perencanaan sumber daya pada pekerjaan arsitektur bangunan

21
Perencanaan Sumber Daya Pada Pekerjaan Arsitektur Bangunan Gedung Apartemen Berbasis WBS (Work Breakdown Structure) Kgs Mohd Miftah Salam, Yusuf Latief 1. Civil Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat 16424, Indonesia 2. Civil Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat 16424, Indonesia Email : [email protected] Abstrak Pada pekerjaan konstruksi, membuat perencanaan dan menguraikan pekerjaan-pekerjaan kedalam elemen pekerjaan merupakan faktor yang sangat penting karena apabila terdapat kesalahan maka akan mengakibatkan kerugian pada proyek, lingkup pekerjaan mudah berubah (dinamis), pembengkakan biaya dan keterlambatan waktu proyek. Banyak kasus yang telah terjadi terkait kurangnya standarisasi pekerjaan menyebabkan keterlambatan waktu dan biaya menjadi tidak terkendali akibat penambahan waktu pekerjaan. Penelitian ini membahas tentang perencanaan sumber daya dari pekerjaan arsitektur bangunan apartemen dengan menggunakan WBS (Work Breakdown Structure) sehingga dapat meminimalisir kesalahan dan kerugian pada saat tahap konstruksi dengan menggunakan metode penelitian Teknik Delphi melalui validasi pakar yang berpengalaman pada pekerjaan gedung konstruksi. Resource Planning Of Architecture Work In Apartment Building Based On WBS (Work Breakdown Structure) Abstract On the construction work, planning and outlining jobs into elements of the work is a very important factor because if there are fault, it will result in a losses on the project, the scope of work is changing (dynamic), cost overruns and time delays in the project. Many cases have been lack of standardization work going on related causes time delays and costs become unmanageable due to the addition time jobs. This research is discusses about the resource planning of apartments building architectural work by using WBS (Work Breakdown Structure) to minimize fault and losses during the construction phase by using Delphi technique research method through expert validation experienced in building construction work. Keyword : Gedung Apartemen ; Pekerjaan Arsitektur ; Work Breakdown Structure Pendahuluan Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang berada di Asia Tenggara, dengan luas wilayah yang besar dan sumber daya yang berlimpah. Berdasarkan hasil dari sensus penduduk Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 jumlah penduduk di Indonesia mencapai 237.641.326 juta jiwa dan mendapat peringkat ke-3 penduduk terbanyak di dunia. Semakin bertambah banyak penduduk, kebutuhan akan rumah semakin banyak dan otomatis Perencanaan Sumber ..., Kgs Mohd Miftah Salam, FT UI, 2017

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perencanaan Sumber Daya Pada Pekerjaan Arsitektur Bangunan

 

Perencanaan Sumber Daya Pada Pekerjaan Arsitektur Bangunan Gedung Apartemen Berbasis WBS (Work Breakdown Structure)

Kgs Mohd Miftah Salam, Yusuf Latief

1. Civil Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat 16424,

Indonesia 2. Civil Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat 16424,

Indonesia

Email : [email protected]

Abstrak

Pada pekerjaan konstruksi, membuat perencanaan dan menguraikan pekerjaan-pekerjaan kedalam elemen pekerjaan merupakan faktor yang sangat penting karena apabila terdapat kesalahan maka akan mengakibatkan kerugian pada proyek, lingkup pekerjaan mudah berubah (dinamis), pembengkakan biaya dan keterlambatan

waktu proyek. Banyak kasus yang telah terjadi terkait kurangnya standarisasi pekerjaan menyebabkan keterlambatan waktu dan biaya menjadi tidak terkendali akibat penambahan waktu pekerjaan. Penelitian ini

membahas tentang perencanaan sumber daya dari pekerjaan arsitektur bangunan apartemen dengan menggunakan WBS (Work Breakdown Structure) sehingga dapat meminimalisir kesalahan dan kerugian pada

saat tahap konstruksi dengan menggunakan metode penelitian Teknik Delphi melalui validasi pakar yang berpengalaman pada pekerjaan gedung konstruksi.

Resource Planning Of Architecture Work In Apartment Building Based On WBS (Work Breakdown Structure)

Abstract

On the construction work, planning and outlining jobs into elements of the work is a very important factor

because if there are fault, it will result in a losses on the project, the scope of work is changing (dynamic), cost overruns and time delays in the project. Many cases have been lack of standardization work going on related causes time delays and costs become unmanageable due to the addition time jobs. This research is discusses

about the resource planning of apartments building architectural work by using WBS (Work Breakdown Structure) to minimize fault and losses during the construction phase by using Delphi technique research method

through expert validation experienced in building construction work.

Keyword : Gedung Apartemen ; Pekerjaan Arsitektur ; Work Breakdown Structure

Pendahuluan

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang berada di Asia Tenggara,

dengan luas wilayah yang besar dan sumber daya yang berlimpah. Berdasarkan hasil dari

sensus penduduk Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 jumlah penduduk di Indonesia

mencapai 237.641.326 juta jiwa dan mendapat peringkat ke-3 penduduk terbanyak di dunia.

Semakin bertambah banyak penduduk, kebutuhan akan rumah semakin banyak dan otomatis

Perencanaan Sumber ..., Kgs Mohd Miftah Salam, FT UI, 2017

Page 2: Perencanaan Sumber Daya Pada Pekerjaan Arsitektur Bangunan

 

lahan yang dibutuhkan semakin banyak. Kemungkinan yang akan terjadi adalah padatnya

pemukiman dan ketersediaan lahan-lahan kosong yang tersisa karena semakin sedikitnya

lahan yang kosong untuk pemukiman. Hunian vertikal berupa apartemen merupakan pilihan

untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal masyarakat perkotaan. Menurut Surjanto (2017),

permintaan akan apartemen di wilayah perkotaan di Indonesia sedang mengalami peningkatan

permintaan yang signifikan dibandingkan dengan permintaan gedung lainnya seperti gedung

perkantoran. Peningkatan menyebabkan banyaknya proyek pembangunan apartemen di

Indonesia dan jasa konstruksi mengalami peningkatan akibat permintaan.

Pada proyek kontruksi kualitas dari output perencanaan harus diperhatikan karena

berhubungan erat dengan waktu dan biaya. Dimana kelayakan sebuah proyek merupakan

cerminan dari kualitas yang dihasilkan pada saat perencanaan, pelaksanaan dan penutupan

konstruksi. Apabila terjadi suatu permasalahan yang terjadi pada proyek yang menyebabkan

keterlambatan maka akan membuat kerugian yang cukup besar berupa pembengkakan biaya

dan dari segi kualitas yang dihasilkan. Kerugian tersebut dapat dihindari dengan membuat

perencanaan yang baik berupa uraian pekerjaan yang jelas, kordinasi yang baik, dan backup

plan yang baik untuk mengurangi kemungkinan terjadinya keterlambatan waktu pada tahap

pelaksanaan konstruksi. Langkah awal dalam proses perencanaan setelah syarat-syarat proyek

terdefinisi adalah melakukan pengembangan Work Breakdown Structure (WBS) pada proyek

konstruksi (Kerzner, 2006). WBS secara logis mengurai keseluruhan proyek menjadi struktur-

struktur tugas dan aktivitas yang terikat dengan produk yang diminta dan tanggungjawab yang

diamanatkan (PMBOK Guide, 2008). Pembuatan WBS merupakan proses perincian

deliverable dan pekerjaan proyek menjadi komponen yang lebih kecil dan lebih dapat

dikelola.

Banyak kasus yang telah terjadi terkait kurangnya standarisasi pekerjaan

menyebabkan keterlambatan waktu dan biaya menjadi tidak terkendali akibat penambahan

waktu pekerjaan seperti pekerjaan pemasangan lantai keramik dengan metode menggunakan

lapisan screed dan mortar pada perencanaan, namun setelah proyek berjalan metode berubah

menjadi metode langsung pada lapisan screed karena lebih efektif dan dapat mempercepat

waktu pengerjaan (Agustinus, 2017). Hal ini menjadi contoh bahwa pentingnya standarisasi

dan perencanaan yang matang oleh kontraktor sebelum proyek berjalan sehingga dapat

mengurangi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi di lapangan. Dengan keadaan pasar

seperti itu, memperbarui dan mematenkan metode konstruksi sesuai dengan referensi sangat

dibutuhkan untuk menunjang kualitas dari sebuah kontraktor. Pengembangan sistem

perusahaan konstruksi sebagai motor utama penggerak pembangunan melalui kompetensi

Perencanaan Sumber ..., Kgs Mohd Miftah Salam, FT UI, 2017

Page 3: Perencanaan Sumber Daya Pada Pekerjaan Arsitektur Bangunan

 

dirasa sangat perlu sehingga lebih sistematis dan kompetitif, dimana konstruksi sendiri

meruapakan kegiatan atau elemen penting dalam membangun suatu infrastruktur untuk

menghasil hasil dan kualitas yang sempurna. Dari masalah-masalah tersebut, maka

dibutuhkanlah standar berupa WBS (Work Breakdown Structure) sebagai fondasi untuk

mendefinisikan pekerjaan yang berkaitan dengan tujuan proyek. Adapun tujuan dari

penelitian ini antara lain sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi paket pekerjaan pada pekerjaan arsitektur bangunan gedung

apartemen

2. Mengidentifikasi metode/alternatif desain konstruksi pada pekerjaan arsitetur gedung

apartemen

3. Mengidentifikasi aktivitas pekerjaan pada pekerjaan arsitektur gedung apartemen

berdasarkan metode konstruksi

4. Mengidentifikasi sumber daya yang termasuk kedalam pekerjaan arsitektur pada

bangunan gedung apartemen Tinjauan Teoritis

Apartemen adalah kamar atau beberapa kamar (ruangan) yang diperuntukkan sebagai

tempat tinggal, terdapat di dalam suatu bangunan yang biasanya mempunyai kamar atau

ruangan-ruangan lain semacam itu (Poerwadarminta, 1991). Apatemen juga didenfinisikan

sebagai tempat tinggal suatu bangunan bertingkat yang lengkap dengan ruang duduk, kamar

tidur, dapur, ruang makan, jamban, dan kamar mandi yang terletak pada satu lantai, bangunan

bertingkat yang terbagi atas beberapa tempat tinggal (Kamus Umum Bahasa Indonesia, 1994).

Fungsi dari bangunan apartemen adalah sebagai berikut :

• Fungsi utama, yaitu fungsi dominan dalam sebuah apartemen adalah pemukiman.

• Fungsi pendukung antara lain:

- Layanan olahraga: fitness center, aerobic, kolam renang, dan lain-lain.

- Layanan kesehatan: poliklinik dan apotik

- Layanan komersial: minimarket, restoran dan salon

- Layanan anak: tempat penitipan anak dan area bermain.

• Fungsi pelengkap seperti misalnya ruang administrasi, ruang cleaning service dan ruang

satpam.

WBS (Work Breakdown Structure) dibuat sebagai identifikasi pertama pada sebuah

sistem atau proyek yang terstruktur dengan memecahkan rincian suatu produk atau elemen

pekerjaan (NASA, 1994). Berdasarkan PMBOK 2008, WBS (Work Breakdown Structure)

Perencanaan Sumber ..., Kgs Mohd Miftah Salam, FT UI, 2017

Page 4: Perencanaan Sumber Daya Pada Pekerjaan Arsitektur Bangunan

 

adalah secara logis mengurai keseluruhan proyek menjadi struktur-struktur tugas dan aktivitas

yang terikat dengan produk yang diminta dan tanggungjawab yang diamanatkan. WBS secara

hirarki menguraikan pekerjaan yang dilaksanakan oleh tim proyek untuk melengkapi obyektif

proyek dan membuat deliverables yang dibutuhkan dengan masing-masing level penguraian

WBS mewakili tingkat perincian definisi pekerjaan proyek. Diawali dengan latar belakang

bahwa pentingnya sebuah WBS dibuat, antara lain (Albert, n.d):

• Memudahkan perubahan lingkungan

• Memberikan suatu konsisten dan kerangka nyata pada program dan kontrak proyek

• Meningkatkan komunikasi melalui proses yang mudah.

• Membantu perencanaan dan penempatan tanggung jawab teknik manajemen

• Memberikan pondasi terhadap integrasi dan kesuksessan proyek

• Memberikan standarisasi dan secara umum untuk implementasi proyek

Pada definisi setiap kata Work Breakdown Structure memberikan pengertian yang

jelas, antara lain (PMI. Practice Standard for Work Breakdown Structure, 2006):

• Work, secara fisik dan mental memecahkan permasalahan yang ada dengan

menghasilkan sebuah yang obyektif, yaitu aktivitas yang spesifik, tugas, fungsi atau

penempatan sebuah bagian atau fase yang meluas menghasilkan sesuatu yang

dilengkapi kemampuan usaha, kegunaan dan pelatihan.

• Breakdown, memecahkan bagian kategori secara terpisah kedalam elemen sederhana

dengan bentuk rangkaian.

• Structure, sesuatu susunan dalam pola yang terbatas dari suatu organisasi.

Tingkat kedetailan dan organisasi struktur WBS bersifat subjektif dan mencerminkan

preferensi dan keputusan manajer proyek. Urut-urutannya proses merinci WBS adalah

sebagai berikut (SU, 2012):

1. Mendefinisikan tugas utama proyek, kemudian mendekomposisi tugas menjadi sub-

tugas.

2. Identifikasi setiap deliverable pada tingkat detail dengan persiapan untuk anggaran

3. Work packages:Memastikan seluruh paket pekerjaan dapat dideteksi dan dialokasi

4. Menginspeksi kebutuhan dekomposisi terbawah sudah sesuai atau belum.

Metode adalah suatu rangkaian kegiatan pelaksanaan konstruksi yang mengikuti

prosedur serta telah dirancang sesuai dengan pengetahuan atau standar yang telah diuji

cobakan. Menurut I Wayan Jawat (2014), metode pelaksanaan konstruksi pada hakekatnya

adalah penjabaran tata cara dan teknik-teknik pelaksanaan pekerjaan, merupakan inti dari

Perencanaan Sumber ..., Kgs Mohd Miftah Salam, FT UI, 2017

Page 5: Perencanaan Sumber Daya Pada Pekerjaan Arsitektur Bangunan

 

seluruh kegiatan dalam sistem manajemen konstruksi. Dalam pekerjaan arsitektur gedung,

penamaan metode biasanya disebut metode alternatif desain. Metode alternatif desain adalah

metode yang digunakan untuk memilih penggunaan jenis alternatif penggunaan suatu fungsi

bentuk bangunan seperti jendela, pintu, dinding dll (Dian, 2017).

Secara umum sumber daya adalah suatu kemampuan dan kapasitas potensi yang

dapat dimanfaatkan oleh kegiatan manusia untuk kegiatan sosial ekonomi. Sehingga lebih

spesifik dapat dinyatakan bahwa sumber daya proyek konstruksi merupakan kemampuan dan

kapasitas potensi yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan konstruksi. Penggunaan material

dalam proses konstruksi secara efektif sangat bergantung dari desain yang dikehendaki dari

suatu bangunan. Penghematan material dapat dilakukan pada tahap penyediaan, handling, dan

processing selama waktu konstruksi. Pemilihan alat yang tepat dan efektif akan

mempengaruhi faktor kecepatan proses konstruksi, pemindahan atau distribusi material

dengan cepat, baik arah horizontal maupun vertikal. Pekerja adalah salah satu sumber daya

yang sangat sulit dilakukan pengontrolannya, upah yang diberi sangat bervariasi tergantung

kecakapan masing-masing pekerja, karena tidak ada satu pekerja yang sama karakteristiknya

(Ervianto, 2004).

Pengendalian secara terpadu untuk keseluruhan proses konstruksi harus ditunjang

dengan upaya koordinasi dan pengorganisasian agar tidak terjadi kesimpangsiuran, untuk itu

diperlukan adanya suatu standar dalam pencapaian sasaran. Ketepatan perhitungan proporsi

sumber daya yang harus dikeluarkan oleh suatu proyek konstruksi, akan dapat terorganisir

apabila terdapat suatu standar yang digunakan sebagai suatu acuan sehingga penggunaan cost

secara efisien akan tercapai.

Metode Penelitian

Pada penelitian ini penulis memilih metode deskriptif sebagai strategi penelitian.

Metode deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan

menggambarkan keadaan subjek atau objek penelitian sesuai fakta dan apa adanya. Untuk

mendapatkan data-data yang valid, penulis menggunakan teknik analisa studi literature dan

analisa arsip yang berasal dari buku dan jurnal terkait. Pada tahap pengumpulan data, penulis

melakukan validasi pakar dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuisioner dan

wawancara para ahli dengan metode Delphi untuk mendapatkan masukan saat melakukan

analisa dan identifikasi penelitian.

Penelitian ini dimulai dengan menetapkan rumusan masalah dan tujuan dari

penelitian, yang kemudian di dukung dengan suatu tinjauan pustaka, dan selanjutnya

Perencanaan Sumber ..., Kgs Mohd Miftah Salam, FT UI, 2017

Page 6: Perencanaan Sumber Daya Pada Pekerjaan Arsitektur Bangunan

 

membuat hipotesa penelitian yang nantinya akan menjadi dasar untuk memilih metode

penelitian agar rumusan masalah pada penelitian dapat terjawabkan. Setelah itu menentukan

hipotesa dan metode untuk penelitian yang dilakukan. Untuk mengidentifikasi paket

pekerjaan, langkah selanjutnya menetapkan pola dan pengumpulan data dengan menggunakan

kuisioner agar data tersebut dapat diolah dan dianalisa. Sebelum menganalisa kuisioner, akan

dilakukan validasi dengan pakar-pakar yang akan ditentukan. Kemudian pengambilan

kesimpulan untuk paket pekerjaan. Setelah didapat paket pekerjaan yang menjadi landasan

dalam penelitian, dilanjutkan dengan melakukan analisa metode alternatif desain pada

penelitian ini. Analisa metode alternatif desain diperoleh dengan melakukan identifikasi

metode alternatif desain yang ada pada setiap paket pekerjaan. Setelah didapat metode analisa

alternatif desain, tahap selanjutnya yaitu melakukan identifikasi aktivitas pekerjaan pada

setiap metode alternatif desain. Pada setiap metode alternatif desain, dilakukan identifikasi

perencanaan sumber daya. Perencanaan sumber daya dilakukan dengan menganalisa setiap

aktivitas pekerjaan dengan menggunakan data analisa arsip untuk mendapatkan hasil dari

masing-masing aktivitas pekerjaan. Maka, dapat dibuat satu alur dalam proses penelitian

seperti gambar berikut: Gambar 1 Diargam Alir Tahapan Penelitian

Perencanaan Sumber ..., Kgs Mohd Miftah Salam, FT UI, 2017

Page 7: Perencanaan Sumber Daya Pada Pekerjaan Arsitektur Bangunan

 

(Sumber: Olahan Penulis 2017)

Instrumen Penelitian merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti

dalam melaksanakan kegiatan pengumpulan data agar kegiatan pengumpulan data menjadi

lebih sistematis dan mudah (Suharsimi, Arikunto, 1998). Instrumen penelitian yang dipakai

untuk melakukan penelitian yaitu kuisioner dan wawancara.

Metode yang digunakan untuk proses pengumpulan data dalam penelitian adalah

dengan proses trianggulasi (Lexy Moleong, 2004) yaitu wawancara, observasi dan

dokumentasi.

Pada penelitian ini digunakan metode analisa Teknik Dhelpi untuk mendapatkan

hasil lebih akurat yang berasal dari pakar. Teknik dhelpi merupakan metode yang banyak

digunakan untuk mengumpulkan data dari responden dalam domain penelitian. Teknik Dhelpi

adalah sebuah metode untuk penataan proses komunikasi kelompok agar dalam proses ini

efektif yang memungkinkan sekelompok individu atau keseluruhan untuk menangani masalah

yang kompleks untuk mengembangkan suatu perkiraan konsesus masa depan dengan meminta

Kesimpulan

Validasi Kamus WBS dan WBS Checklist

Analisa Kamus WBS dan WBS Checklist

Validasi Pakar Akhir WBS

Analisa Masukan dan Komentar Pakar

Validasi Pakar Pertama WBS

Analisa Sumber Daya

Analisa Aktivitas Pekerjaan

Analisa Metode Alternatif Desain

Studi Literatur (Paket Pekerjaan)

Menentukan Tujuan Penelitian

Identifikasi Masalah

Perencanaan Sumber ..., Kgs Mohd Miftah Salam, FT UI, 2017

Page 8: Perencanaan Sumber Daya Pada Pekerjaan Arsitektur Bangunan

 

pendapat para ahli dan pada saat yang sama menyelesaikan masalah tanpa melakukan tatap

muka antar sumber para ahli. Hasil Penelitian

Dalam penelitian WBS, penulis melakukan 2 jenis pengujian yaitu validasi content

dan validasi construct. Validasi content merupakan pengujian ketepatan suatu alat ukur

ditinjau dari isi alat ukur tersebut. Berikut adalah contoh hasil dari uji validasi content dan

construct dari perencanaan sumber daya pada pekerjaan arsitektur bangunan gedung

apartemen berbasis WBS:

1. Bangunan A – Lantai Basement

a. Pekerjaan Plafond

Tabel 1 WBS Dari Jenis Pekerjaan Plafond

WBS LEVEL 5 ALTERNATIF DESAIN / METODE

WBS LEVEL 6 WBS LEVEL 7

PAKET PEKERJAAN

AKTIVITAS PEMBAGIAN RESOURCES

RESOURCE

Plafon Finishing Plafon

Beton Ekspos Perataan Bahan Compound/MU

Alat Alat Bantu Tenaga Kerja Mandor Tukang Plafond Pekerja Pengecatan Bahan Cat Emulsi Alat Kuas/Roller Tenaga Kerja Mandor Tukang Cat Pekerja

Plafon Gypsum

Interior Pemasangan Rangka Bahan Rangka Plafond

Alat Alat Bantu Tenaga Kerja Mandor Tukang Plafond Pekerja Pemasangan Gypsum Bahan Lembar Gypsum List Gypsum Compound/Mu Alat Alat Bantu Tenaga Kerja Mandor Tukang Plafond

Perencanaan Sumber ..., Kgs Mohd Miftah Salam, FT UI, 2017

Page 9: Perencanaan Sumber Daya Pada Pekerjaan Arsitektur Bangunan

 

WBS LEVEL 5 ALTERNATIF DESAIN / METODE

WBS LEVEL 6 WBS LEVEL 7

PAKET PEKERJAAN

AKTIVITAS PEMBAGIAN RESOURCES

RESOURCE

Pekerja

Finishing Dan

Pengecatan Bahan Cat

Alat Kuas/Roller Tenaga Kerja Mandor Tukang Cat Kepala Tukang Pekerja

Plafon Gypsum Water Resistant

Pemasangan Rangka Bahan Rangka Plafond

Alat Alat Bantu Tenaga Kerja Mandor Tukang Plafond Pekerja

Pemasangan Gypsum

Tahan Air Bahan Lembar Gypsum

List Gypsum Compound/Mu Alat Alat Bantu Tenaga Kerja Mandor Tukang Plafond Pekerja

Finishing Dan

Pengecatan Bahan Cat

Alat Kuas/Roller Tenaga Kerja Mandor Tukang Cat Pekerja

(Sumber : Olahan Penulis 2017) Berikut adalah contoh diagram tree dari masing-masing level dari perencanaan

sumber daya pekerjaan arsitektur gedung apartemen berbasis WBS setelah validasi pakar : Gambar 2 Bagan WBS Pekerjaan Arsitektur Lantai Basement Setelah Validasi

Perencanaan Sumber ..., Kgs Mohd Miftah Salam, FT UI, 2017

Page 10: Perencanaan Sumber Daya Pada Pekerjaan Arsitektur Bangunan

 

(Sumber : Olahan Penulis 2017)

Setelah didapat hasil dari hubungan antara WBS dan penjelasan masing-masing level

yang didapat dari studi literatur yang sudah divalidasi, maka selanjutnya yaitu membuat

Kamus WBS untuk menggambarkan setiap elemen WBS dengan sumber dayanya dan proses

yang dibutuhkan untuk menghasilkan setiap elemen dengan format yang digunakan berasal

dari WORK BREAKDOWN STRUCTURE GUIDE, Version 1.1 Idaho Transportation

Department (2011). Berikut contoh Kamus WBS yang telah divalidasi :

KAMUS WBS ARSITEKTUR

KODE WBS RUMPUN PEKERJAAN / ELEMEN KONSTRUKSI

PRIMER KODE WBS PAKET PEKERJAAN

XX Arsitektur XX Plafond KODE WBS LOKASI

Perencanaan Sumber ..., Kgs Mohd Miftah Salam, FT UI, 2017

Page 11: Perencanaan Sumber Daya Pada Pekerjaan Arsitektur Bangunan

 

XX Bangunan A Lantai Basement KODE WBS ALTERNATIF DESAIN/METODE

KODE WBS JENIS PEKERJAAN XX Finishing Plafon Beton Ekspos

XX Pekerjaan Plafond Penanggung Jawab Manajer Proyek

Deskripsi

Pekerjaan langit-langit ruangan termasuk perlindungan, perancah, pendamping kepermukaan atas semua persiapan yang dibutuhkan termasuk kerapihan dan kebersihan. Mencakup rangka dan pelapis plafon sesuai dengan spesifikasi teknis

Deliverable Sumber Daya

Finishing Plafon Beton Ekspos Perataan Permukaan Pengecatan

Bahan: Compound/MU Alat: Alat Bantu Tenaga Kerja: Tukang Plafond Mandor Pekerja

Bahan: Cat Emulsi Alat: Kuas/Roller Tenaga Kerja: Tukang Batu Mandor Pekerja

Referensi 1. Dokumen gambar 2. RKS / Dokumen spesifikasi teknis 3. Brosur material

Aktivitas

KODE WBS AKTIVITAS XX XX

Perataan permukaan Pengecatan

Setelah didapat hasil dari perencanaan sumber daya yang telah divalidasi dan Kamus

WBS yang telah divalidasi, maka dilanjutkan dengan pembuatan WBS Checklist dimana

WBS checklist merupakan alat yang berguna untuk mengukur kesesuaian pembuatan WBS.

WBS Checklist ini mengacu pada rincian kegiatan yang ada pada tiap level WBS dari

diagram WBS, dan berdasarkan keterangan setiap kegiatan dari kamus WBS. Format yang

digunakan berasal dari WORK BREAKDOWN STRUCTURE GUIDE, Version 1.1 Idaho

Transportation Department (2011). Berikut merupakan contoh WBS Checklist dari

perencanaan sumber daya pada pekerjaan gedung apartemen sesuai dengan level WBS yang

telah divalidasi :

Tabel 2 Level WBS Berdasarkan Keterangan Warna

WBS Level 1 : Nama Proyek WBS Level 2 : Rumpun Pekerjaan / Elemen Primer WBS Level 3 : Lokasi WBS Level 4 : Jenis Pekerjaan

Perencanaan Sumber ..., Kgs Mohd Miftah Salam, FT UI, 2017

Page 12: Perencanaan Sumber Daya Pada Pekerjaan Arsitektur Bangunan

 

WBS Level 5 : Paket Pekerjaan (Sumber : Olahan Penulis 2017)

Tabel 3 Uraian WBS Checklist

LEVEL

WBS URAIAN

1 Proyek Nama proyek konstruksi yang dikerjakan

2 Arsitektur

Elemen konstruksi primer pekerjaan arsitektur yang meliputi pekerjaan lantai, dinding, plafond, pintu & jendela, hardware, sanitair, dan pekerjaan lain-lain yang terkait fungsionalitas bangunan dan estetika.

3 Bangunan A-Lantai Basement Pekerjaan arsitektur yang dilaksanakan pada lokasi proyek di lantai basement bangunan A

4 Pekerjaan Plafond Pekerjaan langit-langit ruangan termasuk perlindungan, perancah, pendamping kepermukaan atas semua persiapan yang dibutuhkan termasuk kerapihan dan kebersihan.

5 Plafon Mencakup rangka dan pelapis plafon sesuai dengan spesifikasi teknis

4 Pekerjaan Dinding

Pekerjaan dinding termasuk perlindungan, perancah, pendamping kepermukaan atas semua persiapan yang dibutuhkan termasuk kerapihan dan kebersihan. Termasuk untuk pelapisan bagian-bagian sempit, pembersihan dan membuat lubangan sparing hingga bagus pada sekitar pipa jika ada, serta merapikan sambungan antara bagian-bagian yang berbeda baik sudut maupun dalam dan sejenisnya.

5 Dinding

Pasangan pembatas ruang sesuai spesifikasi teknis termasuk pelapisannya. Untuk dinding bata termasuk dengan kolom praktis, penyediaa stek besi yang ditanam bila pasangan bertemu dengan kolom beton, nat, dan tali air.

4 Pekerjaan Lantai

Pekerjaan alas ruangan termasuk perlindungan, perancah, pendamping kepermukaan atas semua persiapan yang dibutuhkan termasuk kerapihan dan kebersihan. Termasuk untuk pelapisan bagian-bagian sempit, pembersihan dan membuat lubangan sparing hingga bagus pada sekitar pipa jika ada, serta merapikan sambungan antara bagian-bagian yang berbeda baik sudut maupun dalam dan sejenisnya.

(Sumber : Olahan Penulis 2017) Pembahasan

Pada penelitian WBS, terdapat masukan dan komentar yang diberikan oleh pakar.

Selanjutnya penulis mengidentifikasi dan menganalisis semua masukan dan komentar yang

diberikan oleh beberapa pakar, maka didapat hasil berupa perencanaan sumber daya pada

pekerjaan gedung apartemen yang selanjutnya divalidasi untuk mendapatkan hasil akhir

penelitian. Berikut adalah perbaikan yang dilakukan penulis terhadap masukan dari pakar :

Tabel 4 Perbaikan yang Dilakukan Berdasarkan Masukan Pakar

No Masukan Perbaikan

Perencanaan Sumber ..., Kgs Mohd Miftah Salam, FT UI, 2017

Page 13: Perencanaan Sumber Daya Pada Pekerjaan Arsitektur Bangunan

 

No Masukan Perbaikan

1

Akustik, gypsum board, dan gypsum water resistant merupakan bahan pekerjaan yang harus ada karena kebanyakan dinding pada apartemen banyak menggunakan bahan tersebut

Memasukkan bahan akustik, gypsum board water resistant pada pekerjaan dinding yang menggunakan gypsum

2 Plester terkadang bisa pakai produk mortar instan Pada beberapa pekerjaan penggunaan mortar semen diganti dengan bahan mortar instan

3 Pada pekerjaan keramik area kering tidak diperlukan adanya waterproofing

Pekerjaan waterproofing dihilangkan pada pekerjaan keramik area basah

4 Grouting nat cukup menggunakan alat bantu tidak perlu menggunakan injeksi

Alat injeksi pada pekerjaan nat lantai telah diubah menjadi alat bantu

5 Perlu ditambahkan nosing pada area tangga Pada pekerjaan tangga ditambahkan pemasangan material nosing

6 Dinding fire rated apakah harus menggunakan fire brick atau cukup dengan bata merah

Material pada pekerjaan dinding fire rated diberikan opsi berupa fire brick/bata merah

7 Gypsum pada area basah sebaiknya menggunakan GRC Board atau Gypsum WR

Pada pekerjaan gypsum board area basah digunakan material GRC Board dan Gypsum WR

8

Kusen pintu besi seharusnya menggunakan kusen tahan api/fire rated > 2 jam dengan material plat besi + rockwoll (termasuk pintu tangga kebakaran)

Pada pekerjaan pintu besi, material yang digunakan menggunakan kusen tahan api + rockwoll

9 Pekerjaan marmer perlu ditambahkan pekerjaan poles marmer

Pada pekerjaan marmer ditambahkan pekerjaan poles marmer

10 Pada pekerjaan ACP perlu ditambahkan lepas proteksi

Pada pekerjaan ACP ditambahkan aktivitas lepas proteksi

11 Pemasangan curtain wall menggunakan bahan mullion transonit + kaca tidak dengan dinding precast

Pada pemasangan curtain wall digunakan material bahan mullion transolit

12 Kaca kanopi perlu ditambahkan jenis tempered Pada pekerjaan kaca kanopi, ditambahkan jenis kaca tempered

13 Pekerjaan sanitair masuk kedalam pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing (MEP)

Menghapus pekerjaan sanitair karena mayoritas pada proyek pekerjaan sanitair masuk kedalam MEP

14 WBS untuk arsitektur urutannya dari atap, plafond, dinding, dan lantai

Mengubah urutan WBS menjadi atap, plafond, dinding dan lantai

15 Istilah upah tidak ada dalam SNI. Untuk satuan harga pekerjaan yang ada adalah Tenaga Kerja (TK)

Istilah upah diganti menjadi Tenaga Kerja sesuai SNI

16 Kolam renang jika indoor masuk pekerjaan arsitektur, jika outdoor (diluar) maka masuk landscape

Menghapus pekerjaan kolam renang karena termasuk pekerjaan landscape outdoor

Perencanaan Sumber ..., Kgs Mohd Miftah Salam, FT UI, 2017

Page 14: Perencanaan Sumber Daya Pada Pekerjaan Arsitektur Bangunan

 

No Masukan Perbaikan

17

Sumber daya material untuk pekerjaan finishing semua material pasir yang digunakan adalah pasir pasang yang gradasi batunya lebih kecil dari pasir beton

Pasir yang digunakan pada pekerjaan finishing diubah menjadi pasir pasang

18 Sumber daya upah (Tenaga Kerja) : mandor, tukang (harus dideteksi seperti tukang kayu, besi, gali, cor, pipa, listrik dll), pekerja

Melakukan penamaan jenis tukang lebih spesifik sesuai pekerjaannya

(Sumber : Olahan Penulis 2017)

Kamus WBS berisikan keterangan dimana daftar elemen WBS terdapat pada format

yang menunjukkan hubungan yang hirarki. Kamus WBS adalah sebuah dokumen yang

menggambarkan setiap elemen dalam WBS yang mencakup Statement of Work (SOW),

menggambarkan isi kerja elemen WBS dan Basis of Element (BOE), dan menjelaskan

bagaimana perhitungan anggaran dari setiap elemen dibuat (R. Max dalam Wideman

Comparative Glossary of Project Management Terms v2.0). Dalam Kamus WBS harus berisi

tentang deskripsi tertulis dari setiap elemen dengan terdapat beberapa tambahan beberapa

deskripsi bidang yang merupakan bagian dari Statement of Works (SOW) yang lengkap dan

merinci kegiatan yang dilakukan (Ward, G. F., 2001).

Pada format yang digunakan, terdapat kode WBS pada tingkatan level WBS-nya.

Struktur kode yang lengkap untuk tiap elemen WBS diperlukan untuk mengakomodir

rangkuman kebutuhan pada proyek, seperti kebutuhan teknikal, jadwal, dan data setiap

elemen. Selain itu, kode elemen WBS dapat digunakan juga untuk menyusun struktur

akunting/finansial proyek (code of accounts), struktur organisasi dan struktur anggaran.

Berikut contoh format Kode WBS menurut WORK BREAKDOWN STRUCTURE GUIDE,

Version 1.1 Idaho TRansportation Department (2011) :

Gambar 3 Kode Elemen WBS Berdasarkan Level dan Keterangan

Perencanaan Sumber ..., Kgs Mohd Miftah Salam, FT UI, 2017

Page 15: Perencanaan Sumber Daya Pada Pekerjaan Arsitektur Bangunan

 

(Sumber : WORK BREAKDOWN STRUCTURE GUIDE, Version 1.1 Idaho TRansportation Department 2011)

Pada pembuatan Kode WBS, terdapat berbagai macam jenis referensi karena

pembuatan Kode WBS tergantung dari masing-masing proyek ataupun perusahaan dalam

menentukan standar yang digunakan. Kode WBS didefinisikan dalam bidang WBS MS

Project. Penentuan digit angka/huruf dan level WBS berdasarkan pada kebutuhan untuk

mempermudah dalam pengecekan waktu maupun biaya. Kode WBS untuk semua aktivitas

yang telah ditentukan sebelumnya dalam jadwal proyek tertentu harus sesuai dengan kode

yang telah ditentukan sebelumnya dari Master WBS.

Pada tahap validasi pakar Kamus WBS, pakar menyatakan setuju terkait format dari

Kamus WBS yang digunakan karena mudah untuk dipahami dan sesuai dengan format

standar dalam WBS (Work Breakdown Structure) serta dapat digunakan dalam standarisasi

pekerjaan arsitektur gedung apartemen. Pada kuisioner yang diberikan, tidak terdapat

masukan-masukan berupa komentar dan tanggapan dari pakar terkait Kamus WBS sehingga

penulis hanya menambahkan dengan melakukan studi literatur. Pada penelitian ini, penulis

hanya membuat kamus WBS pada satu Lokasi yaitu Bangunan A – Lantai Basement.

Pada saat tahap validasi WBS Checklist, menurut pakar isi dan konten beserta

penjelasan-penjelasan menurut level WBS dalam WBS Checklist sudah sesuai dan hanya

berisikan masukan-masukan umum yang tidak berhubungan langsung dengan materi validasi.

Semua pakar menyetujui terkait hasil dari penelitian sehingga hasil akhir dari penelitian ini

telah selesai berupa WBS Checklist yang merupakan alat yang berguna untuk mengukur

kesesuaian pembuatan WBS dan merupakan elemen penting dalam pembuatan WBS (Work

Breakdown Structure). Data yang didapat dari hasil validasi WBS Checklist ini mengacu pada

rincian kegiatan yang ada pada tiap level WBS dari diagram WBS, dan berdasarkan

Perencanaan Sumber ..., Kgs Mohd Miftah Salam, FT UI, 2017

Page 16: Perencanaan Sumber Daya Pada Pekerjaan Arsitektur Bangunan

 

keterangan setiap kegiatan dari kamus WBS. Dari hasil validasi WBS Checklist ini semua

pakar yang terlibat setuju bahwa WBS Checklist ini sudah sesuai dengan standar WBS yang

digunakan dan mudah untuk dipahami serta dapat digunakan dalam standarisasi pekerjaan

arsitektur gedung konstruksi. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan melalui beberapa tahapan pembuatan pada

proses penelitian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa :

1. Pembuatan WBS dimulai dari paket pekerjaan yang dijabarkan dengan menganalisa

metode pelaksanaan dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan dan lapangan.

Setelah didapat metode sesuai dengan keadaan kondisi lingkungan dan kondisi

lapangan, selanjutnya melakukan penjabaran aktivitas dan perencanaan sumber daya

berdasarkan aktivitasnya.

2. Pada tahap pembuatan perencanaan sumber daya pekerjaan arsitektur gedung berbasis

WBS, dilakukan pengumpulan data berupa studi literatur dan analisa arsip dan

selanjutnya dilanjutkan dengan validasi pakar kebeberapa pakar yang berpengalaman

di bidang konstruksi sehingga terdapat beberapa masukan dan penulis melakukan

perubahan terhadap WBS (Work Breakdown Structure) dengan metode analisa Teknik

Delphi, Setelah dilakukan analisa perbaikan dan analisa hasil, dilanjutkan dengan

validasi akhir berupa content dan construct kepada pakar yang berhubungan pada

penelitian sebelumnya dan didapat persetujuan terkait hasil dari penelitian WBS.

3. Paket pekerjaan yang didapat dari hasil validasi dan analisa pada penelitian ini

merupakan elemen penting untuk pengembangan metode dan perencanaan sumber

daya. Setelah didapatkan paket pekerjaan yang telah divalidasi kepada pakar,

selanjutnya penulis melakukan pengembangan terhadap metode konstruksi/alternatif

desain dan perencanaan sumber daya. Setelah dilakukan pengembangan metode

konstuksi/alternatif desain dan perencanaan sumber daya. Berikut adalah contoh hasil

validasi paket pekerjaan perencanaan sumber daya pekerjaan arsitektur gedung

berbasis WBS pada penelitian ini adalah :

Gambar 4 Bagan WBS Pekerjaan Arsitektur Lantai Basement

 

Perencanaan Sumber ..., Kgs Mohd Miftah Salam, FT UI, 2017

Page 17: Perencanaan Sumber Daya Pada Pekerjaan Arsitektur Bangunan

 

(Sumber : Olahan Penulis 2017)

4. Pengembangan Kamus WBS menggunakan standar acuan WORK BREAKDOWN

STRUCTURE GUIDE, Version 1.1 Idaho Transportation Department (2011). Kamus

WBS adalah sebuah dokumen yang menggambarkan setiap elemen dalam WBS yang

mencakup Statement of Work (SOW), menggambarkan isi kerja elemen WBS dan

Basis of Element (BOE), dan menjelaskan bagaimana perhitungan anggaran dari setiap

elemen dibuat (R. Max dalam Wideman Comparative Glossary of Project

Management Terms v2.0). Setelah didapat hasil Kamus WBS, dilanjutkan dengan

Perencanaan Sumber ..., Kgs Mohd Miftah Salam, FT UI, 2017

Page 18: Perencanaan Sumber Daya Pada Pekerjaan Arsitektur Bangunan

 

melakukan validasi kepada pakar dan mendapatkan masukan serta persetujuan terakit

format Kamus WBS. Dalam penelitian ini, penulis hanya membuat kamus WBS pada

satu Lokasi yaitu Bangunan A – Lantai Basement.

5. Setelah dilakukan pengembangan WBS (Work Breakdown Structure) dan Kamus

WBS, selanjutnya penulis melakukan pengembangan WBS Checklist. WBS checklist

merupakan alat yang berguna untuk mengukur kesesuaian pembuatan WBS. WBS

Checklist ini mengacu pada rincian kegiatan yang ada pada tiap level WBS dari

diagram WBS, dan berdasarkan keterangan setiap kegiatan dari kamus WBS. Hasil

validasi WBS Checklist sudah sesuai dengan standar WBS yang digunakan dan

mudah untuk dipahami serta dapat digunakan dalam standarisasi pekerjaan arsitektur

gedung di Indonesia. Saran

Berdasarkan pada hasil penelitian, maka terdapat beberapa saran untuk penelitian ini

antara lain :

• Melakukan penelitian lanjutan berbasis WBS ini, terkait sistem pengkodean sesuai

fungsi kegunaan dan pembuatan standarisasi pengkodean.

• Melakukan penelitian lanjutan dan pengembangan berbasis WBS (Work Breakdown

Structure) dengan penggunaan acuan standar Project Management Institute (PMI)

lainnya, yaitu Practice Standard for Project Configuration Management, Practice

Standard for Schedulling, Practice Standard for Project Risk Management, dan

Practice Standard for Project Estimation.

• Melakukan penelitian lanjutan terkait integrasi penjadwalan, biaya dan mutu dengan

berbasis WBS (Work Breakdown Structure) ini.

• Melakukan penelitian lanjutan terkait analisa risiko dengan berbasis WBS (Work

Breakdown Structure) dan perencanaan sumber daya dalam penelitian ini. Daftar Referensi Djajadiningrat, Surja Tjahja. 2005. Mengelola Pengetahuan dan Modal Intelektual dengan

Pembelajaran Organisasi: Suatu Gagasan untuk Institut Teknologi Bandung. Bandung:

Orasi Dies Natalis ITB tahun 2005.

Project Management Institute. Project Management Institute Practice Standard for Work

Breakdown Structures, Second Edition (2006). ISBN 1-933890-13-4 (Note: The Second

Edition is an extensive re-write of the Practice Standard).

Perencanaan Sumber ..., Kgs Mohd Miftah Salam, FT UI, 2017

Page 19: Perencanaan Sumber Daya Pada Pekerjaan Arsitektur Bangunan

 

Abd. Majid, M.Z. 1992. “Methods for recovery from non excausable delays, “MSci

dissertation, Dept. Of Civil Engineering, Loughborough: University of Techno, U.K

Ahuja, H.N. 1976. “Construction Performance Control by Network”, John Willey & Sons,

New York.

A.R. Fayek, M Dissanayake, O Campero. 2003. “Measuring and classifying Construction

Field Rework: A Pilot Study”. Canada: University of Alberta.

Asiyanto. 2008. Metode Konstruksi Gedung Bertingkat. Jakarta: UI Press.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Moh. Nazir. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nur Indriantoro, & Bambang Supomo. 2001. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta:

BPFE

A. Latif, Misno. 2000. Teknik Analisis Data Kuantitatif. Jember: Makalah diklat Action

Research Mahasiswa STAIN Jember.

Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudijono, Anas. 1987. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Wayan Ardana. 1982. Beberapa Metode Statistik Untuk Penelitian Pendidikan, Surabaya:

Usaha Nasional.

Yin, R. K. (1994), Case Study Research : Design and Method, Sage Publication

Yudhistira Soedarsono, SA. Kamus Istilah Proyek, Jakarta: Elex Media Komputindo.

Work Breakdown Structure NetMBA. 2002-2007. 22 April 2017. http://www.

netmba.com/operations/project/wbs

Work Breakdown Structure (WBS) – Mapping Out the Work Within Project. Mind Tools Ltd,

1995-2008

Work Breakdown Structure. A Eropean Direct Navigation Website. 22 April 2017.

http://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Work_breakdown_structure&acti on=edit.

Withrow, Scott. Is a Work Breakdown Structure worth your time?. April 05, 2002. 8:00:00

AM. 23 April 2017. http://www.articles.techrepublic.com.com/5100-10878_11-

1045963.html

Work Breakdown Structure. Database Design resource. 23 April 2017.

http://www.databasedesign-resource.com/work-brakdown-structure.html

Uppal, Kul B. Easy Factored Estimating and Process Cost Engineering. Journal of AACE

Transactions; 2001. 23 April 2017. www.proquest.com/pqweb.

Perencanaan Sumber ..., Kgs Mohd Miftah Salam, FT UI, 2017

Page 20: Perencanaan Sumber Daya Pada Pekerjaan Arsitektur Bangunan

 

U.S Department of Energi Work Breakdown Structure Dictionary Part II – Element

Definition. 23 April 2017.

www.emcbc.doe.gov/PaducahRemediation/refdocs/...%20PDFs/.../04.

11.01.06%20Pump%20&%20Treat%20WBS%20Dictionary.pdf

WBS Dictionary. 26 April 2017. http://www.aqc.osd.mil/.../25_WBS_Dictionary .htm

Webb, Michele. Project Management Basics. Project Smart. 26 April 2017

http://www.projectsmart.co.uk

Widiantoro, Suryo. Project Scope Management. STMIK SUPRA. 26 April 2017.

Wilianto, Work Breakdown Structure. 29 April 2017. www.mikroskil.ac.id/~

wilianto/indeks_files/6.%20work%20%Breakdown%20Structure.ppt

Winthrop, Andrew. Tips for Project Management Success. Project Smart. 29 April 2017.

http://www.my.acu.edu.au/data/assets/pdf_file/0005/43979/ACU_Proj

ectManagement_Handbook.pdf

Scope (project management). A European Direct Navigation Website. 29 April 2017.

http://83_149_74_172-scope_project_management_en.html

Scope (project management). Wikipedia. 2 Mei 2017. http://en.wikipedia.org/wiki

/Scope_(project_management)

Sheaff, Matthew. 5 Tips for Successful Projects. Project Smart. 2 Mei 2017.

http://www.projectsmart.co.uk

Soeharto, Imam. Manajemen Proyek dari Konseptual sampai Operasional. Erlangga. 1995.

Spiller, jim. WBS Chart Pro Quick Reference Guide. Critical Tools, Inc. Austin, Texas USA.

5 Mei 2017. www.criticaltools.com/FTP/WBSGuide.pdf

Strutt, Walter J. Cost Managing by Project Deliverables. Journal of AACE Transactions;

1996. 8 Mei 2017. www.proquest.com/pqweb.

Sutton, Doug dan Dick Burczky. Work Breakdown Structure and Project Schedule

Introduction. Januari 29, 2009. 8 Mei 2017. www.egweb.mines.edu/eggn491/

lecture/PERT-CPM_Scheduling/WBS- RDS-Spg09.ppt

Templeton, Max. Cost and Resource Management Using Primavera P3e. Journal of AACE

Transactions; 2006. 10 Mei 2017. www.proquest.com/pqweb.

Project Management Institute. A European Direct Navigation Website. 10 Mei

2017. http://83.149.74.172_project_management_institute_en.html.

Project Management Institute. Practice Standard for Work Breakdown Structure. Newton

Square, Pennsylvania USA. 2001. 14 Mei 2017. www.csuchico.edu/ ~jtrailer/wbs.pdf

Perencanaan Sumber ..., Kgs Mohd Miftah Salam, FT UI, 2017

Page 21: Perencanaan Sumber Daya Pada Pekerjaan Arsitektur Bangunan

 

Rad, Parviz dan Denis F. Cioffi. Work and Resource Breakdown Structure for Formalized

Bottom-Up Estimating. Project Management Program Departement of Management

Science The George Washington University, Washington, D.C. 20 Oktober 2000.

Riduwan. Skala pengukuran variable-variabel penelitian. Edisi kelima. ALFABETA. Januari

2008.

National Aeronautics and Space Administration, NASA. Work breakdown Structure

Reference Guide. 1994. 30 Maret 2017.

www.oecm.energy.gov/admin/Portal/LinkClick.aspx?tabid

=358&table=Links&field=ItemID&id=465...WorkBreakdownStructure

Nugroho, Edi. Dasar-dasar Manajemen Proyek Konstruksi. Program Pasca Sarjana Bidang

Ilmu Teknik Kekhususan Manajemen Konstruksi Universitas Indonesia. 2001

Nurhayati. Pengelolaan Proyek. Jurusan Teknik Industri Fakutas Teknik. Universitas

Sumatera Utara. 2004. USU Digital Library.

PMI. A Guide to the Project Management Body of Knowledge Third Edition. an American

National Standars. ANSI/PMI 99-001-2004.

PMI. A Guide to the Project Management Body of Knowledge (PMBOK® Guide) Fourth

Edition. ANSI/PMI 99-001-2008

Portal Proyek Pengembangan IAIN sunan Kalijaga. Struktur Rincian Pekerjaan (Work

breakdown Structure). 20 April 2017. www.uinsuka.info/projectportal /index2.php

?option=com_content&do_pdf=1&id=587

Postula, Frank D. WBS Criteria for Effective Project Control. Journal of AACE Transactions;

1991. 15 Januari 2017. www.proquest.com/pqweb.

Project Management Academy A subsidiary of BridgIT. for PT. Pelabuhan Indonesia. Project

Management from Strategy to Delivery. PMI. November 2008.

Jung, Youngsoo and Sungkwon Woo. Flexible Work Breakdown Structure for Integrated

Cost and Schedule Control. Journal of AACE Transactions; 2004. 20 April 2017.

www.proquest.com/pqweb.

Kerzner, H., Project Manajement A System Approach to Planning, Scheduling, and

Controlling. John Wiley & Sond, Canada. 2006.

Mackay, Jane. Work Breakdown Structure. Texas Christian University. 4 February 2004.

Diakses 10 Januari 2017.

Management Tips Series: Work Breakdown Structure in the Workplace. Unit Media dan

Komunikasi Pejabat Menteri Besar Johor. 15 Maret 2017.

Perencanaan Sumber ..., Kgs Mohd Miftah Salam, FT UI, 2017