pengaruh internal audit terhadap audit...

25
1 PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP AUDIT FEE DENGAN PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Ika Kurnia Aryani Drs. Sudarno, M.Si., Akt. PhD. ABSTRACT The aim of this study is to examine the influence of internal audit on the audit fee, through the implementation of good corporate governance. Internal audit role as evaluators is expected to improve company performance ratings of corporate governance so that companies are willing to pay higher audit fees. This study used secondary data taken from the website CGPI as corporate governance rating agencies and the annual report of listed companies in Indonesia Stock Exchange from the years 2005-2008. Using purposive sampling method, data analysis includes the classical assumption test, analysis of coefficient of determination (R 2 ), F test, t test, and using path analysis as the instrument of analysis. Analyzing data using SPSS software version 17. Based on the results, internal audit showed that has significant positive influence to the implementation of good corporate governance and the implementation of good corporate governance has a significant positive influence on audit fees and then internal audit affect the audit fees through the implementation of good corporate governance. This means the variable implementation of good corporate governance is an intervening variable of the internal audit and audit fees. Key words: internal audit, audit fee, good corporate governance.

Upload: lyhanh

Post on 27-Aug-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP AUDIT …eprints.undip.ac.id/28078/1/jurnal_ika_kurnia_aryani.pdf · corporate governance so that companies are willing to pay higher audit fees

1

PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP AUDIT FEE

DENGAN PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

Ika Kurnia Aryani

Drs. Sudarno, M.Si., Akt. PhD.

ABSTRACT

The aim of this study is to examine the influence of internal audit on the

audit fee, through the implementation of good corporate governance. Internal

audit role as evaluators is expected to improve company performance ratings of

corporate governance so that companies are willing to pay higher audit fees.

This study used secondary data taken from the website CGPI as corporate

governance rating agencies and the annual report of listed companies in

Indonesia Stock Exchange from the years 2005-2008. Using purposive sampling

method, data analysis includes the classical assumption test, analysis of

coefficient of determination (R2), F test, t test, and using path analysis as the

instrument of analysis. Analyzing data using SPSS software version 17.

Based on the results, internal audit showed that has significant positive

influence to the implementation of good corporate governance and the

implementation of good corporate governance has a significant positive influence

on audit fees and then internal audit affect the audit fees through the

implementation of good corporate governance. This means the variable

implementation of good corporate governance is an intervening variable of the

internal audit and audit fees.

Key words: internal audit, audit fee, good corporate governance.

Page 2: PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP AUDIT …eprints.undip.ac.id/28078/1/jurnal_ika_kurnia_aryani.pdf · corporate governance so that companies are willing to pay higher audit fees

2

1. PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Di dalam masyarakat yang sudah maju perekonomiannya, maka

komunikasi data keuangan dan data ekonomi lainnya sangat diperlukan.

Perekonomian masyarakat tersebut dicerminkan dalam bentuk organisasi badan

usaha yang besar dimana para pemilik atau penanam modalnya sudah menyebar

ke segala pelosok daerah dan operasinya yang sudah mejangkau secara luas

bahkan sampai ke luar negeri. Para stakeholder atau pemangku kepentingan

menghendaki diadakan pengawasan atau pengendalian terhadap perusahaan agar

mereka dapat menggunakan laporan keuangan yang dapat dipercaya.

Agar penilaian audit terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen

dilakukan secara bebas dan tidak memihak, perusahaan menggunakan jasa

akuntan publik. Profesi akuntan publik bertanggung jawab untuk menaikkan

tingkat keandalan laporan keuangan perusahaan, sehingga masyarakat

memperoleh informasi keuangan yang andal sebagai dasar pengambilan

keputusan. Dengan memeriksa opini yang dikeluarkan oleh akuntan publik,

masyarakat dapat mengetahui perusahaan mana yang memiliki keadaan keuangan

yang wajar dan tidak terdapat kecurangan dalam proses bisnisnya.

Karena jasa akuntan publik merupakan jasa professional, maka perusahaan

harus memberikan fee kepada akuntan publik yang melakukan jasa audit (auditor

eksternal) terhadap laporan keuangannya. Menurut Gatot (2010), pasar audit di

Indonesia sangat ketat dan tidak hanya didominasi Kantor Akuntan Publik (KAP)

big four saja. Selain itu, pasar audit di Indonesia juga masih bersifat cost focus

dibandingkan brand/quality focus. Maksudnya perusahaan-perusahaan di

Indonesia yang menggunakan jasa audit kebanyakan masih menggunakan

pertimbangan pemilihan KAP melalui audit fee-nya daripada nama besar atau

kualitas dari KAP tersebut.

Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi besar audit fee. Orang

yang pertama kali memformulasikan faktor-faktor yang mempengaruhi fee audit

adalah Simunic (1980). Ia membuat model yang menyatakan bahwa fee audit

Page 3: PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP AUDIT …eprints.undip.ac.id/28078/1/jurnal_ika_kurnia_aryani.pdf · corporate governance so that companies are willing to pay higher audit fees

3

ditentukan oleh besar-kecilnya perusahaan yang diaudit (client size), risiko audit

(atas dasar current ratio, quick ratio, D/E, litigation risk) dan kompleksitas audit

(subsidiaries, foriegn listed). Model inilah kemudian yang dijadikan acuan untuk

melihat fenomena di seputar penawaran jasa audit.

Selain faktor-faktor tersebut di atas, terdapat hal lain yang dapat

mempengaruhi audit fee, yaitu internal audit. Internal audit sangat diperlukan

bagi organisasi yang membutuhkan informasi dari pihak yang independen

mengenai berbagai aktivitas organisasi guna pengambilan keputusan yang lebih

obyektif dan accountable. Internal audit juga berfungsi untuk mengendalikan

jalannya organisasi karena internal auditor bertugas mengevaluasi kinerja pihak

yang diaudit guna mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan, baik

penyimpangan yang bersifat kepatuhan (compliance), inefisiensi, kecurangan

(fraud), aktivitas, operasi, atau pekerjaan yang tidak efektif, serta laporan

keuangan yang tidak mencerminkan kondisi sesungguhnya.

Tanggung jawab keefektifan audit internal dipegang oleh Komite Audit.

Setiap internal audit melakukan perencanaan atau pelaporan, maka hasilnya akan

dievaluasi oleh Komite Audit. Selanjutnya akan dilaporkan ke dewan komisaris

agar komisaris memberi petunjuk dewan direksi untuk melakukan tindakan yang

diperlukan.

Namun, terjadi perkembangan dalam peran internal audit yaitu dari

sekedar unit yang mengecek kepatuhan, menjadi sebuah fungsi yang berperan

aktif sebagai mitra bagi manajemen dalam mendukung penerapan GCG dengan

melakukan evaluasi dan perbaikan proses kerja perusahaan yang berpengaruh

pada penerapan nilai perusahaan dan terjaganya akuntabilitas; membantu menjaga

efektivitas pengendalian dengan melakukan evaluasi terhadap efektivitas dan

efisiensi serta memberikan input untuk perbaikan yang berkesinambungan; serta

melakukan identifikasi dan evaluasi risiko signifikan yang dihadapi perusahaan

dan memberikan masukannya untuk perbaikan sistem pengendalian dan

manajemen risiko.

Page 4: PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP AUDIT …eprints.undip.ac.id/28078/1/jurnal_ika_kurnia_aryani.pdf · corporate governance so that companies are willing to pay higher audit fees

4

Menurut Daniri, internal audit merupakan bagian dari praktik Good

corporate governance (GCG), juga praktik manajemen, dimana didalamnya

mencakup pengawasan yang memadai, etika bisnis, independensi, pengungkapan

yang akurat dan tepat waktu, akuntabilitas dari seluruh pihak yang terlibat dalam

proses pengelolaan perusahaan, serta mekanisme untuk memastikan adanya tindak

lanjut yang seksama jika terjadi pelanggaran dalam perusahaan. Seperti terdapat

dalam penelitian Muhammadinah (2010), audit internal berpengaruh signifikan

terhadap peningkatan good corporate governance di PT. Pertamina.

Terdapat dua pandangan terhadap hubungan antara internal audit,

corporate governance, serta audit eksternal yang pada akhirnya akan berpengaruh

terhadap audit fee. Pandangan pertama adalah apa yang disebut sebagai control

pengganti (substitution control view) yang menyatakan bahwa hubungan antara

audit eksternal dan sumber-sumber pengendalian atau control yang ada saling

menggantikan. Misalnya internal audit, didasarkan pada asumsi bahwa keputusan

terhadap pengurangan risiko mencerminkan penggantian atau subtitusi yang

potensial auatu pengendalian terhadap pengendalian yang lain. Sebagai contoh,

penelitian Simunic (2006) menyatakan bahwa auditee dapat mengganti audit

eksternal dengan internal audit ketika terdapat pengetahuan unutk mengurangi

biaya audit eksternal serta menyimpulkan bahwa internal audit yang baik akan

mengurangi pekerjaan audit eksternal.

Pandangan kedua adalah apa yang disebut control tambahan

(complementary control view) yang menyatakan bahwa hubungan antara

pengendalian atau control, corporate governance, dan auditing saling melengkapi

dan bukan saling menggantikan serta penambahan terhadap suatu komponene

pengendalian akan menguatkan komponen pengendalian yang lain. Penelitian

Goodwin-Steward (2006) menguatkan pandangan ini dengan menemukan adanya

hubungan yang positif antara keberadaan fungsi internal audit dan peningkatan

permintaan terhadap audit eksternal yang menyebabkan peningkatan terhadap

audit fee.

Page 5: PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP AUDIT …eprints.undip.ac.id/28078/1/jurnal_ika_kurnia_aryani.pdf · corporate governance so that companies are willing to pay higher audit fees

5

Pemeriksaan hubungan antara internal audit dan audit fee penting

mengingat saat ini fokus yang kuat pada good corporate governance harus peduli

dengan bagaimana internal dan audit eksternal meningkatkan integritas pelaporan

keuangan (Goodwin-Stewart dan Kent, 2006; dan Page Spira, 2003). Penelitian

ini penting bagi mereka yang mengelola perusahaan dan bagi perusahaan audit,

terutama mengingat banyaknya perusahaan yang runtuh sehubungan dengan

masalah dengan kualitas laporan keuangan dan dengan praktek-praktek audit

seperti kasus Enron dan Arthur Andersen.

2. TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Internal Audit

The Institute of Internal Auditors (2000) memberikan definisi bahwa :

Internal auditing is an independent, objective assurance and consulting

activity designed to add value and improve an organization's operations. It

helps an organization accomplish its objectives by bringing a systematic,

disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk

management, control, and governance processes.

Internal audit adalah akitivitas independen, keyainan objektif, dan

konsultasi yang dirancang untuk menmbah nilai dan eningkatkan operasi

organisasi. Internal Auidt ini membantu organisasi mencapai tujuannya dengan

melakukan pendekatan sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan

meningkatkan efektifitas manajemn resiko, pengendalian dan proses tata kelola.

Fungsi internal audit merupakan kegiatan penilaian yang bebas, yang

terdapat dalam organisasi, yang dilakukan dengan cara memeriksa akuntansi,

keuangan, dan kegiatan lain, untuk memberikan jasa bagi manajemen dalam

melaksanakan tanggung jawab mereka (Mulyadi, 2002). Tugas fungsi internal

audit adalah menyelidiki dan menilai pengendalian intern dan efisiensi

pelaksanaan fungsi berbagai unit organisasi.

Page 6: PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP AUDIT …eprints.undip.ac.id/28078/1/jurnal_ika_kurnia_aryani.pdf · corporate governance so that companies are willing to pay higher audit fees

6

Dalam melaksanakan tugasnya, auditor intern memiliki kegiatan sebagai

berikut :

1. Pemeriksaan dan penilaian terhadap efektifitas pengendalian intern yang

efektif dengan biaya yang minimum.

2. Menentukan sampai berapa jauh pelaksanaan kebijakan manajemen

puncak dipatuhi.

3. Menentukan sampai seberapa jauh kekayaan perusahaan

dipertanggungjawabkan dan dilindungi dari segala macam kerugian

4. Menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian

dalam perusahaan

5. Memberikan rekomendasi perbaikan kegiatan – kegiatan perusahaan

Good Corporate governance

Konsep Corporate governance menurut The Indonesian Institute of

Corporate governance (IICG) dapat didefinisikan sebagai serangkaian mekanisme

yang mengarahkan dan mengendalikan suatu perusahaan agar operasional

perusahaan berjalan sesuai dengan harapan para pemangku kepentingan

(stakeholders).

Corporate governance Perception Index (CGPI) adalah program riset dan

pemeringkatan penerapan GCG pada perusahaan-perusahaan di Indonesia. CGPI

diikuti oleh Perusahaan Publik (Emiten), BUMN, Perbankan dan Perusahaan

Swasta lainnya. Program CGPI secara konsisten telah diselenggarakan pada setiap

tahunnya sejak tahun 2001. CGPI diselenggarakan oleh IICG sebagai lembaga

swadaya masyarakat independen bekerjasama dengan Majalah SWA sebagai

mitra media publikasi. Program ini dirancang untuk memicu perusahaan dalam

meningkatkan kualitas penerapan konsep CG melalui perbaikan yang

berkesinambungan (continous improvement) dengan melaksanakan evaluasi dan

melakukan studi banding (benchmarking). Program CGPI akan memberikan

apresiasi dan pengakuan kepada perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan

CG melalui CGPI Awards dan penobatan sebagai Perusahaan Terpercaya.

Page 7: PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP AUDIT …eprints.undip.ac.id/28078/1/jurnal_ika_kurnia_aryani.pdf · corporate governance so that companies are willing to pay higher audit fees

7

Penghargaan CGPI Awards dan hasilnya dipaparkan di Majalah SWA salam

Sajian Utama.

Audit fee

DeAngelo dalam Rizkiasih (2010) menyatakan bahwa audit fee

merupakan pendapatan yang besarnya bervariasi karena tergantung dari beberapa

faktor dalam penugasan audit seperti, ukuran perusahaan klien, kompleksitas jasa

audit yang dihadapi auitor, risiko audit yang dihadapi auditor dari klien, serta

nama KAP yang melakukan jasa audit.

Simunic (2006) menyataan bahwa audit fee ditentukann oleh besar

kecilnya perusahaan yang diaudit, risiko audit (atas asar current ratio, quick ratio,

D/E, litigation risk), dan kompleksitas audit (subsidiaries, foreign listed). Al-

Harshani dari Kuwait dalam Widiasari (2009) juga melakukan penelitian yang

sama ditambah variable ratio profitabilitas dan menunjukkan hasil yang

signifikan.

Penelitian Terdahulu

Singh dan Newby (2009) meneliti mengenai hubungan antara fungsi

internal audit dan external audit fee dan menemukan ada hubungan yang positif

signifikan. Penelitian ini memperluas dari penelitian Goodwin-Stweart dan Kent

(2000) tetapi menggunakan inormasi data yang telah dipublikasikan. Studi ini

hanya mencakup 300 perusahaan terbesar sehingga tidak dapat digeneralisasi ke

perusahaan yang lebih kecil.

Hubungan mengenai karakteristik Komite Audit dan external audit fees

diteliti oleh Yatim et al. (2006) dan menghasilhan hubungan yang positif dan

signifikan. Menggunakan uji regresi berganda untuk menganalisis 736 perusahaan

terdaftar di Bursa Malaysia. Akan tetapi hasil ini tidak berlaku perusahaan yang

dimiliki pemerintah Malaysia (Bumiputera) atau yang di Indonesia dikenal dengan

nama BUMN.

Page 8: PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP AUDIT …eprints.undip.ac.id/28078/1/jurnal_ika_kurnia_aryani.pdf · corporate governance so that companies are willing to pay higher audit fees

8

Sedangkan Indriyani dan Muhammadinah (2010) meneliti pengaruh

kualitas internal audit terhadap pelaksanaan good corporate governance pada PT.

Pertamina. Menggunakan analisis regresi linier sederhana dan menyatakan bahwa

audit internal berpengaruh signifikan terhadap peningkatan good corporate

governance di PT. Pertamina. Audit internal yang dilaksanakan di PT Pertamina

telah memadai hal ini dapat dilihat dari independensi, kompetensi, program audit,

pelaksanaan audit, laporan hasil audit dan tindak lanjut audit yang dilaksanakan

sudah dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Kerangka Pemikiran

Penelitian ini akan menganalisis faktor adanya fungsi internal audit untuk

mengetahui pengaruhnya terhadap audit fee yang dibayarkan perusahaan pada

auditor independen.. Selain itu, penerapan good corporate governance juga

memediasi hubungan kedua faktor tersebut. Berdasarkan telaah pustaka dan

penelitian terdahulu, maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini nampak pada

gambar :

Gambar 1

Kerangka Pemikiran

Internal Audit Audit fee

Penerapan Good

Corporate Governance

Page 9: PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP AUDIT …eprints.undip.ac.id/28078/1/jurnal_ika_kurnia_aryani.pdf · corporate governance so that companies are willing to pay higher audit fees

9

Pengembangan Hipotesis

Internal Audit dan Penerapan Good Corporate Governance

Dalam meningkatkan good corporate governance suatu perusahaan

memerlukan peran auditor internal (Muhammadinah, 2010). Auditor internal

bertugas meneliti dan mengevaluasi suatu system akuntansi serta menilai

kebijakan dan program kerja manajemen yang dilaksanakan. Auditor internal

merupakan salah satu profesi yang menunjang peningkatan GCG, yang pada saat

ini telah berkembang menjadi komponen utama dalam meningkatkan pengelolaan

perusahaan secara efektif dan efisien.

Profesi audit internal megalami perubahan dari waktu ke waktu,

sedangkan keberadaan audit internal diharapkan dapat memberikan nilai tambah

bagi perusahaan sebagai fungsi yang independen dalam menciptakan sikap

profesional dalam setiap aktivitasnya, sehingga mendorong pihak terkait untuk

terus melakukan pengkajian terhadap profesi ini.

H1 = Internal Audit berpengaruh terhadap Penerapan Good Corporate

Governance

Penerapan Good Corporate Governance dan Audit Fee

Menurut penelitian Yatim et al. (2006), struktur corporate governance

berpengaruh positif dengan audit fee eksternal. Selain itu Carcello et al. (2000)

dalam “Board Characteristics and Audit Fees” menguji pengaruh antara

karakteristik dewan dalam perusahaan dengan fee yang dibayarkan untuk auditor

eksternal. Penelitian ini menggunakan sampel dari Fortune 1000 Companies dan

menggunakan analisis OLS untuk menguji hipotesisnya. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan positif antara board

independence, diligence and expertise dan fee audit.

H2 = Penerapan Good Corporate Governance berpengaruh terhadap Audit

Fee

Page 10: PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP AUDIT …eprints.undip.ac.id/28078/1/jurnal_ika_kurnia_aryani.pdf · corporate governance so that companies are willing to pay higher audit fees

10

Internal Audit dan Audit Fee

Apabila suatu perusahaan memiliki fungsi internal audit dalam mekanisme

operasionalnya, maka perusahaan tersebut akan rela mengeluarkan audit fee lebih

besar demi kualitas laporan keuangan yang dapat dipercaya. Seperti terdapat

dalam penelitian Singh dan Newby (2009) bahwa

H3 = Penerapan Internal Audit berpengaruh terhadap Audit Fee melalui

Penerapan Good Corporate Governance

3. METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Metode sampel yang digunakan adalah

pursposive sampling (dipilih berdasarkan kriteria tertentu dari pertimbangan

peneliti). Metode ini dipilih dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang

representative sesuai denan kriteria yang ditentukan . Kriteria penarikan sampel

dalam penelitian ini adalah :

1. Perusahaan yang termasuk dalam pelaksanaan survey CGPI yang

dilaksanakan IICG tahun 2005-2008.

2. Saham perusahaan listed (terdaftar) di Bursa Efek Indonesia (BEI)

sejak 1 Januari 2005 sampai 31 Desember 2008 dan tidak delisting

selama periode penelitian.

3. Mencantumkan professional fee dan jumlah rapat Komite Audit dalam

Catatan atas Laporan Keuangan.

Page 11: PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP AUDIT …eprints.undip.ac.id/28078/1/jurnal_ika_kurnia_aryani.pdf · corporate governance so that companies are willing to pay higher audit fees

11

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

sekunder adalah data yang diperoleh seorang peneliti secara tidak langsung dari

objeknya, tetapi melalui sumber lain, baik lisan maupun tulisan Data sekunder ini

diambil dari Annual Report (Laporan Tahunan) diunduh dari website Bursa Efek

Indonesia (BEI), majalah SWA, serta publikasi dari IICG..

Metode Pengumpulan Data

Data sekunder dikumpulkan dari website dan sumber lainnya , lalu

dilanjutkan dengan pencatatan, perekapan, kemudian penghitungan.

Variabel Dependen

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah audit fee.

Data tentang audit fee akan diambil dari akun professional fees yang terdapat

dalam laporan keuangan dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Eek Indonesia

(BEI). Data mengenai audit fee belum banyak ditemukan di Indoensia karena

kebanyakan perusahaan dalam mengungkapkan audit fee-ny

a masih berupa voluntary disclosure, sehingga digunakan akun professional fees

untuk mengukur audit fee yang dikeluarkan perusahaan (Rizkiasih, 2010 dan

Widiasari, 2009). Dalam persaaan, variabel ini disimbolkan dengan AF.

Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah Internal Audit. Biasanya

alat pengukuran internal audit mengunakan faktor ada tidaknya fungsi tersebut.

Namun, sejak Bapepam mengeluarkan Peraturan Nomor IX.1.7 mengenai Unit

Audit Internal dimana perusahaan publik wajib memiliki unit audit internal

sehingga alat pengukuran tersebut sudah tidak dapat digunakan lagi.

Internal Audit dalam penelitian ini yaitu jumlah laporan aktivitas yang

diserahkan kepada Komite Audit untuk mengukur jumlah aktivitas yang

Page 12: PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP AUDIT …eprints.undip.ac.id/28078/1/jurnal_ika_kurnia_aryani.pdf · corporate governance so that companies are willing to pay higher audit fees

12

dilaporkan kepada auditor. Variabel ini diproksikan pada jumlah rapat Komite

Audit. Dalam persamaan, variabel ini disimbolkan dengan IA.

Variabel Intervening

Variabel intervening dalam penelitian ini adalah penerapan Good

Corporate Govenance atau Tata Kelola Perusahaan yang baik. Variabel ini

diwakili oleh peringkat dalam Good Governance Perception Index yang

dikeluarkan IICG (Indonesian Institute for Corporate Governance) dan Majalah

SWA sebagai media publikasi. Variabel ini menggunakan skala rating. Dalam

persamaan, variabel ini disimbolkan CGPI.

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif didasarkan pada data yang telah dikumpulkan lalu

dianalisis. Analisis ini digunakan unutk memberikan deskripsi mengenai variabel-

variabel penelitian (Internal audit, Good Corporate Govenance, dan Audit fee)

yang dapat dilihat dari jumlah data, angka rata-rata, kisaran, dan standar deviasi.

Tabel 1

Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Internal Audit (IA) 40 4 51 17.55 11.732

Penerapan Good Corporate

(CGPI)

40 65.98 90.65 79.8732 6.05806

LN Audit Fee (LNAF) 40 -.80 5.40 3.0870 1.59051

Valid N (listwise) 40

(sumber : data sekunder yang diolah, 2011)

Page 13: PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP AUDIT …eprints.undip.ac.id/28078/1/jurnal_ika_kurnia_aryani.pdf · corporate governance so that companies are willing to pay higher audit fees

13

Asymp. Sig (2-tailed) pada persamaan I sebesar 1,000 dan persamaan II

sebesar 0,614, semua nilai diatas 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

data berdistribusi normal dan model regresi dapat digunakan sebagai pengujian

berikutnya.

Uji Asumsi Klasik

Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk melihat apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada

atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari (1) nilai

tolerance dan lawannya (2) Variance Inflation Factor (VIF). Tolerance mengukur

variabilitas variabel bebas yang terpilih tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas

lainnya. Jika nilai tolerance lebih dari 10% dan nilai VIF kurang dari 10 maka

dapat diambil kesimpulan tidak terjadi multikolinieritas (Ghozali, 2006). Hasil uji

multikolinieritas model persamaan I dan persamaan II dapat dilihat pada tabel 4.2

berikut :

Tabel 2

Hasil Uji Multikolinieritas

Model Regresi Nilai Sig Kesimpulan

Tolerance VIF

Persamaan I

Internal audit 1,000 1,000 Tidak ada multikolinearitas

Persamaan II

Internal audit 0,894 1,118 Tidak ada multikolinearitas

Penerapan good corporate 0,894 1,118 Tidak ada multikolinearitas

Sumber : Data sekunder yang diolah,2011

Dari hasil perhitungan nilai variance inflation factor (VIF) tersebut

menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih

dari 10. Hasil perhitungan juga didukung oleh nilai tolerance yang menunjukkan

Page 14: PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP AUDIT …eprints.undip.ac.id/28078/1/jurnal_ika_kurnia_aryani.pdf · corporate governance so that companies are willing to pay higher audit fees

14

tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10

yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari

95%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikoliniaritas antar variabel

independen dalam model regresi.

Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan melihat apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.

Mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan cara melihat

grafik scatterplot. Berikut ini adalah hasil dari grafik scatterplot persamaan I dan

II:

Gambar 2

Grafik Scatterplot Persamaan I

Gambar 3

Grafik Scatterplot Persamaan II

Page 15: PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP AUDIT …eprints.undip.ac.id/28078/1/jurnal_ika_kurnia_aryani.pdf · corporate governance so that companies are willing to pay higher audit fees

15

Berdasarkan Gambar 4.7, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi. Hal ini berdasarkan gambar grafik dimana

titik-titik yang ada dalam grafik tidak membentuk pola tertentu yang jelas serta

tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y (Ghozali, 2006).

Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan melihat apakah dalam model regresi linier ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1(sebelumnya). Mendeteksi ada atau tidaknya

autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan uji Run Test yaitu menguji apakah

antar residual terdapat korelasi yang tinggi, jika antar residual tidak terdapat

korelasi maka dapat dikatakan residual adalah acak atau random. Hasil uji

autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut :

Tabel 3

Hasil Uji Autokorelasi

Nama Variabel Bebas Nilai Sig Keterangan

Persamaan I 0,524 Tidak terdapat autokorelasi

Persamaan II 0,149 Tidak terdapat autokorelasi

Dari hasil pengujian diatas diperoleh besarnya nilai Asymp Sig. (2-tailed)

pada persamaan I sebesar 0,524 > 0,05 yang berarti dapat disimpulkan bahwa

residual tidak random atau tidak terjadi autokorelasi antar nilai residual sehingga

model persamaan I tidak terdapat masalah autokorelasi begitu juga dengan model

pada persamaan II dengan nilai sig sebesar 0,149 > 0,05 (Ghozali, 2006).

Uji Hipotesis

Uji Persamaan I

Uji persamaan pertama adalah analisis regresi sederhana melihat

pengaruh variabel internal audit terhadap penerapan good corporate governance.

Persamaan I digunakan untuk menguji hipotesis I.

Page 16: PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP AUDIT …eprints.undip.ac.id/28078/1/jurnal_ika_kurnia_aryani.pdf · corporate governance so that companies are willing to pay higher audit fees

16

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemmapuan model dalam menerangkan variasi variable independen (Ghozali,

2006). Berdasarkan hasil olah data program SPSS maka terlihat seperti table

berikut:

Tabel 4

Uji Koefisien Determinasi

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .325a .106 .082 5.80341

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2011

Tabel di atas diketahui besarnya nilai R2 sebesar 0,082, hal ini berarti

8,2% variasi penerapan good corporate governance yang dapat dijelaskan oleh

variasi variabel independen yaitu internal audit. Sedangkan sisanya (100% - 8,2%

= 91,8%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model.

Sedangkan Uji Signifikansi Simultan (Uji F) bertujuan untuk mengetahui

apakah ada pengaruh variabel internal audit terhadap penerapan good corporate

governance secara simultan.

Tabel 5

Hasil Uji F

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 151.481 1 151.481 4.498 .041a

Residual 1279.824 38 33.680

Total 1431.304 39

Uji Anova atau F test menghasilkan nilai F hitung sebesar 4,489 dengan

tingkat signifikansi 0,041. Karena probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05,

maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi good corporate atau

dapat dikatakan bahwa internal audit berpengaruh terhadap good corporate.

Page 17: PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP AUDIT …eprints.undip.ac.id/28078/1/jurnal_ika_kurnia_aryani.pdf · corporate governance so that companies are willing to pay higher audit fees

17

Selain itu, uji signifikansi parameter individual (Uji t Statistik) digunakan

untuk melihat pengaruh secara parsial variabel bebas terhadap variabel terikat.

Tabel 6

Hasil Uji t

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 76.925 1.666 46.183 .000

Internal Audit (IA) .168 .079 .325 2.121 .041

Tadi tabel didapatkan hasil nilai t hitung 2,121 dan sig. 0,041. Nilai t

hitung bertanda positif dan signifikan atau t hitung lebih besar dari t tabel (2,0244)

dan nilai sig. < 0,05, maka variabel internal audit berpengaruh terhadap penerapan

good corporate jadi hipotesis pertama yang mengatakan bahwa Internal Audit

berpengaruh terhadap Penerapan Good Corporate Governance diterima.

Kesimpulan uji persamaan pertama bahwa H1 : Internal Audit berpengaruh

terhadap Penerapan Good Corporate Governance dinyatakan diterima.

Uji Persamaan II

Uji persamaan kedua adalah analisis regresi berganda melihat pengaruh

variabel internal audit dan penerapan good corporate terhadap audit fee.

Persamaan II digunakan untuk menguji Hipotesis II dan III.

Tabel 7

Uji Koefisien Determinasi

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .411a .169 .124 1.48861

Sumber : Data primer yang diolah, 2011

Page 18: PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP AUDIT …eprints.undip.ac.id/28078/1/jurnal_ika_kurnia_aryani.pdf · corporate governance so that companies are willing to pay higher audit fees

18

Tabel di atas diketahui besarnya nilai adjusted R2 sebesar 0,124, hal ini

berarti 12,4% variasi audit fee yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel

independen. Sedangkan sisanya (100% - 12,4% = 88,6%) dijelaskan oleh sebab-

sebab lain di luar model.

Sedangkan Uji Signifikansi Simultan (Uji F) bertujuan untuk mengetahui

apakah variabel internal audit dan penerapan good corporate governance

berpengaruh secara bersama-sama terhadap audit fee.

Tabel 8

Hasil Uji F

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 16.668 2 8.334 3.761 .033a

Residual 81.991 37 2.216

Total 98.659 39

Uji Anova atau F test menghasilkan nilai F hitung sebesar 3,761 dengan

tingkat signifikansi 0,033. Karena sig lebih kecil dari 0,05, maka secara simultan

ada pengaruh semua variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kemudian uji signifikansi parameter individual (Uji t Statistik) untuk

melihat pengaruh variabel bebas secara parsial.

Tabel 9

Hasil Uji t

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -4.886 3.229 -1.513 .139

Internal Audit (IA) .013 .021 .097 .611 .545

Penerapan Good Corporate

(CGPI)

.097 .042 .369 2.330 .025

Page 19: PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP AUDIT …eprints.undip.ac.id/28078/1/jurnal_ika_kurnia_aryani.pdf · corporate governance so that companies are willing to pay higher audit fees

19

Dari tabel didapatkan hasil nilai t hitung CGPI senilai 2,330 dengan sig.

0,025 (<0,05), yang artinya ada pengaruh variabel penerapan good corporate

berpengaruh terhadap audit fee. Sedangkan nilat t hitung Internal audit sebesar

0,611 dengan sig 0,545 (>0,05) berarti tidak ada pengaruh langsung variabe

internal audit terhadap penerapan good corporate governance.

Untuk melihat pengaruh langsung atau tidak langsung variabel internal

audit terhadap audit fee dilihat dari nilai standardized koefisien. Hasil output

memberikan nilai standardized beta IA pada persamaan I sebesar 0,325 dan

signifikan pada 0,041 yang berarti IA mempengaruhi CGPI. Nilai standardized

koefisien beta 0,325 yang merupakan nilai path atau jalur p2.

Kemudian pada persamaan II nilai standardized koefisien untuk IA 0,97

dengan sig 0,545 artinya IA tidak berpengaruh langsung terhadap AF sedangkan

nilai standardized koefisien CGPI 0,369 dengan sig 0,025 artinya CGPI

berpengaruh terhadap AF. Pengaruh tidak langsung IA terhadap AF = 0,325 x

0,369 = 0,119. Koefisien ini bernilai positif sehingga antara IA dan AF memiliki

hubungan tidak langsung. Nilai standardized beta IA 0,97 merupakan nilai jalur

path 1 dan nilai standardized beta CGPI 0,369 merupakan nilai jalur path 3.

Besarnya nilai e1 = = 0,945 dan besarnya nilai e2 =

= 0, 911.

Kesimpulan uji persamaan kedua bahwa

H2 : Penerapan Good Corporate Governance berpengaruh terhadap

Audit Fee dinyatakan Diterima

H3 : Internal Audit berpengaruh terhadap Audit Fee melalui

Penerapan Good Corporate Governance dinyatakan Diterima

Page 20: PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP AUDIT …eprints.undip.ac.id/28078/1/jurnal_ika_kurnia_aryani.pdf · corporate governance so that companies are willing to pay higher audit fees

20

Gambar 4

Diagram Path

Pembahasan

Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

H1 = Internal Audit berpengaruh terhadap Penerapan Good Corporate

Governance

Dari table 4.x diketahui bahwa variable IA memiliki pengaruh positif

dengan koefisien 0,325 dan sig 0,024 (dibawah 0,05) terhadap CGPI. Dengan

demikian berarti hasil penelitian menduung hipotesis yang diajukan karena berarti

variable Internal Audit memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap

Penerapan Good Corporate Governance.

Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Gumilang (2010) dalam

penelitiannya yang berjudul Pengaruh Peranan Internal Audit terhadap Penerapan

Good Corporate Governance pada PTPN III Medan bahwa korelasi/hubungan

antara peranan audit internal dengan penerapan GCG tidak mempunyai hubungan

yang kuat.

Namun, hasil ini sesuai dengan penelitian Muhammadinah dan Indriyani

(2010) bahwa audit internal berpengaruh signifikan terhadap good corporate

governance di PT. Pertamina. Dalam penelitian ini dibuktikan bahwa dalam

Internal Audit

Penerapan Good Corporate

Governance

Audit fee p1 = 0,097

p2 = 0,325 p3 = 0,369

e1 = 0,945

e2 = 0, 911

Page 21: PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP AUDIT …eprints.undip.ac.id/28078/1/jurnal_ika_kurnia_aryani.pdf · corporate governance so that companies are willing to pay higher audit fees

21

meningkatkan corporate governance dibutuhkan peran auditor internal untuk

meneliti dan mengevaluasi tugas manajemen.

Hipotesis Kedua dalam penelitian ini adalah :

H2 = Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance terhadap Audit Fee

Dari table 4.x diketahui bahwa variable CGPI berpengaruh positif dengan

koefisien 0,369 dan sig 0,025 (dibawah 0,05) terhadap LNAF. Dengan demikian

berarti hasil penelitian mendukung hipotesis yang diajukan karena berarti

Penerapan Good Corporate Governance memiliki pengaruh positif signifikan

terhadap Audit Fee.

Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Boo dan Sharma (2008) bahwa tidak

ada hubungan signifikan antara corporate governance dan audit fee karena

perusahaan dengan corporate governance yang baik tidak membutuhkan

assurance (keamanan) lebih dari auditor eksternal sebab perusahaan telah diawasi

berbagai regulator. Hal ini berbeda di tiap negara tergantung regulasi dan hukum

yang berlaku.

Namun, hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Carcello et al. (2000),

Yatim et al. (2003) dan Goodwin-Steward dan Kent (2006) bahwa good corporate

governance terutama strukturnya berpengaruh positif terhadap audit fee karena

perusahaan dengan corporate governance yang kuat cenderung dituntut kualitas

audit yang tinggi, sehingga membayar lebih tinggi untuk audit fee.

Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah :

H3 = Pengaruh Penerapan Internal Audit terhadap Audit Fee melalui

Penerapan Good Corporate Governance

Dari gambar 4.x dapat dihitung koefisien tidak langsung IA terhadap

LNAF = 0,325 x 0,369 = 0,119. Koefisien ini bernilai positif sehingga antara IA

dan LNAF memiliki hubungan tidak langsung. Namun demikian IA dan AF tidak

memiliki hubungan langsung karena pada uji parsial variavel IA terhadap AF

Page 22: PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP AUDIT …eprints.undip.ac.id/28078/1/jurnal_ika_kurnia_aryani.pdf · corporate governance so that companies are willing to pay higher audit fees

22

memiliki signifikansi 0.545 (diatas 0.05) sehingga IA tidak berpengaruh langsung

terhadap AF, harus melalui variable CGPI.

Ada beberapa penelitian yang menemukan hubungan negative signifikan

antara internal audit dan audit fees yaitu penelitian Felix et al. (2001) dan Turpin

(1990). Mereka menyatakan bahwa internal audit dan audit fees tidak memiliki

hubungan positif karena internal audit hanya sebagai pengganti audit eksternal

atau sebaliknya.

Sedangkan banyak pula penelitian yang meendukung hubungan positif

dari internal audit dan audit fee misalnya Goodwin_steward dan Kent (2006) serta

Singh dan Newby (2009). Hubungan positif ini disebabkan kebutuhan untuk

memperkuat control lingkungan perusahaan semakin tinggi sehingga banyak

perusahaan menggunakan internal audit bersamaan dengan audit fee yang tinggi.

5. KESIMPULAN DAN KETERBATASAN

Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa :

1. Intenal audit berpengaruh positif signifikan terhadap penerapan good

corporate governance.

2. Penerapan good corporate governance berpengaruh positif signifikan

terhadap audit fee.

3. Internal audit berpengaruh terhadap audit fee melalui penerapan good

corporate governance.

Penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan :

1. Belum semua perusahaan mencantumkan data audit fee sehingga peneliti

menggunakan data professional fees yang tercantum dalam Catatan Atas

Laporan Keuangan perusahaan untuk mengukur variable Audit Fee.

2. Peraturan Bapepam no IX.I.7 tahun 2008 mewajibkan perusahaan listing

di BEI wajib mempunyai fungsi Internal Audit sehingga proxy

keberadaan internal audit sebagai alat pengukur variable Internal Audit

Page 23: PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP AUDIT …eprints.undip.ac.id/28078/1/jurnal_ika_kurnia_aryani.pdf · corporate governance so that companies are willing to pay higher audit fees

23

tidak dapat digunakan lagi. Oleh karena itu, untuk mengkur variable IA,

peneliti menggunakan proxy jumlah rapat Komite Audit. Hal ini

disebabkan karena hasil pekerjaan fungsi internal audit harus dilaporkan

dan dievaluasi oleh Komite Audit sehingga proxy tersebut digunakan.

DAFTAR PUSTAKA

Abbott, L. J., S. Parker, G. F. Peters, K. Raghunandan. 2003. “An Empirical

Investigation of Audit Fees, Nonaudit Fees, and Audit Committees,”

Contemporary Accounting Research, Vol. 20, h. 215-234.

Boo, El’fred., Divesh Sharma. 2008. “Effect of Regulatory Oversight on the

Association Between Internal Governance Characteristics and Audit Fees”,

Journal of Accounting and Finance, No. 48, H. 51-71

Boynton. W., dan Kell Walter G. 1996. Modern Auditing 6th

. New York : John

Wiley and Sons.

Cadburry Committee (1992), Report on the Financial Aspects of Corporate

Governance, Gee and Company Limited, London.

Carcello, J.V., D. R. Hermanson, T. L. Neal, dan R. A. Riley. 2002. “Board

Characteristic and Audit Fees,” Contemporary Accounting Research, Vol.

19, h. 365-384.

Felix, W.L., Gramling, A.A. dan Maletta, M.J. (2001), “The contribution of

internal audit as a determinant of external audit fees and factors

influencing this contribution”, Journal of Accounting Research, Vol. 39

No. 3, pp. 513-34.

Gatot. 2010. “Internal Audit Forum.” http://internal-audit-forum.blogspot.com,

diakses tanggal 15 Mei 2010

Gay, G. dan R. Simnett. Auditing and Assurance in Australia. Australia :

McGraw-Hill.

Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Proram SPSS.

Semarang : Badan Penerbit Undip.

Page 24: PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP AUDIT …eprints.undip.ac.id/28078/1/jurnal_ika_kurnia_aryani.pdf · corporate governance so that companies are willing to pay higher audit fees

24

Goodwin-Stewart, J. dan P. Kent. 2006. “Relation between external audit fees,

audit committee characteristics and internal audit,” Journal of Accounting

and Finance, Vol. 46, No. 4, h. 387-404.

Hay, D., Knechel, W. Robert dan N. Wong. 2006. “Audit Fees: A Meta-Analysis

of the Effect of Supply and Demand Attributes”, Contemporary

Accounting Research, Vol. 23, No. 1, h.91-141

Hayland, M.M. dan D. A. Verrault. 2003. “Developing a strategic internal audit –

human resource management relationship: a model survey,” Managerial

Auditing Journal, Vol. 18 No. 6/7, h.. 465-78.

McNamee, D. dan G. Selim. 1998. “Risk Management: Changing the Internal

Auditor’s Paradigm”, IIA Research Foundation.

Indonesian Institute of Corporate Governance(IICG). www.iicg.org.

Indriantono, dan Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi

dan Manajemen. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

Indriyani, H. dan Muhammadinah. 2010. “Pengaruh Kualitas Audit Internal

Terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance Pada PT. Pertamin,”

http://www.blog.binadharma.ac.id. Diakses tanggal 10 Maret 2010

Jensen, M. C., dan Meckling W. H. 1976. Theory of The Firm : Managerial

Behavior, Agency Cost, and Ownership Structure. Journal of Financial

Economics. Vol.3. no. 4, h. 305-360.

Mulyadi. 2002 Auditing.. Jakarta : Salemba Empat

Mulyadi dan K. Puradiredja. 1998. Auditing. Jakarta : Salemba Empat.

Page, M. dan L. F. Spira. 2003. “Risk management: the reinvention of internal

control and the changing role of internal audit,” Accounting, Auditing and

Accountability Journal, October, Vol. 16, No. 4, h. 640-661

Rizqiasih, Putri Dyah, 2010. “Pengaruh Struktur Governance terhadap Fee Audit

Eksternal”, Skripsi S-1. Universitas Diponegoro.

Sekaran, Uma. 2006. Research Method For Business. New York : John Wiley and

Sons.

Silvoso, J. A. 1971. “Report of the Committee on Basic Auditing Concepts,” The

Accounting Review, Vol. 47, h. 15-74

Page 25: PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP AUDIT …eprints.undip.ac.id/28078/1/jurnal_ika_kurnia_aryani.pdf · corporate governance so that companies are willing to pay higher audit fees

25

Simunic, Dan A. 1980. “The Pricing of Audit Services : Theory and Evidence”.

Journal of Accounting Research, Vol. 18, h. 161-189.

Simunic, Dan. A. dan Stein M. 1996. “The impact of litigation risk on audit

pricing: a review of the economic and the evidence", Auditing: A Journal of

Practice & Theory, Vol. 15, h. 119-34

Singh, H. and R. Newby. 2009. “Internal audit and audit fees : further evidence.”

http://www.emeraldinsight.com. Diakses tanggal 5 Januari 2010.

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Supriyanta. 2007. “Fee Audit Minimal Bagi Akuntan Publik”.

http://soepriyanta.blogspot.com/. Diakses 25 Agustus 2010.

Turpin, R.A. 1995. “Audit fees – what research tells us”, CPA Journal, Vol. 12

No. 1, h.. 54-6.

Widiasari, Esti. 2009. “Pengaruh Pengendalian Internal Perusahaan dan Struktur

Corporate Governance Terhadap Fee Audit”, Skripsi S-1, Universitas

Diponegoro.

Yatim, P., P. Kent and P. Clarkson. 2006. “Governance Structures, Ethicity, and

Audit Fees of Malaysian Listed Firms.” Managerial Auditing Journal.

Vol. 21, h. 757-782