sesi 1-overview k3 ii.ppt
DESCRIPTION
Pengenalan K3 dasarTRANSCRIPT
1104/19/2304/19/23
04/19/23 2
MINISTRY OF MANPOWER AND TRANSMIGRATION
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
DITJEN BINWASNAKERDEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI
BIODATABIODATA
Nama : KHAIRUL ISMEDTmp/Tgl Lahir : Kubang
Tungkek / 15 Mei 1968Status : Kawin (1+2)Pendidikan : SjnUnit Kerja : Bag PEP Setditjen
BinwasnakerAlamat Kantor : Jl. Gatot
Subroto KAV 51 Jaksel Rumah : Jl. Agung
Raya Gg Swadaya II Rt.06/04 No.
55A Lenteng Agung
• Memahami philosophy K3
• Mampu mengidentifikasi sumber potensi
bahaya (Hazard) pada umumnya yang
berhubungan dengan proses kerja dan
equipment
• Mampu menetapkan tindakan
pengendalian dan evaluasi keefektifan dari
setiap situasi yang tidak diduga dan
meyakinkan telah diselesaikan
Tujuan Pembelajaran
• Pendekatan Hukum • K3 merupakan ketentuan
perundangan .
• Pendekatan Ekonomi• K3 mencegah kerugian• Meningkatkan produktivitas
• Pendekatan Kemanusiaan• Kecelakaan menimbulkan
penderitaan bagi sikorban/keluarganya.
• K3 melindungi pekerja dan masyarakat
• K3 bagian dari HAM
Pendekatan K3Pendekatan K3
04/19/2304/19/23 66
Difinisi K-3Difinisi K-3Difinisi K-3Difinisi K-3
KeilmuanKeilmuanSuatu ilmu pengetahuan dan Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegahpenerapannya dalam upaya mencegah kecelakaan, kecelakaan, kebakaran, peledakan, kebakaran, peledakan, pencemaran, penyakit, dllpencemaran, penyakit, dll
(ACCIDENT PREVENTION)(ACCIDENT PREVENTION)
FilosofiPemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dankesempurnaan :tenaga kerja dan manusia pada umumnya, baik jasmani maupun rohani,hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil, makmur dan sejahtera;
04/19/23 7
Masalah Pelaksanaan K3
Masyarakat pekerja
– Tuntutan pekerja masih pada kebutuhan dasar (upah dan tunjangan kesejahteraan).
– K3 belum menjadi tuntutan pekerja,
Pengusaha – Menekankan penghematan biaya produksi dan
meningkatkan efisiensi, untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Dan K3 dipandang sebagai beban biaya operasional tambahan.
04/19/23 8
UNDANG UNDANG NO 1 TH 1970TENTANG
KESELAMATAN KERJA
UNDANG UNDANG NO 1 TH 1970TENTANG
KESELAMATAN KERJA
PASAL 3 (1)Memuat 18 butir syarat K3
harus diimplementasikan disetiap tempat kerja
PASAL 3 (1)Memuat 18 butir syarat K3
harus diimplementasikan disetiap tempat kerja
BERBAGAI BENTUK BAHAYA YANG ADA
HARUS DIKENDALIKAN dengan merujuk pada
peraturan dan standar teknik yang berlaku
BERBAGAI BENTUK BAHAYA YANG ADA
HARUS DIKENDALIKAN dengan merujuk pada
peraturan dan standar teknik yang berlaku
““HAZARD”HAZARD”Adalah sumber bahaya potensial
yang dapat menyebabkan kecelakaan/kerusakan
Hazard dapat berupa :
bahan-bahan , bagian-bagian mesin, bentuk energi, metode
kerja atau situasi kerja.
BAHAN
MANUSIA
ALAT
PROSESKeselamatanKesehatan
Lingkungan
Jenis Potensi Bahaya
Physical Hazards Chemical HazardsElectrical Hazards Mechanical Hazards Physiological Hazards Biological Hazards Ergonomic
“DANGER
” Merupakan tingkat bahaya dari suatu kondisi bilamana
terjadi accident.
adalah suatu kondisi sumber bahaya telah ter-
identifikasi dan telah dikendalikan
ke tingkat yang memadai (Aman/safe)
DifinisiDifinisi
Adalah :SUATU KEJADIAN TIDAK DIDUGA(INSIDENT) YANG MENGAKIBATKAN KACAUNYA PROSES PEKERJAAN / PRODUKSI YANG DIRENCANAKAN SEBELUMNYA
Catatan :Kecelakaan kerja tidak selalu diukur adanya korban manusia cidera atau mati.
Catatan :Kecelakaan kerja tidak selalu diukur adanya korban manusia cidera atau mati.
04/19/23 13
KECELAKAAN KERJA
KECELAKAAN KERJA
PENGERTIAN :
Permen 3/98 : suatu kejadian (event) yg tdk dikehendaki dan tdk diduga semula yg dpt menimbulkan korban manusia dan atau harta benda.
UU 3 th 1992 : Kecelakaan yg terjadi berhubung dengan hubungan kerja, termasuk penyakit yg timbul karena hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yg terjadi dlm perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja, dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui.
ilustrasiilustrasi
Kecelaka
anKecelaka
an
RUMAH SEKOLAHAN
Tempat kerja
Kecelaka
anKecelaka
an
Kecelaka
anKecelaka
an
KECELAKAAN
3. Kecelakaan kerja
2. Kec. dalam hub. Kerja
1. Kec. diluar hub. Kerja
$1
$5 HINGGA $50BIAYA DALAM PEMBUKUAN:
KERUSAKAN PROPERTI(BIAYA YANG TAKDIASURANSIKAN)
$1 HINGGA $3BIAYA LAIN YANG
TAK DIASURANSIKAN
BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT• Pengobatan/ Perawatan• Gaji (Biaya Diasuransikan)
•Kerusakan gangguan•Kerusakan peralatan dan perkakas
•Kerusakan produk dan material•Terlambat dan ganguan produksi•Biaya legal hukum•Pengeluaran biaya untuk penyediaan fasilitas dan peralatan gawat darurat
•Sewa peralatan•Waktu untuk penyelidikan
•Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang•Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/ atau biaya melatih
•Upah lembur•Ekstra waktu untuk kerja administrasi•Berkurangnya hasil produksi akibat dari sikorban
•Hilangnya bisnis dan nama baik
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN
Piramida kasus kecelakaan
kec. fatal
kec. ringan
Kerusakan alat
Nyaris Kecelakaan
Sumber bahaya
1
10
30
600
10.000
Data yg
dilaporkan
dan
tercatat
Sasaran K3 • Melindungi para pekerja dan
orang lainnya di tempat kerja (formal maupun informal)
• Menjamin setiap sumber produksi dipakai secara aman dan efisien
• Menjamin proses produksi berjalan lancar
• Melindungi para pekerja dan orang lainnya di tempat kerja (formal maupun informal)
• Menjamin setiap sumber produksi dipakai secara aman dan efisien
• Menjamin proses produksi berjalan lancar
HAZARD CONTROL
Prinsip dasar penerapan K3
Risk assessment identifikasi & analisa potensi bahaya
Tindakan Pengendalian bahaya
Perencanaan Pemasangan
commissioning pemakaian
perawatan
Perencanaan Pemasangan
commissioning pemakaian
perawatan
ASPEK PENERAPAN K3ASPEK PENERAPAN K3
PENGENDALIANPENGENDALIAN• Administratif,Administratif,• Legalitas/perijinan,Legalitas/perijinan,• StandarisasiStandarisasi• SertifikasiSertifikasi
Identifikasi Bahaya Sebelum memulai suatu pekerjaan,harus dilakukan
Identifikasi Bahaya guna mengetahui potensi bahaya dalam setiap pekerjaan.
Identifikasi Bahaya dilakukan bersama pengawas pekerjaan dan Safety Departement.
Identifikasi Bahaya menggunakan teknik yang sudah baku seperti Check List, JSA, JSO,What If, Hazops, dsb.
Semua hasil identifikasi Bahaya harus didokumentasikan dengan baik dan dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan setiap kegiatan.
PeralatanMesin,
Instalasi
““Accident”Accident”““Accident”Accident”Bahan
Cara kerja,Proses
Lingkungan
Kerusakan
Korban jiwa
Cacat,cidera,Sakit
KerugianCitra
Identifikasi dan analisis kecelakaan kerjaIdentifikasi dan analisis kecelakaan kerja
““RISK”RISK”Resiko adalah ukuran
kemungkinan kerugian yang akan timbul dari sumber
bahaya (hazard) tertentu yang terjadi.
proses mengidentifikasi sumber bahaya,
penilaian resiko, dan
tindakan untuk menghilangkan serta
mengurangi resiko secara terus
menerus.
RISK MANAGEMENTDalam Keselamatan dan Kesehatan
Kerja adalah meliputi :
RISK MANAGEMENTDalam Keselamatan dan Kesehatan
Kerja adalah meliputi :
RISK ASSESSMENT
Adalah proses menganalisa tingkat Resiko,
pertimbangan Tingkat Bahaya, dan
mengevaluasi apakah Sumber Bahaya dapat
dikendalikan, memperhitungkan segala
kemungkinan yang terjadi di tempat kerja.
RISK ANALYSISAdalah perkiraan kuantitatif dengan teknik matematik menggabungkan konsekuensi dan frekuensi insiden
The development of a quantitative estimate of risk based on mathematical techniques
for combining estimates of incident consequences and frequencies.
““Level of RISK”Level of RISK”adalah perhitungan antara konsekuensi/ dampak yang
mungkin timbul dan probabilitas, yang biasanya disebut
(Tingkat resiko).
Klasifikasi Resiko
Resiko diukur dan diberi peringkat :– Rendah– Medium– Tinggi
Klasifikasi Impak Resiko– Personnel Safety and Health Risks– Process Safety Impacts– Environmental Impacts
Penentuan Faktor Resiko
Sifat Pekerjaan Lokasi Kerja Potensi bahaya di tempat kerja Potensi/kualifikasi kontraktor Pekerjaan simultan Lamanya pekerjaan Pengalaman dan keahlian kontraktor
Akibat (Consequence)
Kekerapan(Frequency)
Resiko terdiri dari 2 dimensi:Resiko terdiri dari 2 dimensi:
AtauConsequence x Frequency, dimana “Frequency” terdiri
dari Probabilitas dan Paparan
Con
sequ
ence
/kep
arah
an
Frequency untuk dapat terjadi
Proba
bility
/Tin
gkat
Pap
aran
KEMUNGKINAN UNTUK TERJADI
CO
NSE
QU
ENC
ES SERIOUS
SEDANG
RINGAN
AC
CID
ENT
SERINGSERINGJARANGJARANGSULITSULIT
TINGGITINGGITINGGITINGGISEDANGSEDANG
TINGGITINGGISEDANGSEDANGRENDAHRENDAH
SEDANGSEDANGRENDAHRENDAHRENDAHRENDAH
50
Less Serious
VerySerious
Critical
Critical 37530022515075
Kategori
Tiap
hari
Tiap
minggu
Tiap
bulan
Tiap
tahun
Lebih
setahu
n
AKIBAT PELUANG KEJADIAN
Sample of Qualitative Risk Matrix
CONSEQUENCE
AC
CID
EN
TKorban/ Dampak
VerySerious
Serious
Major
Minor
Major
Minor
250200150100
Serious
25 1251007550
10 50403020
LessSerious
Minor 5 25201510
Extrim
Kategori
KATEGORI AKIBAT KECELAKAAN
Kritis
Ringan
Kematian & Rusak berat / proses terhenti total
Mengancam keselamatan masyarakat sekitarnya
Memerlukan perawatan medis
Kematian & Kerusakan peralatan
Tidak perlu perawatan medis/proses terganggu
Dampak
Sedang
Sangat kritis
04/19/23 35
Korban / Kerugian
KECELAKAANKECELAKAAN
SUMBER BAHAYA
SUMBER BAHAYA
KECELAKAAN ADALAH AKIBAT DARI RANGKAIAN SEBAB-AKIBAT (DOMINO EFFECTS)
KECELAKAAN ADALAH AKIBAT DARI RANGKAIAN SEBAB-AKIBAT (DOMINO EFFECTS)
Accident
( ILCI model - Bird & German, 1985 )
Logika terjadinya kecelakaanSetiap kejadian kecelakaan, ada hubungan mata rantai sebab-akibat (Domino Squen)
LOSSESINSIDENTINSIDENT
IMMIDIATECAUSES
BASICCAUSESLACK OF
CONTROL
Inadequate ProgramInadequate StandardInadequate Compliance
PersonalPersonal
FactorsFactors
JobJob
FactorsFactors
ContactWith
Energy orSubstance
PeoplePropertyProcess
(Profit)
SubstandardActs
SubstandardConditions
HAZARD ACCIDENT
CONSEQUENCY
Kebakaran, ledakan dan kejadian lain yang berbahaya
KE
RU
GIA
N
INS
IDE
N
SE
BA
B L
AN
GS
UN
G
S
EB
AB
DA
SA
R
L
EM
AH
KO
NT
RO
L
Koran manusia- Meninggal - Luka berat - Luka ringan
Kerugian Material (Rp…………)- Bangunan - Peralatan/Mesin - Bahan Baku - Bahan setengah jadi- Bahan jadi
Kerugian waktu kerja……… jam kerja
orang
People PropertyProcess (Profit)
Loss
A.Akibat kecelakaan
1. Mesin produksi 2. Penggerak mula dan pompa3. Lift4. Pesawat angkat.5. Converyor6. Pesawat angkut 7 Alat transmisi mekanik (rantai, pulley, dll).8 Perkakas kerja tangan9. Pesawat uap dan bejana tekan10. Peralatan listrik11. Bahan kimia12. Debu berbahaya13. Radiasi dan bahan radioaktif14. Faktor lingkungan15. Bahan mudah terbakar dan benda panas16. Binatang17. Permukaan lantai kerja18. Lain-lain.
B. Sumber
Kecelakaan
B. Sumber
Kecelakaan
Contact With
Energy orSubstance
Incident
1. Terbentur2. Terpukul 3. Tertangkap pada, dalam atau
diantara benda4 Jatuh dari ketinggian yang
sama.5. Jatuh dari ketinggian yang
berbeda.6. Tergelincir.7. Terpapar 8. Penghisapan, penyerapan9. Tersentuh aliran listrik.10. Lain-lain.
C. Type Kecelakaan
C. Type Kecelakaan
Contact With
Energy orSubstance
Incident
1. Pengamanan yang tidak sempurna
2 Peralatan/bahan yang tidak seharusnya
3. Kecacatan, ketidak sempurnaan
4. Prosedur yang tidak aman5. Penerangan tidak sempurna6. Iklim kerja yang tidak aman7. Tekanan udara yang tidak
aman8. Getaran yang berbahaya9. Pakaian, kelengkapan yang
tidak aman10. Kejadian berbahaya lainnya
D. Kondisi berbahaya
D. Kondisi berbahaya
Substandard Acts
SubstandardConditions
ImmediateCauses
1. Melakukan pekerjaan tanpa wewenang,
2. Bekerja dengan kecepatan berbahaya.
3. Membuat alat pengaman tidak berfungsi
4 Memakai peralatan yang tidak aman, tanpa peralatan.
5. Melakukan Proses dengan tidak aman
6. Posisi atau sikap tubuh tidak aman
7. Bekerja pada objek yang berputar atau berbahaya
8. Mengalihkan perhatian, mengganggu, sembrono / berkelakar, mengagetkan dan lain-lain.
9. Melalaikan penggunaan alat pelindung diri yang ditentukan.
10. Lain-lain.
E.Tindakan berbahaya
E.Tindakan berbahaya
Substandard Acts
SubstandardConditions
ImmediateCauses
04/19/23 44
UTAMAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
UTAMAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
INI MERUPAKAN SUATU ANALISIS PEKERJAAN YANG DILAKUKAN SECARA BERATURAN SEBELUM PEKERJAAN DIMULAI DAN HARUS TERBACA BERKAITAN DENGAN RENCANA PEKERJAAN TERSEBUT.
JOB SAFETY ANALYSIS(JSA)
Analisa proses pekerjaan dari aspek K3
Langkah-langkah :• uraikan tahapan pekerjaan,• identifikasi potensi bahaya
yang mungkin ada,• tetapkan tindakan untuk
mengendalikan bahaya atau menghilangkannya sama sekali
Contoh work sheet JSA
JOB SAFETY ANALYSIS
Jenis pekerjaan : Tanggal :Unit/Seksi : AHLI K3 :
tahapan pekerjaan
potensi bahaya
pengendalianNo
1
2
3
4
Nama Jabatan Tanda tanganNo
Tim JSA
Pengamatan anak buah dalam melaksanakan pekerjaan aspek K3
Meliputi : • penilaian resiko bahaya • penilaian cara kerja yang
tidak aman• penilaian cara kerja yang
aman,• melakuan koreksi • memberi penghargaan cara
kerja yang aman
Komponen
kegagalan
pengaruh
No
klasifikasi
frekuensi
deteksi
FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS(FMEA)
Keterangan item 1. Komponen : berisi daftar komponen yang akan
dianalisa2. Kegagalan : jenis kegagalan yang mungkin terjadi
pada tiap komponen.3. Pengaruh : akibat yang terjadi karena adanya
kegagalan terjadi terhadap komponen lain dan system keseluruhan
4. Klasifikasi bahaya; Tingkat keparahan kegagalan atau kerusakan :- Aman- Sedang (marginal)- Kritis- Sangat kritis
5. Frequensi kegagalan; Perkiraan jangka waktu terjadinya jenis kegagalan.Sering : 1 kasus kurang 10.000 jam kerjaCukup sering: 1 kasus antara 10.000-100.000 jamJarang : 1 kasus antara 100.000-10.000.000 jamSangat jarang : 1 kasus lebih dari 10.000.000 jam
6. Metoda deteksi : Metoda untuk melakukan pendeteksian untuk mengetahui adanya kelainan
Komponen
kegagalan
pengaruh
No
klasifikasi
frekuensi
deteksi
Metoda pencegahan kecelakaan : Eliminasi Subtitusi Rekayasa Pengendalian administratif
Syarat tersebut harus mengacu prinsip sebagai berikut :- Efektif dalam menghindari terjadinya kecelakaan.- Dapat dilakukan atau dikerjakan.- Biaya yang dikeluarkan seminimal mungkin ( Murah ).- Tidak mengganggu proses produksi dan pemeliharaan
Syarat-syarat (Rekomendasi K-3)Syarat-syarat (Rekomendasi K-3)
Risk Control Hierarchy Elimination - Modification to the process method or
material to eliminate the hazard completely. (100%) Substitution - replace the material, substance or process
with a less hazardous one. (75%) Separation - Isolating the hazard from persons by
safeguarding, or by space or time separation. (50%) Administration - Adjusting the time or conditions of risk
exposures (30%) Training - Improving skills therefore making tasks less
hazardous to persons involved. (20%) Personal protective equipment - using as the last resort,
appropriately designed and properly fitted equipment where other controls are not practicable. (5%)
Remember the risk hierarchy is only a guide to the type of actions required. Remember the risk hierarchy is only a guide to the type of actions required.
Pencegahan Kecelakaan
SafetyApproach
EngineeringControl
AdmProcedure
HumanControl
Pencegahan Kecelakaan KerjaPencegahan Kecelakaan KerjaPencegahan Kecelakaan KerjaPencegahan Kecelakaan Kerja
1. Peraturan2. Standardisasi3. Pengawasan4. Penelitan Teknik5. Penelitian Medis6. Penelitian Psikologis7. Penelitian Statistik8. Pendidikan9. Pelatihan10. Persuasi11. Asuransi12. Penerangan 1 s/d 11
Ref. Accident Preventions, ILORef. Accident Preventions, ILO
Faktor Manusia
Sangat dominan dilingkungan konstruksi. Pekerja Heterogen, Tingkat skill dan
edukasi berbeda, Pengetahuan tentang keselamatan rendah.
Perlu penanganan khusus
Faktor Teknis
Berkaitan dengan kegiatan kerja Proyek seperti penggunaan peralatan dan alat berat, penggalian, pembangunan, pengangkutan dsb.
Disebabkan kondisi teknis dan metoda kerja yang tidak memenuhi standar keselamatan (substandards condition)
Pencegahan Faktor Manusia
Pemilihan Tenaga Kerja Pelatihan sebelum mulai kerja Pembinaan dan pengawasan selama
kegiatan berlangsung
Pencegahan Faktor Teknis
Perencanaan Kerja yang baik. Pemeliharaan dan perawatan peralatan Pengawasan dan pengujian peralatan kerja Penggunaan metoda dan teknik konstruksi
yang aman Penerapan Sistim Manajemen Mutu
04/19/23 60
Produksi terganggu
KECELAKAAN
Kerugian - kerugian berupa : People : (Luka, Cacat, Meninggal) Properti : (Kerusakan bangunan & peralatan)Profit : ( $, Rp)
BAHAYA TIDAK TERKENDALI
04/19/23 61
Kecelakaan : 29.114 kasusKorban mngl : 456 orang,Cacat tetap : 2.878 orang, Luka ringan : 17.223 orang Santunan : Rp. 8.724.962.005,-Kerugian : Rp. 71.909.618.312,-Hari kerja hilang : 12.305 hari.
Di Indonesia Data Direktorat PNKK
Kecelakaan tahun 1999
04/19/23 62
Data Jamsostek Kecelakaan tahun 1985 – 1998
Peserta : 4.959.138 orang(53,21 % )
Kecelakaan : 661.653 orangKerugian : Rp. 384.533.820,04,-
Rata-rata : Rp.581.171,43,- /kasus
04/19/23 63
Di Amerika Data National Safety Council USA
Di Amerika Data National Safety Council USA
Kecelakaan Rata-rata pertahun • kasus kecelakaan fatal : 10.000 orang• kasus cidera ringan : 2.000.000 orang
• kerugian : 65 milyar US $.
Studi Rasio kecelakaan1. Korban Fatal10. Luka Ringan30. Kerusakan600. Insiden tanpa korban
dan kerusakan
Studi Rasio kecelakaan1. Korban Fatal10. Luka Ringan30. Kerusakan600. Insiden tanpa korban
dan kerusakan
30
600
10
1
04/19/23 64
Permenaker No Per 03/Men/1998, adalah
kecelakaan kerja, kebakaran atau peledakan atau
pencemaran dan kejadian berbahaya lainya.
Harus dilaporkan 2 x 24 jam
Kecelakaan yang harus dilaporkan
04/19/23 65
Tujuan analisis kecelakaanAnalisis kecelakaan kerja dilakukan untuk mencari penyebab utama terjadinya kecelakaan dan metapkan solusinya agar kecelakaan yang sama tidak terulang
BD CE
A
Analisis kecelakaan
04/19/23 66
Tindak lanjut penanganan kecelakaan
Tindak lanjut penanganan kecelakaan
- Pimpinan menetapkan kebijakan lebih lanjut dalam kaitan kasus-kasus kecelakaan yang terjadi
- Jaminan santunan dan rehabilitasi kecelakaan kerja.
- Penyidikan terhadap penanggung jawab terjadinya kecelakaan.
- Pembinaan yang perlu segera dilakukan bersangkutan.
- Dan sebagainya.
04/19/23 67
ANALISA STATISTIK KECELAKAANANALISA STATISTIK KECELAKAAN
1. Tingkat kekerapan (Frequency Rate)
Jumlah Kecelakaan x 1.000.000Jumlah jam orang
2. Tingkat keparahan (Severity Rate)
Jumlah hari hilang x 1.000.000Jumlah jam orang
04/19/23 68
STANDARDISASI DIKAITKAN DENGANSTANDARDISASI DIKAITKAN DENGANMUTU, LINGKUNGAN, HAM, DAN TERMASUK K3MUTU, LINGKUNGAN, HAM, DAN TERMASUK K3
Industri yang tidak mengikuti persyaratanIndustri yang tidak mengikuti persyaratanStandar produknya dapat ditolakStandar produknya dapat ditolak
di pasaran internasionaldi pasaran internasional
04/19/23 69
Pelaksana UmumPelaksana UmumDirjen Binawas Cq Dir. PNKKDirjen Binawas Cq Dir. PNKK
Pengurus/PengusahaTenaga kerja &
orang lain
Polecy Nasional K-3Menteri Tenaga Kerja
RIKelembagaanP2K3P2K3
Pengawasan Langsung
Pengawas & Ahli K3)Pengawas & Ahli K3)
04/19/23 70
PENERAPAN SMK PENERAPAN SMK 3 PERMEN 3 PERMEN
05/MEN/199905/MEN/1999
PENERAPAN SMK PENERAPAN SMK 3 PERMEN 3 PERMEN
05/MEN/199905/MEN/1999
K3MANDIRIDI SETIAP
TEMPAT KERJA
VISIVISIMISIMISI
STRATEGISTRATEGIPROGRAMPROGRAM
K-3K-3
POLA & ARAH POLA & ARAH KEBIJAKAN KEBIJAKAN
K3K3
04/19/23 71
Menjadi Pembina K3 Menjadi Pembina K3 Nasional Yang Handal Nasional Yang Handal
Dan ProfesionalDan Profesional
04/19/23 72
Menciptakan Tenaga K3 yang Profesional dan Handal.
Membudayakan K3 dalam Masyarakat Khususnya Masyarakat Perusahaan
Mensosialisasikan Sistem Manajeman K3 (SMK3).
Mendorong Terciptanya Nihil Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja di Tempat Kerja.
04/19/23 73
Terlaksananya K3 mandiri ditempat kerja
terwujudnya produktivitas kerja,
kesejahteraan kerja meningkatkan.
PERENCANAAN STRATEGIS
04/19/23 74
04/19/23 75
1. K-3 bertujuan perlindungan tenaga kerja dari masyarakat
2. Manfaat K-3 menjamin keamanan penggunaan mesin, instalasi, proses produksi dan pada gilirannya akan keningkatkan produktifitas kerja.
3. Kecelakaan kerja, kejadian berbahaya , kebakaran, peledakan, pencemaran dan kejadian berbahaya lainnya akan minimbulkan kerugian ekonomis baik langsung maupun tidak langsung.
4. Setiap kecelakaan kerja termasuk yang nyaris kecelakaan harus dianalisis dan dilaporkan.
5. Tata cara pelaporan dan analisis kecelakaan telah diatur dengan peraturan perundangan K3.
6. Laporan kecelakaan sangan berguna sebagai bahan kebijakan baik Nasional, regional maupun di
tingkat perusahaan.7. Indonesia sebagai anggota ILO bertanggung jawab
dan melaporkan kinerja K3 di tingkat Internasional (ILO).
RANGKUMANRANGKUMAN
04/19/2304/19/23 Doc. Ganjar Budiarto/Dasar-dasarDoc. Ganjar Budiarto/Dasar-dasar K3 K3
7676
SAFETY PHILOSOPHYSAFETY PHILOSOPHY of Aviation Safety Management on Service Businessof Aviation Safety Management on Service Business
One SecondOne Second, to destroy those of all with an
One Minute, write a safety rules;
One Hour, hold a safety meeting;
One Week, plan a safety program;One Month, put it in operation;
One Year, win a safety award.
04/19/23 77
Pernyataan Presiden RIdalam Konvensi Nasional K3 2000
“Bangsa yang beradab akan menempatkan K-3 pada posisi yang utama”