pembahasan khusus
TRANSCRIPT
7/16/2019 pembahasan khusus
http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-khusus-5634f94ccc7e9 1/10
C. Pembahasan khusus
Pengerasan baja karbon rendah dengan proses Chromizing
Baja karbon banyak digunakan dalam alat-alat industri dan alat-alat mekanis
karena baja karbon banyak diproduksi dan harganya memang relatif lebih murah
dan juga memenuhi syarat teknis tetapi kelemahan dari baja karbon adalah mudah
terkorosi. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah proses
pelapisan dengan cara mendifusikan atom-atom logam pelapis ke dalam logam
utama dan karena temperatur proses yang cukup tinggi maka atom-atom logam
pelapis yang berdifusi ke dalam logam utama membentuk larutan padat dan
senyawa logam lainya. Proses ini disebut dengan diffusion coating atau pelapisan
difusi. Proses pelapisan difusi ada bermacam-macam yaitu ; Nitriding (pelapisan
dengan nitrida), Carburising (pelapisan dengan karbon), Calorising (pelapisan
dengan aluminium), Chromising (pelapisan dengan khrom). Pada proses Nitriding
dan Karburising biasanya digunakan untuk mendapatkan lapisan permukaan yang
keras.
Proses chromizing selain meningkatkan mampu keras juga untuk
meningkatkan ketahanan terhadap serangan korosi suatu logam dan meningkatkan
ketahanan aus logam. Baja karbon yang dilapisi khrom akan tahan korosi sebab
lapisan kromium bereaksi dengan oksigen membentuk selaput tipis kromium
oksida yang sangat stabil dan akan melindungi logam yang berada di dalamnya
sehingga terhadap serangan korosi berikutnya. Pada proses chromizing hasil yang
optimum banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain temperatur
pemanasan dan lama pemanasan.
7/16/2019 pembahasan khusus
http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-khusus-5634f94ccc7e9 2/10
A. Chromizing
Pengertian secara umum chromizing adalah pelapisan logam kromium
kepermukaan permukaan benda utama. Pelapisan logam kromium dapat
dilakukan dengan cara plating atau biasa dikenal dengan elektroplatting dan
dengan difusi. Pelapisan dengan difusi akan lebih kuat dibanding dengan cara
elektroplatting. Pelapisan yang dilakukan dengan elektroplatting hanya akan
terjadi ikatan adhesi, antar permukaan logam dasar dan logam pelapisnya,
sehingga kekuatan lapisan tidak terlalu kuat. Sedang pelapisan dengan proses
chromising akan terjadi proses difusi atom kromium ke logam dasar.
Sehingga lapisan permukaan akan sangat kuat dan terjadi proses alloying
( perpaduan dua buah antara ogam dasar dan logam yang melapisi). Proses
pack chromising pada prinsipnya sama dengan proses pack carburizing. Pada
proses ini bahan baja yang akan dilapis dibungkus dalam bubuk yang
mengandung Kromium (Cr 2O3) dan bahan garam halida seperti NH4CL,
NH4Br dan NH4I. Penambahan amonium klorida dimaksudkan untuk
membentuk gas aktif (Actifator) yang membantu mempercepat proses difusi
atom-atom Cr ke dalam baja.
B. Proses Penelitian Chromizing
Pada penelitian chromizing baja variabel yang dibuat konstan adalah :
Konsentrasi kromium 95%, konsentrasi aktivator NH4Cl 5%., jumlah
campuran bahan-bahan yang diisikan kedalam silinder (wadah) untuk sekali
proses sebanyak 40 gram. Jenis material logam dasar ( base metal )dan ukuran
benda uji : baja karbon rendah dengan ukuran diameter 25,4 mm dan tebal 20
7/16/2019 pembahasan khusus
http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-khusus-5634f94ccc7e9 3/10
mm. Lama pemanasan 10 jam., dengan media pendingin air.Sedangkan
variabel yang tidak konstan adalah : Temperatur pemanasan dibuat bervariasi
900, 950, 1000, 1050 dan 1100ºC
1. Diagram alir penelitian
Jalannya penelitian agar dapat terarah dibuat diagram alir
penelitian seperti gambar 1.
Gambar 1. Diagram alir penelitian
2. Persiapan Media Chromizing
Untuk menentukan ukuran sampel dan tabung baja harus
memperhitungkan kebutuhan bahan-bahan media chromizing yang
diperlukan. Hal ini penting karena perlu mempertimbangkan mahalnya
bubuk kromium oksida (Cr 2O3) sebagai sumber pelapis dan Amonium
klorida (NH4Cl) sebagai aktivator pelapis disamping itu juga agar cara
penelitian dapat efisien, efektif dan ekonomis.
a. Perhitungan media chromizing adalah sebagai berikut :
Pengujian Awaluji Komposisi Kimiauji Kekerasan VickersStruktur Mikro
Persiapan materialPemotonganPengamplasanPencucian
Proses Pelapisan DifusiPack Difusion CoatingPowder : Cr
2O
3& NH
4Cl
Waktu pemanasan 10 jamVariabel Temperaturpemanasan
= 900, 950, 1000, 1050,1100oC
Pengujian Akhiruji Kekerasan Vickerspengukuran tebal LapisanStruktur Mikro
Data dan Pembahasan Kesimpulan
LogamDasar
7/16/2019 pembahasan khusus
http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-khusus-5634f94ccc7e9 4/10
Cr 2O3 : NH4Cl = 38 gram : 2 gram
b. Material dasar (base metal) ; Baja karbon rendah St37 dengan
komposisi kimia sebagai berikut:
Tabel 1. Prosentase Komposisi Material Dasar (Base Metal) St 37
Fe = 99,31 C = 0,118 Mn = 0,375 P = 0,017 S = 0,015
Si = 0,055 Cu < 0,004 Ni = 0,026 Cr = 0,021 Mo < 0.004
V < 0,001 Al < 0.002 W = 0,046 Co = 0,007 Nb = 0.006
3. Hasil Penelitian dan Pembahasan
a. Tahapan Pembentukan Logam Pelapis
Reaksi yang terjadi dalam campuran kromium dan amonium
klorida selama proses difusi adalah sebagai berikut :
Reaksi Penguraian NH4Cl
NH4Cl (s) NH3(g) + HCl(g)
Reaksi pembentukan garam kromium
6HCl+2Cr (pack) 2CrCl3 + 3H2(g)
CrCl3 + 2Cr (pack) 3CrCl3
Reaksi peresapan kromium pada pemukaan baja. Reaksi yang
terjadi berupa reaksi pertukaran tempat (subtitusi difusion ) yang
menyebabkan terjadinya pelepasan atom-atom kromium dengan reaksi
sebagai berikut :
a) displacemen reactio
2CrCl3 + 3 Fe 2CrFe (alloy) + FeCl2
b) displacemen reaction
3FeCl2(g) + 5Cr (pack) 3CrFe(alloy) + 2CrCl3(g)
c) disproporsional reaction
3CrCl (g) + 2Fe (substrat) CrCl3 (g) + 2CrFe (alloy)
d) discomposision reaction
7/16/2019 pembahasan khusus
http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-khusus-5634f94ccc7e9 5/10
2CrCl (g) + 2Fe(substrat) 2CrFe(alloy) + Cl2 (g)
e) Reduction reaction
2CrCl (g) + H2 (g) (substrat) 2CrFe(alloy) +2HCl(g)
Proses reaksi tersebut terjadi dalam bejana tertutup dan berlangsung terus seiring
dengan waktu pemanasan, konsentrasi kromium. Bila unsur kromium ditambahkan
pada baja karbon, maka atom karbon dan atom besi berkoordinasi dengan atom
kromium sehingga kadar karbon eutektoid dan temperatur eutektoid berubah.
kromium menaikkan temperatur eutektoid karena kromium berbentuk BCC (body
centered cubic), sehingga merupakan penstabil ferit dalam baja. Kromium dalam
baja akan larut dalam bentuk Tukar Tempat ( subtitusion ), selain itu juga akan
membentuk karbida krom. Cr yang berdisfusi adalah pada persamaan (6) dan (7)
yaitu CrFe sebagai logam paduan.
4. Pengujian Kekerasan
Pengujian kekerasan menggunakan Mikro Hardness Tester.
Pengujian kekerasan pada permukaan lapisan (coating) hasil pengujian
kekerasan lihat pada gambar 3, pada permukaan lapisan terlihat bahwa
setelah proses chromizing kekerasan tertinggi yaitu pada pemanasan 1100
o
C sebesar 257 HV dibanding sebelum chromizing yaitu pada base metal
sebesar 170 .Pengaruh temperatur terhadap kekerasan permukaan lapisan
akan meningkat dengan naiknya temperatur. Kenaikan tersebut
dikarenakan temperatur yang tinggi akan meningkatkan koefisien difusi
dari atom-atom. Dengan meningkatnya kemampuan difusi suatu atom
maka akan semakin banyak atom-atom Cr yang berdifusi. Cr yang
7/16/2019 pembahasan khusus
http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-khusus-5634f94ccc7e9 6/10
berdifusi masuk menyebabkan logam menjadi sebuah logam paduan pada
permukaan. Adanya unsur paduan dilakukan dengan proses difusi dengan
sendirinya akan meningkatkan kekerasan logam. Karena peningkatan
kekerasan suatu logam dapat dilakukan dengan penambahan unsur paduan.
Adanya atom-atom asing menyebabkan terjadinya distorsi pada daerah
dimana atom-atom tersebut berada. Distorsi dengan sendirinya akan
meningkatkan kekerasan logam.
Gambar 2. Pengaruh Tempertur pemanasan terhadap Kekerasan Permukaan
Lapisan
Pengujian pada kondisi permukaan lapisan hingga ke material dasar. Hasil
pengujian kekerasan yang dilakukan pada lapisan (coating) sampai ke material
dasar (base metal) dengan interval jarak ; 0,03 mm ; 0,06 mm ; 0,09 mm ; 0,12
mm ; 0,18 mm dan 0,24 mm seperti terlihat pada tabel 2.
Dari hasil pengujian kekerasan terhadap kedalaman proses difusi atom-atom
adalah pada bagian yang paling tepi mempunyai kekerasan yang lebih tinggi,
selanjutnya pada pengujian di titik yang lebih dalam kekerasannya menurun,
257255
248
234
225
200
210
220
230
240
250
260
900 950 1000 1050 1100
Temperatur ( C )
K e k e r a s a n ( H V )
7/16/2019 pembahasan khusus
http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-khusus-5634f94ccc7e9 7/10
terlihat pada Gambar grafik 4. Ini terjadi karena pada daerah yang dekat dengan
permukaan konsentrasi kromiumnya lebih besar dibandingkan dengan bagian
dalam, dimana konsentrasinya turun. Dengan turunnya konsentrasi atom-atom Cr
maka dengan sendirinya akan menurunkan kekerasan. Indikasi pengaruh
perubahan kekerasan ini dapat dijadikan pedoman berapa jauh atom-atom Cr
dapat berdifusi ke dalam base metalnya.
Tabel 2. Distribusi kekerasan lapisan (coating)
Jarak Kekerasan Setelah Chromising (HV)
Pengukuran Sebelum T = 900 C T = 950 C T = 1000 C T = 1050 C T = 1100 C
(mm) Chromising t = 10 jam t = 10 jam t = 10 jam t = 10 jam t = 10 jam
0.03 168.60 193.30 243.80 229.40 243.80 222.40
0.06 172.20 175.20 234.10 224.90 220.60 218.40
0.09 166.40 165.70 176.00 211.20 202.40 212.20
0.12 187.80 160.90 163.36 188.10 188.10 184.70
0.18 179.10 154.40 160.90 163.36 188.10 181.50
0.23 177.50 152.50 162.30 167.80 177.50 172.20
Gambar 3. Distribusi kekerasan terhadap jarak pengukuran dari permukaan
lapisan hingga benda uji (base metal) bagian dalam
100.00
150.00
200.00
250.00
300.00
0.03 0.06 0.09 0.12 0.18 0.23
e e r a s a n
Jarak Pengukuran (mm)
Bahan awal Temp = 900 C temp = 950 C
Temp = 1000 C Temp = 1050 Temp = 1100
7/16/2019 pembahasan khusus
http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-khusus-5634f94ccc7e9 8/10
Dari struktur mikro yang ada dapat dilihat bahwa pada temperatur yang
lebih tinggi tebal lapisan yang terbentuk lebih tebal. Hal disebabkan karena pada
temperatur yang lebih tinggi akan mempunyai kecepatan difusi yang lebih cepat.
Berdasar ketentuan bahwa persamaan (8). Dengan meningkatnya temperatur akan
meningkatkan koefisien difusi.
Dari rumus diatas jika temperatur pemanasan dinaikkan, dengan koefisien
difusi, panas jenis dan konstanta gas yang konstan maka harga difusifitas (D)
mengalami peningkatan. Dengan naiknya difusisitas, sedangkan waktu
pemanasannya konstan perubahan tebal lapisan akan ditentukan dari peningkatan
difusisitas. Semakin besar difusisitas maka kedalam difusi menjadi lebih besar,
hal ini dapat dilihat dari persamaan (7).
(a). base metal (b) Temperatur 900oC
7/16/2019 pembahasan khusus
http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-khusus-5634f94ccc7e9 9/10
(c) Temperatur 950 oC (d) Temperatur 1000 oC
(e) Temperatur 1050 oC (f) Temperatur 1100 oC
Gambar 4. Foto Struktur mikro dan lapisan hasil proses chromizing dengan
variasi temperatur perbesaran 200 x
5. Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan antara lain :
a. Harga kekerasan rata-rata permukaan juga meningkat, sebelum
proses chromizing kekerasan rata-rata permukaan adalah 170 HV,
setelah chromizing kekerasan rata-rata terendah diperoleh pada
pemanasan dengan temperatur 900°C sebesar 225 HV dan kererasan
7/16/2019 pembahasan khusus
http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-khusus-5634f94ccc7e9 10/10
yang paling tinggi dihasilkan pada pemanasan dengan temperatur
1100°C sebesar 257 HV.
b. Kedalaman difusi atom-atom Cr berdasarkan pengukuran kekerasan
dapat mencapai 230 μm.(dimana kekerasan mulai menurun menyamai
logam induknya).
c. Semakin tinggi temperatur pemanasan dengan waktu yang konstan
maka tebal lapisan kromium yang terbentuk lebih tebal, untuk
temperatur pemanasan 9000C terbentuk lapisan setebal 40 μm dan
temperatur pemanasan 11000C terbentuk lapisan setebal 83 μm.
d. Struktur mikro bahan setelah proses relatif tetap tidak mengalami
perubahan, yaitu tetap ferit. Tatapi mengalami perubahan besar butir
yaitu semakin besar.