konsep dasar demografi - siti fadjarajani

Upload: siti-fadjarajani

Post on 14-Jul-2015

933 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Berisikan konsep-konsep dasar Demografi.

TRANSCRIPT

DEMOGRAFIOleh Dr. Siti Fadjarajani, MT.1

BAGIAN I PENGERTIAN

Demography is the study of the size, territorial distribution and compotition of population, change there is and the components of such changes which maybe identified as natality, territorial movement (migration) and social mobility (change of states).2

KAJIAN UTAMA DEMOGRAFI1.Struktur penduduk ( jumlah, persebaran dan komposisi) 2.Proses demografi ( natalitas/fertilitas, mortalitas, migrasi dan mobilitas sosial). 3.Penduduk sebagai suatu kumpulan (aggregates / collection), yaitu sekelompok orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah.

3

SIFAT DEMOGRAFIDemografi dapat bersifat: 1)analisis kuantitatif / analisis matematis, yang disebut juga statistik penduduk. 2) analisis kualitatif. Hasil analisis data kependudukan dapat dipergunakan untuk membuat proyeksi penduduk untuk masa yang lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang.4

BAGIAN II SUMBER DATA PENDUDUK Tiga

cara memperoleh data Penduduk: 1. Sensus Penduduk 2. Registrasi penduduk 3. Survei Penduduk

5

SENSUS PENDUDUK Sensus

penduduk atau cacah jiwa, adalah suatu proses keseluruhan dari pengumpulan, pengolahan, penilaian, penganalisisan, dan penyajian data penduduk yang menyangkut antara lain : ciri-ciri demografi, sosial ekonomi, dan lingkungan hidup. Dilakukan oleh Badan Pusat Statistik6

KARAKTERISTIK SENSUS PENDUDUK 1. Bersifat individu (individual), baik sebagai anggota rumahtangga maupun anggota masyarakat. 2. Bersifat universal, yang berarti menyeluruh 3. Diselenggarakan secara serempak. 4. Dilaksanakan secara periodik.7

KEKURANGAN DALAM SENSUS PENDUDUK1. Kesalahan cakupan ( errors of coverage), adalah kesalahan di mana tidak semua penduduk tercacah, atau tercacah lebih dari sekali. 2. Kesalahan isi pelaporan (errors of content), meliputi kesalahan pelaporan dari responden. 3. Kesalahan ketepatan laporan (estimating errors), yang terjadi karena kesalahan petugas atau responden itu sendiri.8

REGISTRASI PENDUDUK Registrasi

penduduk adalah pencatatan kejadian-kejadian yang terjadi pada setiap saat, untuk melengkapi data yang bersifat dinamis setelah pelaksanaan sensus. Registrasi penduduk biasanya bersifat pasif, artinya kejadian dilaporkan untuk dicatatkan oleh pihak lain. Seperti kejadian: kematian, kelahiran, pernikahan, dll.9

SURVEI PENDUDUKMerupakan Pencarian data penduduk yang sifatnya lebih terbatas sesuai dengan masalah yang sedang dipelajari dan informasinya lebih luas serta mendalam. Dilakukan dengan mengambil sampel dalam bentuk studi kasus.

10

BAGIAN III KOMPOSISI PENDUDUK Komposisi

penduduk menggambarkan pengelompokan penduduk yang di buat menurut karakteristik-karakteristik yang sama. Misalnya menurut umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan , dll. Data komposisi penduduk dibuat untuk memudahkan membaca & menginterpretasi data hasil sensus, registrasi atau survei penduduk.11

KEGUNAAN DATA KOMPOSISI PENDUDUK Data

Komposisi penduduk diperlukan untuk proyeksi pembangunan yang harus diprioritaskan di suatu daerah untuk mencapai kesejahteraan penduduknya.

12

PIRAMIDA PENDUDUK Adalah

grafik yang menggambarkan komposisi penduduk menurut kriteria tertentu, misalnya menurut umur dan jenis kelamin. Piramida penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat menjadi dasar untuk berbagai rencana prioritas pembangunan berbagai sarana prasarana disuatu daerah.

13

MACAM-MACAM PIRAMIDAPENDUDUK

1. Piramida Penduduk Ekspansif 2. Piramida Penduduk Konstruktif 3. Piramida Penduduk Stasioner

14

PIRAMIDA PENDUDUK EKSPANSIF jika

sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur muda. Tipe ini biasanya terdapat pada negara yang sedang berkembang, dengan ciri tingkat pertumbuhan penduduk yang cepat.

15

PIRAMIDA PENDUDUK KONSTRUKTIF jika

penduduk yang berada dalam kelompok usia termuda jumlahnya sedikit.

16

PIRAMIDA PENDUDUK STASIONER jika

banyaknya penduduk dalam tiap kelompok umur hampir sama, kecuali pada kelompok umur tertentu. Kondisi ini disebabkan karena tingkat kelahiran dan kematian rendah.

17

BAGIAN IV PERKEMBANGAN PENDUDUK DUNIA & TRANSISI DEMOGRAFI Tidak

ada data yang pasti tentang perkembangan jumlah penduduk sejak manusia ada. Perkembangan jumlah penduduk dunia berkaitan erat dengan perkembangan peradaban manusia dalam berinteraksi dengan alam sekitarnya.

18

LIMA PERIODE PERKEMBANGAN JUMLAH PENDUDUK DUNIA1. Periode 1650-1800, Pada akhir periode ini diperkirakan terdapat 900 juta jiwa dengan tingkat pertumbuhan penduduk 0,4% per tahun. Massa ini ditandai dengan : - Pengembangan teknik pertanian baru. - Pendirian pabrik-pabrik dalam tahap awal. - Pengembangan sarana transportasi dan perhubungan. - Kondisi politik di banyak negara relatif stabil.19

2. Periode 1800-1850. Dalam waktu hanya 50 tahun, penduduk bertambah sekitar 33,3%. Massa ini ditandai dengan :Peningkatan penataan kehidupan politik dan ekonomi. y Kesadaran akan kesehatan lingkungan. y Mulai ada kesadaran untuk mengontrol laju pertumbuhan penduduky

20

3.

Periode 1850-1900. Massa ini ditandai dengan : y Banyak negara di dunia yang menyelenggarakan sensus penduduk. y Peningkatan produktivitas manusia yang disebabkan adanya kemajuan teknologi. y Pada beberapa negara terjadi penurunan fertilitas.

21

4.

Periode 1900-1930.Massa ini sangat dipengaruhi peristiwa perang Dunia I dan perkembangan penduduk dunia secara garis besar terbagi atas tiga wilayah, yaitu : y Wilayah yang mencakup negara-negara Eropa barat dan Amerika serikat. Di wilayah ini pertumbuhan penduduk mulai terkendali, melalui pengendalian kelahiran dan kematian. y Wilayah yang mencakup negara-negara Eropa timur, Afrika Utara, Amerika latin dan Jepang. Pada wilayah ini pertumbuhan penduduk masih relatif besar. y Wilayah sisa dari kedua wilayah di atas. Pada wilayah ini tingkat kelahiran dan kematian 22 tinggi.

5.

Periode 1930-sekarang, merupakan periode peledakan jumlah penduduk dunia. Hal ini disebabkan oleh : y Sudah berakhirnya perang Dunia II. y Pertambahan penduduk cukup besar. y Peningkatan pelayanan kesehatan. y Penemuan berbagai jenis obat anti-biotika. y Peningkatan kualitas hidup dengan memanfaatkan penemuan-penemuan teknologi modern.23

PERKEMBANGAN PENDUDUK SEBELUM 1650 Di

duga tingkat pertumbuhan pendudk sebelum tahun 1650 nyaris tidak berarti sama sekali, kondisinya tingkat kelahiran yang tinggi disertai pula dengan tingkat kematian yang tinggi pula.

24

TRANSISI DEMOGRAFI

adalah Perubahan-perubahan tingkat kelahiran dan tingkat kematian di mulai dari tingkat kelahiran dan tingkat kematian tinggi, berangsur-angsur berubah menjadi tingkat kelahiran dan tingkat kematian rendah, dan tingkat kematian menurun lebih cepat dibandingkan dengan tingkat kelahiran.

25

TAHAPAN DALAM TRANSISI DEMOGRAFI

1. Pra-Transisi ( Pre-Transitional), dengan cirriciri ;Tingkat kelahiran dan kematian sama-sama tinggi. y Angka pertumbuhan penduduk alami sangat rendah (hampir mendekati nol). Pra-transisi terjadi sebelum tahun 1650. y Jumlah penduduk dunia stabil.y

26

2. Transisi (transisional), dengan cirri-ciri :Penurunan tingkat kelahiran dan tingkat kematian, tingkat kematian lebih rendah dari tingkat kelahiran. y Tingkat pertumbuhan alami sedang atau tinggi. y Perbaikan kesehatan meningkat. y Pengetahuan tentang kontrasepsi meluas.y

27

3. Pasca transisi (post-transisional), dengan ciriciri :Tingkat kematian dan tingkat kelahiran sama-sama rendah. y Tingkat kelahiran dan tingkat kematian (vital rates) mendekati keseimbangan. y Pertumbuhan penduduk alami amat rendah dalam jangka waktu yang panjang.y

28

GAMBAR TRANSISI DEMOGRAFI

29

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJUPERTUMBUHAN PENDUDUKKondisi sosial ekonomi. y Kesadaran penduduk menggunakan alat-alat kontrasepsi. y Pelaksanaan program kesehatan masyarakat. y Pembangunan sektor kesehatan.y

30

BAGIAN V TEORI PENDUDUKLaju Pertumbuhan penduduk yang tinggi di berbagai negara menyebabkan peningkatan jumlah penduduk dunia yang cepat. Kondisi ini merupakan salah satu faktor pendorong terjadinya kemiskinan. Beberapa ahli menemukan faktor-faktor penyebab masalah kependudukan termasuk kemiskinan, dan menghasilkan berbagai teori.

31

ALIRAN MALTHUSIANDi anut negara-negara kapitalis. Pelopornya Thomas Robert Malthus. Inti Teorinya : - Penduduk (seperti juga binatang dan tumbuhan) apabila tidak ada pembatasan, akan berkembangbiak dengan cepat dan memenuhi beberapa bagian permukaan bumi. - Dunia akan kehabisan SDA karena jumlah penduduk selalu meningkat. - Manusia hidup memerlukan bahan makanan. - sumber kemelaratan dan kemiskinan manusia terjadi bila laju pertumbuhan penduduk lebih cepat di banding laju pertumbuhan bahan makanan.

32

PEMBATASAN PERTUMBUHAN PENDUDUK MENURUT TEORI MALTHUS

33

ALIRAN MARXISTDi anut negara-negara sosialis. pelopor : Karl Marx & Friedrich Engels. Inti Teorinya : - Tekanan penduduk yang terdapat pada suatu negara bukanlah tekanan terhadap bahan makanan, tetapi tekanan penduduk terhadap kesempatan kerja. - Kemiskinan terjadi disebabkan karena kesalahan struktural masyarakat - Struktur masyarakat dengan system kapitalis harus di ubah ke system sosialis. - Semakin banyak jumlah manusia, makin banyak produksi yang dihasilkan.

34

ALIRAN NEO - MALTHUSIANSPelopor : Garret Hardin & Paul Ehrlich. Inti Teorinya : - Penduduk di dunia saat ini sudah terlalu banyak. - Keadaan bahan makanan sangat terbatas. - Banyaknya jumlah manusia di dunia menyebabkan kerusakan dan pencemaran. - Terdapat hubungan antara penduduk dengan produksi pertanian, produksi industri, SDA, dan polusi. - Jika persediaan SDA melimpah, maka bahan makanan perkapita, hasil industri, dan penduduk bertambah dengan cepat. Dan pertumbuhan penduduk akan berkurang sejalan dengan penurunan persediaan SDA.

35

TEORI KEPENDUDUKAN MUTAKHIRDikemukakan oleh: 1. John Stuart 2. Arsene Dumont 3. Emill Durkheim 4. Michael Thomas Sadler & Doubleday

36

MENURUT JOHN STUARTLaju pertumbuhan penduduk bisa melampaui laju pertumbuhan bahan makanan, tapi apabila produktivitas seseorang tinggi, ia cenderung ingin punya keluarga kecil (fertilitas rendah). y Taraf hidup (standard of living) : Determinism fertilitas. y Kekurangan bahan makanan di suatu wilayah merupakan kondisi sementara, karena ada kemungkinan solusi, yaitu ; a) mengimport bahan makanan, b) memindahkan sebagian penduduk wilayah tersebut ke wilayah yang lain. y Pendidikan diperlukan bagi semua golongan.y37

MENURUT ARSENE DUMONTDalam Depopulation et Civilization dengan teori kapilaritas sosial. Inti teorinya : y Mengacu pada keinginan seseorang untuk mencapai kedudukan yang tinggi di masyarakat. y Dapat berkembang pada negara-negara yang individunya bebas mencapai kedudukanyang tinggi di masyarakat.

38

MENURUT EMILL DURKHEIMMencari faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk. y Memperhatikan kondisi akibat pertumbuhan penduduk yang tinggi, yaitu munculnya persaingan antar penduduk untuk mempertahankan hidup. y Diperlukan pendidikan dan keterampilan, bahkan spesialisasi. y Kondisi tersebut jelas terlihat pada masyarakat perkotaan.y

39

MENURUT MICHAEL THOMAS SADLER & DOUBLEDAYy y y y

y y

Daya reproduksi manusia di batasi jumlah penduduk yang ada di suatu wilayah. Jika kepadatan penduduk tinggi, daya reproduksi manusia menurun, dan sebaliknya. Kondisi tersebut tidak berlaku di wilayah tertentu (Asia). Tingkat fertilitas tinggi, bisa juga pertumbuhan alaminya rendah karena tingginya tingkat mortalitas. Kenaikan kemakmuran menyebabkan turunnya daya reproduksi manusia. Semakin tinggi tingkat mortalitas penduduk, semakin tinggi tingkat produksi manusia.

40

BAGIAN VI FERTILITASFertilitas adalah taraf kelahiran yang sesungguhnya berdasarkan jumlah kelahiran yang telah terjadi ( jumlah anak lahir hidup). Fekunditas (fecundity) adalah kemampuan secara fisiologis untuk melahirkan anak lahir hidup.

41

MENGHITUNG TINGKAT KELAHIRAN

42

43

44

45

46

47

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIFERTILITASContraception ( pencegahan pembuahan ). y Abortion ( Pengguguran ). y Perubahan keadaan perkawinan. y Keadaan tidak mempunyai anak dan kemungkinan mandul (childless ):y

a. akibat kontrasepsi ( disengaja ). b. Childless yang normal ( tidak disengaja )

48

BAGIAN VII MORTALITAS

Mortalitas atau tingkat kematian adalah angka atau jumlah kematian per tahun per seribu penduduk. Tingkat mortalitas penduduk merupakan barometer tingkat kesehatan masyarakat suatu daerah. Mati ialah peristiwa menghilangnya semua tandatanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Morbiditas adalah penyakit/kesakitan atau penyimpangan dari keadaan yang normal pada kesehatan fisik dan mental.. Rangkaian morbiditas atau morbiditas kumulatif merupakan salahsatu penyebab kematian.

49

TINGKAT KEMATIAN

50

51

52

53

ISTILAH KEMATIAN SEKITAR KELAHIRAN1. Kematian pada masa janin masih dalam kandungan ibu (intra uterin), termasuk di dalamnya : a). Abortus, yaitu kematian janin sebelum 16 minggu. b) immatur, yaitu kematian janin umur antara 16-28 minggu, c) prematur, yaitu kematian janin dalam kandungan yang usianya di atas 28 minggu.

54

2. Kematian bayi di luar rahim (extra uterin), termasuk didalamnya : a) Still Birth, yaitu bayi yang cukup umur di lahirkan keluar mati, b) Neo natal death, yaitu kematian bayi yang berumur kurang dari satu bulan, c) post neo natal death, yaitu kematian bayi lebih dari satu bulan tapi kurang dari setahun, d) infant mortality, yaitu kematian bayi yang berumur kurang dari satu tahun.

55

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMATIANKarena berbagai macam penyakit / wabah. Karena kecelakaan. Karena pembunuhan atau bunuh diri. Karena peperangan. Kelaparan

56

BAGIAN VIII MIGRASI

Migrasi adalah perpindahan penduduk (orang atau sekelompok orang) dari suatu tempat ke tempat lain dengan menyebrangi batas teritorial tertentu untuk jangka waktu tertentu atau selamanya.

57

SUMBER DATA MIGRASIBandara, pelabuhan laut internasional. RT/RW. Kelurahan Kecamatan

58

MENGHITUNG TINGKAT MIGRASI1. Tingkat migrasi keluar adalah migran dari daerah asal tersebut di bagi dengan jumlah penduduk daerah asal tersebut pada pertengahan tahun kali bilangan konstanta.

59

2. Tingkat migrasi ke dalam adalah jumlah migran ke daerah tersebut (daerah tujuan) di bagi dengan jumlah penduduk penduduk daerah tersebut pada pertengahan tahun di kali bilangan konstanta.

60

3. Tingkat migrasi bersih adalah selisih migrasi ke luar dengan migrasi masuk ke daerah tersebut di bagi dengan jumlah penduduknya pada pertengahan tahun di kali bilangan konstanta.

61

4. Tingkat migrasi kasar adalah jumlah migrasi keluar dan ke dalam di bagi dengan jumlah penduduk daerah tersebut pada pertengahan tahun di kali bilangan konstanta.

62

MACAM-MACAM MIGRASI

Berdasarkan daerah asal / tujuan.Migrasi Internasional ( emigrasi & imigrasi). y Migrasi dalam suatu negara ( transmigrasi & Urbanisasi ).y

Berdasarkan faktor penyebab.Eksodus y Penglaju (commuters).y

63

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MIGRASI1. Faktor pendorong (Push Factor) - Berkurangnya sumber alam. - menyempitnya lapangan kerja. - tekanan-tekanan politik. - sosial-ekonomi. - agama. - bencana alam. - perang, dsb.

64

2. Faktor Penarik (pull factor), merupakan kondisi yang menguntungkan di banding daerah lain ; - Luasnya lapangan kerja. - Kesempatan pendidikan lebih tinggi. - berbagai fasilitas yang lengkap, dsb.

65

BAGIAN IX KEBIJAKAN KEPENDUDUKAN & LINGKUNGAN HIDUP

Kebijakan kependudukan atau Population Policy adalah semua tindakan pemerintah atau organisasi formal lainnya untuk mempengaruhi perubahan dalam kependudukan. Kebijakan kependudukan bertujuan untuk meningkatkan taraf kesejahteraan penduduk.

66

Kebijakan kependudukan dapat bersifat langsung dan bersifat tidak langsung. y Masalah kependudukan bisa di lihat secara makro ( menyeluruh), mikro ( individu atau keluarga).y

67

Kebijakan kependudukan dan lingkungan hidup di laksanakan dalam bentuk program-program baik sebagai bagian dari perencanaan pembangunan, maupun program-program yang dilakukan sebagai upaya atau solusi dalam mengatasi masalah-masalah yang ada di masyarakat

68

MASALAH-MASALAH KEPENDUDUKAN &LINGKUNGAN HIDUP1. Over population 2. Food shortages 3. Pollution 4. Global climatic change 5. Resouces depletion 6. Economic instability 7. Extinction (plant and animal) 8. Illateracy 9. Social and political unrest 10.Inadequate health care 11.threat of nuclear war 12. Increased crime

69

FOKUS KEBIJAKAN KEPENDUDUKAN DI INDONESIA

Kebijakan kependudukan perlu dirumuskan secara merata dan menyeluruh dan dituangkan dalam program kependudukan yang terpadu. Kebijakan kependudukan yang perlu ditangani antara lain : bidang pengendalian kelahiran, penurunan tingkat kematian, perpanjangan harapan hidup, penyebaran penduduk, dan pola urbanisasi. Agar pengembangan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat terlaksana dengan cepat, perlu dibarengi dengan pengaturan pertumbuhan penduduk melalui program keluarga berencana. Pelaksanaan penyebaran penduduk yang lebih merata dan menunjang pembanguan di daerah melalui program transmigrasi.70

PROGRAM-PROGRAM KEBIJAKAN KEPENDUDUKAN DI INDONESIA

71

BAGIAN X KETENAGAKERJAANTenaga kerja (man power) adalah besarnya bagian dari penduduk yang dapat diikutsertakan dalam proses ekonomi. Usia kerja biasanya merupakan kelompok umur antara 15-64 tahun. Penduduk usia kerja yang bukan angkatan kerja biasanya terdiri dari : ibu-ibu rumah tangga, siswa dan mahasiswa, orang-orang cacat dan orang tua (jompo).

72

Bekerja adalah suatu kegiatan untuk menghasilkan atau membantu menghasilkan barang atau jasa dengan maksud untuk memperoleh penghasilan berupa uang atau barang, dalam kurun waktu tertentu. Data jumlah tenaga kerja dan angkatan kerja dapat dilihat dari segi kualitas maupun kuantitas. Data tentang ketenagakerjaan di peroleh melalui sensus penduduk atau hasil Sakernas (Survei angkatan kerja Nasional).73

PENDEKATAN DALAM PENGUKURAN KETENAGAKERJAANGainful Worker Approach, menekankan pada kegiatan apa yang biasa dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Labour Force Approach. Dalam pendekatan ini seluruh penduduk dalam kelompok umur tertentu dan kurun waktu tertentu di bagimenjadi 2 kelompok, yaitu kelompok angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Labour Utilization Approach. Pada pendekatan ini, angkatan kerja di bagi 2, yaitu: fully employed dan under employed.74

UKURAN DASAR ANGKATAN KERJA

75

TPAK BERDASARKAN UMUR DAN TINGKATPENDIDIKAN

76

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH ANGKATAN KERJAJumlah angkatan kerja dipengaruhi oleh : a) Jumlah tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK), b) Jumlah penduduk usia kerja (struktur umur penduduk). Penurunan TPAK bisa disebabkan oleh : -Turunnya tingkat partisipasi anak umur sekolah dalam angkatan kerja. -Adanya penurunan tingkat kelahiran karena keberhasilan program Keluarga Berencana. -adanya krisis moneter yang menyebabkan banyak pekerja yang di PHK.

77

PEMBAGIAN ANGKATAN KERJA MENURUT SEKTOR1. Sektor A (Pertanian, Kehutanan, perikanan) Sektor ini lebih banyak terdapat di daerah pedesaan. Besarnya angkatan kerja yang bekerja pada sektor A erat kaitannya dengan tingkat pendidikan dan keterampilan yang dimiliki.

78

Sektor M ( Manufaktur, Pertambangan, Pembangunan Listrik & air,dll) 3. Sektor S (Perdagangan, Pelayanan Jasa,dll) Sektor M dan S prosentasenya lebih banyak di kota dengan ditunjang oleh sektor informal. Sektor Informal adalah kegiatan ekonomi yang tak terorganisasikan dan belum terjangkau oleh kebijakan pemerintah, misalnya pedagang kaki lima.

2.

79

PENGANGGURAN Berdasarkan

jumlah penduduk, distribusi penduduk usia kerja menurut pulau-pulau di Indonesia tidak merata. Ketersediaan potensi tenaga kerja yang melimpah berada di pulau Jawa dan sebagian besar potensi tersebut menempati wilayah pedesaan. Hal ini mengakibatkan tingginya tingkat pengangguran dan tingginya tingkat migrasi baik antar pulau maupun migrasi dari desa ke kota.

80

MACAM-MACAM PENGANGGURAN BERDASAR FAKTOR PENYEBABNYAPengangguran Friksional, yaitu pengangguran yang terjadi karena kesulitan yang temporer dalam mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja. Pengangguran struktural, yaitu pengangguran yang terjadi karena adanya perubahan dalam struktural perekonomian. Pengangguran musiman, yaitu pengangguran yang terjadi karena pengaruh musim.

81

MENGHITUNG TINGKAT PENGANGGURAN

Tingkat Pengangguran (TP) adalah angka yang menunjukan proporsii angkatan kerja yang sedang mencari pekerjaan (pengangguran terbuka), dengan rumus :

82

TINGKAT PENGANGGURAN BERDASAR UMUR DAN PENDIDIKAN

83

84