kajian lokasi potensial pengembangan perumahan …digilib.unila.ac.id/57702/2/skripsi tanpa bab...

111
KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DI KABUPATEN PESAWARAN DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) ( Skripsi ) Oleh Nadian Maretta PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEODESI JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TENIK UNIVERSITAS LAMPUNG 2019

Upload: others

Post on 02-Jan-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN

PERMUKIMAN DI KABUPATEN PESAWARAN DENGAN SISTEM

INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

( Skripsi )

Oleh

Nadian Maretta

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEODESIJURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TENIKUNIVERSITAS LAMPUNG

2019

Page 2: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

i

A STUDY OF POTENTIAL HOUSING AND SETTLEMENT LOCATIONIN PESAWARAN DISTRICT WITH THE GEOGRAPHIC

INFORMATION SYSTEM (GIS)

By

Nadian Maretta

ABSTRACT

Pesawaran District, as a new district which was established in 2007, hasexperienced a rapid growth in population. As the population increases, housingand residential land needs will increase. Therefore, there should be a carefulplanning in determining the location of housing and settlement development inPesawaran District. This study aims to: 1) Know the weight for each parameterused in determining the level of potential for a land for the development ofhousing and residential areas 2) Know the potential level of land in PesawaranDistrict for the development of housing and settlements using a geographicinformation system.

The method used to find out the most dominant parameter in choosing ahousing location was by using AHP (Analytcal Hierarchy Process), while themethod used in determining the potential location of housing and settlementdevelopment was by spatial analysis using GIS (Geographic Information System).The parameters used include a) water resources, b) land ease, c) slope, d)accessibility, e) land use, f) public facilities, and g) disaster vulnerability.

The results of the study with AHP calculations show that the mostdominant parameter is accessibility. The reason is, accessibility will affect theease of transportation services and affordability of distance. The results of theanalysis using GIS resulted in 5 potential locations for the development ofresidential and residential areas in Pesawaran District which are very potential(37987 ha), potential (241952 ha), quite potential (200753 ha), less extensivelypotential (43620 ha), and no potential (90476 ha).Subdistricts that are in a verypotential location are Gedong Tataan subdistrict, Tegineneng subistrict, andNegeri Katon subistrict.

Keywords: Potential Location, Housing, Settlement, AHP, GeographicInformation System

Page 3: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

ii

KAJIAN LOKASI POTENSIAL PERUMAHAN DAN PERMUKIMANDI KABUPATEN PESAWARAN DENGAN SISTEM

INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

Oleh

Nadian Maretta

ABSTRAK

Kabupaten Pesawaran sebagai kabupaten baru yang di bentuk pada tahun2007, Kabupaten Pesawaran mengalami perkembangan jumlah penduduk yangcukup pesat Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk maka kebutuhanlahan perumahan dan permukiman akan bertambah. Oleh karena itu perlu adaperencanaan yang matang dalam menentukan lokasi pengembangan perumahandan permukiman di Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini bertujuan untuk : 1)Mengetahui bobot untuk setiap parameter yang digunakan dalam menentukantingkat potensi suatu lahan untuk pengembangan perumahan dan permukiman 2)Mengetahui tingkat potensial lahan di Kabupaten Pesawaran untuk pengembanganperumahan dan permukiman dengan menggunakan sistem informasi geografis.

Metode yang digunakan untuk mengetahui parameter paling dominandalam pemilihan lokasi perumahan adalah dengan pembobotan menggunakanAHP (Analytcal Hierarchy Process), sedangkan metode yang digunakan dalampenentuan lokasi potensial pengembangan perumahan dan permukiman adalahdengan analisis spasial menggunakan SIG (Sistem Informasi Geografis).Parameter yang digunakan meliputi a) sumberdaya air, b) kemudahan lahan, c)kemiringan lereng, d) aksesbilitas, e) penggunaan lahan, f) fasilitas umum, sertag) kerentanan bencana.

Hasil penelitian dengan perhitungan AHP menunjukan parameter yangpaling dominan adalah aksesibilitas. Alasannya, aksesibilitas akan mempengaruhikemudahan pelayanan transportasi dan keterjangkauan jarak.. Hasil analisismenggunakan SIG menghasilkan 5 Lokasi potensial untuk pengembanganperumahan dan permukiman di Kabupaten Pesawaran yaitu sangat berpotensi(37987 ha), berpotensi (241952 ha), cukup berpotensi (200753 ha), kurangberpotensi (43620 ha), dan tidak berpotensi (90476 ha). Kecamatan yang beradadi lokasi sangat berpotensi adalah Kecamatan Gedong Tataan, KecamatanTegineneng, dan Kecamatan Negeri Katon.

Kata Kunci: Lokasi Potensial, Perumahan, Permukiman, AHP, Sistem InformasiGeografis

Page 4: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN

PERMUKIMAN DI KABUPATEN PESAWARAN DENGAN SISTEM

INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

Oleh

NADIAN MARETTA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA TEKNIK

Pada

Program Studi Teknik GeodesiJurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Lampung

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEODESIJURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TENIKUNIVERSITAS LAMPUNG

2019

Page 5: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan
Page 6: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan
Page 7: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan
Page 8: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

vi

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pasar Mulia, Kec. Pesisir Tengah,

Kab. Pesisir Barat pada tanggal 17 Maret 1997, anak

kedua dari tiga bersaudara sebagai buah kasih dari

pasangan Ayahanda Fahlipi, S.H dengan Ibunda Nilam

Saadah, S.Pd.

Jenjang akademis penulis dimulai dengan

menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-kanak pada TK Assiyah Kec. Pesisir

Tengah Kab. Pesisir Barat pada tahun 2002, Sekolah Dasar Negeri 1 Pesisir

Tengah Kec. Pesisir Tengah Kab. Pesisir Barat pada tahun 2008, Sekolah

Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Pesisir Tengah Kab. Pesisir Barat pada tahun

2011 dan menamatkan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Pesisir Tengah

Kab. Pesisir Barat pada tahun 2014.

Pada tahun yang sama penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program S1 Reguler

Program Studi Teknik Geodesi, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,

Universitas Lampung. Penulis terdaftar sebagai sekertaris bidang kesektariatan

pada periode 2016/2017. Pada bulan Juli 2017 Penulis melakukan Praktik Kerja

Lapangan (PKL) di Badan Informasi Geospasial (BIG), Cibinong Kabupaten

Page 9: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

vii

Bogor Provinsi Jawa Barat dengan tema: “Pembuatan Stereoplotting dan

Topologi NLP 1209-1437D Kabupaten Bogor”. Pada Bulan Januari 2018

penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sidorahayu, Kec. Waway

Karya, Kab. Lampung Timur Kemudian pada bulan April 2018 penulis

melaksanakan Tugas Akhir sebagai penelitian skripsi di Badan Perencanaan dan

Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Kab. Pesawaran dengan tema: “Kajian

Lokasi Potensial Pengembangan Perumahan dan Permukiman Di

Kabupaten Pesawaran dengan Sistem Informasi Geografis (SIG)”.

Page 10: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

viii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirabbal’ alamin

Puji syukur kupanjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan

rahmat-Nyalah saya dapat menyelesaikan sebuah karya kecil ini yang

telah dibuat dengan penuh perjuangan dan pengorbanan.

Kupersembahkan karya ini dengan tulus kepada :

Ayah dan Ibu yang selalu memberikan kasih sayang yang tak terhingga,

doa yang tak pernah berhenti di setiap solat dan sujudnya demi

keberhasilanku, semangat dikala duka, yang selama ini telah

memberikan yang terbaik untukku dan pengorbanan hidup yang tak bisa

ku balas dengan apapun

Kakak dan adikku yang teramat aku sayangi, yang telah memberikan

dukungan dan do’a sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan

Teman-teman satu almamater terutama keluarga Teknik Geodesi

angkatan 2014, yang telah memberikan kenangan, arti persahabatan

dan kekeluargaan dalam kebersamaan kita selama ini.

Page 11: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

ix

MOTTO

“ Barang Siapa Yang Bersungguh Sungguh, SesungguhnyaKesungguhannya Itu Adalah Untuk Dirinya Sendiri “

(Q.S AL-Ankabut:6)

“ Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu,sesungguhnya Allah SWT beserta orang-orang yang sabar “

(Q.S Al-Baqorah, 154)

Ingatlah Allah Saat Hidup Tak Berjalan Sesuai Keinginanmu.Allah Pasti Punya Jalan Yang Lebih Baik Untukmu.

(Anonim)

Page 12: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanawata’ala berkat rahmat dan kuasa-

Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kajian Lokasi

Potensial Pengembangan Kawasan Perumahan Dan Permukiman Di

Kabupaten Pesawaran Dengan Sistem Informasi Geografis (SIG)”. Skripsi ini

merupakan salah bagian dari persyaratan meraih gelar S-1 Teknik Geodesi

Universitas Lampung.

Harapan penulis dengan adanya penelitian ini semoga dapat menambah

khazanah ilmu di bidang Sistem Informasi Geografis, penulis menyadari masih

banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Karenanya, kritik dan saran

sangat dibutuhkan guna membangun agar kedepannya penulis dapat memberikan

yang lebih baik lagi. Demikian kata pengantar ini, semoga penelitian dapat

bermanfaat untuk masa kini dan mendatang.

Penulis

Nadian Maretta

Page 13: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

xi

SANWACANA

Alhamdulillahhirobbil’alamin....

Dengan penuh rasa syukur, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas

limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian hingga

penulisan skripsi yang berjudul “Kajian Lokasi Potensial Perumahan Dan

Permukiman Di Kabupaten Pesawaran Dengan Sistem Informasi Geografis

(SIG)”. Serta berbagai pihak telah memberikan banyak kontribusi dalam

penulisan skripsi ini, sehingga pada sanwacana kali ini penulis ingin

menyampaikan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Ir. Suharno, B.Sc., M.S., M.Sc., Ph.D., IPM. selaku Dekan

Fakultas Teknik Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Gatot Eko Susilo, S.T. M.Sc. selaku Kepala Jurusan Teknik Sipil

Universitas Lampung

3. Bapak Ir. Setyanto, M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Geodesi

Universitas Lampung.

4. Ibu Citra Dewi, S.T., M.Eng. selaku Pembimbing I atas ketersediaannya

untuk memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses penyelesaian

penelitian skripsi ini.

Page 14: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

xii

5. Bapak Ir. Fauzan Murdapa M.T., IPM. selaku Pembimbing II dalam

penelitian skripsi yang banyak membantu dan masukan-masukan yang

membangun bagi penulis.

6. Bapak Eko Rahmadi, S.T., M.T. selaku Dosen Penguji yang telah membantu

dan memberikan saran serta kritik yang berkaitan dengan penelitian skripsi

ini.

7. Seluruh Dosen Teknik Geodesi Universitas Lampung yang telah membekali

penulis dengan ilmu dan pengetahuan sehingga dapat menyelesaikan

Penelitian Skripsi ini.

8. Teruntuk kedua orang tuaku, ayah dan ibu, terimakasih atas segala

pengorbanan, kasih sayang serta do’a disetiap sujudmu sehingga saya bisa

menyelesaikan laporan penelitian skripsi ini dengan baik. Untuk ayah, engkau

adalah panutan terbesar dalam hidupku terimakasih telah memberikan

segenap jiwa dan ragamu untuk keberhasilanku. Untuk ibu, engkau adalah

wanita terhebat yang pernah kukenal, wanita bermental baja yang tidak

pernah mengeluh dalam keadaan apapun, terimakasih atas setiap do’a mu.

9. Kakak dan Adikku (Nadilla Kartini, Nafani Oktari), hanya dengan kalian

tempatku berbagi, tempatku merasakan apa yang kalian rasakan. Terimakasih

atas semuanya, kalianlah saudara terbaikku.

10. Sahabat Terbaikku Thantia Oczalina, Indriyani, Kiki Alendra, Nia Amanda

dan Refa Gustina yang telah menemani, mendengarkan keluh kesah, dan

selalu memberikan semangat kapanpun di saat aku membutuhkan

Page 15: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

xiii

11. Keluarga Besar S1 Teknik Geodesi (Dwi Yosa, Tania, Widy, Dixie, Fitra,

Faris, Lucky, Yosep, Pasek, Wayan, Hendri, Wahyudi, Raka, Radovan,

Lukman, Andrean, Taga, Panji, Yudi, Anggara, Jefri, Ricky, Dan Patu )

12. Keluarga Besar D3 Teknik Survey Pemetaan khususnya angkatan 2014 yang

senantiasa membantu dan memberikan dukungan, semoga ilmu yang kita

dapat bermanfaat.

13. Almamater tercinta yang telah mendewasakanku dalam berfikir bertindak

untuk hal apapun, dan semua pihak yang mungkin tidak tersebutkan dan telah

membantu sampai selesainya Skripsi ini.

Penulis

Nadian Maretta

Page 16: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

xiv

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT ......................................................................................................... i

ABSTRAK ........................................................................................................... ii

PERSETUJUAN .................................................................................................. iii

PENGESAHAN ................................................................................................... iv

PERNYATAAN ................................................................................................... v

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. vi

PERSEMBAHAN ..............................................................................................viii

MOTTO ............................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ......................................................................................... x

SANWACANA .................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiv

Page 17: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

xv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xx

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 5

1.4 Batasan Masalah ................................................................................. 5

1.5 Manfaat Penelitian .............................................................................. 6

1.6 Lokasi Daerah Penelitian .................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 8

2.1 Kajian Pustaka .................................................................................... 8

2.2 Konsep Kawasan Perumahan dan Permukiman ............................... 11

2.2.1 Perumahan ............................................................................. 11

2.2.2 Permukiman ........................................................................... 11

2.3 Faktor Penentu Lokasi Kawasan Perumahan dan Permukiman ....... 18

2.3.1 Kemudahan Lahan ................................................................. 21

2.3.2 Sumber Daya Air ................................................................... 22

2.3.3 Kemiringan Lereng ................................................................ 24

2.3.4 Aksesibilitas ........................................................................... 25

2.3.5 Penggunaan Lahan ................................................................. 26

2.3.6 Kerawanan Bencana .............................................................. 28

2.3.7 Fasilitas Umum ...................................................................... 34

2.4 Sistem Informasi Geografi ................................................................ 35

2.5 Metode AHP (Analytic Hierarchy Process) .................................... 37

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 42

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................ 42

3.2 Diagram Alir Penelitian .................................................................... 42

Page 18: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

xvi

3.3 Tahap Persiapan ............................................................................... 44

3.3.1 Administrasi ........................................................................... 44

3.3.2 Studi Literatur ........................................................................ 44

3.3.3 Peralatan ................................................................................ 44

3.4 Tahap Pengumpulan data ................................................................. 45

3.4.1 Data primer ............................................................................ 45

3.4.2 Data sekunder ........................................................................ 47

3.5 Tahap Proses .................................................................................... 52

3.5.1 Buffer ..................................................................................... 52

3.5.2 Klasifikasi .............................................................................. 55

3.5.3 Perhitungan Pembobotan dengan Aplikasi Sistem

Penunjang Keputusan Metode AHP ..................................... 63

3.5.4 Overlay .................................................................................. 68

3.5.5 Skoring ................................................................................... 69

3.6 Tahap Analisa .................................................................................. 72

3.6.1 Overlay Peta Potensial Pengembangan Perumahan dan

Permukiman Terhadap Eksisting Perumahan dan

Permukiman .......................................................................... 72

3.6.2 Kesesuaian (Validasi) ............................................................ 75

3.7 Tahap Penyajian ............................................................................... 75

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 83

4.1 Hasil .................................................................................................. 83

4.1.1 Peta Potensi Pengembangan Kawasan Perumahan dan

Pemukiman Di Kabupaten Pesawaran .................................. 83

4.1.2 Peta Kesesuaian Potensial Pengembangan Perumahan

dan Permukiman Terhadap Eksisting Di Kabupaten

Pesawaran.............................................................................. 85

4.2 Pembahasan....................................................................................... 87

4.2.1 Analisis Pembobotan Metode AHP ....................................... 88

4.2.2 Analisis Parameter ................................................................. 91

Page 19: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

xvii

4.2.3 Analisis Potensi Pengembangan Kawasan Perumahan

dan Permukiman di Kabupaten Pesawaran ........................... 99

4.2.4 Analisis Kesesuaian Potensial Pengembangan

Perumahan dan Permukiman Terhadap Eksisting Di

Kabupaten Pesawaran ......................................................... 104

4.2.5 Analisis Kesesuaian (Validasi Lapangan) ........................... 107

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 113

5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 113

5.2 Saran ............................................................................................... 114

Page 20: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Peta Lokasi Penelitian ............................................................................ 7

Gambar 2 Siklus Hidrologi ................................................................................... 22

Gambar 3 Struktur Hirarki AHP ........................................................................... 37

Gambar 4 Peta Kawasan Hutan Kabupaten Pesawaran ........................................ 48

Gambar 5 Peta SKL Ketersedian Air .................................................................... 48

Gambar 6 Peta Rawan Gempa Bumi .................................................................... 49

Gambar 7 Peta Rawan Tsunami ............................................................................ 49

Gambar 8 Peta Kelas Lereng................................................................................. 50

Gambar 9 Titik Point Fasilitas Umum .................................................................. 50

Gambar 10 Peta Penggunaan Lahan ..................................................................... 51

Gambar 11 Peta Jaringan Jalan ............................................................................. 51

Gambar 12 Peta SKL Kemudahan Dikerjakan ..................................................... 52

Gambar 13 Hasil Buffer Jaringan Jalan ................................................................. 53

Gambar 14 Hasil Buffer Sekolah........................................................................... 54

Gambar 15 Hasil Buffer Pasar ............................................................................... 54

Gambar 16 Hasil Buffer Puskesmas/Rumah Sakit ................................................ 55

Gambar 17 Hasil Pembuatan Attribute Table Pada Parameter Ketersediaan

Air....................................................................................................... 56

Gambar 18 Hasil Pembuatan Attribute Table Pada Parameter Kerawanan

Bencana Tsunami ............................................................................... 57

Page 21: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

xix

Gambar 19 Hasil Pembuatan Attribute Table Pada Parameter Kerawanan

Bencana Gempa Bumi ........................................................................ 58

Gambar 20 Hasil Pembuatan Attribute Table Pada Parameter ............................. 59

Gambar 21 Hasil Pembuatan Attribute Table Pada Parameter Fasilitas Umum

Pasar ................................................................................................... 59

Gambar 22 Hasil Pembuatan Attribute Table Pada Parameter Fasilitas Umum

Sekolah ............................................................................................... 60

Gambar 23 Hasil Pembuatan Attribute Table Pada Parameter Fasilitas Umum

Rumah Sakit / Puskesmas .................................................................. 60

Gambar 24 Hasil Pembuatan Attribute Table Pada Parameter Pengunaan

Lahan .................................................................................................. 61

Gambar 25 Hasil Pembuatan Attribute Table Pada Parameter Aksesbilitas......... 62

Gambar 26 Hasil Pembuatan Attribute Table Pada Parameter Kemudahan

Dikerjakan .......................................................................................... 63

Gambar 27 Hasil Overlay...................................................................................... 69

Gambar 28 Perhitungan Total Skor 7 Parameter .................................................. 70

Gambar 29 Hasil Total Skor ................................................................................. 72

Gambar 30 Lokasi Potensial Pengembangan Perumahan dan Permukiman ......... 73

Gambar 31 Peta Eksisting Perumahan dan Permukiman di .................................. 74

Gambar 32 Hasil Overlay Kesesuaian Potensi Pengembangan Perumahan dan

Permukiman Tehadap Eksisting di Kabupaten Pesawaran ................ 74

Gambar 33 Hasil Indeks Peta ................................................................................ 77

Gambar 34 Simbol Ibukota Kabupaten Menurut Permen PU No

25/PRT/M/2014 .................................................................................. 77

Gambar 35 Hasil Pembuatan Simbol Ibukota Kabupaten .................................... 78

Gambar 36 Simbol Jalan Menurut RI Nomor 8 Tahun 2013 ................................ 78

Gambar 37 Hasil Pembuatan Simbol Jalan ........................................................... 78

Gambar 38 Simbol Pantai Menurut SNI 6502.4-2010 .......................................... 79

Gambar 39 Hasil Pembuatan Simbol pantai ......................................................... 79

Page 22: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

xx

Gambar 40 Simbol Sungai Menurut RI Nomor 8 Tahun 2013 ............................. 70

Gambar 41 Hasil Pembuatan Simbol Sungai ........................................................ 80

Gambar 42 Simbol Batas Administrasi menurut SNI 6502.4-2010 ...................... 80

Gambar 43 Hasil Pembuatan Simbol Batas Administrasi .................................... 80

Gambar 44 Hasil Pemberian Warna Peta Potensi ................................................. 81

Gambar 45 Peta Potensi Pengembangan Kawasan Perumahan dan

Permukiman Di Kabupaten Pesawaran .............................................. 84

Gambar 46 Diagram Batang Luas Potensi Perumahan dan Permukiman

Berdasarkan Klasifikasi Kesesuaian Lahan Hasil Skoring ................ 84

Gambar 47 Peta Kesesuaian Potensial Pengembangan Perumahan dan

Permukiman Terhadap Eksisting di Kabupaten Pesawaran ............... 86

Gambar 48 Diagram Batang Luas Kesesuaian Potensi Perumahan dan

Permukiman Berdasarkan Klasifikasi Tehadap Eksisting ................. 89

Gambar 49 Diagram Hasil Pembobotan Dengan Metode AHP .......................... 102

Gambar 50 Grafik Hasil Analisa Potensial Pengembangan Perumahan dan

Permukiman Di Kabupaten Pesawaran ............................................ 104

Gambar 51 Peta Potensi Perumahan dan Permukiman Setiap Kecamatan ......... 106

Gambar 52 Grafik Hasil Analisa Kesesuaian Potensial Pengembangan

Perumahan dan Permukiman Terhadap Eksisting di Kabupaten

Pesawaran ......................................................................................... 106

Gambar 53 Grafik Hasil Analisa Potensi Kawasan Yang Dapat

Dikembangkan ................................................................................. 106

Gambar 54 Peta Lokasi Validasi Hasil Lapangan............................................... 112

Page 23: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

xxi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Penelitian Terdahulu .................................................................................. 9

Tabel 2 Kemiringan lahan ..................................................................................... 24

Tabel 3 Skala Perbandingan Tingkat Kepentingan ............................................... 39

Tabel 4 Matriks Perbandingan Berpasangan......................................................... 49

Tabel 5 Random Indeks AHP ............................................................................... 41

Tabel 6 Tabel Kuisioner ........................................................................................ 46

Tabel 7 Klasifikasi SKL Ketersediaan Air............................................................ 55

Tabel 8 Klasifikasi Kerawanan Bencana Tsunami ............................................... 56

Tabel 9 Klasifikasi Kerawanan Bencana Gempa Bumi ........................................ 57

Tabel 10 Klasifikasi Kemiringan Lereng .............................................................. 58

Tabel 11 Klasifikasi Jarak Terhadap Pasar, Rumah Sakit / Puskesmas Dan

Sekolah .................................................................................................... 59

Tabel 12 Klasifikasi Pengunaan Lahan ................................................................. 60

Tabel 13 Klasifikasi Jaringan Jalan....................................................................... 61

Tabel 14 Klasifikasi SKL Kemudahan Dikerjakan ............................................... 62

Tabel 15 Hasil Kuisioner ...................................................................................... 64

Tabel 16 Matrik Perbandingan .............................................................................. 65

Tabel 17 Matrik Perbandingan Ternormalisasi ..................................................... 65

Tabel 18 Vektor Jumlah Bobot ............................................................................. 66

Tabel 19 Vektor Konsistensi ................................................................................. 66

Page 24: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

xxii

Tabel 20 Bobot Parameter ..................................................................................... 67

Tabel 21 Kelas Kawasan Potensial Pengembangan Kawasan Perumahan dan

Permukiman .......................................................................................... 71

Tabel 22 Nilai Bobot Parameter Kusioner ............................................................ 88

Tabel 23 Sebaran Kerawanan Bencana Gempa .................................................... 92

Tabel 24 Sebaran Kerawanan Bencana Tsunami .................................................. 92

Tabel 25 Sebaran Aksesbilitas .............................................................................. 93

Tabel 26 Sebaran Kemudahan Lahan ................................................................... 94

Tabel 27 Sebaran Kemiringan lereng .................................................................... 95

Tabel 28 Sebaran Penggunaan lahan..................................................................... 96

Tabel 29 Sebaran Fasilitas Umum Rumah Sakit / Puskesmas .............................. 97

Tabel 30 Fasilitas Umum Sekolah ........................................................................ 97

Tabel 31 Sebaran Fasilitas Umum Pasar ............................................................... 98

Tabel 32 Sebaran Ketersediaan air ........................................................................ 98

Tabel 33 Hasil Analisis Potensial Pengembangan Perumahan dan

Permukiman di Kabupaten Pesawaran.................................................. 101

Tabel 34 Hasil Kesesuaian Potensial Pengembangan Perumahan dan

Permukiman Terhadap Eksisting .......................................................... 105

Tabel 35 Validasi Hasil Penelitian ...................................................................... 108

Page 25: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai kabupaten baru yang di bentuk pada tahun 2007, Kabupaten

Pesawaran mengalami perkembangan jumlah penduduk yang cukup pesat.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Pesawaran tahun

2015 dalam kurun waktu dari tahun 2010 sampai tahun 2015 jumlah

penduduk mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2010 sebesar 400.208

jiwa mengalami peningkatan pada tahun 2015 menjadi 426.389 jiwa.

Diproyeksikan akan terus mengalami peningkatan pada tahun 2017 sebesar

435.995 jiwa, pada tahun 2023 menjadi 461.092 jiwa.

Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk maka berbagai kegiatan

aktivitas pembangunan menjadi bertambah dan berdampak pada

meningkatnya kebutuhan lahan. Salah satu kebutuhan lahan yang diperlukan

penduduk adalah untuk perumahan dan permukiman yang tentunya juga

diiringi oleh kebutuhan akan prasarana lainnya. Bertambahnya permintaan

lahan untuk perumahan dan permukiman bisa menyebabkan lahan pertanian

Page 26: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

2

akan semakin terancam yang semula bidang pertanian menjadi non pertanian

misalnya koversi lahan sawah ke lahan permukiman.

Menurut Agus Sindelaras (2011) menyatakan terjadi koversi lahan di Desa

Gedong Tataan, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran

disebabkan oleh pembangunan perumahan atau industri di kawasan tersebut.

Terlihat luas lahan awal sawah irigasi sekitar 35 ha kini telah berkurang

menjadi sekitar 21 ha, Seiring dengan bertambahnya kebutuhan lahan untuk

perumahan atau industri di daerah tersebut. Berdasarkan permasalahan

tersebut diperlukan perencanaan yang matang dan terarah agar tidak terjadi

koversi lahan yang semakin bertambah.

Kajian mengenai perencanaan lokasi potensi pengembangan kawasan

perumahan dan permukiman di Kabupaten Pesawaran perlu dilakukan

sebagai masukan dalam menentukan arah agar terciptanya kesinambungan

program untuk mengatasi permasalahan perumahan dan permukiman.

Sehingga bisa menjadi masukan kepada pemerintah dalam membuat lokasi

yang potensial untuk pengembangan kawasan perumahan dan permukiman

dan untuk pengembang (developer) maupun masyarakat dapat memperoleh

lokasi potensial untuk kawasan perumahan dan permukiman yang terencana

dengan tepat.

Secara teknis, menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-1733-2004

tentang tata cara perencanaan kawasan perumahan dan permukiman ada

beberapa parameter yang meliputi a) sumberdaya air, b) kemudahan lahan, c)

kemiringan lereng, d) aksesbilitas, e) penggunaan lahan, f) fasilitas umum,

Page 27: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

3

serta g) kerentanan bencana. Pertimbangan parameter tersebut diperlukan

untuk menentukan lokasi potensial yang bisa dikembangkan menjadi kawasan

perumahan dan permukiman, karena setiap kawasan memiliki kemampuan

yang terbatas sekaligus berbeda antara satu kawasan dengan kawasan lainnya.

Dengan mengetahui tingkat kemampuan setiap kawasan akan memudahkan di

dalam mengarahkan rencana pemanfaatan lahan ke daerah yang berpotensi

sehingga terhindar dari terjadinya dampak negatif penurunan kualitas

lingkungan dan tidak menimbulkan kerusakan lahan.

Dalam penentuan lokasi pengembangan perumahan dan permukiman dapat

dilakukan suatu proses analisis spasial dengan menggunakan Sistem

Informasi Geografis (SIG). SIG mempunyai peran yang cukup strategis,

karena mampu menyajikan aspek spasial (keruangan) sehingga dapat

dihasilkan pemilihan lokasi yang sesuai untuk perencanaan pengembangan

perumahan dan permukiman. SIG juga dapat dibuat metode untuk

mendapatkan lokasi potensial pengembangan perumahan.

Metode yang digunakan untuk mengetahui parameter yang paling dominan

dalam pemilihan lokasi perumahan dan permukiman adalah dengan

pembobotan. Dalam penelitian ini metode pembobotan yang digunakan yaitu

metode Analytic Hierarchy Process (AHP). AHP adalah suatu model

pengambilan keputusan yang berguna dan fleksibel untuk membantu orang

dalam menentukan prioritas dan membuat keputusan terbaik.

Page 28: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

4

1.2 Rumusan Masalah

Dengan laju pertumbuhan penduduk yang semakin bertambah, Kabupaten

Pesawaran mengalami peningkatan dalam pembangunan perumahan dan

permukiman setiap tahun. Sejalan dengan hal tersebut, pembangunan

perumahan dan permukiman bisa mengeser fungsi lahan yang ada, sehingga

terjadi perubahan penggunaan lahan. Oleh karena itu dalam menentukan

lokasi perumahan dan permukiman untuk saat ini dan masa mendatang

hendaknya diperlukan perencanaan yang matang, sehingga segala potensi

wilayah dalam kaitannya dengan pertumbuhan kawasan perumahan dan

permukiman dapat di kembangkan secara optimal.

parameter yang digunakan dalam perencanaan perumahan dan permukiman

meliputi a) sumberdaya air, b) kemudahan lahan, c) kemiringan lereng, d)

aksesbilitas, e) penggunaan lahan, f) fasilitas umum, serta g) kerentanan

bencana. Dalam penentuan lokasi pengembangan perumahan dan

permukiman dapat dilakukan suatu proses analisis spasial dengan

menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Metode yang digunakan

untuk mengetahui bobot setiap parameter adalah metode Analytic Hierarchy

Process (AHP). AHP adalah suatu model pengambilan keputusan yang

berguna dan fleksibel untuk membantu orang dalam menentukan prioritas dan

membuat keputusan terbaik.

Dari rumusan masalah di atas, dapat disusun suatu research question yaitu:

Page 29: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

5

1. Berapa besar bobot untuk setiap parameter yang digunakan dalam

menentukan tingkat potensial pengembangan perumahan dan permukiman

dengan metode AHP (Analytic Hierarchy Process) ?

2. Bagaimana tingkat potensial lahan di Kabupaten Pesawaran untuk

pengembangan perumahan dan permukiman dengan menggunakan ketujuh

parameter ?

1.3 Tujuan Penelitian

Ada pun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui bobot untuk setiap parameter yang digunakan dalam

menentukan tingkat potensial lahan pengembangan perumahan dan

permukiman dengan metode AHP (Analytic Hierarchy Process)

2. Mengetahui tingkat potensial lahan di Kabupaten Pesawaran untuk

pengembangan perumahan dan permukiman dengan menggunakan ketujuh

parameter.

1.4 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini memilih cakupan ruang lingkup permasalahan yang

dibatasi oleh hal-hal sebagai berikut :

1. Wilayah penelitian di Kabupaten Pesawaran provinsi Lampung.

2. Penelitian ini mempertimbangkan tujuh parameter yang mempengaruhi

tingkat potensi lahan untuk pengembangan kawasan perumahan dan

Page 30: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

6

permukiman yaitu sumberdaya air, kemudahan lahan, kemiringan lereng,

aksesbilitas, penggunaan lahan, fasilitas umum, serta kerentanan bencana.

3. Perhitungan pembobotan parameter menggunakan metode AHP (Analytic

Hierarchy Process).

4. Validasi hasil peta potensial pengembangan perumahan dan permukiman

dilakukan dengan uji validasi lapangan.

5. Pembuatan peta potensial pengembangan perumahan dan permukiman

menggunakan perangkat lunak sistem informasi geografis

1.5 Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini penulis berharap akan memberikan

manfaat baik bagi pemerintah Kabupaten Pesawaran, bagi masyarakat

khususnya para pengembang (developer), bagi ilmu pengetahuan, maupun

bagi peneliti. Yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Bagi pemerintah Kabupaten Pesawaran Sebagai bahan masukan untuk

membuat Rencana Tata Ruang Wilayah yang berkaitan dengan

pengembangan Kawasan perumahan dan Permukiman.

2. Bagi masyarakat khususnya para pengembang (developer), sebagai arahan

dan bahan pertimbangan dalam memilih lokasi yang berpotensi untuk di

kembangkan sebagai kawasan perumahan dan pemukiman di Kabupaten

Pesawaran.

3. Bagi aspek keilmuan akan memberikan tambahan informasi dalam bidang

pengembangan wilayah dengan memanfaatkan SIG

Page 31: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

7

1.6 Lokasi Daerah Penelitian

Lokasi penelitian di laksanakan di Kabupaten Pesawaran. Secara geografis

Kabupaten Pesawaran terletak pada koordinat 104,92º-105,34 º Bujur Timur

dan 5,12 º -5,84 º Lintang Selatan.Secara administratif Kabupaten Pesawaran

terbagi dalam sembilan kecamatan, adalah Kecamatan Padang Cermin,

Punduh Pidada, Kedondong, Way Lima, Gedong Tataan, Negeri Katon,

marga punduh, way khilau dan Kecamatan Tegineneng. Secara administratif

luas wilayah Kabupaten Pesawaran adalah 117.377 ha dengan batas-batas

wilayah adalah sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten

Lampung Tengah, Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Lampung

Kabupaten Tanggamus, Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten

Tanggamus, Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Lampung Selatan

dan Kota Bandar Lampung.

Gambar 1 Peta Lokasi Penelitian

Page 32: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka

Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian

terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian.

Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis sehingga penulis

dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang

dilakukan. Dari penelitian terdahulu, penulis tidak menemukan penelitian

dengan judul yang sama seperti judul penelitian penulis. Namun penulis

mengangkat beberapa penelitian sebagai referensi dalam memperkaya bahan

kajian pada penelitian penulis. Adapun hasil-hasil penelitian yang dijadikan

perbandingan tidak terlepas dari topik penelitian yaitu mengenai kajian

potensial lokasi pengembangan kawasan perumahan dan permukiman dengan

Sistem Informasi Geografis.

Perbandingan dengan penelitian terdahulu dapat di lihat pada tabel 1 di bawah

ini sebagai berikut :

Page 33: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

9

Tabel 1 Penelitian Terdahulu

Peneliti/Tahun Judul

Penelitian

Lokasi

penelitian

Metode

Penelitian Hasil Penelitian

Yoga Kencana

Nugraha.

(2014)

Pemanfaatan

SIG untuk

Menentukan

Lokasi

Potensial

Pengembangan

Kawasan

Perumahan

dan

Permukiman

Kabupaten

Boyolali

AHP

(Analytic

Hierarchy

Process)

setiap parameter sebesar

27,5% untuk kerawanan

bencana; 19,4 %

kemiringan lereng; 17,0 %

Pengunaan Lahan; 15,0 %

Aksesbilitas; 7,2 %.

Ketersediaan Air Tanah;

7,0 % Daya Dukung

Tanah; 6,9 % Pelayanan

Umum. Tingkat potensi

lahan terbagi menjadi 4

Kelas, yaitu : Sangat

Berpotensi dengan luas

19944,92 Ha atau 18,20%,

Cukup Berpotensi dengan

luas 63127,89 Ha atau

57,60%, Kurang

Berpotensi dengan luas

21302,52 Ha atau 19,44%

Tidak Berpotensi dengan

luas 5216,20 Ha atau

4,76%.

Perbedaan : penelitian yang dilakukan oleh yoga kencana nugraha menggunakan 7 parameter

terdapat 2 parameter yang berbeda dengan penulis yaitu parameter ketersediaan air dan daya

dukung tanah. Perhitungan metode AHP penulis dengan menggunakan aplikasi SPK Metode

AHP yang penulis buat sendiri

Peneliti/Tahun Judul

Penelitian

Lokasi

penelitian

Metode

Penelitian Hasil Penelitian

Yulianti

Samsidar

(2013)

Daya Dukung

Lahan untuk

Pengembangan

Kawasan

Permukiman

Perkotaan

Kabupaten

Pesawaran

kuantitatif

dan kualitatif

dengan

menggunakan

sistem

informasi

geografis

Daya dukung lahan untuk

pengembangan kawasan

budidaya seluas 1.951 ha.

Kapasitas daya dukung

lahan untuk

pengembangan kawasan

permukiman perkotaan

seluas 1.254 ha dan

18.069 ha. Kesesuaian

pemanfaatan lahan

eksisting seluas 10.502ha.

Sedangkan kesesuaian

rencana kawasan

permukiman perkotaan

berada di kemampuan

pengembangan tinggi dan

sedang seluas 1.080 ha

dan rendah seluas 29.046

ha.

Page 34: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

10

Perbedaan : penelitian yang dilakukan oleh yulianti meneliti mengenai daya dukung tanah

sedangkan penulis mengenai perumahan dan permukiman di Kabupaten Pesawaran. Metode

yang digunakan juga berbeda penulis menggunakan metode AHP dengan analisis spasial

menggunakan SIG

Peneliti/Tahun Judul

Penelitian

Lokasi

penelitian

Metode

Penelitian Hasil Penelitian

Dimas Prawira

Dwi Saputra

(2015)

Penetuan

Prioritas

Lokasi

Perumahan di

Kecamatan

Kasihan

Dengan

Menggunakan

Sistem

Informasi

Geografis

Kecamatan

Kasihan,

Kabupaten

Bantul

AHP

(Analytcal

Hierarchy

Process) dan

analisis

spasial

menggunakan

SIG

5 prioritas lokasi untuk

perumahan, yaitu Prioritas

I (prioritas tertinggi)

hingga Prioritas V

(prioritas terendah).

Lokasi dengan Prioritas I

mempunyai luas11,47 ha,

Prioritas II seluas 24,6 ha,

Prioritas III seluas 16,54

ha, Prioritas IV seluas

10,93 ha, serta Prioritas V

seluas 33,6 ha

Perbedaan : penelitian yang dilakukan oleh dimas menggunakan 5 parameter yaitu aksesibilitas,

fisik lahan, harga lahan, kerawanan bencana, serta utilitas dan fasilitas umum sedangkan penulis

menggunakan 7 parameter

Peneliti/Tahun Judul

Penelitian

Lokasi

penelitian

Metode

Penelitian Hasil Penelitian

Pratiwi Husin

(2016)

pengembangan

kawasan

permukiman

perkotaan di

kecamatan

kaipadang

Kecamatan

Kaipadang

Kabupaten

Bolaang

Mongondow

Utara,

deskriptif

kuantitatif

dengan

menggunakan

metode

overlay dan

menggunakan

software

Arcgis untuk

metode

skoring

analisis kesesuaian lahan

yang dibagi ke dalam 5

kelas yaitu lahan yang

sangat sesuai sebesar

182.97 Ha, sesuai sebesar

3549.04 Ha, cukup sesuai

sebesar 3308.55 Ha,

dimana ke 3 kelas lahan

ini berada di daerah

dataran rendah dan tidak

teridentifikasi adanya

rawan bencana.

Sedangkan 2 kelas yaitu

yang tidak sesuai sebesar

1418,28 Ha, dan lahan

yang sangat tidak sesuai

sebesar 170.34 Ha dimana

lahan ini berada di daerah

dataran tinggi, didaerah

peisisir pantai dan daerah

hutan mangrove.

perbedaan : penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi menggunakan metode deskriptif kuantitatif

sedangkan penulis menggunakan metode AHP. Peneliti menggunakan 5 parameter yaitu

kemiringan lereng, intensitas curah hujan, jenis tanah, pengunaan lahan dan rawan bencana

Page 35: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

11

2.2 Konsep Kawasan Perumahan dan Permukiman

Berdasarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan

Permukiman. Perumahan dan kawasan permukiman adalah satu kesatuan

sistem yang terdiri atas pembinaan, penyelenggaraan perumahan,

penyelenggaraan kawasan permukiman, pemeliharaan dan perbaikan,

pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan

permukiman kumuh, penyediaan tanah, pendanaan dan sistem pembiayaan,

serta peran masyarakat.

2.2.1 Perumahan

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan

dan Pemukiman, Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi

sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang

dilengkapi dengan sarana dan prasarana lingkungan. Perumahan

merupakan salah satu bentuk sarana hunian yang memiliki kaitan yang

sangat erat dengan masyarakatnya.

Perumahan dan permukiman dua hal yang tidak dapat kita pisahkan dan

berkaitan erat dengan aktifitas ekonomi, industrialisasi dan

pembangunan daerah. Permukiman mengandung unsur fisik yang

berarti permukiman merupakan wadah aktifitas tempat bertemunya

komunitas untuk berinteraksi sosial dengan masyarakat. Rumah secara

fisik merupakan bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang

layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat

penghuninya, serta aset bagi pemiliknya.

Page 36: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

12

Pembangunan dan pengembangan kawasan lingkungan perumahan

pada dasarnya memiliki dua fungsi yang saling berkaitan satu dengan

yang lain, yaitu fungsi pasif dalam artian penyediaan sarana dan

prasarana fisik serta fungsi aktif yakni penciptaan lingkungan yang

sesuai dengan kehidupan penghuni (Budihardjo, 1991).

Menurut Budihardjo (2009) mengisyaratkan bahwa penentuan lokasi

perumahan yang baik perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Ditinjau dari segi teknis pelaksanaannya

Mudah mengerjakannya dalam arti tidak banyak pekerjaan cut & fill,

Bukan daerah banjir, bukan daerah gempa, bukan daerah angin ribut,

bukan daerah rayap, Mudah dicapai tanpa hambatan yang berarti,

Tanahnya baik sehingga konstruksi bangunan yang ada dapat

direncanakan dengan sistem semurah mungkin, Mudah mendapatkan

sumber air bersih, listrik, pembuangan air limbah/kotor/hujan

(drainage) dan lain-lain.

2. Ditinjau dari segi tata guna tanah

Tidak merusak lingkungan yang ada, bahkan kalau dapat

memperbaikinya. Sejauh mungkin dipertahankan tanah yang

berfungsi sebagai reservoir air tanah, penampung air hujan dan

penahan air laut, Tanah secara ekonomis telah sukar dikembangkan

secara produktif, misal: (a) bukan daerah persawahan, (b) bukan

daerah-daerah kebun-kebun yang baik, (c) Bukan daerah usaha

seperti, pertokoan, perkantoran, hotel, pabrik/industri;

Page 37: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

13

3. Dilihat dari segi kesehatan dan kemudahan:

Lokasi sebaiknya jauh dari lokasi pabrik-pabrik yang dapat

mendatangkan polusi misalnya debu pabrik, buangan sampah-

sampah dan limbah pabrik, Lokasinya sebaiknya tidak terlalu

terganggu oleh kebisingan, Lokasinya sebaiknya dipilih yang

udaranya masih sehat, Lokasinya sebaiknya dipilih yang mudah

untuk mendapatkan air minum, listrik, sekolah, pasar, puskesmas

dan lain-lain. Lokasi sebaiknya mudah dicapai dari tempat kerja

penghuninya.

4. Ditinjau dari segi politis dan ekonomis

Menciptakan kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat

sekelilingnya; Dapat merupakan suatu contoh bagi masyarakat

sekelilingnya untuk membangun rumah dan lingkungan yang sehat,

layak dan indah walaupun bahan-bahan bangunannya terdiri dari

bahan-bahan produksi lokal. Mudah dalam pemasarannya karena

lokasinya disukai oleh calon pembeli dan dapat mendatangkan

keuntungan yang wajar bagi developernya.

Dengan 4 (empat) kriteria di atas dapat diartikan bahwa pemilihan

lokasi perumahan yang baik dapat mencakup beberapa hal tersebut agar

tercipta nuansa kesesuaian dan kenyamanan baik terhadap penghuni

maupun terhadap lingkungan perumahan, hal ini pula dapat membentuk

suatu pola kawasan yang tertata dan teratur.

Page 38: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

14

2.2.2 Permukiman

Berdasarkan Undang-undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan

Permukiman. Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar

kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun kawasan

perdesaan, yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal.

Menurut Djemabut (1977) menyebutkan permukiman adalah kawasan

perumahan lengkap dengan prasarana lingkungan, prasarana umum, dan

fasilitas umum dan fasilitas sosial yang mengandung keterpaduan

kepentingan dan keselarasan pemanfaatan sebagai lingkungan

kehidupan. Pemukiman tersebut juga memberikan ruang gerak sumber

daya dan pelayanan bagi peningkatan mutu kehidupan serta kecerdasan

warga penghuni, yang berfungsi sebagai ajang kegiatan kehidupan

sosial, budaya dan ekonomi.

Permukiman terbentuk dari kesatuan kata isi dan wadah, yaitu kesatuan

antara manusia sebagai penghuni (isi) dengan lingkungan hunian

(wadah) akan membentuk suatu komunitas yang secara bersamaan

dapat membentuk suatu permukiman yang mempunyai dimensi yang

sangat luas, dimana batas dari permukiman biasanya berupa batasan

geografis yang ada dipermukaan bumi, misalnya suatu wilayah atau

benua yang terpisah karena lautan.

Beberapa kriteria permukiman yang layak adalah sebagai berikut:

Page 39: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

15

1. Jaminan perlindungan hukum.

Perlindungan hukum mengambil banyak bentuk, diantaranya

penyewaan akomodasi (publik dan swasta), perumahan kolektif,

kredit, perumahan darurat, pemukiman informal, termasuk

penguasaan tanah dan properti. Meskipun ada beragam jenis

perlindungan hukum, setiap orang harus memiliki tingkat

perlindungan hukum yang menjamin perlindungan hukum dari

pengusiran paksa, pelecehan, dan ancaman lainnya.

2. Ketersediaan layanan

Ketersediaan layanan, bahan-bahan baku, fasilitas, dan infra struktur.

Tempat tinggal yang layak harus memiliki fasilitas tertentu yang

penting bagi kesehatan, keamanan, kenyamanan, dan nutrisi. Semua

penerima manfaat dari hak atas tempat tinggal yang layak harus

memiliki akses yang berkelanjutan terhadap sumber daya alam dan

publik, air minum yang aman, energi untuk memasak, suhu dan

cahaya, alat-alat untuk menyimpan makanan, pembuangan sampah,

saluran air, layanan darurat.

3. Keterjangkauan.

Biaya pengeluaran seseorang atau rumah tangga yang bertempat

tinggal harus pada tingkat tertentu dimana pencapaian dan

pemenuhan terhadap kebutuhan dasar lainnya tidak terancam atau

terganggu. Tindakan harus diambil oleh negara sebagai pihak untuk

memastikan bahwa persentasi biaya yang berhubungan dengan

tempat tinggal, secara umum sepadan dengan tingkat pendapatan.

Page 40: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

16

Negara sebagai pihak harus menyediakan subsidi untuk tempat

tinggal bagi mereka yang tidak mampu memiliki tempat tinggal,

dalam bentuk dan tingkat kredit perumahan yang secara layak

mencerminkan kebutuhan tempat tinggal. Dalam kaitannya dengan

prinsip keterjangkauan, penghuni harus dilindungi dengan

perlengkapan yang layak ketika berhadapan dengan tingkat sewa

yang tidak masuk akal atau kenaikan uang sewa.

4. Layak huni.

Tempat tinggal yang memadai haruslah layak dihuni, artinya dapat

menyediakan ruang yang cukup bagi penghuninya dan dapat

melindungi mereka dari cuaca dingin, lembab, panas, hujan, angin,

atau ancaman-ancaman bagi kesehatan, bahaya fisik bangunan, dan

vektor penyakit. Keamanan fisik penghuni harus pula terjamin.

Komite mendorong secara menyeluruh menerapkan prinsip rumah

sehat yang disusun oleh WHO yang menggolongkan tempat tinggal

sebagai faktor lingkungan yang paling sering dikaitkan dengan

kondisi-kondisi penyebab penyakit berdasarkan berbagai analisis

epidemiologi; yaitu, tempat tinggal dan kondisi kehidupan yang

tidak layak dan kurang sempurna selalu berkaitan dengan tingginya

tingkat kematian dan ketidaksehatan

5. Aksesibilitas.

Tempat tinggal yang layak harus dapat diakses oleh semua orang

yang berhak atasnya. Kelompok-kelompok yang kurang beruntung

seperti halnya manula, anak-anak, penderita cacat fisik, penderita

Page 41: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

17

sakit stadium akhir, penderita HIV-positif, penderita sakit menahun,

penderita cacat mental, korban bencana alam, penghuni kawasan

rawan bencana, dan lain-lain harus diyakinkan mengenai standar

prioritas untuk lingkungan tempat tinggal mereka.

6. Lokasi.

Tempat tinggal yang layak harus berada di lokasi yang terbuka

terhadap akses pekerjaan, pelayanan kesehatan, sekolah, pusat

kesehatan anak, dan fasilitas-fasilitas umum lainnya. Di samping itu,

rumah hendaknya tidak didirikan di lokasi-lokasi yang telah atau

akan segera terpolusi, yang mengancam hak untuk hidup sehat para

penghuninya.

7. Kelayakan budaya.

Cara rumah didirikan, bahan baku bangunan yang digunakan, dan

kebijakan-kebijakan yang mendukung kedua unsur tersebut harus

memungkinkan pernyataan identitas budaya dan keragaman tempat

tinggal. Berbagai aktivitas yang ditujukan bagi peningkatan dan

modernisasi dalam lingkungan tempat tinggal harus dapat

memastikan bahwa dimensi-dimensi budaya dari tempat tinggal

tidak dikorbankan, dan bahwa, diantaranya, fasilitas-fasilitas

berteknologi modern, juga telah dilengkapkan dengan semestinya.

Page 42: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

18

2.3 Faktor Penentu Lokasi Kawasan Perumahan dan Permukiman

Dalam pembangunan perumahan harus mempertimbangkan berbagai faktor

agar nantinya perumahan tersebut tidak merusak lahan dan lingkungan.

Faktor tersebut antara lain mengenai kebutuhan perumahan di suatu daerah

dan lokasi yang juga harus berada di tempat yang strategis. Dalam hal ini,

pertimbangan terhadap faktor tersebut dapat dinilai menurut peraturan yang

telah ada dan juga menurut para ahli. Faktor-faktor yang mempengaruhi atau

perlu diperhitungkan dalam menentukan lokasi perumahan disebut faktor

lokasi.

Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-1733-2004 tentang tata cara

perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan ada beberapa aspek dalam

antara lain :

1. Persyaratan lokasi

Lokasi lingkungan perumahan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a. Lokasi perumahan harus sesuai dengan rencana peruntukan lahan yang

diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) setempat atau

dokumen perencanaan lainnya yang ditetapkan dengan peraturan daerah

setempat, dengan kriteria sebagai berikut:

1. Kriteria Keamanan yaitu dengan memperhatikan bahwa lokasi

bukan merupakan kawasan lindung, daerah buangan limbah prabik,

daerah dibawah jaringan listrik serta daerah bebas bangunan pada

area bandara.

Page 43: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

19

2. Kriteria Kesehatan, dengan memperhatikan bahwa lokasi tersebut

bukan daerah dengan tingkat pencemaran yang tinggi

3. Kriteria Kenyamanan, yaitu termasuk didalamnya kemudahan

aksesibilitas, kemudahan berkomunikasi (langsung dan tidak

langsung), serta kemudahan berkegiatan SPU

4. Kriteria Keindahan/Keserasian/Keteraturan (Kompatibiltas) yaitu

berupa mempertahankan karakteristik topografi dan lingkungan

yang ada.

5. Kriteria Fleksibilitas, merupakan kemungkinan pemekaran

lingkungan perumahan yang dikaitkan dengan kondisi fisik

lingkungan dan keterpaduan prasarana

6. Kriteria Keterjangkauan Jarak, dengan memperhatikan jarak

pencapaian ideal kemampuan sirkulasi masyarakat terhadap lokasi

saran dan Prasarana umum

7. Kriteria Lingkungan Berjati Diri, merupakan keterkaitan dengan

sosial budaya masyarakat setempat

b. Lokasi perencanaan perumahan harus berada pada lahan yang jelas

status kepemilikannya, dan memenuhi persyaratan administratif, teknis

dan ekologis.

c. Keterpaduan antara tatanan kegiatan dan alam di sekelilingnya, dengan

mempertimbangkan jenis, masa tumbuh dan usia yang dicapai, serta

pengaruhnya terhadap lingkungan, bagi tumbuhan yang ada dan

mungkin tumbuh di kawasan yang dimaksud.

Page 44: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

20

2. Persyaratan Fisik

Ketentuan dasar fisik lingkungan perumahan harus memenuhi faktor-

faktor berikut ini:

a. Ketinggian lahan tidak berada di bawah permukaan air setempat,

kecuali dengan rekayasa teknis

b. Kemiringan lahan tidak melebihi 15% dengan ketentuan:

1. Tanpa rekayasa untuk lahan bermorfologi datar landai dengan

kemiringan 0-8%

2. Dengan rekayasa untuk lahan dengan kemiringan 8-15%

Sedangkan menurut pedoman teknis Pd-T-03-2005-C tentang tata cara

pemilihan lokasi prioritas untuk pengembangan perumahan dan permukiman

di kawasan perkotaan, kriteria strategis tidaknya suatu lokasi dilihat dari :

1. Kondisi eksisting lokasi tersebut, yang meliputi :

a. Ketersediaan sarana dan prasarana

b. Dukungan terhadap aktivitas di sekitarnya yang bisa dilihat dari jarak

terhadap fungsi kota yang lain misalnya perdagangan, industri, sekolah

dan aktivitas kota lainnya, keterlibatan jumlah dan skala ekonomi

masyarakat dengan kawasan di sekitarnya (dilihat dari pekerjaan)

c. Potensi pengembangan/Daya dukung lingkungan

2. Kebijakan yang terdapat dalam dokumen rencana tata ruang, baik RTRW

Kabupaten/Kota maupun RTRW Propinsi dan Nasional. Kebijakan ini

terbagi menjadi :

a. Peruntukan kawasan

b. Kebijakan pengembangan sarana dan prasarana kota

Page 45: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

21

3. Klasifikasinya dapat dibedakan menjadi kawasan yang

a. Strategis

b. Kurang Strategis

c. Tidak Strategis

Ada 7 parameter yang di gunakan dalam penelitian ini untuk menentukan

lokasi kawasan perumahan dan permukiman di Kabupaten Pesawaran antara

lain

2.3.1 Kemudahan Lahan

Kemudahan Dikerjakan adalah untuk mengetahui tingkat kemudahan

lahan di wilayah dan/atau kawasan untuk digali/dimatangkan dalam

proses pembangunan/ pengembangan kawasan. Dalam Kemudahan

Dikerjakan ditinjau dari faktor pembentukan tanah dari aspek waktu

pembentukkannya di mana tanah merupakan benda alam yang terus

menerus berubah, akibat pelapukan dan pencucian yang terus menerus.

Oleh karena itu tanah akan menjadi semakin tua dan kurus. Mineral

yang banyak mengandung unsur hara telah habis mengalami pelapukan

sehingga tinggal mineral yang sukar lapuk seperti kuarsa. Karena

proses pembentukan tanah yang terus berjalan, maka induk tanah

berubah berturut-turut menjadi tanah muda, tanah dewasa, dan tanah

tua. Tanah Muda ditandai oleh proses pembentukan tanah yang masih

tampak pencampuran antara bahan organik dan bahan mineral atau

masih tampak struktur bahan induknya.

Page 46: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

22

Contoh tanah muda adalah tanah aluvial, regosol dan litosol. Tanah

Dewasa ditandai oleh proses yang lebih lanjut sehingga tanah muda

dapat berubah menjadi tanah dewasa, yaitu dengan proses pembentukan

horison B. Contoh tanah dewasa adalah andosol, latosol, grumosol.

Tanah Tua proses pembentukan tanah berlangsung lebih lanjut sehingga

terjadi proses perubahan-perubahan yang nyata pada horizon-horoson A

dan B. Akibatnya terbentuk horizon A1, A2, A3, B1, B2, B3. Contoh

tanah pada tingkat tua adalah jenis tanah podsolik dan latosol tua

(laterit).

2.3.2 Sumber Daya Air

Air adalah merupakan salah satu sumber kehidupan mahluk hidup.

Secara keseluruhan, jumlah air di bumi relatif tetap. Jumlah air yang

tetap ini disebabkan air di bumi mengalami suatu siklus melalui

serangkaian peristiwa yang terus menerus tanpa dapat diketahui kapan

berawal dan berakhirnya. Rangkaian peristiwa ini disebut siklus

hidrologi.

Gambar 1 Siklus Hidrologi

Page 47: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

23

Menurut Riyanto (2003),berdasarkan siklus hidrologi, jumlah air bawah

permukaan tergantung pada :

a. Kemiringan permukaan tanah, dimana semakin curam kemiringan

tanah akan semakin besar kuantitas dan limpasan permukaan.

b. Vegetasi yang rimbun akan menyerap air sebelum jatuh ke tanah.

c. Kondisi iklim berupa jumlah curah hujan dan temperatur yang

mempengaruhi tingkat penguapan.

d. Porositas dan permeabilitas batuan dan tanah yang mempengaruhi

kemampuan air untuk mengalir melalui medium berpori.

Menurut SNI 03-1733-2004, setiap rumah harus dapat dilayani air

bersih yang memenuhi persyaratan untuk keperluan rumah tangga.

Untuk itu, lingkungan perumahan harus dilengkapi jaringan air limbah

sesuai ketentuan dan persyaratan teknis yang diatur dalam peraturan/

perundangan yang telah berlaku, terutama mengenai tata cara

perencanaan umum jaringan air bersih lingkungan perumahan di

perkotaan.

Faktor ketersedian air tanah sangat berpengaruh terhadap pendirian

suatu bangunan permukiman dan perumahan, karena air merupakan

kebutuhan vital dalam kehidupan. Informasi ketersediaan air didapatkan

dari peta ketersediaan air tanah. Air tanah adalah air yang bergerak

dalam tanah yang terdapat di dalam ruang–ruang antara butir–butir

tanah yang meresap ke dalam tanah dan membentuk lapisan air tanah

Page 48: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

24

yang disebut akuifer yang dulunya sering disebut air lapisan atau air

celah (fissure water) (Mori dkk, 1999).

Ketersediaan air tanah dan posisi muka air tanah serta ketersediaan air

permukaan sangat tergantung dari itensitas hujan yang terjadi. Faktor

lain yang mempengaruhi adalah kondisi litologi (batuan) dan geologi

setempat. Hujan lebat dapat menyebabkan genangan pada wilayah

hunian yang kecil dan dapat pula mengakibatkan kerusakan tanaman.

Itentitas curah hujan, secara kualitatif dapat dinyatakan dengan derajat

curah hujan

2.3.3 Kemiringan Lereng

Kemiringan lereng adalah sudut yang dibentuk oleh perbedaan tinggi

permukaan lahan (relief), yaitu antara bidang datar tanah dengan bidang

horizontal dan pada umumnya dihitung dalam persen (%) atau derajat

(0). Klasifikasi kemiringan lereng menurut SK Mentan No.

837/KPTS/Um/11/1980 :

Tabel 2 Kemiringan lahan

No. Kemiringan Lahan Deskripsi

1 0 – 8% Datar

2 8 - 15% Landai

3 15 - 25% Agak Curam

4 25 - 45% Curam

5 >45% Sangat Curam

Setiap kawasan memiliki kondisi yang berbeda-beda, diantaranya

merupakan penghambat bagi pembangunan. Faktor penghambat

Page 49: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

25

tersebut diantaranya adalah kemiringan yang melebihi 15% terbuka

terhadap iklim yang keras, bahaya gempa bumi, bahaya tanah longsor,

tanah yang tidak stabil, daerah berlumpur/rawa serta berbatasan dengan

jalan yang hiruk pikuk, yang diantaranya dapat diatasi dengan

perlakuan khusus dan diluar itu harus dihindari.

Pembangunan perumahan atau bangunan lainnya pada lahan dengan

kemiringan lebih dari 10%, memerlukan desain bangunan yang lebih

khusus dengan bentuk teras (sengkedan/bersusun) ataupun berbentuk

split-level, yang dikombinasikan dengan pembuatan taman. Spilt level

adalah rumah yang dibuat beberapa lantai dengan beda tinggi setengah

tingkat rumah karena diletakan pada tanah yang landai, sedang rumah

sengkedan karena dibangun pada tanah yang agak terjal, memiliki

tingkat rumah yang sesuai garis kontur dengan beda tinggi satu tingkat

rumah (Frick, 2002:23).

2.3.4 Aksesibilitas

Menurut Koestoer (2001) menekankan faktor aksesibilitas sebagai

pengaruh utama dalam memilih lokasi tempat tinggal yaitu kemudahan

transportasi dan kedekatan jarak. Koestoer berpendapat bahwa terdapat

hubungan yang sangat erat antara ketersediaan angkutan umum lokal

dengan pertumbuhan lokasi tempat tinggal, adanya pelayanan angkutan

umum menyebabkan kemudahan dalam mencapai lokasi tempat tinggal

yang berada di daerah pinggiran kota, sehingga semakin baik pelayanan

Page 50: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

26

transportasi akan mempengaruhi pertumbuhan suatu lingkungan

permukiman.

Untuk melayani fungsi-fungsi pergerakan di dalam kawasan maupun

sekitar dan luar kawasan diperlukan jalur-jalur jalan. Jalur-jalur jalan

dibutuhkan untuk menghubungkan antara kawasan perumahan dengan

fasilitas sekolah, sosial, kesehatan maupun fasilitas lainnya.

Kemudahan dalam mencapai pada suatu tujuan untuk memenuhi

kebutuhan, baik dari maupun ke dalam kawasan perumahan sangat

tergantung pada kualitas pelayanan jalan.

Menurut SNI 03-1733-1989, lingkungan perumahan harus disediakan

jaringan jalan untuk pergerakan manusia dan kendaraan, dan berfungsi

sebagai akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat. Dalam

merencanakan jaringan jalan, harus mengacu pada ketentuan teknis

tentang pembangunan prasarana jalan perumahan, jaringan jalan dan

geometri jalan yang berlaku, terutama mengenai tata cara perencanaan

umum jaringan jalan pergerakan kendaraan dan manusia, dan akses

penyelamatan dalam keadaan darurat drainase pada lingkungan

perumahan di perkotaan.

2.3.5 Penggunaan Lahan

Menurut Malingreau (1977) dalam Muryono (2005:6) mengemukakan

bahwa lahan merupakan suatu daerah di permukaan bumi yang ciri-

cirinya mencakup semua pengenal yang bersifat cukup mantab dan

dapat diduga berdasarkan daur dari biosfer, tanah, air, populasi manusia

Page 51: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

27

pada masa lampau dan masa kini sepanjang berpengaruh atas

penggunaan lahan pada masa kini dan masa yang akan datang.

Menurut Hardjowigeno (1999) mengungkapkan bahwa penggunaan

lahan yang tidak sesuai dengan kemampuannya, disamping dapat

menimbulkan terjadinya kerusakan lahan juga akan meningkatkan

masalah kemiskinan dan masalah sosial lainnya. Lahan mempunyai

kualitas terbaik untuk suatu jenis kegunaan apabila sesuai dengan

kegunaan tersebut. Lahan yang mempunyai kualitas terbaik untuk

pertanian belum tentu mempunyai kualitas yang baik untuk lokasi

perumahan. Kualitas lahan mencerminkan kondisi lahan yang

berhubungan dengan kebutuhan atau syarat penggunaan lahan.

Persyaratan penggunaan lahan ini digunakan sebagai pedoman untuk

menerapkan suatu bentuk penggunaan lahan di suatu kawasan.

Persyaratan diterapkan dengan menilai karakteristik lahan. Berikut ini

beberapa persyaratan dalam penggunaan lahan:

1. Penggunaan Lahan untuk Kawasan Lindung

Lahan yang digunakan sebagai kawasan lindung mempunyai

karakteristik kemiringan lereng sangat curam, yaitu >45%, tanah

atau lahan sangat peka terhadap erosi, curah hujan harian

sangat tinggi, dan kawasan lindung dapat berupa jalur pengaman

aliran sungai dan hutan lindung.

2. Penggunaan Lahan untuk Kawasan Penyangga

Kawasan dengan karakteristik lahan seperti berikut ini merupakan

kawasan yang harus dijadikan kawasan penyangga, yaitu kemiringan

Page 52: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

28

lahan antara 25–45% atau curam, lahan peka terhadap erosi, curah

hujan harian sangat tinggi, dan memungkinkan dimanfaatkan untuk

bercocok tanam yang bernilai ekonomis dan mudah dikembangkan

untuk kawasan penyangga lingkungan alam.

3. Penggunaan Lahan untuk Kawasan Budi Daya Tanaman Tahunan

Lahan yang dapat digunakan sebagai kawasan budi daya tanaman

tahunan mempunyai karakteristik kemiringan lahan agak curam,

yaitu 15–25%, lahan agak peka terhadap erosi, curah hujan harian

sedang, dan lahan untuk budi daya tanaman tahunan dapat berupa

perkebunan, hutan tanaman industri (HTI) dan tanaman kayu-kayuan

serta memenuhi kriteria untuk kawasan penyangga.

4. Penggunaan Lahan untuk Kawasan Budi Daya Tanaman Semusim

Lahan yang dapat digunakan sebagai kawasan budi daya tanaman

semusim mempunyai karakteristik kemiringan lahan landai, yaitu 8–

15%, lahan agak peka terhadap erosi, curah hujan rendah, dan

memenuhi kriteria untuk kawasan budi daya tahunan.

5. Penggunaan Lahan untuk Kawasan Permukiman

Lahan yang sesuai untuk kawasan permukiman mempunyai kriteria

sesuai untuk kawasan budi daya tanaman semusim atau tahunan

dengan kemiringan lereng 0–8% atau datar.

2.3.6 Kerawanan Bencana

Faktor kenyamanan adalah faktor yang berhubungan dengan tingkat

kenyamanan seseorang dalam memilih lingkungan perumahan, faktor

ini juga berhubungan dengan tingkat ketenangan masyarakat terhadap

Page 53: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

29

kemungkinan sewaktu-waktu terjadi bencana, tingginya tingkat

pemilihan disebabkan rumah bukan saja menjadi tempat untuk berteduh

tetapi harus memberikan rasa aman bagi penghuninya. Masyarakat yang

akan memilih lokasi perumahan biasanya juga akan melihat faktor

kebersihan lingkungan. karena lingkungan yang bersih menjamin

kenyamanan bagi penghuninya. Sesuai dengan fungsi utama perumahan

dan permukiman yaitu sebagai tempat tinggal mestinya harus

menyediakan lingkungan yang sehat dan aman dari bencana alam

berupa gunung meletus, banjir, tanah longsor, erosi dan lain lain

Bencana alam dapat didefinisikan sebagai perubahan kondisi alam yang

mengakibatkan bahaya bagi munusia maupun mahluk hidup lainnya.

Untuk dapat mengantisipasinya, manusia perlu mengenal dan

memahami perubahan alam tersebut.

Menurut Sugiharto (2001) dalam Riyanto (2003:43), secara umum

terdapat lima cara dasar yang dapat dilakukan manusia untuk dapat

menanggapi perubahan alam tersebut :

1. Menghindari, merupakan cara yang paling sederhana, dengan tidak

mendirikan bangunan atau bertempat di lokasi yang rentan terhadap

bencana alam.

2. Stabilisasi, dilakukan secara teknis dengan penambahan biaya

konstruksi sehingga kadang menjadi tidak ekonomis.

3. Peraturan keamanan struktur, berupa penyediaan peraturan

keamanan struktur untuk menjamin keamanan bangunan.

Page 54: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

30

4. Pembatasan guna lahan dan kepemilikan, tata guna lahan yang

mengatur peruntukan fungsi lahan seperti pertanian dan permukiman

sesuai dengan potensi bencana alam, demikian pula mengenai

kepemilikan, dapat mengurangi resiko bencana alam.

5. Sistem peringatan, beberapa bencana alam yang dapat diprediksikan,

dengan selang beberapa waktu dapat diberikan peringatan untuk

melakukan tindakan darurat.

Bencana alam, menurut Dep. Kimpraswil (2002) adalah segala ancaman

dari alam terhadap kawasan seperti angin puyuh, gempa bumi, erosi dan

banjir. Dalam penulisan ini, jenis bencana alam yang akan dibahas

adalah gempa bumi dan tsunami.

2.3.6.1 Gempa Bumi

Gempa bumi adalah guncangan tiba-tiba yang terjadi akibat

proses endogen pada kedalaman tertentu. Kerak bumi tempat

kita tinggal ini terdiri dari sejumlah lempeng atau bongkahan

besar yang selalu bergerak, pergerakan itu menyebabkan

terlepasnya energi yang menimbulkan getaran sehingga dapat

mengguncang permukaan bumi. Peristiwa itulah yang disebut

gempa bumi. Setiap hari terjadi puluhan bahkan ratusan gempa

bumi di muka bumi ini, hanya saja kebanyakan keku- atannya

kecil sekali sehingga tidak terasa oleh kita. Gempa bumi dapat

terjadi disebabkan oleh beberapa faktor :

Page 55: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

31

1. Pergerakan lempeng. Jenis ini disebut gempa tektonik,

umumnya regional dan sangat merusak.

2. Kegiatan gunung api yang disebut gempa vulkanik.

Umumnya gempa jenis ini terjadi setempat.

3. Kegiatan manusia yang disebut gempa buatan atau gempa

tiruan, umumnya setempat dan tidak selalu dibuat.

Kepulauan Indonesia terletak di atas tiga lempeng diantara

delapan lempeng utama bumi yaitu lempeng Indo Australia,

Eurasia dan Pasifik. Ketiga lempeng ini selalu begesekan yang

akan membebaskan sejumlah energi yang telah terkumpul

sekian lama secara tiba-tiba yang akhirnya dapat menimbulkan

gempa bumi tektonik, dengan besaran goncangan yang beragam.

Ada dua cara yang hasilnya untuk menyatakan besarnya

kekuatan gempa bumi yaitu skala modifikasi intensitas mercalli

dan skala richter. Skala Modifikasi Intensitas Mercalli

menyatakan kekuatan gempa bumi yang digambarkan oleh

kerusakan yang ditimbulkannya. Ilustrasi skala modifikasi

intensitas mercalli adalah sebagai berikut:

a. Skala 1 : Tidak terasa

b. Skala 2 : Terasa oleh orang yang berada di bangunan tinggi

c. Skala 3 : Getaran dirasakan seperti ada truck lewat

d. Skala 4 : Getaran dirasakan seperti ada benda berat yang

menabrak dinding rumah, benda yang bergantung bergerak

Page 56: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

32

e. Skala 5 : Dapat dirasakan diluar rumah, hiasan dinding

bergerak, benda kecil diatas rak dapat berjatuhan.

f. Skala 6 : Terasa oleh hampir semua orang, plester diding

rusak.

g. Skala 7 : Tembok yang tidak kuat pecah, orang tidak dapat

berdiri.

h. Skala 8 : Bangunan yang tidak kuat akan mengalami

kerusakan.

i. Skala 9 : Bangunan yang tidak kuat akan mengalami

kerusakan yang parah.

j. Skala 10 : Jembatan, bendungan dan tanggul rusak, terjadi

tanah longsor.

k. Skala 11 : Rel kereta api hancur.

l. Skala 12 : Seluruh bangunan hancur dan porak poranda.

Sedangkan besaran gempa (magnitudo) yang dibuat oleh

Beno Gutemberg dan Charles Richter, magnitudo dan

itentitas gempa dapat diperbandingkan dalam daerah yang

dihuni, sebagai berikut magnitude 2,5 dapat terasakan,

magnitude 4,5 menyebabkan kerusakan lokal, 6,0

menyebabkan kerusakan besar, lebih besar 7

merupakangempa besar (Ditjend Pengairan, 1984:119).

Page 57: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

33

2.3.6.2 Tsunami

Menurut Prager (2006), tsunami mempunyai panjang gelombang

sampai ratusan meter, periode antara 10 menit sampai 1 jam dan

tinggi gelombang antara kurang 1 sampai 2 meter. Sebagai

perbandingan, gelombang di tengah laut yang disebabkan oleh

angin adalah panjang gelombangnya antara 0,02 meter sampai

30 meter, periode antara 0,2 sampai 30 detik dan tinggi

gelombang dapat mencapai 20 meter. Kecepatan gelombang

tsunami di laut dalam dapat mencapai 500 sampai 1000 km/jam.

Kecepatan ini akan berkurang sesuai dengan kedalaman laut

yang juga berkurang sehingga begitu mendekati pantai

kecepatan gelombang akan melambat karena gesekan dengan

dasar laut yang semakin dangkal,sehingga tinggi gelombang

dapat berlipat mencapai 30 meter. Hal ini dapat terjadi karena

menurunnya kecepatan sehingga terjadi akumulasi volume air

laut. Melihat sifat perjalanannya maka tsunami setelah

menerjang pantai, bukan hanya menggenangi daratan tetapi juga

menyeret balik benda-benda yang ada di atasnya.

Menurut Sudrajat (1996), di kepulauan Indonesia terdapat enam

pantai rawan tsunami yaitu kelompok pantai Sumatera bagian

barat dan Jawa bagian selatan sampai Bali, kelompok pantai

Nusa Tenggara, kelompok pantai Banda termasuk Sulawesi

bagian tenggara, kelompok pantai Maluku bagian utara dan

Page 58: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

34

Sulawesi bagian utara, kelompok pantai Irian Jaya bagian Utara

serta kelompok pantai selat Makasar.

Pemukiman sebaiknya jauh dari pantai dan menempatkan

permukiman disebelah arah daratan bila disepanjang pantai ada

jalan raya. Selain itu dengan membangun dinding laut, pemecah

gelombang, bukit buatan, vegetasi pantai di sepanjang pantai

yang tentunya memerlukan biaya sangat besar dan perkuatan

bangunan ataupun melarang membangun kembali di daerah

yang pernah terkena bencana tsunami (Diposaptono & Budiman,

2008:188).

2.3.6 Fasilitas Umum

Kawasan pemukiman yang secara fisik ditunjukkan oleh kumpulan

rumah-rumah yang mendominasi tata ruangnya dan memiliki berbagai

fasilitas untuk mendukung kehidupan perekonomian warganya secara

mandiri. Analisis parameter ini dinilai dari jarak ke pasar, terminal dan

rumah sakit / puskesmas. Menurut (Grigg, 2000) dalam (Kodoatie,

2005:9), infrastruktur didefinisikan sebagai fasilitas-fasilitas atau

struktur-struktur dasar, peralatan-peralatan, instalasi-instalasi yang

dibangun dan yang dibutuhkan untuk berfungsinya sistem sosial dan

ekonomi masyarakat. Infrastruktur dapat juga diartikan sebagai aset

fisik yang dirancang dalam sistem sehingga memberikan pelayanan

publik yang penting. Sehingga dapat disimpulkan bahwa infrastruktur

perumahan adalah fasilitas, peralatan dan instalasi yang dibangun

Page 59: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

35

ataupun dibutuhkan untuk kelangsungan aktivitas dalam suatu kawasan

perumahan. Semakin lengkap dan memadainya fasilitas-fasilitas

tersebut akan menambah kenyamanan bagi penghuni kawasan

perumahan dengan kemudahan-kemudahan yang didapat untuk

melakukan aktivitas-aktivitas, berupa pergerakan penduduk dari dalam

dan ke luar kawasan maupun di dalam kawasan tapak perumahan serta

pemenuhan kebutuhan lainnya.

2.4 Sistem Informasi Geografi

Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu sistem berbasis komputer

untuk menangkap (capture), menyimpan (store), memanggil kembali

(retrieve), menganalisis dan mendisplay data spasial, sehingga efektif dalam

menangani permasalahan yang kompleks baik untuk kepentingan penelitian

perencanaan, pelaporan maupun untuk pengelolaan sumber daya dan

lingkungan. Salah satu keunggulan SIG adalah fungsi analisi dan

manipulasinya yang handal, baik secara grafis (spasial) maupun tabular (data

berbasis tabel)

Ada 2 (dua) jenis model dalam kerangka analisis spasial, yaitu :

1. Model Berbasis Presentatif, yakni model yang mempresentasikan objek di

permukaan bumi (landscape), dan

2. Model berbasis proses, yakni model yang mensimulasikan objek-objek di

permukaan bumi (seperti bangunan, sungai, jalan, dan hutan) melalui layer

data di dalam SIG.

Page 60: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

36

Model berbasis proses digunakan untuk menggambarkan interaksi objekyang

dimodelkan pada model representatif. Hubungan tersebut dimodelkan

menggunakan berbagai alat/tool/model analisis spasial. Analisis spasial dapat

dilakukan pada data yang terformat dalam bentuk layer data raster ataupun

layer data yang berisi data vektor. Ada beberapa jenis analisis spasial untuk

penanganan data vektor yang dibagi menjadi 3 (tiga) : (1) ekstraksi, (2)

overlay dan (3) proximity. Tumpang susun (overlay) dalam analisis sistem

informasi geografis adalah menggabungkan dua atau lebih data grafis untuk

memperoleh data grafis baru yang memiliki satuan pemetaan baru. Untuk

melakukan overlay maka hasus memenuhi syarat yaitu mempunyai sistem

koordinat yang sama antar data.

Beberapa metode yang untuk melakukan overlay data grafis pada sistem

informasi geografis yaitu identity, intersection, union dan update. Metode

Identity adalah tumpang susun dua grafisdengan menggunakan data grafis

pertama sebagai acuanbatas luarnya, metode intersection adalah metode

tumpang susun antara dua data grafis tetapi apabila batas luarnya dua data

grafis tersebut tidak sama maka yang dilakukan pemrosesan hanya pada

daerah yang bertampalan metode union adalah tumpang susun yang berupa

penggabungan antara dua data atau lebih, metode update dengan

menghapuskan informasi grafispada coverage input dan diganti dengan

informasi dari informasi converage update

Page 61: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

37

2.5 Metode AHP (Analytic Hierarchy Process)

AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh

Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan

masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki

(Saaty, 1993). Hirarki didefenisikan sebagai suatu representasi dari sebuah

permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level

pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan

seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif. Dengan hirarki,

suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok-

kelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga

permasalan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis.

Gambar 2 Struktur Hirarki AHP

AHP digunakan untuk mengkaji permasalahan yang dimulai dengan

mendefenisikan permasalahan tersebut secara seksama kemudian

menyusunnya ke dalam suatu hirarki. AHP memasukan nilai-nilai

pertimbangan dan nilai-nilai pribadi secara logis. Proses ini bergantung pada

imajinasi, pengalaman, dan pengetahuan untuk menyusun hirarki suatu

Page 62: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

38

permasalahan dan bergantung pada logika dan pengalaman untuk memberi

pertimbangan.

Menurut Saaty (1994), prinsip-prinsip yang harus dipahami dalam

menyelesaikan permasalahan menggunakan AHP, yaitu :

1. Penyusunan Hirarki

Merupakan langkah penyederhanaan masalah ke dalam bagian yang

menjadi elemen pokoknya, kemudian ke dalam bagian-bagiannya lagi, dan

seterusnya secara hirarki agar lebih jelas, sehingga mempermudah

pengambilan keputusan untuk menganalisis dan menarik kesimpulan

terhadap permasalahan tersebut.

2. Menentukan Prioritas

AHP melakukan perbandingan berpasangan (pairwaise comparison) antara

dua elemen pada tingkat yang sama. Kedua elemen tersebut dibandingkan

dengan menimbang tingkat preferensi elemen yang satu terhadap elemen

yang lain berdasarkan kriteria tertentu.

3. Konsistensi Logis

Konsistensi logis merupakan prinsip rasional dalam AHP. Konsistensi

berarti ada dua hal, yaitu :

a. Pemikiran atau objek yang serupa dikelompokkan menurut

homogenitas dan relevansinya

b. Relasi antara objek yang didasarkan pada kriteria tertentu, saling

membenarkan secara logis.

Pada penerapan metode AHP yang diutamakan adalah kualitas data dari

responden, dan tidak tergantung pada kuantitasnya (Saaty, 1993). Oleh karena

Page 63: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

39

itu, penilaian AHP memerlukan pakar sebagai responden dalam pengambilan

keputusan dalam pemilihan alternatif. Para pakar disini merupakan orang-

orang kompeten yang benar-benar menguasai, mempengaruhi pengambilan

kebijakan atau benar-benar mengetahui informasi yang dibutuhkan. Untuk

jumlah responden dalam metode AHP tidak memiliki perumusan tertentu,

namun hanya ada batas minimum yaitu dua orang responden (Saaty, 1993).

Penentuan sample dilakukan melalui pengisiian kuisioner. kriteria pemilihan

sampel mewakili setiap bidang keahlian dan diprioritaskan kepada pakar yang

disyaratkan untuk menggunakan AHP (Analytical Hierarchy Process) cukup

beberapa orang (Saaty, 1993). Unsur terpenting dalam AHP adalah

perbandingan berpasangan guna untuk menentukan susunan prioritas elemen,

dengan diawali menyusun perbandingan berpasangan (pairwise comparison)

masing-masing elemen. Tingkat kepentingan masing-masing elemen dapat

dilihat skala perbandingannya pada Tabel 3 berikut ini :

Tabel 3 Skala Perbandingan Tingkat Kepentingan

No Tingkat

Kepentingan Definisi Keterangan

1 1 Kedua elemen sama penting Dua elemen mempunyai

pengaruh sama besar

2 3 Elemen yang satu sedikit lebih

penting dari pada yang lain

Pengalaman dan penilaian

sedikit menyokong satu

elemen

3 5 Elemen yang satu lebih

penting dari elemen yang lain

Pengalaman dan penilaian

dengan kuat menyokong satu

elemen dibanding elemen

lainnya

4 7 Satu elemen jelas lebih

penting dari elemen lainnya

Satu elemen yang kuat

disokong dan dominan terlibat

dalam kenyataan

5 9 Satu elemen mutlak lebih

penting dari elemen lainnya

Bukti yang mendukung

elemen yang satu terhadap

elemen lain memiliki tingkat

penegasan tertinggi yang

menguatkan

Page 64: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

40

No Tingkat

Kepentingan Definisi Keterangan

6 2,4,6,8 Nilai-nilai di antara dua

pertimbangan yang berdekatan

Nilai ini diberikan bila ada

dua komponen di antara dua

pilihan

7 kebalikan αij = 1 / αji

Jika untuk aktivitas ke-i

mendapat suatu angka bila

dibandingkan dengan aktivitas

ke-j maka j mempunyai nilai

kebalikannya dibanding

dengan i

Sumber : (Saaty, 1994)

Sebagai contoh pada penyusunan perbandingan berpasangan yang

membentuk matriks, misalnya kriteria A memiliki beberapa elemen di

bawahnya yaitu B1, B2, ..., Bn, tabel matriks berpasangan berdasarkan kriteria

A pada Tabel 3 berikut :

Tabel 4 Matriks Perbandingan Berpasangan

A B1 B2 .... Bn

B1 1 α12 .... α1n

B2 α21 = 1 / α12 1 .... α2n

A B1 B2 .... Bn

.... .... .... 1 ....

Bn αn1 = 1 / α1n αn2 = 1 / α2n .... 1

Sebagaimana pada tabel di atas, bahwa elemen kolom sebelah kiri selalu

dibandingkan dengan elemen baris dengan demikian ketika elemen baris

tampil sebagai elemen kolom maka diberi nilai kebalikannya dan juga

sebaliknya. Dalam materiks ini terdapat perbandingan dengan elemen itu

sendiri pada diagonal utama dengan nilai 1. Untuk mengetahui tingkat

konsistensi responden, metode AHP diharus melakukan perhitungan Indeks

Konsistensi (consistency index/CI) sebagai berikut:

Page 65: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

41

Setelah diperoleh indeks konsistensi, maka hasilnya dibandingkan dengan

Indeks Konsistensi Random (Random Consistency Index/RI) untuk setiap n

objek. Hasil perbandingan antara CI dengan RI disebut dengan nilai Rasio

Konsistensi (Consistency Ratio/CR).

Jika CR <0,1 (10%) maka derajat konsistensi memuaskan dan jika CR > 0,10

maka berarti ada ketidakkonsistenan saat menetapkan skala perbandingan

sepasang kriteria.Random Indeks (RI) matriks berukuran 1 sampai dengan 12

dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini :

Tabel 5 Random Indeks AHP

n 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

RI 0 0,58 0,9 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49 1,51 1,48

Sumber : (Saaty, 1994)

Page 66: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini mengambil studi kasus di Kabupaten Pesawaran Provinsi

Lampung. Waktu pelaksanaan periode April 2018 sampai dengan Mei 2018

untuk mengumpulkan data yang di perlukan dalam penelitian ini. Lalu

dilanjutkan pengolahan data di Jurusan Teknik Geodesi Universitas

Lampung.

3.2 Diagram Alir Penelitian

Berikut diagram alir penelitian yang digunakan terdapat di bawah ini :

Page 67: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

43

Aksesbilitas

PERSIAPAN

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

PENGUMPULAN DATA ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

PROSES

---------------------------------------------------------------------------------------------------------

ANALISA ---------------------------------------------------------------------------------------------------------

PENYAJIAN

----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Peta SKL

Kemudahan

Dikerjakan

Peta Kelas

Lereng

Peta Jaringan

Jalan

Peta

Pengunaan

Lahan

- Peta Rawan

Gempa

- Peta Rawan

Tsunami

Point Pasar,

Sekolah,

RS/Puskesmas

Buffering Buffering

Klasifikasi

Skoring

Peta Lokasi Potensial

Perumahan dan Permukiman

Kesesuaian (Validasi)

1. Administrasi

2. Studi Literatur

3. Peralatan

Mulai

Peta SKL

Ketersediaan

Air

Selesai

Overlay

ya

Menyebarkan

Kuisioner

Overlay Peta Eksisting

Perumahan dan permukiman

Tidak

Kartografi

Kemudahan

Lahan

Penggunaan

Lahan

Fasilitas

Umum

Kemiringan

Lereng

Kerawanan

Bencana

Ketersedian

Air

Data Sekunder Data Primer

Perhitungan Pembobotan dengan

Aplikasi Sistem Pendukung

Keputusan Metode AHP

Peta Kesesuaian Potensial Perumahan

dan Permukiman terhadap Eksisting

Validasi Lapangan

Kawasan

Hutan

Peta Kawasan

Hutan

Page 68: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

44

3.3 Tahap Persiapan

Tahapan persiapan merupakan tahap awal untuk melakukan suatu

pelaksanaan pekerjaan. Dengan adanya tahap persiapan ini, maka akan

menunjang kelancaran untuk kegiatan selanjutnya. Pada tahap ini terbagi atas

beberapa bagian yaitu: administrasi, studi literatur, dan peralatan.

3.3.1 Administrasi

Hal-hal yang perlu dipersiapkan pada tahap ini berupa surat izin

penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten

Pesawaran berkaitan dengan permohonan pengambilan data ke Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten

Pesawaran.

3.3.2 Studi Literatur

Pada penelitian Kajian Lokasi Potensial Pengembangan Perumahan dan

Permukiman di Kabupaten Pesawaran dengan Sistem Informasi

Geografis (SIG) penulis mengumpulkan berbagai data dan informasi

yang berkaitan dengan penelitian melalui buku, jurnal, dan situs-situs

internet. Penulis membaca dan mengumpulkan informasi mengenai

peraturan undang-undang tentang penetuan perumahan dan

permukiman, Sistem Informasi Geografis (SIG), dan perhitungan

pembobotan AHP (Analytical Hierarchy Process).

3.3.3 Peralatan

Persiapan peralatan yang digunakan dalam kerja penelitian ini antara

lain sebagai berikut:

Page 69: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

45

1. Perangkat Keras

yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah sebagai

berikut :

a. Laptop

b. Printer

2. Perangkat Lunak

yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Sistem Operasi Windows 10 (64 bit)

b. Perangkat Lunak Sistem Informasi Geografis

c. Microsoft Office Word 2010

3.4 Tahap Pengumpulan data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder.

3.4.1 Data Primer

Pengumpulan data primer merupakan pengumpulan data yang

dilakukan sendiri di lapangan melalui wawancara, peninjauan lokasi

atau pengamatan, dokumentasi, perhitungan, maupun kuesioner kepada

responden. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan kepada

responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan teknik yang efisien

bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur (Sugiyono,

2009:142).

Data primer yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah penyebaran

kuisioner sebanyak 15 kuisioner yang disebar ke Pegawai Bappeda

Page 70: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

46

Kabupaten Pesawaran di Bidang Tata Ruang, Pegawai PUPR

Kabupaten Pesawaran, dan Pengembang (Developer). Mereka dinilai

mengenal Kawasan yang tepat untuk di jadikan kawasan perumahan

dan permukiman.

Terdapat 21 kotak yang akan disi dengan cara menentukan parameter

mana yang lebih penting. Pada setiap kotak membandingkan satu

parameter dengan parameter lainnya dan diberi nilai bobot kepentingan

1 sampai 9 sebagaimana yang diuraikan pada tabel 3. Hasil Kuisinoner

diolah dengan menggunakan aplikasi sistem penunjang keputusan

metode AHP sebagaimana diuraikan dalam diagram alir. Hasil

penyebaran kuisioner dapat dilihat pada Lampiran A. Berikut adalah

tabel kuisioner yang disebar :

Tabel 1 Tabel Kuisioner

No Faktor INDIKATOR

Mana yang

lebih penting

(A atau B)

Bobot

kepentingan

(1-9)

1 A Kerawanan bencana

B Aksesbilitas

2 A Kemiringan lereng

B Aksesbilitas

3 A Perubahan lahan

B Jarak terhadap fasilitas

4 A Daya dukung tanah

B Kemiringan lereng

5 A Jarak terhadap fasilitas

B Daya dukung tanah

6 A Aksesbilitas

B Daya dukung tanah

7 A Perubahan lahan

B Kemiringan lereng

8 A Kerawanan bencana

B Kemiringan lereng

9 A Perubahan lahan

B Aksesbilitas

Page 71: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

47

No Faktor INDIKATOR

Mana yang

lebih penting

(A atau B)

Bobot

kepentingan

(1-9)

10 A Kerawanan bencana

B Ketersediaan air

11 A Aksesbilitas

B Ketersediaan air

12 A Kemiringan lereng

B Ketersediaan air

13 A Kerawanan bencana

B Jarak terhadap fasilitas

14 A Perubahan lahan

B Daya dukung tanah

15 A Jarak terhadap fasilitas

B Aksesbilitas

16 A Daya dukung tanah

B Kerawanan bencana

17 A Perubahan lahan

B Ketersediaan air

18 A Daya dukung tanah

B Ketersediaan air

19 A jarak terhadap fasilitas

B Ketersediaan air

20 A Kemiringan lereng

B Jarak terhadap fasilitas

21 A Kerawanan bencana

B Perubahan lahan

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari instansi terkait. Dalam

penelitian ini pengumpulan data di lakukan di Bappeda Kabupaten

Pesawaran dalam bentuk shp dan Badan Perlindungan Kawasan Hutan

(BPKH) XX dalam bentuk jpeg dan telah mempunyai sistem koordinat

yang sama yaitu UTM dan WGS 48s. Data sekunder yang dikumpulkan

adalah sebagai berikut :

Page 72: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

48

1. Peta Kawasan Hutan Kabupaten Pesawaran

\

Gambar 1 Peta Kawasan Hutan Kabupaten Pesawaran

2. Peta Ketersediaan Air

Gambar 2 Peta SKL Ketersedian Air

Page 73: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

49

3. Peta Rawan Gempa Bumi

Gambar 3 Peta Rawan Gempa Bumi

4. Peta Rawan Tsunami

Gambar 4 Peta Rawan Tsunami

Page 74: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

50

5. Peta Kelas Lereng

Gambar 5 Peta Kelas Lereng

6. Titik Point Pasar, Rumah Sakit / Puskesmas dan Sekolah

Gambar 6 Titik Point Fasilitas Umum

Page 75: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

51

7. Peta Penggunaan Lahan

Gambar 7 Peta Penggunaan Lahan

8. Peta Jaringan Jalan

Gambar 8 Peta Jaringan Jalan

Page 76: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

52

9. Peta Kemudahan Dikerjakan

Gambar 9 Peta SKL Kemudahan Dikerjakan

3.5 Tahap Proses

Setelah memperoleh data-data yang telah dijelaskan pada point pengumpulan

data, tahap selanjutnya adalah tahap proses atau tahap pengolahan data. maka

tahap yang harus dilakukan sebagai berikut :

3.5.1 Buffer

Terdapat 2 parameter yang melakukan proses buffer yaitu parameter

aksesbilitas dengan peta jaringan jalan dan parameter fasilitas umum

dengan titik point pasar, puskesmas/rumah sakit, dan pasar. Berikut

adalah proses buffer pada parameter aksesbilitas dan parameter fasilitas

umum.

Page 77: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

53

1. Aksesbilitas

Parameter aksesbilitas diperoleh dari pengolahan data jaringan jalan

dengan proses buffer sehingga menghasilkan jarak lokasi layak

untuk jalan utama perumahan dan permukiman. Buffer bentuk lain

dari teknik analisis yang mengidentifikasi hubungan antara suatu

titik dengan area di sekitarnya atau disebut sebagai Proximity

Analysis (analisis faktor kedekatan). Dalam menentukan jarak jalan

sesuai dengan Permen PUPR No. 14/PRT/M/2017. Berikut adalah

hasil buffer jaringan jalan :

Gambar 10 Hasil Buffer Jaringan Jalan

2. Fasilitas Umum

Proses buffering dalam digunakan untuk menentukan zona jarak

dengan pasar, jarak lokasi layak dengan rumah sakit /

puskesmas, jarak lokasi layak dengan sekolah. Dalam

menentukan jarak berdasarkan Hang Kueng dalam Fuad

Page 78: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

54

Mustofa (2005). Berikut adalah hasil buffer point rumah sakit /

puskesmas, pasar, dan sekolah :

Gambar 11 Hasil Buffer Sekolah

Gambar 12 Hasil Buffer Pasar

Page 79: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

55

Gambar 13 Hasil Buffer Puskesmas/Rumah Sakit

3.5.2 Klasifikasi

Pada proses klasifikasi setiap parameter diurutkan dari yang terbaik

sampai yang terburuk atau dari paling kecil hambatan sampai yang

terbesar. Setiap parameter memiliki klasifikasi berdasarkan peraturan

ataupun berbagai sumber sebagai acuannya. Kemudian disusun tabel

klasifikasi untuk setiap parameter. Penghambat yang terkecil untuk

memiliki nilai yang paling besar dan semakin besar hambatan semakin

kecil nilainya. Memasukan setiap klasifikasi parameter ke dalam

attribute table pada perangkat lunak sistem informasi geospasial.

1. Klasifikasi Parameter Ketersedian Air

Tabel 2 Klasifikasi SKL Ketersediaan Air

No. Ketersediaan Air Klasifikasi Nilai

1 Ketersedian air sedang Sedang 1

2 Ketersedian air rendah Rendah 0

Sumber : Permen PU No.20/PRT/M/2007

Page 80: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

56

Gambar 14 Hasil Pembuatan Attribute Table Pada Parameter

Ketersediaan Air

2. Klasifikasi Parameter Kerawanan Bencana

Pada klasifikasi kerawanan bencana ada dua peta yaitu peta rawan

gempa bumi dan peta rawan tsunami

a. Kerawanan Bencana Tsunami

Tabel 3 Klasifikasi Kerawanan Bencana Tsunami

No. Kerawanan Bencana Tsunami Klasifikasi Nilai

1 Tidak Rawan Tidak Rawan 1

2 Rawan Rawan 0

Sumber : Permen PU No.20/PRT/M/2007

Page 81: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

57

Gambar 15 Hasil Pembuatan Attribute Table Pada Parameter

Kerawanan Bencana Tsunami

b. Kerawanan Bencana Gempa Bumi

Tabel 4 Klasifikasi Kerawanan Bencana Gempa Bumi

No. Kerawanan Bencana

Gempa Bumi Klasifikasi Nilai

1 MMI IV-V Agak Rawan 1

2 MMI V-IV Rawan 0

Sumber : Permen PU No.20/PRT/M/2007

Page 82: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

58

Gambar 16 Hasil Pembuatan Attribute Table Pada Parameter

Kerawanan Bencana Gempa Bumi

3. Klasifikasi Parameter Kemiringan lereng

Tabel 5 Klasifikasi Kemiringan Lereng

No. Kemiringan lereng Klasifikasi Nilai

1 <8% Datar 3

2 8-15% Landai 2

3 16 - 40% Curam 1

4 >40 % Sangat Curam 0

Sumber : Permen PU dalam pedoman teknis Pd T-03-2005-C

Page 83: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

59

Gambar 17 Hasil Pembuatan Attribute Table Pada Parameter

Kemiringan Lereng

4. Klasifikasi Parameter Fasilitas Umum

Tabel 6 Klasifikasi Jarak Terhadap Pasar, Rumah Sakit /

Puskesmas dan Sekolah

No Jarak Fasilitas Umum Klasifikasi Nilai

1 0 - 1000 Strategis 2

2 1001 - 3000 Kurang Strategis 1

3 >3000 Tidak Strategis 0

Sumber: Hang Kueng dalam Fuad Mustofa (2005)

Gambar 18 Hasil Pembuatan Attribute Table Pada Parameter

Fasilitas Umum Pasar

Page 84: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

60

Gambar 19 Hasil Pembuatan Attribute Table Pada Parameter

Fasilitas Umum Sekolah

Gambar 20 Hasil Pembuatan Attribute Table Pada Parameter

Fasilitas Umum Rumah Sakit / Puskesmas

5. Klasifikasi Parameter Pengunaan Lahan

Tabel 7 Klasifikasi Pengunaan Lahan

No. Penggunaan lahan Klasifikasi Nilai

1 Tegalan, Permukiman Daerah tanpa Vegetasi 2

2 Sawah tadah hujan

perkebunan Daerah Pertanian 1

Page 85: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

61

No. Penggunaan lahan Klasifikasi Nilai

3 Sawah irigasi, Hutan, sungai,

perairan. Perairan 0

Sumber : Malingreau, J.P. Rosalia Christiani, 1981 dalam Suharyadi

(2001)

Gambar 21 Hasil Pembuatan Attribute Table Pada Parameter

Pengunaan Lahan

6. Klasifikasi Parameter Aksesbilitas

Tabel 8 Klasifikasi Jaringan Jalan

No. Jarak jaringan jalan Klasifikasi Nilai

1 0 – 500 Sangat Dekat 4

2 500 – 1000 Dekat 3

3 1000 – 1500 Sedang 2

4 1500 – 2000 Jauh 1

5 > 2000 Sangat jauh 0

Sumber : Permen PUPR No. 14/PRT/M/2015

Page 86: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

62

Gambar 22 Hasil Pembuatan Attribute Table Pada Parameter

Aksesbilitas

7. Klasifikasi Parameter Kemudahan Dikerjakan

Tabel 9 Klasifikasi SKL Kemudahan Dikerjakan

No. SKL Kemudahan Dikerjakan Klasifikasi Nilai

1 Kemudahan dikerjakan tinggi tinggi 3

2 Kemudahan dikerjakan sedang Sedang 2

3 Kemudahan dikerjakan cukup cukup 1

4 Kemudahan dikerjakan kurang Kurang 0

Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.20/Prt/M/2007

Berikut adalah hasil dari memasukan tabel klasifikasi kedalam

attribute table. Lakukan langkah di atas ke setiap parameter, hitung

juga luas setiap kelas seperti contoh di bawah ini.

Page 87: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

63

Gambar 23 Hasil Pembuatan Attribute Table Pada Parameter

Kemudahan Dikerjakan

3.5.3 Perhitungan Pembobotan dengan Aplikasi Sistem Penunjang

Keputusan Metode AHP

Dalam mengidentifikasi parameter yang dominan dalam pemilihan

lokasi perumahan di Kabupaten Pesawaran digunakan metode

pembobotan AHP (Analytical Hierarchy Process). Dalam menentukan

nilai prioritas salah satu parameter dibandingakan dengan parameter

lain dengan skala 1 sampai 9. Semakin besar nilainya maka semakin

penting parameter tersebut.

Berikut adalah tabel yang disusun berdasarkan hasil perhitungan 15

kuisioner yang disebar kepada tenaga ahli dari BAPPEDA, PU, dan

Pengembang (developer).

Page 88: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

64

Tabel 10 Hasil Kuisioner

No Faktor Indikator Bobot Kepentingan

(1-9)

1 A Kerawanan Bencana

1 B Aksesbilitas

2 A Aksesbilitas

2 B Kemiringan Lereng

3 A Pengunaan Lahan

1 B Fasilitas Umum

4 A Kemiringan Lereng

2 B Kemudahan Dikerjakan

5 A Kemudahan Dikerjakan

3 B Fasilitas Umum

6 A Aksesbilitas

3 B Kemudahan Dikerjakan

7 A Kemiringan Lereng

3 B Pengunaan Lahan

8 A Kerawanan Bencana

2 B Kemiringan Lereng

9 A Aksesbilitas

3 B Pengunaan Lahan

10 A Kerawanan Bencana

3 B Ketersediaan Air

11 A Aksesbilitas

3 B Ketersediaan Air

12 A Kemiringan Lereng

3 B Ketersediaan Air

13 A Kerawanan Bencana

3 B Fasilitas Umum

14 A Pengunaan Lahan

1 B Kemudahan Dikerjakan

15 A Aksesbilitas

3 B Fasilitas Umum

16 A Kerawanan Bencana

2 B Kemudahan Dikerjakan

17 A Pengunaan Lahan

2 B Ketersediaan Air

18 A Kemudahan Dikerjakan

2 B Ketersediaan Air

19 A Fasilitas Umum

1 B Ketersediaan Air

Page 89: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

65

No Faktor Indikator Bobot Kepentingan

(1-9)

20 A Kemiringan Lereng

2 B Fasilitas Umum

21 A Kerawanan Bencana

2 B pengunaan lahan

Pengolahan data dengan metode AHP dalam penelitian ini meliputi :

1. Menghitung Matrik Berpasangan

Tabel yang disusun dari kuisioner d transformasikan kedalam bentuk

matrik perbandingan berpasangan

Tabel 11 Matrik Perbandingan

Parameter KB AK KL PL KD FU KS

KB 1 1 2 2 2 3 3

AK 1 1 2 3 3 3 3

KL 0,5 0,5 1 3 2 2 3

PL 0,5 0,33 0,33 1 1 1 2

KD 0,5 0,33 0,5 1 1 3 2

FU 0,33 0,33 0,5 1 0,33 1 1

KB 0,33 0,33 0,33 0,5 0,5 1 1

Jumlah 4,17 3,83 6,67 11,5 9,83 14 15

2. Menghitung Matrik Ternormalisasi

Pembagian nilai setiap sel dengan nilai total pada kolom yang

bersangkutan matrik hasilnya dinamakan matrik perbandingan

ternormalisasi

Tabel 12 Matrik Perbandingan Ternormalisasi

Parameter KB AK KL PL KD FU KS Nilai

Rata- Rata

KB 0,24 0,26 0,3 0,17 0,2 0,21 0,2 0,23

AK 0,24 0,26 0,3 0,26 0,31 0,21 0,2 0,25

KL 0,12 0,13 0,15 0,26 0,2 0,14 0,2 0,17

PL 0,12 0,09 0,05 0,09 0,1 0,07 0,13 0,09

KD 0,12 0,09 0,08 0,09 0,1 0,21 0,13 0,12

FU 0,08 0,09 0,08 0,09 0,03 0,07 0,07 0,07

Page 90: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

66

Parameter KB AK KL PL KD FU KS Nilai

Rata- Rata

KA 0,08 0,09 0,05 0,04 0,05 0,07 0,07 0,06

Jumlah 1 1 1 1 1 1 1 1

3. Menghitung Estimasi Rasio Konsistensi

Ada beberapa tahap dalam menghitung estimasi rasio konsistensi

yaitu :

a. Menghitung Vektor Jumlah Bobot

Penentuan vektor jumlah bobot dengan cara mengalikan matrik

perbandingan berpasangan dengan matrik nilai rata-rata

ternormalisasi.

Tabel 13 Vektor Jumlah Bobot

Parameter Vektor Jumlah Bobot

KB 1,65

AK 1,86

KL 1,26

PL 0,67

KD 0,84

FU 0,51

KA 0,46

b. Menetukan Vektor Konsistensi

Menentukan vektor konsistensi dengan cara membagi vektor

jumlah bobot dengan bobot parameter (matrik nilai rata-rata

ternormalisasi), selanjutnya di hitung juga nilai total konsistensi

Tabel 14 Vektor Konsistensi

Parameter Vektor Konsistensi

KB 7,27

AK 7,32

KL 7,31

PL 7,17

KD 7,17

Page 91: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

67

Parameter Vektor Konsistensi

FU 7,19

KA 7,15

Total 50,58

c. Perhitungan Indeks Konsistensi (consistency index/CI)

CI = ( – n ) / ( n – 1 )

CI = (7.23 – 7) / (7 – 1)

CI = 0.04

4. Perhitungan Consistency Ratio (CR)

Dalam penelitian ini parameter yang digunakan adalah 7

parameter maka ditentukan RI sebesar 1.32 dan digunakan untuk

menghitung rasio konsistensi

CR = CI / RI

CR = 0,04 / 1. 32

CR = 0.029

5. Hasil Perhitungan Bobot Parameter

Bobot parameter diperoleh dengan menghitung nilai rata-rata

ternormalisasi dari semua parameter.

Tabel 15 Bobot Parameter

Parameter Bobot Parameter Presentase

KB 0,23 23%

AK 0,25 25%

KL 0,17 17%

PL 0,09 9%

KD 0,12 12%

FU 0,07 7%

KA 0,06 6%

Page 92: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

68

3.5.4 Overlay

Overlay merupakan proses yang digunakan untuk menyatukan/

menggabungkan informasi dari beberapa data spasial, baik grafis/

geometri maupun data atributnya dan selanjutnya dianalisis untuk

menghasilkan informasi baru. Pada proses overlay terdapat 3 tahapan

yaitu :

1. Memasukan bobot dari perhitungan metode AHP ke dalam attribute

table setiap parameter.

2. Proses overlay dilakukan pada semua parameter yaitu sumberdaya

air, kemudahan dikerjakan, kemiringan lereng, aksesbilitas,

pengunaan lahan, kerentanan bencana, dan fasilitas umum. Proses

overlay yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik union.

Teknik union digunakan untuk melakukan analisis kelas fitur.

Teknik ini membangun kelas fitur baru dengan menggabungkan fitur

dan atribut dari masing masing kelas fitur. Format yang digunakan

untuk proses overlay dengan menggunakan metode Aritmatik,

sebagai berikut :

Overlay = (0,23*KB) + (0,25*AK) + (0,17*KL) + (0,09*PL) +

(0,12*KD) + (0,07*FU) + (0,06*KA)

Keterangan :

KA : Ketersediaan Air

KD : Kemudahan Dikerjakan

KL : Kemiringan Lereng

AK : Aksesbilitas

PL :Pengunaan Lahan

KB : Kerentanan Bencana

Page 93: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

69

FU : Fasilitas Umum.

Berikut adalah hasil overlay union

Gambar 24 Hasil Overlay

3. Overlay terhadap peta kehutanan Kabupaten Pesawaran.

Sesuai dengan Undang-undang No. 1 Tahun 2011 tentang

Perumahan dan Permukiman. Permukiman berada di luar kawasan

lindung, maka lokasi potensial pengembangan kawasan perumahan

dan permukiman di overlay dengan peta kawasan hutan lindung

3.5.5 Skoring

Dalam penelitian ini pengambilan keputusan untuk menentukan lokasi

potensial pengembangan kawasan dan permukiman dilakukan dengan

menggunakan proses skoring. Skoring adalah teknik pengambil

keputusan pada proses yang melibatkan faktor secara bersama dengan

cara memberi skor pada masing-masing parameter. Dalam skoring nilai

skor di dapatkan dari perhitungan pembobotan metode AHP ke tujuh

parameter.

Page 94: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

70

1. Perhitungan Total Skor 7 Parameter

Setelah muncul hasil dari overlay kemudian melakukan perhitungan

untuk memperoleh total skor dari 7 parameter dengan cara

menghitung di field calculator pengolah data spasial.

Gambar 25 Perhitungan Total Skor 7 Parameter

2. Perhitungan Interval Kelas

Setelah melakukan perhitungan total skor selanjutnya memasukan

klasifikasi pada setiap kelasnya. Perhitungan klasifikasi lokasi

potensial perumahan dan permukiman dengan menggunakan rumus

umum yaitu :

Keterangan :

Ci = Interval Kelas

R = Range (Nilai Maksimum – Nilai Minimum)

K = Jumlah Kelas

Nilai maksimum dan nilai minimum yang di dapatkan pada hasil

pengolahan data adalah 0 dan 100

Page 95: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

71

= 20

Tabel 16 Kelas Kawasan Potensial Pengembangan

Kawasan Perumahan dan Permukiman

No. Skor Klasifikasi

1 81-100 Sangat berpotensi

2 61-80 Berpotensi

3 51-60 Cukup berpotensi

4 21-50 Kurang berpotensi

5 0-20 Tidak berpotensi

3. Hasil Skoring

Selanjutnya setelah diperoleh hasil total skor kemudian melakukan

klasifikasi lokasi potensial untuk kawasan perumahan dan

permukiman dari total skor tersebut sesuai klasifikasi yang telah

ditentukan pada tabel 21

Page 96: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

72

Gambar 26 Hasil Total Skor

3.6 Tahap Analisa

untuk mengetahui penyebaran lokasi kawasan yang berpotensi untuk

permukiman dan perumahan dari hasil skoring selanjutnya di lakukan proses

overlay terhadap peta eksisting perumahan dan permukiman, dan kesesuaian

validasi lapangan, berikut adalah tahap analisa :

3.6.1 Overlay Peta Potensial Pengembangan Perumahan dan

Permukiman Terhadap Eksisting Perumahan dan Permukiman

1. Lokasi potensial pengembangan perumahan dan permukiman

Page 97: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

73

Gambar 27 Lokasi Potensial Pengembangan Perumahan dan Permukiman

2. Overlay Peta Eksisting Perumahan dan Permukiman

Setelah mendapatkan peta potensial pengembangan kawasan

perumahan dan permukiman selanjutnya melakukan (overlay)

terhadap peta eksisting perumahan dan permukiman yang ada di

Kabupaten Pesawaran. Peta eksisting perumahan dan permukiman

adalah hasil digitasi kawasan perumahan dan permukiman dengan

citra google earth 2018. Setelah itu melakukan proses overlay

dengan menggunakan teknik intersect. Hasil overlay seperti gambar

di bawah ini :

Page 98: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

74

Gambar 28 Peta Eksisting Perumahan dan Permukiman di

Kabupaten Pesawaran

Gambar 29 Hasil Overlay Kesesuaian Potensi Pengembangan

Perumahan dan Permukiman Tehadap Eksisting di Kabupaten

Pesawaran

Page 99: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

75

3.6.2 Kesesuaian (Validasi)

Setelah menghasilkan peta potensial pengembangan kawasan

perumahan dan permukiman selanjutnya dilakukan pengecekan atau

validasi terhadap hasil penelitian apakah peta penelitian tersebut sesuai

dengan fakta yang terdapat di lapangan. validasi ini dilakukan dengan

membandingkan hasil peta potensial pengembangan perumahan dan

permukiman dengan hasil survey langsung di lapangan.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam uji kesesuaian

validasi lapangan adalah stratified random sampling. Metode ini

merupakan suatu teknik sampling dimana populasi dipisahkan ke

dalam kelompok-kelompok yang tidak tumpang tindih

(overlapping) yang disebut sebagai bub populasi (strata), kemudian

dari setiap strata tersebut diambil sampel secara acak (random

sampling). Jumlah sampel yang harus diambil proporsional

terhadap luasan peta potensi perumahan dan permukiman.

3.7 Tahap Penyajian

Pada tahap penyajian terbagi menjadi 2 bagian yaitu kartografi dan hasil peta

3.7.1 Kartografi

Kartografi merupakan tahapan untuk menambah atribut-atribut yang

digunakan untuk menjelaskan tampilan peta yang telah dibuat, baik

berupa judul peta, keterangan, skala, legenda, sumber, dan sebagainya.

Dalam pembuatan kartografi, informasi pada peta tata letak umumnya

Page 100: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

76

berada pada sisi kanan pada isi peta dengan ruang sepertiga dari ukuran

peta. Semakin detail informasi peta yang diberikan maka kartografi

yang diberikan akan semakin banyak sehingga perlu adanya

proporsional dan penempatan layout yang baik. Berikut beberapa

elemen yang harus ditambahkan diantaranya sebagai berikut :

a. Membuat Grid

sekumpulan perpotongan garis mendatar dan garis vertikal di atas

peta yang berjarak teratur dan dapat digunakan sebagai acuan. Grid

peta biasanya mengacu pada nama proyeksi yang digunakan pada

peta potensi ini menggunakan grid Universal Transverse Mercator.

b. Title

Sebuah data frame utamanya dimasukkan ke dalam halaman

layout, biasanya pengguna juga memerlukan sebaris text sebagai

title atau judul petanya, instansi pembuat, keterangan riwayat,

sumber peta, deklinasi magnetis, dan tahun pembuatan.

c. North Arrow dan Scale

North Arrow (arah mata angin), biasanya arah mata angin

membantu dalam menentukan orientasi pada saat

pengamatan/pengukuran.Berikut adalah gambar arah mata angin

yang dipakai dalam layout :

d. Indeks Peta

Indeks Peta, berfungsi untuk mengetahui lokasi dari isi peta

terhadap wilayah secara regional. Biasanya indeks peta digunakan

Page 101: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

77

pada peta yang memiliki skala detail/ kecil. Berikut adalah indeks

peta yang dipakai dalam layout :

Gambar 30 Hasil Indeks Peta

e. Legenda

Legenda adalah suatu deskripsi singkat dari penyajian warna,

tekstur ataupun simbol untuk memberikan informasi dari peta.

Pengaturan pada simbol mengacu pada Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2013 Tentang Ketelitian Peta

Rencana Tata Ruang dan SNI 6502.4-2010 Tentang Spesifikasi

penyajian peta rupa bumi. langkah-langkah dalam pembuatan

legenda :

a. Simbol Ibukota Kabupaten

Gambar 31 Simbol Ibukota Kabupaten Menurut Permen

PU No 25/PRT/M/2014

Page 102: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

78

Gambar 32 Hasil Pembuatan Simbol Ibukota Kabupaten

b. Simbol Jalan

Gambar 33 Simbol Jalan Menurut RI Nomor 8 Tahun 2013

Gambar 34 Hasil Pembuatan Simbol Jalan

Page 103: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

79

c. Simbol Garis pantai

Gambar 35 Simbol Pantai Menurut SNI 6502.4-2010

Gambar 36 Hasil Pembuatan Simbol pantai

d. Simbol Sungai

Gambar 37 Simbol Sungai Menurut RI Nomor 8 Tahun 2013

Page 104: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

80

Gambar 38 Hasil Pembuatan Simbol Sungai

e. Batas administasi

Gambar 39 Simbol Batas Administrasi menurut SNI

6502.4-2010

Gambar 40 Hasil Pembuatan Simbol Batas Administrasi

Page 105: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

81

f. Warna Peta Potensi

Dalam pemilihan warna pada peta menggunakan metode peta

choropleth yaitu peta yang menggambarkan data kuantitatif

dalam bentuk warna dan bisa menunjukkan kepadatan,

persentase, nilai rata-rata atau kuantitas dari suatu peristiwa

dalam wilayah geografis. Warna berurutan pada peta ini

mewakili peningkatan atau penurunan nilai-nilai positif atau

negatif data. biasanya, setiap warna juga mewakili rentang

nilai. Pada peta potensi perumahan dan permukiman terdapat

data dan informasi skor pada setiap daerah yang berpotensi

yang disajikan dengan warna semakin tua/gelap warna yang

digunakan berarti daerah tersebut semakin berpotensi. Berikut

adalah hasil pemberian warna pada peta potensi kawasan

perumahan dan permukiman.

Gambar 41 Hasil Pemberian Warna Peta Potensi

3.7.2 Hasil Peta

Pada tahap ini di hasilkan 2 peta antara lain :

1. Peta Potensial Pengembangan Kawasan Perumahan dan Permukiman

Peta potensi pengembangan kawasan perumahan dan permukiman

bisa dijadikan acuan dalam pembangunan perumahan oleh

Page 106: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

82

pemerintah maupun pengembang (developer). Pada Peta lokasi

Pengembangan Kawasan Perumahan dan Permukiman terdapat 5

lokasi potensial yaitu sangat berpotensi, berpotensi, cukup

berpotensi, kurang berpotensi, tidak berpotensi.

2. Peta kesesuaian lokasi potensi pengembangan perumahan dan

permukiman terhadap eksisting di Kabupaten Pesawaran

Peta kesesuaian lokasi potensi pengembangan perumahan dan

permukiman terhadap eksisting menghasilkan 5 klasifikasi yaitu

kawasan sangat berpotensi sesuai dengan eksisting, kawasan

berpotensi sesuai dengan eksisting, kawasan cukup berpotensi sesuai

dengan eksisting, kawasan kurang berpotensi sesuai dengan eksisting

dan kawasan tidak berpotensi sesuai dengan eksisting

Page 107: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

113

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisisa untuk menentukan lokasi potensial pengembangan

kawasan perumahan dan permukiman di Kabupaten Pesawaran, maka

diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil dari analisis pembobotan dengan metode AHP (analytic hierarchy

process) diperoleh bobot setiap parameter sebesar Aksesbilitas 26%,

kerawanan bencana 23%, kemiringan lereng 17%, 12% kemudahan

dikerjakan, 9% Pengunaan Lahan, 7% fasilitas umum, dan 6%

ketersediaan air.

2. Kabupaten Pesawaran sebagian besar memiliki kawasan sangat berpotensi

dengan luas 37987 ha dengan presentase 6%. Sedangkan kawasan

berpotensi sebesar 241952 ha dengan presentase 39%. Kawasan cukup

berpotensi sebesar 200753 ha dengan presentase 33%. Kawasan kurang

berpotensi sebesar 43620 ha dengan presentase sebesar 7%. Kawasan tidak

berpotensi sebesar 90476 ha dengan presentase sebesar 15%.

3. Tingkat potensi pengembangan kawasan perumahan dan permukiman di

Kabupaten Pesawaran paling luas berada di Kecamatan Gedong Tataan

BAB V

Page 108: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

114

sebesar 8160 ha, Kecamatan Tegineneng sebesar 13568 ha dan Kecamatan

Negeri Katon sebesar 13086 ha.

4. Kesesuaian potensial pengembangan perumahan dan permukiman

terhadap eksisting di Kabupaten Pesawaran menghasilkan 5 klasifikasi

yaitu. kawasan sangat berpotensi sesuai dengan eksisting mempunyai luas

total 9570 ha dengan presentase 13%. Kawasan berpotensi sesuai dengan

eksisting mempunyai luas total 38057 ha dengan presentase 53%.

Kawasan cukup berpotensi sesuai dengan eksisting mampunyai luas total

19614 ha dengan presentase 27%. Kawasan kurang berpotensi sesuai

dengan eksisting mempunyai luas total 3183 ha dengan presentase 4%.

Sedangkan kawasan tidak berpotensi sesuai dengan eksisting mempunyai

luas total 1824 ha dengan presentase 3% berada di Kecamatan Padang

Cermin, Way lima dan Punduh Pidada.

5.2 Saran

Berdasarkan analisa dan pembahasan, maka dapat diambil beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

1. Penelitian ini masih memiliki kekurangan terutama terkait parameter yang

digunakan. Semakin banyak parameter yang digunakan dalam pemilihan

lokasi perumahan dan permukiman maka akan semakin baik.

2. Kawasan perumahan dan permukiman dapat diarahkan di kawasan yang

sangat berpotensi dan berpotensi. Sehingga tidak akan mengganggu

penggunaan lahan lainnya

Page 109: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

115

3. Pengembangan perumahan dan permukiman di kawasan sangat berpotensi

dan berpotensi dijadikan prioritas utama karena luas pemanfaatan

kawasannya masih sangat tersedia. Kawasan cukup berpotensi, kurang

berpotensi dan tidak berpotensi dijadikan prioritas terakhir

Page 110: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kabupaten Pesawaran. 2015, ’Statistik Penduduk Kabupaten

Pesawaran’.Badan Pusat Statistik, Lampung.

Budihardjo, Eko 1991.Arsitektur dan Kota di Indonesia. Alumni 1991.Bandung.

Budihardjo, Eko. 2009. Penataan Ruang dan Pembangunan Perkotaan.Bandung: Alumni

Blaang, C, Djemabut. 1977. Perumahan dan Permukiman Sebagai Kebutuhan Pokok.Jakarta:

Yayasan Obor Indonesia.

Dimas.P.D.S. 2015. Penentuan Prioritas Lokasi Perumahan Di Kecamatan Kasihan Dengan

Menggunakan Sistem Informasi Geografis. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Geografi

Universitas Gadjah Mada.

Diposaptono, Subandono dan Budiman, 2008. Hidup Akrab dengan Gempa dan Tsunami.

Bogor: Buku Ilmiah Populer.

Frick, Heinz. 2002. Membangun dan Menghuni Rumah di Lerengan.Yogjakarta: Kanisius.

Hardjowigeno S, Widiatmaka,AS Yogaswara. 1999. Kesesuaian Lahan dan Perencanaan

Tata Guna Tanah. Bogor: Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

Hartadi, Arief. 2009. Kajian Kesesuaian Lahan Perumahan Berdasarkan Karakteristik Fisik

Dasar Di Kota Fak Fak. Tesis. Semarang : Program Studi Magister Teknik

Pembangunan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro

Koestoer (Ed.). 2001. Tapak Keruangan Perkotaan. Jakarta: Penerbit UI Press.

Malingreau, J.P, Christiani and Rosalia, 1981, A Land Cover/Land Use Classification for

Indonesia, The Indonesia Journal of Geography Vol. 11 No. 41,Faculty ofGeography,

Gadjah Mada University, Yogyakarta.

Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk, Bandung :

Rosdakarya Offset.

Mori, Kiyotoka, 1999, Hidrologi untuk Pengairan,PT. Pradnya Paramita, Jakarta,

Penerjemah : L. Taulu, Editor : Ir. Suyono Sosrodarsono dan Kensaku Takeda.

Page 111: KAJIAN LOKASI POTENSIAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN …digilib.unila.ac.id/57702/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 2019-07-09 · kajian lokasi potensial pengembangan perumahan dan

Muryono. 2008. Arahan fungsi pemanfaatan lahan Daerah aliran sungai samin

Kabupaten karanganyar dan kabupaten sukoharjo Tahun 2007. Skripsi.Surakarta :

Universitas Sebelas Maret

Pratiwi, Husin.2016. Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaandi Kecamatan

Kaidipang. Skripsi. Manado : Program Studi Perencanaan Wilayah & Kota Universitas

Sam Ratulangi

Republik Indonesia. 2007. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.20/Prt/M/2007 Tentang

Pedoman Teknik Analisis Aspek Fisik Ekonimo, Lingkungan, Serta Sosial Budaya

Dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang.

Republik Indonesia. 2015. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.14/PRT/M/2015 Tentang

Kriteria Dan Penetapan Status Irigasi

Republik Indonesia. 1980. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor :

837/Kpts/Um/11/1980 Tentang Kriteria Dan Tata Cara Penetapan Hutan Lindung

Republik Indonesia. 2004. SNI 03-1733-2004 Tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan

Perumahan Di Perkotaan.

Republik Indonesia. 2011. Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan Dan

Kawasan Pemukiman.

Republik Indonesia. 2005. Pd-T-03-2005-C Tentang Tata Cara Pemilihan Lokasi Prioritas

Untuk Pengembangan Perumahan Dan Permukiman Di Kawasan Perkotaan

Riyanto, Anton. 2003. Kajian Kemampuan Lahan untuk Arahan kegiatan Permukiman

Berdasarkan Kajian fisik Dasar (Studi Kasus Sub Wilayah Pembangunan I Kabupaten

Cirebon). Semarang : Program Studi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas

Teknik Undip.

Samsidar.Yulianti. 2013. Daya Dukung Lahan untuk Pengembangan Kawasan Permukiman

Perkotaan di Kabupaten Pesawaran. Skripsi. Bogor : Program Studi Perencanaan

Wilayah Kota Fakultas Teknik Universitas Pakuan

Saaty, T.L., 1995. The Anallic Hierarchy Process. New York : McGraw-Hill.

Sindelaras, Agus. 2011. Pengawasan Pemerintah Dalam Alih Fungsi Lahan Di Kabupaten

Pesawaran. Tesis. Lampung : Program Pascasarjana Magister Ilmu Pemerintahan

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Lampung

Yoga.K.N., Arief.L.N., dan Arwan.P.W. 2014. Pemanfaatan Sig Untuk Menentukan Lokasi

Potensial Pengembangan Kawasan Perumahan Dan Permukiman (Studi Kasus

Kabupaten Boyolali).Jurnal Geodesi Undip. 3(4).

http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1996/03/16/0014.html(Adjat Sudrajat, ahli

geologi.) -24/9/2007, 14:25