dinamika pengalaman kecemburuan pada pertemanan …

270
Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan Remaja Putri Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun Oleh : Koleta Acintya Saraswati 139114048 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 10-Nov-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan Remaja

Putri

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun Oleh :

Koleta Acintya Saraswati

139114048

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

iv

PERSEMBAHAN

Teruntuk semua remaja

yang pernah merasa tertinggal ataupun kesepian,

yang harus memendam dan tidak tahu harus bercerita kepada siapa

karena melihat teman yang banyak menghabiskan waktu dengan orang lain,

ketahuilah,

kalian tidak pernah sendiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

v

MOTTO

“if the hurt comes

so will the happiness

- be patient”

Rupi Kaur

“there will always be a reason to cry.

We don’t laugh on the same joke again and again,

then why do we cry on the same problem again?

It depends on you whether you want to smile,

or cry tears.”

Gaur Gopal Prabhu

“Sometimes the journey can be longer than expected,

but be patient,

everything will work out.

Each step takes you closer to your goals.

Keep positive state of mind

and don’t give up.”

Heather Stillufsen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

vii

DINAMIKA PENGALAMAN KECEMBURUAN DALAM PERTEMAN

REMAJA PUTRI

Koleta Acintya Saraswati

ABSTRAK

Kecemburuan merupakan suatu peristiwa yang seringkali terjadi dalam suatu relasi

dekat termasuk pertemanan, akan tetapi hal itu bukanlah merupakan suatu hal yang

wajar ketika terjadi dalam masa-masa remaja akhir. Pada kenyataannya,

kecemburuan tersebut ternyata masih sering terjadi pada remaja, bahkan tidak

semua remaja dapat menghadapi kecemburuan tersebut dengan baik. berangkat dari

alasan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana dan mengapa

kecemburuan dapat terjadi dalam suatu lingkup pertemanan. Untuk mendukung

tujuan tersebut, peneliti mengambil 3 orang remaja putri sebagai informan dan

melakukan wawancara semi terstuktur pada ketiga informan. Analisis yang

dilakukan pada data-data yang sudah terkumpul adalah Interpretative

Phenomenological Analysis. Melalui proses analisis tersebut ditemukan bahwa

kecemburuan pada pertemanan terjadi karena adanya ketergantungan seseorang

terhadap teman-temannya. Kecemburuan sendiri terjadi karena adanya perubahan

sikap dari salah satu pihak dalam pertemanan yang mengindikasikan bahwa orang

tersebut sedang dekat dengan teman yang lainnya. Merasa ditinggalkan dan

dinomorduakan merupakan perasaan dominan yang muncul ketika seseorang

merasakan kecemburuan. Pada penelitian ini terlihat bahwa seseorang akan

menghadapi kecemburuan dengan mencoba berpikir positif terhadap peristiwa

kecemburuan tersebut, meskipun sebelumnya seseorang akan memendam dan

berusaha mencari teman lain untuk mengisi kekosongan dirinya. Dari seluruh

proses kecemburuan yang terjadi, seseorang bisa melihat bahwa kecemburuan bisa

dijadikan sarana berefleksi untuk mengubah dirinya menjadi pribadi yang lebih

baik.

Kata kunci : kecemburuan dalam pertemanan, pertemanan, remaja putri, strategi

coping, pemaknaan peristiwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

viii

THE EXPERIENCE OF FRIENDSHIP JEALOUSY ON TEENAGE GIRLS

Koleta Acintya Saraswati

ABSTRACT

Jealousy is an event that usually occurs in some close relationship including

friendship, but it’s not a common thing when jealousy occurs in late adolescent

stage. The truth is there are some late adolescents who are still experiencing

jealousy and they can’t even cope with jealousy constructively. This study aims to

describe the experience of friendship jealousy, how and why friendship jealousy

happens in adolescents especially teenage girls. Researcher employed three teenage

girls as subjects and conducted semi-structured interview to gather data. Researcher

then used Interpretative Phenomenological Analysis to analyze the gathered data.

From this analysis, researcher found out that jealousy appears when someone has a

dependency on their friends. The friendship jealousy itself starts when someone

realizes that there are some changes on their friends’ behaviors indicating their

friends are in another close relationship with someone else. Feeling left behind is

the most dominant feeling when someone experiences friendship jealousy.

Researcher also found that to cope with friendship jealousy, someone will think

positively towards the jealousy itself, even though when experiencing jealousy

someone tends to keep it to herself and tries so hard to find another new friend to

fill the feeling of emptiness in the beginning Eventually in the end, someone will

reflect toward her experience of friendship jealousy and realizes that jealousy

makes them wanting to be a better person for herself and also their friends.

Key words : friendship jealousy, friendship, teenage girls, coping strategy,

meaning of events

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

ix

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Nama : Koleta Acintya Saraswati

Nomor Mahasiswa : 139114048

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan

Remaja Putri

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain

untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya

Dibuat di : Yogyakarta

Pada Tanggal : 4 Juni 2014

Yang menyatakan,

Koleta Acintya Saraswati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

x

KATA PENGANTAR

Masa remaja adalah suatu masa yang bisa dikatakan cukup menantang

untuk dijalani. Terkadang merasa tidak dimengerti, merasa sendiri, dan merasa

ditinggalkan merupakan perasaan-perasaan yang cukup sering muncul dalam

perkembangan seorang remaja. Akan tetapi di balik itu semua apabila seorang

remaja dapat melihatnya dari sudut pandang yang berbeda, ada suatu makna indah

yang mewarnai seluruh perjalannya sebagai seorang remaja. Penelitian ini juga

merupakan bentuk empati bagi para remaja yang sedang melalui masa-masa

sulitnya.

Proses pembuatan skripsi ini tentu dapat berjalan karena adanya berkat

melimpah dari Tuhan Yang Maha Esa, sampai pada akhirnya dapat selesai

dikerjakan. Selesainya penulisan skripsi ini juga tidak terlepas dari pihak-pihak

yang selalu hadir untuk mendukung, membantu, maupun membimbing peneliti

selama perjalanan pembuatan skripsi ini. Oleh sebab itu peneliti ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dr. Titik Kristiyani M.Psi., selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma.

2. Ibu Ratri Sunar Astuti M.Si selaku Wakil Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma.

3. Ibu Monica Eviandaru Madyaningrum M.App,Psych. Selaku Kepala

Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

4. Ibu Passchedona Henrietta Puji Dwi Astuti Dian Sabbati S.Psi., M.A. selaku

Wakil Kepala Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

5. Ibu Ratri Sunar Astuti M.Si selaku dosen pembimbing skripsi, yang tidak

pernah lelah mendengarkan dan mendampingi seluruh proses peneliti dalam

mengerjakan skripsi.

6. Ibu Monica Eviandaru Madyaningrum M.App,Psych. dan Bapak Edward

Theodorus M.App.Psy yang sudah memberikan saran dalam proses

penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

xi

7. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

yang sudah membantu dan mendukung peneliti sampai saat ini.

8. Ketiga informan dalam penelitian ini yang telah bersedia untuk berbagi

kisah hidup dan mempercayai peneliti sebagai pendengar dan penulis

kembali cerita kehidupan mereka.

9. Bapak, Ibu, Ara, dan Arya, rumah untuk selalu pulang, rumah yang selalu

menawarkan kehangatan, yang selalu mengucap doa dan mendukung

seluruh langkah peneliti untuk menyelesaikan perjalanan perkuliahan.

10. Age Tiara Wimana, my human diary, yang tidak pernah lelah mendengar

dan memberikan kesejukan dalam tiap tapak yang peneliti ambil. Yang

selalu hadir dan bersedia menemani ketika hidup menjadi sedikit

menakutkan dan tidak adil.

11. Kaki, Nini, Tante Tita, om Antok dan saudara-saudara peneliti lainnya yang

selalu memberikan peneliti penguatan dan penenangan.

12. Giovana Engracia dan Edlyn Amadea, dua sahabat yang tidak pernah absen

menyemangati dan mengingatkan. Untuk semua canda dan kesegaran yang

diberikan dalam hari-hari peneliti.

13. Fransiska Citra, Elisabeth Yulia, Natalia Elisa, Agatha Ayu Lisa, Kenny

Kowira, Nikolash Riandika, dan Gregorius Bryan yang selalu bisa membuat

peneliti tersenyum dan tertawa lepas ketika awan kelam sedang

menyelimuti kehidupan.

14. Theresia Wira wanita kuat yang selalu meyakinkan bahwa peneliti bisa

melalui semua ini, Andreas Massetogiri, Pancaring Aruno, Katarina Novita

dan Bayu Indrarini yang selalu mendukung dan menguatkan peneliti ketika

berada dalam kesulitan.

15. Febiola Yulientin, Karla Novioleta, Margaretha Venny yang tidak pernah

absen membuat peneliti tenang dan selalu menjadi tempat berpulang setelah

berkelana jauh.

16. Seluruh teman-teman P2TKP, Grup Bimbingan Skripsi Bu Ratri,

D’Psychology, dan seluruh teman-teman Psikologi Universitas Sanata

Dharma yang telah mewarnai perjalanan peneliti selama perkuliahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

xii

17. Setiap pribadi yang tidak bisa peneliti sebutkan satu per satu namun selalu

memberikan dukungan dan memberikan cintanya bagi peneliti.

Penelitian ini tidak terlepas dari hadirnya kekurangan, kelemaha, dan

keterbatasan di dalamnya. Oleh karena itu, peneliti sangat terbuka akan adanya

kritik maupun saran agar dapat terus memperdalami topik penelitian ini.

Peneliti berharap agar tulisan ini dapat membantu masyarakat terutama remaja

putri di Indonesia. Sekali lagi, terima kasih dan salam hangat.

Yogyakarta, 22 Februari 2018

Koleta Acintya Saraswati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ....................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

PERSEMBAHAN .................................................................................................. iv

MOTTO .................................................................................................................. v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

ABSTRACT ......................................................................................................... viii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ............. ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xx

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xxi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xxii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Pertanyaan Penelitian .................................................................................. 9

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 10

D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 10

1. Manfaat Teoritis .................................................................................... 10

2. Manfaat Praktis ..................................................................................... 10

BAB II TINJAUAN TEORITIS ........................................................................... 11

A. Kecemburuan dalam Pertemanan .............................................................. 11

1. Definisi Kecemburuan dalam Pertemanan ............................................ 11

2. Proses Kognitif dalam Penilaian Kecemburuan sebagai Suatu Stres.... 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

xiv

3. Kecemburuan Sebagai Suatu Hal yang Multidimensional ................... 16

4. Strategi Coping dalam Menghadapi Kecemburuan .............................. 16

5. Kecemburuan dan Strategi Coping ....................................................... 14

6. Strategi Coping Dalam Menghadapi Kecemburuan ............................. 14

B. Pertemanan ................................................................................................ 19

1. Definisi Pertemanan .............................................................................. 19

2. Tahapan Pemahaman mengenai Pertemanan ........................................ 21

C. Remaja Putri .............................................................................................. 24

1. Perkembangan Kognitif Remaja ........................................................... 24

2. Identitas Diri Seorang Remaja .............................................................. 26

3. Keadaan Emosi pada Masa Remaja ...................................................... 27

4. Perkembangan Sosial pada Remaja ...................................................... 29

D. Kecemburuan dalam Pertemanan Remaja ................................................ 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................. 35

A. Pendekatan Penelitian ............................................................................... 35

B. Fokus Penelitian ........................................................................................ 38

C. Refleksivitas Peneliti ................................................................................. 38

D. Subjek Penelitian ....................................................................................... 39

E. Metode Pengambilan Data ........................................................................ 40

F. Prosedur Pengumpulan Data ..................................................................... 41

G. Metode Analisis Data ................................................................................ 42

H. Instrumen .................................................................................................. 45

1. Protocol Guide Interview ...................................................................... 45

I. Kredibilitas Data ....................................................................................... 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 51

A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian ....................................................... 51

1. Persiapan Penelitian .............................................................................. 51

2. Pelaksanaan penelitian .......................................................................... 53

B. Informan Penelitian ................................................................................... 54

1. Demografi Informan ............................................................................. 54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

xv

2. Latar Belakang Informan ...................................................................... 55

a. Informan 1 (M) .................................................................................. 55

b. Informan 2 (S) ................................................................................... 56

c. Informan 3 (C) .................................................................................. 57

C. Hasil Penelitian ......................................................................................... 58

1. Informan 1 ............................................................................................. 59

a. Pertemanan yang menawarkan kenyamanan dapat membuat

seseorang berkembang .............................................................................. 59

Teman adalah sumber kenyamanan .............................................. 59

Pertemanan adalah sarana perkembangan diri .............................. 61

b. Ketakutan dikhianati dan berpisah dari teman .................................. 62

Ketidakpercayaan dan pengkhianatan adalah sumber kehancuran

dalam pertemanan ................................................................................. 63

Kerenggangan pertemanan yang timbul karena jarak ................... 64

c. Berani asertif dalam menyelesaikan masalah dengan teman ............ 65

d. Mempersepsikan datangnya kecemburuan dari perilaku teman ....... 66

Cemburu hadir secara tiba-tiba ..................................................... 66

Teman yang tidak lagi bercerita dan pergi bersama...................... 68

e. Cemburu menimbulkan perasaan tertinggal dan kehilangan ............ 69

Ketakutan ditinggalkan yang menjadi nyata ................................. 69

Hilangnya sosok teman di dalam hidup ........................................ 71

f. Menghadapi kecemburuan dengan berfokus pada pengolahan emosi

negatif ........................................................................................................ 72

Bangkit dari kesedihan yang Terpendam untuk

membuktikan diri .................................................................................. 72

Sikap positif dalam menghadapi kecemburuan............................. 74

g. Berani bertindak dalam menghadapi kecemburuan agar tetap

berteman .................................................................................................... 75

Mendekati rival karena masih adanya rasa kepedulian terhadap

teman ..................................................................................................... 76

Angkat bicara untuk dekat kembali dengan teman ....................... 77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

xvi

h. Kecemburuan sebagai sarana berefleksi agar menjadi lebih baik ..... 78

Adanya evaluasi terhadap peristiwa kecemburuan ....................... 78

Kecemburuan mendorong perbaikan diri ...................................... 79

i. Teman akan selalu kembali meski sempat terpisah .......................... 81

2. Informan 2 ............................................................................................. 82

a. Kebutuhan mempunyai teman dekat yang tidak sejalan dengan

ketidakinginan menganggap sahabat......................................................... 82

Teman adalah pribadi yang memahami diri informan .................. 83

Menggantungkan diri kepada teman untuk kebaikan diri sendiri . 84

Kebutuhan untuk selalu dekat ....................................................... 86

Kesulitan menemukan sahabat karena menjunjung tinggi

gengsi .................................................................................................... 86

b. Kekecewaan dalam pertemanan yang berujung dengan memendam 88

Sikap skeptis yang timbul karena kekecewaan terhadap teman ... 88

Bersikap arsetif dalam pertemanan ............................................... 90

Konflik dihadapi dengan memendam dan melupakan setelah lelah

menjadi asertif ....................................................................................... 91

c. Penilaian datangnya kecemburuan dari perilaku teman dekat .......... 92

Kecemburuan yang hadir tiba-tiba membuat informan bingung

bagaimana harus betindak ..................................................................... 92

Hilangnya rutinitas yang biasa dilakukan bersama ....................... 93

d. Kekecewaan terhadap “mantan” teman yang membuat cemburu ..... 94

Kecemburuan menghadirkan perasaan ditinggalkan .................... 95

Mereka yang membuat cemburu bukanlah sahabat ...................... 96

Perasaan malas yang muncul akibat kecemburuan ....................... 97

e. Pemilihan cara menghadapi kecemburuan yang bergantung pada

karakteristik teman .................................................................................... 98

Berusaha untuk terlihat tangguh dengan cara memendam

perasaan ................................................................................................. 98

Teman yang supportive bisa diajak berbicara mengenai

kecemburuan ....................................................................................... 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

xvii

f. Kecemburuan dimaknai sebagai proses menerima kepergian sahabat

yang semakin sulit untuk ditemukan ....................................................... 101

Kecemburuan membuat semakin ragu untuk menganggap

sahabat ................................................................................................. 101

Kembali mengingat bahwa teman tetap boleh berteman dengan

yang lain .............................................................................................. 102

g. Kecemburuan membuat sadar akan proses mengalahkan ego untuk

menjadi pribadi yang lebih baik .............................................................. 102

Kecemburuan membuat informan ingin memperbaiki diri ......... 103

Cemburu membuat ingin melawan sikap “gengsi” yang

tinggi ................................................................................................... 104

3. Informan 3 ........................................................................................... 105

a. Terjalinnya pertemanan sehat yang perlu dijaga ............................. 105

Munculnya keinginan berteman dari kesamaan .......................... 105

Perbedaan juga dapat menyatukan teman ................................... 106

Pertemanan sehat adalah mereka yang selalu menemani dan saling

mengembangkan ................................................................................. 107

Komitmen yang perlu dijaga karena takut kehilangan ................ 109

b. Menghadapi permasalahan pertemanan dengan intuisi................... 110

Memendam rasa sakit hati ketika bermasalah dengan teman ..... 110

Berani membicarakan permasalahan dengan teman yang dianggap

bisa berbicara dengan baik .................................................................. 111

c. Hadirnya teman-teman baru dan tidak lagi pergi bersama mengawali

kecemburuan ........................................................................................... 113

d. Semua kesedihan akibat kecemburuan terjadi karena kesalahan diri

sendiri ...................................................................................................... 114

Ketakutan ditinggalkan yang benar terjadi karena

kecemburuan ....................................................................................... 114

Perasaan diduakan oleh teman yang berteman dengan

orang lain ............................................................................................. 116

Cemburu terjadi karena kesalahan sendiri .................................. 117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

xviii

e. Hadirnya rasa kesal terhadap rival .................................................. 118

f. Usaha menutupi kesedihan akibat kecemburuan dengan meregulasi

segala emosi negatif yang ia rasakan ...................................................... 119

Menghadapi kecemburuan dengan memendam .......................... 119

Berusaha bangkit dengan menyakinkan diri bahwa masih ada

teman lain ............................................................................................ 120

Mencoba berpikir positif pada teman yang membuatnya

cemburu ............................................................................................... 121

g. Memberanikan diri untuk kembali menghubungi teman ................ 123

h. Kecemburuan sebagai sarana memperbaiki diri ............................. 123

i. Kecemburuan memperbanyak pengalaman dalam berteman .......... 124

Paham bagaimana menghadapi kecemburuan ............................ 124

Ingin lebih berfokus dalam mencari sahabat daripada banyak

teman ................................................................................................... 125

D. Analisis Data ........................................................................................... 125

1. Pandangan terhadap teman .................................................................. 126

a. Teman adalah sumber kenyamanan ................................................ 126

b. Teman adalah saran perkembangan diri .......................................... 129

c. Adanya ketergantungan terhadap teman ......................................... 131

2. Awal terjadinya kecemburuan............................................................. 135

a. Kecemburuan terjadi karena adanya perubahan perilaku dari

teman ....................................................................................................... 135

b. Adanya pengalaman kecemburan yang serupa di masa lalu ........... 140

3. Perasaan dan pemikiran yang muncul selama kecemburuan .............. 142

a. Perasaan ditinggalkan oleh teman yang berteman dengan

orang lain ................................................................................................. 142

b. Hadirnya perasaan kehilangan karena kecemburuan ...................... 145

4. Reaksi dan cara menghadapi kecemburuan ........................................ 149

a. Memendam perasaan agar terlihat tangguh..................................... 149

b. Mencari teman lain untuk membuktikan diri .................................. 153

c. Pemikiran positif dalam menghadapi kecemburuan ....................... 156

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

xix

5. Makna dari Peristiwa Kecemburuan ................................................... 160

a. Adanya refleksi terhadap kecemburuan yaitu ingin menjadi pribadi

yang lebih baik ........................................................................................ 160

E. Pembahasan ............................................................................................. 163

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 178

A. Kesimpulan ............................................................................................. 178

B. Saran ........................................................................................................ 181

Daftar Pustaka ..................................................................................................... 184

LAMPIRAN ........................................................................................................ 188

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

xx

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tabel Pedoman Wawancara .................................................................... 45

Tabel 2. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................ 53

Tabel 3. Demografi Informan ............................................................................... 54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Informed Consent Informan 1 (M) ................................................ 192

Lampiran 2. Informed Consent Informan 2 (S) ................................................... 193

Lampiran 3. Informed Consent Informan 3 (C) .................................................. 194

Lampiran 4. Pernyataan Kesesuaian Hasil Informan 1 (M) ............................... 195

Lampiran 5. Pernyataan Kesesuaian Hasil Informan 2 (S) ................................. 196

Lampiran 6. Pernyataan Kesesuaian Hasil Informan 3 (C)................................. 197

Lampiran 7. Analisis Data Informan 1 (M) ....................................................... 198

Lampiran 8. Cluster of Meaning Informan 1 (M) ............................................. 240

Lampiran 9. Ringkasan Tema Besar dari Tiga Informan .................................... 246

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

xxii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skema Dinamika Kecemburuan dalam Pertemanan .......................... 34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

“5 Cara Menyikapi Sahabat yang Punya Sahabat Baru”

“Cemburu Temanmu Diambil Orang? Langkah ini Bisa Balikin Persahabatan

Kalian”

“Sahabat… Aku Cemburu!”

Pernahkah Anda melihat tajuk-tajuk artikel seperti di atas beredar di

internet? Artikel-artikel tersebut (Audrey, 2016; Dini, 2017; Sumut Pos, 2010)

membahas mengenai bagaimana kecemburuan yang terjadi dalam suatu

pertemanan serta bagaimana cara menghadapi kecemburuan tersebut. Terlihat

bahwa permasalahan kecemburuan dalam pertemanan merupakan suatu masalah

nyata yang dialami oleh beberapa remaja di Indonesia terutama perempuan. Tidak

hanya terjadi pada suatu hubungan romantik, ternyata kecemburuan pun dapat

dialami dalam suatu relasi pertemanan. Sahana dan Ganth (2016) mengatakan

bahwa kecemburuan merupakan suatu hal yang wajar dan baik dalam suatu relasi

selama kecemburuan tersebut tidak berlebihan. Di satu sisi, seorang remaja

seharusnya sudah tidak lagi mengalami dan tidak menganggap kecemburuan

sebagai suatu masalah karena tuntutan untuk selalu dekat dengan teman sudah

mulai berkurang pada masa itu (Selman, 1990 dalam Tweed 2011). Wajar atau

tidaknya kecemburuan yang dialami oleh seseorang bergantung pada bagaimana ia

menghadapi dan juga memaknai kecemburuan tersebut (Maraziti et al., 2003).

Melihat dan memahami mengapa seorang remaja dapat merasakan kecemburuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

2

dalam pertemanan merupakan suatu hal yang penting untung dapat menghindari

kesulitan-kesulitan yang dialami nantinya oleh remaja itu sendiri, teman dekatnya,

atau lingkungan teman lainnya (Kim, Parker, dan Marciano, 2017).

Pertemanan sendiri merupakan suatu hal yang sangat penting terutama

dalam perkembangan seorang remaja. Banyak penelitian yang mengungkapkan

bahwa pertemanan dalam masa remaja banyak mempengaruhi fungsi-fungsi

psikologis seorang remaja, seperti well being (Rubin et al., 2004, dalam Deutz,

Lansu dan Cillessen, 2014). Terbentuknya suatu relasi pertemanan dapat membantu

seorang remaja dalam menemukan identitasnya, dimana tugas utama seorang

remaja pada tahapannya adalah pencarian identitas atau jati diri dan ketika gagal

mereka akan terjebak pada tahap kebingungan identitas (Erikson, 1968, dalam

Santrock 2014). Hadirnya teman-teman dapat menyediakan dukungan sosial bagi

diri remaja yang sedang terus mencari jati diri serta dukungan dalam menghadapi

berbagai masalah (Blomquist, 2014).

Hadirnya relasi pertemanan dalam tahap remaja membantu remaja untuk

membentuk suatu pola pikir mengenai bagaimana dinamika dari terbentuknya suatu

relasi intim atau suatu relasi yang dekat (Brown, Mory, dan Kinney, 1994; Erikson,

1968 dalam Blomquist, 2014). Persepsi mengenai suatu relasi intim yang

dikembangkan pada saat remaja memungkinkan untuk diterapkan pula pada saat ia

menjalin relasi-relasi dekat lain di tahapan perkembangan yang selanjutnya seperti

berpacaran, berumah tangga, dan lain sebagainya. Apabila seorang remaja

mengembangkan suatu persepsi yang tidak cukup baik pada suatu relasi intim,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

3

maka hal itu pula yang akan terjadi pada relasi-relasi seorang remaja yang

selanjutnya.

Remaja akan mulai sibuk dengan dunia di luar keluarga yang membuat

remaja lebih sering menghabiskan waktu dengan teman-teman di sekelilingnya

sehingga membuat pertemanan menjadi figur kelekatan yang utama (Corr, Nabe,

dan Corr, 2006; Furman dan Buhrmester, 1985; Larson dan Richards, 1991;

Lempers dan Clark-Lempers, 1992 dalam Blomquist, 2014). Maka sumber

pemenuhan kebutuhan-kebutuhan sosial seorang remaja, seperti keintiman,

penguatan akan harga diri, dan lain sebagainya, tidak lagi hanya berasal dari

keluarga melainkan juga dari teman-teman di sekitarnya (Sullivan, 1953 dan Cook,

Buehler, dan Blair, dalam Santrock, 2014).

Adanya kelekatan antara seorang remaja dengan teman-temannya ini tidak

jarang menimbulkan adanya tuntutan untuk menjadi “eksklusif” dalam suatu

pertemanan (Parker, Walker, Low, dan Gamm, 2005). Menjadi “eksklusif” dalam

suatu pertemanan adalah suatu keadaan di mana salah satu pihak dalam suatu

pertemanan menuntut pihak lain dalam pertemanan tersebut agar tidak menjalin

relasi dekat dengan pihak-pihak lain di luar lingkaran pertemanan mereka.

Sedangkan pada kenyataannya suatu relasi pertemanan bisa saja datang dan pergi

kapanpun ketika salah satu pihak memiliki ketertarikan-ketertarikan, nilai-nilai, dan

kompetensi yang diperbaharui sehingga tidak jarang seorang remaja pada suatu

waktu akan mencari teman lain yang lebih sesuai dengan ketertarikan-ketertarikan

atau nilai-nilai barunya (Bowker, 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

4

Munculnya pihak ketiga (outsiders) di dalam suatu relasi pertemanan

merupakan suatu hal yang wajar. Hadirnya pihak ketiga ini bisa menimbulkan efek

yang berbeda antara satu relasi pertemanan dengan relasi pertemanan yang lainnya.

Salah satu efek yang bisa dimunculkan dalam hal ini adalah kecemburuan, yang

termasuk dalam efek negatif dari hadirnya pihak ketiga. Kecemburuan ini muncul

karena tidak terpenuhinya tuntutan eksklusifitas dalam suatu relasi pertemanan.

Kecemburuan dalam pertemanan sendiri didefinisikan sebagai suatu reaksi

atau respon negatif yang termanifestasikan baik secara emosional, kognitif, ataupun

behavioral yang muncul karena adanya ketertarikan ataupun tanda-tanda

ketertarikan dari partner pertemanan dengan orang lain di luar lingkaran

pertemanan tersebut (Parker, Low, Walker, dan Gamm, 2005). Bagaimana

seseorang mempersepsikan ia sedang mengalami kecemburuan tentu dipengaruhi

oleh proses penilaian kognitifnya yang di dalamnya mencakup penentuan strategi

coping.

Selman (1980, dalam Kraft dan Mayeux, 2016) pernah meneliti bahwa

remaja akan cenderung mengungkapkan rasa cemburu yang dirasakan terhadap

temannya. Seperti yang sudah dipaparkan di awal, tidak jarang reaksi atau

ungkapan yang ditimbulkan akibat kecemburuan adalah reaksi-reaksi yang tidak

konstruktif, seperti melakukan konfrontasi kepada teman dengan menggunakan

agresi baik secara verbal ataupun non verbal dan bahkan mengancam teman dengan

menggunakan kekerasan (Mullen dan Martin, 1994). Hampel dan Peterman (2005)

juga menyebutkan bahwa strategi-strategi coping seperti penghindaran pasif,

pemikiran yang berulang-ulang, pengunduran diri, dan agresi merupakan strategi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

5

yang kurang baik bagi seseorang dalam menghadapi suatu masalah, termasuk

dalam menghadapi kecemburuan.

Di Indonesia sendiri fenomena kecemburuan dalam pertemanan cukup

banyak terjadi. Untuk mendukung data tersebut peneliti telah melakukan survei

pada tanggal 21 – 28 April 2017 dengan menggunakan metode penyebaran survei

secara online. Responden dari survei ini adalah remaja yang berumur 12-21 tahun

dan bertempat tinggal di Indonesia. Dari survei tersebut peneliti mendapatkan

responden sebanyak 48 orang yang terdari dari 42 perempuan dan 6 laki-laki. Dari

survei yang sudah dilaksanakan peneliti menemukan bahwa 39 dari 42 responden

pernah mengalami kecemburuan di dalam pertemanan. Dari data tersebut maka

dapat terlihat bahwa kecemburuan di dalam suatu relasi pertemanan merupakan

masalah umum yang cukup banyak muncul pada pertemanan remaja Indonesia.

Survei tersebut menunjukkan bahwa sedih, iri, merasa diduakan,

menyakitkan, kesal, kesepian, kecewa, serta merasa tidak dianggap merupakan

perasaan-perasaan yang muncul ketika seseorang mengetahui bahwa teman

dekatnya memiliki teman dekat lain, bahkan terdapat 3 responden yang mengalami

pertemanan yang berakhir karena teman dekatnya memiliki atau dekat dengan

orang lain. Dalam survei tersebut juga terlihat bahwa sebagian besar responden

masih mengalami kecemburuan dalam pertemanan. Hal tersebut tidak sesuai

dengan yang dikatakan oleh oleh Selman (1990, dalam Tweed, 2011) mengenai

tahapan pemahaman mengenai pertemanan, di mana seorang remaja berada dalam

tahap Interdependent Understanding of Friendship. Pada tahapan tersebut seorang

remaja seharusnya sudah tidak lagi menuntut akan adanya eksklusivitas di dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

6

pertemanan, eksklusivitas sendiri merupakan salah satu penyebab dari terjadinya

kecemburuan.

Survei tersebut juga menunjukkan bahwa responden memiliki cara yang

bervariasi di dalam menghadapi kecemburuan dalam pertemanan. Beberapa

responden bisa menghadapi kecemburuan dengan tabah dan membuat

pemikirannya menjadi lebih positif, namun terdapat pula 14 responden yang

mengatasinya dengan cara menghindari permasalahan tersebut dan tidak berusaha

untuk menyelesaikan (passive avoidance). Seperti yang sudah dipaparkan

sebelumnya, strategi coping passive avoidance merupakan salah satu cara

menghadapi masalah yang maladaptive. Hal tersebut bertolak belakang dengan

ungkapan Selman yang mengatakan bahwa remaja akan cenderung

mengungkapkan rasa cemburu kepada temannya. Dalam penelitian yang dilakukan

oleh Griffith, Dubow, dan Ippolito (2000) ditemukan pula bahwa dalam

menghadapi permasalahan yang bersangkutan dengan pertemanan, remaja akan

cenderung menggunakan approach coping strategy dibandingkan dengan

avoidance. Terdapat perbedaan antara beberapa teori atau hasil penelitian dengan

hasil survei yang sudah peneliti lakukan. Hal ini lah yang menjadi permasalahan di

dalam suatu pertemanan remaja. Meskipun hanya 14 responden yang melakukan

strategi coping passive avoidance, hal tersebut tetap harus menjadi perhatian.

Selain kurang konstruktifnya seorang remaja dalam menghadapi

kecemburuan, banyak penelitian pula yang mengasosiasikan kecemburuan dengan

agresi dan menunjukkan suatu korelasi yang positif (Kraft dan Mayeux, 2016;

Lavelle dan Parker, 2009; Cullota dan Goldstein, 2008). Kecemburuan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

7

pertemanan juga seringkali diasosiasikan dengan hal-hal negatif yang seperti

penurunan self esteem, rendahnya kualitas pertemanan, meningkatnya konsumsi

alkohol, dan lain sebagainya (Farber, 1973; Mullen dan Martin, 1994). Bahkan

beberapa peneliti yang memandang kecemburuan sebagai suatu penyimpangan

seringkali mengkorelasikannya dengan beberapa gangguan kepribadian atau

bahkan gangguan mental (Mullen dan Martin, 1994). Tidak jarang pula

kecemburuan yang terjadi dalam suatu pertemanan akan berujung pada berakhirnya

relasi pertemanan tersebut.

Subjek yang akan diambil dalam penelitian ini adalah remaja perempuan.

Zarbatany, McDougall, dan Hymel (2000, dalam Kraft dan Mayeux, 2016)

mengungkapkan bahwa bagi perempuan, pertemanan sangatlah penting karena di

dalam suatu pertemanan seorang perempuan bisa membangun keterbukaan diri

dalam topik-topik yang sensitif. Perempuan juga memiliki kecenderungan untuk

bereaksi pada kecemburuan yang dirasakan dengan menggunakan agresi (Brown et

al., 1999 dalam Parker, Walker, Low, dan Gamm, 2005). Perempuan memiliki

kemungkinan yang lebih besar dalam mengalami gangguan bahkan penurunan

dalam self-esteem karena hadirnya kecemburuan di dalam pertemanan yang

bersangkutan (Mullen dan Martin, 1994).

Berangkat dari hal-hal yang sudah disebutkan di atas, peneliti melihat

adanya urgensi untuk melihat bagaimana dinamika kecemburuan dalam suatu relasi

pertemanan. Cukup banyak dampak negatif yang disebabkan karena munculnya

kecemburuan dalam pertemanan terutama karena strategi penanggulangan masalah

yang maladaptive. Selain itu melihat masih banyaknya remaja yang merasakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

8

cemburu meskipun sudah berada dalam tahapan yang seharusnya sudah tidak lagi

menganggap kecemburuan sebagai suatu masalah. Peneliti merasa akan menjadi

suatu hal yang penting untuk mengetahui bagaimana dan mengapa kecemburuan

dalam pertemanan dapat terjadi sehingga dampak-dampak negatif tersebut dapat

terhindar.

Dinamika yang akan dieksplorasi pada penelitian ini akan melihat proses

kognitif serta pengalaman emosional yang terjadi ketika seseorang mengalami

kecemburuan. Dimana proses kognitif sendiri akan membahas mengenai proses

observasi suatu peristiwa sebagai suatu stres (dalam hal ini kecemburuan),

penentuan strategi coping, dan proses refleksi atas peristiwa yang dialami (Lazarus

dan Folkman, 1984). Pengalaman emosional juga tidak jauh berbeda dari proses

kognitif, dimana pengalaman emosional kecemburuan akan membahas mengenai

hal yang menjadi penyebab dari kecemburuan, konteks kecemburuan tersebut

beserta pikiran dan perasaan selama mengalami kecemburuan, serta makna dari

peristiwa kecemburuan itu sendiri (Ellis dan Weinstein, 1986).

Peneliti juga merasa pentingnya diadakan penelitian mengenai

kecemburuan dalam pertemanan remaja putri di Indonesia juga disebabkan oleh

masih sedikitnya penelitian yang tersedia sedangkan melalui artikel-artikel yang

tersebar di internet, cemburu dengan teman merupakan permasalahan yang cukup

sering terjadi pada remaja Indonesia. Blomquist (2014) juga mengatakan bahwa

jumlah penelitian yang membahas mengenai dinamika kecemburuan pada remaja

dan pada relasi pertemanan yang dijalin masih sangat sedikit. Sebagian besar

penelitian yang membahas mengenai kecemburuan mengambil subjek yang sedang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

9

berada dalam suatu relasi romantik. Deutz, Lansu, dan Cillesen (2014) juga

mengatakan bahwa penelitian-penelitian selanjutnya mengenai kecemburuan

dalam pertemanan sebaiknya lebih berfokus pada perkembangan terbentuknya

kecemburuan tersebut. Kim, Walker, dan Marciano (2017) juga mengatakan bahwa

penting untuk memahami mengapa anak-anak ataupun remaja bisa mengalami

kecemburuan dalam pertemanan agar bisa menghindari kesulitan-kesulitan yang

akan dialami oleh anak ataupun remaja di dalam masa perkembangaannya.

Masih sedikitnya penelitian di Indonesia mengenai kecemburuan dalam

pertemanan menandakan bahwa masyarakat Indonesia belum memiliki wawasan

yang menyeluruh mengenai fenomena kecemburuan. Apabila penelitian-penelitian

mengenai kecemburuan dalam pertemanan tidak dilakukan atau tidak bertambah

maka hal ini menyebabkan terus terbatasnya wawasan masyarakat Indonesia

mengenai fenomena kecemburuan yang juga dapat terjadi dalam relasi pertemanan.

Selain itu penelitian-penelitian yang membahas mengenai kecemburuan dalam

pertemanan banyak menggunakan metode kuantitatif, sehingga belum ada

penelitian yang menjelaskan secara deskriptif dan eksploratif bagaimana dinamika

terjadinya kecemburuan dalam pertemanan. Maka dari itu penelitian ini dilakukan

untuk menjawab pertanyaan tersebut.

B. Pertanyaan Penelitian

Dari latar belakang yang sudah dingkapkan oleh peneliti, maka peneliti

mengajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut

“Bagaimana dinamika pengalaman terjadinya kecemburuan dalam

pertemanan pada remaja putri?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

10

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengalaman

kecemburuan dalam pertemanan pada remaja putri di Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah menyumbangkan ilmu

pengetahuan bagi Ilmu Psikologi mengenai dinamika kecemburuan pertemanan

pada remaja putri.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah menjadi dasar pemikiran bagi

remaja putri agar bisa mengetahui mengapa ia bisa merasakan kecemburuan

dalam pertemanan dan bagaimana proses kecemburuan tersebut terjadi. Selain

itu ada pula manfaat praktis dari penelitian ini adalah dapat menjadi dasar bagi

remaja putri di Indonesia untuk menentukan jenis strategi coping yang lebih

konstruktif atau lebih adaptif untuk menghadapi kecemburuan dalam

pertemanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Kecemburuan dalam Pertemanan

1. Definisi Kecemburuan dalam Pertemanan

Hadirnya kecemburuan dalam suatu relasi pertemanan tentunya

tidak akan jauh dari hadirnya rival yang mengancam hubungan tersebut

(Harris, 2004 dalam Wade dan Weinstein, 2011). Kecemburuan sendiri

menurut White dan Mullen adalah suatu reaksi emosional yang diikuti

dengan pemikiran, emosi-emosi lain, dan aksi-aksi terhadap hadirnya

seorang rival yang mengancam hubungan yang bersangkutan (1989, dalam

Sahana dan Ganth, 2016). Murphy dan Russell (2016) juga mendefinisikan

kecemburuan sebagai suatu reaksi emosional ketika seseorang menghadapi

suatu penolakan baik secara “real” maupun hanya dalam pikirannya. Hal

tersebut sering kali terjadi ketika seorang mengekspresikan tanda-tanda

hadirnya keinginan untuk meninggalkan relasi tersebut atau karena adanya

rival baik secara “real” ataupun hanya dalam pikirannya.

Kecemburuan dalam pertemanan sendiri secara spesifik

didefinisikan sebagai suatu reaksi negatif yang terlihat dari aspek emosi,

kognitif, maupun perilaku yang muncul ketika salah satu pihak dalam

pertemanan memiliki atau dirasa memiliki ketertarikan untuk menjalin

pertemanan dengan orang lain di luar lingkaran pertemanan itu sendiri

(Parker, Walker, Low, dan Gamm, 2005). Hadirnya pihak ketiga atau rival

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

12

ini tentunya akan memunculkan banyak permasalahan dan tekanan di dalam

pertemanan itu (Parker, Walker, Low, dan Gamm, 2005). Salah satu bentuk

dari konflik yang terjadi adalah munculnya rasa kompetisi atau keinginan

untuk memperebutkan perhatian serta waktu dari salah satu pihak.

Murphy dan Russell (2016) mengungkapkan bahwa kecemburuan

tidak termasuk dalam emosi primer melainkan merupakan suatu emosi

sekunder atau merupakan suatu emosi “turunan” dari emosi primer yang

dominan yaitu takut. Perasaan dominan yang muncul pada saat seseorang

merasakan kecemburuan adalah takut bahwa ia akan tergantikan oleh orang

lain sehingga pada akhirnya akan kehilangan relasi yang ia miliki dengan

orang yang bersangkutan (Parker, Walker, Low, dan Gamm, 2005). Selain

karena adanya ancaman berupa hadirnya rival, kecemburuan bisa juga

disebabkan oleh beberapa hal yaitu ketidakjelasan, perasaan tidak aman,

serta ancaman yang berasal dari internal (diri orang itu sendiri) dan

ekseternal (Sahana dan Ganth, 2016). Ada pula ahli yang mengatakan

bahwa kecemburuan juga merupakan reaksi emosional yang muncul karena

adanya ketakutan akan penolakan secara sosial (Murphy dan Russell, 2016).

Mereka yang mengalami kecemburuan akan mengalami beberapa

ketakutan-ketakutan di dalam dirinya. Ketakutan-ketakutan tersebut antara

lain adalah kehilangan partner dalam suatu relasi, kehilangan perhatian dan

waktu, hilangnya keintiman dalam suatu relasi yang dekat, serta rasa malu

dan penghinaan (Mullen dan Martin, 1994).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

13

Terdapat tiga elemen utama dan penting ketika seseorang

mengalami kecemburuan yaitu: 1) Adanya keterikatan yang terjalin antara

dua orang dalam pertemanan tersebut, 2) Adanya fungsi-fungsi atau

keuntungan-keuntungan yang terpenuhi melalui keterikatan yang terjalin

tersebut, dan 3) Hadirnya pihak ketiga yang mengganggu keterikatan yang

terjalin sehingga pada akhirnya orang ketiga tersebut dianggap oleh salah

satu pihak dapat menjadi penerima ataupun pemberi fungsi-fungsi yang

baru pada pihak lain dalam pertemanan tersebut (Ellis dan Weinstein, 1986).

Kedua ahli tersebut juga mengungkapkan bahwa apabila terjadi perbedaan

antara ketiga elemen tersebut atau salah satu elemen tidak hadir tentunya

akan menimbulkan efek dan reaksi yang berbeda pula. Bisa saja yang terjadi

bukanlah kecemburuan melainkan iri atau kemarahan.

Dari hal-hal di atas, terdapat beberapa poin penting yang harus

digarisbawahi mengenai ciri-ciri atau kriteria dari terjadinya kecemburuan

dalam pertemanan. Beberapa kriteria tersebut adalah hadirnya rival atau

orang ketiga baik secara “real” atau hanya di dalam pikiran, adanya

perasaan terancam, dan munculnya reaksi-reaksi baik secara emosional

ataupun behavioral terhadap peristiwa yang bersangkutan.

Kecemburuan sendiri memiliki beberapa bentuk, menurut Pfeifer

dan Wong (1989) kecemburuan terbagi menjadi tiga tipe, yaitu emotional,

cognitive, dan behavioral jealousy. Ketika seseorang mengalami emotional

jealousy, sesorang akan merasakan berbagai perasaan-perasaan yang

mengikuti munculnya kecemburuan tersebut, seperti ketakutan-ketakutan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

14

kemarahan, kekhawatiran, dan kesedihan. Pada cognitive jealousy,

seseorang akan memiliki pemikiran-pemikiran dan kecemasan yang tidak

berdasar mengenai perilaku orang yang dekat dengannya. Sedangkan

behavioral jealousy adalah kecemburuan yang melibatkan tindakan-

tindakan, seperti menguntit atau menggeledah barang-barang milik orang

terdekatnya.

2. Proses Kognitif dalam Penilaian Kecemburuan sebagai Suatu Stres

Bagaimana seseorang mempersepsikan suatu peristiwa sebagai

sumber stres tentunya tidak terlepas dari proses kognitif yang berlangsung

di dalam dirinya. Proses inilah yang disebut dengan cognitive appraisal atau

penilaian secara kognitif dimana Lazarus dan Folkman (1984)

mendefinisikannya sebagai proses kategorisasi suatu peristiwa beserta

keseluruhan sisi atau aspek dari peristiwa tersebut dan pengaruhnya

terhadap kesejahteraan hidup seseorang. Secara lebih spesifik Lazarus dan

Folkman (1984) di dalam bukunya yang berjudul Stress, Appraisal, and

Coping menjelaskan istilah “psychological stress” terjadi ketika adanya

penilaian mengenai relasi antara orang yang mengalami stres dengan

lingkungannya sedang berada dalam keadaan yang berlebihan atau

membebani sehingga dapat mengganggu kesejahteraan hidupnya.

Proses penilaian terhadap suatu peristiwa sendiri terdiri dari

beberapa aktivitas mental yang meliputi pertimbangan-pertimbangan,

diskriminasi terhadap hal-hal tidak relevan, dan beberapa aktivitas lainnya,

dimana sebagian besar proses yang terjadi dipengaruhi oleh pengalaman-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

15

pengalaman di masa lampau (Grinker dan Spiegel, 1945 dalam Lazarus dan

Folkman, 1984). Menurut Lazarus dan Folkman (1984), proses penilaian

kognitif terdiri dari tiga tahap, yaitu primary appraisal, secondary

appraisal, dan reappraisal.

Ketika dikaitkan dengan kecemburuan, stimulus-stimulus yang

membuat seseorang cemburu akan dipersepsikan sebagai sumber stres bagi

beberapa orang. Tahapan dimana seseorang akan menilai suatu peristiwa

sebagai sumber stres atau bukan dinamakan dengan primary appraisal.

Tahapan ini akan dimulai ketika seseorang menilai suatu peristiwa dan

mengelompokkannya ke dalam beberapa kategori. Terdapat tiga kategori

pada proses ini yaitu irrelevant, benign-positive, dan stressful (Lazarus dan

Folkman, 1984).

Kategori stressful merupakan keadaan dimana seseorang

menganggap peristiwa tersebut sebagai sumber atau dapat menimbulkan

stres. Kategori stressful dibagi kembali menjadi tiga kelompok yaitu

harm/loss (bahaya/kehilangan), dimana pada kategori ini suatu peristiwa

yang menimbulkan stres sudah terjadi. Lalu threat atau ancaman dimana

suatu peristiwa belum terjadi tetapi diperkirakan atau diantisipasi akan

terjadi sehingga menimbulkan stres. Kemudian challenge atau tantangan

merupakan suatu keadaan dimana terjadi peristiwa yang sebenarnya akan

berguna bagi perkembangan pribadi seseorang tetapi tidak jarang

menimbulkan emosi-emosi negatif seperti ketakutan, kecemasan, dan

kemarahan. Pada intinya proses penilaian primer ini akan membantu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

16

seseorang dalam menentukan peristiwa mana saja yang dikategorikan

sebagai sumber stres dan mana yang tidak (Lazarus dan Folkman, 1984).

Apabila dilihat kembali dalam definisi kecemburuan, stimulus yang

membuat seseorang merasakan kecemburuan akan dikelompokkan menjadi

peristiwa yang stressful dan dianggap sebagai suatu masalah. Seperti yang

sudah dikatakan sebelumnya pula bahwa kecemburuan dapat saja terjadi

hanya dengan hadirnya pihak ketiga dalam relasi pertemanan itu atau

bahkan hanya dengan membayangkan bahwa akan ada orang ketiga yang

merebut temannya. Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa kecemburuan

termasuk ke dalam kategori harm/loss dan/atau threat.

3. Kecemburuan Sebagai Suatu Hal yang Multidimensional

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa kecemburuan

hadir beserta pemikiran, emosi, dan aksi tertentu lainnya. Hal ini membuat

kecemburuan disebut sebagai suatu hal yang multidimensional (Pfeiffer dan

Wong, 1989). White (1984) mengungkapkan bahwa kecemburuan terdiri

dari tiga komponen dasar yaitu: pemikiran-pemikiran, perasaan-perasaan,

dan strategi-strategi coping. Pada dasarnya White mengungkapkan konsep

yang sama dengan Pfeiffer dan Wong serta Buunk dan Dijkstra.

4. Strategi Coping dalam Menghadapi Kecemburuan

Kehadiran suatu peristiwa yang mendorong munculnya stress, dalam

hal ini kecemburuan, merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindari dalam

kehidupan sehari-hari. Tentunya setiap pribadi akan melakukan usaha-

usaha tertentu untuk menghadapi peristiwa tersebut atau dengan kata lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

17

menggunakan strategi coping tertentu. Strategi coping sendiri didefinisikan

sebagai usaha-usaha atau tindakan-tindakan baik dalam aspek kognitif

ataupun perilaku yang secara konstan berubah-ubah (Lazarus dan Folkman,

1984). Proses tersebut bertujuan untuk mengatur atau menanggulangi

tuntutan-tuntutan dari internal maupun eksternal yang dianggap sebagai

suatu hal yang membebani atau melewati batas.

Dalam tahapan ini, seseorang berada dalam proses secondary appraisal

dimana seseorang akan mengevaluasi hal-hal apa saja yang mungkin dan

bisa dilakukan. Proses penilaian sekunder ini lebih berfokus pada pemilihan

strategi coping atau strategi menghadapi permasalahan yang sekiranya

harus dilakukan dan dapat diterapkan secara efektif (Lazarus dan Folkman,

1984).

Proses coping juga terdiri dari beberapa macam strategi. Meskipun

sebenarnya setiap orang memiliki keputusan yang berbeda-beda di dalam

menentukan strategi coping mana yang akan dipakai. Akan tetapi masing-

masing jenis strategi ini memiliki tugasnya masing-masing untuk memenuhi

fungsi-fungsi tertentu. Jenis-jenis strategi coping menurut Lazarus dan

Folkman (1984) adalah sebagai berikut :

1) Emotion-focused Forms of Coping

Strategi coping jenis ini berfokus pada pengurangan emosi-

emosi negatif yang ditimbulkan dari sumber stres atau dengan kata

lain meminimalisir stres yang terjadi. Jenis-jenis tindakan yang

dilakukan pada strategi coping ini adalah penghindaran atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

18

avoidance, menjaga jarak, tindakan meminimalisir, selective

attention, perbandingan positif, dan melihat sisi positif dari

peristiwa negatif yang terjadi. Terdapat dua jenis strategi pada

emotion-focused ini yaitu merubah cara pandang mengenai suatu

peristiwa yang terjadi tanpa mengubah situasi objektifnya dan

mengubah hanya sedikit bagian makna yang didapat dari suatu

peristiwa bukan keseluruhannya. Menurut Sarafino dan Smith

(2011) strategi jenis emotion-focused ini terdapat dua jenis

pendekatan yaitu behavioral dan kognitif. Pada behavioral seorang

individu akan mengalihkan situasi stresnya pada kegiatan lain.

Sedangkan pada kognitif lebih kepada merubah kembali pandangan

seseorang mengenai suatu peristiwa stressful menjadi lebih positif.

2) Problem-focused Forms of Coping

Strategi ini berfokus pada tindakan-tindakan yang

berorientasi pada penyelesaian masalah yang sedang terjadi. Strategi

problem-focused ini mengurangi tekanan dari sumber stres dengan

cara mengembangkan sumber-sumber lain yang ada di sekitarnya

untuk menghadapi masalah tersebut (Sarafino dan Smith, 2011).

Seorang individu akan cenderung menggunakan strategi jenis ini

apabila ia merasa bahwa hal-hal yang mengitari sumber stres dari

suatu peristiwa dapat diubah. Proses yang terjadi pada problem-

focused strategy ini antara lain adalah membentuk solusi alternatif

dari suatu peristiwa, menimbang alternatif yang ada menurut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

19

keuntungan dan kerugian yang akan didapatkan nantinya, memilih

alternatif yang tepat lalu melakukan hal tersebut.

Beberapa strategi coping yang seringkali digunakan dalam menghadapi

kecemburuan adalah menghindari pertemuan dengan pihak yang

bersangkutan, memikirkan kembali situasi yang sedang terjadi, dan

melakukan komunikasi dengan pihak yang bersangkutan, secara lebih

spesifik, mengungkapkan apa yang sedang dirasakan dan menanyakan

mengenai peristiwa yang sesungguhnya sedang terjadi kepada pihak yang

bersangkutan. Tidak jarang pula seseorang akan menjadi depresi atau

melakukan kekerasan-kekerasan ketika menghadapi kecemburuan (Mullen

dan Martin, 1994; Mullen, 1990).

Setelah seseorang berhasil melalui peristiwa yang ia anggap sebagai

masalah, dalam hal ini kecemburuan, akan terjadi proses reappraisal. Pada

intinya proses reappraisal atau penilaian kembali ini adalah kegiatan

memodifikasi penilaian-penilaian yang sebelumnya. Terdapat bentuk lain

dalam proses reappraisal ini yaitu defensive reappraisal, dimana seseorang

akan menginterpretasi kembali suatu peristiwa yang merupakan sumber

stres dengan lebih positif atau menanggulangi bahaya atau ancaman yang

ada dengan cara yang lebih konstruktif (Lazarus dan Folkman, 1984).

B. Pertemanan

1. Definisi Pertemanan

Cukup banyak ahli yang sudah mendefinisikan apakah pertemanan

itu dan masih banyak pula ahli yang mencoba untuk menemukan definisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

20

pertemanan yang tepat. Apabila dikembalikan pada etimologinya, kata

“teman” sangat dekat artinya dengan cinta, kebebasan, dan pilihan. Maka

dari itu Lynch (2005) menyatakan bahwa pertemanan adalah suatu relasi

tanpa paksaan yang di dalamnya terdapat ikatan emosi yang saling timbal

balik dan sama rata, keinginan baik (goodwill) yang timbal balik serta sama

rata pula, dan juga di dalamnya terdapat kesenangan-kesenangan. Beberapa

ahli juga menyebutkan bahwa pertemanan adalah suatu sarana untuk saling

mendapatkan keuntungan, di sisi lain menjalin pertemanan juga merupakan

suatu tindakan yang dikatakan tulus.

Mereka yang digolongkan sedang menjalin pertemanan adalah

mereka yang memiliki ketertarikan atau preferensi antara satu orang dengan

yang lainnya. Dua orang yang tidak memiliki sesuatu yang spesial atau tidak

memiliki perbedaan perilaku ketika sedang bersama orang yang dianggap

teman dengan ketika ia bersama dengan orang-orang lain tidak bisa

digolongkan atau dianggap sedang menjalin pertemanan (Grunebaum,

2003).

Mengapa seseorang menjalin suatu relasi pertemanan dipengaruhi

oleh banyak hal. Banyak fungsi yang ditawarkan dari terjalinnya suatu relasi

pertemanan. Menurut Hartup (dalam Bowker, 2004), dengan menjalin suatu

pertemanan, seseorang bisa mendapatkan dasar dari kemampuan-

kemampuan bersosialisasi, menjadi tempat bertukar informasi dan saling

mengenal diri sendiri, dan pertemanan juga dapat menyediakan berbagai

dasar untuk menyelesaikan suatu masalah baik secara kognitif maupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

21

emosional. Gottman dan Parker (1987, dalam Santrock, 2014)

mengungkapkan enam kategori dari fungsi pertemanan. Kategori-kategori

tersebut adalah Companionship, Stimulation, Physical Support, Ego

Support, Social Comparison, dan Intimacy/Affection.

2. Tahapan Pemahaman mengenai Pertemanan

Pertemanan pada masing-masing masa perkembangan memiliki

karakterisiknya tersendiri. Terbentuknya relasi pertemanan pada masing-

masing tahapan dipengaruhi oleh perkembangan sosial kognitif yang

dimiliki oleh individu tersebut. Salah satu ahli yang mengungkapkan

tahapan perkembangan pertemanan tersebut adalah Selman, dimana Selman

mendasarkan teori tahapan pertemanan tersebut pada tahapan koordinasi

perspektif sosialnya. Dimana tahapan koordinasi perspektif sosial tersebut

menjelaskan mengenai kemampuan seseorang di dalam membedakan serta

mengkoordinasikan perspektif-perspektif sosial di dalam relasi

interpersonal yang terjalin (Tweed, 2011). Tahapan-tahapan pertemanan

tersebut adalah sebagai berikut (Selman, 1990 dalam Tweed, 2011) :

a. Level 0: Egocentric Understanding of Friendship

Tahapan ini terjadi pada saat seseorang berumur 3-6 tahun. Pada

tahapan ini anak akan lebih cenderung lebih banyak melakukan hal-

hal atau aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan fisik. Anak belum

melakukan dan mengerti hal-hal yang memuaskan kebutuhan-

kebutuhan psikologisnya.

b. Level 1: Unilateral Understanding of Friendship

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

22

Level 1 akan berlangsung selama umur 5-9 tahun. Pada tahapan

ini anak sudah dapat memahami bahwa hal yang dapat membuat

pertemanan tersebut tetap berlangsung atau berakhir adalah

keinginan-keinginan serta perasaan-perasaan yang mereka miliki

sendiri. Keinginan atau perasaan yang sama dapat menyatukan anak-

anak dalam menjalin pertemanan, namun hal tersebut juga tetap

dapat memecah belah pertemanan mereka. Di dalam menghadapi

beberpa peristiwa, anak pada tahapan ini akan menerjemahkan

peristiwa tersebut hanya dari sudut pandangnya saja belum dari

sudut pandang orang lain. Anak pada tahapan ini juga belum mampu

membedakan ekspresi yang dikeluarkan oleh seseorang bisa saja

berbeda dengan apa yang sesungguhnya orang tersebut rasakan di

dalam.

c. Level 2: Reciprocal Understanding of Friendship

Tahapan ini terjadi pada umur 7-12 tahun. Anak sudah mulai

bisa memahami sudut pandang dari orang lain, sehingga anak sudah

bisa memahami pula ekspektasi-ekpektasi dari teman

sepermainannya mengenai perilaku, perasaan, dan keinginan yang

mereka harapkan dari pertemanan tersebut. Pada tahapan ini pula

seseorang akan menerjemahkan beberapa konsep-konsep dalam

pertemanan seperti kepercayaan, kecemburuan, dan penolakan.

Berbeda dari tahapan sebelumnya, di tahapan ini anak dapat

mengetahui bahwa seseorang bisa memiliki perasaan yang berbeda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

23

atau dengan kata lain memakai “topeng” untuk menutupi perasan

yang sebenarnya orang tersebut rasakan. Anak juga dapat

memahami bahwa dalam waktu yang sama, seseorang dapat

memiliki beberapa perasaan sekaligus.

d. Level 3: Mutual Understanding of Friendship

Selain memahami sudut pandang dari orang lain, pada tahapan

yang berlangsung pada umur 10-15 tahun ini seorang anak juga

sudah dapat mengerti bahwa di dalam pertemanan juga harus terjalin

suatu komitmen. Komitmen terbangun tidak dalam sekejap

melainkan selama pertemanan tersebut berlangsung serta melalui

cerita-cerita atau pengalaman-pengalaman yang dialami bersama.

Kesepakatan konsep-konsep dalam pertemanan yang sudah muncul

di tahapan sebelumnya (seperti kepercayaan, kecemburuan, dan

penolakan) juga sudah secara otomatis akan terlibat di dalam

terbangunnya komitmen tersebut. Satu ciri khas yang pasti dalam

tahapan ini adalah adanya permintaan yang tinggi terkait terjalinnya

relasi yang eksklusif di dalam pertemanan. Anak pada tahapan ini

juga bisa memandang relasi pertemanan yang terjalin secara

objektif, tidak lagi terkurung dalam pemikiran dirinya ataupun sudut

pandang temannya.

e. Level 4: Interdependent Understanding of Friendship

Tahapan ini berlangsung selama masa-masa remaja sampai

masa dewasa. Pada tahap ini eksklusivitas pada relasi pertemanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

24

yang terjalin sudah mulai berkurang, karena seorang individu mulai

menyadari bahwa teman-temannya tetap seorang individu yang bisa

berdiri sendiri dan individu yang independen. Selama berada di

tahap ini seseorang juga bisa menyadari bahwa pandangannya

maupun orang lain bisa saja terpengaruh oleh ketidaksadarannya

sehingga ia dapat melakukan tindakan-tindakan tidak objektif dan

tidak didasari pada proses refleksi dirinya. Proses pertemanan pada

tahapan ini sudah melalui proses yang cukup panjang sehingga

individu yang berada dalam tahapan ini sudah bisa memahami apa

yang akan temannya sampaikan atau berkomunikasi antara satu

dengan yang lain hanya dengan gerakan-gerakan fisik atau gestur

tertentu.

C. Remaja Putri

1. Perkembangan Kognitif Remaja

Masa remaja adalah suatu periode transisi antara masa kanak-kanak

dan dewasa dimana dalam prosesnya akan terjadi perubahan baik secara

biologis, kognitif, dan sosioemosi, dimana tugas utama dari seorang remaja

adalah melakukan persiapan-persiapan untuk memasuki masa dewasa

(Santrock, 2014). Proses perkembangan dalam masa remaja sendiri dibagi

menjadi dua proses yaitu remaja awal dan remaja akhir. Menurut Santrock

(2014) masa remaja awal dimulai dari umur 10-13 tahun hingga 15 tahun,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

25

sedangkan masa remaja akhir dimulai pada umur 15 tahun hingga sekitar 20

tahun.

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa masa remaja

adalah masa dimana seorang remaja mengalami banyak sekali perubahan.

Salah satu perubahan yang terjadi adalah pada perkembangan kognitif

seseorang. Menurut Piaget (dalam Santrock, 2014), perkembangan kognitif

seorang remaja sedang berada dalam tahap Formal Operasional. Dalam

tahapan Formal Operasional ini pemikiran seorang remaja akan cenderung

lebih abstrak dan tidak lagi terbatasi oleh pemikiran-pemikiran yang konkrit

(Santrock, 2014). Hal tersebut menyebabkan seorang remaja dapat

membayangkan terjadinya suatu peristiwa tanpa perlu menyaksikan secara

langsung dan berpikir secara logis terkait peristiwa tersebut.

Terdapat dua proses kognisi penting yang terjadi dalam proses yaitu

metakognisi dan hypothetical-deductive reasoning. Metakognisi adalah

suatu kondisi dimana seorang remaja memikirkan alasan-alasan dibalik

pemikiran-pemikirannya sendiri. Hypothetical-deductive reasoning lebih

berkaitan dengan bagaimana seorang remaja menyelesaikan masalah-

masalahnya. Melalui proses hypothetical-deductive reasoning seorang

remaja akan membangun hipotesis-hipotesis mengenai apa yang akan ia

lakukan untuk menghadapi masalah yang bersangkutan sehingga ia dapat

memperkirakan manakah tindakan yang terbaik (Santrock, 2014). Disinilah

letak perbedaan cara menghadapi masalah antara remaja dan anak-anak.

Anak-anak akan menerapkan sistem trial and error dalam penyelesaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

26

masalahnya tanpa memikirkan terlebih dahulu tindakan untuk menghadapi

permasalahan tersebut.

Salah satu kemampuan kognitif lain yang akan semakin berkembang

dari waktu ke waktu adalah kontrol kognitif. Diamond (dalam Santrock,

2014) mendefinisikan kontrol kognitif sebagai kemampuan dalam

mengkontrol pikiran dan bersikap fleksibel dalam berpikir di dalam

beberapa area serta kemampuan untuk lebih mengontrol perilaku sesuai apa

yang dianggap lebih efektif atau penting dibandingkan bertindak

berdasarkan keinginan-keinginannya. Bersikap fleksibel dalam berpikir

berarti seorang remaja secara sadar mengetahui bahwa di dalam

menyelesaikan suatu masalah terdapat pilihan-pilihan atau alternatif-

alternatif lain di dalam penyelesaian masalah tersebut, tidak hanya terpaku

pada satu pemikiran saja. Agar dapat berpikir secara fleksibel seorang

remaja juga dituntut untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

Menurut Diamond (dalam Santrock, 2014) kontrol kognitif meliputi

beberapa hal seperti mengontrol kemana mengarahkan atensi dan

mengurangi pikiran-pikiran yang mengganggu.

2. Identitas Diri Seorang Remaja

Masa remaja dianggap sebagai suatu masa yang sangat penting di

dalam perkembangan identitas seseorang, karena pada masa inilah

seseorang beralih dari anak-anak menuju dewasa. Identitas sendiri

didefinisikan sebagai bagaimana seseorang memandang dirinya dan

bagaimana seseorang mempercayai dirinya sebagai “seorang manusia”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

27

(Santrock, 2014). Pada tahapan Erikson, seorang remaja berada dalam tahap

identity versus identity confusion, dimana pada masanya seorang remaja

akan mencari siapa diri mereka sebenarnya. Selama proses pencarian

identitas ini seorang remaja akan mencoba berbagai macam “peran” dalam

hidupnya yang sekiranya dapat diterima oleh lingkungan atau budaya yang

ada di sekitarnya (Santrock, 2014).

Pembentukan identitas seorang remaja tidak terlepas dari pengaruh

lingkungan di sekitarnya termasuk orangtua, teman-teman, hubungan

romantis yang terjalin, dan budaya di sekitar. Galliher dan Kerpelmen

(2012, dalam Santrock, 2014) menemukan bahwa proses pencarian identitas

seorang remaja sangat terpengaruh oleh bagaimana kualitas pertemanan

yang terjalin saat itu. Pertemanan yang terjalin juga memberikan suatu

dasaran yang “aman” bagi seorang remaja untuk terus mencari jati dirinya,

karena melalui pertemanan yang baik seseorang dapat terus mengevaluasi

diri seseorang melalui komentar-komentar teman-temannya (McLean dan

Jennings, 2012 dalam Santrock 2014).

3. Keadaan Emosi pada Masa Remaja

Seperti yang sudah sering disebutkan bahwa masa remaja adalah

suatu masa dimana seseorang mengalami storm and stress, akan tetapi

tahapan tersebut tidak akan berlangsung selama tahapan remaja (Santrock,

2014). Di sisi lain seorang ahli berpendapat bahwa terkadang emosi yang

dikeluarkan oleh seorang remaja tidak sesuai dengan proporsinya atau

dengan kata lain emosi yang dikeluarkan ketika menghadapi suatu peristiwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

28

terkadang berlebihan (Steinberg, 2011 dalam Santrock, 2014). Pada

masanya banyak remaja yang belum mengetahui bagaimana

mengekspresikan emosi yang terkadang berlebihan tersebut, sehingga

akhirnya remaja banyak meluapkan emosinya tersebut kepada orang lain

meskipun tidak ada trigger tertentu (Santrock, 2014).

Dua hal penting yang terjadi pada masa remaja dan terkait mengenai

emosi adalah regulasi emosi dan komptensi emosi. Regulasi emosi

merupakan kemampuan seseorang untuk mengatur dan mengontrol emosi

yang dirasakan secara efektif (Hum, Manassis, dan Lewis, 2013; Raver dan

others, 2013 dalam Santrock, 2014). Semakin bertambahnya usia seorang

remaja maka ia akan cenderung menggunakan strategi-strategi kognitif di

dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi (Calkins, 2012; Thompson,

2013c, d, dalam Santrock 2014). Dari hal tersebut terlihat bahwa

kemampuan seorang remaja meregulasi emosinya akan berpengaruh pada

bagaimana ia menghadapi suatu masalah dan bagaimana ia memilih suatu

strategi coping tertentu. Selain kemampuan dalam meregulasi emosi, hal

lain yang mempengaruhi bagaimana seorang remaja mengambil suatu

strategi coping tertentu adalah kompetensi emosi. Kompetensi emosi adalah

suatu kemampuan seseorang dalam memahami apa yang ia rasakan dan

mereprensentasikan apa yang ia rasakan kepada lingkungannya (Santrock,

2014). Meningkatnya kompetensi emosi seseorang membuat individu

tersebut dapat memilih strategi coping yang lebih adaptif (Santrock, 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

29

4. Perkembangan Sosial pada Remaja

Meskipun sudah berada dalam suatu tahapan yang baru, orangtua

tetap berperan di dalam perkembangan seorang remaja. Perpindahan dari

masa kanak-kanak ke remaja inilah yang membuat proses monitoring

orangtua sangatlah penting. Proses monitoring ini sendiri terdiri dari

beberapa tindakan seperti melakukan supervisi pada pemilihan remaja

terhadap peraturan sosial yang ia anut, aktivitas-aktivitas yang dilakukan,

teman-teman yang dipilih, dan juga usaha-usaha di dalam mencapai prestasi

akademil (Santrock, 2013). Bagaimana seorang remaja bersedia

mengungkapkan pilihan-pilihannya dengan terbuka tentunya dipengaruhi

oleh seberapa positif praktek orangtua di dalam mengasuh anaknya atau

positive parenting practices (Rote dan others, 2012 dalam Santrock, 2013).

Di sisi lain salah satu keinginan seseorang pada saat remaja adalah

mencapai autonomy atau kemandirian. Hal ini cukup menimbulkan

pertentangan antara seorang remaja dengan orangtuanya, dimana remaja

seringkali menuntut untuk dibiarkan melakukan segala sesuatu sendiri atau

mencapai kemandiriannya, sedangkan orangtua tetap harus memonitor anak

remajanya yang sedang bertumbuh (Santrock, 2013). Konflik yang terjadi

tersebut terkadang membingungkan orangtua dan tidak jarang membuat

orangtua terganggu. Bagaimanapun juga seorang remaja tetap harus

terkoneksi dengan keluarga di rumah, sehingga tercipta keseimbangan

antara kebebasan dan kontrol dari orangtua (Schwarz, Stutz, dan

Ledermann, 2012 dalam Santrock, 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

30

Selain dengan orangtua, relasi yang juga krusial di dalam

perkembangan seorang remaja adalah pertemanan. Sullivan (1953, dalam

Santrock, 2013) mengatakan bahwa selama masa remaja pertemanan

sangatlah penting bagi seorang remaja untuk dapat memenuhi kebutuhan-

kebutuhan sosialnya dan apabila seorang remaja tidak bisa menjalin

pertemanan yang dekat, maka ia akan merasa kesepian dan tidak jarang ada

yang mengalami penurunan self-worth. Sama seperti orangtua, relasi

seorang remaja dengan temannya juga tidak akan terlepas dari suatu konflik.

Salah satu konflik yang paling sering timbul adalah kecenderungan seorang

remaja yang lebih banyak melakukan konformitas kepada teman-temannya

dibandingkan pada tahapan kanak-kanak (Santrock, 2013), sehingga banyak

pula remaja yang terlibat dalam perilaku-perilaku negatif karena mengikuti

trend yang sedang terjadi di dalam pertemanannya.

D. Kecemburuan dalam Pertemanan Remaja

Pertemanan adalah suatu faktor yang sangat penting dalam masa

perkembangan seorang remaja. Banyak sekali fungsi-fungsi yang ditawarkan

dari terbentuknya suatu pertemanan dalam dinamika kehidupan seorang remaja.

Menurut Berndt (1982) dan Buhrmester (1996) (dalam Kraft dan Mayeux, 2016)

pertemanan dalam masa-masa remaja akan memberikan dukungan secara emosi

pada orang-orang yang di dalamnya. Pertemanan juga membantu seorang remaja

dalam beradaptasi di lingkungannya serta peningkatan kemampuan-kemampuan

sosial dan kesejahteraan diri seorang remaja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

31

Mereka yang berada dalam tahapan remaja akan menganggap pertemanan

sebagai suatu hal yang “eksklusif” dan tidak jarang seorang remaja akan terus

menuntut adanya eksklusifitas di dalam pertemanan tersebut. Eksklusifitas yang

dimaksudkan disini adalah ketidakinginan seseorang untuk “berbagi” teman

yang dimiliki dengan orang lain (Ratner, 2000). Tuntutan untuk menjadi

eksklusif ini merupakan salah satu faktor dari munculnya kecemburuan dalam

relasi pertemanan.

Pada dasarnya, penyebab dari kecemburuan dari berbagai konteks sama,

yaitu hadirnya pihak ketiga dalam relasi tersebut. Pihak ketiga dalam suatu relasi

pertemanan biasa disebut dengan “outsider” atau “interloper”. Hadirnya

interloper dalam suatu relasi pertemanan bisa berdampak positif ataupun negatif

pada relasi pertemanan tersebut. Ketika dilihat dari dampak yang negatif,

hadirnya interloper di dalam relasi pertemanan dapat menjadi sumber

munculnya tekanan ataupun konflik di dalam relasi tersebut (Parker, Walker,

Low, dan Gamm, 2005).

Dari hal-hal tersebut, Parker, Walker, Low, dan Gamm (2005)

mendefinisikan kecemburuan dalam pertemanan sebagai suatu reaksi negatif

yang terlihat dari aspek emosi, kognitif, maupun perilaku yang muncul ketika

salah satu pihak dalam pertemanan memiliki atau dirasa memiliki ketertarikan

untuk menjalin pertemanan dengan orang lain di luar lingkaran pertemanan itu

sendiri. Suatu keadaan dapat digolongkan sebagai “kecemburuan” ketika

seseorang yakin dan menganggap bahwa pihak ketiga dalam suatu pertemanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

32

merupakan suatu ancaman bagi relasi pertemanan tersebut yang dapat membuat

posisinya terganti atau membuat relasi pertemanan tersebut berakhir.

Terjadinya kecemburuan dalam suatu relasi pertemanan seringkali

dikaitkan dengan berbagai dampak negatif. Menurut Mathes (dalam Lavalle dan

Parker, 2009), ketika seorang remaja merasakan kecemburuan dalam relasi

pertemanannya, ia akan cenderung mengalami penurunan self worth, karena

sering membandingkan dirinya dengan pihak interloper. Selain itu munculnya

kecemburuan juga menyebabkan seseorang menjadi insecure terhadap dirinya

sendiri maupun keberlangsungan relasi pertemanan tersebut. Kecemburuan juga

seringkali memunculkan sikap posesif dalam seorang individu. Sikap posesif

yang dimaksudkan disini adalah keingian untuk menjaga atau “memiliki”

seorang teman seutuhnya tanpa membagikannya kepada orang lain (Ratner,

2000). Seorang individu akan cenderung merasa lebih kesepian dan memiliki

pandangan yang buruk mengenai relasi pertemanan pada masa itu ketika ia

mengalami kecemburuan dalam relasi pertemanan (Lavelle dan Parker, 2009).

Penelitian ini akan mengambil subjek remaja putri dikarenakan beberapa

alasan. Menurut Selman (1980, dalam Kraft dan Mayeux, 2016) ketika

mengalami kecemburuan dalam relasi pertemanan, anak-anak tidak akan

mengungkapkan rasa cemburunya tersebut. Namun ketika sudah menginjak

masa remaja, individu akan cenderung mengekspresikan dan mengungkapkan

rasa cemburunya kepada pihak-pihak yang bersangkutan. Lavelle dan Parker

(2009) juga mengungkapkan bahwa perempuan dan mereka yang masih muda

memiliki tingkat kecemburuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

33

dan mereka yang sudah lebih dewasa. Apabila dilihat dari sisi pertemanannya

sendiri, perempuan memiliki relasi pertemanan yang lebih intim apabila

dibandingkan dengan laki-laki (Dindia, 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

34

Gambar 1. Skema Dinamika Kecemburuan dalam Pertemanan

Terjalinnya Suatu

Pertamanan sebagai

Aspek Penting dalam

Kehidupan Remaja

Hal yang Menyebabkan

Terjadinya

Kecemburuan dalam

Pertemanan

Tidak Terpenuhinya

Tuntutan untuk

Menjadi Eksklusif

Hadirnya Pihak Ketiga

dalam Pertemanan

Adanya Ketertarikan

untuk Menjalin Relasi

Pertemanan Lain oleh

Salah Satu Pihak

Terjadinya

Kecemburuan

Ekspresi dari

Kecemburuan

Strategi Coping yang

Digunakan dalam

Menghadapi

Kecemburuan

Proses Primary

Appraisal

Proses Secondary

Appraisal

Proses Reappraisal

Emotion-focused

Coping

Problem-focused

Coping

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kualitatif berdasarkan

beberapa pertimbangan tertentu. Penelitian kualitatif bertujuan untuk

mengeksplorasi dan memahami bagaimana dan apa yang sebenarnya terjadi

pada diri seseorang atau suatu grup terkait suatu fenomena sosial yang ada

(Creswell, 2014). Seperti yang sudah dikatakan di awal bahwa penelitian ini

akan mengeksplorasi bagaimana dinamika pengalaman kecemburuan dalam

pertemanan dan pengambilan strategi coping yang dialami oleh remaja putri,

serta apa makna di balik peristiwa tersebut, maka hal ini sesuai dengan tujuan

dari diadakannya penelitian kualitatif. Selain itu peneliti juga menggunakan

metode kualitatif untuk menghindari adanya pengeneralisasian data dari

keseluruhan subjek penelitian karena tentu di dalam menghadapi

kecemburuan, satu orang dengan orang yang lain dapat menimbulkan respon

yang berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Willig (2013)

terkait data yang akan dikumpulkan di dalam penelitian kualitatif haruslah

bersifat natural. Natural yang dimaksudkan disini adalah tidak mereduksi atau

mengurangi sedikitpun data yang sudah terkumpul atau menerjemahkannya ke

dalam angka-angka.

Peneliti menggunakan metode kualitatif juga dengan alasan karena masih

sedikitnya atau terbatasnya teori yang membahas atau mengeksplor secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

36

mendalam bagaimana kecemburuan dalam pertemanan terjadi dan bagaimana

cara menghadapinya. Hal inilah yang menjadikan metode kualitatif tepat untuk

digunakan, yaitu karena masih sedikitnya teori atau kerangka konseptual yang

ada terkait fenomena yang diangkat (Supratiknya, 2015).

Pendekatan kualitatif yang akan peneliti gunakan adalah pendekatan

fenomenologis. Willig (2013) mengungkapkan bahwa penelitian kualitatif

akan berusaha menghasilkan tiga jenis teori berdasarkan pendekatannya, salah

satu teori yang dihasilkan adalah melalui pendekatan fenomenologis. Menurut

Willig, teori yang dihasilkan berdasarkan pendekatan fenomenologis akan

berfokus pada pengalaman subjektif dari subjek yang bersangkutan dan

berusaha untuk memahami hal tersebut sebagai suatu pengalaman individual

terlepas dari penilaian sosial mengenai bagaimana sebetulnya peristiwa

tersebut terjadi dan apakah betul peristiwa tersebut terjadi. Hal ini sesuai

dengan tujuan dari dilakukannya penelitian ini, dimana peneliti akan

mengeksplorasi pengalaman seorang remaja saat mengalami friendship

jealousy dan bagaimana ia mengambil strategi coping untuk menghadapi hal

tersebut. Selain itu peneliti juga melihat bahwa respon satu orang dengan orang

yang lain akan berbeda dalam menghadapi kecemburuan dalam pertemanan,

maka penting untuk menekankan pada pengalaman subjektif dari masing-

masing subjek. Hal tersebut juga sesuai dengan yang diungkapkan oleh Willig

(2013) bahwa pendekatan fenomenologis akan mengungkapkan bagaimana

seseorang akan menanggapi suatu peristiwa yang dikategorikan “sama” dengan

cara yang berbeda-beda. Cara yang berbeda-beda ini sudah dapat terlihat dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

37

survei yang sebelumnya sudah dilakukan oleh peneliti yaitu adanya perbedaan

cara menghadapi kecemburuan dalam pertemanan antara satu partisipan

dengan partisipan yang lainnya.

Peneliti akan menggunakan metode fenomenologi interpretatif, dimana

fenomenologi interpretatif ini akan menghasilkan suatu pemahaman yang lebih

mendalam mengenai sifat dasar dan kualitas dari suatu fenomena yang dialami

oleh partisipan (Willig, 2013). Willig juga mengungkapkan bahwa

fenomenologi interpretatif akan menggunakan konsep hermeneutik yaitu

peneliti akan mengelompokkan data yang terkumpul ke dalam tema-tema

tertentu berangkat dari perkiraan peneliti menuju suatu interpretasi kemudian

meninjau kembali perkiraan yang sebelumnya dan begitu seterusnya. Kategori-

kategori ini dapat terbentuk melalui interaksi peneliti dengan data yang

terkumpul.

Peneliti akan menggunakan Interpretative Phenomenological Analysis

(IPA) sebagai metode di dalam menganalisis data. Melalui proses analisis

inilah peniliti akan menghasilkan suatu interpretasi terhadap pengalaman

partisipan melalui data yang terkumpul (Willig, 2013). Interpretative

Phenomenological Analysis akan berfokus untuk mengeksplorasi dan berusaha

menjelaskan secara detil pengalaman personal partisipan terkait dengan

fenomena yang diteliti, makna yang dapat diambil dari peristiwa tersebut, serta

bagaimana partisipan mempersepsikan peristiwa tersebut di dalam

kehidupannya (Smith, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

38

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa pendekatan

fenomenologis akan menggunakan konsep hermeneutik, pada IPA akan

digunakan double hermeneutic dimana peneliti akan mencoba untuk

menginterpretasi jawaban-jawaban partisipan yang dihasilkan dari interpretasi

partisipan terhadapa peristiwa yang dialaminya (Smith, 2010). Smith (2010)

juga mengatakan bahwa melalui IPA peneliti akan melihat secara detil dari

kasus-kasus yang sudah terkumpul secara individual, akan tetapi peneliti juga

akan mencoba untuk menemukan pola dari gabungan atau keseluruhan kasus-

kasus dari partisipan-partisipan penelitian. Hal tersebut akan menjadi dasar

pembelajaran bagi peneliti untuk melihat reaksi-reaksi baik secara behavioral

ataupun emosional dari partisipan terkait peristiwa yang dialami.

B. Fokus Penelitian

Fokus pada penelitian ini adalah dinamika pengalaman seorang remaja

ketika mengalami kecemburuan dalam pertemanan serta pengambilan strategi

coping untuk menghadapi kecemburuan tersebut. Peneliti akan melihat

bagaimana pengalaman terjadinya kecemburuan di dalam pertemanan yang

meliputi hal-hal seperti perasaan dan pemikiran serta bagaimana seorang remaja

putri mengelola kondisi-kondisi yang muncul akibat terjadinya kecemburuan

dalam pertemanan.

C. Refleksivitas Peneliti

Pada penelitian ini peneliti menyadari bahwa peneliti sendiri merupakan

salah seorang yang pernah mengalami dan merasakan kecemburuan di dalam

pertemanan. Selain itu peneliti juga memiliki seorang adik yang seringkali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

39

kembali ke rumah dengan menangis dan raut muka murung karena merasa

bahwa ia tidak memiliki teman dan teman-temannya banyak yang

meninggalkannya untuk berteman dengan orang lain. Adik peneliti merasa

bahwa dirinya bukan apa-apa dibandingkan dengan teman-teman yang saat ini

menjadi teman dekat dari teman yang dicemburuinya. Hal tersebutlah yang

pada akhirnya membuat peneliti tergerak untuk melakukan penelitian ini

sebagai bentuk empati peneliti terhadap remaja putri yang merasa dirinya tidak

cukup baik bagi teman-teman di sekitarnya.

Terdapat beberapa pertimbangan personal selain pertimbangan teoritis yang

menggerakkan peneliti untuk melakukan penelitian. Maka dari itu peneliti akan

berusaha untuk terus mawas diri dan menyadari kedudukannya sebagai peneliti

dalam penelitian ini agar tidak terbawa dengan bias-bias yang peneliti miliki

terkait fenomena yang diambil. Pada penelitian ini peneliti juga akan secara

murni menjadi pihak di luar kehidupan informan yang berusaha untuk

menyampaikan apa yang dialami dan dirasakan oleh informan mengenai

kecemburuan tanpa mengubah sedikitpun maksud yang disampaikan oleh

informan.

D. Subjek Penelitian

Informan yang diteliti pada penelitian ini adalah remaja putri yang pernah

mengalami kecemburuan dalam pertemanan. Rentang usia remaja yang dipakai

oleh peneliti adalah 10-20 tahun sesuai dengan yang diungkapkan oleh

Santrock.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

40

E. Metode Pengambilan Data

Pendekatan data dalam penelitian ini akan menggunakan metode

wawancara semi terstruktur. Metode wawancara semi terstruktur inilah yang

lazim digunakan pada pendeketan penelitian fenomenologis (Smith, 2010;

Willig, 2013). Wawancara dalam penelitian diartikan sebagai proses

pembicaraan di antara dua orang yang mana interaksi diantara kedua orang

tersebut akan menghasilkan data yang akan dianalisis nantinya (Willig, 2013).

Dari definisi tersebut maka tidak menutup kemungkinan bahwa melalui

wawancara partisipan akan memunculkan suatu pemikiran atau pandangan

baru mengenai peristiwa yang sudah ia alami sebelumnya, begitu pula dengan

peniliti yang akan mendapatkan suatu teori atau sudut pandang baru terkait

fenomena yang sedang diteliti.

Dalam wawancara semi terstruktur peniliti dapat mendapatkan data berupa

cerita dari partisipan mengenai suatu aspek tertentu terkait pengalaman

hidupnya atau fenomena tertentu melalui pertanyaan-pertanyaan yang

dilontarkan (Willig, 2013), lebih tepatnya dalam penelitian ini adalah

pengalaman kecemburuan di dalam pertemanan serta pemilihan strategi

coping. Jenis dan peran dari pertanyaan pada wawancara semi terstruktur inilah

yang menjadi pembeda dengan tipe wawancara terstruktur dan tidak

terstruktur. Pada wawancara semi terstruktur, pertanyaan yang dilontarkan oleh

peneliti berperan sebagai pendorong atau trigger yang membuat partisipan mau

berbicara (Willig, 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

41

Tujuan dari wawancara semi terstruktur adalah mendengar cerita

pengalaman hidup partisipan, sehingga akan tepat apabila pertanyaan yang

dilontarkan adalah pertanyaan-pertanyaan yang terbuka. Akan tetapi dalam

wawancara semi terstruktur, peneliti juga harus mengontrol kemana arah

wawancara tersebut. Maka pertanyaan pada wawancara semi terstruktur harus

bisa memancing partisipan untuk banyak bercerita mengenai pengalaman

hidupnya, seperti pertanyaan terbuka, dan juga harus bisa menyetir kemana

arah wawancara tersebut akan berjalan (Willig, 2013). Menurut Willig (2013)

berhasil atau tidaknya wawancara semi terstruktur ini sangat bergantung pada

rapport yang terjalin di awal. Rapport hendaknya meliputi pembahasan secara

etikal dan sensitif sehingga akan akan membuat partisipan lebih nyaman untuk

bercerita. Nyaman atau tidaknya partisipan bercerita juga dipengaruhi oleh

identitas sosial yang dimiliki oleh partisipan maupun peniliti Willig (2013).

Identitas sosial tersebut meliputi gender, umur, ras, dan lain sebagainya,

sehingga akan mempengaruhi bagaimana gaya peneliti di dalam mewawancara

(formal atau tidak). Partisipan pada penelitian ini adalah remaja putri, maka

peneliti akan menggunakan gaya wawancara yang tidak formal dengan harapan

akan membuat partisipan lebih nyaman untuk bercerita.

F. Prosedur Pengumpulan Data

1. Peneliti mencari subjek penelitian dengan kriteria: pernah mengalami

friendship jealousy dan berumur 10-20 tahun melalui survei yang sudah

pernah disebarkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

42

2. Peneliti menghubungi calon-calon subjek yang bersangkutan terkait

ketersediaan menjadi subjek penelitian dan membuat janji untuk melakukan

wawancara.

3. Peneliti bertemu dengan subjek lalu berdiskusi terkait informed consent serta

penandatanganan informed consent. Informed consent sendiri akan meliputi

identitas peneliti, tujuan penelitian, partisipan penelitian, metode

pengambilan data, hak dan kewajiban partisipan, metode penyimpanan data,

kerahasiaan data, serta lembar kesediaan partisipan untuk menjalani dan

mengikuti proses penelitian.

4. Peneliti melakukan wawancara dengan partisipan yang sudah

menandatangani informed consent di tempat dan waktu yang sudah disepakati

bersama antara peneliti dengan partisipan.

5. Setelah keseluruhan wawancara selesai, peneliti akan menyalin data suara

yang terekam ke dalam transkrip atau verbatim kemudian menganalisisnya.

6. Peneliti akan mengirim kembali hasil transkrip yang sudah di analisis kepada

partisipan untuk mendapatkan participant validation agar analisis yang

dibuat sesuai dengan apa yang dimaksudkan oleh partisipan sebelumnya.

7. Peneliti menyampaikan kepada partisipan bahwa proses pengambilan data

sudah selesai atau melakukan de briefing.

G. Metode Analisis Data

Penelitian ini akan menggunakan metode analisis data Interpretative

Phenomenological Analysis (IPA). Willig (2013) mengungkapkan beberapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

43

tahapan dalam melakukan proses IPA, tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai

berikut :

1. Membaca dan kembali membaca ulang transkrip wawancara

Pada tahapan ini peneliti akan membaca kembali data-data yang sudah

didapatkan melalui wawancara. Melalui proses membaca ini peneliti dapat

menghindari terjadinya reduksi pada data partisipan serta semakin

memahami data yang dimiliki. Peneliti juga akan mulai memberikan

beberapa catatan pada proses ini. Catatan-catatan ini nantinya akan

membantu peneliti sebagai “alat” untuk melakukan analisis terhadap data

yang bersangkutan meskipun tidak menjamin bahwa catatan-catatan

tersebut akan selalu berguna bagi peneliti. Mengacu pada Smith (2009

dalam Willig, 2013) catatan-catatan yang sebaiknya diberikan merupakan

descriptive comments dan conceptual comments. Catatan deskriptif akan

berisikan catatan-catatan terkait pengalaman individual dari partisipan,

sedangkan catatan konseptual akan lebih berfokus pada konteks dari

pengalaman pribadi partisipan dan terkadang juga menjadi penjalasan bagi

ungkapan-ungkapan yang lebih abstrak sehinga membantu peneliti untuk

bisa lebih memahami konteks dari partisipan tersebut.

2. Mengindentifikasi dan memberikan tema yang menggambarkan

karakter dari masing-masing bagian transkrip

Peneliti akan mulai mengelompokkan bagian transkrip tertentu ke

dalam tema-tema tertentu pada tahapan ini. Pemberian tema-tema pada data

bertujuan untuk menangkap suatu kualitas yang tergambarkan melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

44

ungkapan-ungkapan partisipan. Isitilah-istilah psikologis dapat digunakan

dalam proses ini. Karena penelitian fenomenologis bertujuan untuk

mengeksplorasi suatu fenomena maka sangat penting untuk memilih tema

atau istilah yang tepat agar betul-betul merepresentasikan maksud dari

partisipan dan tidak mengubah konten dari ungkapan partisipan.

3. Memasukkan struktur ke dalam proses analisis

Pada tahapan ini peneliti akan mencari koneksi atau hubungan dari satu

tema dengan tema yang lainnya. Maka proses tahap ini adalah

mengelompokkan lagi tema-tema yang muncul menjadi suatu cluster yang

lebih besar. Tema-tema yang sudah diberikan sebelumnya mungkin saja

secara natural akan berbagi konsep atau makna yang sama, ada pula tema-

tema yang bisa digabungkan menjadi satu cluster karena terdapat hubungan

hirarki. Kluster-kluster pada tahapan ini dapat dibuat berdasarkan suatu

label deskriptif, kutipan singkat, atau bahkan diambil dari kata-kata yang

diungkapkan oleh partisipan sendiri (in vivo). Penamaan tema dan kluster

hendaknya selalu didasarkan pada data atau ungkapan partisipan karena

tujuan dan fokus utama pada penelitian fenomenologis adalah partisipan itu

sendiri bukanlah interpretasi dari peneliti. Tidak semua tema-tema yang

sudah dibuat oleh peneliti harus dipakai, beberapa tema bisa saja diabaikan

tergantung dari kepentingan atau ketertarikan dari peneliti sendiri.

4. Membuat tabel ringkasan dari tema-tema

Setelah semua tema terkelompokkan ke dalam cluster tertentu,

langkah selanjutnya adalah memindahkan semua ungkapan yang sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

45

digolongkan ke dalam tema dan tema yang sudah dimasukkan ke dalam

cluster tertentu ke dalam tabel.

H. Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah protocol guide

interview.

1. Protocol Guide Interview

Tabel 1. Tabel Pedoman Wawancara

No. Daftar Pertanyaan Tujuan Pertanyaan

1. Menurut anda apakah

pertemanan itu?

Membangun rapport dengan

informan dengan mengetahui

bagaimana pandangan

informan terhadap

pertemanan.

2. Menurut anda seperti apakah

pertemanan yang baik dan sehat?

3. Menurut Anda saat ini lebih

penting peran orangtua atau

teman? Boleh dijelaskan

mengapa?

4. Menurut anda apakah komitmen

di dalam pertemanan penting?

Mengapa?

Untuk mengetahui ada di

tahapan pertemanan mana

partisipan saat ini.

5. Komitmen seperti apa yang

terjalin di antara anda dan

temanmu? Apakah ada

perjanjian-perjanjian khusus?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

46

6. Apakah boleh diceritakan dari

awal bagaimana awal

pertemanan anda dengan teman-

teman anda saat ini?

Mengetahui latar belakang

dan tujuan dari relasi

pertemanan informan saat ini.

7. Bisa tolong diceritakan atau

dideskripsikan gimana dinamika

pertemanan kalian?

8. Dampak apa saja yang sudah

anda dapatkan selama berteman

dengan teman-teman anda saat

ini? Baik positif maupun negatif.

9. Ketakutan-ketakutan seperti apa

yang anda alami selama menjalin

pertemanan yang sekarang?

10. Menurut anda hal apa saja yang

bisa membuat suatu pertemanan

berakhir?

11. Kalau selama ini masalah-

masalah apa saja yang pernah

anda alami dengan teman-teman

anda? Bagaimana cara anda

menghadapi permasalahaan

tersebut?

Untuk mengetahui strategi

coping apa yang biasa

partisipan lakukan untuk

menghadapi masalah?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

47

12. Menurut anda eksklusifitas

dalam pertemanan penting tidak?

Mengapa?

Mengetahui bagaiamana

pandangan subjek terhadap

kecemburuan dalam

pertemanan dan menentukan

ada di tahapan pertemanan

partisipan berada.

13. Apa yang anda rasakan ketika

anda tahu bahwa teman anda

mempunyai teman dekat lain atau

tertarik untuk menjalin

pertemanan dengan orang yang

lain?

Mengetahui apakah subjek

mengalami friendship

jealousy.

14. Kalau suatu saat anda tiba-tiba

melihat teman anda pergi dengan

teman lainnya dan anda tidak

ikut, bagaimana perasaan anda?

15. Apakah di dalam relasi

pertemanan kamu yang sekarang,

anda pernah merasakan

cemburu? Atau takut teman anda

meninggalkan anda karena

berteman dengan orang lain?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

48

16. Bagaimana awal cerita anda bisa

mengalami kejadian seperti itu?

Melihat dinamika terjadinya

friendship jealousy pada

pertemanan partisipan. 17. Bagaimana kejadian tersebut

mempengaruhi dirimu?

18. Apa saja reaksi yang timbul

ketika anda mengalami hal itu

(kecemburuan dalam

pertemanan)?

Untuk melihat jenis

kecemburuan seperti apa yang

dialami oleh partisipan

(behavioral, cognitive, atau

emotional) dan melihat

apakah kejadian kecemburuan

masuk ke dalam kejadian

stressful bagi partisipan saat

mempersepsikan kecemburan

sebagai suatu masalah.

19. Apa saja usaha yang sudah anda

lakukan untuk mengatasi

kejadian kecemburuan tersebut?

Mengetahui proses

pengambilan strategi coping

dan jenis yang apa untuk

menghadapi friendship

jealousy.

20. Menurutmu apakah cara anda

menghadapi kecemburuan

tersebut sudah sesuai dengan apa

yang anda inginkan? Bisa

dijelaskan mengapa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

49

21. Dengan menggunakan strategi

coping yang sama dengan

menghadapi kecemburuan, anda

biasanya menghadapi masalah

seperti apalagi dengan cara

seperti itu?

22. Apa hal yang anda dapatkan

melalui kejadian kecemburuan

ini? Pandangan seperti apakah

yang berubah setelah anda

menghadapi kecemburuan dan

sudah berusaha menghadapinya?

Melihat makna seperti apa

yang partisipan dapatkan

melalui kejadian friendship

jealousy.

I. Kredibilitas Data

Kredibilitas data merupakan bentuk validitas dari penelitian kualitatif. Valid

atau tidaknya suatu penelitian ditentukan dari sesuai atau tidaknya penjelasan

hasil yang dibuat oleh peneliti dengan tujuan awal dari dilakukannya penelitian

tersebut (Willig, 2013). Validitas suatu data pada metode kualitatif bisa

didapatkan melalui proses participant validation dan pada penelitian ini

peneliti akan menggunakan metode validasi partisipan tersebut. Validasi

partisipan didapatkan dengan cara menanyakan kembali informasi-informasi

dan kategori-kategori yang telah dibuat kepada partisipan yang bersangkutan,

sehingga partisipan dapat memberikan feedback kepada peneliti apakah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

50

informasi yang diterima oleh peneliti sudah sesuai dengan apa yang sebenarnya

partisipan sampaikan (Willig, 2013). Willig (2013) juga mengatakan bahwa

selain validasi yang dihasilkan oleh partisipan terdapat juga validasi ekologis

yang didapatkan dari lingkungan eksternal penelitian tersebut. Wawancara

nantinya akan dilakukan pada lingkungan yang natural atau menggunakan real

life settings. Pada penelitian kualitatif, peneliti tidak perlu membuat situasi

tertentu untuk mendapatkan suatu data sehingga dari hal ini tentunya akan

menjamin validitas ekologis yang lebih tinggi (Willig, 2013).

Peran peneliti merupakan hal yang penting ketika melakukan penelitian

kualitatif. Peran peneliti pada suatu penelitian disebut dengan reflektivitas,

dimana reflektivitas sendiri adalah kemampuan seorang peneliti untuk

merefleksikan atau “menunjukkan” dirinya pada penelitian dan data yang

terkumpul (Willig, 2013). Bagaimana refleksi seorang peneliti tertuang dalam

penelitiannya bergantung pada reaksi-reaksi peneliti yang muncul ketika

menanggapi suatu data sehingga memungkinkan munculnya pemahaman-

pemahaman tertentu terkait data tersebut serta menyadari adanya kemungkinan

“bias-bias” personal yang ada dalam diri peneliti itu sendiri dan berusaha untuk

tidak larut di dalamnya (Willig, 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

1. Persiapan Penelitian

Peneliti melibatkan tiga orang remaja putri sebagai informan dalam

penelitian ini. Pencarian informan dalam penelitian ini dilakukan dengan

menghubungi beberapa responden yang sudah pernah mengisikan survei

yang sudah pernah peneliti sebarkan mengenai kecemburuan dalam

pertemanan. Kemudian peneliti melakukan penjadwalan pengambilan data

dengan informan yang bersangkutan. Peneliti membebaskan informan

untuk menentukan tanggal serta tempat untuk melakukan pengambilan data.

Peneliti kemudian bertemu dengan informan sesuai dengan jadwal

dan tempat yang sudah disepakati sebelumnya antara peneliti dengan

informan. Pada saat bertemu peneliti kemudian menjalin obrolan singkat

(rapport) dengan informan untuk mencairkan suasana dan menjalin

kedekatan dengan informan. Setelah peneliti merasa bahwa suasana sudah

cukup kondusif untuk menyampaikan informasi mengenai penelitian,

peneliti memberikan informed consent.

Sebelum melakukan penelitian, peneliti juga sudah membuat

informed consent yang berisikan mengenai tujuan penelitian serta hak dan

kewajiban sebagai seorang informan. Peneliti lalu menjelaskan terlebih

dahulu kepada informan terkait tujuan penelitian sejujur-jujurnya dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

52

meminta bantuan kepada informan untuk memberikan informasi terkait

pengalaman informan. Kemudian peneliti meminta informan untuk

membaca informed consent terlebih dahulu dan meminta informan untuk

bertanya apabila ada hal yang tidak dipahami. Setelah informan memahami

penelitian yang akan dilakukan serta bersedia untuk menjadi informan

dalam penelitian, peneliti memulai pertanyaan pendahuluan pada

informaPertanyaan pendahuluan yang disampaikan oleh peneliti sendiri

bertujuan untuk menjalin kedekatan dengan informan sehingga informan

dapat merasa nyaman dan aman dalam bercerita kepada peneliti.

Pengambilan data yang dilakukan oleh peneliti menggunakan metode

wawancara semi terstruktur. Peneliti memilih metode ini agar dapat

menentukan alur wawancara dengan fleksibel dan tidak terbatas dengan

pertanyaan panduan wawancara yang sudah dibuat sebelumnya sehingga

memudahkan informan pula dalam melakukan probing. Dalam melakukan

wawancara, peneliti menggunakan bahasa sehari-hari (informal) agar

membuat suasana pengambilan data menjadi lebih santai dan nyaman bagi

informan. Di dalam pelaksanaan wawancara, peneliti memberikan informan

waktu untuk berpikir dan menenangkan sendiri sejenak apabila pertanyaan

yang diberikan oleh peneliti menimbulkan perasaan yang tidak nyaman.

Selama proses wawancara dilakukan peneliti menggunakan alat perekam

berupa ponsel untuk perekaman data, seperti yang sudah tertulis di informed

consent dan disepakati di awal. Hasil rekaman data yang didapatkan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

53

peneliti kemudian ditranskripkan ke dalam bentuk tertulis sehingga

menghasilkan verbatim yang kemudian dipakai untuk langkah analisis data.

2. Pelaksanaan penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan tiga informan pada waktu

serta tempat yang berbeda-beda. Berikut ini adalah waktu dan tempat

pelaksanaan kegiatan pengambilan data :

Tabel 2. Pelaksanaan Penelitian

Kegiatan Informan 1 (M) Informan 2 (S) Informan 3 (C)

Wawancara • Hari/Tanggal :

Minggu/10

September

2017

• Jam : 12.00 –

14.45

• Tempat :

Restoran

McDonald

Jalan

Magelang

• Hari/Tanggal :

Selasa/19

September

2017

• Jam : 11.10 –

12.30

• Tempat :

Coffee no. 27

• Hari/Tanggal :

Sabtu/30

September

2017

• Jam : 11.30 –

13.40

• Tempat :

Restoran

McDonald

Jalan

Sudirman

• Hari/Tanggal :

Kamis/5

Oktober 2017

• Hari/Tanggal :

Jumat/29

September

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

54

• Jam : 14.40 –

16.00

• Tempat :

Raminten

House Kota

Baru

• Jam : 11.30 –

12.30

• Tempat : Café

Tickles

B. Informan Penelitian

1. Demografi Informan

Tabel 3. Demografi Informan

Keterangan Informan 1 Informan 2 Informan 3

Inisial M S C

Usia 17 tahun 17 tahun 18 tahun

Jenis Kelamin Perempuan Perempuan Perempuan

Urutan

Kelahiran

Anak ke-2 dari 2

bersaudara

Anak ke-2 dari 2

bersaudara

Anak ke-3

dari 3

bersaudara

Pendidikan

Terakhir

SMP SMA SMP

Pekerjaan Pelajar Mahasiswi Pelajar

Suku Jawa Jawa Jawa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

55

Agama Katolik Kristen

Protestan

Katolik

2. Latar Belakang Informan

a. Informan 1 (M)

Informan merupakan seorang pribadi yang menjalin pertemanan

dengan orang-orang yang karakterstiknya tidak terlalu berbeda. Bagi

informan kesamaan pemikiran antara dirinya dan temannya merupakan

suatu hal yang penting. Kesamaan pemikiran ini bisa terjalin ketika

informan dan temannya sering bertukar cerita mengenai apa yang disukai

dan tidak. Dikarenakan informan cenderung memilih teman dengan

pemikrian yang sama, maka meskipun informan sudah berada di dalam

lingkaran kelompok teman-teman dekatnya informan hanya bisa dekat

dengan beberapa orang saja. Bagi informan teman merupakan sarana

bercerita dan informan juga salah satu pribadi yang dipercaya oleh

teman-temannya sebagai tempat bercerita. Hal tersebutlah yang

membuat informan ingin selalu mengetahui cerita-cerita terbaru dari

teman-temannya. Hal itulah yang membuat informan memiliki keinginan

untuk selalu dekat dengan temannya. Selain itu hadirnya teman dalam

hidup informan juga banyak membawa perubahan positif bagi dirinya.

Informan menaruh banyak kepercayaan kepada teman-temannya, akan

tetapi informan juga memiliki ketakutan akan dikhianati oleh temannya.

Informan juga memiliki ketakutan ditinggalkan oleh teman-temannya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

56

maka ketika ada teman yang meninggalkan dirinya dan lebih dekat

dengan orang lain (baik sebagai teman maupun pacar) ia akan merasa

cemburu. Cemburu membuat informan kehilangan semua fungsi

pertemanan yang ia temukan dalam teman-temannya.

b. Informan 2 (S)

Bagi hidup informan saat ini, teman mengambil peran lebih banyak

dibandingkan dengan orangtua karena temanlah yang selalu ada dalam

kehidupan informan sehari-hari. Bagi informan peran orangtua saat ini

lebih kepada mengingatkan informan mengenai kesehatan informan dan

pola hidup informan, seperti jangan pulang terlalu malam ketika bersama

teman-teman. Mengenai pertemanan yang sedang dijalani informan saat

ini, informan menginginkan lingkungan pertemanan yang nyaman dan

hal tersebut didapatkan dengan memilih teman yang suasana hatinya

tidak mudah berubah-ubah. Selain itu adanya mood yang mudah

berubah-ubah membuat informan bingung mengenai cara berkomunikasi

yang tepat.

Informan sendiri merupakan seorang pribadi yang suka menjahili

temannya dan bahkan pernah sampai membuat temannya menjauh.

Informan juga membiasakan komunikasi yang terbuka antara dirinya dan

teman-temannya. Informan merupakan pribadi yang menjadikan teman

sebagai sarana bercerita dan perkembangan dirinya. Namun di sisi lain

informan adalah pribadi yang sulit memberikan kepercayaannya kepada

temannya, ia bahkan sangat sulit untuk menganggap orang lain sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

57

sahabat. Hal ini pula yang membuat informan hanya mau bercerita pada

teman-teman yang ia yakini tidak akan menyebarkan ceritanya. Hal lain

yang bertabrakan dengan sifat informan yang menjunjung tinggi gengsi

adalah adanya ketakutan akan kehilangan seseorang. Maka ketika

kecemburuan datang karena temannya dekat dan pergi bersama orang

lain, informan sama sekali tidak memperkirakan hal tersebut akan datang

karena seharusnya ada komunikasi yang terbuka antara dirinya dan

teman-temannya. Maka dari itu setelah informan merasa cemburu ia

meyakinkan diri bahwa mereka yang membuat cemburu bukanlah

sahabatnya.

c. Informan 3 (C)

Informan mendeskripsikan dirinya sebagai seseorang dengan

perasaan yang sensitif. Selain itu apabila dibandingkan dengan teman-

teman lainnya, informan adalah pribadi yang sangat mudah terbawa

perasaan. Hadirnya orang-orang di sekitar lingkungan informan

merupakan salah satu faktor yang membuat sifat informan berubah-ubah,

karena ia merasa dirinya sangat mudah terbawa suasana lingkungannya.

Sifat informan yang sangat sensitif bahkan membuat beberapa teman

informan ingin menjauhi diri informan. Dalam menjalin pertemanan

sendiri informan tidak mempermasalahkan apakah temannya memiliki

sifat yang sama maupun berbeda dengan dirinya karena bagi informan

perbedaan dalam pertemananlah yang membuat satu dengan yang

lainnya bisa saling belajar. Informan sangat dekat dengan teman-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

58

temannya karena bagi informan teman merupakan salah satu sarana bagi

informan untuk berkembang dan temanlah yang selalu menemani

kehidupan informan. Kedekatan informan dengan temannya membuat

informan memahami bagaimana temannya ingin diperlakukan dan

bagaimana kondisi ketika temannya sedih sedih atau tidak mood. Di sisi

lain informan memiliki ketakutan dijauhi ataupun kehilangan teman-

teman dekatnya, maka dari itu ia merasa menjaga komitmen dalam suatu

pertemanan merupakan hal yang penting. Sifat informan yang sangat

dekat dengan teman dan takut dijahi oleh mereka membuat informan

merasakan kecemburuan ketika teman dekat informan pergi atau dekat

dengan orang lain. Ketika merasa cemburu informan menganggap

dirinya sedang dinomorduakan oleh teman dekatnya dan akhirnya

informan menyalahkan dirinya sendiri untuk rasa cemburu yang ia

rasakan. Informan merupakan pribadi yang sering memendam ketika ada

permasalahan dengan temannya, maka pada awalnya informan

menghadapi kecemburuan dengan memendam. Setelah itu ia mencoba

untuk melihat sisi positif dari terjadinya kecemburuan itu hingga

akhirnya berani untuk membicarakan hal tersebut.

C. Hasil Penelitian

Dari penelitian yang sudah dilakukan, hasil wawancara sudah didapatkan

dari masing-masing informan. Pada analisis ini peneliti melakukan proses

membaca dan membaca kembali dan memberikan beberapa catatan-catatan

baik berupa deskriptif ataupun konseptual. Kemudian peneliti melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

59

pemberian tema yang merepresentasikan masing-masing transkrip yang

bersangkutan. Setelah tema-tema diberikan, peneliti mengelompokkannya ke

dalam cluster-cluster tertentu, dimana pada masing-masing cluster tema-

temanya berbagi hubungan yang sama. Dari pengelompokkan inilah peneliti

mendapatkan tema yang lebih besar. Setelah semua terkelompokkan, peneliti

lalu membuat suatu tabel ringkasan tema yang sudah digolongkan pada masing-

masing cluster yang bersangkutan. Peneliti kemudian memaparkan secara

naratif mengenai penjelasan dari masing-masing tema yang muncul.

1. Informan 1

a. Pertemanan yang menawarkan kenyamanan dapat membuat

seseorang berkembang

M (17) memiliki pandangannya sendiri mengenai definisi seorang

teman dalam hidupnya. Ia memandang relasi pertemanan dalam

hidupnya merupakan suatu sumber kenyamanan dimana ia bisa bercerita

mengenai apapun dan mendapatkan dukungan dalam setiap tindakannya.

M juga merasa bahwa perkembangan dirinya sangat bergantung pada

kehadiran teman dalam hidupnya, ia akan menjadi pribadi yang lebih

baik selama ada teman yang bisa menuntunnya menuju hal-hal yang

lebih positif.

Teman adalah sumber kenyamanan

Teman bagi M merupakan tempat ia bercerita mengenai berbagai

macam hal. Bagi M, dengan bercerita kepada teman inilah ia dapat

mengurangi beban-beban pikirannya dan juga meminta saran dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

60

temannya apabila ia sedang memiliki permasalahan. M merasa bahwa

temanlah yang bisa membantu dirinya dalam menyelesaikan masalah,

maka informan akan selalu mempertimbangkan bahkan mengikuti

saran yang diberikan oleh temannya.

M juga berpandangan bahwa teman haruslah saling mendukung satu

dengan yang lainnya. Bentuk mendukung yang dapat dilakukan adalah

dengan tidak saling menjatuhkan satu dengan yang lainnya serta saling

mengerti. M juga ingin agar komunikasi dalam pertemanannya dapat

saling terbuka satu dengan yang lainnya. Terbuka dalam hal ini adalah

tidak menyembunyikan suatu cerita atau hanya menyimpan tersebut

sendiri.

Dikarenakan oleh anggapan informan terkait pertemanan, informan

juga memiliki kebutuhan untuk terus mengetahui cerita-cerita terbaru

dari temannya. Baginya sangatlah penting untuk mengetahui semua

cerita dari teman dekatnya. Apabila temannya tidak membagikan cerita

pada dirinya maka ia akan merasa bahwa temannya tersebut bukanlah

teman baiknya atau ia biasa sebut dengan ‘kanca tipis’.

Dari semua pemikiran M mengenai pertemanan, ia ingin memiliki

teman yang penuh dengan pemahaman dan pengertian agar dapat selalu

menemaninya dengan segala pemikirannya. M juga ingin temannya

mengerti bahwa merupakan hal yang penting bagi informan untuk terus

bertemu secara fisik dengan temannya agar ia bisa bercerita dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

61

nyaman. Maka dari itu M akan cenderung berteman dengan mereka

yang memiliki pemikiran serta pola pikir yang sama dengannya.

Semakin sering informan bercerita dan bertemu dengan seorang

teman maka ia juga akan semakin menganggap temannya adalah

seorang teman dekat. Seringnya bertemu dengan teman ini jugalah yang

membuat M merasa bahwa teman berperan sangat penting pada

hidupnya saat ini. Selain itu adanya kesamaan pemikiran dan cara

berpikir dengan teman-temannya juga membuat informan lebih bisa

bercerita dan mendekatkan diri dengan teman-temannya daripada

orangtuanya. Pada intinya, informan mendapatkan kenyamanan di

setiap pribadi yang menjadi teman dekatnya.

Pertemanan adalah sarana perkembangan diri

Hadirnya kenyamanan yang diberikan oleh teman-teman M,

membuatnya semakin bisa mengembangkan dirinya dan mengubah dirinya

menjadi pribadi yang lebih positif serta lebih baik dari sebelumnya. M

memberikan contoh bahwa ia menjadi lebih sering belajar dan ke tempat

ibadah ketika teman-teman hadir di hidupnya. Meskipun beberapa kali M

menjadi lebih sering mengeluarkan uang untuk keluar dengan teman-

temannya, hadirnya teman bagi M juga menjadi sarana pengingat baginya

agar tidak terlalu banyak mengeluarkan uang. Selain itu teman M juga selalu

mengingatkannya terkait tugas-tugas sekolah sehingga membuatnya

menjadi lebih sering mengerjakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

62

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa M adalah pribadi

yang sering bercerita kepada teman-temannya, ia juga merasa bahwa ia

seringkali mendapat tanggapan yang positif dari teman-temannya. Apabila

ia mengalami suatu masalah dengan lingkungannya, maka teman-teman

akan memberikan tanggapan-tanggapan yang M rasa bertujuan untuk

melindungi dirinya. Teman-teman juga sering memberikan pertimbangan-

pertimbangan lain ketika M memiliki suatu pendapat atau ketika

menghadapi suatu permasalahan.

Hal lain yang teman-teman berikan pada diri M yang dirasa sangat

berdampak besar bagi dirinya adalah ketika ia dipercaya sebagai tempat

bercerita dari teman-temannya. Ia merasa bahwa hadirnya teman-teman

membantunya dalam meningkatkan kepercayaannya terhadap dirinya

sendiri. Bagaimana M diperlakukan oleh teman-temannya membuatnya

merasa bahwa ternyata dirinya lebih hebat dari apa yang pernah ia

bayangkan sebelumnya.

b. Ketakutan dikhianati dan berpisah dari teman

M yang sangat menggantungkan kenyamanan dan perkembangan

hidupnya pada seorang teman membuatnya memiliki ketakutan-

ketakutan tertentu selama menjalin pertemanan. Ia memiliki ketakutan

bahwa suatu saat temannya akan meninggalkannya dan juga berpisah

dari teman-temannya. Ia juga memiliki ketakutan akan dikhianati oleh

teman-temannya yang tidak saling percaya antara satu sama lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

63

Ketidakpercayaan dan pengkhianatan adalah sumber kehancuran

dalam pertemanan

Terdapat beberapa hal yang dapat menghancurkan suatu pertemanan

bagi M. Salah satu hal bagi M yang dapat menghancurkan

pertemanannya adalah ketika ada teman yang berkhianat. Maksud dari

berkhianat disini adalah teman dekat dari M menyukai orang yang sama

dengan yang disukai oleh dirinya. Selain itu hal yang membuatnya

merasa terkhianati juga adalah ketika temannya meninggalkan atau

menjauhi dirinya. Pada dasarnya M memiliki ketakutan bahwa suatu saat

temannya akan meninggalkan dirinya dan menjadi lebih dekat dengan

orang lain, baik teman ataupun pacar. Ketika hal-hal seperti itu terjadi,

pertemanan yang terjalin antara M dengan temannya bisa saja berakhir.

Hal lain bagi M yang bisa menghancurkan pertemanannya adalah

ketika ketidakpercayaan hadir dalam pertemanan tersebut. Bagi M

hadirnya ketidakpercayaan dapat membuat seseorang berprasangka

buruk mengenai orang lainnya dalam lingkup pertemanan tersebut dan

akhirnya menjadi banyak pembicaraan-pembicaraan di belakang.

Prasangka buruk inilah yang bagi M akan membuat suatu pertemanan

renggang. Ketika seorang teman berprasangka buruk terhadap teman

lainnya, maka ia akan cenderung menghindari teman yang bersangkutan

tersebut.

M sempat mengalami ketidakpercayaan terhadap beberapa

temannya, ia takut dan berprasangka bahwa ia akan dibicarakan di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

64

belakang oleh teman-temannya sendiri. M juga sempat mengalami

keraguan ketika ada teman dekatnya berkomunikasi dengan pacarnya, ia

sempat bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi. Adanya keraguan

terhadap temannya sendiri merupakan salah satu bentuk dari hadirnya

ketidakpercayaan dalam pertemanan. Akan tetapi pada akhirnya M tetap

meyakinkan dirinya bahwa mereka teman-teman dekatnya dan paham

betul mengenai diri informan serta tidak akan melakukan hal tersebut.

Setiap mengalami keraguan, M selalu meyakinkan dirinya dan kembali

menumbuhkan kepercayaan terhadap temannya.

Kerenggangan pertemanan yang timbul karena jarak

Berakhirnya suatu pertemanan bagi M juga bisa dikarenakan oleh

adanya jarak antara M dengan teman dekatnya. Sebagai seorang

pribadi, M memiliki keinginan untuk sering bertemu secara fisik

dengan teman-temannya. Hal tersebut terjadi karena adanya kebutuhan

yang besar untuk mendengar dan membagikan cerita pada teman-

temannya, dimana M jauh lebih nyaman dalam bercerita bila langsung

bertemu.

M memiliki pemikiran bahwa ketika teman dekatnya bersekolah di

kota yang berbeda maka akan membuat pertemanan yang terjalin

semakin merenggang. Kembali lagi karena M memiliki kebutuhan

untuk terus bertemu secara fisik. M berpikiran meskipun suatu saat

nanti ia pergi ke sekolah yang berbeda dengan teman-teman dekatnya,

ia ingin terus bertemu. Apabila ia tidak secara rutin bertemu dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

65

teman-temannya, maka ia menganggap bahwa pertemanan bisa

berakhir disana.

c. Berani asertif dalam menyelesaikan masalah dengan teman

Di dalam pertemanan tentunya tidak akan terlepas dari suatu

permasalahan, bagaimana M menghadapi permasalahan-permasalahan

yang ia alami dalam pertemanan tidak terlepas dari peristiwa-peristiwa

sebelumnya. M belajar mengenai cara yang tepat bagi dirinya untuk

menghadapi suatu permasalahan dalam pertemanan dari peristiwa yang

sudah pernah ia lalui sebelumnya. Ia memilah mana saja sikap yang ia

rasa efektif dalam menyelesaikan masalah serta teman-teman mana saja

yang bisa ia ajak bicara dan mana teman yang akan ia diamkan. M

memiliki cara yang berbeda dalam menyelesaikan masalah dengan

teman-teman yang berbeda pula, bergantung pada karakteristik teman

yang bersangkutan.

M cenderung menggunakan komunikasi yang terbuka saat ia

menghadapi suatu permasalahan dengan temannya. Ia akan cenderung

langsung mengungkapkan apa yang ia rasakan kepada teman yang

bersangkutan dan mempertanyakan mengenai masalah yang sedang

dialami. Di awal ia mengalami masalah, M akan berusaha untuk mengerti

terlebih dahulu mengapa masalah tersebut dapat terjadi dan mengapa

temannya berperilaku seperti itu. Akan tetapi, M berpikiran bahwa

apabila ia terus menerus mengerti tanpa mengkonfrontasi, ia bisa saja

diperlakukan semena-mena nantinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

66

M juga merasa bahwa masalah yang tidak dikomunikasikan secara

langsung hanya akan membuat permasalahan tersebut berkembang menjadi

semakin fatal. Maka dari itu, informan memilih untuk langsung

mengungkapkan apa yang ia rasakan dan menyelesaikan masalah tersebut

daripada menunda penyelesaiannya. Akan tetapi ada perbedaaan cara M

menyelesaikan masalah dengan teman-teman yang ia anggap sebagai teman

“biasa” atau bukan teman yang sering menghabiskan waktu dengannya.

Ketika ia memiliki masalah dengan teman yang tidak begitu dekat, M akan

cenderung diam dan pasif. Ia tidak akan terlalu berusaha untuk

membicarakan apa yang ia rasakan dan tanggapannya terhadap

permasalahan tersebut.

d. Mempersepsikan datangnya kecemburuan dari perilaku teman

Pada saat awal kecemburuan datang, ia tidak menyangka bahwa

cemburu akan hadir dalam hidupnya, karena ia hanya mengetahui bahwa

dirinyalah satu-satunya teman dekat dari temannya. Bagaimana ia

mempersepsikan bahwa ia sedang merasakan kecemburuan dipengaruhi

oleh bagaimana temannya berperilaku. Ia melihat bahwa temannya mulai

menjauh dari dirinya ketika ia tidak lagi diajak bercerita dan pergu bersama.

Sejak saat itulah M mulai merasakan kecemburuan.

Cemburu hadir secara tiba-tiba

Cemburu yang dirasakan oleh M datang secara tiba-tiba. Ia

merasakan cemburu pada teman-teman yang ia anggap teman dekat.

Saat M merasakan kecemburuan terhadap seorang teman, biasanya ia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

67

sudah menjalin relasi pertemanan yang cukup lama dengan teman

tersebut. M beranggapan bahwa karena pertemanan yang sudah terjalin

cukup lama maka ia dengan teman dekatnya sudah saling memahami

satu dengan yang lainnya. Pemahaman antara satu dengan yang lain ini

didapatkan melalui seringnya M saling membagikan hatinya lewat

bercerita. Selain saling memahami, M juga terbiasa menggunakan

komunikasi yang terbuka diantaranya dan juga tena-teman dekatnya.

Adanya komunikasi yang terbuka serta terbiasa berbagi cerita

membuat M beranggapan bahwa tidak ada hal yang ditutup-tutupi atau

tidak ada hal yang tidak ia ketahui dari teman-temannya. Maka dari itu

M sama sekali tidak menyangka bahwa kecemburuan akan datang

dalam hidupnya. Ia tidak menyangka bahwa teman dekatnya memiliki

teman lain, karena hal tersebut tidak pernah disebutkan selama M

menjalin pertemanan dengan teman dekatnya.

M terkejut ketika mengetahui bahwa teman dekatnya berteman

dekat dengan orang lain selain dirinya. M sudah sejak awal berteman

dengan teman dekatnya dan ia merasa bahwa ia dengan teman dekatnya

banyak menghabiskan waktu bersama tanpa adanya orang lain. Maka

ketika mengetahui bahwa teman dekatnya memiliki teman dekat lain,

ia merasa cemburu. Cemburu yang dirasakan oleh M sama sekali tidak

terantisipasi sebelumnya karena teman dekatnya tidak pernah bercerita

serta tidak pernah terlihat bahwa ia dekat dengan teman lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

68

Teman yang tidak lagi bercerita dan pergi bersama

Bagaimana M mempersepsikan bahwa ia sedang mengalami

kecemburuan terbentuk dari beberapa peristiwa awal yang ia alami. Hal

awal yang membuat M berpikiran bahwa temannya dekat dengan orang

lain adalah ketika temannya lebih sering bersama dan menghabiskan

waktu dengan orang lain yang bersangkutan. Salah satu contoh kecilnya

adalah ketika M memperhatikan teman dekatnya lebih sering duduk

bersama orang lain, sedangkan biasanya duduk dengan dirinya. Pada saat

itulah M mulai merasakan cemburu dan lebih memilih untuk dekat dengan

teman yang lainnya.

Selain itu M juga mulai merasakan cemburu adalah ketika melihat

bahwa teman dekatnya lebih sering bercerita pada orang lain, dalam hal

ini dengan rivalnya. Mengapa M merasa cemburu ketika teman dekatnya

bercerita dengan orang lain adalah karena bercerita merupakan komponen

yang penting dalam kehidupan pertemanan M. Bagi M kunci dari teman

yang saling memahami adalah seringnya bercerita dan ketika teman

dekatnya bercerita dengan orang lain, inti dari pertemanan tersebut akan

hilang hingga ia merasa cemburu. Salah satu contoh peristiwa yang

membuatnya vcemburu adalah ketika teman dekatnya saling bercerita

kepada teman barunya mengenai teman laki-laki yang saat ini disukai

temannya, sedangkan dirinya tidak tahu mengenai cerita itu sama sekali.

M juga akan merasa cemburu bila teman-temannya pergi tanpa dirinya.

Ia akan bertanya-tanya mengapa dirinya tidak diajak pergi, padahal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

69

biasanya mereka selalu pergi bersama. Salah satu alasan mengapa M

menganggap orang lain teman dekatnya adalah karena banyaknya waktu

yang ia habiskan bersama temannya. Ketika ia seringkali melakukan

pertemuan secara fisik dan pergi bersama temannya, maka teman

tersebutlah yang bisa menjadi teman dekat M. Maka ketika ada salah satu

teman dekat M yang meninggalkannya pergi bersama dengan orang yang

lainnya, ia akan kehilangan rutinitas yang biasa ia lakukan bersama teman

dekatnya, sehingga ia merasa cemburu.

e. Cemburu menimbulkan perasaan tertinggal dan kehilangan

Ketika ia sedang mengalami kecemburuan, banyak perasaan dan

emosi yang muncul dalam dirinya. Dua perasaan yang paling dominan

adalah merasa tertinggal dan merasa kehilangan. Seperti yang sudah

dikatakan sebelumnya bahwa ditinggalkan merupakan salah satu

ketakutan yang ia alami dalam pertemanan, maka hadirnya peristiwa

kecemburuan dalam diri M membuatnya merasa bahwa ketakutannya

tersebut menjadi benar nyata. Selain itu M juga merasa sangat

kehilangan sosok seorang teman yang beperan sangat besar dan

menjalankan banyak fungsi dalam hidupnya.

Ketakutan ditinggalkan yang menjadi nyata

Pada dasarnya ketika menjalin suatu pertemanan, M

memiliki ketakutan ia akan dilupakan ataupun ditinggalkan oleh

teman yang sudah menjadi teman dekatnya. Maka dari itu M merasa

bahwa hadirnya suatu komitmen dalam pertemanan merupakan hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

70

yang penting, karena salah satu wujud komitmen bagi M adalah

belajar setia kawan dan tidak menjadi teman yang “kacang lupa

kulit”. Teman “kacang lupa kulit” sendiri bagi M merupakant teman

yang menjalin kedekatan dengannya lalu meninggalkannya begitu

saja. Hal tersebut juga merupakan salah satu ketakutan M, dimana

ia takut teman dekatnya meninggalkan dirinya lalu lebih dekat

dengan orang lain, baik statusnya sebagai teman lain ataupun pacar.

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa

ditinggalkan merupakan awal M merasakan kecemburuan. Ketika M

memiliki teman yang baginya “kacang lupa kulit”, ia akan merasa

terkhianati begitu pula ketika ia mengalami kecemburan. Ia merasa

bahwa dirinyalah yang menemani mereka sejak awal dan mereka

dengan mudahnya meninggalkan diri M. Hadirnya kecemburuan

membuat M merasa kesal serta kecewa terhadap perilaku temannya

yang meninggalkan dirinya.

Selain itu selama mengalami kecemburuan M sempat

merasakan kebingungan serta bertanya-tanya mengapa dirinya harus

ditinggalkan, atau mengapa dirinya tidak diajak pergi. M juga

bertanya-tanya mengapa teman dekatnya lebih memilih berteman

dengan orang lain daripada dirinya, padahal yang selalu ada untuk

temannya adalah dirinya. M bahkan bertanya-tanya apa yang kurang

dari dirinya sehingga membuat temannya lebih memilih berteman

dengan orang lain. Pada akhirnya semua perasaan yang M rasakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

71

serta hindari di awal mengenai hadirnya kecemburuan membuat

ketakutan ditinggalkannya menjadi nyata.

Hilangnya sosok teman di dalam hidup

Perasaan lain yang M rasakan ketika mengalami kecemburuan

adalah kehilangan. Tentunya rasa kehilangan muncul karena teman

dekatnya yang pergi bersama orang lain hingga segala peran teman

dalam hidupnya ikut pergi bersama temannya. Salah satu peran teman

dalam kehidupan M adalah sebagai pengingat terutama yang berkaitan

dalam hal akademik. Bahkan ia merasa bahwa ia kesulitan dalam

mengerjakan tugas-tugas akademiknya bila sedang mengalami

kecemburuan akibat ditinggalkan oleh teman dekatnya. M juga

kehilangan teman yang selalu mengingatkan untuk menghindari hal-hal

yang negatif.

Salah satu komponen penting dari seorang teman dalam kehidupan

M adalah sebagai sarana bercerita. Maka ketika M mengalami peristiwa

kecemburuan akibat ditinggalkan temannya, ia akan kehilangan sarana

berceritanya, padahal mengungkapkan isi hati bagi M merupakan hal

yang penting. M berusaha untuk bercerita pada teman lainnya akan

tetapi ia justru tidak bisa mengungkapkan perasaannya secara leluasa,

ia membatasi hal-hal yang ia ceritakan. Maka ia merasa bahwa

kemanapun ia pergi dan kemanapun ia mencari sarana bercerita baru,

ia tidak akan bisa menemukan “tempat” atau “rumah” yang cocok

untuknya serta akan tetap merasa kehilangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

72

f. Menghadapi kecemburuan dengan berfokus pada pengolahan emosi

negatif

M memiliki beberapa cara yang ia lakukan untuk menghadapi

kecemburuan. Pertama ia akan mencoba untuk mengelola semua emosi

negatif yang ia rasakan. Pengelolaan emosi negatif tersebut bertujuan

untuk meringankan stres yang hadir akibat kecemburuan. Ia mencoba

untuk melupakan kesedihannya untuk membuktikan bahwa dirinya tetap

bisa baik-baik saja meski tanpa temannya. Ia juga mencoba untuk

berpikiran positif mengenai kecemburuan yang ia alami, mencoba untuk

melihat apa alasan dibalik perilaku temannya yang membuatnya

cemburu. Kedua hal ini ia lakukan karena ia memutuskan untuk

memendam apa yang sebenarnya ia rasakan ketika mengalami

kecemburuan.

Bangkit dari kesedihan yang Terpendam untuk membuktikan diri

Setelah M merasa ditinggalkan dan kehilangan temannya selama

mengalami peristiwa kecemburuan, muncul juga perasaan malas untuk

bertemu dengan temannya yang sedang dekat dengan orang lain.

Perasaan malas ini muncul karena temannya lebih banyak

menghabiskan waktu dengan teman yang lainnya dan tidak lagi

membagi waktu dengan dirinya.

Perasaan malas bertemu teman inilah yang kemudian memunculkan

keyakinan bahwa ia masih memiliki teman lain. Selain itu M juga

merasa bahwa penantiannya untuk dekat kembali dengan teman yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

73

dicemburui merupakan suatu pertanyaan yang tidak terjawab-jawab,

sehingga ia memutuskan untuk mencari teman lain saja. M juga

menjadi bersikap cuek dengan temannya dan membiarkan temannya

untuk berteman dengan orang lain. Selama mengalami kecemburuan,,

M juga berusaha meyakinkan dirinya bahwa ia masih memiliki teman

yang lainnya. Usaha meyakinkan diri bahwa masih ada teman lain

inilah yang merupakan salah satu bentuk dari usaha M untuk menghibur

dirinya sendiri ketika ia sedang merasa cemburu.

Setelah meyakinkan dirinya sendiri, M mewujudkan keyakinannya

tersebut dengan berusaha berteman dekat dengan teman lainnya. Hal ini

dilakukan karena M ingin menyamakan kondisinya dengan teman yang

dicemburui. Kondisi yang dimaksudkan disini adalah berteman dekat

dengan orang yang lain. Tindakan mencari teman baru dan berteman

dekat ini juga merupakan usaha M untuk membuktikan bahwa dirinya

tetap bisa bahagia meskipun tidak lagi berteman dengan teman yang

dicemburui. Pada awalnya M mengkhawatirkan bagaimana pandangan

teman yang ia cemburui serta rivalnya terhadap dirinya. Ia memiliki

ketakutan dipandang kasihan oleh teman yang dicemburui karena ia

tidak lagi memiliki teman dekat, maka dari itu M akan berusaha untuk

berteman dekat dengan teman lainnya.

Hal lain yang menyebabkan M berusaha berteman dekat dengan

orang lain adalah karena ada sedikit keinginan untuk membalas apa

yang sudah dilakukan oleh teman yang dicemburui. Ia juga ingin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

74

berteman dekat dengan orang lain agar teman yang dicemburui juga

merasakan apa yang dirasakan oleh M. Ketakutan dipandang kasihan,

keinginan untuk menyamakan keadaan, serta keinginan untuk membuat

temannya merasakan apa yang ia rasakan inilah yang membuat M ingin

membuktikan diri bahwa ia juga tetap bisa berteman dengan orang

lainnya dan tetap merasa bahagia.

Sikap positif dalam menghadapi kecemburuan

Di samping semua perasaan-perasaan negatif yang M rasakan

selama mengalami kecemburuan, ia akhirnya mencoba untuk berpikir

secara positif mengenai peristiwa kecemburuan yang ia alami. Ia

mencoba untuk mendasari pemikirannya bahwa ia tidak boleh bersikap

egois di dalam pertemanan yang sedang ia jalani. Tidak bersikap egois

berarti tidak membatasi teman dekatnya untuk berteman dengan

siapapun. Selain itu M juga berpikiran bahwa ia juga memiliki teman

lain, maka ia tidak boleh egois terhadap temannya dan melarang

temannya berteman dengan orang lain.

Meskipun M mengalami kecemburuan, ia tetap memahami bahwa

di dalam pertemanan juga terdapat batasan-batasan tertentu. Bagi M

terdapat sikap-sikap tertentu yang tidak layak untuk dilakukan di dalam

pertemanan, salah satunya adalah membatasi temannya untuk berteman

dengan orang lain atau pergi dengan orang lain. M juga mencoba untuk

memahami alasan dari setiap tindakan teman yang ia cemburui. Seperti

ketika teman dekatnya tidak mengajaknya pergi bersama, ia mencoba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

75

memahami pasti teman dekatnya memiliki maksud tersendiri ketika

tidak mengajak dirinya dan hal tersebut tidak secara sengaja dilakukan

untuk membuat M cemburu.

Contoh lain dari usaha M untuk memahami peristiwa penyebab

kecemburuan adalah ketika temannya sudah tidak begitu sering

menghabiskan waktu dengan dirinya. Ia mencoba utuk memahami

bahwa temannya memang sibuk dan ada hal lain yang harus dilakukan

terlebih dahulu. Kemudian salah satu peristiwa yang membuat M

cemburu adalah ketika temannya tidak membagikan cerita kepada

dirinya tapi justru memberitahukan cerita tersebut kepada teman

lainnya. Setelah mengalami hal tersebut, M mencoba untuk

meyakinkan dirinya bahwa sekali lagi ada alasan mengapa temannya

tidak membagikan cerita tersebut pada dirinya. Ia juga memahami

bahwa tidak semua cerita mengenai kehidupan temannya harus ia

ketahui karena ia menganggap bahwa pasti temannya tidak akan dan

tidak harus menceritakan segala cerita pada diri M.

g. Berani bertindak dalam menghadapi kecemburuan agar tetap

berteman

Meskipun di awal M memutuskan untuk memendam yang ia

rasakan, ia memiliki cara lain untuk menghadapi kecemburuan yang ia

rasakan. Pada satu titik M akan merasakan bahwa temannya lah yang

sudah bersama dirinya sejak awal, maka rasa kepedulian tersebut masih

hadir dalam diri M meskipun ia dan temannya sudah saling menjauh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

76

karena hadirnya teman baru. Ia juga akhirnya memutuskan untuk

bertanya kepada temannya terkait peristiwa yang menyebabkan

kecemburuan, meskipun ia telat membalut pertanyaannya dengan canda.

Mendekati rival karena masih adanya rasa kepedulian terhadap

teman

Selain berusaha untuk membuat pemikirannya menjadi lebih

positif, M juga melakukan beberapa tindakan untuk menghadapi

kecemburuan yang ia alami. Cemburu yang dirasakan oleh M juga

membuatnya mengambil keputusan untuk mendekati rivalnya atau

teman baru dari teman yang dicemburui. Ketika melakukan hal

tersebut M sempat merasa dirinya jahat karena juga ikut mendekati

rivalnya dan membagikan cerita yang tidak diketahui oleh teman

yang dicemburui.

Alasan dibalik tindakan M yang mendekati rivalnya adalah

karena sesungguhnya ia ingin mengetahui kabar terbaru dari teman

yang ia cemburui. Renggangnya kedekatan M dengan teman

dekatnya membuat dirinya tidak mengetahui cerita-cerita terbaru

dari teman yang bersangkutan. Maka dari itu ia mencoba mendekati

rivalnya agar mengetahui kabar terbaru dari teman yang dicemburui.

M menyadari bahwa ia memiliki kepedulian yang mendalam akan

teman yang dicemburui karena memang sudah sejak awal berteman

dan ada sesuatu yang hilang ketika ia tidak mengetahui bagaimana

kabar dari teman dekatnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

77

Angkat bicara untuk dekat kembali dengan teman

M melihat dirinya sebagai pribadi yang selalu mengatakan apa yang

ia rasakan ketika memiliki masalah dengan teman dekatnya. Ia tidak

selalu langsung mengatakannya, tetapi terkadang ia membalut hal yang

ditujukan untuk menyindir teman yang bersangkutan dengan bercanda.

Meskipun di awal menghadapi kecemburuan M akan cenderung

memendam, namun akhirnya ia memutuskan untuk

mengungkapakannya kepada teman yang ia cemburui.

Sama seperti sebelumnya, M tidak langsung mengungkapkan apa

yang ia rasakan namun ia menyindir temannya dengan cara bercanda.

Contoh sindiran yang M lontarkan adalah mengenai temannya yang

tidak pernah lagi bercerita kepada dirinya sehingga ia tidak tahu

mengenai kabar terbaru dari teman yang ia cemburui. M akan selalu

mengungkapkan sindiran yang berisi perasaan selama mengalami

kecemburuan kepada teman yang dicemburui dengan dibalut

menggunakan candaan agar tidak menyakiti hati teman yang

bersangkutan.

Setelah M mengungkapkan sindirannya, teman yang

dicemburui juga akan mengemukakan alasan mengapa ia melakukan

hal yang ternyata membuat M cemburu. Teman yang dicemburui

berusaha menjelaskan setiap tindakannya. Bagi M ketika teman

yang dicemburui berusaha menjelaskan apa yang terjadi maka ia

dapat berteman kembali dengan teman yang bersangkutan. Melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

78

proses yang cukup panjang akhirnya M dapat berteman kembali

dengan teman yang dicemburuinya, sedangkan rivalnya juga sudah

mulai menjauh dan lebih dekat dengan teman lainnya. Meskipun M

sudah kembali berteman dekat dengan teman yang pernah ia

cemburui, ia tetap memiliki perasaan tidak enak karena sedikit

meninggalkan teman yang sempat ia dekati selama mengalami

kecemburuan.

h. Kecemburuan sebagai sarana berefleksi agar menjadi lebih baik

Salah satu proses yang ia lalui selama mengalami kecemburuan

adalah adanya refleksi akan hal tersebut. Setelah segala hal yang ia lalui,

ia mengevaluasi keseluruhan prosesnya dalam menghadapi

kecemburuan. Kecemburuan yang ia rasakan juga membuatnya ingin

memperbaiki dirinya menjadi lebih baik lagi agar tidak membuatnya

ditinggalkan oleh temannya dan merasakan kecemburuan lagi.

Adanya evaluasi terhadap peristiwa kecemburuan

Kecemburuan yang dialami oleh M membuatnya melakukan

proses evaluasi terhadap peristiwa tersebut. Salah satu hasil proses

evaluasi yang dilakukan adalah pandangannya terhadap pertemanan.

Kecemburuan tidak membuatnya memiliki pandangan yang lebih

negatif terhadap pertemanan. Peristiwa kecemburuan juga tidak

membuatnya takut untuk menjalin pertemanan kembali meskipun ia

sudah mengetahui bahwa kecemburuan bisa saja terjadi di dalam

pertemanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

79

Meskipun sudah melalui peristiwa kecemburuan, M tidak

ingin mengubah sedikitpun kondisi pertemanan yang ia jalani saat

ini. Baginya, meskipun sudah mengalami kecemburuan, teman

dekatnya memiliki insiatif untuk menjelaskan alasan dibalik

peristiwa yang memicu kecemburuan. Selain itu pada akhirnya M

juga tetap dapat berteman kembali dengan teman dekatnya atau

dengan kata lain tidak kehilangan teman dekatnya tersebut.

M juga melakukan evaluasi terhadap caranya dalam

menghadapi peristiwa kecemburuan. Bagi M caranya dalam

menghadapi kecemburuan sudah dianggap baik. Meskipun di awal

ia sempat memendam perasaannya, pada akhirnya ia juga berani

melakukan tindakan untuk mengetahui kabar dari teman dekatnya

dan juga mengungkapkan perasaannya kepada temannya melalui

sindiran-sindiran tertentu. M juga merasa bahwa caranya

menghadapi peristiwa kecemburuan tidak akan merugikan dirinya

maupun temannya karena ia tidak meminta teman dekatnya untuk

merubah sifatnya atau melarangnya berteman dengan orang lain.

Kecemburuan mendorong perbaikan diri

Selain sebagai sarana mengevaluasi diri dalam dan setelah

menghadapi kecemburuan, peristiwa kecemburuan juga mendorong M

untuk memperbaiki dirinya. Ia belajar melalui peristiwa kecemburuan

bahwa ada beberapa sikap dari dirinya yang menurutnya harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

80

diperbaiki. Salah satunya adalah kesadaran yang ia dapatkan setelah

mengalami kecemburuan mengenai pentingnya menjaga komunikasi.

Bagi M teman yang disebut dengan “kacang lupa kulit” adalah

teman yang paling ia hindari dan ketika mengalami kecemburuan, hal

yang ia hindari pun akhirnya harus ia hadapi. Pengalaman menghadapi

kecemburuan tersebut membuat M menyadari bahwa ia juga tidak

boleh menjadi teman yang meninggalkan teman lainnya dan hal

tersebut bisa dimulai dengan terus menjaga komunikasi. Dengan terus

menjaga intensitas komunikasi maka ia tidak akan membuat temannya

merasa tertinggalkan.

Selain itu M juga menyadari bahwa semua tindakan yang ia lakukan

terdapat sisi benar dan salahnya pula. Melalui caranya dalam

menghadapi kecemburuan membuat M menyadari hal tersebut. Ketika

ia menghadapinya dengan memendam, akan membuatnya terus

menyimpan sendiri kesedihannya tetapi tidak akan membuat

ketakutannya terwujud mengenai ia yang takut dibicarakan di belakang.

Di sisi lain ketika ia memutuskan untuk mengungkapkan perasaannya

akan membuat ia lebih lega namun tetap ada resiko membuat

pertemanan tersebut menjadi canggung dan bisa saja menjadi bahan

pembicaraan di antara teman-teman dekatnya.

Hal lain yang juga ia sadari setelah mengalami kecemburuan adalah

ia harus memperbaiki cara bicaranya ketika berhadapan dengan teman.

M menyadari bahwa ketika ia berbicara dengan teman ia cenderung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

81

berbicara dengan nada yang cukup keras dan kata-katanya mungkin

terkadang menyinggung temannya. Menurutnya hal tersebutlah yang

membuat teman-temannya menjauh dan meninggalkan dirinya untuk

berteman dengan orang lain. Maka untuk menghindari ia mengalami

kecemburuan lagi atau ditinggalkan temannya lagi, ia akan berusaha

untuk memperbaiki cara berkomunikasinya dengan teman-temannya.

i. Teman akan selalu kembali meski sempat terpisah

Selain kedua hal di atas, M juga menemukan hal lain setelah ia

mengalami kecemburuan. Ia menemukan bahwa relasi pertemanan juga

sama halnya dengan relasi romantis. Ia menemukan permasalahan-

permasalahan dan dinamika pertemanan juga sama dengan relasi

romantik. Salah satu hal yang membuatnya berpikir demikian adalah

ketika ia menyadari bahwa meskipun sudah sempat terpisah sebelumnya

apabila memang sudah berteman dekat dari awal, mereka akan kembali

berteman.

Kecemburuan membuatnya sempat saling menjauh dengan teman

dekatnya karena teman dekatnya lebih sering menghabiskan waktu

dengan orang lain. Selama mengalami kecemburuan M juga berusaha

untuk mencari teman dekat lainnya. Akan tetapi pada akhirnya M dan

juga teman yang dicemburui kembali berteman karena menurutnya ialah

yang paling mengerti diri M seluruhya begitu pula dengan teman

dekatnya. Maka ketika dua orang sudah saling memahami dan mengerti

satu dengan yang lainnya, mereka akan kembali dekat meskipun sempat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

82

saling menjauhi. Maka M meyakinkan dirinya untuk tidak perlu takut

apabila temannya berteman dengan orang lain.

Hal tersebut sesuai dengan prisnip awal M mengenai pertemanan

yaitu teman akan selalu datang pergi dan itu adalah hal yang wajar. M

kembali meyakinkan dirinya bahwa hal tersebut merupakan hal yang

wajar dan prinsip tersebutlah yang seharusnya dipegang. Hal lain yang

merupakan prinsip awal M mengenai pertemanan adalah peran

komitmen di dalam pertemanan tersebut. Komitmen dalam pertemanan

bagi M merupakan suatu hal yang penting, namun hadirnya komitmen

tersebut jangan sampai dijadikan alasan untuk membatasi lingkup sosial

teman. Ia tetap harus memperbolehkan temannya untuk berteman dengan

siapa saja.

2. Informan 2

a. Kebutuhan mempunyai teman dekat yang tidak sejalan dengan

ketidakinginan menganggap sahabat

M (17) memiliki pandangan-pandangan tertentu mengenai

pertemanan yang terjalin dalam hidupnya. Ia memiliki kebutuhan untuk

selalu dekat dengan teman-temannya karena bagi dirinya, teman adalah

seseorang yang dapat memahami diri M secara keseluruhan. M juga

akan menggantungkan perkembangan dirinya pada hadirnya teman

dalam hidupnya, karena temanlah yang bisa menuntunnya menuju hal

yang lebih positif. Akan tetapi M juga memiliki konflik dengan dirinya

sendiri, dimana ia merupakan seorang pribadi yang sangat menjunjung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

83

tinggi harga diri atau gengsinya. Hal ini membuatnya sulit menemukan

sahabat dalam hidupnya, meskipun ia memiliki keinginan untuk terus

dekat dengan temannya.

Teman adalah pribadi yang memahami diri informan

Hal pertama yang S perhatikan ketika berteman adalah

adanya kesamaan sifat dan pemikiran dengan dirinya. Adanya

kesamaan yang terjalin di antara S, dalam hal apapun, merupakan

suatu hal yang penting bagi dirinya. Hal ini disebabkan oleh

pemikiran S yang menyatakan bahwa dengan adanya kesamaan

antara ia dan temannya, maka temannya lebih dapat memahami diri

S. Pengertian dari temannya juga merupakan hal yang penting bagi

diri S ketika menjalin pertemanan.

Selain itu salah satu hal yang dibutuhkan S dari seorang

teman adalah kehadirannya. Ia membutuhkan teman yang bisa selalu

hadir dalam kesehariannya baik dalm keadaan sedih ataupun senang.

Kebutuhan S akan teman yang selalu hadir ini didukung juga oleh

keadaannya di dalam keluarga dimana ia sangat jarang bercerita.

Maka hadirnya teman merupakan sarana bagi S untuk memenuhi

kebutuhannya yang tidak terpenuhi dalam keluarga salah satunya

bercerita. Dengan bercerita S dapat mengurangi stress yang sedang

ia alami.

Bagi S teman adalah tempat dimana ia membagikan

kehidupan pribadi dan isi hatinya, maka dari itu teman berfungsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

84

sebagai sarana bercerita bagi dirinya. Kebutuhan untuk membagikan

dirinya dengan bercerita inilah yang membuatnya ingin selalu

bertemu dengan temannya. Maka dari itu pula, dianggapnya

seseorang sebagai teman dekat S atau tidak bergantung pada

intensitas mereka saling bertemu. Semakin seringnya teman yang

bersangkutan pergi bersama S maka semakin besar pula

kemungkinan teman tersebut dianggap sebagai teman dekat.

Menggantungkan diri kepada teman untuk kebaikan diri

sendiri

Dalam menjalani relasi pertemanan S memiliki

kekhawatiran akan kehilangan teman dekatnya, karena

kesehariannya yang banyak dihabiskan bersama teman-temannya. Ia

beranggapan seperti itu karena baginya teman hadir untuk

menuntunnya menuju jalan yang dianggap “benar” atau dengan kata

lain S terhitung cukup menggantungkan dirinya pada teman-teman

dekatnya. Hal ini terlihat dari anggapan S mengenai kehidupan yang

lebih baik atau “jalan yang benar” dapat tercapai ketika teman

dekatnya memberikan motivasi serta nasehat bagi dirinya ketika

menghadapi berbagai macam masalah, maka teman dekat yang ada

dalam kehidupan S membatunya untuk semakin berkembang.

Selain memberikan nasehat dan motivasi, hadirnya teman

dekat bagi S adalah untuk mengingatkannya agar terhindar dari

berbagai macam hal negatif. Seperti yang sudah dikatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

85

sebelumnya bahwa S mengandalkan teman dekatnya untuk terus

menjaganya agar berada di “jalan yang benar”, maka teman juga

sekaligus sebagai penghindar hal-hal negatif bagi dirinya. Adanya

teman yang selalu mengingatkan dalam berbagai macam hal

terutama dalam menghindari hal-hal yang dianggap negatif

membuat S merasa terlindungi.

Kesenangan juga merupakan dampak yang diberikan oleh

hadirnya teman-teman bagi diri S. Tidak hanya dalam perilaku,

hadirnya teman-teman bagi S membuatnya sering merasakan emosi-

emosi positif dalam hidupnya. Ia mengatakan bahwa ia menjadi

lebih banyak tersenyum dan tertawa ketika ia sedang bersama

dengan temannya.

Banyaknya dampak positif serta fungsi yang dijalankan oleh

teman dalam kehidupan S membuatnya memiliki kekhawatiran akan

kehilangan teman-teman terdekat. Ketika ia kehilangan teman

dekatnya maka ia juga akan kehilangan semua dampak positif yang

diberikan oleh teman dekatnya. Takut akan kehilangan inilah yang

membuat S merasa bahwa suatu komitmen penting untuk dibangun

dalam suatu relasi pertemanan. Bagi S hadirnya komitmen dalam

pertemanan dapat mencegahnya akan kehilangan teman-teman

dekatnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

86

Kebutuhan untuk selalu dekat

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa S memiliki

keinginan yang besar untuk selalu bertemu dengan teman-teman

dekatnya dan juga memiliki kekhawatiran akan kehilangan teman

dekatnya. S memang merasa bahwa dirinya memiliki kebutuhan

untuk terus berteman dekat dan tidak ditinggalkan oleh teman-

temannya. Terlebih S mengalami ketakutan akan ditinggalkan

secara tiba-tiba karena ia pernah mengalami peristiwa membekas

mengenai hal tersebut sehingga meninggalkan perasaan yang tidak

mengenakkan hati dan perasaannya.

Pada saat ditinggalkan oleh teman dekatnya S akan

merasakan kesedihan dan baginya tingkat kebahagiaannya akan

berkurang beberapa persen. Tentunya ia juga akan merasa

kehilangan peran dari teman-teman di sekitarnya. Kesedihan yang

timbul karena ditinggalkan inilah yang akan membuat S mengalami

ketakutan untuk percaya kembali kepada temannya sendiri bahkan

kepada orang lain.

Kesulitan menemukan sahabat karena menjunjung tinggi

gengsi

Pada intinya S memiliki kebutuhan akan teman yang selalu

ada untuk dirinya. Ia membutuhkan teman yang selalu mau

membuka dirinya bagi S serta memberikan saran-saran yang

membangun diri S. Di sisi lain S juga berpegang pada prinsipnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

87

mengenai istilah “sahabat”. Ia merasa bahwa selama ini kata

“sahabat” belum pernah keluar dari mulutnya, karena menurut

dirinya memanggil sesama dengan kata “sahabat” bukanlah

karakteristik dirinya. Selain itu S juga merasa bahwa dirinya adalah

seorang pemalu dan juga sangat menjunjung tinggi gengsinya.

Gengsi yang sangat dijunjung tinggi itulah yang membuat S

tidak akan menganggap orang lain sahabat sebelum orang lain

menganggapnya sahabat terlebih dahulu. Selain itu ia juga menjadi

pribadi yang tidak mau mengajak temannya berbicara terlebih

dahulu ketika ia mengalami suatu konflik. Bahkan karena sifat

menjunjung gengsi tersebut membuat S tidak akan ragu untuk

langsung melepaskan seorang teman yang menjauhinya. Sifat

gengsi ini jugalah yang membuat S merasa bahwa ditemukan atau

tidaknya seorang sahabat dalam hidupnya sangat bergantung pada

faktor eksternal atau karakteristik dari teman yang bersangkutan.

Ia merasa bahwa bagaimana orang lain memperlakukan

dirinya akan mempengaruhi apakah ia akan menganggap orang lain

tersebut seorang sahabat atau bukan. Karakteristik seseorag juga

akan mempengaruhi mengenai datang perginya orang tersebut atau

dengan kata lain mempengaruhi kemungkinan orang tersebut

menjauhi S atau tidak. Sering datang perginya seorang teman inilah

yang juga menjadi alasan ia tidak mau menganggap sahabat. Ia takut

bahwa suatu saat ia akan ditinggalkan oleh seorang teman yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

88

sudah ia anggap sebagai sahabat. Ia sudah pernah mengalami

peristiwa seperti itu bahkan sampai membuat ia mengubah

pandangannya mengenai komitmen dalam pertemanan. Ia tidak lagi

memandang bahwa hadirnya komitmen penting, karena memang

pada kenyataannya ia merasa bahwa teman selalu datang pergi.

b. Kekecewaan dalam pertemanan yang berujung dengan memendam

Dalam menghadapi permasalahan dalam pertemanan, S memiliki

beberapa cara dalam mengatasinya. Konflik-konflik yang pernah timbul

sebelumnya tidak jarang membuat S menjadi kecewa. Kekecewaan inilah

yang saat ini membuatnya menjadi seorang yang terus mempertanyakan

mengenai perilaku mereka dan tidak jarang berprasangka pula kepada

mereka, atau dengan kata lain bersikap skeptis. Selain bersikap skeptic,

S juga merupakan pribadi yang cukup asertif. Ketika menghadapi

permasalahan dengan temannya, ia juga bisa langsung mengungkapkan

apa yang ia rasakan dan pikirkan. Akan tetapi ada kalanya ketika S

merasa lelah menjadi pribadi yang terus terbuka, sehingga akan ada

beberapa waktu dimana ia lebih memilih untuk memendam apa yang ia

rasakan.

Sikap skeptis yang timbul karena kekecewaan terhadap teman

S memiliki beberapa pengalaman tidak mengenakkan dalam

kehidupan pertemanannya. Pengalaman-pengalaman inilah yang

membuat S membangun sikap-sikap tertentu dalam dirinya ketika

menjalani pertemanan. Salah satunya adalah ketika ia mengalami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

89

pertemanan dengan teman yang dianggap bermuka dua atau munafik

oleh dirinya, sehingga menimbulkan perasaan kecewa dan kesal.

Peristiwa itu juga menyebabkan S menjadi berpandangan bahwa teman

yang munafik dapat merusak suatu pertemanan. Hal lain yang bagi S

yang dianggapnya dapat merusak suatu pertemanan adalah seorang

teman yang mood-nya sering berubah-ubah karena bagi S hal tersebut

membuat suasana dalam pertemanan menjadi tidak enak atau canggung

dan akhirnya akan membuat pertemanan berakhir karena saling

menjauhi.

Salah satu peristiwa yang juga menimbulkan perasaan kecewa

selama menjalin pertemanan adalah ketika seorang teman sudah

membuat janji dengan dirinya dan janji tersebut tidak ditepati.

Contohnya adalah ketika sudah berjanji untuk pergi bersama tetapi pada

akhirnya mereka tidak jadi pergi bersama. Hal-hal seperti itu dapat

menimbulkan kekecewaan dalam diri S.

Kumpulan dari peristiwa-peristiwa yang mengecewakan inilah yang

membbuat S memunculkan sikap sulit untuk percaya terhadap teman-

teman di sekitarnya. Kesulitan untuk mempercayai teman lain inilah

yang membuat S seringkali berpikir skeptis pada teman-temannya pula.

Ia seringkali meragukan apa yang dikatakan atau dilakukan oleh

temannya bahkan berpikiran negatif terhadap temannya. Selain itu

menueur S sikap skeptisnya juga muncul karena ia merasa tidak tegas

dengan dirinya sendiri. Ketidaktegasan yang dimaksudkan disini adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

90

kurang mampunya S untuk memutuskan agar tidak memikirkan suatu

hal atau orang lain yang bahkan belum tentu orang lain tersebut

memikirkan diri S juga.

Di sisi lain, S menyadari bahwa sikap skeptisnya ini bisa saja

merugikan dirinya. Ia menyadari bahwa sikap skeptis dapat

menghancurkan suatu pertemanan yang terjalin. Ia berpandangan

bahwa sikap skeptis atau sikap yang terus mempertanyakan mengenai

tindakan orang lain ini dapat membuat seseorang menyadari bahwa

banyak keinginan dalam dirinya yang tidak tercapai dalam pertemanan

tersebut. Dikarenakan oleh banyaknya keinginan yang tidak tercapai

inilah yang membuat seseorang dapat saling menjauhi satu sama lain.

Sikap skeptis ini jugalah yang digunakan S ketika ia menghadapi suatu

konflik dengan teman-temannya.

Bersikap arsetif dalam pertemanan

Selain memandangnya dengan sikap skeptis, S juga mencoba untuk

bersikap arsetif ketika menghadapi suatu konflik dalam

pertemanannya. S akan mencoba untuk mengungkapkan pandangannya

atau apa yang ia rasakan ketika ia menemukan suatu hal yang kurang ia

sukai dalam suatu pertemanan. Akan tetapi ia tidak langsung

mengungkapkannya begitu saja, ia akan membalut hal yang akan ia

bicarakan dengan canda. Ia tetap tidak mengungkapkan keseluruhan

yang ia rasakan secara gamblang akan tetapi ia balut dengan candaan

yang di dalamnya mengandung sindiran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

91

Konflik dihadapi dengan memendam dan melupakan setelah lelah

menjadi asertif

S sudah mencoba untuk mengungkapkan mengenai

ketidaksukaannya atau perasaannya terhadap suatu hal, akan tetapi bisa

saja hal tersebut tidak dijawab atau tidak menimbulkan respon sesuai

dengan apa yang ia inginkan. Ketika hal ini terjadi maka S akan

cenderung mendiamkan dan membiarkan masalah tersebut terjadi tanpa

berusaha menyelesaikannya. Ia akan kembali memendam apa yang ia

rasakan karena ia merasa bahwa tidak ada jawaban yang akan

menjawab kebingungannya selama menghadapi masalah tersebut.

Ia memutuskan untuk memendam segala perasaan dan

pemikirannya jugs agar ia terlihat biasa saja di depan teman-temannya,

agar tidak ada teman-teman yang berpikiran bahwa dirinya sedang

kecewa atau sedih. Hal ini juga merupakan salah satu bentuk dari sikap

S yang menjunjung tinggi gengsinya. Maka ketika memiliki suatu

konflik dengan teman, ia akan bersikap acuh tak acuh terhadap teman

yang sudah pernah mengecewakannya. Lalu ia akan berusaha untuk

bersikap tegas terhadap dirinya sendiri agar tidak terlalur dengan

kesedihan. Menegaskan diri S lakukan dengan tidak terlalu

memikirkan masalah tersebut. Jadi selain mengabaikan masalah

tersebut, ia juga akan mengabaikan teman yang mengecewakannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

92

c. Penilaian datangnya kecemburuan dari perilaku teman dekat

Cemburu yang dirasakan oleh S bukanlah suatu konflik yang sudah

ia duga sebelumnya. Ia tidak menyangka bahwa kecemburuan tersebut

akan ia rasakan sehingga ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. S

mempersepsikan bahwa ia sedang merasakan kecemburuan dari

bagaimana temannya berperilaku. Ia merasa bahwa ia dan temannya

tidak lagi melakukan berbagai macam rutinitas bersama. Sejak saat itulah

ia mulai merasa bahwa ia sedang cemburu.

Kecemburuan yang hadir tiba-tiba membuat informan bingung

bagaimana harus betindak

Ketika kecemburuan datang dalam pertemanan S, ia

mengalami kebingungan, karena cemburu yang ia alami datang

dengan tiba-tiba. Seja awal S tidak diberitahu ketika temannya lebih

dekat dengan orang lain atau lebih sering pergi bersama orang lain.

Hal tersebut menyebabkan S mengalami kebingungan ketika ia

mengetahui bahwa temannya sering pergi bersama orang lain yang

menimbulkan rasa cemburu dalam diri S. Ia tidak tahu harus berbuat

apa dalam menghadapi peristiwa yang menyebabkan kecemburuan

dan perasaan kecemburuan itu sendiri. Ia bahkan juga merasa

bingung bagaimana harus bertanya atau berkomunikasi dengan

temannya tersebut mengenai alasan di balik terjadinya peristiwa

kecemburan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

93

Hadirnya kecemburuan membuat S merasa kebingungan

mengapa hal tersebut bisa terjadi, mengapa temannya pergi dengan

orang lain dan mengapa temannya dekat dengan orang lain.

Kebingungan merupakan hal awal paling dominan yang ia rasakan,

sehingga ia akan cenderung untuk menyembunyikan perasaannya

saja. Ia akan menyembunyikan kesedihan, kekecewaan serta

kebingungan yang ia rasakan dari hadapan teman yang

bersangkutan. Akan tetapi apabila S sudah merasa cukup dekat

dengan temannya tersebut ia mencoba bertanya mengapa ia tidak

diajak pergi bersama. Namun bila ia merasa bahwa temannya tidak

begitu dekat, ia hanya akan membahasnya dengan orang lain

mengapa dirinya tidak diajak dan mengapa temannya lebih dekat

dengan yang lainnya.

Hilangnya rutinitas yang biasa dilakukan bersama

Bagaimana S mempersepsikan bahwa ia sedang mengalami

kecemburuan dimulai saat ia menyadari bahwa banyaknya rutinitas

yang biasa dilakukan bersama namun perlahan menghilang. Salah satu

hal yang baginya hilang hingga menyebabkan kecemburuan adalah

ketika teman dekatnya lebih sering bercerita dengan teman lainnya.

Bagi S bercerita merupakan hal yang penting untuk dilakukan dalam

pertemanan, karena ia lebih sering bercerita pada teman bukan keluarga

dan melalui bercerita ia dapat mengurangi stres yang ia rasakan. Maka

ketika rutinitas bercerita tersebut tidak lagi hadir dalam pertemanannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

94

dan temannya lebih memilih untuk membagikan cerita dengan orang

lain S akan merasakan cemburu.

Hal lain yang membuat S cemburu adalah ketika ia tidak lagi diajak

pergi bersama teman-temannya. Ia dengan teman-temannya terbiasa

menghabiskan waktu bersama dan juga pergi bersama. Ketika teman

yang bersangkutan lebih memilih untuk pergi bersama dengan orang

lain dan tidak mengajak S maka ia akan merasa cemburu. Adanya

teman yang tidak mengajaknya pergi membuat S berpikiran bahwa

temannya terlalu sering menghabiskan waktu dengan teman barunya

sedangkan dirinya tidak dibagi waktu sama sekali.

S memiliki cara tersendiri dalam menentukan bagaimana

“tingkatan” kecemburuan yang ia rasakan. Ia berapandangan bahwa ada

rasa cemburu yang ia anggap sebagai suatu hal yang biasa saja,

bukanlah rasa cemburu yang harus ia pikirkan atau khawatirkan.

Bagaimana S menentukan hal tersebut bergantug pada alasan mengapa

ia tidak diajak pergi bersama. Cemburu yang ia anggap biasa akan ia

rasakan ketika ia mengetahui bahwa bukan temannya lah yang

memutuskan untuk tidak mengajak S dan bukan temannya yang

merencanakan kegiatan pergi bersama tersebut.

d. Kekecewaan terhadap “mantan” teman yang membuat cemburu

Selama merasakan kecemburuan banyak hal yang membuatnya

merasa kecewa. Kekecewaan itu terjadi karena adanya perasaan

ditinggalkan oleh teman-teman yang selama ini menghabiskan waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

95

bersama dirinya. Ketika ada yang teman yang meninggalkan, ia akan

merasakan bahwa ia kehilangan seluruh peran yang biasa dijalankan oleh

teman dalam hidupnya. Kekecewaan-kekecewaan ini membuatnya

berpikiran bahwa mereka yang membuat S merasakan kecemburuan

bukanlah seorang teman atau sahabat yang baik. Ia juga bahkan menjadi

malas untuk bertemu dengan teman yang dahulu mengisi kehidupannya

sehari-hari.

Kecemburuan menghadirkan perasaan ditinggalkan

Hadirnya cemburu yang muncul karena adanya rutinitas

yang hilang seperti bercerita bersama dan menghabiskan waktu

bersama membuat S merasa ditinggalkan. Kecemburuan juga

menyebabkan S merasa bahwa dirinya hanyalah teman biasa dalam

pertemanan yang ia jalin karena ia seringkali menyaksikan teman

dekatnya bercerita dan pergi bersama orang lain tanpa dirinya. Hal

tersebut juga menyebabkan S merasa dirinya merupakan pelengkap

dalam pertemanan karena sebenarnya inti dari pertemanan tersebut

adalah relasi antara teman dekatnya dengan teman lainnya bukanlah

dengan dirinya.

Selain itu kecemburuan juga menyebabkan hilangnya emosi-

emosi atau rasa-rasa yang hadir selama ia menjalin pertemanan. Ia

tidak lagi merasakan hadirnya emosi positif yang membuatnya

sering tersenyum dan tertawa karena teman dekatnya yang

meninggalkannya berteman dengan orang lain. Sebelumnya S sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

96

menjalin pertemanan yang dianggap cukup lama oleh dirinya

dengan teman-teman yang dicemburuinya. Hal itu pula yang

membuatnya merasa ditinggalkan, ia merasa terkhianati karena

pertemanan yang sudah berlangsung cukup lama tersebut tiba-tiba

dilupakan begitu saja setelah banyak peristiwa yang dilalui bersama.

Selain merasa ditinggalkan, S juga merasakan banyak

kekecewaan akibat peristiwa yang membuatnya cemburu. Rasa

kecewa inilah yang membuatnya tidak mau lagi berusaha untuk

mencari tahu mengenai teman dekatnya. Kekeewaan yang dialami

membuatnya menjadi bersikap acuh tak acuh kepada “mantan”

temannya tersebut. Akan tetapi selain menghindari temannya, S juga

sempat menyalahkan dirinya sendiri. Ia merasa bahwa salah satu

alasan mengapa teman dekatnya meninggalkannya adalah karena

sifat dirinya yang sangat cuek atau tidak perhatian kepada temannya,

hingga pada akhirnya temannya lebih memilih berteman dengan

teman lainnya.

Mereka yang membuat cemburu bukanlah sahabat

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa ketika menghadapi

suatu masalah S akan cenderung bersikap skeptis terhadap orang yang

bersangkutan. Sama halnya ketika ia menghadapi kecemburuan, ia akan

berprasangka negatif terhadap teman yang meninggalkannya berteman

dengan orang lain. Ketika ada teman dekatnya yang lebih sering

menghabiskan waktu dengan orang lain ia akan cenderung memikirkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

97

hal-hal negatif terkait temannya tersebut. Seperti contohnya ketika ada

teman yang tiba-tiba menjauhinya dan lebih dekat dengan teman

lainnya ia sempat berpikiran bahwa temannya tersebut pada dasarnya

iri dengan diri S yang memiliki lebih banyak teman daripada dirinya.

Dari segala kekecewaan dan juga prasangka-prasangka negatif

mengenai temannya, ia mencoba untuk mengabaikan hal tersebut dan

bersikap biasa saja. Ia terus meyakinkan dirinya bahwa mereka yang

membuat S cemburu dengan cara berteman dekat dengan orang lain

atau dengan tidak mengajaknya pergi bersama bukanlah sahabat

untuknya. Ia akan terus meyakinkan dirinya seperti itu agar pada

akhirnya ia tidak terlihat sedih di depan teman-temannya.

Perasaan malas yang muncul akibat kecemburuan

Peristiwa-peristiwa yang menimbulkan kecemburuan bisa saja

menimbulkan rasa malas dalam diri S ketika peristiwa tersebut terjadi

berulang kali. Bahkan ketika peristiwa tersebut terus menerus terjadi,

timbul juga rasa malas kepada teman yang menyebabkan terjadinya

peristiwa tersebut. Yang pada awalnya S masih memiliki keinginan

untuk menanyakan mengapa dirinya tidak diajak atau apa yang terjadi,

makin lama keinginan tersebut makin menghilang hingga pada

akhirnya membuat S malas untuk kembali bertanya. Rasa malas yang

timbul ini pada akhirnya membuat S enggan untuk kembali menjalin

komunikasi dengan teman yang pernah dicemburui.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

98

e. Pemilihan cara menghadapi kecemburuan yang bergantung pada

karakteristik teman

Bagaimana S menghadapi kecemburuan yang ia rasakan sangat

bergantung pada bagaimana karateristik temannya dan bagaimana

temannya memperlakukan dirinya. Ketika menghadapi kecemburuan

akibat teman-teman yang dirasa kurang supportive dan mood-nya sangat

mudah berubah, ia akan cenderung memendam perasaannya terhadap

kecemburuan. Sedangkan bila ia menghadapi teman yang supportive dan

mudah dirasa bisa diajak berbicara baik-baik, maka ia berani untuk

bertanya kepada teman yang membuatnya cemburu. Untuk menghindari

terjadinya sakit hati, ia tetap membalut pembicaraannya dengan canda.

Berusaha untuk terlihat tangguh dengan cara memendam

perasaan

Sama seperti ketika S menghadapi permasalahan-

permasalahan dalam hidupnya, dalam menghadapi kecemburuan ia

akan cenderung untuk memendam apa yang ia rasakan.

Perbedaannya, ketika menghadapi beberapa teman yang

membuatnya cemburu, ia tidak berusaha untuk mengungkapkan apa

yang menjadi pikiran dan perasaannya atau menjadi asertif. Terlebih

ketika teman yang membuatnya cemburu merupakan pribadi yang

suasana hatinya mudah berubah, ia hanya akan mendiamkan

temannya. Apabila ia ingin mendapatkan suatu jawaban atas

pertanyaannya seputar mengapa ia ditinggalkan atau mengapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

99

temannya lebih dekat dengan orang lain, ia hanya menanyakannya

pada pihak ketiga atau teman lain yang juga berada di lingkaran

pertemanan yang sama. Ia tidak akan bertanya langsung kepada

teman yang sedang ia cemburui.

Alasan lain mengapa S memutuskan untuk memendam

adalah agar ia terlihat biasa saja di depan teman-temannya. Ia

berharap agar teman-temannya terlebih teman yang dicemburui

tidak berpikiran bahwa ia sedang bersedih atau kecewa. S memilih

memendam juga dikarenakan oleh ketakutan yang ia miliki bahwa

ia akan dibicarakan oleh orang lain apabila ia memutuskan untuk

mengungkapkan pikiran dan perasaannya selama mengalami

kecemburuan. Ia memiliki ketakutan dibicarakan di belakang oleh

teman-temannya karena pernah mengalami peristiwa yang serupa.

Maka agar hal tersebut tidak terjadi lagi ia memutsukan untuk diam

saja ketika ia menghadapi kecemburuan.

Selain memendam, S juga akan berusaha untuk melupakan

kecemburuan yang sedang ia alami beserta peristiwa-peristiwa yang

membuatnya cemburu. Ia melupakan hal tersebut dengan mencoba

untuk tidak memikirkan hal-hal yang menyebabkannya cemburu.

Usaha S untuk melupakan kecemburuan yang sedang ia rasakan

pada akhirnya membuat dirinya bersikap cuek atau tak acuh kepada

teman yang membuatnya cemburu. Di sisi lain S juga mencoba

untuk berpikiran positif bahwa ia tidak boleh membatasi temannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

100

untuk berteman dengan siapa saja. Dengan bepikiran seperti itu S

menjadi lebih mudah untuk melupakan kecemburuan yang sedang

ia alami.

Teman yang supportive bisa diajak berbicara mengenai

kecemburuan

S merupakan pribadi yang sulit menganggap seseorang sebagai

teman dekat atau sahabatnya. Ketika teman yang dirasa sudah cukup

dekat olehnya membuatnya cemburu, ia berani memutuskan untuk

mengungkapkan apa yang ia rasakan. Ia hanya mau mengungkapkan

apa yang ia pikirkan atau rasakan mengenai rasa cemburunya kepada

teman yang benar-benar sudah ia kenal karakteristiknya dan yang

suasana hatinya tidak dengan mudah berubah.

Ketika ia merasakan cemburu dengan teman-teman dekatnya, ia

akan langsung menanyakan kepada teman yang bersangkutan, seperti

mengapa ia tidak diajak. Namun seperti yang sudah dijelaskan

sebelumnya, S tetap akan membalut ungkapannya dengan canda.

Ungkapan perasaan S ini ditanggapi pula dengan baik oleh teman-

teman dekatnya. Mereka berusaha menjelaskan mengapa ia tidak diajak

pergi bersama dan mengapa mereka lebih banyak menghabiskan waktu

dengan orang lain tanpa diri S.

S sangat mengapresiasi teman-teman yang menyadari bahwa ia

sudah membuat S cemburu lalu mencoba menjelaskan dan

mengajaknya kembali pergi serta menghabiskan waktu bersama. Di sisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

101

lain S sangat tidak menyukai tipikal teman yang tidak menyadari telah

membuatnya cemburu dan tidak melakukan hal apa-apa akan

kecemburuan yang dirasakan S. Melihat dari respon teman-teman

dekatnya ketika ia sedang mengalami kecemburuan, S merasa bahwa

caranya menghadapi kecemburuan sudah cukup baik apabila berkaitan

dengan teman dekatnya. Hal ini dikarenakan pada akhirnya S akan

kembali dirangkul oleh teman-teman dekatnya yang sempat

menghabiskan waktu dengan orang lain.

f. Kecemburuan dimaknai sebagai proses menerima kepergian

sahabat yang semakin sulit untuk ditemukan

Bagi S kecemburuan yang ia alami membuatnya merefleksikan

beberapa hal mengenai pertemanan. Pengalaman kecemburuannya akan

membuatnya semakin sulit untuk memberikan kepercayaanya kepada

orang lain, sehingga semakin sulit pula untuk mencari sahabat. Di sisi

lain kecemburuan juga membuatnya menjadi lebih rela untuk

melepaskan temannya berteman dekat dengan orang lain.

Kecemburuan membuat semakin ragu untuk menganggap

sahabat

Kecemburuan yang dialami oleh S membuat beberapa

pertemanannya berakhir. Pertemanan yang berakhir karena

kecemburuan ini membuatnya semakin sulit untuk mempercayai

orang lain. Ia juga sudah menanamkan ke dalam dirinya bahwa

jangan sampai dengan mudahnya langsung percaya dengan orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

102

lain. Semakin sulitnya S mempercayai orang lain maka semakin sulit

pula ia menemukan sahabat, S pun sudah menyadari hal tersebut.

Selain itu, kecemburuan juga membuatnya menyadari bahwa ia

bukanlah pribadi yang bisa selalu memberikan perhatian kepada

teman-temannya. S menganggap dirinya malas terlalu mengurusi

pertemanannya. Refleksi S mengenai rasa malasnya itu juga

membuat S semakin ragu untuk menganggap orang lain sahabat.

Kembali mengingat bahwa teman tetap boleh berteman dengan

yang lain

Meskipun kecemburuan S semakin sulit dalam menemukan sahabat

ke depannya, kecemburuan juga membuatnya menyadari bahwa ia

harus rela untuk melepas temannya lebih dekat dengan orang lain.

Kecemburuan membuatnya sadar bahwa tidak seharusnya mengekang

temannya untuk berteman dengan orang lain, karena S pun tidak mau

dikekang oleh temannya. Selain berteman dekat dengan orang lain, S

juga menyadari bahwa temannya tidak seharusnya dibatasi untuk tidak

boleh pergi bersama orang lain. Pada intinya kecemburuan

membuatnya menjadi lebih mudah dalam melepas temannya pergi dan

berteman dekat dengan orang lain.

g. Kecemburuan membuat sadar akan proses mengalahkan ego untuk

menjadi pribadi yang lebih baik

Selain pandangannya mengenai pertemanan, kecemburuan juga

membuat S berefleksi mengenai dirinya sendiri. Kecemburuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

103

membuatnya sadar bahwa dirinya masih memiliki beberapa kekurangan

yang bisa saja menjadi alasan temannya berteman dengan orang lain.

Kecemburuan yang ia alami membuatnya ingin memperbaiki

kekurangan-kekurangannya agar menjadi teman yang lebih baik bagi

teman-temannya. Kecemburuan juga membuatnya menyadari bahwa ia

memiliki ego yang sangat tinggi. Sehingga ia memutuskan untuk

menurunkan egonya dengan cara mulai membuka diri untuk mau

menganggap orang lain sahabatnya.

Kecemburuan membuat informan ingin memperbaiki diri

Meskipun kecemburuan bukanlah pengalaman yang

menyenangkan, S dapat memakai peristiwa tersebut sebagai sarana

untuk berpikir kembali mengenai segala sesuatu yang sudah ia

lakukan dalam pertemanan. S merupakan pribadi yang selalu belajar

dari pengalaman-pengalaman yang sudah ia lewati termasuk dalam

peristiwa kecemburuan ini. Ketika ia berefleksi, muncul rasa

penyesalan mengenai bagaimana ia berbicara dengan teman-

temannya. Ia juga menyesal atas sikap tak acuh dan tidak perhatian

kepada teman-temannya. Melalui penyesalan-penyesalan dari

peristiwa kecemburuan tersebut S memiliki keinginan untuk

menjadi teman yang lebih baik lagi bagi teman-temannya. Di sisi

lain, banyak kenangan yang masih S ingat dari pertemanannya

dengan “mantan-mantan” teman yang pernah ia cemburui sehingga

semakin mendukungnya untuk menjadi teman yang lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

104

Menjadi lebih baik bagi teman-temannya dapat dilakukan

dalam beberapa hal menurut S, salah satunya adalah lebih berhati-

hati dalam menyampaikan candanya kepada teman-temannya agar

tidak menyakiti hati temannya. Selain itu ia ingin menjadi pribadi

yang lebih perhatian kepada teman-temannya, mengurangi sikap

cueknya dan lebih berinisiatif untuk menanyakan kabar dan keadaan

dari teman-temannya. Hal-hal tersebut yang S rasa membuat teman-

temannya tidak begitu nyaman berteman dengan dirinya, sehingga

apabila ia mengubah sifat-sifat itu ia tetap bisa berteman dengan

teman-temannya dan tidak lagi terjadi kecemburuan.

Cemburu membuat ingin melawan sikap “gengsi” yang tinggi

Selain sebagai sarana untuk memperbaiki diri, kecemburuan

juga membuatnya ingin melawan sikap menjunjung tinggi gengsi

yang ada pada dirinya. Ia ingin memulai untuk memberanikan diri

menganggap orang lain sebagai sahabatnya. S ingin melakukan hal

tersebut agar ia tidak mengecewakan teman dekatnya yang sudah

menganggapnya sahabat terlebih dulu. Gengsi lain yang ingin ia

lawan adalah menjalin komunikasi terlebih dahulu. Sebelumnya

sudah dijelaskan bahwa S merupakan pribadi yang cuek dan tidak

ingin menjalin komunikasi terlebih dahulu termasuk ketika ia

sedang berkonflik dengan temannya. Ia ingin mencoba untuk

memulai komunikasi terlebih dahulu agar tetap bisa menjaga

kedekatannya dengan teman-teman dekatya. Melalui peristiwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

105

kecemburuan, S ingin menjadi pribadi yang lebih baik dan tidak lagi

terlalu menjunjung tinggi gengsi.

3. Informan 3

a. Terjalinnya pertemanan sehat yang perlu dijaga

C memiliki beberapa pandangan idelanya mengenai pertemanan

yang ia jalani. Ia merasa bahwa pertemanan diawali dari adanya kesamaan

antara satu orang dengan orang lainnya. Akan tetapi, adanya perbedaan

dalam pertemanan itu juga bukan merupakan suatu masalah karena justru

perbedaan dapat menyatukan. Selain itu C juga berpandangan bahwa

pertemanan yang sehat bagi dirinya merupakan pertemanan yang bisa

saling mengembangkan antara satu teman dengan teman yang lainnya.

Dikarenakan adanya relasi yang sangat dekat dan adanya ketergantungan

terhadap teman, C merasa bahwa hadirnya komitmen dalam pertemanan

merupakan hal yang penting agar mencegah dirinya kehilangan teman-

temannya.

Munculnya keinginan berteman dari kesamaan

Dalam menjalin suatu pertemanan, C memiliki pandangan-

pandangannya tersendiri mengenai teman yang ideal. Bagi C teman

yang memiliki kesamaan-kesamaan tertentu dengan dirinya merupakan

pribadi yang bisa dijadikan teman dekatnya. Adanya minat yang sama

juga merupakan suatu hal yang penting bagi dirinya. Adanya kesamaan-

kesamaan tersebut membuat terjalinnya suatu topik pembicaraan antara

C dan teman dekatnya. Seringnya C berbincang dan bercerita dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

106

temannya menimbulkan suatu kecocokan antara dirinya dan temannya.

Selain itu C juga memiliki keinginan untuk bisa berteman dekat dengan

pribadi-pribadi yang dianggap memberikan dampak positif bagi diri C.

Perbedaan juga dapat menyatukan teman

Selain memiliki kriteria yang ideal mengenai seorang teman, C juga

memiliki beberapa pandangan mengenai sikap-sikap dari temannya

yang tidak akan cocok dengan dirinya. Salah satu karakteristik yang

paling tidak C sukai adalah ketus. Bahkan ketika C berkenalan dengan

pribadi teman yang ketus, muncul rasa malas dalam dirinya untuk

berteman dengan orang tersebut. C juga bisa menjauhi teman dengan

karakteristik yang tidak cocok dengan dirinya, apabila ia merasa bahwa

ia belum terlalu dekat dan juga teman tersebut tidak terlalu berdampak

besar dalam hidupnya.

Akan tetapi setelah melalui banyak pengalaman dalam relasi

pertemanan, C menyadari bahwa dalam kehidupan tidak mungkin ia

akan selalu bertemu dengan pribadi dengan karakteristik yang sama

dengan dirinya. Ia berpikiran bahwa adanya perbedaan karakteristik

dan pemikiran justru bisa membuat orang-orang dalam lingkup

pertemanan tersebut saling belajar dari satu sama lain. Dalam

kenyataannya pun C memiliki banyak teman dengan karakteristik yang

berbeda-beda akan tetapi bisa tetap saling berteman dekat.

C juga ingin pertemanannya terdiri dari orang-orang yang bisa

melupakan perbedaan-perbedaan tersebut dan tetap bersatu untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

107

saling mendukung satu dengan yang lainnya. Ia juga ingin mengelilingi

dirinya dengan orang-orang yang bisa mengalahkan egonya dan

melupakan kekurangan satu sama lain untuk tujuan yang lebih besar,

yaitu mempertahankan pertemanan. Baginya orang-orang yang egois

dan hanya mengangkat kekurangan satu sama lain hanya akan membuat

pertemanan tersebut berakhir. Apabila C menemukan pribadi-pribadi

dengan pemikiran seperti itu ia akan terus mempertahankan pertemanan

tersebut meskipun sebenarnya banyak ketidakcocokan dengan pribadi-

pribadi tersebut.

Pertemanan sehat adalah mereka yang selalu menemani dan saling

mengembangkan

Di dalam proses pertemanannya, C melakukan proses

membandingkan relasi pertemanannya dengan orang-orang lain di

sekitarnya. Ia melihat bahwa ada jenis pertemanan yang justru

kehilangan inti dari pertemanan itu sendiri, pertemanan yang hanya

mencari sarana agar bisa mengangkat status sosialnya di masyarkat. Ia

juga melihat pertemanan seperti itu hanya berlangsung dalam waktu

yang singkat. Melalui proses mengamati tersebut, C menyadari bahwa

pertemanan yang terjalin antara dirinya dengan teman-temannya

merupakan pertemanan yang tergolong sehat.

Bagi C pertemanan yang sehat adalah pertemanan yang di dalamnya

tetap bisa bersenang-senang akan tetapi tetap tau batas. Selain itu

pertemanan yang sehat bagi dirinya juga dirasa ketika teman-temannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

108

membantu C mengembangkan dirinya menjadi lebih positif. Ketika ia

menghindari teman yang dianggapnya memiliki sikap-sikap yang

negatif maka ia tidak akan mendampatkan dampak negatif pula.

Terdapat beberapa hal dalam pertemanan yang membuat C menjadi

jauh lebih berkembang. Hal tersebut adalah hadirnya teman yang selalu

mendukung dirinya, hingga pada akhirnya membuat C nyaman dengan

dirinya sendiri. Hadirnya teman sebagai penyemangat dan penenang

membuat diri C bisa lebih mengembangkan potensi-potensi yang ada

pada dirinya daripada sebelumnya. Hadirnya dukungan berupa

semangat dan motivasi inilah yang membuat C menjadi lebih percaya

diri dan juga menghargai dirinya sendiri, sehingga pada akhirnya ia bisa

menunjukkan dirinya yang sebenarnya ketika bersama dengan teman-

temannya. Hadirnya teman juga mendorong C untuk semakin rajin

dalam hal akademik.

Selain itu mengapa C menggolongkan pertemanannya sebagai

pertemanan sehat karena teman-temannya selalu hadir untuk C dalam

keadaan apapun. Adanya teman yang menemaninya dalam keadaan

sulit, termasuk ketika sulit beradaptasi, membuatnya berhasil bertahan

dalam keadaan sulit itu. C juga memiliki teman-teman yang selalu ada

untuk mendengarkan cerita mengenai dirinya, termasuk ketika C

mengalami waktu-waktu yang sulit.

Hal lain yang membuat pertemanannya sehat adalah karena hadirnya

kejujuran dalam relasi pertemanan C. Bagi dirinya kejujuran dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

109

pertemanan akan menciptakan suasana nyaman dalam pertemanan

tersebut. Selain hadirnya kenyamanan, teman juga membuatnya lebih

bahagia dalam menjalani hari-harinya. Pada akhirnya teman dalam

hidup C dengan segala bentuk dukungan serta kehadirannya, membuat

C merasa sangat bersyukur dan merasa terlindungi.

Komitmen yang perlu dijaga karena takut kehilangan

Bagi C terjalinnya komitmen dalam relasi pertemanannya

merupakan hal yang penting untuk menghindari terjadinya perpecahan

dalam kelompok pertemanannya. Ia beranggapan seperti itu karena

pernah memiliki pengalaman ditinggalkan temannya dan juga

mengalami perpecahan dalam kelompok pertemanannya, maka dari itu

ia menganggap komitmen penting dalam pertemanan. Pada dasarnya C

memiliki ketakutan akan dijauhi oleh teman-temannya yang

menimbulkan rasa kehilangan. Ketakutan tersebut membuat ia sangat

mementingkan hadirnya komitmen dalam hidup pertemanannya dan

sangat mementingkan relasi pertemanan itu sendiri. Hal itu terlihat dari

keputusannya untuk tetap memilih sahabat apabila ia dihadapkan

dengan pilihan sahabat atau pacar.

C memiliki beberapa cara dalam mewujudkan komitmennya dalam

pertemanan agar ia tidak dijauhi dan tidak terjadi perpecahan. Ia akan

terus mencoba untuk menjadi pribadi yang terbuka dan mempercayai

teman-temannya. Baginya apabila ada hal yang ditutup-tutupi antara

satu sama lain bisa saja membuat pertemanan tersebut berakhir.Ia juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

110

akan berusaha untuk menerima kekurangan dari teman-temannya dan

terus mendukung mereka apapun yang terjadi. Hal-hal tersebut

tentunya harus berlaku timbal balik, tidak hanya datang dari diri C saja

melainkan teman-temannya juga. Selain itu C juga beranggapan bahwa

salah satu bentuk komitmen lain adalah dengan mengusahakan untuk

tetap saling bertemu. C melihat bahwa ketika ada jarak yang terjalin

antara ia dengan temannya maka akan membuat pertemanan tersebut

terpecah karena temannya bisa saja menemukan teman baru, maka dari

itu intensitas pertemuan merupakan hal yang penting.

b. Menghadapi permasalahan pertemanan dengan intuisi

Bagaimana cara C menghadapi suatu permasalahan pada hidupnya

dipengaruhi dari peristiwa-peristiwa yang sudah pernah ia alami

sebelumnya. Melalui konflik-konflik yang sudah pernah ia alami

sebelumnya, tumbuh suatu intuisi dalam diri C. Intuisi inilah yang ia

andalkan untuk mendeteksi apakah ada teman yang merasa memiliki

masalah dengan dirinya dan bagaimana cara yang tepat dalam

menghadapi masalah tersebut. Intuisi inilah yang menentukan apakah ia

akan memendam perasaannya atau membicarakannya kepada teman

yang bersangkutan.

Memendam rasa sakit hati ketika bermasalah dengan teman

Terdapat beberapa permasalahan dalam pertemanan yang

membuat C sedih dan membuatnya lebih memilih untuk memendam

kesedihan yang ia rasakan. Salah satu konflik yang membuatnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

111

sakit hati adalah ketika ia mendengar ucapan dari teman-temannya

yang ia rasa tidak disaring terlebih dahulu. Terutama ketika ucapan

tersebut berkaitan dengan diri C. Ketika ia merasa sakit hati karena

mendengar perkataan dari temannya, ia akan cenderung untuk

mendiamkannya terlebih dahulu dan memendam perasaan sedihnya.

Hal lain yang membuat sedih juga adalah ketika ia merasa ada

temannya yang mendiamkannya secara tiba-tiba.

Ketika menghadapi permasalahan-permasalahan seperti itu

C bisa terus menerus menghabiskan pemikirannya mengenai

masalah tersebut. Ia bertanya-tanya dimana letak salahnya dan

mengapa permasalahan seperti itu bisa terjadi. Terlarutnya C dalam

pemikiran mengenai permasalahan tersebut bahkan bisa membuat C

menangis. Meskipun ia sampai menangis, C tetap memilih untuk

memendam perasaannya. Alasan dibalik keputusan C memendam

perasaannya adalah karena ia takut menganggu temannya dan

sebenarnya ia takut respon yang keluar dari temannya tidak sesuai

dengan yang ia harapkan.

Berani membicarakan permasalahan dengan teman yang dianggap

bisa berbicara dengan baik

Ada perbedaan cara penyelesaian masalah dengan teman yang ia

anggap dapat berbicara dengan baik dan teman yang tidak. Bagaimana

ia membedakan teman-temannya adalah dengan mengandalkan intuisi

yang ia miliki. Seperti yang dikatakan sebelumnya intuisi ini tumbuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

112

dari konflik-konflik yang pernah ia hadapi sebelumnya dan dari

berbagai macam latar belakang serta karakteristik yang dimiliki oleh

teman-temannya.

Ketika ia menghadapi teman yang ia rasa bisa diajak bicara dengan

baik-baik, ia akan langsung membicarakan permasalahan yang sedang

ia alami dengan temannya. Contohnya ketika ia secara tiba-tiba

didiamkan oleh temannya, berbeda dengan sebelumnya, ia bisa

langsung menanyakan kepada temannya yang memang ia rasa bisa

berdiskusi dengan baik-baik. C juga memiliki usaha-usaha untuk

mencegah terjadinya konflik yang sama dengan teman-temannya.

Apabila masalah yang dialami adalah saling mendiamkan, agar tidak

terjadi lagi seperti itu ia akan meperingatkan temannya terlebih dahulu

untuk menghadapi perbedaan-perbedaan pendapat dengan bijak, karena

memang alasan utama ia dan temannya saling mendiamkan adalah

karena hadirnya perbedaan pendapat.

C juga belajar mengenai hal-hal lain dari konflik yang ia alami

dengan temannya agar bisa menjadi lebih asertif. Ia memutuskan untuk

tidak menggunakan nada keras ketika ia berdiskusi dengan temannya,

agar diskusi bisa berjalan lebih lancar. Akan tetapi bagaimana C

memutuskan untuk menjadi asertif dan bagaimana ia menghadapi

perbedaan pendapat sekali lagi dipengaruhi oleh karakteristik teman

yang bersangkutan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

113

c. Hadirnya teman-teman baru dan tidak lagi pergi bersama

mengawali kecemburuan

Salah satu konflik yang juga dialami C selama menjalin pertemanan

adalah merasakan kecemburuan. Cemburu merupakan salah satu konflik

yang cukup terngiang dalam kehidupannya. Bahkan ada beberapa nama

yang langsung terlintas di pikirannya ketika ia mendengar kata cemburu.

Bagi C sendiri terdapat beberapa hal yang membuatnya merasakan

kecemburuan. Ia juga paham bahwa ketika ada sesuatu yang mengganjal

dalam hatinya saat melihat temannya dengan teman lain, maka ia sedang

merasa cemburu. Kecemburuan sendiri mulai ia rasakan ketika ia

merasakan bahwa teman dekatnya mulai menjauh dari dirinya, lalu

alasan di balik menjauhnya teman dekatnya adalah karena hadirnya

teman lain. Hal itu merupakan salah satu penyebab C merasa cemburu

yaitu hadirnya teman lain yang lebih dekat dengan temannya. Terlebih

ketika temannya tidak lagi berkumpul atau menghabiskan waktu bersama

dengan alasan adanya teman baru.

Menjauhnya seorang teman juga bisa ia lihat ketika temannya lebih

sering pergi bersama orang lain dan tidak lagi menghabiskan waktu

bersama dengan dirinya. Bagi C hal ini membuat ia merasa cemburu juga

karena ia tidak lagi diajak untuk pergi bersama. C merasa ketika ada

orang lain yang tidak diajak pergi bersama, maka ia akan merasa

tersingkirkan. Seringnya teman C menghabiskan waktu dengan teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

114

dekat barunya tanpa membaginya dengan C membuatnya tidak lagi dekat

dengan temannya tersebut.

Di balik rasa cemburu yang ia rasakan, C juga melihat bahwa teman

dekatnya juga merasakan kecemburuan pada dirinya. Ia merasa bahwa

saat itu dirinya juga sedang dekat dengan teman lain dan hal itulah yang

membuat teman dekatnya menjauh darinya. Ketika teman dekatnya

menjauh, teman dekatnya juga menemukan teman dekat lain yang pada

akhirnya membuat C merasakan kecemburuan.

d. Semua kesedihan akibat kecemburuan terjadi karena kesalahan diri

sendiri

Kecemburuan yang ia alami menimbulkan kesedihan-kesedihan

dalam dirinya. Ia sedih karena ketakutan yang dimiliknya yaitu

ditinggalkan, akhirnya benar terjadi dalam peristiwa kecemburuan ini. Ia

juga sedih karena ia diduakan oleh teman yang dulunya selalu menemani

dirinya. Seluruh perasaan sedih itu C rasa bisa terjadi karena kesalahan

dirinya sendiri yang membuat teman-temannya tidak nyaman berteman

dengan dirinya.

Ketakutan ditinggalkan yang benar terjadi karena

kecemburuan

Pengalaman C saat ditinggalkan oleh temannya secara tiba-

tiba menyisakan perasaan yang mengganjal hingga membuatnya

menjadi takut dijauhi lagi oleh teman-temannya. Terkadang bahkan

C merasa tertekan ketika ia akan mengira akan dijauhi lagi oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

115

temannya. Pengalaman ia ditinggalkan ini membuat C memiliki

kekhawatiran ditinggalkan oleh temannya karena adanya teman

baru. Ia juga menginginkan agar ia tetap menjadi sahabat yang

paling dekat dalam hidup temannya meskipun temannya sudah

memiliki orang baru dalam hidupnya.

Cemburu yang dirasakan oleh C juga disebabkan oleh

temannya yang pergi meninggalkannya berteman dekat dengan

orang lain. Kecemburuan yang ia rasakan merupakan wujud

ketakutannya akan ditinggalkan yang menjadi nyata. Salah satu

perasaan dominan yang timbul ketika ia merasakan kecemburuan

karena ditinggalkan temannya adalah perasaan kehilangan.

Selama peristiwa kecemburuan C merasa kehilangan

beberapa hal yang ia dapatkan dari temannya. Salah satu komponen

penting dari teman bagi dirinya adalah sebagai sarana bercerita.

Ketika temannya meninggalkan dirinya karena berteman dengan

orang lain maka ia kehilangan tempat untuk membagikan perasaan

dan juga pikirannya. Ia juga merasa kehilangan pribadi yang selalu

menemaninya dalam kehidupan sehari-harinya. Baginya teman

selalu hadir dalam keadaan apapun dan ketika ia mengalami

kecemburuan, teman tidak lagi selalu hadir dalam kehidupannya.

Selain menjadi sarana bercerita dan berkembang, teman juga

merupakan sarana bagi C untuk menikmati waktunya dengan

bersenang-senang. Selama peristiwa kecemburuan terjadi, ia tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

116

lagi bisa bersenang-senang dengan teman-temannya dan juga tidak

lagi merasakan emosi-emosi positif yang diberikan temannya.

Pada intinya ketika C merasakan kecemburuan, ia merasa

bahwa dirinya tidak lagi utuh seperti yang sebelumnya. Teman

mengambil peran yang cukup penting dalam kehidupannya, maka

ketika teman dekat tidak lagi hadir dalam hidupnya karena berteman

dengan orang lain ia akan merasa ada bagian dari hidup dan dirinya

yang hilang juga. Kecemburuan juga membuatnya menjadi diliputi

oleh rasa sedih karena tidak hadirnya teman yang memberikan

emosi postif dalam hidup C. Selain seluruh perasaan yang ia rasakan

selama kecemburuan, C juga ternyata mengalami kerinduan

terhadap teman yang membuatnya cemburu.

Perasaan diduakan oleh teman yang berteman dengan orang

lain

Perasaan lain yang juga dominan selama mengalami

peristiwa kecemburuan adalah perasaan dinomorduakan. Ia merasa

bahwa temannya sudah tidak pernah ada waktu lagi untuk dirinya

karena sudah adanya teman dekat baru. Teman yang seharusnya

hadir dalam kesehariannya lalu pergi meninggalkan dirinya karena

hadirnya teman baru membuat C merasa tidak dianggap dan

terlupakan. Ia merasa bahwa temannya tersebut secara lambat laun

melupakan dirinya karena ia sudah menemukan teman baru. Ia juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

117

merasa dirinya terbuang oleh teman yang sudah pernah mengisi

hidupnya dan menemani dirinya setelah sekian lama.

Cemburu terjadi karena kesalahan sendiri

Merasa dinomorduakan bukanlah satu-satunya reaksi yang

muncul ketika ia mengalami kecemburuan. Ia juga mengalami

kebingungan mengenai apa yang menyebabkan hal tersebut bisa

terjadi. Ia bertanya-tanya mengapa temannya bisa dekat dengan

orang lain dan mengapa temannya tidak lagi mengajaknya pergi

bersama. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul inilah yang

membuatnya terus berpikir sehingga pada akhirnya ia justru

menyalahkan dirinya sendiri atas peristiwa yang terjadi.

C merasa bahwa semua kesalahan berasal dari dirinya. Ia

beranggapan bahwa dirinya sendirilah yang menjadi alasan teman

dekatnya menjauhinya. Sifat dan perasaannya yang sangat sensitif

lah yang membuat ia sulit diterima dalam lingkungan pertemanan.

Ketika menjalin pertemanan ia juga merasa bahwa ia sangat mudah

terbawa perasaannya sehingga bisa saja menimbulkan

ketidaknyamanan dalam relasi pertemanan itu. Selain itu ia juga

merasa bahwa ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan teman

lainnya sampai menyebabkan teman dekatnya tersebut tidak

terperhatikan lalu menjauh dari diri C. Ia merasa bahwa dirinyalah

yang menjadi penyebab awal peristiwa kecemburuan itu sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

118

Terjadinya kecemburuan membuatnya terus berpikir apa yang

salah dari dirinya, akan tetapi proses berpikir tersebut membuat C

kesal dan marah dengan dirinya sendiri. Ia menyesal mengapa ia

harus menjadi pribadi yang sangat sensitif sehingga menyebabkan

temannya meninggalkannya berteman dengan orang lain. akan tetapi

di sisi lain, C juga merasa kesal dengan lingkungannya karena tidak

ada satupun teman yang bisa mengerti dirinya dan malah menjauhi

dirinya.

Di samping hal itu semua, C memiliki pengecualian mengenai

perasaan yang ia rasakan ketika ia mengalami kecemburuan. Ia tidak

akan merasa bersalah apabila ia memang tidak terlebih dahulu dekat

dengan teman lainnya atau dengan kata lain ia tidak menjadi

penyebab kecemburuan tersebut terjadi. Ia tidak akan merasa

bersalah apabila memang teman dekatnyalah yang memiliki teman

baru terlebih dahulu.

e. Hadirnya rasa kesal terhadap rival

C juga sempat mengalami kekesalan terhadap temannya ketika ia

sedang merasakan kecemburuan. Rasa kesal ini akan muncul apabila ia

merasa bahwa teman dekatnya saat itu dekat dengan orang yang menurutnya

tidak tepat. C akan selalu mencoba untuk mengingatkan temannya apabila

C merasa bahwa temannya mengambil keputusan yang tidak tepat. Akan

tetapi ia akan kesal apabila temannya memilih untuk tidak mendengarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

119

C. Rasa kesal juga muncul ketika ia mengetahui bahwa ketika bersama

teman yang dicemburuinya justru membawa rivalnya untuk ikut berkumpul.

f. Usaha menutupi kesedihan akibat kecemburuan dengan meregulasi

segala emosi negatif yang ia rasakan

C menghadapi peristiwa kecemburuan ini dengan beberapa cara.

Pada awalnya ia lebih berfokus untuk meregulasi perasaan-perasaan

negatif yang ia rasakan. Yang ia lakukan pertama adalah memendam

untuk menghindari timbulnya masalah lain. Lalu ia juga berusaha untuk

menghadapi kecemburuan tersebut dengan meyakinkan diri bahwa

masih ada teman lainnya. Hal ini ia lakukan agar tidak terus menerus

termakan oleh pikiran-pikirannya mengenai kecemburuan. Lalu pada

akhirnya ia mencoba untuk mengubah segala emosi negatif yang ia

rasakan menjadi pikrian positif. Ia mencoba untuk berpikir positif

mengenai peristiwa-peristiwa yang menyebabkannya cemburu.

Menghadapi kecemburuan dengan memendam

Segala emosi negatif yang dirasakan selama mengalami

kecemburuan membuat C seringkali menangis. Meskipun ia sering

menangis dan juga ada rasa mengganjal dalam hatinya terkait

kecemburuan yang dialami, ia lebih memilih untuk tidak

membicarakan hal tersebut. Ia lebih memilih untuk memendam

perasaannya agar tidak membuat suasana pertemanan yang sudah

keruh menjadi semakin canggung. C bahkan lebih memilih untuk

bercerita kepada pihak ketiga, dalam hal ini pacarnya, mengenai apa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

120

yang ia alami dan apa yang ia rasakan terhadap kecemburuan. Selain

itu, C memutuskan untuk memendam perasaannya juga untuk

menghindari timbulnya masalah-masalah baru antara dirinya dan

teman-temannya. C

Hal lain yang juga membuat C tidak mau membicarakan

mengenai pengalaman kecemburuannya kepada teman yang

bersangkutan adalah ketika kecemburuan tersebut sudah

berlangsung terlalu lama. Ia berpikiran bahwa ia tidak ingin

membawa-bawa masalah yang sudah lalu dalam kehidupannya yang

sekarang. Rentang waktu yang cukup lama selama mengalami

kecemburuan ini tentunya tidak menutup kemungkinan bagi C

maupun teman yang dicemburui untuk memiliki teman dekat baru.

Hal tersebut juga semakin mendukung C untuk tidak menjalin

komunikasi lagi kepada teman yang dicemburui karena adanya

perasaan tidak enak kepada teman barunya.

Berusaha bangkit dengan menyakinkan diri bahwa masih ada

teman lain

Dalam menghadapi kecemburuan, C juga melakukan

beberapa usaha untuk tetap kuat dalam menghadapi konflik tersebut.

Ia meyakinkan dirinya bahwa kecemburuan dan menjauhnya

seorang teman bukanlah suatu masalah besar. Ia juga memutuskan

untuk bangkit dari keterpurukan dan segala rasa sedih yang ia alami.

C merasa bahwa terlalu sayang untuk menghabiskan hidupnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

121

hanya untuk memikirkan kecemburuan yang ia alami, ia tetap harus

melanjutkan hidupnya. Ia juga tidak bisa terus menerus bergantung

pada teman-teman yang meninggalkannya, ia tetap harus tetap bisa

berkembang menjadi pribadi yang lebih baik.

Selama mengalami kecemburuan, C juga sempat berpikiran

bahwa mereka yang membuat C cemburu bukanlah teman yang baik

bagi dirinya. C juga berpikiran bahwa mungkin saja teman-teman

yang menjauhinya dan membuatnya cemburu memang tidak mau

dan tidak nyaman berteman dengannya. Maka dari itu ia

meyakinkan dirinya bahwa masih banyak teman yang bisa dicari

untuk menemani kesehariannya dan mungkin saja teman-teman

tersebut bisa menerima dirinya apa adanya. Dari hal tersebut C

memutuskan untuk berusaha mencari teman dekat lain dan

memutsukan untuk menghabiskan waktu lebih banyak dengan

teman-teman lainnya tersebut agar terhindar dari perasaan dan

pemikiran negatif mengenai kecemburuan yang dialami.

Mencoba berpikir positif pada teman yang membuatnya

cemburu

Di samping segala rasa kecewa dan usahanya untuk

melupakan temannya dan kecemburuan yang ia rasakan, C tetap

mencoba untuk berpikir positif mengenai kecemburuan yang ia

alami. Ia mencoba untuk memahami bahwa setiap orang memiliki

hak untuk berteman dengan siapapun dan memiliki seorang teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

122

baru merupakan suatu hal yang wajar. C juga mencoba untuk

memahami bahwa ketika ada teman yang memutuskan untuk

menjauhinya dan tidak berteman dengan dirinya merupakan hak

yang dimiliki oleh orang tersebut. Ia juga menghargai keputusan

teman dekatnya apabila ia memang masih mau berteman dengan

orang yang C cemburui atau rivalnya, meskipun sebenarnya masih

ada rasa mengganjal.

Pada akhirnya ia akan memaklumi teman yang memiliki

teman baru dan tidak lagi mengajaknya pergi maupun ketika ada

teman yang sedang tidak mau berbicara dengannya. Cara yang

dilakukan C untuk bisa memaklumi hal tersebut adalah dengan

mencoba memposisikan dirinya sebagai temannya yang juga

menyaksikan C memiliki teman baru, karena tidak emnutup

kemungkinan juga bahwa ke depannya C juga akan memiliki teman

baru. Ia mencoba untuk memahami pemikiran dan juga perasaan-

perasaan yang sekiranya akan muncul. Ia juga berusaha meyakinkan

diri bahwa masalah tersebut sudah berlalu maka tidak perlu

diungkit-ungkit lagi agar tidak terus menerus terbawa emosi negatif

dari kecemburuan. Meskipun sebenarnya C masih berharap agar

ketika teman dekatnya memang memiliki teman baru, jangan sampai

teman dekatnya melupakan teman-teman yang sudah pernah

menemani dan mengisi harinya sebelum itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

123

g. Memberanikan diri untuk kembali menghubungi teman

Setelah segala proses yang C lalui selama mengalami kecemburuan,

ia akhirnya memberanikan dirinya untuk kembali berbicara dengan yang

menjauh darinya atau teman yang dicemburuinya. Ia akan kembali berusaha

untuk tetap me njalin komunikasi dengan teman yang dicemburuinya. Akan

tetapi tetap dengan kondisi bahwa teman tersebut C anggap bisa

menyelesaikan masalah dan berdiskusi dengan baik tanpa sakit hati. Ia

menyadari bahwa ketika ia sudah berhasil berbicara dan mengungkapkan

perasaannya, suasana pertemanan tersebut tentu akan menjadi canggung. C

memiliki caranya tersendiri untuk mengatasi kecanggungan tersebut dan

membuat ia serta temannya dekat kembali. Baginya dengan cara

membagikan hati dan saling bercerita dapat membuat mereka merasa saling

menyadari bahwa mereka memang merupakan sumber kenyamanan bagi

satu sama lain. Suasana canggung yang terjadi juga bisa dihadapi dengan

saling bercerita dan bercanda.

h. Kecemburuan sebagai sarana memperbaiki diri

Di balik semua yang sudah ia alami selama kecemburuan, ia

menemukan makna di balik terjadinya kecemburuan tersebut. C menyadari

bahwa kecemburuan yang ia alami bisa menjadi sarana berefleksi agar bisa

menjadi pribadi yang lebih baik. Kecemburuan yang ia alami membuatnya

ingin mengubah dirinya. Ia ingin menjadi seorang teman yang lebih bisa

menjaga perasaan serta lebih peduli kepada teman-teman di sekitarnya.

Peristiwa kecemburuan yang disebabkan oleh adanya teman yang menjauhi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

124

dan menemukan teman lain membuatnya ingin mengubah sifatnya yang

sangat sensitif, karena ia merasa bahwa sifat sensitifnya inilah yang

membuat temannya menjauh. Adanya teman yang menjauh juga

membuatnya merefleksikan sifat-sifat buruk apa saja yang ada pada dirinya

dan akan berusah mengubah hal tersebut. Adanya keinginan untuk

mengubah sifat-sifat yang dianggapnya buruk ini membuat C lebih mudah

untuk berpasrah menerima segala proses yang ia alami dalam pertemanan.

i. Kecemburuan memperbanyak pengalaman dalam berteman

Selain sebagai pendukung untuk semakin memperbaiki diri,

kecemburuan juga membuatnya semakin kayak dalam pengalaman

bertemannya. Ia juga menjadi lebih mengenal setiap pribadi yang menjadi

temannya secara lebih mendalam. Hadirnya kecemburuan juga membuat C

menjadi semakin paham bagaimana ia harus menghadapi kecemburuan.

Kecemburuan juga membuatnya menyadari bahwa lebih baik berfokus

untuk mencari sahabat daripada banyak teman.

Paham bagaimana menghadapi kecemburuan

Hadirnya kecemburuan dalam hidupnya membuat C bisa

mengevaluasi caranya dalam menghadapi peristiwa tersebut. Ia menjadi

paham bagaimana cara yang baik dalam menghadapi kecemburuan.

Baginya caranya di dalam menghadapi kecemburuan sebelumnya sudah

dirasa cukup baik, karena pada akhirnya ia dapat mengungkapkan yang

ia rasakan dan tetap bisa menjalin pertemanan ataupun komunikasi

dengan teman yang dicemburui. Ia juga menyadari bahwa memendam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

125

dalam menghadapi kecemburuan bukanlah suatu hal yang baik, karena

memendam tidak akan membantunya menyelesaikan masalah dan justru

akan terus menerus membuat perasaannya mengganjal karena masih ada

masalah yang belum selesai. C juga menyadari bahwa dalam

menghadapi kecemburuan, lebih baik berbicara baik-baik daripada

menggunakan nada yang keras saat berdiskusi karena tidak akan

membuat temannya sakit hati.

Ingin lebih berfokus dalam mencari sahabat daripada banyak teman

Kecemburuan yang sempat dirasakannya membuatnya ingin terus

dekat dengan teman-teman yang ada di sekitarnya saat ini maupun

dengan teman yang sempat dicemburuinya. Keinginan untuk selalu dekat

yang timbul karena sempat mengalami kecemburuan ini membuat C

tidak perlu memiliki teman dekat yang terlalu banyak, karena semakin

banyak teman yang ia miliki maka semakin besar pula kemungkinan ia

tersakiti oleh temannya. Lebih baik memiliki beberapa sahabat yang

memang tulus dibandingkan dengan banyak teman yang bisa saja

menyakitinya.

D. Analisis Data

Pada bagian ini peneliti akan mencoba untuk memaparkan tema-tema secara

garis besar yang muncul pada ketiga informan dan juga menjelaskan secara

lebih terperinci mengenai keterkaitan yang ada antar tema-tema yang muncul.

Diharapkan agar dengan pemaparan bisa didapatkan gambaran yang lebih jelas

mengenai dinamika pengalaman kecemburuan dalam pertemanan remaja putri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

126

Pada penelitian ini, ditemukan lima cluster besar yang merepresentasikan data

dari informan yaitu pandangan terhadap teman, awal terjadinya kecemburuan,

pikiran dan perasaan slama kecemburuan, reaksi dan cara menghadapi

kecemburuan, dan makna dari peristiwa kecemburuan.

1. Pandangan terhadap teman

a. Teman adalah sumber kenyamanan

Masing-masing informan memiliki pandangannya tersendiri

mengenai pertemanan dalam kehidupannya. Namun ada beberapa hal yang

serupa dalam pandangan masing-masing informan terhadap pertemanan. M

(17) memandang bahwa teman merupakan sarana bercerita, sumber

dukungan, dan tempat meminta saran. M memiliki pandangan bahwa

teman-teman yang hadir di dalam hidupnya merupakan tempat dimana ia

mendapatkan kenyamanan.

“Apa ya pertemanan tu ya tadi kan relasi aku sama orang lain terus

mungkin juga bisa apa ya emm temen itu kan sarana buat cerita

buat apa ya berkeluh kesah lah kalo lagi ada masalah gitu” (M, 5-

8)

“Ehm sama minta saran juga sih. Kan kalo misalnya butuh saran

apa gitu kan lebih enak minta sarannya ke temen kita sebaya.” (M,

14-16)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

127

“Yang pastinya saling support satu sama lain, saling mengerti terus

gak menjatuhkan emmm iya sih kayak gitu. Selama ini sih sering

cerita-cerita, sering ketemu juga kalo misalnya mau cerita kan ga

enak ya kalo chat ya jadinya sering ketemu.” (M, 32-36)

Begitu pula dengan S (18) yang juga menganggap bahwa

pertemanan adalah tempat dimana ia bisa membagikan kehidupan

pribadinya dan tempat dimana ia bisa meringankan beban stresnya yang

tidak ia dapatkan di keluarga. Sama seperti M, S juga merasa bahwa

temannya juga menawarkan kenyamanan di luar keluarganya, karena

teman-temanlah yang hadir dalam hidupnya untuk menemani

kesehariannya. Adanya teman yang menemani kesehariannya membuat

dirinya semakin bersemangat di dalam menjalani hari demi hari.

“Kayak ada saatnya senang susah, terus bisa nemenin kita dimana

aja gitu.” (S, 13-14)

“Ya itu biar ga stress juga saat tertentu. Soalnya kan ada kayak

ehmm tempat buat kita curhat kayak gitu, kan aku juga cenderung

ehmm tertutup sama keluarga. Jadi makanya ke temen gitu larinya.”

(S, 17-20)

“Seneng, jadi seneng. Terus kayak ada jadi temen yang kayak

nyemangatin juga, ada temen bercanda juga. Terus jadi kayak lebih

semangat gitu.” (S, 346-348)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

128

Hal yang sama juga terjadi pada diri C (17), dimana ia berpandangan

bahwa teman-teman merupakan tempat dimana ia bisa bercerita mengenai

hal apapun. Teman juga merupakan individu yang selalu menemani C baik

dalam keadaan baik maupun susah. Teman juga berfungsi untuk

memberikan semangat dan juga ketenangan bagi C ketika ia sedang

menghadapi suatu masalah. Hadirnya teman-teman itulah yang juga

menjadi faktor C semakin bahagia dalam menjalani hari.

“Cuman tuh kayak cara mereka menenangkan aku gitu loh kak.

Kayak kalo emang aku lagi down, mereka bisa kayak nyemangatin

aku juga. Jadi bukannya kayak bikin aku tambah down gitu enggak.

Kadang kayak bercanda-bercanda gitu terus aku lebih percaya diri

aja sih kak.” (C, 221-226)

“Aku sama Regina sering cerita-cerita kak, apalagi dulu aku cerita,

waktu awal-awal di Jogja aku kayak kan kalo dulu belum kerasan

banget disini. Jadinya aku apa-apa sering cerita ke dia. Pokoknya

kita tuh kayak sering cerita banyak banget ke Regina” (C, 440-444)

“Ya seneng aja gitu loh sama mereka. Tanpa aku harus yang kayak

jaim gitu ya gak perlu malu gitu.” (C, 505-507)

Ketiga informan berpandangan bahwa temanlah sumber

kenyamanan dalam hidup mereka, karena teman yang selalu bisa menjadi

tempat ketiga informan bercerita dan selalu menemani mereka di kondisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

129

apapun. Temanlah yang merupakan rumah kedua bagi mereka yang selalu

hadir di dalam hidupnya dalam keadaan apapun.

b. Teman adalah saran perkembangan diri

Selain menjadi sumber kenyamanan bagi informan, masing-masing

dari ketiga informan juga memandang bahwa temanlah yang bisa membuat

diri mereka menjadi pribadi yang lebih baik. Teman juga hadir untuk

membimbing M, S, dan C menuju ke arah yang lebih positif.

“nah kalo gak ada temen aku jadinya gak gereja waktu itu, sering

lah pokoknya dulu tuh sering banget gak gereja. Terus akhirnya

kalo ada mereka kan akhirnya jadi ngajak gereja bareng itu kan ke

arah yang lebih baik kan. Terus kadang-kadang juga itu ngerjain

tugas bareng, misalnya ya misalnya waktu itu ada PR matematika,

ngerjainnya bareng karena semuanya remed. Ya gitu-gitu aja sih.

Terus misalnya ada presentasi apa ngerjainnya bareng aja.” (M,

68-78)

“Dampak negatifnya, oh aku jadi jajan terus. Tapi dia juga sadar

sih apa “kok kita jajan terus ya” terus kadang-kadang kalo

misalnya pulang gereja nih “eh pulang gereja kita gak usah jajan

ya soalnya kemaren kan kita udah jajan-jajan terus” gitu. Terus

misalnya mau pergi pengen keluar cerita ya kita cari misalnya lagi

tanggal tua ya kita cari tempat yang pas sama kantong kita gitu.”

(M, 339-345)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

130

Bagi M sendiri hadirnya teman membuatnya menjadi lebih rajin

mengerjakan tugas dan ke gereja, yang baginya merupakan suatu dampak

yang positif. Selain itu teman juga hadir dalam hidupnya untuk

mengingatkan agar tetap menyesuaikan kegiatan yang mereka lakukan tetap

sesuai dengan batas yang mereka miliki. Contohnya ketika M dan temannya

merasa sudah menghabiskan banyak uang untuk pergi dan makan bersama,

teman M akan mengingatkan untuk tetap melihat keuangan yang mereka

miliki.

Hal ini pula lah yang terjadi pada diri S dimana S merasa bahwa

teman dalam hidupnya berfungsi untuk terus mengingatkan agar tidak

terjerumus ke dalam hal-hal negatif dan terus berkembang ke arah yang

lebih positif. Teman bagi S juga merupakan pembangkit semangat S melalui

motivasi dan juga nasehat yang diberikan oleh teman S.

“Yang bisa kayak membimbing kita ke jalan yang benar. Maksudnya

jalan yang benar tuh ya kayak apa namanya ehmm misalnya orang

pinter. Misalnya kalo kita deket sama orang pinter tuh ntar kita bisa

emm berdampak buat kita juga” (S, 30-34)

“Emm kayak contoh kasusnya, kayak ngajak belajar bareng kayak

gitu. Terus emm apa kayak ada temenku yang ngerokok atau apa

dilarang gitu sama temenku. Saling memberitahu juga” (S, 40-43)

C juga berpandangan bahwa teman-teman yang ada dalam hidupnya

akan terus membantu dirinya untuk terus mengembangkan dirinya ke arah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

131

yang lebih positif. Bsgi C sendiri teman membuatnya mau menunjukkan

dirinya apa adanya tanpa harus menutup-nutupi. Teman juga membuat C

lebih percaya diri dan juga membuatnya merasa bahwa dirinya sangat

berharga.

“Kalo temen SMA, dulu kan aku seringnya sendiri sampe dulu aku

pernah dikatain ansos terus ehm kalo dari temen SMA sendiri

karena juga cewek semua aku tuh jadi bisa lebih apa ya aku jadi

lebih berani buat menunjukkan diri aku sedangkan dulu. Terus aku

lebih kayak lebih rajin belajar sih jadinya, soalnya aku lebih berani

buat terbuka dibandingkan dulu. Terus kalo dari temen-temen SMP

aku, apa yaa. Hampir sama sih, tapi dulu tuh kayak… yang lebih

banyak berperan sekarang temen-temen SMA ku sih dibandingkan

temen SMP ku. Kita kayak lebih sering sharing, terus sekarang aku

lebih nyaman sama diri aku sendiri, dulu aku SMP kayak insecure

banget gitu kak.” (C, 199-210)

“Cuman ternyata penilaian disini tuh beda sama orang disana

kayak kalo disana tuh standar nya tinggi banget. Dulu aku merasa

rendah, kalo disini tuh kayak apa kayak merasa dihargain aja sih

kak kalo disini.” (C, 236-240)

c. Adanya ketergantungan terhadap teman

Dari pandangan-pandangan ketiga informan tersebut, dapat tergambar

bahwa M, S, dan C melihat teman sebagai sumber kenyamanan dan juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

132

sarana untuk terus mengembangkan diri menjadi pribadi yang lebih positif.

Teman-teman bagi ketiga informan tersebut seringkali menyediakan apa

yang mereka butuhkan atau apa yang tidak mereka dapatkan dalam keluarga

mereka. Pandangan-pandangan seperti ini pada akhirnya membuat ketiga

informan memiliki ketergantungan terhadap teman-temannya, karena

teman-temannya lah yang mengambil peran paling banyak dalam kehidupan

ketiga informan. Pandangan-pandangan ini juga menyebabkan M, S, dan C

memiliki ketakutan yang sama yaitu ketakutan kehilangan ataupun

ditinggalkan oleh teman-teman terdekatnya.

M sendiri memiliki ketakutan bahwa ia akan ditinggalkan ataupun

dilupakan oleh teman-teman dekatnya. Ia pernah memiliki pengalaman

mengenai teman yang pergi meninggalkannya dan sejak saat itulah M sangat

menghindari pertemanan yang “kacang lupa kulit”. M juga merasa bahwa

adanya jarak yang hadir di dalam pertemanannya juga dapat membuat

pertemanan tersebut berakhir. Maka dari itu ia berpandangan bahwa selama

ia dengan temannya berada di kota yang sama, pertemanan tersebut akan

tetap terjalin.

“Ya yang pertemanan mungkin pentingnya dari menjaga komitmen

itu ntar dulu. Ya belajar setia kawan juga, gak kacang lupa kulit.”

(M, 90-92)

“Oh iya-iya waktu itu pernah waktu kuliah bilang tetap harus sering

ketemu bahkan sampe nikah udah bilangnya gitu.” (M, 134-136)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

133

“Apa ya ya paling takut tiba-tiba udah sama, misalnya udah deket

sama cowonya terus jadi dia jadi gak apa ya gak deket lagi sama

aku.” (M, 352-354)

Hal ini pula yang terjadi pada diri S, dimana ia juga mengalami

ketakutan untuk ditinggalkan oleh teman-teman dekatnya. Ketakutannya

tersebut membuat S ingin selalu berteman dekat dengan teman-teman yang

dimilikinya saat ini. Ketika ia dtinggalkan, ia akan merasa bahwa

kebahagiaannya berkurang dari yang biasanya. Ia bahkan merasa bahwa

ketika ia ditinggalkan oleh temannya, hal itu akan membuatnya semakin

sulit dalam mempercayai orang lain.

“Gak ada sih kak. Kalo secara umum sih takut kalo mereka tiba-

tiba diem kayak temenku satu itu sih. Paling takutnya cuma kayak

gitu. Lebih takut mereka tiba-tiba menjauh tanpa alasan.” (S, 421-

424)

“Ya kayak ininya, kayak semangat cerianya tuh jadi berkurang aja.

Soalnya kan yang biasanya ceria kayak gini jadi berkurang berapa

persen kayak gitu. Itu paling jadi bikin aku jangan gampang

percaya sama orang, kayak lebih ati-ati juga kalo sama orang.” (S,

431-436)

Ketika S ditanyakan apakah ia memiliki keinginan agar temannya

tetap berteman paling dekat dengan dirinya, ia menjawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

134

“Penting, soalnya kalo gak punya perasaan itu temen deket ini bisa

ngejauh. Aku juga ngerasain kayak gitu.

Kalo kayak ya pokoknya kalo dia main-main sama temennya ya

gakpapa tapi jangan lupa sama kita-kita juga.” (S, 563-565 dan

566-568)

Sama dengan kedua informan sebelumnya, C juga memiliki

ketakutan bahwa ia akan ditinggalkan oleh teman-temannya, sehingga dapat

menimbulkan rasa kehilangan. Maka dari itu ia merasa bahwa penting untuk

menjaga komitmen dalam pertemanan untuk menghindari terjadi

perpecahan dan menghindari temannya menjauh. Adanya teman dekat yang

menjauh atau adanya jarak yang timbul dalam pertemanan inilah yang bagi

C dapat membuat temannya menemukan teman dekat lain. Maka dari itu

salah satu contoh manifestasi usaha menjaga komitmen bagi diri C adalah

dengan sering bertemu dengan temannya agar tidak terjalin jarak di antara

mereka.

“Dari aku sendiri kayaknya pernah deh, soalnya kayak aku pernah

deh kak pernah pernah sekali. Tapi sama Karin sama Rachel sih.

Kalo aku balik kumpul ya, aku bilang kayak gitu” (C, 155-158)

“Ehm kalo buat temenan itu sama sih kak sebenernya takut kayak

tiba-tiba dijauhin gitu aku takutnya. Kehilangan mereka juga.” (C,

518-520)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

135

“Jadi kelas 7 kan aku sekelas sama Irene terus kelas 8 gak sekelas,

tapi karena kelas kita sebelahan. Nah Irene tuh satu kelas sama

Renita, mungkin dari situ mereka udah deket kan kak. Terus aku

masih kayak ya chat-chat kayak cerita-cerita gitu masih. Terus kelas

9 kan aku dibawah, Irene kelasnya di atas. Terus aku kayak eh terus

kalo istirahat sama temenku yang satu grup itu sering kumpul. Tapi

kalo Irene tuh enggak. Nah dari situ tuh… terus kalo pulang sekolah

biasanya kita masih kayak ngumpul bareng dulu. Nah Irene disitu

engga.” (C, 827-836)

Ketergantungan dengan teman terjadi pada ketiga informan dan hal

itu juga yang membuat ketiga informan memiliki ketakutan akan

ditinggalkan atau dijauhi oleh teman dekatnya. Sedangkan kecemburuan

sendiri terjadi karena adanya salah satu pihak yang menjauh karena adanya

teman baru lain yang hadir dalam kehidupan pihak yang bersangkutan.

2. Awal terjadinya kecemburuan

a. Kecemburuan terjadi karena adanya perubahan perilaku dari teman

dan hadirnya pihak ketiga

Pada awal mengalami kecemburuan ketiga informan tentunya

memiliki caranya masing-masing dalam mempersepsikan bahwa ia sedang

mengalami kecemburuan yang muncul akibat peristiwa-peristiwa yang

terjadi di sekitarnya. Ketika di awal mengalami kecemburuan, M

mempersepsikan bahwa ia sedang merasa cemburu karena temannya dekat

dengan teman lain bermula dari observasi yang dilakukannya kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

136

teman dekatnya. Ia melihat bahwa teman dekatnya tidak lagi bercerita

dengan dirinya ataupun mengajaknya berpergian bersama. Sedangkan

dahulu ketika mereka masih berteman dekat, bagi M bercerita dan bertemu

merupakan suatu hal yang sangat penting dalam pertemanan. Sejak saat

itulah ia memiliki pandangan bahwa temannya sedang dekat dengan teman

lainnya.

“Berusaha memahami aja sih. Tapi pas pertama mungkin ini kali

ya, aku juga ngerti, kalo misalnya tentang cowo, aku mungkin juga

gak ngerti sifatnya cowok itu kayak gimana, Regina lebih ngerti

tentang dia, jadi ya dia cerita ke Regina.” (M, 499-503)

“Terus bilang ya aku bilang “eh kok gak ngajak-ngajak sih?” gitu

terus “iya soalnya si Anya mau cerita tentang cowonya” gitu.

Soalnya Anya kalo cerita tentang cowonya itu ke Kornel kan soalnya

aku juga ga begitu deket sama cowonya si Anya ini.” (M, 564-569)

“Jadi makrab itu kan Regina juga deket sama cowok, nah terus

kayak mungkin Regina lebih sering cerita ke Kornel gitu deh. Aku

juga bingung kenapa dia deket ya dulu kenapa mereka bisa deket

ya. Iya sih kayaknya karena cerita tentang cowok. Terus kan Kornel

juga lebih banyak kenal sama anak ** ****** kan jadinya mungkin

Regina lebih bisa cerita ke Kornel gitu. Gimana ya? Susah ya kak

ngomongnya.” (M, 772-779)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

137

“Paling ya mereka duduk bareng terus. Kan waktu kelas 10 sekelas,

mereka tuh duduk bareng terus sama ada dua temennya lagi.

Yaudah aku jadinya kayak sama Maria sama Celine sama temen-

temenku dari Tangerang juga sama kayak aku. Jadi ya kita malah

berempat-empat jadinya. Kan berdelapan awalnya terus jadinya

kayak berempat-berempat. Gitu. Terus apa ya jarang satu kelompok

juga sama dia. Dia kan seringnya satu kelompok sama Regina.

Terus sering main ke rumah Regina juga kan ya aku tau dari

snapchat, kan dulu kan masih snapchat. Iya tau dari snapchat terus

mereka ngeshare foto terus kan aku jadi tau “Oh sekarang Kornel

jadi lebih deket sama mereka” gitu. Jadi ya dari itu aja sih.” (M,

789-801)

Hal ini juga dialami oleh S, dimana ia merasa bahwa peristiwa yang

menjadi trigger munculnya kecemburuan adalah ketika temannya tidak lagi

bercerita dan menghabiskan waktu bersama dirinya. Bagi S saling bercerita

dan menghabiskan waktu dengan pergi bersama merupakan rutinitas yang

biasa ia lakukan bersama dengan temannya. Maka hilangnya rutinitas-

rutinitas tersebut merupakan awal dari terjadinya kecemburuan yang ia

alami.

“Terus habis itu dia tuh kayak menjauh. Jadi cuma main sama

temenku satunya, jadi aku kayak ngerasa “ih kok cuma berdua

doang sih?”. Terus kan dia kuliahnya di atma, berdua juga. Terus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

138

kalo mau ambil raport atau cap tiga jari tuh gak pernah bilang-

bilang. Terus yaudah aku gak begitu deket jadinya.” (S, 501-507)

“Curhat juga soalnya kalo dicurhatin, aku gak begitu bisa ngasih

saran. Mungkin dia juga udah nyaman sama Juli, terus dia juga

udah lama duduk bareng sama Juli. Kan selama dua tahun itu dia

duduk terus sama Juli. Terus kalo curhat tuh juga ke dia bukan ke

aku. Jadi, dan aku juga kayak gak mau tau urusan orang lain. jadi

makanya mereka cuma berdua kayak gitu.” (S, 701-707)

“Kalo Juli sama Risa cemburunya karena mereka ehmm tuker

rahasia, cuma mereka berdua aja yang tau. Gitu. Kayak aku cuma

pelengkapnya tu lho.” (S, 765-767)

Hal ini pula lah yang terjadi pada diri C. Kecemburuan yang dialami

oleh C berawal dari pandangannya yang mengenai temannya yang tiba-tiba

menjauh. Ia juga merasa bahwa temannya tidak lagi menghabiskan banyak

waktu dengan dirinya dengan berpergian bersama dan tidak lagi berbagi

cerita dengan dirinya. Hal-hal itu menimbulkan adanya perasaan

mengganjal di hati dan sejak saat itulah ia menyadari bahwa ia sedang

merasakan kecemburuan.

“Namanya Irene, dulu tuh aku deket banget sama dia kak, kelas 1

tapi kita beda kelas. Sampe skype waktu itu sering banget lah cerita-

cerita gitu. Terus kelas 9 Irene punya temen baru namanya Renita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

139

Disitu tuh kita kayak bener-bener udah gakdeket kan. Terus aku tuh

cemburu aku temenan deket sama Renita terus gak ada waktu buat

temennya yang dulu-dulu. Terus nah di situ awal perpecahan juga

sih kak, aku tuh disitu juga sedih sih kenapa sih kok kayak gini, jadi

gak pernah cerita-cerita lagi kayak gitu-gitu.” (C, 589-598)

“Ehm aku pernah gak ya, kayaknya pernah deh kak. Waktu itu aku

kayak “ya ilah kok gak diajak si?” aku mikir kayak gitu. Terus aku

yang kayak yaudahlah ya mungkin emang mereka lagi gak mau

ngajak aku jadi kayak yaudah deh. Aku kayak yaudahlah meskipun

kayak sedih cuman yaudah. Kayaknya sedih mulu ya kayaknya aku.

Berusaha cuek gitu loh kak.” (C, 624-630)

Ketika ditanyakan mengenai apa yang ia ketahui mengenai

kecemburuan, C merasa bahwa ia sudah pernah mengalami kecemburuan

yang disebabkan oleh teman yang dekat dengan teman lain.

“Ehm yang daritadi kakak tanyain sih, kayak misalkan temen kamu

punya temen baru nah itu sih aku mikirnya yang kayak gitu. Tadi

aku juga udah terlintas yang masalahku sama Regina cemburu

dalam pertemanan kayak gitu kali ya. Ya disitu sih aku merasanya.”

(C, 634-638)

Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya bahwa ketiga informan

memiliki cara penilaian yang sama mengenai kecemburuan. Ketiga

informan merasa bahwa adanya teman yang mulai menjauh dengan lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

140

sering bercerita dengan orang lain serta tidak lagi pergi bersama merupakan

awal dari terjadinya kecemburuan. Hal-hal di atas juga menunjukkan bahwa

pada saat itu ketiga informan sudah bisa mengobservasi bahwa pihak ketiga

atau outsiders hadir di dalam relasi pertemanan ketiga informan.

b. Adanya pengalaman kecemburuan yang serupa di masa lalu

Hal lain yang juga membuat ketiga informan merasakan

kecemburuan ketika melihat temannya berteman dekat dengan orang lain

adalah karena adanya pengalaman yang serupa di masa lalu. Meskipun

tidak selalu kepada teman, namun ada beberapa stimulus serupa yang

dialami ketiga informan ketika mengalami kecemburuan sebelumnya.

Terlihat pada M bahwa ia sudah pernah mengalami kecemburuan

sebelumnya dan sampai saat ini masih menjadi ketakutannya. Ia pernah

mengalami temannya yang pada akhirnya lebih dekat dengan kekasihnya

dibandingkan dengan dirinya. Hal tersebut pada akhirnya membuat M

mengalami beberapa perasaan yang sama pada saat ia mengalami

kecemburuan dengan temannya saat ini.

“Apa ya ya paling takut tiba-tiba udah sama, misalnya udah

deket sama cowonya terus jadi dia jadi gak apa ya gak deket

lagi sama aku.” (M, 352-354)

Hal yang sama terjadi pada S dimana ia sudah pernah merasakan

cemburu sebelumnya dengan teman dengan stimulus yang sama yaitu ia

yang tidak lagi diajak bertukar rahasia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

141

“Kalo si Risa sama si Juli itu karena cuma mereka berdua

tu lho yang tau, nah gitu….

Kalo Juli sama Risa cemburunya karena mereka ehmm tuker

rahasia, cuma mereka berdua aja yang tau. Gitu. Kayak aku

cuma pelengkapnya tu lho.” (S, 763-767)

Begitu pula dengan C, ia juga pernah merasa cemburu dengan teman

sebelumnya yaitu semasa SMP. Ia merasa bahwa teman SMP nya sudah

tidak lagi berkumpul bersama dirinya dan teman-teman dekat lainnya.

Hal ini lah yang C saat ini rasakan ketika mengalami kecemburuan

dengan teman-temannya saat ini.

“Terus kelas 9 kan aku dibawah, Irene kelasnya di atas.

Terus aku kayak eh terus kalo istirahat sama temenku yang

satu grup itu sering kumpul. Tapi kalo Irene tuh enggak. Nah

dari situ tuh… terus kalo pulang sekolah biasanya kita masih

kayak ngumpul bareng dulu. Nah Irene disitu engga.” (C,

831-836)

Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa adanya pengalaman serupa di

masa lalu membuat ketiga informan menjadi kembali merasa cemburu

ketika ia dihadapkan oleh stimulus yang serupa dengan teman-temannya

saat ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

142

3. Perasaan dan pemikiran yang muncul selama kecemburuan

a. Perasaan ditinggalkan oleh teman yang berteman dengan orang lain

Ketika mengalami kecemburuan, ketiga informan memiliki

pemikiran dan perasaan tertentu di dalam dirinya. Tentunya masing-

maing informan memiliki cara pandang yang berbeda-beda mengenai

kecemburuan yang dialami, sehingga memungkinkan munculnya

perasaan dan pemikiran yang berbeda-beda pula. Akan tetapi ketiga

informan memiliki beberapa perasaan dominan yang sama antara satu

dengan yang lainnya.

Pada saat M mengalami kecemburuan, salah satu perasaan dominan

yang muncul adalah kekecewaan. Kekecewaan ini sendiri disebabkan

oleh adanya perasaan ditinggalkan. Ia merasa bahwa ia telah menjalin

pertemanan yang cukup lama dengan teman yang bersangkutan, tetapi ia

meninggalkan M begitu saja seperti tidak mengingat segala hal yang

sudah mereka lalui bersama. Hal itu juga membuat M merasa dikhianati

oleh teman dekatnya.

“Ya kesel lah pasti, kayak ga inget aja dulu lo cerita sama siapa,

siapa yang mau nemenin lo, siapa yang selalu nyemangatin lo. Dia

tuh orangnya tuh kayak gak percaya diri gitu juga tu lho orangnya.

“Ya gapapa dicoba aja dulu” aku bilangin gitu kan kayak misalnya

kayak butuh disemangatin gitu lho dia tuh. Tapi sekarang dia kayak

gitu.” (M, 116-122)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

143

“Ya yaudah sih gakpapa, soalnya kan Anya juga deketnya sama

Kornel terus ya ceritanya sama Kornel yaudah. Ya lama-lama

memahami sih. Tapi di awal kayak “kurangajar nih anak gak ngajak

gue” gitu. Apa ya kayak kesel mungkin.” (M, 580-584)

“Perasaan yang muncul kalo dia deket sama orang lain. Apa ya,

pastinya kayak kecewa lah ya orang selama ini udah, ceritanya

udah sama aku terus udah, sering jalan bareng berdua juga

pokoknya udah bareng-bareng kok tiba-tiba udah dia sama yang

lainnya. Pastinya kayak apa ya gimana sih kayak ya gitu lah

kecewa.” (M, 596-606)

Kekecewaan yang dirasakan oleh M juga dialami oleh S. Ia kecewa

mengapa temannya meninggalkannya setelah banyak hal yang mereka lalui

bersama. Ia juga merasa bahwa ia ditinggalkan, bahkan ia merasa bahwa

dirinya hanyalah sebagai pelengkap di dalam relasi pertemanannya saat itu.

“Oh aku lebih yang ke kayak “oh yaudah kayak gitu. Jadi cuma

segini aja”.Ya kecewa tapi ya juga “kok gak ngajak-ngajak sih”

kayak gitu. Ya soalnya kita udah kayak tiga tahun bareng terus,

pergi kemana-mana juga bareng juga. Tapi dianya malah kayak gitu

ya, yaudah kayak gitu.” (S, 583-589)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

144

“Kalo Juli sama Risa cemburunya karena mereka ehmm tuker

rahasia, cuma mereka berdua aja yang tau gitu. Kayak aku cuma

pelengkapnya tu lho.” (S, 765-767)

“Soalnya ini apa namanya, mereka kan juga duduk berdua gitu.

Terus mereka juga temenan sama aku karena kita udah tiga tahunan

temenan kayak gitu. Terus aku cuma duduknya depan belakang

depan belakang kayak gitu. Terus kalo pergi mereka tuh cuma

berdua, kalo misalnya setelah lulus, kalo sebelum lulus kan

biasanya mereka ngajak-ngajak gitu. Tapi setelah lulus tuh gak

pernah. Kayak aku tuh kayak cuma temen-temen biasa doang buat

mereka gitu. Ya karena mereka bener-bener cuma jalan sendiri

kayak gitu lho. Terus kalo cerita juga cerita-cerita sendiri. Ya kayak

gitu.” (S, 770-780)

C juga merasakan hal yang serupa dengan kedua informan

sebelumnya. Ketika ia mengalami kecemburuan, ia merasa kecewa oleh

teman yang meninggalkannya. Bahkan ia merasa kecewa karena tidak ada

satupun yang dapat memahami dirinya. Selain itu, adanya teman yang

meninggalkannya berteman dengan orang lain juga membuat dirinya

merasa dinomorduakan.

“Ehm aku mikir ehm dia kayak bakal apa ya lupa sama aku gitu.”

(C, 610-611)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

145

“Ehm awal-awal itu disitu, aku jadi ngerasa ya kayak apa ya kayak

ya aku ngerasa sih kak dinomerduain juga ngerasa, sedih juga iya,

kesel juga iya.” (C, 707-709)

“Ehm karena mungkin dari yang tadinya kita deket gitu ya kak.

Terus kayak dijauhin pelan-pelan gitu kan jadi kayak merasa gak

dianggap aja. Mungkin terus kayak gimana ya, ngerasa kehilangan

gitu kak gimana ya kok aku gak bisa jelasin sih. Pokoknya ya kayak

gak enak aja gitu loh di hati, ganjel. Jadinya kayak kenapa sih gitu

loh aku mikirnya kayak gitu.” (C, 718-724)

“Terus aku sebel kadang juga aku mikir duh kenapa sih gak ada

yang bisa ngerti sama aku yang kayak gini. Aku sempet mikir kayak

gitu juga.” (C, 759-761)

b. Hadirnya perasaan kehilangan karena kecemburuan

Selain adanya rasa ditinggalkan, perasaan dominan lain adalah

adanya perasaan kehilangan. Melihat dari bagaimana hadirnya teman

sangat berarti dalam kehidupan ketiga informan, tidak diherankan

apabila ketiga informan akan merasa kehilangan ketika mengalami

kecemburuan. Rasa kehilangan ini sendiri disebabkan oleh teman yang

tidak lagi dekat serta menghabiskan waktu dengan dirinya dan lebih

memilih untuk pergi bersama orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

146

Bagi M, kecemburuan yang ia alami membuatnya merasa

kehilangan beberapa fungsi teman dalam hidupnya. Ia kehilangan sarana

bercerita dalam kehidupan sehari-harinya. Ia juga kehilangan teman yang

selalu membantunya dalam permasalahan akademik. Teman yang

seharusnya hadir untuk terus mengingatkan agar tetap berperilaku sesuai

dengan batasnya juga tidak lagi menemaninya. M mengalami kesulitan

untuk menemukan kembali “rumah keduanya”.

“Soalnya kan kalo kita udah nyaman istilahnya sebagai sahabat kan

udah, berarti udah kayak klop banget gitu kan. Tapi dia sama orang

lain kayak rasanya kayak ya bingung gitu lho nanti cerita tuh ke

siapa gitu walaupun punya temen yang lainnya. Tapi kan kalo

nyamannya udah sama yang itu ceritanya ya merasa kehilangan

juga.” (M, 361-366)

“Jadi ya kayak, mana kelompok, mana yang berempat ini aku,

Celine, Maria, sama Karina ini kayak apa ya kalo ada tugas

kelompok tuh kayak apa ya kok susah gak dapet feelnya ngerjain

barengnya itu lho. Soalnya kalo Celine tuh kalo gak di “Ayo to Cel

kita ngerjain tugas” dia tuh gak bakal mau mulai ngerjain gitu lho.

Maria juga kalo gak diingetin dia juga gak bakal ngerjain tugasnya.

Jadi kayak gimana ya, itu Karina juga, Karina jarang apa ya,

jarang apa sih namanya, jarang apa mau terlibat ngerjain tugas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

147

gitu lho. Jadi aku kadang-kadang kalo gak sekelompok sama Kornel

tuh jadi susah ngerjainnya gitu.” (M, 839-849)

“Gimana ya jadi kayak gak enak gitu loh gak semuanya keluar gitu.

Soalnya kalo ke Celine atau ke Maria kan biasanya paling kayak

“ahelah si Bayu gini gini gini doang” gitu. Kalo sama Kornel tuh

lebih ke detailnya gitu.” (M, 931-934)

S yang memiliki pandangan yang serupa dengan M mengenai

pertemanan dalam hidupnya, juga mengalami rasa kehilangan yang sama.

Akan tetapi S tidak menyebutkan secara detil mengenai perasaan apa saja

yang hilang dalam pertemanan tersebut. Ia hanya merasa bahwa

pertemanannya tidak lagi berjalan seperti yang biasanya.

“Biasa sih. Tapi aku ngerasanya kayak ada yang kurang kayak gak,

kayak gak seperti biasanya kayak gitu lah.” (S, 992-994)

Rasa kehilangan yang serupa juga terjadi pada diri C. C merasa

dengan adanya kecemburuan dalam kehidupannya, ia juga merasa

kehilangan tempat ia bercerita dan juga kehilangan pribadi yang selalu

menemaninya dalam kehidupan sehari-hari. Ia juga kehilangan sosok teman

yang bisa membuatnya merasa bahagia dengan bersenang-senang. Pada

intinya, ketika ada teman yang menjauhinya karena dekat dengan teman lain

akan membuat dirinya merasa tidak utuh lagi. Selain merasa kehilangan, C

juga merasakan hadirnya perasaan rindu akan teman yang saat itu

dicemburuinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

148

“Terus dia nunjukkin dm nya mereka. terus disitu tuh Regina bilang,

kayak cerita ke Raka eh Raka bilang ke Regina “Kornel tuh

sebenernya kangen sama kamu”. Tapi emang iya kak, karena aku

dari kelas satu deket sama dia jadi merasa kehilangan juga jadinya

kan.” (C, 410-414)

“Kalo buat aku kehilanganku tuh, gimana ya kak. Aduh itu tuh

kayaknya kalo aku kayaknya lebih mrioritasin temen sih daripada

pacar. Jadi kayak lebih ya dua duanya bisa juga sih kalo kehilangan

gitu, tapi kayak lebih sedih aja gitu kak. Soalnya kayak mereka kan

yang biasanya selalu ada disana buat kita, bisa kita ceritain apa

aja, tapi kalo mereka tiba-tiba ilang tuh kayak aduh bagian dariku

ada yang ilang gitu haduh, kayak jadi gak lengkap gitu.” (C, 523-

530)

“Ehm karena mungkin dari yang tadinya kita deket gitu ya kak.

Terus kayak dijauhin pelan-pelan gitu kan jadi kayak merasa gak

dianggap aja. Mungkin terus kayak gimana ya, ngerasa kehilangan

gitu kak gimana ya kok aku gak bisa jelasin sih. Pokoknya ya kayak

gak enak aja gitu loh di hati, ganjel. Jadinya kayak kenapa sih gitu

loh aku mikirnya kayak gitu.” (C, 718-724)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

149

“Kayak biasanya kan ehm suka chat gitu kan kak. Suka cerita-

cerita, itu jadi kayak gak ada. Cerita terus lagi seneng juga gak bisa

cerita, kan gak mungkin cerita kalo lagi sedih doang kan gak.

Maksudnya kalo seneng juga mau cerita. Jadi ya kayak kehilangan

tempat bercerita, kehilangan temen buat bercanda have fun gitu,

buat pergi bareng gitu jadi udah gak ada lagi.” (C, 728-734)

Dalam mengalami kecemburuan, ketiga informan mengalami rasa

kehilangan yang sungguh besar karena adanya teman yang meninggalkan

mereka berteman dengan orang lain. Kecemburuan yang dialami juga

membuat mereka menjadi tidak lagi utuh dan kesulitan dalam menemukan

teman atau “rumah” lain dalam kehidupannya.

4. Reaksi dan cara menghadapi kecemburuan

Ketika sedang menghadapi kecemburuan, ketiga informan memiliki

caranya masing-masing untuk menyelesaikan masalah tersebut. Sebagai

seorang individu yang memiliki karakteristiknya masing-masing, tentunya

akan membuat adanya perbedaan cara penyelesaian masalah pada masing-

masing informan. Akan tetapi ketiga informan memiliki beberapa kesamaan

dalam menghadapi kecemburuan.

a. Memendam perasaan agar terlihat tangguh

Salah satu hal yang dilakukan oleh ketiga informan dalam

menghadapi kecemburuan adalah memendam. Ketika dihadapkan dengan

kecemburuan, M justru lebih memilih untuk memendam perasaannya dan

membiarkan temannya berteman dengan orang lain. Ia juga lebih berfokus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

150

untuk menghibur dirinya dan meyakinkan bahwa masih ada teman-teman

lain di luar sana, dibandingkan dengan membicarakannya kepada teman

yang dicemburui. Alasan dibalik sikap memendam M adalah karena ia

tidak mau terus menunggu jawaban yang tidak pasti. Baginya ketika ia

membicarakan perasaannya mengenai kecemburuan, belum tentu ia akan

mendapatkan jawaban yang ia inginkan dari temannya.

“Mmm apa yaa kalo secara perilaku, emm apa ya paling gimana ya

aku juga jadi bingung deh. Ngga terlalu ngepoin mereka juga, aku

juga jadi kayak santai aja gitu. Kalo mereka udah punya temen lain

yaudah. Aku sama temen yang lainnya aja” (M, 908-912)

“Mmm apa yaa kalo secara perilaku, emm apa ya paling gimana ya

aku juga jadi bingung deh. Ngga terlalu ngepoin mereka juga, aku

juga jadi kayak santai aja gitu. Kalo mereka udah punya temen lain

yaudah. Aku sama temen yang lainnya aja.” (M, 833-837)

“Ya itu tadi, kepikiran kan, daripada, orang masih banyak yang

dipikirin tugas, kepanitiaan, masa mau mikirin yang menurut aku

itu sepele sih jadi dibawa sepele aja sih. Ngapain dipikirin sampe

berat-berat gitu.

…..Yaa yaelah daripada bertanya-tanya terus daripada kepo terus

yaudah gak usah dipikirin aja gitu loh. Daripada malah bertanya-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

151

tanya terus, apa juga jawabannya coba belum pasti ada juga kan.”

(M, 1036-1045)

Hal yang serupa juga terjadi pada diri S, terlihat ketika menghadapi

kecemburuan ia juga lebih memilih untuk memendam. Selain itu ia juga

memutuskan untuk melupakan kecemburuan yang ia rasakan serta peristiwa

penyebabnya. S juga akan menghadapi kecemburuan tersebut dengan

bersikap acuh tak acuh. Semua ini ia lakukan agar ia tampak biasa saja di

hadapan teman-temannya atau dengan kata lain agar teman-temannya tidak

melihatnya bersedih.

“Ya tetep biasa aja, aku cuma berpikir di dalem tapi di depan

mereka gak menunjukkan. Aku males aja sih kalo suruh nanyak-

nanyakin terus. Soalnya kayaknya udah pernah sih sekali dua kali

tak tanyain terus. Tapi kalo kelama-lamaan kan jadi males juga

nanyainnya.” (S, 782-786)

“Oh enggak sih, kalo kayak gitu aku enggak selalu maksudnya cuma

dipendem gitu doang. Cuma dipendem doang, tapi kalo aku di luar

nganggepnya yaudah biasa aja.

….Ya aku sih cuma kecewa terus mikir-mikir dia tuh orangnya

kayak gimana kayak gitu. Tapi di depan temen-temen aku gak

menunjukkan itu.” (S, 478-485)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

152

“Yang kalo misalnya gak mau ikut campur juga ke urusan temen-

temen. Terus kayak “ih yaudah kalo emang gak mau cerita yaudah

ngapain lagi”, ngapain aku ngurusin kayak gitu. Sempet mikir dulu

sih kayak “kok dia gak cerita sih?” tapi yaudahlah kalo dia gak mau

cerita yaudah. Tak gituin. Lebih ke memendam sih kak.” (S, 729-

734)

C juga menghadapinya dengan cara yang serupa. Ketika mengalami

kecemburuan ia juga memutuskan bahwa ia tidak akan membicarakan hal

tersebut dengan temannya meskipun ada perasaan mengganjal di dalam

dirinya. Hal ini ia lakukan untuk menghindari terjadinya suasana yang

semakin canggung dan juga agar tidak menimbulkan suatu masalah yang

baru. Sikap memendam C tersebut juga disertai dengan tangisan, karena

sebenarnya kecemburuan membuatnya cukup terbebankan.

“Aku gak bahas juga, sempet aku tadinya mau nanyak ke dia cuman

aku kayak enggak lah gak mau malah nanti tuh takutnya nimbulin

masalah karena itu juga udah lama. Kadang kalo aku baca chatnya

itu kadang aku ngerasanya juga sakit hati sih kak, sakit hati

sebenernya waktu itu cuman yaudah.” (C, 684-690)

“Kalo kayak bahas masalah yang kayak gitu sih engga kak. Aku

menghindari apa ya menghindari takutnya nanti kita jadinya

canggung. Tapi kalo emang ada masalah aku pasti berusaha selalu

ngomongin, kalo emang ada something yang buat aku yang gak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

153

nyaman sama dia itu pasti aku berusaha ngomong. Tapi kalo buat

bahas masalah-masalah yang dulu aku engga deh. Sebenernya

pingin sih kak, tapi… kan malah jadi kayak ganjel gitu kan. Cuman

ya karena aku mikir gitu jadi yaudah tahan ajalah.” (C, 784-792)

Ketiga informan memiliki alasannya masing-masing ketika

memutuskan untuk memendam rasa cemburu serta perasaan-perasaan

lain yang menyertainya. Akan tetapi dari ketiga informan tersebut sama-

sama merasakan perasaan yang cukup negatif yang timbul dari

kecemburuan tersebut.

b. Mencari teman lain untuk membuktikan diri

Selain memendam, ketiga informan juga memiliki cara lain untuk

menghadapi kecemburuan. Pada M ia akan mencoba untuk mencari

teman lain untuk mengisi kehidupannya. Berawal dari sikap M yang terus

meyakinkan dirinya bahwa ia masih memiliki teman lain, ia kemudian

berusaha untuk mendekatkan dirinya dengan teman lain. M melakukan

hal tersebut dengan tujuan menyamakan keadaan dirinya dengan

temannya yang saat ini dekat dengan teman baru. Selain itu ia juga

memiliki keinginan untuk membalas apa yang sudah temannya lakukan

kepadanya dan juga membuktikan bahwa ia tetap dapat bahagia tanpa

temannya. Ia juga tidak ingin dipandang kasihan oleh teman yang

dicemburuinya maka ia membuktikkan diri.

“Pernah sih dulu aku pas di Jakarta kan, terus kan pindah sini.

Terus ngeliat temen-temen di Jakarta udah punya temen baru lagi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

154

yaudah ternyata mereka punya kelompok lagi disana yaudah terus

yaudah aku disini sama kelompok ku yang ada disini.” (M, 1180-

1184)

“Apa ya, yaa dia bisa seneng-seneng sama Regina, bisa temenan

deket sama Regina ya aku juga sama temenku yang lain gitu ya

berusaha kayak apa ya kayak nunjukkin “ini gue juga punya temen

gitu lho, temen gue gak cuma elu”.…nyamain lah istilahnya.” (M,

989-994)

“Gimana ya, mungkin biar gak dikira “kok Monik sendiri ya, setelah

gua deket sama Regina”. Mungkin aku takut dia mikir kayak gitu,

tapi kan ya balik lagi ke akunya, masa aku mau sendiri terus sih?

Masa gak ada Kornel terus aku sendiri? Kan gak ada Kornel aku

juga bisa sama yang lainnya, gak harus sama Kornel terus. Takut

Kornel memandang kasihan sih soalnya sendiri terus.” (M, 1000-

1006)

“Aku merasa jahat soalnya Kornel deket sama Regina terus kok

tiba-tiba aku deketin Regina kan aku jahat ya. …..Aku kan jadinya

kan aku jadi sering cerita ke Regina gini gini gini. Terus kayak

sering merahasiakan sesuatu yang aku sama Regina tau tapi Kornel

gak tau.” (M, 642-648)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

155

S juga memiliki keinginan untuk membuktikan bahwa ia juga masih

memiliki teman lainnya. S terus meyakinkan diri bahwa masih ada teman

lain di luar sana selain teman yang ia cemburui.

“Oh enggak sih, kalo kayak gitu aku enggak selalu maksudnya cuma

dipendem gitu doang. Cuma dipendem doang, tapi kalo aku di luar

nganggepnya yaudah biasa aja. Kan ada teman lain juga.” (S, 478-

481)

C juga merasa bahwa ketika menghadapi kecemburuan ia tidak bisa

terus terpuruk dan ia harus bangkit. Ia terus meyakinkan diri bahwa masih

banyak teman lain di luar sana yang bahkan lebih bisa memahami dirinya

dan teman-teman yang membuat cemburu bukanlah sahabatnya. Maka dari

itu, ketika ia merasa cemburu, C akan mencoba lebih banyak menghabiskan

waktu dengan teman-teman lainnya.

“Terus aku juga lebih sering, semenjak Regina lebih deket sama

Indah gitu, aku lebih sering ngabisin waktu juga sama Monik kak,

pergi bareng.” (C, 470-472)

“Ehm lama-lama kalo misalkan aku merasa aku kebuang gitu kak,

yang kayak mereka menjauh gitu, usaha ku aku kayak harus bangkit

lagi gitu loh kak. Terus yaudah aku masih punya temen yang lain

juga yang mungkin masih bisa menerima aku kayak gimana. Jadi

aku kayak tetep bergaul sama yang lain juga. Karena aku mikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

156

mungkin temen aku gak cuman mereka itu loh. Jadi aku bisa cari

orang lain gitu loh kak, gitu sih.”. (C, 764-771)

“Karena kalo misalkan aku tetep sedih, tetep kayak mikirin mereka

dan bergantung sama mereka aku gak bakal berkembang gak sih

kak. Maksudnya kayak aku harus ohh gitu loh aku pokoknya harus

tetep ngelanjutin hidup kalo mereka ehm mungkin dengan mereka

ngejauhin aku, aku juga jadi tau kalo mereka bukan yang terbaik.

Aku bisa cari lainnya yang lebih baik.” (C, 775-781)

Ketiga informan memilih untuk mencari teman lain karena merasa

bahwa mereka tidak ingin menghabiskan waktunya hanya untuk

memikirkan kecemburuan yang mereka alami.

c. Pemikiran positif dalam menghadapi kecemburuan

Meskipun banyak emosi negatif yang ketiga informan rasakan

ketika mengalami kecemburuan. Bahkan M merasa bahwa ia ingin

membalas apa yang sudah temannya lakukan kepadanya. Ketiga informan

tetap mencoba untuk melihat kecemburuan yang mereka rasakan dari sisi

lainnya. Ketiga informan mencoba untuk menumbuhkan pemikiran positif

mengenai kecemburuan yang sedang dialami.

Pada diri M sendiri, ia mencoba untuk melihat temannya dari sisi

yang lebih positif. Ia mencoba untuk memahami bahwa pasti ada alasan di

balik perilaku teman yang membuatnya cemburu seperti contohnya ketika

temannya tidak membagikan cerita kepadanya hal itu berarti tidak semua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

157

cerita bisa temannya ceritakan pada diri M. Ia juga terus menyadarkan

dirinya bahwa ia tidak boleh egois di dalam menghadapi kecemburuan. M

juga mencoba menyadari bahwa ada batasan dalam setiap pertemanan.

“Ya gapapa sih gak terlalu, gak terlalu gak enak juga. Soalnya kan

tiap orang juga punya privasi kan jadi mungkin dia gak mau

ngumbar-ngumbar atau apa. Gakpapa sih aku lebih ke gapapa.

Berusaha memahami aja sih. Tapi pas pertama mungkin ini kali ya,

aku juga ngerti, kalo misalnya tentang cowo, aku mungkin juga gak

ngerti sifatnya cowok itu kayak gimana, Regina lebih ngerti tentang

dia, jadi ya dia cerita ke Regina gapapa.” (M, 496-503)

“Engga sih soalnya dia juga bebas temenan sama yang lain, aku

juga temenan sama yang lain. kalo kayak gitu nanti egois dong masa

cuma sama aku doang. Nanti gak bersosialisasi ke yang lainnya

juga.” (M, 542-546)

“Apa ya, ya pertama kayak “kok lu gak ngajak gue sih?” tapi nanti

dia jelasin soalnya waktu itu kan dia sama Anya tuh main ke

rumahnya Kornel biasanya ada aku juga sih kayak Kornel ngajak

aku juga. Terus bilang ya aku bilang “eh kok gak ngajak-ngajak

sih?” gitu terus “iya soalnya si Anya mau cerita tentang cowonya”

gitu. Soalnya Anya kalo cerita tentang cowonya itu ke Kornel kan

soalnya aku juga ga begitu deket sama cowonya si Anya ini. Terus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

158

ya yaudah kalo misalnya butuh waktu buat ngomongin cowonya ini

yaudah gitu. Kan aku juga gak tau urusannya dia.” (M, 561-571)

S juga memiliki pemikiran yang serupa dengan M. S mencoba untuk

meyakinkan bahwa di dalam pertemanan, ia tidak berhak untuk membatasi

temannya pergi dan berteman dengan siapapun.

“Ya biasa aja sih. Aku gak mau ngebatesin orang lain juga kan. Aku

cuma mikir, aku kok, aku tuh lebih mikir ke Iva nya bukan ke Naya

sama Dilpotnya.” (S, 909-911)

“Ehmm ya dia juga kehidupan yang lain sih. Jadi lebih ke biasa aja.

Ya kan soalnya aku juga punya temen lain, ntar kalo misalnya aku

dibatasin kan aku juga gak suka, mending dibebasin aja yang

penting tetep ketemu tetep chat.” (S, 576-580)

Hal yang sama juga terjadi pada diri C, yaitu mencoba untuk melihat

alasan dibalik perilaku teman yang membuatnya cemburu. Ia mencoba

untuk berpikir positif terhadap peristiwa-peristiwa yang membuatnya

cemburu, seperti misalnya selalu ada alasan dibalik teman yang tidak

mengajaknya pergi bersama. C juga mencoba untuk memposisikan dirinya

di posisi orang lain yang melihatnya memiliki teman lain. Kemudian pada

akhirnya ia akan meyakinkan dirinya bahwa memiliki teman baru

merupakan hal yang wajar dan ia harus menghargai keputusan temannya

apabila temannya memang memiliki orang lain yang lebih dekat dengan

temannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

159

“…terus pilihannya dia ya tetep gitu ya aku nerima aja gitu. Karena

kan kalo berdasarkan realita yang ada kan juga wajar punya temen

baru gitu kan.” (C, 900-902)

“Terus tapi kalo aku mikir sih ya wajar juga sih kak kalo misalnya

kita punya temen baru. Karena kita juga kan butuh bersosialisasi

sama orang lain yang baru gitu kan. Terus aku sendiri pasti juga

bakal punya temen baru dan mungkin temenku bakal ngerasain apa

yang aku rasain ketika aku melihat dia punya temen baru. Jadi

kayak ya aku berusaha menerima meskipun sedih tapi ya aku bakal

berusaha juga tetep nanyain dia gimana gimana kayak gitu supaya

dia bisa pokoknya tetep keep in touch meskipun udah gak deket.”

(C, 611-620)

“Ehm aku pernah gak ya, kayaknya pernah deh kak. Waktu itu aku

kayak “ya ilah kok gak diajak si?” aku mikir kayak gitu. Terus aku

yang kayak yaudahlah ya mungkin emang mereka lagi gak mau

ngajak aku jadi kayak yaudah deh. Aku kayak yaudahlah meskipun

kayak sedih cuman yaudah.” (C, 624-629)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

160

5. Makna dari Peristiwa Kecemburuan

a. Adanya refleksi terhadap kecemburuan yaitu ingin menjadi pribadi

yang lebih baik

Kecemburuan yang dialami oleh ketiga informan tentunya tidak

hanya berhenti pada cara menghadapinya saja. Bagi ketiga informan

kecemburuan juga dijadikan sebagai sarana berefleksi, dimana ketiga

informan bisa belajar dari pengalaman kecemburuan tersebut.

Ketika mencoba berefelksi mengenai kecemburuan yang ia

alami, M memiliki keinginan untuk memperbaiki dirinya menjadi pribadi

yang lebih baik. Ia menyadari bahwa ia memiliki cara bicara yang bisa

saja menyakiti hati orang lain sehingga pada akhirnya membuat orang

lain tersebut menjauh. Maka dari itu ia akan mencoba untuk memperbaiki

cara berkomunikasinya dengan orang lain agar pada akhirnya ia terhindar

dari teman yang meninggalkannya sehingga menimbulkan rasa cemburu.

Selain itu, cemburu juga membuatnya belajar untuk tidak menjadi teman

yang “kacang lupa kult”, maka ia akan mencoba untuk terus menjaga

komunikasinya dengan teman-teman dekatnya.

“Cara bicara yang pertama. Soalnya takutnya dari cara

ngomongku nanti orang sakit hati atau gimana ini pelan-pelan mau

coba aku ubah, aduh kok aku kasar banget ya orangnya, mungkin

karena kebiasa di Jakarta. Tapi aku sadar sih kalo asal jeplak nanti

orangnya gak suka. Tapi aku udah mulai bilang bercanda-bercanda

ke orang yang aku bilangin.” (M, 1216-1222)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

161

Ketika ditanyakan apa alasan dari sikap M yang terus ingin menjaga

komunikasi dengan teman-temannya meskipun sudah terpisah jarak, ia

menjawab

“Ya itu biar gak kacang lupa kulit soalnya kan dulu sedih sama

siapa, terus apa lagi ya, sedih sama siapa, yang semangatin siapa,

yang nemenin terus kan siapa gitu.” (M, 1174-1178)

Keinginan untuk memperbaiki diri juga muncul dalam diri S. Ia

merasa bahwa teman yang menjauh hingga membuatnya cemburu tersebut

disebabkan oleh dirinya yang tidak hati-hati dalam bercanda, maka ia ingin

menjadi lebih berhati-hati. Selain itu rasa cemburu yang sempat ia rasakan

juga membuatnya ingin mengurangi sikap cueknya p"ada teman-teman di

sekitarnya agar bisa terus menjalin kedekatan dengan mereka. Kemudian

pada akhirnya S juga ingin mengurangi sikap menjunjung tinggi harga

dirinya dan ingin menjadi lebih terbuka untuk menganggap sahabat.

“Cuma kayak lebih ini sih kayak lebih hati-hati. Kan belum tentu

bercandaannya sama kayak gitu.” (S, 905-907)

“Cueknya sih soalnya aku juga dibilangin sama mbak Rani tuh aku

orangnya cuek banget. Sama orang tuh cuek banget jadi kalo bisa

aku mau merubah cueknya itu. Tapi emang dasarnya aku kayak gini,

jadi sulit.” (S, 962-965)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

162

“Jangan cuek juga kak. Kayak misalnya kalo aku chat ke Risa Juli

juga cuma seperlunya, jadi maksudnya cuek itu cuek cuma kayak

seperlunya aja. Gak ngechat kayak cerita-cerita gitu.” (S, 1005-

1008)

“Ya kalo bisa sih jangan. Soalnya kalo misalnya mereka temen-

temenku udah nganggep aku sahabat, dan aku belum nganggep

mereka. Ntar merekanya yang kecewa terus malah menjauh lagi.”

(S, 1017-1020)

C juga merefleksikan hal yang sama, yaitu ingin menjadi pribadi

yang lebih baik lagi bagi teman-temannya. Ia ingin menjadi pribadi yang

lebih peduli dan juga menjaga perasaa teman-teman di sekitarnya. C juga

menyadari bahwa teman-temannya tidak menyukai dan bahkan menjauhi

dirinya karena sikap sensitifnya, sikap sensitifnya jugalah yang pada

akhirnya membuat C merasakan kecemburuan. Maka dari itu C

memutuskan untuk mengurangi sikap sensitifnya.

“Cuman aku juga sadar, disitu aku juga salah karena aku ya terlalu

baper itu terlalu sensitif. Terus temen-temenku gak terlalu suka

sama sikap aku yang kayak gitu. Yaudah disitu aku berusaha belajar

buat ngurangin perasaan aku yang sensitif itu, yang baper itu. Biar

ya sama-sama enak gitu loh.” (C, 709-715)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

163

“Jadi aku kayak misalnya kan apa sih sebenernya, kalo aku udah

sadar aku pasti kayak berubah jadi lebih baik seperti yang mereka

mau.” (C, 742-744)

“Jadi ngerti temenku satu-satu tuh kayak gimana. Terus ehm jadi

paham harus apa ya, harus menjaga perasaan temen, ngehargain

temen-temen aku juga, mikirin temen aku, peduli sama mereka. terus

aku juga ngerasa dari pengalaman itu ada yang bisa aku ambil

misalnya jadi berubah menjadi lebih baik lagi.” (C, 927-932)

Pada pengalaman ketiga informan ini bisa dilihat bahwa

kecemburuan bukan hanya dinilai sebagai suatu pengalaman yang negatif

atau kurang mengenakkan. Akan tetapi kecemburuan juga bisa dipandang

sebagai suatu hal yang bisa dijadikan sebagai sarana perbaikan diri.

Cemburu juga bisa dijadikan saran berefleksi untuk kembali menilik diri,

hal apa saja dalam diri masing-masing informan yang bisa saja menjadi

penyebab kecemburuan itu sendiri. Hingga pada akhirnya ketiga informan

bisa memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih positif atau lebih baik,

tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga untuk teman-teman di sekitarnya.

E. Pembahasan

Berdasarkan pemaparan hasil analisis data yang sudah dilakukan

sebelumnya, didapatkan beberapa tema besar yang menjadi kesamaan dan

muncul keterkaitan yang ada pada data dari ketiga informan. Seperti yang

sudah dikatakan sebelumnya bahwa data-data yang didapatkan dari ketiga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

164

informan terbagi menjadi 5 kelompok besar yaitu pandangan terhadap teman,

awal terjadinya kecemburuan, pikiran dan perasaan selama kecemburuan,

reaksi dan upaya menghadapi kecemburuan dan makna dari peristiwa

kecemburuan. Kelima tema besar tersebut merupakan gambaran jawaban dari

pertanyaan penelitian yang sudah diajukan oleh peneliti, yaitu mengenai

dinamika pengalaman kecemburuan pada pertemanan remaja putri.

Dari analisis data yang dilakukan pada ketiga informan, ketiga informan

tersebut memiliki kesamaan pada masing-masing kluster tersebut dan juga

kluster-kluster saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Melalui

analisis data dapat terlihat bahwa ketiga informan memiliki pandangan yang

sama terhadap pertemanan, dimana mereka memandang bahwa teman adalah

sumber kenyamanan dan perkembangan diri, sehingga menyebabkan

munculnya ketergantungan terhadap teman dalam diri ketiga informan.

Ketergantungan terhadap teman tersebut akhirnya membuat informan lebih

rentan dalam mengalami kecemburuan. Ketiga informan dapat mengetahui

bahwa mereka sedang merasakan kecemburuan melalui observasi yang

dilakukan pada teman dekatnya. Perilaku yang menurut ketiga informan

merupakan awal dari suatu kecemburuan adalah teman yang tidak lagi bercerita

dengan informan serta tidak lagi mengajak informan pergi dan lebih banyak

menghabiskan waktu dengan teman lain. Dalam menghadapi kecemburuan,

ketiga informan memutuskan untuk memendam perasaannya dan mencari

teman lain yang bisa mengisi hidupnya. Akan tetapi pada akhirnya ketiga

informan dapat melihat kecemburuan melalui sudut pandang yang lebih positif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

165

Peristiwa kecemburuan yang dialami oleh ketiga informan membuat informan

berefleksi dan memutuskan untuk mengubah dirinya menjadi pribadi yang

lebih baik bagi teman-temannya.

Bagaimana peristiwa kecemburuan dapat terjadi berawal dari bagaimana

seseorang memandang akan makna teman dalam hidupnya. Ketiga informan

memiliki pandangan yang serupa mengenai hadirnya teman dalam kehidupan

mereka. Ketiga informan memandang bahwa teman merupakan sumber

kenyamanan mereka. Hal tersebut sesuai dengan pandangan Santrock (2014)

mengenai pertemanan, dimana ia mengartikan teman sebagai orang-orang yang

saling menemani dan mendukung satu sama lain serta terikat dalam suatu

keintiman (Santrock, 2014). Seperti yang dikatakan oleh Gottman dan Parker

(1987, dalam Santrock 2014) salah satu fungsi pertemanan adalah

menyediakan seorang partner yang bersedia menemani individu yang

bersangkutan kapanpun dan dalam kegiatan apapun. Pandangan tersebut juga

dimiliki oleh ketika informan yang memandang sebagai tempat dimana ketiga

informan bisa bercerita mengenai apapun karena temanlah yang seharusnya

selalu hadir di kehidupan mereka dalam keadaan apapun pula. Teman bagi

ketiga informan juga merupakan sarana untuk bersenang-senang dan pergi

bersama.

Selain sebagai sumber kenyamanan, teman juga merupakan sarana ketiga

informan untuk terus berkembang menjadi pribadi yang lebih baik. Teman juga

merupakan tumpuan bagi ketiga informan untuk membimbing mereka ke arah

yang lebih positif serta menghindari hal-hal yang negatif. Hal ini sesuai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

166

ungkapan yang dikemukakan oleh Gottman dan Parker (1987, dalam Santrock

2014) mengenai fungsi-fungsi pertemanan. Gottman dan Parker

mengungkapkan bahwa salah satu fungsi pertemanan adalah menyediakan ego

support melalui dukungan-dukungan, penguatan-penguatan serta feedback

yang dapat membuat temannya selalu berkembang dan mempertahankan sikap-

sikap yang membuatnya menjadi individu yang berharga. Ketiga informan

mengandalkan teman-temannya untuk selalu menemaninya dan membantunya

berkembang karena hal tersebut tidak mereka dapatkan di keluarga mereka.

Santrock (2014) juga berpendapat demikian, bahwa teman merupakan bagian

yang penting dalam kehidupan remaja karena temanlah yang menyediakan

informasi-informasi penting mengenai kehidupan di luar keluarga. Santrock

berpandangan bahwa teman-temanlah yang bisa memberikan feedback kepada

sesama remaja mengenai kemampuan mereka sehingga mereka dapat lebih

memaksimalkan perkembangan potensi mereka.

Pandangan-pandangan ketiga informan mengenai pertemanan ini bisa saja

menimbulkan ketakutan akan berpisah atau kehilangan. Maka dari itu ketiga

informan memandang bahwa komitmen merupakan hal yang penting untuk

dijaga dalam pertemanan agar tidak terjadi perpecahan dan mencegah teman-

temannya untuk pergi meninggalkan mereka. Hal ini serupa dengan yang

dikatakan oleh Youniss dan Smollar (1985, dalam Collins dan Madsen, 2006)

bahwa dalam pertemanan remaja perempuan sangat penting untuk

menghadirkan komitmen dan keintiman di dalamnya. Ketakutan akan

kehilangan teman yang berteman dengan orang lain dan adanya urgensi untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

167

menjaga komitmen merupakan tanda dari masih adanya tuntutan untuk

menjadi eksklusif pada pertemanan tersebut. Menjadi “eksklusif” dalam suatu

pertemanan adalah suatu keadaan di mana salah satu pihak dalam suatu

pertemanan menuntut pihak lain dalam pertemanan tersebut agar tidak

menjalin relasi dekat dengan pihak-pihak lain di luar lingkaran pertemanan

mereka (Parker, Walker, Low dan Gamm, 2005). Pada saat remaja, seseorang

berada dalam Level 4 pada tahapan perkembangan pemahaman mengenai

pertemanan. Level 4 disebut dengan Interdependent Understanding of

Friendship, di mana pada tahapan ini tuntutan seorang remaja akan

eksklusivitas akan berkurang. Tuntutan untuk menjadi “eksklusif” merupakan

salah satu faktor yang menyebabkan seseorang dapat merasakan cemburu,

maka apabila tuntutan akan eksklusivitas berkurang seharusnya kecenderungan

untuk merasakan cemburu berkurang juga.

Selain itu ketakutan akan ditinggalkan serta pandangan-pandangan yang

dimiliki oleh ketiga informan mengenai pertemanan bisa saja menimbulkan

sikap ketergantungan antara satu dengan yang lainnya. Hal ini merupakan

suatu hal yang bisa saja terjadi pada remaja, karena menurut Collins dan

Madsen (2006) sikap saling ketergantungan antara satu teman dengan yang

lainnya akan semakin terlihat dan berkembang pada saat remaja. Diperlukan

pula suatu kompetensi sosial tertentu untuk menjaga serta memelihara

ketergantungan tersebut agar tetap dalam batasnya. Menentukan seseorang

memiliki ketergantungan atau tidak dapat terlihat dari tinggi atau rendahnya

seseorang merasa bahwa semua kebutuhan-kebutuhan yang ia cari dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

168

terpenuhi di dalam relasi tersebut dan apakah partner dalam relasinya saat ini

benar-benar memberikan apa yang ia butuhkan (Thibaut dan Kelly, 1959 dalam

Simpson, Fletcher dan Campbell, 2003). Dalam hal ini terlihat bahwa ketiga

informan merasakan bahwa teman-temannya saat ini memang memberikan apa

yang mereka butuhkan dan bahkan apa yang tidak mereka dapatkan dalam

keluarga, maka ketiga informan jelas memiliki ketergantungan terhadap

teman-temannya saat ini.

Hadirnya ketergantungan dalam suatu relasi tentunya akan mempengaruhi

banyak sekali hal di dalamnya. Rusbult, Arriaga, dan Agnew (2003)

mengungkapkan bahwa hadirnya saling ketergantungan dalam suatu relasi

akan mempengaruhi bagaimana interaksi yang terbangun dalam relasi tersebut

dan tentunya mempengaruhi bentuk relasi itu sendiri. Selain itu ketergantungan

juga berperan dalam pembentukan diri seseorang serta bagaimana individu

tersebut memandang serta menanggapi suatu peristiwa yang terjadi. Sama

halnya dengan ketiga informan, hadirnya ketergantungan dalam relasi

pertemanan mereka membuat adanya pandangan-pandangan tertentu mengenai

pertemanan, salah satunya adalah teman yang harus selalu ada untuk

menemani, teman yang harus selalu mengajak pergi, dan teman yang harus

selalu berbagi cerita satu dengan yang lainnya. Hal-hal tersebut termasuk

dalam perilaku-perilaku yang dilakukan oleh ketiga informan untuk menjaga

keberlangsungan pertemanan tersebut.

Sama seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa hadirnya

ketergantungan merupakan suatu hal yang wajar terjadi dalam suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

169

pertemanan, akan tetapi selama relasi tersebut masih sesuai dengan batasnya.

Ketergantungan yang meninggi biasanya dipengaruhi oleh tingginya

kemungkinan salah satu pihak akan mengakhiri pertemanan tersebut atau akan

membangun suatu relasi dekat yang baru (Rusbult, Arriaga, dan Agnew, 2003).

Ahli-ahli tersebut juga mengatakan bahwa hadirnya ketergantungan juga bisa

saja menjadi sumber permasalahan dalam relasi tersebut. Tidak hanya menjadi

sumber permasalahan, ketergantungan juga bisa membuat seseorang menjadi

sangat rapuh dan lemah karena ketergantungan merupakan sarana seseorang

untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang ada pada dirinya melalui

orang lain. Dari hal tersebut bisa dilihat bahwa kecemburuan juga bisa

dimunculkan dari adanya ketergantungan terhadap orang lain tersebut, karena

memang pada masa seseorang menginjak masa awal remajanya, usaha

mempertahankan dan tetap berada dalam lingkup pertemanan merupakan suatu

hal yang penting bagi diri mereka (Kim, Parker, dan Marciano, 2017). Maka

mereka yang memiliki ketergantungan tinggi terhadap teman tentunya akan

lebih rentan dalam mengalami kecemburuan dalam pertemanan, karena akan

melakukan usaha lebih untuk menjaga pertemanan tersebut. Akan tetapi di satu

sisi lain ketika seorang remaja sudah berada di tahapan akhir remaja, rasa

cemburu tersebut seharusnya sudah mulai mengikis karena adanya kesadaran

bahwa hadirnya pihak ketiga dalam pertemanan tidak akan memberikan

dampak negatif dalam kehidupannya (Brown dan Larson, 2009; Smetana, 2010

dalam Kim, Parker, dan Marciano, 2017), namun hal tersebut tidak terjadi

dalam diri ketiga informan maka kecemburuan masih ia rasakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

170

Selain adanya ketergantungan antara ketiga informan dengan teman-

temannya, hal-hal di atas juga menunjukkan bahwa terjadi keterikatan antara

ketiga informan dengan teman-teman dekatnya (Ellis dan Weinstein, 1986).

Hal tersebut terlihat dari adanya ketakutan untuk berpisah dan ketakutan

ditinggalkan oleh teman-temannya. Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan ketiga

informan oleh teman-temannya juga terjadi. Kedua hal tersebut, hadirnya

keterikatan dan adanya pemberian serta penerimaan fungsi-fungsi pertemanan

antara ketiga informan dan teman-teman dekatnya, merupakan dua komponen

penting dalam peristiwa kecemburuan (Ellis dan Weinstein, 1984) sehingga hal

tersebut memperkuat ketiga informan dalam mengalami kecemburuan.

Kecemburuan sebagai suatu peristiwa yang dialami tentunya dimulai dari

hadirnya satu stimulus. Dalam hal ini kecemburuan dipandang sebagai suatu

stress dan stress tentunya terdiri dari stimulus serta respon untuk

menghadapinya (Lazarus dan Folkman, 1984 dan Sarafino dan Smith, 2011).

Lazarus dan Folkman (1984) melihat bahwa di dalam penentuan stimulus dari

munculnya suatu stress terjadi karena adanya proses penilaian (appraisal)

terhadap stimulus yang bersangkutan. Pada proses penilaian tersebut seseorang

akan mengalami tiga tahap penilaian yaitu primary appraisal, secondary

appraisal, dan reappraisal. Ketiga informan juga mengalami tahapan-tahapan

tersebut dalam menghadapi kecemburuan.

Di awal ketika kecemburuan terjadi, ketiga informan melakukan observasi

terhadap adanya perubahan perilaku yang ada pada diri teman dekatnya. Pada

saat tersebut, ketiga informan sedang melakukan primary appraisal untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

171

menentukan apakah stimulus-stimulus tersebut tergolong dalam penyebab

stress atau bukan, yang dalam hal ini merupakan kecemburuan. Ketiga

informan melihat bahwa banyaknya rutinitas dalam relasi pertemanan yang

hilang merupakan awal dari terjadinya kecemburuan. Ketiga informan melihat

bahwa teman dekatnya tidak lagi membagikan cerita dengan mereka dan juga

tidak lagi mengajak mereka pergi bersama. Selain itu ketiga informan juga

melihat teman dekatnya menjadi lebih sering menghabiskan waktu bersama

dengan teman lainnya. Hal-hal tersebut yang mengindikasikan bahwa

temannya saat itu sedang lebih dekat dengan orang lain dan ketiga informan

merasakan kecemburuan. Seperti yang dikatakan Harris (2004 dalam Wade

dan Weinstein, 2011) dan Parker, Walker, Low, dan Gamm (2005)

kecemburuan memang akan terjadi apabila hadir seorang rival yang dirasa

mengancam hubungan tersebut serta adanya salah satu pihak dari pertemanan

yang memiliki ketertarikan untuk menjalin pertemanan dengan orang lain.

Adanya pihak ketiga yang mencuri atau mengambil segala fungsi dan

keuntungan yang diberikan oleh teman ketiga informan juga merupakan

komponen yang penting dalam kecemburuan (Ellis dan Weinstein, 1986).

Terlihat bahwa ketiga komponen penting dalam kecemburuan menurut Ellis

dan Weinstein (1986) sudah terpenuhi, sehingga pada akhirnya benar adanya

bahwa ketiga informan memang sedang dan sudah pernah mengalami

kecemburuan dalam pertemanan. Menurut Ellis dan Weinstein pula (1986)

tahap hadirnya pihak ketiga ini merupakan tahap intrusi dalam kecemburuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

172

Dalam peristiwa yang dialami oleh ketiga informan, ketiga informan

melihat teman dekatnya menjadi lebih sering pergi dan bercerita dengan orang

lain. Bercerita dan pergi bersama merupakan suatu hal spesial yang ketiga

informan jalin bersama teman-teman dekatnya, akan tetapi hal tersebut sudah

direbut atau diambil oleh orang ketiga yang hadir dalam relasi pertemanan

tersebut. Hal ini pulalah yang membuat seseorang mengalami kecemburuan

yaitu hilangnya eksklusivitas atau hal spesial yang biasanya terjalin antara

seseorang dan teman dekatnya karena hadirnya pihak ketiga (Ellis dan

Weinstein, 1986).

Setelah ketiga informan merasakan kecemburuan, ada berbagai macam

perasaan dan pemikiran yang mengikuti munculnya kecemburuan tersebut.

Seperti yang dikatakan oleh Pfeiffer dan Wong (1989) yang berpandangan

bahwa kecemburuan merupakan suatu hal yang multidimensional yang di

dalamnya terdapat perasaan-perasaan, pemikiran-pemikiran dan juga strategi-

strategi coping. Perasaan-perasaan yang muncul antara lain adalah merasa

kehilangan teman yang selama ini selalu menemani hari-harinya, teman yang

merupakan sumber kenyamanan dalam hidupnya, dan teman yang

membantunya untuk mengembangkan diri. Ketiga informan juga merasa

bahwa dirinya dinomorduakan, setelah segala sesuatu yang dilaluinya dan

teman-temannya, tetapi temannya lebih memilih meninggalkan mereka dan

berteman dengan orang lain.

Dari pemaparan di atas, dapat terlihat bahwa ada beberapa perasaan yang

muncul dari diri ketiga informan yaitu kekecewaan, kesedihan, dan kehilangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

173

sesuatu yang berharga dan memang betul hal-hal itulah yang akan dirasakan

seseorang ketika mengalami kecemburuan, karena kecemburuan merupakan

perpaduan dari beberapa perasaan-perasaan tersebut (Ellis dan Weinstein,

1986). Perasaan-perasaan tersebut jugalah yang merupakan reaksi negatif dari

kecemburuan itu sendiri seperti yang diungkapkan oleh Parker, Walker, Low,

dan Gamm (2005).

Hadirnya perasaan-perasaan dan pemikiran-pemikiran tersebut merupakan

tahapan “separation between you and me” atau pemisahan diri antara orang

yang mengalami kecemburuan dengan teman dekatnya dalam tahapan

kecemburuan yang diungkapkan oleh Ellis dan Weinstein (1986). Selain itu hal

lain yang juga meperkuat pernyataan bahwa ketiga informan merasakan

kecemburuan adalah hadirnya ketiga komponen penting kecemburuan menurut

Ellis dan Weinstein (1986), sehingga yang ketiga informan ungkapkan

mengenai perasaannya memanglah kecemburuan, bukan iri, sakit hati, atau

perasaan-perasaan lainnya.

Ketiga informan juga memandang bahwa mereka yang membuatnya merasa

cemburu bukanlah teman yang baik sehingga berujung pada pencarian teman

lain. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Lavelle dan Parker (2009)

bahwa ketika seseorang mengalami kecemburuan dalam pertemanan maka ia

akan cenderung merasa kesepian dan memiliki pandangan yang lebih buruk

mengenai relasi pertemanan.

Dari perasaan-perasaan yang timbul selama mengalami kecemburuan dapat

terlihat bahwa kecemburuan yang terjadi pada ketiga informan merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

174

kecemburuan jenis emosional. Pfeiffer dan Wong (1989, dalam Buunk dan

Dijkstra, 2006) melihat emotional jealousy merupakan jenis kecemburuan

yang orang-orang di dalamnya lebih berfokus pada perasaan-perasaan yang

dirasakan seperti ketakutan, kemarahan, kekecewaan maupun kekhawatiran.

Perasaan kehilangan dan diduakan yang dirasakan oleh ketiga informan

muncul dari adanya kekecewaan terhadap teman yang tiba-tiba meninggalkan

ketiga informan tanpa mengingat apa yang sudah mereka lalui bersama.

Setelah mengalami primary appraisal ketiga informan juga mengalami

secondary appraisal dimana pada proses ini individu akan melihat penilaian-

penilaian mengenai strategi coping yang bisa dilakukan untuk menghadapi

permasalahan (Lazarus dan Folkman, 1984), dalam hal ini kecemburuan.

Dalam menghadapi kecemburuan, ketiga informan menghadapinya dengan

cara memendam perasaan yang mereka rasakan selama menghadapi

kecemburuan. Memendam perasaan merupakan bentuk dari penghindaran

terhadap masalah yang dialami yang termasuk dalam jensi strategi coping

emotion-focused, hal ini bertujuan untuk mengurangi perasaan kurang nyaman

yang ditimbulkan oleh stress yang dialami (Lazarus dan Folkman, 1984). Akan

tetapi hal ini kurang sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Selman (1980,

dalam Kraft dan Mayeux, 2016) yang mengungkapkan bahwa remaja putri

akan cenderung mengungkapkan pemikiran dan perasaan mereka ketika

mengalami kecemburuan pada pihak-pihak yang bersangkutan. Hal ini

mungkin disebabkan oleh adanya kecenderungan memendam perasaan dan

amarah yang biasa dilakukan oleh individu yang bersuku Jawa (Dewi, 2005

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

175

dalam Suciati dan Agung, 2016), dimana ketiga informan pada penelitian ini

semuanya bersuku Jawa dan saat ini tinggal di Yogyakarta.

Berbeda dengan strategi coping dalam menghadapi kecemburuan lainnya,

hal lain yang dilakukan oleh ketiga informan untuk menghadapi kecemburuan

adalah mencari teman lain yang dirasa lebih baik dari teman yang dicemburui.

Hal ini bertujuan untuk membuktikan kepada teman yang dicemburui bahwa

mereka tetap bisa bahagia tanpa teman yang dicemburui dan mereka masih

memiliki teman-teman lainnya. Cara menghadapi ini termasuk dalam strategi

coping problem-focused, karena disini ketiga informan mencoba untuk

berfokus pada penyelesaian masalah (Lazarus dan Folkman, 1984). Masalah

yang dihadapinya saat itu adalah kehilangan teman yang biasa menemani

dalam keseharian, maka solusi untuk menghadapi permasalahan tersebut

adalah mencari teman lain untuk mengisi kekosongan tersebut. Adanya

kecenderungan memendam dan justru mencoba untuk mencari teman lain ini

kurang sesuai dengan yang diungkapkan oleh (Selfhout, Branje dan Meeus,

2009) bahwa dalam masa remaja dan dalam pertemanan yang saling

bergantung antara satu teman dengan yang lainnya, penyelesaian masalah yang

digunakan harusnya adalah penyelesaian masalah yang konstruktif. Ahli-ahli

tersebut juga berpendapat bahwa pertemanan yang orang-orang di dalamnya

saling bergantung seharusnya secara aktif saling berdiskusi dan bernegosiasi

mengenai cara berpikir dan cara penyelesaian masalah mereka, sehingga

menimbulkan cara penyelesaian yang konstruktif. Remaja pada pertemanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

176

jenis itu justru seharusnya tidak menerapkan cara penyelesaian masalah yang

saling menghindari atau saling menyalahkan satu sama lain.

Meskipun ketiga informan telah memendam dan berusaha mencari teman

lain ketika menghadapi kecemburuan. Ketiga informan juga tetap berusaha

untuk mencoba melihat sisi positif di balik terjadinya kecemburuan. Terdapat

satu lagi jenis coping strategy emotion-focused yang dilakukan oleh ketiga

informan, dimana ketiga informan mencoba untuk menghadirkan pemikiran-

pemikiran positif mengenai kecemburuan yang sedang dialami. Melihat suatu

sisi positif dari peristiwa negatif yang sedang terjadi merupakan salah satu

bentuk dari strategi coping emotion-focused (Lazarus dan Folkman, 1984).

Seperti penelitian yang dilakukan oleh Cocorada dan Mihalascu (2012) salah

satu cara untuk bepikiran positive terhadap suatu permaslahan disebut dengan

positive reinterpretation merupakan salah satu bentuk strategi coping yang

sering digunakan pada masa remaja.

Proses terakhir yang dilalui oleh ketiga informan pada saat mengalami

kecemburuan adalah proses reappraisal. Pada tahapan ini seseorang akan

melakukan peninjauan kembali dan terjadi refleksi atas keseluruhan

permasalahan yang terjadi, bermula dari stimulus sampai cara menghadapinya

(Lazarus dan Folkman, 1984). Jenis lain dari appraisal adalah defensive

appraisal, dimana pada proses ini seseorang akan melihat kembali suatu

permasalahan yang dialami secara lebih positif sehingga dapat menanggulangi

bahaya atau ancaman yang akan datang lagi nantinya secara lebih positif pula

(Lazarus dan Folkman).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

177

Hal tersebut juga dilakukan oleh ketiga informan, di mana ketiga informan

melakukan refleksi atas peristiwa kecemburuan yang dialami dan melihat

makna yang ada di balik peristiwa tersebut. Hasil refleksi yang dilakukan oleh

ketiga informan membuat ketiga informan ingin memperbaiki diri mereka

menjadi pribadi yang lebih baik bagi diri mereka sendiri dan bagi teman-

temannya. Mereka berharap agar dengan perubahan diri ini bisa membuat

teman-temannya lebih nyaman dengan diri ketiga informan dan ketiga

informan tidak akan dijauhi lagi sehingga tidak akan menimbulkan kembali

peristiwa kecemburuan. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Lazarus

dan Folkman (1984) mengenai usaha berpikir positif agar menghindari

peristiwa tersebut terulang kembali. Adanya penilaian kembali secara lebih

positif ini tentunya akan berguna untuk relasi pertemanan ketiga informan ke

depannya agar bisa menghadapi kecemburuan dengan lebih positif lagi. Sesuai

dengan yang diungkapkan oleh m Hal tersebut terwujud dalam tindakan

informan 1 yang ingin memperbaiki cara komunikasinya dengan teman-

temannya. Lalu pada informan 2 ingin lebih berhati-hati dalam bercanda, lebih

peduli serta mengurangi sikap menjunjung gengsi yang tinggi. Hal yang sama

juga terjadi pada informan 3 yang ingin menjadi lebih peduli dan peka pada

teman-temannya, serta mengurangi sifat sensitifnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Melalui penelitian didapatkan gambaran secara garis besar mengenai

dinamika pengalaman kecemburuan dalam pertemanan remaja putri.

Pengalaman kecemburuan itu sendiri terbagi menjadi beberapa kelompok atau

cluster besar yaitu pandangan terhadap pertemanan, awal terjadinya

kecemburuan, pemikiran dan perasaan selama kecemburuan, reaksi dan upaya

menghadapi kecemburuan, serta makna dari peristiwa kecemburuan.

Suatu pengalaman kecemburuan dimulai dari bagaimana seseorang

memandang atau mengartikan pertemanan dalam hidupnya. Mereka yang

memandang bahwa teman-teman merupakan sumber kenyamanan tempat

dimana semua kebutuhannya terpenuhi dan sebagai suatu sarana untuk

membantu mengembangkan diri, akan mengalami ketakutan kehilangan teman

dekatnya. Hal-hal tersebut membuat seseorang menjadi sangat bergantung

kepada teman-teman dekatnya.

Ketergantungan dan keterikatan yang terjalin antara ketiga informan dengan

teman dekatnya merupakan salah satu komponen penting di dalam peristiwa

kecemburuan. Melalui ketergantungan itulah ketiga informan menjadi lebih

banyak melakukan usaha untuk mempertahankan pertemanan tersebut.

Sehingga pada akhirnya ketika ketiga informan dihadapkan pada stimulus-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

179

stimulus tertentu di lingkungannya yang membuatnya menjadi cemburu, ketiga

informan akan mempersepsikan hal tersebut sebagai suatu stres.

Observasi terhadap stimulus-stimulus di lingkungan sekitarnya yang

membuat ketiga informan mengalami kecemburuan merupakan proses primary

appraisal dalam proses penilaian kognitif. Stimulus-stimulus yang ditangkap

oleh ketiga informan antara lain adalah adanya perubahan sikap dari teman-

teman yang tidak lagi bercerita dan menghabiskan waktu bersama ketiga

informan. Hal tersebut menandakan bahwa suatu hal yang awalnya secara

eksklusif hanya dimiliki oleh ketiga informan dengan teman dekatnya tidak

lagi menjadi suatu hal yang spesial.

Stimulus lain yang ditangkap oleh ketiga informan adalah hadirnya pihak

ketiga dalam pertemanan tersebut yang mengambil alih semua keuntungan

serta fungsi-fungsi pertemanan yang pada awalnya hanya ada di pertemanan

ketiga informan dan teman dekatnya. Tahapan ini merupakan tahapan Intrusi

dalam proses pengalami kecemburuan, di mana pihak ketiga hadir di dalam

relasi tersebut.

Kedua stimulus itulah yang merupakan hasil observasi ketiga informan

terhadap lingkungan sekitarnya sebelum pada akhirnya ketiga informan

melihat bahwa kedua stimulus tersebut merupakan suatu stres yang

menyebabkan ketiga informan mengalami kecemburuan. Hal lain yang juga

mempengaruhi ketiga informan mengalami kecemburuan adalah adanya

pengalaman kecemburuan yang serupa di masa lalu, sehingga ketika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

180

dihadapkan pada stimulus-stimulus yang serupa pula maka ketiga informan

juga akan mengeluarkan reaksi yang sama yaitu kecemburuan.

Hal lain yang juga memantik ketiga informan merasakan kecemburuan

adalah masih adanya pemikiran bahwa hadirnya pihak ketiga di dalam relasi

pertemanan mereka akan mengancam mereka dan membuat pertemanan

tersebut berakhir. Sedangkan yang seharusnya terjadi ketika seseorang

menginjak masa akhir remajanya adalah menyadari bahwa hadirnya pihak

ketiga tidak akan menimbulkan negatif dan tidak akan merugikan diri mereka.

Setelah ketiga informan menyadari bahwa mereka sedang mengalami

kecemburuan, akan timbul beberapa pemikiran dan perasaan dalam diri

mereka. Ketiga informan berpikir bahwa dirinya ditinggalkan oleh teman-

teman dekatnya. Sedangkan perasaan-perasaan yang muncul dalam diri ketiga

informan adalah kekecewaan, kesedihan, dan perasaan kehilangan teman-

teman dekatnya. Ketiga informan juga merasa bahwa dirinya sudah

dinomorduakan dan hanya menjadi pelengkap di dalam pertemanan tersebut.

Pada tahapan ini terjadi tahap pemisahan diri antara ketiga informan dan teman

dekatnya (separation between you and me) dalam proses tahapan

kecemburuan. Perasaan-perasaan negatif itulah yang juga merupakan bentuk

dari reaksi negatif dari peristiwa penyebab kecemburuan yang dialami oleh

ketiga informan.

Adanya perasaan yang mengganggu mengenai kecemburuan ini tentunya

harus dihadapi dengan cara-cara tertentu. Dalam tahapan penilaian kognitif,

tahap ini disebut dengan secondary appraisal, di mana ketiga informan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

181

berusaha mencari penyelesaian masalah yang bisa digunakan untuk

menghadapi kecemburuan tersebut. Melalui proses pencarian itu, ketiga

informan menggunakan strategi coping berupa memendam apa yang ia rasakan

dan tidak membicarakan hal tersebut kepada teman dekatnya. Ketiga informan

juga menghadapi kecemburuan dengan cara mencari teman lain yang dirasa

lebih baik dan dirasa bisa memenuhi segala fungsi pertemanan yang hilang dari

teman sebelumnya. Di sisi lain, meskipun ketiga informan berusaha

menghindar dari kecemburuan yang ia rasakan, ketiga informan tetap berusaha

untuk berpikir secara positif kecemburuan yang ia alami. Ketiga informan

mencoba memahami alasan dibalik perilaku teman dekatnya yang membuatnya

cemburu.

B. Saran

1. Remaja Putri yang Mengalami Kecemburuan

Saran bagi semua remaja putri yang juga mengalami kecemburuan

di dalam relasi pertemanan yang dijalaninya saat ini, agar bisa semakin

mengenal dan mengantisipasi terjadinya kecemburuan itu sendiri melalui

penelitian ini, dengan cara menumbuhkan kesadaran dari dalam diri bahwa

hadirnya pihak ketiga di dalam pertemanan tidak akan merugikan diri

remaja putri ataupun pertemanan yang sedang berlangsung. Disarankan

juga agar remaja putri bisa belajar mengenai cara menghadapi kecemburuan

yang tepat bagi pribadinya masing-masing agar menghindari terjadinya

pertemanan yang berakhir karena kecemburuan. Penelitian ini juga bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

182

menjadi sarana bagi remaja putri untuk mengetahui bahwa ada sisi positif

yang bisa dilihat dari segala proses dalam pertemanan yang dilalui oleh

remaja putri, termasuk dalam kecemburuan.

2. Masyarakat

Saran yang ditujukan bagi masyarakat adalah agar masyarakat lebih

bisa menyadari bahwa kecemburuan adalah permasalahan yang bisa saja

terjadi dalam perkembangan remaja putri di Indonesia. Masyarakat juga

diharapkan agar bisa menanggapi kecemburuan tersebut dengan baik dan

supportive, yaitu dengan mencoba memahami posisi remaja yang

mengalami kecemburuan dan mendengarkan, serta tidak memandang

kecemburuan dalam pertemanan dengan sebelah mata dan tidak

menganggapnya sebagai suatu hal yang tabu.

3. Peneliti Selanjutnya

Peneliti menyadari bahwa penelitian yang sudah dilakukan ini tidak

luput dari adanya kelemahan. Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian

ini salah satu kelemahannya adalah kuranya waktu untuk menjalin

kedekatan dengan informan yang bersangkutan, maka disarankan agar

peneliti selanjutnya lebih banyak menyisihkan waktu untuk menjalin

kedekatan tersebut, agar para informan menjadi lebih nyaman dan terbuka

dalam menyampaikan perasaan yang dialami sesungguhnya selama

peristiwa kecemburuan. Pada penelitian ini ditemukan suatu hal menarik

yaitu bervariasinya strategi coping yang dilakukan oleh informan-informan

dalam menghadapi kecemburuan. Maka dari itu untuk peneliti selanjutnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

183

disarankan pula untuk membuat penelitian yang berfokus pada strategi

coping yang digunakan untuk menghadapi kecemburuan pada masing-

masing informan dan hal apa yang dapat membuat satu informan berbeda

dengan informan lainnya dalam menghadapi kecemburuan.

Proses terakhir yang terjadi dalam proses penilaian kognitif adalah

reappraisal atau proses berefleksi. Setelah mengalami kecemburuan, ketiga

informan mencoba untuk berefleksi agar dapat menemukan makna dari

kecemburuan dan segala proses yang ketiga informan alami. Melalui proses

refleksi tersebut, ketiga informan menemukan bahwa kecemburuan

membuat ketiga informan ingin menjadi pribadi yang lebih baik dari

sebelumnya, baik bagi dirinya sendiri ataupun teman-teman dekatnya.

Proses ini merupakan proses defensive appraisal, di mana ketiga informan

berusaha memperbaiki diri mereka agar tidak mengalami hal yang sama

lagi. Dalam hal ini ketiga informan berusaha mengubah dirinya agar tidak

lagi dijauhi teman-temannya hingga pada akhirnya tidak mengalami

kecemburuan lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

184

Daftar Pustaka

Audrey. (2016). “5 Cara Menyikapi Sahabat yang Punya Sahabat Baru”. Diakses

pada 22 Februari 2018 melalui http://cewekbanget.grid.id/Love-Life-And-

Sex-Education/5-Cara-Menyikapi-Sahabat-Yang-Punya-Sahabat-Baru

Aune, K. A. dan Comstock, J. (1991). Experience and Expression of Jealousy:

Comparison Between Friends and Romantics. Psychological Reports. 315-

319.

Bagwell, C. L., Kochel, K. P., dan Schmidt, M. E. (2015). Friendship and

Happiness: Across the Life-Span and Cultures. Arizona: Springer.

Blomquist, K.P. (2014). Jealousy in Close Relationships Among Emerging Adults.

Duke University, North Carolina.

Bowker, J. C. (2011). Examining Two Types of Best Friendship Dissolution During

Early Adolescence. Journal of Early Adolescence, 656-670.

Buunk, A. P., dan Dijkstra, P. (2006). Temptation and Threat: Extradyadic

Relations and Jealousy. In A. L. Vangelisti, dan D. Perlman, The Cambridge

Handbook of Personal Relationship (pp. 533-555). New York: Cambridge

University Press.

Creswell, J. W. (2014). Research Design : Qualitative, Quantitative, and Mixed

Methods Approaches. Thousand Oaks, California, United States of

America: SAGE Publications, Inc.

Cocorada, E., dan Mihalascu, V. (2012). Adolescent coping strategies in secondary

school. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 188-192.

Collins, W. A., dan Madsen, S. D. (2006). Personal Relationships in Adolescence

and Early Adulthood. In A. L. Vangelisti, dan D. Perlman, The Cambridge

Handbook of Personal Relationship (pp. 191-210). New York, United

States of America: Cambridge University Press.

Cullota, C. M., dan Goldstein, S. E. (2008). Adolescents' Aggresive and Prosocial

Behavior: Associations With Jealousy and Social Anxiety. The Journal of

Genetic Psychology, 21-33.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

185

Deutz, M. H., Lansu, T. A., dan Cillessen, A. H. (2014). Children's Observed

Interactions With Best Friends: Associations With Friendship Jealousy and

Satisfaction. Social Development, 24, 39-56.

Dillon, L. (2013). Functional Aspects of Jealousy Across the Lifespan . Human

Ethology Bulletin, 13-26.

Dindia, K. (2009). Encyclopedia of Human Relationship. (H. T. Reis, dan S.

Sprecher, Eds.) SAGE Publications.

Dini. (2017). “Cemburu Temanmu Diambil Orang? Langkah ini Bisa Balikin

Persahabatan Kalian”. Diakses pada 22 Februari 2018 melalui

https://relationship.popbela.com/single/amp/megadini/cemburu-teman-

baik-kamu-diambil-orang-tenang-langkah-ini-bisa-mengembalikan-

persahabatan-kalian.

Ellis, C. dan Weinstein, E. (1986). Jealousy and the Social Psychology of

Emotional Experience. Journal of Social and Personal Relationships, 337-

357.

Glyshaw, K., Cohen, L. H., dan Towbes, L. C. (1989). Coping Strategies and

Psychological Distress: Prospective Analyses of Early and Middle

Adolescents. American Journal of Community Psychology , 607-623.

Griffith, M. A., Dubow, E. F., dan Ippolito, M. F. (2000). Developmental and

Cross-Situational Differences in Adolescents' Coping Strategies . Journal

of Youth and Adolescence, 183-204.

Grunebaum, J. O. (2003). Friendship: Liberty, Equality, and Utility. New York

City, United States of America: State University of New York Press Albany.

Hampel, P., dan Petermann, F. (2005). Age and Gender Effects on Coping in

Children and Adolescents. Journal of Youth and Adolescence, 73-83.

Hruschka, D. J. (2010). Friendship: Development, Ecology, and Evolution of a

Relationship. California: The Regents of the University of California.

Kim, H., Parker, J. G., dan Marciano, A. R. W. (2017). Interplay of self-esteem,

emotion regulation, and parenting in young adolescents’ friendship

jealousy. Journal of Applied Developmental Psychology, 170-180.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

186

Kraft, C., dan Mayeux, L. (2016). Associations Among Friendship Jealousy, Peer

Status, and Relational Aggression in Early Adolescence. Journal of Early

Adolescence, 1-23.

Lavallee, K. L., dan Parker, J. G. (2009). The Role of Inflexible Friendship Beliefs,

Rumination, and Low Self-worth in Early Adolescents' Friendship Jealousy

and Adjustment. Journal of Abnormal Children Psychology, 873-885.

Lazarus, R. S., dan Folkman, S. (1984). Stress, Appraisal, and Coping . New York:

Springer Publishing Company, Inc.

Mullen, P. E. (1990). A Phenomenology of Jealousy. Australian and New Zealand

Journal of Psychiatry, 17-28.

Mullen, P. E., dan Martin, J. (1994). Jealousy: A Community Study. British Journal

of Psychiatry, 35-43.

Murphy, A. M., dan Russell, G. (2016). Rejection Sensitivity, Jealousy, and the

Relationship to Interpersonal Aggression. Journal of Interpersonal

Violence , 1-12.

Parker, J. G., Kruse, S. A., dan Aikins, J. W. (2010). Handbook of Jealousy: Theory,

Research, and Multidisciplinary Approaches. (S. L. Hart, dan M. Legerstee,

Eds.) Oxford: Blackwell Publishing Ltd.

Parker, J. G., Walker, A. R., Low, C. M., dan Gamm, B. K. (2005). Friendship

Jealousy in Young Adolescents: Individual Differences and Links to Sex,

Self-Esteem, Aggression, and Social Adjustment. Developmental

Psychology, 235-250.

Pfeiffer, S. M., dan Wong, P. T. (1989). Multidimensional Jealousy. Journal of

Social and Personal Relationships, 181-196.

Phelps, S. B., dan Jarvis, P. A. (1994). Coping in Adolescence: Empirical Evidence

for a Theoretically Based Approach to Assessing Coping. Journal of Youth

and Adolescence , 359-371.

Ratner, C. (2000). A Cultural-Psychological Analysis of Emotions. Culture dan

Psychology, 5-39.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

187

Recklitis, C. J., dan Noam, G. G. (1999). Clinical and Developmental Perspectives

on Adolescent Coping . Child Psychiatry and Human Development , 30(2),

87-101.

Rusbult, C. E., Arriaga, X. B., dan Agnew, C. R. (2003). Interdependence in Close

Relationship. In G. J. Fletcher, dan M. S. Clark, Blackwell Handbook of

Social Psychology: Interpersonal Processes (pp. 359-387). Oxford, United

Kingdom: Blackwell Publishers Ltd.

Sahana, S., dan Ganth, D. B. (2016). The Green-Eyed Monster: Exploring the

Associations of Ego Defenses and Relationship Closeness on Romantic

Jealousy. International Journal of Psychology and Behavioral Sciences ,

14-19.

Santrock, J. W. (2013). Life-Span Development. New York: McGraw-Hill.

Santrock, J. W. (2014). Adolescence. New York: McGraw-Hill Education.

Sarafino, E. P., dan Smith, T. W. (2011). Health Psychology: Biopsychosocial

Interactions . Hoboken: John Wiley dan Sons, Inc.

Selfhout, M. H., Branje, S. J., dan Meeus, W. H. (2009). Developmental

Trajectories of Perceived Friendship Intimacy, Constructive Problem

Solving, and Depression from Early to Late Adolescence. Journal of

Abnormal Children Psychology, 251-264.

Simpson, J. A., Fletcher, G. J., dan Campbell, L. (2003). The Structure and Function

of Ideal Standards in Close Relationships. In G. J. Fletcher, dan M. S. Clark,

Blackwell Handbook of Social Psychology: Interpersonal Processes (pp.

86-106). Oxford, United Kingdom: Blackwell Publishers Ltd.

Smith, J. A. (2010). Evaluating the Contribution of Interpretative

Phenomenological Analysis. Health Psychology Review, 5, 9-27.

Suciati, R., dan Agung, I. M. (2016). Perbedaan Ekspresi Emosi pada orang Batak,

Jawa, Melayu dan Minangkabau. Jurnal Psikologi, 12(2), 99-108.

Sumut Pos. (2010). “Sahabat… Aku Cemburu!”. Diakses pada 22 Februari 2018

http://sumutpos.co/2011/04/04/sahabat-aku-cemburu/amp/.

Supratiknya, A. (2015). Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dalam

Psikologi. Yogyakarta, Indonesia: Penerbit Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

188

Tweed, P. C. (2011). Selman's Stages of Friendship Development. In S. Goldstein,

dan J. A. Naglieri, Encyclopedia of Child Behavior and Development (pp.

1327-1328). New York: Springer US.

Wade, T. J., dan Weinstein, A. B. (2011). Jealousy Induction: Which Tactics Are

Perceived As Most Effective? Journal of Social, Evolutionary, and Cultural

Psychology, 231-238.

White, G. L. (1981). Jealousy and Partner's Perceived Motives for Attraction to a

Rival. Social Psychology Quarterly, 24-30.

Willig, C. (2013). Introducing Qualitative Research in Psychology (3rd Edition

ed.). Berkshire, England: McGraw-Hill Education.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

189

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

190

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

Kampus III Universitas Sanata Dharma Paingan, Maguwoharjo, Depok, Sleman

LEMBAR PERSETUJUAN

(INFORMED CONSENT)

Lembar persetujuan ini dibuat terkait dengan penelitian yang akan dilakukan oleh:

Nama : Koleta Acintya Saraswati

Status : Mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

NIM : 139114048

yang akan berperan sebagai peneliti dalam proses pengambilan data sehubungan

dengan penulisan skripsi. Penelitian ini akan melibatkan informan dengan kriteria

seorang remaja putri yang berusia 15-20 tahun. Mengacu pada kriteria tersebut,

saya memohon kesediaan Anda :

Nama :

Sebagai : Informan

untuk berpartisipasi dalam penelitian karena Anda memenuhi kriteria tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk memahami dinamika pertemanan yang di dalamnya

mencakup terjadinya kecemburuan dalam pertemanan serta proses yang Anda

alami selama menghadapinya. Proses pengambilan data dalam penelitian ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

191

menggunakan metode wawancara yang melibatkan pertanyaan-pertanyaan

mengenai kasus yang sedang saya teliti. Proses pengambilan data juga akan

menggunakan alat perekam yang digunakan untuk membantu keseluruhan proses.

Dalam proses pengambilan data ini Anda juga bebas untuk mengajukan keberatan

apabila Anda merasa ada hal yang tidak sesuai dengan harapan. Anda juga berhak

menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Sehingga apabila Anda telah

bersedia mengikuti penelitian ini, Anda juga bebas mengundurkan diri setiap saat.

Diharapkan melalui penelitian ini Anda dapat semakin memahami diri Anda

melalui refleksi yang Anda lakukan selama menjawab pertanyaan yang diajukan,

serta membantu remaja lain yang mengalami hal yang sama melalui jawaban yang

Anda berikan.

Informasi yang Anda sampaikan selama keseluruhan proses pengambilan data ini

murni untuk kepentingan penelitian dan bersifat rahasia. Keterangan mengenai

identitas serta informasi yang Anda berikan akan sepenuhnya menjadi

tanggungjawab peneliti sehingga Anda diharapkan dapat memberikan informasi

dengan apa adanya sesuai dengan apa yang Anda rasakan sesungguhnya.

Koleta Acintya Saraswati,

Peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

Lampiran 7. Analisis Data Informan 1 (M)

198

No. Verbatim Descriptive Comments Conceptual Comments

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.

17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.

27. 28.

Okay kita langsung mulai…

Nah langsung aja nih Mon, menurut Monik

pertemanan itu apa?

Pertemanan itu ya relasi kita sama orang lain sih apa ya..

aduh mikir agak lama gakpapa ya? Apa ya pertemanan tu

ya tadi kan relasi aku sama orang lain terus mungkin juga

bisa apa ya emm temen itu kan sarana buat cerita buat apa

ya berkeluh kesah lah kalo lagi ada masalah gitu.

Okay, menurut Monik kenapa sih kok kita harus

menceritakan atau mengeluarkan sesuatu ke temen?

Soalnya kalo dipendem terus kan kayak kepikiran gitu juga

kan. Yaudah lah diceritain aja lah di apa, di sharing kan ke

temen-temen. Daripada kalo misalnya dipendem gitu nanti

malah jadi kepikiran juga. Ehm sama minta saran juga sih.

Kan kalo misalnya butuh saran apa gitu kan lebih enak

minta sarannya ke temen kita sebaya.

Nah selama ini, Monik kalo minta saran ke temen-

temen dalam hal apa saja sih Mon?

Apa ya hmm sarannya ya, jadi kan waktu itu, ya tentang

cowok sih. Jadi waktu itu kan sempet udahan sama Bayu

habis itu Bayu tuh ngechat lagi terus aku tanya “gimana

dong harus diladenin atau engga?” gitu. Terus bilang

“yaudah cobain dulu aja, jalanin” gitu. Terus yaudah

ternyata, ya udah sampe sekarang, yaudah. Apa lagi ya?

Apa lagi ya sarannya tuh. Ehmm paling gak jauh-jauh dari

cowok sih.

Berarti sejauh ini kalo Monik menjalin pertemanan

sama orang lain sering cerita-cerita gitu ya. Nah terus

Pertemanan menurut informan adalah

relasi dengan orang lain yang bisa

dijadikan sarana untuk saling bercerita

dan berkeluh kesah (4-8)

Informan merasa bahwa dengan

menceritakan sesuatu ia dapat

mengurangi pikiran-pikiran yang ada

dalam dirinya. Dengan bercerita

informan juga dapat meminta saran dari

teman-temannya (11-16)

Saran yang diminta oleh informan lebih

banyak berkaitan mengenai relasi

romantik yang diajalani oleh informan.

Ketika teman informan memberikan

saran, informan akan mendengarkannya

(19-26)

Pertemanan adalah sarana untuk

bercerita

Pertemanan merupakan sarana

untuk mengurangi beban pikiran

Teman merupakan individu yang

dipercaya oleh informan untuk

membantu dalam menghadapi

masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

199

29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.

37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55.

56. 57.

nih Mon menurut Monik sendiri pertemanan yang

sehat atau pertemanan yang baik itu pertemanan yang

kayak gimana?

Yang pastinya saling support satu sama lain, saling

mengerti terus gak menjatuhkan emmm iya sih kayak gitu.

Selama ini sih sering cerita-cerita, sering ketemu juga kalo

misalnya mau cerita kan ga enak ya kalo chat ya jadinya

sering ketemu.

Okay, terus Mon kan sekarang Monik SMA nih Monik

bakal lebih sering menghabiskan waktu di luar sama

temen-temen apalagi Monik mau ada acara konser kan

nih besok, mungkin Monik lebih sering menghabiskan

waktu di luar daripada di rumah. Menurut Monik

sendiri untuk saat ini yang berperan lebih penting atau

lebih banyak di kehidupannya Monik itu orangtua atau

teman-teman?

Imbang sih ya soalnya mama juga support, temen-temen

juga support apa yang aku lakuin. Tapi lebih ke temen sih

ya kayaknya, tapi ya orangtua tetep.

Kenapa Mon kok merasa lebih ke temen-temen?

Ya satu pemikiran dan sebaya juga jadinya lebih ngerti lah

daripada orangtua. Pernah ada masalah ga sepandangan sih

sama orangtua, kalo sama temen-temen sih lebih satu

pemikiran lah pokoknya. Karena kan aku sama temenku

kan sebaya, mungkin mereka juga tau apa yang aku rasain,

apa yang aku pikirin gitu jadi kayaknya lebih enak ke

temen aja sih daripada ke orangtua.

Okay, terus Monik kan udah mulai SMA nih, tipe

pertemanannya beda mungkin dari yang sebelum-

Menurut informan pertemanan yang

sehat adalah pertemanan yang

menyediakan sistem support (32)

Penekanan bahwa ketika menjalin

pertemanan informan akan bercerita

dengannya (34-36)

Ketika bercerita informan lebih memilih

untuk langsung bertemu daripada haya

lewat sosial media (34-36)

Informan merasa bahwa teman

memegang peranan yang lebih penting

saat ini dibandingkan orangtua (45-47)

Alasan mengapa informan merasa

teman-teman memegang peranan yang

lebih penting, dimana informan merasa

bahwa ia lebih satu pemikiran dengan

teman-temannya serta merasa bahwa

temannya tau apa yang informan

rasakan dan pikirkan (49-55)

Pertemanan yang sehat adalah

pertemanan yang saling support

Keinginan untuk bertemu secara

fisik

Pertemanan lebih penting

daripada orangtua

Teman adalah pribadi yang

penuh pemahaman dan

pengertian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

200

58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65.

66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78.

79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87.

sebelumnya. Setelah Monik lebih gede Monik kan akan

menjalin pertemanan yang lebih serius dan bisa saja

terjalin komitmen. Nah menurut Monik sendiri penting

gak sih komitmen dalam pertemanan?

Ya penting sih soalnya apa ya aku juga kalo mau temenan

kan pokoknya bisa apa jadiin aku lebih baik gitu kan. Kan

gak mungkin temenan sama yang ngajak gitu. Yang

berpengaruh negatif sih kak.

nah menurut Monik yang menjadi lebih baik tuh yang

kayak gimana Mon?

Ehm misalnya nih, aku kan kalo ke gereja itu sendiri terus

maksudnya ya mama ku gereja sendiri, kakak ku gereja

sendiri. Gitu kan, terus nah kalo gak ada temen aku jadinya

gak gereja waktu itu, sering lah pokoknya dulu tuh sering

banget gak gereja. Terus akhirnya kalo ada mereka kan

akhirnya jadi ngajak gereja bareng itu kan ke arah yang

lebih baik kan. Terus kadang-kadang juga itu ngerjain

tugas bareng, misalnya ya misalnya waktu itu ada PR

matematika, ngerjainnya bareng karena semuanya remed.

Ya gitu-gitu aja sih. Terus misalnya ada presentasi apa

ngerjainnya bareng aja.

Nah terus kalo menurut Monik nih, kita perlu menjaga

komitmen dalam pertemanan gak?

Ehmm perlu sih tapi ya jangan egois juga. Jangan egois

yang kayak gimana Mon? kayak misalnya komitmen

harus bareng-bareng terus nih sampe nanti kuliah, harus

misalnya sering ketemu gitu. Tapi ya jangan egois gitu

kayak “lu tu harusnya bolehnya ketemu sama gua” gitu kan

engga. Pasti kan nanti di kuliah kan ketemu temen yang

beda lagi gitu kan. Gitu.

Informan merasa bahwa ia akan

berteman dengan individu-individu

yang bisa membuatnya menjadi lebih

baik dan menghindari teman yang

membawa pengaruh negatif (62-65)

Informan menceritakan pengalamannya

ketika tidak ada teman yang

menemaninya ke gereja, ia tidak akan

pergi ke gereja. Informan juga bercerita

bahwa hadirnya teman dapat

membantunya dalam mengerjakan

tugas-tugas sekolahnya (68-78)

Informan memandang bahwa penting

untuk menghadirkan komitmen dalam

pertemanan akan tetapi jangan sampai

meminta teman untuk bertemu hanya

dengannya (81-87)

Pertemanan adalah sarana bagi

informan untuk berkembang

Pertemanan membuat informan

menjadi pribadi yang lebih baik

dari sebelumnya

Komitmen bukanlah alasan

untuk membatasi lingkup sosial

teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

201

88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100.

101.

102.

103.

104.

105.

106.

107.

108.

109.

110.

111.

112.

113.

114.

115.

116.

117.

118.

Nah kalo menurut Monik jangan egosinya kan kayak

gitu tuh. Nah kalo pentingnya kenapa Mon?

Ya yang pertemanan mungkin pentingnya dari menjaga

komitmen itu ntar dulu. Ya belajar setia kawan juga, gak

kacang lupa kulit. Menurut Monik, orang yang kacang

lupa kulit itu yang kayak gimana tuh Mon?

Ada nih temenku JB. Jadi dulu dia kan deket sama Kornel,

jadi dia kalo apa-apa ceritanya sama aku, yang dia deket

sama Bayu itu juga gitu loh. Jadi dia cerita apa-apa sama

aku, kayak minta pendapatku gitu juga, terus mau minta

maaf ke Kornel terus gak bisa disampein juga lewat aku,

apalah segala macem. Terus sekarang udah gak kayak gitu

lagi. Sekarang malah kayak apa ya, ya mungkin karena ada

ada masalah yang.. nah tapi sekarang ya gitu sih gak terlalu

deket juga terus kalo ketemu dia juga lebih sering diem.

Terus kayak, oh sama ada satu lagi juga anak JB. Ehm

kayak sombong gitu sih sekarang, padahal dulu kalo dia,

dia kan merasa kayak gak punya temen, dia merasa kayak

paling gimana gitu lho di JB. Nah terus akhirnya kita

temenan sama dia kan, kita temenan sama dia terus kita

juga sering chat sama dia. Sekarang gak penah, sekarang

udah hits dia soalnya sekarang. Sekarang bener-bener gak

pernah chat, gak pernah sapa-sapaan. Terakhir sapa-sapaan

waktu di DBL, aku bilang “sombong lu” terus dia malah

bilang “emang” hahaha kurangajar. Kurangajar banget sih

aku bilang kayak gitu.

Nah kalo misalnya ada yang kayak gitu nih Mon,

Monik ngerasainnya gimana?

Ya kesel lah pasti, kayak ga inget aja dulu lo cerita sama

siapa, siapa yang mau nemenin lo, siapa yang selalu

nyemangatin lo. Dia tuh orangnya tuh kayak gak percaya

Wujud komitmen bagi informan adalah

belajar untuk setia kawan atau dengan

kata lain tidak menjadi kacang lupa

kulit (90-92)

Cerita informan mengenai beberapa

informan yang dirasa “kacang lupa

kulit”, kedua temannya tersebut tiba-

tiba meninggalkan informan karena

alasan tertentu. Relasi informan dengan

teman-teman informan tersebut saat ini

sudah tidak sedekat yang dulu bahkan

sudah tidak pernah saling menyapa (94-

113)

Ketika ada beberapa teman informan

yang tidak lagi dekat dengan informan,

Adanya ketakutan informan

untuk dilupakan atau

ditinggalkan teman

“Kacang lupa kulit” adalah

teman yang pada awalnya dekat

lalu meninggalkannya begitu

saja

Adanya teman yang

meninggalkan membuat

informan merasa terkhianati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

202

119.

120.

121.

122.

123.

124.

125.

126.

127.

128.

129.

130.

131.

132.

133.

134.

135.

136.

137.

138.

139.

140.

141.

142.

143.

144.

145.

146.

147.

diri gitu juga tu lho orangnya. “Ya gapapa dicoba aja dulu”

aku bilangin gitu kan kayak misalnya kayak butuh

disemangatin gitu lho dia tuh. Tapi sekarang dia kayak

gitu.

Terus berarti misalnya nih Mon, kalo misalnya

temennya Monik melupakan Monik karena temenan

sama orang lain kayak gitu. Yang Monik rasain gimana

Mon?

Apa ya, ya itu tadi lah kayak “ih kok lo gitu sih sama gua,

gak inget apa dulu”, pertama kayak gitu sih rasanya terus

lebih ke apa ya, mungkin kehilangan teman kali ya. Tapi

gakpapa sih kan ada temen lainnya.

Kalo Monik sama teman-teman Monik sempet ada

perjanjian-perjanjian khusus gak? Kayak misalnya

harus sering ketemu?

Oh iya-iya waktu itu pernah waktu kuliah bilang tetap

harus sering ketemu bahkan sampe nikah udah bilangnya

gitu. Nanti kalo apa kalo nikah anaknya Celline nanti jadi

itu ya jadi yang ngiringin aku ya udah sampe kayak gitu.

Soalnya ada temenku satu yang pingin cepet-cepet gitu lho

umur 23 udah pingin nikah.

Pernah ada tuntutan-tuntutan gak Mon? Dan

komitmen seperti apa sih yang terjalin antara Monik

sama temen-temen?

Ya pokoknya kalo istilah jaman sekarang jangan kontip

gitu.

Hah jangan apa? Wah apa tuh?

Kontip, kanca tipis, kalo misalnya ada masalah ya cerita

atau kalo lagi deket sama siapa gitu pokoknya ya cerita gitu

infoman akan merasa kesal dan

bertanya-tanya apakah teman tersebut

tidak mengingat apa saja yang pernah

informan lakukan untuknya (116-122)

Ketika informan ditinggalkan karena

temannya berteman dengan orang lain,

informan akan kembali merasa

kehilangan dan bertanya-tanya, akan

tetapi informan menekankan pada

dirinya kembali bahwa ia memiliki

teman lain (127-130)

Informan dengan teman-temannya

mengatakan bahwa setelah kuliah

mereka harus tetap saling bertemu (134-

139)

Salah satu pertemanan yang dihindari

informan adalah pertemanan yang

menyembunyikan banyak cerita dan

menyimpannya sendiri (143-149)

Terjadinya friendship jealousy

(F.J.) membuat informan merasa

dikhianati

Ketika mengalami F.J. informan

akan menekankan pada dirinya

bahwa ia memiliki teman lain

Memiliki keinginan untuk terus

bertemu degan temannya meski

sudah terpisah sekolah

Bagi informan, pertemanan

haruslah terbuka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

203

148.

149.

150.

151.

152.

153.

154.

155.

156.

157.

158.

159.

160.

161.

162.

163.

164.

165.

166.

167.

168.

169.

170.

171.

172.

173.

174.

175.

jangan disembunyiin. Jangan sampai menyimpan sesuatu

sendiri. Harus semuanya diceritain.

Komitmennya masih terjaga gak Mon sampai

sekarang?Ya mungkin kalo sama temenku sama yang satu

ini cuman kalo dia tuh kurang nyaman cerita sama temen

yang lainnya jadi aku kan temenan deket itu berdelapan,

tapi dia lebih suka cerita sama aku sama temenku satu lagi

jadi kayak cuma suka bertiga gitu lho. Dia lebih kayak

percaya apa gimana ya pokoknya lebih enak cerita sama

aku sama temenku satu lagi. Terus dia kadang suka bilang

“jangan cerita ke ini soalnya dia kayak gini gini gini”.

Soalnya apa ya kriteria kita kan beda-beda kan gitu soalnya

kalo si temenku yang lain masih kayak anak kecil jadi

nanggepinnya kurang dewasa kak.

nah pas Monik tau nih ternyata Monik adalah salah

satu orang yang Kornel bisa percaya, bisa cerita

apapun, perasaannya Monik gimana Mon pas tau kalo

kayak gitu?

Pertama kayak apa ya, kok bisa sih aku dijadiin kayak gitu

soalnya aku kan juga cuek kan, Kornel juga kalo cerita

apa-apa aku juga cuma he em he em (sambil

menganggukan kepala). Gitu kan, tapi kok dia bisa cerita

sama aku. Tapi ya gapapa sih malah jadi, akunya jadi

seneng, berarti orang lain tuh apa, nyaman kalo cerita sama

aku. Gitu aja sih.

Oh oke, ini temen-temen apa nih Mon?

Temen-temen sekolah sih, tapi beda kelas. Kan IPS cuma

dua jadi ya tetep deket juga.

Ada satu teman informan yang lebih

sering bercerita (K) dengan informan

dan temannya satu lagi. Informan

merasa temannya tersebut lebih percaya

dengan informan dibandingkan dengan

teman-teman lainnya (151-161)

Ketika dijadikan tempat bercerita oleh

teman dekatnya, informan bertanya-

tanya mengapa ia bisa seperti itu karena

informan merasa dirinya cuek. Dari hal

tersebut informan merasa senang karena

ada orang yang nyaman bercerita

dengan dirinya (166-172)

Informan saat ini dekat dengan teman-

teman sekolahnya (79-80)

Informan merupakan pribadi

yang dipercaya oleh salah satu

temannya menjadi sarana

bercerita

Hadirnya teman dan

kepercayaan kepada informan

membuatnya menyadari bahwa

dirinya lebih dari apa yang ia

pikirkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

204

176.

177.

178.

179.

180.

181.

182.

183.

184.

185.

186.

187.

188.

189.

190.

191.

192.

193.

194.

195.

196.

197.

198.

199.

200.

201.

202.

203.

204.

205.

206.

Okay, berarti sekarang Monik paling deket sama

berdelapan ini ya? Nah terus tadi kayak yang Monik

bilang, ada salah satu atau beberapa orang yang paling

deket. Dan itu wajar banget terjadi kalo kita lebih sama

beberapa. Coba sekarang Monik sambil

membayangkan salah satu temennya Monik yang

paling deket sama Monik di geng nya Mon. Boleh

diceritain awalnya gimana Mon awalnya bisa temenan

sama dia?

Oh iya, jadi kan awalnya dia dari Bekasi. Iya ini ada

hubungannya sama adeknya kakak hahaha. Jadi dia tu kan

dari ****** di Bekasi, jadi di angkatan ku itu cuma dia

yang dari ******. Nah terus aku dari Tangerang kan

berdua sama temenku, ya kita tetep berdua terus kok dia

tuh sendiri soalnya kasian deh. Ya aku samperin lah ya

tanyalah namanya siapa dari mana gitu. Kan duduknya

cuma dia di depan aku, aku di belakangnya kan jadi ya

ngobrol aja terus akhirnya…

Ini satu SMA? Kelas satu SMA pas MOS. Jadi ya tanya-

tanya kan ada name tag nya. Kan name tag nya suruh

temple foto cita-cita kita, kamu tuh cita-citanya jadi apa

soalnya fotonya dia tuh ga jelas. “kamu cita-citanya jadi

apa?” “Jadi jurnalis” terus dia cerita ini tuh aku fotonya

gini gini gini pokoknya ya cerita lah dia. Terus akhirnya

yaudah itu MOS hari pertama, terus seterusnya MOS hari

kedua hari ketiga dia bareng aku. Terus dari kelas 10 kan

sekelas dari kelas 10, 11, 12 sekarang juga sekelas terus.

Jadinya ya deket.

Jadi berawal dari MOS karena dia sendirian terus

Monik ngajak kenalan ya. Sampai sekarang berarti

temen yang paling deket?

Cerita awal informan mengenai

bagaimana ia bisa berteman dekat

dengan temannya saat ini. Berawal dari

masa orientasis siswa di awal sekolah

lalu informan mengajak temannya untuk

berbincang terlebih dahulu (185-193)

Setelah berkenalan, informan dan K

menjadi lebih sering bersama dan

tergabung dalam kelas yang sama dari

kelas 10-12 (194-203)

Pertemanan dekat informan

terjalin karena intensitas

pertemuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

205

207.

208.

209.

210.

211.

212.

213.

214.

215.

216.

217.

218.

219.

220.

221.

222.

223.

224.

225.

226.

227.

228.

229.

230.

231.

232.

233.

234.

235.

Ho oh, ini nanti aku mau ke rumahnya.

Oh oke, berarti dia kenal adek ku? Iya kenal. Wah jauh

juga ya dari ****** ke sini ya. Okay namanya siapa

tadi Mon? Kornel. Oke nanti aku coba tanya adek ku

kenal apa engga. Sama Kornel ini kenapa Monik bisa

merasa paling deket ?

Apa ya mungkin apa emm nyambung gitu lho ngomongnya

terus langsung dong, kalo aku ngomong ini dong kalo dia

ngomong ini aku dong. Terus ngerti perasaannya juga.

Berarti dapet tek toknya ya sama si Kornel ini. Oke,

emm mungkin kira-kira apa ya yang membuat Monik

sama Kornel bisa saling tek toknya dapet kayak gitu?

Ooo hehe awalnya itu gara-gara kan kita makrab sama **

****** nah dia dapet pasangan aku dapet pasangan kan.

Terus ternyata cowo yang deket sama dia dan cowo yang

deket sama aku itu satu kos kan jadi kita sering kadang-

kadang tu apa namanya grup call berempat terus habis itu

hehe he eh kayak deket berempat. Terus lama-lama si

Kornel sama cowonya ini kan udah gak lagi kan dari kelas

10 itu udah gak lagi. Terus ya dia cerita kalo gini gini gini

terus otomatis aku sama cowo satu kosnya itu kan tau kan.

Jadinya cerita terus tentang cowo itu, jadinya ya makin

deket gitu.

Oke karena dari awal emang udah deket terus jadinya

sering cerita-cerita ya. Okay, nah menurut Monik nih.

Temenannya Monik sama Kornel itu temenan yang

kayak gimana sih? Boleh di deskripsikan?

Gimana ya aku sama dia temenannya? Emmm jadi

bingung. Ya pastinya pertemanan yang sehat ya orang dia

Alasan mengapa informan dengan

temannya saat ini bisa dekat dan

penekanan akan adanya sikap saling

mengerti satu dengan yang lain (213-

215)

Cerita informan mengapa bisa menjadi

lebih dekat dan saling mengerti.

Berawal dari acara perkumpulan

bersama lalu informan dan teman

informan mulai saling bercerita satu

dengan yang lainnya (219-229)

Deskripsi pertemanan informan dengan

teman dekatnya. Menurut informan,

Informan dengan teman

dekatnya saling memahami satu

dengan yang lainnya

Proses saling memahami

bermula dari seringnya berbagi

cerita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

206

236.

237.

238.

239.

240.

241.

242.

243.

244.

245.

246.

247.

248.

249.

250.

251.

252.

253.

254.

255.

256.

257.

258.

259.

260.

261.

262.

263.

264.

265.

ga pernah ngajakin yang aneh-aneh juga. Terus aku sama

dia tuh ya gimana ya, ya nyambung aja. Aku sama dia tuh

kayak apa ya punya sifat yang gak jauh beda terus habis itu

ya gimana ya kak ngomongnya. Pokoknya aku sama dia

tuh udah sama gitu lah.

kenapa Monik kenal sama Kornel dan deket sama

temen-temen deketnya Monik karena satu pemikiran

tuh Mon. menurut Monik kenapa sih Monik sama

temen-temennya Monik bisa satu pemikiran kayak

gitu?

Ehmm kalo aku bandingin sama temen kelompok yang

lain, yang lain tuh lebih suka apa ya kayak girly girly gitu.

Itu ada kelompok yang kayak gitu, sukanya korea korea

gitu. Nah kalo misalnya aku, Kornel sama temen-temen

lainnya itu kalo ya biasa santai gitu. Terus gak suka yang

kayak band-band korea gitu kan. Tapi kayaknya kalo

Kornel suka deh, dramanya. Ya gitu sih pokoknya ya beda

gitu lah sama kelompok yang lainnya.

Oke udah nyambung banget ya pokoknya? Nah terus

nih Mon selama mungkin Monik berteman sama

Kornel ini dan pastinya di pertemanan manapun kan

ga mungkin kan gak ada masalahnya pasti ada naik

turunnya. Sama Kornel ini kira-kira Monik pernah

mengalami permasalahan apa aja Mon?

Pernah waktu kelas 11 tuh tiba-tiba kok dia diem kalo dia

diem aku juga jadi gak enak juga kan mau ngmng sama dia

atau gimana jadinya yaudah diem aja terus diem. Seminggu

atau apa tuh gak duduk bareng terus gak tau kenapa itu.

Baikannya itu kalo nanyak “Monik kenapa sih kok diem?”

“Lah kan lu yang diemin gua duluan, kok kayak gini sih”.

temannya tidak pernah mengajaknya

melakukan hal yang “aneh-aneh” serta

memiliki sifat yang tidak jauh berbeda

(234-240)

Informan merasa teman-teman dalam

kelompoknya berbeda dengan

kelompok-kelompok lainnya, karena hal

tersebut informan merasa bahwa dirinya

dan teman-teman kelompoknya

memiliki pemikiran yang sama (246-

253)

Permasalahan yang dihadapi oleh

informan dengan teman dekatnya.

Masalah yang pernah terjadi adalah

ketika informan dan teman dekatnya

tiba-tiba saling mendiamkan dan

Informan akan cenderung

menjalin pertemanan dengan

orang yang memiliki sifat yang

tidak jauh berbeda

Kesamaan pemikiran antar

informan dan temannya muncul

dari adanya kesamaan mengenai

hal yang disukai dan tidak

disukai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

207

266.

267.

268.

269.

270.

271.

272.

273.

274.

275.

276.

277.

278.

279.

280.

281.

282.

283.

284.

285.

286.

287.

288.

289.

290.

291.

292.

293.

294.

295.

Gitu kayak terus oalah paling cuma gara-gara apa emm

cuma gara-gara kayak Kornel ngira aku marah terus aku

ngira dia marah.

Ohh oke jadi mulai diem-diemannya padahal barengan

ya. Iya gatau kenapa kok tiba-tiba diem aja. Sama waktu

itu dia kan pernah chat sama cowok ku kan nah habis itu

kok ada yang ngompor-ngomporin gitu lho “Kornel jadi

chat sama Bayu tau Mon, Kornel chat sama Bayu gini gini

gini”. Terus “ah masa sih?” tapi aku ya yaudah gitu

soalnya kan emang kita berempat kan udah kenal kan. Tapi

ini posisinya Kornel udah gak sama cowo yang temennya

cowo ku lagi. Gitu habis itu yaudah kan Kornel pasti juga

gak enak sama aku kan kalo dipanas-panasinnya kok

depannya Kornel sama aku kan Kornel jadi gak enak sama

aku kan terus dia jadi ya diem lagi gitu soalnya ada satu

temenku yang kayak kompor banget.

Padahal satu geng itu? Engga-engga beda geng.

perasaannya Monik gimana tuh Mon waktu itu?

“ah masa sih?” gitu kan. Dia kan udah punya sendiri, masa

mau ngechat-ngechat Bayu juga. Atau kalau misalanya

kalau Bayu ngechat dia juga apa dia nanyak itu kan,

kenapa Monik kok gini gini gini. Mungkin kayak gitu.

Tapi Monik gimana Mon perasaannya pas tau?

Ya biasa aja sih, orang aku juga masih temenan sama

Kornel, tapi Kornelnya ngerasanya gak enak juga kan. Tapi

aku bilang enggak lah Nel, lagian dia juga tau, maksudnya

dia juga tau kalo Monik tuh sama Bayu gitu.

Ada lagi? Kira-kira ada masalah apa yang sering

dialami? Udah sih paling kalo sama dia diem-dieman aja.

mengalami kebingungan siapa yang

memulai terlebih dahulu (260-268)

Cerita informan mengenai salah satu

teman satu kelompok informan yang

pernah “memanas-manasi” informan

terkait relasi romantiknya (270-281)

Hal tersebut menyebabkan informan

dan teman dekatnya menjadi saling

mendiamkan lagi (277-281)

Ketika ada teman yang memanas-

manasi, informan sempat mencurigai

dan bertanya-tanya mengenai kejadian

tersebut (284-287)

Pada akhirnya informan mempercayai

bahwa teman dekatnya tidak akan

melakukan apa-apa (289-292)

Ketika terdapat masalah antara

informan dengan temannya,

informan tidak langsung

mengkomunikasikan hal tersebut

Hadirnya kepercayaan dalam

pertemanan informan dengan

teman dekatnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

208

296.

297.

298.

299.

300.

301.

302.

303.

304.

305.

306.

307.

308.

309.

310.

311.

312.

313.

314.

315.

316.

317.

318.

319.

320.

321.

322.

323.

324.

325.

326.

Oke, jadi Monik lebih mendapatkan kepercayaan

bahwa orang lain juga bisa percaya sama Monik. Terus

waktu itu nih Mon, kan Monik sempet diem-dieman

sama Kornel kan. Waktu itu perasaannya gimana

Mon?

Ya itu, kenapa ya kok dia kayak gitu, diemin, apa mungkin

ada salah apa atau apa, tapi gak berani nanyak juga sih

soalnya dia tuh kalo diem bener-bener, yang ya kayak

orang ansos (anti sosial) gitu. Dia kalo diem ya bener-bener

diem gitu, jadi ya gak berani nanyain juga. Paling sama

temen yang lain “eh Kornel kenapa, Kornel kenapa?”, “gak

tau, gak tau” gitu. Perasaannya kayak gimana ya, ya

bertanya-tanya juga sih kenapa kok kayak gitu tapi aku

juga gak bisa nanyak ke dia, soalnya dia kayak gitu.

Nah Monik menghadapinya kayak gimana tuh Mon?

Ya memberanikan diri sih, waktu itu kayaknya pernah deh.

Nanyain dia atau gak dia duluan yang “kenapa sih Mon?”

gitu.

Nah terus selama Monik menjalani pertemanan sama

Kornel ini udah dari lama nih ya, udah dari awal SMA.

Kira-kira dampak positif apa yang Monik dapatkan

dari Kornel.

Emm Kornel tuh sering ngajak nugas bareng terus dia

orangnya juga kalo ngerjain tugas tuh gak apa ya, gak

nanti-nanti aja gitu lho kayak ya harus diselesaiin terus

ngingetin kalo ada tugas apa. Tadi dia ngingetin juga kalo

ada tugas sastra inggris yaudah oke. Terus habis itu apa

lagi ya, ya ini nanti aku ke rumahnya dia mau cari materi

soalnya kan besok Senin kita tuh ngajar ada di sekolah

Pingit gitu. Kan kita kan mau ujian praktek, ujian

prakteknya tuh suruh kayak terlibat gitu lho kayak baksos

Ketika informan dan teman dekatnya

tiba-tiba saling mendiamkan, informan

tidak langsung menanyakan hal tersebut

kepada teman dekatnya, melainkan

berdiskusi dengan teman-teman lainnya.

Informan melakukan hal tersebut karena

sudah mengetahui bagaimana reaksi

dari teman dekatnya ketika sedang

berdiam diri (301-313)

Informan menyadari mengenai dampak

positif yang diberikan oleh teman

dekatnya, yaitu teman dekat informan

sering mengingatkan terkait tugas-tugas.

Selain itu, teman dekat informan juga

menjadi tempat informan bercerita

(318-321 & 331-337)

Ketika menghadapi masalah

informan tidak langsung

membicarakannya

Cara informan menyelesaikan

masalah dipengaruhi oleh

pengalaman-pengalaman

sebelumnya

Pertemanan menghadirkan

sarana untuk saling berkembang

dan membantu menyelesaikan

masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

209

327.

328.

329.

330.

331.

332.

333.

334.

335.

336.

337.

338.

339.

340.

341.

342.

343.

344.

345.

346.

347.

348.

349.

350.

351.

352.

353.

354.

355.

356.

gitu terus besok Senin kita ngajar di Pingit. Ooh oke SD?

Aku sama dia dapetnya SD. Nah terus, itu ya Kornel

sering ngingetin tugas. Iya terus kalo ngerjain tugas juga

apa namanya juga gak berlarut-larut. Okee, terus apa lagi

Mon? Tadi sering cerita-cerita ya? Iya sering, dia juga

sering cerita-cerita. Kalo pas cerita feedback nya

gimana? Emm ya kalo misalnya aku cerita tentang

cowonya tuh udah salah ya feedback nya “udah lah gak

usah sama cowo itu” atau gimana. Ya dia juga gitu “udah

Mon gak usah sama ini, udah lah lebih baik sama ini aja”

Gitu. Oh oke berarti saling menjaga juga ya.

Oke nah kalau dampak negatifnya nih Mon kira-kira

ada gak? Dampak negatifnya, oh aku jadi jajan terus. Tapi

dia juga sadar sih apa “kok kita jajan terus ya” terus

kadang-kadang kalo misalnya pulang gereja nih “eh pulang

gereja kita gak usah jajan ya soalnya kemaren kan kita

udah jajan-jajan terus” gitu. Terus misalnya mau pergi

pengen keluar cerita ya kita cari misalnya lagi tanggal tua

ya kita cari tempat yang pas sama kantong kita gitu. Sering

jajan tapi juga ngingetin ya kalau udah keseringan. Iya

ngingetin bener, tapi ya sering sih.

Nah terus selama Monik berteman sama Kornel ini

pernah gak sih ada ketakutan-ketakutan tertentu yang

timbul dari pikiran Monik pas temenan sama Kornel?

Emm apa ya takutnya cuman eh sebentar ketakutan takut

apa ya? Apa ya ya paling takut tiba-tiba udah sama,

misalnya udah deket sama cowonya terus jadi dia jadi gak

apa ya gak deket lagi sama aku. Tapi selama dia deket

sama cowonya sih ngga sih, aku malah waktu itu diajak

bareng sama dia sama cowonya aku jadi nyambung kan.

Feedback yang diberikan oleh teman

dekat informan ketika informan

bercerita (333-337)

Dampak negatif yang didapatkan lebih

terkait ke perilaku informan yang

menjadi lebih sering jajan akan tetapi

informan dan teman dekatnya tetap

saling mengingatkan (339-345)

Ketakutan informan selama menjalin

relasi dengan teman dekatnya.

Ketakutan yang dialami informan

adalah takut apabila teman dekat

informan menjadi lebih dekat teman

lelakinya (351-356)

Adanya sikap saling melindungi

dalam pertemanan

Teman adalah individu yang

bertugas saling mengingatkan

Informan memiliki ketakutan

ditinggalkan oleh teman

dekatnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

210

357.

358.

359.

360.

361.

362.

363.

364.

365.

366.

367.

368.

369.

370.

371.

372.

373.

374.

375.

376.

377.

378.

379.

380.

381.

382.

383.

384.

385.

386.

Oh oke berarti saling mengajak ya. Tapi gak ada

ketakutan yang sampe takut banget kehilangan itu engga.

Nah kenapa sih Monik kalo takut kayak gitu soalnya

kenapa?

Soalnya kan kalo kita udah nyaman istilahnya sebagai

sahabat kan udah, berarti udah kayak klop banget gitu kan.

Tapi dia sama orang lain kayak rasanya kayak ya bingung

gitu lho nanti cerita tuh ke siapa gitu walaupun punya

temen yang lainnya. Tapi kan kalo nyamannya udah sama

yang itu ceritanya ya merasa kehilangan juga.

Nah terus kalau menurut Monik sendiri nih, terlepas

dari pertemanannya Monik sama Kornel, menurut

Monik kira-kira ehmm jadi pertemanan kan bisa juga

berakhir nih. Menurut Monik kira-kira hal apa aja

yang membuat pertemanan itu bisa sampe “udah kita

gak usah temenan lagi deh” atau pertemananya bubar

tengah jalan gitu kira-kira apa aja Mon? Pertama pasti

karena cowo deh misalnya aku punya pacar terus tiba-tiba

pacarku suka sama Kornel terus Kornel juga suka sama

pacarku gitu kan pasti bisa itu. Terus apa lagi ya yang bisa

saling merusak tuh emm kalo gak saling percaya sih. Kalo

gak saling percaya kan apa ya, ya gitu, kayak ya sering

berprasangka buruk gitu kan jadinya. Terus habis itu, kalo

pisah sekolah tuh bisa gak sih? Nah menurut Monik bisa

gak? Kan udah mau kuliah nih. Tapi kayaknya kalo

masih di satu kota gapapa deh masih temenan gitu. Oh

oke, Kornel mau kuliah dimana Mon? Dia juga masih

bingung sih, dia kayaknya mau atma jaya tapi beda jurusan

sih. Berarti Kornel disini sekarang ngekos? Engga, sama

mamanya. Oke berarti tadi yang pertama cowo, kedua

Ketika ada sahabat informan yang lebih

dekat dengan orang lain, informan akan

merasa kebingungan akan bercerita

dengan siapa. Informan juga

berpandangan bahwa ketika sudah

nyaman dengan seseorang, meskipun ia

juga memiliki teman lainnya, ia akan

tetap kehilangan (361-366)

Hal-hal yang dapat merusak suatu

pertemanan menurut informan: laki-laki

yang disukai oleh informan juga

menyukai teman dekat informan,

adanya sikap saling tidak percaya dan

berprasangka buruk (373-379)

Menurut informan ketika masih berada

di kota yang sama meskipun berbeda

tempat kuliah, pertemanan tetap dapat

terjalin, akan tetapi apabila berpisah

kota dapat saja merusak pertemanan

(379-380 & 381-382 & 388-389)

Terjadinya Friendship Jealousy

(F.J.) membuat informan

kehilangan sarana untuk

bercerita.

F.J. membuatnya sulit

menemukan “rumah” baru

Pengkhianatan dan

ketidakpercayaan dapat

menghancurkan pertemanan

Agar pertemanan tetap

berlangsung informan dan

temannya hendaknya berada di

kota yang sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

211

387.

388.

389.

390.

391.

392.

393.

394.

395.

396.

397.

398.

399.

400.

401.

402.

403.

404.

405.

406.

407.

408.

409.

410.

411.

412.

413.

414.

415.

saling ga percaya yang akhirnya berprasangka buruk

terus yang terakhir karena beda kota? Iya beda kota dan

udah gak nyatu lagi, beda jalur.

nah menurut Monik, kenapa sih kok kalo orang saling

gak percaya?

Soalnya kalo gak percaya kan pasti dia berprasangka buruk

terus kan, nah kalo tadi aku kan percaya sama Kornel kalo

dia gak ngapa-ngapain sama Bayu, jadi temenannya sampe

sekarang. Kalo misalnya waktu itu aku gak percaya sama

Kornel kalo dia chat sama Bayu, kan jadi kayak renggang

juga kan hubunganku sama Kornel. Ya penting sih percaya

supaya menghindari bertanya-tanya.

Nah terus yang lain juga kan yang bisa menghancurkan

pertemanan. Misalnya nih Monik suka sama satu cowo

terus cowok itu juga suka sama temen deketnya Monik.

Menurut Monik kenapa kayak gitu bisa

menghancurkan pertemanan?

Yakan namanya sayang sama cowok ini, kalo dia direbut

sama temen sendiri kan kayak rasanya gimana gitu ya “dia

bukan temen gua gitu, bukan bener-bener temen gua”.

Gitu.

Menurut Monik kenapa sih kalo kuliah beda kota bisa

merenggangkan pertemanan kenapa Mon?

Soalnya pasti dia juga bakal sibuk sama komunitasnya

disana, jadi kayak gak sempet kan masa harus setiap saat

ya kita ketemuan ngabarin satu sama lain kan enggak.

Kuliah juga kan kayak sibuk sama apa kegiatannya dia di

kampusnya atau kegiatanku di kampusku, jadi kayak jadi

Menurut informan ketidakpercayaan

yang ada dalam suatu pertemanan akan

menyebabkan munculnya prasangka

buruk sehingga dapat membuat suatu

pertemanan merenggang (392-398)

Ketika ada teman informan yang juga

menyukai orang yang informan sukai,

informan merasa bahwa ia bukan benar-

benar teman dari informan (404-407)

Ketika informan dan temannya berpisah

kota, informan berpandangan bahwa

mereka akan sibuk dengan kegiatan

masing-masing dan akan jarang bertemu

sehingga pertemanan dapat merenggang

(410-417)

Prasangka buruk yang

disebabkan oleh

ketidakpercayaan dapat

menyebabkan renggangnya

pertemanan

Tidak adanya pertemuan secara

fisik dapat merenggangkan

pertemanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

212

416.

417.

418.

419.

420.

421.

422.

423.

424.

425.

426.

427.

428.

429.

430.

431.

432.

433.

434.

435.

436.

437.

438.

439.

440.

441.

442.

443.

444.

jarang ketemu gitu kan jadinya tapi kalo satu kota masih

bisa.

Oke, nah sejauh ini nih Monik sama Kornel, Monik

sendiri pernah gak ada muncul prasangka buruk gitu

sama Kornel? Apa ya berprasangka buruk sama Kornel,

engga sih gak pernah. Kalo dia mau ngomongin aku sih

gapapa ngomongin aja. Soalnya kadang-kadang “ah

jangan-jangan ini Kornel mau ngomongin gue nih”.

Soalnya kan kalo Kornel pergi sama cowonya dia kan pasti

ngomongin aku, terus aku juga kalo pergi sama cowok ku

ngomongin Kornel. Tapi gak ada sih yang prasangka buruk

sampe kayak gitu, kayak paling cuma itu aja takut

diomongin pas lagi sama pacar.

Kenapa Monik bisa takut akan hal itu?

Ya jangan-jangan dia ngomonginnya yang jelek-jelek lagi.

Ya kan. Tapi selama ini kalo dia ngechat sama bayu tapi

dia ngasih tau aku sih. Aku juga gitu, kan Raka ngechat

aku ya aku ngasih tau Kornel. Tapi aku kayak ngasih

taunya kayak marah-marah gitu sih soalnya aku kesel sama

Raka. Yang freak itu loh, karena kayak egois gitu loh

orangnya.

Nah terus nih Monik, berarti tadi kan masalah yang

pernah Monik hadapi sama Kornel itu yang tiba-tiba

kalian jadi diem-dieman, tapi juga gak tau ya

alesannya kenapa? Kayak mood swings gitu? Gak tau

kenapa, kalo Kornel mood-moodan sih. Soalnya kalo

Kornel apa ya misalnya adala masalah dikit tuh pasti

langsung kayak merenung stress gitu lho dia tuh. Pokoknya

kalo lagi males tuh ketawan, kelihatan deh jawabnya cuma

Informan pernah berpikiran bahwa ia

pernah dibicarakan di belakang oleh

teman dekatnya (420-428)

Informan takut apabila temannya

membicarakan hal-hal buruk mengenai

informan akan tetapi teman informan

selalu memberitahu informan ketika ia

melakukan hal-hal tertentu (430-436)

Informan mengungkapkan bahwa teman

dekat informan seringkali berganti

mood dan berakibat pada orang-orang di

sekitarnya (440-449)

Ketakutan akan dibicarakan di

belakang oleh temannya sendiri

Pertemanan informan adalah

pertemanan dengan komunikasi

terbuka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

213

445.

446.

447.

448.

449.

450.

451.

452.

453.

454.

455.

456.

457.

458.

459.

460.

461.

462.

463.

464.

465.

466.

467.

468.

469.

470.

471.

472.

473.

apa singkat-singkat terus apa raut wajahnya juga keliatan

banget pokoknya. Mungkin itu ya, Kornel badmood

terus jadi diem. Hu uh, dia soalnya kalo badmood

semuanya kena, kayak aku ya kena dia juga marah iya

kayak gitu deh.

Nah terus Monik menghadapi masalah itu kayak

gimana Mon? Misalnya sampe Kornel badmood terus

dia marah-marah ke Monik? Ya aku langsung aja “Lu

ngapain sih marah-marah yaelah gak penting” aku gituin.

Jadi langsung aja to the point gitu sama dia. Soalnya apa ya

udah biasa aja gitu, kalo misalnya mau dikata-katain di

depannya dia juga gapapa.

Monik kan kalo dalam menyelesaikan masalah, Monik

langsung to the point gitu kan orangnya. Kenapa kalo

Monik kayak gitu?

Biar cepet selesai lah, biar cepet selesai daripada nyindir-

nyindir gak selesai-selesai kan. Nyindir tuh yang anak-anak

Jb nyindir Kornel, itu langsung aku chat. Langsung aku

chat dia bilang “Iya mon maaf Mon”. langsung aku chat aja

biar selesai masalahnya. Lagian kan juga kasian Kornelnya

juga kan, sampe akhirnya tuh katanya jadi langsung aku

chat. Itu udah fatal banget sih jadi aku chat aja sekalian.

Kalo menurut Monik kalo ngundur-ngundur masalah

gitu kenapa sih emangnya?

Ya yang kayak masalah kemarin aja, belum dikasih tau aja

udah fatal banget gimana ga dikasih tau coba. Daripada

makin parah masalahnya. Mending langsung ngomong aja.

Oh oke karena udah temenenan deket Monik bisa

ngomong apa aja lah ya? Pernah gak ada kejadian

Ketika menghadapi teman dekatnya

yang seringkali moody, informan

langsung menyampaikan perasaannya

kepada teman dekatnya. Informan

mengungkapkan dirinya merupakan

pribadi yang “to the point” (452-456)

Informan memilih untuk langsung

membicarakan suatu permasalahan

karena informan tidak mau masalah

terus berlanjut dengan cara sindir

menyindir sehingga mengundur

penyelesaian masalah tersebut. Bagi

informan masalah yang terus terundur

dapat berkembang menjadi lebih fatal

(460-471)

Cara penyelesaian informan

adalah dengan langsung

mengomunikasikan hal tersebut

kepada pihak yang bersangkutan

(dalam hal ini ketika temannya

moody)

Bagi informan penundaan

penyelesaian masalah hanya

akan membuat masalah tersebut

semakin fatal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

214

474.

475.

476.

477.

478.

479.

480.

481.

482.

483.

484.

485.

486.

487.

488.

489.

490.

491.

492.

493.

494.

495.

496.

497.

498.

499.

500.

501.

502.

503.

misalnya Monik gak suka sama salah satu sikapnya

Kornel terus langsung protes? Pernah gak ya emm

pernah deh kayaknya dulu aku bilang kalo aku gak suka

kalo dia apa ya kalo dia, lupa aku. Kayaknya kalo dia diem

itu deh, “Lo kenapa sih kok tiba-tiba diem gini gini gini”

ya paling dia “ih iya soalnya gue tuh lagi mikirin ini lah

atau stress stress stress atau apa ya ya gitu deh. Oh oke

berarti Monik bisa langsung ngomong ke Kornel ya?

Iya dia juga bisa langsung ngomong ke aku.

Oh oke berarti kalian gak pernah memendam? Kalo

lagi ada masalah satu sama lain misalnya? Memendam,

emm ya paling Kornelnya sih yang nggak mau cerita. Tapi

dia lama-lama juga gak tahan pasti, kadang-kadang

misalnya nih lagi dia chat sama siapa kan hpnya kayak kos-

kosan cowo kan jadi dia kayak yang “ah jangan liat dong

jangan liat dong” “ah elah males banget pasti kontip nih

gak cerita kan” abis itu lama-lama “eh gua mau cerita deh

gini gini gini” eh akhirnya diceritain yang itu. Tapi

kayaknya sih ada yang di pendem juga. Oh oke gak semua

diceritain ke Monik juga ya berarti? He em.

Menurut Monik, pas Kornel kayak gitu, yang Monik

rasain apa?

Ya gapapa sih gak terlalu, gak terlalu gak enak juga.

Soalnya kan tiap orang juga punya privasi kan jadi

mungkin dia gak mau ngumbar-ngumbar atau apa.

Gakpapa sih aku lebih ke gapapa. Berusaha memahami aja

sih. Tapi pas pertama mungkin ini kali ya, aku juga ngerti,

kalo misalnya tentang cowo, aku mungkin juga gak ngerti

sifatnya cowok itu kayak gimana, Regina lebih ngerti

tentang dia, jadi ya dia cerita ke Regina gapapa.

Salah satu hal yang tidak begitu

informan sukai dari teman dekat

informan adalah ketika teman dekatnya

tiba-tiba diam. Ketika terjadi hal seperti

itu, informan langsung menanyakan apa

yang sebenarnya terjadi (475-482)

Ketika teman dekatnya tidak bercerita

maka ia akan mengejek temannya

“kontip” (kanca tipis) (484-493)

Meskipun ketika teman dekat informan

tidak menceritakan suatu hal pada

awalnya informan akan merasa kecewa

akan tetapi di akhir informan akan

mencoba memahami bahwa tidak semua

cerita ingin diceritakan kepada informan

(496-503)

Informan adalah pribadi yang

cukup asertif dalam

menyelesaikan masalah dalam

pertemanannya

Informan memiliki kebutuhan

untuk mengetahui cerita-cerita

dari teman dekatnya

Salah satu bentuk F.J. lain

adalah ketika ada teman dekat

informan yang tidak

membagikan cerita kepada

informan.

Dalam menghadapinya,

informan akan meyakinkan

dirinya bahwa tidak semua cerita

ingin temannya ceritakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

215

504.

505.

506.

507.

508.

509.

510.

511.

512.

513.

514.

515.

516.

517.

518.

519.

520.

521.

522.

523.

524.

525.

526.

527.

528.

529.

530.

531.

532.

533.

Oh oke berarti kalo ada masalah sama Kornel, Monik

bisa langsung ngomong ya? Bisa. Nah kalo sama temen-

temen yang lain misalnya temen-temen satu gengnya

Monik? Kalo misalnya Monik gak suka nih atau ada

masalah sama mereka? Engga, kalo misalnya gak suka

yaudah diemin aja dianya didiemin aja. Kalo misalnya kita

lagi bareng-bareng gitu ya aku ya sering aku diemin sih.

Dia ngomong apa ya ditanggepinnya ya seadanya aja.

Nah tapi kan Monik sama orang-orang tertentu

memilih untuk yaudah didiemin aja gitu ya.

Perbedaannya kenapa Mon?

Apa ya mungkin karena aku apa, aku apa ya gimana ya,

beda orang sih. Misalnya aku yang sama anak IPA itu yang

anak paduan suara itu, gimana ya, dia tuh orangnya soalnya

kayak ya sama ini sama itu itu terus. Terus aku nah

mungkin ini kayaknya orangnya emang kalo gak suka ya

gak suka banget. Yaudah aku cerita sama yang lain aja.

Yang bisa ngertiin juga, mungkin dia kalo diomongin juga

takutnya makin marah gitu loh, makin gak suka sama aku.

Jadi daripada dia maki gak suka sama aku yaudah aku

ceritanya sama temenku yang lain.

Menurut Monik orang yang kayak gimana Mon yang

Monik bisa ajak ngomong langsung to the point kayak

gitu?

Ehmm yang, yang mau ini kali ya yang sadar kalo dirinya

salah. Yang bisa sadar kalo dirinya salah. Ya aku bisa tau

kalo misalnya dia aku kasih tau dia makin marah gitu. Jadi

aku udah punya feeling gitu sih, kayak ketawan gitu.

Oh oke berarti cuma sama Kornel ya yang Monik bisa

langsung ngomong? Iya sama Kornel, Celline sama Maria

Dengan teman yang tidak dianggap

dekat informan maka akan cenderung

mendiamkan ketika sedang mengalami

masalah dengan mereka (508-511)

Ketika dengan orang lain yang memilik

karakteristik yang berbeda informan

akan cenderung mendiamkan orang

tersebut ketika memiliki masalah.

Menurut informan, informan dapat

mengetahui mana pribadi yang bisa

diajak berdiskusi dan mana yang tidak.

Bagi informan orang yang bisa diajak

berdiskusi adalah orang yang dapat

menyadari bahwa dirinya salah (515-

531)

Perbedaan cara penyelesaian

masalah antara teman dekat

dengan teman “biasa”

Dalam menyelesaikan masalah

dalam pertemanan, informan

belajar dari pengalaman-

pengalaman yang sebelumnya,

sehingga membentuk suatu pola

pikir yang baru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

216

534.

535.

536.

537.

538.

539.

540.

541.

542.

543.

544.

545.

546.

547.

548.

549.

550.

551.

552.

553.

554.

555.

556.

557.

558.

559.

560.

561.

562.

563.

ya berempat deh kita. Tapi kalo paling deket ya ke Kornel,

tapi berempat ini juga deket. Oh oke mungkin secara

emosi paling deket ke Kornel ya. Iya he eh.

Oke, nah terus nih Mon, jadi di dalam pertemanan itu

emm bisa aja satu atau kedua belah pihak bisa berpikir

kalo misalnya “eh kamu jangan temenan sama yang

lain dong” atau misalnya ingin memprioritaskan satu

temennya itu. Menurut Monik itu terjadi gak di

pertemanannya Monik? Engga sih soalnya dia juga bebas

temenan sama yang lain, aku juga temenan sama yang lain.

kalo kayak gitu nanti egois dong masa cuma sama aku

doang. Nanti gak bersosialisasi ke yang lainnya juga.

Berarti kalian terbuka ya maksudnya kalo mau

temenan ya silahkan. He eh.

Tapi menurut Monik sendiri, misalnya nih Kornel

temenan sama orang lain emm tapi Monik sendiri

mungkin gak secara sadar juga sih, pernah gak Monik

terlintas atau langsung ngomong ke Kornel kalo

misalnya “eh kamu tetep harus temenan yang paling

deket sama aku”. Engga lah gak pernah Oke tetep bebas

temenan sama siapa aja.

Nah terus misalnya nih Mon sekarang kan lagi jaman

banget kan lagi jalan sama siapa terus update di

sosmed. Nah misalnya nih Mon, Monik ngeliat Kornel

lagi jalan sama temen yang lain tapi gak bilang Monik

atau gak ngajak Monik lah gitu misalnya, yang Monik

rasain apa?

Apa ya, ya pertama kayak “kok lu gak ngajak gue sih?”

tapi nanti dia jelasin soalnya waktu itu kan dia sama Anya

tuh main ke rumahnya Kornel biasanya ada aku juga sih

Meskipun satu kelompok berdelapan

informan hanya dekat dengan beberapa

orang (533-536)

Informan merasa bahwa teman dekatnya

bebas berteman dengan siapa saja.

Informan merasa dirinya egois apabila

tidak membebaskan temannya berteman

dengan siapa saja (542-545 & 533)

Ungkapan kekecewaan informan karena

tidak diajak pergi (561-565)

Informan hanya dekat dengan

beberapa orang dalam

kelompoknya

Dasar pemikiran ketika

mengalami F.J. adalah

meyakinkan dirinya bahwa ia

tidak boleh egois dalam

pertemanan

Bentuk F.J. lain adalah ketika

tidak diajak berpergian bersama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

217

564.

565.

566.

567.

568.

569.

570.

571.

572.

573.

574.

575.

576.

577.

578.

579.

580.

581.

582.

583.

584.

585.

586.

587.

588.

589.

590.

591.

kayak Kornel ngajak aku juga. Terus bilang ya aku bilang

“eh kok gak ngajak-ngajak sih?” gitu terus “iya soalnya si

Anya mau cerita tentang cowonya” gitu. Soalnya Anya

kalo cerita tentang cowonya itu ke Kornel kan soalnya aku

juga ga begitu deket sama cowonya si Anya ini. Terus ya

yaudah kalo misalnya butuh waktu buat ngomongin

cowonya ini yaudah gitu. Kan aku juga gak tau urusannya

dia. Biasa aja sih sebenernya.

Waktu itu yang main di rumahnya dia. Yang sama Anya

apa ya, Anya main ke rumahnya dia terus dia bilang “iya

nih gue lagi sama Anya”. Tapi dia bilang ke aku “lagi sama

Anya di rumah gue” gitu. Terus aku bilang “dasar gak

ngajak” aku kan kayak sukanya kayak gitu kan, sukanya

langsung ngomong tapi bercanda kayak gitu. Tapi ya pasti

ada maksud tersendiri kalo dia pergi sama orang lain kayak

“iya soalnya Anya mau cerita nih tentang cowonya dia”

gini gini gini. Ya yaudah sih gakpapa, soalnya kan Anya

juga deketnya sama Kornel terus ya ceritanya sama Kornel

yaudah. Ya lama-lama memahami sih. Tapi di awal kayak

“kurangajar nih anak gak ngajak gue” gitu. Apa ya kayak

kesel mungkin.

Menurut Monik, kok Monik bisa memberikan waktu

buat Kornel sama orang lain dulu?

Ya itu tadi kan gak boleh egois juga kan walaupun

sahabatan tapi kan gak selamanya harus berdua terus,

bertiga terus, berempat terus gitu kan. Kan dia juga pasti

punya temen lain, punya teman cerita yang lainnya. Masa

harus berdua terus?

Teman dekat informan menjelaskan

kepada informan alasan mengapa ia

tidak mengajak informan pergi (565-

571)

Ketika informan tidak mengetahui suatu

cerita dari seorang teman ia tidak akan

mencari tahu akan hal itu (568-571)

Ketika informan tidak diajak teman

dekatnya untuk pergi bersama, pada

awalnya informan akan merasa kesal

dan bertanya mengapa ia tidak diajak,

dengan cara bercanda. Akan tetapi di

akhir informan akan mencoba

memahami bahwa ada maksud

tersendiri ketika teman dekatnya tidak

mengajaknya pergi (572-584)

Informan berpandangan bahwa di dalam

pertemanan tidak boleh ada yang egois

karena teman dekatnya juga pasti

memiliki teman dan tempat bercerita

lain (587-591)

Dalam mengalami F.J. informan

akan bertanya-tanya mengapa ia

tidak diajak dan merasa

ditinggalkan

Meskipun mengalami F.J,

informan tetap memahami

batasan dalam pertemanan.

Ketika mengalami F.J. informan

bingung dan kesal karena merasa

ditinggalkan

Cara menghadapi F.J. adalah

dengan meyakinkan diri bahwa

ada alasan mengapa ia tidak

diajak

Ketika mengalami F.J. informan

kembali meyakinkan dirinya

agar tidak egois dan ia masih

memiliki teman lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

218

592.

593.

594.

595.

596.

597.

598.

599.

600.

601.

602.

603.

604.

605.

606.

607.

608.

609.

610.

611.

612.

613.

614.

615.

616.

617.

618.

619.

620.

621.

622.

Oke, terus kalo misalnya nih Mon itu kalo jalan ya.

Kalo misalnya suatu saat Kornel punya temen deket

lagi, temen deket yang lain. emm perasaan yang

muncul di dirinya Monik gimana? Bebas Mon, Monik

boleh ngomong apa aja. Perasaan yang muncul kalo dia

deket sama orang lain. Apa ya, pastinya kayak kecewa lah

ya orang selama ini udah, ceritanya udah sama aku terus

udah, sering jalan bareng berdua juga pokoknya udah

bareng-bareng kok tiba-tiba udah dia sama yang lainnya.

Pastinya kayak apa ya gimana sih kayak ya gitu lah

kecewa. Oke lebih ke kecewa ya? Itu udah pernah

terjadi belum Mon selama ini? Udah waktu itu dia lebih

deket ke sama deket banget sama Regina. Beda geng

atau? Sama satu geng. Sekarang Regina malah lebih deket

sama orang lain terus dia sama aku.

Nah pas terjadi kayak gitu yang Monik rasain lebih ke

kecewa ya? Nah terus nih Mon, jadi di dalam

pertemanan itu bisa aja terjadi kecemburuan dan itu

hal yang wajar. Gak cuma sama pacar atau di keluarga

misalnya cemburu sama kakak, ternyata di relasi

pertemanan itu juga bisa terjadi. Nah cemburu sama

iri dua hal yang berbeda nih Mon. Kalo cemburu itu

dia deket sama orang lain dia lebih deket sama orang

lain dan aku merasa cemburu. Kalo iri misalnya lebih

ke Kornel punya nilai yang lebih tinggi terus Monik

“oh kok dia bisa sih dapet nilai yang lebih tinggi?”.

Kalo iri pernah lah rangkingnya dia lebih tinggi. Tapi kok

kayaknya aku yang nilai-nilainya tinggi yak. Tapi kok

rangkingnya dia lebih tinggi gitu, di kelas. Aku juga

bingung. Mungkin kalo aku karena sifatnya ya. Sikapnya

aku sama Kornel kan beda jadi kan sikap mempengaruhi

Ungkapan perasaan ketika teman dekat

informan menjalin pertemanan dekat

dengan orang lain yang didominasi

dengan rasa kecewa karena setelah

melalui semuanya mengapa dia lebih

memilih dengan yang lain (596-606)

Ketika F.J. terjadi informan

merasa kecewa dan ditinggalkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

219

623.

624.

625.

626.

627.

628.

629.

630.

631.

632.

633.

634.

635.

636.

637.

638.

639.

640.

641.

642.

643.

644.

645.

646.

647.

648.

649.

650.

651.

nilai. Apa ya aku tuh kalo ada, apa ya, kalo misalnya guru

gimana aku ya nyablak ajalah kalo Kornel lebih ke yang

diem sopan. Terus dia juga apa ya gak pernah yang, kalo di

kelas tuh gak yang gak berisik gitu lah. Kalo aku kan gitu.

Mungkin karena nilai sikap kali ya. Iya kayaknya SMA

ada nilai sikapnya juga ya dulu pas aku SMa juga gitu.

Kan nilai sikapnya di tiap-tiap pelajaran. Oh gitu oke,iya

bisa jadi ya. Tapi positifnya kalian sering nugas bareng

bisa sharing ilmu lah ya.

Oke kalo cemburu sendiri nih Mon pernah terjaid gak

kamu sama Kornel? Cemburu tuh, ya tadi yang pas

Kornel sama Regina itu kan.

Oke berarti selain kecewa Monik juga merasa cemburu

berarti ya Mon? Terus pas tau nih ternyata Kornel

lebih deket ke Regina perasaan yang muncul selain

kecewa apa? Atau pikiran apa yang muncul dari

Monik? Emm yaa “Kornel kok sama Regina ya, deket

banget gitu” Padahal kita kan satu geng juga terus aku

malah kayak cenderung aku jadi deket kayak deketin

Regina gitu lho. Kayak gitu aku jahat gak sih? Aku merasa

jahat soalnya Kornel deket sama Regina terus kok tiba-tiba

aku deketin Regina kan aku jahat ya. Kenapa kok bisa

berpikiran jahat gitu? Aku kan jadinya kan aku jadi

sering cerita ke Regina gini gini gini. Terus kayak sering

merahasiakan sesuatu yang aku sama Regina tau tapi

Kornel gak tau. Dulu yang terjadi kayak gitu? Jadi

Monik juga deketin Regina juga ya? Hu uh kayak gitu.

Tapi ya lama-lama Regina kok jadi sama temen lain. Ya

malah jadinya aku sama Kornel deh.

Ungkapan subjek secara sadar pernah

mengalami kecemburuan (633-634)

Informan bertanya-tanya mengapa

teman dekatnya lebih dekat dengan

orang lain (639-641)

Informan berusaha mendekati teman (R)

dari K dan merasa hal tersebut jahat

(641-644)

Informan menjadi dekat dengan R lalu

sering bercerita dan merahasiakan

sesuatu yang K tidak tahu (645-648)

Pada akhirnya informan berteman dekat

lagi dengan K karena R dekat dengan

teman lainnya (410-412)

F.J. membuat informan bingung

mengapa temannya lebih

memilih berteman dekat dengan

yg lain

Karena mengalami F.J.,

informan lalu berusaha

mendekati rivalnya

F.J. membuat informan ingin

membalas apa yang sudah

dilakukan oleh teman dekatnya

Informan akhirnya berteman

dekat kembali dengan K

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

220

652.

653.

654.

655.

656.

657.

658.

659.

660.

661.

662.

663.

664.

665.

666.

667.

668.

669.

670.

671.

672.

673.

674.

675.

676.

677.

678.

679.

680.

681.

682.

Waktu itu yang pas Kornel lebih deket sama Regina

pas di awal itu. Menurut Monik perasaan apa yang

muncul Mon?

Ehm bentar kak. Ya pikiranku yang muncul “ternyata ada

orang lain juga selain gue” gitu. Ternyata dia deket juga ya

sama Regina gak cuman sama aku. Ya aku kayak gitu aja

sih tapi aku kayak gakpapa, balik lagi ke tadi kan gak boleh

egois.

Jadi kalo Monik bertanya-tanya kayak gitu, saat Monik

mikir kayak gitu perasaan yang timbul kayak apa?

Lebih kayak hmm gimana kayak ga bisa dijelasin

perasaannya. Lebih ke bertanya-tanya gitu sih. Soalnya kan

aku kira Kornel deketnya sama aku doang. Terus tiba-tiba

kok sama Regina sekarang oh berarti dia kayak sering

cerita-certa ke Regina gitu.

Oke, yaa mungkin itu hal yang wajar ya terjadi di

pertemanan. Apa lagi Monik baru SMA kan dan cewek

semua SMA nya, jadi persaingan antar temannya ada

ya.

Oke sampai situ dulu cemburunya, menurut Monik

sendiri nih. Kan Monik dari Jakarta ya bedanya

pertemanan di Jakarta sama di Jogja apa Mon? Beda

banget lah. Soalnya kalo, dari lingkup sekolah aja ya. Kan

kalo di Jakarta ada cowonya juga terus aku temenannya

sama ada geng juga bersepuluh kalo ini. SMP ya itu ya?

Iya, bersepuluh cowonya satu. Tapi agak melambai. Nah

jadi tuh kenapa di geng ku ini kok ada satu temen yang

kayak istilahnya kayak ketuanya gitu lho. Nah terus kok

sukanya tuh kayak apa ya sukanya kayak ngebully temenku

yang cupu. Jadi dia tuh kayak suka apa ya ngajak kita

“udahlah itu kerjain aja kerjain aja” kerjain Dilan. Dilan

Informan berpikir dan bertanya-tanya

bahwa ternyata ada orang lain yang juga

dekat dengan teman dekat informan

akan tetapi informan memahami bahwa

ia tidak boleh egois (655-666)

Informan tidak melihat adanya

“warning” sebelum mengalami

F.J.

Dalam menghadapi F.J. lagi-lagi

informan menekankan pada

dirinya agar tidak egois.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

221

683.

684.

685.

686.

687.

688.

689.

690.

691.

692.

693.

694.

695.

696.

697.

698.

699.

700.

701.

702.

703.

704.

705.

706.

707.

708.

709.

710.

711.

712.

713.

714.

dulu namanya, nah kan kantinnya jauh ya kita di lantai

empat terus kantinnya harus ngelewatin SD dulu, harus

turun gitu kan. Jadi “udah suruh Dilan beliin makanan

ajalah”. Tapi kok aku kayak “ih kasian banget”, Dilan tuh

kasian banget sumpah kak Dilan tuh kasian banget kalo

disuruh-suruh sama Yasmin gitu kan. Ya aku kasian tapi

aku ikut-ikut juga gimana ya. Aku kasian tapi aku juga

diem aja sih. Terus apa ya kalo yang disini kan siapa juga

yang mau dibully. Terus juga temennya cewek semua. Apa

ya perbedaannya paling ya dulu aku suka ngebully

sekarang engga. Iya mungkin karena lingkungannya di

Jakarta ya jadi mungkin bully lebih gampang terjadi.

Iya lebih gampang terjadi terus apa ya kalo disana tuh juga

pergi terus sih. Tapi kalo disana kan bedanya kan perginya

ke mall ya terus nonton. Itu dulu aku sering banget nonton

loh. Sering banget nonton, sampe pokoknya film-film itu

gak ada yang ketinggalan gak ditonton. Kalo disini itu

jalannya lebih kayak apa ya ngerjain tugas, japok. Soalnya

disana tuh belajarnya beda juga sama disini. Kalo disana

kan santai, tugasnya jarang banget. Kayaknya dulu aku

juga gitu deh, kayaknya dulu SMA aku gak pernah

yang namanya japok pergi kemana terus ngerjain tugas

bareng kayaknya gak pernah deh, pasti kalo pergi kalo

gak nonton, jalan ke mall, makan.

Oke, kan pas Monik SMP berarti temenannya cowok

cewek nih, kan heterogen sekolahnya terus sekarang

Monik pindah ke ***** yang cewek semua, ngerasain

perbedaan juga gak? Beda lah, soalnya kan aku kan lebih

deket ada temenku cowo kan. Lebih deket kan, gimana ya

kan aku dulu tomboy tomboy ya jadinya gimana ya hihihi

aku jadi bingung deh. Gimana kak tadi kak ulangin kak.

Bedanya sekolah yang ada cewek cowoknya sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

222

715.

716.

717.

718.

719.

720.

721.

722.

723.

724.

725.

726.

727.

728.

729.

730.

731.

732.

733.

734.

735.

736.

737.

738.

739.

740.

741.

742.

743.

744.

sekolah yang cewek semua. Pastinya kalo ada cowoknya

tuh bisa cuci mata lah hehe kalo sekarang udah gak bisa.

Paling nunggu ** ****** ngajak makrab kan. Ooh kalian

tuh pasti makrab ya? Tergantung ** ****** yang ngajak

kita, kalo gak ada ngajak yaudah. Iya dan kalian cewe

semua dan sama ** ****** jauh jadi gak bisa deket

juga. Kalo ada cowoknya tuh ya tadi bisa cuci mata abis

itu mmm apa ya bisa merasa terlindungi kali ya. Soalnya

kalo misalnya kita pergi ada cowonya kan jadinya merasa

apa “oh ada yang ngelindungin nih” ada yang jagain gitu.

Kalo cewe semua kan kalo pergi pulang malem kan juga

takut kan. Itu aja sih kayaknya.

Oke, terus ini Mon. Oh ini mungkin gak sih kan Monik

sama Kornel sama-sama dari daerah mepet ibukota.

Kira-kira ada gak sih? Gara-gara dari daerah yang

sama dan cara temenannya sama pas SMP terus

akhirnya sekarang jadi lebih deket? Emm iya kayaknya

sih gitu sih kak, soalnya yang dari satu daerah cuma aku

sama dia sih. Ada juga satu lagi eh dua dari Bekasi cuma

kayak kurang deket gitu. Kayak gak tau, kayak beda aja

gitu. Sifatnya.

Nah terus Mon, kan pasti Monik ada temen-temen dari

asli jogja nih, emm Monik merasa langsung bisa masuk

atau? Engga, bingung lah dia Bahasanya juga beda. Ada

istilah-istilah apa kayak tadi kontip itu aja aku baru tau

disini. Rjj juga aku baru tau ada disini, kadang-kadang ya

susah memahami bahasnya nya dia kok kayak gini. Terus

kan beda juga ya pasti apa pertemanannya di Jogja sama di

Jakarta. Jadinya ya mesti menyesuaikan diri dulu. Tapi

Monik sekarang merasa lebih bisa menjalin relasi

Mengapa informan dekat dengan teman

dekatnya saat ini juga dipengaruhi oleh

kesamaan kota asal sedangkan dengan

beberapa teman lainnya ia merasa

adanya perbedaan sifat (731-735)

Proses adaptasi subjek di lingkungan

perkotaan baru (738-743)

Informan menjalin pertemanan

dengan individu yang memiliki

sifat yang sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

223

745.

746.

747.

748.

749.

750.

751.

752.

753.

754.

755.

756.

757.

758.

759.

760.

761.

762.

763.

764.

765.

766.

767.

768.

769.

770.

771.

772.

773.

774.

775.

dengan mereka atau masih ada susah banget sih ini

masuk ke mereka. Mungkin kalo sesama IPS bisa, kalo

sama anak IPA tuh susah. Kenapa Mon susahnya?

Mungkin kalo sama-sama IPS tuh kayak santai aja gitu kan

orang kelas kita juga deket. Iya cuma dua juga jadi deket.

Kalo sama IPA tuh kayak lebih anak IPA tuh kemaki gitu.

Kayak apa ya kan aku ikut paduan suara nih kan dulu di

paduan suara itu dari IPS 2 itu cuma aku yang keterima

jadi aku kayak gak ada temen, apalagi kan kelas 10 kan ya.

Jadi kayak gak ada temen, jadi aku kayak lebih sering diem

aja. Makanya aku tuh pingin keluar dari paduan suara

karena gak ada temen yang deket gitu lho. Tapi setelah aku

pikir-pikir lagi, “aduh masuk paduan suara tuh susah kok

kamu mau keluar gitu aja kan”. Jadi ya tahan aja lah.

Tahan aja lah walaupun ansos-ansos dikit gakpapa lah.

Gitu kan. Jadi ya gitu. Oke agak lebih susah masuk lah

ya apalagi temen-temen yang di IPA. Kalo yang di IPS

gampang ya, mau dari Jogja mau darimana aja juga tetep

masuk.

Oke sekarang kita balik lagi ke tadi Kornel sama

Regina ya namanya. Nah ehmm boleh diceritain gak

Mon awalnya gimana sih kok kan kalian awalnya

berdua deket nih lama-lama kok Kornel bisa lebih

deket sama Regina gimana ceritanya?

Emm kenapa ya waktu itu Kornel sama Regina deket. Ini

kelas berapa? Satu deh kayaknya eh kelas dua eh, kelas

satu semester dua gitu. Jadi awalnya tuh kayaknya berawal

dari makrab itu deh. Jadi makrab itu kan Regina juga deket

sama cowok, nah terus kayak mungkin Regina lebih sering

cerita ke Kornel gitu deh. Aku juga bingung kenapa dia

deket ya dulu kenapa mereka bisa deket ya. Iya sih

Informan merasa adanya perbedaan sifat

antar siswa yang berbeda jurusan(746-

763)

Awal mula teman dekat informan bisa

berteman dekat dengan orang lain.

Bermula dari satu kelas seta K (teman

dekat informan) banyak bercerita

mengenai teman lawan jenis kepada R

begitu pula sebaliknya (769-784)

Informan mulai merasa F.J.

karena teman dekatnya lebih

sering bercerita kepada rivalnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

224

776.

777.

778.

779.

780.

781.

782.

783.

784.

785.

786.

787.

788.

789.

790.

791.

792.

793.

794.

795.

796.

797.

798.

799.

800.

801.

802.

803.

804.

805.

kayaknya karena cerita tentang cowok. Terus kan Kornel

juga lebih banyak kenal sama anak ** ****** kan jadinya

mungkin Regina lebih bisa cerita ke Kornel gitu. Gimana

ya? Susah ya kak ngomongnya. Oke oke paham, jadi

mungkin karena Kornel lebih banyak kenal sama anak

** ****** terus… Iya terus Regina kan juga dari Jogja

kan terus lebih kenal anak ** ****** lebih banyak jadi ya

mungkin mereka lebih sering cerita tentang anak **

******.

Okay, nah terus ehmm Monik taunya gimana nih “Oh

ternyata mereka sekarang, Kornel lebih deket ke

Regina” Monik taunya dari sifatnya Regina atau ada

hal tertentu yang bisa bikin Monik kalo Kornel lebih

deket ke Regina. Paling ya mereka duduk bareng terus.

Kan waktu kelas 10 sekelas, mereka tuh duduk bareng

terus sama ada dua temennya lagi. Yaudah aku jadinya

kayak sama Maria sama Celine sama temen-temenku dari

Tangerang juga sama kayak aku. Jadi ya kita malah

berempat-empat jadinya. Kan berdelapan awalnya terus

jadinya kayak berempat-berempat. Gitu. Terus apa ya

jarang satu kelompok juga sama dia. Dia kan seringnya

satu kelompok sama Regina. Terus sering main ke rumah

Regina juga kan ya aku tau dari snapchat, kan dulu kan

masih snapchat. Iya tau dari snapchat terus mereka

ngeshare foto terus kan aku jadi tau “Oh sekarang Kornel

jadi lebih deket sama mereka” gitu. Jadi ya dari itu aja sih.

Nah, kalo misalnya dulu nih, Monik sempet sering

duduk sama Kornel gitu kan. Terus tiba-tiba Kornel

lebih sering duduk sama Regina, itu gimana

perasaannya Monik?

Informan melihat K dan R menjadi

lebih sering duduk bersama. Sehingga

membuat informan lebih dekat dengan

teman-teman lainnya (789-793)

Kelompok pertemanan informan sempat

terpecah menjadi dua kubu (793-795)

Teman dekat informan lebih sering satu

kelompok dengan R dan lebih sering

main ke rumahnya (796-801)

Timbulnya persepsi bahwa

teman dekatnya dekat dengan

teman lain

Dekatnya K dengan R membuat

kelompoknya terpecah menjadi

dua kubu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

225

806.

807.

808.

809.

810.

811.

812.

813.

814.

815.

816.

817.

818.

819.

820.

821.

822.

823.

824.

825.

826.

827.

828.

829.

830.

831.

832.

833.

834.

835.

Gimana ya, ya mungkin Kornel duduk sama Regina tuh ya

mungkin tadi karena cerita tentang yang aku gak tau,

maksudnya bukan aku banget gitu mungkin ya. Sedangkan

kalo Kornel cerita ke Regina itu tentang, tentang apa ya

emh tentang cowo tapi yang cowonya bukan yang

maksudnya bukan aku banget gitu. Dia cerita tentang Theo

gini gini gini, kan kalo Theo di mata ku kan kayak “apaan

dah Theo” gitu kan. Ya mungkin di mata Regina kan

Regina deket sama Theo jadinya Kornel mungkin ceritanya

sama Regina yang kenal. Atau ada yang lebih nyambung

ke regina mungkin.

Terus tapi pas mereka sering duduk berdua yang

muncul di pikirannya Monik apa?

Apa ya mereka tuh sering duduk berdua soalnya aku

duduknya sama Celine jadi kan Celine sama aku terus kan,

mungkin dia juga gak enak mugkin kalo mau duduk sama

aku atau apa. Tapi pas kelas 11 tuh jarang duduk bareng,

tapi pas kelas 12 ini duduk terus soalnya cuma dia

temennya. Ada Regina cuman Regina tuh juga sama, kayak

aku sama Kornel, nah Regina tuh sama Indah. Jadi Regina

lebih condong ke Indah gitu. Jadinya sekarang Regina

duduk sama Indah, Kornel duduk sama aku. Ke Celine sih

aku juga gitu.

Nah terus pas Monik tau Kornel lebih deket ke Regina

waktu itu, emm itu mempengaruhi dirinya Monik

kayak gimana? Misalnya jadi emm gampang bt atau

misalnya jadi males ngerjain tugas tadi kan temen

ngerjain tugas juga nih. Emmm iya sih. Ya gak juga sih

kayaknya. Soalnya kalo Kornel deket sama yang lain ya

aku kan ada temen yang ini juga, kan temenku gak cuma

Informan mencoba memahami dan

berasumsi bahwa teman dekatnya lebih

sering duduk dengan orang lain karena

ia butuh bercerita mengenai seseorang

yang tidak begitu disukai oleh informan

(806-816)

Ketika informan dan teman dekatnya

tidak duduk bersama, keduanya sama-

sama memiliki perasaan tidak enak

untuk meninggalkan teman

sebangkunya waktu itu untuk kembali

duduk bersama (819-828)

Ketika teman dekat informan (K) dekat

dengan teman lainnya, informan merasa

bahwa ia masih memiliki teman lainnya.

Ketika mengalami F.J. informan

mencoba berpikir positif

mengenai teman dekatnya

Informan ingin kembali dekat

dengan K akan tetapi muncul

perasaan tidak enak kepada

teman lainnya

Ketika mengalami F.J. informan

akan menghibur dirinya dengan

meyakinkan masih ada teman

lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

226

836.

837.

838.

839.

840.

841.

842.

843.

844.

845.

846.

847.

848.

849.

850.

851.

852.

853.

854.

855.

856.

857.

858.

859.

860.

861.

862.

863.

864.

Kornel kan. Jadi ya aku ya sama temenku yang ini Celine

sama Maria ini. Walaupun kadang ya mereka walaupun

gak ngingetin tugas atau apa ya tapi kan aku kan nyatet

sendiri kan. Jadi ya kayak, mana kelompok, mana yang

berempat ini aku, Celine, Maria, sama Karina ini kayak apa

ya kalo ada tugas kelompok tuh kayak apa ya kok susah

gak dapet feelnya ngerjain barengnya itu lho. Soalnya kalo

Celine tuh kalo gak di “Ayo to Cel kita ngerjain tugas” dia

tuh gak bakal mau mulai ngerjain gitu lho. Maria juga kalo

gak diingetin dia juga gak bakal ngerjain tugasnya. Jadi

kayak gimana ya, itu Karina juga, Karina jarang apa ya,

jarang apa sih namanya, jarang apa mau terlibat ngerjain

tugas gitu lho. Jadi aku kadang-kadang kalo gak

sekelompok sama Kornel tuh jadi susah ngerjainnya gitu.

Sebenernya Regina juga enak sih kalo ngerjain tugas,

cuman kalo Regina kalo ngerjain tugas tuh kayak gak

ngajak gitu. Kayak tiba-tiba udah jadi aja.

Oke terus tadi Monik kan ngerasa sedih, kecewa, sama

cemburu itu berpengaruh apa sama dirinya Monik?

Emmm apa ya. Mungkin jadi lebih sering sedih? Engga

sih ya kan aku masih punya temen yang lainnya.

Berarti dalam sosial juga ga begitu terpengaruh ya

Mon? he eh kayaknya ga begitu berpengaruh deh. Cuma

Monik jadi lebih sering mikirin Kornel mungkin? Emm

paling ya gak ada temen cerita yang pas aja gitu. Oke jadi

kurang bisa bercerita ya sama temen-temen lainnya.

Oke nah terus pas Monik tau Kornel lebih deket sama

Regina waktu itu dan ternyata Monik merasa kecewa

dan cemburu. Reaksi apa aja Mon yang muncul, secara

Akan tetapi teman informan lainnya

tidak sering s akan tugas dan informan

merasa tidak mendapat “feel” ketika

mengerjakan tugas bersama mereka

(833-848)

Informan merasa apabila tidak

sekelompok dengan K maka ia

mengalami kesulitan dalam

mengerjakan (848-849)

Informan merasa ia masih memiliki

teman-teman lainnya (855-856)

Informan kehilangan teman cerita ketika

teman dekatnya berteman dengan orang

lain (857-860)

F.J. membuat informan merasa

kehilangan teman yang

membantunya mengerjakan

tugas

F.J. yang dialami informan

membuat informan merasa

kehilangan teman yang selalu

mengingatkan

Meskipun F.J. membuatnya

sedih, ia tetap meyakinkan

dirinya bahwa ia masih memiliki

teman lain

F.J. menyebabkan informan

kehilangan sarana untuk

bercerita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

227

865.

866.

867.

868.

869.

870.

871.

872.

873.

874.

875.

876.

877.

878.

879.

880.

881.

882.

883.

884.

885.

886.

887.

888.

889.

890.

891.

892.

893.

894.

emosi Monik merasa apa? Ya pasti itu lah, kayak, gimana

ya kayak jadi males gitu lho sama dianya. Jadi kadang-

kadang. Jadi gimana ya dulu kita berdelapan tapi kan

kepecah jadi empat-empat gitu tadi tu lho. Jadinya kayak

males gitu lho sama mereka, ngeliat gitu kok, kalo ngeliat

kelompok itu kok kayak gimana gitu ya kayak aku sinisin

gitu sih. Ya gitu deh aku susah ngomongnya. Oh oke jadi

yaa “apa sih?” gitu ya liatnnya.

Ternyata kan sempet nih, karena waktu itu Kornel

lebih deket sama Regina terus jadi kepecah empat-

empat gitu kan Mon. nah perasaannya Monik gimana

pas kalian kepecah jadi empat gitu?

Apa ya kayak ehm lebih ke kok kayak gini sih kok kepecah

empat, kita punya grup berdelapan tapi kok kepecah empat.

Mungkin kepecahnya tuh secara tidak langsung ya kayak

awalnya duduknya sama itu-ittu terus kok lama-lama

kepecah jadi empat gitu lho. Perasaannya lebih ke aku juga

kalo misalnya mau nanyak ke mereka kenapa sih kok kita

kepecah gitu kan juga gak enak. Terus yaudah aku kan

lebih milih diem aja sih nanti juga akur lagi. Kalo di grup

juga nyatu lagi. Ya sebenernya kalo aku sih santai ya

orangnya kalo, ya kalo lo mau bareng lagi ya ayo kalo

engga yaudah.

Waktu itu kan Monik karena kepecah jadi bermepat-

empat itu Monik sempet memandang mereka males

banget nih. Kenapa Mon yang membuat jadi males?

Apa ya sebenernya aku gak marah sama mereka sih cuman

gimana ya. Mungkin mereka yang males sama aku.

Soalnya yang pecah berempat itu kan aku, Maria, Celine,

Karina. Nah mungkin Karina nya tuh kayak “eh ini kita

Informan menjadi merasa malas dan

sinis kepada teman dekatnya (865-871)

Ketika kelompok informan terpecah

menjadi dua kubu informan bertanya-

tanya mengapa kelompoknya bisa

seperti itu. Karena hal tersebut akhirnya

informan lebih memilih untuk berdiam

diri dengan harapan di akhir mereka

bisa berkumpul bersama lagi (877-885)

Informan merasa bahwa ia adalah

pribadi yang santai → apabila mau

berteman lagi silahkan dan apabila

tidak, informan tidak bekeberatan (885-

887)

Rasa malas untuk saling bertemu

sebenarnya disebabkan karena

ketakutan informan akan pandangan

teman-teman di kelompok satunya.

F.J. membuat informan merasa

malas bertemu dengan teman

dekatnya

Informan dalam menyelesaikan

masalah juga dapat berdiam diri

dan hanya berharap agar

masalah tersebut cepat selesai

Informan tidak berkeberatan

apabila teman terus menerus

datang pergi

Ketika mengalami F.J., informan

memiliki kekhawatiran

mengenai pandangan teman

dekat serta rivalnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

228

895.

896.

897.

898.

899.

900.

901.

902.

903.

904.

905.

906.

907.

908.

909.

910.

911.

912.

913.

914.

915.

916.

917.

918.

919.

920.

921.

922.

923.

924.

berempat aja berempat aja” kayak Karina nya yang gitu.

Jadi kalo misalnya bikin kelompok atau apa gitu kan

“berempat aja berempat aja”. Jadi kayak aku lebih diem aja

kayak terserah apa kata Karina ajalah. Tapi sebenernya gak

enak juga sih sama mereka.

Tapi pandangannya Monik ke grup yang satunya

gimana Mon?

Ya tetep temen sih tetep. Walaupun apa ya walaupun

jarang bareng-bareng gitu tapi kan satu grup. Agak

canggungnya karena takut mereka yang males sama aku

sih.

Emm terus kalo secara perilaku nih Monik reaksi apa

yang muncul? Selain tadi nyinisin? Atau tadi yang

Monik ngedeketin Regina itu juga? Mmm apa yaa kalo

secara perilaku, emm apa ya paling gimana ya aku juga

jadi bingung deh. Ngga terlalu ngepoin mereka juga, aku

juga jadi kayak santai aja gitu. Kalo mereka udah punya

temen lain yaudah. Aku sama temen yang lainnya aja.

Kalo misalnya Monik waktu itu yang pas Kornel deket

sama Regina, Monik kan cenderung yang kayak

“yaudah aku masih punya temen lain” gitu kan.

Kenapa bisa meyakinkan diri kayak gitu Mon?

Apa ya? Hehe tapi emang bener sih kenyataannya kan aku

masih punya temen lain bukan cuman Kornel doang yang

bisa diajak cerita kan. Kan bisa cerita ke Celine juga, bisa

cerita ke Maria juga walaupun mereka berdua rada gak bisa

memberi saran soalnya aduh terlalu childish banget deh.

Gimana ya daripada ga meyakinkan diri nanti malah itu

tadi kepikiran lagi kenapa Kornel kok gini. Jadi ya itu tadi

sih dimengerti aja Kornel kenapa maunya gini dan lagi

Selain itu informan juga menuruti kata

salah satu temannya yang ingin mereka

hanya berempat saja, akan tetapi

sebenarnya informan merasa tidak enak

dengan kubu satunya (891-899)

Informan tidak terlalu mencari tahu

mengenai K dan teman dekat barunya.

Informan akan berteman dengan teman

lainnya (908-912)

Informan kembali meyakinkan dirinya

bahwa ia memang masih memiliki

teman lainnya meskipun sebenarnya

informan tetap mengalami kehilangan

teman berceritanya (917-921)

Informan berusaha meyakinkan dirinya

agar terhindar dari pikiran-pikiran

mengenai teman dekatnya (922-926)

Ketika merasa F.J. informan

akan berusaha untuk

membiarkannya dan berteman

dengan orang lain

Ketika merasa F.J., informan

memperkuat pandangannya

adanya teman yang lain

Informan berusaha meyakinkan

kalau dirinya masih memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 251: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

229

925.

926.

927.

928.

929.

930.

931.

932.

933.

934.

935.

936.

937.

938.

939.

940.

941.

942.

943.

944.

945.

946.

947.

948.

949.

950.

951.

952.

cerita apa yang lebih cocok ke orang itu. Jadi dimengerti

aja.

Kayak tadi nih Monik kan bilang kalo Monik cerita

sama Celine sama Maria, itu mereka gak bisa

memberikan saran gitu kan karena terlalu childish.

Nah Monik gimana rasanya Mon?

Gimana ya jadi kayak gak enak gitu loh gak semuanya

keluar gitu. Soalnya kalo ke Celine atau ke Maria kan

biasanya paling kayak “ahelah si Bayu gini gini gini

doang” gitu. Kalo sama Kornel tuh lebih ke detailnya gitu.

Ya aku tetep cerita ke Kornel tapi kan dulu gak terlalu

deket jadi gak kayak “ini loh Nel bayu gini gini gini” tapi

kan Kornel tau aku sama Bayu tuh udah dari kelas 10 jadi

mungkin dia kalo gitu sih nanyak “gimana sama Bayu”

gitu sih. Jadi tetep nanyain sih.

Jadi lebih berdampak ke Monik yang gak bisa

ceritanya plong sama temen-temen yang lain. Iya sih.

Nah terus, tadi yang Monik cerita ngedeketin Regina

nih jadi Kornel deket sama Regina, terus Monik

berusaha mendekati Regina juga? Gak berusaha

mendekati sih. Soalnya kan awalnya kita udah deket emang

udah temenan ya. Tapi aku jarang cerita terus aku jadi

sering cerita ke Regina karena Regina sama Kornel itu tadi.

Terus pas Monik lebih sering cerita ke Regina Kornel

kayak gimana Mon? Gimana ya dia? Emm gak tau aku

kalo dia gimana gak pernah cerita soalnya. Kalo dia gak

suka aku deket sama Regina, gak pernah cerita. Tapi

Kornel pernah gak jutekin Monik mungkin gara-gara

Ketika teman dekat informan menjauh,

informan menjadi tidak bisa

mengeluarkan semua cerita yang ia

miliki (931-939)

Informan juga menjadi sering bercerita

kepada R (944-947)

Informan tidak pernah tau apa yang K

rasakan ketika informan menjadi sering

cerita kepada R (949-954)

teman lain agar tidak terlalu

memikirkan teman dekatnya

F.J. menyebabkan informan

tidak bisa mengungkapkan cerita

sepenuhnya kepada orang lain

Karena merasa F.J., informan

juga mendekati rivalnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 252: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

230

953.

954.

955.

956.

957.

958.

959.

960.

961.

962.

963.

964.

965.

966.

967.

968.

969.

970.

971.

972.

973.

974.

975.

976.

977.

978.

979.

980.

981.

Monik juga deket sama Regina? Engga deh kayaknya,

tapi aku juga gak tau ya tapi kayaknya sih enggak.

Terus Monik deketin Regina biar apa Mon? pas Regina

deket sama Kornel?

Emm ya kan awalnya aku deket sama Kornel terus tau

ceritanya tentang Kornel. Ya kalo deket sama Regina kan

otomatis aku juga deket sama Kornel kan jadinya. Ya cerita

tentang Kornel nya juga. Tapi sebenernya gak buruk juga

sih deketin Regina niatnya gak buruk juga.

Nah ehm kenapa menurut Monik, kenapa pingin tetep,

pas dulu deketin Regina kan salah satu tujuannya

supaya tau Kornel ada cerita apa sih, menurut Monik

kenapa sih kok tetep pingin tau itu?

Hehe gimana ya kan dari awal ceritanya udah sama Kornel,

pergi sama Kornel kayak kalo ada satu yang gak diceritain

rasanya gimana gitu kan. Gimana ya, ya pingin tau aja sih

sebenernya sekarang Kornel deket sama siapa, kan dia kan

cowoknya banyak jadi sekarang aku kepo sekarang sama

siapa aja gitu. Dan ada rasa peduli juga sih karena dari dulu

temenan deket.

Dan kalian memang udah deket kan.

Itu berapa lama deketnya Mon Kornel deket sama

Regina? Waktu kelas 10 akhir sampai kelas… soalnya

sampai kelas dua itu. Kelas dua itu Kornel lebih sering

duduk sama Regina sih. Soalnya kan kita kepisah lagi

berdelapan ini, yang dua itu di kelas satunya. Ya itu Kornel

sering duduk sama Regina sih tapi ya aku gakpapa sih.

Soalnya waktu aku kelas 11 itu aku lebih deket sama si

Celine. Oh okay, berarti kelas 11 Monik lebih deket

Informan menjadi sering bercerita

kepada R agar ia juga mengetahui cerita

dari teman dekatnya (K) (957-961)

Meskipun sedang tidak begitu dekat,

informan tetap memiliki keinginan

untuk mengetahui kabar teman dekatnya

karena merasa sudah bersama sejak

awal (966-972)

Teman dekat informan (K) dekat

dengan R mulai dari kelas 10 akhir

sampai kelas 11 (975-981)

F.J. membuat informan ingin

tahu apa yang terjadi dengan

teman dekatnya melalui

pendekatan dengan rival

F.J. membuat munculnya

kepedulian kepada teman yang

sudah bersama sejak awal

Informan sudah berteman lama

dengan teman dekatnya (awal

cerita F.J.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 253: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

231

982.

983.

984.

985.

986.

987.

988.

989.

990.

991.

992.

993.

994.

995.

996.

997.

998.

999.

1000.

1001.

1002.

1003.

1004.

1005.

1006.

1007.

1008.

1009.

1010.

sama Celine juga ya? Tapi akhirnya kalian berdua

deket berdua lagi? He eh tapi ya tetep deket sama Celine

sih.

Okay, terus pas Monik ngerasa sadar bahwa Monik

merasa kecewa dan cemburu pas tau Kornel deket

sama Regina, Monik mengatasinya dengan cara apa

Mon?

Apa ya, yaa dia bisa seneng-seneng sama Regina, bisa

temenan deket sama Regina ya aku juga sama temenku

yang lain gitu ya berusaha kayak apa ya kayak nunjukkin

“ini gue juga punya temen gitu lho, temen gue gak cuma

elu”. Okay jadi Monik berusaha…nyamain lah

istilahnya.

Kan monik juga sempet cerita nih pas kepecah jadi

empat-empat, Monik juga pingin nunjukkin tu lho ke

mereka kalo “ini loh aku masih punya temen yang

lain”. menurut Monik kenapa Monik mau

menunjukkan itu ke Kornel dan grup yang satunya itu?

Gimana ya, mungkin biar gak dikira “kok Monik sendiri

ya, setelah gua deket sama Regina”. Mungkin aku takut dia

mikir kayak gitu, tapi kan ya balik lagi ke akunya, masa

aku mau sendiri terus sih? Masa gak ada Kornel terus aku

sendiri? Kan gak ada Kornel aku juga bisa sama yang

lainnya, gak harus sama Kornel terus. Takut Kornel

memandang kasihan sih soalnya sendiri terus.

Sama merubah mind set mungkin ya kalo kamu juga

bisa bahagia sama temen yang lain. Oke tapi Monik

pernah ngomong langsung gak ke Kornel kalau Monik,

apa yang Monik rasakan pas Kornel deket sama

Ketika teman dekat informan dekat

dengan R, informan menjalin relasi

dekat pula dengan teman lainnya

Informan juga ingin menunjukkan

kepada teman dekatnya bahwa ia juga

tetap memiliki teman lainnya dan tetap

bisa senang (989-994)

Informan berusaha menunjukkan ke

teman dekatnya bahwa ia tetap memiliki

teman lainnya karena tidak ingin teman

dekatnya memandangnya dengan

kasihan (karena terus sendiri) (1000-

1006)

F.J. membuat informan berusaha

mencari teman dekat lain

F.J. membuat informan mencari

pembuktian bahwa ia tetap dapat

bahagia tanpa teman dekatnya

Ketika mengalami F.J ada

ketakutan bahwa informan akan

dipandang kasihan oleh teman

dekatnya sehingga ia

membuktikan diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 254: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

232

1011.

1012.

1013.

1014.

1015.

1016.

1017.

1018.

1019.

1020.

1021.

1022.

1023.

1024.

1025.

1026.

1027.

1028.

1029.

1030.

1031.

1032.

1033.

1034.

1035.

1036.

1037.

Regina. Ohh ini, tapi ini kayak, kan kita kan kalo ngomong

langsung njeplak aja gitu kan. Kayak ehm misalnya Kornel

bilang “eh gua udah cerita belum sih yang ini gini gini

gini” terus ya aku tiba-tiba bilang gini aja “ya mana gua tau

orang lo aja sering ceritanya sama siapa” ya kayak gitu ya

langsung aja. Tapi sebenernya tu ya kayak bercanda tapi

sekalian nyindir lah ya. Soalnya aku kalo ngomong ya

langsung aja gitu.

Oke tapi Monik gak secara gamblang nyebutin ya?

Engga sih cuma nyindir aja. Tapi dia nya juga kayak “ah

apaan sih engga, engga” gitu. Ya dia tau lah kalo bercanda

tapi ya ada unsur menyindirnya juga.

Nah terus dari caranya Monik menghadapi itu, yang

Monik berusaha untuk juga “aku juga bisa bahagia

sama temen-temen yang lain”, sama juga bercanda

nyindir gitu. Menurut Monik itu udah sesuai dengan

harapan Monik belum cara penyelesaian masalahnya?

Emm gimana ya, ya itu kan bukan masalah yang terlalu

besar gitu jadi ya lebih santai aja nanganinnya ya kayak

gitu tadi. Yaudah gitu kayak gimana ya yaudah aku biasa

juga gitu. Tapi juga ga nuntut dia buat gimana-gimana gitu

sih. Jadi Monik udah cukup puas lah ya dengan

penyelesaian masalahnya, toh akhirnya… Iya akhirnya

dia juga temenan sama aku.

Kenapa Monik bisa beranggapan kayak gitu?

Ya itu tadi, kepikiran kan, daripada, orang masih banyak

yang dipikirin tugas, kepanitiaan, masa mau mikirin yang

Ketika teman dekat informan

menanyakan apakah ia sudah pernah

bercerita, informan mengungkapkan

sindirannya yang berupa canda bahwa

teman dekatnya lebih sering bercerita

dengan orang lain (1011-1018)

Informan tidak secara jelas

menyebutkan ketidaksukaannya ketika

teman dekatnya berteman dekat dengan

orang lain, hanya berupa bahan

bercanda akan tetapi ada maksud

menyindir (1020-1022)

Informan merasa bahwa cara

menyelesaikannya sudah baik dan tidak

menuntut teman dekatnya menjadi

seperti yang informan inginkan (1028-

1032)

Informan merasa bahwa daripada

dirinya bertanya-tanya terus dan

Informan menghadapi F.J.

dengan canda

F.J. yang dialami dihadapi

dengan canda yang di dalamnya

terkandung sindiran

Cara informan menghadapi F.J.

sudah dianggap baik karena

tidak menuntut temannya untuk

berubah

Ketika menghadapi F.J.

informan akan terus berusaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 255: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

233

1038.

1039.

1040.

1041.

1042.

1043.

1044.

1045.

1046.

1047.

1048.

1049.

1050.

1051.

1052.

1053.

1054.

1055.

1056.

1057.

1058.

1059.

1060.

1061.

1062.

1063.

1064.

1065.

1066.

1067.

menurut aku itu sepele sih jadi dibawa sepele aja sih.

Ngapain dipikirin sampe berat-berat gitu.

Prosesnya gimana sih Mon dari yang mulai mikir

kayak gitu sampe memikirkan ada temen lain?

Yaa yaelah daripada bertanya-tanya terus daripada kepo

terus yaudah gak usah dipikirin aja gitu loh. Daripada

malah bertanya-tanya terus, apa juga jawabannya coba

belum pasti ada juga kan.

Terus mon, kalo sama temen-temen Monik yang lain

misalnya nih ada temen Monik lainnya yang deket

sama temen lain. Monik menyelesaikannya juga kayak

gitu atau? Oh he he jadi waktu itu Celine lebih deket sama

adek kelas sama anak ** ****** jadi dia mainannya sama

aduh kayak brondong-brondong gitu loh sama yang

angkatan bawah. Kayak aku sama Kornel tuh Celine deket

banget sama si ini. Ada namanya Ageng apa ya sama

Ageng sama Zeta coba. Terus kita kayak “dasar

demenannya main sama brondong-brondong” gitu kan tapi

ya kita langsung aja “Dasar lu Cel, sekarang kan lu udah

jarang pergi sama kita” jadi kita kayak, kayak langsung

ngomong aja gitu. Lebih baik langsung ngomong aja.

Dari Monik yang sering langsung ngomong sama

Kornel sama Celine? Sampai sakit hati atau? Ya kayak

Kornel tadi sih kayak “engga ah gue cuma temenan gitu

doang, cuma dia itu adek asrama”. Jadi si Zeta ini anak

asrama, satu kamar jadi seringnya itu diajak main sama

temennya Zeta yang anak ** ****** bawah tadi. Jadi

kalian nanggepinnya santai aja ya? Kalo berempat lebih

suka yang kayak langsung ngomong terus kayak bercanda-

canda gitu sih. Ya walaupun ada unsur nyindirnya itu tadi

menunggu jawaban yang tidak jelas ia

lebih baik meyakinkan dirinya bahwa

masih ada teman lain (1036-1045)

Ketika berhadapan dengan teman yang

dirasa dekat selain K, ketika ada hal

yang tidak disetujui oleh informan,

informan juga langsung

mengungkapkan apa yang ia rasakan

juga (1049-1058)

Adanya usaha pula untuk menjelaskan

apa yang terjadi dari teman dekat

informan (1060-1064)

Informan merasa ketika dengan tiga

teman dekatnya ia akan

meyakinkan dirinya agar ia tidak

terus menunggu jawaban yang

tidak jelas

Dalam menghadapi masalah

secara umum informan akan

tetap terbuka dan

mengungkapkan apa yang ia

rasakan

Ketika menghadapi F.J., teman

dekat informan juga memberi

penjelasan

Dalam menghadapi masalah

general dengan teman dekat ia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 256: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

234

1068.

1069.

1070.

1071.

1072.

1073.

1074.

1075.

1076.

1077.

1078.

1079.

1080.

1081.

1082.

1083.

1084.

1085.

1086.

1087.

1088.

1089.

1090.

1091.

1092.

1093.

1094.

1095.

1096.

1097.

1098.

tapi ya biar dia langsung sadar aja kan. Iya daripada

mendem ya, jadi lebih langsung yaudah nyindir aja tapi

mereka juga, Monik sendiri juga nanggepinnya…

gapapa, biar langsung sadar kayak “oh gue kayak gini ya,

kok gak bareng-bareng sama mereka lagi, kok lebih sering

sama yang ini gitu.

Okay, kalo misalnya nih Monik selain berdelapan itu

misalnya Monik sama temen yang ga begitu deket tapi

temenan biasa aja terus ada masalah nih sama mereka,

sama yang gak begitu deket. Itu Monik gimana cara

penyelesaian masalahnya? Aku diemin sih, aku cuekin.

Terus kayak lebih gimana ya, ya tadi kayak temenku yang

ini tadi suruh proposal itu kan gak deket kan. Soalnya dia

tuh kayak apa ya nyuruh-nyuruh seenaknya aja gitu lho,

mentant-mentang dia panitia inti terus aku cuma publikasi,

dia semalem tuh nyuruh ngedit jam 11 malem. Aku jam

setengah dua tuh baru tidur, terus aku bilang apa, bilang

“lah kamu kan katanya kamu mau revisi” gitu terus “tapi

aku gak tau kapan mau nyetak”. Terus dia malah ngebela

dirinya “loh kan kemaren aku gini gini gini” terus “okey ini

aku lagi buka laptop” kayak aku lebih sinisin sama aku

lebih apa namanya, jutekin aja sih. Tapi waktu itu dia

sempet bilang “kamu merasa aku ini ngga, kamu merasa

dikejar kejar gak?” terus aku bilang “iya merasa tapi

yaudah gakpapa.” Aku gituin. Oke, jadi kalo sama

temen-temen lain kamu tetep ngomong apa adanya tapi

juga yaudah lah gak begitu ditanggepin ya lebih ke

cuek gitu ya. He eh lebih ke cuek soalnya kalo njeplak

langsung kan mereka kan takutnya kalo ada yang sakit hati.

Iya soalnya ga begitu deket ya.

mengungkapkan apa yang ia rasakan

dengan bentuk bercanda agar teman

dekatnya langsung menyadari (1065-

1073)

Ketika berhadapan dengan orang yang

tidak dianggap tidak begitu dekat,

informan akan cenderung mendiamkan

akan tetapi tetap berusaha untuk terbuka

(1078-1092 & 1095-1096)

akan tetap membalut sindiran

dengan canda

Perbedaan cara penyelesaian

masalah dengan teman yang

tidak begitu dekat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 257: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

235

1099.

1100.

1101.

1102.

1103.

1104.

1105.

1106.

1107.

1108.

1109.

1110.

1111.

1112.

1113.

1114.

1115.

1116.

1117.

1118.

1119.

1120.

1121.

1122.

1123.

1124.

1125.

1126.

1127.

1128.

1129.

Dari proses temenannya Monik sama Kornel dan

daritadi proses yang cukup panjang yang Kornel deket

sama Regina dan lain sebagainya dan kalian berdua

deket lagi. Kira-kira nih Mon, Monik mendapatkan hal

apa sih, ada hal baru gak yang Monik dapetin dari

pengalaman-pengalaman itu. Apa ya hal baru? Ya iya sih

intinya kalo emang udah nyambung, udah satu pemikiran

pokoknya feelnya dapet banget juga nanti pasti dia bakalan

ceritanya ke aku gitu. Kayak mungkin, mungkin lho

mungkin dia mikirnya kayak “cuma dia nih yang bisa

ngertiin tentang masalah ini”.

Oke, entah mampir kemana aja… iya pasti nanti bakal

balik lagi, ya kayak cowok juga kan kayak gitu. Iya ini aku

udah dua kali lho, kayak apa ya kan soalnya dia itu

awalnya orangnya kayak jutek gitu cowok ku ini orangnya

jutek atau apa gitu kan. Kayak ya aku sih sabar lah sama

dia terus ngertiin dia lah misalnya dia lagi ngapa-ngapain

ya aku berpikir positif aja sih sebenernya. Kalo misalnya

dia gak bales chat ku lama ya mungkin dia lagi ngerjain

tugas atau apa gitu kan. Yaudah gitu terus sampe akhirnya

dia memutuskan untuk ya kita udah aja gitu. Terus yaudah

gitu kan aku juga gak masalah sih kalo emang yaudah ya

yaudah aja gitu kan. Terus aku bilang “yaudah oke” gitu

doang. Terus dia gak ngechat lama itu tapi dia pasti

ngechat lagi nanti, kayak mau mnta maaf apalah pasti balik

lagi. Nah terus pernah waktu itu emm dia balik lagi ke aku

terus yaudah kita chat chat chat chat lagi terus kok tiba-tiba

dia mutusin lagi, mutusin lagi hubungan ku sama dia ini

kan. Yaudah tapi aku yaudah biasa aja gitu lho, kalo emang

itu mau lu yaudah. Tapi aku disini kayak kesannya bodoh

gitu loh kak, he eh kok mau nerima lagi nerima lagi gitu

Hal baru yang informan dapatkan

setelah mengalami kecemburuan dalam

pertemanan yaitu bahwa meskipun

berpisah, apabila memang dari awal

sudah nyaman dan dekat, suatu

pertemanan akan tetap kembali

bersama(1104-1109)

Informan melihat bahwa dinamika

dalam pertemanan juga sama dengan

dinamika dalam relasi romantik (1110-

1112)

F.J. membuat informan

menyadari bahwa pertemanan

akan kembali rekat meskipun

sudah terpisah, karena hanya

teman itulah yang benar-benar

dapat mengerti

F.J. dalam pertemanan membuat

informan menyadari bahwa

pertemanan juga sama halnya

dengan relasi romantik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 258: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

236

1130.

1131.

1132.

1133.

1134.

1135.

1136.

1137.

1138.

1139.

1140.

1141.

1142.

1143.

1144.

1145.

1146.

1147.

1148.

1149.

1150.

1151.

1152.

1153.

1154.

1155.

1156.

1157.

1158.

1159.

1160.

1161.

lho. Terus akhirnya dia pergi dia mutusin untuk udahlah

sama aku, tapi nanti dia balik lagi dan itu aku gak tau tiba-

tiba pokoknya tiba-tiba dia ngirim bunga ke rumah, tapi itu

ya sebenernya aku tau. Soalnya gara-gara kan Kornel,

waktu itu aku lagi sama Kornel. Kornel tuh nunjukkin sini

Mon liat video, kita liat video di youtube tuh waktu itu

video ** **** ultah bareng di gereja. Liat deh gini gini

gini. Terus pas liat tiba-tiba ada muncul chat line Bayu

“Nel minta alamat rumahnya Monik”. Dia bilang gitu terus

kayak “hah ngapain lagi ni orang?” terus akhirnya kayak

dikasih kan. Terus tiba-tiba ada bunga gitu terus yaudah

aku nungguin mana nih kok gak di chat chat gitu kan.

Terus akhirnya dia ngechat dia bilang mau minta maaf gitu

kan. Itu waktu itu pas valentine. Dia akhirnya minta maaf

terus “oh yaudah ya gapapa” aku bilang gitu kan. Lagian

aku juga udah maafin dari dulu, aku bilang gitu kan. Habis

itu tapi dia tetep apa ya kayak heran gitu sama aku kayak

“kok kamu masih mau nerima lagi? Kok kamu masih mau

maafin lagi?” terus waktu itu dia, tapi itu gak jadian. Terus

waktu itu dia nembak aku terus aku tanyaklah “lah kenapa

kok kamu mau sama aku?” aku bilang gitu kan. Terus dia

bilang “ya soalnya gak ada yang sesabar, sebaik,

sepengertian”. Soalnya kan sebelumnya dia deket sama

adek kelas, dan adek kelasnya itu kayak gimana ya kayak

maunya Bayu terus yang ngertiin. Terus dia bilang kayak

apa ya “soalnya gak ada yang ngertiin lagi, gak ada yang

sabar lagi”. Terus aku kayak “yeuu balik lagi” kayak gitu.

Tapi akhirnya mau juga, ya iya sih soalnya aku tuh

orangnya kalo udah sayang tuh susah. Susah lupanya.

Okay, dan ternyata itu juga berlaku di… pertemanan

juga ya. Ya kalo udah dapet feelnya… pasti bakal balik

lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 259: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

237

1162.

1163.

1164.

1165.

1166.

1167.

1168.

1169.

1170.

1171.

1172.

1173.

1174.

1175.

1176.

1177.

1178.

1179.

1180.

1181.

1182.

1183.

1184.

1185.

1186.

1187.

1188.

1189.

1190.

1191.

Terus ada ga, kan tadi hal baru nih yang Monik belajar

tentang temen dan ternyata juga bisa kayak gitu. Kalo

pandangan Monik tentang pertemanan ada yang

berubah gak? Tetep sama aja sih, ya terserah lah kalo dia

punya temen ya yaudah. Ya kayak masa harus nuntut sama

aku terus kan gak mungkin. Jadi ya gapapa sih kalo dia

temenan sama ya yang lainnya, ya gapapa kan aku temenan

sama yang lainnya juga.

Nah ehmmm kalo misalnya Monik sendiri, ehm kenapa

Monik bisa merasa, kan waktu itu Monik cerita kalo

udah sampe pisah kuliah Monik akan berusaha

berkomunikasi sama mereka, kenapa soalnya Mon?

Ya itu biar gak kacang lupa kulit soalnya kan dulu sedih

sama siapa, terus apa lagi ya, sedih sama siapa, yang

semangatin siapa, yang nemenin terus kan siapa gitu. Tapi

itu dari pandanganku sih, jadi gak menutup kemungkinan

orang lain mikir “oke ini lingkungan yang baru, yaudah

gue sama lingkungan yang baru”. Itu bisa aja pikiran orang

lainnya. Pernah sih dulu aku pas di Jakarta kan, terus kan

pindah sini. Terus ngeliat temen-temen di Jakarta udah

punya temen baru lagi, yaudah ternyata mereka punya

kelompok lagi disana yaudah terus yaudah aku disini sama

kelompok ku yang ada disini. Ya masih tetep chat sih.

Terus di grup sering “iya lo sekarang mainnya sama ini ini

ini kan?”.

Kalo di kuliah nanti Mon?

Ya tadi sih mencoba mengerti. Hidupku kok mengerti terus

ya? Ya itu sih mungkin dia punya kehidupan sendiri,

mungkin dia mau punya waktu sama komunitasnya dia

disana. Terus pasti kan dia juga sibuk belajar terus.

Tidak ada pandangan yang berubah

mengenai pertemanan setelah

mengalami kecemburuan (1165-1169)

Ingin terus menjaga komunikasi

meskipun sudah terpisah kota agar tidak

menjadi “kacang lupa kulit” yang

dimaksudkan oleh informan (1175-

1178)

Informan terbuka dengan adanya

pandangan dari orang lain yang bisa

saja melupakan masa lalunya dan hanya

menjalani lingkungan barunya saja

(1178-1181)

Ketika melihat teman-teman informan

di Jakarta yang sudah sibuk masing-

masing, informan juga akan

menyibukkan dirinya di lingkungan

baru (1181-1186)

Ketika teman dekatnya sibuk dengan

lingkungan baru informan mencoba

memahami kesibukannya (1188-1191)

F.J. tidak membuat ada

pandangan yang berubah

mengenai pertemanan

F.J. yang dialami membuat

informan ingin terus menjaga

komunikasi agar tidak menjadi

kacang lupa kulit

Ketika merasa F.J., informan

akan berusaha terus

menyamakan kondisinya dengan

teman-teman lain

Meskipun merasa F.J., informan

tetap mencoba memahami

kesibukan temannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 260: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

238

1192.

1193.

1194.

1195.

1196.

1197.

1198.

1199.

1200.

1201.

1202.

1203.

1204.

1205.

1206.

1207.

1208.

1209.

1210.

1211.

1212.

1213.

1214.

1215.

1216.

1217.

1218.

1219.

1220.

Nah menurut Monik sendiri nih, kan yaudah

dimengerti aja. Nah menurut Monik, kalo bersikap

kayak gitu bakal ada dampak apa ke Monik?

Takutnya kalo orang lain tuh kayak jadi semena-mena

sama aku, sama halnya kayak Bayu sih. Terus ya kalo

terlalu dimengerti terus takutnya dia ngulangin

kesalahannya lagi tu loh jadi kadang-kadang harus

difrontalin gitu sih. Sejauh ini sih udah nyoba frontalin. Ya

kalo udah dingertiin tapi dia gak ngertiin aku ya mending

frontalin aja sekalian.

Nah dari Monik sendiri, Monik mau merubah sesuatu

gak?

Ya gimana lagi ya kalo gak dingertiin nanti dibilangnya

egois. Ya kan, nanti dikira cuma mikirin diri sendiri.

Sebenernya semua keputusan tuh bisa serba salah gitu loh,

kalo mengerti gini kalo gak ngerti nanti dibilang egois. Jadi

di awal-awal mending dimengerti dulu kalo kurangajar

baru frontalin. Baru diajak ngomong.

Kalo dari Monik sendiri, Monik berharap akan ada

yang akan diubah gak dari temenannya Monik?

Apa ya kayaknya engga sih, soalnya temenan yang

sekarang udah enak sih, udah saling terbuka. Kalo ada

perubahan nanti biar waktu yang menjawab aja lah.

Kalo dari diri Moniknya sendiri?

Cara bicara yang pertama. Soalnya takutnya dari cara

ngomongku nanti orang sakit hati atau gimana ini pelan-

pelan mau coba aku ubah, aduh kok aku kasar banget ya

orangnya, mungkin karena kebiasa di Jakarta. Tapi aku

sadar sih kalo asal jeplak nanti orangnya gak suka. Tapi

Informan merasa dengan cara

menghadapi masalahnya yang terus

mencoba terus mengerti keadaan orang

lain ia bisa saja diperlakukan semena-

mena, akan tetapi informan juga berani

untuk langsung mengkonfrontasi orang

tersebut (1195-1201)

Informan tidak ingin merubah caranya

dalam menghadapi masalah karena

merasa bahwa segala tindakan yang

dilakukannya bisa saja serba salah

(1204-1209)

Informan tidak ingin mengubah apapun

terkait pertemanan yang saat ini

informan jalani (1211-1214)

Informan ingin untuk memperbaiki cara

berbicara informan ketika berhadapan

dengan teman (mengurangi kata-kata

yang bisa saja menyakiti orang lain)

(1216-1222)

Meskipun berusaha mengerti,

informan tetap berusaha untuk

mengkonfrontasi agar tidak

diperlakukan semena mena.

Dari F.J. informan memahami

bahwa semua tindakan terdapat

sisi benar dan salahnya

Ketidakinginan informan untuk

mengubah kondisi pertemanan

Dari F.J., informan memiliki

keinginan untuk memperbaiki

cara bicaranya ketika

berhadapan dengan teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 261: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

239

1221.

1222.

aku udah mulai bilang bercanda-bercanda ke orang yang

aku bilangin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 262: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

240

Lampiran 8. Cluster of Meaning Informan 1 (M)

Conceptual Comments Sub Tema Tema Besar

Informan merupakan pribadi yang

dipercaya oleh salah satu temannya

menjadi sarana bercerita

Latar Belakang

Informan

Informan memiliki kebutuhan untuk

mengetahui cerita-cerita dari teman

dekatnya

Informan hanya dekat dengan beberapa

orang dalam kelompoknya

Informan akan cenderung menjalin

pertemanan dengan orang yang memiliki

sifat yang tidak jauh berbeda

Pertemanan dekat informan terjalin karena

intensitas pertemuan

Informan menjalin pertemanan dengan

individu yang memiliki sifat yang sama

Kesamaan pemikiran antar informan dan

temannya muncul dari adanya kesamaan

mengenai hal yang disukai dan tidak

disukai

Perbedaan cara penyelesaian masalah

antara teman dekat dengan teman “biasa”

Cluster :Pandangan Informan Terhadap Teman

Pertemanan adalah sarana untuk bercerita

Teman adalah Sumber

Kenyamanan Pertemanan yang

Menawarkan

Kenyamanan

dapat Membuat

Seseorang

Berkembang

Pertemanan merupakan sarana untuk

mengurangi beban pikiran

Teman merupakan individu yang dipercaya

oleh informan untuk membantu dalam

menghadapi masalah

Pertemanan yang sehat adalah pertemanan

yang saling support

Teman adalah pribadi yang penuh

pemahaman dan pengertian

Bagi informan, pertemanan haruslah

terbuka

Pertemanan lebih penting daripada

orangtua

Informan memiliki kebutuhan untuk

mengetahui cerita-cerita dari teman

dekatnya

Pertemanan dekat informan terjalin karena

intensitas pertemuan

Pertemanan membuat informan menjadi

pribadi yang lebih baik dari sebelumnya

Adanya sikap saling melindungi dalam

pertemanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 263: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

241

Teman adalah individu yang bertugas

saling mengingatkan

Pertemanan adalah

Sarana Perkembangan

Diri

Pertemanan adalah sarana bagi informan

untuk berkembang

Hadirnya teman dan kepercayaan kepada

informan membuatnya menyadari bahwa

dirinya lebih dari apa yang ia pikirkan

Pengkhianatan dan ketidakpercayaan dapat

menghancurkan pertemanan

Ketidakpercayaan adalah

Sumber Kehancuran

dalam Pertemanan

Ketakutan

Dikhianati dan

Berpisah dari

Teman

Prasangka buruk yang disebabkan oleh

ketidakpercayaan dapat menyebabkan

renggangnya pertemanan

Hadirnya kepercayaan dalam pertemanan

informan dengan teman dekatnya

Ketakutan akan dibicarakan di belakang

oleh temannya sendiri

Keinginan untuk bertemu secara fisik

Kerenggangan

Pertemanan yang Timbul

karena Jarak

Memiliki keinginan untuk terus bertemu

degan temannya meski sudah terpisah

sekolah

Agar pertemanan tetap berlangsung

informan dan temannya hendaknya berada

di kota yang sama

Dalam menghadapi masalah secara umum

informan akan tetap terbuka dan

mengungkapkan apa yang ia rasakan

Berani Asertif

dalam

Menyelesaikan

Masalah Dengan

Teman

Meskipun berusaha mengerti, informan

tetap berusaha untuk mengkonfrontasi agar

tidak diperlakukan semena mena.

Ketika terdapat masalah antara informan

dengan temannya, informan tidak langsung

mengkomunikasikan hal tersebut

Cara informan menyelesaikan masalah

dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman

sebelumnya

Cara penyelesaian informan adalah dengan

langsung mengomunikasikan hal tersebut

kepada pihak yang bersangkutan (dalam

hal ini ketika temannya moody)

Informan adalah pribadi yang cukup asertif

dalam menyelesaikan masalah dalam

pertemanannya

Informan dalam menyelesaikan masalah

juga dapat berdiam diri dan hanya berharap

agar masalah tersebut cepat selesai

Bagi informan penundaan penyelesaian

masalah hanya akan membuat masalah

tersebut semakin fatal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 264: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

242

Perbedaan cara penyelesaian masalah

antara teman dekat dengan teman “biasa”

Cluster : Awal Terjadinya Kecemburuan

Informan sudah berteman lama dengan

teman dekatnya (awal cerita F.J.)

Cemburu Hadir Secara

Tiba-tiba

Mempersepsikan

Datangnya

Kecemburuan

yang Tidak

Terantisipasi dari

Perilaku Teman

Informan dengan teman dekatnya saling

memahami satu dengan yang lainnya

Proses saling memahami bermula dari

seringnya berbagi cerita

Pertemanan informan adalah pertemanan

dengan komunikasi terbuka

Informan tidak melihat adanya “warning”

sebelum mengalami F.J.

Timbulnya persepsi bahwa teman dekatnya

dekat dengan teman lain

Teman yang Tidak Lagi

Bercerita dan Pergi

Bersama

Informan mulai merasa F.J. karena teman

dekatnya lebih sering bercerita kepada

rivalnya

Salah satu bentuk F.J. lain adalah ketika

ada teman dekat informan yang tidak

membagikan cerita kepada informan

Bentuk F.J. lain adalah ketika tidak diajak

berpergian bersama

Cluster : Pikiran dan Perasaan yang Muncul Selama Kecemburuan

Adanya ketakutan informan untuk

dilupakan atau ditinggalkan teman

Ketakutan Ditinggalkan

yang Menjadi Nyata Cemburu

Menimbulkan

Perasaan

Tertinggal dan

Kehilangan

Informan memiliki ketakutan ditinggalkan

oleh teman dekatnya

Adanya teman yang meninggalkan

membuat informan merasa terkhianati

“Kacang lupa kulit” adalah teman yang

pada awalnya dekat lalu meninggalkannya

begitu saja

Terjadinya friendship jealousy membuat

informan merasa dikhianati

Dalam mengalami F.J. informan akan

bertanya-tanya mengapa ia tidak diajak

dan merasa ditinggalkan

Ketika mengalami F.J. informan bingung

dan kesal karena merasa ditinggalkan

Ketika F.J. terjadi informan merasa

kecewa dan ditinggalkan

F.J. membuat informan bingung mengapa

temannya lebih memilih berteman dekat

dengan yg lain

Terjadinya Friendship Jealousy (F.J.)

membuat informan kehilangan sarana

untuk bercerita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 265: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

243

F.J. membuat informan merasa kehilangan

teman yang membantunya mengerjakan

tugas

Hilangnya Sosok Teman

di Dalam Hidup F.J. yang dialami informan membuat

informan merasa kehilangan teman yang

selalu mengingatkan

F.J. menyebabkan informan kehilangan

sarana untuk bercerita

F.J. menyebabkan informan tidak bisa

mengungkapkan cerita sepenuhnya kepada

orang lain

F.J. membuatnya sulit menemukan

“rumah” baru

Cluster : Reaksi dan Upaya dalam Menghadapi Kecemburuan

F.J. membuat informan merasa malas

bertemu dengan teman dekatnya

Bangkit dari Kesedihan

yang Terpendam untuk

Membuktikan Diri

Menghadapi

Kecemburuan

dengan Berfokus

Pada Pengolahan

Emosi Negatif

Ketika merasa F.J. informan akan berusaha

untuk membiarkannya dan berteman

dengan orang lain

Ketika merasa F.J., informan akan

berusaha terus menyamakan kondisinya

dengan teman-teman lain

Ketika mengalami F.J. informan akan

menghibur dirinya dengan meyakinkan

masih ada teman lain

Meskipun F.J. membuatnya sedih, ia tetap

meyakinkan dirinya bahwa ia masih

memiliki teman lain

Ketika mengalami friendship jealousy

informan akan menekankan pada dirinya

bahwa ia memiliki teman lain

F.J. membuat informan mencari

pembuktian bahwa ia tetap dapat bahagia

tanpa teman dekatnya

Ketika mengalami F.J., informan memiliki

kekhawatiran mengenai pandangan teman

dekat serta rivalnya

Ketika mengalami F.J ada ketakutan

bahwa informan akan dipandang kasihan

oleh teman dekatnya sehingga ia

membuktikan diri

Ketika menghadapi F.J. informan akan

terus berusaha meyakinkan dirinya agar ia

tidak terus menunggu jawaban yang tidak

jelas

Ketika merasa F.J., informan memperkuat

pandangannya adanya teman yang lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 266: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

244

F.J. membuat informan ingin membalas

apa yang sudah dilakukan oleh teman

dekatnya

Ketika mengalami F.J. informan mencoba

berpikir positif mengenai teman dekatnya

Kepositifan dalam

Menghadapi

Kecemburuan

Dasar pemikiran ketika mengalami F.J.

adalah meyakinkan dirinya bahwa ia tidak

boleh egois dalam pertemanan

Meskipun mengalami F.J, informan tetap

memahami batasan dalam pertemanan

Cara menghadapi F.J. adalah dengan

meyakinkan diri bahwa ada alasan

mengapa ia tidak diajak

Ketika mengalami F.J. informan kembali

meyakinkan dirinya agar tidak egois dan ia

masih memiliki teman lain

Dalam menghadapi F.J. lagi-lagi informan

menekankan pada dirinya agar tidak egois.

Meskipun merasa F.J., informan tetap

mencoba memahami kesibukan temannya

Dalam menghadapinya, informan akan

meyakinkan dirinya bahwa tidak semua

cerita ingin temannya ceritakan.

Karena merasa F.J., informan juga

mendekati rivalnya

Mendekati Rival karena

Masih Adanya Rasa

Kepedulian Terhadap

Teman

Berani Bertindak

dalam

Menghadapi

Kecemburuan

agar Tetap

Berteman

F.J. membuat informan ingin tahu apa

yang terjadi dengan teman dekatnya

melalui pendekatan dengan rival

F.J. membuat munculnya kepedulian

kepada teman yang sudah bersama sejak

awal

Karena mengalami F.J., informan lalu

berusaha mendekati rivalnya

Dalam menghadapi masalah general

dengan teman dekat ia akan tetap

membalut sindiran dengan canda

Angkat Bicara untuk

Dekat Kembali dengan

Teman

Ketika menghadapi F.J., teman dekat

informan juga memberi penjelasan

Informan akhirnya berteman dekat kembali

dengan K

Informan ingin kembali dekat dengan K

akan tetapi muncul perasaan tidak enak

kepada teman lainnya

Informan menghadapi F.J. dengan canda

F.J. yang dialami dihadapi dengan canda

yang di dalamnya terkandung sindiran

Cluster : Makna dari Mengalami Peristiwa Kecemburuan

Ketidakinginan informan untuk mengubah

kondisi pertemanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 267: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

245

F.J. tidak membuat ada pandangan yang

berubah mengenai pertemanan

Adanya Evaluasi

Terhadap Peristiwa

Kecemburuan

Kecemburuan

Sebagai Sarana

Berefleksi Agar

Menjadi Lebih

Baik

Cara informan menghadapi F.J. sudah

dianggap baik karena tidak menuntut

temannya untuk berubah

F.J. yang dialami membuat informan ingin

terus menjaga komunikasi agar tidak

menjadi kacang lupa kulit

Kecemburuan

Mendorong Perbaikan

Diri

Dari F.J. informan memahami bahwa

semua tindakan terdapat sisi benar dan

salahnya

Dari F.J., informan memiliki keinginan

untuk memperbaiki cara bicaranya ketika

berhadapan dengan teman

F.J. dalam pertemanan membuat informan

menyadari bahwa pertemanan juga sama

halnya dengan relasi romantik

Teman akan

Selalu Kembali

Meski Sempat

Terpisah

F.J. membuat informan menyadari bahwa

pertemanan akan kembali rekat meskipun

sudah terpisah, karena hanya teman itulah

yang benar-benar dapat mengerti

Informan tidak berkeberatan apabila teman

terus menerus datang pergi

Komitmen bukanlah alasan untuk

membatasi lingkup sosial teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 268: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

246

Lampiran 9. Ringkasan Tema Besar dari Tiga Informan

Informan 1 Informan 2 Informan 3

Tema dari Masing-masing

Informan

No.

Verbatim

Tema dari Masing-masing

Informan

No.

Verbatim

Tema dari Masing-masing

Informan

No.

Verbatim

Cluster : Pandangan Terhadap Teman

Tema Besar :

a) Teman adalah sumber kenyamanan

b) Teman adalah sarana perkembangan diri

c) Adanya ketergantungan terhadap teman

Teman adalah sumber

kenyamanan

5-8, 14-16,

32-36, 49-

55, 484-493

Teman adalah pribadi yang

memahami informan

8-9&13-

14, 17-20,

227-234

Pertemanan sehat adalah mereka

yang selalu menemani dan

mengembangkan

199-210,

221-226,

236-240,

440-444,

505-507

Pertemanan adalah sarana

perkembangan diri

68-78, 318-

321, 331-

337, 339-

345

Menggantungkan diri kepada

teman untuk kebaikan diri

sendiri

30-34, 40-

43, 46-49,

57-64,

168-177,

184-188,

346-352

Komitmen yang perlu dijaga

karena takut kehilangan

155-158,

518-520,

827-836

Kerengganan pertemanan timbul

karena jarak

34-46, 79-

82, 410-417

Kebutuhan untuk selalu dekat 421-424,

432-436,

567-570

Cluster : Awal Terjadinya Kecemburuan

Tema Besar : Kecemburuan terjadi karena adanya perubahan perilaku dari teman

Teman yang Tidak Lagi

Bercerita dan Pergi Bersama

769-784,

789-793,

500-503,

561-565

Hilangnya Rutinitas yang Biasa

dilakukan Bersama

501-507,

701-707,

765-767,

Hadirnya Teman-Teman Baru

dan Tidak Lagi Pergi Bersama

Mengawali Kecemburuan

592-598,

624-629,

634-638,

836-841

Cluster : Perasaan dan Pemikiran yang Muncul Selama Kecemburuan

Tema Besar :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 269: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

247

a) Perasaan ditinggalkan oleh teman yang berteman dengan orang lain

b) Hadirnya perasaan kehilangan karena kecemburuan

Ketakutan Ditinggalkan yang

Menjadi Nyata

116-122,

580-584,

596-606

Kecemburuan Menghadirkan

Perasaan Ditinggalkan

583-589,

765-767,

770-780,

900-903,

992-994

Ketakutan Ditinggalkan yang

Benar Terjadi karena

Kecemburuan

411-414,

523-530,

718-724,

728-734,

759-761

Hilangnya Sosok Teman di

Dalam Hidup

361-366,

839-849,

931-934,

Perasaan Diduakan oleh Teman

yang Berteman dengan Orang

Lain

610-611,

707-709,

718-724,

Cluster : Reaksi dan Cara Menghadapi Kecemburuan

Tema Besar :

a) Memendam perasaan agar terlihat tangguh

b) Mencari teman lain untuk membuktikan diri

c) Pemikiran positif dalam menghadapi kecemburuan

Bangkit dari Kesedihan yang

Terpendam untuk Membuktikan

Diri

642-648,

833-837,

908-912,

989-994,

1180-1184,

1000-1006,

1036-1045

Berusaha untuk Terlihat

Tangguh dengan Cara

Memendam Perasaan

478-485,

576-580,

729-734,

782-786,

909-911,

Menghadapi Kecemburuan

dengan Memendam

684-690,

784-792

Kepositifan dalam Menghadapi

Kecemburuan

496-503,

542-546,

561-571

Berusaha Bangkit dengan

Meyakinkan Diri Bahwa Masih

Ada Teman Lain

470-472,

775-781,

764-771

Mencoba Berpikir Positif pada

Teman yang Membuatnya

Cemburu

611-620,

624-629,

900-902

Cluster : Makna dari Peristiwa Kecemburuan

Tema Besar : Adanya refleksi terhadap kecemburuan (ingin menjadi pribadi yang lebih baik)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 270: Dinamika Pengalaman Kecemburuan pada Pertemanan …

248

Kecemburuan Mendorong

Perbaikan Diri

1174-1178,

1216-1222

Kecemburuan Membuat

Informan Ingin Memperbaiki

Diri

905-907,

962-965,

1005-1008

Kecemburuan Sebagai Sarana

Memperbaiki Diri

709-715,

742-744,

927-932

Cemburu Membuat Ingin

Melawan Sikap “Gengsi” yang

Tinggi

1017-1020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI