mankep mawar new beres
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Mankep Mawar New Beres
1/32
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh seluruh
komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya Salah satu upaya pokok pembangunan kesehatan yaitu
menjamin tersedianya upaya kesehatan, baik upaya kesehatan primer dan sekunder
maupun upaya kesehatan tersier yang bermutu, merata, dan terjangkau oleh masyarakat.
Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pengutamaan pada upaya
pencegahan/preventif, dan peningkatan kesehatan/promotif bagi segenap warga negara
ndonesia, tanpa mengabaikan upaya penyembuhan penyakit/kuratif, dan pemulihan
kesehatan /rehabilitatif !"epkes #, $%%&'.Penyelenggaraan pembangunan kesehatan didukung dengan ketersediaan
berbagai fasilitas pelayanan kesehatan, tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan dan
fasilitas pelayanan umum yang layak merupakan tanggung jawab negara dan setiap
orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan sebagaimana tercantum dalam Undang-
undang "asar (&)* pasal $+ dan Pasal ) ayat !"epkes #, $%%&'. Salah satu sarana
atau fasilitas pelayanan kesehatan adalah rumah sakit, dalam undang-undang omor ))
tahun $%%& tentang rumah sakit tercantum bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
#SU" # S01SU" S merupakan rumah sakit pusat rujukan terbesar di
Sukabumi. 1emiliki segala fasilitas pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan gawat
1
-
8/18/2019 Mankep Mawar New Beres
2/32
darurat, bedah, rawat jalan, dan rawat inap. Salah satu unit yang menampung paling
banyak pasien adalah unit rawat inap, dengan berbagai jenis bangsal perawatan.
"iantaranya bangsal perawatan maternitas untuk ibu nifas, yaitu ruang 1awar 1erah.
#uang 1awar 1erah adalah suatu unit perawatan yang merawat klien untuk masa
pemulihan masa post partum dan klien yang mengalami gangguan reproduksi.
"i ruangan ini, mayoritas pasien post partum baik fisiologis maupun sectio
caesarea. Pasien post partum dan post op sectio caesarea harus di observasi sedini
mungkin mengenai berbagai komplikasi sebagai akibat dari post partum normal ataupun
tidak karena ibu dengan status post partum sangat beresiko sekali mengalami nyeri dan
terkena infeksi terlebih ibu dengan luka post op sc. bu yang mengalami post op sectio
caesarea pada dasarnya merasakan nyeri setelah dilakukan insisi bedah. yeri
merupakan masalah utama dalam perawatan pasca operasi yang berupa pengalaman
sensori dan emosinal yang tidak menenangkan akibat dari kerusakan jaringan.
Strategi penatalaksanaan nyeri mencakup pendekatan farmakologi dannonfarmakologi. Salah satu strategi pendekatan nonfarmakologi adalah dengan manajem
en nyeri seperti reelaksasi dan distraksi yang biasa diterapkan oleh perawat ruangan.
0dapun bagian dari manajmen nyeri adalah dengan imaginasi terbimbing. maginasi
terbimbing adalah penciptaan khayalan dengan tuntutan yang merupakan suatu bentuk
pengalihan fasilitator yang mendorong pasien untuk memvisualisasikan atau memikirkan
pemandangan atau sensasi yang menyenangkan untuk mengalihkan perhatian menjauhi
nyeri. "alam imajinasi terbimbing, pasien menciptakan pesan dalam pikiran,
berkonsentrasi pada kesan tersebut, sehingga secara bertahap, pasien kurang merasakan
nyeri. 2ujuan dari tehknik imajinasi terbimbing adalah untuk mencapai relaksasi dan
kontrol. majinasi seseorang yang dirancang secara khusus untuk mencapai efek positif
tertentu untuk relaksasi dan meredakan nyeri yang dapat dilakukan dengan
2
-
8/18/2019 Mankep Mawar New Beres
3/32
menggabungkan nafas berirama lambat dengan suatu bayangan mental relaksasi dan
kenyamanan. "engan mata terpejam, pasien diinstruksikan untuk membayangkan bahwa
dengan setiap nafas yang di ekshalasi secara lambat, ketegangan otot dan ketidaknyaman
dikeluarkan. 3anyak pasien mulai mengalami efek rileks dari imajinasi terbimbing
setelah mencobanya. 3iasanya setelah nyeri berkurang, ibu bisa melakukan ambulasi
dini dengan efektif tanpa ada nyeri yang mengganggu.
Selain manajemen nyeri pada ibu post op S4, patien safety juga harus
diperhatikan untuk meminimalkan resiko terjadinya infeksi nasokomial. Salah satu
patien safety yang dapat dilakukan adalah dengan memasang kolap infuse menggunakan
identitas pemasangan infuse seperti tanggal pemasangan, labu ke berapa dan harus habis
dalam berapa jam serta harus dilakukan perawatan infuse untuk meminimalkan resiko
infeksi atau phlebitis.
3erdasarkan hasil observasi pada tanggal (( 5anuari $%(6, terdapat beberapa
masalah yang ada di ruang 1awar 1erah, yaitu kurangnya penerapan patien safety dan3elum optimalnya pengelolaan rasa nyeri pada pasien post S4.
3erdasarkan paparan diatas maka kelompok akan melakukan rencana tindak
lanjut dari masalah manajemen yang ditemukan, serta melengkapi dan menjalankan
intervensi yang telah disusun oleh kelompok bersama dengan preseptor dan perawat
ruangan.
B. Tujuan Pelaporan
(. 2ujuan Umum1enerapkan proses tahap manajemen operasional pelayanan keperawatan di ruang
1awar 1erah #SU" # S01SU" S 7ota Sukabumi$. 2ujuan 7husus
Setelah melakukan praktek selama ($ hari calon praktisi keperawatan mampu8
3
-
8/18/2019 Mankep Mawar New Beres
4/32
a. 1elakukan kajian situasi di #uang 1awar 1erah sebagai dasar untuk menyusun
rencana strategi dan operasional unit. b. 1erumuskan masalah berdasarkan hasil kajian bersama-sama penanggung jawab
ruanganc. 1erumuskan Planning of Action sesuai dengan masalah yang didapatd. 1elakukan implementasi manajemen sesuai dengan P90 !Planning of 0ction'
yang telah disusune. 1elakukan evaluasi manajemen operasional pelayanan keperawatan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Perawatan Pasapartum
!. "onsep#konsep Esensial
a. Perawatan pascapartum mengacu pada pelayanan medis dan keperawatan yang
diberikan kepada wanita selama nifas, yakni periode 6 minggu setelah kelahiran,
dimulai dari akhir persalinan dan berakhir dengan kembalinya organ-organ
reproduktif ke keadaan sebelum hamil. b. Periode ini merupakan penyesuaian fisik dan psikologis terhadap proses kelahiran
dan kadang-kadang disebu sebagai trimester ke empat kehamilan.c. Selama periode ini, uterus mengalami involusi-perubahan progresif uterus setelah
kelahiran, mengantar kembali uterus ke ukuran dan kondisi yang mendekati
sebelum kehamilan.d. Satu aspek perawatan pascapartum yang biasanya mengalami kerugian karena tren
pemulangan cepat adalah dukungan dalam menyusui 0S.$. Tujuan Perawatan Pasapartum
a. 1eningkatkan involusi uterus normal dan kembali ke keadaan sebelum hamil. b. 1encegah atau meminimalkan komplikasi pascapartum.
4
-
8/18/2019 Mankep Mawar New Beres
5/32
c. 1eningkatkan kenyamanan dan penyembuhan pelvik, jaringan perianal, dan
perineal.d. 1embantu pemulihan fungsi tubuh normal.e. 1eningkatkan pemahaman terhadap perubahan-perubahan fisiologis dan
psikologis.f. 1emfasilitasi perawatan bayi baru lahir dan perawatan mandiri oleh ibu baru.g. 1eningkatkan keberhasilan integrasi bayi baru lahir ke dalam unit keluarga.h. 1enyokong keterampilan peran orang tua dan pelekatan orang tua bayi.i. 1enyiapkan perencanaan pulang yang efektif, termasuk rujukan yang tepat
perawatan lanjutan di rumah. !Penyuluhan 7lien dan 7eluarga (%-( menjelaskan
tanda dan gejala peringatan pascapartum yang harus diperhatikan untuk dilaporkan
pada dokter'.%. Pen&ulu'an "lien Dan "eluar(a !)#!
2anda "an :ejala 3ahaya Pascapartum Untuk "ilaporkan 7e "okter a. Peningkatan perdarahan, bekuan darah, atau keluaran jaringan
b. Perdarahan pervaginam merah terang setiap waktu setelah kelahiranc. yeri lebih berat dari yang seharusnyad. 1erasa kandung kemih penuh disertai ketidakmampuan untuk berkemihe. Pembesaran hematomaf. Perasaan gelisah disertai dengan kulit yang pucat, dingin dan lembab; denyut
jantung cepat; pusing, dan gangguan penglihatang. yeri, kemerahan dan hangat disertai area yang keras pada betish. Sulit bernapas, denyut jantung cepat, nyeri dada, batuk, perawaan gelisah, pucat,
dingin atau warna kulit biru.*. +aktor#,aktor &an( -emen(aru'i Pen(alaman Pasapartum
a. Sifat persalinan dan kelahiran, serta tujuan kelahiran b. Persiapan persalinan, kelahiran, dan peran menjadi orang tuac. 2ransisi menjadi orang tua yang mendadak d. Pengalaman keluarga secara individual atau bersama terhadap kelahiran anak dan
membesarkan anak e. arapan peran anggota keluargaf. 7epekaan dan efekivitas asuhan keperawatan dan perawatan professional lainnya.g.
-
8/18/2019 Mankep Mawar New Beres
6/32
6' Persalinan presipitatus atau persalinan lama, kesulitan melahirkan, atau
lamanya waktu yang digunakan pada penyangga kaki.
B. NERI
!. Pen(ertian n&eri yeri adalah suatu perasaan menderita secara fisik dan mental atau perasaan
yang bisa menimbulkan ketegangan !0limul, $%%&'. yeri adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat terjadinya
rangsangan fisik maupun dari serabut saraf dalam tubuh ke otak dan diikuti oleh
reaksi fisik, fisiologis, dan emosional !0limul, $%%&'. yeri adalah pengalaman sensori dan emosi yang tidak menyenangkan dimana
berhubungan dengan ketidak nyamanan akibat dari kerusakan jaringan atau potensial
terjadi kerusakan jaringan. Sebagai mana diketahui bahwa nyeri tidaklah selalu
berhubungan dengan derajat kerusakan jaringan yang dijumpai. amun nyeri bersifat
individual yang dipengaruhi oleh genetik, latar belakang kultural, umur dan jenis
kelamin.$. +aktor#,aktor &an( -empen(aru'i N&eri
a. UsiaUsia merupakan variabel yang penting yang mempengaruhi nyeri khususnya
anak-anak dan lansia. Pada kognitif tidak mampu mengingat penjelasan tentang
nyeri atau mengasosiasikan nyeri sebagai pengalaman yang dapat terjadi di
berbagai situasi. yeri bukan merupakan bagian dari proses penuaan yang tidak
dapat dihindari, karena lansia telah hidup lebih lama mereka kemungkinan lebih
tinggi untuk mengalami kondisi patologis yang menyertai nyeri. 7emampuan klien
lansia untuk menginterpretasikan nyeri dapat mengalami komplikasi dengan
keadaan berbagai penyakit disertai gejala samar-samar yang mungkin mengenai
bagian tubuh yang sama.
b. 5enis 7elamin
6
-
8/18/2019 Mankep Mawar New Beres
7/32
Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna dalam berespon
terhadap nyeri. 2oleransi nyeri sejak lama telah menjaadi subjek penelitian yang
melibatkan pria dan wanita. 0kan tetapi toleransi terhadap nyeri dipengaruhi oleh
faktor-faktor biokimia dan merupakan hal yang unik pada setiap individu, tanpa
memperhatikan jenis kelamin.
c. 7ebudayaan
7eyakinan dan nilai-nilai budaya mempengaruhi cara individu mengatasi
nyeri. 0da perbedaan makna dan sikap yang dikaitkan dengan nyeri dikaitkan
dengan nyeri diberbagai kelompok budaya. Suatu pemahaman tentang nyeri dari
segi makna budaya akan membantu perawat dalam merancang asuhan keperawatan
yang relevan untuk klien yang mengalami nyeri.
d. 1akna nyeri
1akna seseorang yang dikaitkan dengan nyeri mempengaruhi pengalaman
nyeri dan cara seseorang beradaptasi terhadap nyeri. ndividu akan
mempersepsikan nyeri dengan cara berbeda-beda, apabila nyeri tersebut
memberikan kesan ancaman, suatu kehilangan dan tantangan. 1isalnya seorang
wanita yang bersalin akan mempersepsikan nyeri berbeda dengan seorang wanita
yang mengalami nyeri akibat cedera karena pukulan pasangannya.
e. Perhatian
Perhatian yang meningkat dihubungkan dengan nyeri yang meningkat
sedangkan upaya pengalihan atau distraksi dihubungkan dengan respon nyeri yang
menurun. 7onsep ini merupakan salah satu konsep yang perawat terapkan di
7
-
8/18/2019 Mankep Mawar New Beres
8/32
berbagai terapi untuk menghilangkan nyeri seperti relaksasi, teknik imajinasi
terbimbing dan massage. "engan memfokuskan perhatian dan konsentrasi klien
pada stimulus yang lain, maka perawaat menempatkan nyeri pada kesadaran yang
perifer.
f. 0nsietas
0nsietas sering kali meningkatkan persepsi nyeri, tetapi nyeri juga dapat
menimbulkan perasaaan ansietas. ndividu yang sehat secara emosional biasanya
lebih mampu mentoleransi nyeri sedang hingga berat daripada individu yang
memiliki status emosional yang kurang stabil. 7lien yang mengalami cedera atau
menderita penyakit kritis, sering kali mengalami kesulitan mengontrol lingkungan
dan perawatan diri dapat menimbulkan tingkat ansietas yang tinggi. yeri yangtidak kunjung hilang sering kali menyebabkan psikosis dan gangguan kepribadian.
g. 7eletihan
7eletihan meningkatkan persepsi nyeri rasa kelelahan menyebabkan sensasi
nyeri semakin intensif dan menurunkan kemampuan koping. 0pabila keletihan
disertai kesulitan tidur, maka persepsi nyeri bahkan dapat terasa lebh berat. yeriseringkali lebih berkurang setelah individu mengalami suatu periode tiddur yang
lelap dibanding pada akhir hari yang melelahkan
h. Pengalaman Sebelumnya
Pengalaman nyeri sebelumnya tidak selalu berarti bahwa individu tersebut
akan menerima nyeri dengan lebih mudah pada masa yang akan datang. 0pabila
8
-
8/18/2019 Mankep Mawar New Beres
9/32
seorang klien tidak pernah mengalami nyeri maka persepsi pertama nyeri dapat
mengganggu koping terhadap nyeri.
i. :aya koping
Pengalaman nyeri dapat menjadi suatu pengalaman yang membuat merasa
kesepian. 0pabila klien mengalami nyeri di keadaan perawatan kesehatan, seperti
di rumah sakit klien merasa tidak berdaya dengan rasa sepi itu. al yang sering
terjadi adalah klien merasa kehilangan kontrol terhadap lingkungan atau
kehilangan kontrol terhadap hasil akhir dari peristiwa-peristiwa yang terjadi. yeri
dapat menyebabkan ketidakmampuan, baik sebagian maupun keseluruhan/total.
j. "ukungan keluarga dan sosial
-
8/18/2019 Mankep Mawar New Beres
10/32
ndividu dapat diminta untuk membuat tingkatan nyeri pada skala verbal
! misalnya tidak nyeri, sedikit nyeri, nyeri hebat atau sangat hebat ; atau %-(% 8 % >
tidak ada nyeri, (% > nyeri sangat hebat '
b. 7arakteristik nyeri, termasuk letak !untuk area dimana nyeri pada berbagai organ',
durasi !menit,jam,hari,bulan', irama !terus menerus, hilang timbul,periode
bertambah dan berkurangnya intensitas atau keberadaan dari nyeri', dan kualitas
!nyeri seperti ditusuk, seperti terbakar, sakit, nyeri seperti digencet'c.
-
8/18/2019 Mankep Mawar New Beres
11/32
Skala ntensitas yeri "eskritif
"eteran(an /
% 8 2idak nyeri
(- 8 yeri ringan 8 secara obyektif klien dapat berkomunikasi
dengan baik.
)-6 8 yeri sedang 8 Secara obyektif klien mendesis, menyeringai, dapat
menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat
mengikuti perintah dengan baik.
D-& 8 yeri berat 8 secara obyektif klien terkadang tidak dapat
mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat
menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak
dapat diatasi dengan alih posisi nafas panjang dan distraksi
(% 8 yeri sangat berat 8 Pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi,
memukul.
11
-
8/18/2019 Mankep Mawar New Beres
12/32
0. PO1T OP 10
!. De,inisi Post Op 10
2ak semua persalinan dapat berlangsung mulus, kadang terdapat indikasi medis
yang mengharuskan seorang ibu melewati proses persalinan dengan operasi. 9perasi
ini disebut dengan Sectio 4aesarea.Sectio 4aesarea berasal dari bahasa Eatin, 4aedere, artinya memotong. Sectio
4aesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding
rahim. Pada pasien yang dilakukan operasi pembedahan untuk tindakan sectio cesarea
ini memerlukan beberapa perhatian karena ibu nifas yang melahirkan dengan operasi
caesarea agar dapat melewati fase penyembuhan pasca operasi tanpa komplikasi.Proses persalinan operasi caesar umumnya berlangsung sekitar satu jam. Pada
pasien dengan pembiusan total, kesadaran akan berlangsung pulih secara bertahap
seusai penjahitan luka operasi. Sedangkan pada pembiusan regional, dengan anasthesi
epidural atau spinal !memasukkan obat bius melalui suntikan pada punggung', ibu
bersalin akan tetap sadar hingga operasi selesai dan hanya bagian perut ke bawah
akan hilang sensasi rasa sementara$. Tujuan Perawatan Post Op 10
2ujuan perawatan pasca operasi adalah pemulihan kesehatan fisiologi dan
psikologi wanita kembali normal. Periode postoperatif meliputi waktu dari akhir
prosedur pada ruang operasi sampai pasien melanjutkan rutinitas normal dan gaya
hidupnya.Secara klasik, kelanjutan ini dibagi dalam tiga fase yang tumpang tindih pada
status fungsional pasien. 0turan dan perhatian para ginekolog secara gradual
berkembang sejalan dengan pergerakan pasien dari satu fase ke fase lainnya.
-
8/18/2019 Mankep Mawar New Beres
13/32
lebih panjang.
Periode ini meliputi pemulihan dari anesthesia dan stabilisasi homeostasis,
dengan permulaan intake oral. 3iasanya periode pemulihan $)-$+ jam.
-
8/18/2019 Mankep Mawar New Beres
14/32
7elelahan dapat memperberat nyeri. Untuk mengatasinya, kembangkan pola
aktivitas yang dapat memberikan istirahat yang cukup.*' 7ebosanan
7ebosanan dapat meningkatkan rasa nyeri. Untuk mengurangi nyeri dapat
digunakan pengalih perhatian yang bersifat terapeutik. 3eberapa teknik
pengalih perhatian adalah bernapas pelan dan berirama, memijat secara
perlahan, menyanyi berirama, aktif mendengarkan musik, membayangkan hal-
hal yang menyenangkan, dan sebagainya. b. 1emodifikasi stimulus nyeri dengan menggunakan teknik-teknik seperti8
$ 2eknik latihan pengalihana' 1enonton 2@
b' 3erbincang-bincang dengan orang lainc' 1endengarkan musik
2eknik relaksasia' 1enganjurkan pasien untuk menarik napas
b' 1engisi paru-paru dengan udara, menghembuskannya secara perlahan,
melemaskan otot-otot tangan, kaki, perut, dan punggung, serta
mengulangi hal yang sama sambil berkonsentrasi hingga didapat rasa
nyaman, tenang, dan rileks.) Stimulasi kulita' 1enggosok secara halus pada daerah nyeri
b' 1enggosok punggungc' 1enggunakan air hangat dan dingind' 1emijat dengan air mengalir
c. 2erapi #elaksasi yang bisa diterapkan(' 2erapi atau tekhnik nafas dalam guna mengurangi atau mengontrol rasa nyeri
yang di rasa datang tiba-tiba.$' 2erapi pengalihan nyeri dengan cara mengalihkan focus bukan pada rasa
nyeri, melainkan pada fokus yang lain seperti berbincang-bincang, menonton
televise, mendengarkan musik, atau hal lain sehingga dapat mengalihkan
perhatian dari nyeri.' 2ekhnik pemijitan atau pengurutan secara halus pada bagian yang dirasa
nyeri, dengan cara mengurut secara melingkar di sekitar area luka yang di
rasa nyeri dengan sentuhan lembut.
14
-
8/18/2019 Mankep Mawar New Beres
15/32
d. majinasi 2erbimbing
!. De,inisi
majinasi terbimbing adalah sebuah teknik relaksasi yang bertujuan untuk
mengurangi stress dan meningkatkan perasaan tenang dan damai. majinasi
terbimbing atau imajinasi mental merupakan suatu teknik untuk mengkaji
kekuatan pikiran saat sadar maupun tidak sadar untuk menciptakan bayangan
gambar yang membawa ketenangan dan keheningan !ational Safety 4ouncil,
$%%)'.
$. -an,aat Imajinasi Ter3im3in(
majinasi terbimbing merupakan salah satu jenis dari teknik relaksasi sehingga
manfaat dari teknik ini pada umumnya sama dengan manfaat dari teknik relaksasi
yang lain. 2eknik ini dapat mengurangi nyeri, mempercepat penyembuhan dan
membantu tubuh mengurangi berbagai macam penyakit seperti depresi, alergi dan
asma !olistic-online, $%%6'.
"alam imajinasi terbimbing klien menciptakan kesan dalam pikiran,
berkonsentrasi pada kesan tersebut, sehingga secara bertahap mampu mengurangi
ketegangan dan nyeri !Potter dan Perry, $%%6'.
%. Dasar Imajinasi Ter3im3in(
majinasi merupakan bahasa yang digunakan oleh otak untuk berkomunikasi
dengan tubuh. Segala sesuatu yang kita lakukan akan diproses oleh tubuh melalui
bayangan. majinasi terbentuk melalui rangasangan yang diterima oleh berbagai
indera seperti gambar, aroma, rasa, suara dan sentuhan !olistic-online, $%%6'.15
-
8/18/2019 Mankep Mawar New Beres
16/32
#espon tersebut timbul karena otak tidak mengetahui perbedaan antara bayangan
dan aktifitas nyata !2usek, $%%% yang dikutip dalam anonim, $%%+'.
*. Proses Asosiasi Imajinasi
majinasi terbimbing merupakan suatu teknik yang menuntut seseorang untuk
membentuk sebuah bayangan/imajinasi tentang hal-hal yang disukai. majinasi
yang terbentuk tersebut akan diterima sebagai rangsang oleh berbagai indra,
kemudian rangsangan tersebut akan dijalankan ke batang otak menuju sensor
thalamus. "italamus rangsang diformat sesuai dengan bahasa otak, sebagian kecil
rangsangan itu ditransmisikan ke amigdala dan hipotalamus sekitarnya dan
sebagian besar lagi dikirim ke korteks serebri, dikorteks serebri terjadi proses
asosiasi pengindraan dimana rangsangan dianalisis, dipahami dan disusun menjadi
sesuatu yang nyata sehingga otak mengenali objek dan arti kehadiran tersebut.
ipokampus berperan sebagai penentu sinyal sensorik dianggap penting atau tidak
sehingga jika hipokampus memutuskan sinyal yang masuk adalah penting makasinyal tersebut akan disimpan sebagai ingatan. al-hal yang disukai dianggap
sebagai sinyal penting oleh hipokampus sehingga diproses menjadi memori.
7etika terdapat rangsangan berupa bayangan tentang hal-hal yang disukai
tersebut, memori yang telah tersimpan akan muncul kembali dan menimbulkan
suatu persepsi dari pengalaman 17 sensasi yang sebenarnya, walaupun
pengaruh/akibat yang timbul hanyalah suatu memori dari suatu sensasi !:uyton
dan all, $%%+'.
D. Patient 1a,et& 4 Uni5ersal 6 Isolate2 Preation 7
16
-
8/18/2019 Mankep Mawar New Beres
17/32
!. Pen(ertian Patient 1a,et&
Patient Safety atau keselamatan pasien adalah suatu system yang membuat
asuhan pasien di rumah sakit menjadi lebih aman. Sistem ini mencegah terjadinya
cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
$. Tujuan Patient 1a,et&
2ujuan FPatient safetyG adalah
a. 2erciptanya budaya keselamatan pasien di #S
b. 1eningkatnya akuntabilitas rumah sakit thdp pasien dan masyarakat;
c. 1enurunnya 72" di #S
d. 2erlaksananya program-program pencegahan shg tidak terjadi pengulangan 72".
%. Lan(ka'#Lan(ka' Pelaksanaan Patient 1a,et&
Pelaksanaan FPatient safetyG meliputi Sembilan solusi keselamatan Pasien di#S !H9 4ollaborating 4entre for Patient Safety, $ 1ay $%%D', yaitu8
a. Perhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip !look-alike, sound-alike
medication names'
b. Pastikan identifikasi pasien
c. 7omunikasi secara benar saat serah terima pasien
d. Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar
e. 7endalikan cairan elektrolit pekat
f. Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan
g. indari salah kateter dan salah sambung slang
h. :unakan alat injeksi sekali pakai
i. 2ingkatkan kebersihan tangan untuk pencegahan infeksi nosokomial.
17
-
8/18/2019 Mankep Mawar New Beres
18/32
Pelaksanaan Fpasien safety F 7eselamatan Pasien !mengacu pada F Hospital
Patient Safety Standards” yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Accreditation
of Health Organizations, llinois, US0 , tahun $%%*',yaitu8
a. ak pasienPasien I keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang
rencana I hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya 72" !7ejadian
2idak "iharapkan'.7riterianya adalah(' arus ada dokter penanggung jawab pelayanan$' "okter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana pelayanan' "okter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasan yang
jelas dan benar kepada pasien dan keluarga tentang rencana dan hasil
pelayanan, pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan
terjadinya 72" b. 1endidik pasien dan keluarga
#S harus mendidik pasien I keluarganya tentang kewajiban I tanggung
jawab
pasien dalam asuhan pasien.7riterianya adalah87eselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dgn keterlibatan
pasien adalah partner dalam proses pelayanan. 7arena itu, di #S harus ada
system dan mekanisme mendidik pasien I keluarganya tentang kewajiban I
tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien."engan pendidikan tersebut
diharapkan pasien I keluarga dapat8
(' 1emberikan info yg benar, jelas, lengkap dan jujur $' 1engetahui kewajiban dan tanggung jawab' 1engajukan pertanyaan untuk hal yg tdk dimengerti)' 1emahami dan menerima konsekuensi pelayanan*' 1ematuhi instruksi dan menghormati peraturan #S6' 1emperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasaD' 1emenuhi kewajiban finansial yang disepakati
c. 7eselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan#S menjamin kesinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar
tenaga dan antar unit pelayanan.
7riterianya adalah:(' koordinasi pelayanan secara menyeluruh
18
-
8/18/2019 Mankep Mawar New Beres
19/32
$' koordinasi pelayanan disesuaikan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber
daya' koordinasi pelayanan mencakup peningkatan komunikasi)' komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan
BAB III
PRO1E1 -ANAJE-EN "EPERA8ATAN
A. Pro,il Area "ajian
#uang 1awar 1erah adalah salah satu ruang perawatan nifas di #SU" # SyamsudinS di 7ota Sukabumi yaitu ruang perawatan post partum !nifas' dan wanita dengan
gangguan reproduksi dengan staf petugas kesehatan yang ditujukan untuk perawatan dan
terapi pasien.
2ujuannya adalah untuk memberikan pelayanan perawatan yang optimal untuk ibu post
partum dan wanita dengan gangguan reproduksi. #uangan ini menyediakan kemampuan dan
sarana, prasarana serta peralatan untuk menunjang proses keperawatan dengan menggunakan
keterampilan staff medik, seperti bidan, perawat dan staff lain yang berpengalaman.
#uangan 1awar 1erah ini terletak dekat dengan #uangan @7 !bersalin'. "i ruangan
ini terdapat kamar perawatan yaitu kelas ( utama, kamar perawatan kelas (, $ ruang
perawatan kelas $, dan $ kamar perawatan kelas dengan jumlah $* 3ed. "i #uang 1awar
19
-
8/18/2019 Mankep Mawar New Beres
20/32
1erah terdapat $( orang bidan dengan jenjang lulusan pendidikan " 7ebidanan (D orang,
") 7ebidanan $ orang, " 7eperawatan ( orang dan ers ( orang.
Peran dan tanggung jawab perawat ruangan8
(. 1erencanakan perawat fisik secara komprehensif $. 1emberikan dukungan emosional pada klien dengan bersifat empati pada keluarga. 3ertindak sebagai pembela klien dalam mempertahankan hak asasinya). 1emberikan pelayanan yang bersifat konsultasi bila akan dilakukan tindakan
keperawatan khusus ketika ia dirawat di ruang nifas*. 1emberikan pelayanan sebagai bagian dari rumah sakit secara keseluruhan.6. 1emberikan pengajaran tentang prinsip-prinsip ruang nifas sesuai dengan usia klien.
B. Hasil "ajian 1ituasi Ter,okus
3erdasarkan hasil orientasi dan observasi, ditemukan data yang menurut kelompok
harus segera diperbaiki dan ditindak lanjuti8
Ta3el $.! Pemetaan Data
o 5enis nformasi Sudah 2erjadi "ivalidasi "ilengkapiSumber
nformasi( 7olap infus tidak diberikan
identitas !tanggal
pemasangan, labu harus
habis berapa jam, berapa
tetes per menit'.
asil observasi pengaturan
tetesan infus tidak sesuai,
misalnya sesudah pasien
melakukan mobilisasi,
tetesan infus tidak diatur
kembali sesuai dosis !asal
menetes'.
3erdasarkan hasil
J J J 9bservasi,
wawancara
pasien dan
Perawat
ruangan
20
-
8/18/2019 Mankep Mawar New Beres
21/32
wawancara, ada $ pasien
yang mengeluh karena
adanya bercak darah yang
telah kering pada tangan
yang di infuse, dan ada (
orang ibu yang tangannya
bengkak pada pemasangan
infuse hari ketiga.$ 3elum optimalnya
pengelolaan rasa nyeri pada
pasien post S4, berdasarkan
pengakuan salah satu pasien
post S4 yang mengatakan
belum mengetahui cara
pengelolaan rasa nyeri.
Perawat ruangan
mengatakan penkes tentang
cara pengelolaan rasa nyeri
sudah dilakukan namun
belum optimal karena tanpa
menggunakan media seperti
leaflet atau poster. Perawat
ruangan juga terlihat hanya
mengajarkan relaksasi nafas
dalam dan distraksi
!berbincang - bincang'.
J J J 9bservasi,
wawancara,
dan
Perawat
#uangan
21
-
8/18/2019 Mankep Mawar New Beres
22/32
3erdasarkan hasil
wawancara kepada orang
pasien yang mengalami post
operasi S4 dengan skala
nyeri yang berbeda-beda,
dua ibu mengatakan bahwa
mereka belum mendapatkan
penkes tentang pengelolaan
nyeri setelah post operasi,
mereka hanya tahu untuk
mengurangi nyeri mereka
mendapatkan pengobatan
dengan terapi farmakologi.
Sedangkan satu ibumengatakan sudah
mengetahui cara
mengurangi nyeri dengan
melakukan nafas dalam dan
berbincang = bincang.
Setelah ditemukan masalah = masalah pada tabel $.( maka data tersebut dikelompokan
menjadi ( kategori dan dibuat kesimpulan / masalah yang berkaitan dengan data yang ada,
maka dibuatlah rumusan masalah yaitu sebagai berikut8
22
-
8/18/2019 Mankep Mawar New Beres
23/32
7elompok "ata 7esimpulan / 1asalah
(. 7olap infus tidak diberikan identitas !tanggal
pemasangan, labu ke berapa, harus habis
dalam berapa jam, dan berapa tetes per menit'.$. Pengaturan tetesan infus tidak sesuai, misalnya
sesudah pasien melakukan mobilisasi, tetesan
infus tidak diatur kembali sesuai dosis !asal
menetes'.. asil wawancara terdapat $ pasien yang
mengeluh karena adanya bercak darah yang
telah kering pada tangan yang di infuse dan
ada seorang ibu yang mengalami bengkak
pada tangan yang dipasang infuse pada hari
ketiga.
7urang penerapan patien safety
%. orang ibu pasien post S4, mengatakan
belum mengetahui cara pengelolaan rasa
nyeri.*. Perawat ruangan mengatakan penkes tentang
cara pengelolaan rasa nyeri sudah dilakukan
namun belum optimal karena tanpa
menggunakan media seperti leaflet atau
poster.9. Perawat ruangan terlihat memberikan penkes
tentang cara pengelolaan rasa nyeri hanya
dengan salah satu tehnik, yaitu tehnik
relaksasi nafas dalam.
3elum optimalnya pengelolaan rasa
nyeri pada pasien post S4
Ta3el $.% Rumusan Pemea'an -asala'
23
-
8/18/2019 Mankep Mawar New Beres
24/32
o "aftar 1asalah Strategi Penyelesaian 1asalah ndikator asil
(
7urang Penerapan
Patien safety
(. 0njurkan agar perawat
memberikan identitas pada
kolap infus !tanggal dan jam
pemasangan infus, labu
keberapa, tanggal dan jam
penggantian cairan infus, serta
harus habis dalam berapa jam'.
$. 0njurkan perawat untuk selalu
memberitahukan agar pasien
meminta tolong kepada
perawat untuk mengatur
tetesan infuse
. 0njurkan untuk melakukan
perawatan pada area
pemasangan infus dan
mengganti plaster setiap hari
(. 2erdapat identitas pada kolap
infus
$. Petugas kesehatan
memberitahu pasien agar
meminta bantuan perawat
untuk mengatur tetesan infus
. Petugas kesehatan
melakukan perawatan pada
area pemasangan infus
$ 3elum optimalnya
pengelolaan rasa nyeri
pada pasien post S4
(. 0njurkan dan bersama-sama
mengaplikasikan perlunya
penkes pengelolaan rasa nyeri
pada pasien post-op S4
$. 7omunikasikan dengan ruangan
tentang pembuatan media
berupa poster tentang cara
pengelolaan rasa nyeri
(. Petugas kesehatan di ruangan
dapat melakuan penkes
tentang pengelolaan rasa
nyeri pada pasien post-op S4
$. 1edia berupa poster tersedia
24
-
8/18/2019 Mankep Mawar New Beres
25/32
0. Prioritas -asala' -enurut -eto2e 1korin( 0ARL
Ta3el $.* Prioritas -asala'
o "aftar 1asalah 4 0 # E 2otal ilai Urutan
(7urang Penerapan Patien
Safety* * * (+ (
$
3elum optimalnya
pengelolaan rasa nyeri
pada pasien post-op S4
) ) ) (* $
7eterangan 8
4 > Capability !ketersediaan sumber daya seperti dana, sarana, dan peralatan'0 > Accessibility !kemudahan, masalah yang ada mudah diatasi atau tidak.
7emudahan dapat didasarkan pada ketersediaan metode / cara / teknologi
serta penunjang pelaksana seperti peraturan'
# > Readiness !kesiapan dari tenaga pelaksana maupun kesiapan sasaran, seperti
keahlian atau kemampuan motivasi'
E > e!erage !seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang lain dalam
pemecahan masalah yang dibahas'
Penentuan Skor8
% > 1asalah tidak mungkin diatasi
( > 1asalah tidak bisa diatasi
$ > 1asalah sulit diatasi
25
-
8/18/2019 Mankep Mawar New Beres
26/32
> 1asalah bisa diatasi
) > 1asalah bisa diatasi segera
* > 1asalah mudah diatasi
Ta3el $.9 Plannin( o, Ation
-asala'8 7urangnya penerapan patien safety
o 5enis 7egiatan Sasaran
Haktu I
2empat
7egiatan
Sumber
"ana
4ara
?valuasi
7egiatan
Penanggung
5awab
7egiatan( 0njurkan untuk
memberikan identitas padakolap infus !tanggal dan jam
pemasangan infus, labu
keberapa, tanggal dan jam
penggantian cairan infus,
serta harus habis dalam
berapa jam'.
Perawat,
3idan, dan
1ahasiswa
praktek
5umat , (*
5anuari $%(6,
1awar 1erah
- observasi
7a
#uangan,
Preseptor,
1ahasiswa
$ 0njurkan perawat untuk
selalu memberitahukan agar
pasien meminta tolong
kepada perawat untuk
mengatur tetesan infuse
Perawat,
3idan, dan
1ahasiswa
praktek
5umat, (*
5anuari $%(6,
1awar 1erah
9bservasi
7a
#uangan,
Preseptor,
1ahasiswa
0njurkan untuk melakukan Perawat, 5umat , (* - 9bservasi 7a
26
-
8/18/2019 Mankep Mawar New Beres
27/32
perawatan pada area
pemasangan infus dan
mengganti plaster setiap
hari
3idan, dan
1ahasiswa
praktek
5anuari $%(6,
1awar 1erah
#uangan,
Preseptor,
1ahasiswa
-asala' / 3elum optimalnya pengelolaan rasa nyeri pada pasien post-op S4
o 5enis 7egiatan Sasaran
Haktu I
2empat
7egiatan
Sumber
"ana
4ara
?valuasi
7egiatan
Penanggung
5awab
7egiatan
( 0njurkan dan bersama-sama
mengaplikasikan perlunya
penkes pengelolaan rasa
nyeri pada pasien post-op
S4, dan optimalkan
manajemen nyeri denganterapi non farmakologis
!relaksasi dan distraksi
dengan cara imajinasi
terbimbing'.
Perawat,
3idan, dan
1ahasiswa praktek
Senin, (+
5anuari $%(6,
1awar 1erah
- 9bservasi
7a
#uangan,
Preseptor,1ahasiswa
$ 7omunikasikan dengan
ruangan tentang pembuatan
media berupa poster tentang
cara pengelolaan rasa nyeri
Perawat,
3idan, dan
1ahasiswa
praktek
Senin, (+
5anuari $%(6,
1awar 1erah
9bservasi
7a
#uangan,
Preseptor,
1ahasiswa
27
-
8/18/2019 Mankep Mawar New Beres
28/32
D. Implementasi POA
mplementasi manajemen keperawatan dilakukan $ tahap yaitu tahap awal yang
dimulai dari kajian situasi sampai menentukan masalah dan tahap kedua yaitu
penatalaksanaan dari Planning 9f 0ction !P90'. mplementasi tahap Planning 9f
0ction dimulai pada tanggal (* 5anuari $%(6 sampai dengan tanggal (+ 5anuari $%(6
yang terdeskripsikan pada pemaparan di bawah ini 8
Ta3el $.: Implementasi
o 5enis 7egiatan Haktu I 2empat
7egiatan
?valuasi "okumentasi
-asala'8 7urangnya penerapan patien safety( 1elakukan sosialisasi
kepada perawat ruangan
tentang8
a. Pemberian identitas
pada kolap infus !tanggal
dan jam pemasangan
infus, labu keberapa,
tanggal dan jam
penggantian cairan infus,
serta harus habis dalam
berapa jam'.
b. 1enginformasikan
kepada pasien untuk
selalu memberitahukan
5umCat, (* 5anuari
$%(6 di #uang
1awar 1erah #SU"
# Syamsudin S
a. Pemberian identitas
pada kolap infuse
sudah berjalan oleh
perawat ruangan , dan
sudah diterapkan
kepada pasien
b. nformasi pengaturan
2erlampir
28
-
8/18/2019 Mankep Mawar New Beres
29/32
agar pasien meminta
tolong kepada perawat
untuk mengatur tetesan
infuse
c. 1elakukan perawatan
pada area pemasangan
infus dan mengganti
plaster setiap hari
tetesan infuse sudah
berjalan oleh perawat
ruangan. Perawat
ruangan
memberitahukan agar
pasien meminta
tolong kepada
perawat untuk
mengatur tetesan
infusec. Perawatan pada area
pemasangan infuse
sudah berjalan oleh
perawat ruangan.
-asala' / 3elum optimalnya pengelolaan rasa nyeri pada pasien post-op S4$ 3ersama-sama dengan
perawat ruangan memberikan
pendidikan kesehatan dan
mengaplikasikan tentang 8
a. Pengelolaan rasa nyeri
pada pasien post-op S4,
dan mengoptimalkan
manajemen nyeri dengan
terapi non farmakologis
!relaksasi dan distraksi
dengan cara imajinasi
terbimbing'.
(* s.d. (+ 5anuari
$%(6 di #uang
1awar 1erah #SU"
# Syamsudin S
a. 1ahasiswa bersama
perawat ruangan
meningkatkan
pengelolaan
management nyeri,
dan pasien yang
mengalami nyeri
mampu melakukan
tehnik relaksasi
29
-
8/18/2019 Mankep Mawar New Beres
30/32
b. Pemasangan poster
diruangan mawar merah
tentang cara pengelolaan
rasa nyeri.
b. Poster sudah tersedia,
namun belum
dipasang diruang
perawatan
E. E5aluasi
?valuasi terhadap proses manajemen di #uang 1awar 1erah #SU" # Syamsudin S
yang dilakukan pada tanggal (( 5anuari $%(6 s/d tanggal (+ 5anuari $%(6, didapatkan hasil
sebagai berikut 8
(. 7urang Patient Safety
a. Sosialisasi tentang pentingnya tanda pada kolap infus tentang tanggal pemasangan
infus, berapa tetes permenit, sudah terlaksana. Sedangkan untuk pemberian label pada
flabot akan disesuaikan dengan kondisi pasien. b. 1ahasiswa dan perawat ruangan bersama-sama mengaplikasikan pemberian label
pada infus.$. 7urangnya pengelolaan nyeri
a. 2elah tersedianya poster tentang pengelolaan nyeri yang terdiri dari tehnik distraksi,
relaksasi dan imaginasi, namun belum terpasang di ruangan. b. Perawat ruangan bersama mahasiswa bersama-sama menerapkan management
pengelolaan nyeri diruangan.
BAB I;
PENUTUP
A. "esimpulan
Pada tanggal ((-$$ 5anuari $%(6, kelompok melakukan kajian situasi di ruang
mawar merah #SU" # Syamsudin S 7ota Sukabumi dan ditemukan beberapa data
yang menurut kelompok merupakan suatu masalah yang kemudian dilakukan cek validasi
30
-
8/18/2019 Mankep Mawar New Beres
31/32
kepada perawat ruangan dan pasien setelah itu dilakukan perumusan masalah dan dibuat
kesimpulan masalah yang selanjutnya dikonsultasikan kepada tim pembimbing yang ada
di ruangan dan pembimbing akademik sehingga dibuatlah strategi pemecahan dari setiap
masalah yang ada di ruangan, setelah dibuat rumusan pemecahan masalah, kelompok
dengan tim pembimbing yang ada di ruangan mengenai perumusan P90 !Planning of
0ction'. Ealu pada tanggal (*-(+ 5anuari $%(6 dilakukan implementasi dan evaluasi dari
setiap rencana kegiatan yang disusun berdasarkan P90 yang telah dibuat dan disepakati
bersama di ruang mawar merah #SU" # Syamsudin S 7ota Sukabumi .
"ari data hasil evaluasi yang didapatkan, maka dapat disimpulkan masalah sudah
teratasi diruang perawatan 1awar 1erah #SU" Syamsudin S 7ota Sukabumi hanya
belum semua ruangan yang dapat mengaplikasikannya maka dari ruangan sebelumnya
bekerja sama untuk menerapkan hal tersebut untuk menuntaskan penyelesaian masalah
manajemen keperawatan maka dari itu perlu adanya rancana tindak lanjut.
B. Renana Tin2ak Lanjut
Eanjutkan implementasi manajemen dan dapat dilakukan revisi-revisi P90 untuk
menyelesaikan masalah manajemen serta dapat melibatkan pihak-pihak yang terkait
dalam penyelesaian masalah manajemen keperawatan dengan pihak yang berwenang
memberikan keputusan dan kebijakan, dari permasalahan diatas ada yang belum
terlaksana secara optimal yaitu tentang 7urangnya Patient Safety. Sehubungan dengan di
ruang 1awar 1erah sudah ditetapkan tentang pelabelan infus, karena pasien merupakan
31
-
8/18/2019 Mankep Mawar New Beres
32/32
kiriman dari @7 atau ?7 !?mergensi 7ebidanan' maka diharapkan dari ruangan
sebelumnya bekerja sama untuk menerapkan hal tersebut.
0. 1aran
"engan adanya beberapa hasil temuan dari mahasiswa Program Profesi ers
S27?S 7ota Sukabumi khususnya kelompok ) semoga dapat dijadikan suatu masukan
bagi ruangan 1awar 1erah #SU" # Syamsudin S 7ota Sukabumi untuk
meningkatkan management keperawatan dibidang pelayanan perawatan antenatal dan
post partum khususnya dalam pendidikan kesehatan ! Health "d#cation'.Sedangkan untuk kelompok selanjutnya, laporan ini dapat dijadikan acuan bahwa
kelompok kami sudah mengangkat beberapa temuan tetapi belum sepenuhnya
terrealisasi. 1aka, diharapkan bagi kelompok selanjutnya agar dapat mengaplikasikan
kembali hal-hal yang belum terrealisasi tersebut.