proposal pkl frans ridhoni simanungkalit acc
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc
1/21
PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN
KEGIATAN SURVEY PROGRESS
DI PT ARUTMIN INDONESIA JOBSITE ASAM-ASAM
FRANS RIDHONI SIMANUNGKALIT
NIM.T03 13 0034
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK PERTAMBANGAN
BANJARMASIN
2016
-
8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc
2/21
-
8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc
3/21
LEMBAR PERSETUJUAN
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan persyaratan yang harus di
tempuh mahasiswa pada kurikulum Program Studi DIII Teknik Pertambangan
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Banjarmasin.
Dengan ini dinyatakan bahwa Proposal PKL,
a) Nama Mahasiswa : FRANS RIDHONI SIMANUNGKALIT
b) N.I.M : T03 130034
c) Bidang Ilmu : SURVEY
d) Rencana Judul : KEGIATAN SURVEY PROGRESS
e) Tempat : PT. ARUTMIN INDONESIA JOBSITE ASAM-ASAM
Telah selesai ditela’ah dan disetujui untuk melaksanakan PKL sesuai
dengan judul dan tempat dimaksud.
Banjarmasin, 26 Februari 2016
Ketua Program Studi
( DESSY LESTARI S., M. Eng)NIP. 19781209 200604 2 002
-
8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc
4/21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertambangan batubara merupakan hal yang sangat fundamental bagi
ketersediaan energi pada saat ini. Baik sebagai pembangkit tenaga listrik, industri
pembuatan semen, peleburan bijih besi dan baja, dan lain-lain. Permintaan batubara
dari pasar domestik maupun mancanegara meningkat. Sektor pertambangan juga
menyerap banyak tenaga kerja maupun tenaga ahli. Sehingga, menarik untukmempelajari secara mendalam kegiatan-kegiatan pertambangan.
Kegiatan pertambangan terdiri dari beberapa tahapan, yaitu
tahapan persiapan ( prospeksi ), tahapan eksplorasi, tahapan studi kelayakan
( feability study ), tahapan eksploitasi, tahapan pengolahan dan pemurnian, serta
tahapan penutupan tambang (mine closer) . Tiap-tiap tahapan memiliki fungsi
tersendiri yang harus dijalankan oleh perusahaan agar dampak negatif dari kegiatan
penambangan dapat diminimalisir dan tentunya bernilai ekonomis. Pemilihan
sistem penambangan didasarkan pada keuntungan maksimal yang dapat diperoleh.
Faktor yang mempengaruhi sistem penambangan yaitu karakteristik spasial dari
endapan, faktor geologi dan hidrogeologi, sifat-sifat geoteknik, konsiderasi
ekonomi, faktor ekonomi, serta faktor lingkungan.
Objektif dasar dari pemilihan metode penambangan adalah sistem ekploitasi
yang saling berkaitan dengan kegiatan survey dalam tahap awal pada proses
perencanaan pemilihan metode penambangan. Salah satu kegiatan yang paling
mendasar pada proses penambangan adalah kegiatan survey . Pada kegiatan
pertambangan, survey memiliki berbagai macam kegunaan, salah satunya adalah
untuk mengetahui kemajuan tambang ( mine progress ) pada suatu satuan waktu
tertentu. Kemajuan tambang adalah keadaan tambang pada tiap akhir satuan waktu,
yang diukur dengan menggunakan alat dan software tertentu yang
hasil pengukurannya digunakan sebagai dasar pembayaran jasa kepada pihak
kontraktor.
-
8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc
5/21
Namun pada kesempatan ini, saya sebagai penyusun akan mengangkat judul
“ Kegiatan Survey Progress Di PT. ARUTMIN INDONESIA JOBSITE ASAM-ASAM “.
1.2 Tujuan PKL
Tujuan dari kegiatan PKL ini adalah :
1. Mengamati kegiatan survey progress
2. Mengetahui volume coal per minggu yang terambil pada PT. Arutmin
Indonesia Jobsite Asam-asam
3. Mengetahui SOP survey progress
4. Mengetahui Peralatan survey progress
5. Mengetahui cara pengolahan data
1.3 Manfaat PKL
Manfaat dari praktek kerja lapangan ini memperbanyak pengetahuan yang
berkaitan dengan:
1.3.1 Mahasiswa
Dengan kegiatan PKL ini mahasiswa dapat mengaplikasikan dasar-dasar
teori yang di dapatkan pada saat perkuliahan langsung di lapangan, dan dengan
adanya kegiatan PKL ini mahasiswa mendapatkan pengalaman dan gambaran akan
dunia kerja dalam bidang pertambangan sendiri.
1.3.2 Perusahaan
Kegiatan PKL ini, pihak perusahaan mendapat sumber daya manusia yang di
harapkan dapat memberikan kontribusi dalam usaha pencapaian produksi atau
kemajuan bagi pihak perusahaan.
1.3.3 Kampus Politeknik Negeri Banjarmasin
Kegiatan PKL ini, kampus Politeknik Negeri Banjarmasin dapat menjalin
hubungan kerjasama dengan pihak perusahaan. Sehingga dapat menciptakan
mahasiswa yang terampil, unggul, mandiri, dan terdidik.
-
8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc
6/21
1.4 Tempat PKL
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan selama 3 bulan yang
merupakan salah satu syarat menyelesaikan perkuliahan DIII Teknik Pertambangan
Politeknik Negeri Banjarmasin. Praktek ini Bertempat di PT. ARUTMIN
INDONESIA, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan . Bagian survey
adalah bagian yang akan diambil dalam judul PKL.
1.5 Waktu Pelaksanaan PKL
Waktu pelaksanaan PKL untuk mahasiswa DIII Teknik Pertambangan
Politeknik Negeri Banjarmasin adalah selama tiga bulan dari tanggal 1 Februari
2016 – 30 April 2016.
Tabel 1.1 KEGIATAN PRAKTEK LAPANGAN SELAMA DI PERUSAHAAN
No. Kegiatan
2016
FEB MAR APRIL
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 INDUKSI, ORIENTASI, SOP PKL
2 PEMBEKALAN/PELATIHAN PKL
3 KEGIATAN LAPANGAN PKL
4
KEGIATAN TUGAS AKHIR
(PENGAMBILAN DATA)
5 PENGOLAHAN DATA
6 PERSENTASI PKL DIPERUSAHAAN
7
PENYELESAIAN ADMINISTRASI
PERUSAHAAN
Keterangan :
= Kegiatan PKL
= Kegiatan TA
-
8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc
7/21
-
8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc
8/21
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Survey Tambang
Survey (Basuki/2011) adalah Pengumpulan data yang berhubungan dengan
pengukuran permukaan bumi dan digambarkan melalui peta atau digital. Survey
dalam pertambangan sendiri dibagi menjadi dua :
1. Survey Awal
Survey yang bertujuan untuk mengetahui bentuk awal atau bentuk asli(original ) sebelum lokasi atau tempat tersebut ditambang atau dikerjakan.
2. Survey Progress
Survey yang bertujuan untuk menghitung atau mengetahui berapa banyak
material yang telah dipindahkan atau diambil selama 1 bulan dan biasanya
dinyatakan dalam satuan BCM ( Bank Cubic Meter ).
Baik survey awal maupun survey progress dalam pertambangan memegang
peranan penting. Karena dengan melaksanakan survey original akan diketahui bentuk asli dari permukaan tanah tersebut, dan dengan melaksanakan survey
progress maka akan diketahui jumlah over burden maupun coal yang diambil
selama satu bulan. Bahan tersebut dapat digunakan sebagai bahan acuan perusahaan
untuk monitoring dan evaluasi hasil kerja ( Slamet Basuki, 2011 ).
Adapun peran dan tugas survey di setiap kegiatan penambangan :
1. Tahap Eksplorasi
a. Pembuatan jaringan titik kontrol
b. Pemasangan batas konsesi
c. Pemetaan topografi
d. Pemetaan geologi
e. Aktual titik bor di lapangan dan stake out
2. Tahap Eksploitasi
a. Kegiatan survey harian
- Stake out batas tambang ( pit limit ) dan batas disposal
-
8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc
9/21
- Stake out disposal dan desain tambang
- Stake out batas stripping boundary
- Stake out pelengkap dan konstruksi seperti desain saluran
- Informasi elevasi
- Papan blok tambang
- Monitoring titik kontrol geotek
b. Kegiatan survey mingguan
- Update situasi tambang dan disposal
- Update data elevasi mingguan
c. Kegiatan survey bulanan
- Pengukuran stock opname
- Perhitungan pemindahan tanah penutup ( overburden removal )
- Pembuatan peta situasi tambang dan disposal
2.2 Peralatan Yang Digunakan
Menurut Iskandar (2008), adapun peralatan yang digunakan pada kegiatan
survey tambang :
1. Total Station
Total Station merupakan salah satu alat ukur dalam kegiatan survey
tambang dapat digunakan untuk mengukur sudut vertikal, horizontal, jarak dan
lain-lain.
Gambar 2.1 Total Station
-
8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc
10/21
2. Tripot
Tripot merupakan tempat dudukan alat dan untuk menstabilkan alat seperti
Sipat datar. Alat ini mempunyai 3 kaki yang sama panjang dan bisa dirubah ukuran
ketinggiannya. Tripot saat didirikan harus rata karena jika tidak rata dapat
mengakibatkan kesalahan saat pengukuran.
Gambar 2.2 Tripot
3. PrismaKegunaan prisma adalah untuk memantulkan sensor dari total station ke
prisma kemudian dikembalikan lagi dari prisma ke total station.
Gambar 2.3 Prisma
-
8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc
11/21
4. Patok
Patok berfungsi untuk memberi tanda batas, dimana titik setelah diukur dan
akan diperlukan lagi pada waktu lain. Patok biasanya ditanam didalam tanah dan
yang menonjol antara 5 cm-10 cm, dengan maksud agar tidak lepas dan tidak mudah
dicabut. Patok terbuat dari dua macam bahan yaitu kayu dan besi atau beton.
a. Patok Kayu Patok kayu yang terbuat dari kayu, berpenampang bujur sangkar
dengan ukuran 50 mm x 50 mm, dan bagian atasnya diberi cat. b. Patok Beton atau Besi Patok yang terbuat dari beton atau besi biasanya
merupakan patok tetap yang akan masih dipakai diwaktu lain.
Gambar 2.4 Patok besi
5. Meteran Saku
Meteran saku adalah alat yang digunakan untuk mengukur tinggi alat.
Gambar 2.5 Meteran Saku
-
8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc
12/21
6. Payung
Payung ini digunakan atau memiliki fungsi sebagai pelindung dari panas
dan hujan untuk alat ukur itu sendiri. Karena bila alat ukur sering kepanasan atau
kehujanan, lambat laun alat tersebut pasti mudah rusak.
Gambar 2.6 Payung
7. Formulir Ukur dan Alat Tulis
Digunakan untuk mencatat semua hasil dari survey yang dilakukan. Mulai
dari hasil data ukur, sketsa, deskripsi, dan lain-lain yang perlu dicatat.
Gambar 2.7 Formulir ukur dan alat tulis
8. Pita Ukur
Digunakan untuk mengukur jarak antar titik.
Gambar 2.8 Pita ukur
-
8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc
13/21
2.3 Jenis-jenis Pengukuran
Jenis-jenis pengukuran adalah sebagai berikut :
1. Pengukuran Poligon
Poligon adalah serangkaian garis berurutan yang panjang dan arahnya telah
ditentukan dari pengukuran di lapangan. Metode poligon sendiri merupakan salah
satu cara penentuan posisi horizontal banyak titik dimana titik satu dan lainnya
dihubungkan satu sama lain dengan pengukuran sudut dan jarak sehingga
membentuk rangkaian titk-titik (poligon). Pengukuran poligon digunakan untuk
memperoleh kordinat planimetris (X, Y) titik-titik ikat pengukuran. Poligon
ditinjau dari bentuk visualnya terdiri dari :
a. Poligon Terbuka
Terdiri atas serangkaian garis yang berhubungan tetapi tidak kembali ke titik
awal atau terikat pada sebuah titik dengan ketelitian sama atau lebih tinggi ordenya.
Titik pertama tidak sama dengan titik terakhir.
Gambar 2.12 Poligon Terbuka
b. Poligon Tertutup
Pada poligon tertutup :
- Garis-garis kembali ke titik awal jadi membentuk segi banyak. - Berakhir di stasiun lain yang mempunyai ketelitian letak sama atau lebih besar
daripada ketelitian letak titik awal.
-
8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc
14/21
Poligon tertutup memberikan pengecekan pada sudut-sudut dan jarak tertentu, suatu pertimbangan yang
sangat penting.
Titik sudut yang pertama sama
dengan titik sudut yang terakhir.
Gambar 2.13 Poligon Tertutup
2. Pengukuran Situasi
Pengukuran situasi adalah pemetaan suatu daerah atau wilayah ukur yang
mencakup penyajian dalam dimensi horisontal dan vertikal secara bersama-sama
dalam suatu gambar peta. Untuk penyajian gambar peta situasi tersebut perlu
dilakukan pengukuran sebagai berikut :
a. Pengukuran titik fundamental ( X, Y, H dan Z )
b. Pengukuran kerangka horisontal ( sudut dan jarak )
c. Pengukuran kerangka tinggi ( beda tinggi )
d. Pengukuran titik detail ( arah, beda tinggi dan jarak terhadap titik detail )
2.4 Perhitungan Data
Menurut Iskandar (2008), adapun rumus perhitungan data yang biasa di
gunakan :
1. Jarak Miring
Dm = ( BA-BB ) x 100 / ( BA-BT ) x 200 ....................................... (2.1)
Keterangan : Dm = Jarak Miring
BA = Benang Atas
-
8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc
15/21
BT = Benang Tengah
BB = Benang Bawah
2. Jarak Datar
Dd = Dm x Sin 2 V ............................................................................ (2.2)
Keterangan : Dd = Jarak Datar
Dm = Jarak Miring
V = Sudut Vertikal
Beda Tinggi (∆h)
(∆h) = ( BT – TA ) + ( Dd x 1/tan V ) ................................................ (2.3)
Keterangan : (∆h) = Beda Tinggi
BT = Benang Tengah
TA = Tinggi Alat
Dd = Jarak Datar
V = Sudut Vertikal
3. Elevasi (Z)
Z = Z awal ± ∆h ............................................................................... (2.4)
Keterangan : Z = Elevasi
Zawal = Elevasi Acuan (Awal)
∆h = Beda Tinggi
2.5 Hitungan Volume
Galian dan timbunan dapat diperoleh dari situasi yang dilengkapi dengan
garis – garis kontur atau dapat diperoleh langsung dari lapangan melalui
pengukuran datar profil melintang sepanjang lajur koridor proyek atau
bangunan, galian dan timbunan berdimensi volume (Iskandar Muda, 2008).
Volume dapat diperoleh secara teoritis malalui perkalian luas dengan
panjang. Metode –metode Pengukuran volume :
-
8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc
16/21
1. Metode Tampang melintang (cross section method)
a. Metode potongan melintang rata - rata:
V = (a1+a2)/2.L ............................................................................ (2.5)
b. Metode jarak rata - rata:
V = A (L + l )/2 = AL .................................................................... (2.6)
c. Volume prisma dari piramid kotak :
V = h / 6 (a1+4an+a2) ................................................................... (2.7)
Keterangan : h = tinggi prisma
2. Metode luas satuan atau lubang galian sumbang (borrow pit method)
Kualitas tanah, kerikil, batu atau material lain yang digali atau ditimbunkan
pada sebuah proyek konstruksi dapat ditentukan dengan sipat datar lubang galian
sumbang.
3. Metode luas garis tinggi (contour are method)
Volume berdasarkan garis tinggi dapat diperoleh dari peta garis tinggi
dengan pengukuran luas memakai planimeter terhadap wilayah yang dibatasi
masing - masing garis tinggi dan mengalikan luas perata garis tinggi yang
bersampingan dengan interval garis tinggi.
Hitungan isi cara menurut Simpson :
Volume = (1/3) x (D/2) x {A1 + A2 + (2 x 0) + 4 M} = (1/6) x D x (A1 + A2 + 4M)
2.6 Kegiatan PKL
Aktivitas PKL yang akan dilakukan oleh mahasiswa DIII Teknik
Pertambangan Politeknik Negeri Banjarmasin di PT. ARUTMIN INDONESIA,Kabupaten Tanah Laut , Kalimantan Selatan pada bidang survey progress adalah :
a) Melakukan kegiatan praktek dan kerja langsung di lokasi tambang,
Mengikuti dan membantu segala aktivitas yang dilakukan oleh
pembimbing ataupun yang sudah ditugaskan dan ditetapkan.
b) Melakukan kegiatan survey progress pada areal tambang.
c) Mencari dan mengambil data yang diperlukan untuk keperluan laporan
PKL ataupun TA.
-
8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc
17/21
d) Melakukan metode pustaka dilakukan dengan studi literatur, baik yang
menyangkut tentang perusahaan terkait maupun yang berkenaan dengan
topik yang di bahas dalam laporan.
2.7 Kegiatan Survey Progress
Pada PKL yang akan dilakukan di PT. ARUTMIN INDONESIA,
Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan, ini topik yang dibahas adalah
tentang kegiatan survey progress , kegiatan yang dilakukan adalah pengambilan
data koordinat, serta pengukuran elevasi areal tambang, sampai pemrosesan data
yang meliputi :
1. Lapangan
a. Mengetahui lokasi kerja
b. Topografi awal sebelum di tambang
c. Persiapan Alat
d. Data Pengukuran
2. Studio ( Kantor )
a. Topografi Akhir Setelah Pengukuran
b. Data Perhitungan Volume
2.8 Pengambilan Data
1. Data Primer
Data Primer yang diperlukan :
a. Lokasi kerja
b. Cara pengukuran
c. Data koordinat dan elevasi
d. Dokumentasi kegiatan lapangan
e. Cara memproses data survey
2. Data Sekunder
Data Sekunder yang diperlukan :
a. Sejarah perusahaan
b. Spesifikasi alat yang digunakan
-
8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc
18/21
c. Bahan dan alat tambahan yang digunakan
d. SOP (Standar Operasional Prosedur) yang digunakan di perusahaan
e. Peta lokasi perusahaan
f. Kesampaian daerah
g. Struktur organisasi perusahaan
h. Sarana dan prasarana
i. Letak dan luas daerah
j. Keadaan geologi
k. Keadaan iklim
l. Keadaan sosial budaya
m. Peralatan yang dipakai dan spesifikasinya
-
8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc
19/21
BAB III
PENUTUP
Meskipun telah mengajukan topik Praktek Kerja Lapangan diatas, tidak
menutup kemungkinan jika pihak perusahaan memberikan suatu kebijakan
mengenai perubahan judul yang sesuai pada praktek kerja lapangan yang akan
dilaksanakan.
Semoga kegiatan ini dapat menjadi suatu pengalaman baru bagi mahasiswa
dan merupakan bekal untuk terjun ke dunia kerja dan Tuhan YME meridhai
kegiatan ini. Atas segala perhatian dan bantuan bagi terselenggaranya kegiatan ini
saya ucapkan Terima Kasih.
.
Banjarmasin, 26 Februari 2016
Mahasiswa
FRANS RIDHONI SIMANUNGKALIT
NIM. T03 130034
-
8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc
20/21
DAFTAR PUSTAKA
Basuki, Slamet. 2011. Ilmu Ukur Tanah Edisi Revisi . Gajah Mada UniversityPress. Yogyakarta.
(http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND.TEKNIK_SIPIL/196410181991011ISKANDAR_MUDA_P/BAB_XIV_PERHITUNGAN_GALIAN_DAN_TIMBUNAN.pdf).
Muda, Iskandar. 2008. Teknik Survei dan Pemetaan Jilid 2 . DirektoratPembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jendral ManajemenPendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
-
8/19/2019 Proposal Pkl Frans Ridhoni Simanungkalit Acc
21/21
CV (CURICULUM VITAE)
DATA PRIBADI
NAMA : FRANS RIDHONI SIMANUNGKALIT
TTL : PANGKALAN TIGA, 31 JULI 1995
JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI
AGAMA : KRISTEN PROTESTAN
WARGANEGARA : INDONESIA
ALAMAT : JLN. BRIGJEND H. HASAN BASRY, KOMP.CENDANA III, JLN. H. HARUN NO. 83 RT/RW 07/03,
KEL. SUNGAI MIAI, BANJARMASIN UTARA, KOTA
BANJARMASIN, KALIMANTAN SELATAN
TELEPON : +6285-753-715-548 ( HANDPHONE )
EMAIL : [email protected]
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
2013 – SEKARANG = POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN2010 – 2013 = SMA NEGERI 1 PANGKALAN LADA
2006 – 2009 = SMP NEGERI 1 PANGKALAM LADA
2000 – 2006 = SD NEGERI 2 PANGKALAN TIGA
KEMAMPUAN YANG DIMILIKI
KEMAMPUAN KOMPUTER
- MS WORD = MEMBUAT LAPORAN SURVEY - MS EXCEL = MEMBUAT DATABASE DAN DATA
PENGUKURAN
- MS POWERPOINT = MEMBUAT PRESENTASI LAPORAN
KEMAMPUAN PENGOPERASIAN ALAT
- THEODOLITE
- GPS