modlulator dan demodulator binary ask - uksw · 2015. 4. 23. · modulasi amplitudo, dan ¢ (t)...

15
1. 1.1. MODULATOR DA l\" DEiWODll/A TOR Bl N, 4RYA.\'K B11d1hor£(l£1 Murrwnr" MODlJLATOR DAN DEMODULATOR BINARY ASK Budihardja Murtianta Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik- UKSW Jalan Diponegoro 52-60, Salatiga 50711 Email· hudihardjali'/)vahoo com Intisari Pada tulisan ini dirancang dan direalisasikan piranti modulator dan demodulator Binary ASK( Amplitude Shlfi Ke_vi11g) yang mempunyai isyarat pembawa yang dapat diu bah frekuensinya yaitu 5 kHz; 10 kHz; 15 kHz. Di samping itu isyarat data acak yang dihasilkan juga dapat diubah data ratenya yaitu 1.000 bps dan 2.400 bps. Dari hasil pengujian yang dilakukan, piranti tersebut dapat memodulasikan dan mendemodulasikan isyarat binary ASK dengan baik Isyarat binary ASK' 1 · ditunjukkan dengan amplitudo sebesar 4,24 f.jJp dan isyarat bi11ary ASK '0' ditunjukkan dengan amplitudo sebesar 2 TjJp. Data yang diterima dan dihasilkan demodulator sama dengan data yang dikirim modulator. Kata kunci : Modulator, Demodulator, Amplihtde Shlft Keying Pendahuluan Modulasi dan Demodulasi Modulasi adalah proses mengubah karakteristik isyarat pembawa oleh sebuah isyarat pemodulasi sehingga pesan/infonnasi tertumpang ke dalamnya. Modulasi pelewat pita didefinisikan sebagai proses pengubahan amplitudo, frekuensi atau fasa isyarat pembawa atau kombinasi ketiganya, diubah sesuai dengan informasi yang dipancarkan. Sedangkan demodulasi berat1i proses mendapatkan kembali isyarat informasi yang sama dengan aslinya. Bentuk umum gelombang termodulasi adalah . 77

Upload: others

Post on 11-Feb-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Tcchnc Jurnal llmiah Elcktrotcknika Vol X No. 2 Oktober 21109 Hal "i() - 7(,

    4. J.J K. 6 Ru:maidh and T. Pun. RotMion. scale and translation invarwnt digital image l-l'afermarking. in Proceedings ofiEEE. JCIP 1997. pp. 536- 539. Santa

    Barbara. CA. 197

    5. I. Sety

  • Adapun parameter-parameter getombang yang dapat dimodulasikan adalah A,(t) untuk

    modulasi amplitudo, dan ¢ (t) untuk modulasi sudut. Untuk modulasi sudut, bisa

    modulasi fase atau modulasi frekuensi, tergantung pada hubungan antara sudut ¢ (t) dan

    i. ,_ '

    1syarat termodutasmya menjadi .

    S(t) (2)

    dimana m(t) mewakili data 0' atau 'I'_ Peubah .-L memberikan pengertian bahwa

    amplitude gelombang tersebut termodulasi dan mengandung informasi sesuai dengan

    masukan isyarat basehcmd pemodulasinya. Nilai m(t) tidak boleh melampaui 1 atau

    I 00%, pada puncak-puncak negatif agar dapat menghindari distorsi Sistem modulasi dan

    demodulasi binat)' ASK terdiri atas modulator dan demodulator.

    1.2. Pengunci Geser Amplitudo Biner (Binary ASK)

    Sistem modulasi binary amplitude sh{ji keying merupakan salah satu modulasi

    digital yang amplitude getombang pembawanya bervariasi sesuai dengan informasi yang

    dipancarkan. Sistem modulasi binmy amplitude sh{fi keying atau pengunci geser

    amplitude biner serupa dengan modulasi amplitudo secara analog, kecuali pengunci geser

    amplitude biner mempunyai masukan isyarat biner dan menghasilkan amplitudo yang

    berbeda sesuai dengan tsyarat masukan. Persamaan isyarat binmy ASK adalah sebagai

    berikut:

    s(t) m(t) (3)

    dengan m(t) = I atau 0, A: adalah amplitudo gelombang pembawa, f, adalah frekl.Jensi

    pembawa, Jau T adalah durasi hit. Berikut ini adalah gambar isyarat hinmy A.)'K

    1.

    MOJ>UJAJ'OR })AN J>EMOJ>ULATOR BJNARY ASK Budihard;a Mul'fwnhl

    Gambar I lsvarat RillmT A.\'K - .

    Untai I\1odulator Binary ASK

    Pad a Gambar 2 berikut ini adalah blok diagram modulator binary A,\'K

    Osilator isyarat pembawa

    Pembangkit data acak

    Isyarat nary ASK

    Gambar 2. Blok Diagram Modulator Binm:vASK.

    Modulator hinaty ASK tersusun atas untai osilator isyarat pembawa, untai pembangkit

    clock, untai pembangkit gelombang acak, dan untai pengali (multiplier). Prinsip kerja

    modulator hinw:r ASK dijelaskan sebagai berikut

    a Untai osilator isyarat pembawa akan menghasilkan isyarat pembawa dengan

    freb..1.1ensi : 5 kHz; 10 kHz; 15 kHz. Nilai frekuensi pembawa yang ada akan

    ditampilkan oleh untai penampil ti·eb..--ttensi pembawa.

    b. Sedangkan isyarat data acak akan dihasilkan oleh pembangkit gelombang

    acak Nilai data rate yang sedang bekerja akan ditampilkan oleh untai pe-

    nampJ! data rate.

    c Isyarat data dan isyarat pembawa tersebut kemudian akan dikalikan oleh

    pengali, sehingga didapatkan isyarat hinm:r A5'K.

    79

  • Adapun parameter-parameter getombang yang dapat dimodulasikan adalah A,(t) untuk

    modulasi amplitudo, dan ¢ (t) untuk modulasi sudut. Untuk modulasi sudut, bisa

    modulasi fase atau modulasi frekuensi, tergantung pada hubungan antara sudut ¢ (t) dan

    i. ,_ '

    1syarat termodutasmya menjadi .

    S(t) (2)

    dimana m(t) mewakili data 0' atau 'I'_ Peubah .-L memberikan pengertian bahwa

    amplitude gelombang tersebut termodulasi dan mengandung informasi sesuai dengan

    masukan isyarat basehcmd pemodulasinya. Nilai m(t) tidak boleh melampaui 1 atau

    I 00%, pada puncak-puncak negatif agar dapat menghindari distorsi Sistem modulasi dan

    demodulasi binat)' ASK terdiri atas modulator dan demodulator.

    1.2. Pengunci Geser Amplitudo Biner (Binary ASK)

    Sistem modulasi binary amplitude sh{ji keying merupakan salah satu modulasi

    digital yang amplitude getombang pembawanya bervariasi sesuai dengan informasi yang

    dipancarkan. Sistem modulasi binmy amplitude sh{fi keying atau pengunci geser

    amplitude biner serupa dengan modulasi amplitudo secara analog, kecuali pengunci geser

    amplitude biner mempunyai masukan isyarat biner dan menghasilkan amplitudo yang

    berbeda sesuai dengan tsyarat masukan. Persamaan isyarat binmy ASK adalah sebagai

    berikut:

    s(t) m(t) (3)

    dengan m(t) = I atau 0, A: adalah amplitudo gelombang pembawa, f, adalah frekl.Jensi

    pembawa, Jau T adalah durasi hit. Berikut ini adalah gambar isyarat hinmy A.)'K

    1.

    MOJ>UJAJ'OR })AN J>EMOJ>ULATOR BJNARY ASK Budihard;a Mul'fwnhl

    Gambar I lsvarat RillmT A.\'K - .

    Untai I\1odulator Binary ASK

    Pad a Gambar 2 berikut ini adalah blok diagram modulator binary A,\'K

    Osilator isyarat pembawa

    Pembangkit data acak

    Isyarat nary ASK

    Gambar 2. Blok Diagram Modulator Binm:vASK.

    Modulator hinaty ASK tersusun atas untai osilator isyarat pembawa, untai pembangkit

    clock, untai pembangkit gelombang acak, dan untai pengali (multiplier). Prinsip kerja

    modulator hinw:r ASK dijelaskan sebagai berikut

    a Untai osilator isyarat pembawa akan menghasilkan isyarat pembawa dengan

    freb..1.1ensi : 5 kHz; 10 kHz; 15 kHz. Nilai frekuensi pembawa yang ada akan

    ditampilkan oleh untai penampil ti·eb..--ttensi pembawa.

    b. Sedangkan isyarat data acak akan dihasilkan oleh pembangkit gelombang

    acak Nilai data rate yang sedang bekerja akan ditampilkan oleh untai pe-

    nampJ! data rate.

    c Isyarat data dan isyarat pembawa tersebut kemudian akan dikalikan oleh

    pengali, sehingga didapatkan isyarat hinm:r A5'K.

    79

  • Techne Jurnal Ilmiah Ekktrotcknika Vol X No 2 Oktob.:r 20I)L) Hal 77 9 I

    Osilator yang berfungsi sebagai .feedback positif, menghasilkan isyarat keluaran secara

    tems menerus tanpa adanya isyarat masukan. Sedangkan pengali berfungsi untuk

    mengalikan isyarat data dengan isyarat pembawa. Sehingga didapatkan tsyarat lunw:1·

    ASK yang bernilai 0 dan ii,. cos . Pada biiiWJ' A5iK, lajll bit (bit rate) dihitung

    dengan cara liTh. Bit rate tersebut besarnya sama dengan frekuensi dock untai

    nemhan!!kit, /,

    2.L Osilator Jsyarat Pembawa

    Untai osilator isyarat pembawa menggunakan komponen /(' XR-

    2106(monolithic .filllctiou genera/or). Nilai isyarat pembawa yang berubah-ubah

    dilakukan dengan cara mengatur potensiometer pada piu 7 Sedangkan potensiometer Ru

    berfungsi untuk mengatur kesimetrian gelombang keluaran. Potensiometer R• berfungsi

    untuk mengatur amplitudo kelu-aran. Untuk pemilihan nilai C yang ada mengikuti

    datw1Jeel XR-1206, yaitu berada dalam kisaran 1000 pF sampai l 00 ~tF Untuk untai

    osilator isyarat pembawa ini, digunakan C sebesar 10 nF. Pada Gambar 3 berikut ini

    adalah untai osilator isyarat pembawa.

    Gam bar 3. Untai Osilator Isyarat Pembawa.

    Osilator isyarat pembawa dengan XR-2206 tersebut, frekuensi osilasinya dihitung

    sebagai beril1.1t ·

    Hz (4) RC

    80

    .HODULA TOR DAt.,' DEl~·fODU/ATOR BINARY A.\'K BudJ/wrdta lvfurttunru

    dengan R adalah jumlah resistor yang terdapat pad a pin 7 (R1 + 1 kQ ).

    2.2. Osilator lsyarat Clock

    Untuk menghasilkan isyarat clock digunakan IC single timer LM555.

    Pembangkit isyarat clock adalah untai yang dapat menghasilkan isyarat clock yang

    berikut ini adalah untai pembangkit isyarat clock

    r:·.:.,r

    Gambar 4. Untai Osilator lsyarat Clock

    Hubungan antara frekuensi dan nilai resistor dan kapasitor diberikan oleh

    persamaan berikut :

    f = 1,4 4 -------------Hz (RA + 2R11 ) X C

    2.3. Pembangkit Data Acak

    (5)

    Untai pembangkit data acak (pseudo random generator) bere,runa untuk

    membangkitkan data acak. Metode pembangkit data acak ini menge,runakanmetode li11eur

    feedhack shdi register. Untuk membangkitkan data acak 4 bit, digunakan 2 JC 74LS74

    yang mempakan IC dual l>.flip-:flop dan 74LS86 yang merupakan J(' EX-OR. Berikut ini

    adalah untai pembangkit data acak.

    81

  • Techne Jurnal Ilmiah Ekktrotcknika Vol X No 2 Oktob.:r 20I)L) Hal 77 9 I

    Osilator yang berfungsi sebagai .feedback positif, menghasilkan isyarat keluaran secara

    tems menerus tanpa adanya isyarat masukan. Sedangkan pengali berfungsi untuk

    mengalikan isyarat data dengan isyarat pembawa. Sehingga didapatkan tsyarat lunw:1·

    ASK yang bernilai 0 dan ii,. cos . Pada biiiWJ' A5iK, lajll bit (bit rate) dihitung

    dengan cara liTh. Bit rate tersebut besarnya sama dengan frekuensi dock untai

    nemhan!!kit, /,

    2.L Osilator Jsyarat Pembawa

    Untai osilator isyarat pembawa menggunakan komponen /(' XR-

    2106(monolithic .filllctiou genera/or). Nilai isyarat pembawa yang berubah-ubah

    dilakukan dengan cara mengatur potensiometer pada piu 7 Sedangkan potensiometer Ru

    berfungsi untuk mengatur kesimetrian gelombang keluaran. Potensiometer R• berfungsi

    untuk mengatur amplitudo kelu-aran. Untuk pemilihan nilai C yang ada mengikuti

    datw1Jeel XR-1206, yaitu berada dalam kisaran 1000 pF sampai l 00 ~tF Untuk untai

    osilator isyarat pembawa ini, digunakan C sebesar 10 nF. Pada Gambar 3 berikut ini

    adalah untai osilator isyarat pembawa.

    Gam bar 3. Untai Osilator Isyarat Pembawa.

    Osilator isyarat pembawa dengan XR-2206 tersebut, frekuensi osilasinya dihitung

    sebagai beril1.1t ·

    Hz (4) RC

    80

    .HODULA TOR DAt.,' DEl~·fODU/ATOR BINARY A.\'K BudJ/wrdta lvfurttunru

    dengan R adalah jumlah resistor yang terdapat pad a pin 7 (R1 + 1 kQ ).

    2.2. Osilator lsyarat Clock

    Untuk menghasilkan isyarat clock digunakan IC single timer LM555.

    Pembangkit isyarat clock adalah untai yang dapat menghasilkan isyarat clock yang

    berikut ini adalah untai pembangkit isyarat clock

    r:·.:.,r

    Gambar 4. Untai Osilator lsyarat Clock

    Hubungan antara frekuensi dan nilai resistor dan kapasitor diberikan oleh

    persamaan berikut :

    f = 1,4 4 -------------Hz (RA + 2R11 ) X C

    2.3. Pembangkit Data Acak

    (5)

    Untai pembangkit data acak (pseudo random generator) bere,runa untuk

    membangkitkan data acak. Metode pembangkit data acak ini menge,runakanmetode li11eur

    feedhack shdi register. Untuk membangkitkan data acak 4 bit, digunakan 2 JC 74LS74

    yang mempakan IC dual l>.flip-:flop dan 74LS86 yang merupakan J(' EX-OR. Berikut ini

    adalah untai pembangkit data acak.

    81

  • T>:·chru> lurn:1l llrnir~h Flektn>lt'knib Vol !(No ? Oktobcr 2009 Hal 77- tJ I

    Gam barS Untai Pembangkit Data Acak

    Dari Gambar 5 dapat dilihat bahwa tap dari shffi register diambil pada keluaran keluaran

    Dflip-:flop tahap ke 3(Q:d dan ke 4(Q4).

    2.4. Saklar Analog

    Sebagai modulator isyarat hi11ary ASK. digunakan IC 4066(quad analog .~wirch).

    Satu JC terdiri dari empat saklar mandiri. Logika 'l' pada masukan kendali akan menga-

    kibatkan saklar closed Sebaliknya jika logika '0' pada masukan kendali, maka saklar

    akan open. Berikut ini adalah gambar untai dari !C 4066 sebagai modulator binmy ASK.

    +\/((

    5V tsyarat peml:lawa

    '---"----1 lA vee ~----"''-----' ' ~ j...-----'=-1 1~ 12 1--l"'t----lsyarat data acak 2A 4A

    lsyarat binary ASK 2C 4B 3C 3B

    .----'---t (1\JD 3A

    "1066

    Gambar 6. Untai Modulator BiiiOI:V ASK.

    82

    ' 3. Demodulator Binary ASK

    MODUIA l'OR DAN l>E.MOJ>UJA TOR BllVARYASK Budihan{ia Murttanta

    Pada Gambar 7. berik1.1t ini adalah blok diagram demodulator hinm:v ASK

    Isyarat Komparator Data ' . f) I :Ja.r· .cj r' .:1 V

    Gambar 7 Blok Diagram Demodulator Binary A,)'K.

    Demodulator bium:v ASK pada dasarnya tersusun atas envelope detector dan

    komparator. Prinsip kerja demodulator hiuary AS'K dijelaskan sebagai berikllt

    a. Sinyal b111wy ASK yang diterima, dideteksi dengan menggunakan untai envelope

    detector

    b. Kemudian sinyal binw:v A.\'K yang telah dideteksi tersebut dilewatkan pada untai

    komparator yang berguna untuk menentukan logika '0' dan' 1·

    Untai em·elope detec/or di sini terdiri dari untai penyangga, untai pembalik fasa,

    dan untai tapis lolos bawah Butlerworth orde pertama. Sedangkan untai komparator

    tersebut berfungsi untuk membandingkan tegangan isyarat keluaran envelope deteclor

    dengan tegangan referensi. Prinsip kerjanya adalah ketika tegangan masukan (Vin)

    melebihi Vrd; maka keluaran komparator (V0 ) mengambil harga yang sangat berbeda dari

    harga Vo yang didapatkan jika V in lebih kecil dari Vref· Untuk untai ini. bila V;n > Vref,

    maka V0 bernilai 5 V Dan bila V1n Vr.:J; maka Vo bernilai 0 V Di sini digunakan Vrd

    senilai 3 V

    3.1. Envelope Detector

    Untai envelope detector di sini terdiri dari untai pet~umla~ untai pembalik fasa,

    dan untai tapis lolos bawah Buflenmrth orde pertama. Gambar 8 berikut ini adalah untai

    envelope detector

    83

  • T>:·chru> lurn:1l llrnir~h Flektn>lt'knib Vol !(No ? Oktobcr 2009 Hal 77- tJ I

    Gam barS Untai Pembangkit Data Acak

    Dari Gambar 5 dapat dilihat bahwa tap dari shffi register diambil pada keluaran keluaran

    Dflip-:flop tahap ke 3(Q:d dan ke 4(Q4).

    2.4. Saklar Analog

    Sebagai modulator isyarat hi11ary ASK. digunakan IC 4066(quad analog .~wirch).

    Satu JC terdiri dari empat saklar mandiri. Logika 'l' pada masukan kendali akan menga-

    kibatkan saklar closed Sebaliknya jika logika '0' pada masukan kendali, maka saklar

    akan open. Berikut ini adalah gambar untai dari !C 4066 sebagai modulator binmy ASK.

    +\/((

    5V tsyarat peml:lawa

    '---"----1 lA vee ~----"''-----' ' ~ j...-----'=-1 1~ 12 1--l"'t----lsyarat data acak 2A 4A

    lsyarat binary ASK 2C 4B 3C 3B

    .----'---t (1\JD 3A

    "1066

    Gambar 6. Untai Modulator BiiiOI:V ASK.

    82

    ' 3. Demodulator Binary ASK

    MODUIA l'OR DAN l>E.MOJ>UJA TOR BllVARYASK Budihan{ia Murttanta

    Pada Gambar 7. berik1.1t ini adalah blok diagram demodulator hinm:v ASK

    Isyarat Komparator Data ' . f) I :Ja.r· .cj r' .:1 V

    Gambar 7 Blok Diagram Demodulator Binary A,)'K.

    Demodulator bium:v ASK pada dasarnya tersusun atas envelope detector dan

    komparator. Prinsip kerja demodulator hiuary AS'K dijelaskan sebagai berikllt

    a. Sinyal b111wy ASK yang diterima, dideteksi dengan menggunakan untai envelope

    detector

    b. Kemudian sinyal binw:v A.\'K yang telah dideteksi tersebut dilewatkan pada untai

    komparator yang berguna untuk menentukan logika '0' dan' 1·

    Untai em·elope detec/or di sini terdiri dari untai penyangga, untai pembalik fasa,

    dan untai tapis lolos bawah Butlerworth orde pertama. Sedangkan untai komparator

    tersebut berfungsi untuk membandingkan tegangan isyarat keluaran envelope deteclor

    dengan tegangan referensi. Prinsip kerjanya adalah ketika tegangan masukan (Vin)

    melebihi Vrd; maka keluaran komparator (V0 ) mengambil harga yang sangat berbeda dari

    harga Vo yang didapatkan jika V in lebih kecil dari Vref· Untuk untai ini. bila V;n > Vref,

    maka V0 bernilai 5 V Dan bila V1n Vr.:J; maka Vo bernilai 0 V Di sini digunakan Vrd

    senilai 3 V

    3.1. Envelope Detector

    Untai envelope detector di sini terdiri dari untai pet~umla~ untai pembalik fasa,

    dan untai tapis lolos bawah Buflenmrth orde pertama. Gambar 8 berikut ini adalah untai

    envelope detector

    83

  • T..:chn~ .Jurnal Ilrni:th Fkktroteknib Vol X 1\ro ! Oktoher 1 00() Hal 77 ll I

    Isyarat binary ASK Cl

    R6 lk

    v ~;~---( ,_. -I~N---'V"v",......,.___..j "! :~

  • T..:chn~ .Jurnal Ilrni:th Fkktroteknib Vol X 1\ro ! Oktoher 1 00() Hal 77 ll I

    Isyarat binary ASK Cl

    R6 lk

    v ~;~---( ,_. -I~N---'V"v",......,.___..j "! :~

  • T chne Jum al Ilmiah Ele.ktrotek.oika Vol. 8 No. 2 Oktober 2009 Hal 77 - 91

    l f=--Hz

    21d?.C (9)

    Ni la.i C ditetapkan dahulu (untuk untai ini , penulis menggunakan C = 10 nF). Besaruya

    nilai RC harus sedemiklan rupa sehingga menghasilkan tetapan waktu (time constalll)

    yang cukup besar agar isyarat pembawa bisa tuntas ditapis tetapi masih cukup cepat

    untuk mengikuti perubaban freJ.mensi modulasi yang tertinggi.

    3.2. Komparator

    Pembanding (komparator) adaJah untai yang membandingkan tegangan masukan

    (V in) dengan tegangan referensi (Vrd). Komparator di si1li prinsipnya adalah hila Vm >

    Vr~r, maka Vo bernilai S V. Dan hila Vin < Vrd; maka Vo bernilaj 0 V. Di sini digunakan

    Yr.,r senila.i 3 V Gambar 12 adalah untai komparator . ang menggunakan omponen

    LM339 (low p(fwer low o.ft~-el voltage quad comparators). Untai komparator tersebut

    berfungsi untuk mendapatkan kembali isyarat data acak.

    86

    5 v

    Vin

    3 k

    TP 7

    I.syarat data acak keluaran dari komparator

    Gambar 12. Untai Komparator.

    R V = 1 Vee rt.!{

    . R, +Rr~r ( LO)

    MODULA TOR DAN DEMODULATOR BINARY ASK B11diharJju Murtianta

    4. HASIL PENGUJIAN ALAT

    4.1. Modulator Binary ASK

    4.1.1. lsyarat Pembawa

    t2 =10kHz

    Gambar 13. Isyarat Pembawa.

    Dari Gambar 13 terlihat bahwa isyarat sinus yang dihasilkan sudah mempunyai

    ampHtuCio sebesar 4.24 Vpp.

    4.1.2. Isyarat Data Acak

    dattr rate = 2400 bps.

    Gambar 14. lsyarat Data Acak.

    Gambar 14 adalah i:syarat data acak yang mempunyai kecepatan 1000 bps dan 2400 bps.

    Bila data rate makin tinggi, maka makin rapat pula isyaratnya, dan begitu pula

    sebaJiknya.

    87

  • T chne Jum al Ilmiah Ele.ktrotek.oika Vol. 8 No. 2 Oktober 2009 Hal 77 - 91

    l f=--Hz

    21d?.C (9)

    Ni la.i C ditetapkan dahulu (untuk untai ini , penulis menggunakan C = 10 nF). Besaruya

    nilai RC harus sedemiklan rupa sehingga menghasilkan tetapan waktu (time constalll)

    yang cukup besar agar isyarat pembawa bisa tuntas ditapis tetapi masih cukup cepat

    untuk mengikuti perubaban freJ.mensi modulasi yang tertinggi.

    3.2. Komparator

    Pembanding (komparator) adaJah untai yang membandingkan tegangan masukan

    (V in) dengan tegangan referensi (Vrd). Komparator di si1li prinsipnya adalah hila Vm >

    Vr~r, maka Vo bernilai S V. Dan hila Vin < Vrd; maka Vo bernilaj 0 V. Di sini digunakan

    Yr.,r senila.i 3 V Gambar 12 adalah untai komparator . ang menggunakan omponen

    LM339 (low p(fwer low o.ft~-el voltage quad comparators). Untai komparator tersebut

    berfungsi untuk mendapatkan kembali isyarat data acak.

    86

    5 v

    Vin

    3 k

    TP 7

    I.syarat data acak keluaran dari komparator

    Gambar 12. Untai Komparator.

    R V = 1 Vee rt.!{

    . R, +Rr~r ( LO)

    MODULA TOR DAN DEMODULATOR BINARY ASK B11diharJju Murtianta

    4. HASIL PENGUJIAN ALAT

    4.1. Modulator Binary ASK

    4.1.1. lsyarat Pembawa

    t2 =10kHz

    Gambar 13. Isyarat Pembawa.

    Dari Gambar 13 terlihat bahwa isyarat sinus yang dihasilkan sudah mempunyai

    ampHtuCio sebesar 4.24 Vpp.

    4.1.2. Isyarat Data Acak

    dattr rate = 2400 bps.

    Gambar 14. lsyarat Data Acak.

    Gambar 14 adalah i:syarat data acak yang mempunyai kecepatan 1000 bps dan 2400 bps.

    Bila data rate makin tinggi, maka makin rapat pula isyaratnya, dan begitu pula

    sebaJiknya.

    87

  • Te...:hne Junlalllmiah Elt>ktroteknikn Vol X No. 2 Oktoher 200tl Hal 77 - 91

    4.1.3. Isyarat Binar.J' ASK yang Dikirimkan dan Diterima

    Saluran J Isyarat hinm:v ASK yang dikirimkan.

    Saluran 2 Isyarat hinw:v A.\'K yang diterima.

    Dala rate = 1.000 bps:

    1rekuensi pembawa=S kHz. frekuensi pembawa= I 0 kHz. frekuensi pembawa= 15 kHz.

    Data rate= 2.400 bps:

    frekuensi pembawa kHz. frekuensi pembawa= I 0 kHz. frekuensi pembawa= 15 kHz.

    Gam bar 15. Isyarat Binaty ASK yang Dik.irimkan dan Diterima.

    Dari Gambar 15 tersebut terlihat bahwa isyarat hiiiGry ASK sudah bagus dan stabil.

    Terlihat pula bahwa isyarat binary ASK yang dikirimkan sudah sama dengan isyarat

    hinal)' ASK yang diterima. Nilai 'I' isyarat hinm:v ASK ditunjukkan dengan 4,24 l J'P dan

    nilai '0' isyarat hinmy ASK ditunjukkan dengan 2 ~ j1p.

    88

    I I ;

    I

    >"v!ODU/.A TOR DAN DEMODUIA TOR Ill NARY A.\'K Budilum(ja .Murtwnta

    4.2. Demodulator Binary ASK

    4.2.1. lsyarat Keluaran Envelope Detector

    Salut·an I = Isyarat binary ASK yang diterima.

    Saluran 2 = Isyarat keluaran enFelope detector

    Data rate = l 000 bps:

    frekuensi pembawa=5 kHz. frekuensi pembawa=lO kHz. frek'Uensi pembawa=15 kHz.

    Data rate= 2.400 bps:

    frekuensi pembawa=5 kHz. frekuensi pembawa=IO kHz. frekuensi pembawa=15 kHz.

    Gambar 16. Isyarat Keluaran Envelope Detector.

    Dari Gambar 16 tersebut terlihat bahwa envelope defector telah berhasil mendeteksi

    sampul positif isyarat hinm:v ASK

    89

  • Te...:hne Junlalllmiah Elt>ktroteknikn Vol X No. 2 Oktoher 200tl Hal 77 - 91

    4.1.3. Isyarat Binar.J' ASK yang Dikirimkan dan Diterima

    Saluran J Isyarat hinm:v ASK yang dikirimkan.

    Saluran 2 Isyarat hinw:v A.\'K yang diterima.

    Dala rate = 1.000 bps:

    1rekuensi pembawa=S kHz. frekuensi pembawa= I 0 kHz. frekuensi pembawa= 15 kHz.

    Data rate= 2.400 bps:

    frekuensi pembawa kHz. frekuensi pembawa= I 0 kHz. frekuensi pembawa= 15 kHz.

    Gam bar 15. Isyarat Binaty ASK yang Dik.irimkan dan Diterima.

    Dari Gambar 15 tersebut terlihat bahwa isyarat hiiiGry ASK sudah bagus dan stabil.

    Terlihat pula bahwa isyarat binary ASK yang dikirimkan sudah sama dengan isyarat

    hinal)' ASK yang diterima. Nilai 'I' isyarat hinm:v ASK ditunjukkan dengan 4,24 l J'P dan

    nilai '0' isyarat hinmy ASK ditunjukkan dengan 2 ~ j1p.

    88

    I I ;

    I

    >"v!ODU/.A TOR DAN DEMODUIA TOR Ill NARY A.\'K Budilum(ja .Murtwnta

    4.2. Demodulator Binary ASK

    4.2.1. lsyarat Keluaran Envelope Detector

    Salut·an I = Isyarat binary ASK yang diterima.

    Saluran 2 = Isyarat keluaran enFelope detector

    Data rate = l 000 bps:

    frekuensi pembawa=5 kHz. frekuensi pembawa=lO kHz. frek'Uensi pembawa=15 kHz.

    Data rate= 2.400 bps:

    frekuensi pembawa=5 kHz. frekuensi pembawa=IO kHz. frekuensi pembawa=15 kHz.

    Gambar 16. Isyarat Keluaran Envelope Detector.

    Dari Gambar 16 tersebut terlihat bahwa envelope defector telah berhasil mendeteksi

    sampul positif isyarat hinm:v ASK

    89

  • Techne Jumal Thruah EJektrob.:kn.ika Vol 8 No. 1 Oktobcr 2009 Ha177 - 91

    4.2.2. lsyarat Data Acak Keluaran Untai Komparator

    Saluran 1 = Isyarat binary ASK. Saluran 2 = Isyarat data acak keluaran untai komparator.

    Data rate= 1.000 bps:

    fr kuensi pembawa=S Hz. fr ensi embawa = I 0 kHz. fre enst pem aw = J

    Data rate= 2 .400 bps:

    frekuensi pembawa=S kHz. frekuensi pembawa= 10 kHz. frekuensi pembawa= 15kHz.

    Gambar 17. Isyarat Data Acak Keluaran Untai Komparator.

    Dari Gambar 17 tersebut terlihat bahwa data acak keluaran dari komparator sudah bagus

    dan stabiJ. B iJa data rate makin tinggi, maka makin rapat pula isyaratnya dan begitu pula

    sebaliknya.

    5. Kesimpulan

    90

    1. Untuk memodulasi isyarat pembawa dan isyarat data acak digunakanJ(' 4066(/C . saklai analog), sehingga dihasilkan isyarat binm:v A 'K.

    2. Deteksi non koheren (dengan menggunakan envelope detector) dapat mendeteksi

    data acak dengan baik.

    MODULATOR DAN DEMODULATOR BTNARJ' ASK Budihardjo M urtianta

    3. Data rate makin tinggi, maka makin rapat pula isyarat datanya dan begitu pula

    sebaliknya.

    Dafta r Pusta.ka

    1. Krauss, Herbert L.; Bastian, Charles W. ; Raab, Frederick H., 1990, 'Tekuik Radio

    •nda adal', niversitas In onesia(Ul-Pres ) a.

    2. Lee, Charles, "Amplitude Sh{fr Keying (ASK) Modulation".

    3. Pursley, Michael B., 2005, "Imroduction to Digital Communicalioml' , Pearson

    Pr nticeHall.

    4. Stremler, Ferrel G., 1982, "Introduction to Communication ... ~vstems", Addison-

    Wesley.

    91

  • Techne Jumal Thruah EJektrob.:kn.ika Vol 8 No. 1 Oktobcr 2009 Ha177 - 91

    4.2.2. lsyarat Data Acak Keluaran Untai Komparator

    Saluran 1 = Isyarat binary ASK. Saluran 2 = Isyarat data acak keluaran untai komparator.

    Data rate= 1.000 bps:

    fr kuensi pembawa=S Hz. fr ensi embawa = I 0 kHz. fre enst pem aw = J

    Data rate= 2 .400 bps:

    frekuensi pembawa=S kHz. frekuensi pembawa= 10 kHz. frekuensi pembawa= 15kHz.

    Gambar 17. Isyarat Data Acak Keluaran Untai Komparator.

    Dari Gambar 17 tersebut terlihat bahwa data acak keluaran dari komparator sudah bagus

    dan stabiJ. B iJa data rate makin tinggi, maka makin rapat pula isyaratnya dan begitu pula

    sebaliknya.

    5. Kesimpulan

    90

    1. Untuk memodulasi isyarat pembawa dan isyarat data acak digunakanJ(' 4066(/C . saklai analog), sehingga dihasilkan isyarat binm:v A 'K.

    2. Deteksi non koheren (dengan menggunakan envelope detector) dapat mendeteksi

    data acak dengan baik.

    MODULATOR DAN DEMODULATOR BTNARJ' ASK Budihardjo M urtianta

    3. Data rate makin tinggi, maka makin rapat pula isyarat datanya dan begitu pula

    sebaliknya.

    Dafta r Pusta.ka

    1. Krauss, Herbert L.; Bastian, Charles W. ; Raab, Frederick H., 1990, 'Tekuik Radio

    •nda adal', niversitas In onesia(Ul-Pres ) a.

    2. Lee, Charles, "Amplitude Sh{fr Keying (ASK) Modulation".

    3. Pursley, Michael B., 2005, "Imroduction to Digital Communicalioml' , Pearson

    Pr nticeHall.

    4. Stremler, Ferrel G., 1982, "Introduction to Communication ... ~vstems", Addison-

    Wesley.

    91