fk ii

31
Daftar Pustaka Anastasi, A., 1976. Psychological Testing. Mc. Milan Co., Inc. : NewYork Atkinson, R. L., Atkinson, R. C ., Smith, E. E Bem, D.J & Nolenhoeksema, 1996. Hilgard’sIntroduction to Psychological. Harcourt Brace Colllege Publishers : New York. Walgito Bimo, 2003. Pengantar psikologi Umum. Penerbit Andi Offset. Yogayakarta Maslow, A. H 1970. Motivation and Personality . Harper & Row Publisher; New York Reksohadiprodjo Soekanto, Prof, DR, & DR. T. Hani Handoko MBA, BPFE. Yogyakarta

Upload: sandi

Post on 06-Nov-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fk

TRANSCRIPT

MATA KULIAH PSIKOLOGI

Daftar Pustaka

Anastasi, A., 1976. Psychological Testing. Mc. Milan Co., Inc. : NewYork

Atkinson, R. L., Atkinson, R. C ., Smith, E. E Bem, D.J & Nolenhoeksema, 1996. HilgardsIntroduction to Psychological. Harcourt Brace Colllege Publishers : New York.

Walgito Bimo, 2003. Pengantar psikologi Umum. Penerbit Andi Offset. Yogayakarta

Maslow, A. H 1970. Motivation and Personality . Harper & Row Publisher; New York

Reksohadiprodjo Soekanto, Prof, DR, & DR. T. Hani Handoko MBA, BPFE. YogyakartaMATA KULIAH PSIKOLOGI

DOSEN : MIRADIANI, S. Psi.RUANG LINGKUP PSIKOLOGIPsikologi berasal dari kata :

Psyche = jiwa

Logos = Ilmu

Psikologi

Menurut Gerungan :

Ilmu jiwa meliputi segala pemikiran, pengetahuan, tanggapan tetapi juga segala khayalan dan spekulasi mengenai jiwa. Psikologi meliputi ilmu pengetahuan mengenai jiwa yang diperoleh secara sistematis dengan metode-metode ilmiah yang memenuhi syarat syarat yang dimufakati sarjana-sarjana psikologi pada zaman sekarang ini Istilah ilmu jiwa menunjukkan kepada ilmu jiwa pada umumnya, sedangkan istilah psikologi menunjukkan ilmu jiwa yang ilmiah menurut norma-norma ilmiah modern.

Pengertian Psikologi

Psikologi merupakan suatu ilmu yang meneliti dan mempelajari tentang perilaku atau aktivitas-aktivitas, yang termanifestasi dalam hidup kejiwaan. Perilaku-perilaku atau aktivitas-aktivitas di sini adalah dalam pengertian yang luas, yaitu meliputi perilaku yang nampak (overt behaviour) dan juga perilaku yang tidak menampak (Inner behaviour) atau yang disebut oleh Woodworth dan Marquis ialah aktivitas motorik, kognitif, maupun aktivitas emosional.

Tugas Psikologi adalah

1. Mengadakan deskripsi, yaitu suatu tugas untuk menggambarkan secara jelas hal-hal yang dipersoalkan atau dibicarakan.

2. Menerangkan, yaitu tugas untuk menerangkan keadaan atau kondisi-kondisi yang mendasari terjadinya peristiwa-peristiwa tersebut.

3. Menyusun teori, yaitu mencari dan merumuskan hukum-hukum atau ketentuan-ketentuan mengenai hubungan antara peristiwa satu dengan peristiwa lain.

4. Prediksi, yaitu tugas untuk membuat ramalan (prediksi) atau estimasi mengenai hal-hal atau peristiwa yang mungkin terjadi atau gejala-gejala yang muncul.

5. Pengendalian, yaitu tugas untuk mengendalikan atau mengatur peristiwa-peristiwa tau gejala.

Ruang lingkup Psikologi

Psikologi empirisme dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu

1.Psikologi Umum

Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari kegiatan atau aktivitas-aktivitas psikis manusia yang tercermin dalam tingkah laku pada umumnya yang dibatasi, perilaku yang dewasa, normal dan beradab.

2.Psikologi Khusus

Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari segi-segi kekhususan dari aktifitas- aktifitas psikis manusia.

1. psikologi perkembangan

yaitu psikologi yang membicarakan perkembangan psikis manusia dari masa bayi sampai usia tua yang mencakup :

-. Psikologi anak (mencakup masa bayi)

- Psikologi puber dan adollensia

- Psikologi orang dewasa

- psikologi orang tua

2. Psikologi Sosial

Yaitu psikologi yang khusus membicarakan tentang tingkah laku atau aktifitas-aktifitas manusia dalam hubungannya dengan situasi sosial.

3. Psikologi Pendidikan

Yaitu psikologi yang khusus menguraikan aktifitas-aktifitas manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan.

4. Psikologi Kepribadian

Yaitu psikologi yang khusus menguraikan tentang pribadi

manusia beserta tipe-tipe kepribadian manusia.

5. Psikologi Abnormal

Yaitu psikologi yang khusus menguraikan keadaan psikis yang

tidak normal.

6. Psikologi Kriminal

Yaitu psikologi yang khusus berhubungan dengan soal kejahatan

atau kriminalitas

7. Psikologi perusahaan

Yaitu psikologi yang khusus berhubungan dengan soal-soal

perusahaan

Ciri-ciri psikologi secara ilmu

1. Mempunyai objek tertentu

2. Mempunyai metode penelitian tertentu

3. Mempunyai sistematis yang tertentu sebagai hasil pendekatan terhadap objek

4. Mempunyai riwayat sejarah tertentu

Ad.1

Objek tertentu ada 2 yaitu

1. Objek Material

2. Objek foramal

Ad.2

Metode-Metode pokok

1. Metode Longitudinal

2. Metode Crosectional

Metode-metode yang ada dalam psikologi

1. Metode Eksperimental

2. Metode amalisis karya

3. Metode testing

4. Metode introspeksi

5. Metode introspeksi eksperimental

6. Metode ekstrospeksi

7. Metode kuesioner

8. Metode Interviu

9. Metode Biografi

10. Metode klinis

11. Metode Statistik

Pembentukan perilaku terbagi menjadi tiga bagian yaitu

1. pembentukan perilaku berdasarkan atas kebiasaan atau kondisiong

2. pembentukan perilaku dengan pengertian atau insight

3. pembentukan perilaku dengan menggunakan modelBeberapa teori perilaku

1. Teori insting

Insting merupakan perilaku yang innate atau bawaan dan insting

Akan mengalami perubahan karena pengalaman.

2. Teori dorongan

Dorongan ini berkaitan dengan adanya kebutuhan untuk dapat mem enuhinya.3. Teori insentif

dengan adanya insentif mendorong individu untuk dapat berbuat dan perilaku atau disebut reinforcement bisa positif maupun negative. Reinforcement positif berkaitan dengan hadiah (reward) reinforcement negative berkaitan dengan punishment (hukuman)4. Teori atribusi

Teori ini menjelaskan sebab-sebab dari munculnya perilaku baik kondisi internal (sikap, motif) maupun eksternal.5. Teori kognitif

Pada dasarnya seseorang berprilaku dengan mempertimbangkan perilaku mana yang membawa manfaat sebesar-besarnya untuk dirinya.

Jendela Johari

Jendela Johari (Johari Window) merupakan suatu kerangka untuk menganalisa dinamika interaksi antara seseorang dengan orang lain. Dikembangkan oleh Joseph Luft dan Harry Ingham sehingga bernama Johari. Di dalam Jendela Johari ini ada empat sel yang menjelaskan apakah seseorang mengetahui dirinya dan orang lain :

1. Pribadi terbuka (open self)

Dalam bentuk interaksi ini orang mengenal dirinya sendiri dan orang lain. Pada umumnya akan ada keterbukaan, kesesuaian dan sedikit alas an untuk bersikap defensive.

2. Pribadi tersembunyi (hidden self)

Dalam situasi ini orang mengenal dirinya sendiri tetapi tidak mengenal pribadi orang lain. Hasilnya adalah bahwa orang tersebut tetap bersembunyi dari orang lain karena rasa takut terhadap kemungkinan reaksi orang lain. Ada konflik antar pribadi potensial dalam situasi ini.

3. Pribadi buta (blind self)

Dalam situasi ini orang mengenl pribadi orang lain tapi tidak mengenal dirinya sendiri.

4. Pribadi tak dikenal (undiscovered self)Ini secara potensial merupakan situasi yang paling eksplosif, orang tidak mengenal baik dirinya sendiri maupun orang lain. Dengan kata lain ada banyak salah pengertian dan konflik antar pribadi hamper pasti akan terjadi. PERSEPSI

Persepsi merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera, yang kemudian diorganisasikan dan diinterpretasikan sehingga individu menyadari tentang keadaan disekitarnya dan juga keadaan dirinya.

Faktor-faktor yang berperan dalam persepsi

1. objek yang dipersepsi

2. alat indera, syaraf dan pusat susunan syaraf

3. perhatian

Proses penginderaan akan berlangsung setiap saat pada waktu individu menerima stimulus melalui alat indera yaitu ;

1. Mata sebagai alat pendengar

2. Telinga sebagai alat pendengar

3. Lidah sebagai alat pengecap

4. Kulit sebagai alat peraba

Alat indera tersebut merupakan alat penghubung antara individu dengan dunia luarnya. Stimulus yang dindera itu kemudia oleh individu diorganisasikan dan diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang di indera.

Pembagian dari Stimulus

1. Ambang stimulus

Agar stimulus dapat disadari oleh individu, stimulus harus cukup kuat apabila stimulus tidak cukup kuat bagaimanapun besarnya perhatian dari individu, stimulus tidak akan dapat dipersepsi atau disadari oleh individu yang bersangkutan. Dengan demikian ada batas kekuatan minimal dari stimulus yang dapat menimbulkan kesadaran pada individu yang disebut ambang absolute sebelah bawah atau disebut juga ambang stimulus yaitu kekuatan minimal yang dapat disadari individu.

2. Ambang Perbedaan

Kemampuan individu dalam membedakan stimulus satu dengan stimulus yang lain berbeda. Masing-masing individu mempunyai keunikan sendiri-sendiri. Misalnya membedakan dua buah benda yang beratnya berbeda.

Kekuatan stimulus yang sudah tidak dapat disadari oleh individu disebut ambang absolute sebelah atas atau ambang terminal

Jadi range antara ambang absolute sebelah bawah dan ambang absolute sebelah atas merupakan daerah kekuatan stimulus yang dapat disadari oleh individu.

Stimulus yang dapat dipersepsi tergantung pada

1. Intensitas atau kekuatan stimulus

2. Ukuran stimulus

3. Perubahan stimulus

4. Ulangan dari stimulus

5. Pertentangan atau kontras dari stimulus

Keadaan internal untuk menentukan stimulus diterima atau tidak tergantung dari factor individu yang bersangkutan yaitu

1. Sifat struktural dari individu

2. Sifat temporer dari individu

3. Aktifitas yang berjalan pada individu

Konsistensi dalam persepsi

1. Konsistensi bentuk

2. Konsistensi warna

3. Konsistensi ukuran (size)

4. Sifat struktural dari individu

5. Sifat temporer dari individu

6. Aktifitas yang berjalan pada individu

Konsistensi dalam persepsi1. Konsistensi bentuk

2 Konsistensi warna

3 Konsistensi ukuran (size)

Perhatian merupakan syarat psikologis dalam individu mengadakan persepsi, perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada suatu objek atau sekumpulan objek. Perhatian dapat dibedakan yaitu

1. Perhatian spontan

2. perhatian tidak spontan

Dilihat dari banyaknya objek perhatian dapat dibagi :

1. Perhatian yang sempit

2. Perhatian yang luas

Dilihat dari fluktuasi perhatian dapat dibedakan :

1. Perhatian yang statis

2. Perhatian yang dinamis

Hal hal yang dapat mempengaruhi respon terhadap persepsi yaitu

1. suasana emosi

2. effek enthusiasme (dorongan yang kuat)

Distorsi perceptual bisa disebabkan juga oleh

1. adanya kebutuhan

2. sugestiperbedaan illusi dan halusinasi

Kesalahan dalam memberikan arti terhadap stimulus yang diterima disebut illusi, illusi bukanlan kelainan kejiwaan seseorang, namun kesalahan dalam proses persepsi, Contoh tonggak dikira orang yang sedang berdiri.

Faktor-faktor penyebab timbulnya illusi :

1. Faktor kealaman yang disebabkan oleh kondisi alam illusi echo, (gema), illusi kaca.

2. faktor stimulusa. stimulus yang mempunyai arti lebih dari satu dapat menimbulkan illusi misalnya gambarambigious yang mempuyai arti lebih dari Satu.

b. stimulus yang tidak dianalisis lebih lanjut yang memberiakn impresi total

3. faktor individu

Adanya kebiasaan dan adanya kesiapan psikologis (mental set)

Berbeda dengan halusinasi

Pada halusinasi individu merasa mengalami suatu persepsi sekalipun secara objektif individu tidak dikenai oleh sesuatu stimulus. Keadaan semacam ini merupakan hal yang abnormal. Jadi kalau seseorang mengalami halusinasi merupakan pendahuluan adanya gangguan kejiwaan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi :1. Variabel-variabel dari dalam diri

2. Target Person

3. Situation

Ad.1. Variabel-variabel dari dalam diria. Sifat-sifat kepribadian mempengaruhi hasil persepsi

Contoh : pengaruh agresifitas terhadap persepsi

Pengaruh pola asuh terhadap agresifitas

b.Kebutuhan (need) dikemukakan oleh Maslow

c. Expectition (harapan)

harapan bisa mempengaruhi persepsi

d. Peran (Role)

e. Emosi/moods

Ad. 2 Target Person

Tergantung pada beberapa hal yaitu ;

1. Jenis kelamin

2. Physical Attraction

3. Agama

4. Suku

5. Usia

6. Pakaian

Ad. 3 Situation/situasi

Persepsi dan interpretasi gejala-gejala kesakitan

Pasien mempunyai sudut pandang yang berbeda dalam mengartikan rasa sakit, bukan hanya pengalaman tentang kesehatan dan kesakitan tetapi juga arti yang dia berikan kepada pengalaman tersebut Setiap individu memiliki perbedaan dalam mengartikan rasa sakit, hal ini tergantung pada :

1. perbedaan perhatian

Orang yang memusatkan perhatian pada diri sendiri lebih cepat memperhatikan adanya gejala daripada orang yang memusatkan perhatian pada lingkungan dan kegiatan mereka.

Pennaebaker (1982) melihat bahwa orang yang mempunyai pekerjaan membosankan yang terisolir dari masyarakat atau hidup sendiri lebih banyak melaporkan adanya gejala daripada orang yang mempunyai pekerjaan cukup menarik yang aktif dalam kegiatan sosial atau hidup dengan orang lain. Hal ini disebabkan oleh karena adanya aktivitas hidup dan adanya selingan dalam kegiatan rutin yang dijalani sehari-hari.

2. Stres

Bila orang berada di bawah tekanan, mereka akan lebih mudah terserang kesakitan sehingga akan memperhatikan tubuhnya. Mereka juga bisa memahami perubahan-perubahan fisiologis yang berkaitan dengan stress serta menginterpretasikan perubahan-perubahan ini sebagai gejala-gejala kesakitan.

3. Suasana hati (mood)

Bila individu berada dalam suasana hati positif biasanya orang akan mengira bahwa mereka akan lebih sehat, lebih jarang mengeluhkan tentang ingatan yang berkaitan dengan kesakitan serta lebih sedikit melaporkan tentang tentang gejala yang mempengaruhinya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi gejala-gejala kesakitan yang muncul :

1. Faktor Demografis

- orang yang sudah berumur /tua

- jenis kelamin / wanita

- Status perkawinan / tidak menikah atau diceraikan

- Orang yang hidup sendiri

- Pengangguran /status pekerjaan

- tingkat pendidikan / pendapatan lebih tinggi

2. Faktor-faktor situasi

- situasi membosankan

- fokus perhatian

3. Perbedaan budaya

Studi antar budaya menekankan perbedaan cultural dalam pengalaman (penafsiran) gejala-gejala.

Contoh : Mhs. Kedokteran mempelajari gejala-gejala suatu penyakit mereka memusatkan perhatian penuh pada gejala-gejala kesakitan yang muncul, pada saat mereka mempelajari penyakit tersebut sekelompok mahasiswa membayangkan bahwa mereka betul-betul dihinggapi penyakit tersebut.

4. Penafsiran budaya

- pengalaman sebelumnya

Pengalaman sebelumnya dengan suatu gejala dapat membuat si penderita menjadi waspada tentang adanya kemungkinan bahaya

- pengharapan

Menurut Leventhal jika orang mengalami suatu perasaan yang berbeda pada tubuhnya atau gejala-gejala tertentu, dia akan mencari nama gejala tersebut atau diagnosis.MOTIVASI

Motivasi asal katanya dari motif yang berasal dari bahsa latin yaitu movere yang berarti bergerak atau to move,

Motif ini diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat atau merupakan driving force.

Motif dapat diketahui atau terinferensiasi dari perilaku yang dikatakan dan diperbuat oleh seseorang. Motif membantu seseorang untuk mengadakan prediksi tentang perilaku. Apabila orang dapat menyimpulkanmotif dari perilaku seseorang dan kesimpulan itu benar maka dapat diprediksi tentang apa yang akan diperbuat oleh orang yang bersangkutan dalam waktu yang akan datang.

Apabila individu berbuat atau berprilaku kearah sesuatu maka akan terkait pada motivasi atau perilaku yang termotivasi.

Motivasi merupakan keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong keinginan individu untuk melakukan suatu kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Motivasi yang ada pada diri seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan untuk mencapai sasaran kepuasan.Motivasi mempunyai tiga aspek yaitu :1. Keadaan terdorong dalam diri organisme (a driving state)yaitu kesiapn bergerak karena kebutuhan misalnya kebutuhan jasmani, lingkungan, keadaan mental.

2. Perilaku yang timbul dan terarah

3. Goal atau tujuan.

Lingkaran motivasi

Motivasi mempunyai sifat siklas dimana motivasi timbul memicu perilaku menuju kepa tujuan dan akhirnyya setelah tujuan tercapai motivasi itu terhenti.

Beberapa teori motif

1. Teori insting

Insting if merupakan perilaku yang innate atau bawaan dan insting

Akan mengalami perubahan karena pengalaman.

2. Teori dorongan

Dorongan ini berkaitan dengan adanya kebutuhan untuk dapat mem enuhinya.

3. Teori insentif

dengan adanya insentif mendorong individu untuk dapat berbuat dan perilaku atau disebut reinforcement bisa positif maupun negative. Reinforcement positif berkaitan dengan hadiah (reward) reinforcement negative berkaitan dengan punishment (hukuman)

4. Teori atribusi

Teori ini menjelaskan sebab-sebab dari munculnya perilaku baik kondisi internal (sikap, motif) maupun eksternal.

5. Teori kognitif

Pada dasarnya seseorang berprilaku dengan mempertimbangkan perilaku mana yang mana yang membawa manfaat sebesar-besarnya untuk dirinya.

Motivasi dapat digolongkan menjadi dua kelompok

1. Motivasi fisiologis.

Hewan dan manusia terkadang belajar untuk mencapai tujuan yang tidak langsung berkaitan dengan pemuasan kebutuhan biologis seperti lapar, haus dan seks. Tujuan semacam ini sering disebut sebagai tujuan yang dipelajari

2. Motivasi psikologisa. Motivasi kasih sayang (affectional motivation)

Motivasi untuk menciftakan dan memelihara kehangatan, keharmonisan, dan kepuasan batiniah (emosional) dalam berhubungan dengan orang lain. b. Motivasi untu mempertahankan diri (ego-defensive motivation)

Motivasi untuk melindungi kepribadian, menghindari luka phisik dan psikologis, menghindari untuk tidak ditertawakan dan kehilangan muka, mempertahankan, prestise dan mendapatkan kebanggaan diri.c. Motivasi memperkuat ego (ego- bolstering motivation)Motivasi untuk mengembangkan kepribadian, berprestasi, menaikkan prestasi dan mendapatkan pengakuan orang lain, memuaskan diri dengan penguasaannya terhadap orang lain.

Motivasi dibagi menjadi 2 hal :

1. Motivasi eksternal

Berasal dari luar individu seperti kondisi alam, lingkunagan keluarga (hubungan dengan orang tua, adik- kakak, keluarga (famili), lingkungan sekolah (teman-teman), lingkungan tetangga.

2. Motivasi internal

Motivasi yang berasal dari dalam diri individu untuk berbuat melakukan sesuatu. Kebutuhan dan keinginan yang ada pada diri seseorang akan menimbulkan motivasi internalnya. Kekuatan ini akn mempengaruhi pikirannya, yang selanjutnya akan mempengaruhi perilakunya. Teori-teori motivasi

1. Teori HIRARKHI KEBUTUHAN YANG DIGUNAKAN OLEH MASLOW (manusia mempunyai kebutuhan dasar yang berjenjang ) yaitu :1. Kebutuhan yang paling mendasar yaitu kebutuhan fisiologis, mis, makan, minum, sek

2. Kebutuhan rasa aman (rumah, pekerjaan) 3. Kebutuhan sosial yaitu kebutuhan akan rasa cinta dan kepuasan dalam menjalin hubungan dengan orang lain, kepuasan dan perasaan memiliki serta diterima dalam suatu kelompok, rasa kekeluargaan, persahabatan dan kasih sayang. 4. Kebutuhan akan penghargaan (harga diri)

Kebutuhan akan status atau kedudukan, kehormatan diri, reputasi dan prestasi. 5. Kebutuhan akan aktualisasi diri (berprestasi berkembang)Yaitu kebutuhan pemenuhan diri, untuk mempergunakan potensi diri, pengembangan diri semaksimal mungkin, kreativitas, ekspresi diri dan melakukan apa yang paling cocok serta menyelesaikan pekerjaan sendiri.

2. Teori kebutuhan dari McClelland- manusia mempunyai tiga kebutuhan utama yaitu :

1. Need for achievement

Merupakan kebutuhan untuk mencapai sukses yang diukur berdasarkan standar kesempurnaan dalam diri seseorang. Kebutuhan ini berhubungan erat dengan pekerjaan dan mengarahkan tingkah laku pada usaha mencapai prestasi tertentu. Dorongan untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik, cepat dan efisien.

2. Kebutuhan untuk beraffiliasi (nAff)

Kebutuhan ini mengarahkan tingkah laku untuk mengadakan hubungan secara akrab dengan orang lain. 3. Kebutuhan untuk berkuasa (nPower)

Kebutuhan untuk menguasai dan mempengaruhi terhadap orang lain kebutuhan ini menyebabkan orang yang bersangkutan tidak atau kurang memperdulikan perasaan orang lain.Konsep motivasi ini lebih dikenal dengan Social Motives Theory . Arah maotivasi model Mc Clelland ini menitik beratkan pada kebutuhan yang bersifat sosial . Oleh sebab itu teori motivasi ini lebih dikenal dengan teori motivasi sosial.Menurut Mc. Clelland ketiga kebutuhan ini munculnya kebutuhan ini sangat dipengaruhi oleh situasi yang sangat spesifik. Apabila individu tersebuttingkah lakunya didorong oleh tiga kebutuhan maka akan nampak pada ciri-ciri :

1. tingkah laku individu didorong oleh kebutuhan berprestasi yang tinggi tampak sebagai berikut :

- berusaha melakukan sesuatu dengan cara-cara baru dan kreatif- mencari feed back (umpan balik) tentangannya

- memilih resiko yang moderat (sedang) di dalam perbuatannya. Dengan memilih resiko yang sedang berarti masih ada peluang untuk berprestasi yang lebih tinggi.

- mengambil tanggung jawab pribadi atas perbuatan-perbuatannya.

2. Tingkah laku individu yang didorong oleh kebutuhan untuk bersahabat yang tinggi akan nampak sebagai berikut :

lebih memperhatikan segi hubungan pribadi yang ada dalam pekerjaannya, daripada segi tugas-tugas yang ada pada pekerjaan itu.

Melakukan pekerjaan lebih efektif apabila bekerja sama dengan orang lain dalam suasana yang lebih kooperatif.

Mencari persetujuan atau kesepakatn dari orang lain

Lebih suka dengan orang lain daripada sendirian

3. Tingkah laku individu yang didorong oleh kebutuhan untuk berkuasa yang tinggi akan nampak sebagai berikut :

Berusaha menolong orang lain walaupun pertolongan itu tidak diminta

Sangat aktif dalam menentukan arah kegiatan organisasi dimana ia berada

Mengumpulkan barang-barang atau menjadi anggota suatu perkumpulan yang dapat mencerminkan prestise

Sangat peka terhadap struktur pengaruh antar pribadi dari kelompok atau organisasi.

Maslow dan Mittelman dalam bukunya Principles of abnormal Psychological tentang pribadi yang normal dan mental yang sehat dituliskan dalam suatu daftar kriteria yaitu :a. memiliki perasaan aman (sense of security)

b. memiliki penilaian diri (self evaluation) dan insight

c. memiliki spontanitas dan emosionalitas yang tepat

d. memiliki kontak dengan realitas secara efisiensi

e. memiliki dorongan-dorongan dan nafsu-nafsu jasmaniah yang sehat, serta memiliki kemampuan untuk memenuhi dan memuaskannya.

f. Memiliki pengetahuan diri yang cukup

g. Mempunyai tujuan atau objek hidup yang adekuat

h. Memiliki kemampuan untuk belajar dari pengalaman hidupnya.

i. Ada kesanggupan untuk memuaskan tuntutan dan kebutuhan dari kelompoknya tempat ia berada

j. Mempunyai sikap emansipasi yang sehat terhadap kelompoknya tempat ia berada

k. Ada integrasi dalam kepribadiannya, dapat mengadakan asimilasi dan adaptasi terhadap perubahan sosial dan mempunyai minat terhadap macam-macam aktifitas.

3. Teori Herditas (trait theory)

Bahwa tingkat kepuasan serta motivasi seseorang merupakan bagian dari cirikepribadian yang dibawa sejak lahir sehingga sulit untuk dirubah dan dipengaruhi. Oleh karena itu organisassi akan lebih untung jika dalam seleksi atau promosi karyawan mencari mereka yang tingkat kepuasan atau motivasinya memang sudah tinggi (seperti halnya mencari mereka yang berintellegensi tinggi)

4. Goal setting Theory dari Locke

Individu akan lebih termotivasi dalam bekerja jika ia mempunyai target yang harus di raih- usaha dalam bekerja akan lebih terarah.

Beberapa syarat yang harus diketahui

1. target harus diketahui

2. target harus diterima (disepakati)Konflik

Dalam menghadapi motif-motif yang ada terkadang individu mengalami konflik. Menurut Kurt Lewin ada 3 konflik motif yaitu

1. Konflik mendekati-mendekati (approach-approach conflict)

Konflik ini timbul apabila individu menghadapi dua motif atau lebih yang kesemuanya mempunyai nilai positif

2. Konflik menghindari-menghindari (avoidance-avoidance conflict)

3. Konflik mendekati-menghindari (approach-avoidance conflict)Tambahan konflik menurut Hovland dan Sears

4. Konflik mendekati-mendekati- menghindari

Apabila individu menghadapi berbagai macam motif ada beberapa kemungkinan respon yang akan diambil yaitu :

1. Kompromi Apabila individu menghadapi dua motif atau dua objek, ada kemungkinan individu mengambil respon yang bersifat kompromis dalam arti menaggabungkan keduanya.

2. pemilihan dan penolakan

3. bimbang

Disamping itu kemungkinan lain individu menangguhkan terlebih dahulu keputusan tersebut atau mengambil keputusan berdasarkan atas kata hati. Keputusan yang diambil atas dasar kata hati bersifat :1. sifatnya irrasional, kadang-kadang tidak dapat dijelaskab dengan rasio.

2. bersifat subjektif hanya berlaku pada individu bersangkutan sementara buat orang lain tidak

3. keputusan itu muncul dari lubuk hati paling dalam.Ilmu Pengetahuan jiwa