pengaruh earnings per share (eps), return on equity …akuntansi.polinema.ac.id/contents/27...

18
251 Pengaruh Earnings Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), Return on Assets (ROA), dan Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham Lilik Indrawati 1) , Novi Darmayanti 2) , Ahmad Syafi’i Syakur 3) 1,2,3) Universitas Islam Darul ‘Ulum Lamongan 1) [email protected] Abstract The study purposed to examine the effect of EPS, ROE, ROA and NPM on stock prices. This research was conducted by an explanatory research with a quantitative approach, where data is used in the form of secondary data. The population in this study is the Property and Real Estate companies listed in Indonesian Stock Exchange in 2010-2014 were 50 companies. The samples used were 21 companies with purposive sampling technique. Methods of data analysis using multiple linear regression analysis were processed with SPSS. The results of this study indicate that in partial (t test) EPS and ROA significant and positive impact on stock prices, and ROE significant and negative effect on stock prices. Meanwhile, NPM variables no significant effect on stock prices. While simultaneously (F test) indicates that the variable EPS, ROE, ROA and NPM jointly significant effect on stock prices. Keywords : Earnings Per Share ( EPS ), Return on Equity ( ROE ), Return on Assets ( ROA ), Net Profit Margin (NPM ), and Stock Price Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh EPS, ROE, ROA, dan NPM terhadap harga saham. Penelitian ini dilakukan dengan metode explanatory research dengan pendekatan kuantitatif, dimana data yang digunakan berupa data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014 yang berjumlah 50 perusahaan. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 21 perusahaan dengan teknik Purposive Sampling. Metode analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda yang diolah dengan SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial (uji t) variabel EPS dan ROA berpengaruh signifikan dan positif terhadap harga saham, dan variabel ROE berpengaruh signifikan dan negatif terhadap harga saham. Sedangkan variabel NPM tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Sedangkan secara simultan (uji F) menunjukkan bahwa variabel EPS, ROE, ROA, dan NPM secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Kata Kunci : Earnings Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), Return On Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM), dan Harga Saham. Pendahuluan Seiring dengan kemajuan teknolo-gi, informasi, dan komunikasi di era glo- balisasi saat ini, dunia usaha menjadi se- makin kompetitif sehingga menuntut pe- rusahaan untuk mampu beradaptasi agar terhindar dari kebangkrutan dan unggul dalam persaingan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, perusahaan harus mampu mempertahankan dan meningkatkan ki- nerja untuk menjaga kelangsungan usa- hanya. Salah satunya dengan meningkat- kan modal yang dimiliki yaitu dengan melakukan penjualan saham di bursa efek atau pasar modal. Menurut Tandelilin (2010:26) pasar modal merupakan perte-

Upload: doandien

Post on 30-Aug-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

251

Pengaruh Earnings Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), Return

on Assets (ROA), dan Net Profit Margin (NPM)

terhadap Harga Saham

Lilik Indrawati1), Novi Darmayanti2), Ahmad Syafi’i Syakur3)

1,2,3)Universitas Islam Darul ‘Ulum Lamongan

1)[email protected]

Abstract

The study purposed to examine the effect of EPS, ROE, ROA and NPM on stock prices.

This research was conducted by an explanatory research with a quantitative approach,

where data is used in the form of secondary data. The population in this study is the

Property and Real Estate companies listed in Indonesian Stock Exchange in 2010-2014

were 50 companies. The samples used were 21 companies with purposive sampling

technique. Methods of data analysis using multiple linear regression analysis were

processed with SPSS. The results of this study indicate that in partial (t test) EPS and

ROA significant and positive impact on stock prices, and ROE significant and negative

effect on stock prices. Meanwhile, NPM variables no significant effect on stock prices.

While simultaneously (F test) indicates that the variable EPS, ROE, ROA and NPM

jointly significant effect on stock prices.

Keywords : Earnings Per Share ( EPS ), Return on Equity ( ROE ), Return on Assets (

ROA ), Net Profit Margin (NPM ), and Stock Price

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh EPS, ROE, ROA, dan NPM terhadap

harga saham. Penelitian ini dilakukan dengan metode explanatory research dengan

pendekatan kuantitatif, dimana data yang digunakan berupa data sekunder. Populasi dalam

penelitian ini adalah perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2010-2014 yang berjumlah 50 perusahaan. Jumlah sampel yang digunakan

sebanyak 21 perusahaan dengan teknik Purposive Sampling. Metode analisis data

menggunakan analisis regresi linier berganda yang diolah dengan SPSS. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa secara parsial (uji t) variabel EPS dan ROA berpengaruh signifikan

dan positif terhadap harga saham, dan variabel ROE berpengaruh signifikan dan negatif

terhadap harga saham. Sedangkan variabel NPM tidak berpengaruh signifikan terhadap

harga saham. Sedangkan secara simultan (uji F) menunjukkan bahwa variabel EPS, ROE,

ROA, dan NPM secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Kata Kunci : Earnings Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), Return On Assets

(ROA), Net Profit Margin (NPM), dan Harga Saham.

Pendahuluan

Seiring dengan kemajuan teknolo-gi,

informasi, dan komunikasi di era glo-

balisasi saat ini, dunia usaha menjadi se-

makin kompetitif sehingga menuntut pe-

rusahaan untuk mampu beradaptasi agar

terhindar dari kebangkrutan dan unggul

dalam persaingan. Untuk mengantisipasi

hal tersebut, perusahaan harus mampu

mempertahankan dan meningkatkan ki-

nerja untuk menjaga kelangsungan usa-

hanya. Salah satunya dengan meningkat-

kan modal yang dimiliki yaitu dengan

melakukan penjualan saham di bursa efek

atau pasar modal. Menurut Tandelilin

(2010:26) pasar modal merupakan perte-

252 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.251-268

muan antara pihak yang memiliki dana

dengan pihak yang membutuhkan dana

dengan memperjualbelikan sekuritas.

Oleh karena itu, pasar modal digunakan

sebagai sarana pendanaan bagi peru-

sahaan maupun institusi pemerintah, dan

sebagai sarana investasi.

Investasi saham merupakan bentuk

investasi yang menarik dan menguntung-

kan, namun juga berisiko tinggi. Karena

sifat komoditasnya yang sangat peka ter-

hadap perubahan yang terjadi, baik peru-

bahan di luar negeri maupun di dalam

negeri, perubahan politik, ekonomi, dan

moneter. Perubahan tersebut dapat ber-

dampak positif yang berarti naiknya har-

ga saham atau berdampak negatif yang

berarti turunnya harga saham (Patriawan,

2011).

Harga saham perusahaan berfluktua-

si setiap tahunnya. Ketidakstabilan harga

saham sangat menyulitkan investor da-

lam melakukan investasi, oleh karena itu

investor tidak sembarangan dalam mela-

kukan investasi atas dana yang dimiliki-

nya, terlebih dahulu mereka harus mem-

pertimbangkan berbagai informasi baik

yang bersifat fundamental maupun tekni-

kal. Salah satu hal paling mendasar sebe-

lum investor meginvestasikan modalnya

adalah menilai kinerja perusahaan mela-

lui laporan keuangan dengan analisis

rasio. Dalam penelitian ini menggunakan

rasio Earnings Per Share (EPS), Return

On Equity (ROE), Return On Asset

(ROA), dan Net Profit Margin (NPM)

sebagai alternative investor untuk meni-

lai pengaruh harga saham.

Earnings Per Share (EPS) adalah

rasio yang menunjukkan besarnya laba

bersih perusahaan yang siap dibagikan

bagi semua pemegang saham perusaha-

an. Apabila EPS perusahaan tinggi, akan

semakin banyak investor yang mau

membeli saham tersebut sehingga me-

nyebabkan harga saham akan tinggi

(Shidiq, 2012).

Return On Equity (ROE) adalah per-

bandingan antara laba bersih dengan total

ekuitas yang dimiliki oleh perusa-haan.

ROE merupakan rasio yang digu-nakan

untuk mengukur seberapa banyak

keuntungan yang menjadi hak pemilik

modal sendiri (saham). Semakin besar

ROE berarti semakin optimalnya peng-

gunaan modal sendiri suatu perusahaan

dalam menghasilkan laba. Semakin besar

laba maka besar pula minat investor da-

lam menginvestasikan dananya untuk

memiliki saham tersebut (Patriawan,

2011).

Return On Assets (ROA) adalah ra-

sio yang menunjukkan kemampuan pe-

rusahaan dengan menggunakan seluruh

aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan

laba setelah pajak (Sudana, 2011:22).

Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini

maka semakin baik produktivitas as-set

dalam memperoleh keuntungan ber-sih.

Hal ini selanjutnya akan mening-katkan

daya tarik perusahaan kepada in-vestor

untuk investasi. Sehingga nanti-nya akan

berpengaruh pada naiknya har-ga saham.

Net Profit Margin (NPM) adalah

perbandingan antara laba bersih dengan

penjualan. Semakin besar NPM, maka

kinerja perusahaan akan semakin pro-

duktif, sehingga akan meningkatkan ke-

percayaan investor untuk menanamkan

modalnya pada perusahaan tersebut.

(Rinati, 2009).

Berdasarkan uraian diatas, penulis

tertarik untuk melakukan penelitian lebih

lanjut tentang faktor-faktor yang mem-

pengaruhi harga saham, dengan judul

penelitian “Pengaruh Earnings Per

Share (Eps), Return On Equity (Roe),

Return On Assets (Roa), Dan Net Profit

Margin (Npm) Terhadap Harga Saham

Pada Perusahaan Property Dan Real

Estate Yang Terdaftar Di Bei Tahun

2010-2014”. Berdasarkan uraian dari latar bela-

kang diatas, maka rumusan masalah ya-

Indrawati, Darmayanti, Syakur, Pengaruh Earning Per Share....253

ng di kaji dalam penelitian ini adalah se-

bagai berikut :

1. Apakah EPS, ROE, ROA, dan NPM

secara parsial berpengaruh terhadap

Harga Saham pada Perusahaan Pro-

perty dan Real Estate yang terdaftar di

BEI?

2. Apakah EPS, ROE, ROA, dan NPM

secara simultan berpengaruh terhadap

Harga Saham pada Perusahaan Pro-

perty dan Real Estate yang terdaftar di

BEI?

Berdasarkan rumusan masalah di-

atas, maka tujuan dari penelitian ini ada-

lah:

1. Untuk mengetahui pengaruh EPS,

ROE, ROA, dan NPM secara parsial

terhadap Harga Saham pada Perusa-

haan Property dan Real estate yang

terdaftar di BEI.

2. Untuk mengetahui pengaruh EPS,

ROE, ROA, dan NPM secara simul-

tan terhadap harga saham pada peru-

sahaan property dan real estate yang

terdaftar di BEI.

Manfaat penelitian yang dapat dipe-

roleh dari penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Bagi Universitas

Menambah referensi atau bahan

bacaan diperguruan tinggi khususnya

tentang Pengaruh EPS, ROE, ROA,

dan NPM Terhadap Harga Saham.

2. Bagi Peneliti Berikutnya

Sebagai informasi yang dapat

menambah pengetahuan dan juga se-

bagai bahan referensi untuk penelitian

lebih lanjut khususnya mengenai Pe-

ngaruh EPS, ROE, ROA, dan NPM

Terhadap Harga Saham.

3. Bagi Penulis

Sebagai hasil dari penerapan il-

mu, dan juga untuk menambah penge-

tahuan dan keterampilan dalam mela-

kukan penganalisaan mengenai faktor

yang mempengaruhi harga saham.

4. Bagi Investor dan Calon Investor

Penelitian ini diharapkan dapat

menjadi bahan informasi mengenai

analisis fundamental (Rasio Earnings

Per Share, Return On Equity, Return

On Assets, dan Net Profit Margin) ya-

ng dapat digunakan sebagai bahan per-

timbangan dalam pengambilan keputu-

san investasi dalam bentuk saham,

khususnya pada perusahaan sektor

property dan real estate.

5. Bagi Emiten

Bagi manajemen perusahaan, di-

harapkan penelitian ini dapat men-

jadikan motivasi untuk meningkatkan

kinerja manajemen dalam memaksi-

malkan profitabilitas perusahaan, se-

hingga dapat tercermin dalam laporan

keuangan yang disusun. Sehingga, pe-

rusahaan mempunyai daya tarik ter-

sendiri dimata para investor dan calon

investor dalam keputusan investasi-

nya.

Kajian Literatur

a. Teori Sinyal

Teori sinyal (signalling theory)

membahas bagaimana seharusnya si-

nyal-sinyal keberhasilan atau kegagalan

manajemen disampaikan kepada pemi-

lik. Penyampaian laporan keuangan da-

pat dianggap sinyal apakah agen telah

berbuat sesuai dengan kontrak. Dalam

hubungan keagenan, manajer memiliki

asimetri informasi terhadap pihak eks-

ternal perusahaan seperti kreditor dan

investor (Maryanne, 2009).

a. Pasar modal

Undang-undang Pasar Modal No. 8

tahun 1995 tentang pasar modal men-

definisikan pasar modal sebagai “ke-

giatan yang bersangkutan dengan Pe-

nawaran Umum dan perdagangan

Efek, Perusahaan Publik yang berkai-

tan dengan Efek yang diterbitkannya,

serta lembaga dan profesi yang berkai-

tan dengan efek”.

Menurut Aziz, dkk. (2015:15) bah-

wa pasar modal (capital market)

264

254 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.251-268

merupakan pasar untuk berbagai ins-

trument keuangan jangka panjang ya-

ng bisa diperjualbelikan, baik surat

utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa-

dana, instrument derivatif maupun ins-

trument lainnya.

Factor-faktor yang mempengaruhi

keberhasilan pasar modal Menurut Wiasta (2010) faktor-

faktor yang mempengaruhi keberha-

silan pasar modal adalah :

1. Supply sekuritas

2. Demand akan sekuritas

3. Kondisi politik dan ekonomi

4. Masalah hukum dan peraturan

5. Keberadaan lembaga yang menga-

tur dan mengawasi pasar modal

b. Saham

Menurut Purnomo, dkk (2013:21),

saham adalah tanda penyertaan modal

dari seseorang atau badan usaha di da-

lam suatu perusahaan perseroan terba-

tas (PT).

Sedangkan menurut Shidiq (2012), sa-

ham atau sekuritas merupakan secarik

kertas yang menunjukkan hak pemilik

kertas tersebut untuk memperoleh ba-

gian dari prospek atau kekayaan peru-

sahaan yang menerbitkan sekuritas ter-

sebut dan berbagai kondisi untuk me-

laksanakan hak tersebut.

Secara umum, terdapat dua jenis

saham yang bisa diterbitkan oleh suatu

perusahaan, yang dapat dibeli sebagai

instrument investasi jangka panjang

yaitu: saham biasa dan saham prefe-

ren.

c. Harga saham

Menurut Hutami (2012) bahwa har-

ga saham adalah harga selembar sa-

ham yang berlaku dalam pasar saat ini

di bursa efek.

Menurut Rohman (2015) menyata-

kan ada beberapa definisi tentang har-

ga yang berkaitan dengan saham, anta-

ra lain:

1. Harga Nominal

Yaitu nilai yang ditetapkan oleh

perusahaan penerbit saham (emi-

ten) untuk menilai setiap lembar

saham.

2. Harga Perdana

Yaitu harga sebelum saham

tersebut dicatat dibursa efek.

3. Harga Pasar

Yaitu nilai jual dari investor yang

satu ke investor yang lain.

4. Harga Pembukaan

Yaitu harga yang diminta antara

penjual dan pembeli pada saat jam

bursa dibuka.

5. Harga Penutupan

Yaitu harga yang diminta antara

penjual dan pembeli pada saat jam

akhir bursa.

6. Harga Tertinggi

Yaitu harga paling tinggi yang

terjadi pada saat transaksi jual beli

saham pada hari bursa.

7. Harga terendah, yaitu harga

paling rendah pada saat transaksi.

Dalam melakukan analisis saham

perusahaan dimasa yang akan datang

sebagai penentuan keputusan

investasi terdapat 2 (dua) pendekatan

dasar, yaitu Analisis Fundamental dan

Analisis Teknikal.

d. Earnings Per Share (EPS)

Earnings Per Share (EPS) adalah

rasio menggambarkan jumlah rupiah

yang diperoleh untuk setiap lembar

saham biasa. Para calon pemegang

saham tertarik dengan earnings per

share yang besar, karena hal ini

merupakan salah satu indikator

keberhasilan suatu perusahaan

(Syamsuddin, 2011:66).

Menurut Kasmir (2014:207) Rasio

Laba Per Lembar Saham (Earnings

Per Share) atau disebut juga rasio nilai

buku merupakan rasio yang digunakan

untuk mengukur keberhasilan

manajemen dalam mencapai

keuntungan bagi pemegang saham.

Indrawati, Darmayanti, Syakur, Pengaruh Earning Per Share....255

e. Return On Equity (ROE)

Return on Equity adalah mengukur

kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba setelah pajak

dengan menggunakan modal sendiri

yang dimiliki perusahaan. Semakin

tinggi rasio ini berarti semakin efisien

penggunaan modal sendiri yang

dilakukan pihak manajemen

perusahaan (Sudana, 2011:22).

Menurut Syamsuddin (2011:64)

Return On Equity merupakan suatu

pengukuran dari penghasilan yang

tersedia bagi para pemiik perusahaan

(baik pemegang saham biasa maupun

pemegang saham preferen) atas modal

yang mereka investasikan di dalam

perusahaan.

f. Return On Assets (ROA)

Return On Assets atau sering juga

disebut dengan Return On Investment

(ROI) digunakan untuk mengukur

efektivitas perusahaan dalam

mengahasilkan keuntungan dengan

memanfaatkan aktiva yang dimilikinya

(Hanum, 2009).

Sedangkan menurut Kasmir

(2014:201), menyatakan bahwa ROA

merupakan rasio yang menunjukkan

hasil (return) atas jumlah aktiva yang

digunakan dalam perusahaan, yang

juga merupakan suatu ukuran tentang

efektivitas manajemen dalam

mengelola investasinya.

g. Net Profit Margin (NPM)

Menurut Sudana (2011:23) bahwa

net profit margin digunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan

untuk menghasilkan laba bersih dari

penjualan yang dilakukan perusahaan.

Rasio ini mencerminkan efisiensi

seluruh bagian, yaitu produksi,

personalia, pemasaran, dan keuangan

yang ada dalam perusahaan.

NPM merupakan rasio yang

menunjukkan seberapa besar

persentase laba bersih yang diperoleh

dari setiap penjualan (Hutami, 2012).

Banyak penelitian yang telah

dilakukan untuk melihat hubungan

informasi fundamental dengan harga

saham, diantarannya:

Penelitian yang dilakukan oleh

Zulia Hanum (2009) tentang Pengaruh

ROA, ROE, dan EPS terhadap harga

saham pada perusahaan otomotif tahun

2008-2011, menggunakan metode

analisis regresi linier berganda. Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa

ROA tidak berpengaruh terhadap harga

saham sedangkan ROE berpengaruh

negative dan EPS berpengaruh positif

secara signifikan terhadap harga saham

perusahaan manufaktur bidang

otomotif.

Penelitian yang dilakukan Janu

Widi Wiasta (2010) tentang analisis

pengaruh profitabilitas terhadap harga

saham lembaga keuangan tahun 2004-

2007. Hasil penelitiannya adalah secara

parsial EPS berpengaruh positif, ROA

berpengaruh secara negative terhadap

harga saham. Sedangkan ROE dan

NPM tidak berpengaruh terhadap harga

saham. kemudian, secara simultan

keempat variabel berpengaruh

signifikan.

Penelitian yang dilakukan Achmad

Husaini (2012) tentang Pengaruh ROA,

ROE, NPM, & EPS terhadap harga

saham perusahaan food and beverages

yang terdaftar di BEI tahun 2007-2009,

yang hasilnya adalah secara parsial

ROA dan EPS berpengaruh signifikan

dan positif terhadap harga saham.

sedangkan ROE dan NPM tidak

266

256 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.251-268

berpengaruh terhadap harga saham.

secara simulatan keempatnya

mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap harga saham.

Penelitian yang dilakukan oleh Egi

Ferdianto (2014) tentang pengaruh

ROA, DER, NPM, dan CR terhadap

harga saham pada perusahaan tambang

tahun 2011-2013, yang hasilnya

menunjukkan bahwa ROA berpengaruh

signifikan sedangkan NPM tidak

berpengaruh terhadap harga saham.

Kerangka berfikir merupakan

model konseptual tentang bagaimana

teori berhubungan dengan berbagai

faktor yang telah diidentifikasi sebagai

masalah yang penting (Sugiyono,

2014:283). Kerangka konseptual dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Pengembangan Hipotesis

Hipotesis dapat diartikan sebagai

suatu jawaban yang bersifat sementara

terhadap permasalahan penelitian,

sampai terbukti melalui data yang

terkumpul (Arikunto, 2013:110).

Berdasarkan perumusan masalah, tujuan

penelitian dan tinjauan pustaka yang

telah diuraikan sebelumnya, maka dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1 = Earnings Per Share (EPS)

berpengaruh signifikan terhadap

Harga Saham

H2 = Return On Equity (ROE)

berpengaruh signifikan terhadap

Harga Saham

H3 = Return On Assets (ROA)

berpengaruh signifikan terhadap

Harga Saham

H4= Net Profit Margin (NPM)

Berpengaruh Signifikan Terhadap

Harga Saham

H5= EPS, ROE, ROA, dan NPM

berpengaruh secara simultan

terhadap Harga Saham

Metode Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan

metode Explanatory Research, dengan

pendekatan kuantitatif. Metode

penelitian explanatory yaitu Suatu

metode penelitian yang bermaksud

menjelaskan kedudukan variabel-

variabel yang ditulis dan menjelaskan

hubungan kausal antara variabel satu

dengan yang lainnya melalui pengujian

hipotesis (Permadi (2013).

Pendekatan kuantitatif menurut

Sugiyono (2014:8) adalah Suatu metode

penelitian yang berlandaskan pada

filsafat positivisme, digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel

tertentu, pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian,

analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

dengan tujuan untuk menguji hipotesis

yang telah ditetapkan.

Obyek penelitian ini adalah

perusahaan property dan real estate,

dengan lokasi penelitian di Bursa Efek

Indonesia yang menyediakan informasi

laporan keuangan perusahaan dengan

mengakses situs resmi Bursa Efek

Indonesia yaitu www.idx.co.id.

Populasi dalam penelitian ini

adalah perusahaan property dan real

estate yang go public dan terdaftar di

BEI pada periode 2010-2014 yaitu

sebanyak 50 perusahaan property dan

real estate yang terdaftar di BEI.

Indrawati, Darmayanti, Syakur, Pengaruh Earning Per Share....257

Teknik sampling yang digunakan

dalam pengambilan sampel pada

penelitian ini adalah purposive

sampling. Menurut Sugiyono (2014:85)

purposive sampling adalah teknik

penentuan pengambilan sampel yang

didasarkan pada kriteria-kriteria

tertentu.

1. Perusahaan property dan real estate

yang telah go public, dan tercatat

sebagai emiten sejak tahun 2010-

2014 secara terus menerus.

2. Perusahaan Property dan Real Estate

yang menerbitkan laporan keuangan

dan laporan profile perusahaan

secara lengkap periode 2010-2014

dan sahamnya tidak mengalami stock

split.

3. Perusahaan Property dan Real

Estate yang konsisten laba dari tahun

2010-2014.

Berdasarkan kriteria teknik

sampling diatas maka jumlah sampel

yang digunakan dalam penelitian ini

adalah 21 perusahaan Property dan Real

Estate dari 50 perusahaan Property dan

Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2010-2014.

Adapun perusahaan yang termasuk

dalam sampel penelitian ini dapat

dilihat pada tabel 3.2 sebagai berikut:

Tabel 3

Daftar Sampel Perusahaan Property

dan Real Estate

Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data kuantitatif,

yaitu data yang dinyatakan dalam

angka-angka, yang bersumber dari data

sekunder berupa data laporan keuangan

dan data harga saham penutupan

(closing price) 31 desember tahun

2010-2014.

Sedangkan instrumen data yang

digunakan dalam penelitian ini berupa

studi pustaka dan dokumentasi.

a. Variabel Dependen (variabel terikat)

Adapun yang menjadi variabel

dependen adalah harga saham. Harga

saham yang digunakan sebagai

indikator pengukurannya adalah

harga saham penutupan (closing

price) per 31 Desember pada

masing-masing perusahaan property

dan real estateyang terdaftar di BEI

periode 2010 sampai 2014.

b. Variabel independen (variabel bebas)

1. Earnings per Share (EPS)

Earnings per Share (EPS)

merupakan rasio keuangan yang

digunakan untuk membandingkan

laba bersih dengan laba per lembar

saham yang beredar pada perusahaan

Property dan Real Estate yang

terdaftar di BEI periode 2010 sampai

2014.

2. Return on Equity (ROE)

Return on Equity (ROE) adalah

rasio profitabilitas yang digunakan

untuk membandingkan laba bersih

setelah pajak dengan total ekuitas

pada perusahaan Property dan Real

Estate yang terdaftar di BEI periode

2010 sampai 2014.

3. Return On Assets (ROA)

Return on Assets merupakan

Rasio keuangan yang digunakan

untuk membandingkan laba bersih

setelah pajak dengan total aktiva

(kekayaan) pada perusahaan

Property dan Real Estate yang

terdaftar di BEI periode 2010 sampai

2014.

258 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.251-268

4. Net Profit Margin (NPM)

Net Profit Margin merupakan

rasio yang menunjukkan seberapa

besar persentase laba bersih setelah

pajak yang diperoleh dari setiap

penjualan pada perusahaan Property

dan Real Estate yang terdaftar di BEI

periode 2010 sampai 2014.

a. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah bagian

dari statistik yang berkaitan dengan

pengumpulan suatu data yang

bertujuan untuk mendeskripsikan data

lalu disajikan baik secara numeric

(distribusi frekuensi, nilai sentral,

penyimpangan data, ukuran

penempatan, dan distribusi data)

maupun grafis (grafik, tabel, maupun

diagram) agar lebih mudah dibaca dan

disimpulkan (Yudaruddin, 2014:37).

b. Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam penelitian ini metode

analisis data yang digunakan adalah

teknik regresi berganda atau multiple

regression untuk menguji pengaruh

EPS, ROE, ROA, dan NPM terhadap

variabel dependen yaitu harga saham.

Model regresi berganda adalah teknik

analisis regresi yang menjelaskan

hubungan antara variabel dependen

dengan beberapa variabel independen.

Dengan analisis regresi, akan

diketahui variabel independen yang

benar-benar signifikan mempengaruhi

variabel dependen, dengan model

persamaan sebagai berikut :

Keterangan :

Y = Harga Saham

X₁ = Earnings Per Share

(EPS)

X₂ = Return On Equity

(ROE)

X3 = Return On Asset (ROA)

X4 = Net Profit Margin

(NPM)

β₀ = Konstanta

β₁, β₂, β3, β4 = Koefisien

Regresi

e = error

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Analisis ini digunakan untuk

mengetahui seberapa besar sumbangan

yang diberikan variabel independen

terhadap variabel dependen yang

ditunjukkan dengan persentase. Uji R2

merupakan pengujian yang digunakan

untuk seberapa besar variabel

dependen (Harga Saham) dapat

dijelaskan oleh variabel independen

(EPS, ROE, ROA, dan NPM).

d. Uji Hipotesis

1. Uji t (uji secara parsial)

Uji t dapat digunakan untuk

menguji signifikan atau tidaknya

pengaruh antara variabel

independen (EPS, ROE, ROA, dan

NPM) secara parsial terhadap

variabel dependen (harga saham),

dengan prosedur dan ketentuan

pengujian sebagai berikut:

1) Jika nilai thitung < ttabel atau nilai

probabilitas > 0,05, maka maka

Ho diterima dan Ha di tolak.

2) Jika nilai thitung > ttabel atau nilai

probabilitas < 0,05, maka maka

Ho di tolak dan Ha diterima.

3) Level of significance (α = 0,05)

4) Derajat kebebasan = (0,05) ; (n-

k)

2. Uji F (uji secara simultan)

Uji F dilakukan untuk menguji

apakah terdapat varians yang

signfikan antara EPS (X1), ROE

(X2), ROA (X3), dan NPM (X4)

secara simultan terhadap harga

saham (Y). Prosedur Uji F dengan

kriteria sebagai berikut:

1) Jika nilai Fhitung < Ftabel atau

probabilitas > 0,05, maka maka

Ho diterima dan Ha di tolak..

2) Jika nilai Fhitung > Ftabel atau

probabilitas < 0,05, maka maka

Ho di tolak dan Ha diterima

(Rohman, 2015).

Indrawati, Darmayanti, Syakur, Pengaruh Earning Per Share....259

3) level of significance (α = 0,05)

4) Derajat kebebasan (dk) = (k); (n-

l-k)

Hasil dan Pembahasan

Analisis Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian

ini berisi tentang jumlah sampel yang

diteliti, nilai minimum dan maksimum,

mean (rata-rata) dari 21 perusahaan, dan

standar deviasi dari masing-masing

variabel.

Tabel 4

Berdasarkan hasil deskriptif

statistik pada tabel 4.1 menunjukkan

bahwa nilai rata–rata dari harga saham

sebesar 1370,4762 dan standar deviasi

sebesar 2299,52978. Selain itu, nilai

minimum sebesar Rp.50 diperoleh PT

Bekasi Asri Pemula Tbk (BAPA) dan

nilai maksimum sebesar Rp.15.300

diperoleh PT Metropolitan Kentjana

Tbk (MKPI).

Berdasarkan uji deskriptif statistik

pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa

nilai rata-rata EPS sebesar 132,8839 dan

standar deviasinya sebesar 230,13335.

Adapun nilai minimum dari Earnings

Per Share (EPS) sebesar 1,70 yang

terjadi pada PT Sentul City Tbk (BKSL)

di tahun 2014 dan nilai maksimum

sebesar 1212.82 terjadi pada PT Lippo

Cikarang Tbk (LPCK) di tahun 2014.

Berdasarkan uji deskriptif statistik

pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa

nilai rata-rata ROE sebesar 13,2331 dan

standar deviasinya sebesar 9,25370.

Adapun nilai minimum dari Return On

Equity (ROE) sebesar 0,66 terjadi pada

PT Sentul City Tbk (BKSL) di tahun

2014 dan nilai maksimum sebesar 52,43

terjadi pada PT Modernland Realty

(MDLN) Tbk di tahun 2013.

Berdasarkan hasil deskriptif

statistik pada tabel 4.1 diketahui bahwa

nilai rata-rata ROA sebesar 7,0271 dan

standar deviasinya sebesar 4,91242.

Selain itu, nilai minimum dari ROA

sebesar 0,42 yang diperoleh dari PT

Sentul City Tbk (BKSL) di tahun 2014.

Sedangkan nilai maksimum sebesar

31,61 diperoleh dari PT Danayasa

Arthatama Tbk (SCBD) di tahun 2013.

Berdasarkan hasil deskriptif

statistik pada tabel 4.1 diketahui bahwa

NPM memiliki nilai rata-rata sebesar

30,1561 dengan standar deviasi sebesar

19,94774. Selain itu, NPM juga

memiliki nilai minimum sebesar 2,39

yang terjadi pada PT Plaza Indonesia

Realty Tbk (PLIN) di tahun 2013.

Sedangkan nilai maksimum sebesar

140,95 terjadi pada PT Modernland

Realty Tbk (MDLN) di tahun 2013.

4.1. Analisis Regresi Linier Berganda

Dengan analisis regresi ini dapat

dilihat estimasi secara kuantitatif berapa

perubahan yang dihasilkan dari variabel

yang satu terhadap variabel yang lain.

Berikut ini adalah hasil dari analisis

regresi linier berganda.

Tabel 4.2

Hasil Regresi Linier Berganda

Berdasarkan tabel 4.7 diatas, hasil

penghitungan regresi yang telah diolah

dengan menggunakan program SPSS,

diperoleh nilai konstanta dari harga

saham sebesar 576,033, nilai koefisien

regresi dari keempat variabel

independen yaitu b1 (EPS) sebesar

7,724, nilai b2 (ROE) sebesar (-

09

260 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.251-268

106,540), nilai b3 (ROA) sebesar

168,004 dan nilai b4 (NPM) sebesar (-

0,089). Sehingga bentuk persamaan

regresi linier berganda adalah sebagai

berikut:

Y = 576,033 + 7,724 X1 - 106,540 X2 +

168,004 X3 - 0,089 X4 + e

Berdasarkan hasil persamaan

regresi linier berganda di atas dapat

diuraikan sebagai berikut:

a. Nilai konstanta dari harga saham

bernilai positif yaitu sebesar 576,033,

hal ini menunjukkan bahwa jika

variabel EPS, ROE, ROA, dan NPM

konstan, maka harga saham akan

naik sebesar 576,033.

b. Nilai b1 yang merupakan koefisien

regresi dari variabel X1 (EPS)

bernilai positif yaitu sebesar 7,724.

Hal ini menunjukkan bahwa EPS

mempunyai hubungan yang searah

dengan harga saham, atau setiap

kenaikan dari variabel EPS sebesar

1%, maka akan menyebabkan

peningkatan harga saham sebesar

7,724, dengan asumsi variabel

independen lainnya tetap konstan.

c. Nilai b2 yang merupakan koefisien

regresi dari variabel X2 (ROE)

bernilai negatif yaitu sebesar -

106,540. Hal ini menunjukkan bahwa

ROE mempunyai hubungan yang

berlainan arah dengan harga saham,

atau dalam setiap kenaikan ROE

sebesar 1%, maka akan meyebabkan

harga saham mengalami penurunan

sebesar 106,540, dengan asumsi

variabel independen lainnya tetap

konstan.

d. Nilai b3 yang merupakan koefisien

regresi dari variabel X3 (ROA)

bernilai positif yaitu sebesar

168,004. Hal ini menunjukkan bahwa

ROA mempunyai hubungan yang

searah dengan harga saham, atau

setiap kenaikan dari variabel ROA

sebesar 1%, maka akan

menyebabkan peningkatan harga

saham sebesar 168,004, dengan

asumsi variabel independen lainnya

tetap konstan.

e. Nilai b4 yang merupakan koefisien

regresi dari variabel X4 (NPM)

bernilai negatif yaitu sebesar -0,089.

Hal ini menunjukkan bahwa NPM

mempunyai hubungan yang

berlainan arah dengan dengan harga

saham, atau setiap kenaikan dari

variabel ROA sebesar 1%, maka

akan menyebabkan penurunan harga

saham sebesar 0,089, dengan asumsi

variabel independen lainnya tetap

konstan .

4.2. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada

intinya digunakan untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan variabel

independen (EPS, ROE, ROA, dan

NPM) dalam menerangkan variabel

dependennya (harga saham). Hasil

perhitungan koefisien determinasi ini

dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut.

Tabel

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Berdasarkan hasil uji koefisien

determinasi (R2) diatas dapat diketahui

bahwa nilai R-square sebesar 0,558.

Hal ini menunjukkan bahwa variabel

EPS, ROE, ROA, dan NPM dapat

mempengaruhi variabel Harga Saham

sebesar 55,8% dan sisanya sebesar

44,2% dipengaruhi oleh faktor lain

yang tidak termasuk dalam variabel

penelitian yang dilakukan, seperti faktor

ekonomi Negara misalnya inflasi,

tingkat suku bunga, volume

perdagangan saham dan pengaruh

perubahan politik.

Selain itu, hasil uji koefisien

determinasi (R2) juga menyebutkan

Indrawati, Darmayanti, Syakur, Pengaruh Earning Per Share....261

bahwa Standar Error of the Estimate

sebesar (1558.80670 < 2299.52978)

Standar Deviasi (dari tabel 4.1), hal ini

menunjukkan bahwa model regresi

tersebut layak untuk digunakan. 4.3. Uji Hipotesis

1. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji

seberapa jauh pengaruh masing-

masing variabel independen (EPS,

ROE, ROA, dan NPM) secara

individual atau parsial dalam

menerangkan variasi variabel

dependen (harga saham). Pengujian

regresi menggunakan α = 5% yang

berarti bahwa tingkat keyakinan

adalah sebesar 95%. Hasil perhitungan

uji t dapat dilihat pada tabel dibawah

ini.

Tabel 4.4

Hasil Uji t- statistic

Berdasarkan hasil statistik Uji t

pada tabel 4.4 di atas dapat dapat

diketahui hasil penelitian sebagai

berikut:

a. Pengujian H1

H1 :Earnings Per Share (X1)

berpengaruh signifikan

terhadap Harga Saham

Pengaruh EPS yang diuji terhadap

harga saham menunjukkan hasil

bahwa nilai thitung sebesar 9,401

dengan nilai signifikansi variabel

sebesar 0,000 dan ttabel sebesar 1,984

dengan taraf signifikansinya α = 0,05.

Dari data tersebut menunjukkan

bahwa thitung > ttabel (9,401 > 1,984)

dengan tingkat probabilitas

signifikansi 0,000 < 0,05. Maka H1

diterima H0 ditolak. Dengan demikian

hasil ini menunjukkan bahwa variabel

Earnings Per Share (EPS) mempunyai

pengaruh signifikan dan positif

terhadap Harga Saham Perusahaan

Property dan real estate yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-

2014.

b. Pengujian H2

H2 :Return On Equity (X2)

berpengaruh signifikan

terhadap Harga Saham

Pengaruh ROE yang diuji terhadap

harga saham menunjukkan hasil

bahwa nilai thitung sebesar –2,645 (arah

negatif) dengan nilai signifikansi

variabel sebesar 0,009 dan ttabel sebesar

1,984 dengan taraf signifikansinya α =

0,05. Dari data tersebut menunjukkan

bahwa thitung > ttabel (2,645 > 1,984)

dengan tingkat signifikansi 0,009 <

0,05. Maka H2 diterima H0 ditolak.

Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa variabel Return On Equity

(ROE) mempunyai pengaruh

signifikan dan negatif terhadap Harga

Saham Perusahaan Property dan real

estate yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2010-2014.

c. Pengujian H3

H3 :Return On Assets (X3)

berpengaruh signifikan

terhadap Harga Saham

Pengaruh ROA yang diuji terhadap

harga saham menunjukkan hasil

bahwa nilai thitung sebesar 2,163

dengan nilai signifikansi variabel

sebesar 0,033 dan ttabel sebesar 1,984

dengan taraf signifikansinya α = 0,05.

Dari data tersebut menunjukkan

bahwa thitung > ttabel (2,163 > 1,984)

dengan tingkat signifikansi 0,033 <

0,05. Maka H3 diterima H0 ditolak.

Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa variabel Return On Assets

(ROA) mempunyai pengaruh

signifikan dan positif terhadap Harga

Saham Perusahaan Property dan real

262 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.251-268

estate yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2010-2014.

d. Pengujian H4

H4 :Net Profit Margin (X4)

berpengaruh signifikan

terhadap Harga Saham

Pengaruh NPM yang diuji terhadap

harga saham menunjukkan hasil

bahwa nilai thitung sebesar 0.009

dengan nilai signifikansi variabel atau

probabilitas sebesar 0,993 dan ttabel

sebesar 1,984 dengan taraf

signifikansinya α = 0,05. Dari data

tersebut menunjukkan bahwa thitung <

ttabel (0.009 < 1,984) dengan tingkat

probabilitas signifikansi 0,993 > 0,05.

Maka H4 ditolak dan H0 diterima.

Dengan demikian hipotesis keempat

yang menyatakan NPM berpengaruh

secara signifikan terhadap harga

saham adalah tidak terbukti. Artinya,

variabel Net Profit Margin (NPM)

tidak berpengaruh signifikan terhadap

Harga Saham Perusahaan Property

dan real estate yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia tahun 2010-2014.

2. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui

apakah semua variabel independen

yaitu EPS, ROE, ROA, dan NPM

secara bersama-sama dapat

berpengaruh terhadap variabel

dependen yaitu Harga Saham. Berikut

ini adalah hasil dari Uji signifikasi

Simultan (Uji Statistik F):

Tabel

Uji Signifikasi Simultan (Uji Statistik

F)

Berdasarkan tabel 4.5 Uji ANOVA

(Analysis of Varians) atau Uji F diatas,

menunjukkan bahwa nilai Fhitung

sebesar 31,581 sedangkan Ftabel

sebesar 2,46 dengan taraf signifikan α

= 0.05. Dari data tersebut

menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel

(31,581 > 2,46) dan probabilitas

signifikansi 0.000 < 0.05. Maka H5

diterima dan H0 ditolak, sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel

EPS (X1), ROE (X2), ROA (X3), dan

NPM (X4) secara simultan atau secara

bersama-sama berpengaruh signifikan

terhadap harga saham Perusahaan

Property dan real estate yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-

2014.

Hasil dan Pembahasan

Pengaruh Earnings Per Share (EPS)

terhadap Harga Saham Perusahaan

Property dan Real Estate yang

terdaftar di BEI tahun 2010-2014

Berdasarkan hasil Pengujian secara

parsial (uji t) dapat diketahui bahwa nilai

thitung > ttabel (9,401 > 1,984) dengan nilai

signifikansi 0,000 < 0,05 dan hasil uji

regresi menunjukkan nilai koefisien

sebesar 7,72 dengan arah positif, hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai

EPS yang diperoleh perusahaan maka

harga saham juga semakin naik. Sehingga

dapat disimpulkan hipotesis satu (H1)

diterima dan H0 ditolak, artinya variabel

Earnings Per Share (X1) berpengaruh

signifikan dan positif atau EPS mampu

memprediksi perubahan harga saham (Y).

Berpengaruhnya variabel EPS

terhadap harga saham disebabkan karena

rasio ini menunjukan laba bersih yang

berhasil diperoleh perusahaan untuk

setiap lembar saham selama suatu periode

tertentu menghasilkan keuntungan yang

maksimal, sehingga akan menghasilkan

keuntungan yang maksimal pula bagi

para pemegang saham. Secara teori

semakin tinggi EPS, harga saham

cenderung naik. EPS yang meningkat

13

274

Indrawati, Darmayanti, Syakur, Pengaruh Earning Per Share....263

menandakan bahwa peusahaan tersebut

behasil meningkatkan taraf kemakmuran

investor dan hal ini akan mendorong

investor untuk manambah jumlah modal

yang ditanamkan pada perusahaan

tersebut. Pada akhirnya peningkatan

jumlah permintaan terhadap saham

mendorong harga saham juga ikut naik.

Hasil penelitian ini juga didukung

oleh penelitian Ellen Rusliati dan Galih

Prasetyo (2011) yang menunjukkan

bahwa EPS berpengaruh positif terhadap

harga saham. Ellen Rusliati dan Galih

Prasetyo juga menyatakan dalam

penelitiannya bahwa EPS merupakan

salah satu alat ukur tingkat profitabilitas,

yang mana tingkat profitabilitas tersebut

akan mempengaruhi tingkat harga saham.

Hal tersebut dikarenakan apabila

perusahaan mampu meningkatkan laba

untuk tiap lembar sahamnya, maka

investor menganggap bahwa perusahaan

mampu memberikan dividen per lembar

saham yang besar pula. Hal ini akan

menambah tingkat kepercayaan investor

terhadap emiten. Kepercayaan investor

terhadap emiten akan selalu dibarengi

dengan permintaan akan saham emiten.

Permintaan saham emiten yang

meningkat, mengakibatkan harga saham

juga akan meningkat.

Penelitian yang dilakukan Yuyun

Yuliani dan Yoyon Supriadi (2014) juga

menunjukkan bahwa EPS berpengaruh

signifikan dan positif terhadap harga

saham dimana Nilai EPS yang tinggi,

menunjukkan perusahaan mampu

memperoleh laba bagi para pemegang

saham. Hal ini mendorong investor untuk

menambah jumlah modal yang

ditanamkan. Peningkatan jumlah

permintaan terhadap saham perusahaan

mendorong harga saham naik. Selain itu,

penelitian yang dilakukan oleh Zulia

Hanum (2009), Janu Widi Wiasta (2010),

Achmad Husaini (2012), Lidya Agustina

dan Sany Noviri (2013) serta Dedi

Suselo, dkk (2015) juga menunjukan

bahwa EPS berpengaruh signifikan dan

positif terhadap Harga Saham.

Pengaruh Return On Equity (ROE)

terhadap Harga Saham Perusahaan

Property dan Real Estate yang

terdaftar di BEI tahun 2010-2014 Hasil pengujian dengan uji secara

parsial (uji t) diketahui bahwa nilai thitung

> ttabel (2,645 > 1,984) dengan nilai

signifikansi 0,009 < 0,05 dan hasil uji

regresi menunjukkan nilai koefisien

sebesar -106,540 dengan arah negative,

hal ini menunjukkan bahwa semakin

tinggi nilai ROE yang diperoleh

perusahaan maka harga saham akan

turun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

Hipotesis dua (H2) diterima dan H0

ditolak, artinya variabel ROE (X2)

berpengaruh signifikan dan negatif atau

ROE mampu memprediksi perubahan

harga saham (Y).

Berpengaruhnya variabel ROE

terhadap harga saham disebabkan karena

ROE merupakan rasio penting bagi para

pemilik dan pemegang saham karena

rasio tersebut menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam mengelola modal dari

pemegang saham untuk mendapatkan

laba bersih. Secara teori bahwa kenaikan

Return on Equity biasanya diikuti oleh

kenaikan harga saham perusahaan

tersebut. Semakin tinggi ROE berarti

semakin baik kinerja perusahaan dalam

mengelola modalnya untuk menghasilkan

keuntungan bagi pemegang saham. Dapat

dikatakan bahwa perusahaan tersebut

dapat menggunakan modal dari

pemegang saham secara efektif dan

efisien untuk memperoleh laba.

Pengaruh negatif ROE menunjukkan

bahwa kinerja perusahaan dalam kondisi

kurang baik, ini disebabkan karena

kurang efisiennya perusahaan dalam

mengelola modal sendiri yang dimiliki,

sehingga kurang menghasilkan laba yang

optimal. Oleh karena itu, minat investor

terhadap harga saham perusahaan

264 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.251-268

menjadi berkurang dan menyebabkan

harga saham menjadi turun. Hal yang

harus dilakukan perusahaan untuk

meningkatkan ROE yaitu perusahaan

harus manambah modal dan

meningkatkan penggunaan modal untuk

meningkatkan laba sehingga ROE

menjadi tinggi dan akan meningkatkan

harga saham perusahaan.

Hasil penelitian ini didukung dengan

penelitian yang dilakukan oleh Dedi

Suselo, dkk (2015) yang menunjukan

bahwa ROE berpengaruh signifikan dan

negatif terhadap Harga Saham. Hal ini

disebabkan dari total modal yang ada

manajemen tidak dapat menghasilkan

keuntungan dengan kemampuan modal

sendiri sehingga tidak dapat

menguntungkan para pemegang saham.

Hasil ini memberikan indikasi bahwa

tingkat pengembalian investasi yang akan

diterima investor rendah, sehingga

investor tidak tertarik untuk menanamkan

modalnya pada perusahaan tersebut,

sehingga menyebabkan akan menurunnya

harga saham. Selain itu, penelitian yang

dilakukan Zulia Hanum (2009) yang juga

menunjukkan bahwa ROE berpengaruh

signifikan dan positif terhadap harga

saham.

Pengaruh Return On Assets (ROA)

terhadap Harga Saham Perusahaan

Property dan Real Estate yang

terdaftar di BEI tahun 2010-2014

Hasil uji secara parsial (uji t) dapat

diketahui bahwa nilai nilai thitung > ttabel

(2,163 > 1,984) dengan nilai signifikansi

0,033 < 0,05 dan hasil uji regresi

menunjukkan nilai koefisien sebesar

168,004 dengan arah positif, hal ini

menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai

ROA yang diperoleh perusahaan maka

harga saham juga semakin naik. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa Hipotesis tiga

(H3) diterima dan H0 ditolak, artinya

variabel ROA (X3) berpengaruh

signifikan dan positif, atau ROA mampu

memprediksi perubahan harga saham (Y).

Berpengaruhnya variabel ROA

terhadap harga saham disebabkan karena

Return on Assets (ROA) merupakan

kemampuan dari modal yang

diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva

untuk menghasilkan keuntungan bagi

semua investor. Hasil penelitian ini

didukung dengan penelitian yang

dilakukan oleh Ina Rinati (2009) yang

menunjukkan bahwa ROA berpengaruh

signifikan dan positif terhadap harga

saham, yang juga menyatakan bahwa

Semakin tinggi rasio ini maka semakin

baik produktivitas asset dalam

memperoleh keuntungan bersih atau laba.

Hal ini selanjutnya akan meningkatkan

daya tarik perusahaan kepada investor.

Peningkatan daya tarik perusahaan

menjadikan perusahaan tersebut makin

diminati investor, karena tingkat

pengembalian akan semakin besar. Hal

ini juga akan berdampak bahwa harga

saham dari perusahaan tersebut di Pasar

Modal juga akan semakin meningkat

karena permintaan saham di pasar

melebihi penawaran. Oleh karena itu,

keputusan yang harus diambil oleh

pemilik perusahaan yaitu pemilik

perusahaan harus meningkatkan laba

dengan cara pendayagunaan asset

semaksimal mungkin supaya ROA

meningkat sehingga harga saham juga

meningkat.

Selain itu, penelitian yang dilakukan

oleh Sri Zuliarni (2012), Achmad Husaini

(2012), Lidya Agustina dan Sany Noviri

(2013), serta Dedi Suselo, dkk. (2015)

juga menunjukkan bahwa ROA

berpengaruh signifikan dan positif

terhadap harga saham.

Pengaruh Net Profit Margin (NPM)

terhadap Harga Saham Perusahaan

Property dan Real Estate yang

terdaftar di BEI tahun 2010-2014

276

Indrawati, Darmayanti, Syakur, Pengaruh Earning Per Share....265

Hasil uji secara parsial (uji t) pada

variabel Net Profit Margin (NPM) dapat

diketahui bahwa thitung < ttabel (0.009 <

1,984) dengan nilai signifikansi 0,993 >

0,05 dan hasil uji regresi menunjukkan

nilai koefisiensi sebesar -0,089 dengan

arah negatif. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa hipotesis empat (H4) ditolak dan

H0 diterima atau variabel NPM (X4) tidak

berpengaruh signifikan atau NPM tidak

mampu memprediksi perubahan harga

saham (Y). Hal ini berarti setiap kenaikan

ataupun perununan nilai NPM tidak akan

mempengaruhi fluktuasi harga saham.

Net Profit Margin (NPM) merupakan

rasio antara laba setelah pajak dengan

penjualan yang mengukur laba bersih

yang dihasilkan dari setiap rupiah

penjualan. Di samping itu rasio ini juga

bermanfaat untuk mengukur tingkat

efisiensi total pengeluaran biaya-biaya

operasional dalam perusahaan. Semakin

efisien suatu perusahaan dalam

pengeluaran biaya-biayanya, maka

semakin besar tingkat keuntungan

(return) yang akan diperoleh perusahaan

tersebut.

Tidak signifikannya variabel ini

disebabkan karena kemampuan

perusahaan dalam mendapatkan laba

melalui penjualan dianggap cukup

rendah. Selain itu, kemampuan

perusahaan dalam menekan pengeluaran

biaya-biaya yang dilakukan perusahaan

kurang efisien sehingga mengurangi laba

yang diperoleh perusahaan. Hal ini

menunjukkan bahwa kinerja perusahaan

tidak produktif, sehingga akan

mengurangi kepercayaan investor untuk

menanamkan modalnya pada perusahaan

tersebut. Penyebab lainnya karena

investor dalam melakukan investasi tidak

memperhitungkan variabel NPM untuk

memprediksi harga saham sehingga

variabel NPM tidak berpengaruh terhadap

Harga Saham Perusahaan Property dan

Real Estate di Bursa Efek Indonesia.

Hasil penelitian ini didukung

penelitian yang dilakukan oleh Janu Widi

Wiasta (2010), Achmad Husaini (2012),

dan Egi Ferdianto (2014) yang juga

menunjukkan bahwa NPM tidak

berpengaruh signifikan terhadap harga

saham.

Pengaruh EPS, ROE, ROA, dan NPM

secara simultan terhadap Harga

Saham Perusahaan Property dan Real

Estate yang terdaftar di BEI tahun

2010-2014

Hasil pengujian secara simultan (uji

f) dapat diketahui bahwa nilai

signifikansi 0,00 lebih rendah dari tingkat

signifikan 0,05 dan Fhitung > Ftabel (31,581 > 2,46) sehingga dapat disimpulkan

Hipotesis lima (H5) diterima dan H0

ditolak atau variabel EPS (X1), ROE (X2),

ROA (X3), dan NPM (X4) secara

bersama-sama mampu memprediksi

perubahan harga saham (Y), atau yang

berarti keempat variabel tersebut

mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap harga saham perusahaan

property dan real estate yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia tahun 2010-1014.

Berpengaruhnya variabel EPS, ROE,

ROA, dan NPM secara bersama-sama

terhadap harga saham Perusahaan

Property dan Real Estate ini disebabkan

karena keempat variabel tersebut

merupakan rasio yang dapat dijadikan

sebagai dasar dalam memprediksi harga

saham, apabila masing-masing variabel

tersebut mengalami kenaikan maka dapat

mencerminkan kinerja perusahaan dalam

keadaan baik, sehingga akan banyak

investor yang tertarik untuk berinvestasi.

Semakin banyak permintaan terhadap

saham suatu perusahaan maka harga

saham juga akan mengalami kenaikan.

Begitupun juga sebaliknya.

Hasil penelitian ini didukung dengan

penelitian yang dilakukan oleh Janu Widi

Wiasta (2010), dan Achmad Husaini

(2012) yang juga menunjukkan bahwa

266 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.251-268

variabel EPS, ROE, ROA dan NPM

secara bersama-sama berpengaruh secara

signifikan terhadap harga saham

Simpulan dan Saran

Berdasarkan hasil analisa dan

pembahasan yang telah dilakukan

terhadap lima hipotesis yang telah diuji

menggunakan analisis regresi berganda,

diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil uji secara parsial menunjukkan

bahwa Earning Per Share (EPS) dan

Return On Assets (ROA)

berpengaruh signifikan dan positif

terhadap harga saham, Return On

Equity (ROE) juga berpengaruh

signifikan dan positif terhadap harga

saham. Sedangkan Net Profit Margin

(NPM) tidak berpengaruh signifikan

terhadap harga saham perusahaan

property dan real estate yang

terdaftar di BEI periode 2010 sampai

2014.

2. Hasil uji F menunjukkan bahwa

Earning Per Share (EPS), Return On

Equity (ROE), Return On Assets

(ROA), dan Net Profit Margin

(NPM) secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap harga saham

perusahaan property dan real estate

yang terdaftar di BEI periode 2010

sampai 2014.

Berdasarkan kesimpulan diatas,

maka saran yang dapat penulis ajukan

adalah sebagai berikut:

1. Bagi investor dan calon investor

yang ingin melakukan investasi

dalam bentuk saham sebaiknya lebih

teliti dalam mengamati

perkembangan kinerja perusahaan,

terutama dalam hal rasio EPS, ROE,

ROA dan NPM agar dapat

memprediksi keuntungan yang akan

diperoleh dari investasi di pasar

modal.

2. Bagi pihak perusahaan sebaiknya

meningkatkan kinerja keuangan

maupun kinerja manajemen

perusahaan setiap tahunnya sehingga

persepsi investor terhadap prospek

kinerja perusahaan di masa depan

dapat dijaga dengan baik. Kinerja

keuangan perusahaan tersebut dapat

ditunjukkan dengan meningkatkan

rasio EPS, ROE, ROA, dan NPM.

Hal tersebut dapat meningkatkan

ketertarikan dan kepercayaan

investor untuk menanamkan dananya

pada perusahaan pun dapat

dipertahankan karena investor dapat

menilai bahwa perusahaan tersebut

cukup profitable.

3. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya

dapat menggunakan faktor-faktor

internal lainnya untuk menambah

variabel independen selain yang

digunakan dalam penelitian ini

seperti likuiditas, solvabilitas,

aktivitas atau menggunakan faktor-

faktor eksternal yang kemungkinan

mempengaruhi harga saham seperti

inflasi, tingkat suku bunga,

pertumbuhan ekonomi Indonesia

atau kurs valuta asing. Selain itu,

peneliti selanjutnya juga dapat

memperluas penelitian dengan cara

memperpanjang periode penelitian

dengan menambah tahun

pengamatan, memperbanyak jumlah

sampel atau melakukan penelitian

untuk sektor perusahaan lain selain

perusahaan property dan real estate.

Daftar Rujukan

Agustina, Lidya dan Sany Noviri. 2013.

Pengaruh ROA, EPS, dan Tingkat

Suku Bunga SBI Terhadap Harga

Saham (studi pada Indeks LQ45

Tahun 2010). Jurnal Akuntansi,

Vol.5, No.1, Mei 2013: 1-23.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur

Penelitian. Suatu Pendekatan

Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Aziz, Musdalifah, dkk. 2015. Manajemen

Investasi Fundamental, Teknikal,

Perilaku Investor, dan Return

278

Indrawati, Darmayanti, Syakur, Pengaruh Earning Per Share....267

Saham. Cetakan pertama. Edisi

pertama. Jakarta: Deepublish.

Ferdianto, Egi. 2014. Analisis pengaruh

ROA, DER, NPM, dan CR terhadap

Harga Saham Perusahaan Tambang

yang Terdaftar di BEI tahun 2011-

2013. Skripsi. Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri

Hidayatullah Jakarta.

Hanum, Zulia. 2009. Pengaruh ROA,

ROE, dan EPS Terhadap Harga

Saham pada Perusahaan Otomotif

yang Terdaftar di BEI periode 2008-

2011. Jurnal Manajemen & Bisnis,

Vol 08, No.2, April 2009, ISSN:1693-

7619.

Husaini, Achmad. 2012. Pengaruh

Variabel Return On Assets , Return

On Equity, Net Profit Margin Dan

Earning Per Share Terhadap Harga

Saham Perusahaan. Jurnal Profit,

Volume 6, Nomor 1, juni.

Hutami, Rescyana Putri. 2012. Pengaruh

Dividend Per Share, Return On

Equitydan Net Profit Margin

Terhadap Harga Saham Perusahaan

Industri Manufaktur yang tercatat di

Bursa Efek Indonesia periode 2006-

2010. Jurnal Nominal, volume 1

nomor, tahun 2012.

Kasmir. 2014. Analisis Laporan

Keuangan. Cetakan ketujuh. Edisi

pertama. Jakarta: PT RajaGrafindo.

Maryanne, Donna Menina Della.2009.

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Suku

Bunga SBI, Volume Perdagangan

Saham Terhadap Harga Saham (studi

empiris pada perusahaan sektor

perbankan di BEI periode 2004-

2007). Tesis. Program studi magister

manajemen program pascasarjana

universitas diponegoro semarang.

Patriawan, Dwiatma. 2011. Analisis

Pengaruh Earning Per Share (EPS),

Return On Equity (ROE), dan Debt

To Equity Ratio (Der) Terhadap

Harga Saham Pada perusahaan

wholesale and retail trade Yang

terdaftar di bursa efek indonesia

(BEI) Tahun 2006–2008. Skripsi.

Fakultas Ekonomi Universitas

Diponegoro Semarang.

Permadi, Angga. 2013. Pengaruh

Penerapan System Akuntansi

Keuangan Daerah Terhadap Kualitas

Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah. Skripsi. Fakutas Ekonomi

Universitas Widyatama.

Purnomo, Serfianto, dkk. 2013. Buku

Pintar Pasar Uang Dan Pasar

Valas. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.

Rinati, Ina. 2009. Pengaruh Net Profit

Margin (NPM), Return On Assets

(ROA) Dan Return On Equity

(ROE) Terhadap Harga Saham Pada

Perusahaan Yang Tercantum Dalam

Indeks Lq45. Jurnal Ilmiah

Akuntansi.

Rohman, Khoirur. 2015. Pengaruh Rasio

Profitabilitas Dan Rasio Pasar

Terhadap Harga Saham (Studi

Empiris pada Perusahaan Sektor

Perbankanyang Terdaftar di BEI

Tahun 2009-2013). Skripsi. Jurusan

Akuntansi Universitas Islam Darul

Ulum Lamongan.

Rusliati, Ellen dan Galih Prasetyo. 2011.

Pengaruh Financial Laverage,

Earning Per Share, dan Dividend

Per Share Terhadap Harga Saham.

JurnalTrikonomika, Volume 10,

No.1, Juni 2011, Hal. 31-39, ISSN:

1411-514X.

Shidiq, Niekie Arwiyati. 2012. Pengaruh

EVA, Rasio Profitabilitas Dan EPS

Terhadap Harga Saham Pada

Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia Tahun

2006-2010. Skripsi. Fakultas

Ekonomi Universitas Diponegoro

Semarang.

268 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.251-268

Sudana, I Made. 2011. Manajemen

Keuangan Perusahaan. Teori dan

Praktek. Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian

Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Suselo,dkk. 2015. Pengaruh Variabel

Fundamental dan Makro Ekonomi

Terhadap Harga Saham (Studi pada

Perusahaan yang Masuk dalam

Indeks LQ45).Jurnal Alplikasi

Manajemen (JAM), Volume 13,

No.1, ISSN:1693-5241.

Syamsuddin, Lukman. 2011. Manajemen

Keuangan Perusahaan. Konsep

Aplikasi dalam Perencanaan,

Pengawasan, dan Pengambilan

Keputusan. Jakarta: Rajawali Pers.

Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio

Dan Investasi. Teori Dan Aplikasi,

Edisi Pertama. Yogyakarta:

Kanisius.

Wiasta, Janu Widi. 2010. Analisis

Pengaruh Profitabilitas Terhadap

Harga Saham Pada Lembaga

Keuangan Yang Go Pubic di bei

tahun 2004-2007. Skripsi. Fakultas

Ekonomi Manajemen Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Yudaruddin, Rizky. 2014. Statistik

Ekonomi; Aplikasi dengan Program

SPSS Versi 20. Yogyakarta:

Interpena.

Yuliani, Yuyun dan Yoyon

Supriadi.2014. Pengaruh EPS dan

DPS Terhadap Harga Saham

Perusahaan Yang Go Public.Jurnal

Ilmiah Manajemen Kesatuan, Vol.2,

No.2, pp. 111-118, ISSN: 2337-

7860.

Zuliarni, Sri. 2012. Pengaruh Kinerja

Keuangan Terhadap Harga Saham

Pada Perusahaan Mining And

Mining Service Di Bursa Efek

Indonesia (BEI). Jurnal Aplikasi

Bisnis Vol. 3 No. 1, oktober.