data ca colon
DESCRIPTION
caTRANSCRIPT
-
5/28/2018 Data CA Colon
1/6
Bising jantung tidak selalu menunjukkan keadaan sakit. Pada anak-anak seringkali
terdengar bising sistolik yang innocent. Pada keadaan anemia dan keadaan demam
seringkali terdengar bising jantung faali, dalam hal ini kita sebut hemic murmur
yang tidak menunjukkan kelainan jantung organik. Hal ini disebabkan aliran
darah yang menjadi lebih cepat dari biasa dan kepekatan darah yang menurun. 3
Takikardia dan bising jantung (suara yang disebabkan oleh kecepatan aliran darah
yang meningkat) menggambarkan beban kerja dan curah jantung yang meningkat.
Pendahuluan
Kanker usus besar (kolon) dan daerah antara usus besar dan anus (disebut rektum)
memiliki banyak persamaan, dan oleh sebab itu seringkali secara bersama-sama
disebut dengan kanker kolorektal. Usus besar dan rektum adalah bagian dari
sistem pencernaan yang memproses makanan yang kita makan dan membuang
sisa makanan dari tubuh. Kanker kolorektal adalah kanker yang tumbuh pada usus
besar (kolon) atau rektum.
Kebanyakan kanker usus besar berawal dari pertumbuhan sel yang tidak ganas
atau disebut adenoma, yang pada awalnya membentuk polip. Polip dapat diangkat
dengan mudah namun seringkali adenoma tidak menampakkan gejala apapun
sehingga tidak terdeteksi dalam waktu yang relatif lama dan pada kondisi tertentu
berpotensi menjadi kanker yang dapat terjadi pada semua bagian dari usus besar.
Kanker kolorektal ini dapat menyebar keluar jaringan usus besar dan ke bagian
tubuh lainnya.
Insiden Kanker Kolorektal
Pada tahun 2002, terdapat lebih dari satu juta kasus kanker kolorektal baruyang
menempatkan kanker ini pada urutan ke -3 jenis kanker yang paling seringterjadi di dunia
-
5/28/2018 Data CA Colon
2/6
Menurut data WHO, diperkirakan 700.000 orang meninggal karena kankerkolorektal setiap tahunnya ini berarti sekitar 2.000 orang meninggal setiap
harinya.
Merupakan satu-satunya kanker yang dapat mengenai pria maupun wanitadengan perkiraan frekuensi yang hampir sama (dari jumlah total penderita
kanker pada pria, 9.5% terkena kanker kolorektal sedangkan pada wanita
mencapai 9.3% dari jumlah total penderita kanker) dan perkiraan kasus
baru di dunia sebanyak 401.000 pada pria per tahunnya dan 381.000 pada
wanita. Jumlah kasus baru di dunia cenderung meningkat secara cepat
sejak tahun 1975.
Diperkirakan lebih dari 50% penderita kanker kolorektal meninggal karenapenyakit ini
Pada tahun 2002, lebih dari setengah juta orang meninggal karena kankerkolorektal1
Di Eropa dan Amerika pada tahun 2004, kanker kolorektal menempatiurutan kedua sebagai kanker yang paling sering terjadi pada pria dan
wanita, dan juga merupakan penyebab kematian nomor dua tersering.
Kanker kolorektal secara predominan terjadi pada kelompok usia diatas 50tahun, meski demikian juga dapat mengenai kelompok usia dibawah 40
tahun dengan insiden yang bervariasi. Di Amerika dan Eropa 2-8% kanker
kolorektal terjadi pada usia dibawah 40 tahun. Di Indonesia, sesuai data
dari bagian Patologi Anatomi FKUI tahun 2003-2007, jumlah pasien
kanker kolorektal dibawah usia 40 tahun mencapai 28,17%.
Faktor Resiko
Penyebab pasti kanker kolorektal masih belum diketahui, tetapi kemungkinan
besar disebabkan oleh:
Kebiasaan makan yang salah (asupan makanan yang tinggi lemak danprotein, rendah serat)
Obesitas/kegemukan Pernah terkena kanker kolorektal sebelumnya
-
5/28/2018 Data CA Colon
3/6
Sejarah keluarga dengan kanker kolorektal Pernah memiliki polip di usus Umur (resiko meningkat pada usia diatas 50 tahun) Jarang melakukan aktifitas fisik
Gejala-gejala
Gejala-gejala kanker kolorektal meliputi:
Pendarahan pada usus besar, ditandai dengan ditemukannya darah padafeses saat buang air Besar
Perubahan kebiasaan buang air besar meliputi frekwensi dan konsistensibuang air besar (diare atau sembelit) tanpa sebab yang jelas, berlangsung
lebih dari enam minggu
Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas Rasa sakit di perut atau bagian belakang Perut masih terasa penuh meskipun sudah buang air besar
Kadang-kadang kanker dapat menjadi penghalang dalam usus besar yang tampak
pada beberapa gejala seperti kesakitan, sembelit, sulit buang air besar dan rasa
kembung di perut.
Deteksi dini dan skrining
Dilakukan pada kelompok risiko tinggi, yaitu dengan pemeriksaan :
Pemeriksaan tes darah samar pada feses (Fecal Occult BloodTest/FOBT) : pemeriksaan sederhana ini merupakan tes penapisan awal
kanker kolorektal, dilakukan dengan mengambil contoh feses yang
diletakkan pada kartu khusus yang akan berubah warnanya jika feses
tersebut mengandung darah.
Sigmoidoskopi fleksibel : pipa/ selang kecil dan tipis berkameradimasukkan ke rektum sehingga dokter bisa melihat melalui layar monitor
ke dalam rektum dan ke bagian pertama dari usus besar dimana separuh
dari polip biasa ditemukan. Pemeriksaan ini dilakukan setiap 5 tahun.
-
5/28/2018 Data CA Colon
4/6
Atau Kolonoskopi : merupakan tes yang paling akurat. Pipa/ selang elastisyang panjang dan kecil dimasukkan kedalam rektum sehingga dokter bisamelihat keseluruhan usus besar, mengambil polip dan mengambil contoh
jaringan untuk dilakukan biopsi. Pengambilan polip akan mencegah
kanker berkembang. Biasanya dokter akan memberikan anestesi ringan
sebelumnya. Pemeriksaan ini dilakukan secara berkala yaitu setiap 10
tahun.
Pemeriksaan lain untuk mendiagnosa
Pemeriksaan melalui rectum (colok dubur) Rektoskopi Double Contrast Barium enema : selang kecil dimasukkan ke rektum
sehingga cairan barium (berwarna putih seperti kapur) bisa masuk ke usus
besar. Sinar-X khusus selanjutnya akan dipancarkan pada tumor yang
tampak sebagai bayangan gelap. Barium mempermudah untuk melihat
tumor. Sebelum tes dilakukan, Anda akan diminta berpuasa untuk
beberapa jam.
Ultrasonografi : tes ini menggunakan gelombang suara untuk mengambilgambar dibagian dalam tubuh. Pola yang tidak normal dari gambar dapat
mengindikasikan adanya tumor.
Virtual Colonoscopy/CT Colonography : tes ini membuat rekonstruksi tigadimensi dari usus besar untuk mendeteksi adanya kelainan. Gambar
diambil dalam beberapa detik setelah usus besar dikembangkan dengan
karbon dioksida yang dimasukkan melalui selang kecil. Kolonoskopi
virtual adalah teknik baru yang masih belum jelas akurasinya.
Pilihan Terapi Saat Ini
Pilihan terapi sangat tergantung pada stadium, posisi dan ukuran tumor serta
penyebarannya.
Pembedahan/ operasi.
-
5/28/2018 Data CA Colon
5/6
Tindakan ini paling umum dilakukan untuk jenis kanker yang terlokalisir
dan dapat diobati.
Radioterapi/ radiasi.Tergantung pada letak/posisi dan ukuran tumor, radioterapi hanya
digunakan untuk tumor pada rektum, sehingga mempermudah
pengambilannya saat operasi. Radioterapi juga bisa diberikan setelah
pembedahan untuk membersihkan sel kanker yang mungkin masih tersisa.
Kemoterapi.Kemoterapi menghancurkan sel kanker dengan cara merusak kemampuan
sel kanker untuk berkembangbiak. Pada beberapa kasus kemoterapi
diperlukan untuk memastikan kanker telah hilang dan tak akan muncul
lagi. Salah satu pilihan kemoterapi yang banyak digunakan adalah
Capecitabine (Xeloda), kemoterapi berbentuk tablet yang pertama di
dunia. Capecitabine adalah tablet yang bekerja menyerang sel kanker saja
tanpa menimbulkan ketidaknyamanan dan bahaya seperti pada kemoterapi
infus konvensional.
Terapi Fokus Sasaran (Targeted Therapy).Salah satu jenis terapi fokus sasaran adalah antibodi monoklonal. Antibodi
ada dalam tubuh kita sebagai bagian dari sistem pertahanan tubuh yang
disebut sistem kekebalan (sistem imun) yang berfungsi melawan penyebab
penyakit seperti bakteri. Antibodi monoklonal dapat bekerja dengan
merangsang sistem kekebalan tubuh alamiah untuk secara khusus
menyerang sel kanker. Terapi ini dapat digunakan secara tunggal, atau
kombinasi dengan kemoterapi. Salah satu terapi antibodi monoklonal
adalah Bevacizumab (dipasarkan dengan nama Avastin) yang bekerja
dengan cara menghambat pasokan darah ke tumor sehingga menghambat
pertumbuhan tumor, memperkecil ukuran tumor dan mematikannya.
Dengan Pola makan yang baik yaitu mengkonsumsi makanan tinggi seratdan tinggi protein, mengurangi konsumsi daging merah dan lemak jenuh
yang berasal dari hewani.
-
5/28/2018 Data CA Colon
6/6
Melakukan aktifitas fisik secara rutin/olah raga.
Menggunakan obat-obat chemoprevention seperti Aspirin dan golonganobat-obat antiinflamasi non steroid.