geokimia fluida

Upload: hibban-hamka-siddieq

Post on 06-Jul-2018

251 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    1/67

    Training BPS PGE 7 Mei – 9 Juni 2012

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    Geokimia Panas Bumi

    Pendahuluan

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    2/67

    Training BPS PGE 7 Mei – 9 Juni 2012

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    3/67

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    4/67

    Training BPS PGE 7 Mei – 9 Juni 2012

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    Geokimia geotermal adalah aplikasi

    ilmu geokimia yang dikhususkan

    untuk mempelajari sistem panas bumi

    dan proses-proses kimia yang terkait

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    5/67

    Training BPS PGE 7 Mei – 9 Juni 2012

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    Peranan geokimia

    pada pengembangan panas bumi

    1. Pada Tahap Survey Pendahuluan

    (Prospecting)

    2. Pada Tahap Explorasi Pemboran

    3. Pada Tahap Konstruksi dan

    Desain

    4. Pada Tahap Awal Produksi hingga

    Produksi Lebih Lanjut

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    6/67

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    7/67

    Training BPS PGE 7 Mei – 9 Juni 2012

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    2. Pada Tahap Explorasi Pemboran

    Mengambil sample dari fluida yang dikeluarkan pada saat pemboraneksplorasi untuk mengetahui:

     – Kondisi reservoir (yang lebih baik), mencakup: kimia fluida reservoir,

    potensi ‘scaling’, geothermometer, pertimbangan masalah

    lingkungan, kemungkinan kumpulan-kumpulan mineral yangterbentuk

     – Mengidentifikasi kemungkinan feed zone di sumur

     – Mengukur luasnya lapangan panas bumi

     – Menentukan besarnya natural heat flow

     – Mengukur entalpi sumur

     – Memantau manifestasi permukaan

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    8/67

    Training BPS PGE 7 Mei – 9 Juni 2012

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    3. Pada Tahap Konstruksi dan Desain

    • Memprediksi kemungkinan terjadinya scaling silika di

    turbin

    • Memperkirakan konsentrasi gas (terutama bila

    menggunakan fasilitas condensing turbine)

    • Memilih material untuk fasilitas produksi dan pembangkit

    • Merencanakan mitigasi lingkungan

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    9/67

    Training BPS PGE 7 Mei – 9 Juni 2012

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    4. Pada Tahap Awal Produksi hingga

    Produksi Lebih Lanjut

    • Memantau fluida yang dikeluarkan sumur

    • Memantau fluida injeksi

    • Membantu menyelesaikan masalah produksi,

    seperti scaling , korosi dsb

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    10/67

    Training BPS PGE 7 Mei – 9 Juni 2012

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    Kesimpulan

    1. Ahli geokimia menggunakan

    informasi kimia dari fluida dan

    batuan serta reaksi-reaksi kimia yang

    terjadi untuk menyelesaikan masalah-

    masalah yang ada pada

    pengembangan panas bumi

    2. Metode sampling dan analisa kimia

    yang sama atau serupa pada setiap

    tahapan dapat dilakukan setiap saat

    sesuai tujuan

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    11/67

    Training BPS PGE 7 Mei – 9 Juni 2012

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    Geokimia Panas Bumi

    Geokimia Air

    S G

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    12/67

    Training BPS PGE 7 Mei – 9 Juni 2012

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    Sistem Panas Bumi dan Geokimia

    • Sistem panas bumi hidrotermal sangat erat kaitannya

    dengan geokimia

    • Air pada sistem ini terutama berasal dari air meteorik

    • Sistem panas bumi hidrotermal merupakan sistem terbuka

    dimana air meteorik masuk ke sistem, terpanaskan, dan

    dikeluarkan dari reservoir ke permukaan atau ke lapisan

    permeabel bawah tanah• Pada saat tertentu fluida magmatik dapat tercampur dalam

    fluida termal ini sehingga sistem dapat disebut volkanik

    hidrotermal

    T i i BPS PGE 7 M i 9 J i 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    13/67

    Training BPS PGE 7 Mei – 9 Juni 2012

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    Host Rock (Batuan Induk)

    •  Adalah batuan yang menjadi reservoir dalam panas bumi

    • Batuan ini bereaksi dengan fluida panas bumi

    • Hasil reaksinya menentukan komposisi akhir air dan gas-gas

    panas bumi yang berbeda-beda

    • Pengetahuan mengenai komposisi host rock penting bagi

    tingkat kepercayaan dalam geotermometer dan prediksi

    scaling .

    • Pembagiannya sangat umum; volkanik atau klastik sedimen

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    14/67

    Training BPS PGE 7 Mei 9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    15/67

    Training BPS PGE 7 Mei – 9 Juni 2012

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    • Darimana asalnya air

     

    • mineral terlarut ……?? 

    Training BPS PGE 7 Mei 9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    16/67

    Training BPS PGE 7 Mei – 9 Juni 2012

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    Asal Mula Air pada Sistem Panasbumi

    1. Air meteorik; yang telah masuk ke dalam bumi hingga

     beberapa km melalui rekahan dan lapisan permeabel

    2. Air formasi (air connate); yang telah lama terkubur

     bersama-sama dengan batuan sedimen pembawanya

    3. Air metamorf; hasil dari proses metamorfisme

    4. Air dari magma (air juvenil); dilepaskan langsung dari

    magma

     Air metamorf dan air juvenil belum diketahui secara pasti arti

    pentingnya

    Training BPS PGE 7 Mei 9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    17/67

    Training BPS PGE 7 Mei – 9 Juni 2012

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    Asal Mula Air pada Sistem Panasbumi

    • Umumnya air berasal dari air permukaan (air meteorik)

    • Bahan-bahan terlarut berasal dari hasil reaksi air tanah

    meteorik dengan batuan yang dilewatinya

    • Air panas bumi dapat terpengaruh pula oleh air lautsehingga menjadi lebih saline

    • Proses utama yang menghasilkan bahan terlarut adalah rock-

    water interaction

    • Proses tambahan berupa kontribsi air formasi, air laut dan

    air magma

    Training BPS PGE 7 Mei 9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    18/67

    Training BPS PGE 7 Mei – 9 Juni 2012

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

     Asal Mula bahan kimia terlarutpada fluida panasbumi

    • Masih merupakan debat yang panjang

    • Kehadiran Li, Rb, Cs, B, F, As, CO2 dan H2S pada airbertemperatur tinggi biasanya berasal dari magmatik, tetapieksperimen laboratorium belum dapat menjelaskan.

    • Komposisi isotop menunjukkan air berasal dari airmeteorik, yang terpanaskan dan dimuati oleh unsur kimia.

    • Terdapat 2 teori tentang asal bahan terlarut (Ellis dan Mahon,1977)

    •  (A). Panas dan bahan kimia terlarut berasal dari larutandalam magma yang ditanbahkan kedalam sirkulasi air

    •  (B). Air yang terpanaskan (tidak harus oleh magma) danberinteraksi dengan batuan sekitar

    Training BPS PGE 7 Mei – 9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    19/67

    Training BPS PGE 7 Mei – 9 Juni 2012

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    Model A; Panas dan bahan kimia terlarut

    berasal seluruhnya dari magma

    • Panas dan bahan kimia terlarut berasal dari penambahan larutan magmapada sirkulasi air yang dalam

    •  Air dapat terdifusi ke dalam atau melalui magma

    • Karena pendinginan, larutan menghasilkan deposisi mineral didaerahkeluarannya

    • Komponen uap (steam) dan volatil dapat mendidih dari air panasbumiketika mendekati permukaan

    + + ++ + +

    Heat and chemicaltransfer

    Aquifer

     Ellis dan Mahon, 1977

    Training BPS PGE 7 Mei – 9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    20/67

    Training BPS PGE 7 Mei   9 Juni 2012

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    Model B; Air yang terpanaskan (tidak harus oleh

    magma) dan berinteraksi dengan batuan sekitar

    •  Air mencapai komposisi kimia alamiahnya dalam perjalanan sirkulasinya

    (terutama di daerah terpanas dari sistem)

    • Kimia air termal terutama dikontrol oleh temperatur tinggi dan komposisi batuan

    lokal

    • Panas tidak perlu dari intrusi

    • Bila temperatur sama, maka perbedaan komposisi kimia air lebih banyak

    dikontrol oleh perbedaan komposisi batuan (bukan karena asal mula panasnya)

    ++ +

    + + +

    ChemicalTransfer

    Aquifer

    HeatTransfer

     Ellis dan Mahon, 1977

    Training BPS PGE 7 Mei – 9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    21/67

    Training BPS PGE 7 Mei   9 Juni 2012

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    Percampuran Air Geotermal dan Magmatik

    • Diduga air termal merupakan hasil proses percampuran air meteorikdengan air magmatik

    • Jumlah unsur magmatiknya sedikit tetapi cukup signifikan

    • Jika benar hal ini terjadi akan maka akan sangat mempengaruhi

    komposisi air termal, dimana bahan kimia terlarut akan sangat berbeda,kaya akan Cl, SO2 dan CO2, dan suhu larutan magmatik akan mencapai

    lebih dari 400C.

    • Meskipun demikian belum diketahui seberapa besar proses

    percampuran ini

    • Metode yang dipakai untuk mengetahui adanya proses ini adalah Isotop,

    Cl dan B.

    Training BPS PGE 7 Mei – 9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    22/67

    Training BPS PGE 7 Mei   9 Juni 2012

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    Evolusi AirPanasbumi

    Training BPS PGE 7 Mei – 9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    23/67

    g

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    •  Air meteorik masuk ke dalam kerak bumi melalui zona permeabel,

     bersirkulasi di dalam bumi pada kedalaman sekitar 5-7 km

    • Ketika turun/masuk, air ini terpanaskan, dan bereaksi dengan host

    rock, kemudian naik karena konveksi

    • Di kedalaman, T 350 C, kandungan Cl antara 1000 – 10 000 mg/kg

    • Unsur-unsur mudah larut (soluble group) ; Cl, B, Br, As, Cs, akanterlarutkan lebih dulu dari host rock oleh air

    • Disusul oleh elemen yang proses kelarutannya dikontrol oleh

    temperatur; SiO, Na, K, Ca, Mg, dsb

    • Proses ini menghasilkan kumpulan alterasi batuan yang mencirikan

    temperatur dan fluidanya.

    • Fluida akan tertinggal dalam batuan permeabel yang menjadi

    reservoir, terjadi kesetimbangan, terbentuk alterasi mineral sekunder

    Training BPS PGE 7 Mei – 9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    24/67

    g

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    • Ketika fluida klorida meninggalkan reservoir, tekanan

    hidrostatik berkurang dan mungkin akan mengalamiboi l ing

    • Boiling dapat menghasilkan zona boiling 2 fasa ; uap dan air

    • Fluida klorida sisanya dapat muncul di permukaan atau

    mengalir jauh mengikuti topografi dan muncul sebagai mataair panas/hangat yang jauh dari tempat upflow nya

    • Uap dapat keluar ke permukaan menjadi fumarol atau

    • Uap dapat terlarut kembali atau terkondensasi membentukair steam heated, acid sulphate dan/atau bicarbonate.

    Training BPS PGE 7 Mei – 9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    25/67

    g

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    Model Evolusi Air Panasbumi

    • http://www.geothermal-energy.org/geo/

       C  o  n

       d  u  c   t   i  v  e

       C  o  n

      v  e  c   t   i  v  e

    Training BPS PGE 7 Mei – 9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    26/67

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    Meteorik-magmatik input water-rock interaction boiling condensation-mixing/dilution

    Training BPS PGE 7 Mei – 9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    27/67

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    Meteorik-magmatik input water-rock interaction boiling condensation-mixing/dilution

    Training BPS PGE 7 Mei – 9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    28/67

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    Evolusi Uap

    Panasbumi

    Training BPS PGE 7 Mei – 9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    29/67

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    • Ketika fluida geotermal naik menuju permukaan, tekanan

    hidrostatik turun (tekanan yang disebabkan oleh tinggikolom air dan tebal lapisan overburden).

    •  Akhirnya tekanan akan menurun hingga pada suatu tingkat

    dimana gas terlarut dan uap air dapat terpisah dari larutan

    utamanya

    • Proses pemisahan ini dikenal dengan boiling.

    • Boiling merupakan salah satu proses yang sangat pentingyang mengontrol kimia liquid (fasa cair) dan vapour (fasa

    uap)

    Training BPS PGE 7 Mei – 9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    30/67

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    Kurva Boiling vs Depth

    • Menunjukkan temperatur maksimum yang dapat dicapai oleh

    fluida pada kedalaman tertentu (≈ tekanan tertentu) dimana

    setelah temperatur ini energi (atau panas) yang diterima oleh

    fluida akan digunakan untuk perubahan fasa pada proses boiling.

    • Kurva ini juga menunjukkan berapa kedalaman pada saat fluida

    reservoir mengalami proses Boiling.

    • Kurva dibuat dengan asumsi tekanan hidrostatik

    • Di daerah geotermal, terdapat setidaknya 10% tekanan

    hidrodinamik karena buoyancy force dari fluida termal, hal ini

    berarti pada daerah geotermal proses boiling dapat terjadi pada

    kedalaman yang lebih dangkal daripada yang ditunjukkan oleh

    kurva tersebut.

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    31/67

    Training BPS PGE 7 Mei – 9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    32/67

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    Kurva Boiling vs Depth

    • Meningkatnya salinitas menyebabkan boiling terjadi

    pada kedalaman yang lebih dangkal (titik didih

    meningkat terhadap kedalaman)

    •Meningkatnya kandungan gas (misalnya CO2)menyebabkan boiling terjadi pada kedalaman yang

    lebih dalam (titik didih menrun terhadap kedalaman)

    • Kandungan gas memiliki efek yang lebih signifikan

    pada kedalaman boiling (meningkatnya tekanan uap,

    karena gas-gas terlarut, pada fluida)

    Training BPS PGE 7 Mei – 9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    33/67

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    Apa akibat dari proses boiling ?

    • Pemisahan gas-gas dari larutan (fluidanya)

    • Fluida menjadi lebih alkaline→ (deposisi mineral sulfida)

    • Hilangnya gas dari larutan (misalnya pada produksi fluida

    panas bumi lapangan uap) menyebabkan tekanan menurun

    → masuknya air dingin dari air tanah ke dalam sistem

    • Fluida sisa temperaturnya menurun karena kehilangan massa

    dan entalpi

    • Dilution (pengenceran oleh air tanah) dan konduksimenurunkan temperatur fluida termal, biasanya fluida ini tidak

    pernah mengalami boiling sebelum mencapai permukaan

    Training BPS PGE 7 Mei –

     9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    34/67

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    • Pada sistem dominasi liquid (water) apabila produksi air

    melebihi jumlah air yang masuk (recharge), maka level

    air di reservoir menjadi turun→ menghasilkan ruang pori

    pada zona diatas level air

    • Ruang pori tersebut dapat diisi oleh lapisan uap (steam)

    diatas reservoir liquid (mis. Wairakei-Tauhara)

    Training BPS PGE 7 Mei –

     9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    35/67

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    Uap pada lapangan dominasi uap

    • Lapangan uap dicirikan oleh permeabilitas reservoir yang

    tinggi (>10 milidarcy , 1 millidarcy = 1 x 10-15 m2)

    • Temperatur uap umumnya konstan, sekitar 236C

    • Tekanan dan entalpi umumnya konstan diseluruh reservoir

    • Kandungan gas 0.5-2.0% (bandingkan lapangan dominasi

    liquid ~0.01-0.5%)

    Training BPS PGE 7 Mei –

     9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    36/67

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    Geokimia Panas Bumi

    Unsur terlarut

    Training BPS PGE 7 Mei –

     9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    37/67

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132Email : [email protected]

    Tipe-tipe unsur terlarut

    Non-volatil (unsur terlarut):

     –  Anion, diantaranya Cl-, HCO3- ,SO4-2 ,NH4

    -, F-, I-, Br -

     – Kation,diantaranya

    Na+

    ,K+

    ,Ca+2

    ,Mg+2

    ,Mn+2

    ,Fe+2

    ,Al+3

    ,ion-ion As – Spesies netral, mis. SiO2,B,CO2,H2S,NH3

    Volatil (gas/mudah menguap): – Non condensible gas,mis.CO2,H2S,H2,N2

     – Gas inert / konservatif, mis. He, Ar

    Training BPS PGE 7 Mei –

     9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    38/67

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132Email : [email protected]

    • SiO2 hadir sebagai silika total dalam larutan dan ekuivalendengan konsentrasi asam silisik (H4SiO4)

    • CO2 terlarut adalah ekuivalen terhadap konsentrasi asam

    karbonik (H2CO3)

    • Karbonat total adalah jumlah dari semua spesies karbonat(CO2= H2CO3+ HCO3

    -+ CO3-2)

    • B adalah boron total (B = H3BO3 + H2BO3- + HBO3-2 + B+)

    •  As adalah arsenik total, hadir dalam berbagai muatan ion

    •  Amonia adalah sebagai amonia (NH3) atau amonium (NH4+)

    Training BPS PGE 7 Mei –

     9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    39/67

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132Email : [email protected]

    Training BPS PGE 7 Mei –

     9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    40/67

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132Email : [email protected]

    Training BPS PGE 7 Mei –

     9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    41/67

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132Email : [email protected]

    Kandungan Cl pada fluida panas bumi

    • White (1971) : konsentrasi Cl pada fluida panas bumi

    bertemperatur >150 oC berkisar antara 150 hingga

    ribuan mg/kg, sedangkan Cl pada sistem dominasi uaptidak lebih dari 15 mg/kg.

    • Kandungan Cl yang tinggi pada mata air panas dapat

    mengindikasikan bahwa sistem panas bumi adalah

    dominasi air

    Training BPS PGE 7 Mei –

     9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    42/67

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132Email : [email protected]

    Asal mula Cl dalam fluida panas bumi

    • Gas magmatik HCl:HCl mempunyai solubilitas yang tinggi

    Pada temperatur rendah HCl bersifat asam kuat,

    tetapi pada temperatur tinggi HCl bersifat asam

    lemah

    •  Air asin (evaporit, air laut,air formasi /connate water)

    Cl mencapai 100.000 mg/kg

    Kation utama:Na dan Ca

    Larutan berkonsentrasi tinggi (TDS sangat tinggi)Bersifat asam lemah

    Densitas tinggi

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    43/67

    Training BPS PGE 7 Mei –

     9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    44/67

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132Email : [email protected]

     Asal mula Bikarbonat (HCO3)

    • Terbentuk sebagai akibat adsorbsi gas CO2 dan

    kondensasi uap air ke dalam air tanah (steam

    heated water )

    • Berada di daerah tepi sistem dan dangkal

    •  Anion utama HCO3 dan kation utama adalah Na

    •Cl rendah dengan SO4 bervariasi

    Training BPS PGE 7 Mei –

     9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    45/67

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132Email : [email protected]

    Kaya O2

    Miskin O2

    Gas dan Uap Terlarut (Brine)

    Gas dan Uap Terpisah

     Air sulfat

     Air bikarbonat

    Manifestasi

    Training BPS PGE 7 Mei –

     9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    46/67

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132Email : [email protected]

    Dengan mengenal dan

    memahami kimia air termal,

    asal usul dan proses evolusinya,

    selanjutnya dapat digunakan

    untuk mendeduksi kondisi

    fluida sistem panas bumi dan

    proses-proses yang

    mempengaruhinya

    Training BPS PGE 7 Mei –

     9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    47/67

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132Email : [email protected]

    Geokimia Panas Bumi

    Gas pada Sistem Panas Bumi

    Training BPS PGE 7 Mei –

     9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    48/67

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132Email : [email protected]

    Gas dalam sistem panas bumi

    • Gas-gas sering kali ditemukan dalam fasa uap dari fluida panas

    bumi

    • Gas-gas tersebut diantaranya CO2, H2S, NH3, N2, H2, CH4

    ‘non condensible gas / NCG’ 

    • Uap atau steam panas bumi (termasuk steam dan vapour)

    terbentuk dari proses boiling. Uap ini dapat migrasi vertikal ke

    permukaan, tetapi air sisanya akan migrasi secara lateral dan

    muncul sebagai mata air panas yang jauh dari zona upflow nya.

    • Dengan demikian pengetahuan akan kimia gas akan memberiinformasi lebih baik tentang sistem panas bumi dari pada data dari

    mata air panas yang jauh tersebut.

    Training BPS PGE 7 Mei –

     9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    49/67

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132Email : [email protected]

    Sumber keluaran gas

    • Fumarol

    • Solfatara

    • Kaipohan• Steaming Ground

    • Hot pools

    • Sumur pemboran

    Training BPS PGE 7 Mei –

     9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    50/67

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132Email : [email protected]

    Kelimpahan gas gas dalam sistem panas bumi

    • Gas utama pada sistem panas bumi temperatur tinggi(>200C) adalah CO2 (>80-90% dari total gas), kemudian

    disusul H2S, dan sedikit NH3, H2, CH4, N2

    •  Ar, He dan O2 mungkin hadir dalam jumlah sangat sedikit

    (minor-trace)

    • Kadang-kadang ditemukan Hg (vapour) dan Rn terutama 222

    Rn

    • CO2 memiliki peran penting dalam menentukan pH, BPD,

    densitas, alterasi batuan,dan pengendapan mineral

    sekunder dan scaling .

    Training BPS PGE 7 Mei –

     9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    51/67

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132Email : [email protected]

    Contoh hasil analisa gas

    Training BPS PGE 7 Mei –

     9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    52/67

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132Email : [email protected]

    Beberapa asumsi

    • Kimia gas panas bumi berbeda dengan kimia gas bukanpanas bumi

    • Fluida reservoir memiliki tambahan unsur volatil dari

    magma terutama rasio He-N2-Ar

    • Sumber utama komponen volatil adalah : magma, kerak(dari reaksi batuan samping) dan atmosfer

    • Boiling,kondensasi, dan proses mixing menghasilkanperubahan komposisi kimia gas yang sistematik

    Training BPS PGE 7 Mei –

     9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    53/67

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    Komposis uap dan gas volkanik

    • Mengandung H2O(>60% total emisi),CO2(10-40%total

    emis),S ditemukan sebagai SO2(high-temperature

    volcanic gas) atau H2S (low-temperature volcanic

    gases), N2, Ar, He, Ne, CH4, CO dan H2

    • Komponen lain diantaranya O2 (meteoric), HCl, HF, HBr,

    NOx, SF4, carbonyl sulfide, dan komponen organic

    • Komponen jarang misalnya methyl mercury, halocarbons(termasuk CFCs)

    Training BPS PGE 7 Mei –

     9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    54/67

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    Komposisi uap dan gas panas bumi

    • Komponen utama H2O

    • Komponen dominan:CO2 dan H2S

    • Hadir dalam konsentrasi yang lebih sedikit :

    N2,H2,CH4,CO,NH3,Ar dan He

    •  Absen : strongly acid gases from magma bodies

    degassing(i.e.SO2,HClandHF)

    • SO2 dapat terdeteksi dari fumarol yang berasosiasi

    dengan kegiatan gunung api aktif (Giggenbach,1980)

    • Biasanya CH4 lebih banyak daripada CO (Chiodini

    etal.,1992)

    Training BPS PGE 7 Mei –

     9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    55/67

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    Arti penting beberapa gas

    • Larut dalam air : NH3, H2S, CO2

    • Sedikit larut dalam air : CH4, H2, N2, Ar, He (dan noble

    gas lainnya)

    • Ditemukan pada sistem T tinggi : jumlah signifikan dari

    gas CO2, CH4, H2

    • Ditemukan pada sistem T rendah : dominasi N2

    • Volkanik/magmatik: SO2, HCl, HF

    Training BPS PGE 7 Mei –

     9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    56/67

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    Beberapa aplikasi geokimia gas dalam

    panas bumi

    • Daerah Permeability /upflow

    - Konsentrasi gas yang tinggi

    - rasio CO2/H2S yang terkecil

    - rasio CO2/NH3 yang terkecil

    - rasio CO2/H2 yang terkecil

    Training BPS PGE 7 Mei –

     9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    57/67

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    Beberapa aplikasi geokimia gas dalam

    panas bumi

    •  Arah aliran fluida

    - konsentrasi gas kecil

    - rasio CO2/H2S lebih besar

    - rasio CO2/NH3 lebih besar

    - rasio CO2/H2 lebih besar

    -rasio gas/steam yang lebih besar

    Training BPS PGE 7 Mei –

     9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    58/67

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    Beberapa aplikasi geokimia gas dalam

    panas bumi

    • Jarak yang ditempuh dari upflow atau zona

    boiling

    -rasio gas/steam yang lebih besar

    -rasio CO2/H2S (dengan kandungan gas

    kecil dan entalpi besar)

    Training BPS PGE 7 Mei –

     9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    59/67

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    Beberapa aplikasi geokimia gas dalam

    panas bumi

    • Indikasi proses lainnya:Oksidasi (reaksi senyawa atau molekul dengan oksigen)

     Proses H2S → H2SO4 

     Menurunkan konsentrasi H2S

      Meningkatkan rasion CO2/H2S

    Reaksi uap dan batuan:

     menghilangkan H2S, H2 dan NH3

    Meningkatkan CO2 karena penguraian mineral karbonat

    Menambah CO2, CH4, NH3 dari degradasi material organik

    Peluruhan radioaktif dari mineral-mineral dapat meningkatkan

    He, Ar, dan Rn yang kemudian bercampur dalam keluaran uap 

    Training BPS PGE 7 Mei –

     9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    60/67

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    Geokimia Panas Bumi

    Isotop pada Sistem Panas Bumi

    Training BPS PGE 7 Mei –

     9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    61/67

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    Isotop Air

    Training BPS PGE 7 Mei –

     9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    62/67

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    Siklus Hidrologi

    Training BPS PGE 7 Mei –

     9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    63/67

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    Training BPS PGE 7 Mei –

     9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    64/67

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    Training BPS PGE 7 Mei –

     9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    65/67

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

     Aplikasi isotop stabil dalam panas bumi

    • Geotermometer

    •  Asal air

    • Daerah Recharge

    • Mengenali proses yang terjadi seperti

    water rock interaction, boiling,

    conduction, mixing

    • Monitoring produksi

    Training BPS PGE 7 Mei –

     9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    66/67

    Dr.Eng. Suryantini (Ninik) ST., Dipl Geothermal Tech. MScInstitut Teknologi Bandung (ITB), Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

    Email : [email protected]

    Setelah mengenal

    beberapa karakteristik

    fluida panas bumi,

    maka kita siap untuk

    melakukan interpretasi

    data eksplorasi…

    Training BPS PGE 7 Mei –

     9 Juni 2012

  • 8/17/2019 Geokimia Fluida

    67/67

    …Are you ready…