Download - BAB III Progress (3)
-
5/20/2018 BAB III Progress (3)
1/15
BAB III
KAJIAN MANAJEMEN PROYEK
3.1 Proses Pengadaan
Proses pengadaan adalah kegiatan atau usaha untuk menambah dan memenuhi
kebutuhan barang dan jasa berdasarkan peraturan yang berlaku, dengan
menciptakan sesuatu yang tadinya belum ada menjadi ada (termasuk didalamnya
usaha untuk mempertahankan yang sudah ada dalam batas efisiensi (Subagya M.
Suganda). Dalam lingkup proyek konstruksi, proses pengadaan merupakan suatu
usaha atau kegiatan untuk mendatangkan sumber daya yang diperlukan suatu
proyek konstruksi secara efektif dengan mempertimbangkan mutu, waktu
penyelesaian, dan biaya. Adapun sumber daya yang diperlukan suatu proyek
terdiri dari :
- Dana/Uang (Money)
-
Tenaga Kerja (Man)
- Bahan-bahan (Materials)
-
Peralatan (Machine)
-
Teknik Pelaksanaan (Method)
Tidak semua sumber daya proyek tersebut dimiliki oleh pemilik sehingga harus
dilakukan pengadaan. Dalam hal ini, pengadaan proyek dilakukan untuk
menyeleksi pihak yang mampu mengerjakan pekerjaan dengan pemanfaatan
sumber daya yang efektif dan efisien. Adapun pihak-pihak yang diperlukan suatu
proyek terdiri dari :
- Konsultan Perencana
- Konsultan Pengawas
- Kontraktor
Pertimbangan utama pada proses pengadaan menurut PERPRES 54 Tahun 2010
yaitu:
-
Alasan ekonomi (biaya)
-
5/20/2018 BAB III Progress (3)
2/15
- Efisiensi (waktu pengerjaan)
- Mutu dan pemerataan pekerjaan
-
Peningkatan kemampuan teknik dan manajemen terhadap perusahaan
-
Melindungi usaha daerah
- Melindungi bahan-bahan setempat.
3.1.2 Metoda Pengadaan Jasa Konsultasi
Pengadaan konsultan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
1. Seleksi UmumSeleksi umum adalah seleksi yang pesertanya dipilih melalui proses
prakualifikasi, diumumkan secara luas melalui media cetak dan papan
pengumuman resmi untuk penerangan umum, serta jika memungkinkan melalui
media elektronik, agar konsultan yang memenuhi syarat dapat mengikutinya.
Dilakukan negosiasi teknis dan harga secara bersaing.
2. Seleksi Terbatas
Seleksi terbatas digunakan apabila pekerjaan yang akan dikerjakan dinilai
kompleks dan penyedia yang mampu mengerjakan pekerjaan tersebut diyakini
terbatas. Diumumkan secara luas dengan mencantumkan penyedia jasa yang
diyakini mampu melaksanakan pekerjaan.
3. Seleksi Langsung
Seleksi langsung adalah pengadaan yang pesertanya dipilih langsung dengan cara
membandingkan penawaran dari beberapa penyedia jasa yang memenuhi syarat.
Kriteria dari pemilihan metoda ini yaitu pekerjaan dengan nilai kurang dari 100
juta rupiah.
4. Penunjukan Langsung
Penunjukan langsung adalah metode pemilihan penyedia barang/jasa (konsultan)
dengan cara menunjuk langsung 1 (satu) penyedia barang/jasa yang dilakukan
oleh kepala kantor / pemimpin proyek. Penunjukkan langsung dilakukan pada
-
5/20/2018 BAB III Progress (3)
3/15
keadaan tertentu seperti keadaan darurat yang tidak bisa ditunda, pekerjaan
rahasia seizin presiden, dan pekerjaan dengan nilai kurang dari 50 juta rupiah.
3.1.3 Jenis Proses Pengadaan Kontraktor
Untuk memilih kontraktor, pemilik dapat menempuh cara sebagai berikut :
1. Penunjukan Langsung
Penunjukan langsung adalah pelaksanaan pengadaan barang dan jasa tanpa
melalui pelelangan umum atau pelelangan terbatas, artinya pemilik proyek
(owner) menunjuk langsung kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan, cara inibiasanya digunakan atas dasar hubungan baik atau kepercayaan antara pemilik
dan kontraktor.Yang dilakukan adalah membandingkan sekurang-kurangnya tiga
penawar yang tercatat dalam Daftar Rekanan Mampu (DRM) sesuai dengan
bidang usaha, ruang lingkupnya atau kualifikasi kemampuannya.
Upaya perbandingan dilakukan melalui negosiasi, baik dari segi teknis maupun
harga sehingga diperoleh harga wajar yang secara teknis dapat
dipertanggungjawabkan. Sistem ini dilakukan pada bangunan milik swasta di
mana Pemilik langsung menunjuk kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan,
tanpa proses tender karena berdasarkan hubungan baik atau kepercayaan antara
pemilik dengan kontraktor. Pada bangunan milik pemerintah, sistem penunjukan
ini telah diatur dalam Keppres No.80/2003 yang antara lain mengatur bahwa
pelaksanaan pemborongan yang nilainya di atas Rp.15.000.000,- sampai dengan
Rp.50.000.000,- dapat dilakukan sistem penunjukan langsung, sedangkan untuk
proyek lebih dari Rp.50.000.000,- harus melalui proses pelelangan.
2. Pelelangan
Pelelangan atau tender adalah suatu proses untuk memilih kontaktor yang akan
melaksanakan pekerjaan pembangunan dari pekerjaan awal sampai pekerjaan
akhir dengan cara dilelang kepada beberapa perusahaan jasa konstruksi. Prosedur
pelelangan dilakukan secara terbuka untuk umum dengan pengumuman secara
luas melalui media cetak dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum.
-
5/20/2018 BAB III Progress (3)
4/15
Semua kontraktor yang berminat yang merasa mampu dan memenuhi persyaratan
yang telah ditentukan pemilik proyek dapat ikut dalam acara pelelangan.
Prosedur pelelangan adalah :
- Pengumuman dan pendaftaran peserta pelelangan.
-
Prakualifikasi peserta yang akan mengikuti pelelangan.
- Penjelasan dan peninjauan lapangan.
- Penyampaian dan pembukaan dokumen penawaran.
-
Evaluasi penawaran.
- Pembuatan berita acara hasil pelelangan.
-
Penetapan pemenang lelang.
- Pengumuman pemenang lelang.
- Sanggahan peserta lelang.
- Penerbitan surat keputusan penetapan kontraktor.
Pelelangan ini memberi kesempatan kepada beberapa kontraktor untuk
mengadakan penawaran biaya pekerjaan secara tertulis, dimana penawaran
terendah belum tentu diterima tetapi perlu pertimbangan-pertimbangan
lainnya.Penawaran yang diterima adalah penawaran yang paling rendah yang
dapat dipertanggung jawabkan (The Lowest Responsible Price).
Pelelangan yang sering digunakan untuk proses pengadaan kontraktor yaitu
pelelangan umum dan pelelangan terbatas. Pelalangan terbatas dilakukan jika
penyedia yang mampu mengerjakan diyakini terbatas.
3. Pengadaan Langsung (Swakelola)
Swakelola adalah pelaksanan pekerjaan yang direncanakan, dikerjakan, dan
diawasi sendiri. Pemilik proyek bertindak sekaligus sebagai kontraktor atau
pelaksana proyek. Pelaksanaan proyek seluruhnya ditangani/dilaksanakan sendiri
oleh pemilik (Bouwheer). Pemilik proyek (Bouwheer) mempunyai staf
berkemampuan untuk melaksanakan proyek tersebut. Pekerjaan yang dapat
dilakukan dengan swakelola :
-
5/20/2018 BAB III Progress (3)
5/15
1. Pekerjaan tersebut dilihat dari segi besaran, sifat, lokasi atau pembiayaannya
tidak dapat dilakukan dengan cara pelelangan, pemilihan langsung atau
penunjukan langsung.
2. Pekerjaan yang secara rinci/detail tidak dapat dihitung terlebih dahulu,
sehingga apabila dilaksanakan akan beresiko yang besar.
3. Penyelenggaraan diklat, kursus, penataran, seminar, lokakarya, atau
penyuluhan.
4. Pekerjaan untuk proyek percontohan (pilot project) yang bersifat khusus untuk
pengembangan teknologi/ metode kerja yang belum dapat dilaksanakan oleh
penyedia barang/ jasa.
5. Pekerjaan khusus yang bersifat pemrosesan data, perumusan kebijaksanaan
pemerintah, pengujian di laboratorium, pengembangan sistem tertentu dan
penelitian oleh perguruan tinggi/ lembaga ilmiah pemerintah.
Keuntungan pelaksanaan proyek dengan swakelola, yaitu :
- Biaya total proyek relatif lebih murah.
- Hubungan kerja menjadi lebih sederhana.
-
Pekerjaan dapat dimulai lebih cepat atau lebih lambat tergantung dari
manajemen yang diterapkan dan kemampuan personil.
- Waktu penyelesaian proyek dapat lebih cepat atau lebih lambat tergantung
dari dana yang tersedia dan sistem manajemen di lapangan.
Kerugian pelaksanaan proyek dengan swakelola, yaitu :
- Segala resiko proses pembangunan ditanggung oleh pemberi tugas.
-
Beban dan tugas pelaksana menjadi lebih berat.- Karena tidak adanya pembatasan waktu selasainya proyek dan sistem
denda terhadap keterlambatan kerja, maka waktu selesainya proyek
kemungkinan dapat tertunda.
4. Pemilihan Langsung
Pemilihan langsung dilakukan dengan membandingkan sebanyak-banyaknya
penawaran, sekurang-kurangnya tiga penawaran dari penyedia jasa yang telah
-
5/20/2018 BAB III Progress (3)
6/15
lulus prakualifikasi, serta dilakukan negosiasi teknis maupun biaya. Pemilihan
langsung diumumkan minimal melalui papan pengumuman resmi untuk
penerangan umum dan bila memungkinkan melalui internet. Dilakukan pekerjaan
dengan nilai kurang dari 100 juta rupiah.
3.1.4 Pengadaan Peralatan
Agar dapat menjalankan suatu proyek dengan hasil yang diharapkan, diperlukan
peralatan konstruksi yang bertujuan untuk menunjang pelaksanaan proyek
tersebut. Pengadaan peralatan konstruksi dapat dilakukan dengan dua cara:
1. Pengadaan yang dilakukan sendiri oleh pihak Kontraktor2. Pengadaan yang dilakukan melibatkan pihak luar
3.1.5 Proses Pengadaan yang Digunakan
Pada proyek Pembangunan Hotel Ammeerra, PT Graha Yasa Selaras Selaku
Owner terlebih dahulu melakukan proses Seleksi Umum untuk mengadakan
konsultan perencana. Dimana pada proses ini semua konsultan dapat
berpartisipasi pada pelelangan tersebut. Setelah melalui beberapa proses
pelalangan, dipilih konsultan dengan tawaran harga yang rendah dan wajar dengan
seluruh ketentuan teknis memenuhi syarat.
Dengan terpilihnya konsultan perencana, proses perencanaan pun dapat dilakukan
baik dari segi perencaanaan struktur, arsitektur, dan M/E. Setelah perencanaan
awal selesai, diperlukan penyedia jasa yang mampu merealisasikan rencana
tersebut, untuk itu PT Graha Yasa Selaras melakukan proses pengadaan
kontraktor dengan metoda Pelalangan Umum. PT Hutama Karya selaku
pemenang tender resmi menjadi pihak kontraktor untuk proyek Pembangunan
Hotel Ammeerra.
3.2 Sistem Kontrak
Kontrak merupakan kesepakatan (perjanjian) secara tertulis antara dua pihak yang
mempunyai kekuatan hukum. Kesepakatan itu dicapai setelah satu pihak
-
5/20/2018 BAB III Progress (3)
7/15
menerima penawaran yang diajukan oleh pihak lain untuk melakukan segala
sesuatu yang tercantum dalam penawaran tersebut. Kontrak kerja konstruksi
dibuat secara terpisah sesuai tahapan dalam pekerjaan konstruksi yang terdiri dari
kontrak kerja konstruksi untuk pekerjaan perencanaan, kontrak kerja konstruksi
untuk pekerjaan pelaksanaan dan kontrak kerja konstruksi untuk pekerjaan
pengawasan.
3.2.1 Jenis-jenis Kontrak
1. Kontrak dengan Harga Tetap (F ixed-Price Contract)
Kontrak dengan harga tetap mewajibkan kontraktor untuk melaksanakanpekerjaan hingga selesai sesuai dengan yang disyaratkan dalam kontrak atas
resikonya sendiri terhadap total biaya yang dikeluarkan untuk penyelesaian
pekerjaan tersebut.
Perbedaan antara biaya total yang dikeluarkan kontraktor dan biaya yang
tercantum dalam kontrak pada akhir pekerjaan merupakan keuntungan (bila biaya
total lebih kecil dari biaya dalam kontrak), atau dapat pula menjadi kerugian bagi
kontraktor. Dalam kontrak dengan harga tetap dikenal 3 jenis kontrak, yaitu :
KontrakLump Sum(Lump Sum Contract)
Pada sistem kontrak ini pemborong mengajukan harga total proyek berdasarkan
volume pekerjaan yang harus diselesaikan seperti yang tercantum dalam dokumen
pelelangan. Harga yang diajukan tersebut sudah memperhitungkan keuntungan,
PPN 10%, kemungkinan kenaikan harga bangunan, maupun upah buruh.
Kontrak Jadwal Harga Satuan(Schedule of Rates Contract)
Volume pekerjaan pada sistem kontrak ini tidak mengikat, yang mengikat adalah
harga satuan pekerjaan dan bahan-bahan yang diajukan. Pembayaran berdasarkan
volume pekerjaan yang diselesaikan di lapangan kemudian dicatat dalam laporan
harian, mingguan, bulanan. Kemudian biaya hasil pekerjaan dibayar berdasarkan
hasil laporan kemajuan proyek tersebut.
-
5/20/2018 BAB III Progress (3)
8/15
Kontrak Daftar Volume(Bill of Quantities Contract)
Dengan kontrak ini, kontraktor menawarkan untuk menyelesaikan berbagai jenis
pekerjaan dengan masing-masing jenis pekerjaan mempunyai harga satuan yang
tetap dan volume pekerjaan berdasarkan gambar rencana.
2. Kontrak Berdasarkan Biaya ditambah Jasa (Cost + Fee)
Jenis kontrak ini mewajibkan pemberi tugas membayar biaya nyata yang
dikeluarkan kontraktor untuk menyelesaikan pekerjaan ditambah biaya atas jasa
yang dilakukan kontraktor. Kontrak jenis ini dibedakan atas cara menetapkan
besarnya biaya atas jasa yang diberikan kontraktor yaitu :
-
Biaya atas jasa (Fee) yang ditetapkan terlebih dahulu pada suatu jumlah
yang tetap.
- Biaya atas jasa yang besarnya berdasarkan persentase biaya nyata yang
dikeluarkan oleh kontraktor.
- Biaya atas jasa yang besarnya berdasarkan persentase biaya nyata yang
dikeluarkan kontraktor, dimana persentase tersebut bervariasi terhadap
besarnya biaya nyata.
-
Biaya atas jasa ditetapkan berdasarkan suatu formula yang disepakati oleh
pemberi tugas dan kontraktor.
3.Uni t Pr ice
Disini bowheer menghitung jumlah volume pekerjaan beserta harga satuan
masing-masing, kemudian didalam rapat penjelasan kontraktor diberikan
kesempatan untuk mengkoreksi volume dan harga satuan masing-masing
pekerjaan yang akan diajukan tersebut. Hasil koreksi dapat diterima sebagian atauseluruhnya.Hasil keputusan dalam rapat bersifat mengikat bagi setiap peserta
tender.
KeuntunganUnit Price:
- Cara ini menghasilkan pembayaran kepada kontraktor sesuai dengan
kuantitas dan banyaknya pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor yang
bersangkutan yang bersangkutan.
-
5/20/2018 BAB III Progress (3)
9/15
- Cara ini tetap membatasi harga yang harus dibayar, karena harga satuan
pada waktu penawaran adalah pasti tetap dan tidak berubah. Jika pekerjaan
yang sudah dikerjakan kebetulan sama seperti gambar-gambar tender,
maka owner akan membayar sesuai dengan harga penawaran tersebut.
4. Turn Key Contract
Pemilik menyerahkan seluruh pekerjaan konstruksi mulai dari perencanaan dan
desain sampai dengan penyelesaian konstruksi.Pemilik tidak terlibat langsung
dalam pekerjaan tersebut. Pembiayaan proyek pada awalnya adalah tanggungan
kontraktor atau konsultan pengawas dan pada saat proyek selesai maka pihak
pemilik akan memberikan penggantian ditambah dengan biaya jasa.
3.2.2 Sistem Kontrak yang Digunakan
Jenis kontrak yang diberikan Owner pada kontraktor dalam Proyek Pembangunan
Hotel Ammeerra adalah kontrak lump sum, merupakan suatu sistem perjanjian
yang mengatur tata laksana pekerjaan yang diisyaratkan dengan menetapkan
pembayaran sesuai dengan harga borongan tanpa adanya perubahan.
Kontrak lump sum dapat terpenuhi dengan baik jika memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:
- Lingkup pekerjaan tidak terlalu besar dan luas.
- Uraian pekerjaan dibuat secara terperinci.
- Tidak akan terjadi perubahan yang besar dalam pelaksanaan pekerjaan.
Dengan kontrak lump sum, kontraktor menawarkan untuk menyelesaikan seluruh
pekerjaan dengan biaya tetap meskipun terjadi perubahan volume pekerjaan. Agar
digunakan secara efektif, kontrak lump sumpharus diperinci dan ruang lingkup
pekerjaan yang jelas.Oleh karena itu gambar dan spesifikasi pekerjaan harus
diketahui secara lengkap.
Keuntungan kontrak lump sum:
- Tidak diperlukan banyak pengukuran dan perhitungan detail dari kuantitas
selama pelaksanaan pekerjaaan.
-
5/20/2018 BAB III Progress (3)
10/15
- Memberikan penjelasan kepada kontraktor secara langsung mengenai
pekerjaan yang akan dilakukan.
-
Memberikan jaminan kepada owner.
Kerugian kontrak lump sum:
-
Adanya kesulitan dalam menentukan harga apabila pemilik proyek ingin
mengadakan perubahan desain atau tambahan selama pelaksanaan proyek.
- Menghadapi kesulitan yang tidak terduga sebelumnya.
3.2.3 Sistem pembayaran
Sistem pembayaran yang diberikan owner kepada kontraktor adalah sistem
monthly certificate (laporan bulanan). Monthly certificte adalah sistem
pembayaran didasarkan atas kemajuan pekerjaan per bulan yang dibuat dengan
laporan bulanan. Pembayaran dilakukan setiap bulan, atas dasar prestasi
pekerjaan, misal bulan ke satu, kemjuan pekerjaan mencapai 8%, maka dapat
dibayarkan senilai 8% bulan kedua kemajuan pekerjaan mencapai 19%, maka
dapat dibayarkan senilai ( 19% - 8% ) = 11% dst. sistem pembayaran bulanan,
lebih cocok diguanakan untuk penyerapan anggaran
3.3 Struktur Organisasi Proyek
Secara fisik bentuk struktur organisasi proyek dinyatakan dalam bentuk gambaran
grafik (bagan) yang memperlihatkan hubungan unit-unit dari garis-garis
wewenang yang ada. Bagan tersebut menjelaskan tentang karakteristik utama dari
organisasi yang bersangkutan berupa gambaran pekerjaan, pembagian tugas,
komunikasi, jalur pelaporan, dan tanggung jawab setiap pihak yang terlibat dalam
proyek. Struktur organisasi juga diharapkan akan memberikan kemudahan atas
pelaksanaan operasional suatu proyek sehingga tercipta hasil yang tepat mutu,
tepat waktu dan tepat biaya.
-
5/20/2018 BAB III Progress (3)
11/15
Struktur organisasi proyek meliputi hubungan fungsional dan hubungan kontrak
antara keseluruhan komponen dalam proyek, adapun pihak yang terlibat dalam
proyek pembangunan hotel ammeerra sebagai berikut:
1. Pemilik/Pemberi Tugas (owner)
Owner adalah seseorang atau badan hukum atau instansi yang memiliki proyek
dan menyediakan dana untuk merealisasikannya. Owner dalam hal ini memiliki
hak untuk menentukan, mengubah, menolak, maupun menyetujui suatu rancangan
perubahan yang direncanakan maupun dilaksanakan pada proyek dilapangan saat
pelaksanaan.
Owner pada proyek ini adalah PT. Graha Yasa Selaras. Adapun tugas dan
wewenangowner adalah sebagai berikut:
a. Menunjuk penyedia jasa (kontraktor dan konsultan) pemenang tender
untuk melaksanakan proyek tersebut.
b. Mengendalikan proyek secara keseluruhan untuk mencapai sasaran baik
segi kualitas fisik proyek maupun batas waktu yang telah ditetapkan.
c.
Mengadakan kontrak dengan penyedia jasa yang memuat tugas dan
kewajiban sesuai prosedur.
d. Menyediakan dana yang diperlukan untuk merealisasikan proyek.
e. Menandatangani surat perjanjian pemborongan dan surat perintah kerja.
f. Mengeluarkan semua instruksi dan menyerahkan semua dokumen
pembayaran kepada penyedia jasa
g. Menerima hasil pekerjaan dari pelaksanaan proyek
h.
Mengesahkan semua dokumen pembayaran terhadap para konsultanmaupun kepada para kontraktor.
2. Kontraktor
Kontraktor adalah pihak yang diserahi tugas untuk melaksanakan pembangunan
proyek oleh owner. Pekerjaan yang dilaksanakan harus sesuai dengan kontrak
(Rencana Kerja dan Syarat-Syarat serta Gambar Kerja) dengan biaya yang telah
disepakati. Kontraktor dalam melakukan pekerjaannya harus bertanggung jawab
-
5/20/2018 BAB III Progress (3)
12/15
kepada owner akan pekerjaan yang dilakukannya. Dalam proyek pembangunan
Hotel Ammeerra ini, kontraktor atau pelaksananya adalah PT. Hutama Karya.
Adapun tugas dan kewajiban kontraktor sebagai berikut:
a.
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan peraturan dan syarat-syarat yang
telah ditetapkan dalam dokumen kontrak.
b.
Membuat gambar kerja (shop drawing) sebelum memulai pelaksanaan
pekerjaan.
c. Membuat dokumen tentang pekerjaan yang telah dilaksanakan dan
diserahkan kepada owner.
d. Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan kemajuan proyek.
e.
Mengasuransikan pekerjaan dan kecelakaan kerja bagi tenaga kerja.
f. Melakukan perbaikan atas kerusakan atau kekurangan pekerjaan akibat
kelalaian selama pelaksanaan dengan menanggung seluruh biayanya.
g. Menyerahkan hasil pekerjaan setelah pekerjaan proyek selesai.
h.
Kontraktor dapat melakukan semua pengawasan pada bidang tenaga kerja,
bahan, kontraktor alat berat dan semua hal lainnya, apa yang bersifat
sementara atau permanen, diperlukan atau tidaknya dalam desain tersebut
(sejauh yang ditentukan dalam kontrak), pelaksanaan, penyelesaiandan
perbaikan pada kerusakan, menyediakan kebutuhan dengan spesifikasi
yang sama. Sesuai dengan yang tertulis di dokumen kontrak, kecuali telah
disetujui pada dokumen kontrak khusus.
i. Kontraktor harus cepat memberikan pemberitahuan kepada owner untuk
setiap kesalahan, kelalaian, atau kerusakan lainnya dalam desain atau
spesifikasi untuk pekerjaan yang dapat dilihat didalam dokumen kontrak.
j.
Kontraktor bertanggung jawab untuk mempekerjakan tenaga kerja sesuaikualifikasi dengan pengalaman yang relevan dan keahliannya.
3. Konsultan supervisi
Pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek (owner) untuk bertindak sebagaiproject
control, untuk membantu pengelolaan pelaksanaan pekerjaan pembangunan mulai
dari awal hingga berakhirnya pekerjaan. PT. Ciriajasa adalah konsultan supervisi
-
5/20/2018 BAB III Progress (3)
13/15
yang menangani proyek pembngunan Hotel Ammeerra. Berikut adalah hak dan
kewajiban konsultan supervisi:
a.
Memberi masukan kepada tim perencana mencakup hal-hal yang dapat
memudahkan dalam pelaksanaan pekerjaan, seperti: keamanan kerja
(safety), kualitas (quality), penyerahan (delivery), biaya (cost).
b.
Melaksanakan pengawasan rutin dan penelitian terhadap perubahan-
perubahan serta penyesuaian yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan.
c. Menerbitkan laporan presentasi pekerjaan proyek untuk dapat dilihat oleh
pemilik proyek.
d. Konsultan pengawas memberikan saran atau pertimbangan kepada pemilik
proyek maupun kontraktor dalam proyek pelaksanaan pekerjaan.
e. Memeriksa dan menyetujui gambar shop drawing yang diajukan
kontraktor sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan proyek.
Konsultan supervisi juga memiliki wewenang sebagai berikut:
a. Memperingatkan atau menegur pihak pelaksana pekerjaan jika terjadi
penyimpangan terhadap kontrak kerja.
b.
Menghentikan pelaksanaan pekerjaan jika pelaksana proyek tidak
memperhatikan peringatan yang diberikan.
c. Konsultan pengawas berhak memeriksa gambar shop drawing pelaksana
proyek.
d. Melakukan perubahan dengan menerbitkan berita acara perubahan.
4. Konsultan perencana
Merupakan orang/badan yang membuat perencanaan pekerjaan konstruksi secaralengkap, baik bidang teknik arsitektur, teknik sipil, maupun bidang lain yang
berkaitan dengan pekerjaan konstruksi. Adapun konsultan yang merencanakan
proyek pembangunan hotel ammeerra adalah:
Konsultan Arsitek : PT. Airmas Asri
Konsultan Struktur : PT. Baganusa Dayaprima
Konsultan M/E : PT. Meltech Consultindo Nusa
-
5/20/2018 BAB III Progress (3)
14/15
Tugas dan wewenang Konsultan Perencana antara lain:
a. Membuat perencanaan secara lengkap seluruh proyek berdasarkan teknis
yang telah ditetapkan sebelumnya.
b.
Membuat rancangan detail yang meliputi pembuatan gambar-gambar
detail serta rincian volume pekerjaan.
c.
Memberikan penjelasan atas permasalahan yang timbul selama masa
konstruksi.
d. Memberikan penjelasan pada waktu rapat, menyusun dokumen
pelaksanaan dan melakukan pengawasan berkala dan melaporkannya pada
kontraktor utama.
Hubungan kerja antara pemangku kepentingan dalam proyek dapat dilihat pada
Gambar.
Hubungan fungsional merupakan suatu hubungan yang menyatakan keterikatan
dalam hal menjalin koordinasi antar pihak-pihak yang terlibat dalam proyek. Bisa
juga didefinisikan sebagai hubungan yang terjadi berdasarkan fungsi dari masing-
masing pihak yang terlibat dalam proyek, seperti halnya hubungan antara
konsultan dan kontraktor. Kontraktor bertugas dalam melaksanakan pekerjaan
-
5/20/2018 BAB III Progress (3)
15/15
suatu proyek atas hasil rancangan dari konsultan perencana yang diawasi oleh
konsultan pengawas, dimana konsultan pengawas akan melaporkan hasil
pengawasan kepada pemilik atau owner selama kontraktor melaksanakan
tugasnya.
Semua hal yang berhubungan dengan hak dan kewajiban pihak-pihak yang terkait
dalam proyek telah diatur dalam dokumen kontrak. Jika dalam pelaksanaannya
kontraktor menghadapi masalah, maka kontraktor pun bisa mengkonsultasikannya
kepada konsultan pengawas mengenai pemecahannya. Jika diharuskan ada
perubahan desain, maka segera dikonsultasikan sebelum pekerjaan dilaksanakan.
Konsultan dan Owner mempunyai hubungan kerja berdasarkan ikatan kontrak.
Konsultan sebagai pihak yang merencanakan sekaligus sebagai pihak yang
memberikan layanan konsultasi dimana hasil kerja yang diperoleh berupa gambar-
gambar rencana, peraturan dan syarat-syarat, sedangkan pemilik proyek
memberikan biaya jasa atas konsultasi yang diberikan oleh konsultan.
Kontraktor dengan owner mempunyai hubungan kerja berdasarkan ikatan kontrak.
Kontraktor sebagai pihak pelaksana yang bertanggung jawab untuk pelaksanaan
proyek dengan sumber dari pihak konsultan karena pada dasarnya pekerjaan yang
dilakukan harus sesuai dengan kesepakatan yang telah diajukan. Jasa
profesionalnya berupa bentuk pekerjaan bangunan yang diinginkan oleh pemilik
proyek yang dituliskan secara garis besar dalam bentuk gambar rencana, peraturan
dan syarat-syarat oleh konsultan. Owner sebagai pemilik proyek bertugas untuk
memberikan biaya jasa atas kerja yang dilakukan kontraktor, atas kerjaprofesionalnya.
Konsultan dan kontraktor mempunyai hubungan kerja berdasarkan peraturan
pelaksanaan. Konsultan memberikan arahan tentang pekerjaan berupa gambar
rencana, peraturan dan syarat-syarat pelaksanaan. Sedangkan kontraktor adalah
pihak yang wajib merealisasikannya menjadi sebuah bangunan.