Download - Pkm-k Mie Boneka
-
i
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
MIE BONEKA
(Mie Mbote Bhineka Tunggal Ika)
PKM-K
Diusulkan oleh:
1. Nurul Ilmi Santoso (13112004) (2013)
2. Nur Lailia Rosyida (12112006) (2012)
3. Arif Suyanto (12112010) (2012)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
GRESIK
2014
-
ii
-
iii
RINGKASAN
Saat ini mie instan adalah makanan yang banyak digemari oleh masyarakat
Indonesia. Mie biasanya berbahan baku tepung terigu yang berasal dari gandum.
Masyarakat Indonesia belum banyak yang mengetahui bahwa beberapa jenis umbi-
umbian dapat diolah menjadi mie. Salah satu umbi yang dapat dimanfaatkan adalah
umbi mbote. Umbi mbote adalah sejenis umbi-umbian yang hampir mirip dengan
talas hanya saja ukuran umbi ini lebih besar. Mbote merupakan umbi-umbian yang
banyak mengandung karbohidrat, vitamin C, thianin, riboflavin, zat besi fosfor, zink
niacin, potassium, tembaga, mangan dan serat yang bermanfaat bagi kesehatan.
Kandungan karbohidrat yang cukup tinggi (34,2 %) sangat memungkinkan untuk
menjadi sumber pangan. Mbote juga memiliki beberapa khasiat untuk kesehatan
manusia yaitu dapat menurunkan tekanan darah tinggi, menurunkan kadar gula darah,
meningkatkan pencernaan dan lain-lain. Saat ini harga mbote masih sangat murah
karena warga biasanya hanya mengolahnya menjadi mbote rebus. Tujuan program
kewirausahaan pembuatan mie berbahan dasar mbote adalah meningkatkan nilai umbi
mbote dari yang sebelumnya kurang termanfaatkan menjadi bahan makanan bernilai
ekonomi lebih tinggi. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup
masyarakat sekitar. Metode yang digunakan adalah mengolah umbi mbote menjadi
tepung melalui proses pengeringan umbi yang kemudian didestruksi menjadi butiran
tepung yang halus. Bahan tepung mbote yang sudah halus diolah menjadi mie yang
diinovasikan menjadi mie dengan varian warna. Pewarna mie berasal dari bahan
alami yaitu ubi jalar menjadi warna ungu, daun pandan menjadi warna hijau, tomat
menjadi warna merah dan kunyit menjadi warna kuning. Mie Boneka dilengkapi
dengan bumbu dan sayuran kering dari seledri dan wortel sebagai makanan siap saji.
Nama Mie Boneka Mie Mbote Bhineka Tunggal Ika mencermikan
keanekaragaman warna seperti keragaman ras dan budaya bangsa yang disatukan
menjadi satu produk. Luaran yang diinginkan adalah menjadikan Mie Boneka yang
menyehatkan dan diminati masyarakat luas. Selain itu produk ini mampu membuka
peluang usaha yang menjanjikan. Publikasi ilmiah di jurnal nasional terakreditasi
menjadi luaran yang penting dari PKM-K ini.
Kata Kunci : mie bhineka tunggal ika, Mie Boneka, mbote, varian warna
-
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR................................................................................................ v
RINGKASAN........................................................................................................... vi
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................. 2
1.3 Tujuan.................................................................................................... .......... 2
1.4 Luaran.................................................................................................... ........... 2
1.5 Manfaat.................................................................................................. ........... 2
BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA.............................................. 3
2.1 Kondisi Umum.................................................................................................. 3
2.2 Potensi Sumber Daya........................................................................................ 3
2.2 Analisis Kelayakan Usaha................................................................................. 4
BAB 3 METODE PELAKSANAAN..................................................................... 5
3.1 Bagan Alir Pelaksanaan Program..................................................................... 5
3.2 Metode Persiapan Usaha.................................................................................. 5
3.3 Cara Pembuatan Mie Boneka............................................................................ 5
3.4 Metode Produksi............................................................................................... 6
3.5 Metode Promosi dan Pemasaran....................................................................... 7
3.5.1 Strategi Promosi.................................................................................... 7
3.5.2 Strategi Pemasaran............................................................................... 7
3.6 Metode Kontrol dan Evaluasi.......................................................................... 7
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN......................................................... 8
4.1 Rencana Anggaran............................................................................................ 8
4.2 Rencana Kegiatan............................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN...................................................................................... vi
Lampiran 1 : Biodata Kelompok........................................................................... vii
Lampiran 2 : Biodata Dosen Pendamping........................................................... viii
Lampiran 2 : Justifikasi Anggaran........................................................................ x
Lampiran 3 : Susunan Pembagian Tugas.............................................................. xi
Lampiran 4 : Surat Pernyataan Ketua Peneliti...................................................... xii
-
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Biaya Operasional Sebulan................................................................... 3
Tabel 3 : Tabel penjualan................................................................................... 4
Tabel 4 : Biaya Investasi Awal............................................................................ 8
Tabel 5 : Biaya Operasional Satu Kali Produksi.................................................. 8
Tabel 6 : Biaya Operasional Tambahan............................................................... 9
Tabel 7 : Jadwal Kegiatan........................................................................................ 9
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Bagan Alir Pelaksanaan Program .......................................................... 5
-
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mie adalah makanan khas Indonesia, mie menjadi kuliner yang sangat
digemari para masyarakat. Mie bisa diolah dengan berbagai variasi warna. Selama ini
masyarakat hanya tahu bahan baku dari mie adalah terbuat dari tepung terigu yang
berasal dari gandum. Tidak banyak yang tau jenis umbi-umbian Mbote bisa jadi
alternatif sebagai tepung untuk bahan pengganti pembuatan mie.
Desa Medalem, Kecamatan Modo adalah sebuah desa terpencil yang terletak
disebelah utara Lamongan. Masyarakat desa Medalem sebagian besar adalah
berpenghasilan sebagai petani. Unsur tanahnya yang baik menjadikan desa Medalem
tempat yang cocok untuk bercocok tanam. Selain padi, Mbote adalah tanaman yang
ditanam masyarakat setempat di kebun. Selama ini Mbote memiliki nilai jual yang
murah. Hal ini dikarenakan Mbote dijual secara mentah dan direbus. Nilai jualnya
yang murah tidak dapat membantu masyarakat Desa Modo meningkatkan taraf
hidupnya. Padahal Mbote adalah umbi-umbian yang memiliki serat tinggi dan baik
buat pencernaan.
Mbote mempunyai ukuran yang lebih besar dari talas. Ujung daunnya lebih
runcing dan pada bagian pangkal daun mempunyai belahan yang agak dalam. Tagkai
daun berhubungan dengan helai daun pada titik di tepi daun dekat belahan tersebut.
Mbote merupakan tanaman tahunan, tidak berkayu, terdiri dari akar, pelepah daun,
daun, bunga, dan umbi. Jumlah umbi anakan dapat mencapai 10 buah atau lebih.
Panjang umbi sekitar 12-25 cm dan diameter 12-15 cm. umbi yang dihasilkan
biasanya mempunyai berat 300-1000 gram (Offie, 2004)
Tetapi umbi ini memiliki kandungan lendir dan asam oksalat. Asam oksalat
dan garamnya yang larut air dapat membahayakan, karena senyawa tersebut bersifat
toksis. Gejala pada pencernaan dengan cepat diikuti kegagalan peredaran darah dan
pecahnya pembuluh darah inilah yang dapat menyebabkan kematian. tetapi hal ini
dpat diatasi dengan perendaman menggunakan garam (NaCl) yang dilarutkan dalam
air. Mbote merupakan umbi-umbian yang banyak mengandung karbohidrat, vitamin
C, thianin, riboflavin, zat besi fosfor, zink niacin, potassium, tembaga, mangan dan
serat yang bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan karbohidrat yang tinggi (34,2%)
sangat memungkinkan untuk menjadi sumber pangan (Widiawan, 2004). Mbote
bermanfaat untuk meningkatkan pencernaan, mencegah beberapa jenis kanker,
melindungi kulit, meningkatkan kesehatan mata, menurunkan tekanan darah tinggi,
menurunkan kadar gula darah sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes
serta mencegah penyakit jantung (Puspasari, 2012).
-
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah mbote bisa dijadikan tepung?
2. Apakah tepung mbote bisa diolah menjadi Mie Boneka yang disukai
masyarakat ?
3. Apakah Mie Boneka dapat menciptakan peluang usaha yang menjanjikan?
1.3 Tujuan
Tujuan PKM-K ini adalah mengolah mbote menjadi Mie Boneka dengan varian
warna yang menarik agar digemari masyarakat dan menciptakan peluang usaha yang
menjanjikan.
1.4 Luaran
Luaran yang diharapkan dalam pembuatan Mie Boneka ini adalah publikasi
dalam jurnal ilmiah Nasional terakreditasi.
1.5 Manfaat
Manfaat dari PKM-K ini adalah memperkokoh jiwa entepreneur dalam diri
mahasiswa untuk menciptakan inovasi pangan alternatif yang sehat berbahan baku
tanaman lokal. Selain itu manfaat yang sangat besar bagi negara ini adalah
mendorong terciptanya kemandirian pangan masyarakat Indonesia.
-
3
BAB 2
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Kondisi Umum
Mayoritas masyarakat Indonesia saat ini sangat menyukai makanan cepat
saji, seperti mie. Mie di pasaran sangat identik dengan bahan pengawet. Bagi
kesehatan mie ini memiliki nilai gizi yang kecil. Oleh karena itu olahan inovasi
dari umbi mbote menjadi Mie Boneka dapat menjadi alternatif pangan yang sehat
dan bergizi agar masyarakat dapat hidup lebih sehat. Selain sehat dan bergizi,
Mie Boneka mempunyai varian warna yang membuat daya tarik tersendiri bagi
konsumen.
2.2 Potensi Sumber Daya
Bahan baku mbote tersedia berlimpah di Ds.Medalem, Modo, Lamongan.
Umbi mbote mempunyai ukuran cukup besar dibandingkan dengan umbi-umbi
lainnya. Hal ini akan menambah keberlimpahan bahan yang akan menjadi modal
utama keberhasilan produksi Mie Boneka. Selain SDA yang sudah tercukupi,
SDM yang akan melaksanakan kegiatan ini juga menjadi jaminan keberhasilan
program.
2.3 Analisis Kelayakan Usaha
Analisis kelayakan usaha merupakan upaya untuk mengetahui tingkat
kelayakan suatu jenis usaha. Suatu jenis usaha dikatakan layak jika nilai B/C
Ratio lebih dari satu. Tabel 1 dan 2 menyajikan biaya operasional dan penjualan
sebulan.
Tabel 1 : Biaya Operasional Sebulan
Barang Biaya Satuan Jumlah Total biaya
Umbi mbote Rp 3.000,- 10 kg Rp 30.000,-
Tepung mocaf Rp 5.000,- 5 kg Rp 25.000,-
Air Rp 4.000,- 3 galon Rp 12.000,-
Garam Rp 1.000,- 1 bungkus Rp 1.000,-
Tomat Rp 3.000,- 1 kg Rp 3.000,-
Daun pandan Rp 1.000,- 3 ikat Rp 3.000,-
Kunyit Rp 3.000,- 5 kg Rp 15.000,-
Ubi jalar Rp 8.000,- 2 kg Rp 16.000,-
Telur Rp 12.000,- 5 kg Rp 60.000,-
Penyedap rasa Rp 1.000,- 12 bungkus Rp 12.000,-
Minyak goreng Rp 15.000,- 2 liter Rp 15.000,-
-
4
Seledri Rp 1.000,- 3 ikat Rp 3.000,-
Bawang merah Rp 14.000,- 4 kg Rp 56.000,-
Bawang putih Rp 8.000,- 3 kg Rp 24.000,-
Wotel Rp 5.000,- 5 kg Rp 25.000,-
Biaya listrik Rp 50.000,- 1 bulan Rp 50.000,-
Sub total Rp 350.000,-
a. BEP ( Break Event Point )
BEP volume produksi = Total biaya
Harga
= Rp. 350.000 = 175
Rp. 2.000,-
Jadi tingkat volume produksi 175 produk usaha ini berada pada titik impas.
BEP Harga Produksi = Total biaya
V. produksi
= Rp. 350.000,- = Rp. 1.750,-
200
a. B/C Ratio
Produksi Mie Boneka perbulan adalah 200 buah dengan spesifikasi dan
total pendapatan adalah :
Tabel 2 : Tabel penjualan
Jenis Harga penjualan Pendapatan
Mie Bhineka Tunggal Ika Rp. 2.000,- 200 Rp. 400.000,-
Jumlah Rp. 400.000,-
Total penjualan = Rp 400.000,-
Keuntungan = Rp 400.000,00 -Rp. 350.000,00
= Rp 50.000,00
B/C Ratio = Hasil Penjualan
Total biaya
= Rp. 400.000,-
Rp. 350.000,-
= 1,14
Karena B/C Ratio > 1 maka usaha ini layak untuk dijalankan, artinya tiap
satuan biaya yang dikeluarkan diperoleh dari hasil penjualan sebesar 1,14 kali
lipat.
-
5
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
3.1 Bagan Alir Pelaksanaan Program
3.2 Metode Persiapan Usaha
Persiapan usaha yang dilakukan dalam pembuatan produk Mie Boneka ini
diantaranya survei pasar untuk menentukan langkah dan target pasar, konsultasi
ke Dinas Kesehatan setempat tentang produk mie yang akan dibuat, konsultasi
proposal dengan dosen pembimbing, melakukan pembelian alat dan bahan untuk
produksi kemudian melakukan uji produk dan uji organoleptik untuk mengetahui
formulasi yang tepat Mie Boneka.
PROMOSI & PEMASARAN
- Langsung
- Brosur
- Iklan
- Sosisal Media
PRODUKSI
- Pembuatan tepung mbote
- Pembuatan mie aneka
warna
- Penambahan sayur kering
- Penimbangan produk
- Packing
PERSIAPAN
- Survei Pasar
- Konsultasi dengan Dinas
Kesehatan
- Konsultasi dengan
Dosen Pendamping
- Pembelian Alat dan
Bahan
- Uji produk
- Uji Organoleptik
EVALUASI
- Produk
- Kemasan
- Promosi
- Pemasaran
Gambar 1: Bagan Alir Pelaksanaan
Program
-
6
3.3 Cara Pembuatan Mie Boneka
Prosedur :
A. Pembuatan Tepung Umbi Mbote
1. Umbi Mbote dikupas bersih
2. Umbi direndam dengan air garam agar lendir dan rasa gatalnya hilang
3. Umbi ditiriskan dan diiris tipis 4. Umbi yang sudah diiris dikeringkan dalam oven dengan suhu 50 600 C 5. Pengeringan dilakukan Selama 10 Jam 6. Umbi yang telah kering digiling 7. Umbi yang sudah digiling diayak hingga halus 8. Tepung siap diolah
B. Pembuatan Ekstrak Pewarna Alami
Bahan :
Mbote
Daun pandan
Tomat
Ubi jalar
Kunyit
Tepung Singkong
Air
Garam
Telur
Penyedap rasa
Minyak goreng
Seledri dan wortel kering
Bawang merah
Bawang putih
Alat
Pisau
Baskom
Alat penggilingan
Saringan
Lengser
Ember
Sendok dan garpu
Alat Penggilas
Panci
Kompor
LPG
Sumpit
Kunyit
1. Kunyit dikupas kulitnya
2. Kunyit dicuci bersih
3. Kunyit dipotong kecil 4. Kunyit diblender 5. Kunyit yang sudah halus
diambil sarinya
Ekstrak Daun Pandan
1. Daun pandan dicuci 2. Daun pandan dipotong-
potong
3. Blender hingga halus
4. Ambil sari untuk pewarna
Ekstrak tomat
1. Tomat dicuci bersih 2. Tomat dipotong - potong 3. Tomat diblender 4. Tomat yang sudah halus
diambil sarinya
-
7
C. Pembuatan Mie Boneka
1. Alat dan bahan disiapkan terlebih dulu
2. Tepung mbote, tepung mocaf dan garam dicampur dalam wadah mixer
3. Telur, ekstrak kunyit/ekstrak daun pandan/ekstrak tomat/ rebusan ubi jalar
sebagai pewarna alami dimasukkan dalam wadah mixer
4. Adonan diuleni hingga lembut dan kalis dengan mixer
5. Adonan diletakkan di tengah baskom kemudian ditutup dengan plastik
6. Adonan didiamkan sekitar 30-45 menit.
7. Alas gilas dan pisau ditaburi tepung kemudian adonan dipotong menjadi 2
bagian.
8. Adonan dimasukkan kembali ke dalam baskom dan tutup.
9. Adonan dicetak dengan alat pengggilas secara bertahap
10. Hasil gilasan digulung, kemudian potong
11. Air dididihkan untuk merebus mie sedikit demi sedikit
12. Mie yang sudah terapung siap diangkat
13. Mie ditiriskan dan dicetak kotak-kotak
14. Mie yang sudah dicetak dikeringkan dalam oven
15. Mie yang sudah kering siap ditimbang dan dikemas
D. Membuat Bumbu dan Sayur Kering
E. Pengemasan Produk
Mie Boneka ini dikemas dalam kemasan plastik berbobot 140gram. Di
dalam kemasan ini disiapkan Mie Boneka, sayur kering dan bumbu-
bumbunya. Mie siap dipasarkan.
Bumbu:
1. Kulit bawang merah dan
bawang putih dikupas
2. Bawang merah dan putih
dijemur hingga kering
3. Bawang yang sudah kering
dihaluskan
4. Bawag yang sudah halus
ditambahkan garam dan
penyedap rasa.
Membuat seledri dan wortel kering:
1. Wortel dan sledri dicuci bersih
2. Wortel dikupas kulitnya
3. Wortel direbus terlebih dulu
4. Setelah wortel matang seledri
direbus
5. Wortel dan seledri dipotong
menjadi ukurnan kecil
6. Wortel dan Seledri dikeringkan
dengan oven dengan suhu sekitar
50 600C.
7. Sayuran kering siap di kemas
-
8
3.4 Metode Produksi
Metode produksi Mie Boneka diawali dengan mengolah mbote yang
sudah dikupas kulitnya menjadi tepung. Tepung mocaf yang berfungsi sebagai
bahan pengenyal ditambahkan pada tepung mbote sehingga terbentuk adonan
seperti yang diinginkan. Varian warna didapatkan dari ekstrak ubi jalar, kunyit,
daun pandan dan tomat yang dtambahkan pada adonan. Selanjutnya adonan Mie
Boneka dicetak dan dikeringkan dalam oven bersuhu 50- 600 C selama 10 jam.
Sentuhan akhir mie ini adalah menambahkan sayuran kering dan bumbu agar
Mie Boneka ini siap saji. Kemasan yang digunakan adalah plastik berlogo Mie
Boneka dengan bobot 140 gram senilai Rp 2.000,0
3.5 Metode Promosi dan Pemasaran
3.5.1 Strategi Promosi
Strategi promosi yang digunakan adalah membuat design yang menarik
dan informatif pada kemasan produk. Selain itu, pengenalan produk melalui iklan,
brosur, pamflet, sosial media maupun bekerjasama dengan perusahaan dalam
mempromosikan produk Mie Boneka ini.
3.5.2 Strategi Pemasaran
Sebagai langkah awal dari sebuah produk baru kami mengikuti even-even
pameran dan melakukan pengenalan produk Mie Boneka kepada konsumen
mahasiswa, dosen dan masyarakat sekitar kampus UMG dengan harapan mereka
tertarik dan membeli produk ini. Cakupan pemasaran produk ini tidak hanya
mencakup Gresik saja tetapi di berbagai daerah se-Jawa. Pemasarannya dilakukan
melalui Media Sosial sehingga pengirimannya membutuhkan jasa agen
pengiriman (kurir). Kapasitas produksi mie ini berkisar 200 bungkus ukuran 140
gram per produksi . Kami melakukan survei pasar sehingga harga mie yang kami
tawarkan dengan harga Rp. 2.000/bungkus, merupakan harga yang sangat
terjangkau.
3.6 Metode Kontrol dan Evaluasi
Untuk mengontrol dan mengevaluasi proses produksi dan distribusi, maka
ditetapkan SOP dalam proses produksi dan pendistribusian produk. Evaluasi
dilakukan setiap dua minggu sekali untuk memastikan proses produksi dan
pendistribusian berjalan dengan baik dan lancar.
-
9
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 3 : Tabel Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya
1 Peralatan Penunjang Rp 8.004.000,-
2 Bahan Habis Pakai Rp 1.300.000,-
3 Perjalanan Rp 330.000,-
4 Lain lain Rp 570.000,-
TOTAL Rp 10.204.000,-
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 4: Tabel Jadwal Kegiatan
-
10
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Mbothe.http://lordbroken.wordpress.com/2011/04/03/mbothe/.
(Diakses tanggal 26 September 2014)
Astawan, M.. 2006. Membuat Mie dan Bihun. Penebar Swadaya. Jakarta.
Brown , Victor Mark. 2009. PCR Based Characterization of Dasheen (Colocasia sp.)
and Cocoyam (Xanthosoma sp). University of the West Indies,
Offei, S. K., Asante, I. K. and Danquah E. Y. (2004). Genetic structure of seventy
cocoyam (Xanthosoma sagittofolium, Linn, Schott) accessions in Ghana
based on RAPS. Hereditas (Lund) 140: 123 -128
Pratama, Israzul Aji dan Nisa, Fithri Choirun. 2014. Formulasi Mie Kering Dengan
Subsitusi Tepung Kimpul (Xanthosoma Sagittifolium) Dan Penambahan
Tepung Kacang Hijau (Phaseolus Radiatus L). UB, Malang
Puspasari, F. M. 2012. Pemanfaatan Tepung Kimpul (Xanthosoma sagittifolium)
Terfermentasi sebagai Bahan Baku Pembuatan Beras Tiruan (Kajian
Proporsi Tepung Kimpul Terfermentasi : Tepung Mocaf). THP FTP
Universitas Brawijaya. Malang.
Rida, L. Stif. 2003. Karakterisasi sifat fisiko-kimia tepung dan pati talas (Colocasia
Esculenta) dan Mbote (Xanthosoma sp). IPB;Bogor.
Wang J.K., Steinke W.E. and Carpenter J.R. (1981). Proceedings of the International
Conference on Agricultural Engineering and Agro Industries in Asia,
Asian Institute of Technology, Bangkok, Thailand. 10.
Widiawan, M.E, Nocianitri, K.A, Putra, N.K. 2004. Karakteristik Pati Talas Kimpul
Termodifikasi Dengan Metode Asetilasi
Yuwono, Sudarminto Setyo dan Nurani, Suprihhartini. 2014. Pemanfaatan Tepung
Kimpul (Xanthosoma Sagittifolium) Sebagai Bahan Baku Cookies (Kajian
Proporsi Tepung Dan Penambahan Margarin). THP FTP Universitas
Brawijaya. Malang.
-
11
-
12
-
vi
-
vii
-
viii
-
ix
JUSTIFIKASI ANGGARAN KEGIATAN
Tabel 2.1: Biaya Investasi Awal
Barang Justifikasi
pemakaian
Biaya Satuan Jumlah Total biaya
Alat penggilingan Produksi tepung Rp 3.500.000,- 1 buah Rp 3.500.000,-
Alat press Packing produk Rp 300.000,- 1 buah Rp 300.000,-
Mixer Pengolahan Rp 550.000,- 1 buah Rp 550.000,-
Oven Rp 1.500.000,- 1 buah Rp 1.500.000,-
Baskom Pengolahan Rp 5.000,- 5 buah Rp 25.000,-
Saringan Pengolahan Rp 7.000,- 2 buah Rp 14.000,-
Pisau Pengolahan Rp 10.000,- 3 buah Rp 30.000,-
Lengser Pengolahan Rp 15.000,- 5 buah Rp 75.000,-
Ember Pengolahan Rp 10.000,- 4 buah Rp 40.000,-
Pengaduk Pengolahan Rp 10.000,- 2 buah Rp 20.000,-
Alat Penggilas Pengolahan Rp 350.000,- 1 buah Rp 350.000,-
Panci Pengolahan Rp 100.000,- 2 buah Rp 200.000,-
Blender Bahan bakar Rp 400.000,- 1 buah Rp 400.000,-
Timbangan Menimbang produk Rp 1.000.000,- 1 buah Rp 1.000.000,-
TOTAL Rp 8.004.000,-
Tabel 2.2: Biaya Operasional Sekali Produksi
Barang Justifikasi
pemakaian
Biaya Satuan Jumlah Total biaya
Umbi mbote Bahan utama Rp 3.000,- 10 kg Rp 30.000,-
Tepung mocaf Bahan tambahan Rp 5.000,- 5 kg Rp 25.000,-
Air Bahan tambahan Rp 4.000,- 3 galon Rp 12.000,-
Garam Bahan tambahan Rp 1.000,- 1 bungkus Rp 1.000,-
Tomat Pewarna merah Rp 3.000,- 1 kg Rp 3.000,-
Daun pandan Pewarna hijau Rp 1.000,- 3 ikat Rp 3.000,-
Kunyit Pewarna kuning Rp 3.000,- 5 kg Rp 15.000,-
Ubi jalar Pewarna ungu Rp 8.000,- 2 kg Rp 16.000,-
Telur Bahan tambahan Rp 12.000,- 5 kg Rp 60.000,-
Penyedap rasa Bahan tambahan Rp 1.000,- 12 bungkus Rp 12.000,-
Minyak goreng Bahan tambahan Rp 15.000,- 2 liter Rp 15.000,-
Seledri Sayur kering Rp 1.000,- 3 ikat Rp 3.000,-
Bawang merah Bumbu Rp 14.000,- 4 kg Rp 56.000,-
Bawang putih Bumbu Rp 8.000,- 3 kg Rp 24.000,-
Wortel Sayur kering Rp 5.000,- 5 kg Rp 25.000,-
-
x
Biaya listrik Akomodasi Rp 50.000,- 1 bulan Rp 50.000,-
Plastik
kemasan
Packing Rp 50.000,- 2 pack Rp 100.000,-
Kompor Memasak mie Rp 600.000,- 1 buah Rp 600.000,-
LPG Bahan bakar Rp 125.000,- 2 tabung Rp 250.000,-
Sub total Rp 1.300.000,-
Tabel 2.3: Biaya Operasional Tambahan
Perjalanan Justifikasi Perjalanan Kuantitas Harga satuan Keterangan
Perjalanan ke Lamongan Survei bahan baku
utama
3 kali Rp 50.000,- Rp 150.000,-
Perjalanan ke pasar Pembelian peralatan
dan bahan produksi
3 kali Rp 10.000,- Rp 30.000,-
Survei pasar Uji Minat Produk 1 kali Rp 50.000,- Rp 50.000,-
Perjalanan ke Dep.Kes Konsultasi produk 1 kali Rp100.000,- Rp 100.000,-
Sub Total Rp 330.000,-
Tabel 2.4 : Lain-lain 4. Lain-lain
Material Justifikasi pemakaian Kuantitas Harga Satuan Keterangan
Banner Pengenalan produk 2 Rp 100.000,- Rp 100.000,-
Proposal Persyaratan 1 Rp 120.000,- Rp 120.000,-
LPJ Persyaratan 1 Rp 100.000,- Rp 100.000,-
Brosur Pengenalan produk 100 Rp 250.000,- Rp 250.000,-
Sub Total Rp 570.000,-
TOTAL KESELURUHAN Rp 10.204.000,-
-
xi
Susunan Organisasi Tim Kegiatan Dan Pembagaian Tugas
No Nama / NIM Prodi Bidang Ilmu Alokasi
waktu
Uraian Tugas
1 Nurul Ilmi Santoso Agroteknologi Pertanian 7 jam *Mengkoordinir pra
produksi, produksi
hingga pemasaran.
2 Nur Lailia Rosyida Agroteknologi Pertanian 7 jam *Menjalanjakan
proses produksi dan
keuangan.
3 Abdul Rohman Agroteknologi Pertanian 7 jam *Menjalankan
pembelian alat alat
produksi dan survei
pasar.
-
xii
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAMIE BONEKA(Mie Mbote Bhineka Tunggal Ika)PKM-KUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIKRINGKASANKata Kunci : mie bhineka tunggal ika, Mie Boneka, mbote, varian warnaDAFTAR ISIDAFTAR TABELDAFTAR GAMBARBAB 11.1 Latar Belakang1.2 Rumusan Masalah1.3 Tujuan1.4 Luaran1.5 ManfaatBAB 22.1 Kondisi Umum2.2 Potensi Sumber Daya2.3 Analisis Kelayakan UsahaTabel 1 : Biaya Operasional SebulanTabel 2 : Tabel penjualanBAB 33.5.1 Strategi Promosi3.5.2 Strategi PemasaranBAB 44.1 Anggaran BiayaTabel 3 : Tabel Anggaran Biaya4.2 Jadwal KegiatanTabel 4: Tabel Jadwal KegiatanDAFTAR PUSTAKAJUSTIFIKASI ANGGARAN KEGIATANTabel 2.1: Biaya Investasi AwalTabel 2.3: Biaya Operasional TambahanTabel 2.4 : Lain-lain 4. Lain-lainSusunan Organisasi Tim Kegiatan Dan Pembagaian Tugas