliti untuk mencari data yang
dibutuhkan. Wawancara secara fisik dapat dibedakan atas wawancara
terstruktur dan tidak terstruktur. Sepertihalnya kuisioner, wawancara
terstruktur terdiri dari beberapa pertanyaan dimana pewawancara
memberikan tanda cheklis pada pilihan jawaban yang telah disediakan.
Menurut pelaksanaannya, wawancara dibedakan atas :
1. Wawancara bebas (inguided interview), yaitu sususnan
pertanyaan dari wawancara tidak ditentukan terleih dahulu,
pewawancara bebas menanyakan apa saja tetapi tetap
terikat dalam data yang diperlukan.
2. Wawancara terpimpin (guided interview), yaitu
pewawancara telah menyiapkan pertanyaan-pertanyaan
lengkap dan terperinci seperti halnya wawancara
terstruktur.
3. Wawancara bebas dan terpimpin, yaitu gabungan antara
wawancara bebas dengan wawancara terpimpin.
36
Keuntungan teknik wawancara :
1. Peneliti dapat mendapat informasi yang tidak bisa
diungkapkan responden dengan cara kuisioner.
2. Peneliti dapat membantu menjelaskan lebih ketika
responden kesulitan menjawab pertanyaan.
3. Peneliti dapat mengamati reaksi responden akan pertanyaan
dalam proses wawancara, dengan itu jawaban atas
wawancara akan lebih teliti.
3. Observasi
Obseravasi merupakan suatu pengamatan yang meliputi
kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek melalui
penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap.
Pengambilan data dengan menggunakan metode observasi dapat
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
a. Observasi terbuka, antara responden dengan peneliti terjadi
interaksi langsung. Kehadiran peneliti dalan menjalankan tugasnya
di tengah-tengah responden diketahui secara terbuka.
b. Observasi tertutup, dalam mengambil data dari responden,
kehadiran peneliti tidak di ketahui oleh responden yang
berangkutan.
37
c. Obesrvasi tidak langsung, peneliti dalam mengambil data dari
respnden tidak disertai peneliti ditengah-tengah responden.
2.5.2 Skala Likert
Skala likert merupakan metode yang digunakan untuk mengukur baik
tanggapan positif ataupun negatif terhadap pertanyaan atau pernyataan
dalam penelitian. Bulir-bilir dalam pertanyaan skala likert berisikan pilihan
yang berjenjang. Jenjang tersebut tergantung pada kata-kata yang
digunakan didalam item instrumen yang diperlukan.
Skala likert menurut Djaali (2018) adalah skala yang digunakan untuk
mengukur pendapat, sikap dan persepsi seseorang tentang suatu gejala atau
fenomena pendidikan. Skala ini pertama kali dikenalkan oleh Rensis Likert
(1932) yaitu seorang ahli psikologi dari Amerika Serikat.
Dengan skala likert, variabel akan diukur dan dijabarkan menjadi
sebuah indikator variabel yang nantinya akan dijadikan sebagai pokok
kesepakatan untuk menyusun item-item instrumen yang berupa pertanyaan
ataupun pertanyaan. Skala likert mempunyai jenjang tingkatan pendapat dari
sangat positif sampai sangat negatif atau dari sangat setuju sampai sangat
tidak setuju.
Lima jenjang skala yang sering digunakan oleh para peneliti :
1. Sangat Setuju (SS)
38
2. Setuju (S)
3. Ragu-ragu (RG)
4. Tidak Setuju (TS)
5. Sangat Tidak Setuju (STS)
Dari kelima jenjang yang ada, responden diminta untuk memilih .
dari sinilah nantinya peneliti dapat mengukur kesetujuan dan tidak
kesetujuan responden terhadap suatu objek.
2.6 Populasi dan Teknik Sampling
2.6.1 Populasi
Populasi adalah kumpulan elemen atau unit analisis yang
nantinya akan menjadi objek penelitian. Elemen yang dimaksud bukan
hanya orang saja, akan tetapi juga benda-benda lainnya. Dalam
populasai tidak hanya mempelajari jumlah pada obyek ataupun subjek,
semua yang meilputi karakteristik atau sifat-sifat yang dimiliki olek
obyek atau subjek tersebut juga ikut dipelajari. Bahkan satu orang sudah
bisa menggambarkan populasi, karena satu orang tersebut memiliki
beberapa karakter seperti pribadi,gaya bicara, hobi, disiplin dan
sebagainya. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Sugiono, populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki
39
kuantitas serta karakteristik tertentu yang nantinya akan ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2005).
Berdasarkan jumlah, populasi dibagi menjadi dua jenis:
a. Populasi terbatas adalah sumber data yang secara kuantitatif jelas
batasannya, sehingga dapat dihitung jumlahnya. Contohnya : jumlah
mahasiswa UI tahun 2018 sebesar 46.771 mahasiswa.
b. Populasi tak terbatas adalah sumber data yang tidak ditentukan
batasannya sehingga tidak dapat dinyatakan dalam bentuk
jumlah.contohnya : mahasiswa UI yang mengguakan buku cetak
sebagai bahan belajar mereka.
Populasi berdasarkan sifatnya:
a. Populasi homogen adalah populasi yang sumber datanya memiliki
sifat yang sama sehingga tidak perlu mempersoalkan kuantitatif
jumlahnya.
b. Populasi heterogen adalah populasi yang sumber datanya memiliki
sifat yang bervariasi atau berbeda-beda, sehingga perlu menetapkan
batasan-batasan secara kualitatif dan kuantitatif.
Dalam sebuah penelitian memerlukan sampel dari sebagian populasi
yang diambil sebagai sumber data yang mewakili seluruh populasi.
40
Sampel adalah sebagian objek yang diselidiki dari keseluruan objek
penelitian. Sampel yang baik yaitu sampel yang dapat menggambarkan
keadaan populasi secara maksimal. Dengan mengguakan sampel akan
memudahkan peneliti serta penelitian akan lebig efektif dan efisien.
Untuk mendapatkan sampel yang baik harus memeperkirakan antara
tingkat akuras atau ketepan dan juga presisi yang mengacu pada sedekat
mana estimasi dengan karakteristik populasi.
2.6.2 Teknik Sampling
Mengingat keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti baik waktu, biaya
dan tenaga maka tehnik sampling menjadi pilihan peneliti untuk
mengumpulakn data penelitian. Dengan melakukan teknik sampling, peneliti
dapat memprediksi, mempelajari dan menjelaskan sifat-sifat keseluruhan
objek ( populasi ) hanya dengan mengamati dan mempelajari sebagia
sebagian dari objek tersebut. Metode sampling banyak menggunakan teori
probabilitas dan teori statistika.
Tahapan sampling antara lain :
1. Mendefinisikan populasi yang akan diamati.
2. Menentukan kerangka sampel yang meliputi kumpulan semua data atau
peristiwa yang ada.
3. Menentukan metode sampling.
41
4. Melakukan pengambilan sampel (pengumpulan data)
5. Melakukan pengecekan ulang proses sampling.
Teknik
Sampling
Probability Sampling
1. Simple random sampling
2. Proportionate stratified
random sampling
3. Disproportionate
stratified random sampling
4. Area (cluster) sampling
(sampling menurut daerah)
1. Sampling sistematis
2. Sampling kuota
3. Sampling aksidental
4. Purposive sampling
5. Sampling jenuh
6. Snowball sampling
Nonprobability Sampling
Gambar 2. 3 Macam-macam Teknik Sampling (Bambang & Jannah, 2008)
1. Probability Sampling ( Random Sample )
Pengambilan sempel secara random atau acak yang mana setiap anggota
populasi memiliki kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel
(Bambang & Jannah, 2008). Dengan cara random, bias pemilihan dapat
dihindari dan ini mrupakan salah satu usaha untuk mendapatkan sampel yang
representatif. Teknik ini terdiri :
a. Simple Random Sampling (sempel random sederhana )
42
Teknik ini digunakan jika jumlah unit sampling dalam suatu populasi
tidak terlalu besar dan dianggap homogen. Karena simple random
sampling merupakan pengambilan sampel anggota populasi yang
dilakukan secara acak tanpa memeperhatikan strata yang ada dalam
populasi tersebut (Sugiyono, 2005). Misal, populasi terdiri atas 300 orang
mahasiswa progam D3 ( unit sample). Untuk memperoleh sampel 100
orang dari populasi tersebut, maka dapat menggunakan teknik sampling
ini, baik dengan cara undian, ordinal maupun tabel bilangan random.
b. Proportionate Stratified Random Sampling
Margono (2004) menyatakan bahwa stratified random sampling
digunakan pada populasi yang memiliki susunan berstrata tau bentingkat.
Nantinya sistem pengambilan sampel akan dibagi-bagi menurut lapisan
tertentu dan masing-masing lapisan memiliki jumlah sampel yang sama.
Hal ini sebagaimana pendapat sugiono yaitu teknik ini digunakan bila
populasi mempunyai unsur yang tidak homogen dan berstrata secara
proporsional. Misalnya suatu organisasi yang memliki pegawai dengan
latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Hal ini telah menunjukkan
strata dalam organisai tersebut.
c. Disproporsionate Stratified Random Sampling
Merupakan pengambilan sampel dari anggota populasi yang heterogen
secara acak dan berstrata namun ada sebagian data yang kurang
43
proposional (Sugiyono, 2013). Misalkan dalam sebuah PT terdapat
karyawan yang memiliki jenjang pendidikan yang heterogen yang mana
dalam pengmabilan sample jumlah populasi berstrata yang paling sedikit
akan diambil menjadi sampel kesemuanya karena populasi tersebut terlalu
kecil bila dibandingkan dengan populasi yang jumlahnya banyak. Contoh
pegawai PT tertentu mempunyai 4 lu lusan S2, 30 lulusan S1, 500 lulusan
SMA dan 358 lulusan SMP , maka 4 orang lulusan S2 itu diambil
semuanya sebagai sampel. Kerena jumlah kelompok itu terlalu kecil jika
dibandingkan dengan kelompok S1, SMA dan SMP.
d. Area (Cluster) Sampling menurut daerah
Teknik ini digunakan bilamana populasi tidak hanya terdiri dari
individu-individu melainkan kelompok-kelompok individu atau cluster
(Margono, 2004). Teknik ini jugadigunakan untuk menentukan sampel
bila objek yang akan diteliti memiliki data yang sangat luas, misalnya
penduduk dari suatu negara ataupun provinsi.
2. Nonprobability Sampling
Adalah teknik pengambilan sempel yang tidak memerikan peluang atau
kesempatan sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Tujuan penggunaan teknik sampling ini lebih banyak melekat pada materi
yang diujikan sedangka pada probability sampling tujuan penelitian melekat
44
pada nilai dari meteri pada populasi yang diujikan. Beberapa teknik yang
dapat dilakukan sebagai berikut :
a. Sampling Sistematis
Sugiono (2013) menyatakan bahwa sampling sistematis adalah teknik
untuk menentukan sampel berdasarkan urutaan dari anggota populasi.
b. Sampling Kuota
Dalam teknik ini jumlah populasi akan diklarifikasikan kedalam
beberapa kelompok (Margono, 2004). Sampel diambil dengan
memeberikan kuota atau jatah tertentu terhadap kelompok. Pengumpulan
data akan dilakukan langsung pada unit sampling. Setelah kuota terpenuhi
maka pengumpulan data akan dihentikan.
c. Sampling Aksidental
Pengambilan sampel tidak ditentukan terlebih dahulu dan didasari
dengan kebetulan. Siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dan
dianggap cocok sebagai sumber data maka dapat digunakan sebagai
sampel.
d. Purposive Sampling
45
Adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu yang
dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan tujuan penelitian
yang sudah dibuat sebelumnya.
e. Sampling Jenuh
Adalah teknik yang menggunakan semua anggota populasi yang ada
sebagai sampel. Hal ini dilakukan jika jumlah populasi relative sedikit
yaitu kurang 30 orang.
f. Snowbal Sampling
Menurut Sugiyono (2013) Snowball sampling adalah teknik penentuan
sampel yang awalnya jumlahnya kecil kemudian sampel diminta untuk
memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel begitu seterusnya,
sehingga jumlah sampel semakin besar. Ibarat bola salju yang
menggelinding semakin lama semakin besar.
2.6.3 PLS-SEM
Partial Least Square (PLS) menurut Herman Wold merupakan
metode analisis yang sangat kuat karena tidak didasarkan oleh banyak
asumsi dengan pengukuran skala tertentu,. PLS-SEM berfokus pada
variabel target dan bertujuan untuk memaksimalkan berbagai jenis
variabel. PLS-SEM berbasis varian yang dapat digunakan untuk
melakukan pengujian model pengukuran sekaligus pengujian model
struktural. Model pengukuran digunakan untuk uji validitas dan
46
reabilitas, sedangkan untuk struktural digunakan untuk pengujian
hipotesis dengan model prediksi. Tujuan utama PLS-SEM adalah
menjelaskan tentang hubungan antar konstrak dan penekanan pada
pengertian menegenai nilai hubungan tersebut. Alasan mengapa PLS-
SEM sangat populer dikalangan peneliti dan praktisi (Yamin &
Kurniawan, 2011)adalah sebagai berikut :
1. Algoritma PLS tidak terbatas pada hubungan antar indikator dengan
konstrak latennya yang memiliki sifat reflektif, melainkan dapat juga
digunakan untuk hubungan yagng bersifat formatif.
2. PLS dapat digunakan untuk model yang sangat kompleks tanpa harus
menjumapai masalah estimasi data.
3. PLS dapat digunakan untuk memprediksi model jalur (path) dengan
sample size yang kecil.
4. PLS dapat digunakan ketia distribusi data sangat miring (skew)
Analisis PLS-SEM terdiri dari dua sub model yaitu model pengukuran
(measurement model) atau disebut dengan outer model dan model struktural
(structural model) atau disebut inner model. Model pngukuran menunjukkan
bagaimana variabel manifest atau observed variabel merepresentasi variabel
laten untuk diukur. Sedangkan model struktural menunjukkan kekuatan
estimasi antar variabel laten atau konstruk (Ghozali & Latan, 2015).
47
1. Analisis Model Pengukuran (Outer Model)
Analisis model pengukuran (outer model) terdiri dari empat tahap
pengujian yaitu meliputi tahap pemeriksaan individual item reability,
internal consistency reability, average variance extracted, dan
discriminant validity.
a. Individual Item Reability
Pengujian individual item reability dilakukan dengan melihat
nilai dari standarlized loading factor, nilai tersebut menggambarkan
besarnya korelasi antara setiap item pengukuran atau indikator dengan
konstraknya. Indikator dengan loading factor yang tinggi memiliki
konstribusi yang lebih tinngi untuk menjelaskan konstruk latennya.
Sebaliknya pada indikator dengan loading factor rendah memiliki
konstribusi lemah untuk menjelaskan konstruk latennya. Nilai loading
factor dikatakan ideal jika memiliki nilai diatas 0,7, artinya indikator
tersebut dikatan valid sebagai indikator mengukur konstrak. Namun
demikian pada tahap pengembangan skala, nilai antara 0,5 sampai 0,6
masih dapat diterima dan dikatakan cukup (Ghozali & Latan, 2015).
b. Internal Consistency Reability
Pengujian internal consistency reability dilakukan dengan
melihat nilai composite reability. Nilai composite reability lebih baik
48
dalam mengukur internal consistency dibandingkan dengan
cronbach’s alpha dalam model PLS-SEM, dikarenakan composite
reability tidak mengasumsikan kesamaan boot dari setiap indikator.
Nilai batas yang digunakan diatas 0,7 yang berarti diterima dan diatas
0,8 berarti sangat memuaskan.
c. Average Variance Extracted
Convergent validity adalah nilai average variance extracted
(AVE). Nilai AVE menjelaskan besaran varian atau keragaman
variabel manifes (indikator) yang terkandung oleh variabel laten
(konstrak). Nilai minimal yang digunakan untuk menunjukkan ukuran
convergent validity yang baik adalah 0,5. Hal ini menunjukkan
variabel laten dapat menjelaskan rata-rata lebih dari setengah variance
dari indikatornya.
d. Discriminant Validity
Discriminant validity dievaluasi dengan dua tahap pemeriksaan
nilai cross loading, yaitu cross loading antar indikator dan cross
loading Fornell-Lacker’s. cross loading indikator diperiksa dengan
membandingkan korelasi indikator dengan konstraknya dan konstrak
blok lainnya. Apabila korelasi antara indikator dengan konstraknya
lebih tinggi dari korelasi dengan konstrak blok lainnya, ini
49
menunjukkan konstrak tersebut memprediksi ukuran pada blok lebih
baik dari blok lainnya. Selanjutnya pemeriksaan pada cross loading
Fornell-Lacker’s yaitu dengan melihat nilai akar dari AVE. Nilai akar
dari AVE harus lebih tinggi dari korelasi antara konstrak dengan
konstrak lainnya.
2. Analisis Model Struktural (Inner Model)
Analisis model struktural (inner model) dilakukan dengan enam tahap
pengujian, yaitu terdiri dari path coefficient (β), coefficient of
determiniation (R2), t-test dengan menggunakan bootstrapping, effect size
(f2), predictive relevance (Q2), dan relative impact (q2).
a. Path Coefficient (β)
Pengujian path coefficient (β) dilakukan dengan melihat
signifikasi hubungan antar konstrak. Hal inidapat dilihat dai koefisien
jalur (path coefficient) yang menggambarkan kekuatan hubungan
antara konstrak. Pengujian path coefficient (β) dengan nilai ambang
batas yaitu diatas 0,1 menyatakan bahwa jalur (path) yang dimaksud
berpengaruh didalam model.
b. Coefficient Of Determiniation (R2)
Mengevauasi coefficient of determiniation (R2) menjelaskan
varian dari tiap target endogenous variabel dengan menggunakan
50
standar pengukuran 0,67 dinyatakan kuat, 0,33 moderat, dan 0,19 atau
dibawahnya menunjukkan tingkat varian yang lemah.
c. T-test
Pengujian nilai t-test dilakukan dengan menggunakan metode
bootstrapping melalui uji two-tailed dengan tingkat signifikasi 5%
digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Hipotesis yang
diterima adalah jika nilai pengujian t-test belih dari 1,96.
d. Effect Size (f2)
Pengujian effect size (f2) dilakukan untuk memprediksikan
pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lainnya dalam struktur
model dengan nilai ambang batas yaitu 0,02 untuk pegaruh kecil, 0,15
untuk menengah, dan 0,35 untuk pengaruh besar. Rumus perhitungan
f2 adalah sebagai berikut:
𝑓2 =𝑅2𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒 − 𝑅2𝑒𝑥𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒
1 − 𝑅2𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒
Dimana:
Dengan R2 include adalah coefficient of determiniation, R2 exclude
adalah nilai yang ada pada luar R.
e. Predictive Relevance (Q2)
Pengujian predictive relevance (Q2) dilakukan menggunakan
metode blindfolding untuk memberikan bukti bahwa variabel tertentu
memiliki keterkaitan prediktif (predictive relevance) dengan variabel
51
lainnya. Nilai ambang batas yang digunakan pengukuran adalah diatas
nol.
f. Relative Impact (q2)
Pengujian relative impact (q2) dilakukan dengan metode
blindfolding untuk mengukur relatif pengaruh sebuah keterkaitan
prediktif sebuah variabel tertentu dengan variabel lainnya dengan nilai
ambang batas yaitu 0,02 untuk pengaruh kecil, 0,15 untuk menengah,
dan 0,35 untuk pengaruh besar. Rumus perhitungan q2 adalah sebagai
berikut:
𝑞2 =𝑄2 𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒 − 𝑄2 𝑒𝑥𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒
1 − 𝑄2𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒
Dimana:
Dengan Q2 include adalah predictive relevance, Q2 exclude adalah
nilai yang ada pada luar Q.
2.7 Pengembangan Model dan Hipotesis Penulisan
2.7.1 Pengembangan Model Penelitian
Sebagian besar model penelitian dikembangkan menggunakan
model dan teori sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut peneliti
menggunakan dan mengadopsi teori model evaluasi sistem EUCS
(Doll & Torkzadeh, 1988).
52
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 6 variabel yaitu:
Content (CON), Accuracy (ACC), Format (FOR), Easy of Use (EOU),
Timeliness (TIM), dan End-User Satisfaction (EUS) (Gambar 2.4).
Variabel CON berperan sebagai variabel pada dimensi input dan
sedangkan variabel ACC, FOR, EOU, TIM berperan sebagai variabel
dimensi proses dan variabel EUS berperan sebagai variabel dimensi
output. Berikut definisi dari setiap variabel yang digunakan:
1. Content (CON)
Variabel ini untuk mengukur kepuasan pengguna ditinjau dari
isi/konten suatu sistem. Isi/konten biasanya berupa fungsi dan modul
yang digunakan oleh pengguna sistem dan juga informasi yang
dihasilkan oleh sistem. Dimensi content juga mengukur apakah
informasi dan modul sesuai dengan kebutuhan pengguna. Semakin
lengkap informasi dan modul yang ada di dalam suatu sistem semakin
tinggi tingkat kepuasan pengguna.
2. Accuracy (ACC)
Variabel ini mengukur kepuasan pengguna dari keakuratan
data ketika sistem menerima input kemudian mengolahnya menjadi
informasi. Keakuratan sistem diukur dari melihat seberapa sering
sistem menghasilkan output yang salah ketika mengolah input dari
53
pengguna, selain itu dapat dilihat dari seberapa sering terjadi error
dalam proses pengolahan data.
3. Format (FOR)
Variabel ini mengukur kepuasan pengguna dari tampilan
sistem itu sendiri. Format tampilan dari laporan atau informasi yang
dihasilkan sistem secara tidak langsung akan mempermudah pengguna
dalam menggunakan sistem sehingga menariknya format sistem akan
berpengaruh terhadap efektifitas pengguna.
4. Ease of Use (EOU)
Variabel ini mengukur kepuasan pengguna dari kemudahan
pengguna atau user friendly dalam menggunakan sistem seperti
memasukkan data, mengolah data, dan mencari informasi yang
dibutuhkan didalam sistem.
5. Timeliness (TIM)
Variabel ini digunakan untuk mengukur ketepatan waktu
sistem dalam menyajikan informasi atau data untuk pengguna. Semakin
cepat sebuah sistem mengolah input dan menghasilkan output dapat
dijadikan tolak ukur apakah sistem tersebut tepat waktu.
6. End User Satisfaction (EUS)
Variabel ini digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan
pengguna sistem, kepuasan pengguna telah diartikan sebagai sejauh
54
mana pengguna mempercayai bahwa sistem yang telah tersedia
memenuhi kebutuhan informasi. Sehingga dapat disimpulkan, kepuasan
pengguna adalah penilaian tentang seberapa jauh pengguna akhir
merasa puas dalam menggunakan sistem informasi.
CON
ACC
FOR
EOU
TIM
EUS
H1
H2
H3
H4
H5
Keterengan:
ACC :Accuracy
CON :Content
EOU :Easy of Use
FOR :Format
TIM :Timeliness
EUS :End-User Satisfaction
Gambar 2. 4 Model EUCS yang Dikembangkan
2.7.2 Pengembangan Hipotesis Penelitian
Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja aktifitas operasional
adalah teknologi informasi yang terdiri dari perangkat keras (hardware),
perangkat lunak (software), maupun pengguna (user) (Rieka & Camila,
2016). Mencapai efisiensi kepuasan pengguna terhadap sistem informasi
merupakan hal yang cukup penting, apalagi yang berhubungan dengan
55
kepuasan penggunaan dan kelayakan sistem (Dewa, 2016). Merujuk pada
penjelasan tersebut, peneliti menggunakan variabel content yang berada
dalam dimensi input dan untuk mempengaruhi variabel lain dalam dimensi
proses dan output. Content adalah salah satu faktor yang mengukur isi
kualitas suatu sistem, kesesuaian isi dalam sebuah sistem dengan output
yang dihasilkan merupakan sesuatu yang penting.
Peneliti sebelumnya menyebutkan bahwa variabel accuracy
memiliki pengaruh terhadap kepuasan pengguna (Rosalina, 2017).
Sehingga peneliti mengadopsi indikator variabel accuracy dalam penelitian
(Fitriansyah & Harris, 2018); (Rieka & Camila, 2016); (Utama, 2016);
(Feoh & Gunawan, 2016); (Rosalina, 2017); dan (Dewa, 2016) yaitu
akurasi (ACC1), output (ACC2), reliabel (ACC3), dan proses (ACC4)
sebagai indikator ACC dan peneliti menghipotesis bahwa:
H1: ACC berpengaruh secara signifikan terhadap EUS
Tabel 2. 1 Indikator Variabel Accuracy
Nama Variabel Indikator
Accuracy
Akurasi
Output
Reliabel
Proses
56
Penelitian sejenis yang dilakukan oleh (Rosalina, 2017) dan (Rieka &
Camila, 2016) menyebutkan variabel content memiliki pengaruh terhadap
kepuasan pengguna. Oleh karena itu, peneliti mengadopsi indikator dari
penelitian (Fitriansyah & Harris, 2018); (Rieka & Camila, 2016); (Utama,
2016); (Feoh & Gunawan, 2016); (Rosalina, 2017); dan (Dewa, 2016) yaitu
relevansi (CON1), kelengkapan (CON2), kualitas (CON3), dan manfaat
(CON4) sebagai indikator dari CON dan menghipotesis bahwa:
H2: CON berpengaruh secara signifikan terhadap EUS
Tabel 2. 2 Indikator Variabel Content
Nama Variabel Indikator
Content
Relevansi
Kelengkapan
Kualitas
Manfaat
Menurut Bijith dan Nalay dalam (Rieka & Camila, 2016) kemudahan
dalam menggunakan sistem adalah sesuatu yang penting dalam kepuasan
pengguna, dikarenakan kemudahan meliputi keseluruhan dari awal sampai
akhir proses. Oleh karena itu peneliti mengadopsi indikator variabel EOU
dalam penelitian (Fitriansyah & Harris, 2018); (Rieka & Camila, 2016);
(Utama, 2016); (Rosalina, 2017); dan (Dewa, 2016) yaitu mudah digunakan
(EOU1), mudah dipahami (EOU2), sistem service (EOU3), sistem service
57
(EOU4), dan informasi (EOU5) sebagai indikator EOU dan peneliti
menghipotesis bahwa:
H3: EOU berpengaruh secara signifikan terhadap EUS
Tabel 2. 3 Indikator Variabel Ease of Use
Nama Variabel Indikator
Ease of Use
Mudah digunakan
Mudah dipahami
Sistem service
Sistem service
Informasi
Selanjutnya, mengingat pentingnya variabel format dalam kepuasan
pengguna karena berkaitan dengan apa yang pengguna lihat saat
menggunakan sistem informasi, sehingga peneliti mengadopsi indikator
variabel format dalam penelitian (Fitriansyah & Harris, 2018); (Rieka &
Camila, 2016); (Utama, 2016); dan (Rosalina, 2017) yaitu menarik (FOR1),
mudah dalam penggunaan (FOR2), kualitas informasi (FOR3), jelas (FOR4),
dan fleksibel (FOR5) sebagai indikator FOR dan peneliti menghipotesis
bahwa:
H4: FOR berpengaruh secara signifikan terhadap EUS
58
Tabel 2. 4 Indikator Variabel Format
Nama Variabel Indikator
Format
Menarik
Mudah dalam penggunaan
Kualitas Informasi
Jelas
Fleksibel
Ketepatan waktu (timeliness) merupakan penyajian atau menyediakan
informasi yang sangat penting bagi kepuasan pengguna, dan menjadi tolak
ukur apakah sistem tepat waktu atau tidak. Peneliti mengadopsi indikator
variabel TIM dalam penelitian penelitian (Fitriansyah & Harris, 2018); (Rieka
& Camila, 2016); (Utama, 2016); (Rosalina, 2017); dan (Dewa, 2016) yaitu
transfer (TIM1), up to date (TIM2), ketepatan waktu (TIM3), kualitas
(TIM4), dan ketersediaan informasi (TIM5) sebagai indikator TIM dan
peneliti menghipotesis bahwa:
H5: TIM berpengaruh secara signifikan terhadap EUS
Tabel 2. 5 Indikator Variabel Timeliness
Nama Variabel Indikator
Timeliness
Transfer
Up to date
Ketepatan waktu
Kualitas informasi
Ketersediaan informasi
59
Kepuasan pengguna (end user satisfaction) yaitu variabel yang
menentukan kepuasan dari pengguna sistem. peneliti mengadopsi indikator
variabel EUS dalam penelitian penelitian (Fitriansyah & Harris, 2018);
(Rosalina, 2017); dan (Dewa, 2016) yaitu kecukupan (EUS1), kemudahan
(EUS2), efektifitas (EUS3), efisien (EUS4), dan kepuasan (EUS5).
Tabel 2. 6 Indikator Variabel End User Satisfaction
Nama Variabel Indikator
End User
Satisfaction
Kecukupan
Kemudahan
Efektifitas
Efisien
Kepuasan
Tabel 2. 7 Daftar Hipotesis
No. Hipotesis
H1 Accuracy berpengaruh signifikan terhadap End User Satisfaction
H2 Content berpengaruh signifikan terhadap End User Satisfaction
H3 Ease of Use berpengaruh signifikan terhadap End User Satisfaction
H4 Format berpengaruh signifikan terhadap End User Satisfaction
H5 Timeliness berpengaruh signifikan terhadap End User Satisfaction
Tabel 2. 8 Daftar Variabel dan Indikator Penelitian
Variabel Kode
Indikator
Pertanyaan Referensi Nama
indikator Kode
60
Content (isi) CON Relevansi CON1 Konten sistem K-ATM
sudah sesuai kebutuhan Doll & Torkzadeh
(1988)
Ahmad et al. (2018)
Rr. Rieka et al. (2016)
Aditya (2016)
Gerson et al. (2016)
Rosalina (2017)
Radit (2016)
Kelengkapan CON2 Konten sistem K-ATM
menyediakan keragaman
informasi
Kualitas CON3 Konten sistem K-ATM
disajikan secara jelas dan
mudah dipahami
Manfaat CON4 Konten sistem K-ATM
bermanfaat bagi saya
Accuracy
(keakuratan)
ACC Akurasi ACC1 Sistem K-ATM
menghasilkan informasi
yang benar dan akurat Doll & Torkzadeh
(1988)
Ahmad et al. (2018)
Rr. Rieka et al. (2016)
Aditya (2016)
Gerson et al. (2016)
Rosalina (2017)
Radit (2016)
Output ACC2 Sistem K-ATM
menghasilkan data yang
sesuai dengan yang
diperintahkan
Reliabel ACC3 Sistem K-ATM
menghasilkan informasi
yang dapat dipercaya
Proses ACC4 Sistem K-ATM bekerja
tanpa melakukan
kesalahan dalam mengolah
data
Format
(bentuk)
FOR Menarik FOR1 Format sistem K-ATM
menarik
Doll & Torkzadeh
(1988)
Ahmad et al. (2018)
Rr. Rieka et al. (2016)
Mudah
dalam
FOR2 Format sistem K-ATM
mudah digunakan
61
penggunaan Aditya (2016)
Rosalina (2017)
Kualitas
informasi
FOR3 Sistem K-ATM
menyajikan informasi
yang baik
Jelas FOR4 Format sistem K-ATM
memberikan informasi
yang jelas
Fleksibel FOR5 Format sistem K-ATM
menampilkan informasi
yang fleksibel
Ease of Use
(kemudahan
pengguna)
EOU Mudah
digunakan
EOU1 Sistem K-ATM mudah
digunakan
Doll & Torkzadeh
(1988)
Ahmad et al. (2018)
Rr. Rieka et al. (2016)
Aditya (2016)
Rosalina (2017)
Radit (2016)
Mudah
dipahami
EOU2 Sistem K-ATM mudah
dipahami
Sistem
service
EOU3 Sistem K-ATM
menyediakan petunjuk
penggunaan
Sistem
service
EOU4 Sistem K-ATM
menyediakan menu
bantuan
Informasi EOU5 Sistem K-ATM
memudahkan dalam
pencarian informasi
Timeliness
(ketepatan
waktu)
TIM Transfer TIM1 Sistem K-ATM mentrasfer
data sangat cepat
Doll & Torkzadeh
(1988)
Ahmad et al. (2018)
Rr. Rieka et al. (2016) Up to date TIM2 Sistem K-ATM
62
menyajikan informasi
yang up to date
Aditya (2016)
Rosalina (2017)
Radit (2016)
Ketepatan
waktu
TIM3 Sistem K-ATM
menyajikan informasi
secara tepat waktu
Kualitas
informasi
TIM4 Sistem K-ATM
menghasilkan informasi
yang valid
Ketersediaan
informasi
TIM5 Sistem K-ATM mampu
menyediakan informasi
ketika dibutuhkan
End User
Satisfaction
(kepuasan
pengguna)
EUS Kecukupan EUS1 Sistem K-ATM memenuhi
kebutuhan
Doll & Torkzadeh
(1988)
Ahmad et al. (2018)
Rosalina (2017)
Radit (2016)
Kemudahan EUS2 Sistem K-ATM
mempermudah pekerjaan
Efektifitas EUS3 Sistem K-ATM efektif
dalam penggunaan
Efisiensi EUS4 Sistem K-ATM efisien
dalam penggunaan
Kepuasan EUS5 Puas dengan kinerja sistem
K-ATM
63
CON
ACC
FOR
EOU
TIM
EUS
CON1
CON2
CON3
CON4
ACC1 ACC2 ACC4ACC3
FOR1
FOR2
FOR3
FOR4 FOR5
EUS4EUS3EUS2
EUS5
EUS1
EOU1
EOU2
EOU5
EOU3
EOU4
TIM5TIM4TIM3TIM2TIM1
Keterangan:
: Indikator
: Variabel
Gambar 2. 5 Model Penelitian dan Indikatornya
64
2.8 Penelitian Sejenis
Tabel 2. 9 Perbandingan Penelitian Sebelumnya
No Judul Peneliti Metodologi Tujuan Hasil
1. Evaluasi Kinerja
dan Pengguna Sistem Informasi Akademik (SIAK)
dengan Metode PIECES dan EUCS
Aditya W.
Utama
Metode PIECES untuk
meneliti aplikasi dari segi hardware ataupun software, dan metode
EUCS untuk meneliti masalah kepuasan
pengguna.
Memecahkan masalah
terhadap administrasi siswa, kecepatan sistem dan juga mengharapkan
kepuasan pengguna sistem
Mengetahui kepuasan pengguna, dan
mengharapkan adanya pengembangan software dan hardware dapat lebih user friendly
(mudah digunakan).
2. Pengukuran Kepuasan Pengguna Situs Web dengan
Metode End User Computing
Satisfaction (EUCS)
Ahmad Fitriansyah, Ibnu Harris
(2018)
Metode penelitian menggunakan dua metode yaitu End User
Computing Satisfactin (EUCS) untuk
mengukur kepuasan pengguna dan metode Kepuasan Informasi
Pengguna (UIS).
Mengetahui tingkat kepuasan pengguna universal university
sistus web sehingga administrator situs web
bisa mendapatkan gambaran tingkat kepuasan pengguna juga
bahan evaluasi dimasa depan.
keseluruhan tingkat kepuasan pengguna adalah nilai rata-rata 2,64 pada level 3 (netral), yang berarti
bahwa menurut persepsi responden umum, situs web Universitas
Universal tidak disebutkan memuaskan tetapi juga tidak mengecewakan. Variabel yang
dinilai cukup baik adalah akurasi dan kemudahan penggunaan,
sedangkan untuk konten, format, dan ketepatan waktu masih dipertimbangkan untuk perbaikan
lebih lanjut dan berkembang lagi.
3. Analisis Kepuasan
Pada Pengguna Sistem TCS Menggunakan
Rr. Rieka
F. Hutami dan Dhea Ratna
Integrasi sistem
menggunakan empat domain supporting system yang disebut
Melihat tingkat
kepuasan disalah satu sistem PT. TLK yaitu sistem TCS, yang mana
Responden merasa kinerja dari
sistem sangat baik, hal ini dikarenakan kelima variabel yaitu accuracy, content, ease of use,
65
Metode End User Computing Satisfaction (Studi
Kasus: PT. TLK, BANDUNG)
Camila (2016)
OBCE. Kemudian menggunakan analisis deskriptif statistic dan
analisis tingkat kepuasan.
pengguna sistem TCS merupakan pelanggan internal dari PT.TLK.
format, dan timeliness berada dikategori sangat puas. Kemudian reponden berharap dimasa depan
performasi dari sistem akan terus meningkat.
4. Pengukuran Tingkat
Kepuasan Pengguna Situs Web Pemerintah (E-
government) Kabupaten
Bandung
Gerson
Feoh, Putu Wida Gunawan
(2016)
Menggunakan kuesioner
dengan variabel pernyataan EUCS dan diukur dengan model
kano.
Mengetahi sejauh mana
tingkat kepuasan pengguna situs web Pemerintah (e-gov)
kabupaten bandung melalui pengukuran
tingkat kepuasan pengguna menggunakan kuesioner dengan
variabel pernyataan EUCS dan diukur
dengan model kano.
Analisa secara kuantitatif dengan
metode kuesioner untuk memperoleh hasil perhitungan tingkat kepuasan pengguna situs
web e-gov di Kabupaten Bandung.
5. Indikator User Satisfaction Dalam Layanan E-
Learning
Devy Lestari, Nur Hadi
Waryanto (2013)
Structural Equation Modeling (SEM) atau model persamaan
struktual merupakan analisis multivariate
yang digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel secara
kompleks.
Pengukuran kepuasan yang menghasilkan suatu indeks kepuasan
pengguna e-learning. Yang dapat
didefinisikan sebagai tingkat (angka) yang mempresentasikan
kepuasan terhadap layanan e-learning
secara keseluruhan.
Hasil dari penelitian tingkat kepuasan dapat menjadi tolak ukur keberhasilan dari layanan e-learning
(be smart) yang dapat membantu pengembangan e-learning (Be
smart) secara optimal.
66
66
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data
primer merupakan data-data yang dikumpulkan peneliti secara langsung dari
penelitian, semantara sekunder diperoleh dari tinjauan literatur yang
berhubungan dengan penelitian ini.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dan strategi
penelitian yang sesuai dengan tujuannya yaitu untuk mengetahui status
kepuasan pengguna K-ATM perpustakaan UI dan mengetahui faktor-faktor
apa saja yang dapat mempengaruhinya.
Berdasarkan pendekatan yang ada, tahapan penelitian juga
menerapkan metode, teknik, dan alat secara kuantitatif. Seperti teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara survei yang menggunakan
instrumen kuesioner, analisis data dilakukan secara statistik dengan perangkat
lunak komputer.
3.1.1 Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang tersusun dari berbagai
proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah
67
proses-proses pengamatan dan ingatan (Sugiyono, 2013). Jenis
observasi yang dilakukan adalah non-partisipan, yaitu hanya sebagai
pengamat independen. Pengamatan dilakukan pada bulan Oktober
2018 sampai dengan Desember 2018 di Perpustakaan Universitas
Indonesia.
3.1.2 Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan
makna dalam suatu topik tertentu (Sugiyono, 2013). Dalam hal ini
didapati wawancara mengenai visi dan misi perpustakaan UI, struktur
organisasi, sistem K-ATM, kegunaan K-ATM, permasalahan yang ada
dalam K-ATM, penggunaan K-ATM.
Wawancara dilakukan bersama Bapak Soni Pawoko selaku
staff layanan perpustakaan Universitas Indonesia. Adapun hasil
wawancara dapat dilihat di dalam lampiran.
3.1.3 Kuisioner
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2013).
68
Kuisioner pada penelitian ini terbagi menjadi dua bagian.
Bagian pertama berisikan surat pengantar dari peneliti yang berisikan
permohonan yang digunakan untuk pengisian kuesioner. Pada bagian
kedua berisikan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan penelitian. Pada
lembaran pertanyaan terdiri dari 6 pertanyaan tentang profil responden
2 pertanyaan tentang K-ATM, dan 28 pertanyaan pengujian. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan lima poin skala likert
Untuk menjamin validitas dan reablitas instrumen penelitian
ini, peneliti mengadopsi sejumlah item indikator dari sejumlah
penelitian terkait, antara lain Doll & Torkzadeh (1988), Fitriansyah &
Harris (2018), Rieka & Camila (2016), Utama (2016), Feoh &
Gunawan (2016), Rosalina (2017), Dewa (2016). Daftar indikator
pertanyaan pengujian dapat dilihat pada tabel 3.1
Tabel 3. 1 Daftar indikator pertanyaan pengujian
Variabel Kode Indikator Pertanyaan
Content (isi) CON1 Relevansi Konten sistem K-ATM sudah sesuai
kebutuhan
CON2 Kelengkapan Konten sistem K-ATM menyediakan
keragaman informasi
CON3 Kualitas Konten sistem K-ATM disajikan
secara jelas dan mudah dipahami
CON4 Manfaat Konten sistem K-ATM bermanfaat
bagi saya
Accuracy ACC1 Akurasi Sistem K-ATM menghasilkan
69
(keakuratan) informasi yang benar dan akurat
ACC2 Output Sistem K-ATM menghasilkan data
yang sesuai dengan yang
diperintahkan
ACC3 Reliabel Sistem K-ATM menghasilkan
informasi yang dapat dipercaya
ACC4 Proses Sistem K-ATM bekerja tanpa
melakukan kesalahan dalam
mengolah data
Format
(bentuk)
FOR1 Menarik Format sistem K-ATM menarik
FOR2 Mudah dalam
penggunaan
Format sistem K-ATM mudah
digunakan
FOR3 Kualitas
informasi
Sistem K-ATM menyajikan
informasi yang baik
FOR4 Jelas Format sistem K-ATM memberikan
informasi yang jelas
FOR5 Fleksibel Format sistem K-ATM menampilkan
informasi yang fleksibel
Ease of Use
(kemudahan
pengguna)
EOU1 Mudah
digunakan
Sistem K-ATM mudah digunakan
EOU2 Mudah
dipahami
Sistem K-ATM mudah dipahami
EOU3 Sistem service Sistem K-ATM menyediakan
petunjuk penggunaan
EOU4 Sistem service Sistem K-ATM menyediakan menu
bantuan
EOU5 Informasi Sistem K-ATM memudahkan dalam
pencarian informasi
70
Timeliness
(ketepatan
waktu)
TIM1 Transfer Sistem K-ATM mentrasfer data
sangat cepat
TIM2 Up to date Sistem K-ATM menyajikan
informasi yang up to date
TIM3 Ketepatan
waktu
Sistem K-ATM menyajikan
informasi secara tepat waktu
TIM4 Kualitas
informasi
Sistem K-ATM menghasilkan
informasi yang valid
TIM5 Ketersediaan
informasi
Sistem K-ATM mampu menyediakan
informasi ketika dibutuhkan
End User
Satisfaction
(kepuasan
pengguna)
EUS1 Kecukupan Sistem K-ATM memenuhi
kebutuhan
EUS2 Kemudahan Sistem K-ATM mempermudah
pekerjaan
EUS3 Efektifitas Sistem K-ATM efektif dalam
penggunaan
EUS4 Efisiensi Sistem K-ATM efisien dalam
penggunaan
EUS5 Kepuasan Puas dengan kinerja sistem K-ATM
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan lima poin skala
likert (Suryani & Hendryadi., 2016). Dalam skala likert ini
menggunakan 5 alternatif jawaban untuk setiap pertanyaan yaitu:
Poin 1 : Sangat Tidak Setuju
Poin 2 : Tidak Setuju
Poin 3 : Tidak Tau
71
Poin 4 : Setuju
Poin 5 : Sangat Setuju
Proses menyebarkan kuesioner secara langsung dan tidak
langsung kepada responden. Penyebaran kuesioner secara langsung
dilakukan di perpustakaan Universitas Indonesia Jl. Margonda Raya,
Pondok Cina, Beji, Kota Depok. Penyebaran kuesioner dilakukan
dalam jangka waktu 4 bulan agar mencapai jumlah sampel yang sudah
ditentukan. Penyebaran tidak langsung dilakukan dengan cara
menyebarkan link melalui media sosial dengan menggunakan fitur
google forms untuk pengisian. Teknik penggabungan pengumpulan
data sehubungan dengan luasnya informasi, tingkat respon dari
responden, kualitas data untuk mendapatkan data yang primer.
Pemrosesan data dari jumlah kuesioner yang terkumpul akan
diklasifikasikan menggunakan perangkat lunak pengolah angka Ms.
Excel 2010. Hasil penyebaran kuesioner secara langsung maupun
tidak langsung, peneliti mendapatkan 84 kuesioner, 70 dari kuesioner
secara langsung dan 14 dari kuesioner secara tidak langsung. Dari
seluruh hasil data kuesioner yang terkumpul valid untuk digunakan.
Tabel 3. 2 Data Kuesiner
Metode Penyebaran Jumlah
Penyebaran secara langsung 70
72
Penyebaran secara tidak langsung 14
Total 84
3.2 Metode Pengambilan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah anggota
perpustakaan Universitas Indonesia (UI) yang menggunakan K-ATM.
Berdasarkan data yang diperoleh dari bagian IT dari tahun 2017 hingga 31
Desember 2018 sebanyak 1.025 orang yang telah mengunduh buku di K-
ATM (tidak dihitung berdasarkan satu akun anggota, kemungkinan satu akun
dapat mengakses K-ATM beberapa kali). Kemudian peneliti melakukan
pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dimana
memilih responden yang disyaratkan adalah yang memiliki pengalaman dalam
menggunakan K-ATM. Hal ini bertujuan untuk memperoleh responden yang
benar-benar mengerti dengan K-ATM. Pada tahap kedua, dilakukan
pengambilan sampel secara incidental sampling dilakukan dengan cara
pemilihan sampel responden yang kebetulan ada/dijumpai.
Dengan mempertimbangkan banyaknya jumlah populasi, keterbatasan
waktu dan biaya, sejumlah 84 orang pengguna sistem menjadi sampel dalam
penelitian ini. Dalam menentukan jumlah sampel dilakukan berdasarkan
kriteria jumlah sampel dengan pendekatan Structural Equation Model
Partical Least Square (SEM-PLS), yaitu direkomendasi menggunakan sampel
73
antara 30 sampai 100 (Latan & Ghozali, 2012). Sehingga 84 orang pengguna
sistem ini sudah cukup untuk menjadi sampel pada penelitian ini.
3.3 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah model evaluasi sistem yaitu
End User Computing Satisfaction (EUCS) merupakan suatu metode yang
menggunakan pengukuran kepuasan sebagai bentuk evaluasi sistem. model
EUCS ini dikembangkan oleh Doll & Torkzadeh pada tahun 1988. Model ini
mengevaluasi sistem dengan menekankan kepuasan (satisfaction) pengguna
terhadap aspek teknologi (Arthur et al., 2008).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model evaluasi EUCS
karena model ini meneliti masalah kepuasan pengguna yang merupakan
indikator keberhasilan dari pengembangan sistem, serta model ini salah satu
model yang paling terkenal dan sering diuji. Menurut (Ilias, Abd Razak,
Rahman, & Yasoa’, 2009) model evaluasi EUCS untuk menguji faktor-faktor
kritis yaitu konten, ketepatan, format, kemudahan penggunaan, ketepatan
waktu, kepuasan dengan sistem kecepatan dan kehandalan sistem End-User
Computing Satisfaction yang paling mempengaruhi kepuasan pengguna.
3.4 Metode Analisis Data
Proses analisis data terbagi menjadi dua bagian yaitu analisis
demografis dan analisis statistik. Pertama yaitu analisis demografi dengan
74
menggunakan perangkat lunak pengolah angka Ms. Excel 2010. Data
responden yang telah terkumpul akan dikelompokkan berdasarkan jenis
kelamin, status keanggotaan, lama penggunaan, peranan K-ATM, dan status
kepuasan pengguna.
Kedua, yaitu melakukan analisis statistik dengan menggunakan
SmartPLS versi 3.0. Analisis ini, terdapat dua tahap pengukuran yang
dilakukan oleh peneliti, yaitu analisis measurement model dan analisis
structur model. Measurement model bertujuan untuk menilai validitas dan
reliabilitas outer model yang memiliki tahap pengujian yaitu indicator
reliability, internal consistency reliability, convergent validity, dan
discriminant validity. Pengujian structural model bertujuan untuk melihat
hubungan antar variabel, yang memiliki tahap pengujian yaitu path
coefficient, coefficient of determiniation, t-test dengan menggunakan
bootstrapping, effect size, predictive relevance, dan relative impact dengan
menggunakan metode pengujian blindfolding.
Selanjutnya, interpretasi hasil penelitian dilakukan dengan cara
peneliti melakukan diskusi terhadap hasil analisis demografi responden
dengan kondisi yang ada dilapangan dan mengartikan hasil analisis model
secara statistika kuantitatif serta membandingkan dan mempertimbangkan
sejumlah literatur terkait sebelumnya.
75
3.5 Kerangka Berfikir
Mulai
Identifikasi dan Perumusan Masalah
Observasi
Kesimpulan dan Saran
Kajian Pustaka
Metode Penelitian
Hasil PenelitianHasil Analisis Deomografis
Metode Pengumpulan Data
Metode Analisis
Studi Lapangan
Selesai
Wawancara
Accuracy
Koesioner
Hasil Analisis Pengukuran Model
Hasil Analisis Struktural Model
Penentuan Sampel
Format
Content
Timeliness
Perancangan Kuesioner
EUCS
Analisis Hasil Data Analisis Demografis
Analisis Pengukuran Model
Analisis Struktural Model
Gambar 3. 1 Kerangka Penelitian
Metode Pengumpulan Data (Sugiyono, 2013)
End-User Computing Satisfaction (Doll & Torkzadeh, 1988)
76
76
BAB IV
HASIL ANALISIS DAN INTERPRETASI
4.1 Gambaran Umum Institusi
4.1.1 Sejarah Perpustakaan UI
Sejak tahun 1959 proses sejarah perpustakaan UI telah dimulai, yaitu
saat pertama kalinya pemimpim perpustakaan fakultas dan lembaga di
lingkungan Universitas Indonesia megadakan rapat untuk membicarakan
organisasi perpustakaan. Melalui proses yang sangat pajang dan seiring
dengan perkembangan UI itu sendiri perpustakaan UI juga mulai
berkembang. Hingga tahun 2010, UI memiliki 13 perpustakaan yang
dikoordinir oleh perpustakaan UI dalam hal pengadaan koleksi serta
pengembangan SDM. 13 perpustakaan fakultas diantaranya :
1. Fakultas Kedokteran (FK)
2. Fakultas Kedokeran Gigi (FKG)
3. Fakultas Matematika, dan Ilmu Pengetahan Alam(FMIPA)
4. Fakultas Teknik (FT)
5. Fakultas Hukum ( FH)
6. Fakultas Ekonomi (FE)
7. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB)
77
8. Fakultas Psikologi (Fpsi)
9. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ( FISIP)
10. Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM)
11. Fakultas Ilmu Komputer (FASILKOM)
12. Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK), dan
13. Progam Pascasarjana Multidisiplin.
Perpustakaan UI merupakan fasilitas pembelajaran dimana
semua civitas akademika UI dapat bertemu dan berinteraksi untuk
mengembangkan ide-ide hasil kolaborasi penelitian dari berbagai
subjek. Maka dari itu pada tahun 2010 UI membangun sebuah gedung
megah yang bernama “The Crystal of Knowledge” untuk perpustakaan
yang memeliki integrasi dibidang sarana atau fasilitas, sumber daya
manusia dan keuangan. Integrasi yang telah terbangun itu juga
memiliki tujuan untuk efesiensi diberbagai aspek, seperti pengadaan
koleksi dan pengelolaan SDM.
Pada awal tahun 2011 gedung tersebut selesai dibangun dan
memulai proses integrasi pada bulan maret 2012. Hingga saat itu ada
enam perpustakaan yang bergabung ke gedung baru, diantaranya
perpustakaan pusat, perpustakaan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya,
perpustakaan Fakultas Teknik, perpustakaan Fakultas Matematika, dan
Ilmu Pengetahan Alam, perpustakaan Fakultas Ilmu Keperawatan,
78
perpustakaan Fakultas Hukum. Adapun fakultas yang lainnya tetap
memiliki perpustakaan di fakultasnya, namun tetap memindahkan
sebagian koleksinya ke gedung baru.
Dengan bergabungnya beberapa perpustakaan dari fakultas dan
tambahan sebagian koleksi dari perpustakaan fakultas yang lain maka
tidak ada lagi istilah “ Perpustakaan Pusat” melainkan “ Perpustakaan
UI”.
4.1.2 Profil Perpustakaan UI
Perpustakaan Universitas Indonesia adalah salah satu unit
pendukung utama kegiatan akademik (pemelajaran, pengajaran dan
penelitian). Perpustakaan UI memiliki sekitar 1,5 juta koleksi yang
disimpan di Perpustakaan UI dan di beberapa perpustakaan fakultas.
Sebagai unit pendukung pengajaran dan penelitian, Perpustakaan UI
terus berusaha mengembangkan diri dengan menambah koleksi-
koleksi terbaru, melanggan berbagai online databases,
mengembangkan sistem, serta memberikan layanan prima kepada
pengguna. Saat ini Perpustakaan UI merupakan salah satu
perpustakaan rujukan bagi perguruan tinggi yang ada di Indonesia dan
menjadi trend setter dalam pengembangan perpustakaan di Indonesia.
79
Prinsip utama Perpustakaan UI adalah bahwa perpustakaan
merupakan ruang publik yang paling terbuka dan demokratis bagi
seluruh warga UI, tempat menggali pengetahuan dan menambang ilmu
yang akhirnya dipancarkan bagi kemanusiaan. Perpustakaan UI adalah
sarana pendukung utama untuk olah pikir, olah rasa, dan olah raga.
Dengan demikian Perpustakaan UI lebih fokus pada pengelolaan
aktivitas-aktifitas yang mendukung pengembangan kualitas manusia
melalui pendidikan dan penelitian, serta penyediaan sarana dan
fasilitas sebagai meeting point dan learning common bagi seluruh
pengguna dari berbagai disiplin ilmu. Perpustakaan Universitas
Indonesia berlokasi di gedung baru Perpustakaan UI, terletak antara
masjid UI dan gedung Fakultas Ilmu Komputer.
4.1.3 Visi dan Misi Perpustakaan UI
a. Visi
Perpustakaan Universitas Indonesia memiliki visi “Perpustakaan
Universitas Indonesia akan menjadi rujukan perpustakaan perguruan
tinggi nasional dan regional bersumber dari karya intelektual warga
UI, dan e-resources berkualitas yang dimiliki serta didukung fasilitas
modern yang tersedia”.
80
b. Misi
Perpustakaan Universitas Indonesia memiliki misi sebagai berikut:
1. Menyediakan akses berkualitas untuk warga UI dan publik ke
sumber daya informasi dan pengetahuan dengan pelayanan prima
berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
2. Mendukung riset yang dilakukan oleh warga UI dalam bentuk
penyedian sumber daya informasi dan pengetahuan berkualitas
berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
3. Memberikan layanan pengabdian kepada masyarakat dalam
pemanfaatan sumber daya informasi dan pengetahuan terutama
berasal dari koleksi UI-ana berbasis teknologi informasi dan
komunikasi dalam tingkat nasional dan regional.
4. Membangun entrepreneurship dalam pemberdayaan sumber daya
informasi dan pengetahuan berbasis teknologi informasi dan
komunikasi.
4.1.4 Tugas, Fungsi, Wewenang Perpustakaan UI
a. Tugas
81
Tugas Pokok UPT Perpustakaan Universitas Indonesia adalah
menjadi pusat sumber belajar, sumber daya informasi dan
pengetahuan, penyedia koleksi rekreatif yang mendidik, serta tempat
publiksi karya ilmiah yang dihasilkan oleh baik warga Universitas
Indonesia maupun oleh mereka yang membutuhkannya.
b. Fungsi
1. Fungsi Edukasi, yaitu Perpustakaan merupakan pusat sumber
belajar para warga Universitas Indonesia dan pemustaka lainnya.
2. Fungsi Informasi dan Pengetahuan, yaitu Perpustakaan merupakan
sumber daya informasi dan pengetahuan yang mudah diakses oleh
mereka yang membutuhkannya.
3. Fungsi Riset, yaitu Perpustakaan menyediakan sumber daya
informasi dan pengetahuan yang paling mutakhir sebagai bahan
untuk melakukan riset dan pengkajian ilmu pengetahuan,
teknologi, seni dan budaya untuk umat manusia.
4. Fungsi Rekreasi, yaitu Perpustakaan menyediakan koleksi rekreatif
yang mendidik untuk membangun dan mengembangkan
kreativitas, minat, dan daya inovasi warga Universitas Indonesia.
5. Fungsi Publikasi, yaitu Perpustakaan mempublikasikan karya
ilmiah yang dihasilkan oleh warga Universitas Indonesia agar
dapat dilakukan riset lanjutan, hasil riset dapat dimanfaatkan dan
82
dapat memberikan solusi pada masalah yang dihadapi oleh
masyarakat.
c. Wewenang
1. Mengelola, mengembangkan, dan meningkatkan lingkungan
pembelajaran di perpustakaan Universitas Indonesia, dan
membangun hubungan dengan mahasiswa, dosen, dan tenaga
kependidikan di dalam lingkungan tersebut.
2. Menjamin akses yang memadai terhadap sumber daya informasi,
pengetahuan, layanan, fasilitas dan sistem pendukung, dalam
lingkungan fisik atau online, di lingkungan kampus Universitas
Indonesia.
3. Melakukan inovasi layanan perpustakaan berbasis teknologi
informasi dan komunikasi.
83
4.1.5 Struktur Organisasi
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi Perpustakaan UI
Kepala Perpustakaan UI
Dr. Fuad Gani, S.S., M.A.
Koordinator Manajemen
Pengetahuan
Laely Wahyuli, M.Hum
Staff Layanan Perpustakaan UI
Koordinator Layanan
Perpustakaan
Mariyah, S.Sos, M.Hum
Koordinator
Administrasi Umum &
Fasilitas
Dra. Etty Setyawati,
M.Hum
84
4.1.6 Peran dan Tanggung jawab Struktur Organisasi Perpustakaan UI
Berikut ini akan dijelaskan tugas dan fungsi dari masing-
masing jabatan yang ada pada perpustakaan UI, yaitu:
1. Kepala Perpustakaan
Kepala perpustakaan sebagai pemimpin perpustakaan UI
mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan
mengendalikan kegiatan serta bertanggung jawab atas
terselenggaranya pelaksanaan tugas perpustakaan UI dengan baik.
2. Koordinator Layanan Perpustakaan
Koordinator layanan perpustakaan bertanggung jawab
melaksanakan tugas dalam merencanakan, mengelola dan
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
layanan perpustakaan. Melaksanakan layanan dan kerja sama
perpustakaan meliputi layanan sirkulasi, rujukan, literasi informasi,
promosi layanan, pelaksanaan kajian kepuasan pemustaka dan
membangun jaringan perpustakaan.
3. Koordinator Manajemen Pengetahuan
Koodinator manajemen pengetahuan bertanggung jawab
meningkatkan kinerja perpustakaan, mengidentifikasi pengetahuan
implisit dan mengembangkan sistem yang diperlukan perpustakaan.
85
Membuat konsep yang inovatif serta kreatif dalam menyiasati
perkembangan perpustakaan.
4. Koordinator Adminidtrasi Umum dan Fasilitas
Koordinator administrasi umum dan fasilitas bertanggung
jawab dalam melaksanakan penyiapan, perumusan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi kebijaksanaan di bidang deposit,
konservasi, pengembangan dan pengolahan bahan pustaka dan
melaksanakan koordinasi dengan bidang lain di lingkungan
perpustakaan.
5. Staff Layanan Perpustakaan
Staff layanan perpustakaan bertanggung jawab dalam
menyelenggarakan layanan peminjaman buku, layanan informasi,
layanan referensi, mengkoordinasikan penyelenggaraan layanan
perpustakaan dengan perangkat wilayah, instansi terkait dan
masyarakat.
4.1.7 K-ATM Perpustakaan UI
Knowledge ATM (K-ATM) artinya ATM yang menyimpan
knowledge (pengetahuan) yang sudah diseleksi sesuai dengan (1)
kebutuhan user (berdasarkan fakultas, program studi); dan (2)
Copyright. Setelah civitas UI memilih informasi yang dibutuhkan,
86
mereka dapat men-download dan menyimpannya. Informasi yang
diunduh atau diambil ada yang dapat disimpan secara permanen. Serta
untuk mengaksesnya perlu verifikasi sebagai civitas UI.
K-ATM adalah sebuah sistem yang dipegang oleh staff layanan
perpustakaan UI. Staff layanan perpustakaan UI memegang penuh
aktifitas dari sistem K-ATM tersebut. K-ATM dibangun atas
kerjasama Perpustakaan UI (membangun aplikasinya), Direktorat
Sistem Teknologi Informasi (membangun platformnya), dan iGroup
sebagai sponsor.
Gambar 4. 2 Tampilan Utama K-ATM
87
Gambar 4. 3 Mesin K-ATM
Fitur-fitur dalam K-ATM kontennya dikelompokkan
berdasarkan subjek (berdasarkan kategori dari Library of Congress).
Subjek besarnya adalah berdasarkan kluster keilmuan yang ada di UI
(Ilmu Kesehatan dan Keperawatan, Teknologi dan Ilmu Komputer,
Ilmu-ilmu Sosial dan Humaniora). Pengamanan koleksi yang diunduh
dengan cara diberi watermark Makara dan nama pen-download, agar
apabila ebook-nya disebarkan, dapat diketahui identitas yang
menyebarkan). Ini dapat dilakukan secara real-time dengan sistem
(PDFTK Server). Konten K-ATM adalah dari Online Databases
(ODB) yang dilanggan seperti: e-journals dan e-books.
88
4.2 Hasil Analisis
4.2.1 Hasil Analisis Demografis
Pada tahap ini, peneliti melakukan penganalisisan jawaban responden
dari pertanyaan dan pernyataan yang berkaitan dengan profil responden
dan K-ATM dala kuesioner. Hal tersebut dilakukan untuk menghasilkan
informasi demografis berkenaan karakteristik responden, kepuasan
pengguna K-ATM serta faktor-faktornya. Data responden yang berhasil
diperoleh peneliti dalam waktu 4 bulan adalah sebanyak 84 data
responden. Informasi demografis yang dihasilkan meliputi jenis kelamin,
status keanggotaan, sudah berapa lama menggunakan K-ATM, status
keberhasilan K-ATM, serta peranan K-ATM. Berikut hasil analisis
demografis:
1. Jenis Kelamin
Gambar 4.4 menunjukkan bahwa dari 84 responden yang terdapat
dalam penelitian ini, sebagian besar responden didominasi oleh
perempuan sebanyak 49 orang (58%) dan sisanya merupakan
responden laki-laki sebanyak 35 orang (42%).
89
Gambar 4. 4 Diagram Lingkaran Jenis Kelamin Responden
2. Jenis Anggota
Gambar 4.5 menunjukkan bahwa anggota yang mengakses K-
ATM mayoritas adalah mahasiswa. Sebanyak 80 orang (95%)
merupakan mahasiswa, dosen sebanyak 1 orang (1%), tenaga
kependidikan sebanyak 1 orang (1%) dan lain-lain sebanyak 2
orang (3%).
Gambar 4. 5 Diagram Lingkaran Jenis Anggota Responden
58%
42%
Perempuan Laki-laki
1%
95%
1% 3%
Dosen Mahasiswa Tenaga Kependidikan Dll
90
3. Lama Penggunaan
Gambar 4.6 menunjukkan bahwa lama penggunaan K-ATM
didominasi pada rentang waktu kurang dari satu tahun. Sebanyak
57 orang (68%) menggunakan K-ATM kurang dari satu tahun,
sebanyak 11 orang (13%) menggunakan K-ATM rentang waktu 1-
2 tahun, sebanyak 16 orang (19%) menggunakan K-ATM lebih
dari dua tahun.
Gambar 4. 6 Diagram Lingkaran Lama Penggunaan Responden
4. Keberhasilan K-ATM
Gambar 4.7 menunjukkan bahwa sebanyak 25 responden (30%)
yang merasa K-ATM telah berhasil diterapkan sebesar 41%-60%.
Sebanyak 22 responden (26%) yang merasa K-ATM telah berhasil
diterapkan sebesar 0%-20%. Sebanyak 19 responden (22%) yang
68%
13%
19%
<1 Tahun 1-2 Tahun > 2 Tahun
91
merasa K-ATM telah berhasil diterapkan sebesar 61%-80%.
Sebanyak 14 responden (17%) yang merasa K-ATM telah berhasil
diterapkan sebesar 21%-40%. Bahkan sebanyak 4 responden (5%)
yang merasa K-ATM telah berhasil diterapkan sebesar 81%-100%.
Gambar 4. 7 Diagram Lingkaran Keberhasilan K-ATM
5. Peranan K-ATM
Gambar 4.8 menunjukkan bahwa sebanyak 44 responden (52%)
dalam penelitian ini setuju K-ATM telah membantu dalam
memenuhi studi mereka. Sebanyak 26 responden (31%)
berpendapat tidak tahu. Sebanyak 5 responden (6%) berpendapat
sangat setuju. Namun sebanyak 5 responden (6%) berpendapat
tidak setuju dan bahkan 4 responden (5%) berpendapat sangat
tidak setuju.
26%
17%
30%
22%
5%
0%-20% 21%-40% 41%-60% 61%-80% 81%-100%
92
Gambar 4. 8 Diagram Lingkaran Peranan K-ATM
4.2.2 Hasil Analisis Pengukuran Model
Dalam tahap ini dilakukan analisis pengukuran model (outer model)
yang mana dalam analisis ini dilakukan empat tahap pengujian. Empat
tahap pengujian tersebut adalah individual item reliability, internal
consistency reliability, average variance extracted, dan discriminant
validity. Berikut adalah penjelasan dan hasil dari pengujian empat tahap
tersebut:
1. Individual Item Reliability
Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai dari standarlized
loading factor. Nilai tersebut menggambarkan besarnya korelasi
antara setiap item pengukuran atau indikator dengan konstraknya.
Nilai yang dikatakan baik adalah di atas 0,7, jadi bahwa indikator
5% 6%
31%
52%
6%
STS TS TT S SS
93
tersebut dapat dikatakan valid sebagai indikator yang mengukur
konstrak. Mengarah pada standar nilai, setelah melalui pengujian
pada SmartPLS 3.0, semua nilai sudah memenuhi syarat lebih dari
0,7 sehingga hasil uji loading factor sudah valid dan memenuhi
syarat mengukur konstrak, yang dapat dilihat pada tabel 4.1.
2. Internal Consistency Reliability
Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai composite
reliability (CR) dengan ambang batas yang digunakan adalah
diatas 0,7. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.1 bahwa nilai CR
pada tabel tersebut telah memenuhi nilai ambang atas yaitu diatas
0,7. Sehingga memenuhi valid dan memenuhi syarat untuk
digunakan.
3. Average Variance Extracted
Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai average variance
extracted (AVE). Dimana nilai AVE menjelaskan besaran varian
atau keragaman variabel manifes (indikator) yang terkandung oleh
variabel laten (konstrak). Nilai minimal yang digunakan untuk
menunjukkan ukuran convergent validity yang baik adalah 0,5.
Hasil analisis data AVE dapat dilihat apada tabel 4.1, pada tabel
tersebut menunjukkan bahwa nilai AVE dari semua variabel yang
94
digunakan yaitu diatas 0,5. Sehingga hal ini telah memenuhi syarat
untuk digunakan.
Tabel 4. 1 Hasil Analisis Pengukuran Model
VAR IND OL CL
AVE CR R² Q² ACC CON EOU EUS FOR TIM
ACC
ACC1 0.882 0.882 0.685 0.563 0.591 0.594 0.712
0.725 0.913 0.761 0.524 ACC2 0.905 0.905 0.642 0.620 0.644 0.676 0.711
ACC3 0.847 0.847 0.718 0.650 0.627 0.678 0.594
ACC4 0.765 0.765 0.522 0.537 0.647 0.554 0.691
CON
CON1 0.896 0.661 0.896 0.721 0.599 0.659 0.670
0.732 0.916 0.761 0.524 CON2 0.796 0.550 0.796 0.626 0.512 0.515 0.607
CON3 0.872 0.717 0.872 0.740 0.566 0.679 0.632
CON4 0.856 0.648 0.856 0.663 0.787 0.658 0.714
EOU
EOU1 0.906 0.570 0.675 0.906 0.691 0.789 0.625
0.734 0.932 0.761 0.524
EOU2 0.819 0.498 0.677 0.819 0.556 0.691 0.623
EOU3 0.846 0.631 0.635 0.846 0.720 0.717 0.623
EOU4 0.825 0.582 0.719 0.825 0.605 0.665 0.616
EOU5 0.886 0.695 0.740 0.886 0.679 0.779 0.642
EUS
EUS1 0.908 0.669 0.746 0.717 0.908 0.715 0.736
0.804 0.953 0.761 0.524
EUS2 0.853 0.621 0.717 0.719 0.853 0.709 0.700
EUS3 0.927 0.718 0.639 0.661 0.927 0.705 0.772
EUS4 0.904 0.669 0.597 0.663 0.904 0.667 0.776
EUS5 0.889 0.638 0.614 0.665 0.889 0.706 0.701
FOR
FOR1 0.805 0.542 0.557 0.648 0.675 0.805 0.612
0.709 0.924 0.761 0.524
FOR2 0.814 0.548 0.649 0.794 0.651 0.814 0.564
FOR3 0.870 0.688 0.679 0.799 0.618 0.870 0.563
FOR4 0.890 0.682 0.653 0.696 0.705 0.890 0.662
FOR5 0.829 0.644 0.574 0.656 0.632 0.829 0.567
TIM
TIM1 0.851 0.642 0.596 0.532 0.718 0.541 0.851
0.702 0.922 0.761 0.524
TIM2 0.838 0.646 0.549 0.534 0.629 0.519 0.838
TIM3 0.799 0.677 0.642 0.666 0.671 0.676 0.799
TIM4 0.863 0.687 0.591 0.635 0.628 0.590 0.863
TIM5 0.837 0.686 0.824 0.679 0.774 0.628 0.837
95
Keterangan :
VAR : Variabel
OL : Outer Loading
IND : Indikator
CL : Cross Loading
CR : Composite Reliability
AVE : Average Variance Extracted
Q² : Predictive Relevance
R² : Coefficient of Determination
4. Discriminant Validity
Pengujian ini dilakukan dengan dua tahap pemeriksaan nilai
cross loading, yaitu cross loading antar indikator dan cross
loading Fornell-Lacker’s. cross loading indikator diperiksa dengan
membandingkan korelasi indikator dengan konstraknya dan
konstrak blok lainnya. Apabila korelasi antara indikator dengan
konstraknya lebih tinggi dari korelasi dengan konstrak blok
lainnya, ini menunjukkan konstrak tersebut memprediksi ukuran
pada blok lebih baik dari blok lainnya. Selanjutnya pemeriksaan
pada cross loading Fornell-Lacker’s yaitu dengan melihat nilai
akar dari AVE. Nilai akar dari AVE harus lebih tinggi dari korelasi
antara konstrak dengan konstrak lainnya. Pada tabel 4.1
memperlihatkan bahwa semua nilai cross loading indikator dengan
konstrak lebih tinggi dengan korelasi dengan konstrak lain. Pada
96
tabel 4.2 memeperlihatkan nilai akar AVE lebih tinggi jika
dibandingkan dengan korelasi antar konstrak dengan konstrak
lainnya.
Tabel 4. 2 Discriminant Validity Fornell-Lacker’s
ACC CON EOU EUS FOR TIM
ACC 0.851
CON 0.755 0.856
EOU 0.698 0.802 0.857
EUS 0.740 0.739 0.764 0.897
FOR 0.737 0.739 0.852 0.781 0.842
TIM 0.798 0.773 0.729 0.823 0.707 0.838
97
Gambar 4. 9 Hasil Analisis Pengukuran Model dengan SmartPLS
98
Berdasarkan gambar 4.9 menunjukan hasil analisis setelah melalui
analisis pengukuran model (outer model). Berdasarkan empat tahap yang
sudah dilakukan sebelumnya dalam analisis pengukuran model (outer model),
dapat diketahui bahwa model yang diajukan dalam penelitian ini sudah
memiliki karakteristik yang baik secara statistik, sesuai pada aming-masing
tahap dalam pengukuran model (individual item reliability, internal
consistency reliability, average variance extracted, dan discriminant validity).
Sehingga dapat disimpulkan dari hasil analisis pengukuran model bahwa
model tersebut memenuhi syarat untuk dilanjutkan ke tahap pengujian
selanjutnya yaitu struktur model (inner model).
4.2.3 Hasil Analisis Struktural Model
Pada tahap analisis struktural model dilakukan dengan enam tahap
pengujian, yaitu terdiri dari path coefficient (β), coefficient of
determiniation (R2), t-test dengan menggunakan bootstrapping, effect size
(f2), predictive relevance (Q2), dan relative impact (q2). Berikut penjelasan
dari hasil analisis struktural model:
1. Path Coefficient (β)
Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai ambang batas
pada jalur (path). Nilai ambang batas yaitu diatas 0.1, dimana bahwa
99
jalur (path) tersebut memiliki pengaruh dalam model penelitian jika
hasil uji path coefficient berada diatas 0.1. pada tabel 4.3 hasil nilai uji
path coefficient dari 5 jalur yang ada didalam model penelitian, 2 jalur
yaitu ACC → EUS dengan nilai 0.040 dan CON → EUS dengan nilai
0.037 menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan.
Tabel 4. 3 Hasil Pengujian Path Coefficient dengan SmartPLS
Hubungan antar Variabel Path Coefficient (β)
ACC → EUS 0.040
CON → EUS 0.037
EOU → EUS 0.107
FOR → EUS 0.299
TIM → EUS 0.473
2. Coefficient of Determiniation (R2)
Pengujian ini dilakukan guna menjelaskan varian dari tiap
target variabel endogen (variabel yang dianggap dipengaruhi oleh
variabel lain dalam model) dengan standar pengukuran yang
digunakan adalah 0,67 dinyatakan kuat, 0,33 dinyatakan moderat dan
0,19 atau dibawahnya menunjukkan tingkat varian yang lemah.
100
Tabel 4. 4 Hasil Pengujian Coefficient of Determiniation dengan
SmartPLS
Variabel Endogen Coefficient of Determiniation (R2)
EUS 0.761
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui hasil pengujian
Coefficient of Determiniation, yang mana R2 dari EUS memiliki nilai
0,761. Maka dapa diartikan bahwa variabel eksogen yaitu ACC, CON,
EOU, FOR dan TIM menjelaskan secara kuat (76%) varian dari EUS.
3. T-test
Pengujian pada t-test dilakukan dengan menggunakan metode
bootstrapping. Nilai yang dapat diterima pada pengujian t-test ini
adalah diatas 1,96. Pada tabel 4.5 dapat dilihat hasil pengujian t-test
bahwa 2 hipotesis sudah diatas 1,96 dan 3 hipotesis dibawah 1,96
sehingga dinyatakan bahwa pada penelitian ini 2 hipotesis dapat
diterima dan 3 hipotesis ditolak.
Tabel 4. 5 Hasil Pengujian T-test dengan SmartPLS
Hubungan antar Variabel T-test
ACC → EUS 0.269
CON → EUS 0.213
EOU → EUS 0.538
101
FOR → EUS 1.991
TIM → EUS 2.457
4. Effect Size (f2)
Pengujian tahap ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
variabel tertentu terhadap variabel lainnya dalam struktur model
dengan nilai ambang batas yaitu 0,02 untuk pengaruh kecil, 0,15 untuk
menengah, dan 0,35 untuk pengaruh besar. Pada tabel 4.6
menunjukkan hasil pengujian f2 terhadap 5 jalur yang ada didalam
penelitian ini. Hasilnya 4 jalur memiliki pengaruh yang kecil dan 1
jalur memiliki pengaruh yang menengah.
Tabel 4. 6 Hasil Pengujian Effect Size dengan SmartPLS
Hipotesis Jalur f²
Analisis f² R²-in R²-ex Σf²
H1 ACC → EUS 0.761 0.761 0.000 Kecil
H2 CON → EUS 0.761 0.761 0.000 Kecil
H3 EOU → EUS 0.761 0.759 0.008 Kecil
H4 FOR → EUS 0.761 0.740 0.088 Kecil
H5 TIM → EUS 0.761 0.699 0.259 Menengah
102
5. Predictive Relevance (Q2)
Pengujian ini dilakukan menggunakan metode blindfolding
untuk memberikan bukti bahwa variabel tertentu memiliki keterkaitan
prediktif (predictive relevance) dengan variabel lainnya. Nilai ambang
batas yang digunakan pengukuran adalah diatas nol (0). Pada tabel 4.7
menunjukkan bahwa semua variabel memiliki keterkaitan prediktif
dengan nilai diatas nol.
Tabel 4. 7 Hasil Pengujian Predictive Relevance dengan SmartPLS
Variabel Endogen Predictive Relevance (Q2)
EUS 0.524
6. Relative Impact (q2)
Pengujian tahap ini dilakukan dengan metode blindfolding
untuk mengukur relative pengaruh sebuah keterkaitan prediktif sebuah
variabel tertentu dengan variabel lainnya dengan nilai ambang batas
yaitu 0,02 untuk pengaruh kecil, 0,15 untuk menengah, dan 0,35 untuk
pengaruh besar. Pada tabel 4.8 menunjukkan hasil pengujian q2
terhadap 5 jalur yang ada didalam penelitian ini. Hasilnya 5 jalur yang
ada dalam penelitian ini memiliki pengaruh yang kecil.
103
Tabel 4. 8 Hasil Pengujian Relative Impact dengan SmartPLS
Hipotesis Jalur q²
Analisis q² Q²-in Q²-ex Σq²
H1 ACC → EUS 0.524 0.526 -0.005 Kecil
H2 CON → EUS 0.524 0.552 -0.059 Kecil
H3 EOU → EUS 0.524 0.532 -0.017 Kecil
H4 FOR → EUS 0.524 0.515 0.018 Kecil
H5 TIM → EUS 0.524 0.481 0.090 Kecil
104
Tabel 4. 9 Ringkasan Hasil Analisis Struktur Model
Keterangan:
Sign : Signifikan
Insign : Insignifikan
K : Kuat
m : Menengah
k : Kecil
Hipotesis Jalur β t-test R² f²
Q² q² analisis
R²-in R²-ex Σf² Q²-in Q²-ex Σq² β t-test R² f² Q² q²
H1 ACC -> EUS 0.040 0.269 0.761 0.761 0.761 0.000 0.525 0.525 0.526 -0.002 Insign Ditolak K k Predictive Relevance k
H2 CON -> EUS 0.037 0.213 0.761 0.761 0.761 0.000 0.525 0.525 0.552 -0.057 Insign Ditolak K k Predictive Relevance k
H3 EOU -> EUS 0.107 0.538 0.761 0.761 0.759 0.008 0.525 0.525 0.532 -0.015 Sign Ditolak K k Predictive Relevance k
H4 FOR -> EUS 0.299 1.991 0.761 0.761 0.740 0.088 0.525 0.525 0.515 0.021 Sign Diterima K k Predictive Relevance k
H5 TIM -> EUS 0.473 2.457 0.761 0.761 0.699 0.259 0.525 0.525 0.481 0.093 Sign Diterima K m Predictive Relevance k
105
4.3 Interpretasi dan Pembahasan Hasil Analisis
4.3.1 Interpretasi dan Pembahasan Hasil Analisis Demografis
Dari hasil analisis yang telah dilakukan terhadap informasi demografis
profil responden, selanjutnya peneliti melakukan interpretasi dan
mendiskusikan hasil analisis tersebut.
1. Jenis Kelamin
Berdasarkan gambar 4.4 mengenai analisis demografis jenis kelamin,
dapat diketahui bahwa penelitian dari jumlah 84 data responden
didominasi oleh perempuan yaitu sebanyak 58% atau sebanyak 49 orang
dan sisanya merupakan responden laki-laki 42% sebanyak 35 orang. Hal
tersebut terjadi dikarenakan pada saat melakukan penyebaran kuesioner
secara langsung, peneliti lebih banyak menjumpai responden dengan jenis
kelamin perempuan dan penyebaran secara tidak langsung (google form)
juga didominasi dengan jenis kelamin perempuan.
2. Jenis Anggota
Berdasarkan gambar 4.5 mengenai analisis demografis jenis anggota
yang menggunakan K-ATM didominasi oleh mahasiswa sebanyak 95%
atau sebanyak 80 orang, selanjutnya terbanyak kedua adalah lain-lain
yaitu sebanyak 3% atau sebanyak 2 orang, kemudian jumlah terkecil
adalah dosen sebayak 1% atau sebanyak 1 orang dan tenaga kependidikan
106
sebanyak 1% atau sebanyak 1 orang. Hal ini dikarenakan jumlah anggota
diperpustakaan UI didominasi oleh mahasiswa , dengan populasi 46.771
mahasiswa, 2310 dosen, dan 2374 tenaga pendidik per tahun 2018.
3. Lama Penggunaan
Berdasarkan gambar 4.6 mengenai analisis demografis lama
penggunaan K-ATM didominasi oleh anggota yang menggunakan kurang
dari satu tahun , yaitu sebanyak 68% atau sebanyak 57 orang. Jumlah
terkecil yaitu penggunaan 1-2 tahun yaitu 13% atau sebnayak 11 orang.
Anggota yang telah menggunakan K-ATM selama lebih dari dua tahun
sebanyak 19% atau sebanyak 16 orang. Hal ini dikarenakan sulitnya
menemukan sampel yang telah menggunakan K-ATM dan usia K-ATM
yang baru berumur 2 tahun.
4. Keberhasilan K-ATM
Berdasarkan gambar 4.7 mengenai analisis demografis keberhasilan
K-ATM sesuai presepsi pengguna. Sebanyak 30% atau sebanyak 25
responden yang merasa bahwa keberhasilan penerapan K-ATM sekitar
41%-60%. Bahkan sebanyak 5% atau sebanyak 4 responden yang
beranggapan K-ATM telah berhasil diterapkan sebesar 81%-100%.
Sebanyak 22% atau 19 reponden merasa K-ATM telah berhasil diterapkan
sebesar 61%-80%. Sebanyak 17% atau 14 responden merasa K-ATM
107
telah berhasil diterapkan sebesar 21%-40% dan sebanyak 26% atau 22
responden yang merasa K-ATM telah berhasil diterapkan sebesar 0%-
20%. Peneliti beranggapan bahwa hal ini mungkin terjadi dikarenakan
adanya kesenjangan antara harapan pengguna dengan keadaan yang ada.
5. Peranan K-ATM
Berdasarkan gambar 4.8 mengenai analisis demografis peranan K-
ATM. Sebanyak 52% atau 44 orang responden setuju bahwa K-ATM
telah membantu dalam memenuhi kebutuhan studi mereka. Bahkan
sebanyak 6% atau 5 orang responden berpendapat bahwa K-ATM sangat
membantu kebutuhan studi mereka. Hal ini sesuai dengan tujuan dari K-
ATM yaitu memberikan kemudahan dalam memenuhi kebutuhan
pemustaka mengenai e-book. Namun, selain itu ada 5% atau 4 responden
yang merasa tidak terbantu dengan adanya K-ATM. Peneliti beranggapan
hal ini terjadi karena terbatasnya mesin K-ATM yang hanya berada di
perpustakaan utama UI.
4.3.2 Interpretasi dan Pembahasan Hasil Analisis Pengukuran Model
Berdasarkan hasil analisis pengukuran model yang telah dijabarkan
sebelumnya, terdapat poin penting untuk diperhatikan yaitu:
108
1. Berdasarkan pengujian individual item reliability dari jumlah total 28
indikator, semua indikator memiliki nilai loading factor diatas 0,7 oleh
sebab itu tidak ada penghapusan indikator dalam penelitian ini.
2. Hasil dari hasil pengukuran model menunjukkan bahwa pengukuran
model dari penelitian ini sudah memenuhi syarat serta memiliki
karakteristik statistic yang baik sehingga dapat melanjutkan ke tahap
analisis struktur model (inner model).
Berdasarkan poin-poin tersebut diatas dengan hasil yang sudah
memenuhi syarat dan tidak adanya penghapusan indikator dalam model
penelitian, peneliti beranggapan bahwa pertanyaan pada kuesioner ini sudah
tepat.
4.3.3 Interpretasi dan Pembahasan Hasil Analisis Struktur Model
Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai interpretasi dan diskusi
berdasarkan hasil dari 6 tahapan pengujian pada analisis struktur model yang
telah dilakukan. Tahapan analisis tersebut adalah path coefficient (β),
coefficient of determiniation (R2), t-test dengan menggunakan bootstrapping,
effect size (f2), predictive relevance (Q2), dan relative impact (q2). Berikut
adalah pembahasan dari hipotesis yang telah dirumuskan berdasarkan hasil
analisis yang telah dilakukan.
109
H1 Keakuratan informasi yang dihasilkan (Accuracy) oleh K-ATM
berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pengguna
(End-User Satisfaction)
Berdasarkan hasil pengujian struktur model, pada pengujian
nilai t-test hasil menunjukkan bahwa H1 hubungan ACC→EUS
ditolak, sehingga dapat diartikan bahwa akurasi (ACC) tidak
berpengaruh terhadap kepuasan pengguna (EUS). Selain itu juga
didukung dengan nilai path coefficient (β) 0,040 yang berarti akurasi
(ACC) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan
pengguna (EUS) terhadap sistem K-ATM. Indikator proses pada
hipotesis ini menunjukkan angka terendah dalam penelitian variabel
accuracy yang berarti bahwa dalam pengolahan data sistem K-ATM
masih melakukan kesalahan. Dalam menghasilkan data sistem K-ATM
masih belum sesuai dengan yang diharapkan dan masih ada kesalahan-
kesalahan dalam pengolahan data. Accuracy (keakuratan) dari suatu
sistem memiliki peranan penting dalam kepuasan pengguna karena
keakuratan berkaitan dengan data yang dihasilkan oleh sistem. Namun,
pada penelitian kali ini accuracy tidak memiliki hubungan yang
signifikan terhadap kepuasan pengguna. Hasil ini sama seperti hasil
penelitian sejenis yang dilakukan oleh (Rosalina, 2017).
110
H2 Ketersediaan informasi yang tepat, benar dan konsisten (Content)
oleh K-ATM berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan
pengguna (End-User Satisfaction)
Berdasarkan hasil pengujian struktur model, pada pengujian
nilai t-test hasil menunjukkan bahwa H2 hubungan CON→EUS
ditolak, sehingga dapat diartikan bahwa konten (CON) tidak
berpengaruh terhadap kepuasan pengguna (EUS). Selain itu juga
didukung dengan nilai path coefficient (β) 0,037 yang berarti konten
(CON) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan
pengguna (EUS) sistem K-ATM. . Indikator kelengkapan pada
hipotesis ini menunjukkan angka terendah dalam penelitian variabel
content yang berarti bahwa sistem K-ATM belum menyediakan
informasi yang beragam dan kelengkapan informasi. Konten yang
disajikan oleh sistem masih belum jelas dan sulit untuk dipahami. Ini
menunjukkan bahwa meskipun content informasi memiliki peran
penting tetapi tidak selamanya berpengaruh terhadap kepuasan
pengguna. Penelitian sejenis oleh peneliti lain memiliki hasil yang
berbeda, (Rieka et al. 2016) menyatakan bahwa variabel konten
(CON) memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna
sistem. Informasi dari sistem memiliki peranan penting dalam
kepuasan pengguna karena informasi yang dihasilkan oleh sistem
111
sangat berpengaruh dari isi suatu sistem. Hal tersebut berbeda dengan
hasil yang didapat oleh peneliti, dalam penelitian ini peneliti
menemukan bahwa H2 tidak diterima dalam penelitian ini
H3 Kemudahan bagi pengguna (Ease of Use) oleh K-ATM
berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pengguna
(End-User Satisfaction)
Berdasarkan hasil pengujian struktur model, pada pengujian
nilai t-test hasil menunjukkan bahwa H3 hubungan EOU→EUS
ditolak, sehinga dapat diartikan bahwa kemudahan pengguna (EOU)
tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna (EUS) sistem K-ATM.
Selain itu juga didukung oleh nilai path coefficient (β) 0,107 yang
berarti kemudahan pengguna (EOU) tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kepuasaan pengguna (EUS). Indikator mudah
digunakan dan sistem service pada hipotesis ini menunjukkan angka
terendah dalam penelitian variabel ease of use yang berarti bahwa
sistem K-ATM masih sulit untuk digunakan dan minimnya penyediaan
petunjuk penggunaan sistem. Ini menunjukkan bahwa meskipun
kemudahan penggguna informasi memiliki peran penting tetapi tidak
selamanya berpengaruh terhadap kepuasan pengguna. Penelitian
sejenis oleh peneliti lain memiliki hasil yang berbeda, (Rieka et al.
2016; Utama, 2016) menyatakan bahwa variabel kemudahaan
112
pengguna (EOU) memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan
pengguna sistem. Kemudahan dalam menggunakan sistem menjadi
aspek penting bagi pengguna, semakin mudah sistem yang digunakan
maka akan semakin baik pencapaian kepuasan dari pengguna. Hal
tersebut berbeda dengan hasil yang didapat oleh peneliti, dalam
penelitian ini peneliti menemukan bahwa H3 tidak diterima dalam
penelitin ini.
H4 Tampilan menarik (Format) pada K-ATM berpengaruh secara
signifikan terhadap kepuasan pengguna (End-User Satisfaction)
Berdasarkan hasil pengujian struktur model, pada pengujian
nilai t-test hasil menunjukkan bahwa H4 hubungan FOR→EUS
diterima, sehingga dapat diartikan bahwa tampilan (FOR) memiliki
pengaruh positif terhadap kepuasan pengguna (EUS). Selain itu
didukung juga dengan hasil nilai path coefficient (β) 0,299 yang
berarti tampilan (FOR) juga berpengaruh terhadap kepuasan pengguna
(EUS). Hal ini sesuai dengan penelitian sejenis (Rieka et al. 2016;
Utama, 2016) yang menyatakan bahwa variabel tampilan (FOR)
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pengguna
sistem. Tampilan suatu sistem memiliki peranan penting dengan
kepuasan pengguna karena tampilan berkaitan dengan apa yang dilihat
113
oleh pengguna saat menggunakan sistem. Sehingga dalam penelitian
ini dapat disimpulkan bahwa H4 diterima dalam penelitian ini.
H5 Kecepatan dan pembaruan informasi (Timeliness) pada K-ATM
berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pengguna
(End-User Satisfaction)
Berdasarkan hasil pengujian struktur model, pada pengujian
nilai t-test hasil menunjukkan bahwa H5 hubungan TIM→EUS
diterima, sehingga dapat diartikan bahwa ketepan waktu (TIM)
memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan pengguna (EUS). Selain
itu didukung juga dengan hasil nilai path coefficient (β) 0,473 yang
berarti ketepatan waktu (TIM) juga berpengaruh terhadap kepuasan
pengguna (EUS). Hal ini sesuai dengan penelitian sejenis (Rieka et al.
2016) yang menyatakan bahwa variabel ketepatan waktu (TIM)
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pengguna
sistem. Ketepatan waktu merupakan hal yang penting dari suatu
sistem, semakin cepat informasi yang dihasilkan oleh sistem maka
semakin baik pencapaian kepuasan pengguna sistem. Sehingga dalam
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa H5 diterima dalam penelitian
ini.
114
Kesimpulannya adalah dari 5 hipotesis 3 diantaranya ditolak karena
memiliki pengaruh kecil dalam pengujian struktur model. Selain itu, hasil
pengujian t-test menunjukkan bahwa 3 hipotesis tersebut ditolak. Pertama
akurasi (ACC) yaitu keakuratan informasi dari sebuah sistem perlu
ditingkatkan, agar dapat menghasilkan data yang sesuai dengan perintah,
dapat bekerja tanpa melakukan kesalahan dalam pengolahan data dan
memperbaiki kepuasan pengguna. Selanjutnya konten (CON) yaitu kesesuaian
dan konsisten sebuah sistem perlu ditingkatkan, agar informasi yang disajikan
jelas dan mudah dipahami sesuai dengan kebutuhan pengguna. Yang terakhir
kemudahan pengguna (EOU) kemudahan dari sebuah sistem sangat
dibutuhkan, diperlukan inovasi untuk menjadikan sistem semakin mudah serta
petunjuk penggunaan sistem untuk pengguna sistem.
115
115
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang
diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah diperoleh, sebanyak
30% responden yang merasa keberhasilan K-ATM mencapai 41%-
60% serta sebanyak 22% responden yang merasa keberhasilan K-ATM
mencapai 61%-80% bahkan ada 5% responden yang beranggapan
keberhasilan K-ATM mencapai 81%-100%. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa masih banyaknya kekurangan sistem K-ATM yang
berarti bahwa K-ATM belum memberikan kepuasan pada civitas
perpustakaan UI.
2. Berdasarkan pengujian individual item reliability dari jumlah total 28
indikator pada penelitian ini, semua indikator memiliki nilai loading
factor diatas 0,7. Peneliti menilai bahwa hal ini disebabkan oleh
penggunaan item pertanyaan pada kuesioner indikator tersebut sudah
cukup tepat.
3. Ditolaknya tiga dari 5 hipotesis yaitu ACC→EUS, CON→EUS, dan
EOU→EUS karena berdasarkan pengujian t-test, ketiga jalur tersebut
ditolak. Sementara berdasarkan hasil pengujian path coefficient (β)
116
ACC→EUS dan CON→EUS tidak memiliki pengaruh yang
signifikan. Hasil analisis statistik berikut menunjukkan bahwa
accuracy, content, dan ease of use secara langsung tidak berpengaruh
terhadap keberhasilan sistem.
4. Dari lima hipotesis hanya dua hipotesis yang diterima yaitu
FOR→EUS dan TIM→EUS maka dapat diartikan bahwa format dan
timeliness terbukti berpengaruh secara signifikan dalam pengukuran
tingkat kepuasan pengguna terhadap sistem K-ATM.
5. Berdasarkan hasil analisis data variabel yang memiliki pengaruh
terbesar terhadap kepuasan penggu pada sistem K-ATM adalah
timeliness kemudian format.
Beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan, penelitian ini memberikan
manfaat dan kontribusi berupa:
1. Secara metodologi, penelitian ini berperan dalam mendorong
penggunaan metode kuantitatif dalam penelitian atau riset bidang
Sistem Informasi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Secara teori, penelitian ini telah menambah referensi bagi penggunaan
model EUCS, yang mana penelitian ini bisa menjadi alternatif secara
teoritis untuk peneliti selanjutnya atau pihak lainnya dalam memahami
kepuasan pengguna terhadap penerapan sistem.
117
3. Secara praktis, penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi
Perpustakaan Universitas Indonesia dalam mengembangkan K-ATM
dalam pengembangan sistem dan meningkatkan keberhasilan sistem.
Selain itu, dalam penelitian ini masih memiliki keterbatasan yang
berpengaruh terhadap hasil penelitian, hasil dalam penelitian ini kurang
optimal. Berikut merupakan keterbatasan pada penelitian ini:
1. Penelitian ini menggunakan model penelitian pengukuran kepuasan
pengguna End-User Computing Satisfaction (EUCS) yang terdiri dari
lima variabel yaitu Accuracy, Content, Ease of Use, Format,
Timeliness tanpa menambahkan variabel lain.
2. Penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling Teknik
pengambilan sampling ini menjadikan penelitian ini tidak dapat disama
ratakan karena jumlah sampel yang ada belum mewakili pada
pengguna sistem.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan
saran terkait yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pengembangan model dengan menambahkan variabel baru
terkait kepuasan penggguna terhadap sistem informasi, untuk
mengetahui lebih dalam kebutuhan pengguna sistem yang
118
sesungguhnya. Variabel tersebut adalah System reliability (Ilias &
Razak, 2011).
2. Bagi pihak Perpustakaan Universitas Indonesia terutama Bidang
Layanan Perpustakaan UI sebagai pihak yang mengembangkan sistem
K-ATM Perpustakaan UI, agar dapat meningkatkan kepuasan
pengguna akhir sistem dengan melakukan pengembangan dan
perbaikan pada variabel accuracy yaitu keakuratan informasi dari
sebuah sistem perlu ditingkatkan, agar dapat menghasilkan data yang
sesuai dengan perintah, dapat bekerja tanpa melakukan kesalahan
dalam pengolahan data dan memperbaiki kepuasan pengguna.
Mengembangkan content yaitu kesesuaian dan konsisten sebuah sistem
perlu ditingkatkan, agar informasi yang disajikan jelas dan mudah
dipahami sesuai dengan kebutuhan pengguna. Mengembangkan ease
of use kemudahan dari sebuah sistem sangat dibutuhkan, diperlukan
inovasi untuk menjadikan sistem semakin mudah serta petunjuk
penggunaan sistem untuk pengguna sistem. Ketiga variabel tersebut
tidak berpengaruh signifikan terhadap penelitian ini, sehingga
kedepannya dapat tercapai kepuasan pengguna sistem K-ATM sesuai
yang diharapkan.
119
119
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, D. A. (2013). Manajemen Pemasaran Strategi (Edisi kede). Jakarta: Salemba Empat.
Andreas, W. (2019). Metode Penelitian Menggunakan Smart PLS 03 (Pertama). Yogyakarta:
Innosain.
Arikunto, Suharsimi, & Jabar. (2004). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arthur, Eka, A., Robert, & Abdurrahman, E. (2008). Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna
Sistem Informasi Underwriting Pada PT. Tugu Pratama Indonesia, 11 No. 1.
Bambang, P., & Jannah, L. M. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Teori dan Aplikasi. Jakarta:
Rajawali Pers.
Creswell, J. W. (2013). Research Design Qualitative, Quantitative, And Mixed Method
Approaches.
Dewa, R. (2016). Analisis Kepuasan Penggunaan Terhadap Portal Program Studi Informatika
Menggunakan EUCS (End-User Computing Satisfaction. Universitas Bina Darma.
Djaali. (2018). Skala Likert. Jakarta: Pustaka Utama.
Feoh, G., & Gunawan, P. W. (2016). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pengguna Situs Web
Pemerintah (E-Government) Kabupaten Badung, 2 NO.2, 237–244.
Fitriansyah, A., & Harris, I. (2018). Pengukuran Kepuasan Pengguna Situs Web Dengan Metode
End User Computing Satisfaction (EUCS), 5341(April), 1–8.
120
Ghozali, P. D. H. I., & Latan, H. (2015). Partial Least Squares Konsep, Teknik, dan Aplikasi
Menggunakan Program SmartPLS 3.0 (2nd ed.). Semarang: Universitas Diponegoro.
http://www.lib.ui.ac.id/. (n.d.). OPAC - Universitas Indonesia Library. Retrieved from
http://www.lib.ui.ac.id/
Ilias, A., Abd Razak, M. Z., Rahman, R. A., & Yasoa’, M. R. (2009). End -User Computing
Satisfaction (EUCS) in Computerised Accounting System (CAS): Which the Critical
Factors? A Case in Malaysia. Computer and Information Science, 2(1).
https://doi.org/10.5539/cis.v2n1p18
Ilias, A., & Razak, M. Z. A. (2011). End-User Computing Satisfaction (EUCS) towards
Computerised Accounting System (CAS) in Public. Journal of Internet Banking and
Commerce, 16(2), 1–17.
Kotler, P. (1997). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Prenhallindo.
Latan, H., & Ghozali, I. (2012). Partial Least Squares Konsep, Teknik dan Aplikasi SmartPLS
2.0 M3 Untuk Penelitian Empiris. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Margono. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. (P. R. Cipta, Ed.). Jakarta.
Pratama, J. G., Kom, S., Kom, M., Yadi, I. Z., & Kom, M. (2012). Analisa Sistem Informasi
Entri KRS Online Pada Universitas Bina Darma Dengan Menggunakan Metode End -User
Computing Satisfaction (EUCS), 1–15.
Purusotama. (2018). Analisis Kepuasan Penggunaan Sistem Informasi Menggunakan End-User
Computing Satisfaction (Studi Kasus: Aplikasi UKT UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). UIN
121
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ragil, W. (2010). Pedoman Sosialisai Prosedur Operasi Standar. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Rieka, F. H. R., & Camila, D. R. (2016). Analisis Kepuasan Pada Pengguna Sistem Tcs
Menggunakan Metode End User Computing Satisfaction (Studi Kasus: PT. TLK, Bandung),
16-N0.1.
Rosalina. (2017). Pengujian Kepuasan Sistem Informasi Menggunakan End-User Computing
Satisfaction Studi Kasus: Sistem Informasi Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Universitas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Santoso, N. H. D. (2012). Analisist Pengaruh Product Quality, Perceived Quality, Perceived
Value dan Promotion Terhadap Kepuasan Pelanggan. Yogyakarta: UGM.
Setiawan, A. B. (2016). Evaluasi Kepuasan Pengguna Sistem Aplikasi Surat Keterangan Tinggal
Sementara Online (SKTS) dengan Menggunakan Metode End-User Computing Satistaction.
Airlangga.
Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit
Alfabeta.
Suryani, & Hendryadi. (2016). Metode Riset Kuantitatif : Teori dan Aplikasi Pada Penelitian
Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam. Jakarta: Prenadamdia Group.
Sutarno, N. (2006). Perpustakaan dan Masyarakat. Sagung Seto.
122
Tjiptono, F. (2003). Total Quality Management - Edisi Revisi. Andi Offset.
Uma, S., & Bougie, R. (2010). Research Method For Business: A Skill Building Approach.
Utama, A. W. (2016). Evaluasi Kinerja dan Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akademik
(SIAK) dengan Metode PIECES dan EUCS, VIII(1), 18–32.
W. J., & Torkzadeh, G. D. (1988). The Measurement of End-User Computing Satisfaction. MIS
quaterly.
Yamin, S., & Kurniawan, H. (2011). Generasi Baru Mengolah Data Penelitian Dengan Partial
Least Square Path Modeling. Salemba Infotek.
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
KUESIONER PENELITIAN
LAMPIRAN 2
DATA PENGUNDUH BUKU
Jumlah pengunduh buku pada sistem K-ATM
Bulan Jumlah per Tahun
2017 2018
Januari 128 6
Februari 122 6
Maret 62 38
April 55 6
Mei 44 9
Juni 34 7
Juli 44 31
Agustus 102 34
September 33 57
Oktober 6 30
November 54 54
Desember 21 42
LAMPIRAN 3
DATA 84 RESPONDEN
4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 5
4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 3 4 5 4 4 4 4 5 5 4
3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 4 2 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3
3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 2 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 5 4 2 3 4 4 3 3 3 4
4 4 4 1 4 4 4 2 2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 1 2 4 4 2 1 1 1 1 1
5 3 5 5 5 5 5 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 3 3 3 5 4 3 4 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 3 3 5 3 5 4 4 5 5 3 3 5 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3
4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 4 4 4 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 3 4 4 4 4 4 2 2 4 4 2 2 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 1
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 2 2 2 2 3 2 1 1 1 2 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 3 4 4 3 5 3 4 3 5 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4 3 4 5 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4
4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 2 2 4 4 4 2 2 4 2 4 4 4 4 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
Data 84 Responden
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4
3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 2 3 3 2 4 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 2 2 4 2 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 4 4 2 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 2 2 4 2 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 4 4 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3
4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 3 2 4
3 4 3 3 3 1 2 2 1 1 1 1 1 1 4 1 3 1 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1
4 4 5 2 4 4 3 5 2 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 5 5 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 5 4 4 3 3 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 2 4 2 4 4 4 2 2 2 4 2 4 2 2 4 4 4 2 2 4 4 2 2 2 4 4 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 3 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 2 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3
4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 4 3 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 4 2 3 4 4 2 3 4
3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
LAMPIRAN 4
HASIL WAWANCARA PENELITIAN
Responden : Sony Pawoko
Jawaban : Staf Layanan Perpustakaan UI
Pewawancara : Khurin Khoirina Dianty
Tanggal : 22 Oktober 2018
Tempat : Perpustakaan UI
P : Sistem atau aplikasi apa saja yang tersedia di perpustakaan UI?
R : Ada Lontar, K-ATM, Sistem Unggah Mandiri, Sistem UDP, ezProxy, Summon, Turnitin
dan Ithenticate.
P : Bisa tolong dijelaskan satu-satu pak dari sistem yang telah bapak sampaikan tadi?
R : Bisa, yang pertama ada Lontar yaitu sebuah website utama perpustakaan UI untuk akses
pengunjung perpustakaan UI. Kemudian ada K-ATM atau Knowladge yaitu aplikasi yang
menyediakan ebook yang terpilih oleh pustakawan UI.
Sistem Unggah Mandiri itu sistem untuk upload skripsi, tesis, disertasi dan karya akhir
mahasiswa keperpustakaan
ezProxy itu untuk akses ebook dan ejournal yang dilanggan oleh perpustakaan ui dari
jaringan luar kampus UI.
Adapun Summon merupakan sistem satu pintu keseluruh online database yang dimiliki
perpustakaan UI.
Sedangkan UPD (UIANA Digital Progam) aplikasi flipbooks untuk membuka skripsi,
tesis, disertasi untuk pengunjung non UI supaya dapat menikmati file digital yang
dimiliki perpustakaan UI, tetapi hanya bisa dibaca dan tidak dapat di download.
Ithenticate dan Turnitin ini adalah aplikasi untuk mengecek plagiarism. Ithenticate biasa
kita gunakan untuk mengecek dokumen yang untuk dikirim ke jurnal internasiaonal,
sedangkan untuk Turnitin itu untuk mengecek skripsi, tesis dan disertasi.
P : Dari semua aplikasi atau sistem yang tadi pak sony jelaskan, mana yang termasuk sistem
unggulan dari perpustakaan UI sendiri atau aplikasi yang menjadi pembeda dengan milik
perpustakaan pada umumnya?
R : K-ATM , mba. Karena K-ATM ini suatu inovasi yang dikembangkan oleh para ahli IT
dan pustakawan UI untuk menjawab tantangan dari kemajuan teknologi saat ini. Seperti
yang sudah saya jelaskan bahwasannya K-ATM itu sendiri adalah sebuah media yang
mengumpulkan berbagai koleksi buku atau jurnal secara digital atau berupa ebook tadi.
Nah, jika selama ini para pengunjung hanya dapat meminjam buku dan memiliki masa
tempo untuk mengembalikan buku tersebut, maka dengan adanya K-ATM ini para
pengunjung utamanya sivitas akademik UI dapat memiliki akses unduh ebook yang
diinginkan.
P : Selain mengunduh apakah K-ATM masih memiliki kelebihan lainnya?
R : Nah ini dia, keunggulan K-ATM ini ada pada layanan keamanan yang mana ebook yang
sudah diunduh akan di beri watermark nama si pengunduhnya, maka nanti jika ebook
tersebut sampai tersebar akan dapat diketahui idenitas si penyebar ebook tadi.
Responden : Sony Pawoko
Jawaban : Staf Layanan Perpustakaan UI
Pewawancara : Khurin Khoirina Dianty
Tanggal : 23 Oktober 2018
Tempat : Perpustakaan UI
P: Bagaimana awal mulanya ada mesin K-ATM di perpustakaan UI?
R: Pada akhir tahun 2016 , kami para ahli IT dan pustakawan di perpustakaan UI itu
menjawab tantangan dari kemajuan teknologi yang sedang berkembang, yaitu tidak
hanya memajang koleksi buku mereka dalam rak saja namun mendistribusikan kedalam
bentuk digital. Maka dari itulah lahirlah K-ATM yang mana K-ATM itu adalah sebuah
media yang mengumpulkan berbagai koleksi buku ataupun jurnal yang dilanggan oleh
perpustakaan UI secara digital.
P: Apa fungsi dari K-ATM?
R: Fungsi atau kegunaan K-ATM sendiri tentunya tidak jauh dari fungsi perpustakaan pada
umumnya, yaitu untuk memudahkan para civitas akademia UI yang ingin mencari
referensi buku yang mereka butuhkan, terutama bagi mereka yang membutuhkan literatur
atau informasi yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan penelitian atau tugas akhir
mereka.
P: Apa saja kelebihan dari K-ATM?
R: Nah kelebihan K-ATM ini adalah pada layanannya yang sedikit berbeda dengan
perpustakaan pada umumnya. Yang mana jika kita keperpustakaan kita hanya akan dapat
meminjam buku nya saja kemudian akan ada jatuh tempo untuk mengembalikannya. Nah
untuk K-ATM ini kita menyediakan layanan untuk bisa memiliki buku tersebut dengan
cara mengunduhnya. Dan juga kami menyediakan layanan keamanan yang mana e-book
yang sudah diunduh akan di beri watermark nama si pengunduhnya, maka nanti jika e-
book tersebut sampai tersebar akan dapat diketahui idenitas si penyebar e-book tadi.
P: Siapa saja yang dapat mengakses K-ATM?
R: Jadi yang dapat mengakses buku atau mengunduh buku di K-ATM hanya para civitas UI
saja.
P: Bagaimana cara mengakses atau menggunakan K-ATM?
R: Cara mengakses tentu saja sangat mudah. Yaitu hanya dengan tiga langkah saja. Yang
pertama untuk pencarian, pengguna bisa memasukkan kata kunci melalui filter dari
subyek ataupun penerbit yang diinginkan. Kemudian ketika telah menemukan maka
cukup memasukkan kedalam keranjang dan mengunduhnya, maka buku digital yang
diinginkan akan dikirim ke email para pengguna. Oiya jadi sebelum mengunduh
pengguna akan diminta untuk memasukkan username dan password surel UI terlebih
dahulu.
P: Apa saja kendala dalam menerapkan K-ATM?
R: Sejauh ini pengguna K-ATM belum terlalu banyak. Karna terkendala dengan sosialisasi
yang masih kurang. Jadi banyak civitas UI yang belom terlalu faham bahkan mungkin
sadar tentang adanya mesin K-ATM ini. Serta masih terbatasnya jumlah mesin K-ATM
yang ada
P: Apa harapan untuk K-ATM kedepannya?
R: Harapan kami kedepannya adalah semoga dengan adanya mesin K-ATM ini bisa lebih
membantu para civitas UI dalam mengakses atau megunduh buku digital dengan mudah.
Kemudian bisa lebih banyak lagi penggunanya dan tentunya terus bisa mengembangkan
mesin ini menjadi mesin pencarian yang lebih baik.
LAMPIRAN 5
SURAT-SURAT PENDUKUNG
PENELITIAN
144