pemicu 6 meidy

110
Meidy Pemicu 6

Upload: daniella-miller

Post on 24-Nov-2015

38 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Slide 1

Meidy Pemicu 6Problem 6b A 20-year old man was admitted to emergency departement (ED) due to visual loss since 3 hours before admission. He and his follow friends just consumed alcoholic drinks 12 hours before admission, the drinks were non-legal and unregistered products. He felt drowsy and vomited several times. He and his friends had history of consuming lots of Djengkol before taking the drinks. After felling nausea and headache, he consumed 4 tablets of paracetamol to ease the pain. He did not urinate for 12 hours. Upon arrival at ED, the patient was unconscious, with vomit spilled all over his body. On physical examination was found : somnolent, blood pressure 100/60 mmHg, pulse 100x/mt, breating 24x/mt, temperature 37C. Other physical examination revealed within normal limits. Lab test resulted : increased of ALT and AST, ureum and creatinin, blood gas analysis wa metabolic acidosis mix with metabolic respiratory. The patient was given resuscitation at ED and was admitted to ICU. He underwent hemodialysis and was intubated to later put into respiratory mechanical ventilator. Tragically, he passed away after 2 days in ICU.What can we learn from this case?INTOKSIKASIDEFINISIToksisitas Kemampuan xenobiotik dalam menimbulkan kerusakan pada organisme baik saat digunakan atau saat berada dalam lingkunganIntoksikasi atau keracunanMasuknya zat atau senyawa kimia dalam tubuh manusia yang menimbulkan tanda dan gejala klinis yang khas KetergantunganSuatu keadaan kebutuhan fisik dan psikis terhadap suatu substansi yang terjadi akibat pemakaian secara terus-menerus dan atau berlebihan. Ketergantungan obat berarti tidak dapat hidup tanpa obatMekanisme efek toksikSifat dan ciri efek toksikKlasifikasi Berdasarkan Jenis Keterangan Cara terjadinyaSelf poisioningMakan dosis berlebihan tetapi dengan pengetahuan bahwa dosis ini tidak membahayakan (tidak bermaksud bunuh diri)Attempted suicide bermaksud bunuh diriAccidental poisioningTanpa faktor kesengajaanHomicidal poisioningAkibat tindakan kriminal: diracuni orangWaktu terjadinyaKronik Gejala timbul perlahan dan lama sesudah pajananAkut Terjadi mendadak setelah makan sesuatuOrgan yang terkenaRacun SSP, jantung, hati, ginjalKarbon tetraklorid hati, ginjal, janutng sekaligus.Jenis bahan kimiaAlkohol, fenol, logam berat, organoklorin, dllLain-lain:Sifat fisiknyagas, debu, logam-logamKebutuhan labellingnyamudah meledak, mudah terbakar, pengoksidirKimianyaturunan-turunan anilin, Hidro Karbon dihalogenasi dan seterusnyaDaya racunnyasangat-sangat toksis, sedikit toksis dan lain-lain.Jenis jenis racun : Padat : racun tikus, obat-obatan Cair : bahan peluntur, cuka getahGas : karbon monoksida, ammonia, nitrogen dioksida Sifat racun : Korosif : merusak rongga mulut dan saluran pencernaan (asid dan alkali)Non korosif : obat-obatan, racun serangga, makanan tercemar dan lain-lainCara racun masuk ke dalam tubuh : sentuhan kulit, pernapasan, saluran makanan/mulut dan suntikan Manifestasi klinik : pucat, muntah, sakit perut, sesak napas, renjatan (shock), kesan terbakar di mulut jika terminum racun membakar, penurunan kesadaranPenanganan : Kenali racun Jika pasien tidak sadarkan diri dan tidak bernafas serta tiada denyutan nadi, lakukan CPR Rawatan renjatan Tanda keracunan : Membakar : mulut hangus/berdarah, susah bernapas, sakit, renjatan, bibir menjadi putih Tidak membakar : muntah, sakit perut, muka pucat, demem, pusingKriteria Pasien Gawat DaruratTerganggunya jalan nafas:sumbatan jalan nafas oleh benda asing, asma berat, spasme laryngeal, trauma muka yang mengganggu jalan nafas dan lain-lainTerganggunya fungsi pernafasantrauma thorak (tension pneumotorak, masif hematotorak, emfisema, fraktur flail chest, fraktur iga), paralisis otot pernafasan karena obat atau penyakit dan lain-lainTerganggunya fungsi sirkulasi syok (hipovolumik, kardiogenik, anafilaksis, sepsis, neurogenik), tamponade jantung dan lain-lainTerganggunya fungsi otak dan kesadaranstroke dengan penurunan kesadaran, trauma capitis dengan penurunan kesadaran, koma diabetika, koma uremikum, koma hepatikum, infeksi otak, kejang, dllPrimary surveyPastikan jalan napas terbuka Dapat diberikan tambahan oksigen, 12 L/mnt(non rebreathing mask)Intubasi apabila reflkes menelan Ukur kadar gas darah arteri dan pH darahBerikan akses IVCek kadar glukosa darah, tes darah lengkap, serum elektrolit, dan cek fungsi ginjal dan heparTatalaksana komaApabila respon pasien lemah/curiga overdosis narkotik (pinpoint pupil, nafas lemah) naloxone 2mg setiap 1-2 mnt s/d dosis max 10-20mg

Primary surveyJika diduga keracunan alkohol dan malnutrisi thiamine, 100mg IM/IV dengan kontrol glukosaPertahankan sirkulasi kontrol sirkulasi dan tatalaksana syok dengan mengembalikan volume iv dengan infus/crystalloid sollutionTatalaksana kejangMonitor EKGLakukan bilas lambungDengan NGT/OGT dengan arang aktif (1g/kg) dicampur dengan solutio 70% sorbitolCari etiologi

KERACUNAN HIDROKARBONDefinisi Senyawa organik terdiri dari atom hidrogen dan karbonBahan: dari campuran rantai alifatik (lurus) dan cincin aromatik (benzena)Klasifikasi Aspirasi bahaya utamaBerhubungan dengan viskositas (dan tegangan) permukaan senyawa: makin rendah viskositas makin besar risiko aspirasiHidrokarbon mengiritasi jalan napas dan mengakibatkan edema, spasme bronkiolus.Hidrokarbon v.rendah nyebar luas ke atas permukaan jalan napas kecil dan alveolus.Sifat melarutkan bahan ini merusak intregritas membran selmenghasilkan reaksi radang (hiperemi, trombosis vaskular, perdarahan, edema)Melarutkan Lapisan surfaktan kolaps alveolus dan atelektasisFarmakologi dan toksikologi klinisPenelanan Penyerapan h.alifatik melalui mukosa saluran cerna sangat kurangAromatik sangat baikToksisitas sistemik tidak terjadi Pengaruh SSP mungkin akibat hipoksiaH.alifatik v.tinggi bahaya aspirasi tidak bermakna dan tidak diserap dari saluran cerna.Manifestasi klinisPernapasanBatuk seringDispnea jarang biasanya dikaitkan dengan aspirasi beratGITRasa terbakar/iritasi pada mulut dan tenggorokanBersendawaMual muntahNyeri perutDiareDemam dan bau bensin pada mulutRespiratorikTakipneaRonkiSianosisSSP (terkait dengan penelanan hidrokarbon aromatik)Depresi SSP

Diagnosis bandingDD penelanan / aspirasi hidrokarbonPneumonia viral / bakterialAsspirasi benda asingGJ kongestifDD toksikologisPestisida (organosfosfat atau karbamat)salisilatPengobatan Napas intubasi dan ventilasiAntibiotik bila ada infeksi bakteriPenelanan alifatik tidak perlu terapi spesifikAromatik toksisitas sistemik bila tertelan > 2 ml/kg bilas lambung awasi kemungkinan pneumositis.

Minyak Tanah Minyak tanah :Rangkaian hidrokarbon yg terletak antara nonan dan heksadekan

Keracunan terbanyak anak 50%Usia terbanyak efektifCara ini enzim linase (-) aktifApabila konsumsi singkong sendiri FR kurang kalori protein (KKP), & iodiumPrognosisBila pengobatan cepat dilakukan, pasien akan sembuh.HCN larut dalam air56Kebanyakan gejala GIPenting: amanita phalloides & jamur lain yg mengandung amatoxin dapat necrosis heparGejala GI dg onset 6-12jam pasca konsumsi suspek jamur dg amatoxinApabila jenis jamur belum dik asumsikan ps konsumsi jamur dg tipe paling toxinTatalaksana:Dapat dilihat tabel. Th awal dekontaminasi GI (sebaiknya di UGD)Activated charcoal dapat diberi setiap 2-4jmSuspek amatoxin monitor fs hati-ginjalBeberapa antidot (KS, penisilin G, silymarin, thioctic acid, n-acetylsistein) direkomen, tp studi efektifitas manusia belum adaTh suportif (fluid replacement pd GE, glukosa, hepatic ensefalopati)Transplantasi liver dapat u/ ps dg nekrosis hati masifJamur beracun

Racun yang terdapat pada bahan makanan yang terkontaminasi :Aspergillus flavusPenicilliumMenyebabkan keracunan secara kronik kelainan hati

KlasifikasiJenis B1, B2, G1, G2, M1, M2B2 paling toksikM1 & M2 sering ditemukan susu & kacangAflatoksin Aflatoksin banyak ditemukan dalam bahan makanan di Indonesia :

Penyimpanan lama menyebabkan kerusakan pada bahan makanan oleh mikroorganisme dan jamur yg dapat menghasilkan aflatoksin.Cara penyimpanan makanan di Indonesia saat ini belum dapat mencegah kontaminasi jamur.SusuJagungKacang tanahUbi kayuOncomKopiTembakauKedelaiMinyak kacangKopraJamu2anGandumBerasKelainan hati :Sirosis HepatisUrin : adanya aflatoksin jenis B1Karsinoma Hepatis Primer87% ps.hepatoma : uji fetoprotein alfa (+)Sindrom ReyeEdema otakPerlemakan visera (akut&fatal)@kacang tanah & jagung

PencegahanMenghindari kontaminasi jamurMemperbaiki cara penyimpananKeracunan SingkongTerjadi karena singkong mengandung glikosida sianogenik linamarin yang terdapat pada lapisan luar. Zat ini terdiri dari glukosa, aseton dan asam sianida(HCN). singkong memiliki enzim linase yang dapat memecah kompleks ini dan melepaskan HCN sebagai zat bebas. Dalam jumlah kecil HCN masih mampu dinetralkan tubuh dengan diubah menjadi tiosianat.64Tanda dan Gejala klinisPasien mula-mula merasa panas pada perut, mual, pusing, sesak dan lemah. Pernafasan menjadi cepat dengan inspirasi yang pendek dan bau nafas serta muntahan yang khas(bau bitter almond). Busa pada mulut tercampur warna darah dan warna kulit menjadi merah bata dan sianosis biasanya tidak tampak.65Tatalaksanaeliminasi racun dengan jalan muntah atau bilas lambung, menghalangi penyerapan racun lebih lanjut pemberian antidotum. Amil/ natrium nitrit dan Na-tiosulfat bekerja sama dan berpotensi dalam prosen detoksifikasi.66KERACUNAN BOTULISMEDEFINISITempe bongkrek : pd proses pembuatan tercemar Clostridium botulisme dan/ atau Bacteria cocovenans (gliserinracun toksoflavin). Botulinum (anaerob) tumbuh pd media minyak, daging, ikan yang tidak sempurna diproses (kaleng).Tanda dan Gejala Neurotoksin hambatan impuls saraf pada motor endplate (kelumpuhan). Dapat terjadi perdarahan di SSP dan proses degeneratif pada hati dan ginjal. kelainan mata, kelumpuhan otot mata, kelumpuhan nervi kranialis secara simetris, disfagia, kelumpuhan otot pernapasan, muntah pada permulaan penyakit dan serigkali beratTatalaksana Eliminasi : bilas lambung, obat pencahar Jika depresi napas berat : ventilator hingga tanda vital OK Antidot : antitoksin botulisme IV 10-50 mL setelah tes kulit Blokade neuromuskular: kuanidin hidroklorida 15-35 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosisi KERACUNAN BOTULISMEDDMiastenia gravis, sindrom guillain barre, poliomielitis akut atau stroke, yang membedakan : test tensilon yang negatif, cairan CSF normal, g3 sensorik (-), kesadaran baik, tanda2 kortikospinalis (-)Faringitis oleh virus : nyeri tenggorokan, eritema, disfagiaKeracunan atropin atau beladona : dilatasi pupil dan selaput lendir mulut dan lidah yang keringPrognosisStrain tipe A angka kematian 60-70%Strain tipe B angka kematian 10-30%Strain tipe E angka kematian 30-50%Diagnosis dini, tatalaksana yang baik thd depresi napas dan penggunaan antitoksin polivalen pronosis OKKeracunan InsektisidaPESTICIDESCHLOROPHENOXY COMPOUNDSORGANOPHOSPHATE AND CARBAMATE INSECTICIDESCHLORINATED HYDROCARBON INSECTICIDESSUBSTITUTED PHENOLSBIPYRIDYL COMPOUNDSPYRETHRINS AND PYRETHROIDSGLYPHOSATEDEETOrganofosfatGolongan organofosfat : Malathion dan parathionGejalaKeracunan golongan organofosfat akibat penghambatan enzim kolinesteraseMenimbulkan gejala kolinergik berlebihan seperti mual, muntah, diare, lemah, gangguan penglihatan, sesak, bronkokonstriksi, hipersekresi ludah, hiperhidrosisGejala LainMiosis, kelumpuhan otot rangka, bradikardia, ataksia, bingung, kejang, paralisis pernapasan, koma dan akhirnya meninggal KomponenLD50 (mg/Kg)AktonCoroxonDiazinonDichlorovosEthionMalathionMecarbanMethyl parathionParathionSevinSystoxTEPP 146 12 100 56 271375 36 10 3 274 2,5 1Nilai LD50 insektisida organofosfatEfek muskarinik, nikotinik dan saraf pusatEfekGejala1. MuskarinikSalivasi, lacrimasi, urinasi dan diaree (SLUD)Kejang perutNausea dan vomitusBradicardiaMiosisBerkeringat2. NikotinikPegal-pegal, lemahTremorParalysisDyspneaTachicardia3. Sistem saraf pusatBingung, gelisah, insomnia, neurosisSakit kepalaEmosi tidak stabilBicara terbata-bataKelemahan umumConvulsiDepresi respirasi dan gangguan jantungKomaOrganofosfatPengobatanHindari muntah/ cuci lambung (bila pelarutnya minyak tanah)Bila pelarutnya air boleh rangsang muntah/ cuci lambungNapas buatan, bebaskan jalan napasPada kulit/ mukosa, bersihkan dengan airAtropin sulfat 0,04 mg/ kgBB i.v (diberi 8 ampul) 1 ampul = mg SADiberi sampai timbul gejala atropinisisasi (muka merah, mulut kering, takikardi, midriasis) dan boleh diulang (ampe timbul gejala tadi)Therapy simptomatik, suportif

Organoklorin Golongan organoklorin : Endrin, DDT (golongan ini jarang dipakai)Tanda dan gejala : Kejang, tremor, kesadaran menurun , fibrilasi, ventrikelPengobatanMuntah/ cuci lambung, bila pelarut bukan minyak tanahBebaskan jalan napasNapas buatanUntuk kejang diazepam 0.25 0.5 mg/ kgBB i.v (boleh diulang) atau fenobarbital 50 75 mg i.mSimtomatik, suportifGolongan karbamat : Baygon

AlkoholAlkohol merupakan sumber energi potensial1 gram= 9kkalZat ini dapat menimbulkan ketergantungan, tp tidak termasuk NAPZA (disebut Zat adiktif lainalkohol dan pelarut organik )Mekanisme keracunanHipoglikemi dapat terjadi karna gangguan glukoneogenesisKeracunan etanol bikinTRAUMA dan KEKACAUAN METABOLIKDepresi SSP EFEK UTAMAKERACUNAN ETANOLDosis toksikEtanol 100mg/dL hambat glukoneogenesishipoglikemia(belum menyebabkan koma)Pada peminum baru, dosis 300mg/dLkomaPada alkohol kronik, dosis 500-600mg/dLSADARTanda dan gejalaTingkah lakuAgresivMood labilImpulsifGangguan penilaian

Gejala FisikMuka merahGerakan motor yg tdk terkoordinasiNistagmusSakit kepalaHipersalivasiBerkeringatDiareSakit perutNadi meningkatBerdiri tdk seimbangMuntahBicara cadel

Akibat yg ditimbulkanKetergantunganPola makan tidak teraturPeradangan dan perdarahan ususKekurangan vitaminKekebalan tubuh turunHepatitisKerusakan otakDenyut jantung tdk teraturIlmu tambahanAlkohol antiseptikmengandung metanolbikin kebutaan .JANGAN DIKONSUMSI!!!Alkohol+AINS= iritasi lambungAlkohol+psikotropik= makin depresi

TerapiSimptomatikBeri kopi tubrukEmetik dgn mustard satu sendok makan dalam air/ garam dapur

KERACUNAN OBATAmfetamin Pengurasan lambung dapat dilakukan dalam jam pertama setelah keracunanDiberikan karbon aktif 50-100 g secara IVObat sedativa seperti klorpromazin 50-100 mg secara IM atau diazepam 5-10 mg secara IVParacetamol Jika masih < 1 jam berikan arang aktif atau rangsang muntah kecuali bila antidot oral diperlukanAntidot diberikan jika parasetamol >150 mg/kg bb atau lebih.Pada 8 jam pertama stlh tertelan berikan metionin oral atau asetilsistein IV.Bila lebih dari 8 jam setelah tertelan atau tidak dapat diberikan pengobatan oral maka diberikan asetilsistein IV. Perhatikan bahwa vol cairan yang digunakan pada rejimen standar terlalu banyak untuk anak kecil

Aspirin dan Salisilat lainnyaSangat berat pada anak kecil mengalami asidosis dengan cepat dan toxisitas SSP tatalaksana menjadi rumit pernapasan kussmaul, muntah, tinitus.Beri arang aktif jika ada.Tablet salisilat cenderung menggumpal dalam lambung menyebabkan penundaan penyerapan oki arang aktif bermanfaat bila diberikan beberapa dosis.Bila tidak ada arang aktif bilas lambung atau rangsang muntah.Natrium bikarbonat selama 4 jam untuk atasi asidosis, meningkatkan ph urin >7.5, mempercepat excresi salislat.Beri tambahan kalium dan pantau pH urin tiap jam.cairan infus sesuai kebutuhan rumatanPantau kadar GD setiap 6 jam dan koreksi sesuai keperluanBerikan vitamin K 10 mg IM

Kimia (Formalin)Mekanisme : Menyebabkan presipitasi protein dan menyebabkan nekrosis tipe koagulasi pada jaringan yang terpajan. Bentuk gas sangat terlarut dan jika terhirup menyebabkan iritasi lokal saluran nafas atas dan terdapat laporan bisa menyebabkan spasme dan edem laringMetabolismenya asam format asidosis metabolikFormalin diketahui sebagai karsinogen pada manusiaKimia (Formalin)Dosis toksik :Inhalasi 100ppm disebut berbahaya30 mL larutan formalin 37% dapat menyebabkan kematian

Kimia (Formalin)Tanda dan gejala :Pada mata iritasi mataInhalasi batuk, mengi, edema paruTertelan kerusakan korosig pada lambungAsidosis metabolik bisa terjadi karena akumulasi asam formatKimia (Formalin)Terapi Inhalasi pertahankan jalan nafas dan beri oksigen dan observasi 4-6 jamAtasi koma dan syok. Berikan infus untuk mengganti cairan yang hilangkarena gastroenteritisAtasi asidosis metabolik dengan natrium bikarbonatOral bilas lambung. Jangan diinduksi emesis karen korosif

Pertolongan pertamaRacun yang tertelanMinumkan susu, telur kocok, suspense terigu, atau kentang tumbuk yang dilumatkan dalam air> 5 th 1 liter< 5 th 2 cangkirUntuk menghambat penyerapan dan mengencerkan racunRangsang pasien agar muntah,(# korosif)Berikan pencahar Natrium sulfatPertahankan suhu tubuh dengan selimutRacun yang terinhalasiBawa pasien hirup udara segarLonggarkan pakaian yang ketatBeri pernapasan buatan dengan inhalasi langsungPertahankan suhu tubuh dengan selimutKontaminasi kulitBilas kulit dengan airSiram kulit dengan airCuci kulit sampai bersih dengan airKontaminasi mata buka kelopak mata cuci dengan air mengalir selam 5 mntGigitan ularImobilisasi pasienBerikan antiserum spesifikJika harus dipindahkan, tandu selembut mungkin Rattle snake Gunakan tourniket, insisi, dan hisap kira-kira 20 % venome terbuang dalam 30 mnt pertamaRacun yang terinjeksi (overdosis)Baringkan pasienGunakan tourniket dari karet longgarkan selama 1 mnt tiap 15 mntTaruh kantung es pada tpt suntikanPrinsip Penatalaksanaan Kasus Keracunan:Penatalaksanaan kegawatanPenilaian klinisDekontaminasi racunPemberian antidotumTerapi suportifObservasi dan konsultasiRehabilitasi Prinsip Penatalaksanaan Keterangan Penatalaksanaan kegawatan A (Airways) : bebaskan jalan napas dari sumbatan dengan perubahan posisi, oropharyngeal airway, alat penghisap lendir. B (Breathing) : jaga agar pernapasan sebaik mungkin bila perlu dengan alat respirator. C (Circulation) : tekanan darah dan volume cairan harus dipertahankan secukupnya dengan pemberian cairan (koloid), lakukan RJP jika henti jantung.Penilaian klinis Anamnesis informasi tentang seluruh obat yang digunakan, tanyakan dan simpan sisa obat dan muntahan yang masih ada (untuk pemeriksaan toksikologis), riwayat alergi obat atau syok anafilaksis. Pemeriksaan fisik pemeriksaan kesadaran, tekanan darah, nadi, denyut jantung, ukuran pupil, keringat, air liurPrinsip Penatalaksanaan Keterangan Dekontaminasi Dekontaminasi permukaan kulit Dekontaminasi saluran cerna diberikan arang aktif, pencahar, pemberian obat perangsang muntah, kumbah lambung Upaya lain untuk mengeluarkan bahan/obat dialisis, pemberian diuretikumPemberian antidotum Tidak semua keracunan ada penawarnya prinsip utama: mengatasi sesuai dengan besar masalah.Suportif, konsultasi, dan rehabilitasi Harus dilihat secara holistik dan cost effectiveness, disesuaikan dengan kondisi di masing-masing pelayanan kesehatan.

2nd SurveyLakukan anamnesa cepat dan tepatMengumpulkan informasi selengkap-lengkapnya untuk mengetahui penyebabDekontaminasi etiologi penyebab toksisitasRacun yang terhirupMata yang terkontaminasiKulit yang terkontaminasiBilas lambung apabila diduga keracunan akibat tertelanMencari informasi lengkap dari sumber toksisitas indonesia 2nd SurveyRacun yang terhirupMata yang terkontaminasiSegera pindahkan penderita dari sumber racun menuju tempat terbuka dan berikan oksigenSegera bilas mata dengan air bersih atau dengan saline normalJika zat asing bersifat asam/basa dapat menggunakan pH untuk menentukan terapi2nd SurveyKulit yang terkontaminasiLakukan bilas lambungSegera bilas kulit yang terkontaminasi dengan air mengalir dan dilute soap solutionPada kulit yang mengalami luka bakar dapat menggunakan kalsium glukonat 0.5 ml dari solutio 10%Bilas lambung dilakukan apabila keracunan termasuk serius dengan tanda kesadaran menurunTerapi bilas lambung dengan obat emetik sudah tidak dilakukanRacun yang tertelanMinumkan susu, telur kocok, suspense terigu, atau kentang tumbuk yang dilumatkan dalam air> 5 th 1 liter< 5 th 2 cangkirUntuk menghambat penyerapan dan mengencerkan racunRangsang pasien agar muntah,(# korosif)Berikan pencahar Natrium sulfatPertahankan suhu tubuh dengan selimutRacun yang terinhalasiBawa pasien hirup udara segarLonggarkan pakaian yang ketatBeri pernapasan buatan dengan inhalasi langsungPertahankan suhu tubuh dengan selimut

Secondary surveyKontaminasi kulitBilas kulit dengan air dan dilute soap solutionSiram kulit dengan airCuci kulit sampai bersih dengan airPada kulit yang mengalami luka bakar kalsium glukonat 0.5 ml dari solutio 10%Kontaminasi matabuka kelopak mata cuci dengan air mengalir (salin normal) selama 5 mntJika zat asing bersifat asam/basa dapat menggunakan pH untuk menentukan terapi

Gigitan ularImobilisasi pasienBerikan antiserum spesifikJika harus dipindahkan, tandu selembut mungkin Rattle snake Gunakan tourniket, insisi, dan hisap kira-kira 20 % venome terbuang dalam 30 mnt pertamaRacun yang terinjeksi (overdosis)Baringkan pasienGunakan tourniket dari karet longgarkan selama 1 mnt tiap 15 mntTaruh kantung es pada tpt suntikan

111Pemberian AntidoteCO2 oksigen 100% / oksigen hiperbarikSianida oksigen Antidote : inhaler amil nitrit, larutan natrium nitrit 3%, larutan natrium tiosulfat 25%Opiat naloksonMethemoglobin biru metilenAgen kolinergik atropinLainnya : tidak segera diperlukan, diberikan pasca diagnosis ditegakkanEtanol u/ intoksikasi glikol etilen/metanolNAC u/ intoksikasi parasetamolANTIDOTUMZat toksikAntidotum paraceramolN-asetil sisteinArsen,Hg,Pb,AuBALBeta-blockerGLukagonbenzodiazepinFlumazemilCOOksigenKoumarinVit KsianidaNitrit dan nitratdigoksinDigoksin-fab fragmentmethanoletanolheparinprotaminZat besideferoksaminINHpiridoksinnarkotikanaloksonnitritMetilen blueOrganofosfat dan karbamatAtropin,pralidoksimhahMencegah AbsorbsiTujuan terapi : mengurangi jumlah racun yang diabsorbsi tubuh

Tatalaksana :EmesisPencaharArangKatartik 1) Emesisdengan sirup ipekak muntah2 hebat pada anak sudah mulai tidak dilakukanDosis )Hemoperfusi arang yang diaktifkan / resin, indikasi:Bila distribusi volume zat kecil dan didistribusi dengan baikKeracunan teofilin, salisilat, yg tdk berespon thp terapi lainTidak dianjurkan pd keracunan antidepresan trisiklik, asetaminofen, digoksin tidak mengubah hasil klinis

Tabel: KERACUNAN DENGAN TINDAKAN TERAPINYANAMA ZATPERKIRAAN DOSIS LETALTANDA DAN GEJALATERAPIALKOHOL (ETIL)MUNTAH, DELIRIUM DAN DEPRESI SSPSIMTOMATIK. BERI KOPI TUBRUK. EMETIK DGN MUSTARD SATU SENDIK MAKAN DLM AIR ATAU GARAM DAPUR.ANTIHISTAMINDEPRESI SSP SAMPAI KOMA. KEJANG DISUSUL DGN DEPRESI PERNAFASAN. MULUT KERING. TAKIKARDIA.SIMTOMATIK, PERHATIKAN PERNAFASAN. BILA KEJANG DIBERI ANTIKONVULSAN, GUNAKAN 3-4 ML TIOPENTAL 2-5% SECARA IV. LUMINAL TIDAK BOLEH DIBERIKAN.ASAM DAN BASA KUAT (HCI, H2SO4, KOH, NAOH)KOROSIFSIMTOMATIK: BERI SUSU. BILA TERTELAN DLM LARUTAN PEKAT, JANGAN MELAKUKAN BILAS LAMBUNG.ASPIRIN20 -30 GHIPERVENTILASI, KERINGAT, MUNTAH, DELIRIUM, KEJANG, DAN KOMA. AKHIRNYA DEPRESI NAFAS.SIMTOMATIK (AWASI PERNAFASAN). BERI SUSU. BILAS LAMBUNG DGN NA-BIKARBONAT 5%, VITAMIN K BILA ADA PERDARAHAN. ANTIKONVULSI TIDAK BOLEH DIBERIKAN.ATROPIN (ALKALOID BELADONA DAN ANTIKOLINERGIK LAIN)500-1000 MG(JMLH LEBIH KECIL MGKN SUDAH BERBAHAYA)MULUT KERING, KULIT MERAH DAN PANAS MIRIP BELEDRU PADA PERABAAN; PENGLIHATAN KABUR DAN MIDRIASIS; TAKIKARDIA, RETENSI URIN, DELIRIUM, HALUSINASI DAN KOMA.SIMTOMATIK: BERI SUSU. BILAS LAMBUNG DGN AIR. KATETER URIN. PERHATIKAN PERNAFASAN DAN SISTEM KARDIOVASKULER.BARBITURAT: FENOBARBITAL5 GREFLEK BERKURANG, DEPRESI PERNAFASAN, KOMA, SYOK. PUPIL KECIL, DILATASI PADA AKHIRNYA.BILAS LAMBUNG WALAUPUN SUDAH LEBIH DARI 4 JAM. TINGGALKAN 30 G LARUTAN MGSO4 DLM USUS. BERI KOPI TUBRUK.DIPIRONANGIONEUROTIK EDEMA DAN KELAINAN KULIT, EKSITASI, KADANG-KADANG AGRANULOSITOSISSIMTOMATIK: GEJALA-GEJALA KULIT DAN ANGIONEUROTIK EDEMA DPT DIBERIKAN ANTIHISTAMIN DAN 0,3 ML EPINEFRIN 1 PERMIL SUBKUTAN.NAMA ZATPERKIRAAN DOSIS LETALTANDA DAN GEJALATERAPIINSEKTISIDAGOLONGAN ORGANOFSFAT EX. DDVP, DIAZINON, MALATION DAN PARATIONMUNTAH, DELIRIUM DAN DEPRESI SSPSIMTOMATIK. BERI KOPI TUBRUK. EMETIK DGN MUSTARD SATU SENDIK MAKAN DLM AIR ATAU GARAM DAPUR.DEPRESI SSP SAMPAI KOMA. KEJANG DISUSUL DGN DEPRESI PERNAFASAN. MULUT KERING. TAKIKARDIA.SIMTOMATIK, PERHATIKAN PERNAFASAN. BILA KEJANG DIBERI ANTIKONVULSAN, GUNAKAN 3-4 ML TIOPENTAL 2-5% SECARA IV. LUMINAL TIDAK BOLEH DIBERIKAN.KOROSIFSIMTOMATIK: BERI SUSU. BILA TERTELAN DLM LARUTAN PEKAT, JANGAN MELAKUKAN BILAS LAMBUNG.HIPERVENTILASI, KERINGAT, MUNTAH, DELIRIUM, KEJANG, DAN KOMA. AKHIRNYA DEPRESI NAFAS.SIMTOMATIK (AWASI PERNAFASAN). BERI SUSU. BILAS LAMBUNG DGN NA-BIKARBONAT 5%, VITAMIN K BILA ADA PERDARAHAN. ANTIKONVULSI TIDAK BOLEH DIBERIKAN.MULUT KERING, KULIT MERAH DAN PANAS MIRIP BELEDRU PADA PERABAAN; PENGLIHATAN KABUR DAN MIDRIASIS; TAKIKARDIA, RETENSI URIN, DELIRIUM, HALUSINASI DAN KOMA.SIMTOMATIK: BERI SUSU. BILAS LAMBUNG DGN AIR. KATETER URIN. PERHATIKAN PERNAFASAN DAN SISTEM KARDIOVASKULER.REFLEK BERKURANG, DEPRESI PERNAFASAN, KOMA, SYOK. PUPIL KECIL, DILATASI PADA AKHIRNYA.BILAS LAMBUNG WALAUPUN SUDAH LEBIH DARI 4 JAM. TINGGALKAN 30 G LARUTAN MGSO4 DLM USUS. BERI KOPI TUBRUK.ANGIONEUROTIK EDEMA DAN KELAINAN KULIT, EKSITASI, KADANG-KADANG AGRANULOSITOSISSIMTOMATIK: GEJALA-GEJALA KULIT DAN ANGIONEUROTIK EDEMA DPT DIBERIKAN ANTIHISTAMIN DAN 0,3 ML EPINEFRIN 1 PERMIL SUBKUTAN.