proposal pkl frans ridhoni simanungkalit acc

Upload: dragneel-frans

Post on 07-Jul-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc

    1/21

    PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN

    KEGIATAN SURVEY PROGRESS

    DI PT ARUTMIN INDONESIA JOBSITE ASAM-ASAM

    FRANS RIDHONI SIMANUNGKALIT

    NIM.T03 13 0034

    KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

    POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    PROGRAM STUDI D-III TEKNIK PERTAMBANGAN

    BANJARMASIN

    2016

  • 8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc

    2/21

  • 8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc

    3/21

    LEMBAR PERSETUJUAN

    Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan persyaratan yang harus di

    tempuh mahasiswa pada kurikulum Program Studi DIII Teknik Pertambangan

    Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Banjarmasin.

    Dengan ini dinyatakan bahwa Proposal PKL,

    a) Nama Mahasiswa : FRANS RIDHONI SIMANUNGKALIT

    b) N.I.M : T03 130034

    c) Bidang Ilmu : SURVEY

    d) Rencana Judul : KEGIATAN SURVEY PROGRESS

    e) Tempat : PT. ARUTMIN INDONESIA JOBSITE ASAM-ASAM

    Telah selesai ditela’ah dan disetujui untuk melaksanakan PKL sesuai

    dengan judul dan tempat dimaksud.

    Banjarmasin, 26 Februari 2016

    Ketua Program Studi

    ( DESSY LESTARI S., M. Eng)NIP. 19781209 200604 2 002

  • 8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc

    4/21

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pertambangan batubara merupakan hal yang sangat fundamental bagi

    ketersediaan energi pada saat ini. Baik sebagai pembangkit tenaga listrik, industri

    pembuatan semen, peleburan bijih besi dan baja, dan lain-lain. Permintaan batubara

    dari pasar domestik maupun mancanegara meningkat. Sektor pertambangan juga

    menyerap banyak tenaga kerja maupun tenaga ahli. Sehingga, menarik untukmempelajari secara mendalam kegiatan-kegiatan pertambangan.

    Kegiatan pertambangan terdiri dari beberapa tahapan, yaitu

    tahapan persiapan ( prospeksi ), tahapan eksplorasi, tahapan studi kelayakan

    ( feability study ), tahapan eksploitasi, tahapan pengolahan dan pemurnian, serta

    tahapan penutupan tambang (mine closer) . Tiap-tiap tahapan memiliki fungsi

    tersendiri yang harus dijalankan oleh perusahaan agar dampak negatif dari kegiatan

    penambangan dapat diminimalisir dan tentunya bernilai ekonomis. Pemilihan

    sistem penambangan didasarkan pada keuntungan maksimal yang dapat diperoleh.

    Faktor yang mempengaruhi sistem penambangan yaitu karakteristik spasial dari

    endapan, faktor geologi dan hidrogeologi, sifat-sifat geoteknik, konsiderasi

    ekonomi, faktor ekonomi, serta faktor lingkungan.

    Objektif dasar dari pemilihan metode penambangan adalah sistem ekploitasi

    yang saling berkaitan dengan kegiatan survey dalam tahap awal pada proses

    perencanaan pemilihan metode penambangan. Salah satu kegiatan yang paling

    mendasar pada proses penambangan adalah kegiatan survey . Pada kegiatan

    pertambangan, survey memiliki berbagai macam kegunaan, salah satunya adalah

    untuk mengetahui kemajuan tambang ( mine progress ) pada suatu satuan waktu

    tertentu. Kemajuan tambang adalah keadaan tambang pada tiap akhir satuan waktu,

    yang diukur dengan menggunakan alat dan software tertentu yang

    hasil pengukurannya digunakan sebagai dasar pembayaran jasa kepada pihak

    kontraktor.

  • 8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc

    5/21

    Namun pada kesempatan ini, saya sebagai penyusun akan mengangkat judul

    “ Kegiatan Survey Progress Di PT. ARUTMIN INDONESIA JOBSITE ASAM-ASAM “.

    1.2 Tujuan PKL

    Tujuan dari kegiatan PKL ini adalah :

    1. Mengamati kegiatan survey progress

    2. Mengetahui volume coal per minggu yang terambil pada PT. Arutmin

    Indonesia Jobsite Asam-asam

    3. Mengetahui SOP survey progress

    4. Mengetahui Peralatan survey progress

    5. Mengetahui cara pengolahan data

    1.3 Manfaat PKL

    Manfaat dari praktek kerja lapangan ini memperbanyak pengetahuan yang

    berkaitan dengan:

    1.3.1 Mahasiswa

    Dengan kegiatan PKL ini mahasiswa dapat mengaplikasikan dasar-dasar

    teori yang di dapatkan pada saat perkuliahan langsung di lapangan, dan dengan

    adanya kegiatan PKL ini mahasiswa mendapatkan pengalaman dan gambaran akan

    dunia kerja dalam bidang pertambangan sendiri.

    1.3.2 Perusahaan

    Kegiatan PKL ini, pihak perusahaan mendapat sumber daya manusia yang di

    harapkan dapat memberikan kontribusi dalam usaha pencapaian produksi atau

    kemajuan bagi pihak perusahaan.

    1.3.3 Kampus Politeknik Negeri Banjarmasin

    Kegiatan PKL ini, kampus Politeknik Negeri Banjarmasin dapat menjalin

    hubungan kerjasama dengan pihak perusahaan. Sehingga dapat menciptakan

    mahasiswa yang terampil, unggul, mandiri, dan terdidik.

  • 8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc

    6/21

    1.4 Tempat PKL

    Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan selama 3 bulan yang

    merupakan salah satu syarat menyelesaikan perkuliahan DIII Teknik Pertambangan

    Politeknik Negeri Banjarmasin. Praktek ini Bertempat di PT. ARUTMIN

    INDONESIA, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan . Bagian survey

    adalah bagian yang akan diambil dalam judul PKL.

    1.5 Waktu Pelaksanaan PKL

    Waktu pelaksanaan PKL untuk mahasiswa DIII Teknik Pertambangan

    Politeknik Negeri Banjarmasin adalah selama tiga bulan dari tanggal 1 Februari

    2016 – 30 April 2016.

    Tabel 1.1 KEGIATAN PRAKTEK LAPANGAN SELAMA DI PERUSAHAAN

    No. Kegiatan

    2016

    FEB MAR APRIL

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1 INDUKSI, ORIENTASI, SOP PKL

    2 PEMBEKALAN/PELATIHAN PKL

    3 KEGIATAN LAPANGAN PKL

    4

    KEGIATAN TUGAS AKHIR

    (PENGAMBILAN DATA)

    5 PENGOLAHAN DATA

    6 PERSENTASI PKL DIPERUSAHAAN

    7

    PENYELESAIAN ADMINISTRASI

    PERUSAHAAN

    Keterangan :

    = Kegiatan PKL

    = Kegiatan TA

  • 8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc

    7/21

  • 8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc

    8/21

    BAB II

    DASAR TEORI

    2.1 Survey Tambang

    Survey (Basuki/2011) adalah Pengumpulan data yang berhubungan dengan

    pengukuran permukaan bumi dan digambarkan melalui peta atau digital. Survey

    dalam pertambangan sendiri dibagi menjadi dua :

    1. Survey Awal

    Survey yang bertujuan untuk mengetahui bentuk awal atau bentuk asli(original ) sebelum lokasi atau tempat tersebut ditambang atau dikerjakan.

    2. Survey Progress

    Survey yang bertujuan untuk menghitung atau mengetahui berapa banyak

    material yang telah dipindahkan atau diambil selama 1 bulan dan biasanya

    dinyatakan dalam satuan BCM ( Bank Cubic Meter ).

    Baik survey awal maupun survey progress dalam pertambangan memegang

    peranan penting. Karena dengan melaksanakan survey original akan diketahui bentuk asli dari permukaan tanah tersebut, dan dengan melaksanakan survey

    progress maka akan diketahui jumlah over burden maupun coal yang diambil

    selama satu bulan. Bahan tersebut dapat digunakan sebagai bahan acuan perusahaan

    untuk monitoring dan evaluasi hasil kerja ( Slamet Basuki, 2011 ).

    Adapun peran dan tugas survey di setiap kegiatan penambangan :

    1. Tahap Eksplorasi

    a. Pembuatan jaringan titik kontrol

    b. Pemasangan batas konsesi

    c. Pemetaan topografi

    d. Pemetaan geologi

    e. Aktual titik bor di lapangan dan stake out

    2. Tahap Eksploitasi

    a. Kegiatan survey harian

    - Stake out batas tambang ( pit limit ) dan batas disposal

  • 8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc

    9/21

    - Stake out disposal dan desain tambang

    - Stake out batas stripping boundary

    - Stake out pelengkap dan konstruksi seperti desain saluran

    - Informasi elevasi

    - Papan blok tambang

    - Monitoring titik kontrol geotek

    b. Kegiatan survey mingguan

    - Update situasi tambang dan disposal

    - Update data elevasi mingguan

    c. Kegiatan survey bulanan

    - Pengukuran stock opname

    - Perhitungan pemindahan tanah penutup ( overburden removal )

    - Pembuatan peta situasi tambang dan disposal

    2.2 Peralatan Yang Digunakan

    Menurut Iskandar (2008), adapun peralatan yang digunakan pada kegiatan

    survey tambang :

    1. Total Station

    Total Station merupakan salah satu alat ukur dalam kegiatan survey

    tambang dapat digunakan untuk mengukur sudut vertikal, horizontal, jarak dan

    lain-lain.

    Gambar 2.1 Total Station

  • 8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc

    10/21

    2. Tripot

    Tripot merupakan tempat dudukan alat dan untuk menstabilkan alat seperti

    Sipat datar. Alat ini mempunyai 3 kaki yang sama panjang dan bisa dirubah ukuran

    ketinggiannya. Tripot saat didirikan harus rata karena jika tidak rata dapat

    mengakibatkan kesalahan saat pengukuran.

    Gambar 2.2 Tripot

    3. PrismaKegunaan prisma adalah untuk memantulkan sensor dari total station ke

    prisma kemudian dikembalikan lagi dari prisma ke total station.

    Gambar 2.3 Prisma

  • 8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc

    11/21

    4. Patok

    Patok berfungsi untuk memberi tanda batas, dimana titik setelah diukur dan

    akan diperlukan lagi pada waktu lain. Patok biasanya ditanam didalam tanah dan

    yang menonjol antara 5 cm-10 cm, dengan maksud agar tidak lepas dan tidak mudah

    dicabut. Patok terbuat dari dua macam bahan yaitu kayu dan besi atau beton.

    a. Patok Kayu Patok kayu yang terbuat dari kayu, berpenampang bujur sangkar

    dengan ukuran 50 mm x 50 mm, dan bagian atasnya diberi cat. b. Patok Beton atau Besi Patok yang terbuat dari beton atau besi biasanya

    merupakan patok tetap yang akan masih dipakai diwaktu lain.

    Gambar 2.4 Patok besi

    5. Meteran Saku

    Meteran saku adalah alat yang digunakan untuk mengukur tinggi alat.

    Gambar 2.5 Meteran Saku

  • 8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc

    12/21

    6. Payung

    Payung ini digunakan atau memiliki fungsi sebagai pelindung dari panas

    dan hujan untuk alat ukur itu sendiri. Karena bila alat ukur sering kepanasan atau

    kehujanan, lambat laun alat tersebut pasti mudah rusak.

    Gambar 2.6 Payung

    7. Formulir Ukur dan Alat Tulis

    Digunakan untuk mencatat semua hasil dari survey yang dilakukan. Mulai

    dari hasil data ukur, sketsa, deskripsi, dan lain-lain yang perlu dicatat.

    Gambar 2.7 Formulir ukur dan alat tulis

    8. Pita Ukur

    Digunakan untuk mengukur jarak antar titik.

    Gambar 2.8 Pita ukur

  • 8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc

    13/21

    2.3 Jenis-jenis Pengukuran

    Jenis-jenis pengukuran adalah sebagai berikut :

    1. Pengukuran Poligon

    Poligon adalah serangkaian garis berurutan yang panjang dan arahnya telah

    ditentukan dari pengukuran di lapangan. Metode poligon sendiri merupakan salah

    satu cara penentuan posisi horizontal banyak titik dimana titik satu dan lainnya

    dihubungkan satu sama lain dengan pengukuran sudut dan jarak sehingga

    membentuk rangkaian titk-titik (poligon). Pengukuran poligon digunakan untuk

    memperoleh kordinat planimetris (X, Y) titik-titik ikat pengukuran. Poligon

    ditinjau dari bentuk visualnya terdiri dari :

    a. Poligon Terbuka

    Terdiri atas serangkaian garis yang berhubungan tetapi tidak kembali ke titik

    awal atau terikat pada sebuah titik dengan ketelitian sama atau lebih tinggi ordenya.

    Titik pertama tidak sama dengan titik terakhir.

    Gambar 2.12 Poligon Terbuka

    b. Poligon Tertutup

    Pada poligon tertutup :

    - Garis-garis kembali ke titik awal jadi membentuk segi banyak. - Berakhir di stasiun lain yang mempunyai ketelitian letak sama atau lebih besar

    daripada ketelitian letak titik awal.

  • 8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc

    14/21

    Poligon tertutup memberikan pengecekan pada sudut-sudut dan jarak tertentu, suatu pertimbangan yang

    sangat penting.

    Titik sudut yang pertama sama

    dengan titik sudut yang terakhir.

    Gambar 2.13 Poligon Tertutup

    2. Pengukuran Situasi

    Pengukuran situasi adalah pemetaan suatu daerah atau wilayah ukur yang

    mencakup penyajian dalam dimensi horisontal dan vertikal secara bersama-sama

    dalam suatu gambar peta. Untuk penyajian gambar peta situasi tersebut perlu

    dilakukan pengukuran sebagai berikut :

    a. Pengukuran titik fundamental ( X, Y, H dan Z )

    b. Pengukuran kerangka horisontal ( sudut dan jarak )

    c. Pengukuran kerangka tinggi ( beda tinggi )

    d. Pengukuran titik detail ( arah, beda tinggi dan jarak terhadap titik detail )

    2.4 Perhitungan Data

    Menurut Iskandar (2008), adapun rumus perhitungan data yang biasa di

    gunakan :

    1. Jarak Miring

    Dm = ( BA-BB ) x 100 / ( BA-BT ) x 200 ....................................... (2.1)

    Keterangan : Dm = Jarak Miring

    BA = Benang Atas

  • 8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc

    15/21

    BT = Benang Tengah

    BB = Benang Bawah

    2. Jarak Datar

    Dd = Dm x Sin 2 V ............................................................................ (2.2)

    Keterangan : Dd = Jarak Datar

    Dm = Jarak Miring

    V = Sudut Vertikal

    Beda Tinggi (∆h)

    (∆h) = ( BT – TA ) + ( Dd x 1/tan V ) ................................................ (2.3)

    Keterangan : (∆h) = Beda Tinggi

    BT = Benang Tengah

    TA = Tinggi Alat

    Dd = Jarak Datar

    V = Sudut Vertikal

    3. Elevasi (Z)

    Z = Z awal ± ∆h ............................................................................... (2.4)

    Keterangan : Z = Elevasi

    Zawal = Elevasi Acuan (Awal)

    ∆h = Beda Tinggi

    2.5 Hitungan Volume

    Galian dan timbunan dapat diperoleh dari situasi yang dilengkapi dengan

    garis – garis kontur atau dapat diperoleh langsung dari lapangan melalui

    pengukuran datar profil melintang sepanjang lajur koridor proyek atau

    bangunan, galian dan timbunan berdimensi volume (Iskandar Muda, 2008).

    Volume dapat diperoleh secara teoritis malalui perkalian luas dengan

    panjang. Metode –metode Pengukuran volume :

  • 8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc

    16/21

    1. Metode Tampang melintang (cross section method)

    a. Metode potongan melintang rata - rata:

    V = (a1+a2)/2.L ............................................................................ (2.5)

    b. Metode jarak rata - rata:

    V = A (L + l )/2 = AL .................................................................... (2.6)

    c. Volume prisma dari piramid kotak :

    V = h / 6 (a1+4an+a2) ................................................................... (2.7)

    Keterangan : h = tinggi prisma

    2. Metode luas satuan atau lubang galian sumbang (borrow pit method)

    Kualitas tanah, kerikil, batu atau material lain yang digali atau ditimbunkan

    pada sebuah proyek konstruksi dapat ditentukan dengan sipat datar lubang galian

    sumbang.

    3. Metode luas garis tinggi (contour are method)

    Volume berdasarkan garis tinggi dapat diperoleh dari peta garis tinggi

    dengan pengukuran luas memakai planimeter terhadap wilayah yang dibatasi

    masing - masing garis tinggi dan mengalikan luas perata garis tinggi yang

    bersampingan dengan interval garis tinggi.

    Hitungan isi cara menurut Simpson :

    Volume = (1/3) x (D/2) x {A1 + A2 + (2 x 0) + 4 M} = (1/6) x D x (A1 + A2 + 4M)

    2.6 Kegiatan PKL

    Aktivitas PKL yang akan dilakukan oleh mahasiswa DIII Teknik

    Pertambangan Politeknik Negeri Banjarmasin di PT. ARUTMIN INDONESIA,Kabupaten Tanah Laut , Kalimantan Selatan pada bidang survey progress adalah :

    a) Melakukan kegiatan praktek dan kerja langsung di lokasi tambang,

    Mengikuti dan membantu segala aktivitas yang dilakukan oleh

    pembimbing ataupun yang sudah ditugaskan dan ditetapkan.

    b) Melakukan kegiatan survey progress pada areal tambang.

    c) Mencari dan mengambil data yang diperlukan untuk keperluan laporan

    PKL ataupun TA.

  • 8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc

    17/21

    d) Melakukan metode pustaka dilakukan dengan studi literatur, baik yang

    menyangkut tentang perusahaan terkait maupun yang berkenaan dengan

    topik yang di bahas dalam laporan.

    2.7 Kegiatan Survey Progress

    Pada PKL yang akan dilakukan di PT. ARUTMIN INDONESIA,

    Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan, ini topik yang dibahas adalah

    tentang kegiatan survey progress , kegiatan yang dilakukan adalah pengambilan

    data koordinat, serta pengukuran elevasi areal tambang, sampai pemrosesan data

    yang meliputi :

    1. Lapangan

    a. Mengetahui lokasi kerja

    b. Topografi awal sebelum di tambang

    c. Persiapan Alat

    d. Data Pengukuran

    2. Studio ( Kantor )

    a. Topografi Akhir Setelah Pengukuran

    b. Data Perhitungan Volume

    2.8 Pengambilan Data

    1. Data Primer

    Data Primer yang diperlukan :

    a. Lokasi kerja

    b. Cara pengukuran

    c. Data koordinat dan elevasi

    d. Dokumentasi kegiatan lapangan

    e. Cara memproses data survey

    2. Data Sekunder

    Data Sekunder yang diperlukan :

    a. Sejarah perusahaan

    b. Spesifikasi alat yang digunakan

  • 8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc

    18/21

    c. Bahan dan alat tambahan yang digunakan

    d. SOP (Standar Operasional Prosedur) yang digunakan di perusahaan

    e. Peta lokasi perusahaan

    f. Kesampaian daerah

    g. Struktur organisasi perusahaan

    h. Sarana dan prasarana

    i. Letak dan luas daerah

    j. Keadaan geologi

    k. Keadaan iklim

    l. Keadaan sosial budaya

    m. Peralatan yang dipakai dan spesifikasinya

  • 8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc

    19/21

    BAB III

    PENUTUP

    Meskipun telah mengajukan topik Praktek Kerja Lapangan diatas, tidak

    menutup kemungkinan jika pihak perusahaan memberikan suatu kebijakan

    mengenai perubahan judul yang sesuai pada praktek kerja lapangan yang akan

    dilaksanakan.

    Semoga kegiatan ini dapat menjadi suatu pengalaman baru bagi mahasiswa

    dan merupakan bekal untuk terjun ke dunia kerja dan Tuhan YME meridhai

    kegiatan ini. Atas segala perhatian dan bantuan bagi terselenggaranya kegiatan ini

    saya ucapkan Terima Kasih.

    .

    Banjarmasin, 26 Februari 2016

    Mahasiswa

    FRANS RIDHONI SIMANUNGKALIT

    NIM. T03 130034

  • 8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc

    20/21

    DAFTAR PUSTAKA

    Basuki, Slamet. 2011. Ilmu Ukur Tanah Edisi Revisi . Gajah Mada UniversityPress. Yogyakarta.

    (http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND.TEKNIK_SIPIL/196410181991011ISKANDAR_MUDA_P/BAB_XIV_PERHITUNGAN_GALIAN_DAN_TIMBUNAN.pdf).

    Muda, Iskandar. 2008. Teknik Survei dan Pemetaan Jilid 2 . DirektoratPembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jendral ManajemenPendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

  • 8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc

    21/21

    CV (CURICULUM VITAE)

    DATA PRIBADI

    NAMA : FRANS RIDHONI SIMANUNGKALIT

    TTL : PANGKALAN TIGA, 31 JULI 1995

    JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI

    AGAMA : KRISTEN PROTESTAN

    WARGANEGARA : INDONESIA

    ALAMAT : JLN. BRIGJEND H. HASAN BASRY, KOMP.CENDANA III, JLN. H. HARUN NO. 83 RT/RW 07/03,

    KEL. SUNGAI MIAI, BANJARMASIN UTARA, KOTA

    BANJARMASIN, KALIMANTAN SELATAN

    TELEPON : +6285-753-715-548 ( HANDPHONE )

    EMAIL : [email protected]

    LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

    2013 – SEKARANG = POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN2010 – 2013 = SMA NEGERI 1 PANGKALAN LADA

    2006 – 2009 = SMP NEGERI 1 PANGKALAM LADA

    2000 – 2006 = SD NEGERI 2 PANGKALAN TIGA

    KEMAMPUAN YANG DIMILIKI

    KEMAMPUAN KOMPUTER

    - MS WORD = MEMBUAT LAPORAN SURVEY - MS EXCEL = MEMBUAT DATABASE DAN DATA

    PENGUKURAN

    - MS POWERPOINT = MEMBUAT PRESENTASI LAPORAN

    KEMAMPUAN PENGOPERASIAN ALAT

    - THEODOLITE

    - GPS