legenda kalimantan barat.doc
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Legenda Kalimantan Barat.doc
1/2
Nama : Dewi Nur Aulia
Kelas : V. A
Legenda Rakyat Kalimantan Barat
BATU MENANG!
Darmi memandangi wajahnya lewat cermin yang tergantung di dinding kamarnya.
“Ah aku memang jelita,” katanya. “Lebih pantas bagiku untuk tinggal di istana raja daripada di gubuk
reot seperti ini”. Matanya memandang ke sekeliling ruangan. Hanya selembar kasur yang tidak
empuk tempat dia tidur yang mengisi ruangan itu. idak ada meja hias yang sangat dia dambakan.
!ahkan lemari untuk pakaian pun hanya sebuah peti bekas. Darmi mengeluh dalam hati.
Darmi memang bukan anak orang kaya. "bunya hanya seorang janda miskin. #ntuk menghidupi
mereka berdua, ibunya bekerja membanting tulang dari pagi hingga malam. $ekerjaan apapun dia
lakukan. Mencari kayu bakar di hutan, menyabit rumput untuk pakan kambing tetangga, mencucikan
baju orang lain, apapun dia kerjakan untuk bisa memperoleh upah. %ebaliknya Darmi adalah anak
yang manja. %edikit pun dia tidak iba melihat ibunya bekerja keras sepanjang hari. !ahkan dengan
teganya dia memaksa ibunya untuk memberinya uang jika ada sesuatu yang ingin dibelinya. “"bu, ayo
berikan uang padaku& !esok akan ada pesta di desa sebelah, aku harus pergi dengan memakai baju
baru. !ajuku sudah usang semua,” katanya. “'ak, kemarin kan kau baru beli baju baru. $akailah yang
itu saja. Lagipula uang ibu hanya cukup untuk makan kita dua hari. 'anti kalau kau pakai untuk
membeli baju, kita tidak bisa makan nak&” kata ibunya mengiba. “Alah itu kan urusan ibu buat cari
uang lagi. !aju yang kemarin itu kan sudah aku pakai, malu dong pakai baju yang itu(itu lagi. 'anti
apa kata orang& %udahlah ayo berikan uangnya sekarang&” kata Darmi dengan kasar. erpaksa sang
ibu memberikan uang yang diminta anaknya itu. Dia memang sangat sayang pada anak semata
wayangnya itu.
!egitulah, hari demi hari sang ibu semakin tua dan menderita. %ementara Darmi yang
dikaruniai wajah yang cantik semakin boros. )erjaannya hanya menghabiskan uang untuk membeli
baju(baju bagus, alat(alat kosmetik yang mahal dan pergi ke pesta(pesta untuk memamerkan
kecantikannya.
%uatu hari Darmi meminta ibunya untuk membelikannya bedak di pasar. api ibunya tidak
tahu bedak apa yang dimaksud. “%ebaiknya kau ikut saja ibu ke pasar, jadi kau bisa memilih sendiri,”
kata ibunya. “"h, aku malu berjalan bersama ibu. Apa kata orang nanti. Darmi yang jelita berjalan
dengan seorang nenek yang kumuh,” katanya sambil mencibir. “*a sudah kalau kau malu berjalan
-
8/19/2019 Legenda Kalimantan Barat.doc
2/2
bersamaku. "bu akan berjalan di belakangmu,” ujar ibunya dengan sedih. “!aiklah, ibu janji ya&
%elama perjalanan ibu tidak boleh berjalan di sampingku dan tidak boleh berbicara padaku&”
katanya. "bunya hanya memandang anaknya dengan sedih lalu mengiyakan.
Akhirnya mereka pun berjalan beriringan. %angat ganjil kelihatannya. Darmi terlihat sangat
cantik dengan baju merah mudanya yang terlihat mahal dan dibelakangnya ibunya yang sudah
bungkuk memakai baju lusuh yang penuh tambalan. Di tengah jalan Darmi bertemu dengan teman(
temannya dari desa tetangga yang menyapanya. “Hai Darmi, mau pergi kemana kau+” sapa mereka.
“Aku mau ke pasar,” jawab Darmi. “h, siapa nenek yang di belakangmu itu+ "bumu+” tanya mereka.
“h bukan& !ukan&. Mana mungkin ibuku sejelek itu. Dia itu cuma pembantuku,” sahut Darmi cepat(
cepat. !etapa hancur hati ibunya mendengar anak kesayangannya tidak mau mengakuinya sebagai
ibunya sendiri. 'amun ditahannya rasa dukanya di dalam hati. )ejadian itu berulang terus menerus
sepanjang perjalanan mereka. %emakin lama hati si ibu semakin hancur. Akhirnya dia tidak tahan lagi
menahan kesedihannya. %ambil bercucuran air mata dia menegur anaknya. “-ahai anakku sebegitu
malunyakah kau mengakui aku sebagai ibumu+ Aku yang melahirkanmu ke dunia ini. Apakah ini
balasanmu pada ibumu yang menyayangimu+” Darmi menoleh dan berkata, “Hah aku tidak minta
dilahirkan oleh ibu yang miskin sepertimu. Aku tidak pantas menjadi anak ibu. Lihatlah wajah ibu&
elek, keriput dan lusuh& "bu lebih pantas jadi pembantuku daripada jadi ibuku&” #sai mengucapkan
kata(kata kasar tersebut Darmi dengan angkuh kembali meneruskan langkahnya. "bunya Darmi
sambil bercucuran air mata mengadukan dukanya kepada uhan. -ajahnya menengadah ke langit dan
dari mulutnya keluarlah kutukan, “h uhanku& Hamba tidak sanggup lagi menahan rasa sedih di
hatiku. olong hukumlah anak hamba yang durhaka. !erilah dia hukuman yang setimpal&” iba(tiba
langit berubah mendung dan kilat menyambar(nyambar diiringi guntur yang menggelegar. Darmi
ketakutan dan hendak berlari ke arah ibunya. 'amun dia merasa kakinya begitu berat. )etika dia
memandang ke bawah dilihatnya kakinya telah menjadi batu, lalu kini betisnya, pahanya dan terus
naik ke atas. Darmi ketakutan, dia berteriak meminta pertolongan pada ibunya. api ibunya hanya
memandangnya dengan berderai air mata. “"bu, tolong Darmi bu& Maa/kan Darmi. Aku menyesal
telah melukai hati ibu. Maa/kan aku bu& olong aku0” teriaknya. "bu Darmi tidak tega melihat
anaknya menjadi batu, tapi tidak ada yang bisa dilakukannya. 'asi sudah menjadi bubur. )utukan
yang terucap tidak bisa ditarik kembali. Akhirnya dia hanya bisa memeluk anaknya yang masih
memohon ampun dan menangis hingga akhirnya suaranya hilang dan seluruh tubuhnya menjadi batu.