sken 1 fisio, sten pylor, enterocolitis

Upload: gama-wisnu-sanjaya

Post on 07-Aug-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/20/2019 SKEN 1 FISIO, Sten Pylor, Enterocolitis

    1/16

    FISIOLOGI PENCERNAAN

    Fungsi utama sistem pencernaan adalah untuk memindahkan zat gizi atau nutrien, air, dan

    elektrolit dari makanan yang kita makan ke dalam lingkungan internal tubuh. Dimana dalam

     proses memindahkan zat tersebut sistem pencernaan melaksanakan 4 proses dasar, yaitu

    motilitas, digesti, absorpsi dan sekresi.

    1.MOTILITAS

    Motilitas adalah kontraksi otot yang mencampur dan mendorong isi saluran pencernaan, otot

     polos di dinding saluran pencernaan secara terus menerus berkontraksi dengan kekuatan rendah

    yang disebut dengan tonus. Tonus ini sangat penting untuk mempertahankan agar tekanan pada

    isi saluran pencernaan tetap dan untuk mencegah dinding saluran pencernaan melebar secara

     permanen setelah mengalami distensi.

    Dalam proses motilitas terjadi dua gerakan yaitu gerakan propulsif dan gerakan mencampur.

    Gerakan propulsif yaitu gerakan mendorong atau memajukan isi saluran pencernaan sehingga

     berpindah tempat ke segmen berikutnya, dimana gerakan ini pada setiap segmen akan berbeda

    tingkat kecepatannya sesuai dengan fungsi dari regio saluran pencernaan, contohnya gerakan

    http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565

  • 8/20/2019 SKEN 1 FISIO, Sten Pylor, Enterocolitis

    2/16

     propulsif yang mendorong makanan melalui esofagus berlangsung cepat karena struktur ini

    hanya berfungsi sebagai tempat leat makanan dari mulut ke lambung tapi sebaliknya di usus

    halus tempat utama berlangsungnya pencernaan dan penyerapan makanan bergerak sangat

    lambat sehingga tersedia aktu untuk proses penguraian dan penyerapan makanan. Gerakan

    kedua adalah gerakan mencampur, gerakan ini mempunyai

    ! fungsi yaitu mencampur makanan dengan getah pencernaan dan mempermudah penyerapan

     pada usus.

    "ang berperan dalam kedua gerakan ini salah satunya yaitu muskularis eksterna suatu lapisan

    otot polos utama di saluran pencernaan yang mengelilingi submukosa. Di sebagian besar saluran

     pencernaan lapisan ini terdiri dari dua bagian yaitu lapisan sirkuler dalam dan lapisan

    longitudinal luar. #erat$serat lapisan otot polos bagian dalam berjalan sirkuler mengelilingi

    saluran, kontraksi serat$serat sirkuler ini menyebabkan kontriksi, sedangkan kontraksi serat$serat

    http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565http://www.blogger.com/goog_2040486565

  • 8/20/2019 SKEN 1 FISIO, Sten Pylor, Enterocolitis

    3/16

    di lapisan luar yang berjalan secara longitudinal menyebabkan saluran memendek, akti%itas

    kontraktil lapisan otot polos ini menghasilkan gerakan propulsif dan mencampur.

    2. DIGESTI

    Digesti merupakan proses penguraian makanan dari struktur yang kompleks menjadi satuan$

    satuan yang lebih kecil sehingga dapat diserap oleh enzim$enzim yang diproduksi didalam sistem

     pencernaan. &arbohidrat, protein dan lemak merupakan molekul$molekul besar yang tidak dapat

    menembus membran plasma utuh untuk diserap dari lumen saluran pencernaan ke dalam darah

    atau limfe sehingga diperlukan proses pencernaan untuk menguraikan molekul$molekul tersebut.

    3. ABSORPSI

    #etelah proses digesti molekul$molekul yang telah menjadi satuan$satuan kecil dapat diabsorpsi

     bersama dengan air, %itamin, dan elektrolit, dari lumen saluran pencernaan ke dalam darah atau

    limfe. 'bsorpsi sebagian besar terjadi di usus halus.

    4. SEKRESI

    #ejumlah getah pencernaan disekresikan ke lumen saluran pencernaan oleh kelenjar eksokrin.

    #ekresi pencernaan terdiri dari air, elektrolit, enzim, garam empedu atau mukus.

    PROSES PENCERNAAN

    1. MULUT

    (intu masuk pertama ke saluran pencernaan adalah melalui mulut atau rongga oral, makanan

  • 8/20/2019 SKEN 1 FISIO, Sten Pylor, Enterocolitis

    4/16

    akan dihancurkan dengan dikunyah yang melibatkan seluruh organ dalam mulut, yaitu )

    a. Gigi

    *angkah pertama dalam proses pencernaan adalah mastikasi atau mengunyah. Motilitas mulut

    yang melibatkan pemotongan, perobekan, penggilingan, dan pencampuran makanan adalah oleh

    gigi.

    Tujuan mengunyah adalah )

    +- Menggiling dan memecah makanan menjadi potongan$potongan yang lebih kecil untuk

    mempermudah proses menelan

    +!- ntuk mencampur makanan dengan air liur

    +/- ntuk merangsang papil pengecap, secara refleks memicu sekresi sali%a, lambung, pankreas,

    dan empedu

    Tindakan mengunyah dapat bersifat %olunter, tetapi sebagian besar merupakan suatu refleks

    ritmik yang ditimbulkan oleh pengaktifan otot$otot rangka pada rahang, bibir, pipi, dan lidah

    sebagai respon terhadap tekanan makanan ke jaringan mulut.

    b. Lidah

    *idah membentuk dasar rongga mulut, terdiri dari otot rangka yang dikontrol secara %olunter,

     pergerakannya penting untuk memandu makanan didalam mulut seaktu mengunyah dan

    menelan. Di lidah terdapat papil$papil pengecap +taste buds- yang juga tersebar di palatum mole,

    tenggorokan dan dinding dalam pipi.

    c. K!"#a$ %a!i&a

    &elenjar sali%a utama yaitu kelenjar sublingual, submandibula, dan parotis yang terletak di luar

    rongga mulut dan menyalurkan air liur melalui duktud$duktus pendek ke dalam mulut. #elain itu,

    terdapat kelenjar sali%a minor yaitu kelenjar bukal di lapisan mukosa pipi.

  • 8/20/2019 SKEN 1 FISIO, Sten Pylor, Enterocolitis

    5/16

    #ali%a terdiri dari 00,1 2 3!, 5,1 2 protein dan elektrolit. (rotein sali%a terpenting adalah

    amilase, mukus, dan lisosom, yang menentukan fungsi sali%a sebagai berikut )

    +- #ali%a memulai pencernaan karbohidrat di mulut melalui kerja amilase sali%a, enzim yang

    memecah polisakarida menjadi disakarida.

    +!- #ali%a mempermudah proses menelan dengan membasahi partikel$partikel makanan sehingga

    menyatu serta menghasilkan pelumasan karena adanya mukus yang kental dan licin.

    +/- #ali%a mempunyai efek antibakteri oleh lisosom, suatu enzim yang melisiskan atau

    menghancurkan bakteri dan membilas bahan yang mungkin digunakan bakteri sebagai sumber

    makanan.

    +4- #ali%a berfungsi sebagai pelarut untuk molekul$molekul yang merangsang papil pengecap

    karena hanya molekul dalam larutan yang dapat bereaksi dengan reseptor papil pengecap.

    +1- #ali%a berperan dalam higiene mulut dengan membantu menjaga kebersihan mulut dan gigi.

    +6- (enyangga bikarbonat sali%a menetralkan asam pada makanan yang dihasilkan oleh bakteri di

    mulut sehingga membantu mencegah karies gigi.

    d. Pa!a'()

    (alatum membentuk atap lengkung rongga mulut, memisahkan mulut dari saluran hidung.

    &eberadaannya memungkinkan bernapas dan mengunyah berlangsung bersamaan.

    . U&(!a

    %ula terletak di bagian belakang palatum dekat tenggorokan yaitu suatu tonjolan menggantung

    dari palatum mole +langit$langit lunak-, yang berperan penting untuk menutup saluran hidungketika menelan.

    2. FARING DAN ESOFAGUS

    Motilitas yang berkaitan dengan faring dan esofagus adalah menelan atau deglutition. Menelan

  • 8/20/2019 SKEN 1 FISIO, Sten Pylor, Enterocolitis

    6/16

    dimulai ketika bolus didorong oleh lidah ke bagian belakang mulut menuju faring. Tekanan bolus

    di faring merangsang reseptor tekanan di faring yang kemudian mengirim impuls aferen ke pusat

    menelan di medula. (usat menelan kemudian secara refleks mengaktifkan serangkaian otot yang

    terlibat dalam proses menelan. Menelan dimulai secara %olunter, tetapi setelah dimulai proses

    tersebut tidak dapat dihentikan.

    Menelan dibagi menjadi dua tahap yaitu )

    a. Taha* O$+,a$i"g

    Tahap orofaring berlangsung sekitar satu detik dan berupa perpindahan bolus dari mulut melalui

    faring dan masuk ke esofagus, saat menelan ini bolus harus diarahkan ke dalam esofagus dan

    dicegah untuk masuk ke saluran lain seperti kembali ke mulut, masuk ke saluran hidung, atau

    masuk ke trakea, dengan cara )

    7 #elama menelan posisi lidah menekan palatum durum untuk mencegah makanan kembali ke

    mulut.

    7 %ula ele%asi atau terangkat di bagian belakang tenggorokan, sehingga saluran hidung tertutup

    dari faring dan makanan tidak masuk hidung.

    7 Makanan dicegah masuk trakea terutama oleh ele%asi laring dan penutupan pita suara melintasi

    laring atau glotis. #elama menelan pita suara melaksanakan fungsi yang tidak berkaitan dengan

     berbicara. &ontraksi otot$otot laring menyebabkan pita suara merapat erat satu sama lain,

    sehingga pintu masuk glotis tertutup. #elain itu bolus menyebabkan epiglotis tertekan ke

     belakang menutupi glotis yang mencegah makanan masuk ke saluran pernapasan.

    7 Dengan laring dan trakea tertutup, otot$otot faring berkontraksi untuk mendorong bolus ke

    dalam esofagus.

    b. Taha* E%+,ag(%

    (usat menelan memulai gelombang peristaltik primer yang mengalir dari pangkal ke ujung

    esofagus, mendorong bolus didepannya meleati esopagus ke lambung. (eristaltik mengacu

     pada kontraksi berbentuk cincin otot polos sirkuler yang bergerak secara progresif ke depan

  • 8/20/2019 SKEN 1 FISIO, Sten Pylor, Enterocolitis

    7/16

    dengan gerakan mengosongkan, mendorong bolus di depan kontraksi. Dengan demikian

     pendorongan makanan melalui esopagus adalah proses aktif yang tidak mengandalkan gra%itasi.

    Makanan dapat didorong ke lambung bahkan dalam posisi kepala di baah. Gelombang

     peristaltik berlangsung sekitar 1 8 0 detik untuk mencapai ujung baah esopagus. &emajuan

    gelombang tersebut dikontrol oleh pusat menelan melalui persyarafan %agus.

    #ekresi esofagus seluruhnya bersifat protektif dan berupa mukus, mukus disekresikan di

    sepanjang saluran pencernaan. Dengan menghasilkan lubrikasi untuk leatnya makanan, mukus

    esofagus memperkecil kemungkinan rusaknya esofagus oleh bagian$bagian makanan yang tajam,

    mukus juga melindungi dinding esofagus dari asam dan enzim getah lambung apabila terjadi

    refluks lambung.

    3. LAMBUNG

    *ambung terbagi menjadi beberapa bagian yaitu fundus adalah bagian lambung yang terletak di

    atas lubang esofagus, korpus yaitu bagian tengah atau utama lambung, lambung bagian baah

    yaitu antrum, bagian akhir lambung adalah sfingter pilorus, yang berfungsi sebagai saar antara

    lambung dan bagian atas usus halus, duodenum.

    M+'i!i'a% La)b("g

    Motilitas lambung bersifat kompleks dan dikontrol oleh beberapa faktor, terdapat empat asfek

    motilitas lambung, yaitu )

    a. P"gi%ia" La)b("g

    9olume lambung jika kosong sekitar 15 ml, tetapi organ ini dapat mengembang hingga

    kapasitasnya mencapai sekitar liter ketika makan. 'komodasi perubahan %olume ini akan

    menyebabkan ketegangan pada dinding lambung dan meningkatkan tekanan intralambung, tapi

    hal ini tidak akan terjadi karena adanya faktor plastisitas otot polos lambung dan relaksasi resesif 

  • 8/20/2019 SKEN 1 FISIO, Sten Pylor, Enterocolitis

    8/16

    lambung pada saat terisi. (lastisitas adalah kemampuan otot polos mempertahankan ketegangan

    konstan dalam rentang panjang yang lebar, dengan demikian pada saat serat$serat otot polos

    lambung teregang pada pengisian lambung, serat$serat tersebut melemas. (eregangan dalam

    tingkat tertentu menyebabkan depolarisasi sel$sel pemacu, sehingga mendekati potensial istirahat

    yang membuat potensial gelombang lambat mampu mencapai ambang dan mencetuskan akti%itas

    kontraktil.

    #ifat dasar otot polos tersebut diperkuat oleh relaksasi refleks lambung pada saat terisi. :nterior

    lambung membentuk lipatan$lipatan yang disebut rugae, selama makan rugae mengecil dan

    mendatar pada saat lambung sedikit demi sedikit melemas karena terisi. ;elaksasi refleks

    lambung seaktu menerima makanan ini disebut relaksasi resesif.

    b. P"-i)*a"a" La)b("g

    #elama makanan masuk ke lambung, makanan membentuk lingkaran konsentris makanan di

     bagian oral lambung, makanan yang paling baru terletak paling dekat dengan pembukaan

    esofagus dan makanan yang yang paling akhir terletak paling dekat dengan dinding luar

    lambung.

  • 8/20/2019 SKEN 1 FISIO, Sten Pylor, Enterocolitis

    9/16

    sfingter pilorus menyebabkan sfingter berkontraksi lebih kuat, menutup dan menghambat aliran

    kimus ke dalam duodenum.

    #ebagian besar kimus antrum yang terdorong ke depan tapi tidak masuk ke duodenum berhenti

    secara tiba$tiba pada sfingter yang tertutup dan bertolak kembali ke dalam antrum, hanya untuk

    didorong ke depan dan bertolak kembali pada saat gelombang peristaltik yang baru datang.

    Gerakan maju mundur tersebut disebut retropulsi, menyebabkan kimus bercampur secara merata

    di antrum.

    d. P"g+%+"ga" La)b("g

    &ontraksi peristaltik antrum, selain menyebabkan pencampuran lambung juga menghasilkan

    gaya pendorong untuk mengosongkan lambung. >umlah kimus yang masuk ke duodenum pada

    setiap gelombang peristaltik sebelum sfingter pilorus tertutup tergantung pada kekuatan

     peristaltik. :ntensitas peristaltik antrum sangat ber%ariasi tergantung dari pengaruh berbagai

    sinyal dari lambung dan duodenum.

    e. U%(% a!(%

    sus halus dibagi menjadi tiga bagian yaitu duodenum, ileum, jejunum, spingter ileosekal dan

    katup ileosekal. Gerakan yang terjadi pada usus halus dibedakan menjadi dua yaitu kontraksi

     pencampuran dan kontrkasi propulsif.

  • 8/20/2019 SKEN 1 FISIO, Sten Pylor, Enterocolitis

    10/16

      K+"'$a/%i P"ca)*($a"

    (ada saat kimus masuk ke duodenum maka akan peregangan. (eregangan usus halus ini akan

    menyebabkan kontraksi konsentris lokal dengan jarak inter%al tertentu sepanjang usus halus.

    &ontraksi ini menimbulkan ?segmentasi@ berbentuk rantai sosis. 'pabila satu rangkaian

    kontraksi segmentasi berelaksasi maka akan timbul kontrkasi baru dititik sebelumnya yang

    menyebabkan kimus terpotong 8 potong.

    &imus yang bersenggangan dengan dinding usus halus juga menyebabkan sekresi enzim 8enzim

     pencernaan yaitu )

      kimus yg menyentuh dinding duodenum melalui hormon kolesistokinin akan merangsang sekresi

    cairan empedu dari empedu yg berkontraksi

      protein A merangsang sekresi getah pankreas yang kaya enzim melalui hormon pankreosizim.

      &olesistokinin dan pankreosizim membantu kerja hormon BB& yang dihasilkan oleh mukosa

    duodenum. BB& berfungsi terhadap kerja usus halus dalam mendorong makanan sekaligus

    mengabsobsi nutrisi dari kimus tersebut

      #ekretin merangsang sekresi getah yang mengandung karbonat dari pankreas dan empedu dari

    hati A memperbesar kerja enzim BB& 

     

    K+"'$a/%i P$+*(!%i, 

    &ontraksi (ropulsif adalah gerakan mendorong kimus kearah katup ileosekal. &ecepatan

    (eristaltik bagian proCimal lebih cepat dan melambat di bagian distal atau terminal. &arena

    lambatnya gerakan tersebut maka kimus dapat mencapai spingter ileosekal dalam ! 8 / jam.

    (eristaltik ini akan lebih meningkat lagi apabila ada makanan tambahan yang masuk kedalam

    lambung. Makanan yang meleati spingter ileosekal selanjutnya akan masuk kedalam

    duodenum.

    A katup ileosekal ) mencegah refluks isi fekal pada kolon kedalam usus halus.

    "ang terjadi selama kimus diusus halus )

    A absorbsi +penyerapan nutrisi- ) pemindahan hasil 8 hasil akhir pencernaan karbohidrat, lemak,

    dan protein melalui dinding usus kesirkulasi darah untuk digunakan oleh sel sel tubuh.

    Duodenum ) $ besi, kalsium, asam folat, lemak, gula, asam amino

    >ejunum ) gula, asam amino

  • 8/20/2019 SKEN 1 FISIO, Sten Pylor, Enterocolitis

    11/16

    :leum ) %it. ! dan garam garam empedu. Garam garam empedu direabsobsi kembali pada

    ileum untuk mempertahankan cadangan empedu. Maka garam 8 garm empedu ini dapat

    digunakan berulang 8 ulang.

    F. U%(% B%a$ 0 KOLON

    Fungsi utama kolon adalah absobsi air dan elektrolit dari kimus untuk membentuk feses yang

     padat, dan sebagai tempat penampungan sementara feses. #etelah terjadi penyerapan, maka

    selanjutnya feses akan didorong kedalam rectum.

    g. Rc'()

    iasanya rectum dalam keadaan kosong ketika feses masih berada dikolon. Maka rectum

    sebenarnya hanya saluran pengeluaran terkhir sebelum anus sebagi pintu keluarnya. Maka yang

    terjadi disini adalah proses Defekasi.

    D,/a%i  proses buang air besar.

    Terdapat dua spingter sebelum anus. &edua spingter ini mempunyai fungsi yang sama yaitu

    membantu pengeluaran feses yaitu spingter aniinternus yang bersifat in%olunter yakni tidak dapat

    dikendalikan oleh kita, dan yang kedua adalah spingter aniekternus yang bersifat %olunter, maka

    dapat kita kendalikan dengan sadar.

    Feses masuk ke $c'() distensi +peregangan- dinding rectum sinyal 8 sinyal eferen

    dari pleksus mienterikus menyebabkan peristaltik di kolon desenden, sigmoid, dan rectum

  • 8/20/2019 SKEN 1 FISIO, Sten Pylor, Enterocolitis

    12/16

    mendorong feses ke anus spingter aniinternus berelaksasi  bila spingter aniekternus ditahan

    maka defekasi dapat di tunda, tetapi apabila berelaksasi secara sadar maka terjadilah defekasi.

    #TEenis kelamin . laki$laki lebih banyak daripada perempuan, khususnya anak laki$laki yang

     pertama.

  • 8/20/2019 SKEN 1 FISIO, Sten Pylor, Enterocolitis

    13/16

    /. &elainan sering terjadi pada anak yang lahir pertama

    d. Gejala dan manifestasi klinis

    •Muntah nonbilius mungkin disertai sedikit darah + gejala aal -

    • 'nak menangis dan gelisah aktu sakit perut.

    • Muntah biasanya terjadi /5 sampai 65 menit setelah menyusu.

    • Muntah yang menjadi progresif lebih proyektil.

    Menyusu kuat, meminta menyusu setelah muntah.

    • Memuntahkan makanan yang masih tertahan dengan makanan yang dimakan saat ini.

    • Gelombang peristaltis lambung dapat terlihat didinding perut.

    • Tanda$tanda dehidrasi +air mata berkurang, turgor kulit buruk, lingkaran gelap dibaah mata,

    fontanel cekung-.

    • erat badan tidak naik atau turun.

  • 8/20/2019 SKEN 1 FISIO, Sten Pylor, Enterocolitis

    14/16

    • Distensi abdomen atas stelah menyusu.

    • :ritabilitas, menangis.

    • Gelombang peristaltik lambung dari kiri kekanan dapat terlihat.

    • Massa sebesar buah zaitun yang dapat terpalpasi dan dapat digerakkan pada kuadran kanan

    atas.

    • &onstipasi

    • &onstipasi atau sering disebut sembelit adalah kelainan pada sistem pencernaan di mana

    seorang manusia +atau mungkin juga padahean- mengalami

     pengerasan feses atau tinja yang berlebihan sehingga sulit untuk dibuang atau dikeluarkan

    dan dapat menyebabkan kesakitan yang hebat pada penderitanya. &onstipasi yang cukup

    hebat disebut juga dengan obstipasi. Dan obstipasi yang cukup parah dapat

    menyebabkan kanker usus yang berakibat fatal bagi penderitanya.

    • liguri

    ) abnormal produksi kecil urin, dapat merupakan gejala penyakit ginjal atau penyumbatan

    saluran kemih atau edema atau ketidakseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.

    !) produksi sejumlah kecil urin abnormal

    e. (emriksaan penunjang

    . ;ontgenologis

    Didapatkan retensi lambung. *ambung sangat besar mungkin terdapat peristaltic

    hiperaktif. Mungkin banyak terjadi konstruksi pada saluran pylorus dan mungkin dijumpai

    adanya tukak atau karsinoma disekitarnya.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pencernaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hewanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Feseshttp://id.wikipedia.org/wiki/Tinjahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_usus_besarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pencernaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hewanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Feseshttp://id.wikipedia.org/wiki/Tinjahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_usus_besar

  • 8/20/2019 SKEN 1 FISIO, Sten Pylor, Enterocolitis

    15/16

    !. *aboratorium

    Terdapat gambaran anemi, gambaran gangguan elektroliten terutama pada tukak duodeni,

    yang disebabkan seringnya %omitus dan menyebabkan kehilangan garam$garam na, &, Bl, dan

    alkalosis. Gangguan fungsi ginjal yang berat mungkin sebagai akibat stenosis pylorus, dan pada

    dehidrasi akan dijumpai kenaikan kadar ureum dalam darah, oleh karena itu perlu pemeriksaan

    kadar ureum.

    ji *aboratorium dan Diagnostik 

    . 3itung darah lengkap

    (eningkatan hemoglobin dan hemotokrit karena hemokonsentrasi

    !. &adar elektrolit serum

    3ipokloremia, hipernatremia, hipokalemia +mungkin tertutupi oleh hemokonsentrasi dari

     penurunan cairan ekstraseluler-.

    /.

  • 8/20/2019 SKEN 1 FISIO, Sten Pylor, Enterocolitis

    16/16

    Dengan memberikan barium per oral didapatkan gambaran radiologis yangpatognomonik 

     berupa penyempitan piloros, yang relatif tampak lebih panjang.

    4. (emeriksaan ltrasonogafi

    ltrasonografi dapat membantu menegakkan diagnosa pasien dengan massa di abdominal. (ada

    3ypertropic (yloric #tenosis #G merupakan gold standard untuk diagnostik dengan kriteria

    diagnosa diameter pilorus lebih dari 4 mm, kanal pylorus 6 mm dan tebal otot pylorus 4

    mm1. Dengan #G intussusepsi ditegakkan bila terlihat target sign pada penampang melintang

    dan pseudokidney sign pada penampang longitudinal. #G dapat pula membantu menegakkan

    diagnosa obstruksi usus yang disebabkan tumor intra abdomen, atau proses inflamasi seperti

    abses apendiks yang menyebabkan obstruksi. (emeriksaan foto kontras barium +pper G:-

    dapat memperlihatkan elongasi kanal pilorus dan indentasi garis antrum +shoulders sign -.