pelatihan senam nifas meningkatkan kadar...

50
1 PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN, SATURASI OKSIGEN DARAH PERIFER DAN MENURUNKAN DENYUT NADI ISTIRAHAT PADA IBU POSTPARTUM SUDARMI NIP : 198012282001122001 JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES MATARAM 2013

Upload: vuongthien

Post on 10-Apr-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

1

PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR

HEMOGLOBIN, SATURASI OKSIGEN DARAH PERIFER

DAN MENURUNKAN DENYUT NADI ISTIRAHAT PADA IBU

POSTPARTUM

SUDARMI

NIP : 198012282001122001

JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES MATARAM 2013

Page 2: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

2

ABSTRAK

PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR

HEMOGLOBIN, SATURASI OKSIGEN DARAH PERIFER DAN

MENURUNKAN DENYUT NADI ISTIRAHAT PADA IBU POSTPARTUM

Setelah proses persalinan berakhir, seorang ibu akan menjalani proses

pemulihan fisik dan mental. Selama proses persalinan pervaginam normal dan

sampai beberapa hari setelahnya ibu postpartum kehilangan darah sehingga

eritrosit berkurang di dalam sirkulasi. Pelatihan senam nifas diharapkan dapat

membantu memperbaiki kinerja sel otot rangka, jantung, paru, pembuluh darah

dan sistem pernapasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelatihan senam

nifas meningkatkan kadar hemoglobin, saturasi oksigen darah perifer dan

menurunkan denyut nadi istirahat pada ibu postpartum.

Penelitian ini menggunakan rancangan pre test and post test

kontrol group design dengan menggunakan 28 orang ibu post partum normal

sebagai sampel. Subyek dibagi 2 kelompok secara random alokasi yang masing-

masing terdiri dari 14 orang yaitu kelompok kontrol tidak diberikan senam nifas

dan kelompok perlakuan diberikan senam nifas, selama 6 minggu 2 kali

seminggu. Kadar hemoglobin, saturasi oksigen darah perifer dan denyut nadi

istirahat diukur sebelum dan sesudah perlakuan diuji dengan paired sampel test

dan independent t test.

Didapatkan hasil penelitian bahwa rerata kadar hemoglobin pada

kelompok perlakuan sebelum melakukan senam nifas adalah 10,88 ± 157,85 gram

% dan setelah perlakuan adalah 11,35 ±147,322 gram % meningkat rerata 0,7143

± 0,82542 gram%. Rerata saturasi oksigen darah perifer pada kelompok perlakuan

sebelum senam nifas adalah 97,35±157,81% dan setelah senam nifas

98,35%±147,32 meningkat rerata 1,00 ±0,67937%. Rerata denyut nadi istirahat

sebelum melakukan senam nifas pada kelompok perlakuan adalah 87,4286

±10,005 dpm dan setelah senam nifas menurun 10,57±7,09 dpm. Hasil analisis

menunjukkan terdapat perbedaan peningkatan kadar hemoglobin, peningkatan

saturasi oksigen darah perifer dan penurunan frekuensi denyut nadi istirahat pada

masing-masing kelompok kontrol dan perlakuan dengan nilai (p < 0,05).

Disimpulkan bahwa dengan pelatihan senam nifas dapat meningkatkan

kadar hemoglobin, meningkatkan saturasi oksigen darah perifer dan menurunkan

denyut nadi istirahat pada ibu postpartum. Hasil penelitian ini diharapkan dapat

meningkatkan kebugaran fisik dan mempercepat pemulihan ibu post partum.

Kata Kunci: Senam nifas, hemoglobin, saturasi oksigen, denyut nadi.

Page 3: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

3

ABSTRACT

THE TRAINING OF POTNATAL GYMNASTICS INCREASE

HEMOGLOBIN LEVELS, PERIPHERAL BLOOD OXYGEN

SATURATION AND DECREASE REST PULSE RATE IN POSTPARTUM

After the birth process is over, a mother will undergo a process of physical

and mental recovery. During the process of vaginal delivery and up to several day

after maternal postpartum blood loss that is reduced in circulating erythrocytes.

Training exercise help postnatal physiological processes and affect the

performance of mucle cells, heart, lungs, blood vessels and respiratory sytem.

This study aims to determine the postnatal gymnastics training increases

hemoglobin levels, peripheral blood oxygen saturation and reduce the resting

pulse rate in postpartum.

This study used experimental research design of pre test and post test

control group design with 28 postpartum mother in the sample. The subjects were

allocation randomized divided into 2 groups, each consisting of 14 persons the

exercise control group given no treatment and 14 person the group given

treatment the training gymnastic postpartum exercise, for 6 weeks 2 time a week.

Hemoglobin level, peripheral blood oxygen saturatin and resting pulse rate were

measured before and after treatment were tested with paired samples t –test and

independent test.

Obtained results that the mean hemoglobin levels in the treated group

before doing gymnastics postnatal is 10.88±1,57815 gr% and after treatment was

11.35g±1,47322 gr% increased average 0,7143g±0,82542 gr%. The mean

peripheral blood oxygen saturation in the treatment group before parturition

gymnastics was 97,35±1,44 % and after postnatal gymnastics 98,35±1,15 %

increased the mean 1,000±0,67937 %. The mean resting pulse rate in the treated

group before postnatal gymnastics is 96,857±19,330 bpm and after exercise

decrease 81,500±9,120 bpm decrease the mean 10,57± 7,09 bpm. The analysis

showed there were differences content increase the hemoglobin, an increase in

peripheral blood oxygen saturatin and pulse rate decrease in the frequency of rest

pulse rate in each treatment group and the control value (p<0,05).

Concluded that the training exercises be consistent with hemoglobin

levels, increase peripheral blood oxygen saturation and reduce the resting pulse

rate in postpartum mothers. The results of this study is expected to improve

physical fitness and mother postpartum recovery.

Keywords: Gymnastics postnatal, hemoglobin, oxygen saturation, pulse rate.

Page 4: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

4

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setelah proses persalinan berakhir, seorang ibu akan menjalani proses

pemulihan fisik dan mental supaya dapat merawat serta memberikan perhatian

penuh kepada bayinya. Kebugaran fisik dan kesehatan prima adalah modal bagi

setiap orang untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu aktivitas fisik

merupakan kebutuhan dan memiliki posisi dan peran strategis dalam pembentukan

keperibadian dan meningkatkan sumberdaya manusia. Manusia yang sehat, fisik

dan mental dapat dibentuk dan ditingkatkan melalui pembinaan dan kebugaran

fisik dan aktivitas lainnya yang bermanfaat untuk kebugaran tersebut.

Berdasarkan penelitian Robson dkk,(1987) dalam beberapa hari pertama

postpartum, konsentrasi hemoglobin dan hematokrit berfluktuasi sedang. Bila

angkanya menurun jauh dibawah nilai sebelum persalinan, berarti telah terjadi

kehilangan darah dalam jumlah cukup banyak. Satu minggu setelah persalinan,

volume darah telah hampir kembali ke nilainya ketika tidak hamil (Cunningham,

2006).

Selama proses persalinan pervaginam normal dan sampai beberapa hari

setelahnya, hanya separuh dari eritrosit yang ditambahkan ke sirkulasi ibu selama

masa kehamilan yang akan hilang pada mayoritas wanita. Kehilangan ini terjadi

melalui tempat implantasi plasenta, plasenta itu sendiri, episiotomi atau laserasi,

dan dari lokia. Rata-rata jumlah eritrosit ibu yang setara dengan 500 sampai 600

Page 5: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

5

ml darah prakelahiran akan hilang selama dan setelah kelahiran normal

pervaginam bayi tunggal (Cunningham, 2006).

Masa nifas adalah masa yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir

ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, yang

berlangsung selama kira-kira enam minggu. Selama masa ini, saluran reproduksi

mengalami perubahan yaitu perubahan struktur permanen pada serviks, vagina,

dan perineum sebagai akibat dari persalinan dan kelahiran (Prawirohardjo, 2006).

Setelah persalinan, tubuh seorang ibu akan memasuki masa pemulihannya

dan perlahan kembali ke kondisi semula. Tindakan tirah baring dan senam nifas

membantu proses fisiologis ini secara perlahan. Umumnya yang menjadi

perhatian ibu selama masa nifas adalah bagaimana memulihkan bentuk tubuh dan

dinding perut seperti sediakala (Brayshaw, 2008).

Dalam penelitian Larson dkk, (2002) yang melakukan survei secara acak

tentang efek senam nifas bagi ibu nifas pada 1003 wanita Amerika melaporkan

setelah mengikuti program senam nifas dengan latihan yang teratur mengalami

pengerutan pada rahim yang lebih kuat, selain itu juga mengalami penurunan

pada berat badan selama enam minggu setelah melahirkan. Dan dalam studi dari

1432 ibu nifas di Swedia yang melakukan senam nifas ditemukan bahwa

mayoritas wanita (71%) mengalami metabolisme tubuh yang lancar, dan

pemulihan fisik yang lebih cepat (Bobak dkk, 2005).

Manfaat senam nifas diantaranya adalah membantu penyembuhan rahim,

perut, dan otot pinggul yang mengalami trauma serta mempercepat kembalinya

bagia-bagian tersebut ke bentuk normal, membantu menormalkan sendi-sendi

Page 6: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

6

yang menjadi longgar akibat kehamilan dan persalinan, serta mencegah

perlemahan dan peregangan lebih lanjut. Latihan senam nifas dapat segera dimulai

24 jam setelah melahirkan (Bobak dkk, 2005).

Manfaat lain dari senam nifas dapat mempercepat proses involusio uteri

pada ibu postpartum dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan

eritrosit sampel pada kelompok perlakuan mengecil 46,568. Tinggi fundus uteri

menurun lebih cepat 13,92 cm. Tonus otot miometrium memendek sesuai dengan

tinggi fundus uteri yaitu pada hari ke-10 postpartum tidak teraba lagi diatas

abdomen (Latifah, 2005).

Setiap bentuk aktivitas dalam kehidupan sehari-hari baik itu suatu

pekerjaan atau latihan olahraga memerlukan energi (tenaga). Energi yang

diperlukan tersebut dapat diperoleh dari dalam tubuh berupa hasil metabolisme

dari makanan. Apabila energi dari dalam tubuh mengalami kekurangan maka

diperlukan bantuan energi dari luar berupa oksigen yang diperoleh melalui

pernafasan. Demikian halnya dalam senam nifas juga membutuhkan energi, baik

itu dari dalam maupun dari luar tubuh berupa suplai oksigen yang di ambil oleh

paru-paru dan dipompakan oleh jantung ke seluruh jaringan tubuh. Ketika seorang

melakukan aktivitas olahraga harus disertai dengan persediaan energi yang

memadai. Energi yang dibutuhkan tubuh ketika melakukan aktivitas olahraga

diproduksi dalam mitokondria. Proses katabolisme, metabolisme serta reaksi

oksidasi sel terjadi dalam mitokondria. Reaksi dalam mitokondria ini akan

menghasilkan energi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam melakukan aktivitasnya

(Cooper, 2000; Bhushan dkk, 2003; Boscaglla dkk, 2003).

Page 7: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

7

Olahraga merupakan salah satu cara untuk menetralisir terbentuknya

radikal bebas karena dengan melakukan aktivitas fisik, oksigen yang berlebihan

dapat digunakan untuk menghasilkan energi (Plowman and Smith, 2003).

Olahraga memberikan pengaruh pada sistem kardiovaskuler khususnya

peredaran darah untuk memperbaiki kemampuannya. Lebih banyak pembuluh

darah (kapiler) dibentuk dalam jaringan yang aktif untuk memperbaiki penyediaan

makanan dan oksigen, dan gerak badan membakar habis lemak berlebihan dalam

sistem dan menghambat kandungan lemak di pembuluh, sehingga mengurangi

resiko trombosis (deBarros, 2010).

Latihan fisik sangat berpengaruh terhadap sistem pernapasan. Dengan

latihan fisik secara teratur dapat meningkatkan pemasukan oksigen ke dalam

paru. Kebiasaan berolahraga memberi manfaat dalam meningkatkan kerja dan

fungsi paru, jantung dan pembuluh darah yang ditandai dengan; denyut nadi

istirahat menurun, isi sekuncup bertambah, kapasitas vital paru bertambah,

penumpukan asam laktat berkurang, meningkatkan pembulu darah kolesterol,

meningkatkan HDL kolesterol dan mengurangi aterosklerosis (Bass, 2008;

McArdle dkk, 2009).

Asupan oksigen pada otot yang bekerja meningkat selama berolahraga

dengan meningkatnya ekstraksi oksigen jaringan. Hal ini digambarkan dengan

perbedaan kandungan oksigen arteri-vena. Pada saat istirahat, total ekstraksi tubuh

relatif rendah antara 25% sampai 30%. Selama berolahraga, ekstraksi oksigen

dapat meningkat sampai 80%-85%. Hal ini disebabkan karena redistribusi aliran

darah pada otot yang bekerja (Bemsteins, 2003).

Page 8: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

8

Penurunan kapasitas vital paru pada saat kehamilan ini dapat

menyebabkan berkurangnya compliance paru. Compliance adalah ukuran tingkat

perubahan volume paru yang ditimbulkan oleh gradien tekanan transmural (gaya

yang meregangkan paru) tertentu. Peningkatan perbedaan tekanan tertentu pada

paru dengan compliance yang tinggi akan mengembang lebih besar daripada paru

yang compliance-nya rendah. Dengan kata lain semakin rendah compliance

paru,semakin besar gradien tekanan transmural yang harus dibentuk selama

inspirasi untuk menghasilkan pengembangan paru yang normal (Cunningham,

2006; Sherwood, 2001). Selain itu juga penurunan kapasitas difusi paru akan

mempengaruhi kecepatan difusi gas yang melalui membran respirasi sehingga

dapat mengakibatkan pertukaran gas yang lambat dan mengganggu proses

pengiriman oksigen ke jaringan (Guyton, 2007).

Saturasi oksigen darah perifer ini dapat diukur dengan menggunakan

oksimetri. Kondisi-kondisi diatas pada ibu nifas ini terlihat dengan adanya

penurunan konsentrasi oksigen darah diperifer yang berada dibawah normal (<

dari 95%) (Djojodibroto, 2009).

Penilaian fungsi pernafasan secara adekuat dapat dilihat dari nilai analisis

gas darah arteri. Pengukuran gas darah arteri dilakukan bersamaan dengan

pemeriksaan fungsi paru untuk menentukan konsentrasi ion hidrogen, tekanan

parsial oksigen dan karbondioksida, dan saturasi oksihemoglobin. Walaupun

pengukuran gas darah arteri adalah cara terbaik untuk menilai perubahan

gas,terkadang terdapat keadaan yang tidak menguntungkan setelah pungsi darah

arteri ini. Akibatnya, dipilih oksimetri yaitu suatu alat noninvasif untuk menilai

Page 9: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

9

oksigenasi mulai banyak digunakan. Oksimetri mengukur saturasi oksigen Hb

(SaO2) lebih dahulu dari pada PaO2 dengan menggunakan probe yang biasanya

menjepit sekeliling jari. Tujuan klinis yang biasanya ingin dicapai untuk Hb

dengan saturasi O2 adalah SaO2 paling sedikit 90% (sesuai dengan PaO2 yang

berkadar sekitar 60mmHg). Keuntungan pengukuran oksimetri meliputi mudah

dilakukan, tidak invasif, dan dengan mudah diperoleh. Oksimetri tidak

menimbulkan nyeri, dan tidak memerlukan biaya yang besar jika dibandingkan

dengan pungsi arteri. Keakuratan oksimetri nadi kurang dari 90 mm Hg. Tren saat

ini memberikan informasi terbaik tentang status oksigenasi klien (Potter dan

Perry, 2002).

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi saturasi oksigen darah

perifer, antara lain adalah: 1) Faktor internal, yaitu, usia, jenis kelamin, penyakit

gangguan fungsi paru, tingkat keasaman (pH), dan tekanan parsial

Karbondioksida (CO2); dan 2) Faktor eksternal, yaitu asupan makanan untuk

meningkatkan kadar Hb, mobilisasi dini dan senam nifas (Brunner dan Suddarth,

2008). Faktor-faktor lain seperti tersebut diatas yang bisa mempengaruhi saturasi

oksigen dalam darah perifer, tidak diteliti karena keterbatasan waktu dan biaya

yang cukup besar. Dari beberapa faktor yang sudah disebutkan, akan dilakukan

penelitian terhadap salah satu faktor yaitu senam nifas hubungannya dengan

saturasi oksigen dalam darah perifer.

Dari data Laporan Tahunan Dikes Kota Mataram didapatkan data anemia

pada ibu nifas tahun 2009 ada 825 orang, tahun 2010 terdapat 567 orang dan pada

tahun 2011 ada 391 orang. Hasil survei pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti

Page 10: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

10

pada ibu nifas, bahwa dari 10 orang ibu nifas 8 diantaranya tidak pernah

melakukan senam nifas. Ada tiga alasan mengapa ibu nifas tidak melakukannya.

Pertama, karena ibu tidak tahu bagaimana senam nifas. Kedua, karena bahagianya

melahirkan anak yang sehat, jadi yang terpikirkan hanya bagaimana cara

mengasuh anak yang baik. Ketiga, karena kondisi tubuh ibu masih lemah dan

untuk bangun masih terasa sakit, maka tidak terpikirkan oleh ibu untuk melakukan

senam nifas. Selain itu wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada 5 orang

bidan sebagai penolong persalinan, didapatkan bahwa bidan kurang memberikan

informasi mengenai senam nifas kepada ibu nifas disebabkan karena masih

adanya pasien lain yang harus ditangani oleh bidan, sehingga bidan merasa

direpotkan jika harus mengajarkan senam nifas lagi.

Sampai saat ini belum banyak penelitian yang dilakukan tentang pengaruh

pelatihan senam nifas dengan kadar hemoglobin, saturasi oksigen darah perifer

dan denyut nadi istirahat pada ibu postpartum terutama di Kota Mataram Provinsi

Nusa Tenggara Barat. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengetahui

bagaimanakah pengaruh pelatihan senam nifas terhadap peningkatan kadar

hemoglobin, saturasi oksigen di dalam darah perifer dan penurunan denyut nadi

istirahat pada ibu postpartum.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, dapat dibuat rumusan masalah

sebagai berikut:

1) Apakah pelatihan senam nifas dapat meningkatkan kadar hemoglobin pada

ibu postpartum?

Page 11: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

11

2) Apakah pelatihan senam nifas dapat meningkatkan saturasi oksigen darah

perifer pada ibu postpartum?

3) Apakah pelatihan senam nifas dapat menurunkan denyut nadi istirahat pada

ibu postpartum?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Untuk mengetahui apakah pelatihan senam nifas dapat meningkatkan

kadar hemoglobin, saturasi oksigen di dalam darah perifer dan menurunkan

denyut nadi istirahat pada ibu postpartum.

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.1.1 Mengetahui pelatihan senam nifas dapat meningkatkan kadar hemoglobin

pada ibu postpartum.

1.3.1.2 Mengetahui pelatihan senam nifas dapat meningkatkan saturasi oksigen

darah perifer pada ibu postpartum.

1.3.1.3 Mengetahui pelatihan senam nifas dapat menurunkan denyut nadi istirahat

pada ibu postpartum.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Bila penelitian ini terbukti, diharapkan menambah khasanah ilmu

pengetahuan tentang pengaruh senam nifas terhadap saturasi oksigen didalam

Page 12: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

12

darah perifer pada ibu postpartum, sehingga mempercepat pemulihan ibu dan

dapat meningkatkan status kesehatan serta kebugaran pada ibu postpartum

1.4.2 Manfaat untuk kepentingan masyarakat

Diharapkan pada masyarakat untuk dapat memahami dan melakukan

pelatihan senam nifas untuk membantu pemulihan tubuhnya dan meningkatkan

kebugaran sehingga dapat meningkatkan status kesehatannya.

Page 13: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

13

KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Berpikir

Kerangka berfikir ini berkaitan pada teori bahwa keberhasilan sistem

respirasi meminimalkan perubahan komposisi darah yang dipicu oleh olahraga,

terlihat dari adanya stabilitas dari harga konsentrasi oksigen dan konsentrasi CO2

selama olah raga dengan intensitas sedang dan rendah.

Oksigen dan Karbondioksida tidak terlalu larut dalam darah, keduanya

terutama harus diangkut dengan mekanisme selain hanya larut secara fisik. Hanya

1,5% O2 yang larut secara fisik dalam darah, dengan 98,5% secara kimiawi

berikatan dengan hemoglobin (Hb). Faktor utama yang menentukan seberapa

banyak O2 berikatan dengan Hb (% saturasi Hb) adalah PO2 darah.

Kehamilan menyebabkan perubahan bagi seorang ibu sehingga

memberikan perubahan yang signifikan pada fisiologi pernapasan. Perubahan

fisiologi pernapasan ini dipengaruhi oleh perubahan anatomis, hormonal dan faal

paru selama kehamilan.

Masa nifas adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat

kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

selama kira-kira 6 minggu. Periode masa nifas (puerperium) adalah periode waktu

selama 6-8 minggu setelah persalinan. Proses ini dimulai setelah selesainya

persalinan dan berakhir setelah alat-alat reproduksi kembali seperti keadaan

Page 14: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

14

sebelum hamil / tidak hamil sebagai akibat adanya perubahan fisiologi dan

psikologi karena proses persalinan.

Pada sistem pernapasan, fungsi pernapasan kembali pada rentang normal

dalam jam pertama pascapartum. Napas Pendek, cepat, atau perubahan lain

memerlukan evaluasi adanya kondisi-kondisi abnormal.

Pada awal post partum, penurunan jumlah hemoglobin, hematokrit dan

eritrosit sangat bervariasi. Hal ini disebabkan volume darah, volume plasenta dan

tingkat volume darah yang berubah-ubah akibat kehilangan darah 500 ml darah

pada saat proses persalinan normal dan minggu pertama post partum pengeluaran

darah dan lochea berkisar 500-800 ml dan selama sisa masa nifas berkisar 500 ml.

Hemoglobin memiliki peran penting dalam mengantar oksigen ke seluruh

bagian tubuh untuk konsumsi dan membawa kembali karbondioksida kembali ke

paru menghembuskan nafas keluar dari tubuh. Jika kadar hemoglobin terlalu

rendah, proses ini dapat terganggu, sehingga tubuh memiliki tingkat oksigen yang

rendah.

Pada umumnya tujuan dari latihan olahraga adalah memperbaiki berbagai

komponen khusus dari kebugaran sehingga jantung dan paru-paru berfungsi baik.

Tingkat kebugaran dievaluasi dengan mengawasi kecepatan denyut jantung waktu

istirahat, yaitu kecepatan denyut nadi sewaktu istirahat. Jadi supaya menjadi lebih

bugar, kecepatan denyut jantung sewaktu istirahat harus menurun.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi konsentrasi oksigen darah

arteri yaitu: 1) Faktor internal; meliputi usia, jenis kelamin, penyakit gangguan

Page 15: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

15

fungsi paru, tingkat keasaman (pH darah) dan tekanan parsial karbondioksida

(Co2), dan 2) Faktor eksternal; meliputi gizi (kadar Hb) dan aktivitas fisik.

Pada masa nifas, tubuh seorang ibu akan memasuki masa pemulihannya

dan perlahan kembali ke kondisi semula sebelum hamil. Pelatihan senam nifas

salah satunya membantu proses fisiologis secara perlahan yang bertujuan

mempertahankan dan meningkatkan sirkulasi pada ibu postpartum.

3.2 Kerangka Konsep Penelitian

Gambar 3.1 Kerangka konsep

Faktor eksternal:

Pendidikan, status

sosial, usia perkawinan.

Intensitas dan lamanya

olahraga

Faktor internal :

Keadaan fisik dan mental,

penyakit gangguan fungsi paru,

tingkat keasaman (PH darah)

dan tekanan parsial

karbondioksida (Co2).

IBU POSTPARTUM

- Kadar Hemoglobin - Saturasi oksigen - Denyut nadi istirahat

SENAM NIFAS

Page 16: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

16

Keterangan = faktor-faktor yang mempengaruhi kadar

hemoglobin, saturasi oksigen darah perifer dan denyut nadi istirahat tetapi tidak

diukur dalam penelitian ini.

3.3 Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

4) Pelatihan senam nifas dapat meningkatkan kadar hemoglobin pada ibu

postpartum.

5) Pelatihan senam nifas dapat meningkatkan saturasi oksigen darah perifer

pada ibu postpartum.

6) Pelatihan senam nifas dapat menurunkan denyut nadi istirahat pada ibu

postpartum.

Page 17: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

17

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam bentuk eksperimen dengan desain

eksperimen pre-test and post–test kontrol group design yaitu kelompok perlakuan

dan kelompok kontrol (Sastroasmoro,1995). Pada kelompok perlakuan adalah ibu

postpartum yang diberi pelatihan senam nifas dua kali setiap minggu selama 6

(enam) minggu. Sedangkan pada kelompok kontrol adalah ibu postpartum yang

tidak diberikan pelatihan senam nifas. Pengukuran kadar hemoglobin darah,

saturasi oksigen darah perifer dan denyut nadi istirahat dilakukan sebelum dan

sesudah intervensi.

Pola jenis penelitian adalah:

P0

O1 O2

P S RA P1

O3 O4

Keterangan:

P = Populasi

S = Sampel

RA= Random alokasi

P0 = Perlakuan kelompok yang tidak diberikan pelatihan senam nifas

P1 = Kelompok kontrol yang diberikan pelatihan senam nifas

O1 = Pretes kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan senam nifas

O2 = Postes kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan senam nifas

O3 = Pretes kelompok perlakuan senam nifas

O4 = Postes kelompok perlakuan senam nifas

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

P S RA

Page 18: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

18

4.2.1 Lokasi penelitian

Penelitian telah dilaksanakan di Poskesdes Kekalik Jaya Puskesmas

Tanjung Karang Kota Mataram – Nusa Tenggara Barat. Alasan penelitian

dilakukan di lokasi ini adalah :

1. Pada survei pendahuluan, diperkirakan berdasarkan tabulasi persalinan bahwa

pada bulan Maret s.d April terdapat ibu hamil yang akan melahirkan.

2. Puskesmas di Kota Mataram memberikan izin penelitian dan sebelumnya

belum pernah dilakukan penelitian yang sama.

3. Terjangkau oleh peneliti

4.2.2 Waktu penelitian

Penelitian telah dilakukan selama 2 bulan dari bulan Maret 2012 sampai

dengan Mei 2012.

4.3 Penentuan sumber data

4.3.1 Variabilitas Populasi

4.3.1.1 Populasi target: semua ibu postpartum yang melahirkan di Puskesmas

Kota Mataram.

4.3.1.2 Populasi terjangkau adalah ibu postpartum dalam waktu selama periode

nifas di Poskesdes Kekalik Jaya Puskesmas Tanjung karang Kota Mataram dalam

bulan Maret s.d April 2012

4.3.2 Sampling Frame adalah jumlah sampel yang diambil dari populasi

terjangkau, disesuaikan dengan kriteria inklusi dalam kriteria eligibilitas.

Page 19: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

19

4.3.3 Kriteria Eligibilitas

Kriteria eligibilitas adalah kriteria pemilihan yang membatasi karakteristik

populasi terjangkau, yaitu:

4.3.3.1 Kriteria Inklusi

- Ibu nifas dalam waktu periode nifas.

- Ibu nifas yang berusia 20 – 35 tahun (Saifuddin, 2006)

- Subjek bersedia menjadi responden

- Ibu nifas normal

4.3.3.2 Kriteria Ekslusi

Adalah sampel yang memenuhi kriteria inklusi namun karena sesuatu hal

dikeluarkan dari sampel, seperti, ibu melahirkan bayi kembar, bayi prematur dan

pada saat melahirkan melahirkan dengan perdarahan post partum serta ibu

terinfeksi penyakit paru (TBC).

4.3.3.3 Kriteria Drop Out

Ibu nifas tidak patuh terhadap jadwal pelatihan

4.3.4 Besar Sampel

Besar sampel ditentukan dengan rumus Pocock (2008):

( )

( ) x f (α,β )

σ = standar deviasi

α = tingkat kesalahan I

Page 20: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

20

β = tingkat kesalahan II

µ1= rerata skor pre test

µ2

= rerata skor post test

f(α,β)= nilai pada tabel (0,05,0,1)

N= ( )

( ) x 10,5

N= 14,3 dibulatkan menjadi 14 orang (1 lengan)

Jadi jumlah sampel yang diperlukan sebanyak 28 orang. Hasil penelitian terdahulu

didapatkan nilai µ1= 5,3333, nilai µ2 = 7,8333 dan SD = 2,06559 (Wathaniah,

2008).

4.3.5 Tehnik Pengambilan Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah ibu postpartum dari hari pertama

sampai dengan 6 minggu postpartum yang belum diberikan perlakuan senam nifas

dan memenuhi kriteria inklusi maka diambil secara acak sederhana untuk

mendapatkan jumlah sampel dengan menggunakan rumus Pocock (2008). Sampel

diperoleh sebanyak 28 orang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok

perlakuan dan kelompok kontrol. Kelompok perlakuan adalah kelompok ibu

postpartum yang diberikan perlakuan senam nifas (14 orang), sedangkan

kelompok kontrol adalah kelompok ibu postpartum yang tidak diberikan

perlakuan senam nifas (14 orang).

4.4 Variabel Penelitian

4.4.1 Identifikasi Variabel

Page 21: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

21

Variabel yang diukur adalah variabel kadar hemoglobin darah, saturasi

oksigen darah perifer, denyut nadi istirahat setelah intervensi/perlakuan.

4.4.2 Klasifikasi Variabel

4.4.2.1 Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel tergantung

(Notoatmodjo, 2008). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah

pelatihan senam nifas berdasarkan pedoman Pusdiknakes 2009.

4.4.2.2 Variabel tergantung adalah variabel yang yang dipengaruhi oleh variabel

bebas (Notoatmodjo, 2008). Variabel tergantung penelitian ini adalah kadar

hemoglobin darah, saturasi oksigen darah perifer, frekuensi denyut nadi istirahat

setelah intervensi/perlakuan.

4.4.2.3 Variabel kontrol adalah variabel yang dapat berpengaruh terhadap variabel

tergantung dan variabel bebas (Notoatmodjo, 2008). Faktor fisik, psikis, tingkat

keasaman (pH darah), tekanan parsial karbondioksida (CO2) adalah variable

kontrol yang tidak diteliti.

Gambar 4.1. Skema Hubungan Variabel

4.4.3 Definisi Operasional Variabel

Ibu

Postpartum

Variabel Bebas

Pelatihan senam

nifas

Variabel tergantung

Kadar hemoglobin, saturasi

oksigen darah perifer, frekuensi

denyut nadi istirahat

Variabel Kontrol:

fisik, psikis, tingkat keasaman

(PH darah), tekanan parsial

karbondioksida (CO2).

Page 22: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

22

4.4.3.1 Pelatihan senam nifas adalah paket pelatihan olahraga berdasarkan

pedoman pusdiknakes 2009 yang dilakukan oleh ibu postpartum selama masa

nifas yang dibimbing oleh instruktur senam. Senam nifas dilakukan selama 6

minggu dilakukan 2 kali seminggu dari hari pertama postpartum.

4.4.3.2 Kadar hemoglobin adalah Jumlah kadar hemoglobin ibu postpartum yang

diukur menggunakan metode cyanmethemoglobin dengan satuan gram % (gr%)

4.4.3.3 Saturasi oksigen adalah hasil pengukuran saturasi oksigen darah yang

berada di pembuluh darah perifer menggunakan alat oksimetri menggunakan

probe yang menjepit sekeliling jari dan ditampilkan pada layar dengan satuan

persen (%).

4.4.3.3 Denyut nadi istirahat adalah Jumlah denyut nadi per menit pada saat

istirahat dalam posisi duduk tenang selama 10 menit. Denyut nadi dihitung selama

1 menit penuh dengan satuan denyut per menit (dpm)

4.5 Bahan dan Alat Pengambilan Data

4.5.1 Bahan atau materi

a. Reagensia

1) larutan kalium ferrosianida (K3Fe(CN) 60,6 mmo 1/1

2) larutan kalium sianida (KCN) 1,0 mmo 1/1

b. Alat / Sarana

1) pipet darah

2) tabung cuvet

3) kalorimeter

Page 23: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

23

c. Prosedur Pemeriksaan Hemoglobin menurut Gandasoebrata, (2008):

1) Dengan metode Cyanmethemoglobin dan menggunakan alat Spektofotometer.

2) Isaplah darah dari ujung jari yang sudah ditusuk lanset steril sebanyak 0,02 µl

dengan menggunakan pipet hemoglobin

3) Darah tersebut diteteskan ke kertas Whotman, lalu darah yang melekat pada

kertas whotman dibiarkan mongering kemudian dimasukkan kedalam plastik

putih.

4) Darah yang menempel pada kertas digunting sampai sekecil mungkin,

dimasukkan kedalam tabung reaksi yang sudah berisi 5 ml larutan drabkins

(NaHCO3, KCN, K

3Fe(CN)

6, Aquades) campur sampai homogen, biarkan

selama 24 jam lalu disaring.

5) Dituangkan ke dalam kuvet, dibaca dengan alat spektofotometer pada panjang

gelombang 540 nm kadar hemoglobin terlihat pada monitor spektofotometer.

6) Satuan Hemoglobin dinyatakan dalam gr % (Bakta, 2009). Pengambilan darah

dilakukan oleh peneliti dan untuk analisis dilakukan pada Laboratorium

Alumni Agung Mataram dan dilaksanakan oleh seorang analis.

4.6 Instrumen Penelitian

- Kuisioner Penelitian meliputi identitas responden

- Alat untuk mengukur kadar hemoglobin (Hb) yaitu spectrophotometry 4010

Mannheim Boehringer dengan ketelitian 0,01 mg/dl.

- Form untuk memantau kepatuhan latihan

- Form persetujuan kesediaan (informed consent)

Page 24: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

24

- oksimeter

- Pencil / balpoint

- CD

- VCD

- TV

- Matras

- Bantal

- Stopwatch

4.7 Prosedur Penelitian

Prosedur dalam penelitian ini adalah ibu postpartum yang memenuhi

kriteria inklusi, dibagi dalam dua kelompok secara acak/random, yaitu kelompok

perlakuan dan kelompok kontrol. Pada kelompok perlakuan, ibu postpartum

diberikan perlakuan senam nifas mulai hari pertama postpartum sampai 6 minggu

postpartum.

4.7.1 Pre-Intervensi

a. Meminta kesediaan dan kerelaan seluruh populasi untuk dijadikan sampel

penelitian dimana terlebih dahulu diberitahu manfaat dan tujuan penelitian yang

akan dilaksanaakan.

b. Seluruh populasi disesuaikan dengan kriteria inklusi yang telah ditetapkan

c. Untuk memperoleh sampel sesuai kriteria inklusi maka dilakukan pemeriksaan

dan pengkajian riwayat kehamilan dan persalinan

Page 25: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

25

d. Melakukan penghitungan kadar hemoglobin , saturasi oksigen dan denyut nadi

sesaat setelah persalinan pada hari pertama postpartum.

e. Data yang diukur adalah kadar hemoglobin, saturasi oksigen dan denyut nadi

istirahat meliputi ;

1) Kadar hemoglobin darah dengan metode Cyanmethemoglobin

2) Saturasi oksigen dalam darah menggunakan alat oksimetri

3) Penghitungan denyut nadi istirahat

c. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan bantuan tenaga bidan dan

kader yang ada di wilayah penelitian.

4.7.2 Intervensi

a. Ibu postpartum kelompok perlakuan yang diberikan senam nifas selama 6

minggu mulai hari pertama postpartum dengan frekuensi pelatihan 2 kali

seminggu.

b. Pelatihan senam nifas dilakukan oleh ibu postpartum dan peneliti sebagai

instruktur dengan bantuan tenaga bidan dan kader yang ada di wilayah penelitian.

4.7.3 Post-Intervensi

Setelah pelatihan senam nifas pada kelompok perlakuan selama 6 minggu

dilakukan tahap post-intervensi, Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan

bantuan tenaga bidan yang ada di wilayah penelitian.

Data yang diukur meliputi ;

1) Kadar hemoglobin darah dengan metode Cyanmethemoglobin

2) Saturasi oksigen dalam darah menggunakan alat oksimetri

Page 26: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

26

3) Penghitungan denyut nadi istirahat

4.8 Alur penelitian

Skrining

Populasi : Ibu Post partum di Puskesmas

kota Mataram

Kriteria inklusi

Kriteria ekslusi

Sampel : Ibu Post partum

Random sampling

Kelompok kontrol tidak diberikan

pelatihan senam nifas.

Kelompok perlakuan diberikan

pelatihan senam nifas

- Kadar Hemoglobin

- Saturasi oksigen

- Denyut nadi istirahat

istirahat

- Kadar Hemoglobin

- Saturasi oksigen

- Denyut nadi istirahat

Page 27: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

27

Data awal

Intervensi

Data akhir

Gambar 4.2 Alur penelitian

4.9 Pengolahan dan Analisis data

Data yang diperoleh dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut

(Pangkahila, 2005; Riwidikdo, 2008):

1. Uji Deskriptif untuk menganalisis varian umur dan paritas .

2. Uji Normalitas dengan tes Kolmogorof Smirnov. Variabel yang diuji

adalah kadar Hb, saturasi oksigen dan denyut nadi istirahat sebelum dan

sesudah perlakuan pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.

3. Uji Komparabilitas menggunakan uji Uji Paired t-test dan Independent T-

Test. Uji Paired t-test untuk mengetahui perbedaan kedua kelompok yaitu

kelompok kontrol dan perlakuan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan

senam nifas. Variabel yang diuji adalah kadar Hb, Saturasi O2 dan denyut

nadi istirahat. Uji Independent T-Test menggunakan uji Levene t untuk

- Kadar hemoglobin

- Saturasi oksigen

- Denyut nadi istirahat

- Kadar hemoglobin

- Saturasi oksigen

- Denyut nadi istirahat

Kelompok kontrol : Tidak

diberikan pelatihan senam

nifas

Kelompok perlakuan: Diberikan

Pelatihan senam nifas 2 kali

seminggu selama 6 minggu

Analisis Data

Page 28: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

28

mengetahui perbedaan peningkatan kadar oksigen hemoglobin dan saturasi

oksigen dan untuk mengetahui perbedaan penurunan frekuensi denyut nadi

istirahat antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yang diberikan

senam nifas.

HASIL PENELITIAN

5.1 Karakteristik Subjek

Dari 28 orang sampel, dibagi menjadi dua kelompok yaitu 14 orang

kelompok perlakuan yang diberi perlakuan senam nifas dan 14 orang kelompok

kontrol yang tidak diberikan perlakuan senam nifas dengan karakteristik subjek

penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 5.1.

Tabel 5.1

Karakteristik Subjek Penelitian Dari Kelompok Kontrol dan Kelompok

Perlakuan (Senam Nifas) pada Ibu Postpartum

Page 29: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

29

Variabel

Kelompok

Kontrol Perlakuan

Umur (Tahun) 25,78 ±5,5 26,78 ±5,0

Paritas (Orang) 1,7±0,9 2,28±1,2

Pada Tabel 5.1 terlihat bahwa umur responden pada kelompok perlakuan

memiliki rerata umur 26,78 tahun sedangkan pada kelompok kontrol memiliki

rerata umur 25,78 tahun. Pada paritas dari kedua kelompok kontrol dan perlakuan

memiliki rerata paritas masing-masing paritas 2,28 orang dan 1,78 orang.

5.2 Uji Normalitas

Hasil penelitian mengenai pengaruh senam nifas terhadap peningkatan

kadar hemoglobin, saturasi oksigen darah perifer dan penurunan denyut nadi

istirahat pada ibu postpartum selama masa nifas, diuji klinis terlebih dahulu

menggunakan uji normalitas dengan uji one sampel Kolmogorof Smirnov.

Data yang diuji yaitu data kadar hemoglobin darah, saturasi oksigen

darah perifer dan denyut nadi istirahat. Hasil uji Kolmogorof Smirnov

menunjukkan bahwa data kadar hemoglobin, saturasi oksigen dalam darah perifer

dan frekuensi denyut nadi istirahat baik sebelum perlakuan maupun sesudah

perlakuan pada masing-masing kelompok kontrol dan perlakuan berdistribusi

Page 30: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

30

normal (P > 0,05). Hasil uji normalitas tiap kelompok masing-masing kelompok

kontrol dan kelompok perlakuan dapat dilihat pada Tabel 5.2 berikut:

Tabel 5.2

Hasil Uji Normalitas Data Tiap Kelompok Kontrol Pretest -Postest dan

Kelompok Perlakuan (Senam Nifas) Pretest-Postest

Variabel

Kontrol

(N=14)

Perlakuan

(N=14)

Pre Post

Pre Post

(p)

Hb (gram %) 0,38 0,57 0,14 0,92

Saturasi O2 (%) 0,369 0,87 0,09 0,59

Nadi (dpm) 0,964 0,95 0,31 0,83

5.3 Uji Komparabilitas

Uji komparabilitas menggunakan uji Paired t-test untuk mengetahui

perbedaan kedua kelompok yaitu kelompok kontrol dan perlakuan sebelum dan

sesudah diberikan perlakuan senam nifas. Hasil analisis di sajikan pada Tabel 5.3

berikut:

Tabel 5.3

Rerata Kadar Hemoglobin, Saturasi Oksigen darah perifer dan Denut Nadi

Istirahat Sebelum dan Sesudah Diberikan Perlakuan pada Kelompok

Kontrol dan Perlakuan (Senam Nifas)

Variabel

Kontrol Perlakuan

t p (N=14) (N=14)

Page 31: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

31

Rerata SB Rerata SB

Hemoglobin

(Gram %)

Pre test 10,87 1,14 10,88 1,57 -3,26 0,099

Post test 10,72 1,19 11,35 1,47 1,77 0,005*

Saturasi O2

(%)

Pre test 98,14 0,94 97,35 1,44 -5,50 0,50

Post test 97,85 1,16 98,35 1,15 0,69 0,00*

Denyut nadi

(dpm)

Pre test 87,4286 10,005 96,857 19,330 -1,779 0,099

Post test 86,287 6,603 81,500 9,120 3,125 0,008*

Berdasarkan Tabel 5.3 hasil uji dengan paired t-test menunjukkan rerata

kadar hemoglobin untuk kelompok kontrol tidak ada perbedaan yang bermakna

antara hasil pretest dan posttest dengan nilai p=0,099 (p>0,05). Sedang pada

kelompok perlakuan senam nifas menunjukkan ada perbedaan yang bermakna

antara kelompok pretest dan posttest dengan nilai p=0,005 (p<0,05) dan rerata

saturasi oksigen darah perifer menunjukkan untuk kelompok kontrol tidak ada

perbedaan yang bermakna antara hasil pretest dan posttest dengan nilai p=0,50

(p>0,05). Sedang pada kelompok perlakuan senam nifas menunjukkan ada

perbedaan yang bermakna antara kelompok pretest dan posttest dengan nilai

p=0,00 (p<0,05). Sedangkan untuk rerata denyut nadi istirahat pada kelompok

kontrol menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna antara hasil pretest dan

posttest dengan nilai p=0,099 (p>0,05). Sedang pada kelompok perlakuan senam

Page 32: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

32

nifas menunjukkan ada perbedaan yang bermakna antara kelompok pretest dan

posttest dengan nilai p=0,008 (p<0,05).

5.4 Uji Independent T-Test

Uji independent t-test bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan

kadar hemoglobin dan saturasi oksigen darah perifer dan untuk mengetahui

perbedaan penurunan frekuensi nadi istirahat antara kelompok kontrol yang tidak

diberikan perlakuan senam nifas dengan kelompok perlakuan yang diberikan

perlakuan senam nifas dengan menggunakan Uji Levene t masing-masing

disajikan pada Tabel 5.4 berikut:

Tabel 5.4

Perbedaan Peningkatan kadar hemoglobin, Saturasi Oksigen dan Penurunan

Denyut Nadi Istirahat Pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Perlakuan

(Senam Nifas)

Variabel

Kontrol (N=14) Perlakuan (N=14) Uji Levene t

Rerata Rerata

Seli-

sih SB

Rerata Rerata Seli-

sih Pretest Posttest Pre test Post test SB F t p

Hb

(gr%) 10,87 10,72 0,21 0,57 10,88 11,35 0,71 0,82 1,71 -3,44 0,002*

Saturasi

O2 (%) 98,14 97,85 -0,28 1,54 97,35 98,35 1,00 0,67 4,33 -2,85 0,008*

Nadi

(dpm) 87,42 86,28 -5,92 2,22 96,85 81,50 -10,57 7,09 14,40 -0,74 0,001*

Page 33: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

33

Dari hasil uji independent t test pada Tabel 5.4 menunjukkan bahwa ada

perbedaan peningkatan masing-masing kelompok yaitu kadar hemoglobin darah

pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dimana nilai p=0,002 (p<0,05)

dan untuk saturasi oksigen nilai p=0,008(p<0,05), begitu juga dengan frekuensi

denyut nadi istirahat meunjukkan perbedaan penurunan denyut nadi istirahat pada

kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dengan nilai p=0,001(p<0,05).

PEMBAHASAN

Senam nifas pada penelitian ini dilaksanakan pada ibu postpartum dari hari

pertama hingga enam minggu postpartum. Senam nifas ini dilaksanakan dua kali

seminggu dan dilakukan pengukuran kadar hemoglobin darah dan saturasi oksigen

darah perifer serta denyut nadi istirahat pre dan post pelatihan pada kelompok

perlakuan, serta kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan namun diukur

kadar hemoglobin darah dan saturasi oksigen darah perifer serta denyut nadi

Page 34: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

34

istirahat pada pengukuran pertama dan kedua. Selanjutnya pada penelitian ini

terbukti ada peningkatan kadar hemoglobin darah , terdapat peningkatan saturasi

oksigen dalam darah perifer serta terjadi penurunan denyut nadi istirahat dapat

dijelaskan sebagai berikut:

6.1 Pengaruh Senam Nifas Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Darah

Berdasarkan Tabel 5.3 hasil uji dengan Paired t-test menunjukkan untuk

kelompok kontrol tidak ada perbedaan yang bermakna antara hasil pretest dan

posttest dengan nilai p=0,099 (p>0,05). Sedang pada kelompok perlakuan senam

nifas menunjukkan ada perbedaan yang bermakna antara kelompok pretest dan

posttest dengan nilai p=0,005 (p<0,05)

Sedangkan dari hasil uji Independent t –test pada Tabel 5.4 menunjukkan

bahwa ada perbedaan selisih kandungan oksigen dalam hemoglobin darah pada

kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dimana nilai p=0,002 (p<0,05).

Dengan demikian pelatihan senam nifas menunjukkan terjadi peningkatan kadar

hemoglobin darah pada ibu postpartum.

Pasca partum adalah masa kira-kira 6 (enam) minggu setelah kelahiran

bayi, Selama tubuh beradaptasi keadaan sebelum hamil, disebut dengan

puerperium. Setelah kelahiran bayi terjadi pengeluaran lochia, mula-mula

berwarna merah, kemudian berubah menjadi merah tua dan coklat. Lochia ini

mengandung bekuan-bekuan darah yang mengandung eritrosit dan leukosit.

Terjadinya perdarahan ulang setelah hari ke-10 pascapartum menandakan adanya

Page 35: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

35

perdarahan. Perlu diingat bahwa tidak semua perdarahan pervaginam post partum

adalah lochia. Sumber umum lain ialah laserasi vagina atau serviks yang tidak

diperbaiki dan perdarahan bukan lochia (Bobak, 2004).

Dengan melakukan senam nifas maka dapat mencegah perdarahan

berlanjut melalui proses homeostasis yakni ; fase pertama yang menyebabkan

konstriksi pembuluh darah yang rusak untuk mengurangi aliran darah distal

terhadap luka sehingga tubuh ibu tidak banyak kehilangan eritrosit. Fase kedua

terdiri dari pembentukan sumbat trombosit yang longgar, atau trombus putih pada

tempat luka. Fase ketiga adalah pembentukan trombus merah (bekuan darah) dan

fase keempat adalah disolusi (pelarutan) sebagian atau seluruh bekuan (Mayes,

dkk 2009). Pelatihan senam nifas membantu sirkulasi darah yang menuju jalan

lahir yang mengalami perlukaan. Tubuh ibu tidak banyak kehilangan darah

mempercepat peningkatan hemoglobin darah. Dengan meningkatnya hemoglobin

maka secara otomatis oksigen pun didalam darah juga meningkat.

Hal tersebut di atas senada dengan hasil penelitian yang telah dilakukan

oleh Latifah (2008), dengan pelatihan senam nifas dapat mempercepat penurunan

jumlah eritrosit yang terkandung dalam cairan lochia ibu postpartum, terlihat

bahwa rata-rata jumlah eritrosit pada kelompok perlakuan setelah diberikan

perlakuan senam nifas adalah 6,872 dan pada kelompok kontrol yang tidak

diberikan senam nifas adalah 29,960. Ada perbedaan kelompok kontrol 23.09

lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok perlakuan.

Page 36: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

36

Selain mempercepat penurunan jumlah eritrosit dalam cairan lochia,

senam nifas merupakan aktivitas fisik bentuk olahraga yang bertujuan untuk

mempersiapkan sistema organ tubuh supaya dapat bekerja dalam tingkat efisiensi

yang tinggi sewaktu berlatih. Menurut Nala (2001), dengan aktivitas fisik ini,

suhu tubuh terutama suhu otot skeletal akan meningkat dengan cepat, jumlah

darah dan oksigen yang mengalir menuju otot juga akan meningkat. Kondisi ini

akan mengaktifkan sumber energi di otot dan merangsang keluarnya hormon serta

meningkatkan pula kerja enzim otot. Lebih lanjut Nala (2001) mengemukakan

bahwa semua usaha tubuh ini amat bermanfaat bagi penunjang kinerja sel otot,

jantung, paru dan pembuluh darah. Selain itu akan merangsang aktivitas sistem

saraf yang akan mengkoordinasikan kerja sistem organ tubuh lainnya sehingga

menjadi lebih baik.

Pelatihan senam nifas mempercepat pemulihan otot polos pada dinding

vena, mempercepat pengurangan volume darah, viskositas darah kembali normal

dan curah jantung serta tekanan darah menurun sampai ke kadar sebelum hamil,

dengan demikian senam nifas dapat meningkatkan jumlah hemoglobin darah

(Brayshaw, 2007).

6.2 Pengaruh Pelatihan Senam Nifas Terhadap Peningkatan Saturasi

Oksigen Darah Perifer

Page 37: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

37

Berdasarkan Tabel 5.3 hasil uji dengan paired t-test menunjukkan untuk

kelompok kontrol tidak ada perbedaan yang bermakna antara hasil pretest dan

posttest dengan nilai p=0,50 (p > 0,05). Sedangkan pada kelompok perlakuan

senam nifas menunjukkan ada perbedaan yang bermakna antara kelompok pretest

dan posttest dengan nilai signifikansi p=0,00 (p < 0,05). Sedangkan dari hasil uji

independent t test pada Tabel 5.4 menunjukkan bahwa ada perbedaan selisih

saturasi oksigen dalam darah perifer pada kelompok kontrol dan kelompok

perlakuan dimana nilai p=0,008 (p<0,05). Dengan demikian pelatihan senam nifas

dapat meningkatkan oksigen darah perifer pada ibu postpartum.

Pelatihan senam nifas berpengaruh terhadap peningkatan saturasi oksigen

darah di perifer pada ibu nifas terjadi karena pada saat latihan nafas dalam terjadi

inspirasi yang lebih dalam (lebih banyak udara yang masuk) sebagai akibat

adanya kontraksi difragma dan otot antar iga eksternal secara lebih kuat. Otot-otot

inspirasi tambahan juga menjadi lebih aktif sehingga semakin memperbesar

rongga toraks. Pada saat rongga toraks semakin membesar volumenya

dibandingkan dengan keadaan istirahat paru juga semakin membesar sehingga

tekanan intra alveolus semakin turun. Akibatnya terjadi peningkatan aliran udara

masuk paru sebelum terjadi keseimbangan dengan tekanan atmosfer.

Menurut Sherwood (2002), bahwa saat dilakukan latihan napas dalam

akan menyebabkan terjadinya peregangan alveolus. Peregangan ini akan

meransang pengeluaran surfaktan yang disekresikan oleh sel-sel alveolus tipe II

sehingga tegangan permukaan alveolus dapat diturunkan. Dengan menurunkan

Page 38: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

38

tegangan permukaan alveolus, memberikan keuntungan untuk meningkatkan

compliance paru.

Menurut Giriwijoyo (2006), respons respirasi terhadap olahraga adalah

meningkatnya ventilasi paru untuk menjamin oksigenasi darah arteri dan eliminasi

karbondioksida dengan meningkatnya udara nafas (tidal volume) dan frekuensi

pernapasan.

Olahraga memicu keberhasilan sistema respirasi, meminimalkan

perubahan komposisi darah, terlihat dari adanya stabilitas yang mantap dari harga

PO2, PCO

2, dan pH selama olahraga dengan intensitas rendah dan sedang. Respon

pernapasan terhadap olahraga meliputi timbal balik antara masukan-masukan

neural dan hormonal ke pusat pernapasan, meliputi kecepatan pembuangan CO2

dari darah oleh paru. Chemoreseptor akan merangsang pusat pernapasan secara

reflektoris bila terjadi kekurangan oksigen. Chemoreseptor berupa sel-sel syaraf

(seperti ganglion) yang penuh diliputi kapiler dan sangat sensitif terhadap

penurunan PO2 di dalam darah. Apabila PO

2 di dalam darah menurun maka

Chemoreseptor akan terangsang dan selanjutnya akan mengirimkan impuls ke

pusat pernapasan melalui syaraf glossopharyngeal dan syaraf vagus. Rangsangan

dari Chemoreseptor mengakibatkan menurunnya nilai ambang rangsang pusat

pernapasan terhadap CO2 dengan demikian pernapasan akan ditingkatkan

(Muchtamadji dan Cecep, 2000).

Dengan melakukan senam nifas pada masa postpartum, esensinya adalah

bagaimana cara mengatur pola napas, yaitu menghirup oksigen sebanyak-

Page 39: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

39

banyaknya dan mengeluarkan CO2 secara perlahan-lahan. Dengan demikian

oksigen yang masuk akan berikatan dengan myoglobin pada sel-sel otot,

menyimpan oksigen yang terikat tersebut, membawanya ke mitokondria yang

mempergunakan oksigen tersebut selama oksidasi. Gugus heme yang sama

dengan hemoglobin, protein pengikat oksigen pada sel darah merah (eritrosit).

Kadar hemoglobin merupakan faktor penting dalam menentukan kuantitas

oksigen yang berikatan dengan hemoglobin. Semakin tinggi kadar hemoglobin

maka semakin banyak oksigen yang berikatan dengan hemoglobin. Apabila

hemoglobin yang tereduksi (reduced hemoglobin) ditukar sepenuhnya kepada

oxyhemoglobin, maka hemoglobin dikatakan sebagai tersaturasi penuh

(Djojodibroto, 2009).

Senam nifas selain memperbaiki system respirasi (paru) pada ibu nifas

juga sangat berpengaruh terhadap system kardiovaskuler yaitu jantung, pembuluh

darah perifer dan system endokrin serta otot yang aktif. Tujuan utama adaptasi

kardiovaskuler olahraga adalah pengangkutan oksigen adekuat dan zat

metabolisme pada otot yang bekerja, yaitu pembuangan karbondioksida dan

produk lain yang tidak berguna. Keberhasilan system kardiovaskuler dalam

mencapai adaptasinya dinilai dengan keseimbangan antara oksigenasi jaringan

dan konsumsi oksigen. Jadi pada saat olahraga konsumsi oksigen otot meningkat.

Peningkatan kebutuhan ini dipenuhi oleh meningkatnya saturasi oksigen dalam

darah perifer (Bemstein, 2003)

Page 40: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

40

6.3 Pengaruh Pelatihan senam Nifas Terhadap Penurunan Nadi Istirahat

Berdasarkan Tabel 5.3 hasil uji dengan Paired t-test menunjukkan untuk

kelompok kontrol tidak ada perbedaan yang bermakna antara hasil pretest dan

posttest dengan nilai p=0,099 (p>0,05). Sedang pada kelompok perlakuan senam

nifas menunjukkan ada perbedaan yang bermakna antara kelompok pretest dan

posttest dengan nilai signifikansi p=0,008 (p<0,05). Sedangkan dari hasil uji

Independent t test pada Tabel 5.4 menunjukkan bahwa ada perbedaan jumlah

nadi istirahat pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dimana nilai

p=0,001 (p<0,05). Dengan demikian terbukti bahwa pelatihan senam nifas

menurunkan denyut nadi istirahat pada ibu postpartum.

Mengukur frekuensi denyut nadi merupakan salah satu tindakan yang

paling tidak invasive yang dapat dilakukan oleh bidan. Frekuensi denyut nadi ini

dapat digunakan sebagai indikasi kemampuan jantung dalam memompa darah ke

seluruh jaringan tubuh, sehingga dapat dikatakan pula bahwa dengan melihat

frekuensi denyut jantung dapat digunakan untuk mengetahui kebugaran jantung.

Semakin bugar jantung maka frekuensi denyut nadi istirahat permenit semakin

menurun dan sebaliknya kebugaran jantung menurun maka frekuensi denyut nadi

istirahat permenit mengalami peningkatan. Hal ini dapat disimpulkan pada ibu

postpartum yang melakukan senam nifas lebih bugar jantungnya dibandingkan

dengan ibu postpartum yang tidak melakukan senam nifas,

Menurut Waston (2002) ada beberapa faktor yang mempengaruhi

frekuensi denyut jantung yaitu : (1) istirahat dapat menurunkan frekuensi denyut

Page 41: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

41

jantung, sedangkan latihan fisik dapat meningkatkan frekuensi denyut jantung; (2)

Peningkatan usia dapat menurunkan frekuensi denyut jantung, seperti pada bayi

frekuensi denyut jantung antara 120-140 per menit saat lahir dan frekuensi ini

akan menurun seiring peningkatan usia; (3) Seorang wanita memiliki frekuensi

denyut jantung sedikit lebih cepat dibanding pria, dan (4) Emosi dan eksitasi akan

mempercepat frekuensi denyut jantung. Jadi pada saat istirahat denyut jantung

akan mengalami penurunan, sedangkan pada saat latihan akan mengalami

peningkatan yang dapat melatih daya tahan jantung dalam berdenyut. Apabila

seseorang sering melakukan latihan fisik denyut jantung istirahat juga mengalami

penurunan.

Pelatihan senam nifas merupakan bentuk olahraga yang memberikan

respon terhadap respirasi yaitu meningkatnya ventilasi paru untuk menjamin

oksigenasi darah arteri dan eliminasi karbondioksida untuk memenuhi kebutuhan

kebutuhan sel-sel terhadap oksigen (Sherwood, 2008).

Pada saat melakukan senam nifas diperlukan tambahan oksigen dan

nutrisi yang ade kuat. Agar tambahan oksigen dan nutrisi dapat terpenuhi

diperlukan aliran darah yang cukup sebagai reaksi terhadap gerakan dan kerja

sehingga terjadi perubahan pengambilan oksigen oleh tubuh yang melibatkan

fungsi paru dan curah jantung serta peningkatan jumlah oksigen yang diambil oleh

jaringan (Guyton, 2007).

Otot jantung pada orang yang rutin berolahraga sangat kuat, maka otot

jantung pada individu tersebut berkontraksi lebih sedikit daripada otot jantung

Page 42: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

42

individu yang jarang berolahraga, untuk memompakan volume darah yang sama

karena olahraga dapat menyebabkan penurunan denyut jantung istirahat (Mirkin,

2008).

Pada saat orang berolahraga jantung dan system peredaran darah harus

bekerja lebih banyak dengan detak nadi yang semakin cepat dan tekanan darah

akan meningkat, untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrien yang semakin

meningkat di jaringan dengan sisa hasil metabolitan yang banyak seperti asam

laktat dan benda-benda keton. Perubahan ini terjadi ada yang bersifat sementara

dan ada yang bersifat tetap, dimulai dengan perubahan fisiologis dan dalam waktu

yang relative lama akan terjadi perubahan morfologis yang lebih konsisten.

Aktivitas senam nifas yang telah dilakukan selama masa nifas akan

meningkatkan efisiensi kerja dan perbaikan fungsi otot dari system kardiovaskuler

yang menyebabkan kerja jantung lebih efisien pada saat istirahat yang dapat

diukur dari penurunan frekuensi denyut jantung istirahat (Yunus, 2007).

U.S. Department of Health and Human Services (2008), menganjurkan

kepada wanita hamil melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang

(moderate-intensity physical activity) sangat bermanfaat karena melakukan

aktivitas fisik ini akan meningkatkan kesehatan kardiorespiratori dan

meningkatkan kebugaran fisik/jasmani. Dengan meningkatnya kebugaran fisik

maka proses pemulihan pada masa nifas lebih cepat sehingga ibu postpartum

dapat merawat diri dan bayinya.

Page 43: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

43

SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada ibu postpartum yang melakukan

pelatihan senam nifas didapatkan simpulan sebagai berikut:

Page 44: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

44

1. Pelatihan senam nifas dapat meningkatkan kadar hemoglobin darah ibu

post partum dari rerata 10,88 gram% menjadi rerata 11,35 gram% dengan

rerata peningkatan 0,71 gram% atau meningkat sebesar 6,35%.

2. Pelatihan senam nifas dapat meningkatkan saturasi oksigen di dalam darah

perifer ibu post partum dari rerata 97,35% menjadi rerata 98,35% dengan

peningkatan rerata 1,00% atau meningkat sebesar 1,03%.

3. Pelatihan senam nifas dapat menurunkan frekuensi denyut nadi istirahat pada

ibu post partum dari rerata 96,857 dpm setelah perlakuan menjadi 81,50 dpm

dengan penurunan rerata 10,57 dpm atau menurun sebesar 10,9%.

7.2 Saran

Sebagai saran dalam penelitian ini adalah:

1. Perlu adanya sosialisasi mengenai manfaat senam nifas terhadap peningkatan

kadar hemoglobin dan saturasi oksigen darah perifer serta penurunan denyut

nadi istirhat untuk meningkatkan kebugaran tubuhnya kepada ibu post

partum di rumah sakit, klinik bersalin maupun di klinik bidan praktek swasta.

2. Senam nifas perlu dilakukan mulai hari pertama sampai dengan 6 minggu

post partum.

3. Perlu penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam untuk mengetahui

mekanisme kerja pelatihan senam nifas.

Page 45: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

45

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia. hlm: 86.

Ambarwati, E.R., Wulandari, D. 2009. Asuhan kebidanan Nifas. Edisi 3. Jakarta:

Penerbit Buku kesehatan EGC. Hal 1-108

Bahiyatun, 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Edisi I.: Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal 91-105

Page 46: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

46

Bakta, I. M. 2007. Hematologi Klinik Ringkas. Edisi I. Jakarta: EGC. Hal 40-48

Bass, G., Pearce,G., Bradney, M. 2008. Exercise before puberty may confer

residual benefits in bone density in adulthood: studies in active

prepubertal and retired female gymnast. J Bone Miner Res; 13 (3): 500-7

Bemstein, D. 2003. Exercise assessment of transgenic models of human

cardiovascular disease. Physiol Genomics; 13: 217-26

Bhushan, S., Lefebvre, B., Ståhl, A., Wright, S. J., Bruce, B.D., Boutry, M and

Glaser, E. 2003. Dual targeting and function of a protease in mitochondria

and chloroplasts. Embo Rep 4, 11: p. 1073–1078.

Bobak, I.M., Lowdermilk, D.L., Jensen, M.D., Perry, S.E., 2002. Buku Ajar

Keperawatan Maternitas. Edisi keempat. Jakarta: Penerbit Buku

kedokteran EGC. Hal 491-503

Boscaglla, N., Skouterls, H and Wertheim, E.H. 2003. Changes in body image

satisfaction during pregnancy: A comparison of high exercising and low

exercising women. Aust NZ J Obstet Gynaecol. ; 43: p. 41–45

Brayshaw, E. 2008. Senam Hamil dan Nifas Pedoman Praktis Bidan. Edisi I:

Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal 105-121

Breunwald, E. 2005. Disorder of The Respiratory System. Dalam Harrison.

Brunner ., Suddarth. 2001. KeperawatanMedikal Bedah. Edisi 8. Vol 2. Jakarta:

EGC. Hal 491-503

Cooper, G. M. 2000. Mitochondria. .(cited 2012, February.12). Available from:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/ NBK9896/#A1629

Cunningham, 2006, Obstetri Williams, Edisi 21. Penerbit Buku Kedokteran EGC,

Jakarta.Hal : 196-201

Cunningham, F. Gary . 2001. Williams Obstetrics, 21 Ed, Andry Hartono, dr, dkk.

(Alih Bahasa), Jakarta: EGC.

Cunningham, F.G., Leveno, K.J., Bloom. 2005. Williams Obstetrics. 22nd

Edition. McGraw-Hill Comp, USA.

deBarros, M. C., Lopes, M.A.B., Francisco, R.P.V. Sapienza, A.D and Zugaib, M.

2010. Resistance exercise and glycemic control in women with gestational

diabetes mellitus. Am J Obstet Gynecol 203:556.p.e1-6.

Page 47: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

47

Djojodibroto, R.D. 2009. Respirologi (Respiratory Medicine). Edisi I. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal 5-51

Edwards N, Middleton PG, Blyton DM, Sullivan CE. 2002. Sleep disorder

breathing and pregnancy. Thorax 57:555-558.

Fraser, D.M., Cooper, M.A., Fletcher, G,.2009. Myles Buku Ajar Bidan. Edisi I.

Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal 240-243

Gandasoebrata, R. 2008. Penuntun Laboratorium Klinik. Edisi XIV. Jakarta: Dian

Rakyat 11-15

Ganong, W.F. 2003. Respiratory adjustments in health and disease. In : Ganong

WF., editor. Review of medical physiology. Edisi ke-21. New York: lange

Medical book. Hal 685-8

Grant, Donovan., Jane, Mc. N., Peter, G. 2001. Koreksi Gerakan Senam Yang

Membahayakan. Cet 2. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hal 7-11

Guyton & Hall. 2006. Textbook of Medical Physiology. 11th

edition. Elsevier

Saunders, Philadelphia, Pensylvania.;79-82;530;1056-60

Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC

Hanifa. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: yayasan Bina Pustaka sarwono

Prawirohardjo. Hal 203-216

Hariningsih. 2004. Pengaruh Senam Nifas. (cited 2012, February.10). Available

from. http://lppm-poltekkes-bdg.blogspot.com/2012/01/pengaruh-senam-

nifas-terhadap-pemulihan.html

Hillman., Ault., Rinder. 2005. Respirasi. (cited 2012, February. 10). Available

from . http://catatanbiomedis.blogspot.com/ / (Respiration Part 7)

GANGGUAN HEMOSTASIS

JHPIEGO, 2005. Postpartum Care reference Manual. Baltimore ; MD. Hal 6

Kelsen SG. 2003. Asthma and Pregnancy. J Allergy Clin Immunology 112:268-

270.

Kramer MS. 2001. Pregnancy and Pulmonary Disease. Available at

:http://www.pregnancypulmonary.com/ pulm_chap35.html.

Latifah, S. 2006. “ Pelatihan Senam Nifas dapat Mempercepat Proses Involusio

Uteri” (tesis). Denpasar: Universitas udayana.

Marzuki, M.S. 2002. Strategi dan Model Pelatihan, Malang: IKIP Malang.

Page 48: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

48

Hal 5.

McArdle, W.D., Katch, F.L. V.L. 2009. Exercise Phisiology Energy, Nutrition,

and Human Performance. Fourth Edition. Williams & Wilkins Awaverly

Company. Bartimore. 217-3265

Mochtar, R. 2008. Sinopsis Obstetri . Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC:

116-117 dan 250-254

Muchtamadji M, Ali ., Cecep H. 2000. Ilmu Faal Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek

Penataran Guru SLTP Setara D-III.

Notoatmodjo, S. 2008. Buku pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Cetakan I. Jakarta:

Rineka Cipta. Hal: 16.

Pangkahila, 2005. Buku Ajar Pedoman Peraktis Analisis Statistik Dengan SPSS. Program

Pasca Sarjana Kedokteran: Pusat Andrologi dan Seksologi FK UNUD. Hal 3-16

Plowman, S. A., Smith, D. L. 2003. Exercise Physiology : for Health, Fitness, and

Performance. Second Edition. Pearson Education, Inc.

Pocock,S. J. 2008. The Size of Clinical Trial, Clinical Trials-Practical Approach.

Chicester: Jhon Wiley & Sons – A Wiley Medical Publication, p123-141

Potter, P. A., Perry, A. G. 2005. Fundamental Keperawatan. Ed 4. Vol 1. Jakarta:

EGC. Hal 475-493

Prawirohardjo, S. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal

dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hal

105-120

Prawiroharjo, S. 2005. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawiroharjo. Jakarta: Hal. 88

Proverawati, A. 2011. Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta: Nuha

Medika. Hal 36-52

Purba, A. 2006. Kardiovaskuler dan Faal Olahraga. Bandung: Fakultas Kedokteran

Universitas Padjadjaran. Hal 8-13

Pusdiknakes, 2009. Asuhan Kebidanan Postpartum. Jakarta: Hal 62-65

Riwidikdo, H. 2010. Statistik untuk Penelitian Kesehatan. Edisi II.Yogyakarta:

Pustaka Rihama

Roesli, U. 2007. Mengenal ASI ekslusif. Jakarta: Trubus Agriwidya. Hal. 6-8

Page 49: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

49

Saifuddin, A.B. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal. Jakarta: JNPKR. Hlm. 127-128

Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika

hlm: 61-62.

Santosa, G., Muchtamadji, M. A. 2006. Ilmu Faal Olahraga Fungsi Tubuh Manusia pada

Olahraga. Bandung: Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan UPI.

Sastroasmoro.S., Ismael.S. 2002. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis.

Jakarta : C.V Sagung Seto. Hal 98-103

Sherwood, L. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. (Beatricia. I Santoso, pentj),

Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Siswosuhardjo, S., Chakrawati, F. 2011. Panduan Super Lengkap hamil Sehat. Edisi II.

Jakarta: Penebar Plus+. Hal 226

Sodrè, P.M. 2000. Maternal Physiology Changes During Pregnancy in : Med

Students Obstetrics & Gynecology. Obstetrics & Gynecology Diagnosis

and Treatment. London: Mosby.

Sumantri, S. 2000, Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Bandung: Fakultas Psikologi Unpad. Hal 2

Tangking, W. 2004. Buku Ajar SPSS Sebagai Dasar Analisis Data Bidang Kesehatan:

Program Studi IKM UNUD. Hal: 52

Tortora., Derickson. 2006. Sistem Sirkulasi darah. (cited 2012, February. 10).

Available from: http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/anatomi

manusia/ bab 4

Varney, 2008. Varney’s Midwifery. Seven Edition. New York. Hal: 3-11

Verralls, S. 2003. Anatomi dan Fisiologi Terapan Dalam kebidanan. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal.8

Waston, R. 2002. Anatomy and physiology for nurses. (Sitti Syabariah. Terjemahan), Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal.31-37

Wathaniah, S. 2008. Pelatihan Kebugaran Seksual Dapat Meningkatkan Kontraksi Otot

Dasar Panggul Pada Wanita Menopouse” (tesis). Denpasar. Universitas Udayana.

Widianti, A.T. 2010. Senam Kesehatan Aplikasi Senam Untuk Kesehatan. Edisi I.

Yogyakarta: Nuha Medika. Hal 1-21

Page 50: PELATIHAN SENAM NIFAS MENINGKATKAN KADAR …poltekkes-mataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/Publikasi...3 abstract the training of potnatal gymnastics increase hemoglobin levels,

50

Wiknjosastro, G., Adriaansz,G,. Abdul M,O,. Santoso, B.I. 2008. Paket Pelatihan

Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Komperehensif (PONEK).

USAID: Indonesia-Health Service Program

Yunus, F. 2007. Faal Paru dan olahraga. Jurnal Respirologi Indonesia, 17, 100 –

105.