forecast-based bima ardi 1106153706

20
SCM Gasal 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia 1 Lab’s Report Supply Chain Management Oleh : Bima Ardi 1106153706

Upload: nf-sulistiati

Post on 01-Dec-2015

25 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Forecast-based supply chain management

TRANSCRIPT

SCM Gasal 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

1

Lab’s Report

Supply Chain Management

Oleh :

Bima Ardi

1106153706

SCM Gasal 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

2

Consumption-based Planning: Forecast-based

SAP Username GBI-213

Name Bima Ardi

Ketika consumption-based planning dikonfigurasi menggunakan reorder-point planning, sistem SAP menciptakan sebuah planned order atau purchase requisition setiap kali tingkat persediaan material turun di bawah titik reorder point, dan reorder point harus ditentukan oleh user Selain membutuhkan user untuk menentukan reorder point secara manual, tidak akan tampil sangat baik ketika ada perubahan dalam permintaan untuk material-misalnya jika ada variasi musiman dalam permintaan material, atau permintaan untuk material bertambah atau berkurang dari waktu ke waktu. Untuk mengatasi masalah ini, perencanaan berbasis konsumsi dapat dikonfigurasi untuk menggunakan forecasts dari permintaan material demand untuk mengestimasi konsumsi, dan estimasi permintaain ini dapat digunakan untuk membuat planned orders.

2.1 Create Forecasting View for Raw Material Untuk menggunakan forecast-based planning, pertama kali penting untuk membuat forecasting view untuk material. Langkah-langkahnya, ikuti menu path:

Menu Path Logistics Production Master Data Material Master Material Create (Special) Raw Material

Trans Code MMR1

Masukkan RAW-213 untuk material dan pilih Retail pada Industry Sector lalu klik Select view(s).

SCM Gasal 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

2

Material RAW-213 sudah ada, dan kita ingin menambahkan Forecasting view untuk material ini. Pada sistem SAP, kita melakukannya dengan membuat view daripada mengubah material. Saat kita memasukkan RAW-213 untuk material, sistem akan melakukan pencarian material (yang ada), lalu membuat view(s) baru yang kita pilih. Pilih Forecasting view, lalu klik enter icon ( ) dan pop-up window lain akan tampil.

Masukkan DL00 untuk Plant, lalu klik enter icon ( )

SCM Gasal 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

3

Dan sistem SAP akan membuat Forecasting view pada material kita:

Klik pada Consumption vals icon ( ), yang akan membawa ke screen

berikut ini:

Klik pada Consumption vals

SCM Gasal 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

4

Perhatikan bahwa penggunaan (konsumsi) dari 330 bahan baku dari latihan consumption-based planning yang pertama perencanaan telah direkam. Keuntungan dari suatu sistem informasi yang terintegrasi seperti SAP adalah bahwa pemakaian material secara otomatis direkam untuk tujuan forecasting. Perhatikan bahwa angka di bawah Total Konsumsi disajikan dengan latar belakang abu-abu. Angka ini diperbarui oleh sistem SAP sebagai material telah diterbitkan. Akibatnya, SAP tidak ingin user untuk menyesuaikan angka ini. Namun, di dalam forecasting adalah umum bila kita ingin melakukan penyesuaian history angka penjualan untuk menghasilkan perkiraan yang lebih baik. Ini mungkin karena penjualan yang rendah dalam jangka waktu tertentu karena kejadian yang tiba-tiba seperti cuaca buruk. Dalam kasus ini, sebuah forecasting yang lebih baik mungkin bisa diperoleh dengan memperbaiki nilai penjualan yang rendah karena suatu peristiwa yang mungkin terjadi di masa depan. Untuk mengakomodasi hal ini, SAP menyediakan kolom Corrected value dimana user dapat memasukkan nilai selain pemakaian aktual (konsumsi) untuk tujuan forecasting.

Klik pada Main data icon ( ) untuk kembali kepada Forecasting view.

Perhatikan bahwa penggunaan 330

raw materials dari latihan

consumption-based planning yang

pertama telah dicatat. Perhatikan

bahwa data bulanan telah dicatat.

SCM Gasal 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

5

Masukkan J untuk Forecast model. Pilihan ini akan membuat sistem SAP system memilih forecasting model setelah menganalisa historical data untuk menentukan apakah pola trend atau seasonal yang berlaku. Data konsumsi kita saat ini sedang dikumpulkan secara bulanan. Pilihan ini dibuat karena pengaturan default pada MRP 2 view dari material master ketika kita menciptakan material saat latihan consumption-based planning yang pertama. Data bulanan mungkin bukan small time increment yang cukup untuk tujuan kita. Mengubah entri dari M (bulanan) ke W (mingguan) sehingga data yang dikumpulkan secara mingguan. Klik pada ikon enter ( ), yang akan mengirimkan nilai-nilai baru tersebut ke server SAP dan menghasilkan pesan berikut:

Klik pada ikon tanda seru tersebut untuk mendapatkan informasi lebih:

Masukkan J untuk Forecast model (automatic

model selection) dan ganti Period Indicator

menjadi W (weekly), lalu klik pada Enter icon

Klik pada exclamation mark icon

SCM Gasal 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

6

Pesan dengan exclamation mark ( ) adalah warnings, dimana artinya kita boleh memilih untuk membiarkannya saja. Hal itu tidak berarti bahwa kita tidak membuat kesalahan, namun sistem SAP akan membiarkan kita untuk lanjutkan. Dalam kasus ini, pesan peringatan memungkinkan kita tahu bahwa kita mengubah periode waktu untuk consumption data DAN consumption data yang sudah ada. Hal ini juga memungkinkan kita tahu bahwa kita dapat memperbaiki nilai-bahwa konsumsi, kita bisa memasukkannya secara manual untuk mengoreksi consumption values. Tutup Performance

Assistant, lalu klik Consumption vals icon ( ) sekali lagi. Hal ini akan

menghasilkan error message mengenai consumption values yang sudah ada:

Klik enter icon ( ), yang mana akan membawa kita kembali ke consumption values screen,

Untuk kali ini saja, kita memasukkan nilai :

Baca error message,lalu tutup

Performance Assistant

SCM Gasal 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

7

Masukkan 10 minggu Total consumption values seperti yang ditunjukkan, lalu klik save icon ( ).

2.2 Change Planning Method Untuk mengubah reorder-point planning menjadi forecast-based planning, kita perlu untuk mengubah planning parameters yang kita set pada MRP 1 view pada material. Untuk melakukannya ikuti menu path:

Menu Path Logistics Production Master Data Material Master Material Change Immediately

Trans Code MM02

Enter RAW-213 untuk Material, lalu klik pada Select view(s) icon ( ).

Periode ini menunjukkan

minggu dan tahun.

Periode sekarang berada

pada list yang pertama

Masukkan Total consumption values seperti

yang ditunjukkan

SCM Gasal 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

8

Langkah ini akan membawa kepada pop-up window:

Pilih MRP 1 view, lalu klik enter icon ( ) dan pop-up window lainnya akan muncul. Isi DL00 untuk plant,

Pilih MRP 1 view

SCM Gasal 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

9

Lalu klik enter icon dan MRP 1 view akan tampil:

Kita ingin merubah tipe MRP dari VB (Manual reorder point planning) menjadi VV (Forecast-based planning). Masukkan VV di dalam MRP Type dan klik enter icon ( ) dan message seperti di bawah ini akan ditampilkan:

Ganti MRP type menjadi

VV, lalu klik enter icon

SCM Gasal 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

10

Warning message mengingatkan kita bahwa reorder-point tidak digunakan dengan forecast-based planning. Saat kita bisa melewatkan value untuk reorder-point di dalam material master, akan lebih baik kalau kita menghapus value tersebut (Mengapa? Apakah Anda setuju?). Klik save icon ( ) untuk menyimpan yang diubah menjadi planning method.

2.3 Stock/Requirements List Kita dapat me-review status dari material kita dengan mengikuti menu path:

Menu Path Logistics Materials Management Inventory Management Environment Stock Stock/Requirements List

Trans Code MD04

Material yang baru saja kita buat seharusnya akan ditampilkan secara default. Jika tidak, masukkan material RAW-213 dan plant DL00, lalu klik enter icon ( )

Dan screen di bawah ini akan muncul:

Perhatikan bahwa information message berikut akan muncul di bawah screen:

Klik pada detail icon untuk Purchase Requisition

SCM Gasal 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

2

Karena kita ingin menggunakan forecast-based planning, kita perlu memiliki forecast. Kita akan melakukannya setelah kita menghapus purchase requisition yang ada sehingga kita dapat melihat lebih jelas bagaimana forecast-based planning bekerja. Klik pada detail icon ( ) untuk Purchase Requisition, yang mana akan menghasilkan pop-up window berikut:

Klik pada change icon ( ) untuk mendapatkan screen berikut:

Bila item overview panel belum terbuka, klik padaItem overview icon ( ) untuk membukanya:

Klik pada change icon

Klik pada Item overview icon untuk

membuka Item overview panel

Klik pada baris selection icon, lalu klik delete

icon untuk menghapus purchase requisition ini

SCM Gasal 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

3

Pilih baris dengan raw material, lalu klik delete icon ( ). Anda akan mendapatkan warning berikut:

Klik Yes, lalu klik pada save icon ( ) dan kita akan kembali ke Stock/requirements list. Klik pada refresh icon ( ) dan purchase requisition akan terhapus.

Pilih Yes

SCM Gasal 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

4

2.4 Run Forecast Biarkan Stock/Requirements list terbuka dan buat session baru dengan mengklik new session icon ( ). Kita akan menggunakan session baru untuk menghasilkan forecast untuk material kita. Untuk melakukannya, ikuti menu path:

Menu Path Logistics Production Production Planning Materials Forecast Forecast Individual Forecast Execute

Trans Code MP30

Masukkan RAW-213 untuk Material dan DL00 untuk Plant, lalu klik enter icon ( ).

This will produce the following screen:

Klik Execute icon untuk

mengeksekusi forecast

Screen ini menunjukkan pada kita shows us

bahwa forecast values yang kita masukkan di

material master, dan juga memberitahu kita

bahwa kita belum memiliki satupun forecast

SCM Gasal 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

2

Klik Execute icon ( ) untuk mengeksekusi forecast. Hal ini akan menghasilkan pop-up

berikut:

Tidak perlu khawatir soal forecast date terakhir. Klik enter icon ( ) and hasil forecast results akan ditampilkan:

Klik save icon ( ) untuk menyimpan hasil-hasil, lalu pindah ke Stock/Requirements list dan klik pada refresh icon ( ). Forecast demand untuk material ini akan ditampilkan:

Tak usah khawatir dengan date

selection. Klik enter icon

SCM Gasal 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

3

2.4 Run MRP Planning Sekarang forecast telah membuat“demand” untuk material ini, kita akan mengeluarkan planned orders menggunakan MRP process. Untuk menjalankan MRP planning process, pindah ke session lain dan ikuti menu path:

Menu Path Logistics Production MRP Planning Single-Level, Single-Item

Trans Code MD03

This will call up the following screen:

Perhatikan bahwa forecast

requirement untuk minggu

pertama disesuaikan

berdasarkan waktu yang

tersisa dalam seminggu

SCM Gasal 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

4

Pilih Display results before they are saved sehingga kita bisa melihat planning results langsung, lalu klik pada enter icon ( ) dan message berikut ini akan tampil di bawah screen:

Bergantung situasi, production planning dapat mengambil banyak sumber daya komputer, jadi SAP hanya mengingatkanmu untuk memastikan bahwa kamu telah memasukkan segalanya dengan benar. Klik pada enter icon ( ) kedua kalinya, dan sebuah screen yang sangat mirip dengan Stock/Requirements screen akan ditampilkan:

Gunakan default planning values, pilih

Display results before they are saved,

lalu klik the enter icon

SCM Gasal 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

5

Klik pada save icon ( ) untuk menyimpan hasil-hasil ini,

Lihat bahwa planned orders

telah dibuat untuk tetap

membuat available quantity

menjadi positif

SCM Gasal 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

6

Lalu pindah ke Stock/Requirements list dan klik pada refresh icon ( ). Dengan forecast-based planning, material requirements dan production/purchase orders pada dasarnya ditangani dengan perlakukan yang sama seperti finished products planned menggunakan MRP. Demand adalah forecast, lalu planned orders dikeluarkan untuk menyesuaikan demand.

SCM Gasal 2012/2013 Faculty of Computer Science University of Indonesia

7

Forecast-based planning dapat dibuat untuk dijalankan secara otomatis dengan mengelompokkan semua material bersama-sama yang direncanakan untuk menggunakan metode ini, lalu mengeluarkan forecasts dan kemudian menjalankan MRP untuk semua material di kelompok ini secara teratur (misalnya: mingguan).