perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/peningkatan... · method of 4th grade students of sdn biting...

95
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN METODE EXAMPLES NONEXAMPLES PADA SISWA KELAS IV SDN 03 BITING PURWANTORO WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: DEWI KRISTYOWENING K7108113 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: others

Post on 26-Mar-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

DENGAN METODE EXAMPLES NONEXAMPLES PADA SISWA

KELAS IV SDN 03 BITING PURWANTORO WONOGIRI

TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh:

DEWI KRISTYOWENING

K7108113

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini

Nama : Dewi Kristyowening

NIM : K7108113

Jurusan/Program Studi :IP/ PGSD

menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PENINGKATAN KETERAMPILAN

MENULIS NARASI DENGAN METODE EXAMPLES NONEXAMPLES

PADA SISWA KELAS IV SDN 03 BITING PURWANTORO WONOGIRI

TAHUN AJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya

sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan,

saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juni 2012

Yang membuat pernyataan

Dewi Kristyowening

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

DENGAN METODE EXAMPLES NONEXAMPLES PADA SISWA

KELAS IV SDN 03 BITING PURWANTORO WONOGIRI

TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh:

DEWI KRISTYOWENING

K7108113

Skripsi

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Pembimbing I

Prof. Dr. Retno Winarni, M. Pd

NIP 19560121 198203 2 003

Surakarta, Juni 2012

Pembimbing II

Drs. Tri Budiharto, M. Pd

NIP 19591221 198803 1 001

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Rabu

Tanggal : 11 Juli 2012

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Hadi Mulyono, M.Pd 1. …………..

Sekretaris : Drs. Chumdari, M.Pd 2. …………...

Anggota I : Prof. Dr. Retno Winarni, M.Pd 3. …………..

Anggota II : Drs. Tri Budiharto, M.Pd 4. ……………

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

a.n. Dekan

Pembantu Dekan I,

Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M. Si

NIP 19660415 199103 1 002

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Dewi Kristyowening. PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULISNARASI DENGAN METODE EXAMPLES NONEXAMPLES PADA SISWAKELAS IV SDN 03 BITING PURWANTORO WONOGIRI TAHUNPELAJARAN 2011/2012. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis narasidengan metode examples nonexamples pada siswa kelas IV SDN 03 BitingPurwantoro Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 03 Biting PurwantoroWonogiri tahun pelajaran 2011/2012. Jumlah siswa yang diteliti adalah 20 siswa,terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Sedangkan objeknya adalahketerampilan menulis narasi oleh siswa. Bentuk penelitian ini adalah PenelitianTindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiridari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan/tindakan, observasi, danrefleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi,tes, dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan adalah trianggulasi data dantrianggulasi metode. Pada penelitian ini, teknik analisis data yang digunakanadalah teknik analisis interaktif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada tahap prasiklus nilai rata-rata keterampilan menulis narasi siswa yaitu 63,5 dengan prosentase klasikalsebesar 40% atau sebanyak 8 siswa. Pada siklus I nilai rata-rata keterampilanmenulis narasi siswa mengalami peningkatan yaitu 71 dengan prosentaseketuntasan klasikal sebesar 75% atau sebanyak 15 siswa. Sedangkan pada siklus IInilai rata-rata keterampilan menulis narasi siswa mengalami peningkatan kembalimenjadi 80,3 dengan prosentase ketuntasan klasikal sebesar 95% atau sebanyak19 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan ketuntasan klasikaldari tindakan pra siklus ke tindakan siklus I sebesar 35%, peningkatan ketuntasanklasikal dari tindakan siklus I ke tindakan siklus II sebesar 20%, dan peningkatanketuntasan klasikal dari tindakan pra siklus ke tindakan siklus II sebesar 55%.

Hasil penelitian tersebut menunjukkkan bahwa pembelajaran denganpenerapan metode examples nonexamples dapat meningkatkan keterampilanmenulis narasi pada siswa kelas IV SDN 03 Biting Purwantoro Wonogiri tahunpelajaran 2011/2012.

Kata kunci : menulis narasi, examples nonexamples

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Dewi Kristyowening. IMPROVING NARRATIVE WRITING SKILLSWITH EXAMPLES NONEXAMPLES METHOD OF 4th GRADESTUDENTS OF SDN BITING PURWANTORO WONOGIRI IN THEACADEMIC YEAR OF 2011/2012. Skripsi. Surakarta: Teacher Training andEducation Faculty Sebelas Maret University Surakarta 2012.

This research aims to improve narrative skills with examples nonexamplesmethod of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academicyear of 2011/2012.

The subject in this research is the 4th grade students of SDN BitingPurwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. There were 20 studentsconsisting 13 male students and 7 female students. While the object is narrativewriting skill by students. The research’s form is Classroom Action Research(CAR) that carried out in two cycle. Each cycle consist of four step, that isPlanning, implementation/action, observation, and reflection. The data collecttechnique used is interview, observation, test and documentation. The datavalidity used is triangulation of the data and triangulation methods. In this study,the data collect technique used is the interactive analysis technique.

The result of this research, it is known that in the pre-cycle step theaverage value of narrative writing skill of the students is 63,5, with the classicalpercentage of 40% or as many as 8 students. In the 1st cycle the average value ofnarrative writing skill of the student was improved that is 71 with the percentagewhich is the classical completeness of 75% or as many as 15 students. Whereas inthe 2nd cycle the average value of narrative writing skill of the students improvedbecome 80,3 with the percentage classical completeness of 95% or as many as 19students. It is prove that there is a improve classical completeness by the action ofpre-cycle to the action of 1st action cycle of 35 %, the improving classical fromthe action 1st cycle to the 2nd cycle is 20%, and the improving classicalcompleteness from the pre-cycle action to the 2nd action is 55%.

The result of this research indicating that learning through the applicationof examples nonexamples method can improve the narrative writing skill of 4th

grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri of the academic year of2011/2012.

Key Word : narrative writing, examples nonexamples

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

MOTTO

Jangan hanya menghindari yang tidak mungkin. Dengan mencoba sesuatu yang

tidak mungkin, kita akan bisa mencapai yang terbaik dari yang mungkin kita

capai.

(Mario Teguh)

Jangan pernah putus asa, karena sekali putus asa akan menjadi kebiasaan.

(Dewi)

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk :

“Ayah dan Ibu”

Doamu yang tulus, kasih sayangmu yang tak terkira selalu membimbingku dalam

mengarungi hidup ini.Semangatmu yang slalu menuntunku untuk mencapai cita-

citaku. Senyum dan tak akan pernah ada tangis yang akan slalu ku persembakan

padamu.

“Tommy dan Diteng”

Terima kasih atas doa, kerja keras tanpa henti, kasih sayang yang tulus.

Semua membuatku semangat untuk menghadapi semua ini.

“Teman Kos”

Untuk persaudaraan yang terjalin selama ini, yang selalu membuat hidupku lebih

berwarna.

“Teman-teman Mahasiswa S1 PGSD”

Atas kebersamaan, persahabatan, dan cinta kasih yang tulus.

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan penyayang, yang

memberi ilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul ”PENINGKATAN KETERAMPILAN

MENULIS NARASI DENGAN METODE EXAMPLES NONEXAMPLES

PADA SISWA KELAS IV SDN 03 BITING PURWANTORO WONOGIRI

TAHUN AJARAN 2011/2012”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian

dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa

terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan

pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih

kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Rusdiana Indianto, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Prof. Dr. Retno Winarni, M.Pd, selaku Pembimbing I, yang selalu

memberikan motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Drs. Tri Budiharto, M.Pd, selaku Pembimbing II, yang selalu memberikan

pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Keluarga besar SD Negeri 03 Biting, Purwantoro, Wonogiri yang telah

membantu dan menyediakan tempat untuk melaksanakan penelitian.

7. Teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu

memberikan semangat dan motivasi.

8. Mahasiswa PGSD semester VIII, yang telah membantu dalam menyelesaikan

skripsi ini.

9. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini yang

tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena

keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................ ii

HALAMAN PENGAJUAN ................................................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN.............................................................. v

HALAMAN ABSTRAK .................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ......................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................... ix

KATA PENGANTAR......................................................................... x

DAFTAR ISI....................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xv

DAFTAR TABEL .............................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................ 1

B. Rumusan Masalah ..................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ....................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ..................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ....................................................... 6

1. Hakikat Keterampilan Menulis Narasi .................. 6

a. Pengertian Keterampilan ................................ 6

b. Pengertian Menulis ........................................ 7

c. Ragam Menulis .............................................. 10

d. Tujuan Menulis .............................................. 15

e. Pengertian Menulis Narasi .............................. 17

f. Pengertian Keterampilan Menulis Narasi ........ 18

g. Penilaian Keterampilan Menulis Narasi .......... 19

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

2. Hakikat Metode Examples Nonexamples ............. 22

a. Pengertian Metode ......................................... 22

b. Penegetian Metode Examples Nonexamples ... 23

B. Penelitian yang Relevan .............................................. 25

C. Kerangka Berpikir ....................................................... 27

D. Hipotesis Tindakan...................................................... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................... 29

1. Tempat Penelitian ............................................... 29

2. Waktu Penelitian ................................................ 30

B. Subjek Penelitian ....................................................... 30

C. Bentuk dan Strategi Penelitian.................................... 30

D. Sumber Data .............................................................. 31

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................... 31

F. Validitas Data ............................................................ 32

G. Analisis Data ............................................................. 33

H. Indikator Kinerja ....................................................... 34

I. Prosedur Penelitian .................................................... 35

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal (Prasiklus) ............................ 41

1. Hasil Wawancara dengan Guru ........................... 41

2. Pengamatan Proses Pembelajaran di Kelas .......... 42

B. Pelaksanaan Tindakan (Siklus) ................................... 44

1. Siklus I ............................................................... 44

2. Siklus II .............................................................. 55

C. Hasil Penelitian .......................................................... 65

D. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................... ` 70

1. Prasiklus ............................................................... 70

2. Siklus I ................................................................. 71

3. Siklus II ................................................................ 72

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................ 75

B. Implikasi .................................................................... 75

C. Saran .......................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 78

LAMPIRAN ........................................................................................ 79

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Skema Kerangka Berfikir...................................................................... 28

2. Skema Analisis Data ............................................................................ 34

3. Skema Prosedur Penelitian.................................................................... 40

4. Grafik Nilai Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV

SDN 03 Biting pada Kondisi Awal (Prasiklus)...................................... 43

5. Grafik Nilai Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV

SDN 03 Biting pada siklus I................................................................. 54

6. Grafik Nilai Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV

SDN 03 Biting pada siklus II .............................................................. 64

7. Grafik Peningkatan Kemampuan Guru dalam Pembelajaran

pada Siklus I, dan Siklus II ................................................................... 66

8. Grafik Frekuensi Nilai Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV

SDN 03 Biting pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ......................... 68

9. Grafik Rata-rata Nilai Siswa Kelas IV SDN 03 Biting Pra Siklus,

Siklus I, dan Siklus II ........................................................................... 69

10. Grafik Presentase Ketuntasan Klasikal Siswa kelas IV SDN 03

Biting Pra Siklus, Siklus I, Siklus II ..................................................... 70

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Aspek yang Dinilai pada Proses Keterampilan Menulis ....................... 20

2. Aspek yang Dinilai pada Hasil Keterampilan Menulis ......................... 22

3. Data Frekuensi Nilai Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV

SDN 03 Biting pada Kondisi Awal (Prasiklus)...................................... 43

4. Data Frekuensi Nilai Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV

SDN 03 Biting pada Siklus I................................................................. 53

5. Data Frekuensi Nilai Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV

SDN 03 Biting pada Siklus II ............................................................... 63

6. Peningkatan Kemampuan Guru dalam Pembelajaran pada Siklus I

dan Siklus II ........................................................................................ 66

7. Data Frekuensi Nilai Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV

SDN 03 Biting pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II .......................... 67

8. Rata-rata Nilai Bilangan Romawi Siswa Kelas IV SDN 03 Biting

Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ........................................................... 68

9. Presentase Ketuntasan Klasikal Siswa Kelas IV SDN 03 Biting

Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ........................................................... 69

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Rinian dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ...................................... 80

2. Hasil Wawancara Sebelum Diterapkan Metode Examples

Nonexamples .................................................................................. 81

3. Daftar Nilai Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV SDN 03

Biting Purwantoro Wonogiri .......................................................... 83

4. Silabus Pembelajaran Siklus I ......................................................... 84

5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I .................................. 87

6. Kisi–kisi Soal Menulis Narasi Siklus I ........................................... 97

7. Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan I ................................................. 99

8. Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan II ............................................... 101

9. Kunci Jawaban Siklus I................................................................... 103

10. Kriteria Penilaian Siklus I ............................................................... 105

11. Lembar Penilaian Siklus I .............................................................. 107

12. Media Pembelajaran Siklus I .......................................................... 109

13. Silabus Pembelajaran Siklus II........................................................ 112

14. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ................................. 115

15. Kisi-kisi Soal Menulis Narasi Siklus II ........................................... 126

16. Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan II ............................................... 128

17. Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan II ............................................... 130

18. Kunci Jawaban Siklus II ................................................................. 132

19. Lembar Penilaian Siklus II ............................................................. 134

20. Lembar Penilaian Siklus II ............................................................. 136

21. Media Pembelajaran Siklus II ........................................................ 138

22. Pendoman Observasi Proses Menulis Siswa ................................... 141

23. Hasil Observasi Proses Menulis Siswa Siklus I ............................... 143

24. Hasil Observasi Proses Menulis Siswa Siklus II.............................. 145

25. Penjelasan Deskriptor Observasi RPP Guru .................................... 147

26. Penilaian RPP Guru Siklus I .......................................................... 151

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

27. Penilaian RPP Guru Siklus II ......................................................... 153

28. Penjelasan Deskriptor Observasi Kinerja Guru .............................. 155

29. Penilaian Kinerja Guru Siklus I....................................................... 160

30. Penilaian Kinerja Guru Siklus II ..................................................... 162

31. Daftar Nilai Menulis Narasi Siswa Kelas IV SDN 03 Biting

Siklus I .......................................................................................... 164

32. Daftar Nilai Menulis Narasi Siswa Kelas IV SDN 03 Biting

Siklus II .......................................................................................... 165

33. Pendoman Wawancara Untuk Guru Setelah Diterapkan

Metode Examples Nonexamples...................................................... 166

34. Dokumentasi .................................................................................. 168

35. Hasil Karya Siswa Siklus I ............................................................. 177

36. Hasil Karya Siswa Siklus II ........................................................... 181

37. Perijinan Penelitian ........................................................................ 185

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberhasilan pengajaran keterampilan menulis sangat ditentukan oleh

pengajaran menulis itu sendiri, yaitu proses bagaimana guru mengajar yang

mampu memberikan pengalaman belajar yang berguna dan dihayati oleh siswa.

Proses pengajaran yang baik dan berkualitas akan menghasilkan produk hasil

belajar yang baik pula, sebaliknya proses pengajaran yang kurang baik akan

mempengaruhi produk hasil belajar itu.

Sebagaimana dipahami bersama bahwa menulis merupakan salah satu

aspek keterampilan bahasa yang bersifat produktif dan ekspresif. Keterampilan ini

dapat dicapai dengan banyak pelatihan dan bimbingan yang intensif karena

sifatnya yang bukan teoretis. Oleh karena itu, peranan guru sangat menentukan.

Guru harus memiliki keterampilan menulis yang baik, di samping juga harus

mampu mengajarkannya.

Guru Sekolah Dasar harus benar-benar memahami hakikat pengajaran

menulis di Sekolah Dasar. Kemudian harus mampu merencanakan proses belajar

mengajar yang efektif sesuai dengan kompetensi dasar (KD). Metode mengajar,

media pembelajaran dan strategi belajar mengajar yang dipilih harus dapat

mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Tujuan pengajaran menulis

tentulah mengharapkan siswa Sekolah Dasar memiliki kemampuan atau

kemahiran menulis. Oleh karena itu, peranan pelatihan dan bimbingan yang

intensif sangat dituntut. Apalagi mengingat pembelajaran keterampilan menulis di

Sekolah Dasar merupakan dasar untuk menulis di sekolah lanjutan. Kalau

dasarnya sudah kuat dan kokoh, tentu pengembangan teknik tulisan

bagaimanapun yang akan dikembangkan tidak menjadi masalah lagi.

Selain dipengaruhi beberapa hal tersebut, tujuan pengajaran menulis di

sekolah banyak bergantung pula pada kreativitas seorang guru. Oleh sebab itu,

guru harus membekali dirinya dengan kemampuan menulis. Guru pun dituntut

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

mampu memilih metode mengajar, media pembelajaran, dan strategi belajar

mengajar yang sesuai sehingga dapat merangsang kreativitas siswa. Di samping

itu, seperti sudah diutarakan sebelumnya, keterampilan menulis hanya dapat

dicapai dengan berlatih. Pelatihan yang intensif dan bimbingan yang terarah,

tentulah akan menggiring siswa memiliki keterampilan menulis sesuai dengan

tujuan yang ingin dicapai. Dalam hal ini hendaknya setiap guru menyadari bahwa

pelajaran menulis tidak ditekankan pada pengetahuan kebahasaan tetapi

bagaimana menerapkan pengetahuan tersebut.

Berdasarkan paparan di atas, tampaknya pengajaran menulis di Sekolah

Dasar pada umumnya, termasuk Sekolah Dasar Negeri 03 Biting Purwantoro

Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012 tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan.

Artinya, pembelajaran menulis berlangsung apa adanya, tidak ada bimbingan

intensif dan pelatihan yang cukup dari guru. Bahkan pembelajarannya masih

berorientasi pada aspek pengetahuan tentang kebahasaan. Kemampuan guru

dalam mengajar menulis tidak dibarengi dengan pemilihan metode mengajar,

media pembelajaran, dan strategi mangajar yang tepat sesuai dengan tujuan yang

ingin dicapai. Akibatnya, siswa tidak terangsang dan bergairah dalam mengikuti

proses pengajaran sehingga prestasi menulisnya pun tidak baik. Terbukti pada

Sekolah Dasar Negeri 03 Biting Purwantoro Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012

khususnya kelas IV ditemukan ada 12 siswa dari 20 siswa atau 60% siswa tidak

tuntas dari KKM yang telah ditetapkan yaitu 65 dan yang tuntas KKM hanya 8

siswa atau 40% dari 20 siswa (lampiran 3 hal. 83). Hal ini disadari karena guru

kurang kreatif dan tidak mempunyai bekal yang cukup untuk melatih siswa

menulis dengan efektif. Guru juga kurang memahami arti penting dari kegiatan

menulis dalam kehidupan sehari-hari.

Menyadari permasalahan yang muncul sebagaimana yang diuraikan di

atas, adapun solusi yang dapat digunakan adalah mengubah model pembelajaran

yang digunakan sebelumnya dengan model pembelajaran yang inovatif sehingga

anak terdorong untuk mengetahui hal-hal yang baru serta dapat mengembangkan

kosakata. Untuk itu, dapat dilaksanaan proses pembelajaran bahasa Indonesia di

Sekolah Dasar Negeri 03 Biting Kecamatan Purwantoro Kabupaten Wonogiri,

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

apakah telah berlangsung sebagaimana yang diharapkan, terutama dalam rangka

meningkatkan keterampilan menulis siswa. Penelitian ini menggunakan metode

examples nonexamples untuk solusi pada permasalahan menulis yang terjadi di

Sekolah Dasar Negeri 03 Biting Kecamatan Purwantoro Kabupaten Wonogiri

khususnya dalam meningkatkan keterampilan menulis narasi. Metode examples

nonexamples menggunakan media gambar yang disusun secara berurutan,

sehingga siswa terbantu dengan adanya gambar tersebut. Gambar tersebut juga

menginspirasi siswa untuk mengembangkan kosa kata lebih banyak. Selain itu

metode examples nonexamples menggunakan gambar seri sebagai contoh untuk

siswa mengembangkan paragraf narasi. Sesuai dengan keinginan itu, penelitian

ini diberi judul ”Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi dengan Metode

Examples Nonexamples pada Siswa Kelas IV SDN 03 Biting Purwantoro

Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, dapat dirumuskan masalah

penelitian yaitu :

1. Apakah penggunaan metode examples nonexamples dapat meningkatkan

kualitas proses pembelajaran keterampilan menulis narasi pada siswa kelas IV

SDN 03 Biting Purwantoro Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012?

2. Apakah penggunaan metode examples nonexamples dapat meningkatkan

kualitas hasil keterampilan menulis narasi pada siswa kelas IV SDN 03 Biting

Purwantoro Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran keterampilan menulis

narasi dengan metode examples nonexamples pada siswa kelas IV Sekolah

Dasar Negeri 03 Biting Purwantoro Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012.

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

2. Untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran keterampilan menulis narasi

dengan metode examples nonexamples pada siswa kelas IV Sekolah Dasar

Negeri 03 Biting Purwantoro Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan adalah:

1. Manfaat Teoretis

a. Sebagai masukan bagi pengelola pendidikan untuk menerapkan metode

examples nonexamples dalam pembelajaran menulis sebagai alternatif

pembelajaran bahasa Indonesia dalam rangka meningkatkan kualitas

pembelajaran.

b. Sebagai dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut, dengan menerapkan

metode examples nonexamples pada materi pokok yang lain dalam bahasa

Indonesia.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat Bagi Siswa

1) Mengembangkan daya imajinasi siswa terhadap hal-hal yang

dilihatnya untuk dituangkan dalam sebuah tulisan.

2) Mengembangkan kreativitas menulis siswa dalam mengembangkan

suatu kalimat.

3) Mengembangkan fungsi otak kanan yang berisi semangat, spontanitas,

emosi, warna, imajinasi, gairah, dan kegembiraan.

4) Mengembangkan daya konsentrasi siswa dalam proses belajar

mengajar.

5) Menumbuhkan rasa percaya diri siswa dalam mengekspresikan tulisan

atau karyanya.

b. Manfaat Bagi Guru

1) Memberikan alternatif penggunaan metode examples nonexamples

bagi guru dalam mengajarkan materi menulis.

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

2) Menambah wawasan baru bagi guru untuk mengembangkan setiap

pembelajaran dengan metode yang sesuai.

3) Menambah semangat guru dalam mengajar sehingga tidak

menumbuhkan rasa bosan siswa.

c. Manfaat Bagi Sekolah

1) Terciptanya situasi belajar yang kreatif dan menyenangkan di sekolah.

2) Sekolah semakin bermutu dan disenangi masyarakat.

3) Terciptanya persaingan yang sehat dalam menulis, dalam mengisi

majalah dinding, sehingga majalah dinding semakin semarak.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Keterampilan Menulis Narasi

a. Pengertian Keterampilan

Satria dalam (http://id.shvoong.com/business-management/human-

resources/2197108-pengertian-keterampilan-dan-jenisnya/) mengemukakan

bahwa, keterampilan (skill) berarti kemampuan untuk mengoperasikan suatu

pekerjaan secara mudah dan cermat yang membutuhkan kemampuan dasar

(basic ability). Sejalan dengan pengertian di atas, Gordon (1994), “pengertian

keterampilan adalah kemampuan untuk mengoperasikan pekerjaan secara

mudah dan cermat. Pengertian ini biasanya cenderung pada aktivitas

psikomotor” (hlm. 55).

Nadler (1986), menyatakan bahwa “keterampilan (skill) adalah

kegiatan yang memerlukan praktek atau dapat diartikan sebagai implikasi dari

aktivitas” (hlm. 73).

Sejalan dengan pendapat Nadler, Dunnette (1976), berpendapat

bahwa “pengertian keterampilan adalah kapasitas yang dibutuhkan untuk

melaksanakan beberapa tugas yang merupakan pengembangan dari hasil

training dan pengalaman yang didapat” (hlm. 33).

Iverson (2001), mengatakan bahwa “selain training yang diperlukan

untuk mengembangkan kemampuan, keterampilan juga membutuhkan

kemampuan dasar (basic ability) untuk melakukan pekerjaan secara mudah

dan tepat” (hlm. 133).

Robbins (2000), berpendapat bahwa pada dasarnya keterampilan

dapat dikategorikan menjadi empat, yaitu:

1. Basic literacy skillKeahlian dasar merupakan keahlian seseorang yang pasti dan wajibdimiliki oleh kebanyakan orang, seperti membaca, menulis danmendengar.

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

2. Technical skillKeahlian teknik merupakan keahlian seseorang dalam pengembanganteknik yang dimiliki, seperti menghitung secara tepat, mengoperasikankomputer.

3. Interpersonal skillKeahlian interpersonal merupakan kemampuan seseorang secaraefektif untuk berinteraksi dengan orang lain maupun dengan rekankerja, seperti pendengar yang baik, menyampaikan pendapat secarajelas dan bekerja dalam satu tim.

4. Problem solvingMenyelesaikan masalah adalah proses aktivitas untuk menajamkanlogika, beragumentasi dan penyelesaian masalah serta kemampuanuntuk mengetahui penyebab, mengembangkan alternatif danmenganalisa serta memilih penyelesaian yang baik. (hlm. 494-495).

Soemarjadi, Muzni Ramanto, dan Wikdati Zahri (2001) berpendapat

bahwa ”kata keterampilan sama artinya dengan kata kecekatan” (hlm. 2).

Terampil atau cekatan adalah kepandaian melakukan sesuatu pekerjaan

dengan cepat dan benar. Ruang lingkup keterampilan cukup luas meliputi

kegiatan berupa perbuatan, berpikir, berbicara, melihat, mendengar, dan

sebagainya.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan suatu tugas

secara mudah, tepat dan cermat.

b. Pengertian Menulis

Penggunaan istilah menulis dan mengarang merupakan dua hal yang

dianggap sama pengertiannya oleh sebagian ahli dan berbeda oleh sebagian

ahli lainnya. St. Y. Slamet (2007), mengatakan bahwa kedua istilah tersebut

penggunaannya dipandang bersinonim. Oleh karena itu, keduanya dapat

saling menggantikan. Sejalan dengan hal itu, maka tulisan sebagai hasil

menulis berpadanan dengan karangan sebagai hasil mengarang” (hlm. 96).

Menulis dapat didefinisikan sebagai kegiatan penyampaian pesan

(komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat medianya

(Suparno dan M. Yunus, 2003:3). Pesan adalah isi atau muatan yang

terkandung dalam suatu tulisan. Tulisan merupakan sebuah simbol atau

lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati pemakainya. Dengan

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

demikian, dalam komunikasi tulis paling tidak terdapat empat unsur yang

terlibat: penulis sebagai penyampai pesan, isi tulisan, saluran atau media

berupa tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan.

McCrimmon (1976), mengungkapkan bahwa “menulis merupakan

kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu subjek, memilih hal-

hal yang akan ditulis, menentukan cara menuliskannya sehingga pembaca

dapat memahaminya dengan mudah dan jelas” (hlm. 2). Senada dengan

pendapat di atas, Mary S. Lawrence (1972), menyatakan bahwa “menulis

adalah mengkomunikasikan apa dan bagaimana pikiran penulis” (hml. 1).

Sejalan pendapat di atas, Agus Budi (2011), berpendapat bahwa

“menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang

menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang

lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut” (hlm. 58). Gambar

atau lukisan mungkin dapat menyampaikan makna, tetapi tidak

menggambarkan kesatuan bahasa. Menulis merupakan representasi bagian

dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa. Prinsip utama dari tulisan adalah

sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Penulis yang handal adalah

penulis yang dapat memanfaatkan situasi dengan tepat. Situasi harus

diperhatikan dan dimanfaatkan. Situasi yang dimanfaatkan meliputi: maksud

dan tujuan penulis, pembaca, waktu atau keadaan.

Hal yang perlu diperhatikan para penulis:

a) Berapa usia pembaca?

b) Jenis kelamin pembaca?

c) Dimana tempat tinggal pembaca?

d) Apa latar belakang pendidikan pembaca?

e) Minat sosial pembaca?

f) Bagaimana keyakinan pembaca?

g) Apa agama pembaca?

h) Apa minat budaya pembaca?

i) Apa pekerjaan pembaca?

j) Apa kegemaran pembaca?

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

k) Apa yang belum jelas dari pembaca?

Menulis bukan hanya berupa melahirkan pikiran atau perasaan saja,

melainkan juga merupakan pengungkapan ide, pengetahuan, ilmu, dan

pengalaman hidup seseorang dalam bahasa tulis. Oleh karena itu, menulis

bukanlah merupakan kegiatan yang sederhana dan tidak perlu dipelajari,

tetapi justru dikuasai.

Belajar menulis yang baik memerlukan suatu metode. Salah satu

metode yang dapat dipakai untuk itu adalah dengan latihan yang lama dan

terus menerus. Latihan ini dapat efektif jika mengacu pada pengetahuan

mengenai teknik dan prinsip penulisan yang bagus (Martin Peterson, 2000:1).

Kualitas dari suatu teks tulisan sangat tergantung pada banyaknya waktu yang

dipakai untuk menulis sebuah esai dari seseorang membutuhkan waktu tidak

kurang dari satu bulan.

Paul J. Silvia dalam The International Journal of A Practical Guide

to Productive Academic Writing (2007) menyebutkan:

“Writing productively does not require innate skills or special traits butspecific tactics and actions. Drawing examples from his own field ofpsychology, he shows readers how to overcome motivationalroadblocks and become prolific without sacrificing evenings, weekends,and vacations. After describibg strategies for writing productively, theauthor gives detailed advice from the trenches on how to write, submit,revise, and resubmit articles; how to improve writing quality; and howto write and publish academic work.”

Menulis secara produktif tidak membutuhkan kemampuan yang halus atau

cirri-ciri khusus melainkan pelaksanaan dan taktik yang spesifik.

Menggambarkan contoh-contoh dari wilayah kejiwaannya sendiri, dia

menunjukkan pembaca bagaimana untuk mengatasi rintangan-rintangan

motivasi dan menjadi produktif tanpa mengorbankan petang, akhir minggu,

liburan. Setelah mendeskripsikan strategi dalam menulis secara produktif,

penulis memberikan saran yang produktif dengan suatu batasan bagaimana

untuk menulis, mengirim, merevisi, dan kembali mengirim artikel; bagaimana

untuk meningkatkan kualitas menulis dan bagaimana untuk menulis dan

mempublikasikan kerja akademik.

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Menulis pada hakikatnya ialah melukiskan lambang-lambang grafis

yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang untuk dibaca

orang lain yang dapat memahami bahasa dan lambang-lambang grafis

tersebut (H. G. Tarigan, 1983:21). Pengabadian bahasa dengan lambang-

lambang grafis tersebut merupakan penuangan pikiran melalui bahasa tulis

untuk dibaca atau dimengerti orang lain. Menulis bukan sekedar melukiskan

lambang-lambang grafis melainkan menuangkan buah pikiran ke dalam

bahasa tulis melalui kalimat-kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap, dan

jelas, sehingga pikiran tersebut dapat dikomunikasikan kepada pembaca

secara berhasil. Oleh karenanya disamping harus menguasai topik dan

permasalahan yang akan ditulis, penulis dituntut menguasai komponen

lainnya, seperti grafologi, struktur, kosakata, kelancaran, dan sebagainya.

Joyce Tyldesley dalam The International Journal of Code Breaker’s

Secret Diary, and the Scripta (2010) menyebutkan:

Writing, though not obligatory, is a difining marker of civilization.Without writing, there can be no accumulation of knowledge, nohistorical record, no science (though simple technology may exist), andof course no books, newspapers, emails or World Wide Web.

Menulis, walaupun tidak wajib, adalah sebuah batasan tanda dari peradaban.

Tanpa menulis, peradaban dapat menjadi tidak ada pertambahan pengetahuan,

tidak ada rekaman sejarah, tidak ada ilmu pengetahuan (walaupun teknologi

sederhana mungkin berkembang), dan tentu saja tidak ada buku, Koran, email

atau World Wide Web.

Beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa menulis

adalah suatu kegiatan untuk menggali ide-ide atau mengungkapkan ide

dengan menggunakan lambang-lambang grafis untuk menggambarkan ide

tersebut yang dapat dipahami oleh orang lain. Menulis bukan merupakan

kegiatan yang sederhana dan tidak perlu dipelajari, tetapi justru dikuasai dan

dilatih.

c. Ragam Menulis

Ahmad. R (2001), mengatakan bahwa “menulis dapat dipandang

sebagai rangkaian aktivitas yang bersifat fleksibel. Seperti halnya

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

perkembangan membaca, perkembangan anak dalam menulis juga terjadi

perlahan-lahan” (hml. 74). Dalam tahap ini anak perlu mendapat bimbingan

dalam memahami dan menguasai cara mentransfer pikiran ke dalam tulisan.

Combs (1996), mengemukakan bahwa perkembangan menulis mengikuti

prinsip-prinsip berikut.

a) Prinsip keterulangan (recurring principle)Anak menyadari bahwa dalam suatu kata bentuk yang sama terjadiberulang-ulang. Mereka memperagakannya dengan cara menggunakansuatu bentuk secara berulang-ulang.

b) Prinsip generative (generative principle)Anak menyadari bentuk-bentuk tulisan secara lebih rinci,menggunakan beberapa huruf dalam kombinasi dan pola yangberagam.

c) Konsep tanda (sign concept)Anak memahami makna tanda-tanda dalam bahasa tulis. Untukmempermudah kegiatan komunikasi, orang dewasa perlumenghubungkan benda tertentu dengan kata yang mewakilinya.

d) Fleksibilitas (flexibility)Anak menyadari bahwa suatu tanda yang fleksibel dapat menjaditanda yang lain. Dengan menambahkan tanda-tanda tertentu, huruf Idapat berubah menjadi huruf T, E, F, dan seterusnya.

e) Arah tanda (directionality)Anak menyadari bahwa tulisan bersifat linier, bergerak dari satu hurufke huruf yang lain sampai membentuk suatu kata, dari arah kirimenuju ke arah kanan, bergerak dari garis satu menuju baris yang lain.

Temple dkk (1988), mengidentifikasi adanya 4 tahap perkembangan

tulisan yang dialami anak, yaitu: prafonemik, fonemik tahap awal, nama-

huruf, transisi, dan menguasai (hlm. 99).

Tahap prafonemik anak sudah mengenali bentuk dan ukuran huruf,

tetapi dia belum dapat menggabungkan huruf untuk menulis kata. Dia belum

menguasai prinsip-prinsip fonetik, yakni huruf mewakili bunyi-bunyi yang

membentuk kata. Bimbingan perlu diberikan pada anak yang berada dalam

tahap prafenomikdapat berupa: bacakan dengan keras kata-kata yang dekat

dengan dunia anak, bacakan judul atau label yang dekat dengan dunia anak,

berikan contoh penulisan huruf dan jelaskan bentuk dan ukurannya.

Tahap fonemik awal anak sudah mulai mengenali prinsip-prinsip

fonetik, tahu cara kerja tulisan, tetapi keterampilan mengoperasikan prinsip

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

fonetik masih sangat terbatas. Akibat dari terbatasnya keterampilan ini, anak

sering kali menuliskan kata dengan satu atau dua huruf saja. Bimbingan yang

dapat diberikan pada anak yang berada pada tahap fonemik tahap awal

adalah: ajaklah anak memasuki dunia tulis (misalnya dengan

memperkenalkan barang-barang cetak yang diminati anak). Kegiatan

bimbingan difokuskan pada memantapkan konsep kata dalam diri anak.

Teknik yang ditempuh: membacakan buku yang sangat dekat dengan dunia

anak, fokuskan pada kata-kata tertentu, beri kesempatan pada anak untuk

menuliskan apa saja yang dapat ditulis. Yakinkan bahwa anak dapat menulis,

hindarkan anak dari rasa takut membuat kesalahan dalam menulis.

Tahap nama-huruf (menguasai huruf) anak mulai dapat menerapkan

prinsip fonetik. Dia sudah dapat menggunakan huruf-huruf untuk mewakili

bunyi-bunyi yang membentuk suatu kata. Tulisan yang dihasilkan seringkali

belum dapat dibaca, termasuk oleh anak itu sendiri. Bimbingan yang dapat

diberikan pada anak yang berada dalam tahap nama-huruf adalah: latihan

penulisan kata/kelompok kata serta cara mengucapkannya, menunjukkan

contoh penulisan kata yang tidak tepat dengan memanfaatkan kamus,

mencatat kata-kata yang sering dijumpai dalam kegiatan membaca.

Tahap transisi, penguasaan anak terhadap system tatatulis semakin

lengkap. Meskipun belum konsisten, dia sudah dapat menggunakan ejaan dan

tanda baca dalam menulis, khususnya pemberian spasi antarkata. Bimbingan

untuk anak yang berada dalam tahap transisi difokuskan pada penguasaan

pola dan system tatatulis. Kegiatan bimbingan dapat berupa: memperkenalkan

aturan tatatulis, cara mengucapkan kata, cara menulis, dan maknanya dalam

konteks, menelaah kesalahan-kesalahan penulisan yang dilakukan oleh

temannya. Dan tahap terakhir adalah anak sudah dapat menerapkan dengan

baik semua sistem tatatulis.

Weaver (1990), mengatakan secara padat di dalam proses penulisan

terdiri atas lima tahap, yaitu: (1) persiapan penulisan (rehearsing), (2)

pembuatan draft (drafting), (3) perevisian (revising), (4) pengeditan (editing),

(5) pemublikasian (publishing) (hlm. 179). Senada pendapat tersebut, Murray

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

dalam Tompkins dan Hoskisson (1995), ada lima tahap atau kegiatan yang

dilakukan pada proses penulisan, yaitu:

(1) prapenulisan (prewriting), (2) pembuatan draft (drafting), (3) perevisian

(revising), (4) pengeditan (editing), dan (5) pemublikasian

(publishing/sharing) (hlm. 88).

(1) Prapenulisan (Prewriting)

Prapenulisan merupakan tahap persiapan. Pada tahap ini

merupakan langkah awal dalam menulis yang mencakup kegiatan (1)

menentukan dan membatasi topik tulisan, (2) merumuskan tujuan,

menentukan bentuk tulisan, dan menentukan pembaca yang akan

ditujunya, (3) memilih bahan, serta (4) menentukan generalisasi dan cara-

cara mengorganisasi ide untuk tulisannya. Tahap ini merupakan tahap

yang amat penting dalam kegiatan menulis. Oleh karena itu, pada tahap

pramenulis kadang diperlukan stimulus untuk merangsang munculnya

respon yang berupa idea tau gagasan. Kegiatan ini dapat dilakukan

melalui berbagai aktivitas, misalnya membaca buku, surat kabar, majalah

dan sejenisnya, menyimak warta berita, pidato khotbah, diskusi, seminar,

dan sebagainya.

Penentuan tujuan erat erat kaitannya dengan pemilihan bentuk

karangan. Karangan yang bertujuan menjelaskan menjelaskan sesuatu

dalam bentuk karangan eksposisi; karangan yang bertujuan

membuktikan, meyakinkan dan membujuk dapat disusun dalam bentuk

argumentasi dan persuasi. Karangan yang bertujuan melikiskan sesuatu

disusun dalam bentuk karangan deskripsi. Di samping itu, seseorang

penulis dapat memilih bentuk prosa, puisi, atau drama untuk

mengomunikasikan gagasannya.

Pengembangan ide ke dalam kerangka karangan dapat

menggunakan berbagai pola pengembangan. Secara umum, kerangka

terdiri dari tiga bagian, yaitu pendahuluan, permasalahan, dan penutup.

(2) Pembuatan Draft (Drafting)

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Dalam orientasi pembelajaran yang berpusat pada siswa, tahap

menulis ini dimulai dengan menjabarkan ide ke dalam tulisan sehingga

menjadi sebuah wacana sementara (draft). Pada tahap ini diperlukan

berbagai pengetahuan kebahasaan dan teknik penulisan. Pengetahuan

kebahasaan digunakan untuk pemilihan kata, gaya bahasa, pembentukan

kalimat, sedangkan teknik penulisan untuk penyusunan paragraf dengan

penyusunan kerangka secara utuh.

Karena fungsinya hanya sebagai sebuah tulisan sementara, guru

tidak selayaknya memberi nilai, baik pada aspek isi maupun

kebahasaannya, untuk menentukan tingkat kemampuan menulis siswa.

Akan tetapi, jika guru bermaksud melihat tulisan itu, hendaknya

ditujukan pada organisasi isinya.

(3) Perevisian (Revising)

Tahap merevisi dilakukan koreksi terhadap keseluruhan

karangan. Koreksi dilakukan terhadap berbagai aspek, misalnya struktur

karangan dan kebahasaan. Struktur karangan meliputi penataan ide pokok

dan ide penjelas, serta sistematika dan penalarannya. Sementara itu,

aspek kebahasaan meliputi pilihan kata, struktur bahasa, ejaan, dan tanda

baca. Pada tahap revisi masih dimungkinkan mengubah judul karangan

apabila judul yang telah ditentukan dirasakan kurang tepat.

Apabila revisi dilakukan penulis sendiri, diperlukan tenggang

waktu antara penyelesaian dengan pelaksaan revisi. Dengan demikian

saat membaca kembali tulisannya, penulis telah memiliki perspektif yang

segar dan ia dapat menempatkan dirinya sebagai pembaca, bukan sebagai

penulis, sehingga dapat menangkap apa-apa yang mereka inginkan untuk

ditulis. Pada saat melakukan revisi, penulis dapat mengganti, menambah,

memindahkan, dan menghilangkan bagian-bagian kalimat tertentu yang

dipandang bermasalah.

(4) Pengeditan (Editing)

Hasil tulisan/karangan perlu dilakukannya pengeditan

(penyuntingan). Hal ini berarti penulis sudah hampir menghasilkan

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

sebuah bentuk tulisan final. Jika pada bagian sebelumnya perbaikan

diutamakan pada segi isi, maka pada bagian ini perhatian difokuskan

pada aspek mekanis bahasa sehingga penulis dapat memperbaiki

tulisannya dengan membetulkan kesalahan penulisan kata maupun

kesalahan mekanis lainnya. Adapun tujuan kegiatan penyuntingan adalah

membuat tulisan dapat dibaca secara optimal oleh pembacanya. Jika

sebuah tulisan tidak dapat dibaca berarti penulisan telah melakukan hal

yang sia-sia karena ungkapan perasaannya tidak dibaca orang.

(5) Pemublikasian (Publishing/Sharing)

Publikasi mempunyai dua arti. Pengertian pertama, publikasi

berarti menyampaikan karangan kepada public dalam bentuk cetakan,

sedangkan pengertian kedua menyampaikan dalam bentuk noncetakan.

Penyampaian noncetakan dapat dilakukan dengan pementasan,

penceritaan, peragaan, pembacaan di depan kelas. Karangan berbentuk

cerita anak-anak, misalnya, dapat disampaikan melalui majalah, atau

dapat juga disampaiakan secara lisan.

Beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa proses

penulis akademik meliputi tahap-tahap berikut ( 1 ) tahap prapenulisan (

2 ) tahap penulisan, ( 3 ) tahap revisi, ( 4 ) tahap pengedit, dan ( 5 ) tahap

publikasi. Dalam tahap pra penulisan ditentukan topik apa yang akan

ditulis berupa menentukan bahan, dan pembuat kerangka karangan.

Dalam proses penulisan, dikembangkan gagasan-gagasan menjadi

karangan utuh dengan menggunakan wahan bahasa yang meliputi

kosakata, tata bahasa, ejaan, dan tanda baca.

d. Tujuan Menulis

Agus Budi (2011), mengungkapkan bahwa “tulisan bertujuan

memberitahu atau mengajar disebut wacana informatif. Tulisan yang

bertujuan untuk meyakinkan atau mendesak disebut wacana persuasif.

Tulisan yang bertujuan untuk menghibur atau membahagiakan disebut

wacana kesastraan, tulisan literer. Sedangkan tulisan yang bertujuan untuk

mengekspresikan perasaan dan emosi disebut wacana ekspresif” (hlm. 59).

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Hugo Hartig (Tarigan, 1982), menyatakan tujuan dari tulisan adalah

sebagai berikut :

a) Tujuan penugasan (assignment purpose), b) Tujuan altruistik(altruistic purpose), c) Tujuan persuasif (persuasive purpose), d)Tujuan informasional (informational purpose), e) Tujuan pernyataandiri (self-expressive purpose), f) Tujuan kreatif (creative purpose), g)Tujuan pemecahan masalah (problem-solving purpose) (hlm. 24).

a) Tujuan penugasan (assignment purpose)

Tujuan penugasan ini sebenarnya tidak memiliki tujuan sama sekali.

Penulis menulis karena ditugasi, bukan atas kemauan sendiri.

Misalnya: siswa yang diberi tugas merangkum buku, sekertaris yang

ditugasi membuat laporan, notulen rapat.

b) Tujuan altruistik (altruistic purpose)

Tujuan penulisan yang menyenangkan para pembaca, menjauhi kedukaan

pembaca, ingin menolong membaca memahami menghargai perasaan.

Tujuan ini kunci keterbacaan suatu tulisan.

c) Tujuan persuasif (persuasive purpose)

Tujuan meyakinkan pembaca terhadap kebenaran yang diutarakan.

d) Tujuan informasional (informational purpose)

Tujuan tulisan memberikan informasi atau keterangan kepada pembaca.

e) Tujuan pernyataan diri (self-expressive purpose)

Tulisan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang

penulis kepada pembaca.

f) Tujuan kreatif (creative purpose)

Tujuan yang berhubungan dengan keinginan kreatif, melibatkan diri

penulis dengan norma artistic (seni ideal). Nilai artistic dan kesenian

dituju oleh tulisan ini.

g) Tujuan pemecahan masalah (problem-solving purpose)

Penulis menghadapi masalah yang harus diselesaikan, tulisan ini dibuat

melalui penelitian, kedalaman pikiran, dan simpulan sebagai solusi

masalah yang dihadapi.

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Klasifikasi bentuk tulisan menurut Morris dalam buku Pembelajaran

Bahasa Indonesia oleh Agus Budi sebagai berikut:

(1) Eksposisi yang mencakup 6 metode analisis: klasifikasi, definisi,

eksemplikasi, sebab dan akibat, komparasi dan kontras, dan proses.

(2) Argumen yang meliputi argumen formal (deduksi dan induksi),

persuasi informal.

(3) Deskripsi yang meliputi deskripsi ekspositori dan artistik/literer.

(4) Narasi yang meliputi narasi informative dan artistik/literer.

e. Pengertian Menulis Narasi

St. Y. Slamet (2008), berpendapat bahwa “narasi (penceritaan atau

pengisahan) adalah ragam wacana yang menceritakan proses kejadian suatu

peristiwa. Sasarannya adalah memberikan gambaran yang sejelas-jelasnya

kepada pembaca mengenai fase, urutan, langkah, atau rangkaian terjadinya

suatu hal” (hlm. 103).

Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat

peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada

pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian,

tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur

itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita

yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur

(http://id.wikipedia.org/wiki/Karangan).

Sejalan dengan pendapat di atas, Sabarti (1991) “narasi merupakan

suatu bentuk wacana yang berusaha mengisahkan suatu kejadian atau

peristiwa sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat atau mengalami

sendiri peristiwa itu. Oleh karena itu, unsur yang paling penting dalam sebuah

narasi adalah unsur perbuatan atau tindakan yang terjadi dalam suatu

rangkaian waktu” (hlm. 127). Apa yang telah terjadi tidak lain adalah tindak-

tanduk yang dilakukan oleh orang-orang atau tokoh-tokoh dalam suatu

rangkaian waktu atau dengan kata lain mengisahkan suatu kehidupan yang

dinamis dalam suatu rangkaian waktu. Jadi, narasi adalah suatu bentuk

wacana yang sasaran utamanya adalah tindak tanduk yang dijalani dan

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalah suatu kesatuan

waktu. Atau suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan

jelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi. Gorys Keraf

(1983) mengemukakan narasi berusaha menjawab pertanyaan, “Apa yang

telah terjadi?”.

Adapun ciri-ciri karangan narasi menurut Gorys Keraf (2000) dalam

(http://wikipedia/2010/03/narasi.html) yaitu sebagai berikut:

(1) Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan

(2) Dirangkai dalam urutan waktu

(3) Berusaha menjawab pertanyaan "apa yang terjadi?"

(4) Ada konfliks (hlm. 136).

Kemudian lebih lengkap lagi ciri-ciri narasi yang diungkapkan oleh

Atar Semi (2003) dalam (http://wikipedia/2010/03/narasi.html) yaitu

sebagai berikut:

(1) Berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman penulis.(2) Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang

benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi ataugabungan keduanya.

(3) Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidakmenarik.

(4) Memiliki nilai estetika.(5) Menekankan susunan secara kronologis. (hlm. 31).

Beberapa paparan di atas akan disimpulkan bahwa menulis narasi

adalah suatu karangan yang menceritakan suatu peristiwa dengan

mengutamakan plot atau alur, fase, langkah atau terjadinya suatu hal.

f. Pengertian Keterampilan Menulis Narasi

Keterampilan menulis narasi adalah kemampuan untuk

mengungkapkan segala pikiran dan imajinasi ke dalam tulisan yang ditulis

secara kronologis terutama harus memperhatikan unsur waktu. Keterampilan

menulis narasi bukanlah merupakan kegiatan yang sederhana dan tidak perlu

dipelajari, tetapi justru dikuasai.

Sejalan dengan pengertian di atas, keterampilan menulis narasi

adalah kecakapan dalam kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

menggunakan bahasa tulis yang menceritakan proses kejadian suatu peristiwa

berdasarkan plot atau alur. Secara garis besar, keterampilan menulis narasi

harus mengutamakan plot atau alur, fase, langkah atau urutan kejadian suatu

hal.

Beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan

menulis narasi dapat diartikan merupakan suatu kemampuan pengungkapan

ide, perasaan, pengalaman hidup seseorang dalam bahasa tulis secara

kronologis yang memperhatikan unsur waktu dengan efektif dan efisien.

g. Penilaian Keterampilan Menulis Narasi

Ahmad Rofi’uddin (2001) mengungkapkan bahwa secara

konvensional, penilaian karangan (yang menggunakan bentuk tes subjektif)

dapat dilakukan secara holistik atau per aspek (hlm. 190). Penilaian holistik

yang dimaksud berupa penilaian karangan yang dilakukan secara utuh, tanpa

melihat bagian-bagiannya. Teknik penilaian holistik ini lebih bersifat impresif

(berdasarkan kesan penilai). Penilaian per aspek dilakukan dengan cara

menilai bagian-bagian karangan, misalnya: struktur tatabahasa yang

digunakan, pemilihan diksi, penggunaan tanda baca dan ejaan, organisasi ide,

gaya penulisan, serta kekuatan argumentasi yang disajikan. Hasil akhir

penilaian merupakan gabungan dari hasil penilaian per aspek.

Selain penilaian pada hasil keterampilan menulis, ada pula penilaian

yang dilakukan guru pada saat proses pembelajaran keterampilan menulis.

Aspek yang dinilai pada saat proses keterampilan menulis berlangsung antara

lain minat, keaktifan, kerja sama, dan kesungguhan. Penilaian keterampilan

menulis pada penelitian ini yaitu:

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

1. Penilaian Proses Keterampilan Menulis

Tabel 1. Aspek yang dinilai pada proses keterampilan menulis

No Uraian TindakanSkor

1 2 3 4

1 Perhatian siswa terhadap pembelajaran yang

disampaikan guru.

2 Kemauan untuk menerima pelajaran.

3 Keterlibat siswa dalam kegiatan pembelajaran.

4 Keaktifan siswa dalam memanfaatkan media yang

digunakan.

5 Hasrat untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat.

6 Kerjasama antar siswa dalam proses pembelajaran.

7 Kesungguhan siswa mengerjakan tugas individu

maupun kelompok.

8 Kemauan untuk menerapkan hasil pelajaran.

9 Keaktifan untuk membuat kesimpulan pelajaran.

10 Kesungguhan siswa dalam mengerjakan evaluasi.

Total skor

Rata-rata Skor (jumlah skor : 10)

Keterangan:

Diisi dengan tanda ceklis (√)

4 (Sangat sekali) : Jika semua indikator dilaksanakan

3 (Baik) : Jika hanya dua indikator dilaksanakan

2 (Cukup) : Jika hanya satu indikator dilaksanakan

1 (Kurang) : Jika tidak satupun indikator dilaksanakan

1. Perhatian siswa terhadap pembelajaran yang disampaikan

guru

a. Menyimak penjelasan guru dengan sungguh-sungguh.

b. Menunjukkan antusias dalam pembelajaran.

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

c. Menunjukkan rasa senang

2. Kemauan untuk menerima pelajaran

a. Mendengarkan penjelasan guru.

b. Mengerjakan tugas kelompok.

c. Mengerjakan tugas individu.

3. Keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran

a. Berani menyatakan pendapat

b. Memanfaatkan media pembelajaran

c. Berani mengajukan pendapat

4. Keaktifan siswa dalam memanfaatkan media yang

digunakan

a. Paham cara penggunaan media

b. Menggunakan media dengan benar

c. Dapat menyelesaikan soal dengan benar

5. Hasrat untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat

a. Mengacungkan jari

b. Mengajukan pertanyaan dengan sopan

c. Bertanya tentang materi yang kurang jelas

6. Kerjasama antar siswa dalam proses pembelajaran

a. Memberi bantuan pada teman

b. Menghargai pendapat teman

c. Menunjukkan kekompakan

7. Kesungguhan siswa mengerjakan tugas individu maupun

kelompok

a. Siswa tenang dalam mengerjakan tugas

b. Tidak menganggu teman/kelompok lain

c. Kerjasama teman satu kelompok

8. Kemauan untuk menerapkan hasil pelajaran

a. Aktif dalam kerja kelompok

b. Mampu mengerjakan soal evaluasi

c. Mampu membuat kesimpulan pembelajaran

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

9. Keaktifan untuk membuat kesimpulan pelajaran

a. Menjawab pertanyaan guru dengan tepat

b. Membuat catatan tentang pelajaran yang dilaksanakan

c. Secara bersama-sama siswa mampu menyimpulkan pembelajaran

10. Kesungguhan siswa dalam mengerjakan evaluasi

a. Tenang dalam mengerjakan soal evaluasi

b. Tidak bertanya pada teman saat tes evaluasi

c. Mengerjakan soal dengan cepat dan tepat

2. Penilaian Hasil Keterampilan Menulis

Tabel 2. Aspek yang dinilai pada hasil keterampilan menulis

2. Hakikat Metode Examples Non-Examples

a. Pengertian Metode

Syaiful Bahri Djamarah (1991) mengungkapkan bahwa, “metode

adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”

(hlm. 72). Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan

penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah

pengajaran berakhir. Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya

bila tidak menguasai satupun metode mengajar yang telah dirumuskan dan

dikemukakan para ahli psikologi dan pendidikan.

No Aspek yang dinilai Skor Maksimal

1 Isi gagasan yang dikemukakan 30

2 Organisasi isi 25

3 Struktur tatabahasa 20

4 Gaya dan bentuk tulisan 15

5 Ejaan dan tanda baca 10

Jumlah 100

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Ananda Santoso dan A.R. Al Hanif (2001), mengungkapkan bahwa

yang dimaksud dengan “metode adalah cara yang telah terpikir baik-baik dan

teratur untuk mencapai maksud tertentu (dalam ilmu pengetahuan dan

sebagainya)” (hlm. 254).

Guru tidak harus terpaku dengan menggunakan satu metode dalam

kegiatan belajar mengajar, tetapi guru sebaiknya menggunakan metode yang

bervariasi agar jalannya pembelajaran tidak membosankan, tetapi menarik

perhatian siswa. Oleh karena itu, kompetensi guru diperlukan dalam

pemilihan metode yang tepat dalam proses pembelajaran.

T. Raka Joni (1993) berpendapat bahwa, metode sebagai cara kerja

yang bersifat relatif umum yang sesuai untuk mencapai tujuan tertentu.

Metode dapat diartikan sebagai cara/jalan menyajikan/melaksanakan kegiatan

untuk mencapai tujuan.

Sejalan dengan pendapat di atas, Wina Sanjaya (2009:.. )

mengemukakan bahwa metode adalah cara yang dapat digunakan untuk

melaksanakan strategi. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang

telah ditetapkan.

Dengan demikian metode dapat diartikan cara yang digunakan untuk

melaksanakan strategi atau suatu pekerjaan agar mencapai tujuan tertentu.

b. Pengertian Metode Examples Nonexamples

Konsep pada umumnya dipelajari melalui dua cara. Paling banyak

konsep yang kita pelajari di luar sekolah melalui pengamatan dan juga

dipelajari melalui definisi konsep itu sendiri. Arief Luqman pada

(http://nadhirin.blogspot.com/2010/05/metode-example-and-nonexample-

contoh.html) mengatakan bahwa example nonexample adalah taktik yang

dapat digunakan untuk mengajarkan definisi konsep. Taktik ini bertujuan

untuk mempersiapkan siswa secara cepat dengan menggunakan 2 hal yang

terdiri dari example nonexample dari suatu definisi konsep yang ada, dan

meminta siswa untuk mengklasifikasikan keduanya sesuai dengan konsep

yang ada. Example memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

akan suatu materi yang sedang dibahas, sedangkan non-example memberikan

gambaran akan sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu materi.

Metode example nonexample dianggap perlu dilakukan karena suatu

definisi konsep adalah suatu konsep yang diketahui secara primer hanya dari

segi definisinya daripada dari sifat fisiknya. Dengan memusatkan perhatian

siswa terhadap example nonexample diharapkan akan dapat mendorong siswa

untuk menuju pemahaman yang lebih dalam mengenai materi yang ada.

Langakah-langkah Penerapan Metode Examples Nonexamples

Mulyadi (2011:133) berpendapat bahwa langkah-langkah penerapan

metode examples nonexamples adalah sebagai berikut.

(1) Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

(2) Guru menempelkan gambar di papan, atau ditayangkan melalui OHP.

(3) Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk

memperhatikan/menganalisa gambar.

(4) Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa

gambar tersebut dicatat pada kertas.

(5) Setiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.

(6) Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi

sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

(7) Kesimpulan.

Guru dapat mengembangkan atau merekayasa langkah-langkah

tersebut menjadi lebih bervariatif menuju tingkat kesulitan yang lebih tinggi.

(1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.

(2) Menyajikan materi sebagai pengantar.

(3) Guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar-gambar kegiatan

berkaitan dengan materi.

(4) Guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian memasang atau

mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.

(5) Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut.

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

(6) Dari alasan atau urutan gambar tersebut guru mulai menanamkan konsep

atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

(7) Kesimpulan atau rangkuman.

Sedangkan Tennyson dan Pork (1980:59) mengatakan bahwa

kerangka konsep metode examples nonexamples antara lain :

(1) Menggeneralisasikan pasangan antara contoh dan non-contoh yang

menjelaskan beberapa dari sebagian besar karakter atau atribut dari

konsep baru. Menyajikan itu dalam satu waktu dan meminta siswa untuk

memikirkan perbedaan apa yang terdapat pada dua daftar tersebut.

Selama siswa memikirkan tentang tiap examples nonexamples tersebut,

tanyakanlah pada mereka apa yang membuat kedua daftar itu berbeda.

(2) Menyiapkan examples nonexamples tambahan, mengenai konsep yang

lebih spesifik untuk mendorong siswa mengecek hipotesis yang telah

dibuatnya sehingga mampu memahami konsep yang baru.

(3) Meminta siswa untuk bekerja berpasangan untuk menggeneralisasikan

konsep examples nonexamples mereka. Setelah itu meminta setiap

pasangan untuk menginformasikan di kelas untuk mendiskusikannya

secara klasikal sehingga tiap siswa dapat memberikan umpan balik.

(4) Sebagai bagian penutup, adalah meminta siswa untuk mendeskripsikan

konsep yang telah diperoleh dengan menggunakan karakter yang telah

didapat dari examples nonexamples.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Sri Surani (2010) yang berjudul

Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Media Gambar Seri pada

Siswa Kelas III SD Negeri Kartasura 02 Sukoharjo Tahun Ajaran 2009/2010.

Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan terhadap proses dan hasil belajar

keterampilan menulis narasi dengan media gambar seri. Hal ini ditunjukkan

dengan kenaikan nilai di atas KKM yang telah ditentukan oleh sekolah. KKM

yang telah ditentukan adalah 65 dan pada siklus I pertemuan pertama siswa yang

mendapat nilai di atas KKM sebanyak 18 siswa dari 37 siswa dengan prosentase

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

sebesar 48,64%. Sedangkan pada siklus I pertemuan kedua yang mendapat nilai

diatas KKM adalah 29 siswa dengan prosentase 72,97% dari 37 siswa. Pada siklus

II pertemuan pertama ada 34 siswa yang mendapat nilai di atas KKM dan 91,89%

prosentase dari 37 siswa. Siklus II pertemuan kedua diperoleh 36 siswa mendapat

nilai di atas KKM dengan prosentase sebesar 97,29%.

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Sri Surani dengan penelitian

ini adalah terletak pada objek yang diteliti. Objek yang diteliti oleh Sri Surani

adalah peningkatan keterampilan menulis narasi, begitu pula dengan objek

penelitian ini yaitu peningkatan keterampilan menulis narasi.

Penelitian ini dan yang dilakukan oleh sri Surani juga memiliki

perbedaan yaitu terletak pada variabel X. Variabel X yang diteliti oleh Sri Surani

adalah dengan menggunakan media gambar seri sedangkan variabel X penelitian

ini adalah dengan metode examples nonexamples.

Penelitian yang dilakukan oleh Ariska Pujianti (2010) yang diberi judul

Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi dengan Model Contexstual Teaching

and Learning (CTL) pada Siswa Kelas V SD Negeri III Gedong Ngadirojo

Wonogiri Tahun Ajaran 2009/2010. Dengan nilai KKM yang telah ditentukan

adalah 67, pada siklus I yang mendapat nilai di atas KKM adalah 9 siswa dengan

prosentase 64% dari 14 siswa. Sedangkan pada siklus II terdapat 12 siswa yang

mendapat nilai di atas KKM dengan prosentase 86%.

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Ariska Pujianti dengan

penelitian ini adalah pada variabel Y, yaitu peningkatan keterampilan menulis

narasi. Penelitian ini dengan yang dilakukan oleh Ariska Pujianti juga terdapat

perbedaan, perbedaan itu terletak pada model pembelajaran yang dilakukan.

Ariska Pujianti meneliti dengan mkenggunakan model pembelajaran Contexstual

Teaching and Learning (CTL) sedangkan penelitian ini menggunakan model

pembelajaran Kooperative tipe examples nonexamples. Selain perbedaan yang

telah dijelaskan di atas, ada pula perbedaan lain antara penelitian ini dengan

penelitian yang dilakukan oleh Ariska Pujianti yaitu pada subjek yang diteliti.

Penelitian ini menggunakan kelas IV sebagai subjek penelitian, sedangkan Ariska

Pujianti menggunakan kelas V sebagai subjek penelitian.

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

C. Kerangka Berpikir

Keterampilan menulis narasi pada siswa Sekolah Dasar perlu

ditingkatkan. Siswa cenderung belum bisa menuangkan segala imajinasi dan

kreativitas yang ada dalam pikirannya ke dalam sebuah tulisan. Penyebab lain

rendahnya nilai menulis narasi adalah kosakata yang dimiliki siswa belum

berkembang serta kemampuan guru dalam mengajarkan menulis narasi tidak

dibarengi dengan pemilihan metode yang tepat dan penggunaan media

pembelajaran. Menulis bukan hanya berupa melahirkan pikiran atau perasaan saja,

melainkan juga merupakan pengungkapan ide, pengetahuan, ilmu dan pengalaman

hidup seseorang dengan bahasa tulis.

Bertolak dari permasalahan tersebut, guru sebagai fasilitator para siswa

dituntut untuk bisa merangsang imajinasi dan kekreativitasan siswa. Salah satunya

adalah dengan menggunakan metode examples nonexamples pada pembelajaran

menulis narasi. Sebelum guru menggunakan metode examples nonexamples, serta

kebiasaan guru hanya memberi tugas menulis, memberi judul atau tema saja,dan

tidak memberi umpan balik terhadap tulisan siswa, hasil belajar menulis narasi

siswa rendah. Pembelajaran dengan metode examples nonexamples akan

dilaksanakan dalam II siklus.

Pada siklus I diberikan tugas mengarang, siswa menentukan tema tanpa

menyusun kerangka karangan, siklus II siswa menentukan tema dan kerangka

karangan baru memgembangkan paragraf. Diharapkan pada kondisi akhir dapat

meningkatkan proses pembelajaran dan hasil keterampilan menulis narasi dengan

metode examples nonexamples. Peningkatan ini akan ditandai dengan target akhir

sebanyak 80% dari jumlah siswa kelas IV yang ada mendapatkan nilai di atas

KKM yang telah ditetapkan atau batas ketuntasan dalam pembelajaran

keterampilan berbicara.

Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat divisualisasikan pada

gambar sebagai berikut:

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Gambar 1. Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan landasan teori, penelitian yang relevan, dan kerangka

berpikir yang telah diuraikan di atas, dapat dirumuskan hipotesis penelitian

tindakan kelas sebagai berikut:

1. Penggunaan metode examples nonexamples dapat meningkatkan kualitas

proses pembelajaran keterampilan menulis narasi pada siswa kelas IV SDN

03 Biting Purwantoro Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012.

2. Penggunaan metode examples nonexamples dapat meningkatkan kualitas

hasil keterampilan menulis narasi pada siswa kelas IV SDN 03 Biting

Purwantoro Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012.

KondisiAwal

Tindakan

KondisiAkhir

Guru masih menggunakanmetode konvensional danbelum menerapkan metodeexamples nonexamplespada pembelajaranketerampilan menulisnarasi.

Guru menerapkanmetode examplesnonexamples padapembelajaranketerampilan menulisnarasi.

Dengan metode examples non-examples dapat meningkatkanproses pembelajaran dan hasilketerampilan menulis narasipada siswa kelas IV SDN 03Biting Purwantoro Wonogiri.

Proses pembelajarandan hasil keterampilanmenulis narasi siswamasih rendah

Siklus I prosespembelajaran dan hasilketerampilan menulisnarasi meningkat 70%

Siklus II prosespembelajaran dan hasilketerampilan menulisnarasi meningkat 80%

Proses dan hasilpembelajaranketerampilan menulisnarasi dari rendahmenjadi tinggi.

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan yang dilakukan kali ini adalah penelitian

tindakan berbasis kelas (PTK) yang dimaksudkan untuk memecahkan

masalah pengajaran bahasa Indonesia, khususnya pembelajaran menulis di

Sekolah Dasar Negeri 03 Biting Kecamatan Purwantoro Kabupaten

Wonogiri. Sebagaimana dikemukakan pada uraian di depan, masalah yang

dihadapi adalah kesulitan siswa dalam menulis dan kesulitan guru untuk

menerapkan pengajaran bahasa Indonesia yang mampu meningkatkan

keterampilan menulis siswa secara efektif.

Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 03

Biting Kecamatan Purwantoro Kabupaten Wonogiri, didasarkan pada

pertimbangan hasil nilai kelas tersebut mempunyai rata-rata ulangan harian

rendah dalam materi menulis. Di samping itu daya tangkap menerima

pelajaran belum begitu tinggi, sifat malu-malunya masih muncul. Karena itu

dalam kondisi demikian mereka diperkirakan masih mengalami banyak

kesulitan dalam belajarnya, khususnya pembelajaran menulis dalam

pelajaran bahasa Indonesia Sekolah Dasar.

Penelitian berbasis kelas ini dilakukan untuk mengidentifikasi

masalah, menetapkan masalah, menyusun rencana tindakan, melaksanakan

tindakan, melakukan pengamatan, dan melakukan refleksi. Dengan demikian,

penelitian pengamatan ini bersifat kolaboratif karena melibatkan guru, siswa,

dan peneliti. Keterlibatan guru dalam kegiatan penelitian tindakan tersebut

dapat memperluas perannya. Guru tidak hanya menerima dan melakukan

tugas profesinya, tetapi juga aktif dalam proses peningkatan kualitas diri

dengan melakukan introspeksi atas Proses Belajar Mengajar (PBM) yang

telah dilakukan.

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama lima bulan, yaitu dari bulan Februari

sampai bulan Juni 2012. Penelitian dilakukan pada waktu itu karena

Kompetensi Dasar (KD) menulis masuk materi program semester II. Rincian

penelitian yang akan dilaksanakan adalah tertera seperti tabel lampiran 1.

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian tindakan ini adalah siswa Sekolah Dasar Negeri

03 Biting, Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri tahun ajaran 2011/ 2012

dengan jumlah 20 siswa. Terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan.

Jika dilihat dari latar belakang mata pencaharian orang tua terdiri dari 2 orang

sebagai wiraswasta, 6 orang sebagai pedagang, dan 12 orang petani.

Sedang ditinjau dari latar belakang pendidikan orang tua terdiri dari 7

orang lulusan Sekolah Dasar, 10 orang lulusan Sekolah Menengah Pertama, dan 3

orang lulusan Sekolah Menengah Atas.

C. Bentuk dan Stategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif karena

data yang diperoleh berupa data langsung tercatat dari kegiatan dilapangan.

Sedangkan bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

2. Strategi Penelitian

Strategi penelitian ini langkah-langkah yang diambil adalah strategi

tindakan kelas model siklus karena objek penelitian yang diteliti hanya satu

sekolah. Setiap siklus ditempuh dengan dua kali pertemuan melalui empat

fase (Arikunto 2009:20) seperti berikut:

a. Perencanaan

b. Tindakan

c. Pengamatan

d. Refleksi

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

D. Sumber Data

Data atau informasi yang paling penting untuk dikumpulkan dan dikaji

dalam penelitian ini diperoleh dari data kualitatif. Informasi data ini akan digali

dari berbagai macam sumber data, yaitu sumber data primer dan sumber data

sekunder. Adapun sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

antara lain:

1. Sumber data primer diantaranya informasi data dari nara sumber yaitu guru

kelas IV dan siswa kelas IV SD Negeri 03 Biting Purwantoro Wonogiri yang

berupa hasil wawancara dengan siswa, hasil pengamatan pelaksanaan

pembelajaran dengan metode examples nonexamples, dan nilai hasil belajar

siswa sesudah dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas.

2. Sumber data sekunder diantaranya arsip nilai hasil belajar sebelum

dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas, RPP, dan Silabus.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan

kelas ini adalah observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi.

1. Observasi

Observasi yang dilakukan untuk memantau proses dan dampak

pembelajaran yang diperlukan untuk menata langkah-langkah perbaikan agar

lebih efektif dan efisian. Pada penelitian ini, observasi dipusatkan pada

keaktifan, minat, kerja sama dan kesungguhan siswa dalam proses

pembelajaran dengan metode examples nonexample. Dalam kegiatan

observasi diharapkan gejala-gejala ketidakberhasilan rencana dapat diketahui

sedini mungkin untuk melakukan modifikasi rencana tindakan sebelum

dilaksanakan. Kegiatan observasi juga dapat diteruskan sebagai evaluasi

untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan informasi secara cermat

guna mengambil keputusan untuk tindakan selanjutnya. Lembar pengamatan

terlampir.

2. Wawancara

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Hasil wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

proses pembelajaran keterampilan menulis sebelum menggunakan metode

examples nonexamples. Panduan wawancara terlampir.

3. Tes

Tes merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur sesuatu,

berwujud peryataan atau tugas yang harus diselesaikan oleh siswa, sehingga

akan diketahui kuantitas dan kualitas sesuatu setelah dibandingkan dengan

standar yang telah ditetapkan. Soal tes terlampir.

4. Dokumentasi

Dokumen resmi untuk menjaring data awal berupa silabus dan daftar

nilai siswa kelas IV mata pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan menulis

karangan sebelum tindakan. Sedangkan dokumen yang digunakan untuk

mengetahui perkembangan anak selama proses pembelajaran pada waktu

tindakan berupa RPP, foto dan video pembelajaran dan nilai hasil belajar

siswa tentang menulis narasi dengan menggunakan metode examples

nonexamples.

F. Validitas Data

Suharsimi Arikunto (2010:12) berpendapat bahwa di dalam penelitian

diperlukan adanya validitas data, maksudnya adalah semua data yang

dikumpulkan hendaknya mencerminkan apa yang sebenarnya diukur atau diteliti.

Di dalam penelitian untuk menguji kesahihan data digunakan triangulasi data dan

triangulasi metode. Adapun yang dimaksud kedua hal tersebut adalah:

1. Triangulasi data adalah data atau informasi yang diperoleh selalu

dikomparasikan dan diuji dengan data dan informasi lain, baik dari segi

koheren sumber yang sama atau sumber yang berbeda. Data yang

dikumpulkan adalah hasil wawancara dengan guru, dan hasil observasi

terhadap guru dan siswa, hasil belajar sebelum tindakan, dan hasil belajar

pada siklus I dan siklus II yang bersumber dari guru kelas IV dan siswa kelas

IV SD Negeri 03 Biting Purwantoro Wonogiri.

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

2. Triangulasi metode yaitu seseorang peneliti dengan mengumpulkan data

sejenis dengan menggunakan metode pengumpulan data yang berbeda.

Triangualasi metode ini bisa menggunakan metode pengumpulan data yang

berupa observasi kemudian dilakukan wawancara yang mendalam dari

informan yang sama dan hasilnya diuji dengan pengumpulan data sejenis

dengan menggunakan teknik dokumentasi pada pelaku kegiatan. Dari data

yang diperoleh melalui beberapa teknik pengumpulan data yang berbeda

tersebut hasilnya dibandingkan dan dapat ditarik kesimpulan data yang lebih

kuat validitasnya.

G. Analisis Data

Dalam suatu penelitian analisis data merupakan bagian proses penelitian

yang sangat penting karena dengan analisa data yang ada nampak manfaatnya

terutama dalam memecahkan masalah penelitian dan mencapai tujuan akhir

penelitian. Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

analisis deskriptif interaktif. Tahapan dalam teknik analisis deskriptif interaktif

ada tiga komponen yaitu:

1. Reduksi data adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melaui seleksi

data mentah menjadi informan yang bermakna. Data yang diseleksi untuk

digunakan dalam penelitian ini adalah sebelum tindakan, hasil wawancara

dengan guru, hasil observasi terhadap guru dan siswa dalam proses

pembelajaran, dan hasil belajar siswa setelah siklus I dan siklus II.

2. Sajian data adalah proses penampilan data secara sederhana dalam bentuk

paparan naratif, representasi format matriks, representasi grafis, dan

sebagainya.

3. Penyimpulan adalah proses pengambilan intisari dan sajian data yang telah

terorganisasi tersebut dalam bentuk pernyataan kalimat yang singkat dan

padat, tetapi mengandung pengertian yang luas.

Untuk lebih jelasnya proses analisis interaktif divisualisasikan pada

gambar sebagai berikut:

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Gambar 2. Analisis Data

H. Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan kinerja dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan kualitas hasil pembelajaran

keterampilan menulis narasi pada siswa kelas IV SDN 03 Biting Purwantoro

Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012 melalui penerapan model pembelajaran

kooperatif metode Examples Nonexamples. Meningkatnya kualitas proses

pembelajaran dapat dikatakan berhasil ababila pada aspek minat, perhatian,

partisipasi, dan kerjasama siswa mencapai 80% ketuntasan klasikal. Cara

mengukur ketercapaian kualitas proses pembelajaran adalah dengan mengamati

siswa pada saat pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi penilaian

proses (sikap siswa). Selain itu keberhasilan proses pembelajaran ditunjukkan

dengan terjadinya respon positif dari semua pihak, seperti kegiatan pembelajaran

lebih bermakna, dan terjadi respon positif dari siswa, seperti siswa lebih senang

dan lebih mudah memahami pembelajaran menulis selaian itu siswa dapat lebih

aktif dalam bertanya dan dapat mengembangkan imajinasinya dan menuangkan

dalam bentuk tulisan. Meningkatnya kualitas hasil menulis narasi siswa

ditunjukkan dengan meningkatnya prosentasi perolehan nilai pada rentang nilai

yang lebih tinggi dan menurunnya prosentasi perolehan nilai pada rentang nilai

yang lebih rendah. Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila pada

PengumpulanData

PenyajianData

PenarikanKesimpulan

ReduksiData

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

siklus I tercapai 70% siswa memperoleh nilai ≥ 65 atau sebanyak 14 siswa dari 20

siswa kelas IV. Dan pada siklus II tercapai 80% siswa atau 16 siswa dari 20 siswa

yang memperoleh nilai ≥ 65. Nilai KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah

adalah 65.

I. Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilaksanakan di dalam

kelas atau biasa disebut Classroom Action Research yang bertujuan memecahkan

masalah-masalah dalam pembelajaran di kelas, khususnya materi pada

pembelajaran praktik menulis narasi.

Dalam penelitian ini pelaksanaan pembelajaran materi pokok menulis

narasi menggunakan metode examples nonexamples sebagai sarana pembelajaran

diberikan tugas menulis dengan media berupa gambar-gambar yang disusun

secara berurutan.

Sebelum melakukan penelitian, dipersiapkan segala sesuatu yang

berkaitan dengan pelaksanaan penelitian, antara lain :

1. Menyusun rencana pembelajaran menulis narasi dengan metode examples

nonexamples untuk masing-masing siklus. Rancangan ini disempurnakan

kembali pada awal siklus II. Setelah mendapat umpan balik, analisis, dan

refleksi siklus I.

2. Menyusun media pembelajaran gambar yang akan digunakan untuk

kelancaran pelaksanaan penelitian tindakan.

Gambar-gambar tersebut disusun dengan mengacu pada pembelajaran menulis

narasi. Siswa mengurutkan gambar-gambar dengan benar dan digunakan

sebagai bahan untuk menulis narasi sesuai dengan tugas setiap siklus.

3. Membuat instrumen sebagai alat pengumpulan data berupa soal tugas menulis

narasi dan lembar pengamatan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam

penalitian ini bersifat reflektif. Tindakan dengan pola pengkajian ”siklus atau

berdaur ulang”. Langkah-langkah ini berlangsung secara berulang-ulang

terdiri atas 4 tahapan yaitu:

1. Perencanaan (planning)

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

2. Pelaksanaan (acting)

3. Pengamatan (observing)

4. Refleksi (reflecting)

Penelitian ini dilaksanakan dalam II siklus, dengan rincian sebagai

berikut. Siklus I tugas menulis, menyusun kalimat berdasarkan strukturnya,

mengembangkan kalimat, menyusun paragraf. Pada siklus II, kelemahan yang

terjadi pada siklus I diperbaiki dalam pelaksanaan siklus II.

Siklus I

1. Tahap perencanaan (planning 1)

Hal-hal yang dilakukan pada tahap perencanaan siklus I adalah sebagai berikut:

a. Merancang rencana pembelajaran dengan metode examples nonexamples.

b. Membuat pedoman penskoran untuk nilai hasil tugas individu akhir siklus.

c. Mempersiapkan media pembelajaran berupa gambar- gambar yang

berurutan sebagai contoh untuk pengembangan menulis narasi bagi siswa.

d. Mempersiapkan lembar pengamatan untuk kegiatan siklus I.

e. Mempersiapkan soal tes menulis narasi untuk akhir siklus I.

2. Tahap Tindakan ( acting 1)

Tahap tindakan (acting 1), akan dilaksanakan proses pembelajaran dengan

metode examples nonexamples, dengan urutan sebagai berikut:

a. Memulai pembelajaran dengan tanya jawab dengan siswa mengenai

pengertian narasi.

b. Menyampaikan materi pembelajaran menulis sejelas-jelasnya kepada

siswa untuk merangsang siswa terhadap materi tersebut guru sebagai

peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengamati gambar

yang telah disediakan guru. Pada tahap ini siswa sudah diberi kebebasan

untuk mengungkapkan ide. Kemudian guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mengerjakan tugas menulis dengan menyusun struktur

kalimat dari setiap gambar yang telah disusun secara urut oleh siswa,

kemudian setiap kalimat disusun menjadi sebuah paragraf dengan

mengamati gambar dan menerapkan komponen penyusun narasi.

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

b. Guru memberikan umpan balik dari hasil tulisan siswa tentang kelemahan

dan keberhasilannya.

c. Pada akhir pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mengungkapkan kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran

menulis yang telah dilakukan siswa. Guru memberikan tindak lanjut

dengan memberikan tugas PR menulis narasi.

3. Tahap Pengamatan (observing 1)

Tahap pengamatan ini dilakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Melakukan pengamatan terhadap pertanyaan siswa tentang kesulitan atau

kekurang pahaman materi yang disampaikan guru.

b. Melakukan pengamatan terhadap kerja siswa dengan cara mendekati

siswa secara individu pada saat diberikan kesempatan menulis narasi.

Dari pengamatan ini akan diperoleh data beberapa siswa yang masih

memperoleh kesulitan menulis narasi terutama mengenai pengaturan isi,

susunan, struktur kalimat, kosakata, tanda baca, ejaan, dan susunan huruf.

Dari pengamatan ini pula guru dapat melakukan perbaikan terhadap

penyampaian materi yang telah dilakukan, apa yang seharusnya diperbaiki

dalam menerapkan metode examples nonexamples untuk pembelajaran

selanjutnya dan secara keseluruhan memperbaiki kelemahan yang terjadi

dalam proses pembelajaran yang telah berlangsung.

4. Tahap Refleksi (reflecting 1)

Tahap refleksi (reflecting1) dilakukan analisis terhadap proses pelaksanaan

pembelajaran siklus I dan hasil belajar berupa nilai siswa pada siklus I tentang

menulis narasi dengan metode examples nonexamples. Pada tahap ini

didiskusikan juga dengan guru kelas IV (kolaborator) untuk membantu

menemukan permasalahan pembelajaran yang akan digunakan sebagai dasar

untuk perbaikan dalam perencanaan siklus berikutnya.

Siklus II

1. Tahap perencanaan (planning 2)

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan siklus II antara lain:

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

a. Merancang rencana pembelajaran dengan metode examples nonexamples

dengan melakukan perbaikan berdasarkan umpan balik yang didapat dari

rancangan pembelajaran pada siklus I dengan memperbaiki kelemahan-

kelemahan yang terjadi pada siklus I.

b. Membuat pedoman penskoran untuk menilai hasil tugas individu akhir

pada siklus II.

c. Menyiapkan media pembelajaran berupa gambar-gambar sebagai contoh

untuk pengembangan siswa menulis narasi.

d. Mempersiapkan lembar pengamatan untuk kegiatan siklus II.

e. Mempersiapkan soal tes menulis narasi untuk akhir siklus II.

2. Tahap Pelaksanaan (acting 2)

Tahap pelaksanaan tindakan (acting 2), dilaksanakan proses pembelajaran

dengan metode examples nonexamples, berdasarkan rancangan pembelajaran

yang telah mendapatkan perbaikan dengan urutan sebagai berikut:

a. Memulai pembelajaran dengan menanyakan kesulitan yang ditemui pada

siklus I.

c. Menyampaikan materi pembelajaran tentang penyusunan narasi sesuai

dengan komponennya dengan lebih jelas.

d. Siswa menulis kalimat dari setiap gambar dan mengembangkan kalimat

dengan mengamati gambar kemudian menyusunnya dalam sebuah

paragraf narasi dengan menerapkan komponen penyusun narasi.

e. Guru mengulas atau membahas pekerjaan siswa yang terbaik dan yang

paling banyak terjadi kesalahan dengan memberikan masukan pada siswa.

3. Tahap Pengamatan (observing 2)

Tahap pengamatan (observing 2), dilakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Melakukan pengamatan terhadap pertanyaan siswa tentang

kekurangpahaman materi menulis yang disampaikan guru, pengamatan

lebih seksama terhadap pertanyaan siswa yang masih kesulitan dalam

mengembangkan karangan narasi.

b. Melakukan pengamatan terhadap kerja siswa dengan mendekati siswa

secara individu pada saat siswa diberi tugas mengembangkan kalimat.

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Pengamatan lebih diarahkan kepada siswa yang paling banyak melakukan

kesalahan dan tidak berani berkonsultasi menanyakan kesulitannya yang

sedang dialaminya. Siswa dibimbing secara intensif tentang kesulitan

yang sedang dialaminya. Pengamatan juga dilakukan untuk mengamati

siswa yang benar-benar telah menguasai materi menulis narasi.

4. Tahap Refleksi (reflecting 2)

Tahap refleksi (reflecting 2), dilakukan analisis terhadap pelaksanaan

pembelajaran siklus II dan hasil belajar berupa nilai siswa pada tes siklus II

dengan menggunakan contoh gambar-gambar yang disusun secara urut. Pada

tahap ini didiskusi kembali dengan guru kelas IV (kolaborator) tentang

pelaksanaan pembelajaran yang telah dilalui dan hasil belajar yang dicapai

siswa pada siklus II. Hasil refleksi ini digunakan untuk mengetahui

keberhasilan dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan.

Hasil yang telah didapat dari siklus I dan siklus II, dapat disimpulkan

apakah dengan metode examples nonexamples dapat meningkatkan kualitas

proses pembelajaran dan kualitas hasil pembelajaran keterampilan menulis narasi

sesuai yang telah diungkapkan pada rumusan masalah.

Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat divisualisasikan pada

gambar sebagai berikut:

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Gambar 3. Prosedur Penelitian

(Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi, 2008: 74)

Refleksi

Perencanaan

PelaksanaanSIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Refleksi Pelaksanaan

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini dikemukakan tentang: (A) Deskripsi kondisi awal

(prasiklus), (B) Pelaksanaan tindakan (siklus), (C) Hasil penelitian, dan (D)

Pembahasan hasil penelitian. Penelitian tindakan dilakukan dalam 2 siklus dengan

empat tahap dalam setiap siklusnya. Tahapan tersebut meliputi: perencanaan,

pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

A. Deskripsi Kondisi Awal (Prasiklus)

Pengamatan kondisi awal (prasiklus) dilakukan untuk mengetahui

keadaan nyata yang ada di lapangan sebelum peneliti melakukan proses

penelitian. Pengamatan ini dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan

guru serta pengamatan proses pembelajaran menulis paragraf deskriptif di kelas.

1. Hasil Wawancara dengan Guru

Wawancara dengan guru dilakukan pada hari Sabtu, 07 April 2012.

Peneliti sebagai pewawancara sedangkan bapak Panar, A. Ma (guru kelas IV)

sebagai narasumber. Wawancara terhadap guru kelas IV dilakukan secara

terstruktur yang sebelumnya pedoman wawancara sudah disusun kemudian hasil

wawancara ditulis secara ringkas pada kolom jawaban (lampiran 2). Setting

wawancara bertempat di ruang kelas IV pada waktu istirahat pukul 08.30 WIB.

Hal yang ditanyakan kepada guru yaitu tentang pelaksanaan pembelajaran dan

hasil keterampilan menulis narasi siswa yang pernah diterapkan oleh guru pada

waktu sebelumnya. Pada bagian ini dijelaskan hasil wawancara kepada guru dan

sebagai deskripsinya dapat dilihat pada lampiran 2. Hasil wawancara tersebut

diindikasikan bahwa terjadi permasalahan dalam pembelajaran menulis narasi

pada siswa kelas IV SD Negeri 03 Biting. Menurut guru, pembelajaran menulis

narasi masih sulit untuk dilakukan secara optimal mengingat rendahnya minat

siswa terhadap pelajaran menulis dan kurangnya penerapan mengenai metode

inovatif tentang pembelajaran menulis narasi, sehingga berakibat pada rendahnya

keterampilan menulis narasi siswa.

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

2. Pengamatan Proses Pembelajaran di Kelas

Pengamatan awal (prasiklus) proses pembelajaran menulis narasi di kelas

IV dilaksanakan pada hari Sabtu, 07 April 2012 pukul 09.30 WIB sampai selesai.

Peneliti bertindak sebagai observer dan guru kelas IV (Bapak Panar, A.Ma)

bertindak sebagai guru atau pengajar. Dalam penelitian ini diamati Rencana

Pelaksanaan Pembelajaaran (RPP) yang digunakan guru dan proses pembelajaran

keterampilan menulis narasi yang sedang berlangsung. Proses pembelajaran

diamati dari posisi tempat duduk paling belakang. Sedangkan, untuk pengamatan

terhadap RPP yang digunakan guru dan proses pembelajaran dilakukan secara

menyeluruh tanpa lembar pengamatan khusus.

Sebagai gambaran awal hasil pengamatan yaitu kegiatan proses

pembelajaran keterampilan menulis narasi di kelas IV masih banyak terdapat

kekurangan, antara lain: (1) guru menggunakan RPP yang sudah ada (lama)

tanpa adanya inovasi RPP sesuai saat ini yakni belum ada eksplorasi, elaborasi,

dan konfirmasi yang tesusun jelas. (2) Siswa kurang tertarik dengan pembelajaran

karena guru menggunakan metode yang konvensional dalam pembelajaran.

Metode konvensional yang dipakai guru adalah ceramah. Siswa cenderung pasif

di dalam pembelajaran dan kurang tertarik dengan pembelajaran dari guru

kelas. Materi yang disampaikan guru terlihat sangat menjenuhkan siswa,

akibatnya selama pembelajaran menulis narasi terdapat beberapa siswa yang

tidak memperhatikan. (3) Posisi guru saat mengajar lebih banyak di depan dan

kurang memberikan perhatian kepada siswa yang duduk paling belakang. (4)

Proses pembelajaran keterampilan menulis narasi kurang efektif dan efisien yang

masih bersifat individu seperti pada umumnya. Padahal dalam kenyataannya

penerapan pembelajaran keterampilan menulis narasi memerlukan banyak latihan.

Berdasarkan observasi awal hasil penilaian keterampilan menulis narasi

siswa, pengambilan nilai prasiklus oleh guru dilakukan dengan tes menulis. Siswa

diminta untuk menulis sebuah narasi. Secara detail data nilai keterampilan

menulis narasi siswa pada kondisi awal dapat dilihat pada lampiran 3. Data

penilaian keterampilan menulis narasi siswa prasiklus dapat dikelompokkan

dalam tabel 3 berikut ini:

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Tabel 3. Data Frekuensi Nilai Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV SDN03 Biting pada Kondisi Awal (Prasiklus)

NoInterval

NilaiFrekuensi

(fi)Nilai

Tengah (xi)fi.xi

Prosentase(%)

Ket.

1 46-53 2 49,5 99 10 BT2 54-61 8 57,5 460 40 BT3 62-69 5 65,5 327,5 25 BT/T4 70-77 3 73,5 220,5 15 T5 78-85 2 81,5 163 10 T

Jumlah 20 1270 100Nilai rata-rata = 1270 : 20 = 63,5

Ketuntasan klasikal = ( 8 : 20) x 100 % = 40 %Nilai Di bawah KKM = (12 : 20) x 100% = 60 %

Nilai Tertinggi = 83Nilai Terendah = 46

Data penilaian pembelajaran keterampilan menulis narasi pada tabel 3

sebelum diadakan tindakan pada siswa kelas IV SDN 03 Biting tersebut dapat

disajikan dalam grafik pada gambar 4 dibawah ini :

Gambar 4. Grafik Nilai Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV SDN 03Biting pada Kondisi Awal (Prasiklus)

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

46-53

frek

uens

i

43

Tabel 3. Data Frekuensi Nilai Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV SDN03 Biting pada Kondisi Awal (Prasiklus)

NoInterval

NilaiFrekuensi

(fi)Nilai

Tengah (xi)fi.xi

Prosentase(%)

Ket.

1 46-53 2 49,5 99 10 BT2 54-61 8 57,5 460 40 BT3 62-69 5 65,5 327,5 25 BT/T4 70-77 3 73,5 220,5 15 T5 78-85 2 81,5 163 10 T

Jumlah 20 1270 100Nilai rata-rata = 1270 : 20 = 63,5

Ketuntasan klasikal = ( 8 : 20) x 100 % = 40 %Nilai Di bawah KKM = (12 : 20) x 100% = 60 %

Nilai Tertinggi = 83Nilai Terendah = 46

Data penilaian pembelajaran keterampilan menulis narasi pada tabel 3

sebelum diadakan tindakan pada siswa kelas IV SDN 03 Biting tersebut dapat

disajikan dalam grafik pada gambar 4 dibawah ini :

Gambar 4. Grafik Nilai Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV SDN 03Biting pada Kondisi Awal (Prasiklus)

46-53 54-61 62-69 70-77 78-85

Interval nilai

43

Tabel 3. Data Frekuensi Nilai Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV SDN03 Biting pada Kondisi Awal (Prasiklus)

NoInterval

NilaiFrekuensi

(fi)Nilai

Tengah (xi)fi.xi

Prosentase(%)

Ket.

1 46-53 2 49,5 99 10 BT2 54-61 8 57,5 460 40 BT3 62-69 5 65,5 327,5 25 BT/T4 70-77 3 73,5 220,5 15 T5 78-85 2 81,5 163 10 T

Jumlah 20 1270 100Nilai rata-rata = 1270 : 20 = 63,5

Ketuntasan klasikal = ( 8 : 20) x 100 % = 40 %Nilai Di bawah KKM = (12 : 20) x 100% = 60 %

Nilai Tertinggi = 83Nilai Terendah = 46

Data penilaian pembelajaran keterampilan menulis narasi pada tabel 3

sebelum diadakan tindakan pada siswa kelas IV SDN 03 Biting tersebut dapat

disajikan dalam grafik pada gambar 4 dibawah ini :

Gambar 4. Grafik Nilai Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV SDN 03Biting pada Kondisi Awal (Prasiklus)

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Nilai keterampilan menulis prasiklus pada tabel 4 dan gambar 4 di atas

menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai dalam interval 46-53 sebanyak 2

siswa (10%), interval nilai 54-61 terdapat 8 siswa (40%), interval nilai 62-69

sejumlah 5 siswa (25%), terdapat 3 siswa (15%) mendapat nilai dalam interval 70-

77. Kelas 78-85 sebanyak 2 siswa (10%). Nilai rata-rata kelas adalah 63,5 dengan

ketuntasan klasikal sebanyak 8 siswa (40%) dari jumlah siswa. Hasil ini

menunjukkan kualitas hasil keterampilan menulis narasi siswa pada kondisi awal

masih rendah sehingga perlu diupayakan peningkatan.

Berdasarkan kondisi awal tersebut, selanjutnya dicari solusi

permasalahan yang terdapat dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan

menulis narasi, sehingga dicapailah kesepakatan bahwa akan dilakukan penelitian

tindakan kelas dengan judul ”Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi dengan

Metode Examples Nonexamples pada Siswa Kelas IV SDN 03 Biting Purwantoro

Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012”. Penerapan tindakan ini difokuskan pada

peningkatan kualitas proses dan kualitas hasil pembelajaran keterampilan menulis

siswa dengan metode examples nonexamples.

B. Pelaksanaan Tindakan (Siklus)

Proses penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing

terdiri atas empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan

tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi.

1. Siklus I

Tindakan siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan

terdiri dari 2 jam pelajaran (2x35 menit). Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa,

17 April 2012 (pertemuan 1) dan Kamis, 19 April 2012 (pertemuan 2). Tahapan-

tahapan pada siklus I adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan Tindakan

Penyusunan rencana tindakan yang akan dilakukan dalam proses

penelitian siklus I ini untuk mendapatkan hasil yang optimal sesuai harapan

bahwa target yang akan dicapai adalah meningkatnya kualitas proses

pembelajaran dan sebesar 80 % siswa tuntas dari hasil tes keterampilan

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

menulis narasi. Tahap-tahap perencanaan pada siklus I meliputi kegiatan

sebagai berikut :

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan

silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kelas IV semester

II tahun 2007 materi keterampilan menulis narasi. Perencanaan

pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dirancang dengan 2 kali

pertemuan. Alokasi waktu setiap pertemuan adalah 2x35 menit, sehingga

dalam satu siklus terdapat alokasi waktu 4x35 menit. Rancangan

pelaksanaan pembelajaran yang dibuat mencakup penentuan: identitas

RPP, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan

pembelajaran, materi, pembelajaran, model dan metode pembelajaran,

langkah-langkah kegiatan (skenario) pembelajaran, sumber dan media

pembelajaran, dan teknik penilaian. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) siklus I dapat dilihat pada lampiran 5.

2) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung

Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran

adalah:

a) Ruang kelas, ruang kelas yang digunakan adalah kelas IV yang biasa

digunakan setiap hari. Ketika pembelajaran berlangsung, tempat duduk

atau kursi diatur dengan rapi sehingga mereka dapat melakukan

pembelajaran dengan baik.

b) Materi pembelajaran, materi pertemuan I mempelajari tentang kata,

meyusun kalimat. Sebagai hasilnya adalah siswa dapat membuat

kalimat dari gambar yang tersedia. Sedangkan materi pada pertemuan

II mempelajari tentang narasi dan hal-hal yang harus diperhatikan

ketika menulis narasi. Materi pembelajaran terdapat pada RPP siklus I

lampiran 5.

c) Mempersiapkan media pembelajaran, media pembelajaran yang

digunakan adalah media gambar seri yang disusun secara urut. Media

pembelajaran berupa gambar seri pada siklus I adalah gambar seri

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

yang menunjukkan anak yang memancing sampai ikannya diolah dan

dimakan bersama keluarga. Media pembelajaran yang digunakan dapat

dilihat pada lampiran 12.

3) Menyiapkan Lembar Observasi: RPP, dan Pelaksanaan Pembelajaran

Guru.

Penggunaan lembar observasi akan mempermudah menentukan

hal-hal apa saja yang harus lebih diutamakan dalam pengamatan.

Lembar observasi RPP dibuat untuk menilai Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran peneliti oleh guru kelas IV. RPP merupakan kerangka

prosedural yang sangat penting dalam perancanaan pembelajaran sehingga

perlu dibuat penilaian. Sedangkan lembar observasi yang dibuat untuk

guru lebih diutamakan pada persiapan, jalannya kegiatan, dan

pelaksanaan evaluasi pembelajaran. Lembar observasi ini dapat dilihat

pada lampiran 26 dan 28.

4) Menyiapkan Instrumen Penilaian

Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian yang berupa

penilaian tes. Instrumen tes dinilai dari hasil tes keterampilan menulis

narasi sesuai kompetensi dasar yang ingin dicapai. Lembar penilaian

tes keterampian menulis narasi terdapat pada lampiran 20 dan rubrik

penilaian tes keterampilan keterampilan menulis narasi terdapat pada

lampiran 19.

b. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan

pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 17 April 2012 dan pertemuan kedua

pada hari Kamis, 19 April 2012. Pelaksanaan tindakan tersebut dilaksanakan di

ruang kelas IV SDN 03 Biting.

Pelaksanaan tindakan I ini, peneliti bertindak sebagai guru atau

pengajar proses kegiatan pembelajaran keterampilan menulis narasi dengan

metode examples nonexamples, sedangkan guru kelas IV (bapak Panar, A. Ma)

melakukan observasi atau pengamatan terhadap jalannya proses pembelajaran.

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Peneliti bertindak sebagai partisipan aktif yang mengendalikan dan mengamati

jalannya pembelajaran keterampilan menulis narasi di dalam kelas.

Deskripsi pelaksanaan tindakan siklus I adalah sebagai berikut:

Pertemuan I (2x35 menit)

Pertemuan pertama yang diajarkan kepada siswa kelas IV terlebih

dahulu adalah mengenai materi dasar dalam menulis meliputi: penjelasan kata,

kalimat, cara membuat kalimat dari gambar yang sudah tersedia, dan menulis

kalimat yang benar berdasarkan struktur kalimat.

Kegiatan awal menghabiskan waktu kurang lebih 10 menit. Kegiatan

yang guru (peneliti) lakukan yakni membuka pembelajaran dengan

mengucapkan salam dilanjutkan dengan mengkondisikan kelas sebagai

tindakan preventif (pencegahan) terhadap penghambat jalannya proses

pembelajaran. Kemudian berdoa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas dan

diadakan presensi kehadiran siswa untuk lebih mengenal dan mengetahui

jumlah siswa yang masuk maupun yang tidak masuk pada hari itu. Pertemuan

pertama, siswa masuk semua sesuai jumlah siswa kelas IV yaitu ada 20 siswa.

Guru juga menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa secara

singkat dan jelas sehingga anak akan memiliki gambaran arah yang jelas pula

hal yang akan dipelajarinya. Tujuan pembelajaran pada pertemuan pertama

yaitu siswa mampu menulis kalimat dengan benar dan siswa mampu menyusun

struktur kalimat dengan benar. Setelah itu, guru memberikan apersepsi sebagai

upaya meningkatkan motivasi belajar siswa, serta meningkatkan kesiapan

siswa terkait materi pembelajaran. Apersepsi diberikan dengan menyanyikan

salah satu lagu nasional yaitu “Garuda Pancasila” sebagai penyemangat siswa.

Apersepsi yang kedua dengan cara tanya jawab seputar kegiatan siswa ketika

istirahat. Misalnya, “Apa yang Lanur lakukan ketika istirahat?”.

Langkah selanjutnya masuk pada inti pembelajaran dengan durasi

waktu sekitar 50 menit. Kegiatan yang dilakukan guru dalam inti pembelajaran

terdapat tiga (3) bentuk tindakan nyata yakni eksplorasi, elaborasi, dan

konfirmasi. Secara sistematika awal inti pembelajaran dilakukan tindakan

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

eksplorasi agar siswa mampu menggali pemahaman awal yang ada pada

dirinya. Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa seperti berikut :

- Anak-anak…. siapa yang pernah menulis ? Kapan ?

- Apa saja yang pernah anak-anak tulis ?

Siswa selanjutnya ditanya tentang pengertian kata, kalimat. Tindakan

selanjutnya yaitu elaborasi dengan pendalaman materi kerja sama timbal balik

dalam pembelajaran antara guru dan siswa. Dalam kegiatan elaborasi ini siswa

menyimak penjelasan dari guru tentang materi yang berkaitan dengan menulis

serta metode yang digunakan, yaitu cara menyusun struktur kalimat

berdasarkan gambar, dan nantinya mampu dikembangkan lebih lanjut. Secara

ringkas, isi materi pada pertemuan pertama dapat dilihat pada bagian RPP

Siklus I lampiran 5. Guru menjelaskan materi ini dengan menggunakan media

gambar seri seorang anak memancing sampai ikan diolah dan dimakan

bersama. Media ini berfungsi untuk membantu siswa dalam membuat kalimat.

Setelah diperlihatkan kepada siswa, siswa disuruh maju ke depan dan menulis

kalimat dari masing-masing gambar. Guru menjelaskan dengan memberikan

contoh di papan tulis mengenai menulis kalimat secara jelas. Guru menanyakan

kesulitan dan kejelasan dari materi yang sudah dijelaskan.

Selanjutnya, guru membagi jumlah siswa ke dalam 2 kelompok besar

secara acak dari 20 siswa. Guru membagikan lembar kerja kepada masing-

masing kelompok dengan bagian yang berbeda tetapi berkaitan. Siswa diminta

untuk menyusun kalimat gambar yang sudah dibagikan, caranya seperti yang

sudah dijelaskan oleh guru sebelumnya. Setelah selesai membuat kalimat siswa

mengembangkan menjadi paragraf dari masing-masing gambar dan

menyusunnya menjadi sebuah narasi.

Kegiatan inti pada konfirmasi, beberapa siswa membacakan hasil

tulisannya ke depan kelas kemudian guru memberian reward (penguatan)

kepada siswa. Kemudisn siswa diberikan kesempatan untuk menyatakan

kesulitan yang dihadapi. Guru memberikan konfirmasi hasil belajar siswa

dalam menyusun kalimat. Siswa dimotivasi agar lebih semangat dan

berpartisipasi aktif.

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Kegiatan akhir kurang lebih menghabiskan waktu 10 menit. Siswa

bersama guru mengevaluasi hasil pembelajaran sebagai bentuk refleksi yang

dilakukan guru. Kemudian siswa diberikan tugas untuk mempelajari aspek-

aspek menulis narasi. Hal ini merupakan tindak lanjut yang diberikan guru.

Guru juga menyampaian pesan-pesan moral kepada siswa berupa motivasi

untuk giat belajar dan bersikap yang baik dalam kehidupan. Terakhir, guru

menutup proses pembelajaran dengan salam.

Pertemuan 2 (2x35 menit)

Pertemuan kedua materi yang disampaikan berkaitan dengan cara

examples nonexamples dari pertemuan I. Tujuan utama pembelajaran yang

akan dicapai pada pertemuan II ini yaitu siswa mampu menulis narasi dengan

benar.

Kegiatan awal pembelajaran menghabiskan waktu kurang lebih 10

menit. Kegiatan awal yang guru (peneliti) lakukan tidak berbeda jauh dari

pertemuan I karena dimulai awal masuk sekolah (jam pertama) yakni membuka

pembelajaran dengan mengucapkan salam, dilanjutkan dengan mengkondisikan

kelas sebagai tindakan preventif (pencegahan) terhadap penghambat jalannya

proses pembelajaran. Kemudian berdoa bersama yang dipimpin oleh ketua

kelas dan diadakan presensi kehadiran siswa untuk lebih memahami dan

mengetahui jumlah siswa yang masuk maupun yang tidak masuk pada hari itu.

Jumlah siswa yang hadir lengkap ada 20 siswa. Guru juga menjelaskan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai siswa secara singkat dan jelas sehingga anak

akan memiliki gambaran arah yang jelas pula hal yang akan dipelajarinya.

Tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu siswa mampu menulis narasi

dengan benar. Setelah itu, guru memberikan apersepsi sebagai upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa. Apersepsi diberikan dengan tanya jawab

seputar pembelajaran yang telah dipelajari.

Langkah selanjutnya masuk pada inti pembelajaran dengan durasi

waktu sekitar 50 menit. Kegiatan yang dilakukan guru dalam inti pembelajaran

terdapat tiga (3) bentuk tindakan yakni eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

Secara sistematika awal inti pembelajaran dilakukan tindakan eksplorasi agar

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

siswa mampu menggali pemahaman awal yang ada pada dirinya. Guru

mengadakan tanya jawab dengan siswa seperti berikut :

- Anak-anak siapa yang tahu apa itu narasi?

Siswa memberikan umpan balik berupa jawaban dari pertanyaan yang

diberikan oleh guru. Untuk memperdalam kegiatan berpikir, siswa diberikan

pertanyaan dengan memancing jawaban siswa.

Tindakan selanjutnya yaitu elaborasi dengan melakukan proses

kerjasama dalam pembelajaran antara guru dan siswa. Dalam kegiatan

elaborasi siswa kerjasama antara siswa dan guru amat penting.

Siswa dibagi kedalam dua kelompok besar, lalu guru memberikan

gambar seri yang berbeda antara kelompok A dan B. Guru menyampaikan

petunjuk kerja pada siswa. Lalu siswa mulai mengerjakan sesuai petunjuk dari

guru. Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan.

Kegiatan konfirmasi yang dilakukan tidak jauh berbeda dari

pertemuan pertama yaitu siswa membacakan hasil pekerjaannya ke depan

kelas. Kemudian guru memberikan penguatan pada siswa.

Kegiatan akhir kurang lebih menghabiskan waktu 10 menit. Siswa

bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran sebagai bentuk refleksi yang

dilakukan guru. Siswa diberikan tugas rumah untuk belajar menulis narasi agar

semakin terbiasa sehingga hasil tulisannya akan lebih baik lagi. Hal ini

merupakan tindak lanjut yang diberikan guru. Guru juga menyampaikan pesan-

pesan moral kepada siswa berupa motivasi untuk giat belajar, hidup rukun,

membantu orang tua, dan bersikap yang baik dalam kehidupan. Terakhir, guru

menutup proses pembelajaran dengan salam.

c. Observasi

Tahap observasi siklus I pada hari Selasa dan Kamis, 17-19 April

2012 yaitu dilakukan pengamatan terhadap kegiatan guru dan siswa

selama proses pembelajaran. Proses pengamatan dilakukan oleh guru kelas

IV terhadap RPP, pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru ketika

mengikuti pembelajaran menulis narasi dengan metode examples nonexamples.

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Kegiatan pengamatan ini menggunakan lembar observasi yang sudah

dipersiapkan.

Pengamatan difokuskan pada dua aspek yaitu: (1) RPP yang dijadikan

pedoman mengajar guru (peneliti), dan (2) hasil penilaian tes keterampilan

menulis narasi dengan metode examples nonexamples oleh siswa. Dalam

pengamatan ini, peneliti bertindak sebagai partisipan aktif yang mengendalikan

proses pembelajaran. Sementara guru kelas IV sebagai pengamat dengan duduk

di tempat paling belakang agar bisa mengamati dan menilai proses

pembelajaran.

Berdasarkan kegiatan observasi tersebut, secara garis besar diperoleh

gambaran tentang hasil dan jalannya pembelajaran dari mata pelajaran

Bahasa Indonesia tentang keterampilan menulis narasi siswa dengan metode

examples nonexamples sebagai berikut:

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Guru

Pengamatan terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran yang

digunakan guru dalam mengajar sangat penting karena sebagai prosedur

mengajar guru di dalam kelas. RPP guru (peneliti) dinilai oleh guru kelas IV

dengan lembar pengamatan RPP yang sudah dipersiapkan. Hasil penilaian RPP

siklus I dapat dilihat pada lampiran 26. RPP yang digunakan oleh peneliti

sudah termasuk kategori baik dengan rata-rata nilai 3,3. Secara garis besar RPP

yang disusun sudah relevan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar

yang ada dengan sistematika yang runtut dan tujuan pembelajaran yang jelas

mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

2) Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran Guru

Hasil pengamatan terhadap kegiatan pelaksanaan pembelajaran oleh

guru pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 29. Hasil Pengamatan

difokuskan pada tujuh aspek kemampuan guru yaitu: (1) guru di dalam

mengelola ruang dan fasilitas pembelajaran kategori baik dengan nilai 4, (2)

melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan nilai 3 dalam kategori baik, (3)

mengelola interaksi kelas dalam kategori sangat baik dengan nilai 3,5, (4)

bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

siswa terhadap belajar dengan nilai 3, termasuk kategoi baik, (5)

mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran mata pelajaran

tertentu dalam kategori sangat baik dengan nilai 3, (6) melaksanakan evaluasi

proses dan hasil belajar dengan nilai 3 kategori sangat baik dan (7) kesan

umum kerja guru masih dalam kategori tidak baik dengan nilai 3,5. Sehingga

disimpulkan nilai rata-rata kegiatan pembelajaran guru adalah 3,28 termasuk

kategori baik. Sedangkan kekurangan/catatan yang diberikan oleh observer

yaitu guru dalam kegiatan inti sebaiknya lebih efisien dalam penggunaan

waktu.

3) Hasil Observasi Proses Menulis Narasi Siswa

Observasi kegiatan siswa dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

peran serta siswa kelas IV SDN 03 Biting dalam mengikuti pembelajaran yang

dapat meningkatkan pemahaman sifat-sifat bangun datar. Dari data observasi

kegiatan siswa dalam siklus I selama dua kali pertemuan diperoleh hasil

observasi sebagai berikut:

a) Siswa memperhatikan pembelajaran yang disampaikan guru dengan

baik, meski masih ada siswa yang ramai sendiri.

b) Kemauan siswa untuk menerima pelajaran sangat baik karena merasa

tertarik dengan hal-hal yang dianggap baru.

c) Keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran masih kurang karena

siswa masih belum paham kegiatan yang akan dilaksanakan.

d) Keaktifan siswa dalam memanfaatkan media pembelajaran juga masih

kurang, masih ada beberapa kelompok yang belum mengetahui cara

menghitung menggunakan penggaris, busur derajat, serta penggunaan

kertas lipat juga belum maksimal.

e) Hasrat untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat siswa masih rendah.

Siswa yang terbiasa hanya mendengarkan penjelasan guru kurang dapat

aktif.

f) Siswa sudah dapat bekerjasama dalam kelompok, tetapi belum

maksimal karena pekerjaan masih sangat didominasi oleh siswa yang

berpengetahuan lebih saja.

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

g) Kesungguhan siswa dalam mengerjakan tugas individu sudah terlihat,

namun untuk tugas kelompok, siswa yang berpengetahuan kurang

cenderung hanya diam.

h) Kemauan siswa untuk menerapkan hasil pelajaran seperti aktif kerja

kelompok, membuat kesimpulan dan mampu mengerjakan soal evaluasi

hanya terlihat pada siswa yang berpengetahuan lebih saja.

i) Keaktifan siswa dalam membuat kesimpulan kurang terlihat, hanya

sedikit siswa yang membuat catatan pelajaran.

j) Kesungguhan siswa dalam mengerjakan soal evaluasi sudah terlihat,

meski masih banyak yang belum tepat dan masih ada siswa yang

bertanya pada temannya.

4) Hasil penilaian tes keterampilan menulis narasi siswa dengan metode

examples nonexamples.

Setelah diadakan tes tindakan pada siklus I diperoleh data nilai

keterampilan menulis narasi. Daftar nilai keterampilan menulis narasi siswa

siklus I dapat dilihat pada lampiran 31. Data nilai tersebut dikelompokkan ke

dalam tabel 4 di bawah ini:

Tabel 4. Data Frekuensi Nilai Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IVSDN 03 Biting pada Siklus I

NoInterval

NilaiFrekuensi

(fi)Nilai

Tengah (xi)fi.xi

Prosentase(%)

Ket.

1 58-63 1 60,5 60,5 5% BT2 64-69 8 66,5 532 40% BT/T3 70-75 8 72,5 580 40% T4 76-81 1 78,5 78,5 5% T5 82-87 2 84,5 169 10% T

Jumlah 20 1420 100%Nilai rata-rata = 1420 : 20 = 71

Ketuntasan klasikal = (15 : 20) x 100 % = 75 %Nilai Di bawah KKM = (5 : 20) x 100% = 25 %

Nilai Tertinggi = 83Nilai Terendah = 58

Tabel 4 di atas menunjukkan persentase siswa yang belum dan

sudah tuntas KKM. Dari 20 siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 03 Biting,

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

terdapat sebesar 25% siswa belum tuntas KKM. Sedangkan yang tuntas KKM

ada 75%. Yang terbagi atas kelas 58-63 sebesar 5%, pada kelas 64-69

sebesar 40%, dan pada kelas 70-75 sebesar 40%, kelas 76-81 sebeasar 5%,

kelas 82-87 sebesar 10%. Dari tabel 4 tersebut juga dapat diketahui

ketuntatasan hasil belajar siswa pada siklus I mencapai 75% atau 15 siswa

sudah tuntas. Sedangkan siswa yang tidak tuntas 25% atau 5 siswa.

Berdasarkan data pada tabel 4 maka hasil pembelajaran keterampilan

menulis narasi siswa setelah diadakan tindakan siklus I pada siswa kelas IV

SDN 03 Biting dapat disajikan dalam grafik pada gambar 5 dibawah ini :

Gambar 5. Grafik Nilai Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV SDN 03Biting pada siklus I

Pada gambar 5 di atas ditunjukkan frekuensi dari masing-masing

kelas. Pada kelas 58-63 terdapat sebanyak 1 siswa, pada kelas 64-69

terdapat sebanyak 8 siswa, pada kelas 70-75 terdapat 8 siswa, pada kelas 76-

81 terdapat sebanyak 1 siswa, pada kelas 82-87 terdapat sebanyak 2 siswa.

Dengan jumlah keseluruhan 20 siswa, masih terdapat 5 siswa yang belum

tuntas KKM. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ketuntasan hasil

keterampilan menulis narasi siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 (KKM) pada

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

58-63

frek

uens

i

54

terdapat sebesar 25% siswa belum tuntas KKM. Sedangkan yang tuntas KKM

ada 75%. Yang terbagi atas kelas 58-63 sebesar 5%, pada kelas 64-69

sebesar 40%, dan pada kelas 70-75 sebesar 40%, kelas 76-81 sebeasar 5%,

kelas 82-87 sebesar 10%. Dari tabel 4 tersebut juga dapat diketahui

ketuntatasan hasil belajar siswa pada siklus I mencapai 75% atau 15 siswa

sudah tuntas. Sedangkan siswa yang tidak tuntas 25% atau 5 siswa.

Berdasarkan data pada tabel 4 maka hasil pembelajaran keterampilan

menulis narasi siswa setelah diadakan tindakan siklus I pada siswa kelas IV

SDN 03 Biting dapat disajikan dalam grafik pada gambar 5 dibawah ini :

Gambar 5. Grafik Nilai Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV SDN 03Biting pada siklus I

Pada gambar 5 di atas ditunjukkan frekuensi dari masing-masing

kelas. Pada kelas 58-63 terdapat sebanyak 1 siswa, pada kelas 64-69

terdapat sebanyak 8 siswa, pada kelas 70-75 terdapat 8 siswa, pada kelas 76-

81 terdapat sebanyak 1 siswa, pada kelas 82-87 terdapat sebanyak 2 siswa.

Dengan jumlah keseluruhan 20 siswa, masih terdapat 5 siswa yang belum

tuntas KKM. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ketuntasan hasil

keterampilan menulis narasi siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 (KKM) pada

58-63 64-69 70-75 76-81 82-87

Interval nilai

54

terdapat sebesar 25% siswa belum tuntas KKM. Sedangkan yang tuntas KKM

ada 75%. Yang terbagi atas kelas 58-63 sebesar 5%, pada kelas 64-69

sebesar 40%, dan pada kelas 70-75 sebesar 40%, kelas 76-81 sebeasar 5%,

kelas 82-87 sebesar 10%. Dari tabel 4 tersebut juga dapat diketahui

ketuntatasan hasil belajar siswa pada siklus I mencapai 75% atau 15 siswa

sudah tuntas. Sedangkan siswa yang tidak tuntas 25% atau 5 siswa.

Berdasarkan data pada tabel 4 maka hasil pembelajaran keterampilan

menulis narasi siswa setelah diadakan tindakan siklus I pada siswa kelas IV

SDN 03 Biting dapat disajikan dalam grafik pada gambar 5 dibawah ini :

Gambar 5. Grafik Nilai Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV SDN 03Biting pada siklus I

Pada gambar 5 di atas ditunjukkan frekuensi dari masing-masing

kelas. Pada kelas 58-63 terdapat sebanyak 1 siswa, pada kelas 64-69

terdapat sebanyak 8 siswa, pada kelas 70-75 terdapat 8 siswa, pada kelas 76-

81 terdapat sebanyak 1 siswa, pada kelas 82-87 terdapat sebanyak 2 siswa.

Dengan jumlah keseluruhan 20 siswa, masih terdapat 5 siswa yang belum

tuntas KKM. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ketuntasan hasil

keterampilan menulis narasi siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 (KKM) pada

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

siklus I belum mencapai 80%, sehingga pembelajaran akan dilanjutkan untuk

siklus II.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa kualitas

pembelajaran menulis narasi siklus I telah menunjukkan adanya peningkatan

dari kondisi awal (prasiklus).

Keberhasilan proses pembelajaran menulis narasi siklus I dapat dilihat

dari meningkatnya hasil pembelajaran keterampilan menulis narasi. Hal ini

terbukti dari 20 siswa yang melakukan tes menulis narasi, 15 siswa atau sekitar

75% telah mencapai ketuntasan belajar dengan mendapat nilai di atas 65

(KKM). Ketuntasan belajar ini mengalami peningkatan dari kondisi awal

dengan nilai rata-rata kelas sebesar 71.

Namun, selain ada keberhasilan juga masih terdapat kekurangan dari

tindakan pada siklus I yang menyebabkan hasil pembelajaran keterampilan

menulis narasi kurang maksimal. Hal-hal yang menyebabkan nilai siswa

kurang maksimal antara lain:

1) Kalimat yang dibuat siswa masih ada yang salah strukturnya, dikarenakan

kurang banyak berlatih menulis kalimat yang benar.

2) Guru jarang menegur atau memperingatkan siswa yang tidak fokus terhadap

proses pembelajaran yang sedang berlangsung.

3) Media pembelajaran yang kurang besar sehingga siswa tidak bisa

mengamati secara fokus isi gambar.

4) Pada umumnya siswa kurang berlatih dalam menulis, sehingga dibutuhkan

latihan yang lebih baik lagi.

2. Siklus II

Tindakan pada siklus II dilaksanakan 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan

terdiri dari 2 jam pelajaran (2x35 menit). Siklus II dilaksanakan pada hari Senin,

23 April 2012 (pertemuan 1) dan Rabu, 25 April 2012 (pertemuan 2).

Bertolak dari hasil refleksi pada siklus I, maka penelitian ini harus

diperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I dengan mengadakan siklus II. Tahap

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

ini dilakukan pada hari Senin, 23 April 2012 di ruang kelas IV SDN 03 Biting.

Proses pembelajaran keterampilan menulis narasi pada siklus II ini, akan

dilakukan dengan beberapa langkah perbaikan dari tindakan siklus I, yaitu:

1) Siswa berlatih menulis kalimat dengan struktur yang baik.

2) Guru menegur atau memperingatkan siswa yang tidak fokus terhadap proses

pembelajaran yang sedang berlangsung.

3) Guru menampilkan media yang lebih besar, sehingga siswa mampu melihat

dengan baik pada setiap bagian gambar.

4) Guru membuat kelompok besar dengan cara yang lain.

Tahapan-tahapan pada siklus II adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan Tindakan

Penelitian ini akan direncanakan beberapa tindakan yang dilakukan

dalam proses pembelajaran siklus II untuk mendapatkan hasil yang optimal

sesuai harapan bahwa target yang akan dicapai adalah 80 % siswa tuntas dari

hasil tes keterampilan menulis narasi.

Tahap-tahap perencanaan pada siklus II meliputi kegiatan sebagai berikut :

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan

silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kelas IV semester

II tahun 2007 materi keterampilan menulis narasi. Perencanaan

pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dirancang dengan 2 kali

pertemuan. Alokasi waktu setiap pertemuan adalah 2x35 menit, sehingga

dalam satu siklus terdapat alokasi waktu 4x35 menit. Rancangan

pelaksanaan pembelajaran yang dibuat mencakup penentuan: identitas

RPP, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan

pembelajaran, materi, pembelajaran, model dan metode pembelajaran,

langkah-langkah kegiatan (skenario) pembelajaran, sumber dan media

pembelajaran, dan teknik penilaian. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) siklus II dapat dilihat pada lampiran 14.

2) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran

adalah:

d) Ruang kelas, ruang kelas yang digunakan adalah kelas IV yang biasa

digunakan setiap hari. Ketika pembelajaran berlangsung, tempat duduk

atau kursi diatur dengan rapi sehingga mereka dapat melakukan

pembelajaran dengan baik.

e) Materi pembelajaran, materi pertemuan I mempelajari tentang

penulisan kalimat dengan struktur yang baik, dan menulis kalimat dari

gambar yang tersedia. Sedangkan materi pada pertemuan II

mempelajari menulis narasi dengan baik dan benar. Materi

pembelajaran terdapat pada RPP siklus II lampiran 14.

f) Mempersiapkan media pembelajaran, media pembelajaran yang

digunakan adalah gambar seri dengan ukuran lebih besar dari siklus I.

Media pembelajaran yang digunakan dapat dilihat pada lampiran 21.

3) Menyiapkan Lembar Observasi: RPP, dan Pelaksanaan Pembelajaran

Guru.

Penggunaan lembar observasi akan mempermudah menentukan

hal-hal apa saja yang harus lebih diutamakan dalam pengamatan.

Lembar observasi RPP dibuat untuk menilai rencana pelaksanaan

pembelajaran peneliti oleh guru kelas IV. RPP merupakan kerangka

prosedural yang sangat penting dalam perancanaan pembelajaran sehingga

perlu dibuat penilaian. Sedangkan lembar observasi yang dibuat untuk

guru lebih diutamakan pada persiapan, jalannya kegiatan, dan

pelaksanaan evaluasi pembelajaran. Lembar observasi ini dapat dilihat

pada lampiran 27 dan 30.

4) Menyiapkan Instrumen Penilaian

Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian yang berupa

penilaian tes. Instrumen tes dinilai dari hasil tes keterampilan menulis

narasi sesuai kompetensi dasar yang ingin dicapai. Lembar penilaian

tes keterampian menulis narasi terdapat pada lampiran 19 dan rubrik

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

penilaian tes keterampilan keterampilan menulis narasi terdapat pada

lampiran 19.

b. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan.

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 23 April 2012 dan

pertemuan kedua pada hari Rabu, 25 April 2012. Pelaksanaan tindakan tersebut

dilaksanakan di ruang kelas IV SDN 03 Biting.

Deskripsi pelaksanaan tindakan siklus II adalah sebagai berikut:

Pertemuan I (2x35 menit)

Pertemuan pertama siklus II yang diajarkan kepada siswa kelas IV

terlebih dahulu adalah mengulang kembali mengenai materi menulis narasi.

Kegiatan awal menghabiskan waktu kurang lebih 10 menit. Kegiatan

yang guru (peneliti) lakukan yakni membuka pembelajaran dengan

mengucapkan salam dilanjutkan dengan mengkondisikan kelas sebagai

tindakan preventif (pencegahan). Kemudian berdoa bersama yang dipimpin

oleh ketua kelas dan diadakan presensi kehadiran siswa untuk mengetahui

jumlah kehadiran siswa. Jumlah siswa yang hadir pada pertemuan I lengkap

yaitu 20 siswa. Guru juga menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

siswa secara singkat dan jelas. Tujuan pembelajaran pada pertemuan pertama

yaitu siswa mampu menulis kalimat dengan struktur yang baik. Setelah itu,

guru memberikan apersepsi sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar dan

membuka wawasan siswa.

Langkah selanjutnya masuk pada inti pembelajaran dengan durasi

waktu sekitar 50 menit. Kegiatan yang dilakukan guru dalam inti pembelajaran

terdapat tiga (3) bentuk tindakan nyata yakni eksplorasi, elaborasi, dan

konfirmasi. Secara sistematika, awal inti pembelajaran dilakukan tindakan

eksplorasi agar siswa mampu menggali pemahaman awal yang ada pada

dirinya. Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa seperti berikut :

- Anak-anak…. siapa yang masih ingat pengertian narasi?

Siswa juga diminta menuliskan kalimat sesuai gambar. Tindakan

selanjutnya yaitu elaborasi, dalam kegiatan elaborasi siswa menyimak

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

penjelasan dari guru tentang materi yang berkaitan dengan menulis narasi,

bagaimana menulis kalimat dengan baik. Secara ringkas, isi materi pada

pertemuan pertama dapat dilihat pada bagian RPP siklus II pada lampiran 13.

Guru menjelaskan materi ini dengan menggunakan media gambar. Guru

membagi siswa dalam dua kelompok besar. Guru membagikan lembar kerja

dan media yang digunakan kepada siswa dan siswa mulai kalimat dengan

benar. Sebelum siswa memperbaiki kalimat yang ditulisnya, guru menanyakan

kesulitan dan kejelasan dari materi yang sudah dijelaskan.

Selanjutnya, siswa menulis paragraf dari masing-masing gambar

kemudian menggabungkannya menjadi sebuah karangan narasi. Guru

membimbing siswa dalam menulis narasi. Untuk memperbaiki karangan yang

ditulisnya siswa diminta untuk mengamati kembali tulisannya dengan melihat

gambar. Guru membimbing, melakukan pendekatan, dan mengarahkan diskusi

siswa.

Kegiatan konfirmasi, beberapa siswa membacakan hasil karangannya

ke depan kelas. Guru memberikan reward kepada siswa yang paling aktif.

Siswa diberikan kesempatan untuk menyatakan kesulitan yang dihadapi. Guru

memberikan konfirmasi hasil belajar siswa dalam menulis narasi. Siswa

dimotivasi agar lebih semangat dan berpartisipasi aktif.

Kegiatan akhir kurang lebih menghabiskan waktu 10 menit. Siswa

bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran sebagai bentuk refleksi. Guru

juga menyampaikan pesan-pesan moral kepada siswa berupa motivasi untuk

giat belajar dan bersikap yang baik dalam kehidupan. Terakhir, guru menutup

proses pembelajaran dengan salam.

Pertemuan 2 (2x35 menit)

Pertemuan kedua difokuskan pada materi menulis narasi. Tujuan

utama pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan II ini yaitu siswa

mampu menulis narasi dengan benar.

Kegiatan awal pembelajaran menghabiskan waktu kurang lebih 10

menit. Kegiatan awal yang guru (peneliti) lakukan tidak berbeda jauh dari

pertemuan I karena dimulai awal masuk sekolah (jam pertama) yakni membuka

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

pembelajaran dengan mengucapkan salam, dilanjutkan dengan mengkondisikan

kelas sebagai tindakan preventif (pencegahan). Kemudian berdoa bersama yang

dipimpin oleh ketua kelas dan diadakan presensi kehadiran siswa. Jumlah siswa

yang hadir lengkap ada 20 siswa. Guru juga menjelaskan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai siswa. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu siswa

dapat menulis narasi dengan benar. Setelah itu, guru memberikan apersepsi

sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar siswa dan menyamakan

pandangan tentang materi menulis narasi yang akan dipelajari siswa. Apersepsi

pertemuan II diberikan dengan menyanyi bersama-sama. Kemudian guru

mengadakan tanya jawab untuk mengetahui tingkat kepekaan siswa.

Langkah selanjutnya masuk pada inti pembelajaran dengan durasi

waktu sekitar 50 menit. Kegiatan yang dilakukan guru dalam inti pembelajaran

terdapat tiga (3) bentuk tindakan yakni eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

Secara sistematika, awal inti pembelajaran dilakukan tindakan eksplorasi agar

siswa mampu menggali pemahaman awal yang ada pada dirinya. Guru

mengadakan tanya jawab dengan siswa seperti berikut :

- Apa yang dimaksud dengan narasi ?

- Unsur-unsur apa saja yang terkandung di dalam narasi ?

Tindakan selanjutnya yaitu elaborasi, siswa dijelaskan mengenai hal-

hal yang perlu diperhatikan saat menulis narasi, diantaranya unsur-unsur yang

terkandung didalamnya seperti koakata, struktur, isi, organisasi isi, mekanik.

Penjelasan dilakukan dengan memberikan contoh secara langsung dari media

yang sudah disiapkan oleh guru. Siswa diminta untuk maju ke depan dengan

mengurutkan gambar dan kemudian membuat kalimat sesuai gambar dengan

memperhatikan unsure kalimat, sehingga siswa mudah mengerti. Secara

ringkas, isi materi pada pertemuan kedua ini dapat dilihat pada bagian RPP

siklus II lampiran 13. Setelah itu siswa dibagi ke dalam dua kelompok besar

lalu mendapat bagiannya masing-masing.

Selanjutnya,guru menjelaskan cara kerja untuk menulis narasi. Siswa

mulai menulis paragraf dari masing-masing gambar dan menyusunnya menjadi

sebuah karangan narasi dengan memperhatikan aspek-aspek menulis sesuai

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

yang telah dijelaskan. Guru membimbing siswa ketika menulis narasi dengan

menanyakan kesulitan yang dialami siswa.

Kegiatan konfirmasi, yaitu siswa membacakan hasil karangannya ke

depan kelas. Kemudian guru memberikan reward kepada siswa. Siswa

diberikan kesempatan untuk menyatakan kesulitan yang dihadapi. Guru

memberikan konfirmasi hasil belajar siswa. Siswa dimotivasi agar lebih

semangat dan berpartisipasi aktif.

Kegiatan akhir kurang lebih menghabiskan waktu 10 menit. Siswa

bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran sebagai bentuk refleksi yang

dilakukan guru. Hasil pembelajaran sudah menunjukkan peningkatan dari

sebelumnya. Guru mengucapkan terimakasih atas perhatian, kerjasama, dan

kesungguhan siswa. Guru juga menyampaian pesan-pesan moral kepada siswa.

Kemudian guru menutup pembelajaran dengan salam.

c. Observasi

Tahap observasi siklus II pada hari Senin dan Rabu, 23-25 April 2012

dilakukan pengamatan terhadap kegiatan guru dan siswa selama proses

pembelajaran. Proses pengamatan dilakukan oleh guru kelas bapak Panar,

A.Ma. Pengamatan menggunakan lembar observasi yang sudah dipersiapkan.

Pengamatan difokuskan pada dua aspek yaitu (1) RPP yang dijadikan pedoman

mengajar peneliti, (2) hasil penilaian tes keterampilan menulis narasi dengan

metode examples nonexamples oleh siswa.

Berdasarkan kegiatan observasi tersebut, secara garis besar diperoleh

gambaran tentang jalannya pembelajaran dari mata pelajaran Bahasa

Indonesia tentang keterampilan menulis narasi siswa dengan metode examples

nonexamples sebagai berikut:

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran guru

Pengamatan terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran yang

digunakan guru dalam mengajar sangat penting karena sebagai prosedur

mengajar guru di dalam kelas. RPP peneliti dinilai oleh guru kelas IV dengan

lembar pengamatan RPP yang sudah dipersiapkan. Hasil penilaian RPP siklus

II dapat dilihat pada lampiran 27. Guru menilai RPP yang digunakan oleh

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

peneliti dengan hasil rata-rata nilai 3,65 yang menunjukkan penyusunan RPP

dalam kategori sangat baik. Secara garis besar RPP yang disusun sudah relevan

dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ada dengan sistematika

yang runtut dan tujuan pembelajaran yang jelas mencakup ranah kognitif,

afektif, dan psikomotor.

2) Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran Guru

Hasil pengamatan terhadap kegiatan pelaksanaan pembelajaran oleh

guru pada siklus II dapat dilihat pada lampiran 30. Hasil Pengamatan

difokuskan pada tujuh aspek kemampuan guru yaitu: (1) guru mengelola ruang

dan fasilitas pembelajaran termasuk kategori baik dengan nilai 4, (2)

melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan nilai 4 dalam kategori sangat

baik, (3) mengelola interaksi kelas juga sudah sangat baik dengan nilai 4, (4)

bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif

siswa terhadap belajar dengan nilai 3,5, (5) mendemonstrasikan kemampuan

khusus dalam pembelajaran mata pelajaran tertentu termasuk kategori baik

dengan nilai 3,5, (6) melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar dengan

nilai 3 kategori sangat baik, dan (7) kesan umum kerja guru dalam kategori

baik dengan nilai 4. Sehingga nilai rata-rata kegiatan pembelajaran guru adalah

3,71 termasuk dalam kategori sangat baik. Berdasarkan rata-rata nilai tersebut

menunjukkan kualitas pembelajaran dari guru meningkat dibandingkan dengan

siklus I.

3) Hasil Observasi Proses Menulis Siswa

Dari hasil observasi proses menulis siswa dan kegiatan pembelajaran

siklus II selama dua kali pertemuan diperoleh hasil sebagai berikut:

1) Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan baik.

2) Siswa terlihat antusias dan bersemangat untuk menerima pelajaran.

3) Ssudah terlihat aktif dalam kegiatan pembelajaran.

4) Siswa mulai ahli dalam memanfaatkan media pelajaran dengan baik.

5) Hasrat siswa dalam mengeluarkan pendapat dan bertanya sangat besar.

Berkat bantuan papan skor, siswa merasa tertantang untuk mendapatkan

penghargaan sehingga mereka termotivasi untuk lebih aktif.

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

6) Kerjasama antar siswa dalam proses pembelajaran sudah baik dengan

pembagian tugas pada masing-masing anggota kelompok.

7) Siswa terlihat bersungguh-sungguh mengerjakan tugas-tugas yang

diberikan guru.

8) Kemauan untuk menerapkan hasil pelajaran sudah terlihat dengan aktif

kerja kelompok, mengerjakan soal evaluasi dan membuat kesimpulan.

9) Siswa aktif membuat rangkuman dari hasil pembelajaran.

10) Siswa terlihat lebih bersungguh-sungguh dalam mengerjakan soal baik

evaluasi maupun kelompok.

4) Hasil penilaian tes keterampilan menulis narasi siswa dengan metode

examples nonexamples

Daftar nilai keterampilan menulis paragraf deskriptif siswa siklus II

dapat dilihat pada lampiran 32. Data nilai tersebut dikelompokkan ke dalam

tabel 5 di bawah ini:

Tabel 5. Data Frekuensi Nilai Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IVSDN 03 Biting pada Siklus II

NoInterval

NilaiFrekuensi

(fi)Nilai

Tengah (xi)fi.xi

Prosentase(%)

Ket.

1 64-69 1 66,5 66.5 5% BT/T2 70-75 1 72,5 72.5 5% T3 76-81 10 78,5 785 50% T4 82-87 7 84,5 591,5 35% T5 88-93 1 90,5 90,5 5% T

jumlah 20 1606 100%Nilai rata-rata = 1684,5 : 20 = 80,3

Ketuntasan klasikal = (19 : 20) x 100 % = 95%Nilai Di bawah KKM = (1 : 20) x 100% = 5%

Nilai Tertinggi = 90Nilai Terendah = 64

Dari tabel 5 di atas dapat dilihat persentase siswa yang belum

dan sudah tuntas KKM. Dari 20 siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 03

Biting, hanya terdapat sebesar 5% siswa belum tuntas KKM. Dari tabel 5

tersebut juga dapat dilihat kelas 64-69 sebesar 5%, pada kelas 70-75 sebesar

5%, dan pada kelas 76-81 sebesar 50%, kelas 82-87 sebeasar 35%, kelas 88-93

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

sebesar 5%. Dari tabel 5 tersebut juga dapat diketahui ketuntatasan hasil belajar

siswa pada siklus II mencapai 95% atau 19 siswa sudah tuntas. Sedangkan

siswa yang belum tuntas 5% atau 1 siswa.

Berdasarkan data pada tabel 5 maka hasil pembelajaran keterampilan

menulis paragraf deskriptif setelah diadakan tindakan siklus II pada siswa kelas

IV SDN 03 Biting dapat disajikan dalam grafik pada gambar 6 dibawah ini :

Gambar 6. Grafik Nilai Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV SDN 03Biting pada siklus II

Pada gambar 6 di atas ditunjukkan frekuensi dari masing-masing

kelas. Pada kelas 64-69 terdapat 1 siswa, pada kelas 70-75 terdapat

sebanyak 1 siswa, pada kelas 76-81 terdapat sebanyak 10 siswa, pada kelas

82-87 terdapat sebanyak 7 siswa, pada interval kelas 88-93 terdapat 1 siswa.

Dengan jumlah keseluruhan 20 siswa, hanya terdapat 1 siswa yang belum

tuntas KKM. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ketuntasan hasil

keterampilan menulis narasi siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 (KKM) sudah

mencapai 80% sesuai target capaian sehingga tindakan dapat dihentikan.

0

2

4

6

8

10

12

64-69

frek

uens

i

64

sebesar 5%. Dari tabel 5 tersebut juga dapat diketahui ketuntatasan hasil belajar

siswa pada siklus II mencapai 95% atau 19 siswa sudah tuntas. Sedangkan

siswa yang belum tuntas 5% atau 1 siswa.

Berdasarkan data pada tabel 5 maka hasil pembelajaran keterampilan

menulis paragraf deskriptif setelah diadakan tindakan siklus II pada siswa kelas

IV SDN 03 Biting dapat disajikan dalam grafik pada gambar 6 dibawah ini :

Gambar 6. Grafik Nilai Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV SDN 03Biting pada siklus II

Pada gambar 6 di atas ditunjukkan frekuensi dari masing-masing

kelas. Pada kelas 64-69 terdapat 1 siswa, pada kelas 70-75 terdapat

sebanyak 1 siswa, pada kelas 76-81 terdapat sebanyak 10 siswa, pada kelas

82-87 terdapat sebanyak 7 siswa, pada interval kelas 88-93 terdapat 1 siswa.

Dengan jumlah keseluruhan 20 siswa, hanya terdapat 1 siswa yang belum

tuntas KKM. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ketuntasan hasil

keterampilan menulis narasi siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 (KKM) sudah

mencapai 80% sesuai target capaian sehingga tindakan dapat dihentikan.

64-69 70-75 76-81 82-87 88-93

Interval nilai

64

sebesar 5%. Dari tabel 5 tersebut juga dapat diketahui ketuntatasan hasil belajar

siswa pada siklus II mencapai 95% atau 19 siswa sudah tuntas. Sedangkan

siswa yang belum tuntas 5% atau 1 siswa.

Berdasarkan data pada tabel 5 maka hasil pembelajaran keterampilan

menulis paragraf deskriptif setelah diadakan tindakan siklus II pada siswa kelas

IV SDN 03 Biting dapat disajikan dalam grafik pada gambar 6 dibawah ini :

Gambar 6. Grafik Nilai Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV SDN 03Biting pada siklus II

Pada gambar 6 di atas ditunjukkan frekuensi dari masing-masing

kelas. Pada kelas 64-69 terdapat 1 siswa, pada kelas 70-75 terdapat

sebanyak 1 siswa, pada kelas 76-81 terdapat sebanyak 10 siswa, pada kelas

82-87 terdapat sebanyak 7 siswa, pada interval kelas 88-93 terdapat 1 siswa.

Dengan jumlah keseluruhan 20 siswa, hanya terdapat 1 siswa yang belum

tuntas KKM. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ketuntasan hasil

keterampilan menulis narasi siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 (KKM) sudah

mencapai 80% sesuai target capaian sehingga tindakan dapat dihentikan.

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi maka, dapat disimpulkan bahwa hasil

pembelajaran keterampilan menulis narasi siswa pada siklus II ini telah

menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dari siklus I.

Bertolak dari perbaikan pada siklus II dibuktikan bahwa penggunaan

metode examples nonexamples dapat meningkatkan kualitas proses dan

kualitas hasil pembelajaran keterampilan menulis narasi. Hal ini terbukti dari

20 siswa yang melakukan tes menulis narasi, 19 siswa atau sebesar 95% telah

mencapai ketuntasan belajar dengan mendapat nilai di atas 65 (KKM).

Secara umum semua kelemahan yang ada dalam proses

pembelajaran keterampilan menulis narasi pada siklus II sudah dapat

diatasi dengan baik walaupun masih ada beberapa siswa yang kurang

aktif dan kurang bersungguh-sungguh. Yang peneliti lakukan terhadap

1 siswa yang belum tuntas adalah dengan melakukan remidiasi

dikarenakan siswa tersebut memiliki kemampuan dasar yang berada di

bawah teman-temannya sehingga tidak dimungkinan untuk dilanjutkan

siklus berikutnya. Namun, secara garis besar siswa merasa termotivasi

dalam belajar, senang hati, dan antusias dalam melakukan kegiatan

karena siswa belajar sambil bekerja sama dengan temannya secara

kompak. Selain itu, peningkatan kualitas proses dan kualitas hasil

keterampilan menulis narasi pada siklus II sudah mencapai indikator

ketercapaian yaitu 80% dari jumlah siswa yang ada. Oleh karena itu,

penelitian dapat dihentikan dan dinyatakan berhasil.

C. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini akan disajikan dalam bentuk peningkatan dari

hubungan antarsiklus. Untuk hasil penelitian persiklus sudah disajikan pada tahap

observasi (pengamatan) pada masing-masing siklus. Berdasarkan pengamatan dari

analisis data yang ada, dapat dilihat adanya peningkatan hasil siswa kelas IV SDN

03 Biting dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada aspek keterampilan menulis

narasi dengan metode examples nonexamples.

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Dari hasil pengamatan dan analisis data yang ada, dapat dilihat adanya

peningkatan kegiatan guru, kualitas proses dalam pembelajaran, dan peningkatan

kualitas hasil menulis narasi siswa kelas IV SDN 03 Biting.

Kemampuan guru atau pengajar dalam melakukan kegiatan pembelajaran

mengalami peningkatan. Berdasarkan data hasil observasi guru (lampiran ...)

diketahui bahwa terdapat peningkatan dari siklus I ke siklus II, yaitu dari rata-rata

nilai siklus I sebesar 3,14 menjadi sebesar 3,71. Kemampuan guru dalam

pembelajaran pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan sebesar 0,57.

Peningkatan kemampuan guru dalam pembelajaran pada siklus I dan siklus II

disajikan pada tabel 6 berikut.

Tabel 6. Peningkatan Kemampuan Guru dalam Pembelajaran pada Siklus I danSiklus II

Siklus I Siklus IIPert 1 Pert 2 Rata-rata Pert 1 Pert 2 Rata-rata3,00 3,28 3,14 3,57 3,85 3,71

Berdasarkan tabel 6, peningkatan kemampuan guru dalam pembelajaran

dapat disajikan dengan grafik pada gambar 7 berikut:

Gambar 7. Grafik Peningkatan Kemampuan Guru dalam Pembelajaran padaSiklus I dan Siklus II

00.5

11.5

22.5

33.5

44.5

Pertemuan 1

Nila

i/Per

sent

ase

66

Dari hasil pengamatan dan analisis data yang ada, dapat dilihat adanya

peningkatan kegiatan guru, kualitas proses dalam pembelajaran, dan peningkatan

kualitas hasil menulis narasi siswa kelas IV SDN 03 Biting.

Kemampuan guru atau pengajar dalam melakukan kegiatan pembelajaran

mengalami peningkatan. Berdasarkan data hasil observasi guru (lampiran ...)

diketahui bahwa terdapat peningkatan dari siklus I ke siklus II, yaitu dari rata-rata

nilai siklus I sebesar 3,14 menjadi sebesar 3,71. Kemampuan guru dalam

pembelajaran pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan sebesar 0,57.

Peningkatan kemampuan guru dalam pembelajaran pada siklus I dan siklus II

disajikan pada tabel 6 berikut.

Tabel 6. Peningkatan Kemampuan Guru dalam Pembelajaran pada Siklus I danSiklus II

Siklus I Siklus IIPert 1 Pert 2 Rata-rata Pert 1 Pert 2 Rata-rata3,00 3,28 3,14 3,57 3,85 3,71

Berdasarkan tabel 6, peningkatan kemampuan guru dalam pembelajaran

dapat disajikan dengan grafik pada gambar 7 berikut:

Gambar 7. Grafik Peningkatan Kemampuan Guru dalam Pembelajaran padaSiklus I dan Siklus II

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Rata-rata

Pelaksanaan Tindakan

Siklus I Siklus II

66

Dari hasil pengamatan dan analisis data yang ada, dapat dilihat adanya

peningkatan kegiatan guru, kualitas proses dalam pembelajaran, dan peningkatan

kualitas hasil menulis narasi siswa kelas IV SDN 03 Biting.

Kemampuan guru atau pengajar dalam melakukan kegiatan pembelajaran

mengalami peningkatan. Berdasarkan data hasil observasi guru (lampiran ...)

diketahui bahwa terdapat peningkatan dari siklus I ke siklus II, yaitu dari rata-rata

nilai siklus I sebesar 3,14 menjadi sebesar 3,71. Kemampuan guru dalam

pembelajaran pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan sebesar 0,57.

Peningkatan kemampuan guru dalam pembelajaran pada siklus I dan siklus II

disajikan pada tabel 6 berikut.

Tabel 6. Peningkatan Kemampuan Guru dalam Pembelajaran pada Siklus I danSiklus II

Siklus I Siklus IIPert 1 Pert 2 Rata-rata Pert 1 Pert 2 Rata-rata3,00 3,28 3,14 3,57 3,85 3,71

Berdasarkan tabel 6, peningkatan kemampuan guru dalam pembelajaran

dapat disajikan dengan grafik pada gambar 7 berikut:

Gambar 7. Grafik Peningkatan Kemampuan Guru dalam Pembelajaran padaSiklus I dan Siklus II

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Peningkatan kualitas proses ditunjukkan dengan meningkatnya keaktifan,

perhatian dan antusias siswa terhadap pembelajaran bahasa Indonesia khususnya

keterampilan menulis narasi. Sedangkan peningkatan kualitas hasil ditunjukkan

dari sebaran frekuensi nilai keterampilan menulis narasi dari penilaian aspek isi,

organisasi isi, kosakata, pengembangan bahasa, mekanik yang semakin besar

(meningkat) pada interval nilai di atas KKM (65) seperti pada tabel 8 berikut ini :

Tabel 7. Data Frekuensi Nilai Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV SDN03 Biting pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

No. Interval NilaiFrekuensi

Prasiklus Siklus I Siklus II1. 46-54 2 0 02. 55-63 10 1 03. 64-72 4 15 14. 73-81 3 2 115. 82-90 1 2 8

Jumlah Siswa 20 20 20Siswa Tidak Tuntas 12 5 1Siswa Sudah Tuntas 8 15 19Nilai Rata-Rata Kelas 63,5 71 80,3Ketuntasan Klasikal 40% 75% 95%

Tabel 7 di atas menunjukkan adanya peningkatan nilai keterampilan

menulis narasi siswa dari prasiklus sampai siklus II. Presentase ketuntasan

klasikal meningkat dari prasiklus sebesar 40% menjadi 75% pada siklus I dan

meningkat lagi pada siklus II menjadi 95%. Pada akhir siklus masih terdapat 1

siswa yang belum tuntas KKM dalam keterampilan menulis narasi. Kelemahan

mereka pada aspek isi dan kosakata.

Perbandingan nilai rata-rata kelas dari tiap siklus terjadi peningkatan.

Pada prasiklus nilai rata-rata siswa sebesar 63,5, pada siklus I nilai rata-rata kelas

meningkat menjadi 71. Selanjutnya nilai rata-rata mengalami peningkatan

signifikan pada siklus II menjadi 80,3. Peningkatan tersebut membuktikan bahwa

metode examples nonexamples tepat untuk membantu meningkatkan hasil

keterampilan menulis narasi.

Dari tabel 7 perbandingan nilai keterampialan menulis narasi di atas

dapat dibuat grafik pada gambar 8 sebagai berikut:

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Gambar 8. Grafik Frekuensi Nilai Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IVSDN 03 Biting pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

Dari gambar 8 tersebut terlihat bahwa prasiklus (biru) lebih

mendominasi pada interval nilai rendah, siklus I (merah) mendominasi interval

nilai sedang, dan siklus II (hijau) dominasi pada interval nilai sedang dan tinggi.

Tabel 8. Rata-rata Nilai Bilangan Romawi Siswa Kelas IV SDN 03 BitingPrasiklus, Siklus I, dan Siklus II

Tindakan Nilai Rata-rata

Pra Siklus 63,5

Siklus I 71

Siklus II 80,3

Dari tabel 8 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata sebelum dilaksanakan

tindakan (pra siklus) adalah 63,5, pada siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi

71, siklus II rata-rata meningkat menjadi 80,3. Tabel 13 dapat disajikan dalam

bentuk gambar 9 sebagai berikut:

0

2

4

6

8

10

12

14

16

46-54

68

Gambar 8. Grafik Frekuensi Nilai Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IVSDN 03 Biting pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

Dari gambar 8 tersebut terlihat bahwa prasiklus (biru) lebih

mendominasi pada interval nilai rendah, siklus I (merah) mendominasi interval

nilai sedang, dan siklus II (hijau) dominasi pada interval nilai sedang dan tinggi.

Tabel 8. Rata-rata Nilai Bilangan Romawi Siswa Kelas IV SDN 03 BitingPrasiklus, Siklus I, dan Siklus II

Tindakan Nilai Rata-rata

Pra Siklus 63,5

Siklus I 71

Siklus II 80,3

Dari tabel 8 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata sebelum dilaksanakan

tindakan (pra siklus) adalah 63,5, pada siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi

71, siklus II rata-rata meningkat menjadi 80,3. Tabel 13 dapat disajikan dalam

bentuk gambar 9 sebagai berikut:

55-63 64-72 73-81 82-90

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

68

Gambar 8. Grafik Frekuensi Nilai Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IVSDN 03 Biting pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

Dari gambar 8 tersebut terlihat bahwa prasiklus (biru) lebih

mendominasi pada interval nilai rendah, siklus I (merah) mendominasi interval

nilai sedang, dan siklus II (hijau) dominasi pada interval nilai sedang dan tinggi.

Tabel 8. Rata-rata Nilai Bilangan Romawi Siswa Kelas IV SDN 03 BitingPrasiklus, Siklus I, dan Siklus II

Tindakan Nilai Rata-rata

Pra Siklus 63,5

Siklus I 71

Siklus II 80,3

Dari tabel 8 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata sebelum dilaksanakan

tindakan (pra siklus) adalah 63,5, pada siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi

71, siklus II rata-rata meningkat menjadi 80,3. Tabel 13 dapat disajikan dalam

bentuk gambar 9 sebagai berikut:

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Gambar 9. Grafik Rata-rata Nilai Siswa Kelas IV SDN 03 Biting Pra Siklus,Siklus I, dan Siklus II

Selain terdapat peningkatan pada nilai rata-rata kelas, ketuntasan belajar

secara klasikal siswa kelas IV SD Negeri 03 Biting pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia materi menulis narasi juga semakin meningkat. Presentase ketuntasan

klasikal dapat dilihat pada tabel 9.

Tabel 9. Presentase Ketuntasan Klasikal Siswa Kelas IV SDN 03 Biting Prasiklus,Siklus I, dan Siklus II

Tindakan Presentase (%)

Pra Siklus 40

Siklus I 75

Siklus II 95

Dari tabel 9 dapat dilihat bahwa presentase ketuntasan klasikal sebelum

tindakan (Prasiklus) hanya 40%. Pada siklus I terdapat peningkatan presentase

ketuntasan klasikal menjadi 75% , siklus II menjadi 95%. Tabel 9 dapat

divisualisasikan dalam bentuk grafik sesuai pada gambar 10, sebagai berikut:

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

pra siklus

63.5

Nilai Rata-Rata

69

Gambar 9. Grafik Rata-rata Nilai Siswa Kelas IV SDN 03 Biting Pra Siklus,Siklus I, dan Siklus II

Selain terdapat peningkatan pada nilai rata-rata kelas, ketuntasan belajar

secara klasikal siswa kelas IV SD Negeri 03 Biting pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia materi menulis narasi juga semakin meningkat. Presentase ketuntasan

klasikal dapat dilihat pada tabel 9.

Tabel 9. Presentase Ketuntasan Klasikal Siswa Kelas IV SDN 03 Biting Prasiklus,Siklus I, dan Siklus II

Tindakan Presentase (%)

Pra Siklus 40

Siklus I 75

Siklus II 95

Dari tabel 9 dapat dilihat bahwa presentase ketuntasan klasikal sebelum

tindakan (Prasiklus) hanya 40%. Pada siklus I terdapat peningkatan presentase

ketuntasan klasikal menjadi 75% , siklus II menjadi 95%. Tabel 9 dapat

divisualisasikan dalam bentuk grafik sesuai pada gambar 10, sebagai berikut:

Siklus I Siklus II

71

80.3

Nilai Rata-Rata

69

Gambar 9. Grafik Rata-rata Nilai Siswa Kelas IV SDN 03 Biting Pra Siklus,Siklus I, dan Siklus II

Selain terdapat peningkatan pada nilai rata-rata kelas, ketuntasan belajar

secara klasikal siswa kelas IV SD Negeri 03 Biting pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia materi menulis narasi juga semakin meningkat. Presentase ketuntasan

klasikal dapat dilihat pada tabel 9.

Tabel 9. Presentase Ketuntasan Klasikal Siswa Kelas IV SDN 03 Biting Prasiklus,Siklus I, dan Siklus II

Tindakan Presentase (%)

Pra Siklus 40

Siklus I 75

Siklus II 95

Dari tabel 9 dapat dilihat bahwa presentase ketuntasan klasikal sebelum

tindakan (Prasiklus) hanya 40%. Pada siklus I terdapat peningkatan presentase

ketuntasan klasikal menjadi 75% , siklus II menjadi 95%. Tabel 9 dapat

divisualisasikan dalam bentuk grafik sesuai pada gambar 10, sebagai berikut:

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Gambar 10. Grafik Presentase Ketuntasan Klasikal Siswa kelas IV SDN 03 BitingPra Siklus, Siklus I, Siklus II

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian tindakan dapat dinyatakan bahwa terjadi

peningkatan kualitas proses dan kualitas hasil keterampilan menulis narasi dengan

metode examples nonexamples pada siklus I dan siklus II. Secara garis besar,

penelitian ini telah berhasil menjawab rumusan masalah yang telah dikemukakan

peneliti pada bagian bab I.

Pembahasan hasil penelitian ini akan dijabarkan secara garis besar hasil

pembelajaran keterampilan menulis narasi dari prasiklus dan setelah dilaksanakan

tindakan pada siklus I dan siklus II dengan menggunakan metode examples

nonexamples. Pembahasan hasil penelitian ini sebagai berikut :

1. Prasiklus

Kegiatan saat dilakukan prasiklus terlihat bahwa pembelajaran

keterampilan menulis narasi siswa masih menggunakan cara konvensional

yaitu siswa diminta langsung menulis narasi yang dikemukakan guru secara

individu. Meskipun metode pembelajaran ini menuntut siswa untuk aktif

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Pra Siklus Siklus I

40

Presentase Ketuntasan Klasikal

70

Gambar 10. Grafik Presentase Ketuntasan Klasikal Siswa kelas IV SDN 03 BitingPra Siklus, Siklus I, Siklus II

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian tindakan dapat dinyatakan bahwa terjadi

peningkatan kualitas proses dan kualitas hasil keterampilan menulis narasi dengan

metode examples nonexamples pada siklus I dan siklus II. Secara garis besar,

penelitian ini telah berhasil menjawab rumusan masalah yang telah dikemukakan

peneliti pada bagian bab I.

Pembahasan hasil penelitian ini akan dijabarkan secara garis besar hasil

pembelajaran keterampilan menulis narasi dari prasiklus dan setelah dilaksanakan

tindakan pada siklus I dan siklus II dengan menggunakan metode examples

nonexamples. Pembahasan hasil penelitian ini sebagai berikut :

1. Prasiklus

Kegiatan saat dilakukan prasiklus terlihat bahwa pembelajaran

keterampilan menulis narasi siswa masih menggunakan cara konvensional

yaitu siswa diminta langsung menulis narasi yang dikemukakan guru secara

individu. Meskipun metode pembelajaran ini menuntut siswa untuk aktif

Siklus I Siklus II

75

95Presentase Ketuntasan Klasikal

70

Gambar 10. Grafik Presentase Ketuntasan Klasikal Siswa kelas IV SDN 03 BitingPra Siklus, Siklus I, Siklus II

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian tindakan dapat dinyatakan bahwa terjadi

peningkatan kualitas proses dan kualitas hasil keterampilan menulis narasi dengan

metode examples nonexamples pada siklus I dan siklus II. Secara garis besar,

penelitian ini telah berhasil menjawab rumusan masalah yang telah dikemukakan

peneliti pada bagian bab I.

Pembahasan hasil penelitian ini akan dijabarkan secara garis besar hasil

pembelajaran keterampilan menulis narasi dari prasiklus dan setelah dilaksanakan

tindakan pada siklus I dan siklus II dengan menggunakan metode examples

nonexamples. Pembahasan hasil penelitian ini sebagai berikut :

1. Prasiklus

Kegiatan saat dilakukan prasiklus terlihat bahwa pembelajaran

keterampilan menulis narasi siswa masih menggunakan cara konvensional

yaitu siswa diminta langsung menulis narasi yang dikemukakan guru secara

individu. Meskipun metode pembelajaran ini menuntut siswa untuk aktif

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

tetapi suasana pembelajaran terkesan membosankan karena siswa masih

bingung mengemukakan ide, sehingga siswa yang menanggapi juga merasa

kesulitan. Hal ini membuat siswa tidak antusias mengikuti pembelajaran

menulis narasi.

Akibatnya, hasil keterampilan menulis narasi siswa menjadi rendah.

Terbukti dengan banyaknya siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM.

Nilai keterampilan menulis narasi yang diperoleh siswa masih rendah. Pada

prasiklus siswa yang belum tuntas KKM sebanyak 12 siswa, sedangkan

yang sudah tuntas KKM sebanyak 8 siswa atau 40%. Nilai terendah pada

prasiklus adalah 46 dan nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 83. Nilai

dari masing-masing siswa tersebut dapat dilihat pada lampiran 3.

Siswa yang memperoleh nilai pada kelas 46-54 sebanyak 2 siswa

(10%), interval nilai 55-63 terdapat 10 siswa (50%), interval nilai 64-72

sejumlah 4 siswa (20%), terdapat 3 siswa (15%) mendapat nilai dalam

interval 73-81. Kelas 82-90 sebanyak 1 (5%). Nilai rata-rata kelas adalah 63,5

dengan ketuntasan klasikal sebanyak 8 siswa (40%) dari jumlah siswa. Nilai

rata-rata ini dapat dikatakan rendah karena nilai yang diperoleh siswa

pun juga masih rendah. Oleh karena itu dilakukan tindakan untuk

meningkatkan keterampilan menulis narasi siswa.

2. Siklus I

Berdasarkan tindakan yang sudah dilaksanakan pada siklus I terbukti

adanya peningkatan kualitas hasil keterampilan menulis narasi siswa. Dalam

proses pembelajaran menulis narasi siklus I ini peneliti menggunakan metode

examples nonexamples, siswa dibagi menjadi dua kelompok besar. Proses

pembelajaran terkesan lebih hidup dan menyenangkan meskipun hasilnya

belum maksimal karena siswa baru pertama kali menggunakan media gambar

seri. Siswa lebih berminat dan terlihat aktif dalam pembelajaran terutama

ketika memulai mengurutkan gambar. Kerjasama dan kesungguhan siswa

sangat jelas terlihat karena metode examples nonexamples ini dilakukan

secara berkelompok.

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Pada siklus I kualitas proses sudah menikat dari yang siswa tidak

tertarik untuk menulis menjadi antusisas meskipun masih ada beberapa siswa

yang masih ramai sendiri. Kemudian kualitas hasil keterampilan menulis

narasi sebanyak 15 siswa memperoleh nilai di atas KKM. Dilihat dari

banyaknya siswa yang tuntas KKM diketahui tepat sebanyak 15 siswa atau

75% sudah tuntas dan masih terdapat 5 siswa atau 25% yang belum

tuntas KKM. Dengan jumlah ketuntasan seperti itu dapat dikatakan

indikator kinerja siklus I belum tercapai. Karena ditergetkan sebanyak 80%

siswa yang tuntas. Akan tetapi, pada siklus I nilai siswa sudah meningkat

dibandingkan dengan prasiklus.

Pengamatan dari tindakan pada siklus I ditemukan beberapa hal

yang terkait faktor-faktor penilaian keterampilan menulis narasi siswa yaitu:

Pertama, organisasi isi maupun isi yang ada didalam narasi yang ditulis siswa

belum runtut. Kedua, siswa masih menggunakan kosakata tertentu saja.

Namun, untuk segi mekanik sudah mengalami peningkatan misalnya

mengenai penggunaan tanda baca dan huruf besar.

Peningkatan kualitas proses dan kualitas hasil pada siklus I belum

memuaskan dan masih terdapat kekurangan yang harus diperbaiki dan

diharapkan keterampilan menulis narasi siswa semakin meningkat. Oleh

karena itu, penelitian ini dilanjutkan ke siklus II.

3. Siklus II

Tindakan siklus II menunjukkan terjadinya peningkatan kualitas

proses dan kualitas hasil. Peningkatan kualitas proses dapat dilihat pada

keaktifan dan kerja sama serta perhatian siswa yang sudah fokus pada

pembelajaran menulis narasi dengan metode examples nonexamples, dapat

dilihat pada lampiran 24. Sedangkan peningkatan kualitas hasil meningkat

secara signifikan dari tindakan sebelumnya.

Kualitas hasil keterampilan menulis narasi siklus II terjadi

peningkatan. indikator ketercapaian kualitas hasil adalah 80%. Pada siklus ini

diketahui bahwa dari 20 siswa kelas IV terdapat 19 siswa atau 95% tuntas

KKM dan 1 siswa atau 5% belum tuntas KKM. Hal ini dibuktikan pada kelas

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

dilihat dari nilai rata-rata klasikal siswa juga terdapat peningkatan. Nilai

rata-rata klasikal pada siklus I sebesar 71 meningkat menjadi 80,3 pada

siklus II.

Peningkatan kualitas hasil keterampilan menulis narasi dengan

menggunakan metode examples nonexamples pada siklus II sudah

memuaskan dan mencapai indikator ketercapaian. Oleh karena itu,

pelaksanaan tindakan dapat dihentikan dan terbukti dinyatakan berhasil.

Berdasarkan atas tindakan yang dilakukan pada siklus I dan II,

keberhasilan pembelajaran keterampilan menulis narasi dengan menggunakan

metode examples nonexamples dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai

berikut:

Nilai tes keterampilan menulis narasi siswa dengan metode examples

nonexamples yang telah dilaksanakan guru menunjukkan peningkatan dari

siklus I sampai siklus II dibandingkan dengan kondisi awal. Ketuntasan

klasikal akhir siklus mencapai 95% dengan nilai rata-rata 80,3. Sehingga

sudah memenuhi indikator ketercapaian yaitu sebesar 80%.

Peningkatan kualitas proses mengalami peningkatan. Peningkatan

keterampilan proses secara garis besar ditandai dengan beberapa hal sebagai

berikut:

1) Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan baik.

2) Siswa terlihat antusias dan bersemangat untuk menerima pelajaran.

3) Ssudah terlihat aktif dalam kegiatan pembelajaran.

4) Siswa mulai ahli dalam memanfaatkan media pelajaran dengan baik.

5) Hasrat siswa dalam mengeluarkan pendapat dan bertanya sangat besar.

Berkat bantuan papan skor, siswa merasa tertantang untuk mendapatkan

penghargaan sehingga mereka termotivasi untuk lebih aktif.

6) Kerjasama antar siswa dalam proses pembelajaran sudah baik dengan

pembagian tugas pada masing-masing anggota kelompok.

7) Siswa terlihat bersungguh-sungguh mengerjakan tugas-tugas yang

diberikan guru.

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

8) Kemauan untuk menerapkan hasil pelajaran sudah terlihat dengan aktif

kerja kelompok, mengerjakan soal evaluasi dan membuat kesimpulan.

9) Siswa aktif membuat rangkuman dari hasil pembelajaran.

10) Siswa terlihat lebih bersungguh-sungguh dalam mengerjakan soal baik

evaluasi maupun kelompok.

Keterampilan menulis narasi ditandai dengan meningkatnya aspek-

aspek penilaian menulis yang secara garis besar dijelaskan sebagai berikut :

1) Siswa mampu menuliskan isi paragraf dengan padat informasi,

substansif, pengembangan tesis tuntas, dan relevan dengan permasalahan

dan tuntas.

2) Dalam segi organisasi isi, ekspresi lancar, gagasan diungkapkan dengan

jelas, padat, tertata dengan baik, urutan logis, dan kohesif.

3) Kosakata baik, pemanfaatan potensi kata canggih, pilihan kata dan

ungkapan tepat, dan menguasai pembentukan kata.

4) Siswa mampu mengembangkan bahasa dengan baik, konstruksi

kompleks tetapi efektif dan hanya terjadi sedikit kesalahan penggunaan

bentuk kebahasaan

5) Dalam segi mekanik, siswa menguasai aturan penulisan dan hanya

terdapat beberapa kesalahan ejaan.

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

BAB V

SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan

dalam dua siklus dengan menggunakan metode examples nonexamples dalam

pembelajaran keterampilan menulis narasi pada siswa kelas IV Sekolah Dasar

Negeri 03 Biting, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode examples

nonexamples dapat meningkatkan keterampilan menulis narasi pada siswa kelas

IV SDN 03 Biting Purwantoro Wonogiri tahun ajaran 2011/2012. Hal ini ditandai

dengan meningkatnya kualitas proses dan kualitas hasil keterampilan menulis

narasi siswa pada tiap siklusnya, kualitas proses siswa kelas IV SDN 03 Biting

dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya menulis narasi mengalami

peningkatan. Peningkatan ditunjukkan dari semakin aktif, tertarik dan antusiasnya

siswa terhadapa pembelajaran menulis. Dapat dikatakan bahwa pembelajaran

dengan metode examples nonexamples dapat meningkatkan kualitas proses

menulis narasi siswa. Selain kualitas proses, kualitas hasil juga mengalami

peningkatan yang signifikan yaitu siklus I sebesar 71 dan siklus II sebesar 80,3.

Dilihat dari hasil tes menulis narasi pada siklus I diketahui 15 siswa (75%) dari

20 siswa telah mencapai nilai KKM (65) dan meningkat pada siklus II sebanyak

19 siswa (95%) dari 20 siswa telah berhasil mencapai nilai KKM.

B. Implikasi

Penggunaan metode examples nonexamples terbukti dapat meningkatkan

kualitas proses dan kualitas hasil keterampilan menulis narasi. Hal ini dikarenakan

metode ini dapat mengaktifkan latar belakang siswa serta siswa belajar secara

gotong royong dan dalam kondisi yang menyenangkan. Dalam metode examples

nonexamplex, bekerjasama dengan temannya untuk mengurutkan media gambar

seri. Kegiatan dan keberhasilan belajar siswa tidak hanya ditentukan oleh

kemampuan siswa sendiri dalam menguasai materi dan mengungkapkan ide serta

gagasannya akan tetapi juga dalam hal kerjasama dengan kelompoknya. Oleh

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

karena itu, siswalah yang menjadi pusat kegiatan pembelajaran. Peran guru di sini

hanya sebagai mediator, motivator, dan fasilitator belajar siswa.

Metode examples nonexamples ini lebih efektif dan efisien dibanding

dengan metode konvensional yang pada umumnya masih sering digunakan guru

dalam pembelajaran keterampilan menulis. Dikatakan efektif karena penerapan

metode examples nonexamples akan lebih menghemat waktu, hal ini disebabkan

karena siswa belajar secara berkelompok. Sedangkan dikatakan efisien, karena

proses pembelajaran dilakukan dalam suasana yang kondusif.

Penelitian ini membuktikan bahwa dengan penggunaan metode examples

nonexamples dapat membuat siswa lebih aktif, berminat dalam mengikuti

pembelajaran menulis, dan pembelajaran lebih hidup serta menyenangkan. Selain

itu, meode ini dapat meningkatkan kualitas proses dan kualitas hasil pembelajaran

menulis narasi yang ditandai dengan meningkatnya rata-rata nilai siswa dan

persentase ketuntasan pada tiap siklusnya.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diimplikasikan bahwa metode

examples nonexamples dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan acuan

bagi guru dalam kegiatan pembelajaran keterampilan menulis narasi. Di samping

itu, metode pembelajaran ini dapat digunakan sebagai metode alternatif yang

menyenangkan, kreatif, dan inovatif dalam pembelajaran menulis narasi di tingkat

SD.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi penelitian di atas, peneliti dapat

mengajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

a. Siswa seharusnya memahami bahwa keterampilan menulis narasi

merupakan hal penting yang harus dikuasai, untuk itu siswa perlu mengikuti

pembelajaran menulis narasi dengan penuh kesungguhan agar siswa

memiliki keterampilan menulis yang baik.

b. Siswa harus lebih berlatih lagi dalam menulis, karena menu;lis narasi

membutuhkan latihan yang cukup, sehingga hasilnya akan maksimal.

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac/Peningkatan... · method of 4th grade students of SDN Biting Purwantoro Wonogiri in the academic year of 2011/2012. The subject in this research

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

c. Dengan adanya penggunaan metode examples nonexamples sebaiknya siswa

dapat memanfaatkan dengan baik untuk bekerja sama dengan temannya

sehingga hasilnya dapat optimal.

2. Bagi Guru

a. Guru hendaknya tidak membiasakan siswa untuk sekedar mendengarkan

ceramah dengan menghafal saja, tetapi siswa diharapkan dapat memahami

materi yang disampaikan.

b. Guru kelas hendaknya menerapkan metode examples nonexamples dalam

kegiatan belajar - mengajar khususnya pada pembelajaran keterampilan

menulis narasi, karena metode ini menggunakan gambar seri yang

membuat anak lebih tertarik, selain itu lebih efektif dan efisien

dibandingkan dengan metode konvensional yang pada umumnya masih

sering digunakan dalam pembelajaran menulis narasi.

3. Bagi Sekolah

Bagi sekolah penggunaan metode examples nonexamples sebagai

metode alternatif dalam pembelajaran keterampilan menulis narasi di kelas

tinggi sekolah dasar. Penggunaan metode examples nonexamples dapat

meningkatkan kualitas proses dan kualitas hasil menulis narasi bagi anak-anak

usia sekolah dasar.