eksplorasi emas

15
METODE EKSPLORASI PADA PERTAMBANGAN EMAS M. IRSYADI FIRDAUS (3512100015) FRISTAMA ABRIANTO (3512100018) RENDI DEWANTARA (3512100019) I DEWA MADE A. S. (3512100022) NAFIZAH (3512100025) ACHMAD RONY MALIK H. (3512100028) KELAS : PEMETAAN PERTAMBANGAN - B JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2015

Upload: muhammad-irsyadi-firdaus

Post on 19-Jul-2015

108 views

Category:

Engineering


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Eksplorasi Emas

METODE EKSPLORASI PADA PERTAMBANGAN EMAS

M. IRSYADI FIRDAUS (3512100015)FRISTAMA ABRIANTO (3512100018)RENDI DEWANTARA (3512100019)I DEWA MADE A. S. (3512100022)NAFIZAH (3512100025)ACHMAD RONY MALIK H. (3512100028)

KELAS : PEMETAAN PERTAMBANGAN - B

JURUSAN TEKNIK GEOMATIKAFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA2015

Page 2: Eksplorasi Emas

EKSPLORASI

• Secara umum pengertian eksplorasi adalah mengetahui, mencari dan menilai suatuendapan mineral.

• Menurut Dhadar (1980), eksplorasi bahan galian didefinisikan sebagai penyelidikan yang dilakukan untuk mendapatkan suatu keterangan mengenai letak, sifat-sifat, bentuk, cadangan, mutu serta nilai ekonomis dari bahan galian.

• Koesoemadinata (1995) berpendapat bahwa eksplorasi adalah suatu aktivitas untukmencari tahu keadaan suatu daerah, ruang yang sebelumnya tidak diketahui keadaansuatu objek geologi yang umumnya berupa cebakan mineral.

• Tujuan dari eksplorasi adalah untuk menemukan serta mendapatkan sejumlahmaksimum dari cebakan mineral ekonomis baru dengan biaya dan waktu seminimalmungkin (to find and acquire a maximum number of new economic mineral deposits within a minimum cost and in a minimum time (Baily, 1968 dalamKoesoemadinata1995).

Page 3: Eksplorasi Emas

A. EKSPLORASI EMAS• Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Au (bahasa Latin:

'aurum') dan memiliki nomor atom 79, Au merupakan unsur transisi dalam sistemperiodik unsur, mengkilap, kuning, berat, "malleable", dan "ductile".

• Pada industri, emas diperoleh dengan cara mengisolasinya dari batuan bijih emas(ekstraksi). Bijih emas dikategorikan dalam 4 ( empat ) kategori :

• Bijih tipis dimana kandungannya sebesar 0.5 ppm

• Bijih rata-rata ( typical ) dengan mudah digali, nilai biji emas khas dalam galian terowonganterbuka yakni kandungan 1 -5 ppm

• Bijih bawah tanah/harrdrock dengan kandungan 3 ppm

• Bijih nampak mata ( visible ) dengan kandungan minimal 30 ppm

• Menurut Greenwood dkk (1989), batuan bijih emas yang layak untuk dieksploitasisebagai industri tambang emas, kandungan emasnya sekitar 25 g/ton (25 ppm).

Page 4: Eksplorasi Emas

B. TAHAPAN EKSPLORASI

• Tahapan eksplorasi yang lazim dan umum dilakukan adalah dengan berdasarkan padapeta dasar skala 1 : 250.000 – 1 : 100.000 hingga tahap detil dengan skala peta 1 : 2000 –1 : 5000. Secara umum tahapan eksplorasi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Studi Pendahuluan

2. Survey Tinjau (Reconnaissance)

3. Prosepksi Umum (General Prospection)

4. Eksplorasi

Page 5: Eksplorasi Emas

C. SARANA PENUNJANG• Metode Geofisika

Dengan instrumen- instrumen geofisika dapat mengumpulkan data geologi yangdigunakan dalam eksplorasi mineral. Instrumen-instrumen tersebut diantaranya variasigravitasi, magnetisme, elektromagnetisme (resistivitas dari batuan-batuan).

• Penginderaan Jauh

Denga menggunakan wahana satelit maupun dengan fotogrametri dapat menghasilkansebuah citra yang dapat menggambarkan data-data dalam eksplorasi tambang.

• Metode Geokimia

Peran utama geokimia, di sini digunakan untuk menggambarkan pengujian atau media geologi, yang di eksplorasi mineral adalah untuk menemukan daerah anomali terhadapkomoditas yang dicari, atau unsur-unsur yang diketahui terkait dengan jenis mineralisasiyang dicari.

Page 6: Eksplorasi Emas

D. ALAT DAN BAHAN

(Geiger counters dan scintillometers)

• Metode Geofisika

(Magnetometer Udara)

(Lampu ultraviolet)

Page 7: Eksplorasi Emas

D. ALAT DAN BAHAN

(Foto Udara)

• Penginderaan Jauh

(Citra Satelit)

(Spektroskopi Berbasis Satelit)

Page 8: Eksplorasi Emas

D. ALAT DAN BAHAN

(Sampling tanah penunjang Eksplorasi)

• Drilling Identification

(Sampling Vegetasi Penunjang Eksplorasi)

• Geokimia

Page 9: Eksplorasi Emas

E. METODE EKSPLORASIa. Metode Eksplorasi ( Geokimia )

Tujuan dilakukan metoda geokimia adalah:

• Menemukan dan melokalisir tubuh mineralisasi

• Menentukan ukuran (size) dan nilai (value) dari tubuh mineralisasi

• Mengetahui adanya anomali unsur target, penyebaran kadar, indikasi mineralisasi, dan melacak batuan sumber.

Pemilihan metoda geokimia yang ada didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

• Biaya

• Tahap eksplorasi

• Karakter Terrain ( Permukaan )

• Target jenis mineral, ukuran

• Sejarah eksplorasi

• Geomorfologi

Beberapa macam metoda geokimia yang dapat dilakukan adalah :

• Lithogeochemistry, terbagi atas : Sedimen sungai dan Batuan

• Hydrogeochemistry

• Biochemistry/Geobotany

• Atmogeochemistry/Gas Surveys

Page 10: Eksplorasi Emas

E. METODE EKSPLORASIb. Metode Sedimen Sungai

Beberapa pertimbangan dan alasan pemilihan metoda sedimen sungai adalah:

• Dipakai dalam eksplorasi tahap awal (regional geochemical reconnaissance) diareal yang luas

• Menangkap dispersi geokimia sekunder di sepanjang aliran sungai

• Keuntungan: mampu menjangkau daerah yang luas dalam waktu yang singkat, jumlah conto yang relatif sedikit, dan biaya yang relatif murah.

Beberapa metoda yang dilakukan dalam metoda sedimen sungai adalah:

• Sedimen sungai aktif (stream sediment, SS), yaitu mengambil fraksi berukuran silt-clay dengancara menyaring sedimen dengan saringan berukuran -80#.

• Konsentrat dulang (pan concentrate, PC) yaitu mengambil fraksi mineral berat dalam sedimensungai dengan cara mendulang dengan tujuan menangkap emas berbutir kasar dan mineral beratlainnya.

• Bulk Leach Extractable Gold (BLEG), semua fraksi sedimen diambil tanpa terkecuali. Tujuannyauntuk menangkap semua butiran emas dan mampu mendeteksi kadar emas yang sangat rendah(ambang deteksi 0,1 ppb.

Page 11: Eksplorasi Emas

E. METODE EKSPLORASIc. Metode Percontoan Tanah ( Soil Sampling )

Situasi dimana survei soil dilakukan antara lain :

• Survei pendahuluan dilakukan di daerah yang pola pengalirannya tidak berkembang

• Survei lanjutan dilakukan di daerah anomali yang dilokalisir oleh survei sedimen sungai

• Survei lanjutan di daerah anomali yang dilokallisir oleh survei geofisika

• Survei lanjutan di sekitar lokasi Gossan

• Mendeliniasi target bor uji di sekitar mineralisasi yang diketahui

Kondisi yang harus diperhatikan pada waktu melakukan sampling dengan metoda percontoantanah adalah :

• Cukup material yang diambil untuk analisis

• Conto diambil dari horison yang sama

• Jika horison soil tidak berkembang, conto diambil pada kedalaman yang sama

• Conto harus diambil dari jenis soil yang sama (residual/ transported)

• Faktor yang menyebabkan adanya kontaminasi pada sampel harus diketahui.

Page 12: Eksplorasi Emas

E. METODE EKSPLORASI

d. Metode Percontoan Batuan ( Rock Sampling )

• Dilakukan dalam tahap akhir eksplorasi permukaan

• Lokasi pengambilan conto: singkapan, float, pits, trenches, drill holes

• Menangkap dispersi geokimia primer

• Dimaksudkan untuk keperluan analisis kimia mineral (unsur utama, unsur target,unsurpathfinder) dan fisika mineral (petrografi, X-Ray, dan inklusi fluida).

Beberapa cara pengambilan contoh yang dapat dilakukan adalah dengan :

• Grab / specimen

• Chip

• Channel / Panel

• Drill cutting / Core

Page 13: Eksplorasi Emas

E. METODE EKSPLORASIe. Hydrogeochemistry ( Water Sampling )

Metoda ini merupakan metoda untuk menganalisis/menghitung komposisi kimia material yang terlarut dalam air. Jenis-jenis air (natural water ) yang dapat dipakai sebagai media sampling yaitu air sungai, danau, air tanah, mata air, dan lain-lain.

Permasalahan yang dapat muncul dalam metoda ini :

• Konsentrasi yang sangat rendah (ppb)

• Analytical difficulties

• Serious risk of contamination

• Kimia air sangat sensitif terhadap kondisi cuaca dan lingkungannya

• Merupakan indikator yang paling baik untuk serangkaian endapan U, V, Rn(Radon), He, Mo, Zn, Bi, F dan SO4

• Indikator Cu dan Pb umumnya sulit untuk diinterpretasi.

Page 14: Eksplorasi Emas

E. METODE EKSPLORASIf. Biogeochemistry Surveys

Metoda ini memanfaatkan komposisi kimia tumbuhan yang dipakai sebagai media contoh. Akar tumbuhan potensial sebagai media sampling karena sifatnya yang menyerap larutandalam air tanah. Larutan ini mungkin membawa garam-garam anorganik yang dapatdiendapkan di berbagai tumbuhan, seperti daun, kulit kayu, buah dan bunga.

Pada bagian tertentu dari beberapa jenis tumbuhan telah terbukti menunjukkan kadarkonsentrasi unsur-unsur tertentu yang lebih tinggi jika tumbuh pada soil yang berkembangdi atas cebakan mineral daripada di soil biasa.

Contoh :

• Becium homblei dipakai di Afrika bagian selatan untuk mengindikasikan anomali Cu dalam soil.

• Di daerah tropis bagian atas porfiri sistem yang kaya sulfida biasanya tidak ditumbuhitumbuhan atau hanya semak rumput, misalnya Grasbergdi Irian Jaya. Fenomena inidapat terlihat dalam foto udara dan Landsat.

Page 15: Eksplorasi Emas

E. METODE EKSPLORASIg. Gas Surveys

Survei gas ini didasarkan dari banyakya cebakan mineral yang mengandung volatile. Karenamobilitasnya tinggi, material volatile ini dapat mencapai permukaandan dilepaskan keatmosfer.

Contoh :

• Mercury di atas cebakan logam dasar (base metals) dan emas epitermal

• Radon sebagai hasil peluruhan U-238 dalam cebakan uranium

• Helium dari cebakan U dan Th

• SO2 terdeteksi sebagai hasil oksidasi sulfida

• Berbagai hidrokarbon volatile dalam survei minyak dan gas bumi

• Teknik penyontoan bervariasi dari mulai dengan pesawat terbang atau helikopter, detektor yang dipasang dalam tanah atau dalam air, sampai anjing yang dilatih untukmendeteksi sulfida dari kehadiran H2S.