puisi nobel 1913 1999

Upload: muhammad-al-mukhlishiddin

Post on 09-Oct-2015

142 views

Category:

Documents


26 download

DESCRIPTION

kumpulan puisi penyair yang mendapatkan nobel. terjemahan bahasa indonesia.

TRANSCRIPT

Puisi Nobel 1913 1999

19 April 2011 pukul 6:37

PuisiNobel19131999

RABINDRANATH TAGORE (Nobel Award of Literature 1913)

Panggilan HidupJika gong berdengung sepuluh kali di pagi hari dan aku berjalan menuju sekolah, bertemulah aku setiap hari dengan penjual kelontong yang berteriak, Manik! Manik batu!

Tidak ada yang memburu dia, tak ada jalan yang harus ditempuh, tak ada tempat kemana ia harus pergi.

Aku ingin jadi penjual kelontong yang menghabiskan hari-harinya di jalanan sambil berteriak, Manik! Manik batu!

Jika sore hari pukul empat aku pulang dari sekolah, kulihat dari gerbang masuk tukang kebun sedang menyabit rumput di halaman.

Ia bekerja sesuka hatinya, mengotori bajunyadengan debu, berjemur di bawah matahari, kehujanan tanpa seorang pun melarangnya.

Aku ingin jadi tukang kebun yang bekerja sesuka hati, dan tak seorang pun melarangku. Jika malam tib dan ibu menyuruhku tidur, kulihat lewat jendela, peronda malam bolak-balik di gang. Jalanan gelap, dan sepi, dan lampu pasar tegak bagai raksasa bermata merah di tengah kepalanya. Peronda itu berjalan membawa lampunya bersama bayang-bayangnya, dan ia tak pernah tidur selama hidupnya.

Aku ingin jadi peronda dan berjalan di jalanan sepanjang malam sambil menghalau bayang-bayang dengan lampuku.

(Terj. Abdul Hadi W.M)

Tamu

Lama kamu tiada berkunjung ke rumah, pintu-pintuku tertutup, jendela terpalang: kupikir malam-malamku akan sepi.

Ketika mataku kubuka kusaksikan gelap telah lenyap.

Aku bangkit dan lari kemudian kulihat batu gapura rumahku hancur, dan lewat pintu terbuka angin dan cahayamu mengibarkan bendera-benderanya.

Dulu ketika aku jadi kawanan di rumahku sendiri, dan pintu-pintu tertutup, hatiku ingin senantiasa melarikan diri dan pergi mengembara.

Kini aku masih saja duduk di muka gapuraku yang hancur, menunggu kehadiranmu.

Kini kau telah mengikatku dengan kebebasanku.

(Terj. Abdul Hadi W.M)

Biografi :Rabindranath Tagore dilahirkan tahun 1861di Calcuta , India dan berasal dari keluarga yang sangat mencintai seni. Tahun 1877 ia menuntut ilmu di Inggris, tapi tidak selesai dan kembali ke India . Karya Tagore meliputi 50 drama, 100 kumpulan puisi, 40 kumpulan cerpen dan roman, serta sejumlah buku esei dan filsafat. Sekitar 12 karyanya telah diterbitkan dalam bahasa Indonesia , termasuk kumpulan puisi religius Gitanjali (Pustaka Dian Rakyat, Edisi Revisi 1995). Karya ini sering dianggap sebagai karya puncak tagore. Tagore menerima Hadiah Nobel untuk kesusastraan tahun 1913 dan tahun 1915 menerima gelar kebangsawanan Sir kerajaan Inggris. Ia meninggal tahun 1941.

HERMANN HESSE (Nobel Award of Literature 1946)

Dendang Asmara

Aku rusa dan kaulah kijang,

Burunglah engkau dan aku pohonan,

Mentarilah engkau dan aku salju,

Engkaulah siang, dan impian aku.

Di malam haridari mulutku yang nyenyak

Terbanglah burung keemasan kepadamu,

Lantang suaranya, warna-warni sayapnya,

Berdendanglah dia untukmu lagu asmara ,

Berdendanglah dia lagu tentang diriku.

(Terj. Berthold Damshauser & Ramadhan K.H)

Kebahagiaan

Selama engkau mengejar kebahagiaan,

Engkau belum matang untuk berbahagia,

Biarlah milikmu sudah segala kesayangan.

Selama engkau ngeluh karena ada yang hilang

Dan punya tujuan dan serta tiada tenang,

Kau belum tahu apa arti kedamaian.

Baru setelah engkau lepaskan segala keinginan,

Tak kenala lagi hasrat dan tujuan,

Tak lagi nyebut nama kebahagaiaan,

Maka banjir segala kejadian

Tak lagi nyentuh hatimu, dan jwamu tenang.

(Terj. Berthold Damshauser & Ramadhan K.H)

Biografi :Hermann Hesse dilahirkan tahun 1887 di Calw , Wurttemberg , Jerman. ia berasal dari keluaraga misionaris, tempat yang diperkirakan dia belajar untuk menjadi pendeta. Tetapi, ia justru mengalami krisis keagamaan dan melarikan diri dari seminari Maulbronn tahun 1981. Kumpulan puisinya yang pertama adalah Romantische Lieder (1899), disusul Gediechte (1902). Setelah itu ia tidak tampak menulis puisi lagi, hingga terbit novel pertamanya Peter Camenzind (1904) Ia dikenal di Eropa ketika novel keempat Demian (1919) dan mencapai puncaknya lewat Magister Ludi (1934). Sebuah novelnya telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan terbit berjudul Siddharta (Grafiti Pers, 1987). Hesse menerima Hadiah Nobel untuk Kesusastraan tahun 1946 dan meninggal tahun 1962.

BORIS PASTERNAK ( Nobel Award of Literature 1958)

Hamlet

Gema mereda, aku melangkah ke pentas

Merapat ke bibir pintu,

Menangkap riuh di kejauhan

Yang pernah akrab di telinga ini.

Malam temaram menghujamku

Dari ribuan mata menusuk

Seandainya, dan berharap. Ya Bapak,

Enyah dari hadapanku.

Kurindukan anganmu

Dan bermain sesuai peran.

Tapi sekarang tengah berlangsung drama lain.

Seandainya dapat menghindar.

Kini langkah kadung surut menepi

Tapi segalanya belumlah berakhir.

Aku terjaga dalam kesendirian,

Tangga panggung ini sering lapuk.

(Terj. Zeffry)

Variasi Ketiga Suatu Tema

Bintang-bintang cepat. Semenanjung basah terbaring

Di laut. Garam menjadi tawar, dan air mata mongering

Bilik tidur dalam gelap; pikiran-pikiran lalu cepat

Seperti Sphinx asyik menyimak Padang Sahara.

Lilin berderai cair dan darah

Patung raksasa rupanya jadi beku. Senyum biru

Gurun pasir melimpahi bibirnya; dan bila

Pasang surut, malam mulai lewat tersia-sia.

Dari Marokko angin sakal mulai menggoncang laut; angin

Saria menghembus badai Malaikat Penghulu mendengus salju;

Tiupan pertama dari Sang Nabi

Mongering tatkala siang berkilap di Sungai Gangga.

(Terj. Mohammad Diponegoro)

Biografi :Nama lengkapnya adalah Boris Leoniovic Pasternak, lahir tahun 1890 di Moskow, Rusia. Ayahnya seorang pelukis, sedangkan ibunya musisi. Ia sempat menuntut ilmu di Universitas Marburg , jerman dan Universitas Moskow, Rusia. Puisi-puisinya antara tahun 1917-1932 memperlihatkan karakter yang sangat khas, tetapi dalam kumpulan puisinya Spectorsky (1932) ia dianggap telah membangkitakan perlawanan anti sosial. Novel besar Pasternak adalah Dr. Zhivago. Novel ini banyak disebut-sebut sebagai tiket bagi Pasternak memenangkan hadiah Nobel tahun 1958, (Novel ini sudah diterbitkan dalam bahasa Indonesia oleh penerbit Djambatan tahun 1960). Ia menjadi orang pertama yang menolak penghargaan tersebut akiibat tekanan dari pemerintah Rusia. Pasternak meninggal tahun 1960.

SALVATORE QUASIMODO (Nobel Award of Literature 1959)

Lorong

Kadangkala suaramu memanggilku

dan tak kutahu langit dan hujan

membangkitkan di dalam:

sebuah jaring matahari terkoyak

di dinding-dindingmu suatu senja

goyangkan lentera-lentera

kedai-kedai larut malam

dilanda angin dan luka.

Saat lain: alat tenung berderak di halaman,

dan di dalam terdengar rintih

anak anjing dan bocah kecil.

Lorong: rumah berdesakan

mereka berseruan berlahan,

dan tiada mengenal takut

meski tinggal dalam kelam.

(Terj. Zainal Muttaqien)

Beterbangan Burung-Burung Malam

Di ketinggian ada sebatang cemara tumbang;

tengah memehami dan mendengarkan jurang

dengan ranting terlipat melintang.

Beterbangan burung-burung malam,

ketika makin tinggi mendengar

kelepak sayapnya menggencar.

Hatiku pun memiliki sarangnya sendiri

tertahan dalam kelam, sebuah suara;

pun tengah mendengarkan, malam.

(Terj. Sapardi Djoko Damono)

Biografi :Nama lengkapnya adalah Boris Leoniovic Pasternak, lahir tahun 1890 di Moskow, Rusia. Ayahnya seorang pelukis, sedangkan ibunya musisi. Ia sempat menuntut ilmu di UniversitasMarburg , jerman dan Universitas Moskow, Rusia. Puisi-puisinya antara tahun 1917-1932 memperlihatkan karakter yang sangat khas, tetapi dalam kumpulan puisinya Spectorsky (1932) ia dianggap telah membangkitakan perlawanan anti sosial. Novel besar Pasternak adalah Dr. Zhivago. Novel ini banyak disebut-sebut sebagai tiket bagi Pasternak memenangkan hadiah Nobel tahun 1958, (Novel ini sudah diterbitkan dalam bahasa Indonesia oleh penerbit Djambatan tahun 1960). Ia menjadi orang pertama yang menolak penghargaan tersebut akiibat tekanan dari pemerintah Rusia. Pasternak meninggal tahun 1960.

NELLY SACHS (Nobel Award of Literature 1966)

Riuh Garis

Riuh garis

lebat rambut

lukis

malam maut terselubung

darimu

padaku

dibelenggu dalam

luar

aku melengkung

haus

cium penghabisan jarak seluruh

senjakala

berhamburan palka pecah

gulita lampaui semenanjung merah

kian rentang pegunungan tepi lautmu

dan bimbang kupijakkan kaki

atas gemetar tali

penghabisan hayatku mulai silam

Namaun demikian adalah kasih

(Terj. IDK Raka Kusuma)

Abad-Abad Malam

Abad-abad malam

tersimpan dalam batu nilam

dan otak cahaya dulu kala

menyulut duka cita

yang kemudian tetap mengalir

dan tersedan

Sekaratmu masih bercahaya

biru legam

(Terj. Sapardi Djoko Damono)

Biografi :Nelly Sachs dilahirkan tahun 1891 diBerlin , Jerman. Mula-mula ia menulis menurut tradisi romantik Goethe dan Schiller. hanya setelah Hitler berkuasa, ia mulai mempergunakan cabala Yahudi sebagai model puisi-puisinya. pada tahun 1940 ia melarikan diri ke Swedia dan di sana tetap menulis dalam baahsa jerman. Puisi-puisinya yang lebih matang kemudian diilhami oleh Hodderlin dan Rilke, dua penyair besar Jerman, di samping surrelisme dan Alkitab Perjanjian Lama. Sachs menerima Hadiah Nobel untuk Kesusastraan tahun 1966 dan meninggal tahun 1970.

PABLO NERUDA (Nobel Award of Literature 1971)

Pohon

Semalam kupadamkan lampu-lampuku

semua umbiku lansung tertidur

sedang mataku masih juga melek

tersangkut di rerimbunan daun-daun

dating, sesudah itu, bersama gelap

sebatang ranting menimpa lamunanku

dan dari pohon bangkit

malam dingin sejernih kristal

seperti kadal iguana tembus pandang

Tidurku lalu nyenyak sekali

Kututup mataku dan daun-daunku

(Terj. Ikranagara)

Gunung dan Sungai

Di negeriku ada sebuah gunung.

Di negeriku ada sebuah sungai.

Datanglah bersamaku.

Malam naik mendaki gunung.

Lapar turun ke sungai.

Datanglah bersamaku.

Siapa itu yang menderita?

Aku tak kenal, tapi mereka memanggilku.

Datanglah bersamaku.

Aku tak kenal, tapi mereka orang-orangku

dan mereka berkata kepadaku: Kami menderita.

Datanglah bersamaku.

Dan mereka berkata kepadaku: Orang-orangmu,

orang-orang tak beruntung,

di antara gunung dan sungai,

menderita lapar dan nestapa,

mereka tak mampu berjuang sendiri,

mereka menantimu, Sahabat.

Oh kamu, sahabat yang kucintai,

kecil mungil butir merah

biji gandum,

perjuangan akan berat,

hidup pun akan berat,

tapi kamu akan dating bersamaku.

(Terj. Ikranagara)

Biografi :Pablo Neruda adalah nama samaran dari Neftali Ricardo Reyes, lahir tahun 1904 di Parral, Chili. Ia mula-mula menerbitkan sebuah kumpulan puisi tentang kisah cintanya tahun 1921, berjudul La cancion de la fiesta, dan kumpulan inilah yang mulai membuat namanya populer. tetapi ia baru dikenal luas lewat kumpulan puisi Crepusculation (1923). pada tahun 1950 ia menerbitkan Canto General, sebagai usahanya mengungkap seluruh kisah Amerika, mulai dari awal yang belum berpenduduk sampai zaman penuh kediktatoran dan kaum komunis. puisi-puisinya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan terbit dengan judul Para Pemabuk dan Putri Duyung (Rekamedia Multiprakarsa, 1998). Neruda menerima Hadiah Nobel untuk Kesusastraa tahun 1971 dan meninggal tahun 1973.

EUGENIO MONTALE (Nobel Award of Literature 1975)

Begitu Sering

Begitu sering kepedihan hidup yang kutemui:

Sungai tercekik hingga menggelembung-gelembung,

Daun rontang remuk hingga berkeping-keping,

Kuda terselungkur menggelepar-gelepar.

Yang baik untuk kuketahui hanya keajaiban

Yang tersingkap karena kelalaian dewa:

Patung itu terkantuk-kantuk di sore hari

Dan awan dan elang terbang tinggi.

(Terj. Laura Strappa, Abdul Hadi W.M., Adminirsari S.)

Bayangan

Kerekan sumur berderik-derik,

Air naik menuju cahaya dan mencair disana.

Dalam ember air yang penuh bergetar sebuah kenangan

Dan pada lingkaran bening sebuah bayang-bayang tertawa.

Kuratapkan wajahmu pada bibir yang sebentar kemudian

Lenyap;

Masa silam berubah, menjadi tua,

Menjadi milik orang lain

Ah, ia berderit sudah

Dan mengembalikanmu ke lubuk kegelapan.

Hai, bayang-bayang, jarak telah memisahkan kita.

(Terj. Dandy Susanto,Laura Strappa, Abdul Hadi W.M.)

Biografi :Eugenio Montale dilahirkan tahun 1896 di Genoa, Italia.Ia pernah menjadi opsir infantri dalam Perang Dunia II, pernah bekerja di pelbagai penerbitan sebagai penterjemah dan kritikus. Menurut pengamat, puisi Montale adalah sumbangan yang sangat berharga bagi sastra Italia, karena dialah penyair modern yang memiliki gaya yang jelas dan indah, dibanding penyair lain sezamannya. Montale menerima Hadiah Nobel Kesusastraan tahun 1975. dalam siaran persnya, Panitia Nobel menganugerahkan penghargaan tersebut untuk "...puisinya yang tegas, yang dengan kepekaan artistik tinggi, telah menafsirkan nilai-nilai kemanusiaan dengan ciri pandangan hidup tanpa ilusi".

VICENTE ALEIXANDRE (Nobel Award of Literature 1977)

Hujan Turun

Malam ini hujan turun, bayanganmu menjelma hujan.

Hari terbuka dalam kenanganku. Kau pun masuk.

Tak kudengar. Kenangan tak memberikan apa pun,

Hanya bayanganmu.

Hanya ada ciumanmu dan hujan turun.

Suaramu rintik hujan, ciumanmu yang duka rintik hujan,

Ciumanmu yang menggores,

Ciuman yang kuyup oleh hujan. Bibir basah.

Basah oleh kenangan, ciuman pun menangis

Air matanya menitik

Dan langit kelabu lembut.

Hujan jatuh dari cintamu melembabkan kenangan-kenanganku

Dan terus menitik. Ciuman

Jatuh begitu deras. Dan hujan kelabu

Terus berjatuhan.

(Terj. Supardi Djoko Damono)

Tubuh dan JiwaTetapi lebih sedih lagi, jauh lebih sedih.

Sedih bagai ranting yang melepaskan buahnya jatuh sia-sia.

Lebih sedih, jauh lebih sedih. Bagai kabut

Buah yang mati itu bernafas dari bumi.

Bagai tangan ini, menggapai dari mayat tergeletak,

Dan hanya ingin menyentuh lampu-lampu,

Senyum duka, malam tanpa kata, ungu.

Di atas mayat itu malam terulur tanpa jiwa.

Jiwa yang lepas, jiwa yang diluar tubuh, menyentuh

Lembut sosok yang duka ditinggalkan.

Jiwa kabut lembut, berayun- ayun

Di atas kekasihnya dulu, tubuh yang tanpa daya

Dan lesi, semakin dingin sementara malam berlalu,

Tetap saja diam, sendiri, lembut kosong.

Jiwa cinta yang tercenung, ragu-ragu

Untuk membebaskan diri, akhirnya pergi juga, lembut dan dingin.

(Terj. Supardi Djoko Damono)

Biografi :Vicente Aleixandre dilahirkan tahun 1898 di Sevilla, Spanyol. Ia menyelesaikan sekolah menengah di Malaga , kemudian melanjutkan ke studi ilmu hukum ke Madrid . Tetapi kesehatannya yang jelek memaksanya meninggalkan pekerjaan di perusahaan kereta api, dan selama beberapa rahun tinggal di pedalaman. Kumpulan puisi yang pertama terbit tahun 1928, tetapi kebenarannya sebagai penyair sebagian dikarenakan kumpulan puisi La dedtruccction el amor (1934). Aleixandre menerima Hadiah Nobel untuk kesusastraan tahun 1997.

ODYSSEUS ELYTIS (Nobel Award of Literature 1979)

Hari remaja

Hari remaja pertama-tama ria bunga lilia

Daun-daun hijau malambaikan bendera cinta

Dada burung-burung bernyanyi akan terbuka bagi cahaya

Dan lagu pun akan mengambang di udara

Menebar benih api butir-butir kencana

Atas angin di mana-mana

Sambil membebaskan suatu keindahan surga.

(Terj. Saparti Djoko Damono)

Meneguk Matahari Korintia

Meneguk matahari Korintia

Membaca teruntuk pualam

Menempuh lautan kebun anggur

Dengan harpun membidik

Ikan korban yang menghindar dariku

Kutemukan lembar-lembar daun tempat mazmur matahari mengenangkan

Tanah hidup yang di kuak kehendak

Dengan riang.

Kuteguk air, kuiris buahan

Kuceburkan tanganku dalam kehijauan angin

Pohon-pohon jeruk mempercepat serbuk hari-hari musim panas

Burung-burung hijau membelah mimpi-mimpiku

Dan aku pun pergi,mataku penuh dengan

Tatapan tak terbatas ke arah dunia yang kembali

Menjadi indah sejak semula sesuai dengan kehendak jiwa.

(Terj. Sapardi Djoko Damono)

Biografi :Elytis adalah nama samaran dari Odysseus Alepou dhelis. Ia dilahirkan tahun 1911 di Herakleion, pulau Kreta, Yunani. Ia sempat belajar ilmu hukum dan politik di Universitas Atena. Selama bertahun-tahun setelah perang ke dua ia menetap di Prancis dan pernah pula berkeliling Amerika Serikat. Puisi-puisinya terkumpul dalam lima buah buku. Umumnya bertemu kembali ke alam musim panas dan laut, selait sanjungannya kepada masa remaja dan segenap segi-segi perasaannya. Elytis menerima Hadiah Nobel untuk Kesusastraan tahun 1979.

CZESLAW MILOSZ (Nobel Award of Literature 1980)

Nyanyian tentang Hari Kiamat

Pada hari kiamat

Seekor lebah mengintari sekuntum bunga,

Seorang nelayan menambal jalanya kemerlapan.

Lumba-lumba bahagia berloncatan di laut,

Sekawan burung gereja bercanda di bekas hujan,

Dan ular berbisik keemasan sebagaimana mestinya.

Pada hari kiamat

Ibu-ibu melintasi padang dengan payung di tangan,

Seorang pemabuk mengantuk di tepi rumputan,

Penjual sayur berteriak di sepanjang jalan,

Dan sebuah perahu layar-kuning menghampiri pulau,

Suara biola bergetar di udara tenang

Dan menyusup ke malam berbintang.

Dan mereka yang mengharapkan kilat dan guruh pasti kecewa.

Dan mereka yang mengharapkan perlambang dan terompet malaikat

Tak percaya apa yang terjadi kini.

Selama matahari dan bulan di atas sana

Selama lebah menghampiri mawar,

Selama bayi-bayi sehat dilahirkan,

Tak ada yang mempercayai apa yang terjadi kini.

Hanya seorang lelaki berambut putih, yang mestinya rasul,

Namun bukan rasul---sebab ia terlampau sibuk bekerja,

Berkata berulang kali sambil mengikat tomat-tomatnya:

Tak akan ada hari kiamat lain,

Tak akan ada hari kiamat lain.

(Terj. Sapardi Djoko Damono)

Pengabdian

Kau yang tak bisa kuselamatkan. Dengarkan aku.

Cobalah pahamkan pidato sederhana ini sebab aku malu mengucapkan yang lain.

Sungguh mati, aku tak bisa menyihir dengan kata-kata.

Aku bicara padamu dengan hening bagai mega atau pohon.

Yang bagiku menguatkan, bagimu malah mematikan.

Kauaduk lewatnya suatu jaman dengan awal jaman baru,

Sumber kedengkian dengan keindahan liris,

Kekacau-balauan dengan wujud sempurna.

Inilah lembah sungai-sungai Polandia yang dangkal. Dan sebuah jembatan mahabesar

Terbentang dalam kabut putih. Inilah sebuah kota binasa,

Dan angin melemparkan jerit camar ke kuburmu. Ketika aku bicara denganmu.

Apalah puisi yang tidak menyelamatkan

Bangsa atau rakyat?

Sikap menutup mata dengan kebohongan resmi,

Nyanyian pemabuk yang tenggorokanya segera dipenggal,

Bacaan mahasiswi tahun kedua.

Bahwa aku menginginkan puisi yang bagus tanpa mengetahuinya,

Bahwa aku terlambat menemukan tujuanya yang berguna,

Hanya dalam hal inilah aku menemukan keselamatan.

Mereka biasa menebarkan biji-bijian di perkuburan

Untuk memberi mekan si mati yang mungkin menyamar sebagai burung.

Kutaruh buku ini di sini untukmu, yang pernah hidup dulu

Agar kau tak perlu mengunjungi kami lagi.

(Terj. Sapardi Djoko Damono)

Biografi :Czeslaw Milosz dilahirkan tahun 1911 di vilna , Polandia dan mulai menyiarkan Puisi - puisinya pada tahun 30-an . Ia di anggap salah seorang pelopor kedua , yang merupakan reaksi terhadap gerakan Skamander dan pelopor pertama dalam sastra polandia . Puisi - puisi Milosz kebanyaan menampilkan citraan yang erat dengan tanah kelahirannya . Dan istilah klasikisme yang di terapkan untuk Puisi-puisinya menunjukkan , bahwa karya Milosz menampilkan eksperimen - eksperimen yang berkait erat dengan puisi klasik Polandia. Kkarya puisinya mencakup bentuk - bentuk yang beragam , mulai dari puisi ejekan sampai catatan - catatan impian , dan ia menyebut puisi - puisinya sebagai deskripsi yang naif dan Kekanak kanakan terhadap benda - benda . Milosz menerima Hadiah Nobel untuk kesusastraan tahun 1980.

JOSEPH BRODSKY (Nobel Award of Literature 1987)

Ex Votto

-kepada jonathan aaron

sesuatu mirip tanah lapang di Hongaria,

lenyap sudah kemurnianya. Sesuatu seperti sungai panjang

rebah karena jembatan jembatanya. Di atas, laut sepasang mata

Yang musykil diucapkan mencemari penglihatan

Dengan luka. Pandanglah seorang anumerta menembus tempat

Muasal kata-kata lebih menggema dibandingkan yang dikatakan.

Malaikat mirip awan berambut pirang

Berjalan di sebuah trotoarAuschwitz.

Seekor burung gereja hinggap punggung batu.

Di jendela-jendela took, pohon-pohon palm dermaga meramalkan

Seekor nyamuk menantang dinding sebuah villa

---atau, rasanya sebuah hotel---sarangnya di masa depan.

Semakin jauh seseorang pergi, semakin enggan

Tertarik pada tanah lapang.

Sebongkah gunng es tak bertujuan tersinggung tekanan buruk:

Membuatnya meleleh, dan membentuk sebuah otak.

(Terj. Cecep Syamsul Hari)

Waktu dan Keabadian

Bila tidur dan maut sungguh tiada terpisahkan,

Dan setiap yang berbunga ruh yang keriput

Melalui seluruh suram selang-selingnya

Akan tetap di suatu mabuk panjang

Semaput jam tergelincir,

bugil badan, barang kali masih tahan,

dan jejak-jejak senyap masa silam

Menjelma warna-warni bunga;

Hingga tak ada yang menghilang dari insane,

Sehingga taman lengang jiwa-jiwa

Dengan beragam daun-anganya membentangkan

Dunia lengkap sejak hidup bermula;

Dan kasih akan bertahan semurni dan sepenuh

Saat ia mencintaiku di sini dalam waktu,

Dan di ufuk sanubari

Menggugah lagi bersama jiwa yang tenggelam.

(Terj. Arif B. prasetyo)

Biografi :Josef Alexandrovich Brodsky , lahir tahun 1940 dileningrad , Uni soviet (Rusia) . pernah bekerja sebagai pelaut , fotografer , asisten pemeriksaan mayat dan asisten geolog , sebelum mencurahkan perhatiannya pada kesusastraan . Di negaranya ia terkenal bengal , kasar , pembangkang dan suka berlagak . PemerintahSoviet mengusirnya tahun 1972 sejak itu ia tinggal di Amerika Serikat , Dua kumpulan puisinya , Selected poems ( 1973 ) dan A Part of Speech ( 1980 ) , menunjukkan latar belakang politik yang di alaminya . A part of Speech masuk nominasi National Book Critics Circle Award 1980 . tapi baru pada tahun 1986 ia memenangkan penghargaan tersebut lewat Lees Than One : Selected Essays . Puisi puisinya telah di terjemahkan dalam bahasa Indonesia dan di terbitkan dengan judul kepada Ukraina. (Reklamedia Multi Prakarsa, 1986) . Brodsky menerima hadiah nobel untuk kesusastraan tahun 1987.

OCTAVIO PAZ (Nobel Award of Literature 1990)

Di Sini

Langkahku sepanjang jalan ini

Bergabung

Di jalan lain

Kudengar

Langkahku di situ

Lewat sepanjang jalan ini

Yang nyata

Hanya kabut di situ

(Terj. Abdul Hadi W.M)

Kepastian

Jika nyata putih

Cahaya dari lampu ini, nyata

Tulisan tangan, adakah

Nyata mata memandang apa yang kau tulis?

Dari satu kata ke lainnya

Yang kututurkan lenyap

Kutahu aku hidup

Antara dua tanda kurung.

(Terj. Abdul Hadi W.M)

Biografi :Octavio Paz lahir tahun 1914 diMexico city . Mexico . selama hidupnya ia selalu berpindah pindah sesuai dengan profesinya sebagai diplomat . Selama Perang Dunia II , ia berada di AS , kemudian Perancis dan yang terakhir di India tahun 1968 . Kumpulan puisi pertamanya Libertrad Bajo Paladra 1949 yang terpenting adalah salamandra (1962) dan Ladera este (1969). Ia tidak hanya menulis puisi, tetapi juga esai dan sebuah kumpulan puisi-prosa. Menurut sejumlah pengamat, puisi-puisi Paz menampilkan erotisme yang bersumber dari kegelisahan dan kesepian manusia, sakaligus suatu cara berkomunikasi untuk memecahkan kesunyian itu sendiri. Puisi-puisinya di nilai mengandung muatan pemikiran surrealistik yang kaya makna. Paz menerima hadiah nobel untuk kasusastran tahun 1990 dan meninggal tahun 1998.

DEREK WALCOTT (Nobel Award of Literature 1992)

Peta Dunia Baru

Kepulauan

Di akhir kalimat ini, hujan akan turun.

Di tepi hujan, layar perahu.

Perlahan-lahan perahu itu tak menampak pulau-pulaiu;

Akan lenyap ke dalam kabut

Keyakinan akan persinggahan bagi seluruh bangsa.

Perang sepuluh tahun telah selesai.

Rambut Helena, awan kelabu.

Troya, lubang abu putih

Di tepi laut yang gerimis.

Gerimis menegang bagai senar-senar harpa.

Seseorang dengan mata berawan memungut hujan

Dan memetik larik pertama Odissey.

(Terj. Sapardi Djoko Damono)

Bulan Pagi

Masih dihantui oleh peredaran bulan

yang melaju dengan layar penuh

melewati gu7nung MorneCocoyang bagai lengkung punggung ikan paus,

aku megap oleh kecemerlangan cahayanya.

Ini awal Desember,

angin sepoi menyegarkan kulit bumi ini,

permukaan laut yang bagai kulit angsa,

dan kuperhatikan semburat biru

bayang-bayang gunung Morne Coco,

jam-matahari desember,

bahagia bahwa bumi masih berubah,

bahwa bulan purnama masih bisa membutakanku dengan dahinya

pagi-pagi cerah ini,

dan bahwa ranting-ranting putih mulai bersemi di jantungku.

(Terj. Sapardi Djoko Damono)

Biografi :Derek Walcott lahir tahun 1939 di St.Lucia, kepulauan karibia.Sebagai warga Karibia,yang di lahirkan dan di besarkan di negara kepulauan itu, dalam diri Walcott bertemu dua macam kebudayaan,yaitu kebudayaan Eropa (Lewat Kolonoalisme Spanyol,Perancis,Inggris dan Belanda) serta kebudayaan yang berasal dari bangsa kulit hitam Afrika (tradisi lisan dan bahasa Kreol). Halini mengendap dalam karya-karyanya,yang meliputi sejumlah besar kumpulan puisi dan drama. Karya Walcott yang terpenting, antara lain Dream onMonkeyMountain (drama, 1967),In A Fine Castle (drama, 1972), An Other Life (puisi, 1972), The Star-Apple Kingston (puisi,1980),Midsummer (puisi,1984) dan Omeros (puisi,1990). Walcott menerima hadiah Nobel untuk Kesusastraan tahun 1992.

SEAMUS HEANEY (Nobel Award of Literature 1993)

Wahyu

Tersembunyi dalam rongga batang

pohon willow,

kedengarannya akrab,

hingga saat, sebagaimana biasa, mereka

kukukkan namamu

melintasi ladang-ladang.

Kau dapat mendengar meraka

menarik galah anak tangga

saat mereka mendekat

memanggilmu:

paruh dan telinga mungil

dalam celah batang kayu,

cuping telinga dan pangkal tenggorokan

dari tempat-tempat berlumut.

(Terj. Tan Lioe le)

Batu Kutuk

Saat berdiri di ruang sidang

Dengan tongkat di tangan dan topi lebar

Masih di kepalanya, ia tercabik oleh kesangsian diri

Dan sebuah pelecehan dari mulut manis serta berbagai alasan,

Tak akan ada keadilan jika hukuman telah dikabarkan panjang lebar dan ngawur.

Ia akan mengharapkan lebih dari sekedar kata-kata di pengadilan akhir

Ia bersandar pada masa hidup yang bisu.

Biarlah ini bagai peradilan Hermes,

Dewa dari timbunan batu, di mana batu-batu dikutuk

Mencengkeram erat kakinya, menimbun sekelilingnya

Hingga sebatas pingganya dalam timbunan

Karena pendewaannya: mungkin pilar gerbang

Atau kaki tembok yang terjungkal, di mana binatang rakus

Yang tak berguna memaksakan kesunyian.

Seseorang akan menyela untuk berkata, DI sini

Jiwanya tetap hidup, dan telah amat banyak yang akan dikatakan.

(Terj. Tan Lioe le)

Biografi :Seamus Heany lahir tahun 1939 diDerry , daerah pedesaan di Utara Irlandia. Pertama-tama ia menyelesaikan pendidikan di Universitas Belfast, lalu melanjutkan ke St. Joseph's College of Education sampai mendapat sertifikat untuk mengajar. Ia pernah mengajar di Universitas California , Harvard Universitu, Cambridge dan terahir sebagai profesor tamu di Boylston (1982-1986). Karya-karya Heaney meliputi sejumlah besar kumpulan puisi, disamping karya terjemahan. Karya terpentignya adalah Death of A Naturalist (1996), Door into The Dark (1969), Wintering Out (1973), North (1975), dan The Lantern (1987). Heaney menerima Hadiah Nobel untuk Kesusastraan tahun 1995.

WISLAWA SZYMBORSKA (Nobel Award of Literature 1996)

Dua Kera Brueghel

Ini kulihat dalam mimpi tentang dua ujian akhir:

dua kera, terantai ke lantai, duduk di ambang jendela

langit berkibar di belakang,

lautan menghampar seperti permandian.

Ujiannya adalah sejarah kemanusiaan.

Aku gagap dan terkungkung.

Seekor kera menatap dan mendengarkan dengan mimik meremehkan,

yang lain kelihatan sedang bermimpi

tapi setelah semuanya aku tak tahu mau mengatakan apa

dia mendorongku dengan jinak

dan mendentingkan rantainya.

(Terj. Arie M.P Tamba)

Kita Sangat Beruntung

Kita sangatlah beruntung

Tak tahu setepatnya

dunia tempat hidup kita.

Orang mendamba

panjang usia, hidup lama

tanpa ragu, lebih lama

dari dunia itu sendiri.

Jelajahilah dunia lain,

Bila hanya demi bandingan.

Mulai di atas daging,

Yang paling tahu

bagaimana merintangi

dan mempersulit.

Untuk meneliti,

gambar besar,

dan kesimpulan pasti,

orang mesti mendahului waktu,

di mana segalanya bergegas dan berkisar.

Dari arah itu,

Bolehlah perpisahan ditawarkan

pada peristiwa dan akibatnya.

Menghitung hari-hari kerja

tampaknya akan menjadi

kerja tanpa arti.

Memasukkan surat dalam kotak

hanyalah laku si muda dungu;

tanda Jangan Berjalan di Atas Rumput

hanya pertanda kegilaan.

(Terj. Sides Sudyarto D.S)

Biografi :Wislawa Szymborska lahir tahun 1923 di Bnin, Polandia. Latar belakang akademiknya adalah Fakultas Sastra dan Sosiologi Universitas Jagellonian. Puisi pertamanya muncul tahun 1945. sejak itu ratusan puisi telah ditulisnya, dan hingga sekarang ia telah menerbitkan 16 kumpulan puisi. Tetapi ia menganggap Wolanie do Yeti (1957) sebagai kumpulan puisinya yang pertama. dan kumpulan puisi sebelumnya, Dlatego Zyjemy (1952) dan Pytania Zadawane sobie (1954), sengaja ditariknya dari peredaran, karena keduanya menampakkan ciri realisme sosial yang sangat kental. Szymbosrka menerima HAdiah Nobel untuk Kesusastraan tahun 1996.

GUNTER GRASS (Nobel Award of Literature 1999)

Pertempuran di Laut

Sebuah kapal induk Amerika

dan katedral Gothia

saling menenggelamkan lawan

di tengah lautan Teduh

sampai saat-saat terakhir

orgel tiada henti menggema

Kini pesawat-pesawat dan para malaikat

mengapung di udara

entah akan mendarat di mana.

(Terj. Taufiq Ismail)

Normandia

Benteng-benteng kecil di pantai

selalu bertahan disana

Kadang-kadang seorang jenderal datang

dan mengusap lubang-pengintai

Atau para turis singgah

buat lima menit yang duka

angin, pasir, kertas dan urina;

penyerbuan jalan terus.

(Terj. Taufiq Ismail)

Kebahagiaan

Sebuah bis tiada penumpang

melaju dalam malam berlucut bintang

Mungkin supirnya sedang bernyanyi

dan penuh bahagia karena dia bernyanyi.

(Terj. Taufiq Ismail)

Biografi :Gunter Grass dilahirkan tahun 1927. Ia adalah pengarang ke delapan Jerman (atau pengarang ke sembilan di samping Hermann Hesse yang berganti kewarganegaraan) yang menerima Hadiah Nobel untuk Kesusastraan, setelah Heinrich Boll memperolehnya hampir tiga puluh tahun lalu. Tapi ia adalah pengarang pertama Jerman yang menerima penghargaan tersbut setelah Jerman bersatu tahun 1989. Bersama Boll , ia sering dianggap sebagai pengarang terpenting Jerman pasca-Perang Dunia Kedua. Namanya mulai dikenal dan mendapat pengakuan internasional sejak terbit novelnya Die Blechtrommel. Karya penting Grass yang lain adalah Katz und Maus dan Mein Jahrhundert. Gress menerima Hadiah Nobel untuk Kesusastraan tahun 1999.