metode disain - arthurlimantara.files.wordpress.com · (public roads) (hogentogler dan terzaghi,...
TRANSCRIPT
PERENCANAAN PERKERASAN JALANCopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
2
METODE DISAIN
Metode Empiris dengan atau tanpaUji Kekuatan Tanah (EmpiricalMethods)Kegagalan Geser Terbatas (Limiting
Shear Failure Methods)Metode Defleksi Terbatas (Limiting
Deflection Methods)
PERENCANAAN PERKERASAN JALANCopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
3
METODE DISAIN
Metode Regresi berdasarkan KinerjaPerkerasan atau Uji Jalan(Regression Methods Based onPavement Performance or RoadTests)Metode Mekanistik-Empiris
(Mechanistic–Empirical Methods)
PERENCANAAN PERKERASAN JALANCopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
4
METODE EMPIRIS
Penggunaan metode empiris tanpa uji kekuatan dimulaipada pengembangan sistem klasifikasi tanah Jalan Umum(Public Roads) (Hogentogler dan Terzaghi, 1929), di manatanah dasar diklasifikasikan sebagai seragam dari A-1sampai A-8 dan tidak seragam dari B-1 sampai B-3. SistemPR kemudian dimodifikasi oleh Badan Pengarah Jalan Raya(HRB, 1945), di mana tanah dikelompokkan dari A-1sampai A-7 dan indeks kelompok ditambahkan untukmembedakan tanah di dalam masing-masing kelompok.
Kerugian dari metode empiris adalah bahwa hanya dapatditerapkan pada kondisi lingkungan, material, danpembebanan tertentu.
PERENCANAAN PERKERASAN JALANCopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
5
KEGAGALAN GESERTERBATAS
Metode kegagalan geser terbatas digunakan untukmenentukan ketebalan perkerasan sehingga kegagalangeser tidak terjadi. Sifat utama komponen perkerasan dantanah dasar yang harus dipertimbangkan adalah kohesidan sudut gesekan internal. Barber (1946) menerapkanformula kapasitas bantalan Terzaghi (Terzaghi, 1943) untukmenentukan ketebalan perkerasan. McLeod (1953)menganjurkan penggunaan spiral logaritmik untukmenentukan daya dukung perkerasan. Metode ini ditinjauoleh Yoder (1959) dalam bukunya Principles of PavementDesign, namun tidak disebutkan dalam edisi kedua (Yoderdan Witczak, 1975.
PERENCANAAN PERKERASAN JALANCopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
6
METODE DEFLEKSITERBATAS
Metode ini digunakan untuk menentukan ketebalanPerkerasan sehingga defleksi vertikal tidak melebihi batasyang diijinkan. Kansas State Highway Commission (1947)memodifikasi persamaan Boussinesq (Boussinesq, 1885)dan membatasi defleksi tanah dasar menjadi 0,1 inci (2,54mm).
Angkatan Laut (1953) menerapkan teori dua lapisanBurmister (Burmister, 1943) dan membatasi defleksipermukaan menjadi 0,25 in (6,35 mm). Penggunaan defleksisebagai kriteria desain memiliki keuntungan nyata sehinggamudah diukur di lapangan. Sayangnya, kegagalanperkerasan disebabkan oleh tekanan dan ketegangan yangberlebihan, bukan defleksi.
PERENCANAAN PERKERASAN JALANCopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
7
METODE REGRESI
Contoh yang baik dari penggunaan persamaan regresiuntuk perancangan perkerasan adalah metode AASHTOberdasarkan hasil uji jalan. Kerugian dari metode ini adalahbahwa persamaan desain dapat diterapkan hanya padakondisi di lokasi uji jalan.
Persamaan regresi juga dapat dikembangkan dari kinerjaperkerasan yang ada, seperti yang digunakan dalam sistemevaluasi perkerasan COPES (Darter et al., 1985) danEXPEAR (Hall et aL, 1989).
Persamaan ini dapat menggambarkan efek berbagai faktorpada kinerja perkerasan, kegunaannya dalam desainperkerasan jalan terbatas karena banyaknya ketidakpastianyang terjadi.
PERENCANAAN PERKERASAN JALANCopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
8
METODE MEKANISTIK-EMPIRIS
Metode perancangan mekanistik-empiris didasarkanpada mekanisme bahan yang menghubungkanmasukan seperti beban roda, ke respons keluaran atau perkerasan, seperti
tegangan atau regangan. Nilai respons digunakan untukmemprediksi distress dari data uji laboratorium dan datalapangan.
Istilah "aspal campuran panas" identik dengan "betonaspal" yang biasa digunakan. Ini adalah campuranagregat aspal yang diproduksi pada batch atau drum
fasilitas pencampuran yang harus dicampur,disebarkan, dan dipadatkan pada suhu tinggi.
PERENCANAAN PERKERASAN JALANCopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
9
PENGEMBANGAN DISAINYANG LAIN
Program Komputer (Computer Programs)
Layanan dan Keandalan (Serviceability
and Reliability)
Pembebanan Dinamis (Dynamic Loads)
PERENCANAAN PERKERASAN JALANCopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
10
PROGRAM KOMPUTER
Program CHEV yang dikembangkan oleh Chevron ResearchCompany (Warren dan Dieckmann, 1963). Program inihanya bisa diterapkan pada bahan elastis linier namundimodifikasi oleh Asphalt Institut dalam program DAMAuntuk memperhitungkan bahan granul elastis nonlinier(Hwang dan Witczak, 1979).
Program BISAR, dikembangkan oleh Shell, yangmenganggap tidak hanya beban vertikal tapi juga muatanhorizontal (De Jong dkk, 1973).
Program yang dikembangkan di University of California,Berkeley, adalah ELSYM5, untuk sistem lima lapis elastisdengan beberapa beban roda (Kopperman et al., 1986).
PERENCANAAN PERKERASAN JALANCopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
11
PROGRAM KOMPUTER
Finn et al. (1986) mengembangkan sebuah programkomputer bernama PDMAP (Probabilistic DistressModels for Asphalt Pavements) untuk memprediksiretak kelelahan dan rutting di perkerasan aspal.
SAPIV, yaitu program analisis tegangan elemenhingga yang dikembangkan di University ofCalifornia, Berkeley.
Khazanovich dan loannides (1995) mengembangkansebuah program komputer (disebut DIPLOMAT.
PERENCANAAN PERKERASAN JALANCopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
12
PROGRAM KOMPUTER
Kerugian utama dari teori berlapis adalah asumsibahwa setiap lapisan homogen dengan sifat yang samadi seluruh lapisan. Asumsi ini membuat sulit untukmenganalisis sistem berlapis yang terdiri dari bahannonlinier, seperti basis butiran dan substitusinya.
Modulus elastis dari bahan-bahan ini bergantung padategangan dan bervariasi di seluruh lapisan, jadi timbulpertanyaan di lapisan nonlinier mana yang harusdipilih untuk mewakili keseluruhan lapisan?
PERENCANAAN PERKERASAN JALANCopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
13
PROGRAM KOMPUTER
Jika hanya tegangan, regangan, atau defleksi yangpaling kritis yang diinginkan, seperti yang biasanyaterjadi pada desain perkerasan, satu titik di dekatbeban terapan dapat dipilih secara wajar.
Namun, jika tekanan, ketegangan, atau defleksi padatitik yang berbeda, beberapa di dekat dan beberapayang jauh dari beban, diinginkan, akan sulit untukmenggunakan teori berlapis untuk menganalisis bahannonlinier. Kesulitan ini bisa diatasi denganmenggunakan metode elemen hingga.
PERENCANAAN PERKERASAN JALANCopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
14
PROGRAM KOMPUTER
Duncan dkk. (1968) pertama kali menerapkan metode elemenhingga untuk analisis perkerasan lentur. Metode ini kemudiandigabungkan dalam program komputer ILLI-PAVE (Raad danFigueroa, 1980). Besarnya jumlah waktu dan penyimpanankomputer yang dibutuhkan program tersebut belum digunakanuntuk keperluan perancangan rutin. Namun, sejumlahpersamaan regresi, berdasarkan tanggapan yang diperoleh olehILLI-PAVE, dikembangkan untuk digunakan dalam desain(Thompson dan Elliot, 1985; Gomez-Achecar dan Thompson,1986).
Metode elemen hingga nonlinear juga digunakan dalam programkomputer MICH-PAVE yang dikembangkan di Michigan StateUniversity (Harichandran et al., 1989).
PERENCANAAN PERKERASAN JALANCopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
15
SERVICEABILITY ANDRELIABILITY
Sebagai hasil dari Uji Jalan AASHO, Carey dan Irick(1960) mengembangkan konsep kinerja pelayananperkerasan dan menunjukkan bahwa ketebalanperkerasan juga harus bergantung pada indekspelayanan yang dibutuhkan.
Lemer dan Moavenzadeh (1971) mengemukakankonsep keandalan sebagai faktor desain perkerasan,dan program komputer probabilistik yang disebutVESYS dikembangkan untuk menganalisis sistemperkerasan viskoelastis tiga lapis (Moavenzadeh et a1,1974).
PERENCANAAN PERKERASAN JALANCopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
16
SERVICEABILITY ANDRELIABILITY
Konsep keandalan juga digabungkan dalam sistemdesain perkerasan lentur Texas (Darter et al., 1973b)dan Panduan Desain AASHTO (AASHTO, 1986).
Meskipun prosedur AASHTO pada dasarnya bersifatempiris, penggantian nilai pendukung tanah empirisoleh modulus resilien pondasi bawah dan koefisienlapisan empiris dengan modulus resilien pada masing-masing lapisan dengan jelas menunjukkankecenderungan metode mekanistik.
Modulus resilien adalah modulus elastis pada bebanberulang, bisa ditentukan dengan tes laboratorium.
PERENCANAAN PERKERASAN JALANCopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
17
DYNAMIC LOADS
Semua metode yang dibahas sejauh ini didasarkanpada beban statis atau bergerak dan tidakmempertimbangkan efek inersia karena bebandinamis.
Mamlouk (1987) menggambarkan sebuah programkomputer yang mampu mempertimbangkan efekinersia dan menunjukkan bahwa efek tersebut palingterasa saat batuan dangkal atau batuan bawah tanahbeku ditemui.
PERENCANAAN PERKERASAN JALANCopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
18
DYNAMIC LOADS
Monismith et al. (1988) menunjukkan bahwa, untukperkerasan aspal beton, tidak perlu melakukananalisis dinamik yang lengkap. Efek inersia dapatdiabaikan dan respon dinamis lokal dapat ditentukandengan metode statis dasarnya dengan menggunakansifat material yang sesuai dengan laju pemuatan.
Prosedur perancangan saat ini tidakmempertimbangkan kerusakan yang disebabkan olehkekasaran perkerasan. Karena truk menjadi lebihbesar dan berat, beberapa keuntungan dapat diperolehdengan merancang sistem suspensi yang tepat untukmeminimalkan efek kerusakan.
PERENCANAAN PERKERASAN JALANCopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
19
Construction of Pavement Structures
Evaluation of Pavement Structures
Maintenance Programsof Pavement Structures
Design of Pavement Materials
Aggregates Asphalt/PCC
Laboratory Exp.
ROAD CONSTRUCTION
BAHAN PERKERASAN JALAN
METODE PELAKSANAANPERKERASAN JALAN
MANAJEMENPERKERASAN JALAN
PERENCANAAN PERKERASAN JALANCopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
20
KLASIFIKASI TANAHSISTEM UNIFIED
Dikembangkan oleh Casagrande secara garisbesar membedakan tanah menjadi 3 bagian:Tanah berbutir kasar, <50% lolos saringan no. 200.
Secara visual terlihat berbutir kasar.Tanah berbutir halus, >50% lolos saringan no. 200.Tanah organik, dapat dikenali dari warna, bau dan
sisa tumbuh-tumbuhan yang terkandungdidalamnya.
PERENCANAAN PERKERASAN JALANCopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
21
KLASIFIKASI TANAHSISTEM UNIFIED
PERENCANAAN PERKERASAN JALANCopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
22
KLASIFIKASI TANAHSISTEM AASHTO
Menurut sistem ini tanah dibagi menjadi 8 kelompokyang diberi nama dari A-1 sampai A-8.
A-8 adalah kelompok tanah organik yang pada revisiterakhir oleh AASHTO diabaikan, karena kelompok inimemang tidak stabil sebagai bahan lapis perkerasan.
Kelompok tanah berbutir kasar (<35% lolos saringanNo. 200)
Kelompok tanah berbutir halus (>35% lolos saringanNo. 200)
PERENCANAAN PERKERASAN JALANCopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
23
KLASIFIKASI TANAHSISTEM AASHTO
KELOMPOK TANAH BERBUTIR KASAR A-1, adalah kelompok tanah yang terdiri dari kerikil
dan pasir kasar dengan sedikit atau tanpa butir-butirhalus, dengan atau tanpa sifat-sifat plastis
A-2, sebagai kelompok batas antara tanah berbutirkasar dengan tanah berbutir halus. Kelompok initerdiri dari campuran kerikil/pasir dengan tanahberbutir halus yang cukup banyak (<35%)
A-3, adalah kelompok tanah yang terdiri dari pasirhalus dengan sedikit sekali butir-butir halus lolossaringan No. 200 dan tidak plastis
PERENCANAAN PERKERASAN JALANCopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
24
KLASIFIKASI TANAHSISTEM AASHTO
KELOMPOK TANAH BERBUTIR HALUS A-4, adalah kelompok tanah lanau dengan sifat
plastisitas rendah A-5, adalah kelompok tanah lanau mengandung lebih
banyak butir-butir plastis, sehingga sifat plastisnyalebih besar dari kelompok A-4
A-6, adalah kelompok tanah lempung yang masihmengandung butir-butir pasir dan kerikil tetapi sifatperubahan volumenya cukup besar
A-7, adalah kelompok tanah lempung yang lebihbersifat plastis. Tanah ini mempunyai sifat perubahanyang cukup besar
PERENCANAAN PERKERASAN JALANCopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
25
ASUMSI GRUP INDEKSAASTHO
1. Semua kelompok yang termasuk dalam kelompokA-1, A-2, dan A-3 kecuali A-2-6 dan A-2-7 adalahkelompok tanah yang baik untuk tanah dasarjalan atau dapat digunakan sebagai tanah dasarjalan dengan penambahan sedikit bahan pengikat
2. Material pada kelompok lain termasuk A-2-6 danA-2-7 merupakan material yang kualitasnyasebagai tanah dasar berkurang dari A-2-5sehingga membutuhkan lapisan pondasi bawahatau penambahan tebal lapisan pondasi atas
PERENCANAAN PERKERASAN JALANCopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
26
ASUMSI GRUP INDEKSAASTHO
3. Anggapan bahwa batasan tanah berbutirhalus adalah 35% lolos saringan No.200dan mengabaikan sifat plastisitasnya
4. Anggapan bahwa batas cair (liquid limit)adalah 40%
5. Anggapan bahwa batasan indeks plastisadalah 10%
PERENCANAAN PERKERASAN JALANCopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
27
GRUP INDEKS (GI)
Dimana:GI = grup indeksF = jumlah persen lolos saringan No. 200
berdasarkan material yang lolos saringan 3”LL = batas cairPI = indeks plastis
101501.040005.02.035 PIFLLFGI
PERENCANAAN PERKERASAN JALANCopyright © 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.
28
KEPADATAN DAN DAYADUKUNG TANAH
Daya dukung tanah dipengaruhi oleh jenis tanah,tingkat kepadatan, kadar air, kondisi drainase, danlain-lain
Tingkat kepadatan tanah dinyatakan dalam prosentaseberat volume kering tanah terhadap berat volumekering maksimum
Daya dukung tanah dasar (subgrade) padaperencanaan perkerasan lentur dinyatakan dengannilai CBR (California Bearing Ratio)
CBR adalah perbandingan antara beban yangdibutuhkan untuk penetrasi dengan beban yangditahan batu pecah standar. Dinyatakan dalam %