Download - Rizqon Yk Sgd 17 Entero Lbm 1
-
8/10/2019 Rizqon Yk Sgd 17 Entero Lbm 1
1/28
0811270382
Lbm 1
Step 1
Enterohepatik : organ2 yng berada dalam cavum abdomen yang saling berhubungan dengan traktus
digestivus dan berhubungan dengan hepar.
Step 2
1.
Hepar
Anatomi, fisiologi, histologi
2. Lien
Anatomi, fisiologi, histologi
3.
Kandung empedu
Anatomi, fisiologi, histologi
4.
pancreas
Anatomi, fisiologi, histologi
5. Penyakit2 yang menyerang enterohepatik
6.
Hubungan antara organ2 enterohepatik
Step 3
1. Hepar
Anatomi
Organ terbesar dalam tubh sperti baji, berat 1,5 kg. Warna merah kecoklatan. Prgan yg ditutupi
oleh peritoneum, kecuali : area nuda hepatis, sulcus vena cava, fossa vesica biliaris. Letaknya di
cavum abdomen regio hypochondriaca dextra hingga bisa mencapai r egia hypochondriaca
sinistra.
Facies :
- Facies diafragmatica (convex)menghadap diafragma. 4 pars : pars superior anterior, pars
posterior, pars dextra.
- Facies visceralismenghadap pada oragn2 yg ada di cavum abdomen.
Lobus dextra : impressio colica, impressio biliaris, impressio renalis, supraren, vena cava.
Lobus sinistra : tuber omentale, sulcus esofagus, impressio gastrica
Antara facies diaphragmatica da visceral dipisahkan oleh margo inferior seblaj anterior,
posterior belum jelas.
Lobus
Ada 2 lobus (anterior) : dextra dan sinistra
Posterior 4 lobus: dextra, sinistra, lobus quadratus dan caudatus
-
8/10/2019 Rizqon Yk Sgd 17 Entero Lbm 1
2/28
Anatomis : berdasarkan letaknyafissura sagitalis sinistra
Fisiologis : peraliran vasa, kelenjar empedu, nodus limpatikusfossa sagitalis dextra (linea
chantlie)
Penggantung
-lig.venosum arantii
-lig.teres hepatis
-lig.coronarium
-lig.triangulare
-lig.falciformis
-Omentum minus
Vascularisasi :
A.hepatica , v.porta hepatis dan v.hepatica
Innervasi
Simpatis : nervus hepaticus dari pleksus sympaticus
Parasimpatis : n.vagus
Fisiologi
Penyimpanan glikogen, lemak, vit. A,D,E,K , B12 dan zat besi.
Metabolisme menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen dan menubah kembali menjadi
glukoa dalm bntuk enzim
Detoksifikasi , inaktivasi hormon dan detoksifikasi obat, fagositosis eritrosit serta zat
asing yang terintegrasi dalam darah
Metabolisme protein : sinetsis asam amino, pembentukan urea dan penyimpanan protein
Metabolisme lemak melalui ketogenesis kolesterol dan penimbunan lemak
membentuk dan megekskresikan empedu mulai dari 500 -1000 ml
sebagai penyimpanan besi dalm bentuk ferritin kecuali Hb darah
sabgai fagositosis oleh sel kupfffer
membentuk porferin -> hematopoiesis
histologiterdapat berbagai sel
hepatosit : mengeluarkan empedu ke dalam saluran halus yg disebut kanallikulis biliaris
sel kupffer : makrofag di hepar, menghasilka protei yag berhubungan dgn sistem imun.
Sel ini mempunyai reseptor permukaan untk imunoglobulin dan komplemen serta
mengekskresikan sitokin, IL-1
Sel stellata (sel ito) : di tengah lobulus klasik dlm keadaan normal fungsinya menyimpan
lemak dan vitamin A
Pit cell : termasuk dalam sistem imunnatural kiler cell
2. Lien
-
8/10/2019 Rizqon Yk Sgd 17 Entero Lbm 1
3/28
Anatomi
Warna merah kecklatan, resio hypochondirum sinistra, bentuk oval. Bagian anteroir dibatasi oleh
lambung, cauda pancreas, fleksura coli sinistra dan ren sinistra dikelilingi oleh peritoneum. Posterior:
pleura sinistra
Diperdarahi oleh a.lienalis cabang a.coliaca
Mengikuti perjalanan a.lienalis yang berasal dari pleksus hemoroidalis
Facies diaphragma : diphargma dan cosat X
Facies visceralis : renalis, gastrica dan colica. Bangunan hilus lienalis vasa lienalis, nodi lymphatici,
nervus2
Margo superior dan inferior
Ekstremitas anterior dan posterior
Ligamentum lienalis, lig.gastrolienalis
Vaskularisasi : a.lienalishilus lienalis
Innervasi : simpatis : T6-T10, Parasimpatis : nervus vagus
Fisiologi
Menyimpan 1/6 volum darah dalam tubuh sebagai reservoir darah, sinus venosus 9sistem
vena yg menyimpan )dan pulpa ( eritrosit mudah keluar dari trabekula)
Merusak Hb
Penyaring darah karena mempunyai RES
Mendaur ulang besi dengan makrofag
Selama featus berperan sbg pembentuk darah
histologi
3. Kandung empedu
Anatomi
Batas teluar dari m. rectus abdominis dan berhubungan arcus costa dextra (cartilago costa IX) ,
bnetuk seprti buah pear, 9 cm, kapasitas 50 ml, berada di atas colon transversum dan dekat dengan
duodenum.
3 lapisan :
Tunica serosaTunica muskularis
Tunika mucosa
Vaskularisasi : a. cystica cabang a.hepatica , v. Cystica bermuara pada vena porta
Innervasi : parasimpatis : n.vagus. simpatis : T6-T10
Fisiologi
Menyimpan cairn empedu
Sel2 hepatosit - kanalikuli biliariskanalilkuli portaduktus hepticus dex et sinductis hepaticus
communisductus choledochusductus cysticusvesica fellea
Histologi
-
8/10/2019 Rizqon Yk Sgd 17 Entero Lbm 1
4/28
Tunica mucosa , lamina propia, tunica muskularis, tunica serosa.
Ada 2 tipe sel : clear cell menghasilkan mukus, brush cell menghasilkan mukus dan mengabsorpsi air
Sel epitel mengandung bnyak mitokondria, permukaan apikal mengandung bnyk mikrovili
4.
pancreas
Anatomi
Organ eksokrin dan endokrin di cavum abdomen. Terletak di retroperitoneal dan sebagian
intraperitoneal, panjang 15 cm , lebar pada umumnya 5 cm, berat 60-90 gram. Dibagi menjadi caput,
collum, corpus dan cauda pancreas. Ada bagian yang disebut Proc.uciantus dan incisura pancreatic.
Caput pancreas berbatasan dengan corpus pancreas.diantara caput dan corpus membentuk incisura
pancreatic yang dilalui vasa mesenterica superior. Cauda pncreas terletak regio hypochondrium
sinistra berjalan menuju hilus lienalis.
Vaskularisasi : A.pancreatico duodenalis superior cabang dari aorta abdominalis dan mengalirkan
darah ke vena cava inferior melalui vena hepaticaInnervasi : simaptikus : T6-T10 , parasimpatis : n.vagus (N.X)
Fisiologi
Endokrin : sel A,B, D, F dan ada 4 sel anakan
Sekresi sel2 ini langsung ke pembuluh darah
Eksokrin
Sel sel asini mengasilkan beberapa enzim yang diekresikan melalui ductus pancreas yang bermuara
ke duodenum
Berfungsi mencerna karbohidrat, protein dan lemak.
histologi
sel A , hati dan jaringan adiposa. Merombak cadangan lipid
sel B / insulin .target di sebagian besar selnya, efek pengambilan glukosa oleh sel
sel Gamma / somatostatin . target sel Langerhans alin dan sel epitel saluran pencernaan, efek
menghambat ekskkresi insulin dan glukagon, ekresi enzim pencernaan
Sel F. Mengambat kontraksi kantong empedu, mengatur produksi enzim pancreas, target di organ
pencernaan.
5.
Penyakit2 yang menyerang enterohepatik
Sirosis hepatis
Kolesititis
Hepatitis
Kanker
6.
Hubungan antara organ2 enterohepatik
-
8/10/2019 Rizqon Yk Sgd 17 Entero Lbm 1
5/28
STEP 7
1. Hepar
Anatomi
HEPAR
Letak : disebelah kanan dan cranial cavum abdominis
Menempati regio hypocondriaca dekstra, regio epigastrica, dan sering
meluas ke regio hypocondriaca sinistra sampai linea midclavicula
-
8/10/2019 Rizqon Yk Sgd 17 Entero Lbm 1
6/28
Berat hepar dewasa sekitar 2 persen berat badan, yaitu kurang lebi
1,5 kg, berwarna coklat kemerahan pada keadaan segar.
Mempunyai 2 fasies :o facies difragmatica
a. Pars Anterior : dipisahkan dr diafragma setinggi costa &
cartilage costa VIX (kanan), cartilage costa VII
VIII (kiri)
b. Pars posterior : menghadap collumna vertebralis
terdapat fossa vena cavae (ditempati v.cava
inferior) disebelah kanan, dan fosa ductus
venosi (ditempati lig. Venosum arantii
c. pars superior : sebagian besar melekat pada diafragma dengan
perantaraan jaringan ikat longgar, yang merupakan area nuda.
d. pars dekstra : dinding abdomen
a. facies visceral
terdapat lobus caudatus dan lobus quadratus dan diantaranya terdapat
porta hepatis ( tdk ditutupi peritonium ) yg ditempati oleh :
a. ductus hepaticus
b. ductus cysticus
c. cabangcabang v. Porta
d. a. Hepatica propria
pembagian lobus
o secara anatomis : lobus dekstra (lobus caudatus & lobus quadratus)
dan sinistra dibatasi oleh fissura sagitalis sinistra
o secara fisiologis : lobus dekstra dan sinistra (lobus caudatus &
quadratus) dibatasi oleh fossa sagitalis dekstrapembagian ini penting untuk lobektomi
Lobus dekstra :
o Terdapat 4 impresio
Impresio suprarenalis
Impresio renalis
Impresio colica
Impresio duodenalis
-
8/10/2019 Rizqon Yk Sgd 17 Entero Lbm 1
7/28
Lobus sinistra
o Terdapat 2 impresio
Impresio esophagea
Impresio gastrica
Ligamentum
o
Facies diafragmatica : ligamentum falciforme, ligamentum coronarium,
ligamentum triangulare dextra, ligamentum triangulare sinistra.
o Facies visceralis : ligamentum venosi arantii, ligamentum teres hepatis.
( Situs AbdominisFK UNDIP )
1. ANATOMI ENTEROHEPATIK
Sistem Enterohepatik merupakan suatu sistem yang menghubungkan antara hepar dan
intestinal yang membantu proses pencernaan.
1.1. Anatomi Hepar
Hepar terletak di bagian atas cavitas abdominalis tepat di bawah diafragma. (Gambar 2).
Sebagian besar hepar terletak di profunda arcus costalis dextra, dan hemidiaphragma
dextra memisahkan hepar dari pleura, pulmo, pericardium, dan jantung. Hepar terbentang
ke sebelah kiri untuk mencapai hemidiaphragma sinistra. Permukaan atas hepar yang
cenderung melengkung di bawah kubah diaphragma.
Hepar juga melintasi region epigastrica dan region hipocondriaca dextra. Hepar berteksturlunak, lentur dan memiliki berat 1400 gr pada orang dewasa
-
8/10/2019 Rizqon Yk Sgd 17 Entero Lbm 1
8/28
Hepar memiliki 2 lobus, yaitu :
1. Lobus dextra
1. Lobus quadratus
2. Lobus caudatus
2. Lobus sinistra.Lobus hepatis dextra terbagi menjadi lobus quadratus dan caudatus oleh adanya vesica
biliaris, fissura ligamenti teretis, vena cava inferior, dan fissura ligament venosi.
Penelitian menunjukkan bahwa pada kenyataannya lobus quadratus dan caudatus
merupakan bagian fungsional dari lobus hepatis sinistra. Oleh karena itu, ramus dextra
arteri hepatica propia (arteri cysticus), ramus dextra venae portae hepatis, dan ductus
hepaticus dextra didistribusikan pada lobus hepatis dextra, sedangkan ramus sinistra arteri
hepatica propia (arteri lobuli caudati), ramus sinistra venae portae hepatis dan ductus
hepaticus sinistra didistribusikan pada lobus hepatis sinistra (termasuk lobus quadratus dan
caudatus).
1.1.2. Ligamenti Hepatis
Pada hepar terdapat beberapa ligamentum yaitu :
1. Ligamentum falciformis. Menghubungkan hepar ke dinding anterior abdolmen dan
terletak di antara umbilicus dan diafragma.
2. Ligamentum teres hepatis (round ligament). Merupakan bagian bawah ligamentum
falciformis; merupakan sisa-sisa peninggalan vena umbilicalis yang telah menetap.
3. Ligamentum gastrohepatica dan ligamentum hepatoduodenalis. Merupakan bagian
dari omentum minus yang terbentang dari kurvatura minor lambung dan duodenum
sebelah proksimal ke hepar. Di dalam ligamentum ini terdapat arterie hepatica, vena
porta dan ductus choledocus communis. Ligamen hepatoduodenale turut membentuk
tepi anterior dari Foramen Wislow.
4. Ligamentum Coronaria Anterior (dextra & sinistra) dan ligamentum coronariaposterior (dextra & sinistra). Merupakan refleksi peritoneum terbentang dari diafragma
-
8/10/2019 Rizqon Yk Sgd 17 Entero Lbm 1
9/28
ke hepar.
5. Ligamentum triangularis (dextra & sinistra). Merupakan fusi dari ligamentum
coronaria anterior dan posterior dan tepi lateral kiri kanan dari hepar.
Unit fungsional dasar hati adalah lobulus hati, yang berbentuk silindris dengan panjang
beberapa millimeter dan berdiameter 0,8 sampai 2 milimeter. Hati manusia mengandung
50.000 sampai 100.000 lobulus.Di bagian tepi di antara lobuli-lobuli terhadap tumpukan jaringan ikat yang disebut traktus
portalis/triad yaitu traktus portalis yang mengandung cabang-cabang vena porta, arteri
hepatika, ductus biliaris. Cabang dari vena porta dan arteri hepatika akan mengeluarkan
isinya langsung ke dalam sinusoid setelah banyak percabangan. Sistem bilier dimulai dari
canaliculi biliaris yang halus yang terletak di antara sel-sel hepar dan bahkan turut
membentuk dinding sel.
1.1.3. Impressio
1. Hepatica dextra
1. impressio duodenalis
2. impressio suprarenalis
3. impressio renalis
4. impressio colica
2. Hepatica sinistra
1. impressio esophagus
2. impressio gastrica
1.1.4. Perdarahan
Lobulus hati terbentuk mengelilingi sebuah vena sentralis yang mengalir ke vena hepatica
dan kemudian ke vena cava. Lobulus sendiri dibentuk terutama dari banyak lempeng sel
hati yang menyebar dari vena sentralis seperti jeruji roda. Masing masing lempeng hati
tebalnya dua sel, dan diantara sel yang berdekatan terdapat kanalikuli biliaris kecil yang
mengalir ke ductus biliaris ke dalam septum fibrosa yang memisahkan lobules hati yang
berdekatan.
Di dalam septum terdapat vena porta kecil yang menerima darah terutama dari vena
saluran pencernaan melalui vena porta. Dari venula ini darah mengalir ke sinusoid hati
gepeng dan bercabang yang terletak di antara lempeng-lempeng hati dan kemudian ke vena
sentralis. Dengan demikian, sel hepar terus-menerus terpapar dengan darah vena porta.
Arteriol hati juga ditemukan di dalamseptum interlobaris. Arteriol ini menyuplai darah
arteri ke jaringan septum di antara lobulus yang berdekatan, dan banyak juga arteriol kecil
yang mengalir langsung ke sinusoid hati, paling sering berlokasi pada sepertiga jarak ke
septum interlobaris
Guyton A. C., Hall J. E., 2008.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta : EGC
-
8/10/2019 Rizqon Yk Sgd 17 Entero Lbm 1
10/28
Selain sel-sel hati, sinusoid vena dilapisi oleh dua ripe sel yang lain:
1. sel endotel khusus dan
2.sel kupfferbesar (retikuloendotelial), yang merupakan makrofag residen yang
melapisi sinusoid dan mampu memfagositosis bakteri dan benda asing lain dalam
darah sinus hepatikus.
Lapisan endotel sinusoid vena mempunyai pori-pori yang sangat besar, beberapadiantaranya berdiameter hampir 1 mikrometer. Di bawah lapisan ini, terletak di antara sel
endotel dan sel hepar, terdapat ruang jaringan yang sangat sempit yang disebut ruang Disse
yang juga dikenal dengan ruang perisinusoidal. Jutaan ruang Disse menghubungkan
pembuluh limfe di dalam septum interlobaris. Oleh karena itumelalui aliran limfatik.
Karena besarnya pori di endotel, zat di dalam plasma bergerak bebas ke dalam ruang
Disse, bahkan banyak protein plasma berdifusi dengan bebas ke ruang ini.1
Kira-kira 1050 mL darah mengalir dari vena porta ke sinusoid hati setiap menit, dan
tambahan 300ml lagi mengalir ke sinusoid dari arteri hepatica, dengan total rata-rata 1350
ml/menit. Jumlah ini sekitar 27% dari sisa curah jantung. Rata-rata tekanan di dalam vena
porta yang mengalir ke dalam hati adalah sekitar 9 mm Hg, dan rata-rata tekanan di dalam
vena hepatica yang mengalir dari hati ke vena cava normalnya hampir tepat 0 mm Hg.
Perbedaan tekanan yang kecil ini, hanya 9 mm Hg. Menunjukkan bahwa tahanan aliran
darah melalui sinusoid hati normalnya sangat rendah. Terutama bila seseorang dapat
memperkirakan bahwa sekitar 1350 ml darah mengalir melalui jalur ini setiap menit.
Jika sel-sel parenkim hati hancur, sel-sel tersebut digantikan oleh jaringan fibrosa yang
akhirnya akan berkontraksi di sekeliling pembuluh darah, sehingga sangat menghambat
darah porta melalui hati. Proses penyakit ini dikenal dengan sirosis hati. Penyakit ini lebih
umum disebabkan oleh alkoholisme.
Sistem porta juga kadang-kadang terhambat oleh suatu gumpalan besar yang berkembang
di dalam vena porta atau cabang utamanya. Bila system porta tiba-tiba tersumbat,
kembalinya darah dari usus dan limfa melalui system aliran darah porta hati ke sirkulasi
sistemik menjadi sangat terhambat, menghasilkan hipertensi porta dan tekanan kapiler, didalam dindimg usus meningkat 15 sampai 20 mmHg diatas normal.
-
8/10/2019 Rizqon Yk Sgd 17 Entero Lbm 1
11/28
Guyton A. C., Hall J. E., 2008.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta : EGC
Fisiologi,
2.1. Fisiologi Hepar
Hati merupakan pusat dari metabolisme seluruh tubuh, merupakan sumber energi tubuhsebanyak 20% serta menggunakan 20 25% oksigen darah. Ada beberapa fung hati yaitu :
1. Fungsi hati sebagai metabolisme karbohidrat
Dalam metabolisme karbohidrat, hati melakukan fungsi berikut ini :
1. Menyimpan glikogen dalam jumlah besar
2. Konversi galaktosa dan fruktosa menjadi glukosa
3. Glukoneogenesis
4. Pembentukan banyak senyawa kimia dari produk antara metabolisme karbohidrat
Hati terutama penting untuk mempertahankan konsentrasi glukosa darah normal.
Penyimpanan glikogen memungkinkan hati mengambil kelebihan glukosa dari darah,
menyimpannya, dan kemudian mengembalikannya kembali ke darah bila konsentrasi
glukosa darah mulai turun terlalu rendah. Fungsi ini disebut sebagai fungsi penyangga
glukosa hati. Pada orang dengan fungi hati yang buruk, konsentrasi glukosa darah setelah
memakan makanan tinggi karbohidrat dapat meningkat dua atau tiga kali lebih tinggi
dibandingkan pada orang dengan fungsi hati yang normal.
Glukoneogenesis dalam hati juga penting untuk mempertahankan konsentrasi normal
glukosa darah, karena glukoneogenesis hanya terjadi secara bermakna apabila konsentrasi
glukosa darah mulai menurun di bawah normal. Pada keadaan demikian, sejumlah besar
asam amino dan gliserol dari trigliserida diubah menjadi glukosa, dengan demikian
membantu mempertahankan konsentrasi glukosa darah yang relatif normal.
2. Fungsi hati sebagai metabolisme lemak
Hati tidak hanya mensintesis lemak tapi sekaligus mengadakan katabolisis asam lemak
Asam lemak dipecah menjadi beberapa komponen :
1. Senyawa 4 karbon
Keton Bodies2. Senyawa 2 karbonActive Acetate (dipecah menjadi asam lemak dan gliserol)
3. Pembentukan kolesterol.
4. Pembentukan dan pemecahan fosfolipid.
Hati merupakan pembentukan utama, sintesis, esterifikasi dan ekskresi kholesterol.
Dimana serum kolesterol menjadi standar pemeriksaan metabolisme lipid
Kira-kira 80% kolesterol yang disintesis di dalam hati diubah menjadi garam empedu,
yang kemudian disekresikan kembali ke dalam empedu, sisanya diangkut dalam
lipoprotein dan dibawa oleh darah ke semua sel jaringan tubuh. Fosfolipid juga disintesis
di hati dan terutama ditranspor dalam lipoprotein. Keduanya, fosfolipid dan kolesterol,
digunakan oleh sel untuk membentuk membran, struktur intrasel, dan bermacam-macam
zat kimia yang penting untuk fungsi sel. Setelah lemak disintesis di hati, lemak ditranspordalam lipoprotein ke jaringan lemakuntuk di simpan.
3. Fungsi hati sebagai metabolisme protein
Hati mensintesis banyak macam protein dari asam amino. Dengan proses deaminasi, hati
juga mensintesis gula dari asam lemak dan asam amino. Dengan proses transaminasi, hati
memproduksi asam amino dari bahan-bahan non nitrogen. Hati merupakan satu-satunya
organ yg membentuk plasma albumin dan- globulin dan organ utama bagi produksi
urea.Urea merupakan end product metabolisme protein.- globulin selain dibentuk di
dalam hati, juga dibentuk di limpa dan sumsum tulang globulin hanya dibentuk
di
dalam hati.albumin mengandung 584 asam amino dengan BM 66.000.
Fungsi hati yang penting dalam metabolisme protein adalah:1. Deaminasi asam amino
-
8/10/2019 Rizqon Yk Sgd 17 Entero Lbm 1
12/28
2. Pembentukan ureum untuk mengeluarkan ammonia dari cairan tubuh
3. Pembentukan protein plasma -> beta globulin.
4. Interkonversi beragam asam amino dan sintesis senyawa lain dari asam amino
Deaminasi asam amino dibutuhkan sebelum asam amino dapat dipergunakan untuk energy
atau diubah menjadi karbohidrat atau lemak. Sejumlah kecil deaminasi dapat terjadi di
jaringan tubuh lain, terutam di ginjal, tetapi hal ini tidak penting di bandingkan deaminasiasam amino di dalam hati.
Pembentukan ureum oleh hati mengeluarkan ammonia dari cairan tubuh. Sejumlah besar
amonia dibentuk melalui proses deaminasi, dan jumlahnya masih ditambah oleh
pembentukan bakteri di dalam usus secara kontinu dan kemudian diabsorbsi ke dalam
darah. Oleh karena itu, bila hati tidak membentuk ureum, knsentrasi amino plasma
meningkat dengan cepat dan menimbulkan koma hepatic dan kematian. Penurunan aliran
darah yang besar melalui hati yang kadangkala terjadi bila timbul pintasan antara vena
cava, dapat menyebabkan jumlah amonia yang berlebihan dalam darah, suatu keadaan
yang sangat toksik .
Sel hati menghasilkan kira-kira 90% dari semua protein plasma. Sisa gamma globulin
adalah antibodi yang dibentuk terutama oleh sel plasma dalam jaringan limfe tubuh. Hati
mungkin dapat membentuk protein plasma pada kecepatan maksimum 15 sampai 50
gram/hari oleh karena itu, bahkan jika tubuh kehilangan sebanyak separuh protein plasma,
jumlah ini dapat digantikan dalam waktu 1 atau 2 minggu.
Hal ini menarik terutama bahwa kehilangan protein plasma menimbulkan mitosis sel hati
yang cepat dan pertumbuhan hati menjadi lebih besar; pengaruh ini digandakan oleh
kecepatan pengeluaran protein plasma sampai konsentrasi plasma kembali normal.
Diantara fungsi hati yang paling penting adalh kemampuan hati untuk membentuk asam
amino tertentu dan juga membentuk senyawa kimia lain yang penting dari asam amino.
Misalnya, yang disebut asam amino nonesensial dapat disintesis semuanya dalam hati.
4. Fungsi hati sehubungan dengan pembekuan darah
Hati merupakan organ penting bagi sintesis protein-protein yang berkaitan dengan
koagulasi darah, misalnya: membentuk fibrinogen, protrombin, faktor V, VII, IX, X.Benda asing menusuk kena pembuluh darah yang beraksi adalah faktor ekstrinsi, bila ada
hubungan dengan katup jantung yang beraksi adalah faktor intrinsik.Fibrin harus isomer
biar kuat pembekuannya dan ditambah dengan faktor XIII, sedangakan Vit K dibutuhkan
untuk pembentukan protrombin dan beberapa faktor koagulasi.
5. Fungsi hati sebagai metabolisme vitamin
Semua vitamin disimpan di dalam hati khususnya vitamin A, D, E, K.
6. Hati menyimpan Besi Dalam Bentuk Ferritin
Sebagian besi dalam tubuh biasanya di simpan di hati dalam bentuk ferritin. Sel hati
mengandung sejumlah besar protein yang disebut apoferritin, yang akan bergabung dengan
besi baik dalam jumlah sedikit ataupun banyak. Oleh karena itu, bila besi banyak tersedia
dalam cairan tubuh, maka besi akan berikatan dengan apoferritin membentuk ferritin dandisimpan dalam bentuk ini di dalam sel hati sampai diperlukan,bila besi dalam sirkulasi
cairan tubuh mencapai kadar yang rendah, maka ferritin akan melepaskan besi. Dengan
demikian, system apoferritin hati bekerja sebagai penyangga besi darah dan juga sebagai
media penyimpanan besi.
7. Fungsi hati sebagai detoksikasi
Hati adalah pusat detoksikasi tubuh, Proses detoksikasi terjadi pada proses oksidasi,
reduksi, metilasi, esterifikasi dan konjugasi terhadap berbagai macam bahan seperti zat
racun, obat over dosis.
8. Fungsi hati sebagai fagositosis dan imunitas
Sel kuppfer merupakan saringan penting bakteri, pigmen dan berbagai bahan melalui
proses fagositosis. Selain itu sel kupfer juga ikut memproduksi- globulin sebagai imunlivers mechanism.
-
8/10/2019 Rizqon Yk Sgd 17 Entero Lbm 1
13/28
9. Fungsi hemodinamik
Hati menerima 25% dari cardiac output, aliran darah hati yang normal 1500 cc/ menit
atau 10001800 cc/ menit. Darah yang mengalir di dalam arteri hepatica 25% dan di
dalam vena porta 75% dari seluruh aliran darah ke hati. Aliran darah ke hepar dipengaruhi
oleh faktor mekanis, pengaruh persarafan dan hormonal, aliran ini berubah cepat pada
waktu exercise, terik matahari,shock. Hepar merupakan organ penting untukmempertahankan aliran darah.
10. Fungsi sekresi empedu oleh hati
Salah satu dari berbagai fungsi hati adalah untuk mengeluarkan empedu , normalnya antara
600 dan 1000 ml/hari.
Empedu melakukan dua fungsi penting, yaitu :
1. Empedu memainkan peranan penting dalam pencernaan dan absorbs lemak, bukan
karena enzim dalam empedu yang menyebabkan pencernaan lemak, tetapi karena
asam empedu dalam empedu melakukan dua hal, yaitu :
1. Asam empedu membantu mengelmusikan partikel-partikel lemak yang besar dalam
makanan menjadi banyak partikel kecil, permukan partikel tersebut dapat disersng
oleh enzim lipase yang disekresikan dalam getah pankreas, dan
2. Asam empedu membantu absorbs produk akhir lemak yang telah dicerna melalui
membrane mukosa intestinal.
2. Empedu bekerja sebagai suatu alat untuk mengeluarkan beberapa produk buangan
yang penting dari darah. Hal ini terutama meliputi bilirubin, suatu produk akhir dari
penghancuran hemoglobin, dan kelebihan kolesterol.
Pengosongan kandung empedu peran perangsangan kolesistokinin (CCK)
Ketika makanan mulai dicerna didalam traktus gastro intestinal bagian atas, kandung
empedu mulai dikosongkan, terutama sewaktu makanan berlemak mencapai duodenum
sekitar 30 menit setelah makan. Mekanisme pengosongan kandung empedu adalah
kontraksi ritmis dinding kandung empedu, tetapi pengosongan yang efektif juga
membutuhkan relaksasi yang bersamaan dengansfincter oddi, yang menjaga pintu keluar
duktus biliaris komunis kedalam duodenum
-
8/10/2019 Rizqon Yk Sgd 17 Entero Lbm 1
14/28
.
Sejauh ini rangsangan yang paling poten menyebabkan kontraksi kandung empedu adalah
hormone kolesistokinin. Hormone ini adalah hormone kolesistokinin yang telah
dibicarakan sebelumnya yang menyebabkan peningkatan sekresi enzin pencernaan olehsel-sel asinar pancreas. Rangsangan untuk memasukkan kolesistokinin kedalam darah dari
mukosa duodenum terutama adalah kehadiran makanan berlemak dalam duodenum.
Sejauh ini rangsangan yang paling poten menyebabkan kontraksi kandung empedu adalah
hormone kolesistokinin. Hormone ini adalah hormone kolesistokinin yang telah
dibicarakan sebelumnya yang menyebabkan peningkatan sekresi enzin pencernaan oleh
sel-sel asinar pancreas. Rangsangan untuk memasukkan kolesistokinin kedalam darah dari
mukosa duodenum terutama adalah kehadiran makanan berlemak dalam duodenum.
Selain kolesistokinin, kandung empedu juga dirangsang secara kurang kuat oleh serabutserabut
saraf yang menyekresi asetil kolin dari system saraf fagus dan enterik usus.
Keduanya adalah saraf yang sama yang meningkatkan motilitas dan sekresi dalam bagian
lain traktus gastrointestinal bagian atas.Kandung empedu mengosongkan simpanan empedu pekatnya kedalam duodenum terutama
sebagai respon terhadap perangsangan kolesistokonin yang terutama dicetuskan oleh
makanan berlemak. Saat lemak tidak terdapat dalam makanan, pengosongan kandung
empedu berlangsung buruk, tetapi bila terdapat lemak dalam jumlah yang berarti dalam
makanan, normalnya kandung empedu kosong secara menyeluruh dalam waktu sekitar satu
jam.
Guyton A. C., Hall J. E., 2008.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta : EGC
histologi
-
8/10/2019 Rizqon Yk Sgd 17 Entero Lbm 1
15/28
2.
Lien
Anatomi
Anatomi Lien/ Limpa/ Spleen
Anatomi lienLien/ spleen/ limpa merupakan organ RES (Reticuloendothelial system) yg terletak di cavum
abdomen pd regio hipokondrium/ hipokondriaka sinistra. Lien terletak sepanjang costa IX, X,
dan XI sinistra dan ekstremitas inferiornya berjalan ke depan sampai sejauh linea aksillaris
media. Lien juga merupakan organ intra peritoneal.
Morfologi LienLien memiliki 2 facies, facies diaphragmatica yg berbentuk konvex dan facies visceralis yg
http://www.gophoto.it/view.php?i=http://4.bp.blogspot.com/-JjPN3-uo60A/TypM2CoTyMI/AAAAAAAAAHo/6XcNWPSDbgc/s1600/image1188.gifhttp://www.gophoto.it/view.php?i=http://1.bp.blogspot.com/-8fIKFyxINDs/TypM0KaEcnI/AAAAAAAAAHg/LjuK09e78eE/s1600/4738-0550x0475.jpghttp://www.gophoto.it/view.php?i=http://4.bp.blogspot.com/-JjPN3-uo60A/TypM2CoTyMI/AAAAAAAAAHo/6XcNWPSDbgc/s1600/image1188.gifhttp://www.gophoto.it/view.php?i=http://1.bp.blogspot.com/-8fIKFyxINDs/TypM0KaEcnI/AAAAAAAAAHg/LjuK09e78eE/s1600/4738-0550x0475.jpg -
8/10/2019 Rizqon Yk Sgd 17 Entero Lbm 1
16/28
berbentuk lbh datar.
Facies diaphragmatica lien berhadapan dg diaphragm dan costa IX- XI sinistra. Sedangkan
facies visceralis nya memiliki 3 facies, yaitu facies renalis yg berhadapan dg ren sinistra,
facies gastric yg berhadapan dg gaster, dan facies colica yg berhadapan dg flexura coli
sinistra. Ketiga facies tsb bertemu pd hilus lienalis. Dimana hilus lienalis merupakan tmpkeluar dan masuknya dari vasa. N. lienalis. Pd hilus lienalis, juga merupakan tmp
menggantung nya cauda pancreas.
Lien memiliki 2 margo, yaitu margo anterior dan margo posterior. Selain itu, lien jg memiliki
2 ekstremitas, yaitu ekstremitas superior, dan ekstremitas inferior.
Penggantung Lien- Lig. Gastrolienalis yg membentang dr hilus lienalis smp pada curvature major gaster.
- Lig. Lienorenalis
Vaskularisasi LienLien di vaskularisasi oleh a. lienalis yg merupakan cabang dr truncus coeliacus/ triple hallery
bersama a. hepatica communis, dan a. gastric sinistra. Triple hallery sendiri merupakan
cabang dr aorta abdominalis yg dicabangkan setinggi Vertebra Thoracal XII Vertebrae
Lumbal I
Sedangkan v. lienalis meninggalkan hilus lienalis berjalan ke posterior dr cauda dan corpus
pancreas utk bermuara ke v. portae hepatis bersama dg v. mesenterica superior dan v.
mesenterica inferior.
Innervasi LienLien di innervasi oleh persarafan simpatis oleh n. sympaticus sengmen Thoracal VI X dan
persarafan parasimpatisnya oleh n. Vagus (n. X)
Fungsi Lien:- Organ limfoid terbesar
- Tmp pembentukan sel darah saat foetus
- Tempat perombakan Hb
Diktat anatomi, Situs Abdominis, ed. 2011, Laboratorium Anatomi, FK UNISSULAAtlas Anatomi Manusia Sobotta, ed. 22, jilid 2, P.Putz dan R. Pabst, EGC.
http://4.bp.blogspot.com/--42f72k91-c/Tz8EH0WTAVI/AAAAAAAAAOY/sw3CV3cJHcY/s1600/vaskularisasi+lien.JPG -
8/10/2019 Rizqon Yk Sgd 17 Entero Lbm 1
17/28
fisiologi, histologi
3.
Kandung empedu
Anatomi,
1.2. Anatomi Vesica Biliaris (Kandung Empedu)
Kedudukan kandung empedu bervariasi terhadap kedudukan hati. Fundus kandung empedu
terletak khas pada tepi lateral m. Rektus abdominis kanan, agak di bawah tepi kosta.vesica
biliaris memiliki kemampuan menampung empedu sebanyak 30-50 ml dan menyimpannya,
serta memekatkannya dengan cara mengabsorspi air.
Vesica biliaris dibagi menjadi :
1.Fundus vesicae biliaris, berbentuk bulat dan biasanya menonjol dibawah margo
inferior hepar, penonjolan ini merupakan tempat fundus bersentuhan dengan
dinding
anterior abdomen setinggi ujung kartilago costalis IX dextra.
2. Corpus vesicae biliaris, terletak dan berhubungan dengan facies visceralis hepardan arahnya ke atas, belakang, dan kiri.
3. Collum vesicae biliaris, melanjutkan diri sebagai ductus cysticus yang berbelok ke
dalam omentum minus dan bergabung dengan sisi kanan ductus hepaticus comunis
untuk membentuk ductus choledochus
Keterangan gambar :
2. Fundus biliaris 14. Ampulla hepatopancreatica
3. Corpus biliaris 15. Sphincter ampullae
4. Collum biliaris 16. Ductus choledochus
132.8. Ductus hepatica 128.18. M. sphincter ductus
communispancreatici.
10. Ductus cysticus
11. Plica spiralis
12. M. ductus choledochus
13. M. sphincter ductus choledochi.
1.2.1. PerdarahanArteri cystica merupakan arteri yang memperdarahi vesica biliaris yang bercabang dari
-
8/10/2019 Rizqon Yk Sgd 17 Entero Lbm 1
18/28
arteri hepatica dextra. Dan vena cystica mengalir darah langsung ke vena portae. Sejumlah
arteri dan venae kecil juga berjalan diantara hepar dan vesica biliaris.
11
1.2.2. Persarafan
Saraf simpatis dan parasimpatis membentuk plexus coeliacus. Vesica biliaris berkontraksi
sebagai respons terhadap hormone kolesistokenin yang dihasilkan oleh tunika mukosaduodenum karena masuknya makanan dari gaster.
Guyton A. C., Hall J. E., 2008.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta : EGC
fisiologi,
2.2. Fisiologi Vesica Biliaris
Fungsi kandung empedu adalah untuk mengentalkan dan menyimpan empedu yang dibawakepadanya dari hati melalui duktus cysticus, diantara waktu makan dan melepaskan
empedu ke dalam usus lewat duktus cysticus selama makan. Dalam vesika fellea, empedu
dipekatkan oleh absorpsi air dan pengasaman empedu. Memekatkan empedu dengan
penyerapan selektif daripada air, garam organik dan sedikit garam empedu, sehingga
volumenya menjadi 1/5 1/10 daripada volume yang disekresikan oleh hati.
Empedu mengalir dari hati melalui duktus hepatikus kiri dan kanan, yang selanjutnya
bergabung membentuk duktus hepatikus umum. Saluran ini kemudian bergabung dengan
sebuah saluran yang berasal dari kandung empedu (duktus sistikus) untuk membentuk
saluran empedu umum.Duktus pankreatikusbergabung dengan saluran empedu umum dan
masuk ke dalam duodenum. Sebelum makan, garam-garam empedu menumpuk di dalam
kandung empedu dan hanya sedikit empedu yang mengalir dari hati. (Gambar 11).Makanan di dalam duodenum memicu serangkaian sinyal hormonal dan sinyal saraf
sehingga kandung empedu berkontraksi. Sebagai akibatnya, empedu mengalir ke dalam
duodenum dan bercampur dengan makanan.
Empedu memiliki 2 fungsi penting:
1. Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
2. Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama hemoglobin yang
berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.
Secara spesifik empedu berperan dalam berbagai proses berikut:
1. Garam empedu meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut
dalam lemak untuk membantu proses penyerapan
2. Garam empedu merangsang pelepasan air oleh usus besar untuk membantu
menggerakkan isinya
3.Bilirubin (pigmen utama dari empedu) dibuang ke dalam empedu sebagai limbah
dari sel darah merah yang dihancurkan
4. Obat dan limbah lainnya dibuang dalam empedu dan selanjutnya dibuang dari
tubuh
5. Berbagai protein yang berperan dalam fungsi empedu dibuang di dalam empedu.
Garam empedu kembali diserap ke dalam usus halus, disuling oleh hati dan dialirkan
kembali ke dalam empedu. Sirkulasi ini dikenal sebagaisirkulasi enterohepatik. Seluruh
garam empedu di dalam tubuh mengalami sirkulasi sebanyak 10-12 kali/hari. Dalam setiap
sirkulasi, sejumlah kecil garam empedu masuk ke dalam usus besar (kolon). Di dalam
kolon, bakteri memecah garam empedu menjadi berbagai unsur pokok. Beberapa dari
unsur pokok ini diserap kembali dan sisanya dibuang bersama tinja.
-
8/10/2019 Rizqon Yk Sgd 17 Entero Lbm 1
19/28
Guyton A. C., Hall J. E., 2008.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta : EGC
histologi
1. histology
Dinding kandung empedu terdiri dari : Mukosa
Lapisan fibromuskular
Lapisan jaringan ikat perimuskular
Serosa
Mukosamenampakkan lipatan2 temporer yg menghilang saat kandung
empedu diregangkan oleh empedu.
Lipatan ini mirip villi pada usus halus, namun ukuran dan bentukny
lipatan sering membentuk indentasi yang dalam mukosa.
Epitel pelapisadalah epitel selapis silindris tinggi dengan sitoplasma
ter pulas pucat dan inti dibasal.
Lamina propiamengandung jaringan ikat longgar dan beberapa jaringan
limfoid difus.
Serat otot polosdidalam lapisan fibromuskular berbaur dgn lapisan2
jaringan ikatlonggar yang kaya serat elastin.
-
8/10/2019 Rizqon Yk Sgd 17 Entero Lbm 1
20/28
Kandung empedu meliliki lapisan lebar yg terdiri dari jaringan ikat
longgar perimuskular yg mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe,
dan saraf.
Serosaadalah lapisan terluar dan menutupi semua bangunan.
( Atlas histology difiore, edisi 9 Victor P. Eroschenko, Jakarta EGC :
2003 )
4. pancreas
Anatomi
o Pancreas
Merupakan kelenjar pankreas terbesar yang mempunyai fungsi sebagai
kelenjar eksokrin dan endokrin. Berbentuk seperti lidah dengan panjang 12-
15cm.
-
8/10/2019 Rizqon Yk Sgd 17 Entero Lbm 1
21/28
Organ ini terletak didalam lengkungan yang dibentuk oleh Duodenum bagian
I, II, dan III, kemudian terbentang transversal sedikit ke cranial menuju hillum
splenicum.
Bagian : Caput Pancreas, Collum Pancreas, Corpus Pancreas, dan Caudapancreas.
Caput Pancreas
Terletak disebelah kanan linea mediana, di kanan anterior dari
collumna vertebralis. Berada di retroperitoneal di dalam
lengkung duodenum.
- Facies anterior caput prankreas : berhadapan dengan
pangkal mesocolon transversum
-
Facies posterior caput prankeas : berhadapan dengan
v. Cava inferior, vena renalis dextra, dan crus dektra
diafragma.
- Processus uncinatus merupakan penonjolan bagian
inferolateral caput pancreatis di posterior
Collum Pancreas
Bagian ini berukuran 2cm, terletak di anterior V.porta hepatis
bagian inferior collum pancreatis terletak di anterior
v.mesenterica superior sebelum membentuk v. Porta hepatis.
Corpus pancreas
Merupakan bagian paling panjang, makin ke arah cauda makin
tipis dan menyempit.
Cauda Pancreas
Bagian paling lateral dari cauda pancreas berada diantara
kedua lembar ligamentum splencrenale. Dapat berakhir dalam
ligamentum ini atau menerus ke cranial sampai hillus
splenicum.
Ductus Pancreaticus
ductus pancreaticus mayor ( santorini), dan ductus pancreaticus
minor ( wirsungi)
-
8/10/2019 Rizqon Yk Sgd 17 Entero Lbm 1
22/28
Letak : Fundus vesica felea terdapat pada batas terluar dari m rectus abdominis kanan
dan berhubungan dengan arcus costae kanan (cartilago coatae IX). Atau dengan cara
menarik garis dari SIAS melalui umbilikus sampai dengan batas bawah caotae (arcus
costae). Vesica felea terletak pada peertemuan garis tersebut dengan arcus costae
(metoda grey-turner).
Berbentuk seperti buah pear/terong, 9 cm, berkapasitas 50 ml. Berada di atas colon
transversum dan dekat dengan duodenum. Kandung empedu terdiri dari fundus, badan,
leher. Vaskularisasi dari a. cycticus cabang a. hepatika.
Saluran Empedu
Duktus hepatikus kanan dan kiri dari hati bersatu membentuk duktus hepatikus komunis
Duktus cystikus adalah kelanjutan dari leher kandung empedu, panjang + 3cm.
Kemudian bersatu dengan duktus hepatikus komunis membentuk duktus kholedokus.
Duktus kholedokus berada di depan vena porta dan di sebelah kanan arteria hepatika.
Bergabung dengan duktus pankreatikus wirsungi pada ampula vater. Ampula ini
terdapat di dalam suatu tonjolan tunika mukosa duodenum (pars descendens) yangdisebut papilla duodeni major. Pada ujung papilla tersebut terdapat muara ampula. Pada
ampula dikelilingi oleh suatu muskulus sphingter yang disebut sphingter oddi.
Situs Abdominis FK UNDIP
Fisiologi
2.3. Fisiologi Pankreas
Pankreas adalah campuran jaringan eksokrin dan endokrin. Pankreas adalah kelenjar
-
8/10/2019 Rizqon Yk Sgd 17 Entero Lbm 1
23/28
memanjang yang terletak di belakang dan di bawah lambung, diatas lengkung pertama
duodenum. Pankreas merupakan kelenjar campuran yang mengandung jaringan eksokrin
dan endokrin.
Bagian eksokrin yang predominan terdiri dari kelompok-kelompok sel sekretorik seperti
anggur yang membentuk kantung-kantung atau asinus, yang berhubungan dengan duktus
yang akhirnya bermuara ke duodenum.Bagian endokrin yang lebih kecil terdiri dari pulau-pulau jaringan endokrin terisolasi,
pulau-pulau langerhans (islets of langerhans), yang tersebar di seluruh pankreas. Hormon
terpenting yang disekresikan oleh sel-sel pulau langerhans adalah insulin dan glukagon.
2.3.1. Eksokrin
Pankreas eksokrin mengeluarkan getah pankreas yang terdiri dari dua komponen, yaitu :
1.sekresi enzimatik poten dan
2.sekresi alkali encer (cair) yang kaya akan natrium bikarbonat (NaHCO3).
Enzim pankreas disintesis oleh retikulun endoplasma dan kompleks Golgi sel asinus, dan
kemudian disimpan di dalam granula zimogen dan dikeluarkan melalui proses eksositosis
bila diperlukan.
Selsel asini menghasilkan beberapa enzim yang disekresikan melalui ductus pankreas
yang bermuara ke duodenum.
Ketiga jenis enzim pankreas yaitu:
1. Enzim-enzim proteolitik, yang berperan dalam pencernaan protein.
Tiga enzim proteolitik utama yang disekresikan oleh pankreas adalah tripsinogen,
kimotripsinogen, danprokarboksipeptidase, yang masing-masing disekresikan dalam
bentuk inaktif.
Setelah disekresikan ke dalam lumen duodenum, tripsinogen diaktifkan menjadi
bentuk aktifnya, tripsin oleh enterokinase, suatu enzim yang terbenam diatas luminal
sel-sel yang melapisi mukosa duodenum. Tripsin kemudian secara oktokatalisis
mengaktikan lebih banyak tripsinogen. Tripsinogen harus tetap inaktif dalam didalam
pankreas untuk mencegah enzim proteolitik mencerna sel-sel tempat ia terbentuk.
Kimotripsinogen danprokarboksipeptidase, enzim proteolitik pankreas lainnya,diubah oleh tripsin masing-masing menjadi bentuk-bentuk aktif mereka, kimotripsin
dan karboksipeptidase, didalam lumen duodenum. Dengan demikian setelah
eritrokinase mengaktifkan sebagian tripsin, tripsin kemudian bertanggung jawab untuk
menyelesaikan proses pengaktifan selanjutnya.
2. Amilase pankreas, berperan penting dalam pencernaan karbohidrat dengan mengubah
polisakarida menjadi disakarida. Amilase disekresikan melalui getah pankreas dalam
bentuk aktif karena amilase tidak membahayakan sel-sel sekretorik.
3. Lipase pankreas, sangat penting karena merupakan satu-satunya enzim yang
disekresikan diseluruh sistem pencernaan yang dapat menuntaskan lemak. Lipase
pankreas menghidrolisis trigliserida makanan menjadi monogliserida dan asam lemak
bebas, yaitu satuan lemak yang dapat diserap.Kolesterol esterase untuk hidrolisis ester kolesterol sedangkan fosfolipase untuk
memecah asam lemak dan fosfolipid.
Tiga rangsangan dasar yang menyebabkan sekresi pankreatik :
1. Asetikolin: disekresikan ujung nervus vagus parasimpatis dan saraf-saraf
kolinergenik.
2. Kolesistokinin: disekresikan mukosa duodenum dan jejunum rangsangan asam.
3. Sekretin: disekresikan mukosa duodenum dan jejunum rangsangan asam.
2.3.2. Endokrin
Terdiri atas 4 sel, yaitu : sel , sel , sel , dan sel F.
Fungsi endokrin kelenjar pankreas diperankan oleh pulau langerhans.Sekresi sel sel ini
berupa hormon yang akan langsug diangkut melalui pembuluh darah.Sel Hormon Targetutama Efek Hormonal Regulasi.
-
8/10/2019 Rizqon Yk Sgd 17 Entero Lbm 1
24/28
1.(Glukagon)
Target adalah hati, dan jaringan adiposa. Efek adalah merombak cadangan lipid,
merangsang sintesis glukosa dan pemecahan glikogen di hati, menaikan kadar glukosa.
Distimulasi oleh kadar glukosa darah yang rendah, dihambat oleh somatostatin.
2.(Insulin)
Target adalah sebagian besar sel. Efek adalah membantu pengambilan glukosa olehsel, menstimulasi pembentukan dan penyimpanan glikogen dan lipid, menurunkan
kadar glukosa darah. Distimulasi oleh kadar glukosa darah yang tinggi, dihambat oleh
somatostatin.
3.(Somatostatin)
Target adalah sel langerhans lain, epitel saluran pencernaan. Efek adalah menghambat
sekresi insulin dan glukagon, menghambat absorbsi usus dan sekresi enzim
pencernaan. Distimulasi oleh makanan tinggi-protein, mekanismenya belum jelas.
4. F (Polipeptida pankreas)
Target adalah organ pencernaan. Efek adalah menghambat kontraksi kantong empedu,
mengatur produksi enzim pankreas, mempengaruhi absorbsi nutrisi oleh saluran
pencernaan. Distimulasi oleh makanan tinggi-protein dan rangsang parasimpatis.
Guyton A. C., Hall J. E., 2008.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta : EGC
Histologi
1. histology :
-
8/10/2019 Rizqon Yk Sgd 17 Entero Lbm 1
25/28
Pulau langerhans terdiri atas sel alfa, beta dan delta
Pulau langerhans sebagai endokrin
Sel asini sebagai eksokrin
Sel asini sebagai penghasii ion natrium bikarbonat , lipase dan enzim lain
Sel asini centrum asinar ductus interkalaris duktus interlobularis
duktus pancreaticus
Histologi dasar junqueira
5.
Penyakit2 yang menyerang enterohepatik
6. Hubungan antara organ2 enterohepatik
-
8/10/2019 Rizqon Yk Sgd 17 Entero Lbm 1
26/28
Sebagian besar garam empedu didaur ulang antara hati dan usus halus melalui sirkulasi
enterohepatik. Garam garam empedu yang disekresikan oleh hati masuk ke duodenum.
Setelah ikut serta dalam pencernaan dan penyerapan lemak, sebagian besar garam
empedu direabsorbsi oleh transportasi aktif di ileum terminal dan dikembalikan melalui
vena porta hepatika ke hati, yang kembali mensekresikan garam-garam tersebut dalam
empedu
(Fisiologi, Sherwood)
empedu dihasilkan oleh sel hati ke dalam saluran empedu, yaitu mengalir ke dalam
duodenum. Di antara makan, orifisium duodenum duktus ini tertutup dan empedu
mengalir ke dalam vesika fellea, tempat ia disimpan. Bila makanan memasuki mulut,
sfingter sekeliling orifisium relaksasi; bila isi lambung memasuki duodenum, maka
hormon CCK (kolesistokinin) dari mukosa usus menyebabkan vesika fellea
-
8/10/2019 Rizqon Yk Sgd 17 Entero Lbm 1
27/28
berkontraksi. Duktus cystikus mendrainase vesika fellea, dan duktus hepatikus
bersatu dengan duktus cystikus untuk membentuk duktus choledochus. Dan
kemudian memasuki duodenum pada papila duodenum.
Fisiologi Kedokteran. Ganong. EGC
duktus pankreas dan empedu ( kadang-kadang melebar membentuk ampula, panjang
5mm ) bermuara ke dalam papila duodeni mayor, yang terletak pada sisi cekung
duodenum sekitar 8 cm dari pilorus. Duktus pankreatikus asesorius bermuara ke
dalam duodenum pada papila minor atau asesorius, 2cm di sebelah anterosuperior
papila duodeni mayor.
Grant Metode Anatomi berorientasi Pada Klinik. John V. Basmajian & Charles E.
Slonecker. Ed. 11. jilid 1. FKUI
2.Sistem Enzim yang Berperan Dalam Detoksifikasi Hepar
a.
Sistem tahap I
Sistem detoksifikasi tahap I, melibatkan terutama enzim supergene sitokrom
P-450, secara umum merupakan enzim pertahanan pertama melawan bahan asing.
Sebagian besar bahan kimia dimetabolisme melalui biotransformasi tahap I. Pada
reaksi umum tahap I, enzim sitokrom P-450 (CYP450) menggunakan oksigen dan
sebagai kofaktor, NADH, untuk menambah kelompok reaktif, misalnya hidroksil
radikal. Sebagai hasil dari tahap ini dalam detoksifikasi, diproduksi suatu molekul
reaktif yang lebih toksik daripada molekul awal. Apabila molekul reaktif ini tidak
berlanjut pada metabolisme selanjutnya, yaitu tahap II (konjugasi), dapat
menyebabkan kerusakan pada protein, RNA, dan DNA di dalam sel. Beberapa
penelitian menunjukkan bukti terhadap hubungan antara terjadinya induksi tahap Idan/atau berkurangnya aktivitas tahap II dengan meningkatnya resiko penyakit,
misalnya kanker, SLE, dan penyakit Parkinson.
b. Sistem tahap II
Reaksi konjugasi pada tahap II umumnya mengikuti aktivasi tahap I, dimana
akan mengakibatkan xenobiotik yang telah larut air dapat diekskresikan melalui urin
atau empedu. Beberapa macam reaksi konjugasi terdapat di dalam tubuh, termasuk
glukoronidasi, sulfas, dan konjugasi glutation serta asam amino. Reaksi ini
memerlukan kofaktor yang tercukupi melalui makanan.
-
8/10/2019 Rizqon Yk Sgd 17 Entero Lbm 1
28/28
Banyak yang diketahui mengenai peran dari sistem enzim tahap I pada
metabolism bahan kimia seperti halnya aktivasinya oleh racun lingkungan dan
komponen makanan tertentu. Walau begitu, peran detoksifikasi tahap I pada praktek
klinik tidak terlalu diperhatikan. Kontribusi dari sistem tahap II lebih diperhatikan
dalam penelitian dan praktek klinik. Dan hanya sedikit yang diketahui saat ini
mengenai peran sistem detoksifikasi pada metabolism zat endogen.
Guyton A. C., Hall J. E., 2008.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta : EGC