lp snh ( stroke non hemoragic )
TRANSCRIPT
8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )
http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 1/31
LAPORAN PENDAHULUAN
STROKE NON HEMORAGIK
A. Anatomi Fisiologi Sistem Saraf
Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan
serta terdiri terutama dari jaringan saraf. Dalam mekanisme sistem saraf,
lingkungan internal dan stimulus eksternal dipantau dan diatur. Kemampuan khusus
seperti iritabilitas, atau sensitivitas terhadap stimulus, dan konduktivitas, atau
kemampuan untuk mentransmisi suatu respons terhadap stimulasi, diatur oleh
sistem saraf dalam tiga cara utama yaitu input sensorik.
Sistem saraf menerima sensasi atau stimulus melalui reseptor, yang
terletakdi tubuh baik eksternal (reseptor somatik) maupun internal (reseptor
viseral). Reseptor mengubah stimulus menjadi impuls listrik yang menjalar di
sepanjang saraf sampai ke otak dan medulla spinalis, yang kemudian akan
menginterpretasi dan mengintegrasi stimulus, sehingga respon terhadap informasi
bisa terjadi.utput motorik, dan input dari otak dan medulla spinalis memperolehrespon yang sesuai dari otot dan kelenjar tubuh , yang disebut sebagai efektor.
(Smelt!er. "##").
$. Sistem saraf pusat (SS%)
&erdiri dari otak dan medulla spinalis yang dilindungi oleh tulang
kranium dan kanal vertebral.
a. tak
'erupakan alat tubuh yang sangat vital karena pusat pengatur untuk seluruh alat tubuh,terletak di dalam rongga tengkorak (kranium) yang
dibungkus oleh selaput otak yang kuat. tak manusia mencapai " dari
keseluruhan berat tubuh, mengkonsumsi " oksigen dan menerima $,
curah jantung. *agian kranial pada tabung saraf membentuk tiga
pembesaran (vesikel) yang berdiferensiasi untuk membentuk otak depan,
otak tengah dan otak belakang+
$) tak depan (proensefalon)
8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )
http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 2/31
8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )
http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 3/31
1uclei saraf cranial 2, 23 dan 233 terletak dalam pons, yang juga
menerima informasi dari saraf cranial 2333.
4) tak belakang (rombensefalon)
&erbagi menjadi dua subdivisi yaitu metensefalon dan
mielensefalon. 'etensefalon berubah menjadi batang otak (pons) dan
serebelum. 'ielensefalon menjadi medulla oblongata. Rongga pada
tabung saraf tidak berubah dan berkembang menjadi ventrikel otak
dan kanal sentral medulla spinalis. /apisan pelindung otak terdiri dari
rangka tulang bagian luar dan tiga lapisan jaringan ikat yang disebut
meninges.
/apisan meningeal terdiri dari pia meter, lapisan araknoid dan
durameter. %ia meter adalah lapisan terdalam yang halus dan tipis,
serta melekat erat pada otak. /apisan araknoid terletak di bagian
eksternal piameter dan mengandung sedikit pembuluh darah. Runga
araknoid memisahkan lapisan araknoid dari piameter dan mengandung
cairan cerebrospinalis, pembuluh darah serta jaringan penghubung
serta selaput yang mempertahankan posisi araknoid terhadap piameter
di baahnya. Durameter, lapisan terluar adalah lapisan yang tebal dan
terdiri dari dua lapisan.
/apisan ini biasanya terus bersambungan tetapi terputus pada
beberapa sisi spesifik. 5airan serebrospinal yang berada di ruang
subarakhnoid merupakan salah satu proteksi untuk melindungi
jaringan otak dan medula spinalis terhadap trauma atau gangguan dari
luar. %ada orang deasa volume intrakranial kurang lebih $6## ml,
volume otak sekitar $## ml, volume cairan serebrospinal "-$7" ml(rata-rata $# ml) dan darah sekitar $# ml.
8# dari jaringan otak terdiri dari cairan, baik ekstra sel
maupun intra sel. Rata-rata cairan serebrospinal dibentuk sebanyak
#,4 ml9menit atau ## ml9hari, sedangkan total volume cairan
serebrospinal berkisar 6-$# ml dalam seaktu. 'eningen adalah
selaput otak yang merupakan bagian dari susunan saraf yang bersifat
non neural. 'eningen terdiri dari jarningan ikat berupa membran yang
8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )
http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 4/31
menyelubungi seluruh permukaan otak, batang otak dan medula
spinalis.
b. 'edulla Spinalis
'edulla spinalis memiliki peran untuk mengendalikan berbagai
aktivitas refleks dalam tubuh. *agian ini mentransmisi impuls ke dan dari
otak melalui traktus asenden dan desenden. 'edulla spinalis berbentuk
silinder berongga dan agak pipih. %anjang rata-rata " cm. Dua
pembesaran, pembesaran lumbal dan serviks menandai sisi keluar saraf
spinal besar yang mensuplai lengan dan tungkai. &iga puluh satu pasang
saraf spinal keluar dari area urutan korda melalui foramina intervertebral.
&erdiri dari sebuah inti substansi abu-abu yang diselubungi substansi putih.
Kanal sentral berukuran kecil dikelilingi oleh substansi abu-abu bentuknya
seperti huruf :.
&anduk dorsal adalah batang vertical atas substansi abu-abu.
&anduk ventral adalah batang vertical baah. &anduk lateral adalah
protrusi di antara tanduk posterior dan anterior pada area toraks dan
lumbal sistem saraf perifer. Komisura abu-abu menghubungkan substansi
abu-abu di sisi kiri dan kanan medulla spinalis.Setiap saraf spinal memiliki
satu radiks dorsal dan satu radiks ventral. &raktus Spinal substansi putih
korda yang terdiri dari akson termielinisasi, dibagi menjadi funikulus
anterior,posterior dan lateral. Dalam funikulus terdapat fasiukulu atau
traktus. &raktus diberi nama sesuai dengan lokasi, asal dan tujuannya.
". Sistem Saraf %erifer
'eliputi seluruh jaringan saraf lain dalam tubuh. Sistem ini terdiri dari
saraf kranial dan saraf spinal yang menghubungkan otak dan medulla spinalisdengan reseptor dan efektor. Secara fungsional sistem saraf perifer terbagi
menjadi sistem aferen dan sistem eferen. Saraf aferen (sensorik) mentransmisi
informasi dari reseptor sensorik ke SS%. Saraf eferen (motorik) mentransmisi
informasi dari SS% ke otot dan kelenjar.
4. Saraf 5ranial
Dua pasang saraf cranial muncul dari berbagai bagian batang otak.
*eberapa saraf cranial hanya tersusun dari serabut sensorik, tetapi sebagaian
8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )
http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 5/31
besar tersusun dari serabut sensorik dan serabut motorik dan gabungan dari
serabut sensorik dan motorik.
• *agian saraf dari serabut sensorik+
a. Saraf lfaktorius
'erupakan saraf sensorik. Saraf ini berasal dari epithelium
olfaktori mukosa nasal. *erkas serabut sensorik mengarah ke bulbus
olfaktori dan menjalar melalui traktus olfaktori sampai ke ujung lobus
temporal (girus olfaktori), tempat persepsi indera penciuman berada.
b. Saraf ptik
'erupakan saraf sensorik. 3mpuls dari batang dan kerucut retina
di baa ke badan sel aksonyang membentuk saraf optik.Setiap saraf
optik keluar dari bola mata pada bintik buta dan masuk ke rongga
cranial melaui foramen optik. Seluruh serabut memanjang saat traktus
optik, bersinapsis pada sisi lateral nuclei genikulasi thalamus dan
menonjol ke atas sampai ke area visual lobus oksipital untuk persepsi
indera penglihatan.
c. Saraf 2estibulokoklearis
:anya terdiri dari saraf sensorik dan memiliki dua divisi.5abang
koklear atau auditori menyampaikan informasi dari reseptor untuk
indera pendengaran dalam organ korti telinga dalam ke nuclei koklear
pada medulla, ke kolikuli inferior, ke bagian medial nuclei genikulasi
pada thalamus dan kemudian ke area auditori pada lobus temporal.
• *agian saraf dari serabut motorik+
a. Saraf ;bdusen
'erupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf
motorik. 1euron motorik berasal dari sebuah nucleus pada pons yang
menginervasi otot rektus lateral mata. Serabut sensorik membaa
pesan proprioseptif dari otot rektus lateral ke pons.
b. Saraf 0asial
'erupakan saraf motorik dimana neuron motorik terletak dalam
nuclei pons. 1euron ini menginervasi otot ekspresi ajah, termasuk
kelenjar air mata dan kelenjar saliva.
8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )
http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 6/31
c. Saraf ;ksesori Spinal
'erupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari
serabut motorik. 1euron motorik berasal dari dua area bagian cranial
beraal dari medulla dan menginervasi otot volunteer faring dan
laring, bagian spinal muncul dari medulla spinalis serviks dan
menginervasi otot trape!ius dan sternokleidomastoideus. 1euron
sensorik membaa informasi dari otot yang sama yang terinervasi
oleh saraf motorik, misalnya otot laring, faring, trape!ius dan otot
sternokleidomastoid.
d. Saraf kulomotorius
'erupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf
motorik. 1euron motorik berasal dari otak tengah dan membaa
impuls ke seluruh otot bola mata (kecuali otot oblik superior dan
rektus lateral), ke otot yang membuka kelopak mata dan ke otot polos
tertentu pada mata.
e. Saraf :ipoglosal
&erdiri dari saraf motorik. 1euron motorik beraal dari medulla
dan mensuplai otot lidah.
• *agian saraf dari serabut gabungan sensorik dan motorik+
a. Saraf <losofaringeal
'erupakan saraf gabungan.1euron motorik beraal dari medulla
dan menginervasi otot untuk icara dan menelan serta kelenjar saliva
parotid. 1euron sensorik membaa informasi yang berkaitan dengan
rasa dari sepertiga bagian posterior lidah dan sensasi umum dari faring
dan laring = neuron ini juga membaa informasi mengenai tekanan
darah dari reseptor sensorik dalam pembuluh darah tertentu.
b. Saraf 2agus
'erupakan saraf gabungan. 1euron motorik berasal dari dalam
medulla dan menginervasi hampir semua organ toraks dan abdomen.
1euron sensorik membaa informasi dari faring, laring, trakea,
esophagus, jantung dan visera abdomen ke medulla dan pons.
c. Saraf &raklear
8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )
http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 7/31
Saraf &raklear adalah saraf gabungan , tetapi sebagian besar
terdiri dari saraf motorik dan merupakan saraf terkecil dalam saraf
cranial. 1euron motorik berasal dari langit-langit otak tengah dan
membaa impuls ke otot oblik superior bola mata.Serabut sensorik
dari spindle otot menyampaikan informasi indera otot dari otot oblik
superior ke otak.
d. Saraf &rigeminal
Saraf cranial terbesar, merupakan saraf gabungan tetapi sebagian
besar terdiri dari saraf sensorik. *agian ini membentuk saraf sensorik
utama pada ajah dan rongga nasal serta rongga oral. 1euron motorik
berasal dari pons dan menginervasi otot mastikasi kecuali otot
buksinator. *adan sel neuron sensorik terletak dalam ganglia
trigeminal. Serabut ini bercabang ke arah distal menjadi 4 divisi yaitu
cabang optalmik membaa informasi dari kelopak mata, bola mata,
kelenjar air mata, sisi hidung, rongga nasal dan kulit dahi serta kepala.
5abang maksilar membaa informasi dari kulit ajah, rongga oral
(gigi atas, gusi dan bibir) dan palatum. 5abang mandibular membaa
informasi dari gigi baah, gusi, bibir, kulit rahang dan area temporal
kulit kepala.
. Saraf Spinal
;da 4$ pasang saraf spinal beraal dari korda melalui rasiks dorsal
(posterior) dan ventral (anterior). %ada bagian distal radiks dorsal ganglion, dua
radiks bergabung membentuk satu saraf spinal. Semua saraf tersebut adalah
saraf gabungan (motorik dan sensorik), membaa informasi ke korda melalui
neuron aferen dan meninggalkan korda melalui neuron eferen. Saraf spinaldiberi nama dan angka sesuai dengan regia kolumna bertebra tempat
munculnya saraf tersebut.
Saraf serviks 8 pasang, 5$ > 58. Saraf toraks $" pasang, &$ > &$". Saraf
lumbal pasang, /$ > /. Saraf sacral pasang, S$ > S. Saraf koksigis, $
pasang. Sistem saraf tepi terdiri dari $" pasang saraf serabut otak (saraf cranial)
yang terdiri dari 4 pasang saraf sensorik, pasang saraf motorik dan pasang
saraf gabungan.4$ pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal) yang
8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )
http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 8/31
terdiri dari 8 pasang saraf leher,$" pasang saraf punggung, pasang saraf
pinggang, pasang saraf pinggul dan $ pasang saraf ekor.
tak dan sumsum tulang belakang berkomunikasi dengan seluruh bagian
tubuh melalui cranial nerves (saraf-saraf kepala) dan spinal nerves (saraf-saraf
tulang belakang). Sarafsaraftersebut adalah bagian dari sistem saraf perifer
yang membaa informasi sensoris ke sistem saraf pusat dan membaa pesan-
pesan dari sistem saraf pusat ke otot-otot dan kelenjar-kelenjar di seluruh tubuh
atau disebut juga dengan sistem saraf somatik.
. Sistem Saraf Somatik
Saraf-saraf &ulang *elakang (Spinal Nerves). Saraf tulang belakang
yang merupakan bagian dari sistem saraf somatik dimulai dari ujung saraf
dorsal dan ventral dari sumsum tulang belakang (bagian di luar sumsum tulang
belakang). Saraf-saraf tersebut mengarah keluar rongga dan bercabang-cabang
di sepanjang perjalanannya menuju otot atau reseptor sensoris yang hendak
dicapainya. 5abang-cabang saraf tulang belakang ini umumnya disertai oleh
pembuluh-pembuluh darah, terutama cabang-cabang yang menuju otot-otot
kepala (skeletal muscle).
'ekanisme input masuknya informasi-informasi sensoris ke sumsum
tulang belakang) dan output dari proses tersebut yang menghasilkan informasi-
informasi motorik yaitu soma sel dari a?on-a?on saraf tulang belakang yang
membaa informasi sensoris ke otak dan sumsum tulang belakang terletak di
luar sistem saraf pusat kecuali untuk system visual karena retina mata adalah
bagian dari otak. ;?on-a?on yang datang membaa informasi sensoris ke
susunan saraf pusat ini adalah saraf-saraf afferent.
7. Sistem Saraf ;utonom (;utonomic 1ervous System);utonomic 1ervous System (sistem saraf autonom) mengatur fungsi
otot-otot halus, otot jantung, dan kelenjar-kelenjar tubuh (autonom berarti
mengatur diri sendiri). tot-otot halus terdapat di bagian kulit berkaitan dengan
folikel-folikel rambut di tubuh, di pembuluh-pembuluh darah, di mata
mengatur ukuran pupil dan akomodasi lensa mata, di dinding serta jonjot usus,
di kantung empedu dan di kandung kemih. @adi dapat disimpulkan baha
organ-organ yang dikontrol oleh sistem saraf autonom memiliki fungsi untuk
8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )
http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 9/31
melangsungkan Aproses vegetatifB (proses mandiri dan paling dasar) di dalam
tubuh.
6. Saraf Simpatis
Syaraf bermyelin yang keluar dari syaraf spinal torakal $ sampai
dengan lumbal " atau 4. 1euron neuron preganglionik dan post ganglilonik
simpatis .Setiap jaras simpatis dari medulla. @aringan yang terangsang terdiri
atas dua neuron yakni neuronpreganglionik dan neuron postganglionic.
8. Saraf %arasimpatis
Serat-serat syaraf parasimpatis meninggalkan sistem syaraf pusat
melalui syaraf cranial 333,233,3C,C, Syaraf sakral spinal ke " dan ke 4 dan
kadangkala syaraf sakral $ dan . Sifat-sifat dasar fungsi simpatis dan
parasimpatis. Serat simpatis dan parasimpatis mensekresi salah satu dari
neurotarnsmitter asetilkolin atau norepinefrin. Serat yang mensekresi
asetilkolin disebut serat kolinerjik, serat yang mensekresi norepinefrin disebut
serat adrenergik (dari adrenalin sama dengan epinefrin).
Semua neuron preganglionik simpatis dan parasimpatis bersifat
kolinerjik. :ampir semua neuron post ganglionik parasimpatis bersifat
kolinergik dan :ampir semua neuron post ganglionik simpatis bersifat
adrenerjik. Karena itu asetilkolin disebut transmitter parasimpatis dan
norepinefrin disebut transmitter simpatis.
8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )
http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 10/31
. Sel-sel pada sistem saraf
1euron adalah unit fungsional sistem saraf yang terdiri dari badan sel
dan perpanjangan sitoplasma.
a. *adan sel atau perikarion
Suatu neuron mengendalikan metabolisme keseluruhan neuron. *agian ini
tersusun dari komponen berikut + satu nucleus tunggal, nucleolus yang
8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )
http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 11/31
menanjol dan organel lain seperti konpleks golgi dan mitochondria, tetapi
nucleus ini tidak memiliki sentriol dan tidak dapat bereplikasi.
b. Dendrit
%erpanjangan sitoplasma yang biasanya berganda dan pendek serta
berfungsi untuk menghantar impuls ke sel tubuh.
c. ;kson
Suatu prosesus tunggal, yang lebih tipis dan lebih panjang dari dendrit.
*agian ini menghantar impuls menjauhi badan sel ke neuron lain, ke sel
lain (sel otot atau kelenjar) atau ke badan sel neuron yang menjadi asal
akson.
. Konse! Dasar Pen"a#it Stro#e Non Hemoragi#
$. Pengertian
'enurut 5orin ("##), Stroke non hemoragik adalah terjadinya
penyumbatan arteri akibat thrombus (bekuan darah di arteri serebri) atau
embolus (bekuan darah yang berjalan ke otak dari tempat lain di tubuh).
Stroke non hemoragik merupakan proses terjadinya iskemia akibat
emboli dan trombosis serebral biasanya terjadi setelah lama beristirahat, baru
bangun tidur atau di pagi hari dan tidak terjadi perdarahan. 1amun terjadi
iskemia yang menimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat timbul edema
sekunder. (;rif 'uttaEin, "##8).
'enurut %rice, ("##7) stroke non hemoragik (S1:) merupakan
gangguan sirkulasi cerebri yang dapat timbul sekunder dari proses patologis
pada pembuluh misalnya trombus, embolus atau penyakit vaskuler dasar
seperti artero sklerosis dan arteritis yang mengganggu aliran darah cerebral
sehingga suplai nutrisi dan oksigen ke otal menurun yang menyebabkan
terjadinya infark.
Dari beberapa pengertian stroke diatas, %enyusun menyimpulkan stroke
non hemoragik adalah adalah gangguan cerebrovaskular yang disebabakan oleh
sumbatnya pembuluh darah akibat penyakit tertentu seperti aterosklerosis,
arteritis , trombus dan embolus.
%. E!i&emologi
8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )
http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 12/31
Stroke adalah penyebab kematian ketiga pada orang deasa dan lansia
di ;merika Serikat. ;ngka kematian setiap tahun akibat stroke lebih dari
"##.###. 3nsiden stroke secara nasional diperkirakan adalah 6#.### per tahun.
Dua per tiga kasus stroke terjadi pada orang yang berusia lebih dari 7 tahun.
*erdasarkan data dari seluruh dunia, penyakit stroke adalah penyebab kematian
tersering pertama dan kedua dan menempati urutan kelima dan keenam sebagai
penyebab kecacatan (%rice, "##7).
Stroke iskemik merupakan salah satu penyakit dengan angka kematian
yang tinggi. ;ngka kematian tersebut berbeda antara populasi kulit hitam dan
kulit putih. ;ngka kematian pada pria kulit hitam adalah #, per $##.###
populasi dan 4," per $##.### anita kulit hitam. Sedangkan angka kematian
pada pria kulit putih adalah "7,4 per $##.### dan "", per $##.### pada anita
kulit putih. ;lasan yang tepat mengenai perbedaan ini tidak diketahui dengan
pasti, tetapi diperkirakan baha faktor genetik, geografi dan budaya ikut
berpengaruh (Fikipedia, "##).
@umlah penderita stroke di 3ndonesia kian meningkat dari tahun ke
tahun. Sekitar "8, penderita penyakit stroke di 3ndonesia meninggal dunia.
*erdasarkan hasil laporan bagian Rekam 'edis RS Sanglah Denpasar,
didapatkan data pasien yang menderita stroke tahun "##" sebagai berikut +
pasien yang raat inap 7 orang, dimana 4$# orang (6) diantaranya
dengan S:, 4 orang (4) dengan S1: dengan jumlah pasien meninggal
dunia $ orang, raat jalan sebanyak $8" orang. &ahun "##4, pasien raat
inap dengan stroke 648 orang, diraat dengan S: sebanyak 4# orang (6),
S1: 48 orang () dan yang meninggal dunia $" orang, diraat jalan
sebanyak $# orang. &ahun "## raat inap sebanyak 77" orang, diraatdengan S: " orang (,7), dengan S1: 476 orang (,), meninggal
dunia $#6 orang, pasien raat jalan $"8 orang. Data di atas menunjukkan
tingginya angka kejadian S1: dibanding S:.
'. Etiologi
'enurut ;rif 'uttaEin ("##8) penyebab Stroke non hemoragik
diakibatkan oleh+
8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )
http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 13/31
$. &rombosis yang terjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi
sehingga menyebabkan iskemia jaringan otak yang dapat
menimbulkanoedema dan kongesti disekitarnya.*eberapa keadaan
dibaah ini dapat menyebabkan trombosis otak+ ;teroskelosis,
hiperkoagulasi pada polisetimia, arthritis dan emboli.
". Gmbolisme Serebral merupakan penyumbatan pembuluh darah otak oleh
bekuan darah, lemak, dan udara.
0aktor > faktor resiko stroke non hemoragik adalah+ :ipertensi, Diabetes
'ellitus, merokok, minum alkohol, strees dan gaya hidup yang salah,
Kontrasepsi oral (khususnya dengan disertai hipertensi, merokok, dan kadar
estrogen tinggi), Kolesterol tinggi, %enyalahgunaan obat (kokain), makanan
lemak dan faktor usia (;rif 'uttaEin, "##8).
%endapat lain dikemukakan oleh @unaidi, "##7 yang menyatakan ada
beberapa etiologi lain yang dapat menyebabkan terjadinya stroke non
hemorhagik, antara lain +
$. ;terosklerosis
&erbentuknya aterosklerosis beraal dari endapan ateroma (endapan
lemak) yang kadarnya berlebihan dalam pembuluh darah. Gndapan yang
terbentuk menyebabkan penyempitan lumen pembuluh darah sehingga
mengganggu aliran darah.
". Gmboli
*enda asing yang tersangkut pada suatu tempat dalam sirkulasi darah.
*iasanya benda asing ini berasal dari trombus yang terlepas dari
perlekatannya dalam pembuluh darah jantung, arteri atau vena.
4. 3nfeksi
%eradangan juga dapat menyebabkan menyempitnya pembuluh darah,
terutama yang menuju otak. Hang mampu berperan sebagai faktor risiko
stroke adalah tuberkulosis, malaria, lues, leptospirosis, dan in feksi cacing.. bat-obatanI
;da beberapa obat-obatan yang justru dapat menyebabkan stroke seperti
amfetamin dan kokain dengan jalan mempersempit lumen pembuluh darah
otak.
. :ipotensi atau hipertensi.
%enurunan tekanan darah yang tiba-tiba bisa menyebabkan berkurangnya
aliran darah ke otak, yang biasanya menyebabkan seseorang pingsan. Stroke
bisa terjadi jika hipotensi ini sangat parah dan menahun.
Sedangkan :ipertensi dapat mengakibatkan pecahnya maupun
8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )
http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 14/31
menyempitnya pembuluh darah otak. ;pabila pembuluh darah otak pecah
maka timbullah perdarahan otak dan apabila pembuluh darah otak
menyempit maka aliran darah ke otak akan terganggu dan sel > sel otak
akan mengalami kematian.
(. Patofisiologi
Stroke non hemoragik disebabkan oleh trombosis akibat plak
aterosklerosis yang memberi vaskularisasi pada otak atau oleh emboli dari
pembuluh darah diluar otak yang tersangkut di arteri otak yang secara
perlahan akan memperbesar ukuran plak sehingga terbentuk trombus
(Sudoyo, "##7).
&rombus dan emboli di dalam pembuluh darah akan terlepas dan
terbaa hingga terperangkap dalam pembuluh darah distal, lalu
menyebabkan pengurangan aliran darah yang menuju ke otak sehingga sel
otak akan mengalami kekurangan nurisi dan juga oksigen, sel otak yang
mengalami kekurangan oksigen dan glukosa akan menyebabkan asidosis lalu
asidosis akan mengakibatkan natrium, klorida, dan air masuk ke dalam sel
otak dan kalium meninggalkan selotak sehingga terjadi edema setempat.
Kemudian kalsium akan masuk dan memicu serangkaian radikal bebas
sehingga terjadi perusakan membran sel lalu mengkerut dan tubuh
mengalami defisit neurologis lalu mati (Gsther, "#$#).
Ketidakefektifan perfusi jaringan yang disebabkan oleh trombus dan
emboli akan menyebabkan iskemia pada jaringan yang tidak dialiri oleh
darah, jika hal ini berlanjut terus-menerus maka jaringan tesebut akan
mengalami infark. Dan kemudian akan mengganggu sistem persyarafan
yang ada di tubuh seperti + penurunan kontrol volunter yang akan
menyebabkan hemiplagia atau hemiparese sehingga tubuh akan mengalami
hambatan mobilitas, defisit peraatan diri karena tidak bisa menggerakkan
tubuh untuk meraat diri sendiri, pasien tidak mampu untuk makan
sehingga nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Defisit neurologis juga akan
menyebabkan gangguan pencernaan sehingga mengalami disfungsi kandung
kemih dan saluran pencernaan lalu akan mengalami gangguan eliminasi.
8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )
http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 15/31
Karena ada penurunan kontrol volunter maka kemampuan batuk juga akan
berkurang dan mengakibatkan penumpukan sekret sehingga pasien akan
mengalami gangguan jalan nafas dan pasien kemungkinan tidak mampu
menggerakkan otot-otot untuk bicara sehingga pasien mengalami gangguan
komunikasi verbal berupa disfungsi bahasa dan komunikasi.
). Klasifi#asi
Klasifikasi Stroke 1on :aemoragik menurut &aroto dkk, ("##6) adalah +
a. &ransient 3schemic ;ttack (&3;)
&3; adalah defisit neurologik fokal akut yang timbul karena iskemia otak
sepintas dan menghilang lagi tanpa sisa dengan cepat dalam aktu tidak
lebih dari " jam. b. Reversible 3scemic 1eurological Deficit (R31D)
R31D adalah defisit neurologik fokal akut yang timbul karena iskemia
otak berlangsung lebih dari " jam dan menghilang tanpa sisa dalam
aktu $-4 minggu.
c. Stroke in Gvolution (%rogressing Stroke)
Stroke in evolution adalah deficit neurologik fokal akut karena gangguan
peredaran darah otak yang berlangsung progresif dan mencapai maksimal
dalam beberapa jam sampe bebrapa hari.
d. Stroke in ResolutionStroke in resolution adalah deficit neurologik fokal akut karena gangguan
peredaran darah otak yang memperlihatkan perbaikan dan mencapai
maksimal dalam beberapa jam sampai bbrapa hari
e. 5ompleted Stroke (infark serebri)
5ompleted stroke adalah defisit neurologi fokal akut karena oklusi atau
gangguan peredaran darah otak yang secara cepat menjadi stabil tanpa
memburuk lagi.
*. Tan&a Dan Ge+ala
'anifestasi klinis Stroke 1on :emoragik menurut 'isbach ("#$$)
antara lain +
a. :ipertensi
b. <angguan motorik (kelemahan otot, hemiparese)
c. <angguan sensorik
d. <angguan visual
e. <angguan keseimbangan
f. 1yeri kepala (migran, vertigo)
g. 'untah
8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )
http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 16/31
h. Disatria (kesulitan berbicara)
i. %erubahan mendadak status mental (apatis, somnolen, delirium, suppor,
koma)
,. Pemeri#saan Fisi#
a. Keadaan umum
b. Jmumnya mengalami penurunan kesadaran, kadang mengalami gangguan
bicara yaitu sulit dimengerti, kadang tidak bisa bicara dan pada tanda-
tanda vital+ tekanan darah meningkat, dan denyut nadi bervariasi
c. Kepala
− 3nspeksi + *entuk kepala bulat, arna rambut hitam, pertumbuhan
rambut merata
− %alpasi + &idak ada benjolan, atau masa
d. 'ata
− 3nspeksi + arna konjungtiva merah mudah, sklera putih, pupil
isokor
e. :idung
− 3nspeksi + 1afas cepat, sesak nafas
− %alpasi + 1yeri tekan sinisitis (-)
f. &elinga
− 3nspeksi + Daun telinga simetris, tidak ada serumen.
g. 'ulut
−3nspeksi + lidah simetris, terdapat deviasi pada satu sisi dan fasikulasi,
serta indra pengecapan normal, kesulitan menelan dan kesulitan
membuka mulut.
h. Fajah
− 3nspeksi + Fajah asimetris, dan otot ajah tertarik ke bagian sisi yang
sehat.
− %alpasi + &idak ada nyeri tekan pada daerah sinus.
i. leher
− 3nspeksi + Keadaan leher
− %alpasi + &idak ada pembesaran kelelenjar limfe, kelenjar tyroid, dan
vena jugularis
j. Dada
− 3nspeksi + Klien batuk, peningkatan produksi sputum, sesak napas,
penggunaan otot bantu napas, dan peningkatan frekuensi pernapasan
− %alpasi + &aktil premitus seimbang kanan dan kiri.
− %erkusi + Sonor
− ;uskultasi + ;da suara nafas tambahan
k. ;bdomen
− 3nspeksi + Farna kulit sama seperti sekitarnya, tidak ada benjolan
8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )
http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 17/31
− %alpasi + &idak ada pembesaran hepar
− %erkusi + &erdengar suara timpani
− ;uskultasi + %eristaltik menurun
l. <enetalia
− 3nspeksi + *ersih
− %alpasi + -
m. 3ntergumen
− 3nspeksi + &ak pucat dan jika kekurangan cairan maka turgor kulit
akan jelek, decubitus
− %alpasi + &urgor kulit kembali dalam " detik
n. Gktermitas
−
3nspeksi + *entuk normal jari lengkap, hemiplegia, hemiparesis,fasikulasi.
− %alpasi + &urgor kilit jelek,
− %erkusi + *isep (-), trisep (-)
-. Pemeri#saan Penn+ang
'enurut 'uttaEin, ("##8), pemeriksaan penunjang yang dapat
dilakukan ialah sebagai berikut +
a. ;ngiografi serebral
'embantu menentukan penyebab dari stroke secara spesifik seperti
perdarahan arteriovena atau adanya ruptur dan untuk mencari sumber
perdarahan seperti aneurisma atau malformasi vaskular
b. /umbal pungsi
&ekanan yang meningkat dan disertai bercak darah pada carran lumbal
menunjukkan adanya hernoragi pada subaraknoid atau perdarahan pada
intrakranial. %eningkatan jumlah protein menunjukkan adanya proses
inflamasi. :asil pemeriksaan likuor merah biasanya dijumpai pada
perdarahan yang masif, sedangkan perdarahan yang kecil biasanya arna
likuor masih normal (?antokrom) seaktu hari-hari pertama.
c. 5& scan.
%emindaian ini memperlihatkan secara spesifik letak edema, posisi
henatoma, adanya jaringan otak yang infark atau iskemia, dan posisinya
secara pasti. :asil pemeriksaan biasanya didapatkan hiperdens fokal,
kadang pemadatan terlihat di ventrikel, atau menyebar ke permukaan otak.
d. 'R3
8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )
http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 18/31
'R3 ('agnetic 3maging Resonance) menggunakan gelombang magnetik
untuk menentukan posisi dan besar9luas terjadinya perdarahan otak. :asil
pemeriksaan biasanya didapatkan area yang mengalami lesi dan infark
akibat dari hemoragik.
e. JS< Doppler
Jntuk mengidentifikasi adanya penyakit arteriovena (masalah sistem
karotis).
f. GG<
%emeriksaan ini berturuan untuk melihat masalah yang timbul dan dampak
dari jaringan yang infark sehingga menurunnya impuls listrik dalam
jaringan otak.
g. %emeriksaan /aboraturium
$) /umbal pungsi + pemeriksaan likuor merah biasanya dijumpai pada
perdarahan yang masif, sedangkan perdarahan yang kecil biasanya
arna likuor masih normal (?antokhrom) seaktu hari-hari pertama.
") %emeriksaan darah rutin.
4) %emeriksaan kimia darah + pada stroke akut dapat terjadi
hiperglikemia. <ula darah dapat mencapai "# mg di dalam serum dan
kemudian berangsur-angsur turun kembali.
) %emeriksaan darah lengkap+ untuk mencari kelainan pada darah itu
sendiri.
/. Diagnosti#
Semua pasien yang diduga stroke harus menjalani pemeriksaan 'R3 atau
5& scan tanpa kontras untuk membedakan antara stroke iskemik dan
hemoragik serta mengidentifikasi adanya efek tumor atau massa
(kecurigaan stroke luas). Stroke iskemik adalah diagnosis yang paling
mungkin bila 5& scan tidak menunjukkan perdarahan, tumor, atau infeksi
fokal, dan bila temuan klinis tidak menunjukkan migren, hipoglikemia,
ensefalitis, atau perdarahan subarakhnoid (<olds!midt et al., "##).
%encitraan otak atau 5& scan dan 'R3 adalah instrumen diagnosa
yang sangat penting karena dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana
stroke yang diderita oleh seseorang. :asil 5& scan perlu diketahui terlebih
dahulu sebelum dilakukan terapi dengan obat antikoagulan atau antiagregasi
platelet. 5& scan dibedakan menjadi dua yaitu, 5& scan non kontras yang
digunakan untuk membedakan antara stroke hemoragik dengan stroke
iskemik yang harus dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan penyebab
lain yang memberikan gambaran klinis menyerupai gejala infark atau
perdarahan di otak, misalnya adanya tumor. Sedangkan yang kedua adalah
5& scan kontras yang digunakan untuk mendeteksi malformasi vaskular
8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )
http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 19/31
dan aneurisme.
$0. Penatala#sanaan
&arget managemen stroke non hemoragik akut adalah untuk
menstabilkan pasien dan menyelesaikan evaluasi dan pemeriksaan termasuk
diantaranya pencitraan dan pemeriksaan laboratorium dalam jangka aktu 7#
menit setelah pasien tiba. Keputusan penting pada manajemen akut ini
mencakup perlu tidaknya intubasi, pengontrolan tekanan darah, dan
menentukan resiko atau keuntungan dari pemberian terapi trombolitik.
a. %enatalaksanaan Jmum
$) ;iray and breathing
%asien dengan <5S L 8 atau memiliki jalan napas yang tidak adekuat atau paten memerlukan intubasi. @ika terdapat tanda-tanda
peningkatan tekanan eficitnial (&3K) maka pemberian induksi dilakukan
untuk mencegah efek samping dari intubasi. %ada kasus dimana
kemungkinan terjadinya herniasi otak besar maka target %co" arteri
adalah 4"-47 mm:g.
Dapat pula diberikan manitol intravena untuk mengurangi
edema serebri. %asien harus mendapatkan bantuan oksigen jika pulse
o?ymetri atau pemeriksaan analisa gas darah menunjukkan terjadinya
hipoksia. *eberapa kondisi yang dapat menyebabkan hipoksia pada
stroke non hemoragik adalah adanya obstruksi jalan napas parsial,
hipoventilasi, atelektasis ataupun <GRD.
") 5irculation
%asien dengan stroke non hemoragik akut membutuhkan terapi
intravena dan pengaasan jantung. %asien dengan stroke akut berisiko
tinggi mengalami aritmia jantung dan peningkatan biomarker jantung.
Sebaliknya, atrial fibrilasi juga dapat menyebabkan terjadinya stroke.
b. %enatalaksanaan 1on 0armakologi (;rif 'uttaEin, "##8).
$) &erapi antikoagulan
Kontraindikasi pemberian terapi antikoagulan pada klien dengan
riayat ulkus, uremia dan kegagalan hepar.
") %enytonin (dilantin) dapat di gunakan untuk mencegah kejang .
4) Gnteris-coated, misalnya aspirin dapat digunakan untuk menghancurkan
trombotik dan embolik
8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )
http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 20/31
) Gpsilon-aminocaproic acid (amicar) dapat digunakan untuk stabilkan
bekuan di atas anurisma yang ruptur.
) 5alcium channel blocker (nimodipine) dapat di berikan untuk
mengatasi vasospasme pembuluh darah7) *erusaha menstabilkan tanda-tanda vital dengan+
a) 'empertahankan saluran nafas yang paten yaitu lakukan
pengisapan lendiryang sering, oksigenasi, kalau perlu lakukan
trakeostomi, membantu pernafasan.
b) 'engontrol tekanan darah berdasarkan kondisi pasien, termasuk
usaha memperbaiki hipotensi dan hipertensi.
c) *erusaha menemukan dan memperbaiki aritmia jantung.
d) 'eraat kandung kemih, sedapat mungkin jangan memakai
kateter.
e) 'enempatkan pasien dalam posisi yang tepat, harus dilakukan
secepat mungkin pasien harus dirubah posisi tiap " jam dan
dilakukan latihan-latihan gerak pasif.
c. %enatalaksanaan 0armakologi (;rif 'uttaEin, "##8).
$) Karotid endarterektomi untuk mengangkat plaEue atherosclerosis.
") Superior temporal arteri > middle serebral arteri anastomisis dengan
melalui daerah yang tersumbat dan menetapkan kembali aliran darah
pada daerah yang di pengaruhi.
$$. Kom!li#asi
Komplikasi stroke menurut Sudoyo ("##7) meliputi hipoksia serebral, penurunan aliran darah serebral dan luasnya area cidera, embolisme.
a. :ipoksia serebral
b. %enurunan aliran darah serebral
c. /uasnya area cidera
d. Distritmia dapat mengakibatkan curah jantung tidak konsisten dan
penghentian trombus lokal.
$%. Prognosis
Dari penelitian ditemukan baha, rasio mortilitas pada 4# hari setelah
stroke adalah sebesar "8, rasio mortalitas pada stroke iskemik adalah $
8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )
http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 21/31
dan ketahanan hidup pasien $ tahun paska stroke iskemik adalah 66. Stroke
berikutnya dipengaruhi oleh sejumlah defisit, yang paling penting adalah sifat
dan tingkat keparahan defisit neurologis yang dihasilkan. Jsia pasien,
penyebab stroke, gangguan medis yang terjadi bersamaan juga mempengaruhi
prognosis.
Secara keseluruhan, didapatkan tingkat kelangsungan hidup dalam $#
tahun sekitar 4. ;ngka yang terakhir ini tidak mengejutkan, mengingat usia
lanjut di mana biasanya terjadi stroke. Dari pasien yang selamat dari periode
akut, sekitar satu setengah sampai dua pertiga kembali fungsi independen,
sementara sekitar $ memerlukan peraatan institusional (<eorge et al,
"##).
1. Konse! Dasar As2an Ke!era3atan Pa&a Pasien Dengan Stro#e Non
Hemoragi#
$. Peng#a+ian
a. 3dentitas klien
'eliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua), jenis kelamin,
pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa (ras kulit hitam),
tanggal dan jam 'RS, nomor register, dan diagnosa medis.
b. Keluhan utama
Sering menjadi alasan klien untuk memimta pertolongan kesehatan adalah
kelemahan anggota gerak sebelah badan.
c. Riayat penyakit sekarang
*iasanya terjadi nyeri kepala, mual, muntah bahkan kejang sampai tidak
sadar, selain gejala kelumpuhan separuh badan atau gangguan fungsi otak
yang lain. bicara pelo, tidak dapat berkomunikasi, dan adanya penurunan
atau perubahan pada tingkat kesadaran disebabkan perubahan di dalam
intracranial. Keluhan perubahan juga umum terjadi. Sesuai perkembangan
penyakit, dapat terjadi letargi, tidak responsive, dan koma.
d. Riayat penyakit dahulu
Kemungkinan adanya riayat hipertensi, riayat stroke sebelumnya,
diabetes mellitus, penyakit jangtung, anemia, riayat trauma kepala,
kontrasepsi oral yang lama, penggunaan obat-obat anti koagulan, aspirin,
vasodilator, obat-obat adiktif, dan kegemukan.
e. Riayat penyakit keluarga
f. *iasanya ada riayat keluarga yang menderita hipertensi, penyakit
jantung, cacat pada bentuk pembuluh darah (factor genetic paling
8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )
http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 22/31
berpengaruh), gaya hidup dan pola makan keluarga (biasanya sulit diubah),
diabetes mellitus, atau adanya riayat stroke dari generasi terdahulu.
g. Riayat psikososiospiritual
;danya perubahan hubungan dan peran karena klien mengalami kesulitan
untuk berkomunikasi akibat gangguan bicara. Dalam pola penanganan
stress, klien biasanya mengalami kesulitan untuk memecahkan masalah
Karena gangguan proses berpikir dan kesulitan berkomunikasi. Dalam
pola tata nilai dan kepercayaan, klien biasanya jarang melakukan ibadah
spiritual karena tingkah laku yang tidak stabil dan kelemahan9kelumpuhan
pada salah satu sisi tubuh.
h. %ola 0ungsional <ordon
$) %ola persepsi kesehatan%ada pasien dengan stroke biasanya menderita obesitas,dan hipertensi
") %ola nutrisi metabolic
%ada pasien dengan penyakit stroke non hemoragik biasanya terjadi
penurunan nafsu makan, mual dan muntah selama fase akut
(peningkatan tekanan intracranial), kehilangan sensori (rasa kecap)
pada lidah, pipi dan tenggorokan, peningkatan lemak dalam darah.
4) %ola eliminasi
%ada pasien dengan penyakit stroke biasanya terjadi perubahan pola
berkemih seperti inkontinensia urine, distensi abdomen (distensi
kandung kemih berlebihan), dan bising usus negative.
) %ola aktivitas latihan
%ada pasien dengan penyakit stroke biasanya merasa kesulitan untuk
melakukan aktivitas karena kelemahan, kehilangan sensasi atau
paralysis (hemilegia), merasa mudah lelah, susah untuk beristirahat
(nyeri 9 kejang otot) serta kaku pada tengkuk.
) %ola istirahat tidur
Selama fase akut (peningkatan tekanan intracranial), pasien dengan
penyakit stroke mengalami ketergangguan 9 kenyamanan tidur dan
istirahat karena nyeri dan sakit kepala.
7) %ola kognitif persepsi
%asien dengan penyakit stroke terjadi gangguan pada fungsi kognitif,
penglihatan, sensasi rasa, dan gangguan keseimbangan
6) %ola persepsi diri dan konsep diri
%ada pasien dengan penyakit stroke akan terjadi pada peningkatan
rasa kekhaatiran klien tentang penyakit yng dideritanya serta pada
pasien juga akan mengalami harga diri rendah.
8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )
http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 23/31
8) %ola peran hubungan
%ada pasien dengan penyakit stroke peran hubungannya akan
terganggu karena pasien mengalami masalah bicara dan
ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara efektif.) %ola reproduksi dan seksualitas
%ada pasien dengan penyakit stroke akan terjadi masalah pada pola
reproduksi dan seksualitasnya karena kelemahan fisik dan gangguan
fungsi kognitif.
$#) %ola koping dan toleransi stress
Dengan adanya proses penyembuhan penyakit yang lama, akan
menyebabkan meningkatnya rasa kekhaatiran dan beban pikiran
bagi pasien stroke.
$$) %ola nilai dan kepercayaanKarena nyeri kepala, pusing, kaku tengkuk, kelemahan, gangguan
sensorik dan motorik menyebabkan terganggunya aktivitas ibadah
pasien.
%. Pat23a"
&erlampir
'. Diagnosa Ke!era3atan
$) Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan
gangguan transport oksigen melalui alveoli dan membrane kapiler.
") :ambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuskular.
4) :ambatan komunikasi verbal berhubungan dengan perubahan system
saraf pusat.
) <angguan menelan berhubungan dengan paralisis serebri.
(. Inter4ensi
NO DIAGNOSA NO1 NI1
$ Ketidakefektifan
perfusi jaringan
cerebral
berhubungan
dengan gangguan
transport oksigen
melalui alveoli
dan membrane
NO1 5 5irculation status
&issue perfusion +
cerebral
Kriteria Hasil 5
Men&emonstrasi#an
stats sir#lasi "ang
&itan&ai &engan 5
&ekanan systole dan
NI1Peri!2eral Sensation
Management
6mana+emen sensasi
!erifer7
$. 'onitor adfanya
daerah tertentu yang
hanya peka terhadap
panas9dingin9tajam9tu
8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )
http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 24/31
kapiler diastole dalam
rentang yang
diharapkan
&idak ada ortostatik
hipertensi
&idak ada tanda >
tanda peningkatan
tekanan intracranial
(tidak lebih dari $
mmhg)
Men&emonstrasi#an
#emam!an #ognitif
"ang &itan&ai &engan 5
*erkomunikasi
dengan jelas dan
sesuai dengan
kemampuan
'enunjukkanperhati
an, konsentrasi dan
orientasi
'emproses
informasi
'embuat keputusan
dengan benar
Menn+##an fngsi
sensori motori 8ranial
"ang t2 5 ting#at#esa&aran mem9ai#:
ti&a# a&a gera#an ;
gera#an in4olnter
mpul
". 'onitor adanya
paretese
4. 3nstruksikan keluarga
untuk mengobservasi
jika ada isi atau
laserasi
. <unakan sarung
tangan untuk proteksi
. *atasi gerakan pada
kepala, leher dan
punggung7. 'onitor kemampuan
*;*
6. Kolaborasi pemberian
analgetik
8. 'onitor adanya
tromboplebitis
. Diskusikan mengenai
penyebab perubahan
sensasi
" :ambatan
mobilitas fisik
berhubungan
dengan gangguan
neuromuskular
NO1
@oint movment +
;ctive
'obility level
Selft care + ;D/s
NI1
E<er8ise t2era!" 5
am9lation
$. 'emonitoring vital
sign sebelum9
8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )
http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 25/31
&ransfer
performance
Kriteria 2asil 5
Klien meningkat
dalam aktivitas fisik
'engerti tujuan dari
peningkatan
mobilitas
'emverbalisasikan
perasaan dalam
meningkatkan
kekuatan dan
kemampuan
berpindah
sesudah latihan dan
lihat respon pasien
saat latihan
". Konsultasikan dengan
terapi fisik tentang
rencana ambulasi
sesuai dengan
kebutuhan
4. *antu klien untuk
menggunakan tongkat
saat berjalan dan
cegah terhadap cedera
. ;jarkan pasien atau
tenaga kesehatan lain
tentang teknik
ambulasi
. Kaji kemampuan
psien dalam ambulasi
7. /atih pasien dalam
pemenuhan
kebutuhan ;D/s
secara mandiri sesuai
kemampuan
6. Dampingi dan bantu
pasien saat mobilisasi
dan bantu pemenuhi
kebutuhan ;D/s pasien
8. *erikan alat bantu
jika klien
memerlukan
. ;jarkan pasien
bagaimana merubah
posisi dan berikan
bantuan jika
8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )
http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 26/31
diperlukan
4 :ambatan
komunikasi
verbal
berhubungan
dengan perubahan
system saraf pusat
NO1 5
%encegahan aspirasi
Ketidakefektifaan
pola menyusui
Status menelan +
tindakan pribadi
untuk mencegah
pengeluaran cairan
dan partikel padat
kedalam paru
Status menelan + fase
esophagus +
penyaluran cairan
atau partikel padat
dari faring ke
lambung
Status menelan + fase
oral + persiapan ,
penahanan, dan
pergerakan cairan
atau partikel padat
kea rah posterior di
mulut
Status menelan + fase
faring +penyaluran
cairan atau partikel
padat dari mulut ke
esophagus
Kriteria 2asil 5
Dapat
mempertahankan
makanan dalam
mulut
Kemampuan
NI1 5
As!irasi Pre8ations
$. 'emantau tingkat
kesadaran, refle?
batuk, refle? muntah,
dan kemampuan
menelan
". 'emonitor status
paru
,menajaga9mempertah
ankan jalan nafas
4. %osisi tegak #
derajat atau sejauh
mungkin
. @auhkan manset
trakea meningkat
. @auhkan pengaturan
hisap yang tersedia
7. 'enyuapkan maknan
dalam jumlah kecil
6. %eriksa penempatan
tabung 1< atau
gastrostomy sebelum
menyusui
8. %eriksa tabung 1<
atau gastrostomy sisa
sebelum makan. :indari makan,jika
residu tinggi tempat
Mpearna M dalam
tabung pengisi 1<
$#. :indari cairan
atau menggunakan !at
pengental
$$. %enaaran
8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )
http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 27/31
menelan adekuat
%engiriman bolus ke
hipofaring selaras
dengan refle?
menelan
Kemampuan untuk
mengosongkan
rongga mulut
'ampu mengontrol
mual dan muntah
3mobilitas
konsekuensi +
fisiologis
%enegtahuan tentang
prosedur pengobatan
&idak ada kerusakan
otot tenggorokan
atau otot ajah,
menelan,
menggerakkan lidah,
atau reflus muntah
%emulihan pasca
prosedur pengobatan
Kondisi pernafasan,
ventilasi adekuat
'ampu melakukan
peraatan terhadap
non pengobatan
parenteral
'engidentifikasi
factor emosi atau
psikologis yang
menghambat
menelan
Dapat mentoleransi
makanan atau cairan
yang dapat dibentuk
menjadi bolus
sebelum menelan
$". %otong makanan
menjadi potongan >
potongan kecil
$4. %ermintaan obat
dalam bentuk obat
mujarab
$. 3stirahat atau
menghancurkan pil
sebelum pemberian
$. @auhkan kepala
tempat tidur
ditinggikan 4# sampai
menit setelah
makan
$7. Sarankan
pidato9berbicara
patologi
berkonsultasi, sesuai
$6. Sarankan barium
menelan kue atau
video
fluoroskopi,sesuai
8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )
http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 28/31
ingesti makanan
tanpa tersedak atau
aspirasi
'enyusui adekuat Kondisi menelan
bayi
'emelihara kondisi
gi!i+ makanan adan
asupan cairan ibu
dan bayi
:idrasi tidak
ditemukan %engetahuan
mengenai cara
menyusui
Kondisi pernafasan
adekuat
&idak terjadi
gangguan neurologis
<angguan
menelan
berhubungan
dengan paralisis
serebri
NO1
An<iet" self 8ontrol
1o!ing
Sensor" Fn8tion
= 2earing> 4ision
Fear self 8ontrol
Kriteri 2asil
Komunikasi+
penerimaan,
interpretsi dan
ekspresi pesan
/isan tulisan dan non
verbal meningkat
Komunikasi ekspresif
(kesulitan berbicara) +
ekspresi peran verbal
NI1
1ommni8ation
En2an8ement5S!ee82
Defi8it
$. <unakan penerjemah,
jika diperlukan
". *eri satu kalimat
simple setiap bertemu, jika
diperlukan
4. Konsultasikan dengan
dokter kebutuhan
terapi icara
. Dorong pasien untuk
berkomunikasi secara
perlahan dan untuk
8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )
http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 29/31
dan atau non verbal
yang bermakna
Komunikasi reseptif
(kesuliatan
mendengar) +
penerimaan
komunikasi dan
interpretasi pesan
verbal dan9 atau non
verbal
<erakan
terkoordinasi +
mampu
mengkoordinasi
gerakan dalam
menggunakan isyarat
%engolahan informasi
+ klien mampu untuk
memperoleh, mengatr
dan menggunakan
informasi
'ampu mengontrol
respon ketakutan dan
kecemasan terhadap
ketidak mampuan
berbicara
'ampu
memanajemen
kemampuan fisik
yang dimiliki
'ampu
mengkomunikasikan
kebutuhan dengan
lingkungan sosial
mengulangi
permintaan
. Dengarkan dengan
penuh perhatiaan7. *erdiri didepan
pasien ketika
berbicara
6. <unakan kartu baca,
kertas pensil, bahasa
tubuh, gambar, daftar
kosa kata, bahasa
asing, computer dua
arah yang optimal
8. ;jarkan bicara dari
esophagus, jika
diperlukan
. *erikan anjuran
kepada dan keluarga
tentang penggunaan
alat bantu bicara
(misalnya, prostesi
trakeoesofagus dan
laring buatan
$#. *erikan pujian
positive, jika
diperlukan
$$. ;njurkan pada
pertemuan kelompok
$". ;njurkan kunjungan
kelurga secara teratur
untuk memberi
stimulas komunikasi
$4. ;njurkan ekspresi
diri dengan cara lain
dalam menyampaikan
8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )
http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 30/31
informasi (bahasa
isyarat)
1ommni8ation
En2an8emen 5
Hearing Defi8it
1ommni8ation
?isal Defi8it
An<iet" Re&8ation
A8ti4e Listening
E4alasi
$) Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan gangguan
transport oksigen melalui alveoli dan membrane kapiler.
Men&emonstrasi#an stats sir#lasi "ang &itan&ai &engan 5
&ekanan systole dan diastole dalam rentang yang diharapkan
&idak ada ortostatik hipertensi
&idak ada tanda > tanda peningkatan tekanan intracranial (tidak lebih
dari $ mmhg)
Men&emonstrasi#an #emam!an #ognitif "ang &itan&ai &engan 5 *erkomunikasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan
'enunjukkanperhatian, konsentrasi dan orientasi
'emproses informasi
'embuat keputusan dengan benar
Menn+##an fngsi sensori motori 8ranial "ang t2 5 ting#at
#esa&aran mem9ai#: ti&a# a&a gera#an ; gera#an in4olnter
") :ambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuskular.
Klien meningkat dalam aktivitas fisik
'engerti tujuan dari peningkatan mobilitas
'emverbalisasikan perasaan dalam meningkatkan kekuatan dan
kemampuan berpindah
4) :ambatan komunikasi verbal berhubungan dengan perubahan system saraf
pusat.
Dapat mempertahankan makanan dalam mulut
Kemampuan menelan adekuat
%engiriman bolus ke hipofaring selaras dengan refle? menelan
Kemampuan untuk mengosongkan rongga mulut
'ampu mengontrol mual dan muntah
8/17/2019 LP SNH ( stroke non Hemoragic )
http://slidepdf.com/reader/full/lp-snh-stroke-non-hemoragic- 31/31
3mobilitas konsekuensi + fisiologis
%enegtahuan tentang prosedur pengobatan
&idak ada kerusakan otot tenggorokan atau otot ajah, menelan,
menggerakkan lidah, atau reflus muntah %emulihan pasca prosedur pengobatan
Kondisi pernafasan ,ventilasi adekuat
'ampu melakukan peraatan terhadap non pengobatan parenteral
'engidentifikasi factor emosi atau psikologis yang menghambat
menelan
Dapat mentoleransi ingesti makanan tanpa tersedak atau aspirasi
'enyusui adekuat
Kondisi menelan bayi
'emelihara kondisi gi!i+ makanan adan asupan cairan ibu dan bayi
:idrasi tidak ditemukan %engetahuan mengenai cara menyusui
Kondisi pernafasan adekuat
&idak terjadi gangguan neurologis
) <angguan menelan berhubungan dengan paralisis serebri.
Komunikasi+ penerimaan, interpretsi dan ekspresi pesan
/isan tulisan dan non verbal meningkat
Komunikasi ekspresif (kesulitan berbicara) + ekspresi peran verbal dan
atau non verbal yang bermakna
Komunikasi reseptif (kesuliatan mendengar) + penerimaan komunikasi
dan interpretasi pesan verbal dan9 atau non verbal
<erakan terkoordinasi +mampu mengkoordinasi gerakan dalam
menggunakan isyarat
%engolahan informasi + klien mampu untuk memperoleh, mengatr dan
menggunakan informasi
'ampu mengontrol respon ketakutan dan kecemasan terhadap ketidak
mampuan berbicara
'ampu memanajemen kemampuan fisik yang dimiliki 'ampu mengkomunikasikan kebutuhan dengan lingkungan sosial