sken 1 fisio, sten pylor, enterocolitis
TRANSCRIPT
-
8/20/2019 SKEN 1 FISIO, Sten Pylor, Enterocolitis
1/16
FISIOLOGI PENCERNAAN
Fungsi utama sistem pencernaan adalah untuk memindahkan zat gizi atau nutrien, air, dan
elektrolit dari makanan yang kita makan ke dalam lingkungan internal tubuh. Dimana dalam
proses memindahkan zat tersebut sistem pencernaan melaksanakan 4 proses dasar, yaitu
motilitas, digesti, absorpsi dan sekresi.
1.MOTILITAS
Motilitas adalah kontraksi otot yang mencampur dan mendorong isi saluran pencernaan, otot
polos di dinding saluran pencernaan secara terus menerus berkontraksi dengan kekuatan rendah
yang disebut dengan tonus. Tonus ini sangat penting untuk mempertahankan agar tekanan pada
isi saluran pencernaan tetap dan untuk mencegah dinding saluran pencernaan melebar secara
permanen setelah mengalami distensi.
Dalam proses motilitas terjadi dua gerakan yaitu gerakan propulsif dan gerakan mencampur.
Gerakan propulsif yaitu gerakan mendorong atau memajukan isi saluran pencernaan sehingga
berpindah tempat ke segmen berikutnya, dimana gerakan ini pada setiap segmen akan berbeda
tingkat kecepatannya sesuai dengan fungsi dari regio saluran pencernaan, contohnya gerakan
http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565
-
8/20/2019 SKEN 1 FISIO, Sten Pylor, Enterocolitis
2/16
propulsif yang mendorong makanan melalui esofagus berlangsung cepat karena struktur ini
hanya berfungsi sebagai tempat leat makanan dari mulut ke lambung tapi sebaliknya di usus
halus tempat utama berlangsungnya pencernaan dan penyerapan makanan bergerak sangat
lambat sehingga tersedia aktu untuk proses penguraian dan penyerapan makanan. Gerakan
kedua adalah gerakan mencampur, gerakan ini mempunyai
! fungsi yaitu mencampur makanan dengan getah pencernaan dan mempermudah penyerapan
pada usus.
"ang berperan dalam kedua gerakan ini salah satunya yaitu muskularis eksterna suatu lapisan
otot polos utama di saluran pencernaan yang mengelilingi submukosa. Di sebagian besar saluran
pencernaan lapisan ini terdiri dari dua bagian yaitu lapisan sirkuler dalam dan lapisan
longitudinal luar. #erat$serat lapisan otot polos bagian dalam berjalan sirkuler mengelilingi
saluran, kontraksi serat$serat sirkuler ini menyebabkan kontriksi, sedangkan kontraksi serat$serat
http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565
-
8/20/2019 SKEN 1 FISIO, Sten Pylor, Enterocolitis
3/16
di lapisan luar yang berjalan secara longitudinal menyebabkan saluran memendek, akti%itas
kontraktil lapisan otot polos ini menghasilkan gerakan propulsif dan mencampur.
2. DIGESTI
Digesti merupakan proses penguraian makanan dari struktur yang kompleks menjadi satuan$
satuan yang lebih kecil sehingga dapat diserap oleh enzim$enzim yang diproduksi didalam sistem
pencernaan. &arbohidrat, protein dan lemak merupakan molekul$molekul besar yang tidak dapat
menembus membran plasma utuh untuk diserap dari lumen saluran pencernaan ke dalam darah
atau limfe sehingga diperlukan proses pencernaan untuk menguraikan molekul$molekul tersebut.
3. ABSORPSI
#etelah proses digesti molekul$molekul yang telah menjadi satuan$satuan kecil dapat diabsorpsi
bersama dengan air, %itamin, dan elektrolit, dari lumen saluran pencernaan ke dalam darah atau
limfe. 'bsorpsi sebagian besar terjadi di usus halus.
4. SEKRESI
#ejumlah getah pencernaan disekresikan ke lumen saluran pencernaan oleh kelenjar eksokrin.
#ekresi pencernaan terdiri dari air, elektrolit, enzim, garam empedu atau mukus.
PROSES PENCERNAAN
1. MULUT
(intu masuk pertama ke saluran pencernaan adalah melalui mulut atau rongga oral, makanan
-
8/20/2019 SKEN 1 FISIO, Sten Pylor, Enterocolitis
4/16
akan dihancurkan dengan dikunyah yang melibatkan seluruh organ dalam mulut, yaitu )
a. Gigi
*angkah pertama dalam proses pencernaan adalah mastikasi atau mengunyah. Motilitas mulut
yang melibatkan pemotongan, perobekan, penggilingan, dan pencampuran makanan adalah oleh
gigi.
Tujuan mengunyah adalah )
+- Menggiling dan memecah makanan menjadi potongan$potongan yang lebih kecil untuk
mempermudah proses menelan
+!- ntuk mencampur makanan dengan air liur
+/- ntuk merangsang papil pengecap, secara refleks memicu sekresi sali%a, lambung, pankreas,
dan empedu
Tindakan mengunyah dapat bersifat %olunter, tetapi sebagian besar merupakan suatu refleks
ritmik yang ditimbulkan oleh pengaktifan otot$otot rangka pada rahang, bibir, pipi, dan lidah
sebagai respon terhadap tekanan makanan ke jaringan mulut.
b. Lidah
*idah membentuk dasar rongga mulut, terdiri dari otot rangka yang dikontrol secara %olunter,
pergerakannya penting untuk memandu makanan didalam mulut seaktu mengunyah dan
menelan. Di lidah terdapat papil$papil pengecap +taste buds- yang juga tersebar di palatum mole,
tenggorokan dan dinding dalam pipi.
c. K!"#a$ %a!i&a
&elenjar sali%a utama yaitu kelenjar sublingual, submandibula, dan parotis yang terletak di luar
rongga mulut dan menyalurkan air liur melalui duktud$duktus pendek ke dalam mulut. #elain itu,
terdapat kelenjar sali%a minor yaitu kelenjar bukal di lapisan mukosa pipi.
-
8/20/2019 SKEN 1 FISIO, Sten Pylor, Enterocolitis
5/16
#ali%a terdiri dari 00,1 2 3!, 5,1 2 protein dan elektrolit. (rotein sali%a terpenting adalah
amilase, mukus, dan lisosom, yang menentukan fungsi sali%a sebagai berikut )
+- #ali%a memulai pencernaan karbohidrat di mulut melalui kerja amilase sali%a, enzim yang
memecah polisakarida menjadi disakarida.
+!- #ali%a mempermudah proses menelan dengan membasahi partikel$partikel makanan sehingga
menyatu serta menghasilkan pelumasan karena adanya mukus yang kental dan licin.
+/- #ali%a mempunyai efek antibakteri oleh lisosom, suatu enzim yang melisiskan atau
menghancurkan bakteri dan membilas bahan yang mungkin digunakan bakteri sebagai sumber
makanan.
+4- #ali%a berfungsi sebagai pelarut untuk molekul$molekul yang merangsang papil pengecap
karena hanya molekul dalam larutan yang dapat bereaksi dengan reseptor papil pengecap.
+1- #ali%a berperan dalam higiene mulut dengan membantu menjaga kebersihan mulut dan gigi.
+6- (enyangga bikarbonat sali%a menetralkan asam pada makanan yang dihasilkan oleh bakteri di
mulut sehingga membantu mencegah karies gigi.
d. Pa!a'()
(alatum membentuk atap lengkung rongga mulut, memisahkan mulut dari saluran hidung.
&eberadaannya memungkinkan bernapas dan mengunyah berlangsung bersamaan.
. U&(!a
%ula terletak di bagian belakang palatum dekat tenggorokan yaitu suatu tonjolan menggantung
dari palatum mole +langit$langit lunak-, yang berperan penting untuk menutup saluran hidungketika menelan.
2. FARING DAN ESOFAGUS
Motilitas yang berkaitan dengan faring dan esofagus adalah menelan atau deglutition. Menelan
-
8/20/2019 SKEN 1 FISIO, Sten Pylor, Enterocolitis
6/16
dimulai ketika bolus didorong oleh lidah ke bagian belakang mulut menuju faring. Tekanan bolus
di faring merangsang reseptor tekanan di faring yang kemudian mengirim impuls aferen ke pusat
menelan di medula. (usat menelan kemudian secara refleks mengaktifkan serangkaian otot yang
terlibat dalam proses menelan. Menelan dimulai secara %olunter, tetapi setelah dimulai proses
tersebut tidak dapat dihentikan.
Menelan dibagi menjadi dua tahap yaitu )
a. Taha* O$+,a$i"g
Tahap orofaring berlangsung sekitar satu detik dan berupa perpindahan bolus dari mulut melalui
faring dan masuk ke esofagus, saat menelan ini bolus harus diarahkan ke dalam esofagus dan
dicegah untuk masuk ke saluran lain seperti kembali ke mulut, masuk ke saluran hidung, atau
masuk ke trakea, dengan cara )
7 #elama menelan posisi lidah menekan palatum durum untuk mencegah makanan kembali ke
mulut.
7 %ula ele%asi atau terangkat di bagian belakang tenggorokan, sehingga saluran hidung tertutup
dari faring dan makanan tidak masuk hidung.
7 Makanan dicegah masuk trakea terutama oleh ele%asi laring dan penutupan pita suara melintasi
laring atau glotis. #elama menelan pita suara melaksanakan fungsi yang tidak berkaitan dengan
berbicara. &ontraksi otot$otot laring menyebabkan pita suara merapat erat satu sama lain,
sehingga pintu masuk glotis tertutup. #elain itu bolus menyebabkan epiglotis tertekan ke
belakang menutupi glotis yang mencegah makanan masuk ke saluran pernapasan.
7 Dengan laring dan trakea tertutup, otot$otot faring berkontraksi untuk mendorong bolus ke
dalam esofagus.
b. Taha* E%+,ag(%
(usat menelan memulai gelombang peristaltik primer yang mengalir dari pangkal ke ujung
esofagus, mendorong bolus didepannya meleati esopagus ke lambung. (eristaltik mengacu
pada kontraksi berbentuk cincin otot polos sirkuler yang bergerak secara progresif ke depan
-
8/20/2019 SKEN 1 FISIO, Sten Pylor, Enterocolitis
7/16
dengan gerakan mengosongkan, mendorong bolus di depan kontraksi. Dengan demikian
pendorongan makanan melalui esopagus adalah proses aktif yang tidak mengandalkan gra%itasi.
Makanan dapat didorong ke lambung bahkan dalam posisi kepala di baah. Gelombang
peristaltik berlangsung sekitar 1 8 0 detik untuk mencapai ujung baah esopagus. &emajuan
gelombang tersebut dikontrol oleh pusat menelan melalui persyarafan %agus.
#ekresi esofagus seluruhnya bersifat protektif dan berupa mukus, mukus disekresikan di
sepanjang saluran pencernaan. Dengan menghasilkan lubrikasi untuk leatnya makanan, mukus
esofagus memperkecil kemungkinan rusaknya esofagus oleh bagian$bagian makanan yang tajam,
mukus juga melindungi dinding esofagus dari asam dan enzim getah lambung apabila terjadi
refluks lambung.
3. LAMBUNG
*ambung terbagi menjadi beberapa bagian yaitu fundus adalah bagian lambung yang terletak di
atas lubang esofagus, korpus yaitu bagian tengah atau utama lambung, lambung bagian baah
yaitu antrum, bagian akhir lambung adalah sfingter pilorus, yang berfungsi sebagai saar antara
lambung dan bagian atas usus halus, duodenum.
M+'i!i'a% La)b("g
Motilitas lambung bersifat kompleks dan dikontrol oleh beberapa faktor, terdapat empat asfek
motilitas lambung, yaitu )
a. P"gi%ia" La)b("g
9olume lambung jika kosong sekitar 15 ml, tetapi organ ini dapat mengembang hingga
kapasitasnya mencapai sekitar liter ketika makan. 'komodasi perubahan %olume ini akan
menyebabkan ketegangan pada dinding lambung dan meningkatkan tekanan intralambung, tapi
hal ini tidak akan terjadi karena adanya faktor plastisitas otot polos lambung dan relaksasi resesif
-
8/20/2019 SKEN 1 FISIO, Sten Pylor, Enterocolitis
8/16
lambung pada saat terisi. (lastisitas adalah kemampuan otot polos mempertahankan ketegangan
konstan dalam rentang panjang yang lebar, dengan demikian pada saat serat$serat otot polos
lambung teregang pada pengisian lambung, serat$serat tersebut melemas. (eregangan dalam
tingkat tertentu menyebabkan depolarisasi sel$sel pemacu, sehingga mendekati potensial istirahat
yang membuat potensial gelombang lambat mampu mencapai ambang dan mencetuskan akti%itas
kontraktil.
#ifat dasar otot polos tersebut diperkuat oleh relaksasi refleks lambung pada saat terisi. :nterior
lambung membentuk lipatan$lipatan yang disebut rugae, selama makan rugae mengecil dan
mendatar pada saat lambung sedikit demi sedikit melemas karena terisi. ;elaksasi refleks
lambung seaktu menerima makanan ini disebut relaksasi resesif.
b. P"-i)*a"a" La)b("g
#elama makanan masuk ke lambung, makanan membentuk lingkaran konsentris makanan di
bagian oral lambung, makanan yang paling baru terletak paling dekat dengan pembukaan
esofagus dan makanan yang yang paling akhir terletak paling dekat dengan dinding luar
lambung.
-
8/20/2019 SKEN 1 FISIO, Sten Pylor, Enterocolitis
9/16
sfingter pilorus menyebabkan sfingter berkontraksi lebih kuat, menutup dan menghambat aliran
kimus ke dalam duodenum.
#ebagian besar kimus antrum yang terdorong ke depan tapi tidak masuk ke duodenum berhenti
secara tiba$tiba pada sfingter yang tertutup dan bertolak kembali ke dalam antrum, hanya untuk
didorong ke depan dan bertolak kembali pada saat gelombang peristaltik yang baru datang.
Gerakan maju mundur tersebut disebut retropulsi, menyebabkan kimus bercampur secara merata
di antrum.
d. P"g+%+"ga" La)b("g
&ontraksi peristaltik antrum, selain menyebabkan pencampuran lambung juga menghasilkan
gaya pendorong untuk mengosongkan lambung. >umlah kimus yang masuk ke duodenum pada
setiap gelombang peristaltik sebelum sfingter pilorus tertutup tergantung pada kekuatan
peristaltik. :ntensitas peristaltik antrum sangat ber%ariasi tergantung dari pengaruh berbagai
sinyal dari lambung dan duodenum.
e. U%(% a!(%
sus halus dibagi menjadi tiga bagian yaitu duodenum, ileum, jejunum, spingter ileosekal dan
katup ileosekal. Gerakan yang terjadi pada usus halus dibedakan menjadi dua yaitu kontraksi
pencampuran dan kontrkasi propulsif.
-
8/20/2019 SKEN 1 FISIO, Sten Pylor, Enterocolitis
10/16
K+"'$a/%i P"ca)*($a"
(ada saat kimus masuk ke duodenum maka akan peregangan. (eregangan usus halus ini akan
menyebabkan kontraksi konsentris lokal dengan jarak inter%al tertentu sepanjang usus halus.
&ontraksi ini menimbulkan ?segmentasi@ berbentuk rantai sosis. 'pabila satu rangkaian
kontraksi segmentasi berelaksasi maka akan timbul kontrkasi baru dititik sebelumnya yang
menyebabkan kimus terpotong 8 potong.
&imus yang bersenggangan dengan dinding usus halus juga menyebabkan sekresi enzim 8enzim
pencernaan yaitu )
kimus yg menyentuh dinding duodenum melalui hormon kolesistokinin akan merangsang sekresi
cairan empedu dari empedu yg berkontraksi
protein A merangsang sekresi getah pankreas yang kaya enzim melalui hormon pankreosizim.
&olesistokinin dan pankreosizim membantu kerja hormon BB& yang dihasilkan oleh mukosa
duodenum. BB& berfungsi terhadap kerja usus halus dalam mendorong makanan sekaligus
mengabsobsi nutrisi dari kimus tersebut
#ekretin merangsang sekresi getah yang mengandung karbonat dari pankreas dan empedu dari
hati A memperbesar kerja enzim BB&
K+"'$a/%i P$+*(!%i,
&ontraksi (ropulsif adalah gerakan mendorong kimus kearah katup ileosekal. &ecepatan
(eristaltik bagian proCimal lebih cepat dan melambat di bagian distal atau terminal. &arena
lambatnya gerakan tersebut maka kimus dapat mencapai spingter ileosekal dalam ! 8 / jam.
(eristaltik ini akan lebih meningkat lagi apabila ada makanan tambahan yang masuk kedalam
lambung. Makanan yang meleati spingter ileosekal selanjutnya akan masuk kedalam
duodenum.
A katup ileosekal ) mencegah refluks isi fekal pada kolon kedalam usus halus.
"ang terjadi selama kimus diusus halus )
A absorbsi +penyerapan nutrisi- ) pemindahan hasil 8 hasil akhir pencernaan karbohidrat, lemak,
dan protein melalui dinding usus kesirkulasi darah untuk digunakan oleh sel sel tubuh.
Duodenum ) $ besi, kalsium, asam folat, lemak, gula, asam amino
>ejunum ) gula, asam amino
-
8/20/2019 SKEN 1 FISIO, Sten Pylor, Enterocolitis
11/16
:leum ) %it. ! dan garam garam empedu. Garam garam empedu direabsobsi kembali pada
ileum untuk mempertahankan cadangan empedu. Maka garam 8 garm empedu ini dapat
digunakan berulang 8 ulang.
F. U%(% B%a$ 0 KOLON
Fungsi utama kolon adalah absobsi air dan elektrolit dari kimus untuk membentuk feses yang
padat, dan sebagai tempat penampungan sementara feses. #etelah terjadi penyerapan, maka
selanjutnya feses akan didorong kedalam rectum.
g. Rc'()
iasanya rectum dalam keadaan kosong ketika feses masih berada dikolon. Maka rectum
sebenarnya hanya saluran pengeluaran terkhir sebelum anus sebagi pintu keluarnya. Maka yang
terjadi disini adalah proses Defekasi.
D,/a%i proses buang air besar.
Terdapat dua spingter sebelum anus. &edua spingter ini mempunyai fungsi yang sama yaitu
membantu pengeluaran feses yaitu spingter aniinternus yang bersifat in%olunter yakni tidak dapat
dikendalikan oleh kita, dan yang kedua adalah spingter aniekternus yang bersifat %olunter, maka
dapat kita kendalikan dengan sadar.
Feses masuk ke $c'() distensi +peregangan- dinding rectum sinyal 8 sinyal eferen
dari pleksus mienterikus menyebabkan peristaltik di kolon desenden, sigmoid, dan rectum
-
8/20/2019 SKEN 1 FISIO, Sten Pylor, Enterocolitis
12/16
mendorong feses ke anus spingter aniinternus berelaksasi bila spingter aniekternus ditahan
maka defekasi dapat di tunda, tetapi apabila berelaksasi secara sadar maka terjadilah defekasi.
#TEenis kelamin . laki$laki lebih banyak daripada perempuan, khususnya anak laki$laki yang
pertama.
-
8/20/2019 SKEN 1 FISIO, Sten Pylor, Enterocolitis
13/16
/. &elainan sering terjadi pada anak yang lahir pertama
d. Gejala dan manifestasi klinis
•Muntah nonbilius mungkin disertai sedikit darah + gejala aal -
• 'nak menangis dan gelisah aktu sakit perut.
• Muntah biasanya terjadi /5 sampai 65 menit setelah menyusu.
• Muntah yang menjadi progresif lebih proyektil.
•
Menyusu kuat, meminta menyusu setelah muntah.
• Memuntahkan makanan yang masih tertahan dengan makanan yang dimakan saat ini.
• Gelombang peristaltis lambung dapat terlihat didinding perut.
•
• Tanda$tanda dehidrasi +air mata berkurang, turgor kulit buruk, lingkaran gelap dibaah mata,
fontanel cekung-.
• erat badan tidak naik atau turun.
-
8/20/2019 SKEN 1 FISIO, Sten Pylor, Enterocolitis
14/16
• Distensi abdomen atas stelah menyusu.
• :ritabilitas, menangis.
• Gelombang peristaltik lambung dari kiri kekanan dapat terlihat.
• Massa sebesar buah zaitun yang dapat terpalpasi dan dapat digerakkan pada kuadran kanan
atas.
• &onstipasi
• &onstipasi atau sering disebut sembelit adalah kelainan pada sistem pencernaan di mana
seorang manusia +atau mungkin juga padahean- mengalami
pengerasan feses atau tinja yang berlebihan sehingga sulit untuk dibuang atau dikeluarkan
dan dapat menyebabkan kesakitan yang hebat pada penderitanya. &onstipasi yang cukup
hebat disebut juga dengan obstipasi. Dan obstipasi yang cukup parah dapat
menyebabkan kanker usus yang berakibat fatal bagi penderitanya.
• liguri
) abnormal produksi kecil urin, dapat merupakan gejala penyakit ginjal atau penyumbatan
saluran kemih atau edema atau ketidakseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
!) produksi sejumlah kecil urin abnormal
e. (emriksaan penunjang
. ;ontgenologis
Didapatkan retensi lambung. *ambung sangat besar mungkin terdapat peristaltic
hiperaktif. Mungkin banyak terjadi konstruksi pada saluran pylorus dan mungkin dijumpai
adanya tukak atau karsinoma disekitarnya.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pencernaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hewanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Feseshttp://id.wikipedia.org/wiki/Tinjahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_usus_besarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pencernaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hewanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Feseshttp://id.wikipedia.org/wiki/Tinjahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_usus_besar
-
8/20/2019 SKEN 1 FISIO, Sten Pylor, Enterocolitis
15/16
!. *aboratorium
Terdapat gambaran anemi, gambaran gangguan elektroliten terutama pada tukak duodeni,
yang disebabkan seringnya %omitus dan menyebabkan kehilangan garam$garam na, &, Bl, dan
alkalosis. Gangguan fungsi ginjal yang berat mungkin sebagai akibat stenosis pylorus, dan pada
dehidrasi akan dijumpai kenaikan kadar ureum dalam darah, oleh karena itu perlu pemeriksaan
kadar ureum.
ji *aboratorium dan Diagnostik
. 3itung darah lengkap
(eningkatan hemoglobin dan hemotokrit karena hemokonsentrasi
!. &adar elektrolit serum
3ipokloremia, hipernatremia, hipokalemia +mungkin tertutupi oleh hemokonsentrasi dari
penurunan cairan ekstraseluler-.
/.
-
8/20/2019 SKEN 1 FISIO, Sten Pylor, Enterocolitis
16/16
Dengan memberikan barium per oral didapatkan gambaran radiologis yangpatognomonik
berupa penyempitan piloros, yang relatif tampak lebih panjang.
4. (emeriksaan ltrasonogafi
ltrasonografi dapat membantu menegakkan diagnosa pasien dengan massa di abdominal. (ada
3ypertropic (yloric #tenosis #G merupakan gold standard untuk diagnostik dengan kriteria
diagnosa diameter pilorus lebih dari 4 mm, kanal pylorus 6 mm dan tebal otot pylorus 4
mm1. Dengan #G intussusepsi ditegakkan bila terlihat target sign pada penampang melintang
dan pseudokidney sign pada penampang longitudinal. #G dapat pula membantu menegakkan
diagnosa obstruksi usus yang disebabkan tumor intra abdomen, atau proses inflamasi seperti
abses apendiks yang menyebabkan obstruksi. (emeriksaan foto kontras barium +pper G:-
dapat memperlihatkan elongasi kanal pilorus dan indentasi garis antrum +shoulders sign -.