Download - Parkinson (slide.ppt
Jump to first page
PARKINSON
Jump to first page
Penyakit Perkinson dan Pankinsonimus
Penyakit Parkinson atau sindrom Parkinsonimus merupakan suatu penyakit / sindrom karena gangguan pada ganglia basalis akibat penurunan atau tidak adanya pengiriman dopamin dari substansia nigra ke globus palidus/neostriatum (Striatum dopamine deficiency)
Jump to first page
Klasifikasi :1. Parkinson primer atau idiopatik - Paling sering ditemui2. Parkinsonismus sekunder atau simtomatik - Pasca ensefalitis virus - Pasca infeksi lain, misalnya sifilis meningovaskuler, tuberculosis - Iatrogenik atau terinduksi obat (drug induced) Golongan - Toksik, misalnya karena intosikasi carbon monoksida, carbondioksida - Lain perdarahan serebral, petekial pasca trauma, tentang bunyi-bunyian, infark lakunar, tumor serebri, hipoparatiroids
Jump to first page
3. Sindrom Para Parkinson
Sindrom Sny - Drager Sindrom Steelz - Richardson - Alszewski Penyakit Wilson Degenerasi Striatonigral Atrofi palidal (Parkinsonismus Juvenilis) Penyakit Creutzpadt - Jakob Penyakit Hallervorden - Spatz Hidrosefalus normotensif Kompleks demensia perkinsonismus
Jump to first page
Gejala Klinis
Perasaan lemas pada otot-otot yang cenderung lentur gemetar, terutama pada lengan dan jari-jari tangan
Pada waktu berdiri dan berjalan penderita tidak dapat mempertahankan sikap tegak dan cenderung membungkuk
Secara ringkas gejala klinis utama terdiri atas 3 gejala yang selalu bangkit dalam kombinasi (trias), yaitu tremor, rigiditas, akinesia/bradikinesia
Jump to first page
1. Tremor Resting/alternating tremor, yang bertambah
hebat pada saat emosi Tremor bersifat kasar dan pelan (3 - 7/detik) Pola tremor seperti menghitung uang logam Tremor mulai pada tangan, namun dapat
meluas ke bibir dan ke seluruh kepala dan juga dapat meluas ke kaki
2. Rigiditas Hipertoni pada gerakan Fenomena roda bergigi positif
Jump to first page
3. Akinesia / Bradikinesia - Hipokinesia Gerakan volunter yang lamban dan sulit terutama
pada gerakan halus
ex. : Berbicara, menulis, mengancing baju, mengikat
tali sepatu dan lain-lain Gerakan asosiatif yang berkurang, misalnya gerakan
lengan berkurang dan melekat pada badan waktu berjalan lengan dalam kedudukan fleksi dan aduksi
Gerakan spontan berkurang, wajah seperti topeng
4. Lain-lain Tanda myerson (+) yaitu
Kedua mata berkedip-kedip gencar pada pengefekan di atas pangkal hidungnya
Jump to first page
Patofisiologi 1. Kelainan pergerakan pada parkinson diakibatkan oleh
jalur dopaminergik (produksi dopamin) yang
menghubungkan substansia nigra dengan corpus
striatum (nuckleus Kaudatus dan nukleus letikularis)
Ganglia basalis adalah bagian dari sistem ekstra
piramidal dan berpengaruh untuk mengawali modulasi
dan mengakhiri pergerakan serta mengatur gerakan-
gerakan otomatis.
Jump to first page
2. Parkinson adalah kelainan sistem ekstrapiramidal
yang sebagian besar tidak diketahui atau idiopatik
Gejala-gejala parkinson bisa jelas atau sedikit
terlihat pada beberapa keadaan dimana terjadi
kerusakan struktural pada jalur nigrostriatum atau penghambatan kerja dopamin di dalam ganglia basalis.
3. Parkinson pasca – ensefalitis virus influenza A.
Jump to first page
4. Parkinsonisme induksi obatA. Efek samping obat anti psikotik tertentu. Ex. : Fenotiazin dan butirofenon (penghambat reseptor dopamin post-sinaptik) metoklopramid. Reserpin (suatu obat anti hipertensi) dapat menghabiskan dopamin presinaptik. Obat terlarang 1 - metil - 4 - fenil - 1, 2, 3, 6 - tetrohidropin (MPTP) menyebabkan parkinsonisme dengan merusak neuron dopaminergik secara selektif pada substania nigra. Perubahan patologik utama pada penyakit parkinson meliputi hilangnya neuon-neuron yang
mengandung dopamin pada substansia nigra dan nukleus-nukleus berpigmen lainnya.
Jump to first page
Hilangnya neuron-neuron yang mengandung dopamin dalam substansia nigra mengakibatkan dopamin sangat berkurang pada ujung-ujung saraf dan traktus nigrostriatum. Penurunan dopamin dalam korpus striatum mengacaukan keseimbangan antara dopamin (penghambat) dan asetilkolin (perangsang) dan inilah dasar dari penyakit parkinson
Jump to first page
PerawatanPenyakit parkinson atau parkinsonismus
dengan gejala yang sudah jelas tidak usah dirawat di rumah sakit.
Perawatannya dibagi berdasarkan diagnosisnya :
I. Pada Parkinson tahap diniPenderita masih dapat melakukan tugasnya
sehari-hari tanpa merasa terganggu oleh penyakitnya, hanya diberikan terapi psikoterapi sportif. Fisioterapi dan obat-obatan penunjang
yang sesuai dengan gejala klinis. Pemberian obat anti parkinson (L-dopa) pada tahap dini memberi-
kan hal yang dramatis tetapi efeknya timbul seperti
apa yang tidak kita harapkan.
Jump to first page
Mengatasi perasaan kaku dan berat pada anggota gerak memperbaiki sikap tubuh cara melangkahkan tungkai dan lengan
Melakukan senam dengan atau tanpa alat bantu Berenang diawasi
a. Fisioterapi
Jump to first page
B. Obat-obat penunjang
Bloker beta : Propanolol / InderalR 60 - 94 mg/hari Nodolol / CorgardR 40 - 80 mg/hari Metaprolol / InderalR 60 - 47 mg/hariUntuk memberantas tremor
Mengatasi depresi : Imipramin / TofranilR dosis rendah 25 - 50 mg/hari Amitriptyline/IaroxylR dosis rendah 25 - 50 mg/hari Diazepam / ValiumR 2 - 6 mg/hari
Jump to first page
Pada penyakit Parkinson tahap Ringan - Sedang
Penderita sudah merasa terganggu oleh penyakitnya dan sukar melakukan aktivitas sehari-hari
A. Jika gejala tremor dan rigiditas
I. Golongan obat antikolinergik diberikan bersama antihistamin dan beta bloker
Obat-obat golongan anti kolinergik Trihexyphenidyl / ArteneR 1 - 12 mg/hari Benztropine / CongentinR 1 - 4 mg/hari Diphenhydramine / BenadrylR 25 - 200 mg/hari Sulfa atropin 0,50 - 1,5 mg/hari
Jump to first page
Efek samping Mulut kering Penglihatan kabur Hipohidrose Miksi dan defekasi tidak lancar
Pengantuk Pelupa Disorientasi Halusinasi
B. Bradikinesia
I. Golongan Amantadin Amantadine/Symmetral R 100 - 300 mg/hari Manfaatnya kurang untuk mengatasi tremor
Jump to first page
Efek samping Edema pada tungkai Nyeri epigastrium Kembung Nyeri kepala Sukar tidur
Depresi Gelisah Halusinasi Retensi urin
Kombinasi amantadin dengan obat anti kolinergik paling tepat untuk mengatasi penyakit parkinson tahap ringan dan sedang
Jump to first page
II. Pada penyakit Parkinson tahap berat
Penderita sudah sangat terganggu oleh penyakitnya dan obat-obat golongan anti kolinergik atau amantadine sudah tidak bermanfaat
A. Pada tahap ini diberikan :
Golongan L-dopa 100 - 200 mg (ditambah benzerazide 25 - 50 mg) medoperR atau L-dopa 100 - 250 mg (diberikan cartidopa 10 - 25 mg) / sinemet R
Jump to first page
Dosis inisial L-dopa mulai 200 mg/hari dalam 2 x pemberian ditingkatkan sampai max 800 mg/hari
Efek samping Halusinasi visual dapat diatasi dengan thioridazine 10 - 75 mg /hari Palpitasi Hipotensi Gangguan gastro intestinal Kram betis
Distonia Demensia Gangguan fungsi
jantung / anemia
Obat anti depresi golongan monoamin oxidase inhibitor memperkuat khasiat L-dopa
Jump to first page
2. Golongan Bromokriptin
Yang efektif berkisar antara 15 - 20 mg dan ditingkatkan mencapai 40 100 mg Dosis inisial mulai 1,25 mg/hari ditingkatkan sampai efek diharapkan
Efek samping Palpitasi Hipotensi Gangguan gastrointestinal
Kram betis Nyeri kepala Gelisah sampai
halusinasi
Jump to first page
3. Tindakan operatif misalnya talamotomi ventrolateral atau talatomi bilateral biasanya dikerjakan pada penderita dengan gejala klinis sangat beratDan jarang dilakukan karena dapat timbul gejala
parkinson setelah 6 - 18 bulan pasca operasi
4. Sekarang sedang dikembangkan obat anti parkinson seperti deprenyl / JunexR dengan dosis 10 mg/hari tetapi untuk menentukan keberhasilannya masih memerlukan waktu yang lama
Kombinasi amantadine + L-dopa + bromokriptin paling tepat untuk menanggulangi penyakit Parkinson tahap berat sampai sangat berat