manajemen sumber daya manusia (msdm) dalam …
TRANSCRIPT
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Dalam Pengembangan Kurikulum Pendidikan
Di MTs Darussalam Krempyang Tanjunganom Nganjuk
M. Munir, Qosim Irfani1
Abstract: Every educational institution with educational autonomy has full rights in regulating its institution as long as it is still being monitored and also follows government regulations, including regulating curriculum development. The presence of human resources (HR) is very important in curriculum development. This research was conducted at MTs Darussalam Krempyang Tanjunganom Nganjuk using a qualitative-descriptive approach. Data sources are primary sources and data collection techniques use observation, interviews and documentation. Data analysis consists of data reduction, data display and verification supported by data validity techniques in the form of extended observations, triangulation (checking data from various sources in various ways, and at various times), and member check. The results showed that human resource management at MTs Darussalam Krempyang Tanjunganom Nganjuk was carried out starting from planning, deciding, organizing, and also conducting regular evaluations until the end of the education year, and supported by human resources who had met the criteria as teachers and also the criteria for education personnel. , they are also competent in developing their respective duties. The education curriculum development carried out at MTs Darussalam Krempyang Tanjunganom Nganjuk is carried out in the form of a combination of the pesantren curriculum and the KTSP curriculum which is rarely done in outside madrasas. The results achieved by MTs Darussalam Krempyang Tanjunganom Nganjuk from curriculum development were in the form of character building for religious students and prioritizing morals.
Keywords: Management, HR, Curriculum Development. Pendahuluan
Manusia sangatlah berperan aktif dan dominan di manapun berada lebih-lebih
di dunia pendidikan. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat dibutuhkan
dalam mengatur proses mewujudkan pendidikan yang diinginkan suatu negara.
Selain itu pendidikan sebagai sektor utama dan sebagai tolak ukur dalam
membangun negara yang lebih maju dan dapat menghadapi dampak dari MEA
(Masyarakat Ekonomic Asian) ataupun globalisasi.
Dampak dari globalisasi sangat terasa menyebabkan ruang dan waktu menjadi
tanpa sekat. Saat ini manusia dengan mudahnya melakukan transaksi dan
1 STAI Darussalam Krempyang Tanjunganom Nganjuk
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) …
19
dimanapun, kapanpun mereka bisa, bahkan bila ingin berpergian antar pulau ataupun
antar negara tidak akan merasa sulit sehari saja manusia dapat berpindah dari negara
satu kenegara yang lainnya walaupun jarak antar pulau itu berkilo-kilo meter.
Terbukti fenomena kereta api cepat Shinkansen di Jepang dan TGV di Jerman
merupakan gambaran dimana konsep ruang dan waktu bukan lagi menjadi faktor
penghambat. Bahkan akhir-akhir ini negara China sebagai negara dengan kekuatan
ekonomi paling kuat di dunia telah mengembangkan pula teknologi luar angkasa
seperti halnya Amerika Serikat dan Rusia.2 Dari semua itu ditengarai negara-negara
tersebut mempunyai sistem pendidikan dan sumber daya manusia sangat berkualitas
yang mampu menciptakan perubahan-perubahan yang luar biasa.
Berbeda dengan Indonesia, saat ini kita tidak perlu mengamati ataupun
melakukan penelitian secara detail, tapi kita cukup melihat di media-media sosial
seperti tv, radio, koran, majalah ataupun yang lainnya. Kita sudah dapat mengerti
bahwa Indonesia masih tertinggal jauh dari negara-negara maju, baik dalam segi
ekonomi, politik dan teknologi, Bahkan dunia pendidikan masih belum bisa
mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang telah ditetapkan dalam UU Sisdiknas.
Terbukti dengan selalu bergantinya kurikulum pendidikan mulai dari KBK, KTSP dan
K-13 yang belum mampu mewujudkan tujuan mulia pendidikan nasional. Apalagi
akhir-akhir ini moral peserta didik dari hari kehari semakin merosot.
Pembukaan UUD 1945 alenia ke-4 menjelaskan tujuan didirikanya Negara
Kesatuan Republik Indonesia, yaitu untuk melindungi segenap bangsa Indonesia,
memajukan kesejahtraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban. Maka dari itu dunia pendidikanlah yang berperan dan
mempunyai tugas penting dalam mewujudkan empat tujuan tersebut. Apalagi setelah
keluarnya UUD No. 32 Tahun 2004 tentang Otonomi daerah, pengelolaan secara
teknis operasional penyelenggaraan pendidikan menjadi tanggung jawab dan
kewenangan pemerintah Kabupaten.
Dengan otonomi pendidikan setiap lembaga pendidikan mempunyai hak
penuh dalam mengatur lembaganya sepanjang masih dalam pantauan dan juga masih
mengikuti peraturan pemerintah, termasuk tentang pengaturan pengembangan
2Donni Juni Priansa, Perencanaan Dan Pengembangan SDM (Bandung: Alfabeta, 2016),
2.
M. Munir, Qosim Irfani
20
kurikulum. Kehadiran sumber daya manusia (SDM) sangatlah penting karena
menurut Jacson dan Schuler sumber daya manusia adalah orang yang berbakat dan
bersemangat tinggi yang tersedia bagi organisasi sebagai kontributor potensial untuk
menciptakan dan merealisasikan tujuan, misi, serta visi organisasi.3 Tanpa campur
tangan sumber daya manusia pendidikan tidak akan mampu mewujudkan apa yang
diinginkan negara.
Mengingat kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang
dinamis, maka kurikulum harus selalu dikembangkan dan disempurnakan agar sesuai
dengan laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi4. Dan dalam
pengembangan dan penyempurnaan kurikulum pasti tidak lepas dari ikut campur
tangan sumber daya manusia yang kreatif dan mumpuni sehingga mampu
menciptakan kurikulum-kurikulum yang betul-betul mampu mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.
Dengan latar belakang tersebut, kajian ini mengetengahkan konsep
Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dalam Pengembangan Kurikulum
Pendidikan. Adapun tujuannya; 1) mendiskripsikan Manajemen Sumber Daya
Manusia di MTs Darussalam Krempyang Tanjunganom Nganjuk; 2) mendiskripsikan
pengembangan kurikulum pendidikan di MTs Darussalam Krempyang Tanjunganom
Nganjuk; dan 3) mendiskripsikan manajemen Sumber Daya Manusia dalam
Pengembangan Kurikulum Pendidikan.
Kajian Teori
A. Manajemen Sumber Daya Manusia
1. Manajemen
Manajemen berasal dari Bahasa Latin, yaitu dari asal kata manus yang berarti
tangan dan agere yang berarti melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi kata kerja
managere yang artinya menangani. Managere diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris
dalam bentuk katakerja to manage, dengan kata benda management, dan manager
untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya, management
3Siti al Fajar. Tri Heru, Manajemen Sumberdaya Manusia (Yogyakarta: Unit Percetakan
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, 2013), 2. 4Subandijah, Pengembangan Dan Inovasi Kurikulum (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
1993), 48.
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) …
21
diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan5.
Menurut Ramayulis bahwa yang sama dengan hakekat manajemen adalah al-tadbīr
yang artinya “pengaturan”6. Sedangkan beberapa ahli memberikan pengertian
tentang manajemen. Di antaranya adalah sebagai berikut:7
a. Mary parker Follet, manajemen adalah seni karena untuk melakukan
pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan keterampilan khusus.
b. G. R. Terry mengatakan bahwa manajemen adalah proses khas yang terdiri
atas tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan
pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang
telah ditentukan melalui pemanfatan sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya.
c. James A.F. Stoner mendefinisikan manajemen sebagai proses perencanaan,
pengorganisasian, dan penggunaan sumber daya yang ada agar mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Dari perbedaan pengertian manajemen yang dikemukakan oleh para ahli di
atas dapat diambil kesimpulan bahwa manajemen secara sempit adalah pengelolaan
atau pengaturan. Sedangkan pengertian manajemen secara luas adalah suatu seni
dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian aktifitas-
aktifitas kerja sehingga dapat mencapai tujuan secara efesien dan efektif
2. Manajemen Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia menurut H. Hadari Nawawi adalah potensi manusiawi
sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya8. Sedangkan
pengertian lainnya sumber daya adalah potensi manusiawi yang melekat
keberadaannya pada seseorang yang meliputi potensi fisik dan non fisik9.
Pemahaman tentang manajemen sumber daya manusia mengakibatkan para
pakar memberikan perbedaan pengertian, antara lain adalah:
5Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan (Jakarta: Bumi
Aksara, 2011), 5. 6Saefullah, Manajemen Pendidikan Islam (Bandung: Pustaka Setia, 2012), 1 7Ibid., 2. 8Ambar Teguh Sulistiani & Rosidah, Manajemen Sumber Daya Manusia (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2009), 11. 9Ibid., 10.
M. Munir, Qosim Irfani
22
a. Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Jackson dan Schuler,
adalah orang yang berbakat dan bersemangat tinggi yang tersedia bagi
organisasi sebagai kontributor potensial untuk menciptakan dan merealisasikan
tujuan, misi, serta visi organisasi10.
b. Menurut Moses N. Kiggundu manajemen sumber daya manusia adalah
pengembangan dan pemanfaatan pegawai dalam rangka tercapainya tujuan dan
sasaran individu, organisasi, masyarakat, bangsa dan internasiaonal secara
efektif dan efesien11.
c. Menurut Tulus manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan atas pengadaan,
pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan
pemutusan hubungan tenaga kerja dengan maksut untuk membantu mencapai
tujuan organisasi, individu dan masyarakat.12
Manajemen sumber daya manusia merupakan sangat penting dan vital
didalam organisasi ataupun di dalam pendidikan bahkan di kancah
internasioanal manajemen sumber daya manusia sangat dibutuhkan guna
mempermudah dalam mencapai tujuan bersama. Dari perbedaan pemaparan
para ahli diatas, dapat dipahami bahwa manajemen sumber daya manusia
adalah usaha untuk mengerahkan dan mengelola, meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan sumber daya manusia di dalam
organisasi agar mampu berfikir dan bertindak secara efektif dan efesien guna
mendukung pencapaian tujuan organisasi yang telah disepakati bersama-sama.
3. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Ada beberapa fungsi manajemen sumber daya manusia yang memang itu
semua harus terpenuhi. Adapun fungsi inti manajemen sumber daya manusia ada 4
(empat)13 yaitu, planning (perencanaan), organizing (penyusunan), directing
(pengaturan), controling (pengawasan). Ada juga yang mengungkapkan fungsi-fungsi
manajemen sumber daya manusia sebagai berikut:14
10Siti Al Fajar & Tri Heru, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Unit
Percetakan dan Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, 2015), 2. 11 Teguh & Rosidah, Manajemen Sumber Daya Manusia, 13. 12Ibid., 13 13Baser Bartos, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), 6. 14Yeti Heryati & Mumuh Muhsin, Manajemen Sumber Daya Pendidukan, 41.
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) …
23
a. Membuat Keputusan
Pembuatan keputusan merupakan salah satu fungsi administrasi yang perlu
dilakukan oleh para administrator yang akan membawa dampak terhadap seluruh
organisasi, prilaku dan hasil keputusan itu. Langkah-langkah pembuatan
keputusan, yaitu: 1) Menentukan masalah; 2) Menganalisis situasi; 3)
Mengembangkan alternatif-alternatif kemungkinan; 4) Menganalisis alternatif-
alternatif kemungkinan; dan 5) Memilih alternatif yang mungkin
b. Merencanakan
Merencanakan adalah persiapan untuk mengantisipasi tindakan-tindakan
yang akan dilaksanakan.
c. Mengorganisasikan
Mengorganisasikan adalah kegiatan dalam menyusun struktur dan
membentuk hubungan-hubungan untuk memperoleh kesesuaian dalam usaha
mencapai tujuan yang telah disepakati.
d. Mengkomunikasikan
Mengkomunikasikan berarti menyalurkan informasi, ide, penjelasan,
perasaan, pertanyaan dari orang yang satu kepada orang lain atau dari kelompok
yang satu kepada kelompok yang lain. Yang mana dalam hal ini bertujuan agar ada
singkron dan saling terhubung antara satu dengan yang lain.
e. Mengkoordinasikan
Mengkoordinasikan adalah serangkaian kegiatan untuk mempersatukan
sumbangan dan saran dari anggota organisasi pendidikan, bahan, dan sumber lain
yang terdapat dalam organisasi tersebut ke arah pencapaian tujuan yang telah
disepakati.
f. Mengawasi
Mengawasi adalah suatu proses fungsi dan prinsip administrasi untuk
melihat apa yang terjadi sesuai dengan apa yang terjadi. Dengan kata lain,
pengawasan adalah fungsi administratif untuk memastikan bahwa yang dikerjakan
sesuai dengan rencana yang dibuat.
g. Menilai
M. Munir, Qosim Irfani
24
Menilai merupakan sebagai seperangkat kegiatan yang dapat menentukan
baik tidaknya program atau kegiatan organisasi yang sedang dijalankan untuk
mencapai tujuan yang ditentukan.
B. Pengembangan Kurikulum Pendidikan
1. Kurikulum Pendidikan
Pendidikan berisikan tentang interaksi antara pendidik dengan peserta didik
dalam upaya membantu dan mengarahkan para peserta didik dalam menguasai dan
memahami tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi pendidikan dapat berlangsung dalam
lingkungan keluarga, sekolah, ataupun dalam masyarakat sekitar. Pendidikan
menurut Imam Al-Ghozali seperti dikutip Abu Muhammad Iqbal adalah
menghilangkan akhlak yang buruk dan menanamkan akhlak yang baik, dengan
demikain pendidikan merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan secara
sistematis untuk melahirkan perubahan-perubahan yang progressive pada tingkah
laku manusia. Pendidikan merupakan dunia kecil yang sangat penting dalam
membentuk dan mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.15
Kurikulum dalam dunia pendidikan merupakan salah satu kunci utama, sebab
kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan-
tujuan pendidikan. Kurikulum juga merupakan suatu bidang studi yang ditekuni oleh
para ahli. Kurikulum secara bahasa merupakan berasal dari bahasa Latin curriculum
dan dalam bahasa Prancis, yakni courier, artinya berlari (to run). Kemudian, istilah itu
digunakan untuk sejumlah courses atau mata kuliah yang harus ditempuh untuk
mencapai suatu gelar atau ijazah.16 Sedangkan secara istilah kurikulum adalah suatu
plan (rencana) yang dikembangkan untuk memperlancar proses belajar-mengajar
dengan arahan atau bimbingan sekolah serta anggota setafnya.17
Beberapa ahli memberikan pengertian kurikulum berbeda-beda:
a. Kurikulum menurut Saylor, Alexander, dan lewis merupakan segala upaya
sekolah untuk mempengaruhi siswa agar dapat belajar, baik dalam ruang kelas
maupun di luar kelas bahkan luar madrasah.18
15Abu Muhammad Iqbal, Pemikiran Pendidikan Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2015), 90. 16Tatang S, Ilmu Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia, 2012), 127. 17Subandijah, Pengembangan Dan Inovasi Kurikulum (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
1993), 33. 18Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), 3.
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) …
25
b. Menurut Semit kurikulum adalah seperangkat usaha dan upaya pendidikan
yang bertujuan agar anak didik memiliki kemampuan hidup bermasyarakat.19
c. Sedangkan menurut Hilda Taba kurikulum adalah kegiatan dan pengalaman
anak di sekolah harus direncanakan agar menjadi kurikulum.20
Kurikulum adalah seatu rencana yang dikembangkan dalam pendidikan
guna mempengaruhi siswa agar mudah memahami pelajaran dan ilmu-ilmu
pengetahuan yang bertujuan agar anak didik memiliki kemampuan hidup
bermasyarakat.
2. Fungsi Kurikulum
Adapun fungsi-fungsi kurikulum ada empat yaitu:21
a. Kurikulum sebagai rencana. Kurikulum sebagai rencana kegiatan belajar-
mengajar atau rencana pembelajaran dikembangkan berdasarkan suatu tujuan
yang ingin dicapai.
b. Kurikulum sebagai pengaturan. Pengaturan dalam kurikulum dapat diartikan
sebagai pengorganisasian materi (isi) pelajaran pada arah horizontal dan
vertikal. Pengorganisasin pada arah horizontal berkaitan dengan lingkup dan
integrasi, sedangkan kurikulum pada arah vertikal berkaitan dengan urutan dan
kontinuitas.
c. Kurikulum sebagai cara. pengorganisasian kurikulum mengisyaratkan
penggunaan metode pembelajaran yang efektif berdasarkan konteks
pembelajaran.
d. Kurikulum sebagai pedoman. Kurikulum sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran harus memiliki kejelasan tentang gagasan-gagasan dan
tujuan yang hendak dicapai melalui penerapan kurikulum.
3. Pengembangan Kurikulum Pendidikan
Pengembangan adalah suatu kegiatan menghasilkan suatu alat atau cara
yang baru, di mana selama kegiatan tersebut, penilaian dan juga penyempurnaan
terhadap cara atau alat yang sudah ada terus dilakukan. Bila sudah mengalami
19Tatang S, Ilmu Pendidikan, 128 20Ibid, 128 21Tedjo Narsoyo Reoksoatmojo, Pengembangan Kurikulum Pendidikan teknologi dan
Kejuruan, (Bandung: Refika Aditama, 2010), 4.
M. Munir, Qosim Irfani
26
perubahan dan dianggap sudah sempurna dan siap untuk digunakan maka
kegiatan pengembangan tersebut sudah berahir.22
Pengertian pengembangan di atas, berlaku pula dalam bidang kurikulum.
Kegiatan pengembangan kurikulum mencakup penyusunan kurikulum tersebut
sendiri, pelaksanaan di sekolah-sekolah yang disertai dengan penilaian yang
intensif, dan penyempurnaan-penyempurnaan yang dilakukan terhadap
komponen-komponen tertentu dari kurikulum tersebut atas dasar hasil penelitian.
Dari pemaparan di atas dapat diambil sebuah pengertian tentang apa
pengertian dari pengembangan kurikulum pendidikan. Pengembangan kurikulum
pendidikan merupakan suatu proses yang merencanakan, menghasilkan suatu alat
yang lebih baik dengan didasarkan penelitian terhadap kurikulum yang telah
berlaku sehingga dapat memberikan kondisi belajar-mengajar yang lebih baik dan
mempermudah dalam pendidikan. Dengan kata lain pengembangan kurikulum
adalah kegiatan utntuk menghasilkan kurikulum baru melalui langkah-langkah
penyusunan kurikulum atas dasar hasil penelitian yang dilakukan selama jangka
waktu tertentu.23
Pengembangan kurikulum merupakan sangat kompleks, dan melibatkan
beberapa faktor yang saling terkait. Oleh karena itu dalam proses pengembangan
kurikulum tersebut, tidak hanya menuntut keterampilan dari pihak pengembang
(sumber daya manusia) yang mumpuni dalam mengembangkan berbagai
komponen kurikulum, tetapi harus pula dipahami berbagai prinsip kurikulum.
4. Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum
Prinsip-prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam mengembangkan
kurikulum sebagai berikut:
a. Relevansi
Dalam prinsip ini yang dimaksud dengan relevansi adalah kesesuaian,
keserasian pendidikan dengan tuntutan masyarakat. Pendidikan dikatakan relevan
jika hasil pendidikan tersebut berguna secara fungsional bagi masyarakat. Dengan
demikian relevan disini adalah dalam mengembangkan kurikulum atau dalam
menetapkan kurikulum harus di relevankan atau disesuaikan dengan lingkungan
22Hendyat Soetopo & Wasty Soemanto, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum,
(Jakarta: Bumi Aksara, 1993), 45. 23Subandijah, Pengembangan Dan Inovasi Kurikulum, 38
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) …
27
kehidupan peserta didik, relevan dengan kehidupan sekarang dan kehidupan yang
akan datang, relevan dengan tuntutan dunia kerja, dan relevan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.24
b. Efektifitas
Prinsip ini mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum
mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas dan kuantitas.25
Dalam bidang pendidikan, efektifitas ini dapat ditinjau dari dua segi yakni
efektifitas mengajar guru terutama mencakup sejauh mana jenis-jenis kegiatan
belajar mengajar yang direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik. Dan
efektifitas belajar murid terutama menyangkut sejauh mana tujuan-tujuan
pelajaran yang diinginkan telah dapat dicapai melalui kegiatan belajar yang
ditempuh.26
c. Efisiensi
Yang dimaksud efisiensi disini adalah mengusahakan agar dalam
penggunaan waktu, biyaya, dan sumber-sumber lainnya sehemat mungkin dengan
hasil yang optimal. Biasanya terjadi pemborosan dikarenakan oleh alur birokratis
(pemerintahan) yang terlalu rumit, memilih barang dan jasa tidak berkualitas, dan
tidak berkesinambungan dalam program.27 Dalam kata lain juga disebut dengan
praktis dengan maksut yaitu mudah dilaksanakan dan diterapkan, juga
menggunakan alat-alat sederhana dan biyaya yang murah namun sangat
membantu dalam proses pelaksanaan belajar mengajar dengan optimal.28
d. Kontinuitas (kesinambungan)
Kontinuitas atau kesinambungan yang dimaksud adalah saling hubungan
antara berbagai tingkat, artinya dalam mengembangkan atau menetapkan
kurikulum hendaknya dipertimbangkan dua hal yaitu:
24Ibid., 48. 25Yeti Heryati & Mumuh Muhsin, Manajemen sumber Daya Manusia, 158. 26Hendyat Soetopo & Wasty Soemanto, Pembinaan dan Pengembangan
Kurikulum,(Jakarta: Bumi Aksara, 1993), 50. 27Ahmad Yani, Mindset Kurikulum 2013, 25. 28Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2013), 151.
M. Munir, Qosim Irfani
28
a. Materi-materi ajar yang diperlukan untuk belajar lebih lanjut pada tingkat
berikutnya hendaknya sudah dibelajarkan pada tingkat atau madrasah
sebelumnya.
b. Materi-materi ajar yang sudah dibelajarkan pada tingkat sekolah atau madrasah
sebelumnya tidak perlu lagi dipelajarkan pada tingkat skolah berikutnya,
kecuali atas dasar pertimbangan-pertimbangan tertentu.
c. Selain berkesinambungan antara tingkat juga harus berkesinambungan antara
berbagai mata pelajaran. Implikasinya mengusahakan agar setiap kegiatan
pembelajaran merupakan bagian yang berkesinambungan dengan kegiatan
pembelajaran lainnya baik secara vertikal maupun horizontal. 29
d. Fleksibilitas
Fleksibilitas adalah tidak kaku, dalam artian memberikan sedikit
kebebasan dan kelonggaran dalam melakuakan atau mengambil suatu
keputusan tentang suatu kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pelaksanaan
kurikulum. Pada tataran nyata akan terkait dengan keragaman kemampuan
sekolah atau madrasah dalam menyiapkan sumber daya manusia ataupun non
manusia guna keberlangsungan suatu kegiatan yang harus dilakukan.
Prinsip fleksibilitas juga bekaitan dengan adanya kebebasan siswa dalam
menentukan program yang mereka minati, dalam artian mereka diberi
kebebasa dalam memilih dan menentukan sesuai minat, bakat, dan kemampuan
yang mereka miliki. Begitu juga guru diberi kebebasan dalam mengembangkan
program dan kegiatan belajar mengajar seperi menjabarkan silabus,
merumuskan tujuan/kompetensi, memilih materi pelajaran, dan lain-lainya
yang masih berkaitan dengan kelancaran pendidikan.
Implikasinya mengusahakan agar kegiatan pembelajaran bersifat luwes,
disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat.30
Metodologi Penelitian
Penelitin ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian
deskriptif. Tampilan yang berupa kata-kata lisan atau tulisan yang dicermati oleh
29Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2013), 76. 30Ibid., 77.
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) …
29
peneliti, dan benda-benda yang diamati sampai detailnya agar dapat ditangkap
makna yang tersirat dalam dokumen atau bendanya.31
Penelitian dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Darussalam Krempyang
Tanjunganom Nganjuk, yang bernaung pada Yayasan Islam Al-Ghozali (YIGA).
Sumber data berupa data primer dan data sekunder. Data primer menggunakan alat
pengambilan data langsung dari sumber informasi yang dicari. Sumber data primer
yang dimaksud adalah kepala sekolah, waka kurikulum, dan guru. Sedangkan data
sekunder diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari
subyek penelitian. Data sekunder biasanya terwujud berupa data dokumen atau data
laporan, yaitu buku-buku, pengumpulan dokumentasi notulen rapat, catatan harian,
serta mengadakan wawancara langsung dengan pihak-pihak yang terkait dengan
judul yang peneliti lakukan.32
Data-data dalam penelitian ini diperoleh dan dikumpulkan melalui teknik
observasi (pengamatan), wawancara dan dokumentasi. Observasi dilakukan dengan
menggunakan pengamatan atau pengindraan dan pencataan secara langsung
terhadap suatu benda, kondisi, situasi, proses, atau prilaku yang dapat diperoleh dan
dikumpulkan datanya melalui penggunaan metode observasi, sumber datanya adalah
ruang tertentu.33 Interview (wawancara). Wawancara dilakukan peneliti secara face-
to-face interview (wawancara berhadap-hadapan) dengan par-tisipan, mewancarai
mereka dengan telepon, atau terlibat dalam focus group interview (wawancara
dengan kelompok tertentu),34 baik tersetruktur maupun tidak tersetruktur.35 Teknik
dokumentasi ddilaksanakan dengan pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis
besar atau kategori yang akan dicari datanya, dan Check-list, yaitu daftar variabel
yang akan dikumpulkan datanya. Dalam hal ini peneliti tinggal memberikan tanda
pada setiap pemunculan gejala yang dimaksud36 yang alat pengumpulan datanya
31Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2014), 22. 32Saifudin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), 91. 33Sanapiah Faisal, Format-format Penelitian Sosial (Jakarta: Rajawali, 1992), 52. 34John W.Creswell, Research Design, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016), 254. 35Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian, 270. 36Ibid., 201.
M. Munir, Qosim Irfani
30
disebut form pencatatan dokumen dan sumber datanya berupa catatan atau dokumen
yang tersedia.37
Analisis data merupakan kelanjutan dari pengolahan data. Sesudah sekor
semua butir diketahui, peneliti membandingkan sekor antar butir, dalam analisis ini
peneliti melakukan analisis, yaitu membandingkan dan mengkaitkan sekor dari data-
data yang didapat, baik itu dari data sekunder maupun dari data-data primer. Setelah
itu membahas hasil analisis data apakah tentang keterkaitan antar data dan mungkin
dengan latar belakang yang menyebabkan adanya persamaan atau perbedaan
tersebut sehingga dapat memperoleh kesimpulan penelitian.38
Teknis analisis data kualitatif dapat didasarkan pada teknik yang dikemukakan
oleh Miles dan Huberman sebagaimana dirumuskan Sugiyono.39 Teknis analisis data
kualitatif meliputi:
a. Reduksi Data
Mereduksi data merupakan kegiatan merangkum memilih hal-hal pokok
yang penting dan mencari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah
peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencari bila
diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan pralatan elektronik seperti
komputer mini, dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu.
a. Paparan Data
Paparan data sebagai sekumpulan informasi tersusun dan memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan
antar kategori, dan sejenisnya. Dengan mendisplay data, maka akan
memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, dan mampu merencanakan
kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
b. Verifikasi/Conclusion Drawing (penarikan kesimpulan)
Penarikan kesimpulan merupakan hasil penelitian yang menjawab fokus
penelitian berdasarkan hasil analisis data, kesimpulan dalam penelitian kualitatif
37Sanapiah Faisal, Format-format Penelitian Sosial, 53. 38Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian, 54. 39Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2007), 247.
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) …
31
adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan
dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih
remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa
hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori, dan apabila sudah didukung
oleh data-data yang mantab, maka dapat menjadi kesimpulan yang kredibel.
Teknik untuk menguji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil
penelitian ini menggunakan perpanjangan pengamatan, trianggulasi (pengecekan
data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu), dan member
chek.40 Setelah beberapa cara tersebut dilakukan maka akan mudah melihat, apakah
data-data yang diperoleh dari beberapa sumber betul-betul valid dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Paparan Data dan Analisis Data
A. Paparan Data
1. Manajemen Sumber Daya Manusia di MTs Darussalam Krempyang
Tanjunganom Nganjuk
Manajemen merupakan hal yang sangat penting dilakukan guna
mempermudah pekerjaan sehingga lebih efektif dan efesien didalam mencapai tujuan
yang diinginkan madrasah, lebih-lebih dalam dunia pendidikan memang harus
dikelola dengan sebaik mungkin guna mencapai visi, misi dan tujuan dengan
sempurna.
Perencanaan merupakan hal terpenting yang memang harus direncanakan
sebelum melakukan programnya, seperti di MTs Darussalam Krempyang
Tanjunganom Nganjuk. Selain mematangkan program melalui perencanaan tersebut
MTs Darussalam juga melakukan penilaian atau evaluasi disetiap bulannya, guna
entuk mengetahui kendala atupun hasilnya apakah sudah sesuai apa yang di tetapkan
di perencanaan awal. Sesuai informasi yang didapat dari wawancara dengan Bapak.
Zainul Habibi, S.HI, selaku bendahara madrasah.41 Sesuai apa yang di lakukan MTs
Darussalam Krempyang Tanjunganom Nganjuk ini disetiap awal tahunnya pasti
melakukan musyawarah bersama guna merancang program sebaik mungkin, dan
40Ibid., 260. 41Hasil wawancara dengan bendahara sekolah MTs Darussalam Krempyang
Tanjunganom Nganjuk, Bpk Zainul Habibi pada tanggal 31 juli 2017.
M. Munir, Qosim Irfani
32
juga rajin melakukan evaluasi disetiap bulannya agar apa yang dijalankan tidak
keluar dengan koredor yang sesuai dengan program yang telah disepakati bersama.
2. Pengembangan Kurikulum Pendidikan di MTs Darussalam Krempyang
Tanjunganom Nganjuk
Dalam dunia pendidikan ada 3 (komponen) yang paling terpenting muai dari
pendidik, peserta didik dan tidak kalah penting lagi adalah kurikulumnya, hingga
menjadi perhatian penting dalam dunia pendidikan, terbukti sistem kurikulum di
Indonesia sudah mengalami pengembangan mulai dari KBK, KTSP hingga sa’at ini
sudah mulai dilaksanakannya K-13. Itu semua dilakukan semata-mata hanya untuk
mencapai tujuan pendidikan nasioanal.
Kurikulum memang sangat perlu diperhatikan dan perlu adanya
pengembangan agar mudah diaplikasikan dan dilakukan disetiap madrasah, seperti
halnya apa yang dilakukan madrasah MTs Darussalam Krempyang Tanjunganom
Nganjuk yang telah melakukan pengembangan kurikulum pendidikan. Kurikulum
yang dikembangkan di MTs Darussalam ini lebih banyak di agamanya, karena
mamang besik MTs ini adalah pondok pesantren dan masih dalam naungan seorang
Kiyai, jadi dalam pengembangan kurikulumnya dengan cara menggabungkan
kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah dengan kurikulum yang ada dipondok
pesantren Miftahul Mubtadiin yang mana dalam pendidikannya, selain kegiatan
belajar mengajar dalam artian hanya teori tetapi juga pendidikan secara praktek
langsung dalam kesehariannya.
Dalam pengembangan kurikulum yang dialakukan MTs darussalam ini
memang lebih ditekankan kearah ke-agamaan. Namun bukan hanya pelajaran agama
semata, pelajaran-pelajaran pokokpun juga diperhatikan, bahkan pelajaran umum
atau pokok mampu bersaing dengan madrasah luar MTs Darussalam, dengan bukti
dapat meraih juara olimpiade matematika di tingkat Kabupaten Nganjuk.
Pengembangan kurikulum pendidikan yang dilakukan di MTs Darussalam ini
tidak selalu monoton ke pelajaran umum saja atau bahkan teori atau agamaan saja
tapi dalam pengembanganya juga dalam hal peraktek kesehariannya tingkah lakunya
peserta didik juga diperhatikan. Yang terpenting lagi dalam pengembangan
kurikulum yang dilakukan di MTs Darussalam ini sudah sesuai dengan apa yang telah
dipaparkan di Bab II yakni tentang prinsip-prinsip kurikulum.
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) …
33
3. Hasil Pengembangan Kurikulum Pendidikan di MTs Darussalam Krempyang
Tanjunganom Nganjuk
Dalam pengembangan kurikulum memang sulit dan rumit apalagi kebijakan
tentang kurikulum di Indonesia sering berubah terbukti mulai dari KBK, KTSP, dan
sekarang berubah menjadi K13, dengan adanya perubahan-perubahan sistem
kurikulum tersebut di setiap madrasah harus cepat melakukan adaptasi dan upaya
untuk melakukan yang terbaik.
Dengan seringnya perubahan tersebut memang sulit untuk selalu konsisten
dalam mempertahankan nilai yang terbaik, seperti yang di alami di MTs Darussalam
ini, dengan adanya perubahan kurikulum membuat neraca nilai peserta didik menjadi
menurun, mungkin karena masih adaptasi dengan model pembelajaran yang berbeda
dengan sistem pembelajaran kurikulum yang lama.
Apabila dikatakan sempurna masih belum, tetapi MTs Daarussalam
Krempyang Tanjunganom Nganjuk ini merupakan madrasah swasta yang mampu
bersaing dengan madrasah-madrasah negri sekabupaten Nganjuk, karena hasil yang
diharapkan dari pengembangan kurikulum di MTs ini bukanlah terkhususkan pada
nilai akademiknya saja, tapi juga sangat mengunggulkan pembentukan karakter siswa
yang bermoral.
B. Analisa Data
1. Manajemen Sumber Daya Manusia di MTs Darussalam Krempyang
Tanjunganom Nganjuk
Semua kegiatan pasti memiliki tujuan dan dalam mencapai tujuan tersebut
sudah pasti memiliki program-program yang telah ditentukan, semua tadi pasti tidak
akan lepas dari yang namanya manajemen yang tertata dengan rapi dan mengikuti
koredor manajemen, karena dengan manajemen yang rapi sangat memudahkan
dalam menjalankan program-program yang ada, dan juga memudahkan dalam
mencapai tujuannya.
Dari paparan data diatas bahwasanya MTs Darussalam Krempyang
Tanjunganom Nganjuk ini, termasuk yang telah mempraktekkan manajemen yang
baik di sebuah madrasah, terutama di dalam bidang sumber daya manusianya, karena
sumber daya manusialah yang menjalankan semua program mulai dari perencanaan,
M. Munir, Qosim Irfani
34
penetapan, pengorganisasian, pengontrolan dan evalusi program, jadi sumber daya
manusialah yang menentukan maju mundurnya sebuah madrasah.
Perencanaan yang dilakukan di MTs Darussalam Krempyang Tanjunganom
Nganjuk ini berupa musyawarah yang di lakukan di setiap awal tahun dan dikordinir
langsung oleh kepala madrasah dan diikuti oleh semua pendidik dan juga tenaga
kependidikan yang ada, guna merancang semua program mulai dari pembagian tugas
kepada setiap guru ataupun staf sekolah yang berupa penyusunan jadwal mata
pelajaran, jadwal mengajar dan administrasi lainnya, setelah semua sesuai dan telah
ditetapkan maka setiap guru dan staf ditugaskan untuk menjalankan sesuai apa yang
telah ditugaskan masing-masing.
Selain perencananaan dan juga penetapan tugas tersebut di setiap satu bulan
satu kali para guru selain guru sertifikasi dan staf MTs Darussalam Krempyang
Tanjunganom Nganjuk melakukan evaluasi program yang dijalankan apakah sesuai
koredor atau belum, sedangkan guru sertifikasi melakukan musyawarah bersama
setiap dua minggu satu kali, dan juga mengikuti MGMP (Musyawarah Guru Mata
Pelajaran) sekabupaten Nganjuk yang dilakukan setiap dua minggu satu kali yang
mana kegiatan di ikuti oleh guru ataupu staf, tatapi secara bergiliran atau ada jadwal
perseorangan dalam artian tidak semu guru dan staf mengikutinya.
Di MTs Darussalam Krempyang ini juga ada sebuah perekrutan guru dan juga
staf yang memiliki standarisasi MTs Darussalam Krempyang Tanjunganom Nganjuk,
di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Di utamakan lulusan atau alumni YIGA ( Yayasan Islam Al-Ghozali).
b. Sudah atau sedang menempuh jenjang pendidikan S-1.
c. Guru harus siap disiplin dan juga siap medidik selama setidaknya 24 jam.
d. Setiap staf harus siap masuk terus yakni full dalam satu minggu.
e. Harus memiliki jiwa ikhlas dan semangat dalam mendidik siswa.
2. Pengembangan Kurikulum Pendidikan di MTs Darussalam Krempyang
Tanjunganom Nganjuk
Pengelolaan kurikulum merupakan suatu hal yang penting diperhatikan, agar
mudah diterapkan oleh semua pihak mulai dari guru, staf bahkan sampai ke anak
didik yang menerima kurikulum tersebut. Sehingga harus ada yang namanya
pengembangan kurikukum pendidikan di setiap madrasah. Dalam pengembangan
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) …
35
kurikulum harus ada prinsip-prinsip yang harus diperhatikan agar sesuai dengan
keadaan baik siswa, lingkungan bahkan harus berkaitan dengan kehidapan yang akan
mendatang.
MTs Darussalam Krempyang Tanjunganom Nganjuk telah melakukan
pengembangan kurikulum pendidikan, agar nantinya berguna didalam menghadapi
kehidupan sekarang dan masa yang akan datang, di dalam melakukan pengembangan
kurikulum MTs Darussalam Krempyang Tanjunganom Nganjuk yang mungkin sangat
jarang ditemui atau diterapkan oleh madrasah lainnya karena pengembangan
kurikulumnya di satukan atau di gabung dengan kurikulum pesantren.
Pengembangan yang ada tersebut adalah berbentuk tarbiyah yakni tidak
hanya kegiatan belajar-mengajar tentang teori saja yang disampaikan kepada siswa,
tetapi juga tarbiyah atau didikan pembentukan karakter siswa dalam menghadapi
perkembangan kehidupan yang mana mampu menghadapi kehidupan sekarang dan
masa depan dan akhirat. Terlebih kedalam keagamaan yang mana berupa moral atau
budi pakerti yang baik.
3. Hasil Dari Pengembangan Kurikulum Pendidikan di MTs Darussalam
Krempyang Tanjunganom Nganjuk
Tujuan adalah inti dari pada pokok sebuah kegiatan yang mana tidak lain dan
tidak bukan berupa hasil yang diinginkan sesuai dengan rencana. dalam mencapai
sebuah tujuan itu sudah pasti akan ada yang namanya penghambat atau penghalang
yang mana terkadang membuat tujuan itu gagal, apabila tidak ada yang namanya
manajemen yang baik.
Dalam pengembangan kurikulumnya MTs Darussalam Krempyang
Tanjunganom Nganjuk ini memang sudah mendapatkan hasil yang baik secara
akademik maupun non akademik, dari segi akademik MTs Darussalam Krempyang
Tanjunganom Nganjuk sudah mampu bersaing dengan madrasah luar baik itu negri
maupun swasta, dan baik dalam bentuk UAN (Ujian Akhri Nasional), maupun dalam
olimpiade perlombaan juga mampu bersaing.
MTs Darussalam Krempyang Tanjunganom Nganjuk dalam pengembangan
kurikulum yang dilakukan lebih menekankan kedalam pembentukan karakter anak
didik serta pembentukan akhlakulkarimah dan juga lebih diutamakan kedalam
pemahaman amaga yang mana nantinya berguna untuk menghadapi perkembangan
M. Munir, Qosim Irfani
36
zaman yang serba bebas tanpa ada batas. Sehingga dari MTs Darussalam ini, salah
satu solusi yang sesuai dengan keadaan zaman yang seperti ini, pengembangan
kurikulum agama yang memang harus lebih ditekankan.
Penutup
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang manajemen sumber
daya manusia dalam pengembangan kurikulum pendidikan di MTs Darussalam
Krempyang Tanjunganom Nganjuk. Maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Manajemen sumber daya manusia di MTs Darussalam Krempyang Tanjunganom
Nganjuk telah terlaksana dengan baik, karena mulai dari perencanaan,
memutuskan, mengorganisasikan, dan juga melakukan evaluasi secara rutin
hingga akhir tahun pendidikan, serta didukung oleh sumber daya manusia yang
sudah memenehui kriteria sebagai guru dan juga kriteria tenaga kependidikan,
mereka juga kompeten dalam mengembangkan tugasnya masing-masing.
2. Pengembangan kurikulum pendidikan yang dilakukan di MTs Darussalam
Krempyang Tanjunganom Nganjuk ini sudah cukup berhasil walaupun masih ada
kekurangannya, dan dalam pengembangan yang dilakukan berbentuk gabungan
antara kurikulum pesantren dan kurikulum KTSP yang jarang dilakukan di
madrasah-madrasah luar. Dan yang terpenting adalah pengembangan kurikulum
dalam pembentukan karakter anak didik yang tangguh.
3. Adapun hasil yang dicapai MTs Darussalam Krempyang Tanjunganom Nganjuk
dari pengembangan kurikulum tersebut sudah cukup baik, karena dari
pengembangan tersebut selain dari segi akademik dan non akademik yang berupa
pembentukan karakter peserta didik yang agamis dan mengedepankan akhlakul
karimah. Hasil dari pengembangan kurikulum MTs Darussalam ini memang tidak
berupa matriil, namun di MTs Darussalam ini pengembangan kurikulumnya lebih
kearah pembentukan karakter anank didik yang baik, dan hasilnya sudah baik.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang manajemen sumber
daya manusia dalam pengembangan kurikulum pendidikan di MTs Darussalam
Krempyang Tanjunganom Nganjuk. Dan sudah dapat diambil kesimpulannya, maka
penulis menyampaikan saran, sebagai berikut:
1. Bagi kepala sekolah hendaknya memberikan peluang yang lebih terhadap calon
guru atau calon setaf dari lulusan atau alumni sealain YIGA (Lembaga Islam Al-
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) …
37
Ghozali) yang ingin mengabdikan jasanya di MTs Darussalam Krempyang
Tanjunganom Nganjuk, agar para calon tersebut memberikan pengalaman baru ke
MTs Darussalam Krempyang Tanjunganom Nganjuk.
2. Hendaknya mencari guru atau staf yang memang betul-betul ahli dalam bidangnya
dalam artian guru atau staf tersebut ditempatkan atau dikerjakan sesuai dengan
lulusan atau jurusan yang mereka miliki, agar lebih maksimal dalam menjalankan
tugas-tugas yang dibebankan padanya.
3. Hendaknya dalam pengembangan kurikulum pendidikan di sesuaikan baik itu
pelajaran agama maupun pelajaran umum, jadi harus ada evaluasi lagi agar
semuanya rata, agar siswa nantinya lebih luas dalam ilmu pengetahuannya.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharismi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2010
. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2014. Azwar, Saifudin. Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010. Bartos, Baser. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bui Aksara, 2009. Creswell, W John. Research Design, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016 Faisal, Sanapiah. Format-format Penelitian Sosial, Jakarta: Rajawali, 1992. Fajar, Siti Al. Heru, Tri. Manajemen Sumberdaya Manusia, Yogyakarta: Unit Percetakan
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, 2015. Hamid, Hamdani. Pengembangan Kurikulum Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia,
2012. Hidayat, Sholeh. Pengembangan Kurikulum Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013. Husaini, Usman. Manajemen Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan, Jakarta: Bumi
Aksara, 2011 Iqbal, Abu Muhammad. Pemikiran Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2015. Musyafa’, M. Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Peningkatan Kualitas
Pendidikan, di MI Al-Huda Kedungrejo, Skripsi, Sekolah Tinggi Agama Islam Darussalam Nganjuk, 2015
M. Munir, Qosim Irfani
38
Priansa, Donni Juni. Perencanaan Dan Pengembangan SDM, Bandung: Alfabeta, 2016. Rahmawati, Ika Dewi. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Dalam Peningkatan
Kualitas Sekolah (Studi Empirik Madrasah Ibtidayah (MI) Muhammadiyah Program Khusus Kartasura Tahun Pelajaran 2011/2012), Skripsi, Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta 2012.
Reoksoatmojo, Tedjo Narsoyo. Pengembangan Kurikulum Pendidikan teknologi dan
Kejuruan, Bandung: Refika Aditama, 2010. Rusman, Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2012. S, Tatang. Ilmu Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2012. Saefullah. Manajemen Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2012. Soetopo Hendyat. Wasty Soemanto, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum,
Jakarta: Bumi Aksara, 1993. Subandijah. Pengembangan Dan Inovasi Kurikulum, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
1993. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2016. Sukmadinata, Nana Syaodih. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2013. Sukoharj, As Teguh Sulistyowati. 500 Hadist Untuk Wanita, Jakarta: Kunci Iman, 2012. Sulistiani, Ambar Teguh. Rosidah. manajemen nsumber daya manusia, Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2009. Undang-Undang Dan Peraturan Pemerintah Ri tentang Pendidikan, Direktoral
Pendidikan Islam Depertemen Agam Ri, 2006. Wafa, Ismiyah Iin Fithrotul. Pengembangan Kurikulum Madrasah Dalam
Meningkatkan Mutu Tenaga Pendidik Di Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Syafi’iyah Bandung 02 Bandung Diwek Jombang”, Skripsi, STAI Darussalam Nganjuk, 2016.