persentasi jurnal pregnancy
TRANSCRIPT
Oleh:
Kelompok 4
Gina Amalia G1D012053
Regi Junjung M G1D012071
Ima Wasista G1D012072
Novi Ika Marwarni G1D012013
Indah Wulansari G1D012044
Trinara Apriliana G1D012018
Ni’matul Masykuroh G1D012010
Siti Lutpiah G1D012014
Siti Munawaroh G1D012023
Sofi Mulyadewi G1D012033
Endah Purwaningsih G1D012091
Fadhila Soerachman G1D012002
Nurhalimah G1D012015
Dewi Rahmawati G1D012046
Cipto Laksono G1D012035
KPD (10%) Prematur (30-40
%) 85% morbiditas dan
mortalitas perinatal
Kriteria Inklusi usia kehamilan 26-34
minggu (dg metode HPPT
& Sonografi).
Pasien dg diagnosa
PPROM (dg pemeriksaan
spekulum steril
menggunakan gumpalan
cairan, uji pakis dan uji
kertas Nitrazine).
Kriteria Ekslusi multiparitas
preeklamsia atau diabetes
gejala korioamnionitis
riwayat operasi saesar atau
pembedahan rahim
presentasi noncephalic
retardasi pertumbuhan intrauterin
(IUGR)
StudiKohort
137 org
(26-34 mg)
77 kasus
(AFI <5)
60 Kasus
(AFI ≥5)
2 dosis Betametason 12 mg/24 jam
profilaksis antibiotik (Ampisilin dengan Eritromisin) 2h1 (injeksi) 5hr berikutnya (oral)
•pengontrolan denyut jantung janin (FHR) /2 jam.
•NST u/ janin (> 28 minggu).
TINDAKAN PASIEN
Diagnosis klinis korioamnionitis (demam >38 ° C, Janin takikardia
(> 160), nyeri tekan uterus, ibu positif CRP, cairan vagina dan
cairan ketuban berbau busuk, takikardia ibu > 120/1min, WBC
ibu>20000 Antibiotik
Dilatasi serviks 4 cm dan penipisan sudah 80 %, korioamnionitis
klinis, usia kehamilan >34 minggu, perdarahan dan gawat janin
Bedah Sesar
CONT..
penyebab sesargawat janin (klpkII (AFI<5) > klpkI)
tingkat kematianneonatal (Klpk II (AFI<5) > klpk I (AFI ≥5)
jurnal penelitian Fatkhiyah(2008): tidak adanyahubungan antara status paritas dengan kejadian KPD.
jurnal Tahir, et-al (2012): Jumlah paritas ≤1 dan >3 berisiko 1,5 kali lebih besardibandingkan paritas 2-3. Persalinan ke-2 dan ke-3 merupakan angka persalinanpaling aman
Pathway
Implikasi
Keperawatan
Konservatif
• antibiotik
– (ampisilin 4 × 500 mg atau eritromisin)
– ampisilin dan metronidazol 12 × 500 mg selama 7 hari).
• Kehamilan < 32-34 minggu (dirawat selama air ketuban -
keluar atau sampai air ketuban tidak lagi keluar).
• Kehamilan 32-37 minggu
– Inpartu (-), infeksi (-), tes busa(-)
deksametason. Terminasi pada kehamilan 37
minggu.
– Inpartu (+), infeksi (-) tokolitik (salbutamol),
deksametason, dan induksi sesudah 24 jam.
– Infeksi (+) antibodi dan lakukan induksi
– Steroid kematangan paru janin
– Periksa kadar lesitin dan spingomielin/minggu.
– Dosis deksametason IM 5mg setiap 6 jam selama 4
kali.
• Kehamilan 24-31 minggu
(konservatif) profilaksis
Steptococcus group B, singlecourse
kortikosteroid, tokolisis & antibiotik
selama fase laten.
• Kehamilan <24 minggu konseling
pasien dan keluarga, melakukan
induksi persalinan.
• Pematangan paru kortikosteroid
(deksametason 2 hari).
• KPD + infeksi (< 37 mg/ > 37 mg)
berikan antibiotik ampisilin 4x 2
grIV, gentamisin 5 mg/kgBB.